PERAN KELENGKAPAN PERPUSTAKAAN SEKOLAH DAN …/Peran... · PRESTASI BELAJAR KELISTRIKAN OTOMOTIF...
Transcript of PERAN KELENGKAPAN PERPUSTAKAAN SEKOLAH DAN …/Peran... · PRESTASI BELAJAR KELISTRIKAN OTOMOTIF...
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
i
PERAN KELENGKAPAN PERPUSTAKAAN SEKOLAH DAN MINAT MEMBACA
TERHADAP PRESTASI BELAJAR KELISTRIKAN OTOMOTIF
SISWA KELAS XI TEKNIK KENDARAAN RINGAN
SMK NEGERI 5 SURAKARTA
TAHUN PELAJARAN
2011/2012
SKRIPSI
Oleh:
EKO WIJAYANTO
K2508054
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
Juli 2012
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
ii
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN
Saya yang bertanda tangan di bawah ini
Nama : Eko Wijayanto
Nim : K2508054
Jurusan/Prgram Studi : PTK/Pendidikan Teknik Mesin
Menyatakan bahwa skripsi saya berjudul ” PERAN KELENGKAPAN
PERPUSTAKAAN SEKOLAH DAN MINAT MEMBACA TERHADAP
PRESTASI BELAJAR KELISTRIKAN OTOMOTIF SISWA KELAS XI
TEKNIK KENDARAAN RINGAN SMK NEGERI 5 SURAKARTA TAHUN
PELAJARAN 2011/2012” ini benar-benar merupakan hasil karya sendiri. Selain
itu, sumber informasi yang dikutip dari penulis lain telah disebutkan dalam teks
dan dicantumkan dalam daftar pustaka.
Apabila pada kemudian hari terbukti atau dapat dibuktikan skripsi ini hasil
jiplakan, saya bersedia menerima sanksi atas perbuatan saya.
Surakarta, 4 Juni 2012
Juni2011
Yang membuat penyataan
Eko Wijayanto
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
iii
PERAN KELENGKAPAN PERPUSTAKAAN SEKOLAH DAN MINAT MEMBACA
TERHADAP PRESTASI BELAJAR KELISTRIKAN OTOMOTIF
SISWA KELAS XI TEKNIK KENDARAAN RINGAN
SMK NEGERI 5 SURAKARTA
TAHUN PELAJARAN
2011/2012
Oleh:
EKO WIJAYANTO
K2508054
Skripsi
diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan mendapatkan gelar
Sarjana Pendidikan Program Pendidikan Teknik Mesin, Jurusan Pendidikan
Teknik Kejuruan
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
Juli 2012
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
iv
PERSETUJUAN
Skripsi ini disetujui untuk dipertahankan di hadapan Tim Penguji Skripsi
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta.
Surakarta, 4 Juni 2012
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
v
PENGESAHAN
Skripsi ini telah dipertahankan di hadapan Tim Penguji Skripsi Fakultas
Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta dan diterima
untuk memenuhi salah satu persyaratan mendapatkan gelar Sarjana pendidikan.
Hari : Rabu
Tanggal : 4 Juli 20122
Tim Penguji Skripsi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
vi
MOTTO
# Perpustakaan salah satu tempat dihimpunnya ilmu
Barang siapa ingin hidup bahagia di dunia haruslah dengan ilmu
Dan barang siapa ingin hidup bahagia di akhirat haruslah dengan ilmu
Jika menginginkan keduanya maka tuntutlah ilmu di perpustakaan#
#Menulis merupakan kegiatan yang menyenangkan
Salah satunya langkkah awal dari menulis adalah membaca
Maka janganlah pergi tidur sebelum membaca buku
Dan janganlah meninggalkan alam dunia sebelum menulis buku#
#Tiada Hari Tanpa Membaca
Membaca merupakan kebutuhan layaknya makan dan minum
Jika manusia hidup tak membaca
Maka dia akan kurus kering dalam ilmu pengetahuan yang dimiliki#
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
vii
PERSEMBAHAN
Teriring syukurku pada-Mu, kupersembahkan karya ini untuk
“Bapak dan Ibu”
Doamu yang tiada terputus, kerja keras tiada henti, pengorbanan yang
tak terbatas dan kasih sayang tidak terbatas pula. Semuanya membuatku bangga
memiliki kalian. Tiada kasih sayang yang seindah dan seabadi kasih sayangmu.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
viii
ABSTRAK
Eko Wijayanto. PERAN KELENGKAPAN PERPUSTAKAAN SEKOLAH
DAN MINAT MEMBACA TERHADAP PRESTASI BELAJAR
KELISTRIKAN OTOMOTIF SISWA KELAS XI TEKNIK KENDARAAN
RINGAN SMK NEGERI 5 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2011/2012.
Skripsi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret
Surakarta. Juli 2012.
Tujuan Penelitian ini yang pertama yaitu untuk mengetahui hubungan
antara kelengkapan perpustakaan dengan minat membaca siswa kelas XI
Kompetensi Keahlian Teknik Kendaraan Ringan SMK Negeri 5 Surakarta tahun
pelajaran 2011/2012. Kedua yaitu untuk mengetahui hubungan antara minat
membaca dengan prestasi belajar kelistrikan otomotif pada siswa kelas XI
Kompetensi Keahlian Teknik Kendaraan Ringan SMK Negeri 5 Surakarta tahun
pelajaran 2011/2012. Ketiga yaitu untuk mengetahui hubungan antara
kelengkapan perpustakaan sekolah dengan prestasi belajar kelistrikan otomotif
pada siswa kelas XI Kompetensi Keahlian Teknik Kendaraan Ringan SMK
Negeri 5 Surakarta tahun pelajaran 2011/2012. Keempat yaitu untuk mengetahui
pengaruh langsung antara kelengkapan perpustakaan terhadap minat membaca
siswa kelas XI Kompetensi Keahlian Teknik Kendaraan Ringan SMK Negeri 5
Surakarta tahun pelajaran 2011/2012. Kelima yaitu untuk mengetahui pengaruh
langsung antara minat membaca terhadap prestasi belajar kelistrikan otomotif
pada siswa kelas XI Kompetensi Keahlian Teknik Kendaraan Ringan SMK
Negeri 5 Surakarta tahun pelajaran 2011/2012. Keenam yaitu untuk mengetahui
pengaruh langsung antara kelengkapan perpustakaan sekolah terhadap prestasi
belajar kelistrikan otomotif pada siswa kelas XI Kompetensi Keahlian Teknik
Kendaraan Ringan SMK Negeri 5 Surakarta tahun pelajaran 2011/2012. Ketujuh
yaitu untuk mengetahui pengaruh tidak langsung antara kelengkapan perpustakaan
sekolah terhadap prestasi belajar kelistrikan otomotif pada siswa kelas XI
Kompetensi Keahlian Teknik Kendaraan Ringan SMK Negeri 5 Surakarta tahun
pelajaran 2011/2012 melalui minat membaca.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif korelasional.
Sedangkan metode yang digunakan adalah metode statistik inferensial. Tempat
penelitian ada di SMK Negeri 5 Surakarta. Populasinya yaitu seluruh siswa kelas
XI Kompetensi Keahlian Teknik Kendaraan Ringan SMK Negeri 5 Surakarta
tahun pelajaran 2011/2012, sebanyak 92 siswa. Sedangkan sampelnya sebanyak
73 siswa. Teknik pengambilan sampel dengan cara acak (random undian atau
untung-untungan). Instrumen penelitian dengan menggunakan angket,
dokumentasi dan pengamatan. Analisis data menggunakan teknik analisis regresi
dan analisis jalur.
Kesimpulan hasil penelitian pertama, “Tidak ada hubungan yang positif
antara kelengkapan perpustakaan dengan minat membaca siswa kelas XI
Kompetensi Keahlian Teknik Kendaraan Ringan SMK Negeri 5 Surakarta tahun
pelajaran 2011/2012”. Kedua, “Ada hubungan yang positif antara minat membaca
dengan prestasi belajar kelistrikan otomotif pada siswa kelas XI Kompetensi
Keahlian Teknik Kendaraan Ringan SMK Negeri 5 Surakarta tahun pelajaran
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
ix
2011/2012”. Ketiga, “Ada hubungan yang positif antara kelengkapan
perpustakaan sekolah dengan prestasi belajar kelistrikan otomotif pada siswa kelas
XI Kompetensi Keahlian Teknik Kendaraan Ringan SMK Negeri 5 Surakarta
tahun pelajaran 2011/2012”. Keempat, “Ada pengaruh langsung antara
kelengkapan perpustakaan terhadap minat membaca siswa kelas XI Kompetensi
Keahlian Teknik Kendaraan Ringan SMK Negeri 5 Surakarta tahun pelajaran
2011/2012”. Kelima, “Ada pengaruh langsung antara minat membaca terhadap
prestasi belajar kelistrikan otomotif pada siswa kelas XI Kompetensi Keahlian
Teknik Kendaraan Ringan SMK Negeri 5 Surakarta tahun pelajaran 2011/2012”.
Keenam, “Ada pengaruh langsung antara kelengkapan perpustakaan sekolah
terhadap prestasi belajar kelistrikan otomotif pada siswa kelas XI Kompetensi
Keahlian Teknik Kendaraan Ringan SMK Negeri 5 Surakarta tahun pelajaran
2011/2012”. Ketujuh, “Ada pengaruh secara tidak langsung antara kelengkapan
perpustakaan sekolah terhadap prestasi belajar kelistrikan otomotif pada siswa
kelas XI Kompetensi Keahlian Teknik Kendaraan Ringan SMK Negeri 5
Surakarta tahun pelajaran 2011/2012 melalui minat membaca”.
Kata kunci: minat membaca, kelengkapan perpustakaan, prestasi belajar
kelistrikan otomotif
.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
x
ABSTRACT
Eko Wijayanto. ROLE ABOUT SCHOOL LIBRARY COMPLETENESS
AND READING INTEREST TOWARD AUTOMOTIVE ELECTRICAL
STUDY ACHIEVEMENT OF STUDENT GRADE XI TEKNIK
KENDARAAN RINGAN SMK NEGERI 5 SURAKARTA YEAR OF
LESSON 2011/2012. Mini thesis, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Sebelas Maret Surakarta. Juli 2012.
Purpose of this research first : to know relation between library
completeness with reading interest of student grade XI Kompetensi Keahlian
Teknik Kendaraan Ringan SMK Negeri 5 Surakarta year of lesson 2011/2012.
Seccond : to know relation between reading interest with automotive electrical
study achievement of student grade XI Kompetensi Keahlian Teknik Kendaraan
Ringan SMK Negeri 5 Surakarta year of lesson 2011/2012. Third : to know
relation between school library completeness with automotive electrical study
achievement of student grade XI Kompetensi Keahlian Teknik Kendaraan Ringan
SMK Negeri 5 Surakarta year of lesson 2011/2012. Forth : to know impact
directly between school library completeness toward reading interest student
grade XI Kompetensi Keahlian Teknik Kendaraan Ringan SMK Negeri 5
Surakarta lesson year 2011/2012. Fifth : to know impact directly between reading
interest toward automotive electrical study achievement of student grade XI
Kompetensi Keahlian Teknik Kendaraan Ringan SMK Negeri 5 Surakarta year of
lesson 2011/2012. Sixth : to know impact directly between libraray completeness
toward automotive electrical study achievement of student grade XI Kompetensi
Keahlian Teknik Kendaraan Ringan SMK Negeri 5 Surakarta year of lesson
2011/2012. Seventh : to know impact nondirectly between school library
completeness toward automotive electrical study achievement of student grade XI
Kompetensi Keahlian Teknik Kendaraan Ringan SMK Negeri 5 Surakarta year of
lesson 2011/2012 pass reading inteest.
This research use approach corelation quantitative. While, method is used
statistik inferensial. Place of research in the SMK Negeri 5 Surakarta. The
population is all of student grade XI Kompetensi Keahlian Teknik Kendaraan
Ringan SMK Negeri 5 Surakarta lesson year 2011/2012, 92 student. While,
sample is 73 student. Technic take sampel with random. This research use
instrument questionnary, documentation and observation. Analysis of data use
technical regresi analysis and path analysis.
Conclusion about this research First, “there are not relation positive to
know relation between library completeness with reading interest of student grade
XI Kompetensi Keahlian Teknik Kendaraan Ringan SMK Negeri 5 Surakarta year
of lesson 2011/2012”. Second, “there are relation positive between reading
interest with automotive electrical study achievement of student grade XI
Kompetensi Keahlian Teknik Kendaraan Ringan SMK Negeri 5 Surakarta year of
lesson 2011/2012”. Third, “there are relation positive between school library
completeness with automotive electrical study achievement of student grade XI
Kompetensi Keahlian Teknik Kendaraan Ringan SMK Negeri 5 Surakarta year of
lesson 2011/2012”. Fourth, “there are impact directly between school library
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xi
completeness toward reading interest student grade XI Kompetensi Keahlian
Teknik Kendaraan Ringan SMK Negeri 5 Surakarta lesson year 2011/2012”.
Fifth, “there are impact directly between reading interest toward automotive
electrical study achievement of student grade XI Kompetensi Keahlian Teknik
Kendaraan Ringan SMK Negeri 5 Surakarta year of lesson 2011/2012”. Sixth,
“there are impact directly between libraray completeness toward automotive
electrical study achievement of student grade XI Kompetensi Keahlian Teknik
Kendaraan Ringan SMK Negeri 5 Surakarta year of lesson 2011/2012”. Seventh,
“there are impact nondirectly between school library completeness toward
automotive electrical study achievement of student grade XI Kompetensi Keahlian
Teknik Kendaraan Ringan SMK Negeri 5 Surakarta year of lesson 2011/2012
pass reading inteest”.
Key words: reading interest, completeness library, electrical otomotif achievement
learning
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xii
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah Yang Maha Pengasih dan Penyayang, yang
memberi ilmu, inspirasi, dan kemuliaan. Atas kehendak-Nya penulis dapat
menyelesaikan skripsi dengan judul “PERAN KELENGKAPAN
PERPUSTAKAAN SEKOLAH DAN MINAT MEMBACA TERHADAP
PRESTASI BELAJAR KELISTRIKAN OTOMOTIF SISWA KELAS XI
TEKNIK KENDARAAN RINGAN SMK NEGERI 5 SURAKARTA TAHUN
PELAJARAN 2011/2012”.
Skripsi ini disusun untuk memenuhi sebagian dari persyaratan untuk
mendapatkan gelar Sarjana pada Program Studi Pendidikan Teknik Mesin,
Jurusan Pendidikan Teknik Kejuruan, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan,
Universitas Sebelas Maret Surakarta. Penulis menyadari bahwa terselesaikannya
skripsi ini tidak terlepas dari bantuan, bimbingan, dan pengarahan dari berbagai
pihak. Untuk itu, penulis menyampaikan terima kasih kepada:
1. Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret
Surakarta.
2. Ketua Jurusan Pendidikan Teknik Kejuruan.
3. Ketua Program Studi Pendidikan Teknik Mesin, Jurusan Pendidikan Teknik
Kejuruan, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret
Surakarta.
4. Drs. Subagsono, M.T., selaku Pembimbing I, yang selalu memberikan motivasi
dan bimbingan dalam penyusunan skripsi ini.
5. Drs. H. Wardoyo, selaku Pembimbing II, yang selalu memberikan motivasi
dan bimbingan dalam penyusunan skripsi ini.
6. Kepala SMK Negeri 5 Surakarta, yang telah memberikan kesempatan dan
tempat guna pengambilan data dalam penelitian.
7. Sarman S.Pd., selaku Guru dan Ketua Program Studi Keahlian Teknik
Otomotif, yang telah memberikan bimbingan dan bantuan dalam penelitian.
8. Para siswa SMK Negeri 5 Surakarta yang telah bersedia untuk berpartisipasi
dalam pelaksanaan penelitian ini.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xiii
9. Semua pihak yang turut membantu dalam penyusunan skripsi ini yang tidak
mungkin penulis sebutkan satu persatu.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan
karena keterbatasan penulis. Meskipun demikian, penulis berharap semoga skripsi
ini bermanfaat bagi penulis khususnya dan pembaca umumnya.
