Peraturan Presiden Nomor 24 Tahun 2010 tentang...
Transcript of Peraturan Presiden Nomor 24 Tahun 2010 tentang...
KEMENTERIAN PERHUBUNGANDIREKTORAT JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA
PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA
NOMOR : KP 69 TAHUN 2014
TENTANG
PEDOMAN TEKNIS LAPORAN KEUANGAN DAN EVALUASI KINERJAKEUANGAN BADAN USAHA ANGKUTAN UDARA NIAGA
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA,
Menimbang : a.
Mengingat
bahwa dalam Pasal 118 ayat (1) huruf g Undang-Undang Nomor : 1 tahun 2009 tentang Penerbangan,telah diatur mengenai kewajiban pemegang izin usahaangkutan udara niaga untuk melaporkan kinerjakeuangan;
bahwa berdasarkan huruf a, perlu ditetapkanpedoman teknis laporan keuangan dan evaluasikinerja keuangan badan usaha angkutan udara niagadengan Peraturan Direktur Jenderal PerhubunganUdara;
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 1 Tahun2009 tentang Penerbangan (Lembaran NegaraRepublik Indonesia Tahun 2009 Nomor 1, TambahanLembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4956);
Peraturan Presiden Nomor 47 Tahun 2009 tentangKedudukan, Tugas, Fungsi, Kewenangan, SusunanOrganisasi Dan Tata Kerja Kementerian Negara RIsebagaimana telah diubah dengan Peraturan PresidenNomor 91 Tahun 2011;
Peraturan Presiden Nomor 24 Tahun 2010 tentangKedudukan, Tugas, dan Fungsi Kementerian Negaraserta Susunan Organisasi, Tugas, dan Fungsi Eselon IKementerian Negara sebagaimana telah diubahdengan Peraturan Presiden Nomor 92 Tahun 2010;
4. Peraturan Menteri Perhubungan Nomor KM. 25 Tahun2008 tentang Penyelenggaraan Angkutan Udara;
5. Peraturan Menteri Perhubungan Nomor KM. 60 Tahun2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja DepartemenPerhubungan;
MEMUTUSKAN :
Menetapkan : PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGANUDARA TENTANG PEDOMAN TEKNIS LAPORANKEUANGAN DAN EVALUASI KINERJA KEUANGAN BADANUSAHA ANGKUTAN UDARA NIAGA.
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
Dalam Peraturan ini yang dimaksud dengan :
1. Badan Usaha Angkutan Udara adalah badan usahamilik negara, badan usaha milik daerah, atau badanhukum Indonesia berbentuk perseroan terbatas ataukoperasi, yang kegiatan utamanya mengoperasikanpesawat udara untuk digunakan mengangkutpenumpang, kargo dan/atau pos dengan memungutpembayaran.
2. Standar Akuntansi Keuangan, yang selanjutnya disebutdengan SAK adalah pernyataan dan interpretasi yangdikeluarkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan(DSAK) dan Dewan Standar Akuntansi Syariah (DSAS)Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) serta peraturan OtoritasJasa Keuangan (OJK) untuk badan usaha angkutanudara niaga yang telah go public.
3. Laporan Keuangan Badan Usaha Angkutan Udara Niagaadalah produk dari manajemen dalam rangkamempertanggung jawabkan penggunaan sumber dayadan sumber dana yang dipercayakan kepadanya, yangmenyediakan informasi tentang posisi keuangan badanusaha pada saat tertentu, kinerja keuangan dalamsuatu periode yang ditujukan bagi pengguna laporan diluar badan usaha untuk menilai dan mengambilkeputusan yang bersangkutan dengan badan usaha.
4. Laporan Kinerja Operasi Badan Usaha Angkutan UdaraNiaga adalah pencapaian produktifitas badan usahaangkutan udara niaga dalam mengoperasikan pesawatudara.
5. Sumber Daya adalah seluruh sumber daya yang dimilikibadan usaha angkutan udara niaga meliputi sumberdaya manusia, sumber dana, pesawat udara danperalatan lainnya yang dapat mendukung produktifitasbadan usaha angkutan udara niaga.
6. Direktur Jenderal adalah Direktur JenderalPerhubungan Udara.
BAB II
KEWAJIBAN BADAN USAHA ANGKUTAN UDARA NIAGA
Pasal2
(1) Setiap badan usaha angkutan udara yang memilikisurat izin usaha angkutan udara niaga dan telahmelakukan kegiatan secara nyata wajibmenyampaikan laporan keuangan badan usahaangkutan udara niaga kepada Menteri.
(2) Badan usaha angkutan udara niaga wajibmenyampaikan laporan keuangan sebagaimanadimaksud pada ayat (1) yang disertai dengan laporankinerja operasi dan data dukung terkait.
BAB III
LAPORAN KEUANGAN BADAN USAHAANGKUTAN UDARA NIAGA
Pasal3
(1) Laporan keuangan sebagaimana dimaksud dalamPasal 2 ayat (1), merupakan laporan keuangan yangdisusun untuk periode 1 (satu) tahun yang telahdiaudit oleh kantor akuntan publik terdaftar.
(2) Laporan keuangan sebagaimana dimaksud pada ayat(1) harus dilaporkan setiap tahun paling lambat akhirbulan April tahun berikutnya.
