Perancangan dan Implementasi E-Library menggunakan ......Perancangan dan Implementasi E-Library...

25
Perancangan dan Implementasi E-Library Menggunakan Digital Rights Management System pada Android OS Artikel Ilmiah Peneliti : Delberth J. Beti (672009164) Yos Richard Beeh, S.T., M.Cs. Program Studi Teknik Informatika Fakultas Teknologi Informasi Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga April 2016

Transcript of Perancangan dan Implementasi E-Library menggunakan ......Perancangan dan Implementasi E-Library...

  • Perancangan dan Implementasi E-Library

    Menggunakan Digital Rights Management System

    pada Android OS

    Artikel Ilmiah

    Peneliti :

    Delberth J. Beti (672009164)

    Yos Richard Beeh, S.T., M.Cs.

    Program Studi Teknik Informatika

    Fakultas Teknologi Informasi

    Universitas Kristen Satya Wacana

    Salatiga

    April 2016

  • Perancangan dan Implementasi E-Library

    Menggunakan Digital Rights Management System

    pada Android OS

    Artikel Ilmiah

    Diajukan kepada

    Fakultas Teknologi Informasi

    untuk memperoleh Gelar Sarjana Komputer

    Peneliti:

    Delberth J. Beti (672009164)

    Yos Richard Beeh, S.T., M.Cs.

    Program Studi Teknik Informatika

    Fakultas Teknologi Informasi

    Universitas Kristen Satya Wacana

    Salatiga

    April 2016

  • `

  • `

    Lembar Persetujuan

  • `

  • `

  • `

  • `

    1

    Perancangan dan Implementasi E-Library

    Menggunakan Digital Rights Management System

    pada Android OS 1) Delberth J. Beti, 2) Yos R. Beeh

    Fakultas Teknologi Informasi

    Universitas Kristen Satya Wacana

    Jl. Diponegoro 52-60, Salatiga 50711, Indonesia

    Email: 1) [email protected], 2) [email protected]

    Abstract

    The library provides information and knowledge. The weakness of traditional libraries

    such as limited copies of books and storage space as well as the vulnerability of the book

    presents a digital library that generates knowledge access services without the limitation

    of time and space. However, the activities of copyright infringement of digital works such

    as piracy and illegal copying rife in its implementation. Based on the problem, designed

    an e-library application on Android which has a Digital Rights Management (DRM) system

    to control and protect the digital work therein. This research uses Research & Development

    method to develop the e-library application. The test results indicate that the DRM system

    developed can be implemented on the application of e-library of Android and be able to

    control and guarantee the copyrights of digital therein.

    Keywords: Library, E-Library, DRM, Android.

    Abstrak

    Perpustakaan merupakan penyedia informasi dan pengetahuan. Kelemahan perpustakan

    tradisional seperti terbatasnya eksemplar buku dan ruang penyimpanan serta rentannya

    kondisi buku menghadirkan perpustakaan digital yang menghasilkan layanan akses

    pengetahuan tanpa batas waktu maupun ruang. Namun kegiatan pelanggaran hak cipta

    karya digital seperti pembajakan dan penduplikasian marak terjadi dalam pelaksanaannya.

    Berdasarkan masalah tersebut, dirancang sebuah aplikasi e-library pada Android yang

    memiliki sebuah sistem Digital Rights Management (DRM) untuk mengontrol dan

    melindungi karya digital didalamnya. Penelitian ini menggunakan metode Research &

    Development untuk mengembangkan aplikasi e-library. Hasil pengujian menunjukkan

    bahwa sistem DRM yang dikembangkan dapat diimplementasikan pada aplikasi e-library

    Android dan dapat mengontrol serta menjamin hak cipta karya digital didalamnya

    Kata Kunci : Perpustakaan, Perpustakaan Digital, DRM, Android.

    1)Mahasiswa Program Studi Teknik Informatika, Fakultas Teknologi Informasi Universitas Kristen

    Satya Wacana, Salatiga. 2)Staff pengajar Fakultas Teknologi Informasi, Universitas Kristen Satya Wacana, Salatiga.

  • `

    2

    1. Pendahuluan

    Perpustakaan merupakan sebuah penyedia informasi dan ilmu pengetahuan.

    Perpustakaan juga memendam tanggung jawab untuk memelihara ilmu

    pengetahuan yang terdapat dalam eksemplar-eksemplar pustaka tersebut. Dalam

    pelaksanaannya terdapat beberapa permasalahan yang dihadapi yang diantaranya

    adalah ketersediaan eksemplar yang terbatas bagi pembaca, ruang dan tempat yang

    terbatas bagi koleksi buku yang terus berlipat ganda, sukarnya menjaga kondisi

    buku yang kadang termakan usia ataupun rusak dalam proses penggunaanya serta

    sulitnya mengganti eksemplar yang hilang karena kelalain pengguna [1]. Masalah-

    masalah ini terus menjadi tantangan bagi perpustakaan dalam pengelolaannya.

    Pendekatan teknologi informasi dapat menangani masalah-masalah ini yaitu

    dengan suatu perpustakaan digital yang tidak dikekang oleh ruang dan waktu.

    Perpustakaan digital atau Electronic Library merupakan suatu koleksi

    terfokus objek-objek digital, baik itu teks, video dan audio, yang bersamaan dengan

    itu juga terdapat metode-metode untuk mengakses dan mengambil, untuk

    menyeleksi, mengatur dan memelihara objek-objek digital tersebut [2]. Dengan

    perpustakaan digital, buku tidak dibatasi dengan ruangan fisik, kondisi buku tetap

    terjamin, jumlah eksemplar yang tidak terbatas, dan kemudahan dalam mengakses

    informasi yang terdapat didalamnya. Hasilnya biaya pengadaan dan pengelolaan

    koleksi menjadi lebih murah. Kemajuan teknologi di bidang mobile, juga

    mendorong keoptimalan perpustakaan digital dalam memudahkan pegguna untuk

    mengakses informasi kapan dan di mana saja.

    Konsep DRM atau Digital Rights Management hadir untuk mengatasi

    masalah rentannya aksi pelanggaran hak cipta pada perpustakaan digital. Dimana

    karya digital dapat dengan mudah duplikasikan tanpa persetujuan dari penulis.

