PERENCANAAN OBJEK –DAYATARIK WISATA ( Djoko Wijono )
description
Transcript of PERENCANAAN OBJEK –DAYATARIK WISATA ( Djoko Wijono )
04/21/2304/21/23
PERENCANAAN OBJEK –DAYATARIK WISATAPERENCANAAN OBJEK –DAYATARIK WISATA((Djoko Wijono)Djoko Wijono)
Maribaya Waterfall, Jawa Barat Sulawesi SelatanLake Singkarak Sematera barat
Minangkabau's Girl In traditional dress
Tanah Merah IndahLempake
Surabaya Mount Bromo Jawa Timur
www.indonesia-tourism.com.
1
Djoko Wijono
04/21/2304/21/23
PERENCANAAN PERENCANAAN OBJEK-DAYATARIK OBJEK-DAYATARIK
WISATAWISATA(ODTW)(ODTW)
Djoko Wijono
04/21/2304/21/23
TUJUAN PEMBELAJARAN TUJUAN PEMBELAJARAN
Memahami filosofi perencanaan dan rencana Memahami filosofi perencanaan dan rencana secara umum maupun khusus dalam bidang secara umum maupun khusus dalam bidang pariwisatapariwisata
Memahami proses inti, komponen, dan metode Memahami proses inti, komponen, dan metode perencanaan pariwisataperencanaan pariwisata
Mengenal pelbagai proses dan tingkat Mengenal pelbagai proses dan tingkat perencanaan pariwisataperencanaan pariwisata
Mampu mengidentifikasi kebutuhan Mampu mengidentifikasi kebutuhan perencanaan pariwisata untuk suatu objek-perencanaan pariwisata untuk suatu objek-dayatarik wisata berikut komponennyadayatarik wisata berikut komponennya
Djoko Wijono
04/21/2304/21/23
R E F E R E N S IR E F E R E N S I Buku PeganganBuku Pegangan
Inskeep, E., 1991, Inskeep, E., 1991, Tourism PlanningTourism Planning, , an integrated and an integrated and sustainable development approachsustainable development approach, Van Nostrand Reinhold, New , Van Nostrand Reinhold, New York,York,
Buku Bacaan TambahanBuku Bacaan Tambahan Damanik, J dan Weber H. Damanik, J dan Weber H. Perencanaan Ekowisata: Dari Teori ke AplikasiPerencanaan Ekowisata: Dari Teori ke Aplikasi. .
Yogyakarta: Penerbit Andi, 2006.Yogyakarta: Penerbit Andi, 2006. Gunn, C. Gunn, C. Tourism Planning : basics, concepts, casesTourism Planning : basics, concepts, cases (3rd edition). London: (3rd edition). London:
Taylor & Francis Ltd, 1994.Taylor & Francis Ltd, 1994. Jamal, T.B dan Getz, D. Jamal, T.B dan Getz, D. “Collaboration Theory and Community Tourism “Collaboration Theory and Community Tourism
Planing”, Planing”, Annals of Tourism ResearchAnnals of Tourism Research, Vol. 22 (1) 1995, pp. 186-204. , Vol. 22 (1) 1995, pp. 186-204. Nelson, J.G, R. Butler and G. Wall. Nelson, J.G, R. Butler and G. Wall. Tourism and Sustainable Development: Tourism and Sustainable Development:
monitoring, planning, managing.monitoring, planning, managing. Waterloo: Department of Geography Waterloo: Department of Geography Publications Series No. 37, University of Waterloo, 1993.Publications Series No. 37, University of Waterloo, 1993.
Swarbrooke, J., Swarbrooke, J., The Development and Management of Visitor AttractionsThe Development and Management of Visitor Attractions. . Oxford: Butterworth Heinemann, 1995.Oxford: Butterworth Heinemann, 1995.
