PERANCANGAN PENINGKATAN STRUKTUR JEMBATAN …
Transcript of PERANCANGAN PENINGKATAN STRUKTUR JEMBATAN …
PERANCANGAN PENINGKATAN STRUKTUR
JEMBATAN KARANGSARI DENGAN SISTEM
SEMIINTEGRAL PADA RUAS JALAN WALED –
CIBOGO KABUPATEN CIREBON
STRUCTURAL IMPROVEMENT DESIGN OF KARANGSARI BRIDGE
WITH SEMIINTEGRAL SYSTEM IN COURSE OF WALED – CIBOGO
DISTRICT CIREBON
TUGAS AKHIR DIPLOMA IV
Oleh:
MERISKA NUR PRATIWI
NIM. 131134016
PROGRAM STUDI TEKNIK PERANCANGAN JALAN DAN JEMBATAN
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI BANDUNG
2017
JSMBATAN KARANGSARI DENGAN SISTEMJSMBATAN KARANGSARI DENGAN SISTEM
: Meriska Nur Pratiwi
:131134016
: Riarvan Gunadi, DR, MJ'., Ir
NIP. 19600_5 13 198903 1003
: Mujiman, DR, Drs, ST, MT.
NIP, 19580e1 5 I 98603 1002
. Arnbar Susanto, ST.Si, MT.
NIP 196403191988i i i001
STRUCTURAL IMPRO'EMENT DESIGN OF zuNENGSENT BRIDGE
WITH SEMIINTEGRAL SYSTEM IN COURSE OF WALED _ CIBOGO
DISTRICT CIREBON
Tugas Akhir ini telah disidangkan pada tanggal T Agustus 2017
dan disahkan sesuai dengan ketentuan.
Ketua
Anggota 1
Anggota 2
lv{ateri tlalam laporan 7'ugas Akhir ini lidak/helum pernah disajikan.,'digttnckan
sebagai balzan unruk makalalz,,]-ttgat Akltir {ain kecuali salta menyatakan dengcn
jelus bakwa sa))a menggunakannya.
Bandung, 14 Agustus 2017
Mengetahui-
Pembimbing,
NIP. 1964031919881 1 1 001
Yang rnenyatakan,
NrM. 131134016
PERi\YATAAI{ PEhIULIS
.ludul Tugas Akhir :
PERANCANGAN PEI'iIINGKATAI'I STRUKTITR JEMBATAT\{
KAR{]YGSART DENGAN SISTEM SEMITNTEGRAL PADA RUAS
JALAN WALED _ CIBOGO KABTTPATEN CIREBOI{
iii
Aku dan lika liku dalam pengerjaan ‘proyek’ tugas akhir.
Dari awal maba, jujur gak ngerti dan gak kebayang gimana cara aku ngerjain tugas sehari-hari
dari dosen, karena dulu ga paham banget tentang materi per-duniatekniksipilan, apalagi ngebayangin
buat ngerjain tugas akir, huft.
Motivasi aku sendiri buat ngerjain tugas sehari-hari itu dateng dari anak-anak kelas yang
saling ngeup satu sama lain. Dan gatau aku harus bilang terimakasih gimana lagi sama yang Di Atas,
karena udah bisa masuk dan gabung sama anak-anak yang ‘sinting’ nya bukan main. Sinting dan gila
dalam artian baik sih yang jelas. Anak-anak kelas selalu gila dalam kasus pengerjaan tugas-tugas
kampus, “panaseun banget”. Di tambah, di kelas ada Bunda Vivi yang selalu bisa mendorong anak-
anak dan menjadi motivasi secara enggak langsung buat pengumpulan tugas hehehe..
Pokoknya aku selalu bersyukur sama Allah SWT, terimakasih yaa Allah.. Kalau di Al-Qur’an
mah ada ayat yang mengatakan ‘Nikmat Tuhan manalagi yang kau dustakan’, itu aku ngerasain banget.
Terimakasih juga buat ayah sama ibu dan ade, kalian selalu menjadi bagian dari keluarga aku, makasih
buat ayah dan ibu atas dukungan moral dan meteriil nya (perduitan hehe).
Selanjutnya penulisan tugas akhir ini tidak lepas dari bantuan rekan-rekan PEJANTAN 2013.
Makasih buat kaang atas kegaringannya buat selalu ngeup anak-anak kelas. Makasih buat adit, bagus,
bema, ferdin, boim, humam, luqman, upi gendut, ocan, amar, dicky, mukhtar, nachli sama wily yang
selalu bikin cair suasana kelas kita selama empat tahun, yang selalu gila dengan tingkah laku idiot
kalian, kejahilan yang kalian buat, love u all..
Makasih buat tim yang selalu rempong a.k.a incess manja, maharani, agitya, maung, novi,
bunda vivi, astuti, bia, febina, amal, tenni dan tata yang udah mewarnai hari-hariku dengan penuh
canda tawa kalian selama kita kenal empat tahun, yang selalu bikin heboh tiap kita ketemu, selalu
gosip ketika ngomongin kating dan adik-adik tingkat hehe, thank u banget pokoknya gaisss, love u
genks!..
Makasih juga buat tim diskusi prategang, senang bisa berbebat dan menyalurkan pertanyaan-
pertanyaan bodoh kita satu sama lain. Thank u, maha, ocan dan mukhtar atas bimbingan MIDAS nya.
Makasih buat teman teman seperjuangan, angkatan 2013, SPARTAN. TA13, TB13, GA13,
GB13, PG13. Sukses buat kita semua yaaaa, Aamiin..
iv
Terimakasih juga engga lupa aku ucapin buat himpunanku tercinta, Himpunan Mahasiswa
Jurusan Teknik Sipil, Himas. Makasih atas sokongan buat selalu menjadi mahasiswa yang bisa aktif
dalam segala hal, yang selalu berpikiran positif, selalu punya pemikiran panjang, dan belajar untuk
memperbaiki kesalahan demi masa depan yang lebih baik.
Terimakasih juga buat semua orang yang terlibat selama masa kuliah dan pengerjaan tugas
akhir ini yang kalau aku sebutin satu-satu, tangan aku mungkin bisa kram. Terimakasih, terimakasih
dan terimakasih. Semoga Allah membalas kebaikan kalian, God bless u all...
v
ABSTRAK
Jembatan Karangsari terdiri atas 3 pilar dan 2 abutment yang memiliki total
4 bentang, dengan masing-masing mempunyai panjang 9,5+10,4+10,4+9,7 m dan
total panjang 40 m. Perancangan peningkatan struktur jembatan perlu
mempertimbangkan kondisi eksisting setempat, mengingat jembatan tersebut
melintasi sungai yang alirannya dapat meluap sewaktu-waktu terlebih saat musim
hujan turun. Rancangan dibuat tanpa pilar untuk meminimalisir tergerusnya
bangunan struktur karena aliran sungai. Bangunan atas Jembatan Karangsari
dirancang menggunakan Prestressed Concerete I girder dengan sistem semi
integral.
Hasil analisis didapatkan untuk elemen utama jembatan yakni PCI
(Prestressed Concrete I Girder) dengan kuat tekan beton f’c sebesar 41,5 MPa dan
jumlah sebanyak lima buah girder dengan tipe H-210 (tinggi 2,1 m) yang
mempunyai panjang 40600 mm. Secara keseluruhan isi dari laporan tugas akhir ini
meliputi perancangan sandaran, pelat lantai, gelagar utama, diafragma, abutment
serta sambungan jembatan, hubungan antara abutment dan pelat lantai. Selanjutnya
pada bagian terakhir terdapat tahapan dari metode kontruksi pelaksanaan pekerjaan.
Jembatan prategang dengan sistem integral ini dapat menjadi salah satu
solusi yang menjawab segala masalah demi terciptanya pertumbuhan ekonomi yang
lebih baik serta peningkatan kesejahteraan masyarakat setempat.
