PERBANDINGAN DENYUT NADI, FREKUENSI NAFAS DAN …eprints.undip.ac.id/59853/7/FULL_TEKS.pdf · uji t...

76
PERBANDINGAN DENYUT NADI, FREKUENSI NAFAS DAN SUHU REKTAL ANAK KAMBING LOKAL PRA-SAPIH PADA TIPE KELAHIRAN TUNGGAL DAN KEMBAR SKRIPSI Oleh RILO AJI PAMBUDI PROGRAM STUDI S1 PETERNAKAN FAKULTAS PETERNAKAN DAN PERTANIAN UNIVERSITAS DIPONEGORO S E M A R A N G 2 0 1 7

Transcript of PERBANDINGAN DENYUT NADI, FREKUENSI NAFAS DAN …eprints.undip.ac.id/59853/7/FULL_TEKS.pdf · uji t...

Page 1: PERBANDINGAN DENYUT NADI, FREKUENSI NAFAS DAN …eprints.undip.ac.id/59853/7/FULL_TEKS.pdf · uji t (t-test) dengan program IBM SPSS versi 20. Hasil penelitian menunjukkan tidak terdapat

i

PERBANDINGAN DENYUT NADI, FREKUENSI NAFAS DAN SUHU

REKTAL ANAK KAMBING LOKAL PRA-SAPIH PADA

TIPE KELAHIRAN TUNGGAL DAN KEMBAR

SKRIPSI

Oleh

RILO AJI PAMBUDI

PROGRAM STUDI S1 PETERNAKAN

FAKULTAS PETERNAKAN DAN PERTANIAN

UNIVERSITAS DIPONEGORO

S E M A R A N G

2 0 1 7

Page 2: PERBANDINGAN DENYUT NADI, FREKUENSI NAFAS DAN …eprints.undip.ac.id/59853/7/FULL_TEKS.pdf · uji t (t-test) dengan program IBM SPSS versi 20. Hasil penelitian menunjukkan tidak terdapat

ii

PERBANDINGAN DENYUT NADI, FREKUENSI NAFAS DAN SUHU

REKTAL ANAK KAMBING LOKAL PRA-SAPIH PADA

TIPE KELAHIRAN TUNGGAL DAN KEMBAR

Oleh

RILO AJI PAMBUDI

NIM : 23010113120018

Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh

gelar Sarjana Peternakan pada Program Studi S1 Peternakan

Fakultas Peternakan dan Pertanian Universitas Diponegoro

PROGRAM STUDI S1 PETERNAKAN

FAKULTAS PETERNAKAN DAN PERTANIAN

UNIVERSITAS DIPONEGORO

S E M A R A N G

2 0 1 7

Page 3: PERBANDINGAN DENYUT NADI, FREKUENSI NAFAS DAN …eprints.undip.ac.id/59853/7/FULL_TEKS.pdf · uji t (t-test) dengan program IBM SPSS versi 20. Hasil penelitian menunjukkan tidak terdapat

iii

SURAT PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI

Saya yang bertandatangan di bawah ini :

Nama : Rilo Aji Pambudi

NIM : 23010113120018

Program Studi : S1 Peternakan

Dengan ini menyatakan sebagai berikut :

1. Karya ilmiah yang berjudul :

Perbandingan Denyut Nadi, Frekuensi Nafas dan Suhu Rektal

Anak Kambing Lokal Pra-sapih pada Tipe Kelahiran Tunggal dan

Kembar, dan penelitian yang terkait dengan karya ilmiah ini adalah

hasil karya saya sendiri.

2. Setiap ide atau kutipan dari karya orang lain berupa publikasi atau

bentuk lainya dalam karya ilmiah ini, telah diakui sesuai dengan

standar prosedur disiplin ilmu.

3. Saya juga mengakui karya ilmiah ini dapat dihasilkan berkat

bimbingan dan dukungan penuh pembimbing saya, yaitu : Prof. Ir.

Agung Purnomoadi, M.Sc., Ph.D dan Prof. Ir. Edy Rianto M.Sc.,

Ph.D.

Apabila dikemudian hari dalam skripsi ini ditemukan hal-hal yang menunjukan

telah dilakukannya kecurangan akademik oleh saya, maka saya bersedia gelar

akademik saya yang telah saya dapatkan ditarik sesuai dengan ketentuan dari

Program Studi S1 Peternakan, Fakulltas Peternakan dan Pertanian Universitas

Diponegoro.

Semarang, Oktober 2017

Penulis,

Rilo Aji Pambudi

Mengetahui :

Pembimbing Utama Pembimbing Anggota

Prof. Ir. Agung Purnomoadi, M.Sc., Ph.D Prof. Ir. Edy Rianto M.Sc., Ph.D

Page 4: PERBANDINGAN DENYUT NADI, FREKUENSI NAFAS DAN …eprints.undip.ac.id/59853/7/FULL_TEKS.pdf · uji t (t-test) dengan program IBM SPSS versi 20. Hasil penelitian menunjukkan tidak terdapat

iv

Page 5: PERBANDINGAN DENYUT NADI, FREKUENSI NAFAS DAN …eprints.undip.ac.id/59853/7/FULL_TEKS.pdf · uji t (t-test) dengan program IBM SPSS versi 20. Hasil penelitian menunjukkan tidak terdapat

v

RINGKASAN

RILO AJI PAMBUDI. 23010113120018. 2017. Perbandingan Denyut Nadi,

Frekuensi Nafas dan Suhu Rektal Anak Kambing Lokal Pra-sapih pada Tipe

Kelahiran Tunggal dan Kembar. (Pembimbing : AGUNG PURNOMOADI dan

EDY RIANTO).

Tujuan penelitian adalah membandingkan kondisi fisiologis, denyut nadi,

frekuensi nafas, dan suhu rektal pada anak kambing lokal pra-sapih berdasarkan

tipe kelahiran tunggal dan kembar. Penelitian dilaksanakan pada bulan Maret

sampai dengan April 2016. Pemeliharaan anak kambing dilakukan selama 8

minggu di kandang kambing Laboratorium Produksi Ternak Potong dan Perah,

Fakultas Peternakan dan Pertanian, Universitas Diponegoro, Semarang.

Materi yang digunakan pada penelitian ini adalah 13 ekor anak kambing

umur 1 minggu yang dipelihara dengan 9 ekor induk. Anak kambing

dikelompokkan berdasarkan tipe kelahiran, yaitu kelahiran kembar dua sebanyak

8 ekor bersama 4 ekor induk dan kelahiran tunggal sebanyak 5 ekor dipelihara

bersama dengan 5 ekor induk. Kandang yang digunakan adalah tipe kandang

panggung. Peralatan yang digunakan antara lain stetoscope, stopwatch/ timer dan

thermometer digital. Pengambilan data fisiologis (denyut nadi, fekuensi nafas dan

suhu rektal) anak kambing dilakukan pada jam 06.00;12.00;18.00 dan 00.00 sekali

seminggu. Data yang terkumpul selanjutkan diolah secara statistik menggunakan

uji t (t-test) dengan program IBM SPSS versi 20.

Hasil penelitian menunjukkan tidak terdapat perbedaan denyut nadi dan

suhu rektal anak kambing kelahiran tunggal dan kembar (P>0,05). Rataan denyut

nadi anak kambing kelahiran tunggal jam 06.00 (122 kali/menit), jam 12.00 (122

kali/menit), jam 18.00 (120 kali/menit) dan jam 00.00 (124 kali/menit), rataan

denyut nadi anak kambing kelahiran kembar jam 06.00 (114 kali/menit), jam

12.00 (121 kali/menit), jam 18.00 (119 kali/menit) dan jam 00.0 (116 kali/menit).

Rataan suhu rektal anak kambing kelahiran tunggal jam 06.00 (39,08 oC), jam

12.00 (39,30 oC), jam 18.00 (39,35

oC), dan jam 00.00 (39,07

oC), rataan suhu

rektal anak kambing kelahiran kembar jam 06.00 (38,81 oC), jam 12.00 (39,11

oC), jam 18.00 (39,18

oC) dan jam 00.00 (39,08

oC). Pada frekuensi nafas di jam

06.00 terdapat perbedaan (P<0,05) antar tipe kelahiran. Anak kambing kelahiran

tunggal memiliki frekuensi nafas lebih tinggi (37 kali/ menit) dibandingkan

dengan anak kambing kelahiran kembar (30 kali/menit). Frekuensi nafas anak

kambing kelahiran tunggal dan kembar jam 12.00;18.00;00.00 tidak berbeda nyata

(P>0,05), rataan frekuensi nafas anak kambing kelahiran tunggal jam 12.00 (42

kali/menit), jam 18.00 (39 kali/menit), dan jam 00.00 (37 kali/menit), rataan

frekuensi nafas anak kambing kelahiran kembar jam 12.00 (40 kali/menit), jam

18.00 (34 kali/menit), dan jam 00.00 (33 kali/menit).

Simpulan penelitian ini adalah bahwa tidak terdapat perbedaan antara

denyut nadi dan suhu rektal, namum terdapat perbedaan pada frekuensi nafas di

jam 06.00 pada anak kambing kelahiran tunggal lebih tinggi dibandingkan

kelahiran kembar.

Page 6: PERBANDINGAN DENYUT NADI, FREKUENSI NAFAS DAN …eprints.undip.ac.id/59853/7/FULL_TEKS.pdf · uji t (t-test) dengan program IBM SPSS versi 20. Hasil penelitian menunjukkan tidak terdapat

vi

KATA PENGANTAR

Kambing lokal merupakan salah satu jenis kambing dengan populasi yang

cukup tinggi dan tersebar luas di wilayah Indonesia. Produktivitas kambing lokal

dipengaruhi oleh tipe kelahiran tunggal dan kembar. Perbedaan produktivitas

kambing menyebabkan kebutuhan hidup pokok anak kambing kelahiran tunggal

dan kembar berbeda, sehingga berpengaruh terhadap asupan nutrisi ternak.

Asupan nutrisi ternak erat kaitanya dengan laju metabolisme tubuh yang

kemudian mempengaruhi panas tubuh. Kondisi fisiologis anak kambing meliputi

denyut nadi, frekuensi nafas dan suhu tubuh. Fisiologis anak kambing (denyut

nadi, frekuensi nafas, dan suhu rektal) kelahiran tunggal dan kembar belum

banyak dikaji mendalam, sehingga dilakukanlah penelitian ini untuk mengetahui

perbandingan kondisi fisiologis anak kambing lokal pra sapih kelahiran tunggal

dan kembar.

Puji syukur penulis panjatkan atas kehaidat Allah SWT atas nikmat rahmat

dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi yang berjudul

“Perbandingan Denyut Nadi, Frekuensi Nafas dan Suhu Rektal Anak Kambing

Lokal Pra-sapih Pada Tipe Kelahiran Tunggal dan Kembar”. Penulis menyadari

bahwa dalam penyusunan ini banyak pihak yang memberikan doa dan dorongan

semangat, pada kesempatan ini penulis menyampaikan terimakasih kepada :

1. Allah SWT yang memberi ridho-Nya sehingga penulis dapat menuntaskan

studi di Program Studi S1 Peternakan.

2. Prof. Ir. Agung Purnomoadi, M.Sc., Ph.D selaku pembimbing utama, Prof.

Ir. Edy Rianto M.Sc., Ph.D. selaku pembimbing anggota, dan Ir. Sularno

Page 7: PERBANDINGAN DENYUT NADI, FREKUENSI NAFAS DAN …eprints.undip.ac.id/59853/7/FULL_TEKS.pdf · uji t (t-test) dengan program IBM SPSS versi 20. Hasil penelitian menunjukkan tidak terdapat

vii

Dartosukarno selaku pembimbing awal (sebelum pergantian pembimbing)

yang telah ikhlas dalam membimbing, memberi nasihat dan mengajarkan

pendidikan karakter dengan berbudi pekerti yang baik.

3. Dr. drh. Sri Mawati M.Si dan Prof. Ir. Mukh Arifin, M.Sc., Ph.D selaku

dosen penguji skripsi yang telah memberi masukan dalam skripsi saya.

4. Prof. Ir. Mukh Arifin, M.Sc., Ph.D selaku Dekan Fakultas Peternakan dan

Pertanian dan Dosen Wali.

5. Dr. Ir. Bambang Waluyo H. E. P., M.S., M.Agr. selaku Ketua Departemen

Peternakan, Fakultas Peternakan dan Pertanian.

6. Dr. drh. Enny Tantini Setiatin, M.Sc. selaku Ketua Program Studi S1

Peternakan, Departemen Peternakan, Fakultas Peternakan dan Pertanian.

7. Prof. Ir. Agung Purnomoadi, M.Sc. Ph.D selaku Koordinator Laboratorium

Produksi Ternak Potong dan Perah beserta para dosen dan staff

laboratorium tersebut atas segala bantuan yang diberikan kepada penulis.

8. Keluarga penulis, diantaranya : kedua orang tua tercinta Bapak Surono dan

Ibu Suwarni, adik kandung penulis Vinolia N. Kartika, Kakek dan Nenek,

Tn. Hartino C. Suwarno dan Ny. Wagiyem C. Suwarno, yang senantiasa

memberikan semangat, dukungan dan doa.

9. Rekan tim penelitian “Cempe Kampus”, Chairul Muttaqin, Aris B.

Aryanto, Skolastika P. Dyah, Lujeng P. Lestari, dan para senior

pembimbing penelitian, Mas Randika, Mas Ari, Mbak Vita dan Mbak

Lutfi, yang telah memberikan arahan dan masukan dalam penelitian

maupun penyusunan skripsi.

Page 8: PERBANDINGAN DENYUT NADI, FREKUENSI NAFAS DAN …eprints.undip.ac.id/59853/7/FULL_TEKS.pdf · uji t (t-test) dengan program IBM SPSS versi 20. Hasil penelitian menunjukkan tidak terdapat

viii

10. Tim Asisten Laboratorium Produksi Ternak Potong dan Perah “Potong

Mania”, Tim PKL “Rumpinary Squad”, Tim KKN “Sendang Sikucing”,

dan Tim Magang Maju Makmur “mBla’em”, yang telah memberikan

masukan, pembelajaran dan berkontribusi bersama dalam tim selama masa

perkuliahan.

11. Teman-teman mahasiswa Peternakan Angkatan 2013, terkhusus kelas A

2013 yang tidak dapat disebutkan satu per satu, sukses dan selalu terjaga

silaturahmi kita.

12. Keluarga besar BEM FPP Undip periode 2016/2017 dan pengurus harian

BEM FPP periode 2016/2017 “Sedulur Kenthel”, serta Keluarga

Mahasiswa Klaten (KMK) Undip yang telah memberikan support dan

sharing dalam penyusunan skripsi, serta memberi banyak pengalaman

berorganisasi.

