PERBEDAAN KREATIVITAS BERDASARKAN KEGIATAN...
Transcript of PERBEDAAN KREATIVITAS BERDASARKAN KEGIATAN...
1
PERBEDAAN KREATIVITAS BERDASARKAN KEGIATAN
KEPRAMUKAAN SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 2
SUSUKAN KAB BANJARNEGARA
TAHUN AJARAN 2015-2016
ARTIKEL SKRIPSI
Oleh
Riski Wahyu Kurniawan
132011056
PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA
SALATIGA
2016
5
PERBEDAAN KREATIVITAS BERDASARKAN KEGIATAN
KEPRAMUKAAN SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 2
SUSUKAN KAB BANJARNEGARA
TAHUN AJARAN 2015-2016
Pembimbing I : Drs. Umbu Tagela, M.Si
Pembimbing II : Drs. Tritjahjo Danny Soesilo, M.Si
Oleh : Riski Wahyu Kurniawan 132011056
Program Studi Bimbingan dan Konseling
Universitas Kristen Satya Wacana
Salatiga
Kata kunci : Kreativitas, Kegiatan Kepramukaaan.
Jenis penelitian ini adalah deskriptif dengan teknik komparasi. Penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui signifikan Perbedaan Kreativitas Berdasarkan
Keikutsertaan Kegiatan Kepramukaan Siswa Kelas VIII SMP Negeri 2 Susukan
Kab Banjarnegara Tahun Ajaran 2015-2016. Subjek penelitian yang diambil
sejumlah 227 siswa yang terdiri dari 12 siswa yang mengikuti kegiatan
kepramukaan dan 18 siswa yang tidak mengikuti kegiatan kepramukaan. Teknik
pengambilan subjek menggunakan Random sampling. Alat ukur yang digunakan
dalam penelitian ini adalah menggunakan angket kreativitas Williams (dalam Al-
Khalili,2005) dengan jumlah 33 item. Angket kreativitas memiliki nilai reliabilitas
α=0,746. Teknik analisis data yang digunakan adalah Mann-Whitney Test dengan
bantuan program SPSS for WindowRelease 16.0 Berdasarkan hasil analisis
diperoleh kesimpulan yaitu ada perbedaan kreativitas yang signifikan berdasarkan
Perbedaan Kreativitas Berdasarkan Keikutsertaan Kegiatan Kepramukaan Siswa
Kelas VIII SMP Negeri 2 Susukan Kab Banjarnegara Tahun Ajaran 2015-2016 .
Dimana nilai mean rank siswa yang mengikuti kegiatan kepramukaan 19.17 dan
nilai mean rank siswa yang tidak mengikuti kegiatan kepramukaan sebanyak
13,06 pada uji statistik Mann-Whitney Test pada Asymp. Sig. (2-tailed)
.048(p<0,05).
6
PENDAHULUAN
Kreativitas sangat penting bagi
setiap orang atau individu, karena
suatu kemampuan yang sangat
berarti dalam proses kehidupan
manusia, dapat mewujudkan diri,
mampu menyelesaikan suatu
permasalahan, dapat memberikan
kepuasan kepada seseorang atau
individu, dandapat meningkatkan
kualitas hidupnya. Kreativitas dapat
melahirkan penciptaan, penemuan
dan pengembangan dengan karya-
karya yang beragam. Kreativitas juga
mampu meningkatkan taraf hidup
manusia untuk melangsungkan dan
bertahan dalam menjalani kehidupan.
Munandar (2009) menjelaskan
kreativitas adalah sebuah proses atau
kemampuan yang mencerminkan
kelancaran, keluwesan, dan
orisinalitas dalam berfikir, serta
kemampuan untuk
mengelaborasi(mengembangkan,me
mperkaya, memperinci), suatu
gagasan. Kreativitas tidak hanya
sekedar keberuntungan akan tetapi
merupakan suatu kerja keras yang
disadari. Kegagalan bagi orang
yang kreatif adalah keberhasilan
yang tertunda. Individu yang kreatif
apabila mengalami kegagalan akan
mencoba dan mencoba lagi hingga
berhasil. Individu yang kreatif akan
menggunakan pengetahuan dan
pengalamannya semaksimal
mungkin.