Kata Kunci : jembatan semi integral, pelat lantai, gelagar utama, diafragma,
sambungan jembatan, metode konstruksi.
vi
ABSTRAC
Karangsari Bridge consists of 3 pillars and 2 abutments that have a total of
4 spans, each having a length of 9.5 + 10.4 + 10.4 + 9.7 m and a total length of 40
m. There is a need to improve the condition of existing buildings, given that such
bridges can overflow at any time. The design is made without pillars to minimize
the erosion of structural buildings due to river flow. Building on Karangsari Bridge
using prestressed prestress Irrigation with semi integral system.
Results of analysis for the main elements of the PCI beam (Prestressed
Concrete I) with a compressive strength of concrete of 41.5 MPa and the number
with five beams with type H-210 (height 2.1 m) which has a length of 40600 mm.
The overall content of this final report includes the design of the backrest, slab,
main girders, diaphragm, abutment and bridge connections, the relationship
between abutments and slab. Furthermore, in the last part there are stages of the
construction method of implementation of work.
Prestressed bridges with this integral system can be one solution that
answers all things for the sake of the creation of better economic growth and
improvement of people's welfare.
Keywords: semi integral bridge, slab, main girders, diaphragm, bridge joints,
construction methods.
vii
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, Tuhan Yang Maha
Kuasa. Tahmid dan tasbih tak pernah henti penulis lantunkan kepada-Nya atas
berbagai petunjuk dan pertolongan sehingga laporan Tugas Akhir ini dapat
diselesaikan sesuai dengan waktu yang telah ditentukan. Laporan Tugas Akhir ini
berjudul “Perancangan Peningkatan Struktur Jembatan Karamgsari dengan
Sistem Semi Integral pada Ruas Jalan Waled – Cibogo Kabupaten Cirebon”
yang disusun untuk memenuhi persyaratan kelulusan pada mata kuliah Tugas
Akhir.
Dalam penulisan laporan Tugas Akhir ini penulis mendapatkan bimbingan,
motivasi serta bantuan yang tidak sedikit dari berbagai pihak baik secara langsung
maupun tidak langsung sehingga penulisan ini dapat berjalan dengan lancar tanpa
menemui hambatan yang berarti. Oleh karena itu perkenankanlah penulis
mengucapkan terimakasih dan penghargaan setulus-tulusnya kepada:
1. Allah SWT yang telah memberikan limpahan kekuatannya, sehingga
penulis dapat menyelesaikan laporan Tugas Akhir ini.
2. Ayah dan ibu tercinta yang tidak kenal lelah memberikan doa, kasih
sayang, nasehat, arahan dan bimbingan serta dukungan moril maupun
materil.
3. Bapak Hendry, Dipl.Ing.HTL, MT., selaku Ketua Jurusan Teknik Sipil
Politeknik Negeri Bandung.
4. Bapak R. Desutama RBP, ST, MT. selaku Ketua Program Stuti DIV
Teknik Perancangan Jalan dan Jembatan Politeknik Negeri Bandung.
5. Ibu Risma Rismiana Sari, ST., M.Sc selaku wali dosen DIV Teknik
Perancangan Jalan dan Jembatan 2013.
6. Bapak Ambar Susanto, ST. Si, MT. selaku dosen pembimbing yang telah
banyak memberikan arahan dan masukan kepada penulis pada saat
penyusunan laporan Tugas Akhir.
7. Bapak Riawan Gunadi, DR, MT., Ir dan Bapak Mujiman, DR, Drs, ST,
MT., MT. selaku dosen penguji yang telah memberikan arahan dan
masukan pada penyusunan laporan Tugas Akhir.
viii
8. Dinas Bina Marga, Pekerjaan Umum dan Penataam Ruang Kabupaten
Cirebon.
9. Rekan-rekan seperjuangan Teknik Sipil Politeknik Negeri Bandung
khususnya DIV Teknik Perancangan Jalan dan Jembatan 2013.
10. Pihak-pihak lain yang telah banyak memberikan bantuannya, yang tidak
dapat penulis sebutkan satu persatu, atas segala kebaikan dan
dukungannya selama ini. Semoga Allah SWT membalasnya dengan
pahala yang berlipat-lipat.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa penulisan laporan Tugas Akhir ini
masih jauh dari sempurna, untuk itu dengan kerendahan hati penulis mengharapkan
kritik dan saran-saran yang seyogyanya dapat membangun dan memacu kreativitas
serta kemampuan penulis untuk menyelesaikan laporan berikutnya di masa yang
akan datang.
Di dalam kesederhanaannya, penulis menaruh harapan besar bahwa laporan
Tugas Akhir ini dapat bermanfaat bagi pengembangan ilmu di bidang teknik sipil,
baik bagi penulis maupun bagi pembaca semua pada umumnya.
Bandung, Agustus 2017
Penulis
ix
DAFTAR ISI
ABSTRAK ............................................................................................................. v
ABSTRAC .............................................................................................................. vi
KATA PENGANTAR ......................................................................................... vii
DAFTAR ISI ......................................................................................................... ix
DAFTAR GAMBAR ........................................................................................... xv
DAFTAR TABEL .............................................................................................. xxi
DAFTAR NOTASI ........................................................................................... xxiv
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. xxviii
BAB I .................................................................................................................... I-1
PENDAHULUAN ............................................................................................... I-1
I.1 Latar Belakang ............................................................................................. I-1
I.2 Tujuan .......................................................................................................... I-4
I.3 Ruang Lingkup ............................................................................................. I-4
I.4 Lokasi Studi ................................................................................................. I-5
I.5 Sistematika Penulisan .................................................................................. I-5
BAB II ................................................................................................................ II-1
TINJAUAN PUSTAKA .................................................................................... II-1
II.1 Definisi Jembatan ....................................................................................... II-1
II.2 Struktur Jembatan ...................................................................................... II-2
II.2.1 Struktur Atas (Superstructures) .................................................. II-3
II.2.2 Struktur Bawah (Substructures) .................................................. II-3
II.2.3 Pondasi ............................................................................................ II-4
II.3 Jembatan Integral .................................................................................... II-4
II.4.1 Tipe Kepala Jembatan Semi Integral .......................................... II-6
II.4.2 Pergerakan Longitudinal ............................................................. II-6
II.4.3 Sistem Perletakan (Bearing) ....................................................... II-7
II.4.4 Konsep Perancangan Jembatan Semi Integral ............................ II-7
II.4.5 Tahapan Perancangan Jembatan Semi Integral Prategang .......... II-7
II.5 Pembebanan ............................................................................................ II-8
II.5.1 Umum .............................................................................................. II-8
x
II.5.2 Beban Sendiri (MS) ......................................................................... II-9
II.5.3 Beban Mati Tambahan/Utilitas (MA) ........................................... II-10
II.5.4 Beban Akibat Tekanan Tanah ....................................................... II-10