13. Sahabat penulis, diantaranya : Aska W. Putra, Bagus P. Wicaksono, Yebe

Kallis, Yunita B. Claudianawati dan CV. RnB yang memberi penulis

semangat motivasi dalam berkuliah.

Penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi pengembangan

ilmu pada bidang peternakan.

Semarang, Oktober 2017

Penulis

Page 9: PERBANDINGAN DENYUT NADI, FREKUENSI NAFAS DAN …eprints.undip.ac.id/59853/7/FULL_TEKS.pdf · uji t (t-test) dengan program IBM SPSS versi 20. Hasil penelitian menunjukkan tidak terdapat

ix

DAFTAR ISI

Halaman

KATA PENGANTAR ................................................................................ vi

DAFTAR TABEL ....................................................................................... x

DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................... xi

BAB I. PENDAHULUAN .................................................................... 1

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA ........................................................... 4

2.1. Kambing Lokal ............................................................... 4

2.2. Kondisi Fisiologis Kambing ........................................... 5

2.3. Tipe Kelahiran ................................................................ 8

BAB III. MATERI DAN METODE ....................................................... 10

3.1. Materi .............................................................................. 10

3.2. Metode ............................................................................ 11

BAB IV. PEMBAHASAN ...................................................................... 13

4.1. Frekuensi Nafas .............................................................. 13

4.2. Denyut Nadi .................................................................... 14

4.3. Suhu Rektal ..................................................................... 16

BAB V. SIMPULAN DAN SARAN ..................................................... 18

5.1. Simpulan ......................................................................... 18

5.2. Saran ............................................................................... 18

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................. 19

LAMPIRAN ................................................................................................ 23

RIWAYAT HIDUP ..................................................................................... 65

Page 10: PERBANDINGAN DENYUT NADI, FREKUENSI NAFAS DAN …eprints.undip.ac.id/59853/7/FULL_TEKS.pdf · uji t (t-test) dengan program IBM SPSS versi 20. Hasil penelitian menunjukkan tidak terdapat

x

DAFTAR TABEL

Nomor Halaman

Rataan Denyut Nadi Anak Kambing Lokal Pra-sapih Kelahiran Tunggal

dan Kelahiran Kembar ................................................................................ 13

Rataan Frekuensi Nafas Anak Kambing Lokal Pra-sapih Kelahiran

Tunggal dan Kelahiran Kembar .................................................................. 15

Rataan Suhu Rektal Anak Kambing Lokal Pra-sapih Kelahiran Tunggal

dan Kelahiran Kembar ............................................................................... 17

Page 11: PERBANDINGAN DENYUT NADI, FREKUENSI NAFAS DAN …eprints.undip.ac.id/59853/7/FULL_TEKS.pdf · uji t (t-test) dengan program IBM SPSS versi 20. Hasil penelitian menunjukkan tidak terdapat

xi

DAFTAR LAMPIRAN

Nomor Halaman

Denyut Nadi Anak Kambing Lokal Pra-sapih Kelahiran Tunggal ............. 23

Denyut Nadi Anak Kambing Lokal Pra-sapih Kelahiran

Kembar ........................................................................................................ 27

Frekuensi Nafas Anak Kambing Lokal Pra-sapih Kelahiran Tunggal........ 31

Frekuensi Nafas Anak Kambing Lokal Pra-sapih Kelahiran Kembar ........ 35

Suhu Rektal Anak Kambing Lokal Pra-sapih Kelahiran Tunggal .............. 39

Suhu Rektal Anak Kambing Lokal Pra-sapih Kelahiran

Kembar ........................................................................................................ 43

Perhitungan Statistik Denyut Nadi Anak Kambing Lokal Pra-sapih

Kelahiran Tunggal dan Kelahiran Kembar ................................................. 47

Perhitungan Statistik Frekuensi Nafas Anak Kambing Lokal Pra-sapih

Kelahiran Tunggal dan Kelahiran Kembar ................................................. 53

Perhitungan Statistik Suhu Rektal Anak Kambing Lokal Pra-sapih

Kelahiran Tunggal dan Kelahiran Kembar ................................................. 59

Page 12: PERBANDINGAN DENYUT NADI, FREKUENSI NAFAS DAN …eprints.undip.ac.id/59853/7/FULL_TEKS.pdf · uji t (t-test) dengan program IBM SPSS versi 20. Hasil penelitian menunjukkan tidak terdapat

1

BAB I

PENDAHULUAN

Kambing lokal merupakan salah satu jenis kambing dengan populasi yang cukup

tinggi dan tersebar luas di wilayah Indonesia. Widiyono dkk. (2003) menjelaskan

bahwa populasi kambing lokal di Indonesia sangat besar yaitu 14,4 juta ekor atau

sekitar 38% total ruminansia di Indonesia. Dijelaskan oleh Batubara dkk. (2006),

bahwa kambing lokal adalah kambing hasil persilangan yang telah lama

beradaptasi terhadap agroekosistem yang spesifik dengan lingkungan dan sistem

pemeliharaan di suatu wilayah. Kambing lokal memiliki beberapa keunggulan,

antara lain adalah tahan hidup di daerah tandus, mudah disilangkan dan bersifat

prolific. Sifat prolific kambing merupakan keunggulan ternak ruminansia ini

untuk melahirkan anak tunggal, kembar dua ataupun kembar tiga (Andoko dan

Warsito, 2013).

Produktivitas pada anak kambing kelahiran tunggal dan kelahiran kembar

berbeda. Mahmilia dan Doloksaribu (2010), menyatakan bahwa adanya

persaingan mendapatkan air susu selama laktasi pada anak kelahiran kembar

menyebabkan produktivitasnya berbeda dengan anak kambing kelahiran tunggal.

Faktor yang mempengaruhi produktivitas anak kambing adalah tipe kelahiran,

genetik, dan bobot lahir (Faozi dkk., 2013). Bobot lahir anak kambing kelahiran

tunggal umumnya lebih besar dari pada anak kambing kelahiran kembar. Sesuai

dengan penelitian Hamdani (2015) bahwa anak kambing yang dilahirkan kembar

memiliki bobot lahir yang lebih rendah daripada anak kambing kelahiran tunggal.

Page 13: PERBANDINGAN DENYUT NADI, FREKUENSI NAFAS DAN …eprints.undip.ac.id/59853/7/FULL_TEKS.pdf · uji t (t-test) dengan program IBM SPSS versi 20. Hasil penelitian menunjukkan tidak terdapat

2

Kondisi ini menyebabkan adanya perbedaan kebutuhan hidup pokok ternak.

Kebutuhan hidup pokok erat kaitannya dengan bobot badan ternak. Kebutuhan

hidup pokok yaitu kebutuhan nutrisi yang digunakan dalam proses

penyeimbangan suhu tubuh (termoregulasi) dan aktivitas ternak.

Perbedaan konsumsi nutrisi anak kambing kelahiran tunggal dan kembar

berpengaruh terhadap asupan nutrisi ternak. Jumlah nutrisi yang dikonsumsi

berakibat pada laju metabolisme tubuh ternak yang kemudian mempengaruhi

panas tubuh. Dijelaskan oleh Purwanto dkk. (1993) yang disitasi oleh Suherman

(2014) bahwa faktor yang mempengaruhi kondisi fisiologis yaitu proses

metabolisme nutrien dalam tubuh ternak. Kondisi fisiologis pada anak kambing

meliputi suhu tubuh, frekuensi nafas dan denyut nadi. Laju metabolisme

menyebabkan panas tubuh meningkat dan mencapai titik tertinggi yang dapat

memicu berlangsungnya proses termoregulasi. Proses termoregulasi ditandai

dengan meningkatnya frekuensi nafas dan denyut nadi. Peningkatan frekuensi

nafas merupakan salah satu upaya dalam membuang panas melalui udara,

semakin cepat frekuensi nafas yang dilakukan maka semakin cepat panas tubuh

berkurang (Wuryanto dkk., 2010). Denyut nadi yang meningkat merupakan upaya

dalam menjaga keseimbangan panas dengan cara mengalirkan darah ke tepi kulit

(Isroli dkk., 2004).

Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji kondisi fisiologis (denyut nadi, frekuensi

nafas, dan suhu rektal) anak kambing lokal berdasarkan tipe kelahiran tunggal dan

kembar. Manfaat penelitian diharapkan dapat memberi informasi tentang kondisi

fisiologis, meliputi denyut nadi, frekuensi nafas dan suhu rektal pada anak

Page 14: PERBANDINGAN DENYUT NADI, FREKUENSI NAFAS DAN …eprints.undip.ac.id/59853/7/FULL_TEKS.pdf · uji t (t-test) dengan program IBM SPSS versi 20. Hasil penelitian menunjukkan tidak terdapat

3

kambing lokal prasapih berdasarkan tipe kelahiran tunggal dan kembar dua.

Hipotesis penelitian adalah terdapat perbedaan kondisi fisiologis (frekuensi nafas,

denyut nadi, dan suhu rektal) anak kambing lokal prasapih antara kelahiran

tunggal dan kelahiran kembar.

Page 15: PERBANDINGAN DENYUT NADI, FREKUENSI NAFAS DAN …eprints.undip.ac.id/59853/7/FULL_TEKS.pdf · uji t (t-test) dengan program IBM SPSS versi 20. Hasil penelitian menunjukkan tidak terdapat

4

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Kambing Lokal

Kambing lokal Indonesia merupakan jenis kambing tropis yang telah

didomestikasi menjadi plasma nutfah di Indonesia (Subandriyo, 2004). Ilham

(2014) menyebutkan bahwa bangsa-bangsa kambing lokal yang ada di Indonesia

antara lain kambing Peranakan Etawah (Etawah x Kacang), Boerka (Boer x

Kacang), Jawarandu (PE x Kacang), Gembrong (Bali), Samosir (Pulau Samosr),

Benggala (NTT), Muara (Tapanuli) Kosta (Banten) dan Kacang (Indonesia,

Malaysia dan Filipina). Dijelaskan lebih lanjut oleh Ilham (2014) bahwa yang

tergolong pada jenis ternak lokal adalah ternak hasil persilangan yang telah

dikembangbiakan di Indonesia sampai generasi kelima atau lebih yang

beradaptasi pada lingkungan dan manajemen setempat. Kambing lokal memiliki

kemampuan beradaptasi yang sangat baik terhadap iklim di Indonesia. Dijelaskan

oleh Syukur dan Suharno (2014) bahwa kambing lokal tumbuh pada iklim tropis

dengan ukuran tubuh sedang dan pertumbuhanya cepat. Jumlah populasi kambing

lokal di Indonesia terus mengalami peningkatan setiap tahunnya, jumlah tersebut

sebesar 18.879.600 ekor pada tahun 2015 atau mengalami pertumbuhan sebesar

1,29% dari tahun sebelumnya (Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan

Hewan, 2015).

Kambing dianggap lebih unggul dibandingkan sapi dan domba, karena lebih tahan

hidup di daerah yang keadaannya tandus dan gersang (Mulyono dan Sarwono,

Page 16: PERBANDINGAN DENYUT NADI, FREKUENSI NAFAS DAN …eprints.undip.ac.id/59853/7/FULL_TEKS.pdf · uji t (t-test) dengan program IBM SPSS versi 20. Hasil penelitian menunjukkan tidak terdapat

5

2008), cepat dewasa kelamin, mudah disilangkan dengan bangsa kambing lain dan

mampu bertahan dengan pakan kualitas rendah (Doloksaribu dkk., 2005). Setiadi

dkk. (1997) dan Sitepu (1985) yang disitasi Doloksakaribu dkk. (2006)

menjelaskan bahwa secara umum kambing lokal memiliki keberagaman warna

tubuhnya yaitu putih, coklat, hitam dan perpaduan ketiganya. Dijelaskan oleh

Tambing dkk. (2001) produktivitas kambing kambing lokal relatif masih rendah

dibandingkan bangsa kambing yang berasal dari daerah sub-tropis. Peningkatan

produktivitas ternak dapat dilakukan melalui perbaikan pemeliharaan dan program

pemuliaan (Kostaman dan Sutama, 2005). Mahmilia dan Doloksaribu (2010),

menyatakan bahwa adanya persaingan mendapatkan air susu selama masa laktasi

pada anak kambing menyebabkan variasi produktivitasnya. Faktor yang

mempengaruhi produktivitas kambing adalah tipe kelahiran, genetik, dan bobot

lahir (Faozi dkk., 2013).

2.2 Kondisi Fisiologis Kambing

Fisiologi ternak secara umum merupakan suatu hal yang mempelajari tentang

fungsi tubuh yang terjadi pada ternak (Frandson, 1992). Fisiologi ternak kambing

merupakan peristiwa naik turunnya kondisi fisiologis ternak yang meliputi

frekuensi nafas, denyut nadi dan suhu rektal. Data fisiologis yang biasanya diukur

adalah suhu rektal, frekuensi nafas dan denyut nadi. Data tentang kondisi

fisiologis (frekuensi nafas, denyut nadi dan suhu rektal) dapat digunakan sebagai

pedoman untuk menilai apakah organ tubuh ternak dalam keadaan baik dan

berjalan normal (Soerono dkk., 1975).

Page 17: PERBANDINGAN DENYUT NADI, FREKUENSI NAFAS DAN …eprints.undip.ac.id/59853/7/FULL_TEKS.pdf · uji t (t-test) dengan program IBM SPSS versi 20. Hasil penelitian menunjukkan tidak terdapat

6

Denyut nadi, frekuensi nafas dan suhu rektal merupakan cerminan/ indikator

fisiologis ternak. Faktor eksternal yang mempengaruhi fisiologis ternak adalah

suhu, kelembapan, dan radiasi matahari (Purwanto dkk., 1993) yang disitasi

Suherman, (2014).

2.2.1. Denyut nadi

Jantung merupakan organ vital dalam tubuh yang berfungsi untuk

memompa darah ke seluruh tubuh, dan darah sendiri berfungsi sebagai jalur

transportasi dalam mengedarkan nutrien dan oksigen (Adriani dkk., 2010). Hafez

(1968) yang disitasi oleh (Karstan, 2006) menyatakan bahwa kecepatan denyut

jantung bereaksi pada pembongkaran panas tubuh, bila mana panas hilang dalam

waktu pendek, maka kecepatan jantung akan tinggi. Ternak kambing mempunyai

frekuensi denyut nadi yang lebih tinggi dari ternak ruminansia lainya. Bayer

(1970) yang disitasi oleh Karstan (2006) menyatakan bahwa denyut nadi pada

kambing dewasa antara 70-80 kali per menit dan pada anak kambing antara 100-

122 kali per menit. Kondisi hewan muda memiliki denyut nadi yang lebih tinggi

(Duke’s), 1995). Wuryanto dkk. (2010) menyatakan bahwa meningkatnya denyut

nadi ternak dipengaruhi oleh peningkatan konsumsi pakan, dampak dari konsumsi

pakan yang meningkat menyebabkan metabolisme tubuh juga meningkat dan pada

akhirnya terjadi kenaikan denyut nadi. Kecepatan denyut nadi dikendalikan oleh

saraf dan perubahan kadar O2 atau CO2 ataupun rangsangan panas (Isnaeni,

2006). Kenaikan denyut nadi berfungsi untuk mengalirkan darah ke tepi kulit

agar keseimbangan panas tubuh dapat terjaga (Isroli dkk., 2004).

