Bengkel Penternakan Lebah Kelulut (Trigona) Bengkel Penternakan ...
Perancangan Sistem Informasi Point Of Sale Bengkel ......data bengkel, sedangkan 5,7% responden...
Transcript of Perancangan Sistem Informasi Point Of Sale Bengkel ......data bengkel, sedangkan 5,7% responden...
1
Perancangan Sistem Informasi Point Of Sale Bengkel Berbasis
Web Dengan Menggunakan Framework Codeigniter
(Studi Kasus: Bengkel Manggala Motor)
Artikel Ilmiah
Peneliti:
Mahadhika Darma Kusuma (672015153)
Pratyaksa Ocsa Nugraha Saian, S.Kom., M.T.
Program Studi Teknik Informatika
Fakultas Teknologi Informasi
Universitas Kristen Satya Wacana
Salatiga
2019
2
Perancangan Sistem Informasi Point Of Sale Bengkel Berbasis
Web Dengan Menggunakan Framework Codeigniter
(Studi Kasus: Bengkel Manggala Motor)
Artikel Ilmiah
Diajukan kepada
Fakultas Teknologi Informasi
Untuk memperoleh gelar Sarjana Komputer
Peneliti:
Mahadhika Darma Kusuma (672015153)
Pratyaksa Ocsa Nugraha Saian, S.Kom., M.T.
Program Studi Teknik Informatika
Fakultas Teknologi Informasi
Universitas Kristen Satya Wacana
Salatiga
2019
3
4
5
6
7
8
Perancangan Sistem Informasi Point Of Sale Bengkel Berbasis Web Dengan
Menggunakan Framework Codeigniter (Studi Kasus: Bengkel Manggala Motor)
1)Mahadhika Darma Kusuma, 2) Pratyaksa Ocsa Nugraha Saian
Fakultas Teknologi Informasi
Universitas Kristen Satya Wacana
Jl. Dr. O. Notohamidjodjo, Blotongan, Sidorejo, Salatiga, 50715, Indonesia
Email: 1)[email protected], 2)[email protected]
Abstract
Managing a workshop is not easy, lots of data makes it hard for managers to manages
the data that is very much. The problems of Bengkel Manggala Motor is the frequent of loss of
data in the sale notes and purchase notes, it make the recapitulation of data becomes
incomplete. In the workshop field, this study expected to be able to utilize the Point of Sale
Information System to support the operational activities in producing accurate information.
According to this study, it can be concluded that 94.3% of respondents stated that this
application is very useful to help manager process workshop data, while 5.7% of respondents
say that this application needs to be improved.
Key Word: Workshop, Web, CodeIgniter,Point of Sale
Abstrak
Pengelolaan sebuah bengkel bukanlah hal yang mudah, banyaknya data sering
menyulitkan pengelola dalam mengolah data yang jumlahnya sangat banyak. Permasalahan
yang dialami Bengkel Manggala Motor adalah sering hilangnya data yang berupa nota
penjualan dan nota pembelian sehingga saat rekapitulasi data menjadi tidak lengkap. Dalam
bidang perbengkelan diharapkan penelitian ini dapat memanfaatkan sistem informasi Point of
Sale untuk menunjang kegiatan operasional dalam menghasilkan suatu informasi yang akurat.
Berdasarkan penelitian dan pengujian kelayakan, dapat disimpulkan bahwa 94,3% responden
menyatakan bahwa aplikasi ini layak untuk digunakan untuk membantu pengelola mengolah
data bengkel, sedangkan 5,7% responden menyatakan bahwa aplikasi ini masih perlu
dikembangkan kembali.
Kata Kunci: Bengkel, web, CodeIgniter, Point of Sale
1)Mahasiswa Fakultas Teknologi Informasi Jurusan Teknik Informatika, Universitas Kristen Satya
Wacana Salatiga. 2)Staff Pengajar Fakultas Teknologi Informasi, Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga.
9
1. Pendahuluan
Dalam menjalankan sebuah usaha di tengah dunia global yang mulai menerapkan
teknologi menjadi sebuah hal yang harus diperhatikan bagi setiap pengusaha, baik perusahaan
dalam lingkup nasional maupun lokal. Pemanfaatan teknologi dalam sebuah perusahaan dapat
digunakan untuk menunjang pekerjaan yang terutama memiliki banyak transaksi di bidang
perdagangan dan jasa, seperti dalam menghitung hasil transaksi dalam kurun waktu sebulan
hingga secara keseluruhan maka perusahaan mendapatkan hasil yang lebih akurat serta data
dapat tersimpan dengan aman di dalam komputer [1]. Berbeda apabila pengolahan data masih
dilakukan secara konvensional (menggunakan bolpoin dan kertas) yang membutuhkan waktu
lebih lama, rentan akan kesalahan manusia serta hilangnya data dalam menghitung data yang
dapat merugikan perusahaan tersebut.