II.5.5 Beban Lajur “D” (TD) ................................................................... II-11
II.5.6 Beban Truk “T” (TT) .................................................................... II-12
II.5.7 Beban Rem (TB) ........................................................................... II-12
II.5.8 Beban Angin .................................................................................. II-13
II.5.9 Pengaruh Gempa ........................................................................... II-13
II.6 Prinsip Dasar Jembatan Beton Prategang .............................................. II-13
II.7 Perancangan Gelagar Utama ................................................................. II-14
II.7.1 Pembebanan Beton Prategang ....................................................... II-15
II.7.2 Gaya Prategang ............................................................................. II-16
II.7.3 Lintasan Tendon ............................................................................ II-18
II.7.4 Posisi Masing-Masing Tendon ...................................................... II-19
II.7.5 Kehilangan Gaya Prategang .......................................................... II-19
II.7.6 Bursting Steel ................................................................................ II-23
II.7.7 Penulangan Arah Memanjang Balok Prategang ............................ II-23
II.7.8 Penulangan Arah Melintang Balok Prategang .............................. II-24
II.7.9 Pengecekan Terhadap Puntir ......................................................... II-26
II.7.10 Lendutan Balok Prategang ............................................................ II-27
II.8 Perancangan Diafragma ........................................................................ II-27
II.9 Perancangan Pelat Lantai Kedaraan ...................................................... II-28
II.9.1 Perancangan Terhadap Lentur .................................................. II-28
II.9.2 Perancangan Terhadap Geser Lentur ....................................... II-30
II.9.3 Perancangan Terhadap Geser Pons .............................................. II-30
II.10 Perancangan Tiang Sandaran ............................................................... II-31
II.11 Perancangan Abutment ......................................................................... II-32
II.11.1 Koefisien Tekanan Tanah Aktif (Ka) ........................................... II-33
II.11.2 Kekuatan Aksial Rencana dari Abutment ..................................... II-34
II.11.3 Lentur Bidang pada Abutment ...................................................... II-34
II.11.3 Kekuatan Geser pada Abutment ................................................... II-35
II.11.4 Persyaratan Tulangan untuk Abutment ......................................... II-37
xi
II.12 Sambungan pada Jembatan .................................................................. II-38
II.12.1 Penyaluran Kait Standar ................................................................ II-39
II.12.2 Penyaluran Tulangan Momen Negatif .......................................... II-39
BAB III ............................................................................................................. III-1
METODOLOGI .............................................................................................. III-1
III.1 Perancangan Metodologi Tugas Akhir ..................................................... III-1
III.2 Uraian Metodologi Penyusunan Tugas Akhir ........................................... III-1
BAB IV .............................................................................................................. IV-1
PERANCANGAN STRUKTUR ..................................................................... IV-1
Umum ....................................................................................................... IV-1
Pemilihan Jenis Jembatan ......................................................................... IV-1
IV. 3 Data Perancangan .................................................................................. IV-2
IV.3.1 Data Teknis Jembatan .................................................................... IV-2
IV.3.2 Data Teknis Struktur Atas.............................................................. IV-2
IV.3.3 Data Teknis Struktur Bawah .......................................................... IV-3
IV.4 Data Teknis Material ............................................................................. IV-3
IV.5 Analisis Perhitungan Struktur Jembatan ................................................ IV-3
IV.6 Perancangan Sandaran ........................................................................... IV-4
IV.6.1 Data Teknis Perancangan............................................................... IV-4
IV.6.2 Perhitungan Pembebanan Tiang Sandaran .................................... IV-5
IV.6.3 Perancangan Tulangan Utama ....................................................... IV-8
IV.6.4 Kontrol Rasio Tulangan ............................................................... IV-10
IV.6.5 Kontrol Penempatan Tulangan .................................................... IV-11
IV.6.6 Perancangan Tulangan Geser....................................................... IV-12
IV.6.7 Perancangan Pipa Sandaran ......................................................... IV-14
IV.7 Perancangan Pelat Lantai Kendaraan .................................................. IV-16
IV.7.1 Data Teknis Pelat Lantai Kendaraan ........................................... IV-16
IV.7.2 Dimensi Pelat Lantai Kendaraan ................................................. IV-17
IV.7.3 Pembebanan Pelat Lantai Kendaraan .......................................... IV-17
IV.7.4 Kombinasi Pembebanan .............................................................. IV-31
IV.7.5 Perancangan Penulangan Terhadap Lentur.................................. IV-32
IV.7.5.1 Kontrol Rasio Penulangan ..................................................... IV-37
xii
IV.7.5.2 Penempatan Tulangan ............................................................ IV-38
IV.7.6 Perancangan Tulangan Pembagi .................................................. IV-39
IV.7.7 Perancangan Penulangan Terhadap Geser Lentur ...................... IV-39
IV.7.8 Perancangan Penulangan Terhadap Geser Pons ......................... IV-40
IV.8 Perancangan Gelagar Utama (PCI Girder) .......................................... IV-42
IV.8.1 Data Teknis Perancangan Gelagar Utama ................................... IV-42
IV.8.2 Data Teknis Gelagar Prategang .................................................. IV-43
IV.8.3 Dimensi Penampang Gelagar Prategang .................................... IV-44
IV.8.4 Lebar Efektif Jembatan ............................................................... IV-45
IV.8.5 Section Prperties Penampang Gelagar Prategang ...................... IV-46
IV.8.6 Section Properties Balok Komposit ........................................... IV-48
IV.8.7 Pembebanan pada Saat Transfer ................................................. IV-51
IV.8.8 Gaya Dalam pada Saat Transfer ................................................. IV-51
IV.8.9 Pembebanan dan Gaya Dalam pada Saat Service ....................... IV-51
IV.8.10 Rekapitulasi Momen pada Gelagar ............................................. IV-75
IV.8.11 Rekapitulasi Gaya Lintang pada Gelagar ................................... IV-76
IV.8.12 Rekapitulasi Momen pada Abutment .......................................... IV-76
IV.8.13 Rekapitulasi Gaya Lintang pada Abutment ................................. IV-77
IV.8.14 Rekapitulasi Gaya Aksial pada Abutment ................................... IV-77
IV.8.15 Kombinasi Pembebanan pada Jemabatan ................................... IV-78