Timothy, D.J., Timothy, D.J., “Participatory Planning: A View of Tourism in Indonesia”“Participatory Planning: A View of Tourism in Indonesia” Annals Annals of Tourism Researchof Tourism Research,, Vol. 26 (2) 1999, pp. Vol. 26 (2) 1999, pp. 372-391. 372-391.
Djoko Wijono
04/21/2304/21/23
APAKAH PERENCANAAN ITU ?APAKAH PERENCANAAN ITU ?
Membuat sesuatu lebih baik daripada sebelumnyaMembuat sesuatu lebih baik daripada sebelumnya Membuat sesuatu yang lain daripada sebelumnyaMembuat sesuatu yang lain daripada sebelumnya Membuat sesuatu harus tepat seperti yang Membuat sesuatu harus tepat seperti yang diinginkandiinginkan Membuat sesuatu seperti yang sedang berjalan Membuat sesuatu seperti yang sedang berjalan atau berkembang apa adanyaatau berkembang apa adanya Menemukan ketidak tepatan rencanaMenemukan ketidak tepatan rencana
Djoko Wijono
04/21/2304/21/23
PARADIGMA PERENCANAANPARADIGMA PERENCANAAN
UTOPIANISMEUTOPIANISME; abad 19 – 1875; abad 19 – 1875 POSITIVISMEPOSITIVISME; abad 20, ; abad 20, modern planningmodern planning era era
blueprintblueprint; ; masterplanmasterplan/rencana induk/rencana induk RASIONALISMERASIONALISME; 1960an, ; 1960an, era compre-hensive era compre-hensive
planningplanning, rencana umum, rencana detail, , rencana umum, rencana detail, rencana terincirencana terinci
PLURALISMEPLURALISME; fenomenologi, ; fenomenologi, pluralism pluralism planning, strategic planning, advocacy planning, strategic planning, advocacy planningplanning
Djoko Wijono
04/21/2304/21/23
UTOPIANISMEUTOPIANISME INTI AJARANINTI AJARAN; nilai-nilai idealisme; nilai-nilai idealisme AKAR FILOSOFIAKAR FILOSOFI: :
Utopia humanisUtopia humanis ( (social utopiasocial utopia), manusia lebih baik ), manusia lebih baik bahagia, lebih produktif, lebih religius, apabila tatanan bahagia, lebih produktif, lebih religius, apabila tatanan lembaga kemasyarakatan diubah (Plato/politik)lembaga kemasyarakatan diubah (Plato/politik)
Utopia naturalisUtopia naturalis ( (physical utopiaphysical utopia), manusia akan lebih ), manusia akan lebih sehat, lebih tertata, lebih puas, lebih peka thd. sehat, lebih tertata, lebih puas, lebih peka thd. keindahan apabila lingkungan ditata secara serasi keindahan apabila lingkungan ditata secara serasi (Thomas More/lingkungan)(Thomas More/lingkungan)
KRITIKKRITIK::
Utopia hanya memerinci keadaan dimasa depan yg Utopia hanya memerinci keadaan dimasa depan yg diidealkan/diinginkan, tanpa memerinci cara-cara untuk diidealkan/diinginkan, tanpa memerinci cara-cara untuk menciptakan keadaan yang diinginkan tersebutmenciptakan keadaan yang diinginkan tersebut
Djoko Wijono
04/21/2304/21/23
POSITIVESMEPOSITIVESME INTI AJARANINTI AJARAN: :
-- menolak metafisika dan teologi, menolak metafisika dan teologi, -- ilmu pengetahuan harus nyata, tidak abstrak, ilmu pengetahuan harus nyata, tidak abstrak, -- bermanfaat dan diarahkan untuk mencapai bermanfaat dan diarahkan untuk mencapai kemajuan, kemajuan, -- menuju generalisasi fakta-fakta dengan menuju generalisasi fakta-fakta dengan bersandar pada pengetahuan nyata dan bersandar pada pengetahuan nyata dan pandangan-pandangan- pandangan ilmiah; pandangan ilmiah; -- membatasi diri pada hukum-hukum objektif, membatasi diri pada hukum-hukum objektif, -- suatu jaman yang diatur oleh cendikiawan dan suatu jaman yang diatur oleh cendikiawan dan
