PERCANAAN PROYEK PABRIK TAHU
-
Upload
andre-casper -
Category
Documents
-
view
82 -
download
5
description
Transcript of PERCANAAN PROYEK PABRIK TAHU
Laporan Kerja Praktek
BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN
3.1. HASIL
3.1.1. Letak Geografis dan Batas Wilayah
Secara geografis, letak Pabrik Tahu Ojolali Kali acay Abepura
cukup strategis karena tidak berada jauh dari daerah Pasar sentral
Abepura dengan Luas wilayah usaha 8 x 5 = 40 m2 dengan ketinggian
rata-rata ± .100 m dari permukaan air laut. Jarak tempuh dari kampus
USTJ Abepura, dapat di tempu dengan alat transportasi berupa kedaraan
roda dua (Motor) ataupun Roda empat (Mobil).
Batas – batas Wilayah Pabrik Tahu Ojolali Kali Acay Abepura
adalah :
• Sebelah Utara Berbatasan dengan Perumahan Masyarakat
• Sebelah Selatan Berbatasan dengan Kali acay
• Sebelah Timur Berbatasan dengan perumahan rakyat dan pertokoan
• Sebelah Barat Berbatasan dengan Perumahan rakyat
Letak astronomis dari Provinsi Papua yang berada dekat dengan
Garis Khatulistiwa menyebabkan Daerah Papua secara keseluruhan
beriklim tropis. Sedangkan letak geografis Papua yang terletak diantara
Benua Pasifik, Benua Australia, dan benua asia.
Sistem Penyaluran Air Limbah pabrik Tahu Ojolali Kali Acay Distrik Abepura 16
Laporan Kerja Praktek
3.1.2. Keadaan Iklim
Letak astronomis dari Provinsi Papua yang berada dekat dengan
Garis Khatulistiwa menyebabkan Daerah Papua secara keseluruhan
beriklim tropis. Sedangkan letak geografis Papua yang terletak diantara
Benua Pasifik, Benua Australia, dan benua asia mengakibatkan iklim
global di Papua dipengaruhi oleh angin musiman yang berganti setiap
lima bulan sekali.
curah hujan sama dengan daerah lainnya di Kota Jayapura yaitu
146 mm/ht. Suhu udara sedang yaitu 200C dengan tingkat kelembapan
udara adalah 80,42%.
3.1.3. Keadaan Penduduk
Berdasarkan data BPS Kota Jayapura tahun 2012, Distrik Abepura
memiliki jumlah penduduk sebanyak 77.235 jiwa, dengan jumlah
penduduk laki-laki sebanyak 39.135 jiwa dan jumlah penduduk
peempuan sebanyak 34.022 jiwa. Tabel 2.18 menunjukkan jumlah
penduduk Distrik Abepura Menurut Kelurahan dan Kampung.
Sistem Penyaluran Air Limbah pabrik Tahu Ojolali Kali Acay Distrik Abepura 17
Laporan Kerja Praktek
Tabel 3.1 Jumlah Penduduk Distrik Abepura Menurut Kelurahan Dan
Kampung Tahun 2011
No. Kelurahan/ Kampung
Laki(jiwa)
Perempuan(jiwa)
Total (jiwa)
1. Asano 4.185 3.623 7.8082. Nafri 753 663 1.4163. Enggros 219 201 4204. Awiyo 6.975 5.748 12.7235. Koya Koso 1.600 1.266 2.8666. Yobe 4.174 3.668 7.8427. Abe Pantai 1.547 1.397 2.9448. Kota Baru 4.370 4.174 8.5449. Vim 7.475 6.769 14.24410. Wai Mhorock 5.455 4.397 9.85211. Wahno 4.564 4.012 8.576
Jumlah 41.317 35.918 77.235(Sumber: Kota Jayapura Dalam Angka, 2012)
3.1.4. KEADAAN PENGELOLAAN AIR LIMBAH KOTA JAYAPURA
Pengelolaan air limbah kegiatan domestik dan non domestik di Kota
Jayapura, pada umumnya dilakukan secara individual dari sumber air
limbah. Belum tersedia fasilitas pengolahan air limbah on-site maupun
off-site, menyebabkan pembuangan air limbah langsung ke fasilitas
drainase dan badan air.