    DRM berfungsi mengontrol dan melindungi informasi dari karya cipta tersebut

    sehingga informasi dapat digunakan sebagaimana mestinya. Penerapan teknologi

    DRM digunakan untuk membatasi hak akses informasi meskipun karya digital

    tersebut dimiliki pada perangkat pengguna sehingga meminimalisir kemungkinan

    aksi pelanggaran hak cipta seperti pembajakan dan penduplikasian konten digital

    yang terdapat di dalamnya.

    Berdasarkan latar belakang tersebut, maka dapat dirumuskan permasalahan

    yaitu bagaimana merancang dan mengimplementasikan E-Library menggunakan

    Digital Rights Management System (DRM) pada Android OS. Penelitian ini dibuat

    dengan tujuan agar dapat menghasilkan sebuah aplikasi e-library pada mobile

    Android yang dapat mengatur alur hidup karya digital dan lisensi di dalamnya nya

    serta dapat melindungi asset di dalamnya akan aksi yang melanggar hak cipta

    seperti pembajakan suatu karya digital. Penelitian ini memiliki tiga batasan masalah

    yaitu, tipe e-book yang digunakan berupa file EPUB, menggunakan web service

    berupa RESTful API berbasis HTTP, dan aplikasi yang dihasilkan terbatas pada

    platform Android.

  • `

    3

    2. Tinjauan Pustaka

    Penelitian sebelumnya yang pernah dilakukan berjudul “Library mobile

    applications in university libraries”. Chiao-Chen Chang, 2013, mencatat bahwa

    UCLA (Universitiy of California, Los Angeles) telah mengembangkan suatu

    aplikasi perpustakaan berbasis mobile Android yang memungkinkan pengguna

    untuk melakukan hal-hal umum seperti mencari katalog buku, melihat deskripsi

    serta ketersediaan buku dan mengetahui jam kerja serta kontak perpustakaan.

    Aplikasi tersebut juga dilengkapi fitur khusus dengan memanfaatkan GPS yang

    terdapat pada smartphone untuk mengarahkan ke tempat lokasi buku [3].

    Penelitian tentang sistem informasi perpustakaan berbasis mobile juga

    dilakukan oleh Singgih Lukman Anggana dan Stephanus Eko Wahyudi, 2016, pada

    penelitiannya yang berujudul “Enhancing University Library Services with Mobile

    Library Information System”. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan

    pengalaman pengguna dalam menggunakan pelayanan perpustakaan baik itu

    perpustakaan tradisional maupun perpustakaan hybrid dengan menggunakan

    aplikasi mobile pada Android. Aplikasi tersebut memungkinkan pengguna untuk

    mencari dan melihat ketersedian buku dan juga meminjam buku dari perpustakaan

    universitas yang adalah perpustakan Universitas Ciputra [4].

    Digital Library mempunyai tiga karakteristik utama yaitu menggunakan

    teknologi yang mengintegrasikan kemampuan untuk menciptakan, mencari, dan

    menggunakan informasi dalam berbagai bentuk di dalam sebuah jaringan digital

    yang tersebar luas. Memiliki koleksi yang mencakup data dan metadata yang saling

    mengaitkan berbagai data, baik di lingkungan internal maupun eksternal.

    Merupakan kegiatan mengoleksi dan mengatur sumberdaya digital yang

    dikembangkan bersama komunitas pengguna jasa untuk memenuhi kebutuhan

    informasi komunitas tersebut. Sebab itu, perpustakaan digital merupakan integrasi

    berbagai institusi seperti perpustakaan, museum, arsip, dan menyediakan informasi

    secara meluas ke berbagai komunitas [5].

    Menurut Supriyanto & Mushin, perpustakaan digital mempunyai berbagai

    manfaat seperti sebagai repository atau tempat penyimpanan karya digital, sebagai

    tempat preservasi/perawatan, sebagai media promosi/etalase hasil karya civitas

    akademika [6]. Perpustakan digital juga secara ekonomis lebih menguntungkan

    dibandingkan dengan perpustakaan tradisional. Terdapat empat alasan yaitu

    institusi dapat berbagi koleksi digital, koleksi digital dapat mengurangi kebutuhan

    terhadap bahan cetak pada tingkat lokal, penggunaannya akan meningkatkan akses

    elektronik, dan nilai jangka panjang koleksi digital akan mengurangi biaya

    berkaitan dengan pemeliharaan dan penyampaiannya [7].

    Kemajuan dalam bidang teknologi informasi dan komunikasi juga

    memudahkan seseorang untuk melakukan aksi yang melanggar hak cipta digital

    seperti melakukan duplikasi, menyebarkan bahkan menjual secara ilegal karya-

    karya digital tersebut. Penelitian berjudul “Application of Digital Rights

    Management in Library” menyebutkan bahwa terdapat suatu teknik yang dapat

    mencegah aksi yang melanggar hak cipta digital yaitu dengan memperbolehkan

    distributor karya digital tersebut untuk mengontrol bagaimana pengguna dapat

    mengakses informasi. Teknologi ini adalah Digital Rights Management (DRM),

  • `

    4

    yang membutuhkan beberapa bentuk enkripsi untuk mengontrol akses informasi,

    DRM bekerja untuk melindungi serta mengatur siklus hidup data, aturan

    penggunaan, pembayaran (dalam kasus penjualan karya digital) dan kendala-

    kendala yang terjadi pada retribusi data. Pengguna membutuhkan sebuah lisensi

    untuk membuka selubung dari data tersebut yang kemudian akan memberi akses

    untuk melihat konten yang dipilih. Hal tersebut berupa kunci individu kepada

    pengguna yang berfungsi untuk membuka enkripsi dari konten yang dipilih. DRM

    tidak memberikan full access kepada pengguna namun membatasi agar pengguna

    tidak dapat menyalin, mencetak dan menyebarkan kembali karya digital tersebut

    [8].