Page 18: PERBANDINGAN DENYUT NADI, FREKUENSI NAFAS DAN …eprints.undip.ac.id/59853/7/FULL_TEKS.pdf · uji t (t-test) dengan program IBM SPSS versi 20. Hasil penelitian menunjukkan tidak terdapat

7

2.2.2. Frekuensi nafas

Bernafas merupakan aktivitas fisik dimana adanya proses pertukaran gas

antara karbon dioksida (CO2) yang dikeluarkan dari dalam tubuh dengan oksigen

(O2). McDowel (1972) yang disitasi Karstan (2006) menyatakan bahwa aktivitas

bernafas penting untuk meningkatkan pengeluaran panas pada temperatur yang

tinggi. Frekuensi nafas merupakan salah satu upaya ternak dalam

menyeimbangkan panas tubuhnya. Wuryanto dkk. (2010) menyampaikan bahwa

perubahan frekuensi nafas dapat terjadi saat ternak mengkonsumsi nutrisi

sehingga mengakibatkan proses metabolisme tubuh meningkat dan pada akhirnya

panas tubuh yang dihasilkan juga lebih banyak. Sehingga untuk mengurangi panas

tubuh yang diterima, ternak akan meningkatkan frekuensi nafas.

Menurut Naiddin dkk. (2010) ternak mengeluarkan panas tubuh dengan

meningkatkan penguapan melalui saluran pernafasan. Sobekti (1980) yang disitasi

oleh Karstan (2006) menyebutkan bahwa dalam kenaikan frekuensi pernafasan

disebabkan oleh aktivitas otot yang bertambah. Peningkatan frekuensi nafas

merupakan salah satu upaya pembuangan panas melalui udara, upaya ini

digunakan agar ternak dapat hidup nyaman atau homeostasis. Semakin cepat

frekuensi nafas yang dilakukan maka panas tubuh akan semakin cepat terbuang

(Wuryanto dkk., 2010). Penelitian Bayer (1970) yang disitasi oleh Karstan (2006)

menunjukkan bahwa frekuensi nafas normal pada kambing dewasa berkisar 12-15

kali per menit dan 12-20 kali per menit pada anak kambing. McDowel (1972)

yang disitasi oleh Karstan (2006) menyatakan bahwa faktor yang mempengaruhi

frekuensi nafas antara lain adalah ukuran tubuh ternak, umur dan aktifitas. Ternak

Page 19: PERBANDINGAN DENYUT NADI, FREKUENSI NAFAS DAN …eprints.undip.ac.id/59853/7/FULL_TEKS.pdf · uji t (t-test) dengan program IBM SPSS versi 20. Hasil penelitian menunjukkan tidak terdapat

8

kambing memiliki frekuensi nafas yang lebih tinggi daripada ternak ruminansia

lainnya.

2.2.3. Suhu rektal

Suhu rektal adalah suatu indikator yang baik untuk menggambarkan suhu

dalam tubuh dan merupakan salah satu indikator dalam mengetahui hasil

keseimbangan ternak dalam melepas panas. Soebakti (1980) yang disitasi oleh

Karstan (2006) menyatakan bahwa aktivitas ternak dapat mempengaruhi suhu

tubuh pada kambing. Menurut Bayer (1970) yang disitasi oleh Karstan (2006)

panas tubuh yang diukur melalui suhu rektal secara langsung tergantung oleh sifat

khusus ternak maupun lingkungan. Suhu rektal anak kambing berkisar antara 38,5

– 41,5oC. Dijelaskan oleh Isroli dkk. (2004) bahwa perubahan suhu rektal ternak

dipengaruhi oleh panas yang dihasilkan dari nutrisi yang dikonsumsi. Sismono

(1983) yang disitasi oleh Kartsan (2006) menyatakan bahwa panas tubuh secara

langsung dipengaruhi oleh makanan yang dikonsumsi dan banyaknya persediaan

makanan dalam saluran pencernaan.

2.3 Tipe Kelahiran

Tipe kelahiran merupakan jenis kelahiran tunggal, kembar dua atau

kembar tiga pada setiap kelahiran (Sudewo dkk. 2012). Kambing merupakan salah

satu ternak yang bersifat prolific yaitu keunggulan ternak ruminansia untuk

melahirkan anak kembar dua ataupun kembar tiga (Andoko dan Warsito, 2013).

Faktor yang mempengaruhi tingkat prolific tersebut adalah genetik induk.

Page 20: PERBANDINGAN DENYUT NADI, FREKUENSI NAFAS DAN …eprints.undip.ac.id/59853/7/FULL_TEKS.pdf · uji t (t-test) dengan program IBM SPSS versi 20. Hasil penelitian menunjukkan tidak terdapat

9

Elieser (2012) menjelaskan jumlah anak per kelahiran merupakan salah

satu faktor penting dalam menentukan produktivitas ternak. Mahmilia dan

Doloksaribu (2010), menyatakan bahwa perbedaan produktivitas anak kambing

kelahiran tunggal dan kembar disebabkan adanya persaingan dalam memperoleh

nutrien berupa air susu dari induk selama laktasi. Hal ini menyebabkan anak

kambing yang lahir tunggal lebih cepat laju pertumbuhannya dibandingkan anak

kambing yang lahir dengan tipe kelahiran kembar (Chaniago dan Hastono, 2001).

Penelitian Nasich (2011) menjelaskan bahwa rata-rata PBB anak kambing

kelahiran tunggal adalah 141,2 g/ekor/hari, sedangkan PBB anak kambing

kelahiran kembar dua adalah 105,93 g/ekor/hari. Hardjosubroto (1994)

menyatakan bahwa kambing kelahiran kembar merupakan sifat dengan

heritabilitas tinggi dan menghasilkan nilai indeks produktivitas induk yang lebih

tinggi.

Page 21: PERBANDINGAN DENYUT NADI, FREKUENSI NAFAS DAN …eprints.undip.ac.id/59853/7/FULL_TEKS.pdf · uji t (t-test) dengan program IBM SPSS versi 20. Hasil penelitian menunjukkan tidak terdapat

10

BAB III

MATERI DAN METODE

Penelitian dilaksanakan pada 6 Maret – 4 Mei 2016 di kandang kambing

Laboratorium Produksi Ternak Potong dan Perah, Fakultas Peternakan dan

Pertanian Universitas Diponegoro Semarang.

3.1. Materi

Materi yang diamati dalam penelitian ini adalah 13 ekor anak kambing lokal umur

1 minggu dan 9 ekor induk. Anak kambing dikelompokkan berdasarkan tipe

kelahiran, yaitu sebanyak 8 ekor kelahiran kembar yang dipelihara bersama

dengan 4 ekor induk, dan 5 ekor anak kambing kelahiran tunggal dipelihara

bersama dengan 5 ekor induk.

Kandang yang digunakan adalah tipe kandang panggung. Kambing ditempatkan

pada kandang individu yang dilengkapi dengan palung pakan dan ember sebagai

tempat minum, dengan ukuran kandang 120 x 90 cm. Penempatan anak kambing

disesuaikan dengan tipe kelahiran tunggal dan tipe kelhiran kembar, yaitu dengan

menempatkan induk dengan anak kambing di setiap petak.

Peralatan yang digunakan dalam penelitian adalah stetoscope untuk mengukur

denyut nadi ternak, stopwatch/ timer sebagai acuan waktu dalam mengambil

parameter dan thermometer digital untuk mengukur suhu rektal anak kambing.

Alat tulis dan tabel pendataan parameter untuk mencatat hasil pengukuran.

Page 22: PERBANDINGAN DENYUT NADI, FREKUENSI NAFAS DAN …eprints.undip.ac.id/59853/7/FULL_TEKS.pdf · uji t (t-test) dengan program IBM SPSS versi 20. Hasil penelitian menunjukkan tidak terdapat

11

3.2. Metode

Penelitian menggunakan metode independent sample comparison, yaitu

membandingkan kondisi fisiologis anak kambing kelahiran tunggal dan kelahiran

kembar.

3.2.1 Prosedur penelitian

Penelitian dilakukan dengan metode observasi, yaitu dengan mengamati

dan mengukur secara langsung kondisi fisiologis (frekuensi nafas, denyut nadi

dan suhu rektal) pada anak kambing lokal. Pengamatan dilakukan pada anak

kambing umur 7 hari setelah kelahiran sampai dengan 60 hari. Anak kambing

tidak dipisahkan dari induk selama pengamatan. Induk diberi air minum dan

makanan hijauan secara ad libitum serta pakan tambahan berupa konsentrat

sebanyak 350 g/hari, sedangkan anak kambing mendapatkan asupan nutrisi makan

dan minum dari induk secara langsung.

Pengambilan data fisiologis anak kambing (denyut nadi, frekuensi nafas

dan suhu rektal) dilakukan pada pukul 06.00, 12.00, 18,00 dan 00.00 sekali

seminggu setiap hari Kamis. Data diperoleh dengan cara mengukur kondisi

fisiologis anak kambing. Pengukuran frekuensi nafas dihitung dengan cara

mendekatkan telapak tangan pada hidung anak kambing selama 1 menit

menggunakan stopwatch/ timer. Denyut nadi dihitung selama 1 menit secara terus

menerus dengan alat bantu stetoscope yang ditempelkan pada dada kiri bagian

bawah. Suhu rektal diukur dengan memasukan thermometer digital ke dalam

rektum.

Page 23: PERBANDINGAN DENYUT NADI, FREKUENSI NAFAS DAN …eprints.undip.ac.id/59853/7/FULL_TEKS.pdf · uji t (t-test) dengan program IBM SPSS versi 20. Hasil penelitian menunjukkan tidak terdapat

12

3.2.2 Parameter

Parameter yang diamati dalam penelitian ini adalah frekuensi nafas, denyut

nadi dan suhu rektal. Pengukuran kondisi fisiologis diawali dengan pengukuran

frekuensi nafas, frekuensi nadi dan suhu rektal (Widiyono dkk. 2003).

3.2.3 Uji Statistik

Data yang diperoleh dalam penelitian di uji secara statistik dengan

menggunakan uji t independen (Student’s t-test). Analisis uji t menggunakan

program IBM SPSS (Statistical Package Social Science) versi 20. Menurut

Sastrosupadi (2000) rumus uji t yang digunakan adalah sebagai berikut :

√( ) ( )

Keterangan :

= Rata-rata kondisi fisiologis (frekuensi nafas, denyut nadi dan

suhu rektal) anak kambing kelahiran tunggal

= Rata-rata kondisi fisiologis (frekuensi nafas, denyut nadi

dan suhu rektal) anak kambing kelahiran kembar

= Banyaknya sampel anak kambing kelahiran tunggal

= Banyaknya sampel anak kambing kelahiran kembar

= Varians kondisi fisiologis (frekuensi nafas, denyut nadi dan suhu

rektal) anak kambing kelahiran tunggal

= Varians kondisi fisiologis (frekuensi nafas, denyut nadi dan suhu

rektal) anak kambing kelahiran kembar

Kaidah pengambilan keputusan :

Ho = tidak ada perbedaan kondisi fisiologis (frekuensi nafas, denyut nadi

dan suhu rektal) antara anak kambing kelahiran tunggal dan kembar

Ha = terdapat perbedaan kondisi fisiologis (frekuensi nafas, denyut nadi dan

suhu rektal) antara anak kambing kelahiran tunggal dan kembar

Ho diterima jika t hitung < t tabel atau Sig. (2-tailed) > 0,05

Ha diterima jika t hitung > t tabel atau Sig. (2-tailed) < 0,05

Page 24: PERBANDINGAN DENYUT NADI, FREKUENSI NAFAS DAN …eprints.undip.ac.id/59853/7/FULL_TEKS.pdf · uji t (t-test) dengan program IBM SPSS versi 20. Hasil penelitian menunjukkan tidak terdapat

13

BAB IV

PEMBAHASAN

4.1 Denyut Nadi

Denyut nadi anak kambing lokal pra sapih kelahiran tunggal (Lampiran 1)

dan kelahiran kembar (Lampiran 2), perbandingan denyut nadi anak kambing

kelahiran tunggal dan kembar ditampilkan pada Tabel 1. Data yang diperoleh

menunjukkan bahwa rata-rata denyut nadi anak kambing sangat beragam (data

selengkapnya ditampilkan pada Lampiran 7). Analisis statistik uji t menunjukkan

bahwa denyut nadi anak kambing kelahiran tunggal dan kelahiran kembar dua

pada jam 06.00;12.00;18.00; dan 00.00 tidak berbeda nyata (P>0,05 ; Lihat

Lampiran 7).

Tabel 1. Rataan Denyut Nadi Anak Kambing Lokal Pra-sapih Kelahiran Tunggal

dan Kelahiran Kembar

Jam Tipe Kelahiran

Tunggal Kembar

----------------------- (kali/ menit) -------------------

06.00 122 114

tn

12.00 122 121 tn

18.00 120 119 tn

00.00 124 116 tn

Rata-rata 122 118 tn Keterangan : tn = tidak nyata

Rataan kondisi fisiologis denyut nadi anak kambing kelahiran tunggal dan

kembar adalah 122 kali/ menit dan 118 kali/ menit. Kondisi tersebut masih dalam

Perbedaan

Page 25: PERBANDINGAN DENYUT NADI, FREKUENSI NAFAS DAN …eprints.undip.ac.id/59853/7/FULL_TEKS.pdf · uji t (t-test) dengan program IBM SPSS versi 20. Hasil penelitian menunjukkan tidak terdapat

14

kategori normal denyut nadi anak kambing, dimana denyut nadi anak kambing

secara umum berkisar 100-122 kali/menit (Bayer) yang disitasi oleh Karstan,

2006).

Pada penelitian ini tidak terdapat perbedaan denyut nadi anak kambing

kelahiran tunggal dan kembar. Tidak adanya perbedaan denyut nadi antara anak

kambing kelahiran tunggal dan kembar mengindikasikan karena proses

metabolisme anak kambing berjalan baik. Metabolisme tubuh ternak erat kaitanya

dengan kondisi fisiologis, sehingga saat metabolisme berjalan baik maka panas

yang dihasilkan tubuh tidak begitu tinggi yang menyebabkan denyut nadi ternak

berjalan normal. Denyut nadi pada ternak menunjukkan adanya aktivitas jantung

sebagai pemompa darah ke seluruh tubuh untuk mendistribusikan nutrisi

keseluruh tubuh. Kenaikan denyut nadi ternak dipengaruhi oleh meningkatnya

konsumsi pakan sehingga proses metabolisme tubuh juga ikut meningkat yang

menghasilkan panas, proses metabolisme merupakan salah satu faktor yang

mempengaruhi kondisi fisiologis ternak (Wuryanto dkk., 2010; Purwanto dkk.,

1993).