Dalam menjalankan sebuah perusahaan dibutuhkan sebuah pengolahan data secara
menyeluruh, termasuk dalam mengolah data barang hingga data hasil transaksi. Perusahaan
dalam bidang jasa perbengkelan adalah salah satu yang membutuhkan teknologi dalam
menjalankan bisnisnya, data-data yang bersifat rinci dan dalam jumlah yang besar
membutuhkan penyimpanan dan administrasi yang harus dilakukan dengan benar. Dalam
mengolah data perusahaan, Bengkel Manggala Motor masih menggunakan sistem
konvensional dengan menggunakan kertas dan rentan hilang seperti yang dialami saat ini.
Tentu saja sistem yang dijalankan tersebut dapat merugikan perusahaan baik dalam bidang
administrasi, tidak lengkapnya data barang, hingga hilangnya capaian yang telah didapatkan
perusahaan.
Masalah yang ada di Bengkel Manggala Motor dapat diatasi dengan membuat sistem
informasi yang dapat memudahkan perusahaan dalam mengelola data bengkel. Sistem
informasi Point of Sale dapat membantu perusahaan bengkel dalam mengolah transaksi dan
meminimalisasi hilangnya data transaksi baik transaksi dengan konsumen maupun distributor.
Adanya sistem informasi ini membuat setiap pendataan barang di bengkel dan pemesanan
barang yang habis di bengkel dapat dilakukan dengan cepat dan tepat, dengan mengacu pada
database yang ada pada perusahaan, sehingga ini akan membuat pekerja melakukan pekerjaan
secara efektif dan koefisien.
Pada penelitian ini pembahasan memiliki batasan permasalahan, antara lain penggunaan
sistem Point of Sale untuk mengelola persediaan dan suku cadang Bengkel Manggala Motor,
penggunaan data hanya yang terdapat pada Bengkel Manggala Motor, sistem informasi
menggunakan framework CodeIginiter sebagai kerangka kerja, tampilan menggunakan
bootstrap, dan database menggunakan MySQL, serta tidak menggunakan keamanan jaringan
10
karena masih menggunalan jaringan localhost dalam lingkup Bengkel Manggala Motor saja
[2].
2. Kajian Pustaka
Sistem informasi adalah suatu sistem yang berfungsi untuk memenuhi kebutuhan
pengolahan transaksi untuk mendukung operasi yang bersifat manajerial dari suatu organisasi
dan menyediakan laporan yang diperlukan. Sistem informasi menerima masukan berupa data,
instruksi, dan mengeluarkan hasil berupa informasi sesuai dengan pengolahan yang dibutuhkan
oleh organisasi/perusahaan [3].
Sistem Informasi Point of Sale (POS) adalah sebuah sistem informasi yang diterapkan
pada pekerjaan di bidang perdagangan untuk menunjang perusahaan dalam hal transaksi dan
administrasi yang secara umum dibutuhkan untuk pengambilan keputusan yang terukur oleh
para pemilik perusahaan [4]. Setelah mendapatkan informasi yang tepat, maka dalam
pengambilan keputusan maka dalam menentukan langkah-langkah yang akan ditempuh oleh
perusahaan akan melalui proses transaksi dengan cepat dan benar [5].
Penelitian terkait Sistem Informasi Point of Sale dalam jurnal yang berjudul “Sistem
Informasi Point of Sale Berbasis Web pada Colony Amaranta Bekasi”. Penelitian ini dilakukan
untuk memperbaiki kinerja sistem yang sudah ada sehingga Sistem Informasi Berbasis Web ini
dapat memudahkan dalam mengolah data perusahaan sehingga dapat diperoleh hasil yang
efektif dan efisien [6].
Penelitian selanjutnya terkait Sistem Informasi Point of Sale “Pembangunan Sistem
Informasi Point of Sales Terintegrasi Dalam Lingkup Rumah Makan Beserta Cabangnya (Studi
Kasus: RM. Pecel Pincuk Bu Tinuk” penelitian ini juga dilakukan untuk menghasilkan Sistem
Informasi Point of Sale yang mampu mengatasi kelemahan-kelemahan dari sistem yang sedang
dipakai saat ini, agar bermanfaat untuk membantu para pegawai dan pengelola dalam mengolah
dan mencari data dalam waktu yang relatif lebih singkat [7].
