peranan-statistik

13
A. Pengertian Statistik Kata statistik berasal dari bahasa latin yaitu status yang artinya Negara atau untuk menyatakan hal–hal yang berhubungan dengan ketata negaraan .pengertian statistic ini kemudian berkembang sesuai dengan perkembangan zaman seperti berikut ini : 1. Statistik adalah sekumpulan angka untuk menerangkan sesuatu baik angka yang masih acak maupun angka yang sudah tersusun dalam suatu table 2. Statistik adalah sekumpulan cara dan aturan tentang pengumpulan , pengelohan ,analisis,serta penafsiran data yang terdiri dari angka – angka 3. Statistik adalah sekumpulan angka yang menjelaskan sifat – sifat dari data atau hasil pengamatan / penelitian Pengertian statistik yang lebih jelas dan meliputi pengertian – pengertian diatas adalah : Statistik adalah ilmu yang mempelajari tentang seluk beluk data yaitu tentang pengumpulan ,pengolahan,penafsiran,dan penarikan kesimpulan dari data yang berbentuk angka – angka Dari pengertian statistik diatas ada tiga hal pokok yang terkandung dalam statistik yaitu : 1. Data 2. Perlakuan dari data berupa pengumpulan ,pengolahan /analisis,penafsiran,dan penarikan kesimpulan 3. Angka – angka B. Pembagian Statistik 1. Pembagian Statistik berdasarkan cara pengolahan datanya Berdasarkan atas pengolahan datanya, statistik dapat dibagi dua yaitu : Statistik Deskriftif dan Statistik Inferensi . a. Statistik Deskriptif Statistik deskriftif mempunyai, Sifat : Mengumpulkan data, mengolah data, menyajikan data dan menganalisis data menginterpretasikan data untuk mengambarkan sesuatu 1

description

Peranan Statistik

Transcript of peranan-statistik

Page 1: peranan-statistik

A. Pengertian Statistik Kata statistik berasal dari bahasa latin yaitu status yang artinya Negara atau

untuk menyatakan hal–hal yang berhubungan dengan ketata negaraan .pengertian statistic ini kemudian berkembang sesuai dengan perkembangan zaman seperti berikut ini :

1. Statistik adalah sekumpulan angka untuk menerangkan sesuatu baik angka yang masih acak maupun angka yang sudah tersusun dalam suatu table

2. Statistik adalah sekumpulan cara dan aturan tentang pengumpulan , pengelohan ,analisis,serta penafsiran data yang terdiri dari angka – angka

3. Statistik adalah sekumpulan angka yang menjelaskan sifat – sifat dari data atau hasil pengamatan / penelitian

Pengertian statistik yang lebih jelas dan meliputi pengertian – pengertian diatas adalah : Statistik adalah ilmu yang mempelajari tentang seluk beluk data yaitu tentang pengumpulan ,pengolahan,penafsiran,dan penarikan kesimpulan dari data yang berbentuk angka – angka

Dari pengertian statistik diatas ada tiga hal pokok yang terkandung dalam statistik yaitu :

1. Data2. Perlakuan dari data berupa pengumpulan ,pengolahan

/analisis,penafsiran,dan penarikan kesimpulan 3. Angka – angka

B. Pembagian Statistik 1. Pembagian Statistik berdasarkan cara pengolahan datanya

Berdasarkan atas pengolahan datanya, statistik dapat dibagi dua yaitu : Statistik Deskriftif dan Statistik Inferensi .

a. Statistik Deskriptif Statistik deskriftif mempunyai,Sifat : Mengumpulkan data, mengolah data, menyajikan data dan menganalisis data menginterpretasikan data untuk mengambarkan sesuatuAlat : Tabel,Tabel baris kolom, Tabel kontigensi, tabel distribusi Grafik : Batang ,garis,lambang atau imbol pastel dan lingkarang peta atau kartogram ,pencar atau titik Hasil pengukuran : Ukuran gejala pusat ,ukuran letak,ukuran simpangan dispersi,dan variasi Statistik deskriptif atau statistik deduktif adalah bagian dari statistik yang mempelajari cara pengumpulan dan penyajian data sehingga mudah dipahami .Statistik deskriptif hanya berhubungan dengan menguraikan atau memberikan keterangan – keterangan mengenai suatu data keadaan atau fenomena .Dengan kata lain Statistik deskriptif hanya berfungsi menerangkan keadaan ,gejala,atau persoalan . Berikut ini contoh – contoh pernyataan yang termasuk dalam cakupan dalam statistik deskriptif