4.2 Frekuensi Nafas

Frekuensi nafas anak kambing lokal pra sapih kelahiran tunggal (Lampiran

3) dan kelahiran kembar (Lampiran 4) perbandingan frekuensi nafas anak

kambing kelahiran tunggal dan kembar ditampilkan pada Tabel 2. Hasil tersebut

menunjukkan bahwa rata-rata frekuensi nafas anak kambing sangat beragam (data

selengkapnya dicantumkan pada Lampiran 8). Analisis uji-t menunjukkan

Page 26: PERBANDINGAN DENYUT NADI, FREKUENSI NAFAS DAN …eprints.undip.ac.id/59853/7/FULL_TEKS.pdf · uji t (t-test) dengan program IBM SPSS versi 20. Hasil penelitian menunjukkan tidak terdapat

15

frekuensi nafas anak kambing kelahiran tunggal dan kembar pada jam 12.00;

18.00; dan 00.00 tidak terdapat perbedaan yang nyata (P>0,05). Namun, frekuensi

nafas anak kambing kelahiran tunggal pada jam 06.00 menunjukkan hasil yang

lebih tinggi (P<0,05) dibandingkan dengan frekuensi nafas anak kambing

kelahiran kembar.

Tabel 2. Rataan Frekuensi Nafas Anak Kambing Lokal Pra-sapih Kelahiran

Tunggal dan Kelahiran Kembar

Jam Tipe Kelahiran

Tunggal Kembar

----------------------- (kali/menit) ----------------

06.00 37 30

n

12.00 42 40 tn

18.00 39 34 tn

00.00 37 33 tn

Rata-rata 37 33 tn Keterangan : n = nyata; tn = tidak nyata

Frekuensi nafas anak kambing pada penelitian ini lebih tinggi daripada

hasil penelitian Bayer (1970) yang disitasi oleh Karstan (2006) bahwa frekuensi

nafas pada anak kambing berkisar 12-20 kali/ menit. Frekuensi nafas anak

kambing kelahiran tunggal di jam 06.00 menunjukkan hasil yang lebih tinggi

yaitu 37 kali/ menit (P<0,05) daripada anak kambing kelahiran kembar sebesar 30

kali/ menit. Hal ini mengindikasikan banyaknya pembuangan sisa metabolisme

ternak di pagi hari atau jam 06.00 sehingga menyebabkan produksi panas tubuh

anak kambing kelahiran tunggal lebih tinggi, sebab tingkat kebutuhan hidup

pokok anak kambing kelahiran tunggal lebih besar dari pada kelahiran kembar,

kebutuhan hidup pokok merupakan kebutuhan nutrisi yang digunakan dalam

Perbedaan

Page 27: PERBANDINGAN DENYUT NADI, FREKUENSI NAFAS DAN …eprints.undip.ac.id/59853/7/FULL_TEKS.pdf · uji t (t-test) dengan program IBM SPSS versi 20. Hasil penelitian menunjukkan tidak terdapat

16

proses penyeimbangan suhu tubuh (termoregulasi). Hal tersebut menyebabkan

laju metabolisme anak kambing kelahiran tunggal lebih cepat dibandingkan laju

metabolisme anak kambing kelahiran kembar. Purwanto dkk. (1993) yang disitasi

oleh Suherman (2004) menjelaskan bahwa laju metabolisme nutrien dalam tubuh

mampu menghasilkan panas yang dapat berpengaruh pada kondisi fisiologis

frekuensi nafas ternak.

Peningkatan frekuensi nafas ternak merupakan upaya untuk mengeluarkan

panas tubuh/ karobondioksida melalui pernafasan. Frekuensi nafas anak kambing

kelahiran kembar di pagi hari atau jam 06.00 lebih rendah tidak dapat di

definisikan secara jelas, hal ini dimungkinkan karena anak kambing kelahiran

kembar mengurangi frekuensi nafas untuk menjaga kondisi panas tubuh agar tetap

stabil. Dijelaskan oleh Naiddin dkk. (2010) bahwa ternak mengeluarkan panas

tubuh dengan meningkatkan penguapan melalui saluran pernafasan. Isnaeni

(2006) menjelaskan bahwa sistem pernafasan memiliki fungsi utama untuk

memasok oksigen (O2) ke dalam tubuh serta membuang karbondioksida (CO2)

dari dalam tubuh.

4.3 Suhu Rektal

Suhu rektal antara anak kambing lokal pra sapih kelahiran tunggal

(Lampiran 5) dan kelahiran kembar (Lampiran 6) perbandingan suhu rektal anak

kambing kelahiran tunggal dan kembar ditampilkan pada Tabel 3, yang

menunjukkan bahwa rata-rata suhu rektal anak kambing sangat beragam (data

selengkapnya ditampilkan pada Lampiran 9). Analisis statistik uji t menunjukkan

Page 28: PERBANDINGAN DENYUT NADI, FREKUENSI NAFAS DAN …eprints.undip.ac.id/59853/7/FULL_TEKS.pdf · uji t (t-test) dengan program IBM SPSS versi 20. Hasil penelitian menunjukkan tidak terdapat

17

suhu rektal anak kambing kelahiran tunggal dan kelahiran kembar pada jam

06.00;12.00;18.00; dan 00.00 tidak berbeda nyata (P>0,05).

Tabel 3. Rataan Suhu Rektal Anak Kambing Lokal Pra-sapih Kelahiran Tunggal

dan Kelahiran Kembar

Jam Tipe Kelahiran

Tunggal Kembar

---------------------- oC --------------------

06.00 39,08 38,81 tn

12.00 39,30 39,11 tn

18.00 39,35 39,18 tn

00.00 39,07 39,08 tn

Rata-rata 39,24 39,05 tn Keterangan : tn = tidak nyata

Rataan suhu rektal anak kambing kelahiran tunggal pada jam

06.00;12.00;18.00;00.00 adalah 39,24 oC dan kondisi fisiologis suhu rektal anak

kambing kelahiran kembar di jam yang sama adalah 39,05 oC. Kondisi suhu rektal

tersebut relatif normal, menunjukkan bahwa anak kambing berhasil melakukan

proses termoregulasi, dimana kondisi normal suhu rektal anak kambing berkisar

38,05 – 41,05 oC Bayer (1970) yang disitasi oleh Karstan (2006). Dijelaskan oleh

Isroli dkk. (2004) bahwa kenaikan suhu rektal pada ternak dipengaruhi oleh panas

yang dihasilkan dari nutrisi yang dikonsumsi.

Keterangan

Page 29: PERBANDINGAN DENYUT NADI, FREKUENSI NAFAS DAN …eprints.undip.ac.id/59853/7/FULL_TEKS.pdf · uji t (t-test) dengan program IBM SPSS versi 20. Hasil penelitian menunjukkan tidak terdapat

18

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian ini, dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat

perbedaan antara denyut nadi, frekuensi nafas dan suhu rektal pada anak kambing

kelahiran tunggal dan kembar, kecuali pada frekuensi nafas di jam 06.00, anak

kambing kelahiran tunggal memiliki fekuensi nafas lebih tinggi dibandingkan

anak kambing kelahiran kembar.

5.2 Saran

Perlu dikaji lebih lanjut mengenai kebutuhan nutrisi dan kecepatan

metabolisme antara anak kambing kelahiran tunggal dan kembar.

Page 30: PERBANDINGAN DENYUT NADI, FREKUENSI NAFAS DAN …eprints.undip.ac.id/59853/7/FULL_TEKS.pdf · uji t (t-test) dengan program IBM SPSS versi 20. Hasil penelitian menunjukkan tidak terdapat

19

DAFTAR PUSTAKA

Adriani, L., E. Hernawan, K. A. Kamil dan A. Mushawwir. 2010. Fisiologi

Ternak Fenomena dan Nomena Dasar dari Fungsi serta Interaksi Organ

pada Hewan. Widya Padjajaran, Bandung.

Andoko, A. dan Warsito. 2013. Beternak Kambing Unggul. Cetakan I.

AgroMedia Pustaka, Jakarta.

Batubara, A., M. Doloksaribu dan B. Tiesnamurti. 2006. Potensi keragaman

sumberdaya genetik kambing lokal Indonesia. Prosiding Lokakarya

Nasional Pengelolaan dan Perlindungan Sumberdaya Genetik di Indonesia.

Bogor, 20 Desember 2006. Pusat Penelitian dan Pengembangan

Peternakan, Bogor. hal. 209-214.

Chaniago, T.D. dan Hastono. 2001. Pertumbuhan pra-sapih Kambing Peranakan

Etawah anak yang diberi susu pengganti. Prosiding Seminar Nasional

Peternakan dan Veteriner. Bogor, 17-18 September 2001. Pusat Penelitian

dan Pengembangan Peternakan, Bogor. hal. 241-246.

Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan. 2015. Statistik Peternakan

dan Kesehatan Hewan 2015. Direktorat Jenderal Peternakan, Kementerian

Pertanian Republik Indonesia, Jakarta.

Doloksaribu, M., A. Batubara dan S. Elieser. 2006. Karakteristik morfologik

kambing spesifik lokal di kabupaten Samosir Sumatera Utara. Prosiding

Seminar Nasional Teknologi Peternakan dan Veteriner. Bogor, 5-6

September 2006. Pusat Penelitian dan Pengembangan Peternakan, Bogor.

hal. 544-549.

Doloksaribu, M., S. Elieser, F. Mahmilia dan F.A. Pamungkas. 2005.

Produktivitas kambing Kacang pada kondisi dikandangkan: 1. Bobot lahir,

bobot sapih, jumlah anak sekelahiran dan daya hidup anak prasapih.

Prosiding Seminar Nasional Teknologi Peternakan dan Veteriner. Bogor,

12-13 September 2005. Pusat Penelitian dan Pengembangan Peternakan,

Bogor. hal. 581-585.

Duke’s, N. H. 1995. The Physiology of Domestic Animal. Comstock Publishing.

New York.

Elieser, S. 2012. Performan hasil persilangan antara kambing Boer dan Kacang

sebagai dasar pembentukan kambing komposit. Disertasi Doktor. Program

Pascasarjana Fakultas Peternakan. Universitas Gadjah Mada. Yogyakarta.

Page 31: PERBANDINGAN DENYUT NADI, FREKUENSI NAFAS DAN …eprints.undip.ac.id/59853/7/FULL_TEKS.pdf · uji t (t-test) dengan program IBM SPSS versi 20. Hasil penelitian menunjukkan tidak terdapat

20

Faozi, A. N., A. Priyono dan P. Yuwono. 2013. Ukuran vital tubuh cempe

prasapih dan hubungannya dengan bobot tubuh berdasarkan tipe kelahiran

pada kambing Peranakan Etawah. J. Ilmiah Peternakan 1 (1) : 184-194.

Frandson, J. M. 1992. Anatomi Fisiologi Ternak. Gadjah Mada University Press,

Yogyakarta.

Hamdani, M. D. I. 2015. Perbandingan berat lahir, presentase jenis kelamin anak

dan sifat prolifik induk kambing Peranakan Etawah pada paritas pertama

dan kedua di kota Metro. J. Ilmiah Peternakan Terpadu. 2 (4): hal. 245-

250.

Hardjosubroto, W. 1994. Aplikasi Pemuliaan Ternak di Lapangan. Gramedia.

Jakarta.

Ilham, F. 2014. Karakteristik fenotip sifat kualitatif dan kuantitatif kambing lokal

Kabupaten Bone Bolango. Prosiding Seminar Nasional Optimalisasi

Sumberdaya Lokal pada Peternakan Lokal Berbasis Teknologi. Makasar, 9

Oktober 2014. Fakultas Peternakan, Universitas Hasanuddin, Makassar.

hal. 41-50.

Isnaeni, W. 2006. Fisiologi Hewan. Kanisius. Yogyakarta.

Isroli, S.A.B. Santoso dan N. Haryati. 2004. Respon Termoregulasi dan kadar

urea darah domba garut betina yang dipelihara di dataran tinggi

terhadap pencukuran wool. J. Pengembangan Peternakan Tropis. 2 (1):

hal:126-131.

Karstan, A. H. 2006. Respon fisiologis ternak kambing yang dikandangkan dan

ditambatkan terhadap konsumsi pakan dan air minum. J. Agroforestri 1 (1)

: 63-73.

Kostaman, T. dan I. K. Sutama. 2005. Pre-weaning growth of Boer x Peranakan

Etawah goats. JITV 10 (2): 106-112.

Mahmilia, F. dan M. Doloksaribu. 2010. Keunggulan relatif anak hasil

persilangan antara kambing Boer dengan Kacang pada periode prasapih.

JITV 15(2): hal.124-130.

Mulyono, S. dan B. Sarwono. 2008. Cetakan V. Penggemukan Kambing Potong.

Penebar Swadaya, Depok.

Naiddin, A., M.N. Rokhmat, S. Dartosukarno, M. Arifin dan A. Purnomoadi.

2010. Respon fisiologis dan profil darah sapi Peranakan Ongole (PO)

yang diberi pakan ampas teh dengan level yang berbeda. Dalam: L. H.

Prasetyo, L. Natalia, dan S. Iskandar (Eds). Prosiding Seminar Nasional

Page 32: PERBANDINGAN DENYUT NADI, FREKUENSI NAFAS DAN …eprints.undip.ac.id/59853/7/FULL_TEKS.pdf · uji t (t-test) dengan program IBM SPSS versi 20. Hasil penelitian menunjukkan tidak terdapat

21

Teknologi Peternakan dan Veteriner Ramah Lingkungan dalam

Mendukung Program Swasembada Daging dan Peningkatan Ketahanan

Pangan. Bogor 3-4 Agustus 2014. Pusat Penelitian dan Pengembangan

Pertanian, Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian, Departemen

Pertanian, Bogor. hal. 217-223.

Nasich, M. 2011. Produktivitas kambing hasil persilangan pejantan Boer dengan

induk lokal (PE) periode prasapih. J. Ternak Tropika 12(1): 56-62.

Sastrosupadi, A. 2000. Rancangan Percobaan Praktis Bidang Pertanian. Edisi

Pertama. Kanisius, Yogyakarta.

Soerono, Trihadi, Subronto, G. M. Sudarmadi, dan J. Suprapto. 1975. Data

Fisiologis Hewan Piaraan di Indonesia. Seri Penerbitan Penelitian

Universitas Gadjah Mada. Yogyakarta.