Pasal 4
(1) Laporan keuangan sebagaimana dimaksud dalamPasal 3 memuat sekurang-kurangnya :
a. laporan posisi keuangan pada akhir periode;b. laporan laba rugi komprehensif selama periode;c. laporan perubahan ekuitas selama periode;d. laporan arus kas selama periode; dane. catatan atas laporan keuangan.
(2) Laporan keuangan badan usaha angkutan udaraniaga sebagaimana dimaksud pada ayat (1) mengacupada format SAK dan dapat dikembangkan sesuaikebutuhan.
(3) Format laporan keuangan sebagaimana dimaksudpada ayat (1) tercantum dalam Lampiran I Peraturanini.
Pasal 5
Mata uang yang digunakan dalam penyajian laporankeuangan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 adalahmata uang yang sesuai dengan ketentuan PernyataanStandar Akuntansi Keuangan (PSAK) yang berlaku.
Pasal 6
Laporan kinerja operasi badan usaha angkutan udaraniaga sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (2)sekurang-kurangnya memuat:
a. data produksi angkutan udara periode 1 (satu) tahun;b. data SDM periode 1 (satu) tahun;c. data armada udara periode 1 (satu) tahun;d. on time performance periode 1 (satu) tahun untuk
badan usaha angkutan udara niaga berjadwal;e. cancellation periode 1 (satu) tahun untuk badan usaha
angkutan udara niaga berjadwal; danf. data rute penerbangan periode 1 (satu) tahun untuk
badan usaha angkutan udara niaga berjadwal.
Pasal 7
(1) Badan usaha angkutan udara niaga harusmenetapkan target pencapaian kinerja keuangan dankinerja operasi.
(2) Target kinerja keuangan dan kinerja operasisebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditetapkanberdasarkan :
a. rencana, strategi dan kelangsungan usaha badanusaha angkutan udara niaga;
b. pencapaian target kinerja tahun berjalanberdasarkan target kinerja tahun sebelumnya; dan
c. rencana pencapaian target kinerja tahunberikutnya.
(3) Badan usaha angkutan udara niaga dapat merubahrencana target pencapaian kinerja keuangan dankinerja operasi selambat-lambatnya pada akhirsemester 1 (satu) tahun berjalan.
Pasal 8
Penyajian laporan keuangan dan laporan kinerja operasibadan usaha angkutan udara niaga harus dibuat denganmenggunakan Bahasa Indonesia.
Pasal 9
Format laporan kinerja keuangan, kinerja operasi dantarget badan usaha angkutan udara niaga tercantumdalam Lampiran II Peraturan ini.
BAB IV
EVALUASI KINERJA KEUANGAN DAN KINERJA OPERASIBADAN USAHA ANGKUTAN UDARA NIAGA
Pasal 10
1) Direktorat Jenderal Perhubungan Udara melakukanevaluasi kinerja keuangan dan kinerja operasi badanusaha angkutan udara niaga berdasarkan target danpencapaian kinerja keuangan dan kinerja operasibadan usaha angkutan udara niaga sebagaimanadimaksud dalam Pasal 7.
(2) Dalam melakukan evaluasi sebagaimana dimaksudpada ayat (1), Direktorat Jenderal Perhubungan Udaramenggunakan indikator sebagai berikut :
a. indikator kinerja keuangan badan usaha angkutanudara niaga; dan
b. indikator kinerja operasi badan usaha angkutanudara niaga.
(3) Indikator kinerja keuangan badan usaha angkutanudara niaga sebagaimana dimaksud pada ayat (2)huruf a, terdiri dari :
a. likuiditas perusahaan, yaitu kemampuanperusahaan dalam memenuhi kewajiban jangkapendek, yang terdiri dari:1) Current Ratio merupakan perbandingan aktiva
lancar dengan hutang lancar;2) Quick Ratio merupakan perbandingan aktiva
lancar dikurangi persediaan dengan hutanglancar; dan
3) Cash Ratio merupakan perbandingan kas dansetara kas dengan hutang lancar.
b. struktur keuangan, yaitu perbandingan dana yangdisediakan oleh pemilik dengan dana yang dipinjamdari kreditur, yang terdiri dari :1) Debt to Asset Ratio merupakan perbandingan
jumlah seluruh hutang dengan jumlah seluruhasset (aktiva); dan
2) Debt to Equity Ratio merupakan perbandinganseluruh hutang dengan jumlah ekuitas.
c. kemampulabaan perusahaan, yaitu kemampuanperusahaan dalam memperoleh laba, yang terdiridari :
1) Gross Profit Margin merupakan perbandinganlaba kotor dengan pendapatan operasi;
2) Net Profit Margin merupakan perbandingan labasetelah pajak dengan pendapatan operasi; dan
3) Operating Ratio merupakan perbandinganjumlah beban usaha dengan pendapatanoperasi.
(4) Indikator kinerja operasi badan usaha angkutan udaraniaga sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf b,terdiri dari :
a. on time performance (kecuali badan usahaangkutan udara niaga tidak berjadwal) merupakanprosentase rata-rata ketepatan waktukeberangkatan penerbangan dari penerbanganyang dijadwalkan pada rute yang dilayanidibandingkan dengan jadwal (schedule) yangditetapkan;
b. cancellation (kecuali badan usaha angkutan udaraniaga tidak berjadwal) merupakan prosentasetingkat pembatalan penerbangan dibandingkandengan rencana pelaksanaan keberangkatan;
c. load factor (kecuali badan usaha angkutan udaraniaga tidak berjadwal) merupakan prosentasejumlah tempat duduk yang terjual dibandingkandengan kapasitas muat;
d. utilisasi pesawat merupakan rata-rata jam terbangper-pesawat yang dioperasikan per hari;
e. aircraft index operation merupakan perbandinganjumlah pesawat yang dioperasikan dibandingkandengan jumlah pesawat yang dikuasai selamaperiode 1 (satu) tahun; dan
f. ratio SDM merupakan perbandingan antarapesawat yang dikuasai dengan jumlah SDMlangsung dan/ atau tidak langsung.