1

Page 2: peranan-statistik

1. Sekurang – kurang nya 10 % dari semua kebakaran disebuah kota tertentu yang dilaporkan tahun lalu diakibatkan oleh tindakan – tindakan sengaja yang tidak bertaggung jawab

2. Sebanyak 50 % diantara semua pasien yang menerima suntikan obat tertentu ,ternyata kemudian menerima efek samping obat tersebut

Penarikan kesimpulan pada statistik deskriftif ( Jika ada ) hanya ditujukan pada kumpulan data yang ada b. Statistik Inferensi Statistik Inferensial mempunyaiSifat : Mengeneralisasikan hasil atau sampel untuk populasi Alat : Estimasi atau penafsiran para meter dan pengujian hipotesis Statistik Inferensi atau statistik Induktif adalah bagian statistik yang mempelajari penafsiaran dan penarikan kesimpulan yang berlaku seacara umum dari data yang tersedia .Statistik Inferensi berhubungan dengan pendugaan populasi dan pengujian hipotesis dari suatu data keadaan atau fenomena .Dengan kata lain Statistik Inferensi berfungsi meramalkan dan mengontrol keadaan atau kejadian .Berikut ini contoh – contoh pernyataan yang termasuk dalam cakupan statistik Inferensi :

1. Akibat pembunuhan produksi minyak oleh negara – negara penghasil minyak dunia ,diramalkan harga minyak akan menjadi dua kali lipat pada tahun yang akan datang

2. Dengan mengasumsikan bahwa kerusakan tanaman kopi jenis arabica kurang dari 30 % akibat musim dingin yang lalu maka harga kopi jenis tersebut diakhir tahun nanti tidak akan lebih dari 50 sen per satu kilogram nya

Dengan demikian statistik inferensi sebenarnya merupakan kelanjutan dari statistik deskriptif .

2. Pembagian statistik berdasarkan bentuk parameternya Berdasarkan bentuk parameternya ( Data sebenarnya ) Statistik dapat dibagi atas dua yaitu Statistik parametrik dan statistik non parametrik

a. Statistik parametrik Statistik parametrik adalah statistik yang parameternya dari populasinya mengikuti situasi distribusi tertentu, seperti distribusi normal dan memiliki varian yang homogen.

b. Statistik Nonparametrik Statistik nonparametrik adalah bagian statistik yang parameter dari populasinya tidak mengikuti suatu distribusi tertentu atau memiliki distribusi yang bebas persyaratan dan variannya tidak perlu homogen.

2

Page 3: peranan-statistik

C. FUNGSI STATISTIK

Fungsi statistik antara lain sebagai berikut.1. Bank Data

Statistik sebagai bank data adalah menyediakan data untuk diolah dan diinterpretasikan agar dapat dipakai untuk menerangkan keadaan yang perlu diketahui atau diungkap.

2. Alat Quality ControlStatistik sebagai alat quality control adalah sebagai alat pembantu standardisasi dan sekaligus sebagai alat pengawasan.

3. Alat Analisis DataStatistik sebagai alat analisis data merupakan situ bentuk metode penganalisisan data.

4. Pemecahan Masalah dan Pembuatan KeputusanStatistik sebagai pemecahan masalah dan pembuatan keputusan adalah sebagai dasar penetapan kebijakan dan langkah lebih lanjut untuk mempertahankan dan mengembangkan perusahaan dalam memperoleh keuntungan.

A. Pengertian data Data adalah bentuk jamak dari datum .data merupakan keterangan –

keterangan tentang suatu hal . dapat berupa sesuatu yang diketahui atau yang dianggap atau anggapan ,atau suatu fakta yang digambarkan lewat angka ,symbol, kode dan lain – lain .

B. Jenis – jenis data Data perlu dikelompokkan terlebih dahulu sebelum digunakan dalam

proses analisis. Pengelompokkan data disesuaikan dengan karakteristik yang menyertainya .