Dari penelitian yang sudah ada, penelitian ini akan merancang Sistem Informasi Point of
Sale Berbasis Web menggunakan bahasa pemrograman PHP Hypertext Prepocessing dengan
penyimpanan database menggunakan server lokal MySQL. Menurut penelitian yang sudah ada,
maka pada Sistem Informasi Point of Sale ini akan menggunakan beberapa spesifikasi yang
menjadi perbedaan dengan sistem yang sudah ada. Perbedaan tersebut antara lain proses
transaksi yang terintegrasi dengan sistem laporan, adanya multi user level yang saling
terintegrasi, dan adanya beberapa macam laporan berdasarkan kebutuhan antara lain: laporan
penjualan bulanan, laporan data barang, dan laporan pembelian barang.
11
3. Metode Penelitian Sistem
3.1 Metode Penelitian
Penelitian ini memiliki metode penelitian yang digunakan untuk merancang Sistem
Informasi Point Of Sale Berbasis Web. Metode penelitian yang digunakan adalah Metode
Reseach and Development (R&D) [8]. Adapun urutan penelitian sebagaimana Gambar 1
berikut:
Gambar 1 Metode Penelitian Sistem [8]
Berdasarkan Gambar 1, tahapan penelitian sistem dapat dijelaskan sebagai berikut:
Tahap pertama pencarian potensi dan masalah untuk mendapatkan inti permasalahan dari
penelitian; Tahap kedua pengumpulan data dilakukan dengan mencari data lapangan serta data
literatur untuk membantu dalam pemecahan masalah; Tahap ketiga desain produk dengan
membuat perancangan berbasis User Model Language (UML), desain antar muka, dan
database; Tahap keempat validasi desain dengan melakukan pembandingan apakah secara
rasional sudah lebih baik dari sebelumnya; Tahap kelima uji coba pemakaian dengan menguji
coba produk langsung oleh pengelola bengkel sehingga diketahui kelemahan produk; Tahap
keenam revisi produk dengan memperbaiki kelemahan yang ditemukan pada tahap llima dan
12
di anggap berhasil apabila dalam dalam pengujian secara terbatas dapat menunjukkan bahwa
kinerja sistem Point of Sale dapat menunjukkan bahwa lebih baik dari sebelumnya; Tahap
ketujuh yaitu uji coba Produk yaitu uji coba pada kondisi yang serupa dengan dunia nyata
Bengkel Manggala Motor; Tahap kedelapan yaitu revisi desain dengan memastikan apakah
layak atau tidak untuk diterapkan pada dunia nyata bengkel; Tahap kesembilan revisi produk
yaitu memastikan apakah sudah tidak ada masalah lanjutan pada produk yang dibuat; Tahap
kesepuluh yaitu produk dapat digunakan secara langsung.
3.2 Perancangan Sistem
Perancangan Sistem pada pembuatan Sistem Informasi Point of Sale ini menggunakan
diagram Unified Model Language (UML). Sistem yang akan dibangun terdiri dari tiga
pengguna, yaitu Admin, Bos, dan Petugas. Dari ketiga pengguna akan diberikan akses yang
berbeda. Use case diagram merupakan pemodelan untuk aktivitas sistem informasi yang akan
dibuat [9].
Gambar 2 Use Case Diagram
13
Berdasar Gambar 2 dapat dijelaskan bahwa terdapat tiga aktor yaitu Admin, Bos, dan
Petugas. Admin bertindak sebagai aktor yang memiliki hak mengelola database secara
menyeluruh dan memiliki relasi dengan Bos yang hanya dapat melihat Data Laporan yang
terdiri dari Laporan Jual Beli, Laporan Bulanan, dan Laporan Data Barang. Aktor Petugas
hanya dapat melakukan transaksi melalui data supplier, Data Pembelian, dan Data Penjelasan.
Semua aktor dapat mengakses karena pada Dokumentasi terdapat bantuan apabila pengguna
memiliki kesulitan dalam menjalankan sistem.
Pada Activity diagram menggambarkan alur kerja dalam sistem yang dirancang, seperti
bagaimana sistem mulai berjalan hingga sistem berhenti dijalankan hingga bagaimana sistem
menjalankan tugas aktor sesuai use case masing-masing aktor.
Activity diagram Admin dapat dilihat pada Gambar 3 berikut:
Gambar 3 Activity Diagram Admin
Gambar 3 menjelaskan bahwa Admin memulai aktivitas pertama dengan login dengan
memasukkan username dan password, jika tidak valid maka sistem akan tetap pada menu login
hingga valid. Apabila valid maka masuk ke menu utama, Admin dapat melakukan sesuai
14
dengan hak akses seperti ubah data barang, ubah kategori barang, ubah data pengguna, dan
ubah data supplier. Apabila telah selesai, Admin dapat keluar dari sistem setelah pemakaian.