Surakarta , 4 Juni 2012
Penulis,
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xiv
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL .................................................................................................. i
HALAMAN PERNYATAAN ................................................................................... ii
HALAMAN PENGAJUAN ....................................................................................... iii
HALAMAN PERSETUJUAN ................................................................................... iv
HALAMAN PENGESAHAN PENGUJI .................................................................. v
HALAMAN MOTTO ................................................................................................ vi
HALAMAN PERSEMBAHAN ................................................................................ vii
HALAMAN ABSTRAK ............................................................................................ viii
KATA PENGANTAR ............................................................................................... xii
DAFTAR ISI .............................................................................................................. xiv
DAFTAR TABEL ...................................................................................................... xviii
DAFTAR GAMBAR ................................................................................................. xix
DAFTAR LAMPIRAN .............................................................................................. xx
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ............................................................................ 1
B. Identifikasi Masalah .................................................................................. 3
C. Pembatasan Masalah.................................................................................. 4
D. Perumusan Masalah ................................................................................... 4
E. Tujuan Penelitian ....................................................................................... 5
F. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritik ................................................................................... 6
2. Manfaat Aplikatif .................................................................................. 6
BAB II LANDASAN TEORI
A. Kajian Teori dan Hasil Penelitian yang Relevan
1. Pengertian Prestasi Belajar ................................................................. 8
a. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar
Kelistrikan Otomotif ........................................................................ 9
2. Pengertian Minat Membaca ................................................................ 11
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xv
3. Pengertian Kelengkapan Perpustakaan Sekolah
a. Standar Koleksi Perpustakaan ....................................................... 19
b. Standar Sarana dan Prasarana ........................................................ 22
c. Standar Pelayanan ......................................................................... 24
d. Standar Tenaga .............................................................................. 25
e. Standar Pengelolaan ....................................................................... 29
4. Tinjauan Mengenai Teknik Kelistrikan Otomotif
a. Pengertian Teknik Kelistrikan Otomotif ....................................... 31
b. Ruang Lingkup Mengenai Mata Pelajaran Produktif
Kompetensi Dasar Perbaikan Sistem Pengisian dan Stater .......... 31
5. Hasil Penelitian yang Relevan ............................................................ 32
B. Kerangka Berfikir .................................................................................... 33
C. Hipotesis .................................................................................................. 34
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian
1. Tempat Penelitian ............................................................................... 36
2. Waktu Penelitian ................................................................................ 36
B. Metode Penelitian ................................................................................... 37
C. Rancangan atau Desain Penelitian
1. Indentifikasi Variabel
a. Variabel Bebas ............................................................................... 38
b. Variabel Terikat ............................................................................. 38
D. Populasi dan Sampel
1. Populasi .............................................................................................. 38
2. Sampel ................................................................................................ 39
E. Teknik Pengambilan Sampel ................................................................... 39
F. Teknik Pengumpulan Data
1. Metode Pengumpulan Data
a. Metode Kuesioner atau Angket ...................................................... 40
b. Metode Dokumentasi...................................................................... 45
c. Metode Observasi ........................................................................... 45
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xvi
G. Teknik Analisis Data
1. Menyusun Tabulasi Data .................................................................... 48
2. Melakukan Uji Prasyarat Analisis Data
a. Uji Normalitas ................................................................................ 47
3. Uji Hipotesis ....................................................................................... 47
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Data
1. Data Kelengkapan Perpustakaan ........................................................ 56
2. Data Minat Membaca ......................................................................... 60
3. Data Prestasi Belajar Kelistrikan Otomotif ........................................ 61
B. Pengujian Persyaratan Analisis
1. Uji Normalitas .................................................................................... 63
C. Pengujian Hipotesis
1. Pengujian Hasil Analisis Data
a. Hipotesis Pertama .......................................................................... 64
b. Hipotesis kedua .............................................................................. 64
c. Hipotesis ketiga ............................................................................. 65
d. Hipotesis keempat .......................................................................... 65
e. Hipotesis kelima ............................................................................ 66
f. Hipotesis keenam ........................................................................... 66
g. Hipotesis ketujuh ........................................................................... 66
D. Pembahasan Hasil Analisis ..................................................................... 67
BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN
A. Kesimpulan.............................................................................................. 73
B. Implikasi
1. Implikasi Teoritis .............................................................................. 75
2. Implikasi Praktis ................................................................................ 75
C. Saran
1. Bagi Pengelola Perpustakaan ............................................................. 76
2. Bagi Guru ........................................................................................... 76
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xvii
3. Bagi Siswa .......................................................................................... 76
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................... 77
LAMPIRAN ............................................................................................................... 78
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xviii
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
3.1 Skor Item Angket Minat Membaca ............................................................... 42
3.2 Penilaian Pedoman Observasi ......................................................................... 46
4.1 Distribusi Frekuensi Data Kelengkapan Perpustakaan ................................. 56
4.2 Kriteria Hasil Angket ...................................................................................... 58
4.3 Hasil Observasi dengan Tiga Pengamat .......................................................... 58
4.4 Kriteria Hasil Observasi .................................................................................. 59
4.5 Distribusi Frekuensi Data Minat membaca ................................................... 60
4.6 Frekuensi Data Prestasi Belajar Kelistrikan Otomotif .................................... 62
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xix
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
2.1 Kerangka Berfikir....................................................................................... 33
3.1 Jadwal Penelitian ........................................................................................ 36
4.1 Histogram Data Kelengkapan Perpustakaan .............................................. 57
4.2 Histogram Data Hasil Observasi ............................................................... 59
4.3 Histogram Data Minat Membaca ............................................................... 60
4.4 Histogram Data Prestasi Belajar ............................................................... 60
4.5 Grafik Hubungan Minat Membaca dengan Kelengkapan Perpustakaan ... 68
4.6 Grafik Hubungan Minat Membaca dengan Prestasi Belajar Kelistrikan
Otomotif .................................................................................................. 70
4.7 Grafik Hubungan Kelengkapan Perpustakaan dengan Prestasi Belajar
Kelistrikan Otomotif ............................................................................... 71
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xx
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Halaman
1. Dokumentasi Prestasi Belajar Siswa Kelas XI Teknik Kendaraan Ringan
SMK Negeri 5 surakarta .................................................................................82
2. Daftar Siswa yang Menjadi Anggota Sampel ...............................................85
3. Kisi-Kisi Angket Try Out Minat Membaca dan Kelengkapan Perpustakaan 88
4. Petunjuk dan Pertanyaan Uji Coba Angket ....................................................90
5. Data perhitungan validitas dan reliabilitas Try Out Angket Minat Membaca
dan Kelengkapan Perpustakaan ......................................................................96
6. Contoh Uji Validitas Angket Minat Membaca dan Kelengkapan
Perpustakaan ...................................................................................................98
7. Contoh Uji Reliabilitas Angket Minat Membaca dan kelengkapan
Perpustakaan ...................................................................................................102
8. Daftar Pertanyaan Angket Revisi ...................................................................108
9. Lembaran Observasi .......................................................................................116
10. Penyajian Data Kelengkapan Perpustakan .....................................................118
11. Penyajian Data Minat Membaca ....................................................................122
12. Penyajian Data Prestasi Belajar ......................................................................126
13. Pengolahan Data Hasil Observasi ..................................................................130
14. Menguji Uji Normalitas ..................................................................................131
15. Uji Hipotesis Pertama sampai Ketiga .............................................................137
16. Uji Hipotesis Keempat sampai ketujuh ..........................................................142
17. Lampiran Ijin Menyusun Skripsi ....................................................................144
18. Surat Permohonan Ijin Penelitian dari Fakultas .............................................145
19. Surat Permohonan Ijin Penelitian dari Pemerintah Kota Surakarta ...............146
20. Surat Permohonan Ijin Penelitian ke Gubernur/ C.Q BAPPEDA ..................147
21. Surat Keterangan dari SMK N 5 Surakarta ....................................................148
22. Daftar Seminar Proposal ................................................................................149
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Persaingan bebas pada zaman globalisasi menuntut setiap generasi untuk
lebih berkreasi dan lebih berprestasi dari generasi sebelumnya. Oleh karena itu,
setiap sekolah berusaha semaksimalnya agar para peserta didik mampu berprestasi
dalam segala mata pelajaran. Salah satu mata pelajaran yang ada adalah mata
pelajaran kelistrikan otomotif di SMK Negeri 5 Surakarta. Prestasi mata pelajaran
kelistrikan otomotif dapat dilihat dari nilai siswa yang telah memenuhi kriteria
ketuntasan minimal (KKM) yakni 75. Nilai KKM 75 ini ditetapkan oleh
musyawarah guru mata pelajaran (MGMP) kelistrikan otomotif yang ada di
sekolah tersebut. Penetapan KKM ini berdasarkan kemampuan rata-rata peserta
didik, identifikasi indikator dan kemampuan daya dukung yang ada. Adanya nilai
KKM 75 tersebut, berdasarkan kenyataannya masih ada beberapa siswa yang
belum mampu untuk memenuhi KKM tersebut (Lampiran 1). Sehingga hal ini
menyebabkan guru mata pelajaran kelistrikan otomotif menjadi perihatin akan
keadaan siswanya yang belum tuntas KKM. Meskipun apabila dilakukan
perhitungan sudah lebih dari 50% siswa yang telah lulus pada mata pelajaran
tersebut.
Sebab-sebab siswa tidak mampu memenuhi KKM (prestasi yang
ditetapkan). Pertama, faktor dari siswa itu sendiri; kedua, faktor dari guru; ketiga
faktor lingkungan (disekolah maupun dirumah).
Faktor yang berasal dari siswa seperti keadaan jasmani siswa dan
keadaan rohani siswa. Keadaan jasmani meliputi kekakuan otot-otot yang
menyebabkan siswa merasa lelah kemudian berdampak pada kemalasan dalam
belajar mata pelajaran kelistrikan otomotif. Selain kekakuan otot-otot, keadaan
fisik (keadaan mata) memungkinkan berpengaruh pada sikap siswa dalam
menerima pelajaran kelistrikan otomotif. Misalnya; siswa mengalami buta warna
karena bawaan sejak lahir atau karena kecelakaan sehingga siswa merasa
kesulitan ketika praktik untuk membedakan warna kabel. Keadaan rohani siswa
1
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
2
meliputi keadaan minat siswa dalam melaksanakan pembelajaran di kelas maupun
di bengkel.
Faktor yang berasal dari guru meliputi metode pembelajaran ketika di
kelas atau ketika praktik. Guru yang mengajar secara monoton atau kurang kreatif
dapat menyebabkan siswa merasa malas dan mengatuk ketika pembelajaran
berlangsung. Oleh sebab itu, perlulah kiranya sebagai seorang guru untuk
memperhatikan berbagai media dan fasilitas yang ada di lingkungan sekolah.
Faktor yang berasal dari lingkungan meliputi lingkungan ketika siswa
berada di rumah dan ketika berada di sekolah. Kondisi lingkungan di rumah yang
tenang sangat mempengaruhi kenyamanan siswa belajar dirumah. Adanya
kenyamanan untuk belajar di rumah memungkinkan sekali siswa tersebut
mempelajari kembali materi pelajaran yang telah disampaikan di sekolah.
Sehingga siswa mampu menyimpan materi pelajaran di long memory (memory
sebenarnya). Lingkungan di sekolah juga memungkinkan mempengaruhi
siswanya berprestasi. Misalnya; adanya grup belajar secara kelompok. Sehingga
jika seorang siswa mengalami kesulitan memahami materi pelajaran maka teman
yang lain mampu membantunya.
Berdasarkan beberapa faktor di atas, peneliti tertarik dengan faktor dari
siswa (keadaan rohani siswa) yang meliputi minat untuk melakukan sesuatu yaitu
minat membaca. Adanya minat membaca ketika berada di kelas maupun ketika di
bengkel ada kemungkinan besar berpengaruh pada hasil nilai yang siswa peroleh
ketika ulangan teori maupun ketika ujian praktik. Namun, pada kenyataannya
siswa kurang begitu minat dengan kegiatan membaca. Hal ini dapat terlihat
sebagian besar dari siswa yang banyak memanfaatkan waktu luang ketika di kelas
dengan melihat TV (televisi), mendengarkan radio dan bercanda dengan teman
dan bermain games. Selain itu, faktor minat membaca mungkin juga dapat
dipengaruhi oleh sedikitnya buku yang dimiliki siswa tersebut.
Faktor lain selain dari minat membaca, yang menarik untuk diteliti
adalah keadaan perpustakaan yang ada di SMK Negeri 5 Surakarta, apakah sudah
berstandar lengkap atau belum. Karena perpustakaan yang berstandar lengkap
memungkinkan siswanya untuk meningkatkan minat dalam membaca buku,
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
3
mencari ilmu-ilmu baru yang belum diajarkan oleh bapak atau ibu guru. Sehingga
siswa mampu untuk berprestasi lebih tinggi dari bapak atau ibu guru. Oleh sebab
itu, pentinglah kiranya apabila perpustakaan tersebut berstandar untuk menunjang
prestasi belajar siswa. Perpustakaan yang berstandar lengkap ini meliputi banyak
hal yaitu standar buku yang harus dimiliki perpustakaan, standar pelayanan,
standar pengelolaan, standar sarana dan prasarana, standar tenaga.
Berdasarkan fakta–fakta di atas perlulah diadakan suatu penelitian yang
berjudul : peran kelengkapan perpustakaan dan minat membaca dengan prestasi
belajar kelistrikan otomotif pada siswa kelas XI Kompetensi Keahlian Teknik
Kendaraan Ringan SMK Negeri 5 Surakarta tahun Pelajaran 2011/2012.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah dapat dilakukan suatu
pengidentifikasian masalah yaitu:
1. Prestasi belajar kelistrikan otomotif belum secara maksimal yakni 100% seperti
yang diharapkan oleh bapak atau ibu guru. Karena masih ada enam siswa yang
belum lulus KKM (kriteria ketuntasan minimal).
2. Faktor yang mempengaruhi prestasi belajar siswa yang belum tuntas KKM
secara maksimal ada kemungkinan karena faktor yang berasal dari siswa itu
sendiri, faktor dari guru, faktor lingkungan (disekolah maupun dirumah)
3. Faktor yang berasal dari siswa meliputi dua hal, salah satunya adalah keadaan
rohani siswa. keadaan rohani meliputi adanya minat yang kurang untuk
melaksanakan kegiatan membaca. Hal ini terlihat dari banyaknya waktu luang
siswa yang digunakan untuk menonton TV (televisi), mendengarkan musik dan
bermain games.
4. Penyebab lain dari adanya minat membaca kemungkinan karena sedikitnya
buku yang dimiliki siswa
5. Perpustakaan yang ada di SMK Negeri 5 belum diketahui apakah berstandar
lengkap atau belum.
6. Perpustakaan yang lengkap kemungkinan besar akan berpengaruh pada
aktivitas membaca.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
4
C. Pembatasan Masalah
Pembatasan masalah berfungsi untuk membatasi masalah dalam suatu
penelitian supaya jangan sampai masalah yang ada menjadi meluas. Sehingga
berakibat pada ketidakdalaman pengkajian masalah tersebut. Berdasarkan
identifikasi masalah yang ada, pembatasan masalah dipandang dari sudut pandang
siswa ketika ada di sekolah sebagai berikut:
1. Adanya minat membaca yang kurang dan adanya perpustakaan yang
berstandar memungkinkan berpengaruh pada prestasi mata pelajaran kelistikan
otomotif siswa kelas XI Kompetensi Keahlian Teknik Kendaraan Ringan di
SMK Negeri 5 Surakarta tahun pelajaran 2011/2012 menjadi kurang
memuaskan.
D. Perumusan Masalah
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP, 2007) menyatakan
bahwa perumusan masalah merupakan pertanyaan yang lengkap dan rinci
mengenai ruang lingkup permasalahan yang akan diteliti, yang didasarkan pada
pembatasan masalah.
Adapun perumusan masalah dalam penelitian ini dapat dinyatakan
sebagai berikut:
1. Adakah hubungan yang positif antara kelengkapan perpustakaan dengan minat
membaca siswa kelas XI Kompetensi Keahlian Teknik Kendaraan Ringan
SMK Negeri 5 Surakarta tahun pelajaran 2011/2012?
2. Adakah hubungan yang positif antara minat membaca dengan prestasi belajar
kelistrikan otomotif pada siswa kelas XI Kompetensi Keahlian Teknik
Kendaraan Ringan SMK Negeri 5 Surakarta tahun pelajaran 2011/2012?
3. Adakah hubungan yang positif antara kelengkapan perpustakaan sekolah
dengan prestasi belajar kelistrikan otomotif pada siswa kelas XI Kompetensi
Keahlian Teknik Kendaraan Ringan SMK Negeri 5 Surakarta tahun pelajaran
2011/2012?
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
5
4. Adakah pengaruh langsung antara kelengkapan perpustakaan terhadap minat
membaca siswa kelas XI Kompetensi Keahlian Teknik Kendaraan Ringan
SMK Negeri 5 Surakarta tahun pelajaran 2011/2012?
5. Adakah pengaruh langsung antara minat membaca terhadap prestasi belajar
kelistrikan otomotif pada siswa kelas XI Kompetensi Keahlian Teknik
Kendaraan Ringan SMK Negeri 5 Surakarta tahun pelajaran 2011/2012?
6. Adakah pengaruh langsung antara kelengkapan perpustakaan sekolah terhadap
prestasi belajar kelistrikan otomotif pada siswa kelas XI Kompetensi Keahlian
Teknik Kendaraan Ringan SMK Negeri 5 Surakarta tahun pelajaran 2011/2012?
7. Adakah pengaruh secara tidak langsung antara kelengkapan perpustakaan
sekolah terhadap prestasi belajar kelistrikan otomotif pada siswa kelas XI
Kompetensi Keahlian Teknik Kendaraan Ringan SMK Negeri 5 Surakarta
tahun pelajaran 2011/2012 melalui minat membaca?
E. Tujuan Penelitian
Berdasarkan latar belakang masalah di atas dan permasalahan yang ada
maka tujuan pokok dari penelitian ini sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui hubungan antara kelengkapan perpustakaan dengan minat
membaca siswa kelas XI Kompetensi Keahlian Teknik Kendaraan Ringan
SMK Negeri 5 Surakarta tahun pelajaran 2011/2012.
2. Untuk mengetahui hubungan antara minat membaca dengan prestasi belajar
kelistrikan otomotif pada siswa kelas XI Kompetensi Keahlian Teknik
Kendaraan Ringan SMK Negeri 5 Surakarta tahun pelajaran 2011/2012.
3. Untuk mengetahui hubungan antara kelengkapan perpustakaan sekolah dengan
prestasi belajar kelistrikan otomotif pada siswa kelas XI Kompetensi Keahlian
Teknik Kendaraan Ringan SMK Negeri 5 Surakarta tahun pelajaran
2011/2012.
4. Untuk mengetahui pengaruh langsung antara kelengkapan perpustakaan
terhadap minat membaca siswa kelas XI Kompetensi Keahlian Teknik
Kendaraan Ringan SMK Negeri 5 Surakarta tahun pelajaran 2011/2012.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
6
5. Untuk mengetahui pengaruh langsung antara minat membaca terhadap prestasi
belajar kelistrikan otomotif pada siswa kelas XI Kompetensi Keahlian Teknik
Kendaraan Ringan SMK Negeri 5 Surakarta tahun pelajaran 2011/2012.
6. Untuk mengetahui pengaruh langsung antara kelengkapan perpustakaan
sekolah terhadap prestasi belajar kelistrikan otomotif pada siswa kelas XI
Kompetensi Keahlian Teknik Kendaraan Ringan SMK Negeri 5 Surakarta
tahun pelajaran 2011/2012.
7. Untuk mengetahui pengaruh tidak langsung antara kelengkapan perpustakaan
sekolah terhadap prestasi belajar kelistrikan otomotif pada siswa kelas XI
Kompetensi Keahlian Teknik Kendaraan Ringan SMK Negeri 5 Surakarta
tahun pelajaran 2011/2012 melalui minat membaca.
F. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritik
a. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan di bidang
pendidikan mengenai minat membaca dan kelengkapan perpustakaan dalam
mencapai prestasi belajar yang maksimal.
b. Hasil penelitian ini diharapkan menjadi bahan pertimbangan dan
pengembangan pada penelitian yang sejenis di masa mendatang.
2. Manfaat Aplikatif
a. Bagi Sekolah
1) Sekolah dapat mengetahui secara signifikan hubungan antara minat
membaca siswa dan kelengkapan perpustakaan dengan prestasi belajar.
2) Sekolah dapat mengetahui secara signifikan hubungan antara minat
membaca siswa dengan kelengkapan perpustakaan.
3) Sekolah (kepala sekolah) dapat menyediakan dana untuk kemajuan
perpustakaan yang dimilikinya.
b. Bagi Siswa
1) Siswa dapat mengetahui seberapa penting kegiatan membaca dalam
usahanya meningkatkan prestasi belajar di sekolahnya.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
7
2) Siswa akan lebih memanfaatkan perpustakaan yang ada di sekolah,
setelah siswa tersebut mengetahui manfaat yang besar dari adanya
perpustakaan.
c. Bagi Guru
1) Hasil penelitian diharapkan menjadi bahan pertimbangan bagi guru
untuk lebih meningkatkan minat membaca siswa dalam proses belajar di
sekolah.
2) Hasil penelitian diharapkan menjadi bahan masukan bagi guru untuk
lebih memperhatikan fasilitas belajar (perpustakaan sekolah) supaya hasil
belajar siswa tidak hanya mendapat ilmu dari bapak atau ibu guru saja.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
8
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Kajian Teori dan Hasil Penelitian yang Relevan
1. Pengertian Prestasi Belajar Kelistrikan Otomotif
Prestasi dalam bahasa Indonesia kurang lebih sama dengan kata
achievemen dalam bahasa Inggris. Kata tersebut merupakan kata dasar dari to
achieve yang artinya mencapai atau lebih sering kita menterjemahkannya
sebagai pencapaian atau apa yang dicapai (Ruky, 2001).