    Kekuatan pendorong DRM berasal dari segi industri, dimana sering terjadi

    pelanggaran hak digital seperti pembajakan. Contoh perlindungan akan karya

    digital antara lain perlindungan akan buku digital (eBook), musik elektronik, dan

    film digital. Beberapa perusahaan Internasional mengembangkan dan memproduksi

    sistem DRM sendiri seperti WMRM dari Microsoft, Helix DRM dari Helix

    Network, Content Server dari Adobe dan EMMS Dari IBM. Sistem-sistem DRM

    dapat diklasifikasikan ke dalam bermacam kategori menurut standar yang berbeda

    seperti teknik perlindungan yang dipilih, maupun objek yang dilidungi. Objek yang

    dilindungi dapat berupa software, eBook, gambar digital, media stream, dan konten

    pada perangkat mobile. Sistem DRM pada eBook yang dilindungi mempunyai dua

    jenis aplikasi yaitu toko buku online (Amazon, GooglePlay Books, eReader) dan

    perpustakaan digital (netLibrary, Apabi). Toko buku online menjual eBook

    langsung kepada pengguna sementara perpustaan digital menyediakan layanan

    peminjaman dan kedua sistem ini harus menjaga hak-hak digital karya tersebut

    terhadap kemungkinan pelanggaran dari pihak ketiga.

    Penelitian pada DRM selalu mencakup arsitektur, keamanan konten, ekspresi

    hak dan otentikasi. Sistem-sistem yang diimplementasi berbeda-beda pada setiap

    titiknya namun sistem-sistem DRM memiliki karakteristik yang sama. Arsitektur

    DRM pada umumnya terdiri dari tiga komponen utama yaitu content packaging

    server, license server dan client.

    Gambar 1 Arsitektur Umum DRM [9]

  • `

    5

    Alur arsitektur DRM pada umumnya bisa dilihat pada Gambar 1. DRM

    Packager pada content packaging server mengenkripsi konten dan mentrasfernya

    kepada client dan keterangan lisensi konten ditransfer ke license server. DRM

    Controller menerima dan menentukan cara pengguna mengakses konten tersebut,

    melalui ketentuan yang telah disisipkan dalam format paket yang permintaannya

    membutuhkan otorisasi. Jika tidak ditemukan lisensi pada mesin tersebut maka

    DRM Controller akan melakukan permintaan lisensi pada License Server dengan

    mengirimkan paket atribut pengguna dan konten tersebut. License Server

    memeriksa paket atribut pengguna dan konten yang terkait, membuat lisensi,

    kemudian dikemas dan ditransfer secara aman kepada DRM Controller. Penelitian

    ini menggunakan kembali DRM Packager untuk melakukan proses pemaketan

    konten buku, kemudian digunakan DRM License Generator untuk mengatur lisensi

    untuk pembatasan hak akses suatu buku yaitu lama pinjam buku dan stok eksemplar

    yang tersedia serta atribut identitas pengguna. DRM Controller pada penelitian ini

    terdapat pada aplikasi yang bertugas untuk membaca dan menjalankan paket buku

    dan lisensi yang telah dihasilkan.

    Keamanan Konten. Perlindungan konten digital pada umumnya didasarkan

    pada teknologi enkripsi, yaitu mengenkripsi konten digital sebelum didistribusikan.

    Sehingga pengguna ilegal tidakdapat mengakses informasi tersebut meskipun

    sudah berhasil mencegat konten selama transmisi data berlangsung. Cara lainnya

    adalah dengan Digital Watermarking. Cara ini dapat melindungi hak cipta dan

    integritas informasi. Digital Watermarking diterapkan dalam bidang-bidang kontrol

    dan monitor jarak jauh, otentikasi pemilik, verifikasi kepemilikan, pelacakan

    operasi, identifikasi konten, pembatasan pengopian dan kontrol perangkat.

    Pernyataan hak bekerja dengan Rights Expression Language (REL). Salah

    satu contoh pada area ini adalah proyek INDECS. Salah satu distribusi dasar dalam

    proyek ini yaitu memisahkan dan mengidentifikasi tiga entitas inti yaitu pengguna,

    konten, dan hak. Pengguna dapat berupa apapun baik itu pemegang hak karya

    maupun konsumen, konten juga dapat beragam jenisnya, dan entitas hak merupakan

    sebuah pernyataan perizinan, pembatasan, dan kewajiban antara entitas pengguna

    dan konten.

    Otentikasi merupakan bagan mendasar dari setiap sistem DRM karena

    merupakan fondasi dari manajemen hak. Sistem DRM memverifikasi kebenaran

    dan validitas identitas pengguna kemudian menentukan apakah layak diberikan

    otorisasi atau tidak. Teknik otentikasi yang sering digunakan adalah teknik

    konfirmasi password dan pembatasan perangkat.

    EPUB atau Electronic Publication merupakan suatu format standar publikasi

    dan dokumen digital yang berbasiskan standar web. EPUB mendefinisikan sebuah

    sarana yang mempresentasikan dan mengemas encoding terstruktur dan konten web

    yang ditingkatkan secara semantik (seperti XHTML, CSS, SVG, gambar, dan

    resource lainnya) untuk didistribusi dalam format sebuah file tunggal. EPUB

    memungkinkan penerbit-penerbit untuk memproduksi dan mengirim publikasi

    digital melalui sebuah file tunggal melalui distribusi dan menawarkan konsumen

    interoperabilitas antara software maupun hardware ebook lainnya [10]. EPUB

    bersifat reflowable sehingga tampilan teks dari publikasi digital tersebut dapat

    beradaptasi dengan sendirinya terhadap perangkat output itu sendiri. Selain bersifat

  • `

    6

    open source, EPUB dalam mengatur desain tampilan menggunakan CSS dan

    gambar vektor serta menggunakan XML out-of-line dan inline yang berguna

    memperluas fungsi EPUB sehingga dapat mendukung konten audio dan video.

    Penelitian ini menggunakan EPUB sebagai tipe file buku terpilih. Setiap isi

    file buku EPUB baik itu konten buku, file metadata dan gambar yang terdapat di

    dalamnya akan melalui proses enkripsi dan akan didekripsikan kembali pada proses

    pembacaan.

    Android adalah sebuah sistem operasi yang digunakan pada smartphone dan

    komputer tablet yang bersifat open source. Android tumbuh pesat dalam

    perkembangannya dan terus mendominasi hingga saat ini. StatCounter mencatat

    bahwa Android merupakan sistem operasi yang paling banyak digunakan secara

    global pada tahun 2015. Gambar 2, menunjukkan bahwa Android unggul dengan

    minimal 59% penggunaan dari sistem operasi lainnya. Android terus merilis sistem

    operasi versi baru setiap tahunnya dan setiap versi baru tersebut memuat fitur-fitur

    baik itu hasil interoperabilitas dengan fitur baru pada hardware maupun hasil

    pengembangan dari versi sebelumnya.