Activity diagram untuk aktor Bos memiliki hak yang berbeda, seperti pada Gambar 4
berikut:
Gambar 4 Activity Diagram Bos
Gambar 4 menjelaskan bahwa Bos memulai aktivitas pertama dengan login dengan
memasukkan username dan password, jika tidak valid maka sistem akan tetap pada menu login
hingga valid. Apabila valid maka masuk ke menu utama Bos, Bos dapat melakukan sesuai
dengan hak akses yaitu hanya dapat melihat laporan penjualan bulanan, laporan data barang,
dan Jurnal Laporan. Apabila telah selesai, Bos dapat keluar dari sistem setelah pemakaian.
Activity diagram untuk aktor Petugas memiliki hak yang berbeda, seperti pada Gambar 5
berikut:
15
Gambar 5 Activity Diagram Petugas
Gambar 5 menjelaskan bahwa Petugas memulai aktivitas pertama dengan login dengan
memasukkan username dan password, jika tidak valid maka sistem akan tetap pada menu login
hingga valid. Apabila valid maka masuk ke menu utama Petugas, Petugas hanya dapat
melakukan sesuai dengan hak akses yaitu ubah data penjualan dengan melakukan penjualan,
ubah data pembelian dengan membeli barang supplier, dan ubah data supplier apabila ada
pemasok barang dari supplier baru. Apabila telah selesai, bos dapat keluar dari sistem setelah
pemakaian.
16
4. Hasil dan Pembahasan
Berikut hasil implementasi sistem berdasarkan perancangan yang telah dibuat.
Gambar 6 Tampilan Login
Pada gambar 6 menampilkan tampilan login. Ada tiga level user (pengguna) yang bisa
masuk ke sistem yaitu Admin, Bos, dan Petugas. Setiap pengguna harus masuk ke dalam sistem
dengan memasukkan username dan password, apabila data valid maka pengguna akan masuk
ke menu utama. Username dan password hanya bisa dibuat oleh admin.
Gambar 7 Tampilan Menu Utama
Pada gambar 7 menampilkan tampilan menu utama. Menu utama mengambil data
dokumentasi yang berisi bantuan dan beberapa penjelasan apabila kesulitan dalam
menjalankan sistem. Pada menu ini sekaligus menampilkan Menu Dokumentasi. Pada tampilan
17
ini terdapat pengecualian, untuk Admin, dapat melihat semua isi menu utama, untuk Bos hanya
dapat melihat menu laporan dan menu utama, untuk Petugas hanya dapat mengakses transaksi,
dan supplier.
Gambar 8 Tampilan Menu Data Barang
Gambar 8 menampilkan data barang, yang berisi kumpulan data barang untuk motor dan
data barang untuk mobil. Barang yang ditampilkan berasal dari data yang dimasukkan oleh
Admin dan Petugas. Data yang dimasukkan oleh Admin dapat melalui tombol data barang dan
upload file dari Microsoft Excel, dan dapat dimasukkan oleh Petugas melalui penjualan dan
pembelian. Apabila pembelian dilakukan maka barang akan bertambah, dan apabila barang
terjual maka barang berkurang sesuai kondisi transaksi. Berdasarkan survey kepuasan
pengguna, tampilan ini memudahkan pengguna dalam mencari barang, memasukkan, merubah,
serta menghapus data dalam satu tampilan saja.
Gambar 9 Tambah Data Excel
18
Gambar 9 menampilkan form penambahan data melalui file Microsoft Excel yang sesuai
dengan kategori barang yang sudah dibuat oleh Admin. Apabila ada barang yang ingin
ditambahkan, pilih file dengan menekan tombol browse untuk membuka folder upload dan
mencari file Microsoft Excel yang akan dipilih sesuai dengan kategori barang yang ingin
ditambahkan. Sebagai contoh, gambar diatas menambah barang dengan kategori busi.
Gambar 10 Tampilan Menu Data Kategori
Gambar 10 menampilkan data kategori yang berisi kategori barang. Fungsi tampilan
menu kategori barang adalah untuk serta menambah, menghapus, mengedit kategori barang.
Fungsi kategori barang adalah untuk membedakan jenis barang dan memudahkan dalam
pencarian barang pada data barang karena barang yang tersedia tidak sedikit. Tampilan ini
hanya dapat dibuka oleh Admin.
Gambar 11 Tampilan Pembelian
19
Gambar 11 menampilkan tampilan pembelian. Pada tampilan ini dapat dilakukan
pembelian barang yang berasal dari supplier dan pengembalian barang oleh pembeli. Tampilan
ini berfungsi untuk memilih barang sesuai id_barang yang dipilih oleh Petugas, kemudian akan
muncul harga dan rincian berupa nota pembelian. Berdasar hasil survey kepuasan pengguna,
tampilan ini lebih memuaskan dan memudahkan pengguna daripada sistem terdahulu.