Air limbah Grey water yang bersumber dari dapur, sisa pencucian dan
kamar mandi (non WC) langsung dibuang ke saluran drainase kota atau
lingkungan, tanpa dilakukan pengolahan terlebih dahulu. Sedangkan
untuk air limbah black water yang bersumber dari closet, sebagian
masyarakat menggunakan pengolahan individual, yaitu dengan fasilitas
Sistem Penyaluran Air Limbah pabrik Tahu Ojolali Kali Acay Distrik Abepura 18
Laporan Kerja Praktek
pengolahan tanki septik (septic tank). Kesadaran masyarakat yang rendah
tentang pentingnya kesehatan ditunjukkan dengan kondisi kepemilikan
kamar mandi/ toilet yang dilengkapi dengan bangunan pengolahan (septic
tank) yang memenuhi kriteria teknis masih rendah. Pembuangan tinja di
dekat sumber air masih terdapat dibeberapa wilayah kota Jayapura.
Cakupan layanan air limbah onsite individual saat ini berkisar 26,19%
dihitung dari kepemilikan jamban. Diharapkan secara berkelanjutan,
kenaikan angka cakupan ini mencapai 3,81% per tahun dengan ditunjang
oleh program STBM. Sedangkan untuk cakupan layanan komunal saat ini
sekitar 2,62%. Dimana cakupan layanan komunal meningkat sekitar 0,1%
pertahun. Hal ini disebabkan oleh kesadaran masyarakat untuk
menggunakan jamban komunal itu semakin meningkat. Cakupan
pelayanan dan tahapan pengembangan air limbah domestik di Kota
Jayapura ditunjukkan pada Tabel 2.13 sebagai berikut (SSK Kota
Jayapura, 2013).
Tabel 3.2 Tahapan Pengembangan Air Limbah Domestik Kota Jayapura
No Sistem Cakupan layanan
eksisting* (%)
Target cakupan layanan* (%)
Jangka pendek
Jangka menengah
Jangka panjang
(a) (b) (c) (d) (e)A Sistem On-site
1 Individual (tangki septik) 26,19 30 50 902 Komunal (MCK, MCK++) 2,62 2,72 2,82 2.92B Sistem Off-site
1 Skala Kota 0 3 7 102 Skala Wilayah 0 2 3 5
Sistem Penyaluran Air Limbah pabrik Tahu Ojolali Kali Acay Distrik Abepura 19
Laporan Kerja Praktek
Pengelolaan air limbah Kota Jayapura saat ini dilakukan secara individual
dan ada yang dikelola oleh kelompok swadaya masyarakat (KSM) bagi
wilayah yang menerima program sanitasi dari pemerintah dan LSM.
3.1.5. Keadaan Topografi
Distrik Abepura memiliki topografi yang bervariasi mulai dari landai,
berbukit hingga lembah. Pada bagian utara terdapat rawa yang selalu
tergenang air. Sedangkan pada bagian selatan sebagian hutan lindung
dengan ketinggian antara 1m hingga 700 m dpl (dari permukaan laut).
Jenis tanah di Distrik Abepura memiliki struktur kimiawi yang berbeda-
beda yang meliputi jenis tanah podsolik merah kuning, mediteran,
organosol/ alluvial, latosol dan podsolik coklat kelabu. Adapun sungai
yang melalui distrik ini adalah Sungai Siborgonyi dan Sungai Acai yang
bermuara di Teluk Youtefa.
Sistem Penyaluran Air Limbah pabrik Tahu Ojolali Kali Acay Distrik Abepura 20
Laporan Kerja Praktek
3.1.6. Gambaran Umum Pabrik Tahu Ojolali
1. Luas bangunan
Luas total pabrik Tahu Ojolali seluas 19200 m2 yang terdiri dari
2 (dua) bangunan dimana masing-masing bangunan memiliki
luas 96 m2 dan 200 m2
2. Jumlah karyawan
Adapun jumlah karyawan yang bekerja di Pabrik Tahu
Ojolali yaitu 10 karyawan dapat di pada tabel dibawah ini.
Tabel. 3.3 Jumlah Karyawan
( Sumber : Data Sekunder, 2014)
3. Proses pengolahan tahu
Adapun proses pengolahan pembuatan tahu dapat dilihat pada
bagan alir diberikut ini.
Sistem Penyaluran Air Limbah pabrik Tahu Ojolali Kali Acay Distrik Abepura 21
Laporan Kerja Praktek
Gambar 3.1 Diagram Alir Proses Pembuatan Tahu di
Pabrik Ojolali
Sistem Penyaluran Air Limbah pabrik Tahu Ojolali Kali Acay Distrik Abepura 22
Laporan Kerja Praktek
A. Pencucian kedelai
Proses pembuatan tahu yang tiap harinya di produksi oleh
pengrajin tahu dipabrik tahu Ojolali dimulai dengan proses
sortasi yaitu proses pemilihan kedelai yang baik.
