PERANAN LAYANAN ANAK DI PERPUSTAKAAN DAERAH...
Transcript of PERANAN LAYANAN ANAK DI PERPUSTAKAAN DAERAH...
PERANAN LAYANAN ANAK DI PERPUSTAKAAN DAERAH
TANGERANG SELATAN DALAM MENINGKATKAN MINAT
BACA ANAK
Skripsi
Diajukan untukMemenuhi Persyaratan Memperoleh
Gelar Sarjana Ilmu Perpustakaan (S.IP)
Oleh :
Ade Zulharmain
1110025000014
PROGRAM STUDI ILMU PERPUSTAKAAN
FAKULTAS ADAB DAN HUMANIORA
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
1436 H / 2015 M
PERANAN LAYANAN ANAK DI PERPUSTAKAAN DAERAH
TANGERNAG SELATAN DALAM MENINGKATKAN MINAT BACA
ANAK
SKRIPSIDiajukan kepada Fakultas Adab dan Humaniora
Untuk Mernenuhi Persyaratan MemperolehGelar Sarjana Ilmu Perpustakaan (S.lP)
Oleh:
Adg Zulharm,ain1 1 10025000014
JURUSAN ILMU PERPUSTAKAANFAKULATAS ADAB DAN HUMANIORA
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAHJAKARTA
1436 H/2015 M
imbingan
NIP. 1971 15 199903 2 001
Nama
NIM
Judul Skripsi
LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI
Ujian Skripsi
Ade Zulharmain
I I 10025000014
Peranan Layanan.Anak di Perpustakaan Daerah Dalam
Meningkatkan Minat Baca Anak
27 Februari2015
Skripsi tersebut sudah diperbaiki sesuai saran dan komentar Tirn pe'guji sebagai syarat
untuk memperoleh gelar Sarjana Strata (S 1) pada Program Stucli Ilmu perpustakaan
Fakultas Adab dan Hihnaniora UIN Syarif Hidayatullah Jakarra.
Jakarta ,27
Tanda Tangan
Februari 2015
Tanggal
-anL{
1. Ketua Sidang
2. Sekretaris Sidang
Puneki Purnomo. MLISNIP: 19641215 199903 1005
Mulqrrin Sunrayoei. MsiNIP: 19620301 199903 1 001
?fi-'s( I Jarl/q3. Pembimbing
4. Penguji I
AIf,daJILISNIP: 19710215 199903 2 001
Nurul Ha.vati" M.Hum
Pungki Pumorno. MLISNrP. 19641215 199903 I 00s
\71 znrs
ls
Wsf".r't't{5. Penguji II
SURAT PERNYATAAN
Saya yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama :Ade Zulharmain
NIM :1110025000014
Jurusan : Ilmu Perpustakaan
Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi yang berjudul : 'sPeranan Layanan Anak di
Perpustakaan Daerah Tangerang Selatan Dalam Meningkatkan Minat Baca Anak"
adalah benar merupakan karya sendiri dan tidak melalcukan tindakan plagiat dalam
penyusunan skripsi ini telah saya cantumkan sumber pengutipannya dalam daftarpustaka.
Saya bersedia untuk melakukan proses yang semestinya dengan undang-undang jika
ternyata skripsi ini secara prinsip merupakan plagiat atau jiplakan dari karya orang lain.
Demikian pernyataan ini dibuat dengan segala akibat yang timbul di kemudian harimenjadi tanggung jawab saya.
Jakarta,15 April 2015
Ade Zulharmain
iii
ABSTRAK
Ade Zulharmain (NIM. 1110025000014).
Peranan Layanan Anak di Perpustakaan Daerah Tangerang Selatan Dalam
Meningkatkan Minat Baca Anak.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat minat baca anak yang menjadi
pemustaka di Perpustakaan Daerah Tangerang Selatan, dan peranan layanan anak
di Perpustakaan Daerah Tangerang Selatan dalam memenuhi kebutuhan informasi
anak. Penelitian ini dilakukan dari bulan Juni 2014 sampai dengan Februari 2015
di lingkungan Perpustakaan Daerah Tangerang Selatan, menggunakan metode
pendekatan kuantitatif. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah dengan
menggunakan kuesioner. Hasil penelitian menunjukkan bahwa, tingkat minat baca
anak di Perpustakaan Daerah Tangerang Selatan memperoleh hasil sangat baik
(3,49). Hasil dari tiap indikator layanan anak di Perpustakaan Daerah Tangerang
Selatan adalah baik (3,2). Sedangkan skor dari tiap indikator minat baca anak
memperoleh hasil sangat baik (3,49), peranan yang dirasakan pemustaka anak-
anak yaitu: ruang layanan anak memberikan kenyamanan, koleksi yang sangat
lengkap, koleksi sesuai dengan kebutuhan informasi, koleksi tertata rapih,
pustakawan membantu dalam mendapatkan informasi, pustakawan memberikan
pelayanan sangat baik, mudah dalam meminjam buku, mudah dalam
mendaftarkan menjadi anggota, lokasi perpustakaan mudah untuk dikunjungi, jam
operasional memenuhi kebutuhan informasi.
Kata kunci: layanan anak, perpustakaan daerah, minat baca
iv
ABSTRACT
Ade Zulharmain (NIM. 1110025000014).
The Role of Library Services for Children at the South Tangerang Public Library
in Improving Their Reading Interest.
This research aims to know the level of children reading interest in the Public
Library of South Tangerang and the role of childrens services in the Public
Library of South Tangerang in meeting the needs of the childrens information.
This research was conducted from June 2014 to February 2015 in South Tangerang
Public Library, using the method of a quantitative approach. Data collection
techniques used is by using a questionnaire. The results showed that the level
children reading interest in the Public Library of South Tangerang obtained
excellent results (3,49). The results of each of the indicators of childrens services
in the Public Library of South Tangerang is good (3,2). While the score of each
indicator children reading interest obtained excellent results (3,49), the role of
perceived: child services spaces provide comfort, a collection of information
according to your needs, providing excellent services, easy to borrow books in self
subscribe to become a member, the location of the library is easy to visit, bussines
hours meets the information needs.
Keywords: childrens services, public library, reading interest.
v
KATA PENGANTAR
Syukur Alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah Swt sang
pencipta yang maha Kaya atas berkat, rahmat, taufik, hidayah, dan limpahkan
petunjuk-Nya akhirnya penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul:
Peranan layanan Anak di Perpustakaan Daerah Tangerang Selatan Dalam
Meningkatkan Minat Baca Anak. Shalawat serta salam semoga senantiasa
tercurah kepada Nabi Muhammad Saw beserta keluarga dan para sahabatnya yang
telah membawa petunjuk dan pedoman hidup bagi manusia.
Oleh karena itu, tanpa mengurangi rasa terima kasih kepada orang-orang
yang tidak penulis sebutkan namanya.
Penulis perlu menyampaikan terima kash khususnya kepada:
1. Bapak Prof. Dr. Sukron Kamil, M.Ag (2015) dan Bapak Prof. Dr. Oman
Fathurahman, M.Hum (2014) Dekan Fakultas Adab dan Humaniora
Univeritas Islam negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
2. Bapak Pungki Purnomo, MLIS, selaku Ketua Jurusan Ilmu Perpustakaan.
Terima kasih atas perhatian yang telah bapak berikan.
3. Bapak Mukmin Suprayogi, M.Si, selaku Sekretaris Jurusan Ilmu
Perpustakaan. Terima kasih atas perhatian yang telah bapak berikan
4. Ibu Alfida, M.LIS, selaku Dosen Pembimbing. Terima kasih atas
bimbingan serta saran dalam penyusunan skripsi ini.
5. Ibu Nurul Hayati, M.Hum selaku Dosen Pembimbing Akademik. Terima
kasih atas bimbingan serta saran dalam penyusunan skripsi ini.
vi
6. Bapak Dr. Chaerudin, MM, M.Si selaku kepala Perpustakaan Daerah
Tangerang Selatan. Terima kasih telah memperbolehkan penulis untuk
melakukan penelitian di perpustakaan yang Bapak pimpin.
7. Bapak Iif Miftahudin, A.Md, selaku staf Perpustakaan Daerah Tangerang
Selatan. Terima kasih atas keramahannya dan telah memberikan banyak
informasi kepada penulis untuk menyelesaikannya penelitian ini.
8. Bapak dan Ibu Dosen di lingkungan Jurusan Ilmu Perpustakaan untuk
setiap ilmu pengetahuan, wawasan dan pengalaman yang telah diberikan
kepada penulis selama kuliah.
9. Sahabat-sahabatku semasa kuliah keluarga besar JIPERS terutama IPI A
2010, IPI B 2010 dan IPI C 2010 yang tak bisa sebutkan satu persatu, yang
selalu memberikan informasi dan motivasi selama kuliah dan penulisan
skripsi. Tetap menjaga silaturahmi diantara kita warga JIPERS 2010.
10. Orang tua yakni H. Umardani dan Hj. Nasroh selalu setia memberikan
segalanya demi kebaikanku. Terima kasih atas setiap doa yang engkau
lantunkan untukku dan dukungan yang tiada henti-hentinya.
11. Kakak Widya Sari, Idha Farida, Devialina Puspita yang selalu memberikan
motivasi.
12. Febrina Kusanaeni, Reza Fauzi, Sapari, Fadhilah Ardiansyah, Agung
Sanjaya. Terima kasih atas bantuannya dan telah memberikan informasi
kepada penulis untuk menyelesaikan penelitian ini.
13. Serta semua pihak yang Penulis tidak dapat disebutkan satu persatu yang
telah membantu penyusunan Skripsi ini.
vii
Sesungguhnya Penulis menyadari bahwa dalam penulisan skripsi
ini masih terdapat banyak kekurangan dan jauh dari kesempurnaan. Oleh
karena itu, penulis terbuka dan bersedia menerima setiap kritik dan saran
yang membangun dari Pembaca untuk kebaikan pembuataun laporan
penelitian selanjutnya, penulis juga memohon maaf apabila ada kekeliruan
atau hal yang tidak berkenan dalam penyususnan skripsi ini. Akhir kata
semoga skripsi ini dapat berguna bagi penulis dan setiap pembacanya.