Pandurasta (2010) menyatakan
bahwa berbagai macam kegiatan
yang ada dalam kepramukaan,
seperti latihan pengambangan
kemampuan, penataran, seminar,
loka karya dan lain-lain dengan
tujuan untuk menanamkan,
mengasah kemampuan dan
mengembangkan kreativitas bagi
generasi muda. Bentuk-bentuk
partisipasi dalam kegiatan
kepramukaan meliputi keterlibatan
mental dan emosi individu dalam
kegiatan kepramukaan, motivasi
individu untuk memberikan
sumbangan dalam kegiatan
kepramukaan, dan individu
2
menerima tanggung jawab yang
diberikan.
Sarkonah (2011) menyatakan
bahwa nilai karakter yang ada dalam
kepramukaan sangat beragam adalah
adanya rasa ingin tahu, semangat
kebersamaan, mencintai tanah air,
sikap jujur dan religius, peduli
lingkungan, bersahabat dan cinta
damai, demokratis, peduli sosial,
menghargai prestasi dan mandiri,
tanggung jawab, disiplin dan bekerja
keras, toleransi, semangat
kebangsaan, dan kreatif. Dalam
kegiatan kepramukaan banyak
diajarkan berbagai cara untuk
mengembangkan bakat minat yang
tentunya bisa dikembangkan melalui
kreativitas, misalnya dalam
permainan, simbol-simbol, pelatihan
tali temali, pelatihan kepemimpinan,
pelatihan dalam berorganisasi dan
lain-lain.
Sehubungan dengan uraian
latar belakang tersebut maka penulis
tertarik untuk mengadakan penelitian
tentang Perbedaan Kreativitas
Berdasarkan Kegiatan Kepramukaan
Siswa Kelas VIII SMP Negeri 2
Susukan Banjarnegara Tahun Ajaran
2015-2016.
Kreativitas anak dapat di
rangsang dan dikembangkan dengan
berbagai kegiatan, dengan adanya
kegiatan kepramukaan dapat
mengembangkan kreativitas anak.
Penulis mengambil penelitian di
SMP Negeri 2 Susukan karena
sebagian besar siswa-siswa di SMP
tersebut berasal dari SD-SD yang
terpencil di daerah SMP Negeri 2
Susukan yang jarang mengenal
Pramuka, dengan adanya pramuka
dapat membedakan kreativitas
tersebut.
Penelitian ini dilakukan dengan
tujuan untuk mengetahuai
signifikansi perbedaan kreativitas
siswa kelas VIII SMP Negeri 2
Susukan Banjarnegara Tahun Ajaran
2015-2016 berdasarkan keikutsertaan
dalam kegiatan kepramukaan.
LANDASAN TEORI
A. Pengertian kreativitas
Menurut Munandar (2009),
kreativitas adalah kemampuan untuk
membuat kombinasi baru,
berdasarkan data, informasi atau
unsur-unsur yang ada. Hasil yang
3
diciptakan tidak selalu hal-hal yang
baru, tetapi juga dapat berupa
gabungan (kombinasi) dari hal-hal
yang sudah ada sebelumnya.
Menurut Munandar (2009),
kreativitas adalah kemampuan untuk
membuat kombinasi baru,
berdasarkan data, informasi atau
unsur-unsur yang ada. Hasil yang
diciptakan tidak selalu hal-hal yang
baru, tetapi juga dapat berupa
gabungan (kombinasi) dari hal-hal
yang sudah ada sebelumnya.
Selain itu Guilford (dalam
Munandar, 2009) menyatakan
kreativitas merupakan kemampuan
berpikir divergen atau pemikiran
menjajaki bermacam-macam
alternatif jawaban terhadap suatu
persoalan, yang sama benarnya
(Guilford, dalam Munandar 2009).
Sedangkan menurut Rogers (dalam
Zulkarnain, 2002), kreativitas
merupakan kecenderungan-
kecenderungan manusia untuk
mengaktualisasikan dirinya sesuai
dengan kemampuan yang
dimilikinya.
Jadi, dari penjelasan tersebut
dapat disimpulkan bahwa kreativitas
adalah suatu proses dimana setiap
orang atau individu mempunyai
pemikiran yang unik dalam
menemukan suatau gagasan,
pendapat serta hal-hal yang baru,
dengan hal-hal baru tersebut manusia
dapat mengembangkan bakat, minat,
serta potensi yang dimilikinya.