industrialisindustrialis
Djoko Wijono
04/21/2304/21/23
PENGARUHPENGARUH pada pada planningplanning dan ciri-cirinya dan ciri-cirinya
-- planningplanning harus memiliki kapasitas reformasi harus memiliki kapasitas reformasi sosialsosial
-- planningplanning memiliki citra yang pasti memiliki citra yang pasti
-- planningplanning merupakan cetak biru dari suatu merupakan cetak biru dari suatu badan badan perencana yang berisi rumusan-perencana yang berisi rumusan-rumusan untuk rumusan untuk mencapai tujuan yang sudah mencapai tujuan yang sudah ditetapkanditetapkan
-- program-program tersebut harus dilaksanakan program-program tersebut harus dilaksanakan dilapangan tanpa perubahandilapangan tanpa perubahan
-- lebih ke arah “keteknikan” (lebih ke arah “keteknikan” (engineeringengineering))
-- penerapan standard-standard teknis, penerapan standard-standard teknis, pendekatan pendekatan master planmaster plan
Djoko Wijono
04/21/2304/21/23
RASIONALISMERASIONALISME INTI AJARANINTI AJARAN
-- akal adalah sumber pengetahuan yang dapat akal adalah sumber pengetahuan yang dapat dipercayadipercaya
-- pengalaman (empiris) berfungsi meneguhkan/ pengalaman (empiris) berfungsi meneguhkan/ menguatkan pengetahuan yang diperoleh oleh menguatkan pengetahuan yang diperoleh oleh akalakal
-- yang bersifat indrawi (sensual) harus disikapi yang bersifat indrawi (sensual) harus disikapi secara ragu-ragu karena tidak pasti, relatif secara ragu-ragu karena tidak pasti, relatif
berubah dan menyesatkanberubah dan menyesatkan
-- metode yang digunakan adalah deduktifmetode yang digunakan adalah deduktif
Djoko Wijono
04/21/2304/21/23
PENGARUHPENGARUH pada planning dan ciri-cirinya pada planning dan ciri-cirinya-- planningplanning merupakan pola umum dari kegiatan merupakan pola umum dari kegiatan
berfikir dan bertindakberfikir dan bertindak-- merupakan suatu aktifitas publik, masyarakat merupakan suatu aktifitas publik, masyarakat
memutuskan dan mengontrol pembangunannya memutuskan dan mengontrol pembangunannya sendiri dengan cara rasionalsendiri dengan cara rasional
-- esensi esensi planning planning adalah penerapan akal untuk adalah penerapan akal untuk kepentingan manusiakepentingan manusia
-- planningplanning mengarah pada cara kerja ilmiah mengarah pada cara kerja ilmiah-- memiliki citra pasti dan holistik atas memiliki citra pasti dan holistik atas kemungkinan-kemungkinan yang adakemungkinan-kemungkinan yang ada-- program-program disusun untuk dievaluasi dan program-program disusun untuk dievaluasi dan
memberikan peluang untuk penyelesaian memberikan peluang untuk penyelesaian masalah (masalah (problem solvingproblem solving))
Djoko Wijono
04/21/2304/21/23
- - pemerintah merupakan organisasi dengan pemerintah merupakan organisasi dengan pengambilan keputusan ditingkat pusatpengambilan keputusan ditingkat pusat
-- mensyaratkan lembaga perencanaan yang mensyaratkan lembaga perencanaan yang serba serba tahu dan serba bisatahu dan serba bisa
-- mensyaratkan SDM yang berkualitas tinggi mensyaratkan SDM yang berkualitas tinggi dan dan berpandangan luas yang mampu mengatasi berpandangan luas yang mampu mengatasi