1. Pengelompokkan data menurut sumber pengumpulannya Berdasarkan sumber pengambilannya ,data dibedakan atas dua yaitu data primer dan data sekunder .

a. data primer data primer adalah data yang diperoleh atau dikumpulkan langsung di lapangan oleh orang yang melakukan penelitian atau yang bersangkutan yang memerlukannya .data primer ini disebut juga data asli atau data baru contoh ;Data kuesioner ( data yang diperoleh melalui kuesioner ) data survey ,data observasi dan sebagainya

b. Data sekunder

3

Page 4: peranan-statistik

Data sekunder adalah data yang diperoleh atau dikumpulkan oleh orang yang melakukan penelitian dari sumber – sumber yang telah ada. data ini biasanya diperoleh dari perpustakaan atau dari laporan – laporan penelitian terdahulu . Contoh ;Data yang sudah tersedia di tempat – tempat tertentu seperti perpustakaan BPS,kantor – kantor dan sebagainya .

2. Pengelompokkan data menurut waktu pengmpulannya Berdasarkan waktu pengumpulannya , data dibedakan atas dua yaitu data berkala dan data kerat lintang

a. Data berkala ( Time series ) Data berkala adalah data yang terkumpul dari waktu kewaktu untuk memberikan gambaran perkembangan suatu kegiatan atau keadaan

Contoh ; Data perkembangan harga sembilan macam bahan pokok selama 10 bulan terakhir yang dikumpulkan setiap bulan .

a. Data kerat Lintang ( Cross section ) Data kerat lintang adalah data yang terkumpul pada suatu waktu tertentu untuk memberikan gambaran perkembangan suatu kegiatan atau keadaan pada waktu itu Contoh ;Data sensus penduduk 1990 .

3. Pengelompokkan data menurut sifatnya Berdasarkan sifatnya ,data dibedakan atas dua yaitu data kualitatif dan data kuantitatif.

a. Data kualitatif Data kualitatif adalah data yang berbentuk bilangan Contoh ; Jenis kelamin ,agama ,atau warna b. Data kuantitatif Data kuantitatif adalah berbentuk bilangan Contoh ;Tinggi panjang atau umur .

4. pengelompokkan data menurut tingkat pengukurannya Berdasarkan tingkat pengukurannya ( Skala ) ,data dibedakan atas empat yaitu data nominal , data ordinal ,data interval , data rasio .

a. Data Nominal Data nominal data yang berasal dari pengelompokkan peristiwa berdasarkan kategori tertentu yang perbedaannya hanyalah menunjukkan perbedaan kualitatif .Data ini tidak menggambarkan kedudukan objek atau kategori tersebut terhadap objek atau kategori lainnya tetap hanya sekedar label atau kode

4

Page 5: peranan-statistik

saja .data ini hanya menggelompokkan objek/kategori kedalam kelompok tertentu data ini mempuyai dua ciri yaitu ; 1. kategori data yang bersifat saling lepas ( satu objek hanya masuk pada

satu kelompok saja ) 2. Kategori data tidak disusun secara logis Contoh ;Jenis kelamin manusia : 1 Untuk pria

2 Untuk wanita b. Data ordinal Data ordinal adalah data yang berasal dari objek atau kategori yang disusun menurut besarnya,dari tingkat yang terendah ketingkat yang tertinggi atau sebaliknya,dengan jarak atau rentang yang tidak harus sama .Dat ini memiliki ciri seperti pada data nominal ditambah satu ciri lagi ,yaitu kategori data dapat disusun berdasarkan urutan logis dan sesuai dengan besarnya karakteristik yang dimiliki ,Contoh ; Mengubah nilai ujian kenilai prestasi

1. Nilai dari 80 – 100 Adalah A 2. Nilai dari 65 – 79 Adalah B 3. Nilai dari 55 – 64 Adalah C 4. Nilai dari 45 – 54 Adalah D 5. Nilai dari 0 - 44 Adalah E