B. Pengertian Kepramukaan
Menurut Sarkonah (2011)
kepramukaan adalah pendidikan
diluar sekolah yang dilakukan di
alam
terbuka,menantang,menyenangkan,
kreatif dan inovatif, sehingga mampu
membentuk generasi muda yang
berkepribadian, bertakwa kepada
Tuhan Yang Maha Esa, tinggi moral,
dan tingginya ketrampilannya.
Sarkonah (2011) mengatakan
sistem among merupakan proses
pendidikan kepramukaan yang
membentuk peserta didik agar
berjiwa merdeka,disiplin,dan mandiri
dalam hubungan timbal balik antara
manusia. Sistem among dilaksanakan
dengan menerapkan prinsip
kepemimpinan :
a. Di depan menjadi teladan
b. Di tengah membangun kemauan
dan
4
c. Di belakang mendorong dan
memberikan motivasi
kemandirian
Lord Boden Powell (dalam
sarkonah, 2011) menambahkan ke
pramukaan bukanlah suatu ilmu yang
harus di pelajari secara tekun, bukan
pula suatu kumpulan dari ajaran-
ajaran dan naskah buku.
Kepramukaan adalah suatu
permainan yang menyenangkan di
alam terbuka, tempat orang dewasa
dan anak-anak pergi bersama-sama,
mengadakan pengembaraan, seperti
ksksk beradik, membina kesehatan
dan kebahagian, ketrampilan, dan
kesediaan memberi pertolongan.
Pendapat tersebut dikuatkan
Laswono (Sarkonah 2011)
mendefinisikan tentang kepramukaan
adalah suatu proses pendidikan
dalam bentu kegiatan yang
menyenangkan bagi anak dan remaja
di bawah tanggung jawab orang
dewasa, yang dilaksanakan diluar
pendidikan keluarga, dan dilakukan
di alam terbuka.
Dari pengertian tersebut sudah
jelas bahwa hakikat kegiatan
kepramukaan,antara lain sebagai
berikut:
a. Suatu proses
pendidikan dalam
bentuk kegiatan yang
menyenangkan bagi
anak-anak dan
pemuda dibawah
tanggung jawab orang
dewasa sebagai
pengawas.
b. Kegiatan yang
dilaksanakan di
lingkungan
pendidikan sekolah
dan diluar pendidikan
keluarga (nonformal).
c. Kepramukaan sebagai
proses pendidikan
merupakan kegiatan
yang dapat
dipertanggungjawabka
n dan bernilai
pendidikan sehingga
setiap kegiatannya
harus terencana.
d.
Pada dasarnya kepramukaan
merupakan kegiatan yang dilakukan
di lingkungan pendidikan sekolah
5
dalam bentuk yang menyenangkan
yang dapat dipertanggung jawabkan
dan bernilai pendidikan sehingga
kegiatannya harus terencana.
Dari uraian tersebut dapat
disimpulkan bahwa kegiatan
kepramukaan adalah kegiatan yang
dilakukan siswa sekolah diluar jam
belajar kurikulum standar yang
dilakukan di alam terbuka,
menantang, menyenangkan,kreatif,
dan inovatif sehingga mampu
membentuk generasi muda yang
berkepribadian, bertakwa kepada
Tuhan Yang Maha Esa, tinggi moral,
dan tinggi ketrampilannya sehingga
berguan bagi diri sendiri dan orang
lain, masyarakat, agama, nusa dan
bangsa.
Dalam penelitian yang
dilakukan oleh Felycia (2009) yang
berjudul Perbedaan Kreativitas Siswa
yang Mengikuti dan Tidak Mengikuti
Kegiatan Ekstrakurikuler Pramuka
Siswa kelas VII SMP Negeri 01
Wanasari Brebes Tahun Pelajaran
2008-2009, menghasilkan Mean rank
siswa yang mengikuti 60.28 dan
mean rank siswa yang tidak
mengikuti sebanyaj 45.58 pada uji
statistik Mann-Whitney Test sebesar
992.000 pada Asymp. Sig. (2-tailed)
0.013 (p<0,05),dengan nilai
rxy>rtabel 5% = 0,444. Berdasarkan
hasil perhitungan tersebut kemudian
diperoleh tingkat realibilitas
0,936>rtabel = 0,444 yang berarti
reliabel. Hal ini berarti siswa yang
mengikuti kegiatan ekstrakurikuler
pramuka lebih kreatif. Sebaliknya
siswa yang tidak mengikuti kegiatan
ekstrakurikuler kurang dan bahkan
tidak kreatif.