masalah-masalah detailmasalah-masalah detail
-- berorientasi jangka panjangberorientasi jangka panjang
Djoko Wijono
04/21/2304/21/23
PLURALISMEPLURALISME INTI AJARANINTI AJARAN
-- pengamatan pada yang tampak atau yang pengamatan pada yang tampak atau yang menampakkan diri dengan tujuan menemukan menampakkan diri dengan tujuan menemukan hakekat bersatunya kesadaran subjek dan objekhakekat bersatunya kesadaran subjek dan objek
-- manusia merupakan bagian yang menyatu dari manusia merupakan bagian yang menyatu dari seluruh aspek kehidupanseluruh aspek kehidupan
-- untuk menemukan hakekat harus dilakukan 3 untuk menemukan hakekat harus dilakukan 3 tingkatan reduksi:tingkatan reduksi:
. . Reduksi fenomenologis; yang penting adalah sesuatu Reduksi fenomenologis; yang penting adalah sesuatu yang ada dibelakang yang tampak (sistem nilai) yang ada dibelakang yang tampak (sistem nilai)
. Reduksi hakekat intisari; mencari yang inti diantara . Reduksi hakekat intisari; mencari yang inti diantara tanda-tanda yang tampak tanda-tanda yang tampak
. Reduksi transendental; bergerak dari pemikiran yang . Reduksi transendental; bergerak dari pemikiran yang sensual-logik-etik-transendental sensual-logik-etik-transendental
Djoko Wijono
04/21/2304/21/23
PENGARUHPENGARUH pada planning dan ciri-cirinya pada planning dan ciri-cirinya-- menolak bentuk-bentuk konfirmitasmenolak bentuk-bentuk konfirmitas-- realitas itu relatif, hanya dapat dipahami melalui realitas itu relatif, hanya dapat dipahami melalui
agregat individuagregat individu-- tidak percaya pada planning yang bersifat umum tidak percaya pada planning yang bersifat umum
(menolak (menolak positivepositive dan dan comprehensive planningcomprehensive planning))-- planningplanning harus berorientasi pada kesejahteraan harus berorientasi pada kesejahteraan
masyarakat dan diarahkan pada tindakan nyatamasyarakat dan diarahkan pada tindakan nyata-- planningplanning harus responsif harus responsif-- planner sebagai agen perubahan, fasilitator, planner sebagai agen perubahan, fasilitator,
trainertrainer (widyaswara) atau organisatoris (widyaswara) atau organisatoris
Djoko Wijono
04/21/2304/21/23
-- planningplanning dimulai dari kritik sosial tentang dimulai dari kritik sosial tentang keadaan saat ini dan tujuan dirumuskan keadaan saat ini dan tujuan dirumuskan bersama-sama masyarakatbersama-sama masyarakat
-- mendasarkan diri pada gerakan arus bawahmendasarkan diri pada gerakan arus bawah
-- gagasan harus datang dari masyarakatgagasan harus datang dari masyarakat
-- plannerplanner hanya sebagai pendidik hanya sebagai pendidik
-- membuka kesadaran melatih ketrampilan dan membuka kesadaran melatih ketrampilan dan meningkatkan kepercayaan diri masyarakatmeningkatkan kepercayaan diri masyarakat
-- dengan bimbingan dengan bimbingan plannerplanner masyarakat masyarakat merumuskan kebijakan, program, strategi, merumuskan kebijakan, program, strategi, disain, disain, lokasi proyek, dan anggaran biayanyalokasi proyek, dan anggaran biayanya
Djoko Wijono
04/21/2304/21/23
PERENCANAAN ODTWPERENCANAAN ODTW
Utopianisme?Utopianisme?Positivisme?Positivisme?
Rasionalisme?Rasionalisme?Plurarisme?Plurarisme?
Djoko Wijono