Wassalamualaikum Wr.Wb
Jakarta, Februari 2015
Penulis
viii
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN ................................................................................... i
SURAT PERNYATAAN ...................................................................................... ii
ABSTRAK ............................................................................................................ iii
ABSTRACT .......................................................................................................... iv
KATA PENGANTAR ............................................................................................ v
DAFTAR ISI ....................................................................................................... viii
DAFTAR TABEL ................................................................................................ xi
DAFTAR GAMBAR ........................................................................................... xii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ............................................................................... 1
B. Pembatasan dan Perumusan Masalah........................................................... 6
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian .................................................................... 7
D. Definisi Istilah .............................................................................................. 8
E. Sitematika Penulisan .................................................................................... 9
BAB II TINJAUAN LITERATUR
A. Perpustakaan Umum .................................................................................. 11
B. Layanan Anak ............................................................................................ 14
1. Pengertian Layanan Anak ...................................................................... 14
2. Tujuan Pelaksanaan Layanan Anak ....................................................... 15
3. Kegiatan Layanan Anak di Perpustakaan Umum .................................. 17
C. Minat Membaca ......................................................................................... 23
1. Definisi Minat dan Membaca ................................................................ 23
2. Faktor Yang Mempengaruhi Minat Baca .............................................. 29
D. Penelitian Terdahulu .................................................................................. 32
BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis Pendekatan Penelitian ....................................................................... 35
ix
B. Populasi dan Sampel .................................................................................. 35
C. Sumber Data ............................................................................................... 37
D. Teknik Pengumpulan Data ......................................................................... 37
E. Teknik Pengolahan dan Analisis Data ....................................................... 38
F. Jadwal Penelitian ........................................................................................ 41
BAB IV HASIL PENELITIAN
A. Profil Objek Penelitian ............................................................................... 42
1. Sejarah Singkat Perpustakaan Daerah Tangerang Selatan ................... 42
2. Visi dan Misi Perpustakaan Daerah Tangerang Selatan ...................... 43
3. Tujuan Pokok Perpustakaan Daerah Tangerang Selatan ..................... 43
4. Struktur Organisasi Kantor Perpstakaan Daerah Tangerang
Selatan .................................................................................................. 44
5. Sumber Daya Manusia di Perpustakaan Daerah Tangerang
Selatan .................................................................................................. 45
6. Koleksi Perpustakaan Daerah Tangerang Selatan................................ 46
7. Keanggotaan di Perpustakaan Daerah Tangerang Selatan ................... 47
8. Sistem dan Jenis Layanan Pepustakaan Daerah Tangerang
Selatan .................................................................................................. 49
9. Sistem Perpustakaan Daerah Tangerang Selatan ................................. 52
10. Fasilitas Perpustakaan Daerah tangerang Selatan ................................ 53
11. Jam layanan dan Alamat Perpustakaan Daerah Tangerang
Selatan .................................................................................................. 55
B. Hasil Penelitian
1. Responden ............................................................................................ 56
2. Profil Responden .................................................................................. 56
3. Hasil Kuesioner Tertutup ..................................................................... 57
x
a. Minat Baca ............................................................................... 58
b. Layanan Anak .......................................................................... 67
c. Peranan Layanan Anak di Perpustakaan Daerah
Tangerang Selatan Dalam Meningkatkan Minat Baca
Anak ......................................................................................... 84
4. Hasil Kuesioner Terbuka...................................................................... 81
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan ................................................................................................ 85
B. Saran ........................................................................................................... 86
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 87
LAMPIRAN-LAMPIRAN
BIODATA PENULIS
xi
DAFTAR TABEL
3.1 Contoh Pengukuran Peranan ......................................................................... 41
3.2 Jadwal Penyebaran Kuesioner....................................................................... 41
4.1 SDM Perpustakaan Daerah Tangerang Selatan ............................................ 46
4.2 Jumlah Koleksi Perpsustakaan Daerah Tangerang Selatan Tahun
2014 ............................................................................................................... 46
4.3 Usia Responden ............................................................................................. 56
4.4 Kelas Responden ........................................................................................... 57
4.5 Membaca Buku di Perpustakaan Karena Suasana Sangat Nyaman .............. 58
4.6 Membaca Buku di Perpustakaan Karena Banyak Pilihan Buku ................... 58
4.7 Membaca Buku di Perpustakaan Karena Tujuan Kesenangan/Hobi ............ 59
4.8 Membaca Buku di Perpustakaan Untuk Membantu Mengerjakan
Tugas Sekolah ............................................................................................... 60
4.9 Membaca Buku di Perpustakaan Untuk Tujuan Meningkatkan
Pengetahuan/Wawasan .................................................................................. 61
4.10 Membaca Buku di Perpustakaan Untuk Mengisi Waktu Luang ................... 62
4.11 Membaca Buku di Perpustakaan Karena Letak Perpustakaan Sangat
mudah Untuk dikunjungi .............................................................................. 63
4.12 Membaca Buku di Perpustakaan Untuk Tujuan Memuaskan Pribadi .......... 64
4.13 Membaca Buku di Perpustakaan Karena Membaca Adalah
Kebutuhan ..................................................................................................... 65
4.14 Membaca Buku di Perpustakaan Untuk Menyelesaikan Target
Dalam Membaca Buku .................................................................................. 66
xii
4.15 Skor Rata-Rata Tiap Indikator Minat Baca ................................................... 67
4.16 Ruang Layanan Anak Sangat Nyaman ......................................................... 68
4.17 Fasilitas Memadai ......................................................................................... 68
4.18 Koleksi-Koleksi Perpustakaan Sangat Lengkap ........................................... 69
4.19 Koleksi Perpustakaan Sesuai Dengan Kebutuhan Informasi ........................ 70
4.20 Koleksi Tertata Dengan Rapih ...................................................................... 71
4.21 Mengikuti Kegiatan Nonton Film ................................................................. 72
4.22 Mengikuti Kegiatan Menggambar ................................................................ 73
4.23 Mengikuti Kegiatan Mendongeng................................................................. 74
4.24 Staff/Pustakawan Sangat Membantu Dalam Mendapatkan Informasi.......... 75
4.25 Sikap Staff/Pustakawan Memberikan Pelayanan Sangat Baik ..................... 75
4.26 Staff/Pustakaawan Membantu Dalam Mengerjakan Tugas Sekolah ............ 76
4.27 Meminjam Buku di Perpustakaan Tidak lah Sulit ........................................ 77
4.28 Mudah Dalam Mendaftarkan Diri Menjadi Anggota .................................... 78
4.29 Lokasi Perpustakaan Tidak Mnyulitkan Untuk Berkunjung ......................... 79
4.30 Jam Operasional Perpustakaan Memenuhi Kebutuhan Informasi ................ 79
4.31 Skor Rata-Rata Tiap Indikator Pelayanan Anak ........................................... 80
4.32 Saran .............................................................................................................. 81
4.33 Harapan ......................................................................................................... 83
xiii
DAFTAR GAMBAR
4.1 Struktur Organisasi Perpustakaan Daerah Tangerang Selatan ................... 45
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Kebutuhan informasi pada zaman sekarang ini sangat tinggi.
Perpustakaan sangatlah berperan dalam menyebarluaskan informasi untuk
memenuhi kebutuhan para pemakai atau pengguna perpustakaan.
Perpustakaan daerah sebagai unit informasi yang berfungsi sebagai pusat
pengadaan, pelestarian, penyimpanan, dan penyebarluasan informasiyang
mempunyai peranan yang penting dalam menunjang kegiatan mencerdaskan
masyarakat. Perpustakaan harus dapat mengelola informasi dengan baik dan
professional agar menciptakan perpustakaan yang dapat memuaskan para
pemakainya.
Keberhasilan perpustakaan dalam memeberikan jasa layanan dapat
diukur dari seberapa besar kepuasan yang diterima oleh pemustaka. Yang
dimaksud pemustaka adalah pengguna perpustakaan, yaitu perseorangan,
kelompok orang, masyarakat atau lembaga yang memanfaatkan fasilitas
perpustakaan. Kepuasan pemustaka (user satisfaction) merupakan barometer
keberhasilan suatu perpustakaan. Semakin tinggi tingkat kualitas pelayanan
yang dipersepsikan, maka semakin meningkat pula kepuasan pemustaka
terhadap layanan yang diberikan.1
Perpustakaan memiliki macam-macam jenis, yaitu: Perpustakaan
Internasional, Perpustakaan Nasional, Perpustakaan Umum dan Perpustakaan
1 Chaterina ET. Membangun Citra Perpustakaan Melalui Kualitas Layanan, (Yogyakarta:
Sangkakala, 2011) h. 4
2
keliling, Perpustakaan Swasta (pribadi), Pepustakaan Khusus, Perpustakaan
Sekolah, Perpustakaan Perguruan Tinggi, dan disamping itu tumbuhlah sejenis
badan yang juga bergerak dalam bidang informasi yaitu: Dokumentasi dan
Arsip.2
Perpustakaan daerah/kotamadya dikelompokan ke dalam perpustakaan
umum, Perpustakaan kotamadya merupakan perpustakaan umum yang
dikelola oleh kotamadya yang berfungsi sebagai pusat belajar, jasa referensi
dan informasi, penelitian dan referensi bagi seluruh lapisan masyarakat.3
Perpustakaan umum yang didanai dari sumber yang berasal dari masyarakat
seperti pajak dan retribusi, yang kemudian di kembalikan kepada masyarakat
dalam bentuk layanan.4 Perpustakaan umum sesuai dengan tugas dan
fungsinya adalah memberikan bantuan pelayanan kepada masyarakat melalui
pendayagunaan koleksi bahan pustaka untuk keperluan pendidikan, penelitian,
ilmu pengetahuan, dan rekreasi.5
Pelayanan pada perpustakaan umum diberikan kepada masyarakat dari
semua umur, termasuk di dalamnya adalah anak-anak. Layanan anak-anak
dapat dikatakan sebagai upaya dari Perpustakaan Umum untuk menjaring
pembaca sebanyak-banyaknya, dan sedini mungkin mengenal perpustakaan.
Salah satu kegiatan layanan perpustakaan umum adalah layanan anak-anak
atau dikenal dengan seksi anak-anak.6 Anak-anak dari segala usia harus
mencari perpustakaan menjadi tempat yang menarik untuk dikunjungi.
2 Sulistyo Basuki,Pengantar Ilmu Perpustakaan, (Jakarta : PT. Gramedia pustaka utama,
1991) h.148-161. 3 Sulistyo Basuki, Pengantar Ilmu Perpustakaan, h.47.
4 Sulistyo Basuki. Pengantar Ilmu Perpustakaan, h. 46.
5 Taslimah Yusuf, Manajemen Perpustakaan Umum, (Jakarta: Universitas Terbuka, 1996)
h. 174. 6 Taslimah Yusuf, Manajemen Perpustakaan Umum ,h. 174.
3
Menurut Basuki perpustakaan anak atau layanan anak adalah perpustakaan
yang mengkhususkan diri dalam koleksi dan pelayanan untuk anak-anak,
umumnya para anggotanya yang berusia antara 4 sampai dengan 15 tahun.7
Kemampuan membaca merupakan sesuatu yang penting bagi anak-anak,
karena dengan membaca anak-anak akan banyak mendapatkan informasi.
Minat baca merupakan kecendrungan jiwa yang mendorong seseorang berbuat
sesuatu terhadap membaca. Orang yang memiliki minat baca yang tinggi akan
mengisi waktu luang dengan membaca. Namun, anak-anak yang tidak
memahami pentingnya membaca, sehingga anak-anak tidak akan termotivasi
untuk belajar. Belajar membaca merupakan usaha yang harus terus menerus
kita lakukan, dan anak-anak yang melihat tingginya nilai membaca dalam
kegiatan pribadinya akan lebih giat dibandingkan dengan anak-anak yang
tidak menemukan keuntungan dari kegiatan membaca.8
Lingkungan keluarga merupakan tempat pertama kali untuk
memperkenalkan kegiatan baca terhadap anak, karena anak-anak tumbuh dan
berkembang oleh pengaruh orang tua. Karena jika anak berkembang di
lingkungan buku dan bahan bacaan, dia akan tumbuh menjadi seorang yang
suka membaca.9 Oleh karena itu, orang tua harus memahami hal tersebut jika
ingin anaknya menjadi seseorang yang gemar membaca nantinya. Dengan
memberikan bimbingan membaca terhadap anak, akan memudahkan mereka
dalam menumbuhkan kebiasan membaca pada diri mereka. Maka dengan
7 Sulistyo basuki, Periodisasi Perpustakaan Indonesia (Bandung: Remaja Rosdakarya) h.60.
8 Darmono, Manajemen dan Tata Kerja Perpustakaan Sekolah (Jakarta: Gramedia
widiasarana Indonesia, 2001) h.182. 9 Ridwan A Siregar, Pembinaan Minat Baca Anak, (Sumatra Utara: USU e-Repository,
2008) h. 2
4
demikian mereka akan merasakan manfaat dari membaca sehingga mereka
ketagihan untuk membaca. Darmono mengungkapkan bahwa minat dan
kegemaran membaca tidak datang dengan sendirinya dimilliki oleh seseorang,
termasuk anak-anak dalam usia sekolah. Minat baca dapat tumbuh dan
berkembang dengan cara dibentuk.10
Oleh karena itu, untuk mengembangkan
minat baca perlu melibatkan beberapa unsur yaitu anak-anak, guru sekolah,
orang tua, lingkungan masyarakat, lembaga masyarakat dan pemerintah,
semua elemen tersebut harus saling bekerja sama untuk menumbuhkan minat
baca terhadap anak karena dengan bekerja sama sesuatu yang sulit dicapai
akan mudah didapat.