METODE PENELITIAN
Jenis penelitian ini penelitian
deskriptif dengan teknik komparasi
kontinum. Sugiyono (2010)
menjelaskan penelitian komparasi
kontinum merupakan jenis penelitian
yang berusa mencari perbedaan yang
diperoleh dari hasil pengukuran data
yang di gunakan untuk menemukan
arti dan manfaat dari adanya
perbedaan yang ditemui.
Subjek penelitian ini adalah
Penelitin ini di lakukan di SMP
Negeri 2 Susukan Banjarnegara,
dengan responden sebanyak 239
siswa dengan rincian sebagai berikut
6
Data Sebaran Responden
No Kelas
Keikutsertaan
Jumlah
Ikut Tidak
mengikuti
1 Kelas
VIII 12 18 30
Jumlah
siswa 12 18 30
Dari data diatas terlihat
sebaran responden yang diambil
dari peserta kegiatan pramuka yang
dilakukan secara Random Sampling.
Data responden diperoleh 12 siswa
yang mengikuti dan 18 siswa yang
tidak mengikuti kegiatan pramuka.
Teknik pengumpulan data yang
dipakai dalam penelitian ini adalah
menggunakan angket kreativitas
yang teknik pengumpulan data
dilakukan dengan cara memberi
seperangkat pertanyaan atau
pernyataan tertulis kepada responden
untuk dijawabnya.
Teknik analisis data yang
digunakan dalam penelitian ini
adalah uji beda Mannm-Whitney Test
(melalui program SPSS 16.0).
Analisis perbedaan dimaksudkan
untuk menguji apakah harga rata-rata
(mean rank) pada suatu variabel
berbeda pada kelompok satu dengan
yang lain. Dengan demikian karena
skala data yang dipakai penulis
dalam penelitian ini skala data
ordinal maka uji Mann-Whitney
dapat digunakan sebagai teknik
analisis dalam penelitian ini.
Pemakaian uji Mann-Whitney dalam
penelitian ini yaitu untuk melihat
perbedaan kreativitas antara siswa
yang ikut serta dan tidak ikut serta
dalam kegiatan kepramukaan
HASIL PENELITIAN
Dari hasil analisis
diperoleh hasil penelitian yaitu
dari mean rank perbedaan
kreativitas berdasarkan
keikutsertaan dalam kegiatan
kepramukaan siswa kelas VIII SMP
Negeri 2 Susukan Banjarnegara
tahun ajaran 2015-2016, ternyata
berbeda dimana jumlah siswa yang
mengikuti kegiatan kepramukaan
sebanyak 12 siswa dimana mean
rank kreativitas siswa yang
mengikuti kegiatan kepramukaan
sebanyak 19.17 dan jumlah siswa
yang tidak mengikuti kegiatan
kepramukaan sebanyak 18 siswa
dimana mean rank kreativitas siswa
yang tidak mengikuti kegiatan
kepramukaan sebanyak 13.06 serta
uji statistik Mann-Whitney Test
sebesar 64.00 pada Asymp Sig. (2-
7
tailed) .048 (p<0,05). Dengan
demikian disimpulkan bahwa ada
perbedaan kreativitas yang
signifikan berdasarkan keikutsertaan
dalam kegiatan kepramukaan
siswa kelas VIII SMP Negeri 2
Susukan Banjarnegara Tahun Ajaran
2015-2016. Berdasarkan hasil
analisis komparatif dengan
menggunakan uji Mann-Whitney
Test dapat diambil kesimpulan
bahwa siswa yang mengikuti
kegiatan kepramukaan lebih kreatif
dibandingkan siswa yang tidak
mengikuti kegiatan kepramukaan.