C. Data Interval Data interval adalah yang berasal dari objek atau kategori yang diurutkan berdasarkan suatu atribut tertentu ,dimana jarak antara tiap objek atau kategori adalah sama besarnya interval dapat ditambah atau ikurangi .Data ini memiliki ciri sama dengan ciri pada data ordinal ditambah satu ciri lagi ,yaitu urutan kategori data mempunai jarak yang samaContoh : A B C D E1 2 3 4 5 Interval A sampai C Adalah 3 – 1 = 2 dan interval C sampai D adalah 4 – 3 = 1Kedua interval ini dapat dijumlah kan menjadi 2 + 1 = 3 atau interval antara A sampai D adalah 4 – 1 = 3 pada data ini yang dijumlahkan bukanlahkuantitas atau besaran , melainkan interval dan tidak terdapat titik nol absolut .D. Data Rasio Data rasio adalah data yang menghimpun semua ciri dari data nominal ,data ordinal ,dan data interval dan dilengkapi titik nol absolut dengan makna empiris ,angka pada data ini menunjukkan ukuran yang sebenarnya dari objek / kategori yang diukur .Contoh ;

5

Page 6: peranan-statistik

A dan B adalah dua orang mahasiswa universitas “ X “ yang nilai mata kuliah metode penelitiannya masing – masing 60 dan 90 ukuran rasionya dapat dinyatakan bahwa nilai B adalah 1,5 kali nilai A

Variabel adalah Suatu cirri yang nilainya selalu berubah nilai disini dapat berbentuk angka ( numerik ) atau berbentuk sifat ,degan pengukuran variabel maka ;

1. Dapat digambarkan suatu fenomena secara empiris 2. Dapat diperoleh data yang dapat dimanipulasi dan diolah secara statistic 3. Tiap obyek dapat dibedakan menurut angka dan sifat yang dimilikinya

Skala pengukuran yang luas digunakan dalam penelitian adalah yang dikembang kan oleh S.S ,Steven yang membagi tingkat ukuran kedalam empat kategori yakni Nominal,Ordinal ,Interval, dan Rasio A. Skala NominalSkala ini merupakan tingkat pengukuran yang paling sederhana ,nomor yang diberikan kepada obyek tidak mempunyai makna besaran ,tetapi hanya pemberian sekedar pemberian label nomor – nomor itu tidak disusun sesai dengan nomor urut atau dijumlah Contoh : Jenis kelamin ( Pria / Wanita ) Agama ( Islam, Katolik, protestan,hindu,budha ,konghuchu ) B. Skala Ordinal Pada pengukuran ordinal penomoran obyek disusun menurut besarnya skala ordinal dapat dipakai untuk menyusun urutan ( rank ) tapi nomor – nomot itu sendiri tidak menunjukkan jarak yang sama antara dua nomor Contoh ;Stadium Penyaki ( Berat ,sedang Ringan ) Pendiikan ( SD,SLTP,SLTA,PT ) Umur ( Bayi ,anak , dewasa ,tua ) C. Slala Interval Skala ini mempunyai sifat berurutan kelebihan pada skala ini adalah jarak nomor yang sama menunjukkan juga jarak yang sama pada sifat yang diukur besar iterval dapat ditambah atau dikurangi perlu diperhatikan bahwa yang dijumlah bukanlah kuantitasatau besaran ,tetapi interval pada skala interval tidak ada titk nol Contoh ; Frekwensi napas, Tekanan Darah nadi, HB , Pengetahuan dan derajat celcius D. Skala Rasio Skala Rasio adalah Tingkat pengukuran tertinggi dan seharusnya merupakan cara pengukuran yang didambakan oleh setiap peneliti kala rasio selain memiliki sifat skala nominal ,ordinal dan interval juga mempunyai titik nol. Absolut denan makna empiris pada skala rasio semua operai matematik ( Penambahan ,Pengurangan,pengalian dan pembagian ) dapat diterapkan. Contoh ;

6

Page 7: peranan-statistik

Besarnya penghasilan ( Rp ) Berat badan dan tinggi badan ( Cm ) Tingkat pengukuran ini makin tinggi nilainya secara berurutan dari sakala nominal ke skala rasi .Secara praktis perbedaan antara skala interval dan skala rasio tidak perlu dirisaukan oleh karena baik skal interval maupun skala rasio uji statistik yang digunakan tidak berbeda