IV.8.16 Perhitungan Gaya Prategang ....................................................... IV-82
IV.8.11.1 Gaya Prategang Awal (Pada Saat Transfer) ........................ IV-82
IV.8.11.2 Gaya Prategang pada Saat Jacking ...................................... IV-84
IV.8.17 Perancangan Posisi Tendon ........................................................ IV-86
IV.8.18 Penentuan Eksentrisitas Tendon ................................................. IV-89
IV.8.19 Penentuan Lintasan Inti Tendon (Cable) .................................... IV-90
IV.8.20 Perancangan Sudut Angkur ........................................................ IV-91
IV.8.21 Penentuan Tata Letak dan Lintasan Tendon ............................... IV-92
IV.8.22 Besaran Jacking Masing-Masing Tendon .................................. IV-94
IV.8.23 Spesifikasi Penggunaan Angkur (Anchorages) .......................... IV-95
IV.8.24 Kehilangan Gaya Prategang........................................................ IV-98
IV.8.25 Tegangan pada Gelagar Prategang ........................................... IV-106
xiii
IV.8.26 Tegangan pada Struktur Komposit ........................................... IV-110
IV.8.27 Resultan Tegangan pada Struktur Komposit ............................ IV-114
IV.8.28 Perancangan Penulangan pada Blok Angkur ............................ IV-115
IV.8.29 Perancangan Penulangan Lentur Gelagar Prategang ................ IV-118
IV.8.30 Desain Gelagar Prategang Terhadap Geser .............................. IV-121
IV.8.31 Perancangan Shear Connector .................................................. IV-126
IV.8.32 Perancangan Gelagar Prategang Terhadap Puntir .................... IV-129
IV.8.33 Lendutan pada Gelagar Prategang ............................................ IV-132
IV.9 Perancangan Diafragma ..................................................................... IV-134
IV.9.1 Data Teknis Material ............................................................. IV-134
IV.9.2 Dimensi Diafragma ................................................................... IV-134
IV.9.3 Pembebanan Diafragma ............................................................ IV-135
IV.9.4 Perancangan Penulangan Diafragma ........................................ IV-137
IV.9.4.1 Perancangan Penulangan Lentur Diafragma........................ IV-137
IV.9.4.2 Perancangan Penulangan Geser Diafragma ......................... IV-143
IV.10 Perancangan Abutment ....................................................................... IV-144
IV.10.1 Pembebanan .............................................................................. IV-144
IV.10.1.1 Head Wall .......................................................................... IV-144
IV.10.1.2 Back Wall ........................................................................... IV-147
IV.10.1.3 Badan Abutment ................................................................. IV-150
IV.10.2 Penulangan Abutment ............................................................... IV-152
IV.10.2.1 Back Wall ........................................................................... IV-152
IV.10.2.3 Badan Abutment ................................................................. IV-161
IV.11 Perancangan Sambungan Jembatan .................................................. IV-171
IV.11.1 Perancangan Penambahan Tulangan Lentur pada Pelat Lantai IV-171
IV.11.2 Penanaman Panjang Tulangan pada Pelat Lantai ..................... IV-176
IV.11.3 Perancangan Hubungan Abutment dan Pelat Lantai ................. IV-178
BAB V ................................................................................................................ V-1
METODE PELAKSANAAN ........................................................................... V-1
5.1 Pekerjaan Persiapan ................................................................................... V-2
5.2 Pekerjaan Abutment ................................................................................... V-2
5.3 Pekerjaan Stressing Gelagar Utama (PCI Girder) ..................................... V-9
xiv
5.4 Pekerjaan Erection Girder ........................................................................ V-21
5.5 Pekerjaan Diafragma ................................................................................ V-24
5.5 Pekerjaan Pelat Lantai Kendaraan dan Sambungan .................................. V-27
5.6 Pekerjaan Sandaran ................................................................................... V-31
BAB VI .............................................................................................................. VI-1
PENUTUP ......................................................................................................... VI-1
6.1 Simpulan .................................................................................................... VI-1
6.2 Saran .......................................................................................................... VI-1
DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................... xix
xv
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. 1 Kondisi Jembatan Karangsari .......................................................... I-2
Gambar 1. 2 Lokasi Jembatan Karangsari ............................................................ I-5
Gambar 2. 1 Komponen Struktur Jembatan ........................................................ II-3
Gambar 2. 2 Ilustrasi Jembatan Full Integral ..................................................... II-5
Gambar 2. 3 Ilustrasi Jembatan Semi Integral .................................................... II-6
Gambar 2. 4 Tipe Kepala Jembatan Semi Integral ............................................. II-6
Gambar 2. 5 Beban Lajur “D” .......................................................................... II-11
Gambar 2. 6 Beban Truk “T” (500 kN) ............................................................ II-12
Gambar 2. 7 Prinsip Post Tensioning ............................................................... II-15
Gambar 2. 8 Diagram Tegangan pada Kondisi Awal ....................................... II-16
Gambar 2. 9 Lintasan Kabel Tendon ................................................................ II-18
Gambar 2. 10 Penampang Regangan, Tegangan Balok Bertulang Ganda ....... II-28
Gambar 2. 11 Ilustrasi Beban Truk ................................................................... II-31
Gambar 2. 12 Tiang Sandaran........................................................................... II-32
Gambar 2. 13 Diagram Interaksi ....................................................................... II-35
Gambar 3. 1 Metodologi Penyusunan Tugas Akhir ........................................... III-1
Gambar 4. 1 Gambar Rencana Tampak Memanjang Tiang Sandaran ............... IV-4
Gambar 4. 2 Gambar Rencana Tampak Melintang Tiang Sandaran ................. IV-5
Gambar 4. 3 Gambar Potongan A-A .................................................................. IV-5
Gambar 4. 4 Gaya-Gaya Dalam Akibat Beban Tumbukan (Horisontal) ........... IV-6
Gambar 4. 5 Gaya-Gaya Dalam Akibat Beban Angin pada Tiang Sandaran .... IV-8
Gambar 4. 6 Penulangan Tiang Sandaran ........................................................ IV-14
Gambar 4. 7 Potongan A-A ............................................................................. IV-14
Gambar 4. 8 Pembebanan pada Pipa Sandaran ................................................ IV-15
Gambar 4. 9 Perancangan Pipa Sandaran (Railing) ......................................... IV-16
Gambar 4. 10 Pemodelan Beban Mati atau Berat Sendiri (MS) ...................... IV-19
Gambar 4. 11 Bidang Momen Akibat Beban Mati atau Berat Sendiri (MS) ... IV-19
Gambar 4. 12 Bidang Gaya Lintang Akibat Beban Mati (MS) ....................... IV-19