Kemudian bahan baku kedelai dicuci dengan air bersih
sebanyak liter
B. Perendaman
Dalam proses ini dilakukan perendaman kedelai selama
kurang lebih 6 jam agar kedelai lembek dan mudah untuk
melakukan penggilingan.
C. Penggilingan
Kedelai yang sudah direndamkan selama kurang lebih 6
jam, digiling menggunakan alat penggiling sampai kedelai
menjadi bubur untuk direbus,
D. Perebusan
Kedelai yang telah digiling, direbus. Dalam proses
perebusan kedelai menggunakan uap air panas, penguapan
ini disalurkan melalui pipa dari tungku perebusan air yang
ditampung dalam drum untuk penguapan kedelai yang
digiling.
E. Penyaringan
Proses penyaringan bubur kedelai disaring untuk
memisahkan ampas tahu yang baik dan ampas tahu yang
Sistem Penyaluran Air Limbah pabrik Tahu Ojolali Kali Acay Distrik Abepura 23
Laporan Kerja Praktek
tidak baik.
F. Pengendapan
Penyaringan ampas tahu yang baik diisi dalam bak
pengendapan dan dicampur dengan cuka secukupnya agar
ampas tahu dapat mengendap menjadi tahu.
G.Pencetakan
Pengendapan ampas tahu yang menjadi tahu diisi dalam
alat pencetak tahu dan ditutup serta ditindis menggunakan
alat penindis seberat kurang lebih 30 kg dibagian atas
penutup alat cetak selama 30 menit.
H.Pemotongan
Tahu yang sudah dicetak dipotong sesuai dengan ukuran
persegi empat dan diisi dalam ember atau tempat – tempat
yang sudah disediakan.
I. Perendaman
Tahu yang sudah diisi dalam ember atau tempat – tempat
direndamkan
J. Pemasaran Tahu
Tahu yang sudah diisikan dalam tempat – tempat siap di
distribusikan atau dijual kepada konsumen atau
pelanggang
Sistem Penyaluran Air Limbah pabrik Tahu Ojolali Kali Acay Distrik Abepura 24
Laporan Kerja Praktek
Tabel. 3.4 Hasil Produksi Pabrik Tahu Ojolali dari Januari s/d April 2014
(Sumber : Data Primer Tahun 2014)
3.2. Pembahasan
3.2.1. Sistem Penyaluran Air Limbah Di Pabrik Tahu Ojolali Kali
Acay Abepura.
1. Kuantitas Limbah Cair Pabrik Tahu Ojolali
Kuantitas limbah cair pabrik tahu Ojolali dapat diperkirakan
berdasarkan proses pengolahan dalam penggunaan air. Pada tabel
berikut ini diperlihatkan debit air buangan pabrik Ojolali.
Tabel 3.5 Debit Air Buangan dalam Proses Pembuatan tahu di Pabrik Ojolali
(Sumber : Analisa Data)
Sistem Penyaluran Air Limbah pabrik Tahu Ojolali Kali Acay Distrik Abepura 25
Laporan Kerja Praktek
Gambar 3.2 Bagian-bagian Proses Pembuatan Tahu yang menghasilkan air
buangan di Pabrik Tahu Ojolali
Sistem Penyaluran Air Limbah pabrik Tahu Ojolali Kali Acay Distrik Abepura 26
Laporan Kerja Praktek
2. Penyaluran Air limbah di Pabrik Tahu Ojolali
Air limbah yang dihasilkan dari proses pengolahan pabrik tahu
Ojolali, belum mendapatkan perlakuan sebelum dibuang ke
media lingkungan ( Kali Acay)
Penyaluran air limbah di pabrik tahu Ojolali melalui saluran
terbuka berbentuk persegi yang terbagi dalam 2 (dua) tempat,
yakni saluran dalam pabrik dengan luas penampang saluran
sebesar 0,08 m2 yang mengalirkan debit air limbah sebesar 0,005
m3/detik dengan kecepatan aliran 0,006 m/detik.
Saluran penyalur air limbah dalam pabrik tersebut nantinya
terhubung dengan saluran persegi diluar pabrik dengan luas
penampang saluran sebesar 0,016 m2 dengan debit aliran air
limbah sebesar 0,005 m3/detik pada kecepatan 0,003 m/detik. Air
limbah nanti disalurkan melalui titik outlet air limbah pabrik,
terhubung pada dinding saluran Kali Aca dimana bermuara di
Teluk Youtefa.
3.2.2. Alternative Penyaluran Air Limbah Di Pabrik Tahu Ojolali Kali
Acay Abepura.