    Gambar 2 Grafik Pengguna Smartphone Secara Global Tahun 2015 [11]

    3. Metode dan Perancangan Sistem

    Metode penelitian yang digunakan adalah Metode Research & Development

    (R&D). Langkah-langkah penelitian dalam metode ini dapat dijabarkan seperti

    Gambar 3 yaitu, (1) Potensi dan Masalah, (2) Pengumpulan data, (3) Desain

    Produk, (4) Validasi Desain, (5) Revisi Desain, (6) Ujicoba produk, (7) Revisi

    Produk, (8) Ujicoba pemakaian, (9) Revisi Produk, (10) Produksi Masal.

    Gambar 3 Langkah-Langkah Penggunaan Metode Research & Development [12]

  • `

    7

    Tahap pertama memuat potensi yang dapat diangkat dari masalah yang

    diteliti. Berdasarkan penelitian-penelitan sebelumnya baik itu penelitian Chiao-

    Chen Chang, 2013, dan Anggana & Wahyudi, 2016. Aplikasi mobile yang

    diintegrasikan pada pelayanan perpustakaan hanya berupa sistem informasi

    perpustakaan pada perpustakaan hybrid dimana, pengguna dapat mencari

    ketersediaan buku, lokasi buku, deskripsi buku, meminjam buku serta melihat

    denda keterlambatan peminjaman namun belum ada fitur yang memungkinkan

    pengguna untuk meminjam buku digital dari perpustakaan tersebut. Potensi dari

    penelitian sebelumnya adalah minat pengguna perpustakaan melalui aplikasi

    mobile cukup besar dan dengan pengimplementasian e-library lebih lanjut pada

    aplikasi mobile, minat pengguna untuk membaca dapat meningkat seiring dengan

    mudahnya mengakses informasi dari perpustakaan. Pengimplementasikan fungsi-

    fungsi e-library seperti meminjam, membaca dan mengembalikan buku digital

    melalui perangkat pribadi pengguna dibutuhkan sebuah jaminan keamanan akan

    aset digital yang digunakan. Rentannya aset digital terhadap aksi pelanggaran hak

    cipta seperti penduplikasian dan pembajakan menjadi suatu rintangan bagi

    pengimplementasian e-library pada mobile.

    Pengumpulan data adalah tahap pengumpulan informasi yang dapat

    digunakan untuk perancangan yang diharapkan dapat mengatasi masalah yang

    dihadapi. Pada penelitian ini masalahnya adalah bagaimana melindungi aset digital

    yang akan diimplementasi pada e-library terhadap pelanggaran hak cipta.

    Pengumpulan informasi yang dilakukan adalah bersifat studi literatur dimana

    informasi solusi yang dikumpulkan berasal dari penelitian sebelumyan. Penelitian

    Ashis Kumar Pal, 2014, tentang perlindungan hak otoritas dan penggunaan wajar

    terhadap bahan bacaan digital dalam “Application of Digital Rights Management in

    Library”, mencatat bahwa Digital Rights Management (DRM) pada dasarnya

    adalah sarana pengiriman konten namun DRM sering dianggap sebagai sebuah

    ukuran proteksi teknis, yaitu sarana teknis yang memungkinkan pemiliki hak untuk

    mengirimkan konten digital dengan cara yang terkontrol, mencegah pengguna

    memiliki akses terhadap konten kecuali pengguna tersebut memenuhi persyaratan

    dari pemilik hak, serta mencegah pengguna mengakses konten dengan cara lainnya

    yang telah diberikan oleh pemegang hak konten digital. Pal juga menuturkan bahwa

    perpustakaan saat ini telah terlibat pada manajemen perizinan dan hak, dan dengan

    DRM perpustakaan dapat terbantu dalam mengelola layanan mereka.

    Pengimplementasian DRM mengangsurkan vendor buku untuk memberikan

    persetujuan agar buku tersebut dapat digunakan dalam e-library. Pembatasan hak

    akses atau lisensi yang diberikan dapat bervariasi menurut keingininan vendor buku

    seperti lama buku tersebut dapat dipinjam, berapa banyak stok digital yang dapat

    dipinjamkan, dan berapa banyak isi buku yang dapat diakses oleh pengguna.

    Tahap desain produk memuat perancangan sistem e-library dengan

    menggunakan sistem DRM. Perancangan sistem dibuat dengan menggunakan

    Unified Modelling Language (UML). Use case diagram digunakan untuk

    menggambarkan tindakan-tindakan yang dapat dilakukan oleh aktor. Terdapat dua

    aktor dalam sistem e-library yaitu pengguna dan admin. Use case diagram sistem

    dapat dilihat pada Gambar 4. Aktivitas yang dilakukan pengguna terjadi pada

    aplikasi perangkat mobile Android dimana, pengguna dapat mencari buku dengan

  • `

    8

    menggunakan kata kunci, meminjam buku, membaca buku serta mengatur

    preferensi baca, melihat buku yang dipinjam dan mengembalikan buku. Terdapat

    aktivitas lain yang dapat dilakukan seiring dengan kegiatan pengguna, seperti

    pengaturan preferensi baca saat membaca buku. Aktivitas yang dilakukan oleh

    Admin terjadi pada web sedangkan aktivitas oleh server dilakukan pada web server

    sistem ini. Admin dapat melihat dan memanajemen data buku, admin juga dapat

    melihat dan memanajemen data pengguna, admin juga dapat melihat data transaksi

    buku serta melakukan logout

    Gambar 4 Use Case Diagram Sistem

    Desain arsitektur system pada penelitian ini ditunjukkan pada Gambar 5.

    Sistem terdiri dari dua bagian yaitu aplikasi e-library pada perangkat Android dan

    aplikasi admin berbasis web. Aplikasi Android akan dapat berkomunikasi dengan

    server dengan menggunakan koneksi internet. Server kemudian dapat

    berkomunikasi dengan database server dan terdapat sistem DRM yang bertugas

    untuk memaketan buku dengan enkripsi, memberi lisensi serta mengatur

    pembatasan hak akses lainnya. Aplikasi web admin dapat berkomunikasi dengan

    server yang bertugas untuk mengelola data buku maupun data pengguna.