Perpustakaan dapat menjadi alat untuk menumbuhkan dan meningkatkan
minat baca bila perpustakaan dapat berfungsi sebagai pusat minat baca.11
Dengan menyediakan berbagai bahan dan kegiatan, perpustakaan umum
memberikan kesempatan bagi anak-anak untuk pengalaman kenikmatan
membaca dan kegembiraan menemukan pengetahuan dan karya imajinasi.
Salah satu layanan anak pada perpustakaan umum yang ada saat ini adalah
Perpustakaan Daerah Tangerang Selatan.
Kantor Perpustakaan Daerah Tangerang Selatan merupakan salah satu
lembaga teknis daerah yang dibentuk berdasarkan peraturan Daerah Kota
Tangerang Selatan Nomor 6 Tahun 2010 tentang organisasi perangkat daerah.
Lembaga teknis ini merupakan unsur pendukung dalam bidang perpustakaan
10
Darmono, Manajemen dan Tata Kerja Perpustakaan Sekolah, h.184-185 11
Kosam Rimbarawa, Aksentuasi perpustakaan dan pustakawan ( Jakarta : Ikatan
Pustakawan Indonesia, 2006), h.276.
5
di daerah Tangerang Selatan. Perpustakaan Daerah Tangerang Selatan terletak
di Graha Mitra Jalan Raya Siliwangi No.3 Rt.01 Rw.04 Pondok Benda
Pamulang 15416.12
Layanan anak pada Perpustakaan Daerah Tangerang Selatan terdapat di
lantai 1 Perpustakaan Daerah Tangerang selatan. Perpustakaan Daerah
Tangernag Selatan memiliki koleksi sebanyak 17.726 eksemplar dan koleksi
digital 1.000 keping, dan koleksi permainan seperti: lego, puzzle, origami, dan
lain-lain.13
Perpustakaan Daerah Tangerang Selatan pada layanan anak setiap
hari nya dikunjungi 20-25 pemustaka anak. Berdasarkan dari jumlah
penduduk yang terdapat di daerah Tangerang Selatan seharusnya pengunjung
yang mengunjungi perpustakaan bisa melebihi dari data yang di peroleh
sekarang ini. Untuk itu Perpustakaan Daerah Tangerang Selatan mempunyai
tugas untuk meningkatkan minat baca masyarakat khsusunya di daerah
Tangerang Selatan.14
Selanjutnya melihat dari misi Perpustakaan Daerah Tangerang Selatan
yaitu Meningkatkan Minat Budaya Baca Masyarakat dan tujuan yaitu
Memasyarakatkan Minat Budaya Baca Masyarakat, dalam hal ini
Perpustakan Daerah Tangerang Selatan harus menjalankan misi dan tujuan
tersebut untuk menjadikan masyarakat daerah Tangerang Selatan yang gemar
membaca. Maka dari itu peneliti ingin mengetahui bagaimana peranan
12
Perpustakaan Daerah Tangerang Selatan,
http://www.perpusdatangsel.com/index.php?pilih=hal&id=4, diakses tanggal 15 April 2014. 13
Iif Miftahudin, Staf Perpustakaan Tangerang Selatan, wawacara, Tangerang Selatan, 4
April 2014. 14
Iif Miftahudin, Staff Perpustakaan Tangerang Selatan, wawacara, Tangerang Selatan, 4
April 2014.
http://www.perpusdatangsel.com/index.php?pilih=hal&id=4
6
Perpustakaan Daerah Tangerang Selatan dalam meningkatkan minat baca
masyarakat khususnya masyarakat daerah Tangerang Selatan. Peneliti
memfokuskan penelitian ini di bagian layanan anak, maka sudah maksimal
pelayanan yang diberikan untuk anak? lalu peran yang diharapkan dari
pelayanan anak dalam meingkatkan minat baca, apakah sudah sesuai dengan
apa yang diharapkan atau layanan anak tersebut hanya sekadar pelengkap saja.
Dalam hal ini perpustakaan mempunyai tugas bagaimana bisa memberikan
pelayanan yang baik untuk anak, agar bisa terwujudnya misi dan tujuan
perpustakaan yaitu untuk meningkatkan minat budaya baca masyarakat
khususnya anak-anak.
Oleh karena itu, berdasarkan fenomena yang telah diuraikan di atas maka
peneliti tertarik untuk mengangkat tentang peranan layanan anak dalam minat
baca anak dan untuk meneliti seberapa besar peranan layanan anak khususnya
di Perpustakaan Daerah Tangerang Selatan. Maka dari itu peneliti berniat
untuk melakukan skripsi dengan judul PERANAN LAYANAN ANAK DI
PERPUSTAKAAN DAERAH TANGERANG SELATAN DALAM
MENINGKATKAN MINAT BACA ANAK.
B. Pembatasan dan Perumusan Masalah
1. Pembatasan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, agar penelitian skripsi ini lebih terarah
dan jelas maka yang akan diteliti adalah:
a. Tingkat minat baca anak yang menjadi pemustaka di Perpustakaan
Daerah Tangerang Selatan.
7
b. Peranan layanan anak di Perpustakaan Daerah Tangerang Selatan
dalam meningkatkan minat baca anak.
2. Perumusan Masalah
Untuk menjawab hal tersebut di atas maka dibuatlah rumusan masalahnya
seperti berikut :
a. Bagaimana tingkat minat baca anak yang menjadi pemustaka di
Perpustakaan Daerah Tangerang Selatan?
b. Bagaimana peranan layanan anak di Perpustakaan Daerah Tangerang
Selatan dalam meningkatkan minat baca anak?
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian
1. Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk :
a. Mengetahui tingkat minat baca anak yang menjadi pemustaka di
Perpustakaan Daerah Tangerang Sealatan.
b. Mengetahui peranan layanan anak di Perpustakaan Daerah Tangerang
Selatan dalam memenuhi kebutuhan informasi anak.
2. Manfaat Penelitian
a. Manfaat akademis
1) Penelitian ini diharapkan dapat memperkaya khazanah
pengetahuan dalam bidang perpustakaan, khususnya mengenai
layanan anak di perpustakaan.
2) Penelitian ini diharapkan menjadi acuan penelitian selanjutnya
yang memiliki kesamaan topik dengan penelitian ini.
8
b. Manfaat praktis
1) Penelitian ini diharapkan menjadi gambaran bagi Perpustakaan
Daerah Tangerang Selatan mengenai minat baca yang menjadi
pemustaka.
2) Penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan bagi
Perpustakaan Daerah Tangerang Selatan dalam mengambil
kebijakan terkait dengan pengembangan layanan anak dalam
meningkatkan minat baca anak.
D. Definisi Istilah
Layanan Anak adalah layanan yang biasanya diberikan untuk anak-
anak mulai dari anak-anak usia prasekolah sampai tingkat menengah pertama
atau paling tidak sampai tingkat sekolah dasar. Layanan perpustakaan untuk
anak adalah bagian penting yang tak terpisahkan dari perpustakaan umum,
karena anak-anak adalah bagian dari masyarakat secara umum, dimana
merekalah yang menjadi tujuan atau sasaran dari layanan yang diadakan
perpustakaan umum tersebut.
Perpustakaan Daerah adalah perpustakaan yang diselenggarakan
oleh dana umum dengan tujuan melayani masyarakat umum.
Minat Baca adalah sikap positif dan adanya rasa keterikatan dalam diri
terhadap aktivitas membaca dan tertarik terhadap buku bacaan meliputi
perasaan senang terhadap buku bacaan, kesadaran akan manfaat membaca,
jumlah buku bacaan yang pernah dibaca dan perhatian terhadap buku bacaan.
9
E. Sistematika Penulisan
Dalam sistematika penulisan ini akan menguraikan secara sistematis
mulai dari Bab I sampai Bab V dengan rincian sebagai berikut:
BAB I PENDAHULUAN
Bab ini berisi tentang latar belakang masalah, pembatasan dan
perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, definisi
istilah dan sistematika penulisan.
BAB II TINJAUAN LITERATUR
Bab ini memuat teori-teori yang berasal dari kajian yang
berkaitan dengan gambaran tentang pengertian, fungsi, dan peran
perpustakaan umum. Pengertian layanan anak, kegiatan layanan
anak, serta pengertian kebutuhan informasi, minat baca anak dan
penelitian terdahulu.
BAB III METODE PENELITIAN
Pada bab ini akan membahas jenis pendekatan penelitian,
populasi dan sampel, sumber data, teknik pengumpulan data,
teknik pengolahan dan analisis data.
BAB IV HASIL PENELITIAN
Pada bab ini akan membahas tentang sejarah singkat, visi dan
misi, struktur organisasi, pustakawan, pemustaka, koleksi, sistem
dan jenis layanan Perpustakaan Daerah Tangerang Selatan. Bab
ini juga membahas tentang hasil penelitian yang berkaitan dengan
tingkat minat baca anak di Perpustakaan Daerah Tagerang
10
Selatan, Serta kegiatan layanan anak, peranan kegiatan layanan
anak dalam memenuhi kebutuhan informasi anak.
BAB V PENUTUP
Pada bab ini terdiri atas kesimpulan dan saran yang dibuat oleh
penulis setelah melakukan penelitian di perpustakaan tersebut.
11
BAB II
TINJAUAN LITERATUR
A. Perpustakaan Umum
1. Definisi Perpustakaan Umum
Perpustakaan umum adalah perpustakaan yang diselenggarakan oleh dana
umum dengan tujuan melayani masyarakat umum.1 Pengerian lainnya
yang dinyatakan oleh Taslimah Yusuf dalam bukunya Manajemen
Perpustakaan Umum, perpustakaan yang seluruh atau sebagian dananya
disediakan oleh masyarakat dan penggunanya tidak terbatas pada
kelompok orang tertentu.2
Sedangkan menurut Standar Nasional Indonesia perpustakaan umum
adalah perpustakaan yang kegiatannya diselenggarakan oleh pemerintah
daerah, kabupaten atau kotamadya yang mempunyai tugas pokok
melaksanakan layanan perpustakaan kepada masyarakat umum yang tidak
membedakan usia, ras, agama, status, sosial ekonomi dan gender.3
2. Tujuan dan Fungsi Perpustakaan Umum
Perpustakaan umum memiliki tugas dan fungsi untuk melayani
masyarakat, sebagai pusat informasi yang berada di tengah-tengah
masyarakat perpustakaan umum menyediakan kesempatan bagi
1 Sulistyo Basuki, Pengantar Ilmu Perpustakaan (Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 1991),
h. 46. 2 Taslimah Yusuf, Manajemen Perpustakaan Umum (Jakarta: Universitas Terbuka, 1996),
h. 17. 3 Badan Standar Nasional, Perpustakaan Umum Kabupaten/kota (SNI 7495, 2009), h. 2.