Pasal 11
Tahapan kegiatan pelaksanaan evaluasi kinerja keuangandan kinerja operasi badan usaha angkutan udara niagayaitu :
a. inventarisasi, verifikasi dan validasi serta pengolahandata kinerja keuangan dan kinerja operasi badan usahaangkutan udara niaga;
b. klarifikasi terhadap hasil kegiatan inventarisasi,verifikasi dan validasi serta pengolahan datasebagaimana dimaksud pada huruf a apabiladiperlukan;
c. melakukan evaluasi kinerja keuangan dan kinerjaoperasi badan usaha angkutan udara niaga;
d. pelaporan hasil evaluasi kinerja keuangan badan usahaangkutan udara niaga; dan
e. penyiapan rekomendasi kepada Direktur JenderalPerhubungan Udara.
Pasal 12
Berdasarkan hasil evaluasi kinerja keuangan dan kinerjaoperasi badan usaha angkutan udara niaga, DirektoratJenderal Perhubungan Udara dapat memberikan saranatau rekomendasi kepada badan usaha angkutan udaraniaga antara lain berupa :
a. restrukturisasi rute (untuk badan usaha angkutanudara niaga berjadwal);
b. optimalisasi armada;c. efisiensi organisasi; dand. rekomendasi lainnya untuk peningkatan kinerja.
Pasal 13
(1) Dalam hal telah dilakukan evaluasi terhadap kinerjakeuangan dan kinerja operasi badan usaha angkutanudara niaga, Direktorat Jenderal Perhubungan Udaramembuat laporan hasil evaluasi kinerja keuangan dankinerja operasi badan usaha angkutan udara niaga.
(2) Laporan hasil evaluasi kinerja keuangan dan kinerjaoperasi badan usaha angkutan udara niagasebagaimana dimaksud pada ayat (1), dapatdisampaikan kepada badan usaha bersangkutanapabila terdapat suatu kepentingan tertentu.
(3) Apabila diperlukan berdasarkan hasil evaluasi,Direktorat Jenderal Perhubungan Udara dapatmelakukan pertemuan terbatas dengan Direksi badanusaha angkutan udara niaga, untuk kepentinganperbaikan kinerja badan usaha angkutan udara niaga.
(4) Direktorat Jenderal Perhubungan Udara tidakmemberikan penilaian dengan mengkategorikan badanusaha angkutan udara niaga pada kelompok tertentuberdasar evaluasi kinerja keuangan dan kinerjaoperasi.
Pasal 14
(1) Laporan hasil evaluasi kinerja keuangan dan kinerjaoperasi badan usaha angkutan udara niagasebagaimana dimaksud dalam Pasal 13, sekurang-kurangnya memuat :
a. dasar hukum;b. maksud dan tujuan evaluasi;c. ruang lingkup evaluasi;d. data umum badan usaha angkutan udara niaga;e. gambaran umum dan pengolahan data kinerja
keuangan dan kinerja operasi;f. evaluasi kinerja keuangan dan kinerja operasi; dang. kesimpulan dan saran/rekomendasi.
(2) Format laporan hasil evaluasi kinerja keuangan dankinerja operasi badan usaha angkutan udara niagasebagaimana dimaksud pada ayat (1), tercantumdalam Lampiran III Peraturan ini.
Pasal 15
Laporan keuangan, laporan kinerja operasi, data,informasi, dokumen dan hasil akhir evaluasi merupakandokumen yang bersifat rahasia dan hanya dapatdiketahui atau dibuka oleh para pejabat dilingkunganDirektorat Jenderal Perhubungan Udara yang terkaitlangsung dengan pelaksanaan evaluasi kinerja keuangandan kinerja operasi badan usaha angkutan udara niaga,kecuali bila dikehendaki oleh hukum.
BAB V
SANKSI ADMINISTRATE
Pasal 16
Dalam hal badan usaha angkutan udara tidakmelaksanakan kewajibannya menyampaikan laporankeuangan atau terlambat menyampaikan laporankeuangan akan dikenakan sanksi administratif sesuaidengan peraturan perundang-undangan.
BAB VI
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 17
Pada saat Peraturan ini mulai berlaku, Peraturan DirekturJenderal Perhubungan Udara nomor SKEP/36/IV/2003tentang Pedoman Teknis Pelaksanaan Analisa dan EvaluasiKinerja Keuangan Perusahaan Angkutan Udara Niaga,dicabut dan dinyatakan tidak berlaku.
Pasal 18
' Peraturan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.
Ditetapkan di : JAKARTApada tanggal : 25 FEBRUARI 2014
DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA
ttd
HERRY BAKTI
SALINAN Peraturan ini disampaikan kepada :
1. Menteri Perhubungan Republik Indonesia;2. Sekretaris Jenderal, Kementerian Perhubungan;3. Inspektur Jenderal, Kementerian Perhubungan;4. Sekretaris Direktorat Jenderal Perhubungan Udara;5. Para Direktur di Lingkungan Ditjen Perhubungan Udara;6. Ketua INACA; dan7. Direktur Utama Badan Usaha Angkutan Udara.