Gambar 12 Tampilan Penjualan
Gambar 12 menampilkan tampilan penjualan kepada pembeli. Tampilan ini berfungsi
untuk memilih barang sesuai id_barang yang dipilih oleh pembeli. Kemudian akan muncul
harga dan rincian berupa nota penjualan. Apabila stok barang sudah mecapai stok minimal,
maka muncul pop up peringatan bahwa barang tidak dapat terjual pada menu penjualan dan
pengelola dapat mengambil keputusan setelah Petugas mencatat barang yang habis sehingga
dapat menambah stok sesuai dengan kebutuhan tanpa harus mengecek barang secara langsung
pada gudang. Tampilan ini hanya dapat diakses oleh Petugas dan Admin. . Berdasar hasil
survey kepuasan pengguna, tampilan ini lebih memuaskan dan memudahkan pengguna
daripada sistem terdahulu.
20
Gambar 13 Nota Penjualan/Pembelian
Gambar 13 menampilkan nota penjualan/pembelian. Nota mengambil data berdasarkan
total pejualan/pembelian, dan nama barang jumlah barang yang dibeli dari supplier dan dijual
kepada konsumen. Nota dapat selain berfungsi sebagai bukti transaksi, nota juga dapat menjadi
bukti apabila terdapat kesalahan dalam transaksi/pengembalian barang sesuai ketentuan
perusahaan. Berdasar hasil survey kepuasan pengguna, tampilan ini lebih memuaskan dan
memudahkan pengguna daripada sistem terdahulu yang harus mencatat nota dan rawan
kehilangan nota.
Gambar 14 Tampilan Pengguna
21
Gambar 14 menampilkan pengguna yang terdiri dari 3 level user yaitu Admin, Bos, dan
Penjaga. Tampilan ini berfungsi untuk menambah pengguna baru, menghapus pengguna lama,
mengubah rincian pengguna, dan memperlihatkan password apabila terdapat pengguna yang
lupa dengan password saat akan masuk ke dalam sistem informasi. Tampilan ini hanya dapat
diakses oleh Admin.
Gambar 15 Tampilan Data Supplier
Gambar 15 menampilkan daftar supplier yang tersedia dalam sistem. Tampilan ini
menampilkan nama supplier, alamat, dan nomor yang bisa dihubungi apabila membutuhkan
stok baru. Fungsi dari tampilan ini adalah untuk menambah supplier, merubah supplier, dan
menghapus supplier. Tampilan ini hanya dapat dilihat oleh Admin.
Gambar 16 Tampilan Laporan
22
Gambar 16 menampilkan tampilan laporan. Terdiri dari 3 laporan yaitu laporan penjualan
perbulan, laporan data barang, dan jurnal laporan penjualan dan pembelian. Pada laporan
perbulan, terdapat laporan bulanan sesuai dengan bulan yang ingin dilihat. penghitungan
laporan sisa stok secara keseluruhan, total pembelian stok barang, dan total penjualan barang.
Laporan berguna untuk membantu pengelola dalam mengambil keputusan, seperti apabila
terdapat barang yang sudah mencapai batas minimum, maka pengelola bisa mengetahui dan
membeli barang yang memerlukan stok tambahan. Berdasar hasil survey kepuasan pengguna,
tampilan ini lebih memuaskan dan memudahkan pengguna daripada sistem terdahulu. Pada
sistem terdahulu, hanya menggunakan kertas dan rawan mengalami kehilangan dan kerusakan
pada laporan transaksi pada Bengkel Manggala Motor.
Gambar 17 Tampilan Laporan Jual Beli
Gambar 17 menampilkan hasil cetak jurnal laporan penjualan dan pembelian. Tampilan
ini berisi hasil keseluruhan dari penjualan dan pembelian barang dari Bengkel Manggala
Motor. Hasil cetak laporan terdiri dari 3 bagian, antara lain: hasil cetak laporan bulanan, hasil
cetak data barang, dan hasil cetak jurnal laporan penjualan dan pembelian. Isi dari data tersebut
diambil dari data barang dan data penjualan dan pembelian.
23
Gambar 18 Tampilan Menu
Gambar 18 menampilkan edit menu. Pada tampilan ini berfungsi untuk menambah menu
dan merubah menu yang sudah ada. Apabila ada kebutuhan menu baru, maka dapat
ditambahkan melalui tambah menu, dan jika ada menu yang akan diubah maka dapa diubah
melalui tombol edit.