Gambar 4. 13 Pemodelan Beban Mati Tambahan (MA) ................................. IV-20
Gambar 4. 14 Bidang Momen Akibat Beban Mati Tambahan (MA) .............. IV-20
xvi
Gambar 4. 15 Bidang Gaya Lintang Akibat Beban Mati Tambahan (MA) ..... IV-21
Gambar 4. 16 Pembebanan Truk “T” .............................................................. IV-21
Gambar 4. 17 Ilustrasi Pembebanan Truk “T” Kondisi I ................................. IV-22
Gambar 4. 18 Pemodelan Beban Truk “T” Kondisi I ...................................... IV-22
Gambar 4. 19 Bidang Momen Akibat Beban Truk “T” Kondisi I ................... IV-23
Gambar 4. 20 Bidang Gaya Lintang Akibat Beban Truk “T” Kondisi I ......... IV-23
Gambar 4. 21 Ilustrasi Pembebanan Truk “T” Kondisi II ............................... IV-23
Gambar 4. 22 Pemodelan Beban Truk “T” Kondisi II ..................................... IV-24
Gambar 4. 23 Bidang Momen Akibat Beban Truk “T” Kondisi II.................. IV-24
Gambar 4. 24 Bidang Gaya Lintang Akibat Beban Truk “T” Kondisi II ........ IV-24
Gambar 4. 25 Ilustrasi Pembebanan Truk “T” Kondisi III .............................. IV-25
Gambar 4. 26 Pemodelan Beban Truk “T” Kondisi III ................................... IV-25
Gambar 4. 27 Bidang Momen Akibat Beban Truk “T” Kondisi III ................ IV-25
Gambar 4. 28 Bidang Gaya Lintang Akibat Beban Truk “T” ......................... IV-26
Gambar 4. 29 Ilustrasi Pembebanan Angin pada Kendaraan........................... IV-26
Gambar 4. 30 Ilustrasi Pembebanan Angin pada Kendaraan Kondisi I........... IV-27
Gambar 4. 31 Pemodelan Beban Angin Kondisi I ........................................... IV-27
Gambar 4. 32 Bidang Momen Akibat Beban Angin Kondisi I ........................ IV-27
Gambar 4. 33 Bidang Gaya Lintang Akibat Beban Angin Kondisi I .............. IV-28
Gambar 4. 34 Ilustrasi Pembebanan Angin ..................................................... IV-28
Gambar 4. 35 Pemodelan Beban Angin Kondisi II ......................................... IV-29
Gambar 4. 36 Bidang Momen Akibat Beban Angin Kondisi II ...................... IV-29
Gambar 4. 37 Bidang Gaya Lintang Akibat Beban Angin Kondisi II ............. IV-29
Gambar 4. 38 Bidang Ilustrasi Pembebanan Angin Kondisi III ...................... IV-30
Gambar 4. 39 Pemodelan Beban Angin Kondisi III ........................................ IV-30
Gambar 4. 40 Bidang Momen Akibat Beban Angin Kondisi III ..................... IV-30
Gambar 4. 41 Bidang Gaya Lintang Akibat Beban Angin Kondisi III ........... IV-31
Gambar 4. 42 Bidang Tinjaun Pelat Lantai Kendaraan ................................... IV-32
Gambar 4. 43 Penampang, Regangan dan Tegangan....................................... IV-33
Gambar 4. 44 Penampang, Regangan dan Tegangan Pelat Lantai ................. IV-36
Gambar 4. 45 Penggambaran Jarak Antartulangan Lentur .............................. IV-38
Gambar 4. 46 Penggambaran Gaya Geser Pons Terhadap Pelat ..................... IV-40
xvii
Gambar 4. 47 Dimensi Penampang Gelagar Prategang (PCI-Girder H-210) .. IV-44
Gambar 4. 48 Pembagian Section Penampang Gelagar (PCI-Girder H-210) .. IV-46
Gambar 4. 49 Pembagian Section Penampang Gelagar dengan Titik Berat .... IV-47
Gambar 4. 50 Pembagian Section Properties Penampang Balok Komposit ... IV-49
Gambar 4. 51 Penampang Komposit dengan Titik Berat Penampang ............. IV-50
Gambar 4. 52 Output Momen pada Saat Transfer ........................................... IV-51
Gambar 4. 53 Pemodelan Beban Mati Tambahan (MA) pada Gelagar ........... IV-53
Gambar 4. 54 Bidang Momen Akibat Beban Mati Tambahan (MA) .............. IV-54
Gambar 4. 55 Gaya Lintang Akibat Beban Mati Tambahan (MA) ................. IV-54
Gambar 4. 56 Pemodelan Beban BTR dan BGT pada Gelagar ....................... IV-55
Gambar 4. 57 Bidang Momen Akibat Beban BTR dan BGT pada Gelagar .... IV-56
Gambar 4. 58 Gaya Lintang Akibat Beban BTR dan BGT ............................. IV-56
Gambar 4. 59 Pemodelan Beban Angin pada Gelagar..................................... IV-58
Gambar 4. 60 Bidang Momen Akibat Beban Angin pada Gelagar ................. IV-58
Gambar 4. 61 Bidang Gaya Lintang Akibat Beban Angin pada Gelagar ........ IV-59
Gambar 4. 62 Pemodelan Gaya Rem pada Gelagar ......................................... IV-60
Gambar 4. 63 Bidang Momen Akibat Gaya Rem ............................................ IV-60
Gambar 4. 64 Bidang Gaya Lintang Akibat Gaya Rem .................................. IV-60
Gambar 4. 65 Pemodelan Beban Akibat Tekanan Tanah pada Abutmnet ....... IV-62
Gambar 4. 66 Bidang Momen Akibat Tekanan Tanah pada Abutmnet ........... IV-63
Gambar 4. 67 Bidang Gaya Lintang Akibat Tekanan Tanah pada Abutment .. IV-63
Gambar 4. 68 Wilayah Gempa Indonesia untuk Periode Ulang 500 Tahun .... IV-64
Gambar 4. 69 Koefisien Geser Dasar (C) untuk Periode Ulang 500 Tahun .... IV-65
Gambar 4. 70 Dimensi dan Pembagian Segmen pada Abutment ..................... IV-69
Gambar 4. 71 Pemodelan Beban Gempa pada Jemban ................................... IV-74
Gambar 4. 72 Bidang Momen Akibat Beban Gempa pada Jembatan ............. IV-75
Gambar 4. 73 Bidang Gaya Lintang Akibat Beban Gempa pada Jembatan .... IV-75
Gambar 4. 74 Diagram Tegangan pada Kondisi Awal .................................... IV-82
Gambar 4. 75 Posisi Tendon pada Tengah Bentang dan Tumpuan ................. IV-86
Gambar 4. 76 Posisi Tendon di Daerah Tumpuan ........................................... IV-87
Gambar 4. 77 Posisi Tendon di Daerah Tengah Bentang ................................ IV-89
Gambar 4. 78 Ilustrasi Lintasan Inti Tendon ................................................... IV-90
xviii
Gambar 4. 79 Lintasan Masing-Masing Tendon ............................................. IV-94
Gambar 4. 80 Spefikasi Penggunaan Live Stressing Anchorages .................... IV-96
Gambar 4. 81 Spesifikasi Angkur Mati (Dead End Anchorages).................... IV-97
Gambar 4. 82 Diagram Tegangan pada Saat Transfer (Keadaan Awal) ....... IV-108
Gambar 4. 83 Diagram Tegangan Setelah Kehilangan Prategang ................. IV-109
Gambar 4. 84 Sambungan Tekan pada Segmental Gelagar Prategang .......... IV-115
Gambar 4. 85 Penampang Blok Angkur pada Gelagar Prategang ................. IV-116
Gambar 4. 86 Penulangan Bursting Zone ...................................................... IV-118
Gambar 4. 87 Pembagian Luasan Gelagar ..................................................... IV-119
Gambar 4. 88 Penulangan Lentur pada Gelagar Prategang H-210 ................ IV-120
Gambar 4. 89 Penampang Gelagar dan Shear Connector ............................. IV-126
Gambar 4. 90 Gambaran Momen Puntir pada Ujung Gelagar ....................... IV-129
Gambar 4. 91 Luasan atau Area yang ditinjau sebagai Acp pada Gelagar .... IV-130
Gambar 4. 92 Dimensi Penampang yang Ditinjau Sebagai Pcp .................... IV-131
Gambar 4. 93 Dimensi Penampang Diafragma ............................................. IV-135
Gambar 4. 94 Bidang Momen pada Diafragma ............................................. IV-136
Gambar 4. 95 Gaya Lintang Pada Diafragma ................................................ IV-136
Gambar 4. 96 Penampang, Regangan dan Tegangan pada Difragma ............ IV-137
Gambar 4. 97 Ilustrasi Beban Horisontal pada Back Wall Atas .................... IV-145
Gambar 4. 98 Ilustrasi Beban Horisontal pada Back Wall ............................. IV-147
Gambar 4. 99 Ilustrasi Pembebanan Secara Vertikal Back Wall ................... IV-148
Gambar 4. 100 Kondisi Tekan Dominan ....................................................... IV-153
Gambar 4. 101 Kondisi Balance .................................................................... IV-155
Gambar 4. 102 Kondisi Tarik Dominan ........................................................ IV-156