Subandriyo. 2004. Strategi pemanfaatan plasma nutfah kambing lokal dan

peningkatan mutu genetik kambing di Indonesia. Prosiding Lokakarya

Nasional Kambing Potong. Bogor, 4-5 Agustus 2004. Pusat Penelitian dan

Pengembangan Peternakan, Badan Penelitian dan Pengembangan

Pertanian, Bogor. hal. 39-50.

Sudewo, A. T. A., S. A. Santosa dan A. Susanto. 2012. Produkivitas kambing

peranakan etawah berdasarkan litter size, tipe kelahiran dan mortalitas di

village breeding centre kabupaten Banyumas. Prosiding Seminar Nasional

Pengembangan Sumberdaya Pedesaan dan Kearrifan Lokal Berkelanjutan

II. Purwokerto 27-28 November 2012. hal. 1-7.

Suherman, D. 2014. Efek waktu pemberian pakan dan level energi terhadap

cekaman panas berdasarkan suhu rektal dan kulit sapi dara Fries Holland.

Jurnal Sains Peternakan Indonesia 9 (2): 117-129.

Syukur, A dan B. Suharno. 2014. Bisnis Pembibitan Kambing. Cetakan I. Penebar

Swadaya, Depok.

Tambing, S.N., M. Gazali dan B. Purantara. 2001. Pemberdayaan Teknologi

Inseminasi Buatan Pada Ternak Kambing. Wartazoa 11(1). hal. 1-9.

Widiyono, I., H. Wuryastuti, S. Indarjulianto, dan H. Purnamaningsih. 2003.

Frekuensi napas, pulsus, dan gerak rumen serta suhu tubuh pada kambing

peranakan ettawa selama 3 bulan pertama kehidupan pasca lahir. J. Sain

Vet. (2) : 39-42.

Wuryanto, I.P.R., L.M.Y.D. Darmoatmodjo, S. Dartosukarno, M. Arifin dan A.

Purnomoadi. 2010. Produktivitas, Respon fisiologis dan perubahan

komposisi tubuh sapi Jawa yang diberi pakan dengan tingkat protein

berbeda. Prosiding Seminar Nasional Teknologi Peternakan dan

Page 33: PERBANDINGAN DENYUT NADI, FREKUENSI NAFAS DAN …eprints.undip.ac.id/59853/7/FULL_TEKS.pdf · uji t (t-test) dengan program IBM SPSS versi 20. Hasil penelitian menunjukkan tidak terdapat

22

Veteriner. Bogor 3-4 Agustus 2010. Pusat Penelitian dan Pengembangan

Pertanian, Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian, Departemen

Pertanian, Bogor. hal. 331-338.

Page 34: PERBANDINGAN DENYUT NADI, FREKUENSI NAFAS DAN …eprints.undip.ac.id/59853/7/FULL_TEKS.pdf · uji t (t-test) dengan program IBM SPSS versi 20. Hasil penelitian menunjukkan tidak terdapat

Lampiran 1. Denyut Nadi Anak Kambing Lokal Pra-sapih Kelahiran Tunggal

jam 06.00

Minggu No Ternak Rata-rata/

minggu Sd

J101 B111 J131 J141 B191

------------------------------- kali/ menit-----------------------------

1 162 137 194 133 146 154 24,79

2 154 170 160 164 139 157 11,82

3 127 134 151 143 129 137 10,06

4 120 112 125 97 121 115 11,11

5 122 104 130 131 98 117 15,17

6 114 85 102 85 96 96 12,20

7 119 87 122 102 90 104 16,11

8 91 86 98 102 80 91 8,88

Rata-rata/ ekor 126 114 135 120 112 X=122 Sd=27,46

23

Page 35: PERBANDINGAN DENYUT NADI, FREKUENSI NAFAS DAN …eprints.undip.ac.id/59853/7/FULL_TEKS.pdf · uji t (t-test) dengan program IBM SPSS versi 20. Hasil penelitian menunjukkan tidak terdapat

Lampiran 1. (lanjutan)

jam 12.00

Minggu

No Ternak Rata-rata/

minggu Sd

J101 B111 J131 J141 B191

--------------------------kali/ menit---------------------------------

1 166 174 182 172 144 168 14,33

2 105 113 151 92 140 120 24,59

3 159 154 158 118 158 149 17,66

4 122 122 122 120 119 121 1,41

5 124 118 129 105 120 119 8,98

6 129 91 120 90 121 110 18,32

7 90 78 120 80 87 91 16,94

8 111 105 101 94 88 100 9,04

Rata-rata/ ekor 126 119 135 109 122 X=122 Sd=27,63

24

Page 36: PERBANDINGAN DENYUT NADI, FREKUENSI NAFAS DAN …eprints.undip.ac.id/59853/7/FULL_TEKS.pdf · uji t (t-test) dengan program IBM SPSS versi 20. Hasil penelitian menunjukkan tidak terdapat

Lampiran 1. (lanjutan)

jam 18.00

Minggu

No Ternak Rata-rata/minggu Sd

J101 B111 J131 J141 B191

----------------------kali/ menit----------------------

1 180 173 151 172 172 169 10,98

2 175 165 175 165 155 167 8,37

3 140 130 138 147 112 133 13,41

4 115 94 112 91 85 99 13,32

5 113 105 117 109 108 110 4,74

6 96 95 83 97 87 92 6,23

7 88 90 118 105 97 100 12,26

8 102 99 115 75 74 93 17,93

Rata-rata/ ekor 126 119 126 120 111

X=120 Sd=32,33

25

Page 37: PERBANDINGAN DENYUT NADI, FREKUENSI NAFAS DAN …eprints.undip.ac.id/59853/7/FULL_TEKS.pdf · uji t (t-test) dengan program IBM SPSS versi 20. Hasil penelitian menunjukkan tidak terdapat

Lampiran 1. (lanjutan)

jam 00.00

Minggu

No Ternak Rata-rata/ minggu Sd

J101 B111 J131 J141 B191

-----------------------kali/menit------------------------

1 167 133 192 151 148 158 22,27

2 172 133 175 150 170 160 18,01

3 158 143 148 142 125 143 11,99

4 115 105 98 115 95 106 9,32

5 143 128 138 102 110 124 17,70

6 120 90 115 92 105 104 13,39

7 117 78 120 107 98 104 16,93

8 90 93 114 85 78 92 13,55

Rata-rata/

ekor

135 113 137 118 116 X=124 Sd= 29,04

26

Page 38: PERBANDINGAN DENYUT NADI, FREKUENSI NAFAS DAN …eprints.undip.ac.id/59853/7/FULL_TEKS.pdf · uji t (t-test) dengan program IBM SPSS versi 20. Hasil penelitian menunjukkan tidak terdapat

Lampiran 2. Denyut Nadi Anak Kambing Lokal Pra-sapih Kelahiran Kembar

Jam

06.00

Minggu No Ternak Rata-rata/

minggu Sd

B151 B152 B161 B162 J171 J172 B271 B272

-----------------------------------------------------kali/menit---------------------------------------------------------

1 157 139 141 139 135 170 170 164 152 14,93

2 94 101 160 110 141 110 135 145 125 23,80

3 127 153 154 112 114 167 135 112 134 21,61

4 111 95 125 113 117 98 113 103 109 10,06

5 136 105 118 100 98 110 118 95 110 13,62

6 82 78 108 108 89 83 102 104 94 12,65

7 78 79 115 114 95 86 114 90 96 15,85

8 99 75 99 107 89 92 92 91 93 9,37

Rata-

rata/

ekor

110 103 128 113 110 115 122 113 X=114 Sd=25,00

27

Page 39: PERBANDINGAN DENYUT NADI, FREKUENSI NAFAS DAN …eprints.undip.ac.id/59853/7/FULL_TEKS.pdf · uji t (t-test) dengan program IBM SPSS versi 20. Hasil penelitian menunjukkan tidak terdapat

Lampiran 2. (lanjutan)

jam 12.00

Minggu No Ternak Rata-rata/

minggu Sd

B151 B152 B161 B162 J171 J172 B271 B272

----------------------------------------------------kali/menit-------------------------------------------

1 161 169 152 152 152 156 181 170 162 10,80

2 147 158 193 193 148 142 145 153 160 21,02

3 104 135 131 131 138 154 111 117 128 16,16

4 130 107 105 105 105 97 105 99 107 10,06

5 97 97 122 122 135 117 122 87 112 16,60

6 90 97 112 112 107 98 100 96 102 8,00

7 96 90 109 118 105 107 108 82 102 11,68

8 106 93 93 115 110 93 95 95 100 8,93

Rata-rata/

ekor 116 118 127 131 125 120 121 112 X=121 Sd=27,50

28

Page 40: PERBANDINGAN DENYUT NADI, FREKUENSI NAFAS DAN …eprints.undip.ac.id/59853/7/FULL_TEKS.pdf · uji t (t-test) dengan program IBM SPSS versi 20. Hasil penelitian menunjukkan tidak terdapat

Lampiran 2. (lanjutan)

jam 18.00

Minggu No Ternak

Rata-rata/

minggu Sd

B151 B152 B161 B162 J171 J172 B271 B272

--------------------------------------------kali/menit---------------------------------------------------

1 161 142 176 176 177 186 139 142 162 18,99

2 105 110 150 150 170 155 150 148 142 22,59

3 148 140 128 128 145 158 155 165 146 13,69

4 83 89 107 107 98 104 108 98 99 9,18

5 99 89 108 108 118 103 108 99 104 8,66

6 85 89 104 104 106 97 96 94 97 7,53

7 93 92 119 105 92 93 115 98 101 10,92

8 90 85 89 114 108 92 110 95 98 11,08

Rata-rata/ ekor 108 105 123 124 127 124 123 117 X=119 Sd=28,37

29

Page 41: PERBANDINGAN DENYUT NADI, FREKUENSI NAFAS DAN …eprints.undip.ac.id/59853/7/FULL_TEKS.pdf · uji t (t-test) dengan program IBM SPSS versi 20. Hasil penelitian menunjukkan tidak terdapat

Lampiran 2.( lanjutan)

jam 00.00

Minggu No Ternak Rata-rata/

minggu Sd

B151 B152 B161 B162 J171 J172 B271 B272

------------------------------------------kali/menit------------------------------------

1 153 159 182 182 173 159 163 160 166 11,20

2 93 158 165 165 164 165 145 145 150 24,59

3 110 122 125 125 135 121 133 122 124 7,72

4 98 106 118 118 121 98 112 95 108 10,40

5 80 83 93 93 92 81 93 84 87 5,88

6 93 89 114 114 93 93 105 96 100 10,05

7 92 98 118 97 110 98 100 105 102 8,36

8 77 65 75 116 97 100 96 106 92 17,39

Rata-rata/ ekor 99 110 124 126 123 114 118 114 116 29,66

30

Page 42: PERBANDINGAN DENYUT NADI, FREKUENSI NAFAS DAN …eprints.undip.ac.id/59853/7/FULL_TEKS.pdf · uji t (t-test) dengan program IBM SPSS versi 20. Hasil penelitian menunjukkan tidak terdapat

Lampiran 3. Frekuensi Nafas Anak Kambing Lokal Pra-sapih Kelahiran Tunggal

jam 06.00

Minggu No Ternak Rata-rata/

minggu Sd

J101 B111 J131 J141 B191

------------------------ kali/ menit--------------------

1 63 61 85 61 39 62 16,29

2 73 50 45 66 35 54 15,51

3 34 36 37 23 21 30 7,60

4 28 25 25 46 23 29 9,45

5 28 30 26 34 29 29 2,97

6 36 40 38 34 41 38 2,86

7 30 23 36 28 22 28 5,67

8 24 19 26 22 30 24 4,15

Rata-rata/ ekor 40 36 40 39 30 x=37 Sd= 36,79

31

Page 43: PERBANDINGAN DENYUT NADI, FREKUENSI NAFAS DAN …eprints.undip.ac.id/59853/7/FULL_TEKS.pdf · uji t (t-test) dengan program IBM SPSS versi 20. Hasil penelitian menunjukkan tidak terdapat

Lampiran 3. (lanjutan)

jam 12.00

Minggu No Ternak

Rata-rata/

minggu Sd

J101 B111 J131 J141 B191

------------------------------- kali/ menit ----------------------------

1 72 54 60 74 57 63 9,18

2 77 48 44 75 45 58 16,69

3 45 38 46 41 39 42 3,56

4 49 39 33 38 29 38 7,54

5 50 39 45 32 39 41 6,82

6 35 30 43 37 31 35 5,03

7 33 33 30 30 37 33 2,88

8 25 30 38 37 20 30 7,71

Rata-rata/ ekor 48 39 42 46 37 x=42 Sd=13,66

32

Page 44: PERBANDINGAN DENYUT NADI, FREKUENSI NAFAS DAN …eprints.undip.ac.id/59853/7/FULL_TEKS.pdf · uji t (t-test) dengan program IBM SPSS versi 20. Hasil penelitian menunjukkan tidak terdapat

Lampiran 3. (lanjutan)

jam 18.00

Minggu No Ternak

Rata-rata/

minggu Sd

J101 B111 J131 J141 B191

--------------------------kali/ menit------------------------

1 70 46 54 77 47 59 14,03

2 63 55 62 60 35 55 11,60

3 48 46 38 48 36 43 5,76

4 57 47 31 60 23 44 16,15

5 36 27 38 32 46 36 7,09

6 26 21 25 22 27 24 2,59

7 29 30 29 33 32 31 1,82

8 21 19 20 29 24 23 4,04

Rata-rata/ ekor 44 36 37 45 34 x=39 Sd=15,25

33

Page 45: PERBANDINGAN DENYUT NADI, FREKUENSI NAFAS DAN …eprints.undip.ac.id/59853/7/FULL_TEKS.pdf · uji t (t-test) dengan program IBM SPSS versi 20. Hasil penelitian menunjukkan tidak terdapat

Lampiran 3. (lanjutan)

jam 00.00

Minggu No Ternak

Rata-rata/

minggu Sd

J101 B111 J131 J141 B191

-----------------------------Kali/ menit---------------------

1 58 73 51 89 52 65 16,07

2 54 39 52 66 33 49 13,03

3 29 31 24 26 20 26 4,30

4 39 27 45 44 30 37 8,15

5 34 33 27 31 23 30 4,56

6 31 26 29 38 27 30 4,76

7 37 24 39 40 40 36 6,82

8 26 20 24 25 22 23 2,41

Rata-rata/ ekor 39 34 36 45 31 X=37 Sd=15,17

34

Page 46: PERBANDINGAN DENYUT NADI, FREKUENSI NAFAS DAN …eprints.undip.ac.id/59853/7/FULL_TEKS.pdf · uji t (t-test) dengan program IBM SPSS versi 20. Hasil penelitian menunjukkan tidak terdapat