TEKHNIK SAMPLING Keseluruhan obyek yang penelitian atau obyek yang diteliti tersebut adalah “populasi penelitian “ atau universe.Sedangkan sebagian yang diambil dari keseluruhan obyek yang diteliti dan dianggap mewakili seluruh populasi ini disebut “Sampel penelitian” Dalam mengambil sampel penelitian ini digunakan cara atau tekhnik – tekhnik tertentu .Sehingga sampel tersebut sedapat mungkin mewakili populasinya tekhnik ini biasanya disebut “ Tekhnik Sampling “ dalam penelitian survai ,tekhnik sampling ini sangat penting dan perlu diperhitungkan masak – masak sebab tekhnik pengambilan sampel yang tidak baik akan mempengaruhi validitas hasil penelitian tersebut Secara garis besar teknik sampling atau cara pengambilan sampel dari populasi dibedakan menjadi dua :

1. Probabilitas sampling atau Random sampling2. Non probabilitas sampling atau non Random sampling

Pada random sampling tiap unit atau individu populasi mempunyai kesempatan atau probabilitas yang sama untuk menjadi sampel.jadi nilai probabilitas tiap unit populasi untuk terpilih sebagai unit sampel adalah sama.pada non random sampling kesempatan tiap unit atau individu populasi yang nilai probabilitasnya untuk terpilih menjadi unit sampel adalah 0 atau 1.A. PROBABILITAS SAMPLING ATAU RANDOM SAMPLING

Probabilitas sampling atau Random sampling dibedakan atas : 1. Simple random sampling Cara ini digunakan jika populasi di anggap homogen, tersedia daftar dari seluruh unit populasi berikut nomor urutnya. Pengambilan unit sampel dapat dilakukan dengan pertolongaan/melalui lotre atau bilangan random.Keuntungan dari sampel random sampling adalah harga rata-rata sampel merupakan esimator rata-rata yang ”unbias” dan pelaksanaanya mudah.Kelemahan sampel dapat menyebar pada jarak yang jauh atau justru akan mengumpul area tertentu. Perlu daftar lenkap dari seluruh unit

2. Sistematic Random Sampling Cara ini digunakan untuk populasi yang dianggap homogen, tersedia daftar seluruh unit populasi berikut nomor urutnya. Pengambilan sampel pertama dilakukan sama dengan pada Simple Random Sampling, untuk sampel kedua dan seterusnya ditentukan secara sytematic, meloncat ke nomor berikutnya

7

Page 8: peranan-statistik

dengan jarak tertentu.sebagai contoh akan diambil 30 unit sampel dari populasi dengaan jumlah 90 unit. Dalam hal ini jarak atau besarnya.Dalam hal ini jarak atau besarnya loncatan adalah 90 : 31 = 3. misalnya sampel pertama jatuh pada nomor 15,maka sampel kedua dan seterusnya akan jatuh pada nomor 18 (=15 + 3 ), 21,24,27 dan seterusnya sampai di peroleh 30 unit sampel. Keuntungan dan kelemahan dari cara ini sama dengan simple Random Sampling.3. Staratified Random Sampling Cara ini di gunakan jika populasi heterogen. Dalam populasi tersebut terdiri dari strata atau lapisan yang homogen. Jika jumlah tiap unit dalam tiap strata sama, maka digunakan cara simple stratified Random Sampling. Bila jumlah unit dalam tiap starata tidak sama,digunakan Propotional Stratified Random Sampling. Perlu diingat bahwa stratifikasi dan proportional tersebut adalah usaha untuk meningkatkan derajat keterwakilan sampel yang akan diambil dari populasinya.Keuntungaan : dengan adanya stratifikasi akan meningkatkan persisi sampel terhadap populasi pelaksanaan relatif mudah Kelemahan : sampel dapat menyebar dengan jarak yang jauh diperlukan daftar seluruh unit populasi,juga stratanya.Dalam hal ini jumlah unit dalam tiap strata adalah sama, dengan demikian jumlah unit dari tiap strata dalam sampel juga sama.Perlu diingat bahwa dalam stratum homogen dan antara stratum yang satu dengaan yang lain jelas perbedaanya, sehingga tidak ada keraguaan kedudukan sebuah unit dalam stratum. Dalam hal ini jumlah unit dalam tiap strata tidak sama, maka jumlah unit dari tiap strata dalam sampel juga tidak sama, melainkan sebanding (proportional). Strata dengan jumlah unit yang besar juga diwakili lebih besar dalam sampel dan sebaiknya.tiap randomisasi stratified random sampling ini dapat dilakukan degan simple random sampling atau sytematic random sampling.4. Cluster Random Sampling Cara ini digunakan jika populasi hetorogen. Dalam populasi yang hetorogen tersebut terdiri dari kelompok-kelompok ( cluster ) yang didalamnya masih mengandung unit populasi yang hetorogen. Heterogenitas didalam cluster sama dengan populasinya. Dari cluster-cluster diambil secara random. Dari cluster terpilih kemudian diambil unit populasi secara random sehingga diperoleh sampel. Hetoregenitas sampel diharapkan sama dengan heterogenitas populasinya.Cluster Random Sampling sering juga disebut Area Random Sampling. Area dalam hal ini dapat suatu area administratif seumpama : wilayah rukun warga, desa, kecamatan, kabupaten dan seterusnya. Dapat juga are geografis tertentu seumpama, dataran tinggi, dataran rendah, pantai, aliran sungai dan sebagainya. Keuntungan : penyebaran unit populasi dapat ditekan. Tidak perlu daftar dari seluruh unit populasi dalam cluster atau area yang terpilih.