Menurut Fajri dan Senja (2003) mengatakan, “Prestasi adalah hasil
baik yang dicapai”(hlm. 670). Pendapat tersebut relevan dengan Kustiyah
(mengutip pendapat WS. Winkel, 1990) mengatakan bahwa prestasi adalah
bukti usaha yang dicapai (2004: 61).
Berdasarkan pendapat-pendapat di atas, kesimpulan mengenai prestasi
adalah bukti hasil usaha yang telah dicapai.
Purwanto (2010) mengatakan, “Belajar merupakan suatu perubahan
dalam tingkah laku di mana perubahan itu dapat mengarah kepada tingkah laku
yang lebih baik, tetapi ada kemungkinan mengarah kepada tingkah laku yang
lebih buruk ” (hlm. 85). Pendapat Purwanto mirip dengan salah seorang ahli
yang mengatakan
Pertama belajar itu merupakan suatu proses yang berlangsung secara terus
menerus. Proses tersebut tidak dapat diamati secara langsung (not directly
observable) (sic). Proses belajar ini akan berlangsung efisien apabila si
pelajar berada di situasi yang memungkinkan terjadinya proses belajar
dengan tujuan yang jelas. Kedua, hasil belajar tersebut adalah adanya
perubahan baik kognitif, afektif maupun psikomorik (Bafadal, 2005:138).
Syah (2010) mengatakan, “…secara umum belajar dapat dipahami
sebagai tahapan perubahan tingkah laku individu yang relatif menetap sebagai
hasil pengalaman dan interaksi dengan lingkungan yang melibatkan proses
kognitif” (hlm. 68).
Menurut William S. Sahakian mengenai belajar adalah learning is a
relatively permanent change in personality (including cognitive, experiental,
8
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
9
and the like) and reflect a change in performance… (Bafadal, 2005) artinya
belajar merupakan perubahan pada diri seseorang, meliputi pengetahuan, sikap
kesenangan, dan menampakkan perubahan tersebut dalam tingkah lakunya.
Jadi, kesimpulan dari belajar adalah suatu perubahan yang terjadi pada
seseorang yang relatif menetap sebagai hasil interaksi dengan lingkungan
sekitar (pengalaman), perubahan tersebut meliputi tiga aspek yaitu
pengetahuan, sikap dan ketrampilan.
Kustiyah (2004) mengatakan, "Prestasi belajar adalah hasil maksimal
yang dicapai oleh siswa setelah melakukan kegiatan belajar mengajar yang
diwujudkan dalam bentuk angka, huruf maupun tingkah laku lain dalam waktu
atau periode tertentu” (hlm. 36).
Hamdu dan Agustina (2011) mengatakan :
Prestasi belajar merupakan tingkat kemanusiaan yang dimiliki siswa dalam
menerima, menolak dan menilai informasi-informasi yang diperoleh dalam
proses belajar mengajar. Prestasi belajar seseorang sesuai dengan tingkat
keberhasilan dalam mempelajari sesuatu materi pelajaran yang dinyatakan
dalam bentuk nilai atau raport setiap bidang studi setelah mengalami proses
belajar mengajar. Prestasi belajar siswa dapat diketahui setelah diadakan
evaluasi. Hasil dari evaluasi dapat memperlihatkan tentang tinggi atau
rendahnya prestasi belajar siswa (hlm. 92).
Berdasarkan pendapat tokoh- tokoh di atas, kesimpulan dari prestasi
belajar kelistrikan otomotif adalah bukti hasil usaha siswa yang berbentuk
huruf, angka, atau kalimat setelah melakukan usaha-usaha belajar kelistrikan
otomotif dalam waktu tertentu.
a. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar Kelistrikan
Otomotif
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
10
Prestasi belajar seseorang terkadang bisa naik atau turun. Hal
tersebut bergantung pada beberapa faktor yaitu faktor dari luar, faktor dari
dalam dan faktor pendekatan belajar.
Pendapat di atas sesuai dengan pendapat dari Syah (2010:145) yang
mengatakan:
Secara global, faktor-faktor yang mempengaruhi belajar siswa dapat
kita bedakan menjadi tiga macam, yakni
1) Faktor internal (faktor dari dalam siswa), yakni keadaan/kondisi
jasmani dan rohani siswa;
2) Faktor eksternal (faktor dari luar siswa), yakni kondisi lingkungan
disekitar siswa;
3) Faktor pendekatan belajar (approach to learning) (sic), yakni
kondisi jenis upaya belajar siswa yang meliputi strategi dan metode
yang digunakan siswa untuk melakukan pembelajaran materi-
materi pelajaran”.
Berdasarkan pendapat Syah, peneliti menginterpretasikan bahwa
faktor internal yang mempengaruhi prestasi belajar kelistrikan otomotif
adalah faktor jasmani dan rohani. Jasmani maksudnya keadaan mata yang
mampu membedakan warna-warna tiap-tiap kabel (tidak buta warna).
Sedangkan rohani maksudnya berhubungan dengan cara siswa tersebut
menyikapi adanya listrik yang ada pada setiap komponen kelistrikan (siswa
tidak merasa takut dengan adanya listrik). Ketakutan pada aliran listrik
biasanya membawa dampak pada siswa menjadi malas untuk belajar listrik.
Siswa yang malas biasanya akan cenderung memiliki minat, motivasi yang
rendah terhadap mata pelajaran kelistrikan.
Faktor eksternal meliputi lingkungan tempat siswa belajar.
Lingkungan siswa belajar harus tersedia sarana dan prasarana yang
medukung siswa tersebut untuk belajar. misalnya tersedianya alat-alat
bengkel, tersedianya komponen kelistrikan, tersedianya buku-buku panduan
atau majalah otomotif yang disediakan oleh perpustakaan dan sebagainya.
Faktor pendekatan belajar meliputi metode dan strategi yang
digunakan siswa untuk belajar kelistrikan otomotif. Misalnya menyusun
seperangkat kata untuk menghafal nama dan jenis komponen kelistrikan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
11
atau menyusun seperangkat kata untuk menghafal aliran kerja dari sebuah
kelistrikan. Kata untuk menghafal komponen-komponen yang masuk sisten
pengapian adalah BABU DI BUTIK (BAterai, BUsi, DIstriBUtor, plaTIna
Kondensor)
2. Pengertian Minat Membaca
Syah (2010) mengatakan, “Minat (interest) berarti kecenderungan dan
kegairahan yang tinggi atau keinginan yang besar terhadap sesuatu” (hlm. 152).
Pendapat tersebut relevan dengan Saraswati dan Widaningsih (2008) yang
mengatakan
Minat adalah kecenderungan hati yang tinggi terhadap sesuatu.
Terbentuknya minat diawali oleh perasaan senang dan sikap positif.
Terdapat tiga karakteristik minat, yaitu sebagai berikut:
a. Minat menimbulkan sikap positif dari suatu objek
b. Minat adalah sesuatu yang menyenangkan dan timbul dari suatu objek.
c. Minat mengandung unsur penghargaan, mengakibatkan keinginan, dan
kegairahan untuk mendapatkan sesuatu yang diinginkan (hlm. 146).
Ginting (2005) mengatakan, “Minat adalah tingkat kesenangan yang
kuat (Excitement) dari seseorang dalam melakukan suatu kegiatan yang dipilih
karena kegiatan tersebut menyenangkan dan memberikan nilai baginya” (hlm.
20).
Prasetyono (2008) mengatakan, “Minat adalah kecenderungan jiwa
(afektif) dan perhatian seseorang terhadap suatu hal, sehingga seseorang
menjadi termotivasi dan tumbuh rasa senang terhadap hal tersebut” (hlm. 54).
Jadi kesimpulan mengenai minat adalah kecenderungan dalam diri
seseorang (hati) dan kegairahan yang tinggi untuk melakukan kegiatan dengan
dasar perasaan senang.
Prasetyono (2008) mengatakan, “Membaca merupakan serangkaian
kegiatan pikiran yang dilakukan dengan penuh perhatian untuk memahami
suatu informasi melalui indra penglihatan dalam bentuk simbol-simbol yang
rumit, yang disusun sedemikian rupa sehingga mempunyai arti dan makna”
(hlm. 57).
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
12
Ginting (2005) mengatakan, “Membaca sebagai suatu proses yang
melibatkan penglihatan dan tanggapan untuk memahami bacaan yang bertujuan
untuk memperoleh informasi atau mendapatkan kesenagan” (hlm 21).
Miller (2005) mengatakan, “Reading is complex mental process that
integrates a variety of cognitive skills and different kinds of knowledge in
working memory” (hlm. 407). Artinya, membaca adalah serangkaian proses
mental yang rumit terdiri dari berbagai macam kemampuan kognitif dan
beragam jenis pengetahuan yang bekerja didalam otak (memory).
Pendapat yang tak jauh berbeda diungkapkan oleh Markshefel (1966),
yang mengatakan, “Reading may be definined as a highly complex, purposeful,
thinking process engaged in by the entire organism while acquiring knowledge,
evolving new ideas, solving problems, or relaxing and recuperating throught
the interpretation of printed symbols” Bafadal (2005:193). Artinya membaca
merupakan kegiatan yang kompleks dan disengaja, yang melibatkan proses
berfikir. Adanya proses berfikir ini dengan bukti memahami atau menafsirkan
symbol-simbol yang akan memeperoleh dampak pada tambahnya pengetahuan,
ide-ide yang baru, penyelesaian masalah atau merasa senang.
Berdasarkan keterangan di atas, kesimpulan mengenai membaca
adalah serangkaian kegiatan fisik (indra penglihatan) dan kegiatan mental (otak
atau pikiran) untuk membangun pemahamannya terhadap suatu bacaan atau
simbol-simbol rumit dengan tujuan memperoleh informasi.
Jayanti (2010) mengatakan, “Minat membaca adalah kekuatan yang
mendorong anak untuk memperhatikan, merasa tertarik dan senang terhadap
aktivitas membaca sehingga mereka mau melakukan aktivitas membaca
dengan kemauan sendiri” (hlm.13).
Lilawati (1988) mengartikan bahwa minat membaca anak adalah suatu
perhatian yang kuat dan mendalam disertai dengan perasaan senang terhadap
kegiatan membaca sehingga mengarahkan anak untuk membaca dengan
kemauannya sendiri (Jayanti, 2010: 13).
Jadi kesimpulan dari minat membaca adalah kecenderungan dan
kegairahan yang tinggi untuk melakukan kegiatan memahami bacaan, teks,
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
13
simbol-simbol yang rumit dengan didasari perasaan senang sehingga
mengarahkan anak membaca dengan kemauannya sendiri.
Berdasarkan pendapat para ahli tersebut, unsur-unsur minat membaca
sangat banyak yaitu kecenderungan, gairah yang tinggi atau keinginan yang
besar, sikap positif, perasaan senang, perhatian, memperoleh informasi, merasa
tertarik, kemauan sendiri, memahami informasi, motivasi. Uraian mengenai
masing-masing unsur-unsur tersebut sebagai berikut:
a. Kencenderungan
Berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia menyatakan bahwa
kata kecenderungan berasal dari kata cenderung yang mempunyai arti
sebagai berikut :
1) Menaruh minat (keinginan, kasih, dan sebagainya) kepada; suka (ingin)
akan: semakin nyata bahwa hatinya -- kepada gadis miskin itu; ia selalu
-- berbuat yang tidak baik; sedangkan kecenderungan n kecondongan
(hati); kesudian; keinginan (kesukaan) akan: ada ~ bahwa kesenian Bali
disesuaikan dengan selera turis; seluruh peserta rapat menyatakan ~ nya
untuk menerima usul itu;
b. Gairah yang Tinggi atau Keinginan yang Besar
Adanya keinginan yang kuat biasanya akan memudahkan orang
lain (orang tua, guru, teman sejawat) mendapat petunjuk mengenai apa yang
diinginkan oleh seseorang. Anak yang suka membaca biasanya sering
mengungkapkan keinginannya dengan buku (Prasetyono, 2008). Bahkan
terkadang anak rela meluangkan sedikit waktunya demi membaca buku.
c. Sikap Positif
Sikap positif bukanlah sesuatu yang menyertai kita saat kita lahir
(bawaan). Sikap positif dapat kita peroleh dari belajar merespon. Menurut
Syah (2010), “Sikap adalah gejala internal yang berdimensi afektif berupa
kecenderungan untuk mereaksi atau merespon (response tendency) dengan
cara yang relatif tetap terhadap obyek, barang, dan sebagainya, baik secara
positif maupun negatif” (hlm. 150). Sikap (attitude) kepada bahan bacaan/
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
14
buku merupakan pertanda awal yang baik bagi proses belajar siswa tersebut
(syah, 2010).
d. Perasaan Senang
Pengertian senang menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia
menyatakan bahwa senang adalah
1) Puas dan lega, tanpa rasa susah dan kecewa, dan sebagainya (sic) :
ia menyelesaikan pekerjaan itu dengan (sic) --; hatiku -- kini
setelah semua tugas terselesaikan;
2) Berbahagia (tidak ada sesuatu yang (sic) menyusahkan, tidak
kurang suatu apa dalam (sic) hidupnya): ia cukup – dengan (sic)
kehidupannya sekarang;
3) Suka; gembira: dengan (sic) -- ia menyambut kelahiran bayinya;
4) Sayang: orang tuanya – kepada (sic) calon menantunya;
Kunci keberhasilan agar anak menyenangi buku bukan hanya terletak
pada jumlah buku yang tersedia, tetapi juga terbukanya kesempatan
yang dapat menumbuhkan gairah membaca pada anak. Banyak cara
yang dapat dilakukan untuk mengajak anak menyenangi buku, antara
lain dengan :
1) Menciptakan lingkungan yang menyenangkan.
2) Memperkenalkan bahan bacaan baru yang berkualitas dan sehat.
3) Memberi kesempatan kepada anak untuk merespon (sic) isi buku,
mendiskusikan hasil bacaan, serta memberi bimbingan kepada anak
dalam memahami bacaan. (Prasetyono, 2008: 91 ).
e. Perhatian
Menurut Stern (1950) menyatakan, “Perhatian adalah pemusatan
tenaga psikis yang tertuju pada suatu obyek (Suryabrata, 1993: 14).
Sedangkan menurut Suryabrata sendiri (1993) menyatakan, “Perhatian
adalah banyak sedikitnya kesadaran yang menyertai suatu aktivitas yang
dilakukan” (hlm. 14). Pemakaian dua pengertian (arti) itu tergantung pada
konteks kalimatnya (Suryabrata, 1993).
Macam-macam kesadaran terbagi menjadi 3 macam yaitu
1) Atas dasar intensitasnya, yaitu banyak sedikitnya kesadaran yang
menyertai sesuatu aktivitas atau pengalaman batin, maka terbagi
menjadi perhatian intensif dan perhatian tidak intensif. Makin banyak
kesadaran yang menyertai sesuatu aktivitas atau pengalaman batin
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
15
berarti semakin intensiflah perhatian. Perhatian yang intensif itu tidak
mungkin untuk melakukan dua aktivitas secara bersamaan.
Jika intensif perhatian yang menyertai sesuatu aktivitas maka akan
semakin sukseslah aktivitas tersebut.
2) Atas dasar cara timbulnya, perhatian terbagi menjadi perhatian sepontan
(perhatian tidak sekehendak, perhatian tidak disengaja) dan perhatian
sekehendak (perhatian disengaja, perhatian refleksif). Perhatian jenis
yang pertama timbul begitu saja, „seakan-akan‟ tanpa usaha, tanpa
disengaja, sedangkan perhatian jenis kedua timbul karena usaha , dengan
kehendak.(Suryabrata, 1993).
Berdasarkan macam-macam perhatian diatas, kesimpulan dari
efektifitas perhatian terletak pada perhatian yang intensif dan perhatian
dengan disengaja. Karena perhatian yang intensif dan perhatian dengan
disengaja akan lebih sukses, prestasinya lebih tinggi. Alangkah baiknya jika
perhatian membaca buku pelajaran atau buku yang lain dilakukan dengan
cara yang intensif dan sengaja.
f. Memperoleh Informasi
Tujuan membaca salah satunya adalah untuk memperoleh
informasi. Melalui membacalah sejumlah informasi dapat kita terima
melalui indra mata kemudian akan berlanjut pada akal pikiran kita. Adapun
secara lengkap dari tujuan membaca diungkapkan oleh Rivers dan Temperl
(1978) sebagai berikut:
1) Memperoleh informasi untuk suatu tujuan atau merasa penasaran tentang
suatu topik
2) Memperoleh berbagai petunjuk tentang cara melakukan suatu tugas bagi
pekerjaan atau kehidupan sehari-hari (misalnya, mengetahui cara kerja
alat-alat rumah tangga)
3) Mengetahui kapan dan di mana sesuatu akan terjadi atau apa yang sedang
terjadi atau telah terjadi (sebagaimana dilaporkan dalam koran, majalah,
laporan)
4) Memperoleh kesenangan atau hiburan
(Pandawa, Hairudin, Sakdiyah, 2009: 5)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
16
g. Merasa Tertarik
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia menyatakan bahwa
tertarik adalah
1) merasa senang (suka, ingin, dan sebagainya) kepada; terpikat (hatinya
oleh ...; menaruh minat (perhatian) kepada: orang itu ~ pada kesenian
Jawa;
h. Kemauan Sendiri
Menekan seorang anak untuk kegiatan membaca adalah tindakan
yang tidak bijaksana dan tidak dianjurkan untuk para orang tua dan
pendidik. Biarkan anak membaca dengan kemauannya sendiri. Peran guru
atau orang tua adalah memberi kesempatan kepada mereka untuk
melaksanakan aktivitas membaca atas kemauannya sendiri dan
menunjukkan beberapa manfaat yang dapat kita peroleh dari kegiatan
membaca. Sehingga anak menjadi sadar akan kebutuhannya dalam
membaca (Prasetyono, 2008).
i. Memahami Informasi
Kata memahami dan pemahaman merupakan dua kata yang berasal
dari kata paham. Hanya saja kata memahami merupakan kata kerja yang
berarti menetahui benar atau memahami benar dan pemahaman merupakan
kata benda yang berarti proses perbuatan cara memahami (Ian, 2010).
Menurut para ahli mendefinisikan kata pemahaman kata sebagai berikut:
Menurut Kamus Lengkap Bahasa Indonesia menyatakan bahwa
pemahaman adalah sesuatu hal yang kita pahami dan kita mengerti
dengan benar. Sedangkan Suharsimi menyatakan bahwa pemahaman
(comprehension) adalah bagaimana seorang mempertahankan,
membedakan, menduga (estimates), menerangkan, memperluas,
menyimpulkan, menggeneralisasikan, memberikan contoh,
menuliskan kembali, dan memperkirakan. Dengan pemahaman, siswa
diminta untuk membuktikan bahwa ia memahami hubungan yang
sederhana di antara fakta – fakta atau konsep (Abidin, 2011).