Pengujian sistem merupakan proses uji coba suatu program atau sistem dengan maksud
menemukan atau, melibatkan setiap kegiatan yang bertujuan untuk mengevaluasi atribut atau
kemampuan suatu program. Pada sistem yang dibuat, dilakukan tiga jenis pengujian yaitu
pengujian berdasar studi komparasi, pengujijan alpha, dan pengujian beta.
(1) Pengujian pertama untuk mengetahui keunggulan/keunikan sistem informasi ini
terhadap bengkel lain yaitu dengan dilakukan studi komparasi. Studi komparasi adalah suatu
bentuk pengujian dengan membandingkan antara dua variabel atau lebih yang saling
berhubungan. Metode komparasi dilakukan untuk mencari perbandingan data. Pada tahap
komparasi, data yang sudah didapat kemudian diteliti untuk menemukan perbedaan atau
persamaan dalam sebuah penelitian dan lain-lain[10]. Berdasar hasil pengujian studi komparasi
antar bengkel, maka didapatkan hasil pengujian studi komparasi sebagai berikut:
Tabel 1 Pengujian Studi Komparasi
Nama Bengkel Transaksi Laporan Jenis Pelanggan
Bengkel Manggala Motor Manual Manual Mobil/Sepeda Motor
Insan Motor Limpung Manual Manual Sepeda Motor
Surya Motor Limpung Manual Manual Sepeda Motor
Bengkel POM Suruh Manual Manual Sepeda Motor
24
Bengkel Pandawa Pranggen Manual Manual Sepeda Motor
Berdasarkan pengujian tersebut, dapat disimpulkan bahwa Bengkel Manggala Motor
memiliki keunikan/keunggulan dibanding bengkel lain yang berada di sekitar Bengkel
Manggala Motor dan di luar jangkauan Bengkel Manggala Motor. Keunikan yang dimiliki
Bengkel Manggala Motor adalah jenis pelanggan yang lebih dari satu, yaitu pengguna mobil
dan motor, selain itu juga karena sistem yang masih manual membuat pengelola kesulitan
dalam mengembangkan usahanya. Digitalisasi dilakukan untuk mempermudah pengelola
bengkel dalam mengembangkan usahanya, banyaknya data dan banyaknya transaksi dapat
dibantu oleh sistem informasi digital yang dapat mempercepat kinerja petugas/karyawan.
(2) Pengujian alpha merupakan pengujian yang mengutamakan pada aspek
fungsionalitas dan penanganan kesalahan [11]. Pada tahap pengujian ini dilakukan dengan
metode black box testing. Rincian pengujian dapat dijelaskan sebagai berikut:
Pengujian ini menguji semua bagian yang dapat diakses oleh pengguna pada Sistem
Informasi Point of Sale Manggala Motor, apakah sudah berjalan dengan baik atau belum.
Meliputi: login, data barang, kategori barang, transaksi, pengguna, supplier, laporan, menu,
dokumentasi, dan logout. Berdasarkan pengujian alpha, disimpulkan bahwa sistem dapat
menyimpan, mengolah data, dan berfungsi dengan baik.
Tabel 2 Pengujian Black Box Untuk Semua Modul
Aktivitas Input Output Kesimpulan
Login User Username dan
Password
a. Berhasil, akan
masuk ke menu utama
b. Gagal, akan tetap
pada halaman login.
Valid
Data Barang
a. Insert Data
b. Update Data
c. Delete Data
a. Data Bertambah
b. Data Update
c. Data Terhapus
Valid
Kategori
a. Insert Data
b. Update Data
c. Delete Data
a. Data Bertambah
b. Data Update
c. Data Terhapus
Valid
Transaksi
a. Pembelian
b. Penjualan
a. Insert Data
b. Update Data
c. Delete Data
d. Print Data
a. Data Bertambah
b. Data Update
c. Data Terhapus
d. Data Tercetak
Valid
Pengguna
a. Insert Data
b. Update Data
c. Delete Data
a. Data Bertambah
b. Data Update
c. Data Terhapus
Valid
Supplier
a. Insert Data
b. Update Data
c. Delete Data
a. Data Bertambah
b. Data Update
c. Data Terhapus
Valid
Laporan
a. Laporan Bulanan
b. Laporan Data Barang
a. Insert Data
b. Update Data
c. Delete Data
a. Data Bertambah
b. Data Update
c. Data Terhapus
Valid
25
c. Laporan Penjualan dan Pembelian
d. Cetak Laporan
d. Print Data d. Data Tercetak
Menu
a. Insert Data
b. Update Data
c. Delete Data
a. Data Bertambah
b. Data Update
c. Data Terhapus
Valid
Dokumentasi Menampilkan
Menu Utama
Menampilkan Menu
Utama Valid
Logout
Klik tombol logout
untuk keluar dari
sistem
Logout berhasil dan
masuk ke halaman
login
Valid
(3) Pengujian beta merupakan pengujian yang dilakukan secara objektif dengan
melakukan pengujian secara langsung di lapangan atau tempat dimana aplikasi yang dibuat
diimplementasikan [12]. Pengujian ini menggunakan kuisioner yang terdiri dari 10 pertanyaan.