    Gambar 5 Desain Arsitektur Sistem

    update data pengguna

    delete data pengguna

    lihat data pengguna

    edit data pengguna

    tambah data pengguna

    lihat data transaksi buku

    tambah buku

    logout

    atur preferensi baca

    dekripsi data

    kata kunci buku

    lihat buku yang sedang dipinjam

    kembalikan buku

    pinjam buku

    update data buku delete data buku

    edit data buku

    lihat data buku

    cari buku baca buku

    Pengguna

    transaksi buku

    edit data transaksi buku

    Admin

    update data transaksi buku

  • `

    9

    Activity Diagram, digunakan untuk menggambarkan aliran aktivitas yang

    terjadi dalam sistem. Aktivitas utama pada penelitan ini terjadi pada saat pengguna

    meminjam buku, membaca buku dan mengembalikan buku. Rincian aktivitas

    pinjam buku dapat dilihat pada Gambar 6. Pertama pengguna memilih Cari Buku

    dan sistem akan menampilkan buku-buku yang dapat dipinjam, kemudian

    pengguna dapat memasukan kata kunci pencarian dan setelah melewati validasi

    kata kunci kunci tersebut akan diproses dan ditampilkan hasil pencariannya.

    Pengguna dapat memilih buku untuk dipinjam dan sistem akan memulai proses

    packaging dan mengenkripsi isi buku digital tersebut dan sebelum melakukan

    penambahan data transaksi buku, dilakukan penentuan lama pinjam berdasarkan

    jenis karya digital tersebut, setelah itu dilakukan pengurangan jumlah stok buku

    terkait pada database serta menjadwalkan trigger otomasi pengembalian buku. Saat

    buku telah siap maka paket buku tersebut akan ditransfer kepada pengguna dan

    sistem akan menyimpan paket buku tersebut pada penyimpanan dan database lokal

    serta mendaftarkan data buku ke trigger otomasi pengembalian pada service

    aplikasi. Buku yang baru dipinjam tersebut akan ditampilkan pada fragment koleksi

    buku yang dipinjam pengguna.

    Gambar 6 Activity Diagram Pinjam Buku

    Rincian aktivitas membaca buku dapat dilihat pada Gambar 7. Awalnya

    pengguna memilih buku dari koleksi buku yang dipinjam, setelah itu pengguna

    Start

    Input Kata Kunci Pencarian

    Memilih Buku Untuk Dipinjam

    Pilh Buku dari Koleksi Pinjam

    Mendownload buku yang dipinjam

    End

    input valid?

    false

    Menyiapkan dan mengenkripsi konten buku

    Mentransfer Buku Digital ke pengguna

    Set trigger di server untuk otomasi pengembalian buku

    Menampilkan fragment koleksi buku yang sedang dipinjam

    Menyimpan file buku ke local directory

    Menambah data buku yang dipinjam pada local DB

    Set trigger pada service mobile untuk otomasi pengembalian buku

    Menampilkan Koleksi Buku Yang Tersedia

    Tampilkan Hasil Pencarian

    true

    Menambah data transaksi peminjaman buku pada Database Server

    Mengurangkan jumlah stok buku yang dipinjam

    Menentukan lama pinjam berdasarkan jenis buku

    SistemPengguna

  • `

    10

    memilih membaca buku pada dialog konfirmasi. Sistem akan mengambil stream

    dari file buku yang terpilih, melakukan proses extract file buku tersebut, dan

    mendekripsi s erta membaca file metadata dari buku tersebut yang mengandung

    info serta konten buku lainnya seperti judul, penulis, sampul buku, dan kumpulan

    file-file terurut yang mengandung isi-isi buku. Sistem akan menampilkan halaman

    awal setelah mendapatkan list file isi buku. Sistem akan mendekripsi dan membaca

    file konten bagian buku terkait lalu menampilkan konten tersebut sehingga dapat

    dibaca oleh pengguna ketika dilakukan kegiatan navigasi dalam membaca buku.

    Gambar 7 Activity Diagram Baca Buku

    Rincian aktivitas pengembalian buku dapat dilihat pada Gambar 8. Proses

    pengembalian buku dimulai dengan pengguna memilih buku dari koleksi pinjam

    dan memilih kembalikan buku. Sistem akan melakukan konfirmasi dan jika

    terkonfirmasi maka file buku pada local directory akan dihapus, dilakukan

    penghapusan data buku yang dipinjam pada local database dengan status buku

    sudah dikembalikan, lalu mengirim request untuk menjalankan protokol

    pengembalian buku dengan parameter id_buku dan id_pengguna. Server akan

    melakukan update status transaksi buku pada database server, menambah jumlah

    stok dari buku yang dikembalikan, menghapus file buku terenkripsi untuk pengguna

    pada directory server, dan setelah itu maka sistem mobile akan menampilkan

    koleksi buku yang dipinjam dengan ketiadaan buku yang baru saja dikembalikan.

    Start

    Pilh Buku dari Koleksi

    Pilih Baca Buku

    End

    Melakukan Navigasi Halaman Buku

    Mengambil Stream File Buku

    Extract Isi File Buku

    Mendekripsi dan Membaca File Metadata Dari Buku

    Menampilkan Halaman Awal Buku

    Mengambil data buku dan path-path isi buku lainnya

    Mendekripsi dan Membaca File Konten Bagian Buku Terkait

    Menampilkan Konten Bagian Buku Terkait

    SistemPengguna

  • `

    11

    .

    Gambar 8 Activity Diagram Pengembalian Buku

    Diagram terakhir yang dirancang adalah class diagram yang menunjukkan

    struktur dan deskripsi obyek, class, package, dan relasi satu sama lain. Class

    diagram yang dirancang pada penelitian ini dapat dilihat pada Gambar 9.

    Gambar 9 Class Diagram Aplikasi

    Gambar 9 menunjukkan bahwa terdapat enam class utama pada aplikasi ini

    yang berisi kode-kode untuk meminjam, membaca dan mengembalikan buku. Class

    Resource merepresentasikan objek dari konten buku dan pada class ini dilakukan

    pembacaan buku yang melewati proses dekripsi data dari konten buku tersebut.