Gambar 4. 103 Diagram Interaksi Back Wall ................................................ IV-159
Gambar 4. 104 Kondisi Tekan Dominan ....................................................... IV-163
Gambar 4. 105 Kondisi Balance .................................................................... IV-164
Gambar 4. 106 Kondisi Tarik Menentukan ................................................... IV-165
Gambar 4. 107 Diagram Interaksi Wall ......................................................... IV-169
Gambar 4. 108 Grafik Kombinasi Momen Kuat 1......................................... IV-178
Gambar 5. 1 Flow Chart Metode Pelaksanaan .................................................. V-1
Gambar 5. 2 Jalan Akses Menuju Proyek Pembangunan ................................... V-2
xix
Gambar 5. 3 Gudang Peralatan ........................................................................... V-2
Gambar 5. 4 Pembobokan Tiang Pancang .......................................................... V-3
Gambar 5. 5 Fabrikasi Baja Tulangan ................................................................ V-3
Gambar 5. 6 Penulangan Pile Cap ...................................................................... V-4
Gambar 5. 7 Pekerjaan Pemasangan Bekisting ................................................... V-4
Gambar 5. 8 Slump Test ...................................................................................... V-5
Gambar 5. 9 Pengkuran Pengujian Slump ........................................................... V-5
Gambar 5. 10 Pekerjaan Pengecoran dan Pemadatan Pile Cap .......................... V-6
Gambar 5. 11 Hasil Pembongakaran Bekisting Pile Cap ................................... V-6
Gambar 5. 12 Tahapan Pembesian pada Abutmnet ............................................. V-7
Gambar 5. 13 Pekerjaan Bekisting Abutment ..................................................... V-7
Gambar 5. 14 Pengujian Slump ........................................................................... V-8
Gambar 5. 15 Pekerjaan Pengecoran dan Pemadatan Pile Cap .......................... V-9
Gambar 5. 16 Pembongkaran Bekisting Abutment ............................................. V-9
Gambar 5. 17 Hasil Penulangan Sleeper Girder ............................................... V-10
Gambar 5. 18 Bekisting Sleeper Girder ............................................................ V-10
Gambar 5. 19 Proses Pengecoran Sleeper Girder ............................................. V-10
Gambar 5. 20 Hasil Pengecoran Sleeper Girder ............................................... V-11
Gambar 5. 21 Hasil Penempatan Girder di Stockyard ...................................... V-11
Gambar 5. 22 Proses Install PC Strand ............................................................ V-12
Gambar 5. 23 Proses Pemotongan PC Strand ................................................... V-12
Gambar 5. 24 Pemberian Grease dan Busa ...................................................... V-13
Gambar 5. 25 Pemberian Epoxy Bonding ......................................................... V-13
Gambar 5. 26 Proses Pemasangan Angkur Block ............................................. V-14
Gambar 5. 27 Proses Pemasangan Wedges ....................................................... V-14
Gambar 5. 28 Hasil Pemasangan Limiting Plate dan Extention ....................... V-15
Gambar 5. 29 Pemasangan Hydraulic Jack ...................................................... V-15
Gambar 5. 30 Pemasangan Angkur Block Hidup ............................................. V-15
Gambar 5. 31 Pemasangan Wedges .................................................................. V-16
Gambar 5. 32 Proses Stressing PCI Girder ....................................................... V-16
Gambar 5. 33 Pengecekan Elongasi .................................................................. V-17
Gambar 5. 34 Hasil Stressing PCI Girder ......................................................... V-17
xx
Gambar 5. 35 Pekerjaan Patching..................................................................... V-18
Gambar 5. 36 Penambahan Air Kedalam Mixer Grouting ............................... V-19
Gambar 5. 37 Penambahan Intraplast Z Kedalam Mixer Grouting ................. V-19
Gambar 5. 38 Penambahan Semen PPC Kedalam Mixer Grouting .................. V-19
Gambar 5. 39 Proses Grouting Kedalam Tendon ............................................. V-20
Gambar 5. 40 Hasil Pembuatan Benda Uji Kubus ............................................ V-20
Gambar 5. 41 Surface Finishing ....................................................................... V-21
Gambar 5. 42 Persiapan Alat Mobile Crane ..................................................... V-21
Gambar 5. 43 Proses Pemasangan Karet dan Sling .......................................... V-22
Gambar 5. 44 Proses Pengkaitan Chain Block pada Girder .............................. V-22
Gambar 5. 45 Pelepasan Chain Block dan Pemasangan Sling .......................... V-22
Gambar 5. 46 Proses Erection Girder dengan Menggunakan Crane ................ V-23
Gambar 5. 47 Proses Pengikatan atau Bracing Menggunakan Las Listrik ....... V-23
Gambar 5. 48 Hasil Akhir dari Erection Girder ............................................... V-24
Gambar 5. 49 Proses Pemasangan Bekisting Bawah ........................................ V-24
Gambar 5. 50 Tulangan Diafragma yang Akan Dipasang ................................ V-25
Gambar 5. 51 Pipa Galvanis dan Tulangan Spiral ............................................ V-25
Gambar 5. 52 Proses Pemasangan Bekisting Samping ..................................... V-26
Gambar 5. 53 Proses Pembuatan Benda Uji Silinder ....................................... V-26
Gambar 5. 54 Proses Pengecoran Diafragma.................................................... V-26
Gambar 5. 55 Hasil Pelepasan Bekisting Diafragma ........................................ V-27
Gambar 5. 56 Proses Penulangan Pelat Lantai Kendaraan ............................... V-28
Gambar 5. 57 Slump Test .................................................................................. V-28
Gambar 5. 58 Pembuatan Benda Uji Silinder ................................................... V-29
Gambar 5. 59 Proses Pencurahan Adukan ........................................................ V-29
Gambar 5. 60 Proses Pengecoran Pelat Lantai ................................................. V-30
Gambar 5. 61 Jembatan Tukad Panti ................................................................ V-30
Gambar 5. 62 Ilustrasi Bekisting pada Tiang Sandaran .................................... V-31
Gambar 5. 63 Hasil Pelepasan Bekisting dan Operasioanl Jembatan ............... V-32
xxi
DAFTAR TABEL
Tabel 2. 1 Berat Isi untuk Beban Mati ................................................................ II-8
Tabel 2. 2 Faktor Beban untuk Berat Sendiri...................................................... II-9
Tabel 2. 3 Faktor Beban untuk Beban Mati Tambahan .................................... II-10
Tabel 2. 4 Faktor Beban untuk Beban Akibat Tekanan Tanah ......................... II-10
Tabel 2. 5 Faktor Beban untuk Beban Lajur “D” ............................................. II-11
Tabel 2. 6 Faktor Beban untuk Beban Truk “T” ............................................... II-12
Tabel 2. 7 Koefisien Susut Ksh .......................................................................... II-21
Tabel 4. 1 Pedoman Umum Penentuan Bentang Ekonomis .............................. IV-1
Tabel 4. 2 Data Perancangan Struktur Atas ....................................................... IV-2
Tabel 4. 3 Data Perancangan Struktur Bawah ................................................... IV-3
Tabel 4. 4 Data Material Jembatan Karangsari .................................................. IV-3