Sampel pengguna yang digunakan pada penelitian ini berjumlah 6 responden dengan rincian 2
bos/pengelola Bengkel, 3 karyawan, dan 1 admin berdasar orang yang akan menggunakan
Sistem Informasi Point of Sale dan telah menggunakan sistem transaksi sebelumnya pada
Bengkel Manggala Motor.
Pengujian sistem informasi yang dilakukan kepada pengguna dalam hal ini adalah
bos/pengelola dan karyawan/petugas menggunakan pengukuran skala likert dengan penilaian
skor 5 = Sangat Setuju, skor 4 = Setuju, skor 3 = Cukup Setuju, skor 2 = Tidak Setuju, skor 1
= Sangat Tidak Setuju menggunakan pengukuran skala likert. Skala Likert adalah skala
pengukuran psikometrik yang umum digunakan dalam kuesioner, dan skala paling banyak
digunakan dalam riset berupa survei [13]. Berdasarkan penilaian maka skor hasil pengujian
beta adalah sebagai berikut:
Tabel 3 Pertanyaan Dan Hasil Presentase Kelayakan Dari Pengguna
No Pertanyaan Skor
SS S CS TS STS
1 Sistem Informasi Point of Sale ini sudah
menyediakan informasi yang lengkap berkaitan
dengan data yang dibutuhkan? 4 2 - - -
2 Sistem Informasi Point of Sale ini mempercepat
proses pengambilan keputusan? 5 1 - - -
3 Sistem Informasi Point of Sale ini mudah
digunakan? 3 3 - - -
4 Sistem Informasi Point of Sale ini sesuai
dengan kebutuhan Bengkel? 4 2 - -
5 Sistem Informasi Point of Sale ini sudah
menyediakan informasi yang tepat berkaitan
dengan kebutuhan transaksi? 5 1 - - -
6 Sistem Informasi Point of Sale ini sudah
mampu melakukan proses pengolahan data
(simpan, edit, hapus, tampil data) secara tepat? 6 - - - -
26
7 Informasi, menu-menu, dan tombol yang ada
pada Sistem Informasi Point of Sale ini bisa
dipahami tanpa ada kesulitan? 4 2 - - -
8 Sistem Informasi Point of Sale ini dapat
memberikan pesan saat terjadi kesalahan? 3 3 - - -
9 Sistem Informasi Point of Sale ini dapat
mengontrol hak akses pengguna dengan
membatasi hak akses? 6 - - - -
10 Sistem Informasi Point of Sale ini ini dapat
dioperasikan dengan mudah oleh karyawan? 4 1 1 - -
Jumlah 44 15 1 0 0
Total Skor 220 60 3 0 0
Presentase (%) 94,3%
Perhitungan jumlah skor dari data pada Tabel 4 adalah sebagai berikut:
∑ Skor = (jumlah x skor SS) + (jumlah x skor S) + (jumlah x skor CS) + (jumlah x skor TS) +
(jumlah x skor STS)
∑ Skor = (44 x 5) + (15x4) + (1x3) + (0x0) + (0x0)
∑ Skor = 220 + 60 + 3 + 0 + 0 = 283
Perhitungan presentase kelayakan dari pengguna menggunakan rumus skala likert [13].
Presentase Kelayakan = ∑ 𝑠𝑘𝑜𝑟
∑ 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙 x 100 %
Presentase Kelayakan = 283
10 𝑥 6 𝑥 5 x 100 % =
283
300 x 100 %
Presentase Kelayakan = 94,3%
Berdasarkan data Tabel 4, pengujian beta dengan jumlah responden 6 orang dapat
disimpulkan bahwa 94,3% pengguna menyatakan bahwa aplikasi Sistem Informasi Point of
Sale ini layak digunakan untuk membantu mengolah data bengkel di Bengkel Manggala Motor
Batang dan 5,7% menyatakan bahwa belum layak dan masih perlu dikembangkan kembali.
5. Kesimpulan
Menurut hasil penelitian dan pengujian yang telah dilakukan dapat diambil simpulan
bahwa Sistem Informasi Point of Sale ini, sangat membantu pihak Bengkel Manggala Motor
yaitu pengelola dalam pengambilan keputusan apabila stok menipis dan membutuhkan
tambahan stok, juga terhadap karyawan yang selama ini melakukan transaksi secara manual
maka kini dapat melakukan transaksi secara digital dan mengurangi hilangnya bukti transaksi.