1. Alternatif I
Jika diamati secara seksama kuantitas air buangan pada pabrik
Tahu Ojolali dapat di lakukan pengurangan kuantitas buangan
melalui proses efisien penggunaan air dalam proses pembuatan
Sistem Penyaluran Air Limbah pabrik Tahu Ojolali Kali Acay Distrik Abepura 27
Laporan Kerja Praktek
tahu. Seperti proses perendaman kedelai yang diketahui
menghasilkan debit buangan sebesar 0,0005 m3/detik atau 0,5
liter/detik dengan lamanya perendaman selama 6 (enam) jam.
Berdasarkan analisa didapat volume air buangan selama 6 (enam)
jam sebesar 10,8 m3 atau 10800 liter. Ini merupakan volume air
yang cukup banyak, oleh karena itu perlu dilakukan pemanfaatan
ulang air buangan dari proses perendaman kedelalai.
Adapun alternative yang diberikan untuk mengatasi permasalah
diatas dapat diilustrasi pada gambar alir berikut ini.
Gambar 3.3 Diagaram Alir Alternatif Pengolahan I pada proses
Perendaman Kedelai
Sistem Penyaluran Air Limbah pabrik Tahu Ojolali Kali Acay Distrik Abepura 28
Laporan Kerja Praktek
Gambar 3.3 Alternatif Pengolahan Air Limbah dari Proses
Perendaman Kedelai
Adapun uraian dari ilustrasi gambar alternative penyaluran air
buangan dapat dijabarkan sebagai berikut :
1. Proses Perendaman Kedelai
Proses perendaman kedelai pada pabrik tahu Ojolali, dilakukan
dengan pengaliran melalui sebuah pipa air kedalam media
penampung kedelai. Air tersebut menyirami kedelai selama 6
(enam) jam, air tersebut akan tumpah dan diarahkan masukkan
kedalam saluran.
2. Saluran dalam Pabrik Tahu
Agar penyaluran air buangan dapat berjalan dengan baik, maka
dibuat sebuah saluran baru menuju sebuah bak pengumpul air
limbah. Dimana saluran tersebut memiliki kemiringan saluran
Sistem Penyaluran Air Limbah pabrik Tahu Ojolali Kali Acay Distrik Abepura 29
Laporan Kerja Praktek
yang baik agar penyaluran dapat segera masuk kedalam bak
pengumpul dan tidak meninggal basah pada lantai.
3. Bak Pengumpul Air Limbah
Air buangan tersebut akan masuk kedalam bak pengumpul
dengan lamanya waktu pengendapan selama 6 (enam) jam. Air
buangan nantinya dipompa kedalam pompa gravitasi.
4. Pompa Gravitasi
Pompa gravitasi ini dapat berjalan menangkap air dalam bak
pengumpul dengan cara mengeluarkan udara dalam drum.
Sehingga udara yang ada dalam drum tersebut memiliki
tekanan. Tekanan yang diciptakan ini dapat menarik air limbah
pada bak pengumpul. Direncanakan pompa ini sebanyak 2
(dua) buah.
Selanjutnya air limbah yang ada pada pompa gravitasi I (drum
I) akan disedot ke dalam pompa gravitasi II (drum II) selanjut
secara gravitasi air tersebut akan dikeluarkan dan masuk
kedalam saringan pasir cepat
5. Saringan Pasir Cepat
Air limbah yang telah masuk kedalam media saringan pasir
cepat ini nantinya disalurkan ke media peredaman kedelai lagi.
Dalam media saringan pasir cepat ini, air limbah mengalami
proses pengolahan secara fisik, dimana pada waktu
Sistem Penyaluran Air Limbah pabrik Tahu Ojolali Kali Acay Distrik Abepura 30
Laporan Kerja Praktek
pengendapan pada bak pengumpul terjadi proses pengendapan
material yang hanyut terbawah aliran pada saluran dan oleh
media saringa pasir cepat di filter kembali agar dapat
digunakan pada proses peredaman kedelai.
Melalui proses ini efisien pembuatan pabrik tahu dapat terjadi
dengan volume air limbah yang dihasilkan berkurang.
2. Alternatif II
Gambar Diagaram Alir Alternatif Pengolahan II
Sistem Penyaluran Air Limbah pabrik Tahu Ojolali Kali Acay Distrik Abepura 31
Laporan Kerja Praktek
Gambar 3. Proses Pengolahan pada alternative II.
Sistem Penyaluran Air Limbah pabrik Tahu Ojolali Kali Acay Distrik Abepura 32