    Class Book merupakan representasi suatu buku yang lengkap yang berisi beberapa

    objek class Resource yang merepresentasikan berbagai jenis konten buku. Class

    Account adalah representasi dari data akun pengguna yang akan diperlukan untuk

    Start

    Pilh Buku dari Koleksi Pinjam

    Pilih Kembalikan Buku

    End

    Menghapus file buku di local directory

    Konfirmasi

    false

    true

    Delete data pinjam buku pada local DB

    Kirim request untuk menjalankan protokol pengembalian buku pada server

    update status transaksi buku pada database server

    Menampilkan fragment koleksi buku yang sedang dipinjam

    Menambah jumlah stok buku yang dikembalikan

    SistemPengguna

  • `

    12

    A B C D E

    pengaksesan layanan web dalam system dan class Transaction merupakan

    representasi data transaksi dalam peminjaman dan pengembalian buku. Class

    BookModel merupakan representasi data informasi suatu buku. Class BookView

    berfungsi untuk menangani proses membaca buku, dimana terdapat objek class

    Book dan fungsi-fungsi lainnya untuk menyiapkan file buku serta penanganan

    dalam interaksi pengguna dan sistem dalam membaca buku. Class

    BorrowBookTask berfungsi untuk menangani proses peminjaman buku, dimana

    dilakukan proses download buku, penambahan data buku ke local database dan

    penambahan pemicu untuk otomasi pengembalian. Class ReturnBookTask

    berfungsi untuk menangani proses pengembalian buku, dimana sistem akan

    melakukan request kepada server bahwa pengguna telah mengembalikan buku

    yang dipinjam serta melakukan penghapusan data serta file buku yang dipinjam.

    Class SqlLiteLibraryService berfungsi untuk menangani proses pengakesesan data

    pada local database, dengan menggunakan objek-objek dari class model yaitu class

    Transaction dan Account. SqlLiteLibraryService juga membantu class BookView,

    BorrowBookTask dan ReturnBookTask dalam penyediaan kontrol data buku

    terhadap local database serta juga menangani proses pengambilan .

    Perancangan user interface dilakukan agar aplikasi pembuatan aplikasi lebih

    mudah dan terarah. Terdapat lima rancangan UI yang akan dipakai pada

    implementasi seperti ditunjukkan pada Gambar 10, yaitu halaman utama (A),

    halaman cari buku (B), halaman pinjam buku (C), halaman pilih baca atau

    kembalikan buku (D) dan halaman membaca buku (E).

    Gambar 10 Rancangan User Interface (A) Halaman Utama (B) Halaman Cari Buku (C) Halaman

    Pinjam Buku (D) Halaman Baca Atau Kembalikan Buku (E) Halaman Baca Buku

    Tahap validasi desain merupakan proses kegiatan untuk menilai rancangan

    produk. Kegiatan validasi dapat dilakukan dengan cara menghadirkan tenaga ahli

    untuk menilai desain yang dirancang sehingga dapat diketahui kelemahan dan

    kekuatannya. Tenaga ahli yang dihadirkan adalah staf bagian Teknologi dan Sistem

    Informasi PU-Universitas Kristen Satya Wacana. Hasil analisa terhadap desain

    dirancang didapatkan bahwa diperlukannya pembatasan jumlah stok suatu karya

    digital yang kerap menjadi persyaratan dari vendor buku dan diperlukannya

    pengelompokan kategori atau jenis karya digital agar dapat menjadi acuan lama

    pinjam suatu karya.

    Berdasarkan hasil analisa oleh tenaga ahli ditemukan beberapa kelemahan

    dari desain produk sebelumnya sehingga perlu dilakukan proses revisi desain.

    Revisi desain terjadi pada desain peminjaman dan pengembalian buku. Revisi

    proses peminjaman buku yaitu dilakukan pemeriksaan pada awal proses dengan

  • `

    13

    kondisi, jika stok buku yang dicari kosong maka status buku tersebut menjadi tidak

    tersedia untuk dipinjam dan jika stok buku tersedia untuk dipinjam maka stok buku

    tersebut akan berkurang dan lama waktu peminjaman akan ditentukan berdasarkan

    jenis dari karya digital tersebut yaitu berjenis buku digital atau berjenis artikel

    digital. Revisi pada proses pengembalian buku yaitu terdapat penambahan jumlah

    stok buku terkait saat terjadi proses pengembalian buku.

    Tahap selanjutnya merupakan tahap uji coba produk, namun sebelumnya

    hasil perancangan perlu diimplementasikan menjadi aplikasi android. Implementasi

    dilakukan dengan bantuan IntelliJ IDEA sebagai alat bantu pengkodean serta

    pembangunan basis data. Aplikasi ini diimplementasikan dengan bantuan aplikasi

    PageTurner yang bersifat open source yang berfungsi sebagai pembaca dokumen

    digital yaitu EPUB dan dilakukan pengkodean untuk pengamananan data dengan

    metode AES (Advanced Encryption Standard) serta diimplementasikan sebuah web

    service bersifat REST (Representational State Transfer) yang berfungsi

    menyediakan fungsi-fungsi e-library seperti peminjaman dan pengembalian buku.

    Tahap implementasi ini menghasilkan prototype aplikasi yang kemudian akan

    dilakukan uji coba dan perbaikan produk sehingga menjadi aplikasi yang siap

    digunakan untuk pengguna pada umumnya.

    Tahap uji coba terhadap prototype aplikasi dilakukan sebagai evaluasi

    sekaligus untuk melakukan perbaikan-perbaikan. Ditemukan bahwa proses

    peminjaman, pengembalian serta baca buku berjalan dengan baik. Pembacaan data

    tercatat cukup lama pada perangkat Android yang hanya mempunyai 1 core

    processor dan berjalan dengan sistem operasi yang lama seperti sistem operasi

    Gingerbread serta terdapat kesalahan dalam proses parsing gambar pada bagian

    reader.

    Revisi produk dari prototype pertama yaitu penyesuaian panjang iterasi dalam

    proses pembangkitan kunci pada proses enkripsi AES terhadap minimum

    requirement pada perangkat Android, yaitu Android dengan 1 core processor dan

    berjalan pada sistem operasi berjenis Gingerbread. Perbaikan juga dilakukan pada

    proses parsing gambar dengan cara mengganti metode parsing data sehingga dapat

    membaca data konten gambar terenkripsi dan menampilkannya pada bagian reader

    dari aplikasi.