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
17
j. Motivasi
Gleitman (1986) dan Reber (1988) mengatakan , “Pengertian dasar
motivasi adalah keadaan internal organisme-baik manusia ataupun hewan
–yang mendorong untuk berbuat sesuatu.” (Syah, 2010: 153). Motivasi
terbagi menjadi 2 yaitu motivasi yang berasal dari dalam untuk melakukan
tindakan (motivasi intrinsik) dan motivasi yang berasal dari luar (motivasi
ekstrensik). Pada perspektif psikologi kognitif, motivasi yang lebih
signifikan bagi siswa adalah motivasi intrinsik karena lebih murni dan
langgeng serta tidak bergantung pada pengaruh orang lain. Selanjutnya
jika dorongan membaca atas dasar kemauan sendiri akan lebih kuat
pengaruhnya dari pada membaca atas dasar paksaan (Syah, 2010).
Ada bebrapa hal-hal yang dapat mendorong minat membaca anak
antara lain:
a. Siswa Membaca Senyap (Drop Everything and Read)
Pelaksanaan metode senyap ini dengan cara siswa dan guru yang
ada di seluruh sekolah melaksanakan aktivitas membaca selama satu kali
dalam satu minggu (hari sabtu) atau setiap satu minggu, ada empat kali
aktivitas membaca yang berlangsung selama + 10 menit. Kemudian setelah
aktivitas membaca selesai, siswa merangkum dari apa yang telah dibacanya.
Setiap rangkuman yang bagus biasanya ada apresiasi dari pihak sekolah
(Management Basic Education , 2006).
b. Pemanfaatan Perpustakaan Sekolah
Pemanfaatan perpustakaan sekolah sebagai pendukung dalam
mendorong minat baca biasanya dapat dilakukan dengan cara:
1) Ruang perpustakaan terang dan bersih, serta disediakan banyak rak
untuk memamerkan buku.
2) Buku-buku dipajangkan supaya keliatan halaman depan dan judul buku.
(Management Basic Education , 2006).
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
18
c. Perpustakaan sebagai Ajang Belajar
Belajar di perpustakaan ternyata sangat menyenangkan bagi siswa.
mereka bebas memilih buku yang disukai dan tetap terkait dengan materi
yang telah terprogramkan.
Pembiasaan membaca di perpustakaan mempunyai dampak sangat
positif bagi guru dan siswa sehingga mereka dapat mengembangkan
kebiasaan belajar dan berkarya secara mandiri (Management Basic
Education , 2006).
Pendapat lain mengungkapkan mengenai cara meningkatkan minat
membaca sebagai berikut:
1) Penyelenggaraan pameran buku yang dikaitkan dengan dengan peringatan
hari-hari besar nasional dan agama
2) Penyelenggaraan program membaca
3) Pemberian bimbingan teknis membaca
Dari semua kegiatan yang ada di atas, akan lebih baik lagi apabila ada
dukungan penuh dari semua guru mata pelajaran (Kartika, 2004).
3. Pengertian Kelengkapan Perpustakaan Sekolah
Pengertian perpustakaan mengalami perubahan dan perkembangan
ilmu pengetahuan dan teknologi. Lasa (2007) mengungkapkan pengertian
perpustakaan dalam bentuk yang sederhana, “Perpustakaan diartikan sebagai
kumpulan buku atau bangunan fisik sebagai tempat buku dikumpulkan dan
disusun menurut sistem tertentu untuk kepentingan tertentu” (hlm. 19).
Perpustakaan mempunyai arti sebagai suatu tempat-tempat yang di
dalamnya terdapat penghimpunan, pengolahan, dan penyebarluasan
(pelayanan) segala macam informasi, baik yang tercetak maupun yang
terekam dalam berbagai media seperti buku, majalah, surat kabar, film,
kaset, tape recorder (sic), video, komputer, dan lain-lainnya. Semua
koleksi sumber informasi tersebut disusun berdasarkan sistem tertentu
dan dipergunakan untuk kepentingan belajar melalui kegiatan membaca
dan mencari informasi bagi segenap masyarakat yang membutuhkannya
(Yusuf dan Suhendar, 2007: 1).
Jadi kesimpulan mengenai kata perpustakaan adalah suatu tempat
(gedung) yang menyimpan informasi baik dalam bentuk cetak maupun non
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
19
cetak. Penyimpanan informasi dalam bentuk cetak maupun non cetak diatur
menurut cara tertentu agar pengguna dapat menggunakannya dengan mudah.
Bafadal (2005) mendefinisikan,“Perpustakaan sekolah adalah unit
kerja dari suatu sekolah yang menyelenggarakannya” (hlm. 4).
Menurut Supriyadi mengatakan bahwa perpustakaan sekolah adalah
perpustakaan yang diselenggarakan di sekolah guna menunjang program
belajar mengajar di lembaga pendidikan formal tingkat sekolah baik Sekolah
Dasar maupun Sekolah Menengah, baik Sekolah umum maupun Sekolah
Lanjutan” (Bafadal, 2005: 4).
Berdasarkan pernyatan para ahli di atas, kesimpulan mengenai
perpustakaan sekolah yaitu perpustakaan yang ada di sebuah lembaga sekolah
yang mempunyai tugas sebagai penyedia informasi (berbentuk media cetak
maupun non cetak). Pustakawan mempunyai tugas mengumpulkan, mengelola
dan mengatur informasi tersebut secara sistematis agar pengguna (siswa, guru)
mudah dalam menemukan informasi atau mengakses informasi.
Kelengkapan perpustakaan sekolah biasanya mengacu pada standar
yang telah ada. Standar yang telah ada tersebut yang mengatur adalah
Rancangan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia (2009) meliputi, “Standar
koleksi perpustakaan, standar sarana dan prasarana, standar pengelolaan,
standar tenaga perpustakaan, standar pelayanan perpustakaan”.
Rancangan Peraturan Republik Indonesia menyatakan, standar adalah
dokumen yang memuat ketentuan/kriteria minimal yang memuat aturan,
pedoman, atau karakteristik kegiatan atau hasil kegiatan yang dirumuskan
melalui proses konsensus pemangku kepentingan dan ditetapkan oleh lembaga
resmi yang berwenang, untuk dipergunakan secara umum dan berulang-ulang
dengan tujuan mencapai tingkat keteraturan yang optimum ditinjau dari
konteks keperluan tertentu (2009).
a. Standar Koleksi Perpustakaan
Standar koleksi perpustakaan adalah standar nasional perpustakaan
yang berkaitan dengan kriteria minimal jenis koleksi perpustakaan, jumlah
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
20
koleksi, pengembangan koleksi, pengolahan koleksi serta perawatan dan
pelestarian koleksi (Rancangan Peraturan Republik Indonesia, 2009: 2).
Jenis koleksi perpustakaan sekolah menurut Rancangan Republik
Indonesia meliputi sekurang-kurangnya terdiri atas buku teks pelajaran,
fiksi, nonfiksi, referensi, terbitan berkala, peta, alat peraga/praktik, muatan
lokal, dan alat permainan (2009).
Koleksi yang memadai merupakan jaminan tercapainya tujuan
pendidikan, khususnya di sekolah. Formasi untuk koleksi di
perpustakaan sekolah seyogyanya berisi 60% mewakili buku non fiksi
penunjang kurikulum, sedangkan 40 % berupa novel, majalah, CD,
game, video, dan sebagainya (sic). Tidak baik jika sebuah
perpustakaan sekolah mengisi sebagian besar koleksinya dengan buku
non fiksi saja/buku pelajaran semua. Karena siswa juga membutuhkan
bacaan sebagai hiburan/refreshing setelah mereka berkutat dengan
pelajaran di kelas (Yudi, 2005:7).
Pendapat teguh Yudi sesuai dengan pendapat bafadal (2005) yang
mengatakan, “Jumlah buku-buku fiksi itu kurang lebih 30-40% dari jumlah
koleksi, sedangkan jumlah buku non fiksi kurang lebih 60-70% dari jumlah
koleksi yang ada” (hlm. 31).
Jumlah koleksi pada setiap perpustakaan sekolah/madrasah paling
sedikit memiliki koleksi sesuai standar nasional pendidikan. Koleksi yang
sesuai dengan standar nasional pendidikan maksudnya memiliki 1000 judul
buku (Rancangan Peraturan Republik Indonesia, 2009). Hal ini ada yang
memperkuat berdasarakan keterangan Perpustakaan Nasional RI 2005: 4
menerangkan bahwa
Perpustakaan adalah unit kerja yang memiliki sumber daya manusia
sekurang-kurangnya seorang pustakawan, ruangan/tempat khusus, dan
koleksi bahan pustaka sekurang-kurangnya seribu judul dari berbagai
disiplin ilmu yang sesuai dengan jenis dan misi perpustakaan yang
bersangkutan… (Lasa: 2007).
Pengembangan koleksi perpustakaan menurut Rancangan Peraturan
Republik Indonesia (2009) meliputi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
21
1) Perpustakaan mempunyai kebijakan pengembangan koleksi dan
harus ditinjau sekurang-kurangnya setiap 3 (tiga) tahun.
2) Kebijakan pengembangan koleksi sebagaimana dimaksud ayat
1) mencakup seleksi, pengadaan, pengolahan dan penyiangan
bahan perpustakaan.
3) Kebijakan pengembangan koleksi disusun secara tertulis yang
berfungsi sebagai pedoman dalam perencanaan dan
pengembangan koleksi.
4) Perpustakaan harus menyediakan koleksi untuk kelompok
pemustaka khusus (hlm. 4).
Rancangan Peraturan Republik Indonesia (2009) menyatakan
“Pengolahan bahan perpustakaan dilakukan dengan sistem yang baku.
Pengolahan bahan perpustakaan memperhatikan perkembangan teknologi
informasi dan komunikasi” (hlm. 5).
Perawatan dan pelestarian koleksi menurut Rancangan Peraturan
Republik Indonesia harus ada yang menjalankannya secara berkala (2009).
Perawatan dan pelestarian koleksi berfungsi untuk mencegah, melindungi
koleksi yang ada di perpustakaan (Yusuf dan Suhendar, 2007). Cara
perawatan dan pelestarian koleksi perpustakaan sebagai berikut:
1) Membungkus atau memberi sampul setiap buku yang dimiliki oleh
perpustakaan.
2) Membersihkan koleksi buku dan lainnya dengan menggunakan kabut
pembersih (Sunda= moceng) atau dengan lap yang bersih.
3) Tetap menjaga kerapihan letak buku-buku atau koleksi perpustakaan,
termasuk perlengkapan dan perabotnya agar selalu dalam keadaan siaga
layan.
4) Membersihkan secara rutin seluruh perabotan dan perlengkapan
perpustakaan, termasuk keadaan ruangan yang harus selalu dalam
keadaan bersih. (Yusuf dan Suhendar, 2007)
Kesimpulan dari standar koleksi perpustakaan yaitu koleksi buku
terdiri dari berbagai macam jenis dan macamnya dengan jumlah minimal
1000 buku. Jumlah buku sebanyak 1000 buku ini minimal ada 700 buah
buku yang menunjang kurikulum (non fiksi) dan 300 buah yang berisi fiksi.
Berbagai jenis dan macamnya yang berjumlah 1000 ini harus ada
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
22
pengelolaan yang baik. Maksud dari pengelolan yang baik adalah
pembersihan koleksi buku setiap harinya.
b. Standar Sarana dan Prasarana
Rancangan Peraturan Republik Indonesia (2009) menyatakan
“Standar sarana (sic) dan prasarana (sic) adalah standar nasional
perpustakaan yang berkaitan dengan kriteria minimal gedung, perabot dan
peralatan perpustakaan” (hlm. 2).
Keterangan lebih lanjut mengenai standar sarana dan prasarana
termuat pada pasal 12 Rancangan Peraturan Republik Indonesia (2009)
menyatakan:
1) Setiap perpustakaan wajib memiliki sarana dan prasarana
perpustakaan.
2) Sarana dan prasarana sebagaimana dimaksud pada ayat 1) harus
memenuhi aspek teknologi, ergonomi, konstruksi, lingkungan,
efektifitas, efisiensi dan kecukupan.
3) penyediaaan sarana dan prasarana mempertimbangkan kebutuhan
pemustaka khusus (hlm. 5).
1) Standar Sarana
Rancangan Peraturan Republik Indonesia (2009) menyatakan, “Sarana
perpustakaan adalah peralatan dan perabot yang diperlukan untuk
mempermudah pelaksanaan tugas perpustakaan antara lain berupa
peralatan ruang pengolahan, peralatan ruang koleksi, peralatan ruang
pelayanan, peralatan akses informasi “(hlm. 2).
Standar sarana secara spesifik tertuang pada pasal 13 Rancangan
Peraturan Republik Indonesia menyatakan bahwa setiap perpustakaan
wajib memiliki sarana penyimpan koleksi, sarana akses informasi, dan
sarana layanan perpustakaan. Sarana penyimpan koleksi minimal berupa
perabot sesuai dengan bahan perpustakaan yang dimiliki. Sedangkan
sarana akses informasi minimal berupa perabot dan peralatan sesuai
dengan jenis layanan perpustakaan. Sarana layanan perpustakaan
minimal berupa perabot dan peralatan sesuai dengan jenis layannan
perpustakaan (2009).
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
23
Menurut Yusuf dan Suhendar (mengutip Perpustakaan Nasional RI,
1998/1999) mengatakan bahwa “Jenis perabotan dan perlengkapan yang
perlu di sediakan perpustakaan sekolah seperti rak buku, rak majalah,
lemari katalog, meja dan kursi sirkulasi, meja dan kursi petugas, rak surat
kabar, rak atlas, dan kamus, papan pengumuman, dan laci tempat
penitipan barang (2007: 103).
2) Standar Prasarana
Standar prasarana secara spesifik tertuang pada pasal 15 Rancangan
Peraturan Republik Indonesia (2009) menyatakan
a) Setiap perpustakaan wajib memiliki lahan, gedung atau ruangan
b) Lahan perpustakaan harus berlokasi yang mudah diakses, aman,
nyaman dan memiliki status hukum yang jelas.
c) Gedung atau ruang harus memenuhi aspek keamanan, kenyamanan
keselamatan dan kesehatan.
d) Gedung perpustakaan sekurang-kurangnya memiliki ruang koleksi,
ruang baca, ruang staf yang ditata secara efektif, efisien, dan estetik.
e) Ruang perpustakaan sekurang-kurangnya memiliki area koleksi,
baca dan staf yang ditata secara efektif, efisien, dan estetik (hlm. 6).
Pada pasal 15 di atas menyebutkan mengenai gedung, ruangan. Adapun
penjelasan mengenai dua kata tersebut sebagai berikut:
Gedung atau ruangan perpustakaan adalah bangunan yang sepenuhnya
diperuntukkan bagi seluruh aktivitas sebuah perpustakaan. Disebut
gedung apabila merupakan bangunan besar dan permanent, terpisah dari
gedung lain. (sic) Sedangkan apabila hanya menempati sebagian dari
sebuah gedung atau hanya sebuah bangunan (penggunaan ruang kelas),
relatif kecil disebut ruangan perpustakaan (Purwanti, 2007: 2)
Purwanti (2007) mengungkapkan syarat-syarat ruangan suatu
perpustakaan yang baik sebagai berikut:
a) Berada ditempat yang luas tanahnya memungkinkan dilakukannya
perluasan pada masa yang akan datang, sesuai dengan perkembangan
perpustakaan
b) Berada dalam lingkungan bangunan sekolah dan berkedudukan di
pusat kegiatan sekolah
c) Merupakan gedung/satu ruangan utuh yang tidak bergabung dengan
ruangan lain
d) Mudah dicapai oleh pemakai, sehingga pemakai tidak membuang-
buang waktu secara sia-sia
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
24
e) Cukup tenang dan aman untuk menghindari dari gangguan suara keras
dan kegaduhan (hlm. 2)
Suatu ruangan yang baik tentunya tidak sembarangan dalam menyusun
Dekorasi, Penerangan dan ventilasi. Penyusunan dekorasi, penerangan
dan ventilasi ini bertujuan agar siswa yang ada di perpustakaan nyaman
dan merasa betah untuk berlama-lama di perpustakaan (Yusuf dan
Suhendar, 2007).
Mengenai penerangan ruangan perpustakaan sekolah jika menggunakan
penerangan cahaya matahari, sebaiknya dihindari cahaya matahari
menegenai secara langsung koleksi-koleksi (buku). Karena cahaya
matahari yang mengenai buku secara langsung akan merusak buku.
Adapun mengenai ventilasi udara, yang penting diusakan agar tidak
pengap. Lubang-lubang angina perlu dibuat dengan jumlah yang cukup
sehingga udara bisa masuk dengan leluasa (Yusuf dan Suhendar, 2007:
102).
Kesimpulan mengenai standar sarana dan prasarana meliputi
peralatan, ruangan, bangunan dan gedung. Masing-masing dari standar
prasarana dan prasarana ini harus mempehatikan aspek kenyamanan,
keamanan. Sehingga apabila aspek-aspek tersebut terpenuhi akan membuat
pengunjung merasa betah berada di perpustakaan. Standar sarana dan
prasarana ini merupakan standar pokok karena tanpa standar sarana dan
prasarana dapat dikatakan sekolah tersebut tidak mempunyai perpustakaan.
c. Standar Pelayanan
Pengertian standar pelayanan perpustakaan menurut Rancangan
Peraturan Republik Indonesia (2009) “Standar pelayanan perpustakaan
adalah standar nasional perpustakaan yang berkaitan dengan kriteria
minimal pelayanan perpustakaan yang berorientasi pada kepentingan
pemustaka” (hlm. 2). Adapun pengertian standar pelayanan perpustakaan
secara lebih jelas tertuang dalam pasal 16, 17, 18 sebagai berikut:
1) Pasal 16
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
25
Standar pelayanan perpustakaan mengatur sistem pelayanan dan jenis
pelayanan.
2) Pasal 17
Sistem layanan perpustakaan terdiri atas sistem terbuka dan sistem
tertutup.
3) Pasal 18
a) Jenis layanan perpustakaan terdiri atas layanan teknis dan layanan
pemustaka.
b) Layanan teknis sebagaimana yang dimaksud pada ayat (a) mencakup
pengadaan dan pengolahan bahan pustaka.
c) Layanan pemustaka sebagaimana yang dimaksud pada ayat (a)
mencakup layanan sirkulasi dan layanan referensi.
d) Dalam melaksanakan layanan sirkulasi sebagaimana dimaksud pada
ayat (c) dapat menggunakan koleksi setempat maupun koleksi
perpustakaan lain (2009).