12
masyarakat dari semua umur untuk mendapatkan ilmu pengetahuan dan
informasi yang dapat digunakan untuk mendidik diri sendiri secara
mandiri terus menerus sehingga masyarakat meningkatkan taraf hidupnya.
Perpustakaan umum harus bebas biaya untuk masyarakat didukung oleh
pemerintah lokal maupun pemerintah pusat.4
Fungsi perpustakaan semakin luas yaitu sebagai sarana penyebaran
informasi budaya bangsa-bangsa tanpa batas ruang dan waktu. Fungsi
perpustakaan umum dapat dijabarkan sebagai berikut:
a. Fungsi Edukatif
Perpustakaan umum menyediakan berbagai jenis bahan bacaan berupa
karya cetak dan karya rekam untuk dapat dijadikan sumber belajar dan
menambah pengetahuan secara mandiri. Budaya mandiri dapat
membentuk masyarakat yang belajar seumur hidup dan gemar
membaca.
b. Fungsi Informatif
Perpustakaan umum sama dengan berbagai jenis perpustakaan lainnya,
yaitu menyediakan buku-buku referensi, bacaan ilmiah populer berupa
buku dan majalah ilmiah serta data-data penting lainnya yang
diperlukan pembaca.
c. Fungsi Kultural
Perpustakaan umum menyediakan berbagai bahan pustaka sebagai
hasil budaya bangsa yang diream dalam bentuk terekam/tercetak.
4 IFLA, IFLA/UNESCO, Public Library Manifesto, Diakses pada 23 agustus 2014 dari
http://archive.ifla.org/VII/s8/unesco/eng.htm.
http://archive.ifla.org/VII/s8/unesco/eng.htm
13
Perpustakaan merupakan tempat penyimpanan dan terkumpulnya
berbagai karya budaya manusia yang setiap waktu dapat diikuti
perkembangannya melalui koleksi perpustakaan.
d. Fungsi Rekreasi
Perpustakaan umum bukan hanya menyediakan bacaan-bacaan ilmiah,
tetapi juga menghimpun bacaan hiburan beberapa buku-buku fiksi dan
majalah hiburan untuk anak-anak, remaja, dan dewasa. Bacaan fiksi
dapat menambah pengalaman atau menumbuhkan imajinasi
pembacanya dan banyak digemari oleh anak-anak dan dewasa.5
3. Tugas Perpustakaan Umum
Tugas perpustakaan umum adalah mengumpulkan, menyimpan dan
menyajikan koleksi bahan pustaka kepada pemakai, maka tugas pokok
perpustakaan umum adalah sebagai berikut:
a. Perpustakaan umum disediakan oleh pemerintah dan masyarakat untuk
melayani kebutuhan bahan pustaka untuk masyarakat.
b. Perpustakaan umum menyediakan bahan pustaka yang dapat
menumbuhkan kegairahan masyarakat untuk belajar dan membaca
sedini mungkin.
c. Mendorong masyarakat untuk terampil memilih bacaan yang sesuai
dengan kebutuhannya dalam meningkatkan pengetahuan untuk
menunjang pendidikan formal, nonformal dan informal.
d. Menyediakan aneka ragam bahan pustaka yang bermanfaat yang layak
5 Taslimah Yusuf, Manajemen Perpustakaan Umum, h. 21.
14
sehingga dapat berpartisipasi dalam pembangunan nasional.6
B. Layanan Anak
1. Pengertian Layanan Anak
Layanan anak adalah layanan yang biasanya diberikan untuk anak-anak
mulai dari anak-anak usia prasekolah sampai tingkat menengah pertama
atau paling tidak sampai tingkat sekolah dasar. Layanan perpustakaan anak
adalah bagian penting yang tak terpisahkan dari perpustakaan umum,
karena anak-anak adalah bagian dari masyarakat secara umum, dimana
merekalah yang menjadi tujuan atau sasaran dari layanan yang disediakan
perpustakaan umum tersebut.7
Dalam pengertian yang luas perpustakaan sekolah tergolong perpustakaan
anak karena pada lembaga ini komunitasnya adalah anak-anak (usia
sekolah). Perbedaan antara perpustakaan umum bagian layanan anak
dengan perpustakaan sekolah koleksinya disesuaikan dengan kurikulum
dan khusus untuk melayani guru serta siswa, sedangkan perpustakaan
umum bagian layanan anak koleksinya perpustakaan merupakan suatu
seleksi dan penampilan bahan-bahan pustaka untuk anak melalui suatu
perkumpulan atau lembaga perpustakaan. Suatu perkumpulan atau
lembaga dapat mendirikan perpustakaan yang pelayanannya ditujukan
kepada anak melalui dari usia pra-sekolah, sampai batas sekolah dasar.
Seperti misalnya organisasi keagamaan, panti asuhan, organisasi politik
dengan sukarela menyediakan fasilitas pelayanan bahan bacaan pada
6 Taslimah Yusuf, Manajemen Perpustakaan Umum, h. 18.
7 Ray Colin, Library Services To Schools and Children (Paris: Unesco, 1979). h. 13
15
anak.8 Layanan anak di perpustakaan umum biasanya merupakan layanan
terbuka (open acces).
2. Tujuan Pelaksanaan Layanan Anak
Tujuan utama dari layanan anak-anak yaitu:
a. Menyediakan koleksi berbagai bentuk bahan pustaka,serta penyajian
menarik perhatian anak dan mudah digunakan.
b. Memberikan bimbingan kepada anak-anak dalam memilih buku dan
bahan pustaka lainya yang sesuai dengan usianya.
c. Membina, mengembangkan, dan memelihara kesenangan membaca
(sebagai hobi) dan mendidik anak belajar mandiri.
d. Mempergunaan sumber yang ada di perpustakaan untuk menunjang
belajar seumur hidup.
e. Membantu anak untuk mengembangkan kecakapannya dan menambah
pengetahuan sosialnya.
f. Berfungsi sebagai suatu kegiataan sosial dalam masyarakat untuk
menyejahterakan anak-anak.9
Menurut IFLA Guidelines for Childrens Library Services, layanan
anak bertujuan untuk:
a. Memfasilitasi hak setiap anak untuk:
1) Informasi.
8 Alen Kent and Harold Depkler, Encyclopedia of Library and Information Sciences (New
York: Marsel Dekler, 1985) h. 559 9 Fitri Yusuf, Kiat Menumbuhkan Minat Baca Anak (Kabupaten Blora: Humas KPAD,
2003) h.175.
16
2) Tugas fungsional, visual, literasi digital dan media.
3) Pengembangan kebudayaan.
4) Pengembangan pembaca.
5) Pembelajaran seumur hidup / lifelong learning.
6) Program kreatif pada waktu senggang.
b. Menyediakan akses terbuka untuk semua sumber daya dan media bagi
anak.
c. Menyediakan berbagai macam aktifitatas untuk anak, orang tua serta
pemerhati anak.
d. Memfasilitasi jalan masuk keluarga ke komunitas.
e. Memberikan kekuasaan untuk anak dan mendukung kebebasan serta
keamanan mereka.
f. Memperjuangkan sebuah perdamaian dunia.10
Sebagai sarana pendidikan non-formal bagi anak-anak, perpustakaan
umum dapat membantu meningkatkan minat baca anak dan memberi
pengetahuan kepada anak-anak mengenai cara mendapatkan dan
menggunakan buku serta informasi lain yang dibutuhkannya. Di dalam
Panduan Penyelenggara Perpustakaan Daerah, disebutkan bahwa tujuan
diadakannya layanan anak di perpustakaan umum adalah untuk membantu:
a. Mengembangkan imajinasi
b. Meningkatkan minat dan kebiasaan membaca
c. Memberikan sarana rekreasi yang mendidik.11
10
IFLA, Guidelines For Childrens Library Services. Diakses pada 23 agustus 2014 dari
http://archive:ifla.org/VII/s10/pubs/ChildrensGuidelines.pdf
http://archive:ifla.org/VII/s10/pubs/ChildrensGuidelines.pdf
17
3. Kegiatan Layanan Anak di Perpustakaan Umum
a. Koleksi
Menurut Farida Rahim agar ruang baca anak menjadi menarik bagi
anak-anak sebaiknya disediakan koleksi berupa :
1) Buku teks, yaitu buku fiksi atau karangan yang bersifat nonfiksi
atau karangan yang bersifat nyata.
2) Buku sastra anak-anak, merupakan refleksi dari kehidupan, jadi
buku sastra anak hendaknya dipilih sesuai dengan pengalaman
tentang kehidupan anak-anak.
3) Buku referensi, buku ini seperti kamus, atlas dan almanak.
4) Majalah anak, majalah ini banyak menyediakan informasi,
sehingga anak-anak dapat membaca dan menemukan banyak
informasi di dalam satu buku.
5) Surat kabar, merupakan bahan bacaan tambahan bagi anak, karena
surat kabar terbit setiap hari, jadi anak-anak akan menemukan
informasi yang berbeda setiap hari.12
Bahan bacaan anak dapat dibedakan berdasarkan usia dan jenis
kelamin, yaitu:
1) Untuk anak pra sekolah disediakan buku-buku bergambar dengan
warna-warna yang menarik. Jalinan cerita dan bahasa yang
digunakan sebaiknya sederhana.
2) Untuk anak usia 7-9 tahun tema yang disukai adalah tentang
11
Perpustakaan Nasional RI, Panduan Penyelenggara Perpustakaan Daerah (Jakarta:
Perpustkaan Nasional, 1992), h. 35. 12
Farida Rahim, Pengajaran Membaca di Sekolah Dasar (Jakarta: Bumi Aksara, 2008),
h.85.
18
petualangan sederhana, kisah terjadinya suatu tempat atau cerita
binatang. Bahasa dan struktur kalimatnya masih sederhana.
3) Pada usia 9-12 tahun ada perbedaan selera antara laki-laki dan
perempuan. Anak perempuan usia 9 tahun masih suka membaca
dongeng, sebaliknya anak laki-laki seusia menolaknya. Pada usia
10 tahun baik anak laki-laki maupun perempuan menyukai cerita
petualangan, namun anak laki-laki lebih suka cerita petualangan
yang lebih keras. Pada usia 12 tahun anak perempuan lebih suka
cerita percintaan, sedangkan anak laki-laki menyukai cerita misteri
atau Science Fiction.
Menurut Soeatminah pembinaan koleksi adalah kegiatan kerja
perpustakaan yang berupa tugas menyediakan informasi dan
memberikan pelayanan informasi kepada pemustaka, sesuai dengan
kebutuhan yang diinginkan pemustaka. Untuk melakukan pembinaan
koleksi,perpustakaan harus memperhatikan beberapa syarat yaitu:
1) Minat dan kebutuhan pemustaka.
2) Dana dan sarana.
3) Prosedur dan tata kerja.
4) Laporan.
Selain memperhatikan syarat untuk pembinaan koleksi, Soeatminah
juga mengatakan, perpustakaan juga harus memperhatikan prinsip
pembinaan koleksi yaitu:
1) Prinsip yang relevan.