    Tahap selanjutnya dilakukan uji coba pemakaian prototype aplikasi dengan

    bantuan responden yaitu mahasiswa-mahasiswa pengguna PU-UKSW dan staf

    bagian Teknologi dan Sistem Informasi PU-UKSW. Hasil uji coba ditemukan

    bahwa responden merasa bahwa DRM pada prototype aplikasi cukup baik dalam

    mengatur alur buku baik itu menjaga keamanan buku akan penduplikasian dan

    pembatasan lainnya seperti lama pinjam dan stok buku yang tersedia. Responden

    juga merasa cukup puas akan kinerja dan fungsionalitas dari aplikasi seperti fungsi

    pinjam buku dan reader untuk membaca buku yang memiliki tampilan yang mudah

    dimengerti dan kinerja yang cepat dalam memproses buku untuk dibaca. Terdapat

    saran dari responden staf PU-UKSW yaitu aplikasi dapat menyediakan

    fungsionalitas untuk melihat buku yang paling banyak dipinjam dalam kurun waktu

    berbeda.

    Tahap revisi produk dilakukan apabila dalam pemakaiannya, aplikasi terdapat

    kekurangan dan kelemahan. Diperlukan pemantauan serta evaluasi yang bersifat

  • `

    14

    A B C D

    berkelanjutan sehingga dapat dilakukan penyempurnaan dan pembuatan produk

    baru lagi. Dikarenakan prototype aplikasi dapat melayani proses e-library serta

    angsuran keamanan karya digital di dalamnya dan belum ditemukan kekurangan

    serta kelamahan pada prototype ini maka belum diperlukannya revisi produk

    terhadapat prototype terakhir dari aplikasi yang dihasilkan.

    Tahap produksi masal, dilakukan setelah produk dinyatakan efektif dan layak

    untuk diproduksi masal. Diperlukan kerja sama baik pihak penyedia karya digital

    sebagai pemasok sumber informasi yang akan digunakan sebelum aplikasi dapat

    diproduksi masal. Bentuk produksi masal aplikasi berupa executable APK yang

    dapat diperbanyak, diunduh dan dipasangkan pada perangkat pengguna.

    4. Hasil dan Pembahasan

    Tampilan aplikasi dikembangkan kembali dari aplikasi open source

    PageTurner yang merupakan sebuah aplikasi reader pada Android. Gambar 11

    menunjukkan tampilan utama antar muka aplikasi. Terdapat tampilan koleksi buku

    yang dipinjam (A), tampilan menu aplikasi (B), tampilan dialog detail buku (C)

    serta tampilan saat buku sedang dibaca (D).

    Gambar 11 Tampilan Antar Muka Aplikasi (A) Tampilan Koleksi Buku (B) Tampilan Menu

    Aplikasi (C) Tampilan Dialog Detail Buku (D) Tampilan Saat Buku Dibaca

    Aplikasi yang dihasilkan memiliki fungsi utama yaitu dapat mengamankan

    karya digital yang digunakan yaitu dengan pembatasan karya digital yang dipinjam

    terhadap satu perangkat tertentu. Kode Program 1 menunjukkan proses yang terjadi

    dalam persiapan peminjaman buku. Terdapat proses penentuan waktu

    pengembalian, penambahan data peminjaman pada database serta proses enkripsi

    buku yang dipinjam sebelum buku yang dipinjam ditransferkan kepada pengguna.

    Kode Program 1 Pseudocode Proses Peminjaman Buku Pada Sistem Server

    1 SET idBook to idSelectedBook 2 CALL GeneratedEncryptedEPUB with idBook and idUser RETURNING urlFile 3 CALL DateNow RETURNING dateNow 4 SET dateBorrow to dateNow 5 CALL GetBookType with idBook RETURNING bookType 6 CALL GenerateDueDate with bookType RETURNING dateDue 7 SET stateBook to CONSTANT_ON_LOAN 8 CALL CreateLoanRecord with idBook, idUser, dateBorrow, dateDue and

    stateBook RETURNING idBookLoan

    9 CALL GetBookStock with idBook RETURNING bookStock

  • `

    15

    10 SET bookStock to bookStock – 1 11 CALL UpdateBookStock with bookStock 12 CALL SetReturnTrigger with idBookLoan and dateDue 13 CALL GetBookData RETURNING bookData 14 CALL SendRespondToUser with bookData and urlFile

    Proses enkripsi lebih lanjut dijelaskan pada Kode Program 2 dimana terdapat

    proses pembangkitan kunci yang melibatkan kode imei dari pengguna sebagai sandi

    enkripsi, saltByte, panjang iterasi serta besar byte kunci. Kunci yang dihasilkan

    akan digunakan oleh cipher dalam mengenkripsi konten buku, yang kemudian

    konten data terenkripsi tersebut akan digabungkan dengan saltBytes dan ivBytes

    sebelum ditulis ke file agar dapat digunakan lagi pada saat proses dekripsi.

    Kode Program 2 Pseudocode Proses Enkripsi Buku

    1 CALL GetBookFile with idBook RETURNING bookFile 2 CALL UnzipBook with bookFile RETURNING pathBookContents 3 CALL GetContents with pathBookContents RETURNING listContents 4 CALL PrepareEncryptedPath RETURNING encryptedPath 5 FOR each content in the listContents 6 CALL GetUserIMEI with idUser RETURNING imeiUser 7 SET iteration to 10000 8 SET keySize to 128 9 CALL GenerateSalt RETURNINIG saltBytes 10 CALL GenerateSecretKey with saltBytes,imeiUser,iteration and keySize

    RETURNING secretKey 11 CALL InitializeCipher with CONSTANT_ENCRYPT_MODE and secretKey

    RETURNING cipher 12 CALL cipher.GetIVBytes RETURNING ivBytes 13 CALL cipher.DoEncrypt with content RETURNING encryptedContentBytes 14 CALL CombineBytes with saltBytes, ivBytes and encryptedContentBytes

    RETURNING combinedBytes 15 CALL WriteToFile with encryptedPath, combinedBytes 16 END FOR 17 CALL ZipEpub with encryptedPath RETURNING bookEpubFile

    Proses dekripsi dilakukan setiap kali diperlukan untuk membaca data konten

    buku baik itu konten yang berisi keterangan maupun informasi dari buku tersebut.

    Proses dimulai dengan mengambil kode IMEI dari perangkat. Data konten buku

    kemudian akan dipecah menjadi tiga bagian sehingga didapatkan data buku

    terenkripsi, salt dan IV. Dilakukan proses pembangkitan kunci sebelum cipher

    mendekripsikan data konten buku. Data konten yang berhasil didekripsikan

    kemudian dapat dikelola selanjutnya oleh sistem baik itu ditampilkan maupun

    sebagai informasi tentang buku tersebut. Ketidaksesuaian kunci yang dihasilkan

    seperti kode IMEI yang berbeda akan menghasilkan InvalidKeyException yang

    ditangani dengan menampilkan peringatan bahwa terjadi kesalahan dalam

    membuka buku.