Salinan sesuai dengan aslinyaKEPALA bAgIAN HUKUM DAN HUMAS,
_j£mbina (IV/a)sfg^j 19680619 199403 1002
Lampiran I Peraturan Direktur Jenderal Perhubungan Udara
Tan^al : ** 69 ™™ 201425 FEBRUART_2Q14
FORMAT LAPORAN KEUANGAN
BADAN USAHA ANGKUTAN UDARA NIAGA
PT. XXXXX
LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASI
Periode 31 Desember 20X2 dan 20X1
(Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
ASET
ASET LANCAR
Kas dan Setara Kas
Piutang Usaha
- Pihak Ketiga
- Pihak Berelasi
Aset keuangan lancarlainnya
Persediaan
Pajak Dibayar Dimuka
Biaya Dibayar Dimuka
Jumlah Aset Lancar
ASET TIDAK LANCAR
Investasi pada entitasasosiasi
Properti Investasi
Aset Tetap
- Pesawat
Catatan
20X2 20X1
XX.XXX.XXX XX.XXX.XXX
XX.XXX.XXX XX.XXX.XXX
XX.XXX.XXX XX.XXX.XXX
XX.XXX.XXX XX.XXX.XXX
XX.XXX.XXX XX.XXX.XXX
XX.XXX.XXX XX.XXX.XXX
XX.XXX.XXX XX.XXX.XXX
XX.XXX.XXX XX.XXX.XXX
XX.XXX.XXX XX.XXX.XXX
XX.XXX.XXX XX.XXX.XXX
XX.XXX.XXX XX.XXX.XXX
XX.XXX.XXX XX.XXX.XXX
XX.XXX.XXX XX.XXX.XXX
- Non Pesawat
Aset Takberwujud
Aset Lain-lain
Jumlah Aset Tidak
Lancar
JUMLAH ASET
LIABILITAS DANEKUITAS
LIABILITAS JANGKA
PENDEK
Utang Usaha
Beban akrual
Utang pajakUtang imbalan kerjajangka pendekPendapatan diterimadimuka
Utang jangka pendeklainnya
Jumlah Liabilitas JangkaPendek
LIABILITAS JANGKA
PANJANG
Utang bank dan lembagakeuangan jangka panjang
Utang sewa
Utang pajak tangguhanUtang jangka panjanglainnyaJumlah Liabilitas JangkaPanjang
JUMLAH LIABILITAS
XX.XXX.XXX XX.XXX.XXX
XX.XXX.XXX xx.xxx.xxx
XX.XXX.XXX XX.XXX.XXX
XX.XXX.XXX XX.XXX.XXX
XX.XXX.XXX XX.XXX.XXX
XX.XXX.XXX XX.XXX.XXX
XX.XXX.XXX XX.XXX.XXX
XX.XXX.XXX XX.XXX.XXX
XX.XXX.XXX XX.XXX.XXX
XX.XXX.XXX XX.XXX.XXX
XX.XXX.XXX xx.xxx.xxx
XX.XXX.XXX XX.XXX.XXX
XX.XXX.XXX XX.XXX.XXX
XX.XXX.XXX XX.XXX.XXX
XX.XXX.XXX XX.XXX.XXX
XX.XXX.XXX XX.XXX.XXX
XX.XXX.XXX XX.XXX.XXX
XX.XXX.XXX XX.XXX.XXX
EKUITAS
Modal Saham
Modal dasar-xxx saham
pada tanggal 31- Desember 20X2
(31 Desember 20x1:xxxx saham), nilainominal Rp xxx persaham
pada tanggal 31Desember 20x2 (31Desember 20x1:
nilai nominal Rp xxx persaham) (angka penuh)Modal ditempatkan dandisetor penuh-xxx
- saham
pada tanggal 31Desember 20X2 (31Desember 20x1: xxx
saham) XX.XXX.XXX XX.XXX.XXX
Tambahan modal disetor-
neto XX.XXX.XXX XX.XXX.XXX
Komponen ekuitas lainnya XX.XXX.XXX XX.XXX.XXX
Saldo laba XX.XXX.XXX XX.XXX.XXX
Ekuitas yang dapatdiatribusikan
Kepada pemilik XX.XXX.XXX XX.XXX.XXX
Kepentingan nonpengendali XX.XXX.XXX XX.XXX.XXX
JUMLAH EKUITAS XX.XXX.XXX XX.XXX.XXX
JUMLAH LIABILITAS DAN
EKUITAS XX.XXX.XXX XX.XXX.XXX
Catatan atas laporan keuangan terlampir merupakan bagian yangtidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan
PT . XXXXX
LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF KONSOLIDASI
Periode 31 Desember 20X2 dan 20X1
(Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Catatan 20X2 20X1
PENDAPATAN USAHA
Penerbangan berjadwal XX.XXX.XXX XX.XXX.XXX
Penerbangan tidak berjadwal XX.XXX.XXX XX.XXX.XXX
Lainnya XX.XXX.XXX XX.XXX.XXX
Jumlah Pendapatan Usaha XX.XXX.XXX XX.XXX.XXX
BEBAN USAHA
Beban sewa pesawat (XX.XXX.XXX) (XX.XXX.XXX)
Beban asuransi (XX.XXX.XXX) (XX.XXX.XXX)
Beban gaji (XX.XXX.XXX) (XX.XXX.XXX)
Beban trainingBeban depresiasi dan