19
2) Prinsip individual.
3) Prinsip kelengkapan.
4) Prinsip kemutakhiran.13
b. Jenis-jenis Layanan Pada Layanan Anak
Di dalam Panduan Penyelenggara Perpustakaan Daerah disebutkan
bahwa jenis-jenis layanan yang dapat diberikan untuk anak-anak
adalah:
1) Peminjaman bahan pustaka,
2) Bimbingan membaca,
3) Layanan rujukan,
4) Mendongeng (Story telling),
5) Pertunjukan film,
6) Pertunjukan boneka,
7) Mainan anak.14
Pada ulasan di bawah ini akan disampaikan mengenai jenis-jenis
layanan untuk anak di perpustakaan umum tersebut.
1) Peminjaman Bahan Pustaka
Peminjaman bahan pustaka diperlukan peraturan dalam
meminjamkan buku bagi anak. Adalah hal yang baik untuk
mengajarkan anak-anak bahwa perpustakaan umum adalah milik
masyarakat. Tetapi peraturan-peraturan tersebut harus dibuat
13
Soetimah, Perpustakaan Kepustakawanan dan Pustakwan (Yogyakarta: Kanisius, 1992)
h.66-67. 14
Perpustakaan Nasional RI, Panduan Penyelenggara Perpustakaan Daerah, h. 35-40
20
sederhana mungkin. Anak-anak yang meminjam buku melewati
batas waktu peminjaman sebaiknya tidak dikenakan denda. Banyak
hal yang biasa menjadi penyebab mengapa buku tersebut terlambat
dikembalikan. Jika anak tersebut sedang mempunyai banyak
pekerjaan rumah, sakit atau mengalami kesulitan dalam membaca
berarti anak tersebut membutuhkan pertolongan bukan denda.15
2) Bimbingan Membaca
Di dalam buku Panduan Penyelenggaraan Perpustakaan Daerah,
bimbingan membaca bermanfaat bagi anak-anak yang memerlukan
bacaan tertentu, tetapi belum atau tidak tahu cara mendapatkannya.
Hal-hal yang harus diperhatikan di dalam kegiatan bimbingan
membaca adalah:
a) Pustakawan harus meluangkan waktu untuk memberi perhatian
pada anak-anak.
b) Anak-anak dilatih untuk berani meminta bantuan mencarikan
bahan bacaan atau informasi yang dibutuhkan kepada petugas
perpustakaan.
c) Pustakwan harus memperlihatkan kepada anak-anak buku yang
cocok dan bermanfaat bagi mereka.
d) Pustakawan yang bertugas memberikan layanan ini dituntut
untuk mengetahui minat anak, buku yang disukai yang tidak
disukai, kemampuan membaca pada usia tertentu, dan buku
15
Perpustakaan Nasional RI, Panduan Penyelenggara Perputskaan Daerah, h. 35.
21
yang baik dan cocok untuk anak-anak.16
3) Layanan Rujukan
Salah satu kegiatan layanan yang diadakan di perpustakaan umum
adalah layanan rujukan khusus untuk anak dengan koleksi buku-
buku rujukan yang juga khusus untuk anak-anak. Dalam Panduan
Penyelenggaraan Perpustakaan Daerah, mengenai kegiatan
layanan rujukan untuk anak antara lain dijelaskan bahwa:
a) Koleksi rujukannya harus disesuaikan dengan usia dan tingkat
pendidikan anak.
b) Koleksinya harus berkualitas.
c) Hanya dilayani oleh petugas.
d) Memiliki ruangan terpisah.
e) Pustakawan wajib membimbing anak bagaimana mencari
informasi, cara mempergunakan buku rujukan secara benar dan
wajib menjawab berbagai pertanyaan yang diajukan anak-
anak.17
4) Mendongeng.
Kegiatan mendongeng adalah suatu kegiatan yang memberi
pengenalan utama kepada buku dan terutama ditunjukan bagi anak-
anak kecil yang baru saja belajar membaca dan juga untuk
mendorong mereka untuk lebih banyak belajar membaca buku
16
Perpustakaan Nasional RI, Panduan Penyelenggara Perputskaan Daerah, h. 35. 17
Perpustakaan Nasional RI, Panduan Penyelenggara Perputskaan Daerah, h. 35.
22
dengan cerita-cerita yang lebih beragam.18
5) Pertunjukan Film
Bagi perpustakaan yang sudah memiliki tenaga operator, proyektor
maupun filmnya, layanan pertunjukan film ini dapat
diselenggarakan secara rutin. Pertunjukan film ini lama putarnya
disesuaikan dengan usia anak. Anak-anak prasekolah lebih cocok
diputarkan film-film pendek, sedangkan untuk anak-anak yang
lebih besar/usia sekolah dapat diputar film-film pendidikan, dengan
masa putar kurang lebih 1 jam.19
6) Pertunjukan Boneka
Di dalam Panduan Penyelenggaraan Perpustakaan Daerah
dikemukakan bahwa jenis layanan ini sangat disukai oleh anak-
anak. Yang perlu dipersiapkan oleh perpustakaan apabila sudah
memiliki sperangkat boneka dan sarana penunjangnya adalah harus
mempersiapkan petugas yang dapat mempersiapkannya.
Pertunjukan boneka dapat dilakukan setiap 2 minggu atau 3
minggu sekali berselang-seling dengan pertunjukan film atau acara
mendongeng.20
7) Mainan Anak
Jenis layanan ini sangat bermanfaat untuk anak-anak,
terutama untuk meningkatkan daya intelektual dan imajinasi
mereka serta sebagai sarana rekreasi yang mendidik. Bermain
18
Perpustakaan Nasional RI, Panduan Penyelenggara Perputskaan Daerah, h. 36. 19
Perpustakaan Nasional RI, Panduan Penyelenggara Perputskaan Daerah, h. 38. 20
Perpustakaan Nasional RI, Panduan Penyelenggara Perputskaan Daerah, h. 39.
23
merupakan bagian yang penting dari kehidupan seorang anak.
Selama masa kanak-kanak, bermain merupakan aktivitas yang
penting, dimana anak lebihh memahami diri mereka dan bagaimana
mereka berhubungan dengan orang lain. Jenis mainan yang dapat
disediakan di bagian layanan anak misalnya catur, lego, balok,
halma, monopoli, dan lain-lain.21
C. Minat Membaca
1. Definisi Minat dan Membaca
a. Definisi Minat
Definisi minat dalam kamus bahasa Indonesia kontemporer adalah
kemauan yang terdapat dalam hati atas sesuatu, gairah dan keinginan.22
Minat adalah keinginan dan perhatian yang mengandung unsur-unsur
suatu dorongan untuk berbuat sesuatu (belajar)/suatu perangkat mental
yang terdiri dari perasaan, harapan, pendirian, prasangka dan rasa
takut; kecenderungan-kecenderungan lain yang mengarahkan individu
kepada suatu pilihan tertentu.23
Minat merupakan kata yang paling
sering digunakan untuk menjelaskan alasan keterlibatan seseorang
dalam suatu pekerjaan atau kegiatan dan dengan alasan minat pula
seseorang akan tetap tekun melaksanakan kegiatan tersebut meskipun
ia sibuk sekali dengan kegiatan lain.24
Minat dan kebiasaan membaca merupakan keterampilan yang
21
Perpustakaan Nasional RI, Panduan Penyelenggara Perpustakaan Daerah, h. 40 22
Peter Salim, Yenny Salim, Kamus Bahasa Indonesia Kontreporer Ed.1 (Jakarta: English
Press, 2002) h.979. 23
Sudarsono, Kamus Filsafat dan Psikolog (Jakarta: PT. Rineka Cipta, 1993) h.156 24
Suryo Sumarsono, Perpustakaan dan Peranannya Untuk Meningkatkan Minat Baca
(Jakarta: Perpustakaan Yarsi, 2002) h. 18.
24
diperoleh setelah seseorang dilahirkan. Maka dengan demikian minat
dan kebiasaan membaca dapat dibentuk dan dikembangkan, dengan
minat dan kebiasaan membaca akan diperoleh hasil, naik informasi,
pengertian, pengetahuan dan lainnya yang disajikan oleh bahan
bacaan. Oleh karena itu minat baca perlu dilakukan sejak dini yang
dimulai dari lingkungan keluarga, sekolah dan masyarakat.25
Menurut Saleh dan Wahab minat dapat diartikan sebagai suatu
kecenderungan untuk memberikan perhatian dan bertindak terhadap
orang, aktivitas atau situasi yang menjadi objek dari minat tersebut
dengan disertai perasaan senang. Dalam batasan tersebut terkandung
suatu pengertian bahwa di dalam minat ada pemusatan perhatian,
subyek, ada usaha (untuk: mendekati/mengetahui/memiliki/
menguasai/berhubungan) dari subyek yang dilakukan dengan perasaan
senang, ada daya penarik dari objek.26
Menurut Hurlock minat memiliki dua aspek, yaitu:
1) Aspek Kognitif
Aspek kognitif didasarkan atas konsep yang dikembangkan
individu mengenai bidang yang berkaitan dengan minatnya.
Karena minat masa kanak-kanak cenderung egosentris, aspek
kognitif minat ini berkisar sekitar pertanyaan apa saja keuntungan
dan kepuasan pribadi yang dapat diperoleh dari minat itu. Konsep
yang membangun aspek kognitif minat didasarkan atas
25
Ridwan A. Siregar, Pembinaan Minat Baca Anak (Sumatra: USU e-Repositori, 2008) h.1 26
Saleh, A.R dan Wahab, M.A, Psikologi Suatu Pengantar: Dalam Perspektif Islam
(Jakarta: Kencana, 2004) h.262-263
25
pengalaman pribadi dan apa yang dipelajari di rumah, di sekolah,
dan di masyarakat, serta dari berbagai jenis media masa. Dari
sumber tersebut individu belajar apa saja yang akan
menguntungkan serta memuaskan kebutuhan mereka dan yang
tidak. Bila terbukti ada keuntungan dan kepuasan, minat mereka
tidak saja menetap melainkan juga menjadi lebih kuat tatkala
keuntungan dan kepuasan menjadi nyata. Hal sebaliknya akan
terjadi bila tidak terdapat atau hanya terdapat sedikit keuntungan
atau kepuasan pribadi.