    Kode Program 3 Pseudocode Proses Dekripsi Buku

    1 CALL GetBookContent with idBook RETURNING bookContent 2 CALL TelephonyManager.GetImei RETURNING imei 3 CALL SplitBytes with bookContent RETURNING saltBytes, ivBytes and

    encryptedBytes 4 SET iteration to 10000 5 SET keySize to 128 6 BEGIN 7 CALL PrepareKeySpec with imei,saltBytes,iteration and keySize

    RETURNING keySpec 8 CALL GenerateSecretKey with keySpec RETURNING secretKey 9 CALL InitializeCipher with CONSTANT_DECRYPT_MODE,ivBytes and

    secretKey RETURNING cipher 10 CALL cipher.DoDecrypt with encryptedBytes RETURNING decryptedBytes

  • `

    16

    11 CALL SetContentData with decryptedBytes 12 EXCEPTION 13 WHEN InvalidKeyException 14 CALL ErrorHandler with InvalidKeyException.messages 15 END

    Pengujian dilakukan dengan melakukan wawancara pada responden

    mahasiswa-mahasiswa pengguna PU-UKSW dan staf bagian Teknologi dan Sistem

    Informasi PU-UKSW. Isi wawancara dengan responden berupa dialog kegunaan

    dan mekanisme dalam aplikasi seperti proses peminjaman yaitu pembatasan stok

    buku dan penentuan lama pinjam, fungsionalitas saat membaca serta layanan

    otomasi untuk pengembalian buku. Hasil wawancara ditemukan bahwa aplikasi

    dapat melakukan kegiatan peminjaman, pembacaan dan pengembalian buku dengan

    memiliki DRM untuk mengatur alur buku baik itu menjaga keamanan hak akses

    buku akan penduplikasian dan pembatasan lainnya seperti lama pinjam dan stok

    buku yang tersedia. Responden juga merasa cukup puas akan kinerja dan

    fungsionalitas dari aplikasi serta antarmuka dalam proses pinjam dan reader untuk

    membaca buku yang dapat dengan mudah dimengerti dan cukup menarik bagi

    pengguna untuk menggunakan aplikasi.

    5. Simpulan

    Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan didapatkan kesimpulan yaitu

    DRM dapat dimplementasikan pada e-library sebagai pengatur kelangsungan

    pengaksesan karya digital didalamnya. Sistem DRM didalamya dilengkapi dengan

    beberapa fungsi pembatasan hak akses seperti pembatasan jumlah stok buku dan

    lama pinjam serta memberikan jaminan keamanan akan karya digital yang

    digunakan didalamnya terhadap aksi pelanggaran hak cipta seperti pembajakan dan

    penduplikasian. Kode IMEI dari perangkat mobile diperlukan sebagai sandi proses

    enkripsi dan dekripsi yang berfungsi untuk pengamanan paket karya digital dan

    juga sebagai pembatas hak akses sehingga karya digital dapat bersifat ekslusif

    terhadap suatu perangkat pengguna..

    Saran pengembangan yang dapat diberikan untuk penelitian selanjutnya

    adalah penambahan fungsi dinamis kepada vendor buku sehingga pihak vendor

    dapat memilih upaya yang dapat digunakan dalam pembatasan hak akses buku,

    seperti jumlah stok buku, lama pinjam dan jumlah isi buku yang dapat diakses.

    Pengguna dapat melihat buku-buku terpopuler yang dapat dikelompokkan

    berdasarkan kurun waktu tertentu, untuk mencapai hal ini perlu dipertimbangkan

    jumlah pinjam buku serta penggunan sistem rating buku karena jumlah pinjam

    buku dapat dipengaruhi dengan jumlah stok buku yang diberikan oleh vendor buku.

    6. Daftar Pustaka

    [1] Subrata, Gatot, 2009, Perpustakaan Digital, Artikel Pustakawan Universitas

    Negeri Malang, http://lib.mic.ac.id/perpus/Makalah/KM%20Perpustakaan-

    2.pdf, Diakses pada 11 Februari 2016.

    [2] Witten, Ian H., Bainbridge, David Nichols, 2010. How to Build a Digital

    Library, Second Edition. Burlington: Morgan Kaufmann.

  • `

    17

    [3] Chang, Chiao-Chen, 2013, Library mobile applications in university libraries,

    Library Hi Tech 31: 478-492.

    [4] Anggana, Singgih Lukman, Stephanus Eko Wahyudi, 2016, Enhancing

    University Library Services with Mobile Library Information System.

    Proceedings of Second International Conference on Electrical Systems,

    Technology and Information 2015 (ICESTI 2015): 545-552. Springer

    Singapore.

    [5] Tedd, Lucy A, Andrew Lange, 2005, Digital Libraries : Principal and

    Practices in a Global Environment, Munich : K.G. Saur.

    [6] Supriyanto, Wahyu, Ahmad Muhsin, 2008, Teknologi Informasi

    Perpustakaan : Strategi Perancangan Perpustakaan Digital. Yogyakarta :

    Kanisius.

    [7] Chapman, Stephen, Anne R. Kennedy, 1996, Digital Conversion of Research

    Library Materials, D-Lib 2: 10.

    http://www.dlib.org/dlib/october96/cornell/10chapman.html, Diakses pada

    11 Februari 2016.

    [8] Pal, Ashis Kumar, 2014, Application of Digital Rights Management in

    Library, DESIDOC Library & Information Technology 34.1: 11-15.

    [9] Wang, Shujuan, Qingtang Liu, 2008, ERDRM: A Digital Rights Management

    System Model for Educational Resources, Advances in Web Based Learning-

    ICWL 2008: 69-78. Springer Berlin Heidelberg

    [10] IDPF, 2015, EPUB, http://idpf.org/epub. Diakses pada 20 Februari 2016

    [11] StatCounter, 2016, Top 8 Mobile & Tablet Operating Systems from Jan to

    Dec 2015, http://gs.statcounter.com/#mobile+tablet-os-ww-monthly-

    201501-201512. Diakses pada 22 Februari 2016.

    [12] Sugiyono, 2006, Metode penelitian kuantitatif, kualitatif dan R&D, Bandung:

    Alfabeta.