8

Page 9: peranan-statistik

Kelemahannya : sulit di peroleh cluster dengan hetrogenitas yang benar-benar sama. Sehinga sampel yang diperoleh merupakan estimator yang kasar untuk populasinya.5. Multistage Random Sampling ( lebih dari satu ) Cara ini adalah kombinasi dari cara-cara diatas, yaitu kombinasi dari simple - stratified - cluster random sampling, dengan urutan yang berfariasi.berikut ini adalah sebuah contoh kombinasi simple – cluster – stratified – proportional random sampling.

B. Non probabilitas Sampling atau Non random sampling Pengambilan sampel bukan secara acak atau random adalah : pengambilan sampel yang tidak didasarkan atas kemungkinan yang dapat diperhitungkan , tetapi semata – mata hanya berdasarkan kepada segi – segi kepraktisan belaka metoda ini mencakup beberapa tekhnik antara lain : 1. Purposive sampling Pengambilan sampel secara purposive didasarkan atas suatu pertimbangan tertentu yang dibuat oleh peneliti sendiri berdasarkan ciri atau sifat ,Sifat populasi yang sudah diketahui sebelumnya pelaksanaan pengambilan sampel secara purposive ini sebagai berikut Mula – mula peneliti mengidentifikasi semua karakteristik populasi ,misalnya dengan mengadakan studi pendahuluan atau dengan mempelajari berbagai hal yang berhubungan dengan populasi .Kemudian peneliti menetapkan berdasarkan pertimbangannya sebagian dari anggota populasi menjadi sampel penelitian sehingga tekhnik pengambilan sampel secara purposive ini didasarkan pada pertimbangan pribadi peneliti sendiri . Tekhnik ini sangat cocok untuk mengadakan studi kasus ( Case studi ) dimana banyak aspek dari kasus tunggal yang representatif untuk diamati dan dianalisis 2. Quota sampling Pengambilan sampling secara quota dilakukan dengan cara menetapkan sejumlah anggota sampel quontum atau jatah .Tekhnik sampling ini dilakukan dengan cara pertama – tama menetapkan berapa sampel jumlah sampel yang diperlukan atau menetapkan quota ( jatah ) ,kemudian jumlah dari quotum itulah yang dijadikan dasar untuk mengambil unit sampel yang diperlukan anggota populasi mana pun yang akan diambil tidak menjadi soal ,yang penting jumlah quontum yang sudah ditetapkan dapat dipenuhi .3. Accidental sampling Pengambilan sampel secara accidental ini dilakukan dengan mengambil kasus atau responden yang kebetulan ada atau tersedia .bedanya dengan purposive sampling adalah : Kalau sampel yang diambil secara purposive berarti dengan sengaja mengambil atau memilih kasus atau responden .sedangkan sampel yang diambil dari responden atau kasus yang kebetulan ada

9