(XX.XXX.XXX) (XX.XXX.XXX)
amortisasi (XX.XXX.XXX) (XX.XXX.XXX)
Beban bahan bakar (XX.XXX.XXX) (XX.XXX.XXX)
Beban pemeliharaan pesawat (XX.XXX.XXX) (XX.XXX.XXX)
Beban pelayanan jasa bandara (XX.XXX.XXX) (XX.XXX.XXX)
Beban pelayanan penumpangBeban penjualan dan
(XX.XXX.XXX) (XX.XXX.XXX)
pemasaran
Beban administrasi dan(XX.XXX.XXX) (XX.XXX.XXX)
umum (XX.XXX.XXX) (XX.XXX.XXX)
Jumlah beban usaha (XX.XXX.XXX) (XX.XXX.XXX)
LABA USAHA XX.XXX.XXX xx.xxx.xxx
Pendapatan lainnya XX.XXX.XXX XX.XXX.XXX
Beban lainnya
LABA (RUGI) DARI OPERASIYANG
(XX.XXX.XXX) (XX.XXX.XXX)
DILANJUTKAN SEBELUM
PAJAK XX.XXX.XXX XX.XXX.XXX
Beban (penghasilan) pajak (XX.XXX.XXX)(XX.XXX.XXX)
LABA (RUGI) TAHUNBERJALAN
DARI OPERASI YANG
DILANJUTKAN XX.XXX.XXX XX.XXX.XXX
OPERASI YANG DIHENTIKAN
Laba (rugi) tahun berjalan darioperasiyang dihentikan setelah pajak XX.XXX.XXX XX.XXX.XXX
LABA (RUGI) BERSIH TAHUNBERJALAN
Pendapatan KomprehensifLain
- Perubahan dalam surplusrevaluasi XX.XXX.XXX XX.XXX.XXX- Keuntungan (kerugian) daripenjabaran
laporan keuangan XX.XXX.XXX xx.xxx.xxx- Keuntungan (kerugian) daripengukuran kembali
aset keuangan yangdikategorikan sebagai
tersedia untuk dijual XX.XXX.XXX XX.XXX.XXX
- Pajak Penghasilan terkait (XX.XXX.XXX) (XX.XXX.XXX)PENDAPATAN
KOMPREHENSIF LAIN
TAHUN BERJALAN SETELAH
PAJAK XX.XXX.XXX XX.XXX.XXX
TOTAL LABA (RUGI)KOMPREHENSIF LAIN TAHUN
BERJALAN XX.XXX.XXX XX.XXX.XXX
FI'.XXXXX
LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF KONSOLIDASI (lanjutan)Periode 31 Desember 20X2 dan 20X1
(Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
20X2 20X1
Catatan
Laba (rugi) tahun berjalan yangdapat diatribusikan kepada:
- Pemilik Entitas Induk XX.XXX.XXX XX.XXX.XXX
- Kepentingan Non Pengendali XX.XXX.XXX XX.XXX.XXX
XX.XXX.XXX XX.XXX.XXX
Total laba (rugi) komprehensiftahun berjalan yangdapat diatribusikan kepada:
- Pemilik Entitas Induk XX.XXX.XXX XX.XXX.XXX
- Kepentingan Non Pengendali XX.XXX.XXX XX.XXX.XXX
xx.xxx.xxx XX.XXX.XXX
LABA (RUGI) PER SAHAM-diatribusikan kepadapemegang saham entitas induk
- Dasar xxx xxx
- Dilusian xxx xxx
Catatan atas laporan keuangan terlampir merupakan ba gian yangtidak terpisahkan dari laporan keuan gan secara keseluruhan
Sal
do
pad
a1
Jan
uar
i20
X1
Per
ub
ahan
eku
itas
pad
ata
hu
n20
X1:
Div
iden
Laba
rugi
kom
preh
ensi
ftah
unbe
rjal
anS
ald
op
ada
31D
esem
ber
20X
1
Per
ubah
anek
uita
spa
data
hu
n20
X2:
Pen
erb
itan
mo
dal
sah
am
Div
iden
Laba
rugi
kom
preh
ensi
ftah
unbe
rjal
anT
ran
sfer
kesa
ldo
lab
a
Sal
dop
ada
31D
esem
ber
20X
2
PT
.X
XX
XX
LA
POR
AN
PE
RU
BA
HA
NE
KU
ITA
SK
ON
SO
LID
AS
I
Peri
od
e31
Dese
mb
er
20
X2
dan
20
X1
(Dis
ajik
anda
lam
ribua
nR
upia
h,ke
cual
idin
yata
kan
lain
)
Eku
itasy
ang
dapa
tdi
atri
busi
kan
kepa
dape
mili
ken
titas
indu
k
Cata
tan
Selis
ihT
rans
aksi
Pen
dapa
tan
Mod
alTa
mba
han
Piha
kK
ompr
ehen
sifK
epen
tinga
nSa
ham
Mod
alNe
toNo
nPe
ngen
dali
Sald
oLa
baLa
innya
Non
peng
enda
liJu
mlah
XX
XX
XX
XX
XX
XX
XX
XX
XX
XX
XX
XX
XX
XX
XX
XX
XX
XX
XX
XX
XX
XX
X
XX
XX
X
XX
XX
X
XX
XX
X
(XX
XX
X)
XX
XX
X
XX
XX
X
XX
XX
X
(XX
XX
X)
XX
XX
X
XX
XX
X
(XXXXX)
(XXXXX)
XXXXX
XXXXX
XXXXX
XXXXX
XX
XX
XX
XX
XX
Cat
atan
atas
lapo
ran
keua
ngan
terla
mpi
rm
erup
akan
bagi
anya
ngtid
akte