PEMBAHASAN
Tujuan penelitian ini adalah
untuk mengetahui adanya perbedaan
kreativitas yang signifikan
berdasarkan keikutsertaan dalam
kegiatan kepramukaan siswa kelas
VIII SMP Negeri 2 Susukan
Banjarnegara tahun ajaran 2015-
2016. Hasil penelitian ini
menunjukkan adanya perbedaan
kreativitas yang signifikan
berdasarkan keikutsertaan dalam
kegiatan kepramukaan melalui uji
Mann-Whitney Test. Mean Rank
siswa yang mengikuti kegiatan
kepramukaan diperoleh 19.17 dan
Mean Rank siswa yang tidak
mengikuti kegiatan kepramukaan
13.06 pada Asymp Sig. (2-tailed)
.048 (p.<0,05). Dengan demikian
hasil penelitian ini sejalan dengan
penelitian yang dilakukan oleh
Felycia (2009) yang menemukan
bahwa ada Perbedaan Kreativitas
Siswa yang Mengikuti dan yang
Tidak Mengikuti Kegiatan
Ekstrakurikuler pramuka Siswa kelas
VIII SMP Negeri 01 Wanasari
Brebes Tahun Pelajaran 2008-2009.
PENUTUP
A. SIMPULAN
Berdasarkan hasil analisis
penelitian yang dilakukan, maka
dapat disimpukan ada perbedaan
kreativitas yang signifikan
berdasarkan keikutsertaan dalam
kegiatan kepramukaan siswa kelas
VIII SMP Negeri 2 Susukan
Banjarnegara, bahwa siswa yang
mengikuti kegiatan kepramukaan
kreativitasnya lebih tinggi
dibandingkan siswa yang tidak
mengikuti dimana mean rank siswa
yang mengikuti kegiatan
kepramukaan 19.17 dan mean rank
siswa yang tidak mengikuti kegiatan
kepramukaan sebanyak 13.06 pada
8
uji statistik Mann-Whitney Tes (
SPSS 16.0 For Windows) pada
Asymp. Sig. (2-tailed) .048 (p<0,05).
B. SARAN
Berdasarkan dari hasil
penelitian yang dilakukan oleh
peneliti pada siswa kelas VIII SMP
Negeri 2 Susukan Banjarnegara
Tahun Ajaran 2015-2016 serta
kesimpulan dari hasil penelitian yang
sudah dipaparkan, adapun saran yang
dapat disampaikan oleh peneliti
yaitu:
1. Bagi Subjek
Penelitian
Bagi subjek penelitian
siswa kelas VIII SMP
Negeri 2 Susukan
Banjarnegara baik
yang mengikuti
ataupun tidak
mengikuti kegiatan
kepramukaan
diharapkan untuk
lebih aktif dalam
kegiatan
kepramukaan di
sekolah maupun di
luar lingkungan
sekolah, karena
dengan meningkatkan
keaktifan dalam
mengembangkan
kreativitas siswa.
2. Bagi Guru BK dan
Pembinan Pramuka
Guru bimbingan dan
konseling dan
pembina pramuka
dapat mencari cara
bagaimana
memperlakukan dan
memperhatikan siswa
yang kreativitasnya
kurang serta
memberikan
pelayanan bimbingan
yang sesuai dengan
bakat minatnya
sehingga dapat
menunjang kreativitas
siswa.
3. Bagi Peneliti
Selanjutnya
Bagi peneliti
selanjutnya yang
tertarik untuk
mengadakan
penelitian mengenai
kreativitas
berdasarkan
keikutsertaan dalam
9
kegiatan kepramukaan
penulis menyarankan
untuk lebih
memperluas referensi
tentang kreativitas
dan kepramukaan.
DAFTAR
PUSTAKA
Felycia, Ratih. 2009.Perbedaan
Kreativitas Siswa yang
Mengikuti dan yang Tidak
Mengikuti Kegiatan
Ekstrakurikuler Pramuka.
Universitas Pancasakti
Tegal.
Munadar, S.C .Utami.
2009.Pengembangan
Kreativitas Anak Berbakat.
Jakarta: Penerbit Rineka
cipta.
Pandurasta. 2010. Kegiatan
pramuka tersedia dalam
http : rancanastanska.
blogspot diakses 30 maret
2013
Sarkonah. 2011. Panduan Pramuka.
Bandung: Penerbit CV.
Nuansa Aulia.
Sugiyono. 2010.Metode Penelitian
Kuantitatif Kualitatif Dan
R&D. Bandung : Alfabeta
Zulkarnain. 2002. Kreativitas dan
Kontrol Diri. Yogyakarta:
Ilmu Cendekia.