2) Aspek Afektif
Aspek afektif atau bobot emosional, konsep yang membangun
aspek kognitif minat dinyatakan dalam sikap terhadap kegiatan
yang ditimbulkan minat. Aspek afektif berkembang dari
penngalaman pribadi, dari sikap orang tua, guru dan teman sebaya
terhadap kegiatan yang berkaitan dengan minat tersebut, dan dari
sikap yang dinyatakan atau tersirat dalam berbagai bentuk media
massa terhadap kegiatan itu.27
Menurut Hurlock, walaupun kedua aspek di atas penting perannya
dalam menentukan apa yang akan dan yang tidak dikerjakan oleh
individu, dan jenis penyesuaian pribadi dan sosial mereka, aspek
afektif lebih penting daripada aspek kognitif. Hal ini dikarenakan (1)
aspek afektif mempunyai peran yang lebih besar dalam memberikan
27
Hurlock, E.B, Perkembangan Anak Jilid 2 (Jakarta: Erlangga, 1999) h.116-118
26
motovasi tindakan daripada aspek kognitif, suatu aspek afektif positif
dari minat memperkuat minat itu dalam tindakan. (2) Aspek afektif
minat, sekali terbentuk, cenderung lebih tahan terhadap perubahan
dibandingkan dengan aspek kognitif. Oleh sebab itu, mengingat
pengaruh minat pada perilaku dan pada penyesuaian pribadi dan sosial
dalam perkembangan minat, perhatian yang lebih besar harus
diberikan pada pengembangan aspek afektif positif dari minat ini,
daripada aspek kognitifnya.28
Dari uraian diatas maka dapat disimpulkan bahwa minat adalah
kesadaran seseorang pada suatu hal yang dilakukan dengan rasa lebih
suka pada sesuatu hal tersebut.
b. Definisi Membaca
Membaca adalah proses untuk mengenal kata dan memadukan arti kata
dalam kalimat dan struktur bacaan. Hasil akhir dari proses membaca
adalah seseorang mampu membuat intisari dari bacaan.29
Menurut
Farida Rahim membaca merupakan proses yang kompleks. Proses ini
melibatkan sejumlah kegiatan fisik dan mental. Proses membaca
dimulai melalui pengungkapan simbol-simbol atau huruf melalui indra
penglihatan dan kemudian anak-anak belajar membedakan antara
simbol-simbol atau huruf-huruf yang digunakan untuk
28
Hurlock, E.B, Perkembangan Anak Jilid 2 (Jakarta: Erlangga, 1999) h.118 29
Kosam Rimbarawa, Peranan Perpustakaan Dalam Meningkatkan Minat Baca dan
Menulis (Jakarta: Fakultas Adab dan Humaniora, 2006) h. 23.
27
merepresentasikan ke dalam bahasa lisan.30
Membaca adalah kunci bagi upaya memajukan bangsa. Dengan
membaca berarti orang memberikan nutrisi bagi otak. Berbagai
informasi, termasuk ilmu pengetahuan, akan diserap dan diolah
melalui proses membaca. Dari membaca kualitas Sumber Daya
Manusia (SDM) akan meningkat. Oleh karena itu dapat dikatakan
bahwa membaca merupakan kunci bagi kemajuan bangsa.31
Membaca sebagai suatu aktivitas juga yang membutuhkan minat.
Minat baca merupakan kecenderungan jiwa yang mendorong
seseorang berbuat sesuatu terhadap membaca. Minat baca ditunjukkan
dengan keinginan yang kuat untuk melakukan kegiatan membaca.
Orang yang memiliki minat membaca yang tinggi senantiasa mengisi
waktu luang dengan membaca, orang demikian senantiasa haus dengan
bahan bacaan. Minat membaca merupakan kebiasaan yang diperoleh
setelah orang dilahirkan. Dengan demikian minat baca bukanlah
kebiasaan bawaan. Oleh karena itu, minat baca dapat dipupuk, dibina,
dan dikembangkan sejak dini oleh orangtua, kakek, taman baca dan
lingkungan sekitar.32
Salah satu upaya untuk merangsang daya minat
baca masyarakat yaitu dengan adanya penyediaan perpustakaan yang
memiliki sarana dan prasarana yang memadai. Perpustakaan
merupakan pusat terkumpulnya berbagai informasi dan ilmu
30
Farida Rahim, Pengajaran Membaca di Sekolah Dasar (Jakarta: Bumi Aksara, 2008)
h.12-13. 31
Titis Nur Widianingsih, Budaya Membaca, Perkembangan Teknologi, dan Tantangannya
Bagi Siswa Sekolah Dasar (Yogyakarta: Sangkakala, 2011) h.18. 32
Mudjito, Pembinaan Minat Baca (Jakarta: Universitas Terbuka, 2001) h.1.
28
pengetahuan baik yang berupa buku maupun bahan rekaman lainnya
yang diorganisasikan untuk dapat memenuhi kebutuhan masyarakat.33
Tujuan umum dari kegiatan membaca adalah untuk memdapatkan
informasi baru. Dan kenyataannya terdapat tujuan yang lebih khusus
dari kegiatan membaca, yaitu:
1) Membaca untuk tujuan kesenangan. Termasuk dalam kategori ini
adalah membaca novel, surat kabar, majalah dan komik.
2) Membaca untuk meningkatkan pengetahuan seperti pada membaca
buku-buku pelajaran, buku ilmu pengetahuan.
3) Membaca untuk melakukan suatu pekerjaan, misalnya para
mekanik perlu membaca buku petunjuk, ibu-ibu membaca buku
tentang resep masakan. Dengan membaca anak-anak secara
perlahan telah melengkapi kekurangan yang ada pada diri mereka,
baik dalam bentuk kosa kata, ilmu pengetahuan, dan lain-
lainnya.34
Adapun faedah dari membaca yang dapat mempengaruhi pribadi
pembaca, sebagai berikut:
1) Mengisi waktu terluang.
2) Mengetahui hal-hal aktual yang terjadi di lingkungannya.
3) Memuaskan pribadi yang bersangkutan.
33
Mudjito, Peran Perpustakaan Dalam Membina Minat Baca. Diakses pada 22 Desember
2014 Dari http://massofa.wordpress.com/2008/01/18/peran-perpustakaan-dalam-membina-minat-
baca. 34
Darmono, Manajemen dan Tata Kerja Perpustakaan Sekolah (Jakarta: Gramedia
Widiasarana Indonesia, 2001) h.183
http://massofa.wordpress.com/2008/01/18/peran-perpustakaan-dalam-membina-minat-bacahttp://massofa.wordpress.com/2008/01/18/peran-perpustakaan-dalam-membina-minat-baca
29
4) Memenuhi tuntutan praktis kehidupan sehari-hari.
5) Meningkatkan minat terhadap sesuatu lebih lanjut.
6) Meningkatkan pengembangan diri sendiri.
7) Memuaskan tuntutan intelektual.
8) Memuaskan tuntutan spiritual, dan lain-lain.35
2. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Minat Baca
Faktor yang mempengaruhi minat baca anak dapat berasal dari dalam diri
anak ataupun di luar diri anak. Faktor yang berasal dari dalam diri mereka
bisa berupa usia, jenis kelamin, intelegensi, kemampuan membaca, sikap
dan kebutuhan psikologi, dan faktor yang berasal dari luar yaitu seperti
ketersediaan buku bacaan, jenis buku bacaan, status sosial ekonomi, latar
belakang etnis, orang tua, guru dan teman sebaya. Oleh karena itu faktor
yang menghalangi tersebut harus dikurangi pada diri anak agar minat baca
mereka dapat tumbuh dan menjadikan mereka gemar membaca.36
Ada 2 (dua) faktor yang mempengaruhi minat baca, yaitu:
a. Faktor Sosiologis
Lingkungan rumah tangga dapat menjadi faktor pendorong dan
penghambat timbulnya minat baca seseorang. Dengan tersedianya
beberapa bahan bacaan dan berbagai tulisan dalam lingkugan rumah
35
Mudjito, Pembinaan Minat Baca (Jakarta: Universitas Terbuka, 2001) h. 62. 36
Ridwan A. Siregar, Pembinaan Minat Baca Anak (Sumatra Utara: USU e-Repositori,
2008).
30
tangga akan merangsang daya visual dan motoris anak-anak untuk
sekedar mengenali buku, dan untuk taraf selanjutnya akan tertarik
untuk membacanya. Demikian halnya pada lingkungan sekolah dan
suasana lingkungan sekolah yang kondusif akan menciptakan suasana
belajar yang menyenangkan dan akan mendorong timbulnya minat
baca siswa. Lingkungan masyararakat juga dapat mendorong
terciptanya siswa gemar membaca, apabila masyarakat tersebut sudah
merasa terbiasa memanfaatkan kesempatan untuk membaca, misalnya
pada saat menunggu di stasiun, bus, dan sebagainya. Jika siswa berada
pada ligkungan sekelompok masyarakat yang gemar membaca, maka
siswa tersebut juga akan tertarik dan terbiasa untuk selalu membaca.
b. Faktor Psikologis
Siswa dapat menemukan kebutuhan dasarnya melalui bahan bacaan
jika topik, isi, pokok persoalan, tingkat kesulitan dan penyajiannya
sesuai dengan karakter individu mereka. Berdasarkan faktor psikologis
ini, maka setiap siswa memiliki kebutuhan dan kepentingan
individualyang berbeda dengan siswa lain. Perbedaan itu akan
berpengaruhi pilhan dan minat membaca individu, sehingga setiap
individu memiliki bahan bacaan sesuai dengan karakter, minat dan
kepentingan sendiri.
1) Tujuan yang hendak dicapai
Tujuan untuk membaca sangat diperlukan bagi siswa dalam rangka
31
meningkatkan minat baca. Salah satu tujuannya adalah untuk
mendapatkan informasi dan pengetahuan dari buku atau bahan-
bahan yang tertulis lainnya untuk memahami suatu mata pelajaran
tertentu, maka siswa dituntut untuk belajar, informasi yang
mendukung dalam belajar adalah berupa bahan-bahan yang tertulis
yang menghapuskan kegiatan membaca sehingga apa yang
dibutuhkan dapat tercapai.
2) Tersedianya sarana perpustakaan
Perpustakaan merupakan sarana yang mengantar siswa ke dunia
yang lebih luas, sebagai media yang dapat menghubungkan segala
peristiwa pada masa lalu, sekarang dan masa yang akan datang.
Keberadaan perpustakaan sangat diperlukan karena perpustakaan
dapat memberikan segala kebutuhan minat siswa, khususnya minat
siswa dalam membaca koleksi-koleksi perpustakaan tersebut.
3) Bentuk pelayanan
Koleksi perpustakaan harus di tata rapi pada tempatnya agar lebih
mudah dimanfaatkan oleh pembaca. Pelayanan yang baik akan
berimplikasi pada meningkatnya minat baca siswa untuk
melakukan kegiatan membaca. Pelayanan yang dimaksudkan disini
adalah sikap staf perpustakaan yang ramah, berpengetahuan luas,
dan mempunyai sikap informasi dari setiap jenis pustaka.
Pelayanan dapat dikatakan baik jika apa yang ditargetkan dari
sasaran pokok dari pelayanan tercapai yaitu meningkatnya minat
32
baca siswa.
4) Kualitas koleksi perpustakaan
Kualitas koeksi perpustakaan sangat mempengaruhi minat,
kemauan dan kebiasaan siswa untuk selalu masuk perpustakaan.
Jika suatu perpustakaan telah berhasil mengoleksi buku-buku
bacaan berkulitas, membangun opini dan mempengaruhi siswa
untuk masuk perpustakaan maka kemungkinan besar siswa akan
terbiasa membaca dan pengetahuannya akan semakin bertambah.
D. Penelitian Terdahulu
1. Dewi Handayani Riastuty (2010) Ilmu Perpustakaan, Adab dan
Humaniora, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Peranan Rumah Cahaya
Sebagai Media Pengembangan Minat Baca Anak. Penelitian ini bertujuan
untuk mengetahui tentang bagaimana Rumah Cahaya sebagai media
pengembangan minat baca anak. Kegiatan dari klub mendongeng dan klub
menulis yang dilakukan oleh Rumah Cahaya merupakan aspek yang
sangat mendukung Rumah Cahaya sebagai media pengembangan minat
baca anak. Persamaan dengan penelitian saya adalah sama-sama
mempunyai topik/judul yang sama. Perbedaan yang terdapat dari
penelitian ini dengan penelitian saya adalah penelitian ini untuk
pengumpulan data menggunakan metode penelitian kualitatif, sedangkan
peneletian saya menggunakan metode pengumpulan data kuantitatif.