Pada pasal 18 (d) mengenai layanan sirkulasi, bafadal (2005) menjelaskan
mengenai layanan tersebut sebagai berikut:
Pelayanan sirkulasi adalah kegiatan melayani peminjaman dan
pengembalian buku-buku perpustakaan sekolah. Tugas pokok bagian
sirkulasi antara lain melayani murid-murid yang akan meminjam buku –
buku perpustakaan sekolah, melayani murid-murid yang akan
mengembalikan buku-buku yang telah dipinjam dan membuat statistik
pengunjug (hlm. 125).
Kesimpulan mengenai standar pelayanan meliputi standar seorang
pustakawan berperan dalam menjalankan tugasnya sebagai pustakawan.
Tugas pustakawan adalah memberi pelayanan kepada setiap pengunjung.
Sehingga pengunjung merasa terbantu ketika akan mencari buku, meminjam
buku, mengembalikan buku dan sebagainya.
d. Standar Tenaga
Pengertian standar tenaga menurut Rancangan Peraturan Republik
Indonesia (2009) “Standar tenaga perpustakaan adalah standar nasional
perpustakaan yang berkaitan dengan kriteria minimal kualifikasi akademik,
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
26
kompetensi dan sertifikasi pustakawan, tenaga teknis perpustakaan, kepala
perpustakaan, dan tenaga ahli dalam bidang perpustakaan” (hlm. 2).
Keterangan lebih lanjut mengenai standar tenaga juga di uraikan
oleh rancangan Peraturan Republlik Indonesia pada pasal 20 mengenai
kualifikasi pustakawan, pasal 24 mengenai tenaga teknis perpustakaan, pasal
28 mengenai kepala perpustakaan dan pasal 30 mengenai tenaga ahli di
bidang perpustakaan (2009).
1) Pustakawan
Pustakawan mempunyai tugas memberikan informasi yang cocok dan
tepat waktu bagi pihak yang memerlukan dengan memberikan
bimbingan akses pada sumber daya informasi, baik yang berada di
dalam perpustakaan tempat dia bekerja maupun di luar perpustakaan
dengan memanfaatkan beragam basis data, fasilitas jaringan
telekomunikasi, serta kerjasama antar perpustakaan maupun dengan
lembaga lainnya (Rancangan Peraturan republik Indonesia, 2009: 8).
Penentuan syarat seorang pustakawan secara lembaga (diakui) sebagai
berikut
a) Pustakawan memiliki kualifikasi akademik paling rendah sarjana
(S-1) atau diploma empat (D-IV) di bidang perpustakaan dari
perguruan tinggi yang terakreditasi.
b) Seseorang yang memiliki kualifikasi akademik serendah-rendahnya
sarjana (S-1) atau diploma empat (D-IV) di luar bidang perpustakaan
dari perguruan tinggi yang terakreditasi dapat menjadi pustakawan
setelah lulus pendidikan dan pelatihan bidang perpustakaan.
c) Pendidikan dan pelatihan di bidang perpustakaan sebagaimana
dimaksud pada ayat (b) diselenggarakan oleh Perpustakaan Nasional
atau lembaga lain yang diakreditasi oleh Perpustakaan Nasional atau
lembaga sertifikasi (Rancangan Peraturan republik Indonesia, 2009:
8).
Selain syarat kelembagaan di atas, ada syarat lain yang harus terpenuhi
untuk menjadi seorang pustakawan sesuai dengan Rancangan Peraturan
Republik Indonesia yaitu pustakawan harus memiliki kompetensi
professional dan kompetensi personal. Kompetensi professional
mencakup aspek pengetahuan, keahlian, dan sikap kerja. Sedangkan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
27
kompetensi personal mencakup aspek kepribadian dan interaksi sosial
(2009).
2) Tenaga Teknis Perpustakaan
Tenaga teknis perpustakaan melaksanakan kegiatan yang bersifat
membantu pekerjaan fungsional yang dilaksanakan pustakawan, serta
melaksanakan pekerjaan perpustakaan lainnya (Rancangan Peraturan
republik Indonesia, 2009: 9).
Penentuan syarat seorang pustakawan secara lembaga (diakui) sebagai
berikut:
a) Tenaga teknis perpustakaan terdiri atas tenaga teknis komputer,
tenaga teknis audio visual, tenaga teknis ketatausahaan, tenaga teknis
asisten perpustakaan, dan/atau tenaga teknis lainnya.
b) Tenaga teknis perpustakaan memiliki kualifikasi akademik paling
rendah diploma II (D-II) ditambah pendidikan dan/atau pelatihan
sesuai bidang tugasnya.
Selain syarat kelembagaan di atas, ada syarat lain yang harus terpenuhi
untuk menjadi seorang tenaga teknis perpustakaan sesuai dengan
Rancangan Peraturan Republik Indonesia yaitu pustakawan harus
memiliki kompetensi professional dan kompetensi personal.
Kompetensi professional mencakup aspek pengetahuan, keahlian, dan
sikap kerja. Sedangkan kompetensi personal mencakup aspek
kepribadian dan interaksi sosial (2009).
3) Kepala Perpustakaan
Kepala perpustakaan mempunyai tugas memimpin mengelola dan
mengembangkan perpustakaan (Rancangan Peraturan Republik
Indonesia, 2009: 9).
Kompetensi-kompetensi yang harus ada pada kepala kepala
perpustakaan meliputi kompetensi professional, kompetensi personel,
kompetensi manajerial, dan kompetensi kewirausahaan sesuai dengan
jenis perpustakaan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
28
4) Tenaga ahli di bidang Perpustakaan
Menurut Rancangan Peraturan Republik Indonesia (2009) tenaga ahli di
bidang perpustakaan adalah tenaga non pustakawan yang memiliki
kapabilitas, integritas, dan kompetensi di bidang perpustakaan.
Kapabilitas maksudnya kemampuan dan kecakapan maksudnya
memperoleh pendidikan paling rendah S-1 atau strata satu dan
pengalaman bekerja di perpustakaan minima lima tahun. Integritas
maksudnya suatu keadaan yang mewujudkan suatu kesatuan yang utuh
sehingga memiliki potensi dan kemampuan di bidang perpustakaan yang
memancarkan kewibawaan, kejujuran, dan kesetiaan. Sedangkan
kompetensi maksudnya kemampuan yang mencakup aspek pengetahuan,
keahlian, ketrampilan dan sikap kerja yang dibuktikan dengan sertifikat
kompetensi yang diterbitkan oleh lembaga sertifikasi atau lembaga
pendidikan yang terakreditasi.
Keempat tenaga perpustakaan di atas, menurut bafadal (2005)
harus memiliki sifat-sifat sebagai berikut :
1) Petugas perpustakaan sekolah harus memiliki pengetahuan di bidang
perpustakaan sekolah.
2) Petugas perpustakaan sekolah harus memiliki pengetahuan di bidang
pendidikan.
3) Petugas perpustakaan sekolah memiliki minat terhadap
penyelenggaraaan perpustakaan sekolah.
4) Petugas perpustakaan sekolah harus suka bekerja, tekun dan teliti
dalam melaksanakan tugas-tugasnya.
5) Petugas Perpustakaan harus terampil mengelola perpustakaan
sekolah (hlm. 175-176).
Kesimpulan mengenai standar tenaga perpustakaan meliputi
kompetensi kepribadian dan kompetensi professional. Kompetensi
professional berhubungan dengan ketrampilan pustakawan mengelola
perpustakaan sedangkan kompetensi kepribadian berhubungan dengan sikap
dan tindakan seorang pustakawan terhadap pengunjung (ramah tamah, jujur
dan sebagainya)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
29
e. Standar Pengelolaan
Menurut Peraturan Rancangan Republik Indonesia (2009)
mengartikan bahwa standar pengelolaan adalah standar nasional
perpustakaan yang berkaitan dengan perencanaan, pelaksanaan, dan
pengawasan perpustakaan agar tercapai efisiensi dan efektifitas
penyelenggaraan perpustakaan (hlm. 2).
Perpustakaan harus menyusun rencana kerja dan/atau rencana
strategis lima tahunan yang dirinci dalam rencana kerja tahunan (Rancangan
Peraturan Republik Indonesia, 2009). Perpustakaan yang berhasil mengelola
perpustakaannya dapat di ukur melalui indikator kinerja perpustakaan.
Bagian-bagian standar pengelolaan meliputi tujuh macam
ketentuan yaitu pengembangan tenaga, pengawasan, adminitrasi layanan,
waktu layanan, kerjasama layanan, promosi layanan. Penjelasan dari ketujuh
macam ketentuan tersebut akan di jelaskan dua ketentuan saja. Hal ini sesuai
dengan sudut pandang dari siswa yaitu waktu layanan dan promosi layanan.
1) Waktu Layanan
Waktu dan jumlah jam layanan perpustakaan menyesuaikan dengan
kebutuhan pemustaka dan mempertimbangkan kemudaham pemustaka
dalam menggunakan perpustakaan (Rancangan Peraturan Republik
Indonesia, 2009). Pendapat Rancangan Peraturan Republik Indonesia
mirip dengan pendapat dari Yusuf dan Suhendar (2007) yang
menyatakan “Banyak perpustakaan sekolah baik SLTP, maupun SMU/K
yang hanya membuka perpustakaannya hanya pada jam-jam istirahat
saja. Kondisi seperti ini kurang menguntugkan bagi kualitas layanan
perpustakaan perpustakaan secara keseluruhan. Layanan perpustakaan
sebaiknya dibuka setiap hari sesuai dengan jam kantor dan sekolah yang
bersangkutan” (hlm. 86).
2) Promosi Layanan
Promosi layanan bertujuan untuk meningkatkan citra perpustakaan dan
mengoptimalkan penggunaan perpustakaan, serta peningkatan budaya
kegemaran membaca masyarakat pengguna. Promosi layanan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
30
perpustakaan pelaksanaannya secara berkesinambungan dan ada
dukungan dana secara memadai (Rancangan Peraturan Republik
Indonesia, 2009). Langkah-langkah nyata usaha perpustakaan dalam
upaya peningkatan budaya kegemaran membaca/pembinaan minat
membaca menurut Yusuf dan Suhendar sebagai berikut:
a) Mengadakan kegiatan pameran kecil (sederhana) berupa pemajangan
buku-buku dan koleksi lain yang memungkinkan yang sedang
menjadi perhatian banyak siswa.
b) Menginformasikan atau mengumumkan adanya jenis koleksi baru di
perpustakaan melalui daftar buku-buku baru.
c) Melakukan kegiatan Story hour (sic) (jam bercerita atau
mendongeng) dengan cara mengisi jam-jam kosong pelajaran.
d) Membentuk kelompok diskusi di antara siswa yang dipandu oleh
petugas perpustakaan dan dibantu oleh ketua OSIS atau bagian
kesiswaan.
e) Jika memungkinkan pada saat-saat yang tepat bisa dilakukan
kegiatan pemutaran film dan atas nama perpustakaan di sekolah.
Materi filmnya tentu saja yang relevan dengan kebutuhan pendidikan
siswa sekolah.
f) Melaksanakan berbagai kegiatan lomba yang berbasis pada
peningkatan minat baca siswa, seperti misalnya lomba menulis
laporan membaca buku, lomba meringkas bacaan dan lomba
mengarang.
g) Membarikan hadiah sederhana kepada para siswa yang rajin
berkunjung dan memanfaatkan perpustakaan. (hlm. 85)
Kesimpulan mengenai standar pengelolaan meliputi banyak hal tetapi
yang perlu untuk diingat bahwa semua pengelolaan perpustakaan ditujukan
untuk kepentingan para pengguna. Jika seorang pengelola sudah
memperhatikan kepentingan pemustaka maka standar pengelolaan
perpustakaan dapat terpenuhi dengan mudah.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
31
4. Tinjauan Mengenai Teknik Kelistrikan Otomotif
a. Pengertian Teknik Kelistrikan Otomotif
Sekolah SMK Negeri 5 kompetensi keahlian Teknik Kendaraan
Ringan terdapat mata pelajaran kelistrikan otomotif. Mata pelajaran kelistrikan
otomotif adalah mata pelajaran yang membahas mengenai segala sesuatu yang
berhubungan dengan listrik pada suatu mobil atau sepeda motor. Mata
pelajaran ini cukup sulit karena listrik termasuk ke dalam sesuatu yang tidak
terlihat (abstract) akan tetapi dampak atau akibatnya dapat terasa secara
langsung. Mata pelajaran kelistrikan otomotif akan mengajarkan mengenai cara
kerja beberapa macam rangkaian seperti sistem pengapian baterai, sistem
stater, sistem pengisian, dan sebagainya. Siswa yang awam atau belum pernah
melihat skema dan benda nyata biasanya akan merasa kebingungan. Sehingga
guru memerlukan kombinasi dari praktik dan teori.
b. Ruang Lingkup Mengenai Mata Pelajaran Produktif Kompetensi Dasar
Perbaikan Sistem Pengisian dan Stater
1) Baterai: Konstruksi Baterai; Reaksi Kimia di dalam Baterai; Kode
Pengenalan Baterai; Perawatan dan pemeriksaan Baterai
2) Sistem Stater : Baterai; Ignition Coil; Distributor; Busi
3) Sistem Pengisian: Kunci kontak; Alternator; Regulator; Baterai
4) Sistem pengapian: Baterai; Busi; Distributor; Platina; Kondensor
5. Hasil Penelitian yang Relevan
Hasil penelitian yang relevan menunjukkan adanya kaitannya dengan
penelitian sebelumnya dan menunjukkan bahwa penelitian ini memang layak
untuk dibahas dan diteliti. Report for the Australian School Library Association
dari Lonsdale yang berjudul Impact of School Libraries on Student Achievement
pada tahun 2003. Menyimpulkan bahwa Existing research shows that school
libraries can have a positive impact, whether measured in terms of reading
scores, literacy or learning more generally, on student achievement. Artinya
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
32
bahwa perpustakaan bedampak positif pada pencapaian skor minat membaca,
melek huruf, prestasi belajar siswa.
Kustiyah dalam skripsinya yang berjudul hubungan lingkungan keluarga
dan minat baca dengan prestasi belajar mata diklat siklus akuntansi pada siswa
kelas I SMK Negeri I Cilacap tahun diklat 2003/2004. Metode yang digunakan
adalah metode deskriptif dengan pendekatan studi hubungan. Pengambilan sampel
sebanyak 60 siswa dari jumlah siswa sebanyak 241 siswa dan teknik sampling
yang digunakan adalah random proportional. Dia menyimpulkan bahwa …
terdapat hubungan yang positif antara minat membaca dengan prestasi belajar… .
…Siswa yang mempunyai minat membaca belajar yang tingggi untuk membaca
buku acuan siklus akuntansi akan mendapatkan prestasi belajar mata diklat siklus
akuntansi yang lebih baik, dibandingkan dengan siswa yang kurang berminat
untuk membaca buku acuan siklus akuntansi… (2004).
Nawarthne dalam jurnal internasionalnya yang berjudul reading interest
of undergraduates in Sri Lanka (minat membaca pada mahasiswa Sri Lanka)..
Jumlah sampel yang diambil adalah 250 mahasiswa dari seluruh fakultas yang ada
di Sri Lanka. Metode sampling yang digunakan adalah stratified sampling system
(sistem sampling strata). Dia menyimpulkan bahwa the classification of library
books is very much helpful for them to find the relevant books. So it gives
a positive point to the reading interest... Artinya: adanya pengklasifikasian buku
di perpustakaan sangat membantu mahasiswa untuk menemukan buku yang
mereka butuhkan. Jadi pengklasifikasian buku di perpustakaan memeberikan nilai
positif pada minat membaca…
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
33
B. Kerangka Berfikir
Diagram jalur diatas dapat dijelaskan sebagai berikut:
Antara minat membaca dan kelengkapan perpustakaan kemungkinan
besar ada hubungannya. Hal ini sesuai dengan penelitian Nawarthane yang
menyimpulkan bahwa the classification of library books is very much
helpful for them to find the relevant books. So it gives a positive point to
the reading interest... Artinya: adanya pengklasifikasian buku di perpustakaan
sangat membantu mahasiswa untuk menemukan buku yang mereka butuhkan.
Jadi pengklasifikasian buku di perpustakaan memeberikan nilai positif pada
minat membaca… Kegiatan pengklasifikasian merupakan salah satu dari
kegiatan pengelolaan perpustakan. Pengelolaan perpustakaan merupakan salah
satu standar dari kelengkapan perpustakaan. Sehingga, adanya
kelengkapanperpustakaan akan membantu menunjang minat membaca siswa.
Minat membaca merupakan salah satu bentuk dari usaha belajar
(Bafadal, 2005). Minat membaca dapat dikatakan suatu belajar karena di dalam
minat membaca terkandung suatu rangkain keinginan atau motivasi yang
melibatkan pikiran dan kondisi fisik (mata) dalam memahami simbol, huruf,
dan tulisan dengan tujuan memperoleh informasi di dasari dengan adanya
perasaan senang. Adanya minat membaca yang baik tentunya aka nada
pengaruh yang baik dalam usahanya belajar sehingga pada akhirnya mampu
untuk meningkatkan prestasi belajarnya.
Kelkp.Perpus
X2
Prestasi Belajar
Y atau
X3
Minat Membaca
X1
X2 X
1
Gambar 2.1 Kerangka Berfikir
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
34
Perpustakaan yang lengkap meliputi beberapa hal yaitu koleksi buku
yang lengkap, pelayanan yang baik, pengelolaan yang baik, sarana dan
prasarana yang nyaman, standar tenaga yang berkualifikasi. Kesemuanya itu
saling dukung-mendukung demi menciptakan prestasi belajar yang tinggi.
Misalnya dari segi koleksi buku. Adanya koleksi buku yang banyak dan up to
date memungkinkan siswa itu memperoleh ilmu yang baru. Sehingga pada
akhirnya membantu siswa dalam menambah wawasan dan pengetahuan siswa.
Segi pelayanan; adanya pelayanan yang baik dari petugas akan sangat
mempengaruhi frekuensi siswa yang berkunjung untuk belajar di perpustakaan.
Segi pengelolaan; adanya pengelolaan yang baik mampu untuk membuat siswa
merasa terbantu untuk mengakses buku yang siswa cari tentunya sehingga ada
dorongan dari siswa untuk belajar di perpustakaan. Segi sarana dan prasarana;
adanya sarana dan prasarana yang baik akan meungkinkan siswa merasa
nyaman dan betah belajar di perpustakaan. Pada akhirnya semua itu akan dapat
membantu siswa dalam proses belajar mengajarnya demi mencapai prestasi
belajar yang diharapkan.
Kelengkapan perpustakaan tentunya akan berdampak pada rasa
tertarik atau minat untuk membaca. Karena minat merupakan keadaan siswa
yang banyak dipengaruhi oleh keadaan. Keadaan dari diri siswa itu sendiri dan
keadaan dari luar. Keadaan dari luar salah satunya kemungkinan adalah adanya
sarana dan prasarana yaitu perpustakaan.