rpis
ahka
nda
rila
pora
nke
uang
anse
cara
kese
luru
han
XX
XX
X
XX
XX
X
XX
XX
X
XX
XX
X
(XX
XX
X)
XX
XX
X
XX
XX
X
-X
XX
XX
-(X
XX
XX
)
XX
XX
XX
XX
XX
XX
XX
XX
XX
XX
PT. XXXXX
LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASI
Periode 31 Desember 20X2 dan 20X1
(Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI
Penerimaan kas dari operasiPenerimaan kas dari pelangganPembayaran kas kepada pemasokPembayaran untuk beban usahaPembayaran kepada karyawanPembayaran pajakPembayaran bungaPenerimaan dari aktivitas operasi Iain-Iain
Kas Bersih Diperoleh dari Aktivitas Operasi
ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI
Aset Tetap
- Penjualan *- Pembelian
Properti investasi
- Penjualan- Pembelian
Penerimaan bungaPenerimaan dividen
. Penerimaan uang jaminan
Pembayaran dana pemeliharaan pesawatUang muka pembelian pesawatUang muka perolehan aset tetap
Kas Bersih Digunakan untuk Aktivitas Investasi
ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN
Pinjaman jangka panjang- Penerimaan
- PembayaranPenerimaan dana modal disetor
Pembayaran untuk aktivitas pendanaan lainnyaKas bersih Diperoleh dari (Dipergunakan untuk) Aktivitas PendanaanKenaikan (penurunan) kas dan setara kas
Kas dan setara kas pada akhir periodeKas dan setara kas pada awal periode
Catatan
20X2
XX.XXX
XX.xxx
(XXXXX(XX.xxx
(XX.xxx
(XX.xxx
(XX.xxx.
XX.xxx.
XXX
XXX
XXX)
XXX)
XXX)
XXX)
XXX)
XXX
XX.XXX.XXX
20X1
XXX
.XXX
XXX)
.XXX)
XXX)
XXX)
XXX)
XXX
XX.XXX
XXXXX
(XX.XXX
(XX.XXX(XX.XXX
(XX.XXX
(XX.XXX
XX.XXX
XX.XXX.XXX
XX.XXX.XXX XX.XXX.XXX
(XX.XXX.XXX) (XX.XXX.XXX)
XX.XXX.XXX XX.XXX.XXX
(XX.XXX.XXX) (XX.XXX.XXX)XX.XXX.XXX XX.XXX.XXX
XX.XXX.XXX XX.XXX.XXX
XX.XXX.XXX XX.XXX.XXX
(XX.XXX.XXX) (XX.XXX.XXX)(XX.XXX.XXX) (XX.XXX.XXX)(XX.XXX.XXX) (XX.XXX.XXX)XX.XXX.XXX XX.XXX.XXX
XX.XXX.XXX XX.XXX.XXX
(XX.XXX.XXX) (XX.XXX.XXX)XX.XXX.XXX XX.XXX.XXX
(XX.XXX.XXX) (XX.XXX.XXX)XX.XXX.XXX XX.XXX.XXX
XX.XXX.XXX XX.XXX.XXX
XX.XXX.XXX XX.XXX.XXX
XX.XXX.XXX XX.XXX.XXX
Catatan atas laporan keuangan terlampir merupakan bagian yangtidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan
DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA
ttd
HERRY BAKTI
Salinan sesuai dengan aslinyaKEPALA BAGIAN HUKUM DAN HUMAS,
ISRAFULHAYAT
^Pembina (IV/a)\ 19680619 199403 1 002
Lampiran II Peraturan Direktur Jenderal Perhubungan Udara
25 FEBRUARI 2014
FORMAT LAPORAN KINERJA KEUANGAN, KINERJA OPERASIDAN TARGET BADAN USAHA ANGKUTAN UDARA NIAGA
KINERJA KEUANGAN - BADAN USAHA ANGKUTAN UDARA
OPERATOR : TGL :
PELAPORAN
JENIS : Niaga Berjadwal /KEGIATAN Niaga Tidak
Berjadwal *)
OLEH :
PERIODE :
LAPORANJABATAN**) :
TANDA :
TANGAN
No URAIAN TAHUN X TARGET
TAHUN XX
1 LIKUIDITAS PERUSAHAAN
a. CURRENT RATIO
b. QUICK RATIO
c. CASH RATIO
2 STRUKTUR KEUANGANPERUSAHAAN
a. DEBT TO ASSET RATIO
b. DEBT TO EQUITY RATIO
3 KEMAMPU LABAAN PERUSAHAAN
a. GROSS PROFIT MARGIN
b. NET PROFIT MARGIN
c. OPERATING RATIO
TAHUN X
TARGET TAHUN XX
*)
Pencapaian kinerja pada tahun eksisting pelaporanPenetapan target kinerja yang direncanakan akandicapai pada tahun berikutnya (wajib diisi)Pilih salah satu
Salah satu direksi perusahaan
1DATA PRODUKSI ANGKUTAN UDARA - BADAN USAHA ANGKUTAN UDARA
OPERATOR : TGL :
PELAPORAN