2. Agil Purba Sandika (2009) Ilmu Perpustakaan, Adab dan Humaniora, UIN
33
Syarif Hidyatullah, Peran Bacaan Anak Pada Rumah Baca Kuartet Dalam
Meningkatkan Minat Baca Anak. Penelitian ini ditemukan bahwa kondisi
Rumah Baca Kuartet khususnya bacaan anak memiliki keberagaman jenis
dan judul. Keberagaman ini dapat meningkatkan minat baca pada anak.
Persamaan dengan penelitian saya terdapat pada bagian judul/topik yang di
teliti yaitu bagaimana peranan organisasi dalam meningkatkan minat baca
anak-anak. Perbedaannya terdapat pada metode penelitiannya, metode
yang digunakan pada penelitian ini adalah metode pengambilan data
kualitatif, sedangkan penelitian saya menggunakan metode pengumpulan
data kuantitatif.
3. Erawati (2012) Ilmu perpustakaan, Adab dan Humaniora, UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta, Minat Dan Kebiasaan Membaca Anak Di
Lingkungan Rumah Pintar Bhara Cendikia 1 Kelapa Dua Depok
Persamaan dengan penelitian saya adalah penelitian ini sama-sama
membahas minat membaca anak. Metode yang digunakan dalam penelitian
mempunyai kesamaan yaitu sama-sama menggunakan metode
pengambilan data kuantitatif. Perbedaannya adalah terdapat pada lokasi
penelitian, Erawati melakukan penelitian di Rumah Pintar Bhara Cendikia
1 Kelapa Dua Depok, sedangkan saya melakukan penelitian di
Perpustakaan Daerah Tangerang Selatan.
4. M. Khairani Elfisa(2008) Ilmu Perpustakaan, Adab dan sastra, Universitas
Negri Padang, Layanan Pustakawan Anak Terhadap Anak di Perpustakaan
Plokamator Bung Hatta dalam Meningkatkan Minat Baca Anak.
Persamaan penelitian ini dengan penelitian saya adalah terdapat pada
34
bagian topik/judul yang ingin diteliti yaitu bagaimana layanan anak
memberi peran terhadap minat baca anak. Perbedaannya terdapat pada
lokasi penelitian, M. Khairani Elfisa melakukan penelitian di Perpustakaan
Plokamator Bung Hatta, sedangkan saya melakukan penelitian di
Perpustakaan Daerah Tangerang Selatan.
5. Rohmayati (2007) Ilmu Perpustakaan, Adab, UIN Sunan Kalijaga
Yogyakarta, Peranan Badan Perpustakaan Daerah Jawa Barat Dalam
Menumbuhkan Minat Baca Anak. Persamaan penelitian ini dengan
penelitian saya adalah terdapat pada judul/topik yang akan diteliti yaitu
peranan perpustakaan daerah dalam menumbuhkan atau meningkatkan
minat baca anak. Perbedaan dengan penelitian saya adalah penelitian ini
dalam metode penelitian untuk pengambilan data menggunakan teknik
kualitatif sedangkan penelitian saya menggunakan metode pengambilan
data kuantitatif.
35
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis dan Pendekatan Penelitian
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif-
analitis yaitu penelitian yang bertujuan untuk menggambarkan atau
menjelaskan objek penelitian dan menjelaskan penelitian tersebut secara apa
adanya. Metode ini bertujuan untuk membuat deskripsi, gambaran atau lukisan
secara sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat serta
hubungan antara fenomena yang diselidiki/diteliti kemudian dianalisa,
diberikan interpretasi dan diadakan generalisasi dalam rangka menetapkan
sikap dan kriteria yang baik dengan tujuan untuk mengadakan klasifikasi
pekerjaan secara efektif.1
Dalam penelitian ini penulis menggunakan pendekatan kuantitatif yang
memiliki arti analisis yang dilakukan terhadap data yang berbentuk angka,
baik angka yang merupakan representasi dari suatu kuantita (kuantitas murni)
maupun angka yang merupakan hasil dari konversi data kualitatif (yakni data
kualitatif yang dikuantifikasikan).2
B. Populasi dan Sampel
Populasi adalah totalitas dari semua objek atau idividu yang memiliki
karakteristik tertentu jelas dan lengkap yang akan diteliti sedangkan sampel
adalah bagian dari populasi yang diambil melalui cara-cara tertentu yang juga
1Moh Nasir, Metode Penelitian (Jakarta: Ghalia Indonesia, 2003), hal. 72.
2Prasetya Irawan, Logika dan Prosedur Penelitian (Jakarta: STIA-LAN Press, 1999), hal.
92.
36
memiliki karakteristik tertentu, jelas, dan lengkap yang dianggap bisa
mewakili populasi.3 Populasi dalam penelitian ini adalah pengunjung
pelayanan anak di Perpustakaan Daerah Tangerang Selatan yaitu anak-anak
berusia 4-15 tahun. Jadi untuk populasi, penulis mengambil pengunjung anak
Perpustakaan Daerah Tangerang Seatan, yang jumlah keseluruhannya
berjumlah 497 orang dalam satu bulan.
Pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan metode
Sampling Insidental. Sampling Insidental adalah teknik penentuan sampel
berdasarkan kebetulan, yaitu siapa saja yang secara kebetulan/insidental
bertemu dengan peneliti dapat digunakan sebagai sampel, bila dipandang
orang yang kebetulan ditemui itu cocok sebagai sumber data.4Adapun
penarikan sampelnya didasarkan jika populasi lebih dari 100 orang, maka
sampel dapat diambil 10%-15% atau 20%-30% atau sesuai kemampuan
peneliti. Berdasarkan ketentuan tersebut, maka dengan keterbatasan
kemampuan, penulis mengambil sampel sebanyak 10 % dari jumlah populasi,
yaitu : 497 x 10 % = 49,72 atau dibulatkan menjadi 50 orang pengunjung.
Sampel tersebut adalah pengunjung anak Perpustakaan Daerah Tangerang
Selatan berusia 4-15 tahun yang datang berkunjung dan secara kebetulan
penulis temui ketika penelitian berlangsung.
3 M. Iqbal Hasan, Pokok-Pokok Materi Metodologi Penelitian dan Aplikasinya (Jakarta:
Ghalia Indonesia,2002), h. 58. 4Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D, (Bandung: Alfabeta,
2013), h.85
37
C. Sumber Data
1. Data Primer
Data primer adalah data yang diambil langsung tanpa perantara dari
sumber.Dalam hal ini peneliti dapat memperoleh data yang langsung
ditemui di lapangan yaitu pemustaka anak di Perpustakaan Daerah
Tangerang Selatan.
2. Data Sekunder
Datasekunderadalah data yang diambil secara tidak langsung dari
sumbernya, data sekunder ini terdiri dari buku-buku, literatur-literatur,
artikel dan dokumen dengan masalah yang diteliti.5
D. Teknik Pengumpulan Data
Dalam penelitian ini penulis menggunakan:
1. Kuesioner
Kuesioner adalah suatu daftar yang berisi suatu rangkaian pertanyaan
mengenai suatu bidang. Agar dapat memperoleh data berupa jawaban-
jawaban dari para responden (orang-orang yang menjawab).6 Penulis
memberikan kuesioner kepada pengguna perpustakaan layanan anak di
perputakaan daerah Tangerang Selatan baik anggota maupun non-anggota.
Jenis pertanyaan yang ditetapkan oleh penulis dalam pembuatan kuesioner
adalah pertanyaan tertutup dan pertanyaan terbuka.7
5Arikunto Suharsini, Prosedur Suatu Pendekatan Praktek, (Jakarta: Rienka Cipta, 1992),
h.78 6Koentjaraningrat, Metode-metode Penelitian Masyarakat. (Jakarta: Gramedia Pustaka
Utama), h. 173 7 Masri Singarimbun dan Sofian Effendi, Metode-metode penelitian Survai, (Jakarta:
LP3ES,1989), cet I, h.177-178
38
E. Teknik Pengolahan dan Analisis Data
1. Editing
Tahap penyuntingan (editing) hal-hal yang perlu diperhatikan dalam tahap
ini adalah kelengkapan pengisian kuesioner, kejelasan tulisan, kejelasan
makna jawaban dan relevansi jawaban.
2. Tabulasi
Tabulasi dalam artian adalah menyusun data ke dalam bentuk tabel yang
merupakan tahap lanjutan dalam rangkaian proses analisa data. Pada tahap
ini, data dapat dianggap telah selesai diproses, dan oleh karena itu harus
segera disusun ke dalam suatu pola formal yang telah terancang. Lewat
tabulasi, data lapangan akan segera tampak ringkas dan bersifat
merangkum yang tersusun ke dalam suatu tabel yang baik, data dapat
dibaca dengan mudah dan maknanya pun akan segera mudah dipahami.
3. Analisis Data
Data-data yang diterima melalui kuesioner ini kemudian diolah dengan
menggunakan teknik perhitungan persentase dengan menggunakan rumus :
Keterangan :
P : Angka persentase untuk setiap kategori
F : Frekuensi jawaban Responden
N : Jumlah responden8
8Anas Sudijono, Pengantar Statistika Pendidikan (Jakarta: Raja Grafindo, 1997), h. 43
39
Sedangkan untuk kuesioner, analisa jawaban responden terhadap
pernyataan-pernyataan yang diajukan akan diberi penilaian tersendiri.
Untuk poin ini penulis menggunakan metode Skala Likert. Skala Likert
atau disebut summated-ratings scale, merupakan skala yang
memungkinkan responden untuk mengekspresikan intensitas perasaan
mereka. Skala Likert terdiri dari beberapa pertanyaan yang bersikap
tertutup. Pilihan jawaban dibuat berjenjang mulai dari intensitas paling
rendah sampai paling tinggi pilihan jawaban terdiri dari tiga, lima, tujuh
yang pasti ganjil.9
Setiap jawabannya diberikan dalam bentuk beberapa skala kategori dan
masing-masing kategori memiliki bobot jawaban sendiri, yaitu:
1. Sangat Setuju (SS) diberi nilai 4
2. Setuju (S) diberi nilai 3
3. Tidak Setuju (TS) diberi nilai 2
4. Sangat Tidak Setuju (STS) diberi nilai 1
Maka selanjutnya, berdasarkan perhitungan bobot skala Likert dikalikan
dengan jumlah jawaban responden, lalu setelah mendapat nilai dilakukan
penjumlahan total nilai yang diperoleh. Kemudian total nilai dibagi dengan
jumlah kuesioner yang diolah untuk mendapatkan nilai rata-rata per-
indikator.
Adapun tafsiran bobot jawaban untuk kuesioner ini berdasarkan
perhitungan menggunakan skala interval. Untuk menentukan skala interval
9 Bilson Simamora, Panduan Riset Perilaku Konsumen (Jakarta: Gramedia Pustaka,
2004), h. 46.
40
yaitu dengan cara membagi selisih antara skor tertinggi dengan skor
terendah dengan banyak skala. Berikut rumusan dari skala interval.