Kondisi perpustakaan yang ada di sekolah SMK Negeri 5
kemungkinan sudah dalam kondisi yang cukup. Karena mengingat sekolah
tersebut telah berstandar ISO.
C. Hipotesis
Menurut Arikunto (2010: 110) bahwa “Hipotesis adalah jawaban yang
bersifat sementara terhadap permasalahan penelitian, sampai terbukti melalui data
yang terkumpul”.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
35
Berdasarkan kajian teori dan kerangka pemikiran di atas, peneliti
mengajukan hipotesis sebagai berikut :
1. Ada hubungan yang positif antara kelengkapan perpustakaan dengan minat
membaca siswa kelas XI Kompetensi Keahlian Teknik Kendaraan Ringan
SMK Negeri 5 Surakarta tahun pelajaran 2011/2012.
2. Ada hubungan yang positif antara minat membaca dengan prestasi belajar
kelistrikan otomotif pada siswa kelas XI Kompetensi Keahlian Teknik
Kendaraan Ringan SMK Negeri 5 Surakarta tahun pelajaran 2011/2012.
3. Ada hubungan yang positif antara kelengkapan perpustakaan sekolah dengan
prestasi belajar kelistrikan otomotif pada siswa kelas XI Kompetensi Keahlian
Teknik Kendaraan Ringan SMK Negeri 5 Surakarta tahun pelajaran
2011/2012.
4. Ada pengaruh langsung antara kelengkapan perpustakaan terhadap minat
membaca siswa kelas XI Kompetensi Keahlian Teknik Kendaraan Ringan
SMK Negeri 5 Surakarta tahun pelajaran 2011/2012.
5. Ada pengaruh langsung antara minat membaca terhadap prestasi belajar
kelistrikan otomotif pada siswa kelas XI Kompetensi Keahlian Teknik
Kendaraan Ringan SMK Negeri 5 Surakarta tahun pelajaran 2011/2012.
6. Ada pengaruh langsung antara kelengkapan perpustakaan sekolah terhadap
prestasi belajar kelistrikan otomotif pada siswa kelas XI Kompetensi Keahlian
Teknik Kendaraan Ringan SMK Negeri 5 Surakarta tahun pelajaran 2011/2012.
7. Ada pengaruh secara tidak langsung antara kelengkapan perpustakaan sekolah
terhadap prestasi belajar kelistrikan otomotif pada siswa kelas XI Kompetensi
Keahlian Teknik Kendaraan Ringan SMK Negeri 5 Surakarta tahun pelajaran
2011/2012 melalui minat membaca.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
36
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian
1. Tempat Penelitian
Tempat penelitian berhubungan dengan lokasi penelitian. Adapun
lokasi penelitian berada di SMK Negeri 5 Surakarta. Alamat SMK Negeri 5
berada di Jl Lu. Adisucipto no.42 Solo, Kerten, Laweyan, Surakarta 57143.
2. Waktu Penelitian
Waktu penelitian merupakan jadwal kegitan peneliti melakukan suatu
penelitian. Peneliti melakukan penelitian selama 5 bulan. Adapun perincian
kegiatan selama 5 bulan tersebut tersusun dalam gantt chart 2 :
Jenis Kegiatan
Bulan
Februari
Maret
April
Mei Juni Juli
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 5 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1. Persiapan penelitian
a. seminar
b. revisi seminar
c. Mengurus perizinan
d. Menyusun ulang
instrument penelitian
e. Melaksanakan uji
instrument penelitian
f. Finalisasi dan
penggandaan angket dan
meminta dokumen
prestasi belajar
g. pengumpulan data
observasi
2. Pelaksanaan penelitian
3. Penyusunan laporan/skripsi
4. Pelaksanaan ujian skripsi
dan revisi
Gambar 3.1 Jadwal Penelitian
36
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
37
B. Metode Penelitian
Suatu penelitian dalam menemukan, menguji maupun mengembangkan
suatu teori memerlukan suatu metode. Penggunaan metode sudah pasti tidak boleh
sembarangan akan tetapi harus merujuk pada buku-buku pedoman atau standar
yang telah ada.
Metode penelitian yang digunakan adalah statistik inferensial dengan
pendekatan korelasional (correlational research). Penggunaan metode statistik
inferensi atas dasar pendapat dari Hasan (2002) yang menyatakan “… statistik
inferensi ini merupakan generalisasi dari suatu populasi berdasarkan data (sampel)
yang ada” (hlm. 7). Sedangkan penggunaan pendekatan korelasi, berdasarkan
pendapat dari Surachmad yang mengatakan bahwa tujuan dari „penelitian
korelasional‟ adalah untuk menyelidiki sejauh mana variasi-variasi pada suatu
faktor berkaitan dengan variasi-variasi pada satu atau lebih faktor lain berdasarkan
pada koefisien korelasi (Narbuko dan Achmadi, 2008: 48).
Alasan penggunaan metode statistik inferensial dengan pendekatan
korelasional karena setiap data akan berbentuk perhitungan angka-angka yang
menunjukkan kuatnya hubungan antara variabel. Hasil perhitungan angka-angka
ini akan ditarik suatu kesimpulan anggota sampel. Berdasarkan dari keseimpulan
sampel ini akan digeneralisasikan ke anggota populasi
C. Rancangan atau Desain Penelitian
1. Indentifikasi Variabel
Sugiyono (2011) berpendapat, “Variabel adalah suatu atribut atau
sifat atau nilai dari orang, obyek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu
yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan ditarik kesimpulannya”
(hlm. 2).
Berdasarkan pendapat Sugiyono atas definisinya, pembagian jenis
variabel menjadi dua kategori yaitu variabel bebas dan variabel terikat.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
38
a. Variabel Bebas
Sugiyono (2011) menyatakan, “Variabel bebas adalah variabel
yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya
variabel terikat” (hlm. 2). Jenis variabel ini akan mempengaruhi variabel
lainnya.
Varibel bebas dalam penelitian ini adalah minat membaca (X1)
dengan jenis data interval dan kelengkapan perpustakaan (X2) dengan jenis
data interval.
b. Variabel Terikat
Sugiyono (2011) menyatakan, “Variabel terikat adalah variabel
yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas”
(hlm 2). Variabel terikat selalu menjadi akibat adanya variabel bebas.
Variabel terikat dalam penelitian ini adalah prestasi belajar (Y atau X3)
kelistrikan otomotif. Prestasi belajar kelistrikan otomotif jenis datanya
termasuk jenis data interval.
D. Populasi dan Sampel
1. Populasi
Suatu penelitian memerlukan subyek penelitian. Subyek penelitian ini
ada dua kelompok yaitu populasi dan sampel. Populasi adalah keseluruhan
subyek penelitian (Arikunto, 2010: 173). Populasi dalam penelitian ini adalah
semua siswa kelas XI Kompetensi Keahlian Teknik Kendaraan Ringan SMK
Negeri 5 Surakarta tahun pelajaran 2011/2012 yang terdiri dari 3 kelas yaitu
Perincian masing-masing kelas sebagai berikut: kelas XI A sebanyak 34 siswa,
kelas XI B sebanyak 30 siswa dan kelas XI C sebanyak 28 siswa. Sehingga
jumlah siswa kelas XI Kompetensi Keahlian Teknik Kendaraan Ringan SMK
Negeri 5 Surakarta tahun pelajaran 2011/2012 menjadi berjumlah 92 siswa.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
39
2. Sampel
Penelitian yang jumlah populasi terlalu banyak biasanya menyulitkan
peneliti untuk mengambil data. Mengatasi hal tersebut peneliti memakai
strategi dengan hanya mengambil sebagian dari keseluruh subyek penelitian.
Sebagian dari keseluruhan populasi ini dinamakan sampel. Hal tersebut relevan
dengan pendapat Arikunto (2010) menyatakan, “Sampel adalah sebagian atau
wakil populasi yang diteliti” (hlm. 174).
Pengambilan sampel pada penelitian ini sebanyak 73 siswa.
Pengambilan sampel ini berdasarkan atas kemampuan peneliti dengan melihat
banyanya waktu, biaya atau dana dan tenaga yang ada. Sampel sebanyak 73
itu berdasarkan tabel yang dikembangkan oleh Isaac dan Michael untuk tingkat
kesalahan 5%. (Sugiyono, 2011: 69).
E. Teknik Pengambilan Sampel
Arikunto (2010) mengemukakan berbagai teknik pengambilan sampel
mulai dari sampel random, sampel berstrata, sampel wilayah, sampel bertujuan,
sampel kuota, sampel kelompok, sampel kembar (hlm. 177-185). Berdasarkan
teknik-teknik pengambilan sampel tersebut, teknik pengambilan sampel pada
penelitian ini adalah sampel random undian. Menurut Narbuko dan Achmadi
berpendapat, “Teknik Sampel random atau teknik random sampling adalah
teknik pengambilan sampel di mana semua individu dalam populasi baik secara
sendiri-sendiri atau secara bersama-sama diberi kesempatan yang sama untuk
dipilih menjadi anggota sampel” (2008: 111). Prosedur pengambilan sampel
secara random undian sebagai berikut:
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
40
1. Memberi nomor yang terdiri dari 1 sampai 92 pada populasi (mulai dari
siswa A, B dan C)
2. Membuat kertas kecil-kecil yang bertuliskan nomor 1 sampai 92. Setelah
kertas bertuliskan no. 1 sampai 92, kertas digulung. Kemudian menyediakan
toples untuk tempat kertas gulung.
3. Memasukkan seluruh kertas gulung ke dalam toples, kemudian
mengeluarkan kertas gulung satu per satu dari toples sampai mencapai
jumlah 73. Jadi jumlah sebesar 73 adalah sempel pada penelitian ini. (kode
siswa anggota sampel merujuk pada lampiran 2).
F. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data merupakan teknik/cara memperoleh data pada
masing-masing variabel dengan menggunakan alat tertentu. Penjelasan lebih
lanjut mengenai pengumpulan data sebagai berikut:
1. Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data dengan menggunakan tiga cara yaitu
angket, observasi (minat membaca dan kelengkapan perpustakaan),
dokumentasi (prestasi belajar).
a. Metode Kuesioner atau Angket
Subana dan Sudrajat (2005) mengatakan, “Angket adalah
seperangkat pertanyaan atau pernyataan yang harus dijawab atau dilengkapi
oleh responden” (hlm. 135). Jadi responden akan menjawab setiap
pertanyaan peneliti melalui media kertas (sebagai wakil peneliti). Jawaban
responden biasanya juga melalui media kertas yang telah tersedia.
Pengumpulan data dari variabel minat membaca dan kelengkapan
perpustakaan dengan menggunakan jenis angket langsung dan sifatnya
tertutup berbentuk check list. Pengukuran data variabel minat membaca dan
kelengkapan perpustakaan menggunakan variabel berskala interval.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
41
Langkah-langkah Menyusun Angket
a) Merumuskan Tujuan Angket
Tujuan penggunaan angket supaya peneliti memperoleh data mengenai
minat membaca dan kelengkapan perpustakaan dengan waktu yang cepat
dan efisien.
b) Menyusun Kisi-kisi Angket
Penyusunan kisi-kisi angket bertujuan untuk membuat item pertanyaan
dengan berdasarkan pada indikator. Indikator harus sesuai dengan kajian
teori minat membaca dan kelengkapan perpustakaan. Kisi-kisi angket
sebanyak 40 lihat pada lampiran 3.
c) Menyusun Angket
Langkah peneliti berikutnya adalah menyusun angket. Peneliti menyusun
angket atas dasar kisi-kisi angket bukan atas dasar kesukaan peneliti.
Adapun susunan angket sebagai berikut :
(1) Membuat petunjuk angket.
(2) Membuat item pernyataan yang mengacu pada indikator. Indikator
minat membaca antara lain : perhatian, perasaan senang, motivasi,
pemahaman, kemauannya sendiri dan seterusnya. Sedangkan indikator
kelengkapan perpustakaan antara lain: standar koleksi perpustakaan,
standar sarana prasarana, standar tenaga perpustakaan, standar
pengelolaan, standar pelayanan.
(3) Membuat scoring atau penilaian angket untuk skala interval.
Peneliti menggunakan jawaban angket yang terdiri dari “sangat setuju,
setuju, tidak setuju dan sangat tidak setuju”.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
42
Tabel 3.1 Skor Item Angket Minat Membaca
Alternatif Jawaban Skor item
Item Positif (+) Item negatif (-)
Sangat Setuju
Setuju
Tidak Setuju
Sangat Tidak Setuju
4
3
2
1
1
2
3
4
d) Uji Coba Angket
Angket perlu adanya uji coba terlebih dahulu pada anggota di luar
sampel. Adapun angggota di luar sampel ada sebanyak 19 siswa (siswa
yang tidak terpilih menjadi sampel). Tujuan pengujian angket ini agar
pernyataan angket sudah sesuai dengan masalah pada penelitian dan agar
dapat mengetahui tingkat validitas dan reliabilitasnya. Pernyataan item
angket uji coba total ada sebanyak 40 soal. 23 pernyataan untuk minat
membaca dan 17 soal pernyataan untuk kelengkapan perpustakaan.
Pernyataan uji coba angket lihat pada lampiran 4.
e) Uji Validitas dan Reabilitas Angket
Kuesioner sebagai alat pengukur minat membaca dan kelengkapan
perpustakaan harus memenuhi dua syarat penting yaitu reliabel dan valid.
Adanya dua syarat penting ini supaya data yang ada mampu
menggambarkan variabel minat membaca dan kelengkapan perpustakaan.
Arikunto (2010) mengatakan, “Instrumen yang baik harus memenuhi dua
persyaratan penting yaitu valid dan reliabel” (hlm. 211). Sebuah
instrumen itu valid apabila mampu mengukur apa yang ingin diukur.
Kata valid juga berarti mampu mengungkapkan data dari variabel yang
sedang diteliti secara tepat. Data yang diuji validitas dan reliabilitas lihat
pada lampiran 5.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
43
(1)Uji Validitas
Pearson mengemukakan rumus korelasi product moment untuk
menguji tingkat validitas suatu angket. Rumus pearson sebagai berikut
:
rxy= ( ) ( )
√* ( ) )+ * ( ) +
Keterangan
rxy = Koefisien korelasi antara variabel X dan variabel Y, dua
variabel yang dikorelasikan
∑X = Jumlah skor prediktor X1
∑Y = Jumlah skor prediktor X2
∑XY = Jumlah perkalian X dan Y
N = Jumlah peserta (responden)
Arikunto (2009: 72)
Tujuan perhitungan korelasi product momen milik Pearson pada try
out angket adalah untuk mendapatkan hasil dari item pernyataan valid
atau tidak valid. Hasil perhitungan try out angket dari satu item
pertanyaan akan dibandingkan dengan angka kritik dari tabel korelasi
product moment nilai rxy pada taraf signifikan 5%, N=19 dengan nilai
tabel sebesar 0,456. Suatu item valid apabila rhitung (xy) > rtabel (product
moment) dan tidak valid apabila rhitung < rtabel.
Pernyataan item minat membaca sebanyak 23 soal yang tidak valid
ada sebanyak 2 (13 dan 23). Sedangkan pada pernyataan item
kelengkapan perpustakaan sebanyak 17 soal yang tidak valid ada
sebanyak 2 (9 dan 10). (perhitungan validitas merujuk pada lampiran
6).
(2) Uji Reabilitas
Syarat kedua setelah uji validitas adalah uji reliabilitas. Arikunto
(2010) mengatakan, “Reliabilitas menunjukkan pada suatu pengertian
bahwa sesuatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
44
sebagai alat pengumpul data karena instrumen tersebut sudah baik”
(hlm. 221). Uji reliabilitas angket penelitian mempergunakan rumus
alpha yaitu :
r11=(
) (
)
Keterangan
r11 = reliabilitas instrumen
k = banyaknya butir pertanyaan atau banyaknya soal
∑σb2
= jumlah varians butir
σt2
= varians total
Arikunto (2010: 239)
Membandingkan hasil perhitungan uji angket dengan angka kritik dari
tabel korelasi product momen nilai r pada taraf signifikan 5% yaitu
sebesar 0,456. Pengujian angket reliabel apabila rhitung > rtabel (product
moment) dan pengujian angket tidak reliabel apabila rhitung < rtabel.
Perhitungan reliabititas angket try out minat membaca sebesar 0.9004.
Membandingkan nilai sebesar 0.9004 dengan nilai tabel korelasi
product momen sebesar 0.456. Kesimpulan dari hasil perbandingan
menyatakan bahwa angket try out minat membaca reliabel.
Perhitungan reliabilitas angket try out kelengkapan perpustakaan
sebesar 0.896. Membandingkan nilai sebesar 0.896 dengan nilai tabel
korelasi product momen sebesar 0.456. Kesimpulan hasil
perbandingan menyatakan bahwa angket try out kelengkapan
perpustakaan reliabel (perhitungan reliabilitas merujuk pada lampiran
7).
f) Merevisi Angket
Melakukan revisi angket atas dasar hasil dari try out. Cara merevisi yaitu
dengan cara menghilangkan item-item pernyataan yang tidak valid. Cara
menghilangkan Item-item pernyataan yang tidak valid biasanya dengan
membuangnya (drop). Pembuangan item pertanyaan tersebut berdasarkan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
45
alasan, masih ada item lain yang mewakili dari item pertanyaan tersebut.
Angket revisi ada sebanyak 36 lihat pada lampiran 8.
g) Memperbanyak Angket
Setelah merevisi item-item yang tidak valid. Kemudian langkah
berikutnya adalah memperbanyak angket. Angket menyesuaikan dengan
jumlah anggota sampel yaitu sebanyak 73 angket.
b. Metode Dokumentasi
Pengertian metode dokumentasi menurut Arikunto (2010)
mengatakan,"Dokumentasi, dari asal katanya dokumen, yang artinya
barang-barang tertulis. Pelaksanaan metode dokumentasi peneliti
menyelidiki benda-benda tertulis seperti buku-buku, majalah, dokumen,
peratuan-peraturan…” (hlm. 201). Jadi metode dokumentasi merupakan
metode pengumpulan data yang berupa suatu laporan tertulis dari suatu
peristiwa kemudian disimpan sebagai dokumen atau sumber data. Pada
penelitian ini maksud dari metode dokumentasi adalah nilai raport prestasi
belajar kelistrikan otomotif kelas XI Teknik Kendaraan Ringan SMK Negeri
5 Surakarta tahun pelajaran 2011/2012.
c. Metode Observasi
Agar hasil dari penelitian lebih baik disamping menggunakan
angket, menurut persepsi mahasiswa menggunakan metode lain yaitu
observasi. Pelaksanaan observasi dilakukan berkali-kali dengan dibantu oleh
dua tenaga pengajar mulai dari pengamatan awal kemudian baru
menggunakan pedoman observasi. Adapun pengambilan observasi sebanyak
tiga kali dengan tujuan agar hasil data lebih baik.