Tabel 4. 5 Kombinasi Pembebanan pada Pelat Lantai Kendaraan .................. IV-31
Tabel 4. 6 Ukuran Notasi Gelagar ................................................................... IV-45
Tabel 4. 7 Section Properties PCI-Girder H-210 ............................................. IV-47
Tabel 4. 8 Nilai Momen Inersia dan Tahanan Momen Penampang Gelagar ... IV-48
Tabel 4. 9 Section Properties Penampang Balok Komposit ............................ IV-49
Tabel 4. 10 Nilai Inersia dan Tahanan Momen Penampang Komposit ........... IV-50
Tabel 4. 11 Berat Struktur Atas ....................................................................... IV-68
Tabel 4. 12 Berat Sendiri Abutment ................................................................. IV-70
Tabel 4. 13 Berat Sendiri Pelat Injak ............................................................... IV-70
Tabel 4. 14 Berat Sendiri Tanah Timbunan di Belakang Abutmnet ................ IV-70
Tabel 4. 15 Total Berat Struktur Bawah .......................................................... IV-71
Tabel 4. 16 Akselerasi Puncak PGA di Batuan Dasar Sesuai Periode Ulang .. IV-72
Tabel 4. 17 Koefisien Tanah ............................................................................ IV-72
Tabel 4. 18 Gaya Gempa Memanjang Jembatan ............................................. IV-73
Tabel 4. 19 Hasil Rekapitulasi Momen pada Gelagar ..................................... IV-75
Tabel 4. 20 Hasil Rekapitulasi Gaya Lintang pada Gelagar ............................ IV-76
Tabel 4. 21 Rekapitulasi Momen pada Abutmnet Kiri ..................................... IV-76
Tabel 4. 22 Rekapitulasi Momen pada Abutmnet Kanan ................................. IV-76
Tabel 4. 23 Rekapitulasi Gaya Lintang pada Abutmnet Kiri ........................... IV-77
xxii
Tabel 4. 24 Rekapitulasi Gaya Lintang pada Abutmnet Kanan ....................... IV-77
Tabel 4. 25 Rekapitulasi Gaya Aksial pada Abutmnet Kiri ............................. IV-77
Tabel 4. 26 Rekapitulasi Gaya Aksial pada Abutmnet Kanan ......................... IV-77
Tabel 4. 27 Kombinasi Momen pada Gelagar ................................................. IV-79
Tabel 4. 28 Kombinasi Gaya Lintang pada Gelagar ........................................ IV-79
Tabel 4. 29 Kombinasi Momen pada Abutment Kiri ....................................... IV-80
Tabel 4. 30 Kombinasi Momen pada Abutment Kanan ................................... IV-80
Tabel 4. 31 Kombinasi Gaya Lintang Abutment Kiri ...................................... IV-80
Tabel 4. 32 Kombinasi Gaya Lintang Abutment Kanan .................................. IV-81
Tabel 4. 33 Kombinasi Gaya Aksial Abutment Kiri ........................................ IV-81
Tabel 4. 34 Kombinasi Gaya Aksial Abutment Kanan .................................... IV-81
Tabel 4. 35 Perhitungan Posisi Tendon pada Daerah Tumpuan ...................... IV-87
Tabel 4. 36 Eksentrisitas Tendon ..................................................................... IV-89
Tabel 4. 37 Lintasan Inti Tendon pada Balok Prategang ................................. IV-90
Tabel 4. 38 Perhitungan Sudut Angkur ............................................................ IV-92
Tabel 4. 39 Posisi Masing-Masing Tendon ..................................................... IV-92
Tabel 4. 40 Resultan Gaya Prategang pada Struktur Komposit ..................... IV-115
Tabel 4. 41 Data Teknis Angkur .................................................................... IV-116
Tabel 4. 42 Kebutuhan Tulangan Sengkang Bursting Steel........................... IV-117
Tabel 4. 43 Hasil Analisis Perhitungan Shear Connector ............................. IV-128
Tabel 4. 44 Hasil Perhitungan Acp ................................................................ IV-131
Tabel 4. 45 Besaran Lendutan Tiap Aksi Beban ........................................... IV-134
Tabel 4. 46 Hasil Perhitungan Beban Horisontal pada Head Wall ................ IV-145
Tabel 4. 47 Hasil Pembebanan pada Head Wall ............................................ IV-146
Tabel 4. 48 Hasil Pembebanan Ultimit pada Head Wall ............................... IV-147
Tabel 4. 49 Hasil Perhitungan Beban Horisontal pada Back Wall ................ IV-148
Tabel 4. 50 Hasil Perhitungan Beban Gempa pada Back Wall ...................... IV-149
Tabel 4. 51 Hasil Pembebanan pada Back Wall............................................. IV-149
Tabel 4. 52 Hasil Pembebanan Ultimit pada Back Wall ................................ IV-150
Tabel 4. 53 Hasil Perhitungan Beban Horisontal pada Badan Abutment ...... IV-150
Tabel 4. 54 Hasil Perhitungan Beban Gempa pada Badan Abutment ............ IV-151
Tabel 4. 55 Hasil Pembebanan pada Badan Abutment................................... IV-151
xxiii
Tabel 4. 56 Hasil Pembebanan Ultimit pada Badan Abutment ...................... IV-152
Tabel 4. 57 Hasil Perhitungan Gaya dan Momen Tekan Menentukan .......... IV-154
Tabel 4. 58 Hasil Perhitungan Gaya dan Momen Kondisi Balance .............. IV-155
Tabel 4. 59 Hasil Perhitungan Gaya dan Momen Tekan Menentukan .......... IV-157
Tabel 4. 60 Rekapitulasi Diagram Interaksi Back Wall ................................. IV-158
Tabel 4. 61 Hasil Perhitungan Gaya dan Momen Tekan Menentukan .......... IV-163
Tabel 4. 62 Hasil Perhitungan Gaya dan Momen Kondisi Balance .............. IV-165
Tabel 4. 63 Hasil Perhitungan Gaya dan Momen Tekan Menentukan .......... IV-166
Tabel 4. 64 Hasil Perhitungan Diagram Interaksi Wall ................................. IV-168
Tabel 4. 65 Hasil Analisis Kombinasi Kuat 1 ................................................ IV-177
xxiv
DAFTAR NOTASI
𝐴𝑐𝑝 : Luas yang dibatasi oleh keliling luar penampang beton (mm2)
𝐴𝑐𝑝 : Luas bruto penampang beton yang dibatasi oleh tebal badan dan panjang
penampang dalam arah gaya geser yang ditinjau
𝑎𝑔 : Luas bruto panampang beton (mm2)
𝐴𝑠 : Luas tulangan tarik longitudinal non-prategang (mm2)
𝐴𝑠′ : Luas tulangan tekan (mm2)
𝐴𝑠 𝑚𝑖𝑛 : Luas miminum tulangan lentur (mm2)
𝐴𝑣 : Luas tulangan geser berspasi s (mm2)
𝐴𝑣ℎ : Luas tulangan geser yang paralel terhadap tulangan tarik lentur dalam spasi
s2 (mm2)
𝐴𝑣 𝑚𝑖𝑛 : Luas minimum tulangan geser dalam spasi s (mm2)
𝑏 : Lebar muka tekan komponen struktur (mm)
𝑏𝑣 : Luas penampang pada permukaan kontak yang diperiksa untuk geser
horisontal (mm)
𝑏𝑤 : Lebar badan (web), tebal dinding (mm)
𝑐 : Jarak dari serat tekan terjauh ke sumbu netral (mm)
𝑐𝑏 : Yang lebih kecil dari: (a) jarak dari pusat batang tulangan atau kawat ke
permukaan beton terdekat dan (b) setengan spasi pusat batang tulangan atau
kawat yang disalurkan (mm)
𝐶𝑐 : Gaya tekan beton (N)
𝐶𝑠′ : Gaya tekan baja tulangan tekan (N)
𝑑 : Jarak dari serat tekan terjauh ke pusat tulangan tarik longitudinal (mm)
𝑑′ : Jarak dari serat tekan terjauh ke pusat tulangan tekan longitudinal (mm)
𝑑𝑏 : Diameter nominal batang tulanga, kawat atau strand prategang (mm)
𝑑𝑝 : Jarak dari serat tekan terjauh ke pusat baja prategang (mm)
𝑑𝑡 : Jarak dari serat tekan terjauh ke pusat lapisan terjauh baja tarik longitudinal
(mm)
𝐸𝑐 : Modulus elastisitas beton (MPa)
𝐸𝐼 : Kekuatan lentur komponen struktur tekan (N/mm2)
xxv
𝐸𝑝 : Modulus elastisitas baja prategang (MPa)
𝐸𝑠 : Modulus elastisitas tulangan dan baja struktural (MPa)
𝑓𝑐′ : Kekuatan tekan beton yang disyaratkan (MPa)
√𝑓𝑐′ : Akar kuadrat kekuatan tekan beton yang disyaratkan (MPa)
𝑓𝑐𝑖′ : Kekuatan tekan beton yang disyaratkan pada waktu prategang awal (MPa)
√𝑓𝑐𝑖′ : Akar kuadrat kekuatan tekan beton yang disyaratkan pada waktu prategang
awal (MPa)
𝑓𝑝𝑒 : Tegangan tekan beton akibat gaya prategang efektif saja (setelah semua
kehilangan prategang terjadi) pada seluruh penampang dimana tegangan
tarik diakibatkan oleh beban terapan luar (MPa)