JENIS : Niaga Berjadwal /KEGIATAN Niaga Tidak
Berjadwal *)
OLEH :
PRODUKSI : Internasional /Domestik *)
JABATAN**) :
PERIODE :
LAPORAN
TANDA :
TANGAN
No URAIAN SATUAN /UNIT
TAHUN X TARGET
TAHUN XX
1 Kilometer pesawat
Aircraft Kilometres000
2 Keberangkatan pesawat
Aircraft Departuresnumber
3 Jam terbang
Aircraft Hours
number
4 Penumpang diangkut
Passenger Carriednumber
5 Muatan Ton Diangkut
Freight Tonnes CarriedTon
6 Penumpang Kilometer Diangkut 000
Passenger Kilometres Performed
7 Tempat Duduk Kilometer tersedia 000
Seat Kilometres Available
8 Load Factor Penumpang%Passenger Load Factor
9 Ton Kilometer Diangkut
Ton Kilometres Performed
a. Penumpang
Passenger000
b. Muatan
Freight
c. Pos
d. Jumlah
Total
000
000
000
10 Ton Kilometer Tersedia
Available Ton Kilometres 000
11 Load Factor (Kargo)Weight Load Factor %
TAHUN X
TARGET TAHUN XX
*)**)
Pencapaian kinerja pada tahun eksisting pelaporanPenetapan target kinerja yang direncanakan akandicapai pada tahun berikutnya (wajib diisi)Pilih salah satu
Salah satu direksi perusahaan
ON TIME PERFORMANCE - BADAN USAHA ANGKUTAN UDARAOPERATOR : TGL :
PELAPORAN
JENIS : Niaga BerjadwalKEGIATAN
OLEH :
PRODUKSI : Internasional /Domestik *)
JABATAN**) :
PERIODE :
LAPORANTANDA :
TANGAN
No URAIAN TAHUN X TARGET
TAHUN XX
1 Jumlah keberangkatan2 Keterlambatan 16-30 menit
Jumlah Terlambat
Prosentase Keterlambatan (%)
3 Keterlambatan 31-120 menit
Jumlah Terlambat
Prosentase Keterlambatan (%)
4 Keterlambatan 121 - 240 menit
Jumlah Terlambat
Prosentase Keterlambatan (%)
5 Keterlambatan > 240 menit
Jumlah Terlambat
Prosentase Keterlambatan (%)
TAHL
TARG
*)**)
Nx : Pencapaian kinerja pjET TAHUN XX : Penetapan target kine
dicapai pada tahun b: Pilih salah satu: Salah satu direksi net
ida tahun eksistirja yang direncaisrikutnya (wajib
nsflhaan
ng pelaporanlakan akan
diisi)
PEMBATALAN PENERBANGAN (CANCELLATION) - BADAN USAHAANGKUTAN UDARA
OPERATOR :
JENIS : Niaga BerjadwalKEGIATAN
PRODUKSI : Internasional /Domestik *)
PERIODE
LAPORAN
No URAIAN
Jumlah Keberangkatan sesuaiJadwal
TGL
PELAPORAN
OLEH
JABATAN**)
TANDA
TANGAN
TAHUN X
Jumlah Pembatalan KeberangkatanProsentase Pembatalan (%)
Prosentase Alasan Pembatalan
Cuaca
Teknis
Komersial
Lain-lain
TARGET
TAHUN XX
TAHUN X
TARGET TAHUN XX
*)**)Catatan
Pencapaian kinerja pada tahun eksisting pelaporanPenetapan target kinerjayang direncanakan akandicapai pada tahun berikutnya (wajib diisi)Pilih salah satu
Salah satu direksi perusahaanProsentase alasan pembatalan tidak perluditetapkan target tahun XX
DATA ARMADA UDARA - BADAN USAHA ANGKUTAN UDARA
OPERATOR TGL
PELAPORAN
JENIS : Niaga Berjadwal /KEGIATAN Tidak Berjadwal*)
OLEH
PRODUKSI : Internasional /Domestik *)
JABATAN**
PERIODE
LAPORANTANDA
TANGAN
NO TIPE PESAWAT
JUMLAH PESAWAT PADA TAHUN X JUMLAH PESAWAT PADA TAHUN X-lMILIK SEWA MILIK SEWA
OPERASITIDAK
OPERASIOPERASI
TIDAK
OPERASIOPERASI
TIDAK
OPERASIOPERASI
TIDAK
OPERASI1
2
3
4
*
TAHUN X
TAHUN X-l
*)
Pesawat udara yang dioperasikan pada tahuneksisting pelaporanPesawat udara yang dioperasikan pada periodesatu tahun sebelum tahun pelaporanPilih salah satu
Salah satu direksi perusahaan
TAHUN X
TAHUN X-l SDM yang terdaftar pada tahun eksisting pelaporan
Pilih salah satuSalah satu direksi perusahaan
.