Berdasarkan hasil pengujian beta yang dilakukan, 94,3% pengguna menyatakan aplikasi
Sistem Informasi Point of Sale ini layak digunakan untuk membantu mengolah data di Bengkel
Manggala Motor dan 5,7% menyatakan aplikasi ini belum layak dan masih perlu
27
dikembangkan lagi. Secara keseluruhan dengan adanya Sistem Informasi Point of Sale ini dapat
membantu dalam urusan transaksi dan pengolahan data agar tertata rapi.
Saran yang dapat diberikan bagi pengembangan aplikasi ini adalah Sistem Informasi
Point of Sale yang dibuat hanya terbatas pada transaksi, laporan, dan data barang oleh karena
itu perlu dibuat lebih kompleks seperti menambahkan fitur penggajian karyawan, sistem
potongan harga, peringatan sisa stok barang yang harus ditambah, tampilan yang lebih menarik,
untuk laporan dapat terintegrasi dengan sistem operasi Android untuk level user Bos dan
Admin.
6. Daftar Pustaka
[1] T. G. Yuarita and F. Marisa, “Perancangan Aplikasi Point of Sales ( Pos ) Berbasis Web
Menggunakan Metode Siklus Hidup,” Teknol. Manajement Inform., vol. 3, no. 2, pp.
167–171, 2017.
[2] R. Erinton, R. M. Negara, and D. D. Sanjoyo, “Analisis Performasi Framework
Codeigniter Dan Laravel Menggunakan Web Server Apache,” eProceedings Eng., vol.
4, no. 3, pp. 3565–3572, 2017.
[3] N. Dengen and D. M. Khairina, “Sistem Informasi Akademik Berbasis Web SMP Negeri
4 Samarinda,” Inform. Mulawarman J. Ilm. Ilmu Komput., vol. 4, no. 2, pp. 18–29,
2016.
[4] J. Sugihartono, K. I. Satoto, and E. D. Widianto, “Pembuatan Aplikasi Point of Sale
Toko Cabang Perusahaan Torani Menggunakan Framework CodeIgniter,” J. Teknol.
dan Sist. Komput., vol. 3, no. 4, p. 445, 2017.
[5] S. D. H. Permana and . F., “Analisa Dan Perancangan Aplikasi Point Of Sale (POS)
Untuk Mendukung Manajemen Hubungan Pelanggan,” J. Teknol. Inf. dan Ilmu
Komput., vol. 2, no. 1, p. 20, 2017.
[6] S. C. Cahyodi, R. W. Arifin, and K. Kunci, “Sistem Informasi Point Of Sales Berbasis
Web Pada Colony Amaranta Bekasi,” Mei Rev. Mei, vol. 1, no. 12, pp. 189–204, 2017.
[7] A. S. Sani, F. Pradana, and D. S. Rusdianto, “Pembangunan Sistem Informasi Point Of
Sales Terintegrasi Dalam Lingkup Rumah Makan Beserta Cabangnya ( Studi Kasus :
RM . Pecel Pincuk Bu Tinuk ),” J. Pengemb. Teknol. Inf. dan Ilmu Komput. Univ.
Brawijaya, vol. 2, no. 10, pp. 3249–3257, 2018.
[8] R. (UIN J. Oktaviani, “Metode Penelitian,” Penelitian, pp. 34–45, 1993.
[9] A. Hendini, “Pemodelan UML sistem informasi Monitoring Penjualan dan stok barang,”
Pemodelan Uml Sist. Inf. Monit. Penjualan Dan Stok Barang (Studi Kasus Distro
Zhezha Pontianak), vol. IV, no. 2, pp. 107–116, 2016.
[10] B. A. B. Ii and T. Pustaka, “pengertian Komparasi,” pp. 6–9.
[11] M Komarudin, “Pengujian perangkat Lunak metode Black box berbasis partitions pada
aplikasi sistem informasi di sekolah,” J. Mikrotik, vol. o6, no. 1, pp. 02–16, 2016.
[12] T. D. Hatmaji, “Sistem Pendukung Pengambilan Keputusan Pemilihan Gitar Elektrik
Dengan Metode SAW (SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING),” Director, vol. 15, no. 2,
pp. 2017–2019, 2018.
[13] Maryuliana, I. M. I. Subroto, and S. F. C. Haviana, “Sistem Informasi Angket
Pengukuran Skala Kebutuhan Materi Pembelajaran Tambahan Sebagai Pendukung
Pengambilan Keputusan Di Sekolah Menengah Atas Menggunakan Skala Likert,”
TRANSISTOR Elektro dan Inform., vol. 1, no. Vol 1, No 1: 2016, pp. 1–12, 2016.