Untuk mencapai tujuan penelitian dilakukan obsevasi langsung
terhadap obyek minat membaca dan kelengkapan perpustakaan berdasarkan
kajian teori. Lembaran observasi ada sebanyak 20 pernyataan. Lembar
observasi lihat lampiran 9.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
46
Penilaian observasi mengacu seperti sistem penilaian prestasi
belajar. Peneliti menerapkan penilaian pedoman observasi sebagai berikut:
Tabel 3.2 Penilaian Pedoman Observasi
Penilaian Pedoman
Observasi
Skor item
Item Positif (+) Item negatif (-)
Baik Sekali
Baik
Cukup
Kurang Sekali
4
3
2
1
1
2
3
4
G. Teknik Analisis Data
Pelaksanaan teknik analisis data dapat terjadi apabila setiap data dari
masing-masing variabel telah terkumpul. Tujuan pelaksanaan analisis data yang
pertama adalah menyederhanakan data. Penyederhanaan data bertujuan agar para
pembaca lebih mudah memahami data. Tujuan analisis data yang kedua adalah
agar peneliti mampu menjawab masalah sesuai dengan rumusan masalah. Teknik
analisis data menggunakan korelasi dan regresi tunggal, analisis jalur.
Agar tujuan penelitian tercapai dengan analisis data dilakukan langkah
sebagai berikut:
1. Menyusun Tabulasi Data
Penyusunan tabulasi data mulai dari minat membaca (X1),
kelengkapan perpustakaan (X2) dan prestasi belajar mata pelajaran kelistrikan
otomotif (Y) untuk memudahkan dalam penghitungan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
47
2. Melakukan Uji Prasyarat Analisis Data
a. Uji Normalitas
Penggunaan uji normalitas untuk mengetahui apakah data yang ada
mempunyai sebaran (distribusi) normal atau tidak. Uji normalitas
menggunakan rumus Chi Kuadrat. Rumus Chi Kuadrat sebagai berikut :
χ2= [
( )
]
Keterangan
χ 2
= Harga Chi Kuadrat
Fo = Frekuensi yang observasi
Fh = Frekuensi yang diharapkan
Arikunto (2010: 333)
Menghitung nilai χ2. Kemudian mengkonsultasikan nilai χ
2 dengan
nilai tabel chi kuadrat dengan taraf signifikan 5%. Jika nilai χ
2 perhitungan
lebih kecil dari pada nilai χ2
tabel maka kesimpulan datanya berdistribusi
normal. Sebaliknya, jika nilai χ2 perhitungan lebih besar dari nilai χ
2 tabel
maka kesimpulan datanya berdistribusi tidak normal.
χ2 perhitungan < χ
2 tabel, Normal
χ2 perhitungan > χ
2 tabel, Tidak Normal
3. Uji Hipotesis
Penggunaan uji hipotesis adalah kelanjutan dari uji prasyarat analisis.
Penggunaan uji hipotesis akan membantu untuk menjawab perumusan
masalah. Pengajuan uji hipotesis meliputi lima hal yaitu:
a. Untuk menguji hipotesis yang berbunyi, “Ada hubungan yang positif antara
kelengkapan perpustakaan dengan minat membaca siswa kelas XI
Kompetensi Keahlian Teknik Kendaraan Ringan SMK Negeri 5 Surakarta
tahun pelajaran 2011/2012” menggunakan rumus sebagai berikut:
=
√( )( )
telah kita ketahui bahwa :
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
48
∑ x1x2 = ∑ X1X2 - ( )( )
x1 = ∑
( )
x2 = ∑ ( )
Hadi (2001)
Keterangan :
N = Banyaknya subyek
X1 = Prediktor (variabel bebas) minat membaca
X2 = Prediktor (variabel bebas) kelengkapan perpustakaan
= Korelasi antara prediktor X1 dan X2
Menghitung nilair . Membandingkan nilai hitung dengan nilai
tabel r product momen pada taraf signifikan 5% dan N=73. Nilai r tabel
sebesar 0.2302 (nilai antara 70 dan 75). Jika nilai hitung lebih besar dari
nilai tabel maka kesimpulan antara X1 dan X2 ada hubungan yang positif.
Tetapi jika nilai kurang dari nilai tabel maka kesimpulan antara X1 dan
X2 ada hubungan yang negatif.
> r tabel, ada hubungan positif
< r tabel, tak ada hubungan
b. Untuk menguji hipotesis pertama yang berbunyi, “Ada hubungan yang
positif antara minat membaca dengan prestasi belajar kelistrikan otomotif
pada siswa kelas XI Kompetensi Keahlian Teknik Kendaraan Ringan SMK
Negeri 5 Surakarta tahun pelajaran 2011/2012” menggunakan rumus
sebagai berikut:
=
√( )( )
telah kita ketahui bahwa :
∑ x1y = ∑ X1Y - ( )( )
x1 = ∑
( )
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
49
y = ∑ ( )
Hadi (2001: 4)
Keterangan :
N = Banyaknya subyek
X1 = Prediktor (variabel bebas) minat membaca
Y = Kriterium (variabel terikat) prestasi belajar
= Korelasi antara prediktor X1 dan Y
Menghitung nilair . Membandingkan nilai hitung dengan nilai tabel
r product momen pada taraf signifikan 5% dan N=73. Nilai r tabel sebesar
0.2302 (nilai antara 70 dan 75). Jika nilai hitung lebih besar dari nilai
tabel maka kesimpulan antara X1 dan Y ada hubungan yang positif. Tetapi
jika nilai kurang dari nilai tabel maka kesimpulan antara X1 dan Y ada
hubungan yang negatif.
> r tabel, ada hubungan positif
< r tabel, tak ada hubungan
c. Untuk menguji hipotesis kedua yang berbunyi, “Ada hubungan yang positif
antara kelengkapan perpustakaan sekolah dengan prestasi belajar kelistrikan
otomotif pada siswa kelas XI Kompetensi Keahlian Teknik Kendaraan
Ringan SMK Negeri 5 Surakarta tahun pelajaran 2011/2012” menggunakan
rumus sebagai berikut :
=
√( )( )
telah kita ketahui bahwa :
∑ x2y = ∑ X2Y - ( )( )
x2 = ∑
( )
y = ∑ ( )
Hadi (2001: 4)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
50
Keterangan :
N = Banyaknya subyek
X = Prediktor (varibel bebas) kelengkapan perpustakaan
Y = Kriterium (variabel terikat) prestasi belajar
= Korelasi antara prediktor X2 dan Y
Menghitung nilair . Membandingkan nilai r hitung dengan nilai tabel
r product momen pada taraf signifikan 5% dan N=73. Nilai r tabel sebesar
0.2302 (nilai antara 70 dan 75). Jika hasil lebih besar dari nilai tabel
maka kesimpulan antara X2 dan Y ada hubungan yang positif. Tetapi jika
hasil kurang dari nilai tabel maka kesimpulan antara X2 dan Y ada
hubungan yang negatif.
> r tabel, ada hubungan positif
< r tabel, tak ada hubungan
d. Untuk menguji hipotesis yang berbunyi, “Ada pengaruh langsung antara
kelengkapan perpustakaan terhadap minat membaca siswa kelas XI
Kompetensi Keahlian Teknik Kendaraan Ringan SMK Negeri 5 Surakarta
tahun pelajaran 2011/2012” menggunakan rumus diagram jalur sebagai
berikut:
z1 = P12z2 + e1
z2 = e1
z3 = P31 z1 + P32 z2 +e3
1) mencari harga P12 dengan menggunakan rumus
rij =
∑ zi zj
r21 =
∑ z2 z1
r21 =
∑ z2 (P12z2 + e1)
r21 = P12
∑ z2
2 +
∑ z2e1
Karena
∑ z2
2 = 1 dan ∑ z2e1 =0 (syarat residual tidak berkorelasi),
maka r21= P12
2) Mencari harga P31 dengan menggunakan rumus
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
51
rij =
∑ zi zj
r31 =
∑ z1 z3
r31 =
∑ z1 (P31 z1 + P32 z2 +e3)
r31 =
∑ P31 z1
2 +
∑ P32z1z2 +
∑ z1 e3)
Karena
∑ z1z2 =r21,
∑ z2
2 = 1 dan ∑ z2e3 =0 (syarat e3 tidak
berkorelasi dengan variabel persamaan), maka r31=P31+r21P32
3) Mencari harga P32 dengan menggunakan rumus
rij =
∑ zi zj
r32 =
∑ z2 z3
r32 =
∑ z2 (P31 z1 + P32 z2 +e3)
r32 =
∑P31z1z2 +
∑ P32 z2
2 +
∑ z1 e3)
Karena
∑ z1z2 = r21,
∑ z2
2 = 1 dan ∑ z1e3 =0 (syarat e3 tidak
berkorelasi dengan variabel persamaan), maka r32= r21P31+P32
Uji hipotesis: jika koefisien jalur (p) <0,05 maka tidak ada korelasi
jika koefisien jalur (p) >0,05 maka ada korelasi
e. Untuk menguji hipotesis yang berbunyi, “Ada pengaruh langsung antara
minat membaca terhadap prestasi belajar kelistrikan otomotif pada siswa
kelas XI Kompetensi Keahlian Teknik Kendaraan Ringan SMK Negeri 5
Surakarta tahun pelajaran 2011/2012” menggunakan rumus sebagai berikut
z1 = P12z2 + e1
z2 = e1
z3 = P31 z1 + P32 z2 +e3
1) mencari harga P12 dengan menggunakan rumus
rij =
∑ zi zj
r21 =
∑ z2 z1
r21 =
∑ z2 (P12z2 + e1)
r21 = P12
∑ z2
2 +
∑ z2e1
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
52
Karena
∑ z2
2 = 1 dan ∑ z2e1 =0 (syarat residual tidak berkorelasi),
maka r21= P12
2) Mencari harga P31 dengan menggunakan rumus
rij =
∑ zi zj
r31 =
∑ z1 z3
r31 =
∑ z1 (P31 z1 + P32 z2 +e3)
r31 =
∑ P31 z1
2 +
∑ P32z1z2 +
∑ z1 e3)
Karena
∑ z1z2 =r21,
∑ z2
2 = 1 dan ∑ z2e3 =0 (syarat e3 tidak
berkorelasi dengan variabel persamaan), maka r31=P31+r21P32
3) Mencari harga P32 dengan menggunakan rumus
rij =
∑ zi zj
r32 =
∑ z2 z3
r32 =
∑ z2 (P31 z1 + P32 z2 +e3)
r32 =
∑P31z1z2 +
∑ P32 z2
2 +
∑ z1 e3)
Karena
∑ z1z2 = r21,
∑ z2
2 = 1 dan ∑ z1e3 =0 (syarat e3 tidak
berkorelasi dengan variabel persamaan), maka r32= r21P31+P32
Uji hipotesis: jika koefisien jalur (p) <0,05 maka tidak ada korelasi
jika koefisien jalur (p) >0,05 maka ada korelasi
f. Untuk menguji hipotesis yang berbunyi, “Ada pengaruh langsung antara
kelengkapan perpustakaan sekolah terhadap prestasi belajar kelistrikan
otomotif pada siswa kelas XI Kompetensi Keahlian Teknik Kendaraan
Ringan SMK Negeri 5 Surakarta tahun pelajaran 2011/2012” menggunakan
rumus sebagai berikut :
z1 = P12z2 + e1
z2 = e1
z3 = P31 z1 + P32 z2 +e3
1) mencari harga P12 dengan menggunakan rumus
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
53
rij =
∑ zi zj
r21 =
∑ z2 z1
r21 =
∑ z2 (P12z2 + e1)
r21 = P12
∑ z2
2 +
∑ z2e1
Karena
∑ z2
2 = 1 dan ∑ z2e1 =0 (syarat residual tidak berkorelasi),
maka r21= P12
2) Mencari harga P31 dengan menggunakan rumus
rij =
∑ zi zj
r31 =
∑ z1 z3
r31 =
∑ z1 (P31 z1 + P32 z2 +e3)
r31 =
∑ P31 z1
2 +
∑ P32z1z2 +
∑ z1 e3)
Karena
∑ z1z2 =r21,
∑ z2
2 = 1 dan ∑ z2e3 =0 (syarat e3 tidak
berkorelasi dengan variabel persamaan), maka r31=P31+r21P32
3) Mencari harga P32 dengan menggunakan rumus
rij =
∑ zi zj
r32 =
∑ z2 z3
r32 =
∑ z2 (P31 z1 + P32 z2 +e3)
r32 =
∑P31z1z2 +
∑ P32 z2
2 +
∑ z1 e3)
Karena
∑ z1z2 = r21,
∑ z2
2 = 1 dan ∑ z1e3 =0 (syarat e3 tidak
berkorelasi dengan variabel persamaan), maka r32= r21P31+P32
Uji hipotesis: jika koefisien jalur (P32) <0,05 maka tidak ada korelasi
jika koefisien jalur (P32) >0,05 maka ada korelasi
g. Untuk menguji hipotesis yang berbunyi, “Ada pengaruh secara tidak
langsung antara kelengkapan perpustakaan sekolah terhadap prestasi belajar
kelistrikan otomotif pada siswa kelas XI Kompetensi Keahlian Teknik
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
54
Kendaraan Ringan SMK Negeri 5 Surakarta tahun pelajaran 2011/2012
melalui minat membaca” menggunakan rumus sebagai berikut:
z1 = P12z2 + e1
z2 = e1
z3 = P31 z1 + P32 z2 +e3
1) mencari harga P12 dengan menggunakan rumus
rij =
∑ zi zj
r21 =
∑ z2 z1
r21 =
∑ z2 (P12z2 + e1)
r21 = P12
∑ z2
2 +
∑ z2e1
Karena
∑ z2
2 = 1 dan ∑ z2e1 =0 (syarat residual tidak berkorelasi),
maka r21= P12
2) Mencari harga P31 dengan menggunakan rumus
rij =
∑ zi zj
r31 =
∑ z1 z3
r31 =
∑ z1 (P31 z1 + P32 z2 +e3)
r31 =
∑ P31 z1
2 +
∑ P32z1z2 +
∑ z1 e3)
Karena
∑ z1z2 =r21,
∑ z2
2 = 1 dan ∑ z2e3 =0 (syarat e3 tidak
berkorelasi dengan variabel persamaan), maka r31=P31+r21P32
3) Mencari harga P32 dengan menggunakan rumus
rij =
∑ zi zj
r32 =
∑ z2 z3
r32 =
∑ z2 (P31 z1 + P32 z2 +e3)
r32 =
∑P31z1z2 +
∑ P32 z2
2 +
∑ z1 e3)
Karena
∑ z1z2 = r21,
∑ z2
2 = 1 dan ∑ z1e3 =0 (syarat e3 tidak
berkorelasi dengan variabel persamaan), maka r32= r21P31+P32
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
55
mencari hubungan secara tidak langsung dengan menggunakan rumus:
P32‟= r31-P31
Uji hipotesis: jika koefisien jalur (P32‟) <0,05 maka tidak ada korelasi
jika koefisien jalur (P32‟) >0,05 maka ada korelasi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
56
BAB IV
HASIL PENELITIAN
A. Deskripsi Data
Penyajian data secara jelas dan terperinci bertujuan untuk memudahkan
pembaca dalam memahami isi dari hasil penelitian. Penyajian data dengan melihat
variabel-variabel yang ada pada penelitian ini meliputi dua variabel yaitu variabel
bebas dan variabel terikat. Variabel bebas meliputi minat membaca dan
kelengkapan perpustakaan. Sedangkan variabel terikatnya adalah prestasi belajar.
Penyajian data hasil penelitian sebagai berikut :
1. Data Kelengkapan Perpustakaan Sekolah
Perolehan data kelengkapan perpustakaan sekolah dari angket
kelengkapan perpustakaan sekolah dan observasi. Pengisi angket kelengkapan
perpustakaan sekolah adalah siswa. Penyajian data angket kelengkapan
perpustakaan sekolah sebagai berikut:
Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi Data Kelengkapan Perpustakaan Sekolah
No Nilai interval Titik
tengah (X)
Frekuensi Frekuensi (%)
1. 29-33 31 2 2.74%
2. 34-38 36 16 21.92%
3. 39-43 41 22 30.14%
4. 44-48 46 24 32.88%
5. 49-53 51 5 6.85%
6. 54-58 56 4 5.48%
Total - 73 100%
56
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
57
Gambar 4.1 Histogram Data Kelengkapan Perpustakaan Sekolah
Deskripsi data kelengkapan perpustakaan sebagai berikut: skor
terendah: 29; skor tertinggi: 57; mean (rata-rata hitung): 42.4384; median
(nilai atau angka yang membagi data menjadi dua bagian sama besar setelah
data diurutkan dari yang terkecil sampai yang terbesar atau sebaliknya): 42;
modus (nilai dari beberapa data yang mempunyai frekuensi tinggi): 39;
kuartil (nilai yang membagi data menjadi empat bagian yang sama setelah
data disusun dari yang terkecil hingga yang terbesar atau sebaliknya) ke-1:
38.5; kuartil ke-2: 42; kuartil ke-3: 46; simpangan baku (ukuran standar
penyimpangan dari meannya): 5.64; varians (kuadrat dari standar deviasi):
31.86.
Data kelengkapan perpustakaan sekolah pada tabel 4.1 dan gambar
4.1 mempunyai pola kecendenderungan frekuensi paling banyak dengan
jumlah 24 terdapat pada nilai interval 44-48. Artinya, sebanyak 24 siswa
memberi penilaian pernyataan mengenai kelengkapan perpustakaan sekolah
pada interval 44-48. Sedangkan frekuensi data kelengkapan perpustakaan
sekolah paling sedikit dengan jumlah 2 terdapat pada nilai interval 29-33.
Artinya, hanya 2 siswa yang memberikan penilaian pernyataan kelengkapan
0
5
10
15
20
25
30
31 36 41 46 51 56
Fre
ku
ensi
Nilai Tengah Interval
Kelengkapan Perpustakaan
Sekolah
Kelengkapan Perpus
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
58
perpustakaan sekolah pada interval 29-33. Penyajian data kelengkapan
perpustakaan sekolah dan perhitungan deskripsi data dilengkapi dengan
software SPSS 17 pada lampiran 10.
Data berdasarkan angket kelengkapan perpustakan tersebut apabila
dibuat rentang nilai kriteria sebagai berikut:
Tabel.4.2 Kriteria Hasil Angket
Kategori Nilai
Baik Sekali 43.01-52
Baik 33.01-43
Cukup 23.01-33
Kurang 13-23
Kriteria hasil angket pada tabel 4.2 digunakan untuk menyatakan
kondisi perpustakaan. Untuk mengetahui kondisi perpustakaan berdasarkan
angket digunakanlah mean (rata-rata hitung) 42.438. Hasil ini menyatakan
bahwa kondisi perpustakaan yang ada di SMK N 5 Surakarta dalam kondisi
baik.