𝑓𝑝𝑠 : Tegangan dalam baja prategang saat kuat lentur nominal (MPa)
𝑓𝑝𝑢 : Kekuatan tarik baja prategang yang disyaratkan (MPa)
𝑓𝑝𝑦 : Kekuatan leleh baja prategang yang disyaratkan (MPa)
𝑓𝑦 : Kekuatan leleh tulangan yang disyaratkan (MPa)
ℎ : Tebal atau tinggi keseluruhan komponen struktur (mm)
𝐼 : Momen inersia penampang terhadap sumbu pusat (mm4)
𝐾 : Koefisien friksi wobek (wooble) per meter tendon
ℓ : Panjang bentang balok atau slab satu arah (mm)
ℓ𝑑 : Panjang penyaluran tarik batang tulangan ulir, kawat ulir, tulangan kawat
las polos dan ulir atau strand tarik (mm)
𝑀𝑚𝑎𝑘𝑠 : Momen terfaktor maksimum pada penampang akibat beban terapan lur
(Nmm)
𝑀𝑛 : Kekuatan lentur nominal pada penampang (Nmm)
𝑀𝑝𝑟 : Kekuatan lentur mungkin komponen struktur dengan atau tanpa beban
aksial, yang ditentukan menggunakan properti komponen struktur pada
muka joint yang mengasumsikan tegangan tarik dalam batang tulangan
longitudinal sebesar paling sedikit 1,25 𝑓𝑦 dan faktor reduksi kekuatan
∅ sebesar 1,0 (Nmm)
𝑀𝑢 : Momen terfaktor pada penampang (Nmm)
𝑛 : Jumlah benda, seperti uji kekuatan, batang tulangan, kawat, alat angkur
strand tunggal (monostrand), angkur atau lengan kepala geser (shearhead)
xxvi
𝑁𝑛 : Kekuatan nominal tarik (N)
𝑁𝑢 : Gaya aksial terfaktor tegak lurus terhadap penampang yang terjadi
serentang dengan 𝑉𝑢 atau 𝑇𝑢 diambil sebagai positif untuk tekan dan negatif
untuk tarik (N)
𝑃𝑐𝑝 : Keliling luar penampang beton (mm)
𝑃𝑢 : Gaya aksial terfaktor, diambil sebagai posistif untuk tekan dan negatif
untuk tarik (N)
𝑞𝐷𝑈 : Beban mati terfaktor per satuan luas
𝑞𝐿𝑈 : Beban hidup terfaktor per satuan luas
𝑞𝑈 : Beban terfaktor per satuan luas
𝑠 : Spasi pusat ke pusat suatu benda, misalnya tulangan longitudinal, tulangan
transversal, tendon, kawat atau angkur prategang (mm
𝑉𝑐 : Kekuatan geser nominal yang disediakan oleh beton (N)
𝑉𝑐𝑖 : Kekuatan geser nominal yang disediakan oleh beton bila retak diagonal
yang dihasilkan dari kombinasi geser dan momen (N)
𝑉𝑐𝑤 : Kekuatan geser nominal yang disediakan oleh beton bila retal diagonal
yang dihasilkan dari tegangan tarik utama yang tinggi dalam badan (web)
(N)
𝑉𝑖 : Gaya geser terfaktor pada penampang akibat beban terapan luar yang
terjadi serentak dengan 𝑀𝑚𝑎𝑘𝑠 (N)
𝑉𝑛 : Kekuatan geser nominal (MPa)
𝑉𝑠 : Kekuatan geser nominal yang disediakan oleh tulangan geser (N)
𝑉𝑢 : Gaya geser terfaktor pada penampang (N)
𝑦𝑡 : Jarak dari sumbu pusat penampang bruto yang mengabaikan tulangan ke
muka tarik (mm)
𝛼 : Sudut yang menentukan orientasi tulangan
𝛾𝑠 : Faktor yang digunakan untuk menentukan bagian tulangan yang berlokasi
pada jalur tengah pondasi tapak (footing)
𝜇 : Koefisien friksi
𝜌 : Rasio As terhadap b.d
𝜌′ : Rasio As’ terhadap b.d
𝜌𝑏 : Rasio As terhadap b.d yang menghasilkan kondisi regangan seimbang
xxvii
∅ : Faktor reduksi kekuatan
𝜓𝑒 : Faktor yang digunakan untuk memodifikasi panjang penyaluran
berdasarkan pada pelapis tulangan
𝜓𝑠 : Faktor yang digunakan untuk memodifikasi panjang penyaluran
berdasarkan pada ukuran tulangan
𝜓𝑡 : Faktor yang digunakan untuk memodifikasi panjang penyaluran
berdasarkan pada lokasi tulangan
xxviii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran I Data Administratif
I-1 Surat Permohon Data Tugas Akhir
I-2 Formulir Pengajuan Topik dan Peembimbing
I-3 Formulir Bimbingan Tugas Akhir
I-4 Formulir Pengajuan Seminar Proposal Tugas Akhir
I-5 Lembar Masukan dan Perbaikan Seminar Proposal
I-6 Formulir Pengajuan Seminar Kemajuan 70% Tugas Akhir
I-7 Formulir Pengajuan Sidang Tugas Akhir 100%
I-8 Lembar Masukan dan Perbaikan Sidang Tugas Akhir 100%
I-9 Formulir Bukti Pengecekan Plagiarisme
Lampiran II Data Teknis
II-1 Data Pengujian Tanah Hasil Laboratorium
Lampiran III Spesifikasi Material
III-1 Spesifikasi Material Beton
III-2 Spesifikasi Material Baja Tulangan
III-3 Spesifikasi Material Beton Pratekan
Lampiran IV Gambar Hasil Perancangan
xix
DAFTAR PUSTAKA
Akbar, Ibrohim Fajrulloh. 2016. Tinjauan Pelaksanaan Jembatan Overpass 3
Cibiuk Sta. 1+750 dalam Proyek Pembangunan Jalan Tol Soreang – Pasir Koja.
Bandung: Politeknik Negeri Bandung.
Apriliawati, Agitya Atlas. 2016. Tinjauan Pelaksanaan Pekerjaan Pile Cap,
Dinding Abutment dan Stressing PCI Girder pada Proyek Pembangunan Jalan Tol
Soreang – Pasir Koja Section II. Bandung: Politeknik Negeri Bandung.
Badan Standarisasi Nasional. 2004. RSNI T-12-2004 Perencanaan Struktur
Beton untuk Jembatan. Jakarta: Badan Standarisasi Nasional.
Badan Standarisasi Nasional. 2008. SNI 2833:2008 Standar Perencanaan
Ketahanan Gempa untuk Jembatan. Jakarta: Badan Standarisasi Nasional.
Badan Standarisasi Nasional. 2016. SNI 1725:2016 Pembebanan untuk
Jembatan. Jakarta: Badan Standarisasi Nasional.
Basir, Musapik Abdul. 2016. Perancangan Jembatan Cisuda di Kota
Sukabumi dengan Menggunakan Semi Integral Bridge System. Bandung: Politeknik
Negeri Bandung.
Budiadi, Andri. 2008. Desain Praktis Beton Prategang. Yogyakarta: Andi
Offset.
Departeman Pekerjaan Umum Direktorat Jendral Bina Marga. 2008. Manual
Konstruksi dan Bangunan No. 009/BM/2008 Perencanaan Struktur Beton
Bertulang untuk Jembatan. Jakarta: Departeman Pekerjaan Umum Direktorat
Jendral Bina Marga.
Direktorat Jenderal Bina Marga. 2011. Manual Konstruksi dan Bangunan
021/BM/2011 Perencanaan Struktur Beton Pratekan untuk Jembatan. Jakarta:
Direktorat Jenderal Bina Marga..
xix
Ilham, M. Noer. 2008. Perhitungan Balok Prategang (PCI – Girder) Jembatan
Srandakan Kulon Progo D.I Yogyakarta. Yogyakarta: MNI
Kementrian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat. 2015. Pedoman Bahan
Konstruksi Bangunan dan Rekayasa Sipil – Perancangan Jembatan Semiintegral
Tipe Balok Beton Pracetak Prategang. Jakarta: Kementrian Pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakyat.
Lin dan Burns. 2000. Desain Struktur Beton Prategang – Edisi yang
Disempurnakan (Edisi Ketiga Jilid 1). Jakarta: Binarupa Aksara.
MNI-EC. 2008. Perhitungan Slab Lantai Jembatan – Jembatan Srandakan
Kulon Progo D.I Yogyakarta. Yogyakarta: MNI-EC.
Nawy dan Suryoatmono. 2000. Beton Prategang Suatu Pendekatan Mendasar
(Edisi Ketiga Jilid 1). Jakarta: Erlangga, PT. Gelora Aksara Pratama dan Pusat
Perbukuan Depdiknas.
Nugraha, Febri Adi, 2016. Tinjauan Pelaksanaan Pekerjaan Stressing dan
Erection Girder pada Jembatan Cidano 1 Sta 6+313 Proyek Pembangunan Jalan
Tol Soreang Pasir Koja Seksi II Sta 3+300 – Sta 8+125. Bandung: Politeknik
Negeri Bandung.
Pemerintah Kabupaten Cirebon. 2011. Lembaran Daerah Kabupaten Cirebon
Nomor 17 Tahun 2011 Seri E.7 – Peraturan Daerah Kabupaten Cirebon No. 17
Tahun 2011 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Cirebon Tahun 2011
– 2031. Kabupaten Cirebon: Pemerintah Kabupaten Cirebon.
Pratiwi, Meriska Nur. 2016. Tinjauan Pelaksanaan Jembatan Utama Citarum
pada Proyek Pembangunan Jalan Tol Soreang – Pasir Koja Seksi I. Bandung:
Politeknik Negeri Bandung.
PT. Wika Beton. Brochure Bridge Concrete Products. Jakarta: PT. Wika
Beton.
xx
Saefulloh, Bhakti Jatnika. 2016. Perancangan Struktur Atas Jembatan Citapos
pada Proyek Pembangunan Jalan Akses PLTA Upper Cisokan PT. PLN (Persero).
Bandung: Politeknik Negeri Bandung.
Setiati, N. Retno. 2011. Jembatan Integral Gelagar Prategang. Bandung:
Kemetrian Pekerjaan Umum, Badan Penlitian dan Pengembangan, Pusat Penelitian
dan Pengembangan Jalan dan Jembatan.
Standar Nasional Indonesia. 2002. SNI 03-2847-2002 Tata Cara Perhitungan
Struktur Beton untuk Bangunan Gedung (Beta Version). Bandung. Standar
Nasional Indonesia.
Suradipraja, Disabilla Nofriari. 2016. Tinjauan Pelaksanaan Jembatan Utama
Ramp 6 Pasir Koja pada Proyek Pembangunan Jalan Tol Soreang Pasir Koja Seksi
I (Batas Awal Proyek – Sta 3+300). Bandung: Politeknik Negeri Bandung.
Susanto, Ambar. Modul Struktur Beton Dasar Jembatan. Bandung.
Susanto, Ambar. Modul Struktur Beton Jembatan 1. Bandung.
VSL. 2015. VSL Strand Post-Tensioning System. France: VSL International.