DATA RUTE PENERBANGAN - BADAN USAHA ANGKUTAN UDARA
OPERATOR :
JENIS : Niaga BerjadwalKEGIATAN
PRODUKSI : Internasional /Domestik *)
PERIODE
LAPORAN
No RUTE PENERBANGAN
TGL
PELAPORAN
OLEH
JABATAN**)
TANDA
TANGAN
TAHUN X TAHUN X-l
TAHUN X
TAHUN X-lRute yang dioperasikan pada tahun eksisting pelaporanRute yang dioperasikan pada periode satu tahun sebelum tahunpelaporanPilih salah satu
Salah satu direksi perusahaan
DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA
Salinan sesuai dengan aslinyaKEPALA BAGIAN HUKUM DAN HUMAS,
:/,
• • • •
LPEi : '.v:» i*
iSRAFULHAYAT,>Eembma (IV/a)
IP. 19680619 199403 1 002
ttd
HERRY BAKTI
Lampiran III Peraturan Direktur Jenderal Perhubungan UdaraN°m°r : KP 69 TAHUN 2014Tanggal : 25 FEBRUARI 2014
FORMAT LAPORAN HASIL EVALUASI KINERJA KEUANGAN DANKINERJA OPERASI BADAN USAHA ANGKUTAN UDARA NIAGA
KEMENTERIAN PERHUBUNGANDIREKTORAT JENDERAL PERHUBUNGAN UDARAJl. Medan Merdeka Barat No. 8 - Jakarta Pusat
LAPORAN HASIL
EVALUASI KINERJA KEUANGAN DAN KINERJA OPERASI BADANUSAHA ANGKUTAN UDARA NIAGA
PT. (sebutkan nama lengkap perusahaan)
BADAN USAHA ANGKUTAN UDARA NIAGA BERJADWAL/TIDAKBERJADWAL (coret salah satu)
Nomor
Tanggal
BAGIAN KESATU
1. Dasar Hukum
a.
b.
c.
d.
Undang-Undang Nomor : 1Tahun 2009 tentang Penerbangan;Peraturan Pemerintah Nomor : 40 Tahun 1995 tentang AngkutanUdara;
Peraturan Pemerintah Nomor : 3 Tahun 2001 tentang Keamanandan Keselamatan Penerbangan;
Keputusan Menteri Perhubungan Nomor : 25 Tahun 2008 tentangPenyelenggaraan Angkutan Udara;
2. Maksud dan Tuiuan Evaluasi
Maksud pelaksanaan kegiatan evaluasi kinerja keuangan pada PT(sebutkan nama lengkap perusahaan) adalah merupakan tindaklanjut pelaksanaan ketentuan yang diatur dalam Undang-UndangNomor 1Tahun 2009 tentang Penerbangan Pasal 118 ayat (1) huruf gSedangkan tujuannya adalah memberikan saran tindak lanjut kepadapemimpin Direktorat Jenderal Perhubungan Udara dalam pengambilankeputusan tentang gambaran kondisi keuangan eksisting PT(sebutkan nama lengkap perusahaan) dan pencapaian target yangtelah ditetapkan mendasarkan juga pada pencapaian target kinerjaoperasi yang telah ditetapkan J
3- Ruang Lingkup Evaluasi
Ruang lingkup evaluasi kinerja keuangan pada PT. (sebutkan namalengkap perusahaan) terdiri atas :
a. Evaluasi laporan keuangan perusahaan tahunan pada periodepelaporan dan telah diaudit oleh kantor akuntan publik terdaftar;
b. Evaluasi kinerja operasi perusahaan tahunan pada periodepelaporan. K
c. Evaluasi pencapaian target kinerja keuangan dan kinerja operasi
4- Data Umum Perusahaan
a. Nama Perusahaan
b. Jenis Perusahaan
c. Akta pendirian
d. Perubahan akta terakhir
e. Bentuk Badan Usaha
f. Status Perusahaan
g. Alamat Perusahaan
h. Direktur Utama
i. N.P.W.P
(nama lengkap perusahaan)(sebutkan niaga berjadwal/ tidakberjadwal)
(Nomor: .... Tanggal....; pengesahanMenteri Kehakiman dan Hak AzasiManusia.)
(N°mor : Tanggal ; Nomor dantanggal persetujuan Menteri Kehakimandan Hak Azasi)
{sesuai dengan perubahan akta terakhirdan sesuai dengan UU HukumPerusahaan)
(sesuai dengan perubahan akta terakhir;bagi perusahaan PMDN/PMA agardisebutkan nomor dan tanggalpersetujuan BKPM terakhir)(agar ditulis lengkap dengan nomortelepon, faximile, e-mail, dan sebagainya)
BAGIAN KEDUA
BAB I PENDAHULUANKONDISI KEUANGAN
A. Laporan posisi keuangan pada akhir periode;B. Laporan laba rugi komprehensif selama periode;C. Laporan perubahan ekuitas selama periode;D. Laporan arus kas selama periode;E. Catatan atas laporan keuangan.
BAB II EVALUASI KINERJA OPERASI PERUSAHAANA. On Time Performance (kecuali badan usaha angkutan udara
niaga tidak berjadwal)B. Cancellation (kecuali badan usaha angkutan udara niaga
tidak berjadwal)C. Load Factor (kecuali badan usaha angkutan udara niaga
tidak berjadwal)D. Utilisasi pesawatE. Aircraft Index OperationF. Ratio SDM
G. Data Armada
H. Data Rute Penerbangan (kecuali badan usaha angkutanudara niaga tidak berjadwal)
BAB III EVALUASI KINERJA KEUANGAN PERUSAHAANA. Likuiditas perusahaanB. Struktur keuanganC. Kemampulabaan perusahaan
BAB IV KESIMPULAN
BAB V SARAN TINDAK LANJUT
DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA
ttd
HERRY BAKTI
Salinan sesuai dengan aslinyaKEPALA BAGIAN HUKUM DAN HUMAS,
•
4.,
XT" ~ISRAFULHAYAT!<Nv__>e'mbina (IV/a)
%^gTBl9680619 199403 1002