Lampiran 4. Frekuensi Nafas Anak Kambing Lokal Pra-sapih Kelahiran Kembar

Jam 06.00

Minggu

No Ternak Rata-rata/

minggu Sd

B151 B152 B161 B162 J171 J172 B271 B272

-------------------------kali/menit-----------------------------------

1 44 53 44 44 62 60 53 62 53 8,13

2 26 46 35 35 60 38 44 40 41 10,00

3 23 20 30 30 28 21 28 25 26 3,81

4 33 24 25 25 21 18 23 24 24 4,29

5 23 24 23 23 26 27 23 22 24 1,73

6 23 25 26 26 22 23 24 22 24 1,70

7 31 26 30 30 27 29 34 22 29 3,62

8 29 24 21 24 23 25 26 20 24 2,83

Rata-rata/ ekor 29 30 29 30 34 30 32 30 X=30 Sd=11,20

35

Page 47: PERBANDINGAN DENYUT NADI, FREKUENSI NAFAS DAN …eprints.undip.ac.id/59853/7/FULL_TEKS.pdf · uji t (t-test) dengan program IBM SPSS versi 20. Hasil penelitian menunjukkan tidak terdapat

Lampiran 4. (lanjutan)

Jam 12.00

Minggu

No Ternak Rata-rata/

minggu Sd

B151 B152 B161 B162 J171 J172 B271 B272

----------------------------------kali/menit-----------------------------------

1 67 46 52 52 70 46 65 65 58 9,88

2 47 42 62 62 57 34 57 62 53 10,64

3 34 37 44 44 45 49 51 58 45 7,63

4 34 40 33 33 34 30 30 34 33 3,11

5 27 43 48 48 44 29 48 43 41 8,60

6 25 29 31 31 38 30 41 35 32 5,15

7 28 26 32 31 34 37 40 41 34 5,42

8 25 25 23 20 27 29 25 28 25 2,87

Rata-rata/ ekor 36 36 41 40 44 36 45 46 X=40 Sd=12,53

36

Page 48: PERBANDINGAN DENYUT NADI, FREKUENSI NAFAS DAN …eprints.undip.ac.id/59853/7/FULL_TEKS.pdf · uji t (t-test) dengan program IBM SPSS versi 20. Hasil penelitian menunjukkan tidak terdapat

Lampiran 4. (lanjutan)

jam 18.00

Minggu

No Ternak Rata-rata/

minggu Sd

B151 B152 B161 B162 J171 J172 B271 B272

--------------------------------------kali/menit---------------------------

1 43 42 60 60 63 43 60 62 54 9,64

2 48 35 32 32 63 47 60 53 46 12,26

3 33 35 30 30 37 36 35 42 35 3,92

4 19 21 20 20 23 27 47 46 28 11,76

5 33 24 23 23 36 39 23 39 30 7,44

6 21 20 20 20 26 22 22 22 22 2,00

7 27 32 30 50 20 32 30 24 31 8,86

8 28 21 28 23 26 33 27 29 27 3,68

Rata-rata/ ekor 31 29 30 32 37 35 38 40 X=34 Sd=12,86

37

Page 49: PERBANDINGAN DENYUT NADI, FREKUENSI NAFAS DAN …eprints.undip.ac.id/59853/7/FULL_TEKS.pdf · uji t (t-test) dengan program IBM SPSS versi 20. Hasil penelitian menunjukkan tidak terdapat

Lampiran 4. (lanjutan)

jam 00.00

Minggu No Ternak Rata-rata/

minggu Sd

B151 B152 B161 B162 J171 J172 B271 B272

-------------------------------kali/menit----------------------------------

1 37 45 44 44 62 33 50 59 47 9,97

2 23 36 48 48 65 45 44 59 46 12,94

3 36 35 36 36 22 24 33 44 33 7,11

4 26 27 38 38 33 24 41 39 33 6,71

5 28 31 22 22 15 20 22 21 23 4,90

6 25 19 34 34 18 20 24 41 27 8,46

7 25 26 31 27 27 28 38 41 30 5,89

8 24 24 18 21 18 23 23 29 22 3,62

Rata-rata/ ekor 28 30 34 34 33 27 34 42 X=33 Sd=11,62

38

Page 50: PERBANDINGAN DENYUT NADI, FREKUENSI NAFAS DAN …eprints.undip.ac.id/59853/7/FULL_TEKS.pdf · uji t (t-test) dengan program IBM SPSS versi 20. Hasil penelitian menunjukkan tidak terdapat

Lampiran 5. Suhu Rektal Anak Kambing Lokal Pra-sapih Kelahiran Tunggal

Jam 06.00

Minggu No Ternak Rata-rata/

minggu Sd

J101 B111 J131 J141 B191

---------------------------------------(oC)---------------------------------------------------

1 40,30 39,35 39,45 39,40 39,70 39,64 0,39

2 39,60 39,70 39,60 39,50 39,00 39,48 0,28

3 39,40 39,30 39,10 39,20 38,90 39,18 0,19

4 39,35 39,10 39,10 39,00 39,20 39,15 0,13

5 39,30 38,90 38,75 39,30 38,75 39,00 0,28

6 39,45 39,05 39,45 38,70 39,20 39,17 0,31

7 38,50 38,00 38,10 38,20 38,30 38,22 0,19

8 38,45 38,80 38,95 39,05 38,60 38,77 0,25

Rata-rata/ ekor 39,29 39,03 39,06 39,04 38,96 X=39,08 Sd= 0,47

39

Page 51: PERBANDINGAN DENYUT NADI, FREKUENSI NAFAS DAN …eprints.undip.ac.id/59853/7/FULL_TEKS.pdf · uji t (t-test) dengan program IBM SPSS versi 20. Hasil penelitian menunjukkan tidak terdapat

Lampiran 5. (lanjutan)

Jam 12.00

Minggu No Ternak

Rata-rata/

minggu stdev

J101 B111 J131 J141 B191

--------------------------------------------(oC)-----------------------------------------------

1 40,30 39,40 39,50 39,35 39,35 39,58 0,41

2 40,60 39,50 39,90 39,20 39,00 39,64 0,63

3 39,50 39,10 39,50 39,20 39,40 39,34 0,18

4 39,50 39,40 39,15 39,05 39,15 39,25 0,19

5 39,75 39,75 39,00 38,95 38,80 39,25 0,46

6 39,35 38,60 38,95 39,10 39,30 39,06 0,30

7 39,10 39,30 39,50 39,10 39,00 39,20 0,20

8 39,00 39,30 39,10 39,00 38,85 39,05 0,17

Rata-rata/ ekor 39,64 39,29 39,33 39,12 39,11 X=39,30 Sd=0,38

40

Page 52: PERBANDINGAN DENYUT NADI, FREKUENSI NAFAS DAN …eprints.undip.ac.id/59853/7/FULL_TEKS.pdf · uji t (t-test) dengan program IBM SPSS versi 20. Hasil penelitian menunjukkan tidak terdapat

Lampiran 5. (lanjutan)

Jam 18.00

Minggu No Ternak Rata-rata/

minggu Sd

J101 B111 J131 J141 B191

--------------------------------------(OC)----------------------------------------------

1 40,75 39,40 40,00 39,65 39,80 39,92 0,51

2 38,90 39,30 39,80 39,30 39,40 39,34 0,32

3 39,40 39,50 38,60 39,10 38,20 38,96 0,55

4 39,75 39,35 39,65 39,35 39,25 39,47 0,22

5 39,10 39,45 39,30 39,35 39,40 39,32 0,14

6 40,10 38,90 40,10 39,15 39,10 39,47 0,58

7 39,40 38,80 39,20 39,35 39,05 39,16 0,24

8 38,90 39,00 40,10 39,30 38,40 39,14 0,63

Rata-rata/ ekor 39,54 39,21 39,59 39,32 39,08 x-39,35 Sd=0,48

41

Page 53: PERBANDINGAN DENYUT NADI, FREKUENSI NAFAS DAN …eprints.undip.ac.id/59853/7/FULL_TEKS.pdf · uji t (t-test) dengan program IBM SPSS versi 20. Hasil penelitian menunjukkan tidak terdapat

Lampiran 5. (lanjutan)

Jam 00.00

Minggu No Ternak

Rata-

rata/minggu Sd

J101 B111 J131 J141 B191

------------------------------------------------(oC)--------------------------------------------------

1 39,70 39,60 39,50 39,60 39,65 39,61 0,07

2 39,60 39,30 39,75 39,20 39,20 39,41 0,25

3 39,30 39,20 39,40 39,40 39,00 39,26 0,17

4 39,55 38,90 39,50 39,25 39,20 39,28 0,26

5 39,40 39,00 39,10 39,30 38,80 39,12 0,24

6 39,45 39,10 39,45 39,05 39,00 39,21 0,22

7 37,50 37,40 37,70 37,50 38,40 37,70 0,41

8 38,95 38,8 39,30 39,05 38,55 38,93 0,28

Rata-rata/ ekor 39,18 38,91 39,21 39,04 38,98 X=39,07 Sd=0,60

42

Page 54: PERBANDINGAN DENYUT NADI, FREKUENSI NAFAS DAN …eprints.undip.ac.id/59853/7/FULL_TEKS.pdf · uji t (t-test) dengan program IBM SPSS versi 20. Hasil penelitian menunjukkan tidak terdapat

Lampiran 6. Suhu Rektal Anak Kambing Lokal Pra-sapih Kelahiran Kembar

Jam 06.00

Minggu No Ternak

Rata-rata/

minggu Sd

B151 B152 B161 B162 J171 J172 B271 B272

----------------------------------------------------(OC)--------------------------------------------------------

1 38,90 39,10 39,50 39,50 39,15 38,80 39,25 39,00 39,15 0,26

2 38,80 39,00 39,30 39,30 39,00 39,50 39,30 39,10 39,16 0,23

3 39,00 39,00 38,90 38,90 38,80 38,80 38,80 38,90 38,89 0,08

4 38,75 38,60 39,10 39,10 38,80 38,50 39,20 39,00 38,88 0,26

5 38,60 38,65 39,00 39,00 38,75 38,60 39,00 38,75 38,79 0,18

6 38,20 38,20 38,90 38,90 38,65 39,80 38,00 38,65 38,66 0,57

7 37,40 38,30 39,20 38,90 37,60 37,80 39,10 38,80 38,39 0,71

8 38,55 38,35 38,65 38,65 38,50 38,30 38,60 39,10 38,59 0,24

Rata-rata/

ekor 38,53 38,65 39,07 39,03 38,66 38,76 38,91 38,91 X=38,81 Sd=0,43

43

Page 55: PERBANDINGAN DENYUT NADI, FREKUENSI NAFAS DAN …eprints.undip.ac.id/59853/7/FULL_TEKS.pdf · uji t (t-test) dengan program IBM SPSS versi 20. Hasil penelitian menunjukkan tidak terdapat

Lampiran 6. (lanjutan)

Jam 12.00

Minggu No Ternak Rata-rata/

minggu Sd

B151 B152 B161 B162 J171 J172 B271 B272

-----------------------------------------------(oC)------------------------------------------------------

1 39,35 39,35 39,60 39,60 39,20 39,30 39,75 39,00

39,39 0,24

2 39,30 39,10 39,40 39,40 39,10 39,80 39,40 39,10

39,33 0,24

3 39,00 39,10 39,00 39,00 39,00 38,80 39,30 38,90

39,01 0,15

4 38,85 39,10 39,30 39,30 38,80 39,10 39,25 38,00

38,96 0,43

5 38,80 39,10 39,10 39,10 39,15 38,60 39,10 38,75

38,96 0,21

6 38,60 38,50 39,10 39,10 38,35 39,40 39,00 38,65

38,84 0,36

7 38,50 39,25 39,45 39,45 39,60 39,00 39,80 38,80

39,23 0,44

8 39,00 38,95 39,05 39,05 39,50 39,10 39,30 39,10

39,13 0,18

Rata-rata/ ekor 38,93 39,06 39,25 39,25 39,09 39,14 39,36 38,79

X=39,11 Sd=0,34

44

Page 56: PERBANDINGAN DENYUT NADI, FREKUENSI NAFAS DAN …eprints.undip.ac.id/59853/7/FULL_TEKS.pdf · uji t (t-test) dengan program IBM SPSS versi 20. Hasil penelitian menunjukkan tidak terdapat

Lampiran 6. (lanjutan)

Jam 18.00

Minggu No Ternak

Rata-rata/

minggu Sd

B151 B152 B161 B162 J171 J172 B271 B272

-------------------------------------------------(OC)------------------------------------------------------------

1 39,30 39,50 39,50 39,50 39,80 39,20 39,70 39,60

39,51 0,20

2 38,50 39,10 39,20 39,20 39,30 40,30 39,90 39,60

39,39 0,55

3 39,60 39,90 39,20 39,20 38,90 38,20 40,60 40,70

39,54 0,85

4 38,6 39,00 39,20 39,20 39,00 39,05 39,50 39,55

39,14 0,30

5 38,55 37,60 39,40 39,40 39,30 38,80 39,40 39,35

38,98 0,64

6 39,10 39,05 39,40 39,40 38,80 39,25 39,30 39,15

39,18 0,20

7 38,50 38,50 39,55 39,10 39,75 39,10 39,50 34,60

38,58 1,67

8 38,60 39,10 39,55 39,05 39,20 39,00 39,1 39,60

39,15 0,32

Rata-rata/

ekor 38,84 38,97 39,38 39,26 39,26 39,11 39,63 39,02

X=39,18 Sd=0,77

45

Page 57: PERBANDINGAN DENYUT NADI, FREKUENSI NAFAS DAN …eprints.undip.ac.id/59853/7/FULL_TEKS.pdf · uji t (t-test) dengan program IBM SPSS versi 20. Hasil penelitian menunjukkan tidak terdapat

Lampiran 6. (lanjutan)

Jam 00.00

Minggu No Ternak Rata-rata/

minggu Sd

B151 B152 B161 B162 J171 J172 B271 B272

-----------------------------------------------------(oC)-----------------------------------------------------------

1 39,65 39,00 39,40 39,40 38,75 39,00 39,40 39,50

39,26 0,31

2 38,90 38,70 39,40 39,40 39,30 39,80 39,60 39,60

39,34 0,37

3 38,80 39,10 39,00 39,00 38,90 39,20 38,80 39,00

38,98 0,14

4 38,95 38,95 39,10 39,10 38,90 39,05 39,00 39,35

39,05 0,14

5 38,80 38,50 38,90 38,90 38,80 38,70 38,90 39,10

38,83 0,18

6 38,80 38,70 39,30 39,30 39,40 40,30 39,10 39,40

39,29 0,49

7 38,10 38,00 39,35 38,90 39,60 39,00 39,60 39,00

38,94 0,61

8 39,05 38,80 39,00 39,00 38,55 38,60 38,80 39,85

38,96 0,41

Rata-rata/

ekor 38,88 38,72 39,18 39,13 39,03 39,21 39,15 39,35

X=39,08 Sd=0,39

46

Page 58: PERBANDINGAN DENYUT NADI, FREKUENSI NAFAS DAN …eprints.undip.ac.id/59853/7/FULL_TEKS.pdf · uji t (t-test) dengan program IBM SPSS versi 20. Hasil penelitian menunjukkan tidak terdapat

47

Lampiran 7. Perhitungan Statistik Denyut Nadi Anak Kambing Lokal Pra-sapih

Kelahiran Tunggal dan Kelahiran Kembar

Rataan Denyut Nadi Anak Kambing Lokal Pra-sapih Kelahiran Tunggal dan

Kelahiran Kembar Jam 06.00

Kelahiran Tunggal Kelahiran Kembar

------------------------------------ (kali/menit) ------------------------------------

126 110

114 103

135 128

120 113

112 110

115

122

113

N = 5 N = 8

x = 122 x = 114

A. Uji Normalitas (Shapiro-Wilk)

Kelompok Kolmogrov-Smirnov

a Shapiro-Wilk

Statistic df Sig. Statistic df Sig.