Skala Interval = a(m-n) : b}
Keterangan:
a = Jumlah atribut
m m = Skor tertinggi
n n = Skor terendah
b b = Jumlah skala penilaian yang ingin dibentuk atau diterapkan10
Jika skala penilaian yang diterapkan berjumlah empat, dimana skor
terendah adalah satu dan skor tertinggi adalah empat, maka skala interval
dapat dihitung seperti berikut: {1(4-1) : 4}= 0,75. Jadi jarak setiap titik
adalah 0,75 sehingga dapat diperoleh penilaian sebagai berikut:
1. Sangat Baik 3,28 4,03
2. Baik 2,52 3,27
3. Tidak Baik 1,76 2,51
4. Sangat Tidak Baik 1,00 1,75
Penggunaan skor interval skor peranan diatas adalah sebagai berikut,
misalnya hasil perhitungan skor rata-rata terhadap layanan adalah 2,2,
maka 2,2 diartikan peranan layanan anak terhadap minat bacatidak baik
karena berada pada skala interval skor peranan berada pada titik 1,79
2,50. Contoh perhitungan skor rata-rata peranan dan penggunaan skala
interval skor peranan di atas adalah sebagai berikut:
10
Bilson Simamora, Panduan Riset Perilaku Konsumen, h. 202.
41
Tabel 3.1
Contoh Pengukuran Peranan
No. Pertanyaan Bobot Nilai F P S
1. Sangat Setuju 4 10 20 40
2. Setuju 3 10 20 30
3. Tidak Setuju 2 10 20 20
4. Sangat Tidak Setuju 1 20 40 20
Jumlah 50 100 110
Skor Rata-Rata X= 110/50 = 2,2
Keterangan:
S : Skor (F Bobot Nilai)
F : Frekuensi
X : Skor rata-rata (S / F)
F. Jadwal Penelitian
Tabel 3.2
Jadwal Penyebaran Kuesioner
No. Tanggal Jumlah Kuesioner
1. Senin/10 November 2014 22
2. Selasa/11 November 2014 9
3. Rabu/12 November 2014 6
4. Kamis/13 November 2014 7
5. Jumat/14 November 2014 6
Jumlah 50
Penulis melakukan penelitian di Perpustakaan Daerah Tangerang
Selatan. Penyebaran kuesioner dilakukan selama lima hari mulai hari Senin
tanggal 10 November 2014 sampai dengan hari Jumat 14 November 2014.
Jumlah kuesioner yang disebar sebanyak 50 kuesioner. Berikut adalah jadwal
penyebaran kuesioner di Perpustakaan Daerah Tangerang Selatan.
42
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Profil Objek Penelitian
1. Sejarah Singkat Perpustakaan Daerah Tangerang Selatan
Perpusda (Perpustakaan Daerah) Kota Tangerang Selatan berdiri pada
tanggal 17 Januari 2011, dengan kantor pertama di wilayah Bumi Serpong
Damai (BSD) yang setahun kemudian berpindah ke kantor yang saat ini
ditempati yaitu di Graha Mitra, Jalan Raya Siliwangi No. 3 Pondok Benda
Pamulang.
Berdirinya Perpusda Kota Tangerang Selatan, berawal dari kebutuhan
Pemkot (Pemerintah Kota) Tangerang Selatan akan instansi pemerintah
yang mendukung motto Kota Tangerang Selatan yaitu, cerdas, modern dan
religious. Cukup jelas, dari ketiga kata tersebut membutuhkan peran
perpustakaan yang sangat signifikan.
Dengan berlandaskan Undang-undang No. 43 Tahun 2007 tentang
Perpustakaan dan diperkuat dengan Perda (Peraturan Daerah) No. 6 Tahun
2010 tentang Organisasi Perangkat daerah, maka terbentuklah susunan
organisasi perpustakaan yang berdiri langsung di bawah Walikota
Tangerang Selatan.Kantor Perpustakaan Daerah Tangerang Kota
Tangerang Selatan merupakan salah satu lembaga teknis daerah yang
dibentuk berdasarkan peraturan Daerah Kota Tangerang Selatan Nomor 6
Tahun 2010 Tanggal 30 Desember 2010 tentang organisasi perangkat
43
daerah. Lembga teknis daerah ini merupakan unsur pendukung dalam
bidang Perpustakaaan di Kota Tangerang Selatan.1
2. Visi dan Misi Perpustakaan Daerah Tangerang Selatan
a. Visi Perpustakaan Daerah Tangerang Selatan:
Terwujudnya kantor perputskaan daerah sebagai pusat layanan
informasi menuju peningkatan mutu pendidikan masyarakat kota
tangerang selatan yang cerdas, modern, dan religius.
b. Misi Perpustakaan Daerah Tangerang Selatan:
1) Meningkatkan kualitas dan kuantitas penyelenggara perpustakaan.
2) Meningkatkan kualitas sumber daya pengelola perpustakaan.
3) Meningkatkan kualitas layanan serta pemasyarakatan
perpustakaan.
4) Meningkatkan pengembangan, pembinaan perpustakaan.
5) Meningkatkan jaringan informasi dan kerjasama perpustakaan.
6) Meningkatkan minat budaya baca masyarakat.
7) Meningkatkan penyelamatan dan pelestarian hasil budaya bangsa
berupa karya cetak dan karya rekam baik dalam bentuk Hard Copy
maupun Soft Copy.2
3. Tujuan Pokok Perpustakaan Daerah Tangerang Selatan
1 Perpustakaan Daerah Tangerang Selatan,
http://www.perpusdatangsel.com/index.php?pilih=hal&id=4, diakses pada tanggal 15 April 2014 2 Perpustakaan Daerah Tangerang Selatan,
http://www.perpusdatangsel.com/index.php?pilih=hal&id=4, diakses pada tanggal 15 April 2014
http://www.perpusdatangsel.com/index.php?pilih=hal&id=4,http://www.perpusdatangsel.com/index.php?pilih=hal&id=4,
44
Perpustakaan Daerah Tangerang Selatan memiliki tujuan sebagaimana
perpustakaan lainnya. Adapun rincian tujuan Perpustakaan Daerah
Tangerang Selatan sebagai berikut:
a. Meningkatkan kemampuan sumber daya aparatur.
b. Meningkatkan manajemen kelembagaan.
c. Meningkatkan sistem pengelolaan keuangan perpustakaan.
d. Meningkatkan sarana dan prasarana kelembagaan.
e. Meningkatkan pelayanan pengaduan masyarakat.
f. Meningkatkan system layanan di gedung perpustakaan.
g. Meningkatkan pelayanan ekstensi.
h. Meningkatkan kemampuan sumber daya pengelola berbagai jenis
perpustakaan.
i. Meningkatkan manajemen layanan di berbagai jenis perpustakaan.
j. Meningkatkan pengembangan perpustakaan di daerah.
k. Meningkatkan publikasi dan pembinaan di berbagai jenis
perpustakaan.
l. Penyuluhan perpustakaan kepada masyarakat.
m. Peningkatan sistem layanan.
n. Peningkatan layanan informasi.
o. Mengembangkan penyelenggaraan perpustakaan atau taman bacaan
masyarakat.
p. Memasyarakatkan minat dan budaya baca masyarakat.3
3 Perpustakaan Daerah Tangerang Selatan,
http://www.perpusdatangsel.com/index.php?pilih=hal&id=4, diakses pada tanggal 15 April 2014
http://www.perpusdatangsel.com/index.php?pilih=hal&id=4,
45
4. Struktur Organisasi Perpustakaan Daerah Tangerang Selatan
Dibawah ini adalah struktur organisasi kantor Perpustakaan Daerah
Tangerang Selatan.
Struktur Organisasi Perpustakaan Daerah Tangerang Selatan
Gambar 4.1. Struktur Organisasi Perpustakaan
Daerah Tangerang Selatan
5. Sumber Daya Manusia di Perpustakaan Daerah Tangerang Selatan
Jumlah tenaga atau pegawai Perpustakaan Daerah Tangerang Selatan
berjumlah 12 orang.Latar belakang pegawai perpustakaan yang ada saat
ini berpendidikan S1 Perpustakaan, S1 Komunikasi, S1 Pendidikan, S1
Ilmu Sosial, D3 Ahli Madya dan tamatan SMA. Hal ini menunjukkan
sumber daya manusia dirasa masih kurang untuk Perpustakaan Daerah
KETUA KANTOR
Dr. Chaerudin, MM, M.Si
SUB BAG. TATA USAHA
Nuskah
KELOMPOK JABATAN
FUNGSIONAL
SEKSI PENGEMBANGAN
DAN PENGOLAHAN
BAHAN PUSTAKA
Hj. Tri Astuti, S.E
SEKSI PEMBINAAN DAN
PEMBERDAYAAN
Bhakti Haribowo, M.Si
SEKSI PELAYANAN DAN
SISTEM INFORMASI
Lilis Atikah, S.IP
46
Tangerang Selatan, karena jumlah yang ahli dalam bidang perpustakaan
hanya 1 orang saja. Berikut ini merupakan sumber daya manusia yang
dimiliki Perpustakaan Daerah Tangerang Selatan:4
Tabel 4.1
SDM Perpustakaan Daerah Tangerang Selatan
No Nama Jabatan
1 Iif Miftahudin Petugas Sirkulasi
2 Kurnia Dwi Putra Petugas Sirkulasi
3 Juju Junaedi Petugas Sirkulasi
4 Rheno Arif Triana Petugas Sirkulasi
5 Nur Sakinah Petugas Sirkulasi
6 Arif Tianto Petugas Sirkulasi
7 Eva Nurmalasari Petugas Sirkulasi
8 Thya Fransisca Admin
9 Latifah Puspasari Admin
10 Lestari Admin
11 Fahmi Mubarak Admin
12 Lenny Purwati Admin
6. Koleksi Perpustakaan Daerah Tangerang Selatan
Koleksi pustaka Perpustakaan Daerah Tangerang Selatan sampai tanggal
18 agustus 2014terdiri atas 17.726judul buku, buku elektronik (e-
book)dan 1.000 keping CD/VCD/DVD.Jumlah eksemplar koleksi yang
ada di Perpustakaan Daerah Tangerang Selatan per 18 agustus 2014 adalah
sebagai berikut:
4 Iif Miftahudin, Staff Perpustakaan Daerah Tangerang Selatan, Wawancara, Tangerang
Selatan, 4 April 2014.
47
Tabel 4.2
Jumlah Koleksi Perpustakaan Daerah Tangerang Selatan Tahun 2014
No. Jenis Koleksi Jumlah Koleksi
1. Non Periodikal 17.726
Buku & Digital (CD) 1.000
2. Periodikal -
A. Majalah -
B. Jurnal Ilmiah -
Total Koleksi 18.726
7. Keanggotaan
Keanggotaan perpustakaan di Perpustakaan Daerah Tangerang
Selatanditetapkan sebagai berikut:
a. Keanggotaan Perpustakaan bersifat terbuka, untuk semua kalangan
masyararkat diluar daerah tangerang selatan bisa mendaftarkan
menjadi anggota perpustakaan.
b. Hanya pemustaka dari daerah Tangerang Selatan saja yang bisa
meminjam koleksi.
c. Syarat-syarat Keanggotaan:
1) Mengisi formulir pendaftaran yang telah disediakan.
2) Menyerahkan 2 lembar Pas Photo 2 x 3 cm atau file photo close up.
3) Fotokopi identitas Kartu Pelajar/KTP/SIM yang masih berlaku.
d. Aturan dan Ketentuan Pemakai Perpustakaan
1) Kewajiban Pengunjung:
48
a) Memasuki perpustakaan dengan tertib m