Kelahiran Tunggal 0.185 5 .200* 0.941 5 0.676

Kelahiran Kembar 0.211 8 .200* 0.943 8 0.644

Nilai Sig. kelompok kelahiran tunggal dan kelahiran kembar 0,676; 0,644 > 0,05

berarti bahwa data berdistribusi normal.

B. Uji Homogenitas

Levene Statistic df1 df2 Sig.

0,393 1 11 0,544

Nilai Sig. 0,544 > 0,05 berarti bahwa variansi dari dua kelompok data adalah

sama.

Page 59: PERBANDINGAN DENYUT NADI, FREKUENSI NAFAS DAN …eprints.undip.ac.id/59853/7/FULL_TEKS.pdf · uji t (t-test) dengan program IBM SPSS versi 20. Hasil penelitian menunjukkan tidak terdapat

48

Lampiran 7. (lanjutan)

C. Uji t Independen

Levene’s Test

Equality of

Variance

t-test for Equality of Means

F Sig. t df

Sig.

(2-

tailed)

Mean

Differ

ence

Std. Error

Difference

Equal

variances

assumed 0,393 0,544 1,502 11 0,161 7,150 4,759

Equal

variances

not

assumed

1.431 7.345 0,194 7,150 4,998

Nilai t. hitung = 1,502; nilai t. tabel = 2,201 pada df 11 memiliki tingkat kesalahan

0,05 berarti t. hitung < t. tabel, maka dapat disimpulkan tidak berbeda nyata

(P>0,05).

Rataan Denyut Nadi Anak Kambing Lokal Pra-sapih Kelahiran Tunggal dan

Kelahiran Kembar Jam 12.00

Kelahiran Tunggal Kelahiran Kembar

------------------------------------ (kali/menit) ------------------------------------

126 116

119 118

135 127

109 131

122 125

120

121

112

N = 5 N = 8

x = 122 x = 121

Page 60: PERBANDINGAN DENYUT NADI, FREKUENSI NAFAS DAN …eprints.undip.ac.id/59853/7/FULL_TEKS.pdf · uji t (t-test) dengan program IBM SPSS versi 20. Hasil penelitian menunjukkan tidak terdapat

49

Lampiran 7. (lanjutan)

A. Uji Normalitas (Shapiro-Wilk)

Kelompok Kolmogrov-Smirnov

a Shapiro-Wilk

Statistic df Sig. Statistic df Sig.

Kelahiran Tunggal 0,168 5 0,200* 0,992 5 0,986

Kelahiran Kembar 0,141 8 0,200* 0,988 8 0,992

Nilai Sig. kelompok kelahiran tunggal dan kelahiran kembar 0,986; 0,992 > 0,05

berarti bahwa data berdistribusi normal.

B. Uji Homogenitas

Levene Statistic df1 df2 Sig.

0,503 1 11 0,493

Nilai Sig. 0,493> 0,05 berarti bahwa variansi dari dua kelompok data adalah

sama.

C. Uji t Independen

Levene’s Test

Equality of

Variance

t-test for Equality of Means

F Sig. t df

Sig.

(2-

tailed)

Mean

Differe

nce

Std.

Error

Differenc

e

Equal

variances

assumed 0,503 0,493 0,220 11 0,830 0,950 4,315

Equal

variances

not

assumed

0,198 6.141 0,849 0,950 4,787

Nilai t. hitung = 0,220; nilai t. tabel = 2,201 pada df 11 memiliki tingkat kesalahan

0,05 berarti t. hitung < t. tabel, maka dapat disimpulkan tidak berbeda nyata

(P>0,05).

Page 61: PERBANDINGAN DENYUT NADI, FREKUENSI NAFAS DAN …eprints.undip.ac.id/59853/7/FULL_TEKS.pdf · uji t (t-test) dengan program IBM SPSS versi 20. Hasil penelitian menunjukkan tidak terdapat

50

Lampiran 7. (lanjutan)

Rataan Denyut Nadi Anak Kambing Lokal Pra-sapih Kelahiran Tunggal dan

Kelahiran Kembar Jam 18.00

Kelahiran Tunggal Kelahiran Kembar

------------------------------------ (kali/menit) ------------------------------------

126 108

119 105

126 123

120 124

111 127

124

123

117

N = 5 N = 8

x = 120 x = 121

A. Uji Normalitas (Shapiro-Wilk)

Kelompok Kolmogrov-Smirnov

a Shapiro-Wilk

Statistic df Sig. Statistic df Sig.

Kelahiran Tunggal 0,217 5 0,200* 0,887 5 0,344

Kelahiran Kembar 0,318 8 0,017 0,823 8 0,050

Nilai Sig. kelompok kelahiran tunggal dan kelahiran kembar 0,344; 0,050 > 0,05

berarti bahwa data berdistribusi normal.

B. Uji Homogenitas

Levene Statistic df1 df2 Sig.

0,970 1 11 0,346

Nilai Sig. 0,346 > 0,05 berarti bahwa variansi dari dua kelompok data adalah

sama.

Page 62: PERBANDINGAN DENYUT NADI, FREKUENSI NAFAS DAN …eprints.undip.ac.id/59853/7/FULL_TEKS.pdf · uji t (t-test) dengan program IBM SPSS versi 20. Hasil penelitian menunjukkan tidak terdapat

51

Lampiran 7. (lanjutan)

C. Uji t Independen

Levene’s Test

Equality of

Variance

t-test for Equality of Means

F Sig. t df

Sig.

(2-

tailed)

Mean

Differe

nce

Std.

Error

Differenc

e

Equal

variances

assumed 0,970 0,346 0,356 11 0,728 1,525 4,280

Equal

variances

not

assumed

0,381 10,40

3 0,711 1,525 4,000

Nilai t. hitung = 0,356; nilai t. tabel = 2,201 pada df 11 memiliki tingkat kesalahan

0,05 berarti t. hitung < t. tabel, maka dapat disimpulkan tidak berbeda nyata

(P>0,05).

Rataan Denyut Nadi Anak Kambing Lokal Pra-sapih Kelahiran Tunggal dan

Kelahiran Kembar Jam 00.00

Kelahiran Tunggal Kelahiran Kembar

------------------------------------ (kali/menit) ------------------------------------

135 99

113 110

137 124

118 126

116 123

114

118

114

N = 5 N = 8

x = 124 x = 116

Page 63: PERBANDINGAN DENYUT NADI, FREKUENSI NAFAS DAN …eprints.undip.ac.id/59853/7/FULL_TEKS.pdf · uji t (t-test) dengan program IBM SPSS versi 20. Hasil penelitian menunjukkan tidak terdapat

52

Lampiran 7. (lanjutan)

A. Uji Normalitas (Shapiro-Wilk)

Kelompok Kolmogrov-Smirnov

a Shapiro-Wilk

Statistic df Sig. Statistic df Sig.

Kelahiran Tunggal 0,296 5 0,175 0,826 5 0,129

Kelahiran Kembar 0,161 8 0,200* 0,926 8 0,480

Nilai Sig. kelompok kelahiran tunggal dan kelahiran kembar 0,129; 0,480 > 0,05

berarti bahwa data berdistribusi normal.

B. Uji Homogenitas

Levene Statistic df1 df2 Sig.

1,394 1 11 0,263

Nilai Sig. 0,263 > 0,05 berarti bahwa variansi dari dua kelompok data adalah

sama.

C. Uji t Independen

Levene’s Test

Equality of

Variance

t-test for Equality of Means

F Sig. t df Sig. (2-

tailed)

Mean

Differ

ence

Std.

Error

Differe

nce

Equal

variances

assumed

1,394 .0,263 1,393 11 0,191 7,800 5,598

Equal

variances

not

assumed

1,312 7,070 0,231 7,800 5,947

Nilai t. hitung = 1,393; nilai t. tabel = 2,201 pada df 11 memiliki tingkat kesalahan

0,05 berarti t. hitung < t. tabel, maka dapat disimpulkan tidak berbeda nyata

(P>0,05).

Page 64: PERBANDINGAN DENYUT NADI, FREKUENSI NAFAS DAN …eprints.undip.ac.id/59853/7/FULL_TEKS.pdf · uji t (t-test) dengan program IBM SPSS versi 20. Hasil penelitian menunjukkan tidak terdapat

53

Lampiran 8. Perhitungan Statistik Frekuensi Nafas Anak Kambing Lokal Pra

sapih Kelahiran Tunggal dan Kelahiran Kembar

Rataan Frekuensi Nafas Anak Kambing Lokal Pra-sapih Kelahiran Tunggal dan

Kelahiran Kembar Jam 06.00

Kelahiran Tunggal Kelahiran Kembar

------------------------------------ (kali/menit) ------------------------------------

40 29

36 30

40 29

39 30

30 34

30

32

30

N = 5 N = 8

x = 37 x = 30

A. Uji Normalitas (Shapiro-Wilk)

Kelompok Kolmogrov-Smirnov

a Shapiro-Wilk

Statistic df Sig. Statistic df Sig.

Kelahiran Tunggal 0,281 5 0,200* 0,805 5 0,088

Kelahiran Kembar 0,366 8 0,002 0,790 8 0,022

Nilai Sig. kelompok kelahiran tunggal dan kelahiran kembar 0,088; 0,022 > 0,05

berarti bahwa data berdistribusi normal.

B. Uji Homogenitas

Levene Statistic df1 df2 Sig.

4,548 1 11 0,56

Nilai Sig. 0,56 > 0,05 berarti bahwa variansi dari dua kelompok data adalah sama.

Page 65: PERBANDINGAN DENYUT NADI, FREKUENSI NAFAS DAN …eprints.undip.ac.id/59853/7/FULL_TEKS.pdf · uji t (t-test) dengan program IBM SPSS versi 20. Hasil penelitian menunjukkan tidak terdapat

54

Lampiran 8. (lanjutan)

C. Uji t Independen

Levene’s Test

Equality of

Variance

t-test for Equality of Means

F Sig. t df Sig. (2-

tailed)

Mean

Differen

ce

Std.

Error

Differenc

e

Equal

variances

assumed

4,548 0,056 3,943 11 0,002 6,500 1,649

Equal

variances

not

assumed

3,268 4,806 0,024 6,500 1,989

Nilai t. hitung = 3,943; nilai t. tabel = 2,201 pada df 11 memiliki tingkat kesalahan

0,05 berarti t. hitung > t. tabel, maka dapat disimpulkan berbeda nyata (P<0,05).

Rataan Frekuensi Nafas Anak Kambing Lokal Pra-sapih Kelahiran Tunggal dan

Kelahiran Kembat Jam 12.00

Kelahiran Tunggal Kelahiran Kembar

------------------------------------ (kali/menit) ------------------------------------

48 36

39 36

42 41

46 40

37 44

36

45

46

N = 5 N = 8

x = 42 x = 40

Page 66: PERBANDINGAN DENYUT NADI, FREKUENSI NAFAS DAN …eprints.undip.ac.id/59853/7/FULL_TEKS.pdf · uji t (t-test) dengan program IBM SPSS versi 20. Hasil penelitian menunjukkan tidak terdapat

55

Lampiran 8. (lanjutan)

A. Uji Normalitas (Shapiro-Wilk)

Kelompok Kolmogrov-Smirnov

a Shapiro-Wilk

Statistic Df Sig. Statistic df Sig.

Kelahiran Tunggal 0,182 5 0,200* 0,951 5 0,743

Kelahiran Kembar 0,233 8 0,200* 0,865 8 0,134

Nilai Sig. kelompok kelahiran tunggal dan kelahiran kembar 0,743; 0,134 > 0,05

berarti bahwa data berdistribusi normal.

B. Uji Homogenitas

Levene Statistic df1 df2 Sig.

0,25 1 11 0,877

Nilai Sig. 0,877 > 0,05 berarti bahwa variansi dari dua kelompok data adalah

sama.

C. Uji t Independen

Levene’s Test

Equality of

Variance

t-test for Equality of Means

F Sig. t df Sig. (2-

tailed)

Mean

Differe

nce

Std.

Error

Differe

nce

Equal

variances

assumed 0,025 0,877 0,764 11 0,461 1,900 2,486

Equal

variances

not

assumed

0,747 8,003 0,477 1,900 2,544

Nilai t. hitung = 0,764; nilai t. tabel = 2,201 pada df 11 memiliki tingkat kesalahan

0,05 berarti t. hitung < t. tabel, maka dapat disimpulkan tidak berbeda nyata

(P>0,05).

Page 67: PERBANDINGAN DENYUT NADI, FREKUENSI NAFAS DAN …eprints.undip.ac.id/59853/7/FULL_TEKS.pdf · uji t (t-test) dengan program IBM SPSS versi 20. Hasil penelitian menunjukkan tidak terdapat

56

Lampiran 8. (lanjutan)

Rataan Frekuensi Nafas Anak Kambing Lokal Pra-sapih Kelahiran Tunggal dan

Kelahiran Kembar Jam 18.00

Kelahiran Tunggal Kelahiran Kembar

------------------------------------ (kali/menit) ------------------------------------

44 31

36 29

37 30

45 32

34 37

35

38

40

N = 5 N = 8

x = 39 x = 34

A. Uji Normalitas (Shapiro-Wilk)

Kelompok Kolmogrov-Smirnov

a Shapiro-Wilk

Statistic Df Sig. Statistic df Sig.

Kelahiran Tunggal 0,271 5 0,200* 0,865 5 0,245

Kelahiran Kembar 0,188 8 0,200* 0,934 8 0,549

Nilai Sig. kelompok kelahiran tunggal dan kelahiran kembar 0,245; 0,549 > 0,05

berarti bahwa data berdistribusi normal.

B. Uji Homogenitas

Levene Statistic df1 df2 Sig.

0,689 1 11 0,422

Nilai Sig. 0,422 > 0,05 berarti bahwa variansi dari dua kelompok data adalah

sama.

Page 68: PERBANDINGAN DENYUT NADI, FREKUENSI NAFAS DAN …eprints.undip.ac.id/59853/7/FULL_TEKS.pdf · uji t (t-test) dengan program IBM SPSS versi 20. Hasil penelitian menunjukkan tidak terdapat

57

Lampiran 8. (lanjutan)

C. Uji t Independen

Levene’s Test

Equality of

Variance

t-test for Equality of Means

F Sig. t df Sig. (2-

tailed)

Mean

Differe

nce

Std.

Error

Differe

nce

Equal

variances

assumed

0,689 0,424 2,064 11 0,063 5,200 2,519

Equal

variances

not

assumed

1,964 7,322 0,088 5,200 2,648

Nilai t. hitung = 2,064; nilai t. tabel = 2,201 pada df 11 memiliki tingkat kesalahan

0,05 berarti t. hitung < t. tabel, maka dapat disimpulkan tidak berbeda nyata

(P>0,05).

Rataan Frekuensi Nafas Anak Kambing Lokal Pra-sapih Kelahiran Tunggal dan

Kelahiran Kembar Jam 00.00

Kelahiran Tunggal Kelahiran Kembar

------------------------------------ (kali/menit) ------------------------------------

39 28

34 30

36 34

45 34

31 33

27

34

42

N = 5 N = 8

x = 37 x = 33

Page 69: PERBANDINGAN DENYUT NADI, FREKUENSI NAFAS DAN …eprints.undip.ac.id/59853/7/FULL_TEKS.pdf · uji t (t-test) dengan program IBM SPSS versi 20. Hasil penelitian menunjukkan tidak terdapat

58

Lampiran 8. (lanjutan)

A. Uji Normalitas (Shapiro-Wilk)

Kelompok Kolmogrov-Smirnov

a Shapiro-Wilk

Statistic Df Sig. Statistic df Sig.

Kelahiran Tunggal 0,174 5 0,200* 0,969 5 0,871

Kelahiran Kembar 0,270 8 0,089 0,896 8 0,268

Nilai Sig. kelompok kelahiran tunggal dan kelahiran kembar 0,871; 0,268 > 0,05

berarti bahwa data berdistribusi normal.

B. Uji Homogenitas

Levene Statistic df1 df2 Sig.

0,160 1 11 0,696

Nilai Sig. 0,696 > 0,05 berarti bahwa variansi dari dua kelompok data adalah

sama.

C. Uji t Independen

Levene’s Test

Equality of

Variance

t-test for Equality of Means

F Sig. t df Sig. (2-

tailed)

Mean

Differe

nce

Std.

Error

Differe

nce

Equal

variances

assumed

0,160 0,696 1,512 11 0,159 4,250 2,811

Equal

variances

not

assumed

1,463 7,748 0,183 4,250 2,905

Nilai t. hitung = 1,512; nilai t. tabel = 2,201 pada df 11 memiliki tingkat kesalahan

0,05 berarti t. hitung < t. tabel, maka dapat disimpulkan tidak berbeda nyata

(P>0,05).

Page 70: PERBANDINGAN DENYUT NADI, FREKUENSI NAFAS DAN …eprints.undip.ac.id/59853/7/FULL_TEKS.pdf · uji t (t-test) dengan program IBM SPSS versi 20. Hasil penelitian menunjukkan tidak terdapat

59

Lampiran 9. Perhitungan Statistik Suhu Rektal Anak Kambing Lokal Pra-sapih

Kelahiran Tunggal dan Kelahiran Kembar

Rataan Suhu Rektal Anak Kambing Lokal Pra-sapih Kelahiran Tunggal dan

Kelahiran Kembar Jam 06.00

Kelahiran Tunggal Kelahiran Kembar

------------------------------------ ( oC ) ------------------------------------

39,29 38.53

39.03 38.65

39.06 39.07

39.04 39.03

38.96 38.66

38.76

38.91

38.91

N = 5 N = 8

x = 39,08 x = 38,81

A. Uji Normalitas (Shapiro-Wilk)

Kelompok Kolmogrov-Smirnov

a Shapiro-Wilk

Statistic df Sig. Statistic df Sig.

Kelahiran Tunggal 0,351 5 0,044 0,816 5 0,108

Kelahiran Kembar 0,187 8 0,200* 0,941 8 0,621

Nilai Sig. kelompok kelahiran tunggal dan kelahiran kembar 0,108; 0,621 > 0,05

berarti bahwa data berdistribusi normal.

B. Uji Homogenitas

Levene Statistic df1 df2 Sig.

2,912 1 11 0,116

Nilai Sig. 0,116 > 0,05 berarti bahwa variansi dari dua kelompok data adalah

sama.

Page 71: PERBANDINGAN DENYUT NADI, FREKUENSI NAFAS DAN …eprints.undip.ac.id/59853/7/FULL_TEKS.pdf · uji t (t-test) dengan program IBM SPSS versi 20. Hasil penelitian menunjukkan tidak terdapat

60

Lampiran 9. (lanjutan)

C. Uji t Independen

Levene’s Test

Equality of

Variance

t-test for Equality of Means

F Sig. t df

Sig.

(2-

tailed)

Mean

Differenc

e

Std.

Error

Differenc

e

Equal

variances

assumed

2,912 0,116 2,052 11 0,022 0,26100 0,09840

Equal

variances

not

assumed

2,141 10,939 0,013 0,26100 0,08874

Nilai t. hitung = 2,052; nilai t. tabel = 2,201 pada df 11 memiliki tingkat kesalahan

0,05 berarti t. hitung < t. tabel, maka dapat disimpulkan tidak berbeda nyata

(P>0,05).

Rataan Suhu Rektal Anak Kambing Lokal Pra-sapih Kelahiran Tunggal dan

Kelahiran Kembar Jam 12.00

Kelahiran Tunggal Kelahiran Kembar

------------------------------------ ( oC ) ------------------------------------

39,64 38,93

39,29 39,06

39,33 39,25

39,12 39,25

39,11 39,09

39,14

39,36

38,79

N = 5 N = 8

x = 39,30 x = 39,11

Page 72: PERBANDINGAN DENYUT NADI, FREKUENSI NAFAS DAN …eprints.undip.ac.id/59853/7/FULL_TEKS.pdf · uji t (t-test) dengan program IBM SPSS versi 20. Hasil penelitian menunjukkan tidak terdapat

61

Lampiran 9. (lanjutan)

A. Uji Normalitas (Shapiro-Wilk)

Kelompok Kolmogrov-Smirnov

a Shapiro-Wilk

Statistic df Sig. Statistic df Sig.

Kelahiran Tunggal 0,241 5 0,200* 0,877 5 0,297

Kelahiran Kembar 0,152 8 0,200* 0,968 8 0,879

Nilai Sig. kelompok kelahiran tunggal dan kelahiran kembar 0,297; 0,0,879 >

0,05 berarti bahwa data berdistribusi normal.

B. Uji Homogenitas

Levene Statistic df1 df2 Sig.

0,015 1 11 0,904

Nilai Sig. 0,904 > 0,05 berarti bahwa variansi dari dua kelompok data adalah

sama.

C. Uji t Independen

Levene’s Test

Equality of

Variance

t-test for Equality of Means

F Sig. t df Sig. (2-

tailed)

Mean

Differe

nce

Std.

Error

Differe

nce

Equal

variances

assumed 0,015 0,904 1,688 11 0,119 0,18925

0,1121

1

Equal

variances

not

assumed

1,626 7,632 0,144 0,18925 0,1163

8

Nilai t. hitung = 1,688; nilai t. tabel = 2,201 pada df 11 memiliki tingkat kesalahan

0,05 berarti t. hitung < t. tabel, maka dapat disimpulkan tidak berbeda nyata

(P>0,05).

Page 73: PERBANDINGAN DENYUT NADI, FREKUENSI NAFAS DAN …eprints.undip.ac.id/59853/7/FULL_TEKS.pdf · uji t (t-test) dengan program IBM SPSS versi 20. Hasil penelitian menunjukkan tidak terdapat

62

Lampiran 9. (lanjutan)

Rataan Suhu Rektal Anak Kambing Lokal Pra-sapih Kelahiran Tunggal dan

Kelahiran Kembar Jam 18.00

Kelahiran Tunggal Kelahiran Kembar

------------------------------------ ( oC ) ------------------------------------

39,64 38,84

39,29 38,97

39,33 39,38

39,12 39,26

39,11 39,26

39,11

39,63

39,02

N = 5 N = 8

x = 39,30 x = 39,18

A. Uji Normalitas (Shapiro-Wilk)

Kelompok Kolmogrov-Smirnov

a Shapiro-Wilk

Statistic df Sig. Statistic df Sig.

Kelahiran Tunggal 0,213 5 0,200* 0,937 5 0,643

Kelahiran Kembar 0,128 8 0,200* 0,975 8 0,937

Nilai Sig. kelompok kelahiran tunggal dan kelahiran kembar 0,643; 0,937 > 0,05

berarti bahwa data berdistribusi normal.

B. Uji Homogenitas

Levene Statistic df1 df2 Sig.

0,277 1 11 0,609

Nilai Sig. 0,609 > 0,05 berarti bahwa variansi dari dua kelompok data adalah

sama.

Page 74: PERBANDINGAN DENYUT NADI, FREKUENSI NAFAS DAN …eprints.undip.ac.id/59853/7/FULL_TEKS.pdf · uji t (t-test) dengan program IBM SPSS versi 20. Hasil penelitian menunjukkan tidak terdapat

63

Lampiran 9. (lanjutan)

C. Uji t Independen

Levene’s Test

Equality of

Variance

t-test for Equality of Means

F Sig. t df Sig. (2-

tailed)

Mean

Differenc

e

Std.

Error

Differenc

e

Equal

variances

assumed

0,277 0,609 1,113 11 0,290 0,15425 0,13861

Equal

variances

not

assumed

1,162 9,816 0,273 0,15425 0,13276

Nilai t. hitung = 1,113; nilai t. tabel = 2,201 pada df 11 memiliki tingkat kesalahan

0,05 berarti t. hitung < t. tabel, maka dapat disimpulkan tidak berbeda nyata

(P>0,05).

Rataan Suhu Rektal Anak Kambing Lokal Pra-sapih Kelahiran Tunggal dan

Kelahiran Kembar Jam 00.00

Kelahiran Tunggal Kelahiran Kembar

------------------------------------ ( oC ) ------------------------------------

39,18 38,88

38,91 38,72

39,21 39,18

39,04 39,13

38,98 39,03

39,21

39,15

39,35

N = 5 N = 8

x = 39,07 x = 39,18

Page 75: PERBANDINGAN DENYUT NADI, FREKUENSI NAFAS DAN …eprints.undip.ac.id/59853/7/FULL_TEKS.pdf · uji t (t-test) dengan program IBM SPSS versi 20. Hasil penelitian menunjukkan tidak terdapat

64

Lampiran 9. (lanjutan)

A. Uji Normalitas (Shapiro-Wilk)

Kelompok Kolmogrov-Smirnov

a Shapiro-Wilk

Statistic df Sig. Statistic df Sig.

Kelahiran Tunggal 0,217 5 0,200* 0,928 5 0,581

Kelahiran Kembar 0,221 8 0,200* 0,942 8 0,632

Nilai Sig. kelompok kelahiran tunggal dan kelahiran kembar 0,581; 0,632 > 0,05

berarti bahwa data berdistribusi normal.

B. Uji Homogenitas

Levene Statistic df1 df2 Sig.

0,784 1 11 0,395

Nilai Sig. 0,395 > 0,05 berarti bahwa variansi dari dua kelompok data adalah

sama.

C. Uji t Independen

Levene’s Test

Equality of

Variance

t-test for Equality of Means

F Sig. t df

Sig.

(2-

tailed)

Mean

Differenc

e

Std.

Error

Differenc

e

Equal

variances

assumed

0,784 0,395 -0,171 11 0,868 -0,01725 0,10102

Equal

variances

not

assumed

-0,189 10,942 0,853 -0,01725 0,09107

Nilai t. hitung = -0,171; nilai t. tabel = 2,201 pada df 11 memiliki tingkat

kesalahan 0,05 berarti t. hitung < t. tabel, maka dapat disimpulkan tidak berbeda

nyata (P>0,05).

Page 76: PERBANDINGAN DENYUT NADI, FREKUENSI NAFAS DAN …eprints.undip.ac.id/59853/7/FULL_TEKS.pdf · uji t (t-test) dengan program IBM SPSS versi 20. Hasil penelitian menunjukkan tidak terdapat

65

RIWAYAT HIDUP

Rilo Aji Pambudi lahir pada tanggal 09 Juni 1995

di Klaten, putra pertama dari pasangan suami istri Bapak

Surono dan Ibu Suwarni. Pendidikan sekolah dasar di

SD Negeri 1 Tanjungan tamat pada tahun 2007, sekolah

pendidikan pertama di SMP Negeri 2 Wedi tamat pada tahun 2010 serta

pendidikan sekolah atas di SMA Padmawijaya Klaten pada jurusan Ilmu

Pengetahuan Alam (IPA) tamat pada tahun 2013. Tahun 2013 penulis

melanjutkan pendidikan di Universitas Diponegoro Semarang pada Program Studi

S1 Peternakan Fakultas Peternakan dan Pertanian melalui jalur SNMPTN. Penulis

berhasil menyelesaikan Laporan Praktek Kerja Lapangan yang berjudul

“Tatalaksana Perkandangan dan Ketenagakerjaan di Perusahaan Penggemukan

Sapi PT. Rumpinary Agro Industry Desa Rabak Kecamatan Rumpin Kabupaten

Bogor” pada tanggal 13 September 2016.

Selama menjadi mahasiswa penulis aktif sebagai pengurus Badan

Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas Peternakan dan Pertanian periode

2015/2016 dan 2016/2017, menjadi anggota aktif Keluarga Mahasiswa Klaten

(KMK) Undip, menjadi tim asisten dosen laboratorium Produksi Ternak Potong

dan Perah (Potong Mania). Penulis juga pernah menjadi pemakalah pada Seminar

Nasional Teknologi dan Agribisnis Peternakan (Seri IV) tahun 2016 yang

diselenggarakan oleh Universitas Jenderal Soedirman Purwokerto dengan judul

makalah “Kajian Frekuensi Nafas, Denyut Nadi dan Suhu Rektal Anak Kambing

Lokal Pra Sapih Berdasarkan Tipe Kelahiran”.