Data pengamatan digunakan untuk mendukung hasil angket mengenai
kondisi perpustakaan. Adapun hasil pengamatan sebagai berikut:
Tabel 4.3 Hasil Observasi dengan Tiga Pengamat
Nama Pengamat
Pengamat A B C
Total
I 60 40 56
II 51 52 51
III 49 50 52
Jumlah 160 142 159
Rata-rata 53.33333 47.33333 53
Total rata-rata 51.22
Presentase 64.02777778
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
59
Gambar 4.2 Histogram Data Hasil Observasi
Hasil observasi rata-rata dari tiga pengamat sebesar 52.22. Hasil
tersebut dipakai untuk menentukan, bagaimanakah kondisi perpustakaan di
SMK Negeri 5 Surakarta. Kriteria observasi sebagai berikut:
Tabel 4.4 Kriteria Hasil Observasi
Kriteria Hasil Observasi Rentang Nilai
Baik Sekali 65-80
Baik 50-64
Cukup 35-49
Kurang sekali 20-34
0
10
20
30
40
50
60
70
I II III
A
B
C
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
60
Berdasarkan kriteria tabel 4.4 diatas, hasil pengamatan kondisi
perpustakaan di SMK Negeri 5 Surakarta dalam kondisi baik. Sehingga dapat
disimpulkan antara data yang diperoleh dari angket dan pengamatan sama yaitu
kondisi perpustakaan dalam kondisi baik.
2. Data Minat Membaca
Perolehan data minat membaca dari angket minat membaca. Pengisi
angket minat membaca adalah siswa. Penyajian data angket minat membaca
sebagai berikut:
Tabel 4.5 Distribusi Frekuensi Data Minat Membaca
No Nilai interval Titik
tengah
(X)
Frekuensi Frekuensi (%)
1. 46-50 48 3 4.11%
2. 51-55 53 11 15.07%
3. 56-60 58 21 28.77%
4. 61-65 63 21 28.77%
5. 66-70 68 14 19.18%
6. 71-75 73 2 2.74%
7. 76-80 78 1 1.37%
Total - 73 100%
Gambar 4.3 Histogram Data Minat Membaca
0
5
10
15
20
25
48 53 58 63 68 73 78
Fre
ku
ensi
Nilai Tengah interval
Minat Membaca
Minat Membaca
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
61
Deskripsi data minat membaca sebagai berikut: skor terendah: 46;
skor tertinggi: 77; mean (rata-rata hitung): 60.9041; median (nilai atau
angka yang membagi data menjadi dua bagian sama besar setelah data
diurutkan dari yang terkecil sampai yang terbesar atau sebaliknya): 61;
modus (nilai dari beberapa data yang mempunyai frekuensi tinggi): 61;
kuartil (nilai yang membagi data menjadi empat bagian yang sama setelah
data disusun dari yang terkecil hingga yang terbesar atau sebaliknya) ke-1:
57.5; kuartil ke-2: 61; kuartil ke-3: 65; simpangan baku (ukuran standar
penyimpangan dari meannya): 5.95; varians (kuadrat dari simpangan baku):
35.4.
Data minat membaca pada tabel 4.5 dan gambar 4.3 mempunyai
suatu pola kecenderungan frekuensi paling banyak dengan jumlah 21
terdapat pada nilai interval 56-60 dan 61-65. Artinya, sebanyak 21 siswa
memberikan penilaian pernyataan mengenai minat membaca pada interval
56-60 dan 61-65. Sedangkan frekuensi data minat membaca paling sedikit
dengan jumlah 1 terdapat pada nilai interval 76-80. Artinya, hanya 1 siswa
saja yang memberikan penilaian pernyataan minat membaca pada interval
76-80. Penyajian data minat membaca dan perhitungan deskripsi data
dilengkapi dengan software SPSS 17 pada lampiran 11.
3. Data Prestasi Belajar Kelistrikan Otomotif
Perolehan data prestasi belajar kelistrikan otomotif berasal dari
dokumen prestasi belajar kelistrikan otomotif. Penyajian data dokumentasi
prestasi belajar kelistrikan otomotif sebagai berikut:
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
62
Tabel 4.6 Frekuensi Data Prestasi Belajar Kelistrikan Otomotif
No Nilai interval Titik tengah
(X)
Frekuensi Frekuensi(%)
1. 75-76 75.5 2 2.74%
2. 77-78 77.5 10 13.70%
3. 79-80 79.5 29 39.73%
4. 81-82 81.5 28 38.36%
5. 83-84 83.5 3 4.11%
6. 85-86 85.5 1 1.37%
7. 87-88 87.5 0 0.00%
Total - 73 100%
Gambar 4.4 Histogram Data Prestasi Belajar
Deskripsi data prestasi belajar sebagai berikut: skor terendah: 76;
skor tertinggi: 85; mean: 80; median (rata-rata hitung): 80; modus (nilai atau
angka yang membagi data menjadi dua bagian sama besar setelah data
diurutkan dari yang terkecil sampai yang terbesar atau sebaliknya): 81;
kuartil (nilai yang membagi data menjadi empat bagian yang sama setelah
data disusun dari yang terkecil hingga yang terbesar atau sebaliknya) ke-1:
79; kuartil ke-2: 80; kuartil ke-3: 81; simpangan baku (ukuran standar
penyimpangan dari meannya): 1.73; varians (kuadrat dari simpangan baku):
2.99
0
5
10
15
20
25
30
35
75.5 77.7 79.9 81.5 83.5 85.5 87.5
Fre
ku
ensi
Nilai Tengah Interval
Prestasi Belajar
Prestasi Belajar
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
63
Berdasarkan tabel 4.6 dan gambar 4.4, pola kecenderungan
frekuensi paling banyak mengenai data prestasi belajar siswa dengan jumlah
29 terdapat pada nilai interval 79-80. Artinya sebanyak 29 siswa
mempunyai nilai prestasi belajar antara 79-80. Sedangkan frekuensi paling
sedikit mengenai data prestasi belajar siswa dengan jumlah 1 terdapat pada
nilai interval 85-86. Artinya ada seorang siswa yang mempunyai nilai
interval 85-86. Penyajian data prestasi belajar dan perhitungan deskripsi
data dilengkapi dengan software SPSS 17 pada lampiran 12.
B. Pengujian Persyaratan Analisis
Pelaksanaan uji persyaratan analisis data pada data angket untuk
membuktikan bahwa data penelitian tersebut sudah sesuai dengan persyaratan.
Persyaratannya uji analisis data meliputi beberapa hal yaitu uji normalitas.
1. Uji Normalitas
Pelaksanaan uji normalitas setiap data untuk mengetahui apakah data-
data yang telah terkumpul berdistribusi normal atau tidak. Perhitungan uji
normalitas dengan menggunakan rumus chi kuadrat. Hasil perhitungan chi
kuadrat χ2
sebesar 9.5 pada data minat membaca, 8.5 pada data kelengkapan
perpustakaan dan 6.4 pada data prestasi belajar. Membandingkan hasil
perhitungan χ2
hitung dengan χ2
pada tabel dengan taraf signifikan 5% dengan db
5. Hasil chi kuadrat pada tabel sebesar 11.1. Hasil perbandingan, nilai χ2
hitung
pada setiap data menyatakan jauh lebih kecil dari nilai χ2
tabel. Kesimpulannya
data pada minat membaca, kelengkapan perpustakaan dan prestasi belajar di
atas normal (perhitungan uji normalitas merujuk pada lampiran 14).
C. Pengujian Hipotesis
Pengujian hipotesis adalah pengujian untuk menerima atau menolak
hipotesis tang telah peneliti ajukan. Penerimaan atau penolakan hipotesis ini
berdasarkan pada hasil empirik. (Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, 2012:
20). Langkah pengujian hipotesis :
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
64
1. Pengujian Hasil Analisis Data
a. Hipotesis pertama
Hipotesis pertama berbunyi, “ada hubungan yang positif antara
kelengkapan perpustakaan dengan minat membaca siswa kelas XI
Kompetensi Keahlian Teknik Kendaraan Ringan SMK Negeri 5 Surakarta
tahun pelajaran 2011/2012”. Uji hipotesis pertama ini menggunakan teknik
analisis korelasi sederhana, korelasi product moment.
Hasil perhitungan sebesar 0.157. Membandingkan hasil hitung
dengan hasil tabel pada taraf signifikansi 5% dan N=73. Hasil dari tebel
sebesar 0.2302. Sudah dapat dipastikan bahwa hasil hitung > hasil tabel atau
0.157 < 0.2302. Berdasarkan angka perbandingan tersebut dapat diartikan
bahwa tidak ada hubungan yang positif antara minat membaca dengan
prestasi belajar kelistrikan otomotif pada siswa kelas XI Kompetensi
Keahlian Teknik Kendaraan Ringan SMK Negeri 5 Surakarta tahun
pelajaran 2011/2012. (perhitungan hipotesis pertama merujuk pada lampiran
15)
b. Hipotesis kedua
Hipotesis kedua berbunyi, “Ada hubungan yang positif antara
minat membaca dengan prestasi belajar kelistrikan otomotif pada siswa
kelas XI Kompetensi Keahlian Teknik Kendaraan Ringan SMK Negeri 5
Surakarta tahun pelajaran 2011/2012. Uji hipotesis kedua ini menggunakan
teknik analisis korelasi sederhana, korelasi product moment.
Hasil perhitungan sebesar 0.352. Membandingkan hasil hitung
dengan hasil tabel pada taraf signifikansi 5% dan N=73. Hasil dari tebel
sebesar 0.2302. Sudah dapat dipastikan bahwa hasil hitung > hasil tabel atau
0.352 > 0.2302. Berdasarkan angka perbandingan tersebut dapat diartikan
bahwa ada hubungan yang positif antara minat membaca dengan prestasi
belajar kelistrikan otomotif pada siswa kelas XI Kompetensi Keahlian
Teknik Kendaraan Ringan SMK Negeri 5 Surakarta tahun pelajaran
2011/2012. (perhitungan uji hipotesis kedua merujuk pada lampiran 15 )
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
65
c. Hipotesis ketiga
Hipotesis ketiga berbunyi, “Ada hubungan yang positif antara
kelengkapan perpustakaan sekolah dengan prestasi belajar kelistrikan
otomotif pada siswa kelas XI Kompetensi Keahlian Teknik Kendaraan
Ringan SMK Negeri 5 Surakarta tahun pelajaran 2011/2012”. Uji hipotesis
ketiga ini menggunakan teknik analisis korelasi sederhana, korelasi product
moment.
Hasil perhitungan sebesar 0.257. Membandingkan hasil hitung
dengan hasil tabel pada taraf signifikansi 5% dan N=73. Hasil dari tebel
sebesar 0.2302. Sudah dapat terlihat bahwa hasil hitung > hasil tabel atau
0.257 > 0.2302. Berdasarkan angka perbandingan diperoleh suatu
kesimpulan bahwa ada hubungan yang positif antara kelengkapan
perpustakaan sekolah dengan prestasi belajar kelistrikan otomotif pada
siswa kelas XI Kompetensi Keahlian Teknik Kendaraan Ringan SMK
Negeri 5 Surakarta tahun pelajaran 2011/2012. (perhitungan uji hipotesis
ketiga merujuk pada lampiran 15)
d. Hipotesis Keempat
Hipotesis keempat yang berbunyi, “Ada pengaruh langsung antara
kelengkapan perpustakaan terhadap minat membaca siswa kelas XI
Kompetensi Keahlian Teknik Kendaraan Ringan SMK Negeri 5 Surakarta
tahun pelajaran 2011/2012” dapat terjawab dengan menggunakan analisis
jalur.
Hasil perhitungan P21 sebesar 0.157. Membandingkan hasil tersebut
dengan kriteria ketetapan analisis jalur yaitu 0.05. Sudah dapat terlihat
bahwa P21> 0.05 atau 0.157 > 0.05. Berdasarkan hasil perbandingan
diperoleh suatu kesimpulan bahwa ada pengaruh secara langsung antara
kelengkapan perpustakaan terhadap minat membaca siswa kelas XI
Kompetensi Keahlian Teknik Kendaraan Ringan SMK Negeri 5 Surakarta
tahun pelajaran 2011/2012. (perhitungan uji hipotesis keempat merujuk
pada lampiran 16)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
66
e. Hipotesis Kelima
Hipotesis kelima yang berbunyi, “Ada pengaruh langsung antara
minat membaca terhadap prestasi belajar kelistrikan otomotif pada siswa
kelas XI Kompetensi Keahlian Teknik Kendaraan Ringan SMK Negeri 5
Surakarta tahun pelajaran 2011/2012” dapat terjawab dengan menggunakan
analisis jalur.
Hasil perhitungan P31 sebesar 0.31952. Membandingkan hasil
tersebut dengan kriteria ketetapan analisis jalur yaitu 0.05. Sudah dapat
terlihat bahwa P21> 0.05 atau 0.2068 > 0.05. Berdasarkan hasil
perbandingan diperoleh suatu kesimpulan bahwa ada pengaruh langsung
antara minat membaca terhadap prestasi belajar kelistrikan otomotif pada
siswa kelas XI Kompetensi Keahlian Teknik Kendaraan Ringan SMK
Negeri 5 Surakarta tahun pelajaran 2011/2012. (perhitungan uji hipotesis
kelima merujuk pada lampiran 16)
f. Hipotesis Keenam
Hipotesis keenam yang berbunyi, “Ada pengaruh langsung antara
kelengkapan perpustakaan sekolah terhadap prestasi belajar kelistrikan
otomotif pada siswa kelas XI Kompetensi Keahlian Teknik Kendaraan
Ringan SMK Negeri 5 Surakarta tahun pelajaran 2011/2012” dapat terjawab
dengan menggunakan analisis jalur.
Hasil perhitungan P32 sebesar 0.2068. Membandingkan hasil
tersebut dengan kriteria ketetapan analisis jalur yaitu 0.05. Sudah dapat
terlihat bahwa P21> 0.05 atau 0.31952 > 0.05. Berdasarkan hasil
perbandingan diperoleh suatu kesimpulan bahwa ada pengaruh langsung
antara kelengkapan perpustakaan sekolah terhadap prestasi belajar
kelistrikan otomotif pada siswa kelas XI Kompetensi Keahlian Teknik
Kendaraan Ringan SMK Negeri 5 Surakarta tahun pelajaran 2011/2012.
(perhitungan uji hipotesis kelima merujuk pada lampiran 16)
g. Hipotesis Ketujuh
Hipotesis ketujuh yang berbunyi, “Ada pengaruh secara tidak
langsung antara kelengkapan perpustakaan sekolah terhadap prestasi belajar
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
67
kelistrikan otomotif pada siswa kelas XI Kompetensi Keahlian Teknik
Kendaraan Ringan SMK Negeri 5 Surakarta tahun pelajaran 2011/2012
melalui minat membaca” dapat terjawab dengan menggunakan analisis
jalur.
Hasil perhitungan r32-P32 menghasilkan nilai 0.0502.
membandingkan hasil tersebut dengan nilai ketentuan 0.05. Sudah dapat
terlihat bahwa atau 0.0502 > 0.05. Berdasarkan hasil perbandingan tersebut
diperoleh suatu kesimpulan bahwa ada pengaruh secara tidak langsung
antara kelengkapan perpustakaan sekolah terhadap prestasi belajar
kelistrikan otomotif pada siswa kelas XI Kompetensi Keahlian Teknik
Kendaraan Ringan SMK Negeri 5 Surakarta tahun pelajaran 2011/2012
melalui minat membaca. (perhitungan uji hipotesis ketujuh merujuk pada
lampiran 16)
D. Pembahasan Hasil Analisis
Pembahasan hasil analisis data ini merujuk pada pengujian hipotesis.
Pembahasan hasil analisis data sebagai berikut :
1. Perhitungan korelasi antara variabel X1 dengan X2 menghasilkan koefisien
korelasi sebesar 0.157. Membandingkan hasil koefisien korelasi tersebut
dengan hasil r tabel sebesar 0.2302. Hasil perhitungan koefisien korelasi lebih
kecil dari pada hasil koefisien korelasi pada tabel. Hasil perbandingan tersebut
mengandung pengertian bahwa tidak ada hubungan yang positif antara minat
membaca dengan prestasi belajar kelistrikan otomotif pada siswa kelas XI
Kompetensi Keahlian Teknik Kendaraan Ringan SMK Negeri 5 Surakarta
tahun pelajaran 2011/2012. Sebab terjadi hal tersebut kemungkinan karena
banyak siswa yang memanfaatkan buku di luar perpustakaan atau mungkin
siswa banyak yang mempunyai buku bacaan sendiri. Sehingga jika dihitung
korelasinya (hubungannya) sangat rendah.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
68
Gambar 4.5 Grafik Hubungan Minat Membaca dengan Kelengkapan
Perpustakaan
2. Perhitungan korelasi antara variabel X1 dengan Y menghasilkan koefisien
korelasi sebesar 0.352. Membandingkan hasil koefisien korelasi tersebut
dengan hasil r tabel sebesar 0.2302. Hasil perhitungan koefisien korelasi lebih
besar dari pada hasil koefisien korelasi (r) tabel. Hasil perbandingan tersebut
mengandung pengertian bahwa ada hubungan yang positif antara minat
membaca dengan prestasi belajar kelistrikan otomotif pada siswa kelas XI
Teknik Kendaraan Ringan SMK Negeri 5 Surakarta. Terjadinya hubungan
antara minat membaca dengan prestasi belajar kelistrikan otomotif berpengaruh
positif karena dalam proses minat membaca terkandung unsur-unsur
kecenderungan, keinginan yang besar, sikap positif, rasa senang, perhatian,
memperoleh informasi, merasa tertarik, kemauan sendiri, memahami informasi
dan motivasi. Unsur-unsur tersebut merupakan satu kesatuan (unsur-unsur
tersebut hampir memiliki arti-arti yang sangat mirip satu dengan yang lainnya).
Miasalnya: kata kecenderungan memiliki arti yang mirip dengan keinginan.
Kemudian rasa senang memiliki arti yang mirip dengan rasa tertarik. Jika
40
45
50
55
60
65
70
75
80
25 30 35 40 45 50 55 60
kele
ngk
apan
Pe
rpu
stak
aan
Minat Membaca
Hub.Minat Membacadengan KelengkapanPerpustakaan
Linear (Hub.MinatMembaca denganKelengkapanPerpustakaan)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
69
semua unsur-unsur tersebut ada pada seorang siswa maka memungkinkan
siswa tersebut mampu untuk membentuk suatu proses belajar melalui membaca
(memahami informasi) atas dasar kemauannya sendiri. Artinya, siswa yang
membaca atas kemauan sendiri terjadi proses penerimaan informasi bukan
karena paksaan. Hal ini memungkinkan informasi yang diperoleh siswa
bertahan lama.
Hal lain yang mempengaruhi lamanya informasi tersimpan adalah jenis
perhatian yang terjadi saat membaca. Biasanya perhatian secara sengaja dan
intensif akan memungkinkan informasi yang didapat dari membaca bertahan
lama. Adanya rasa senang juga akan berpengaruh juga terhadap kualitas
informasi yang siswa peroleh dari membaca. Semakin siswa senang
memungkinkan siswa semakin banyak aktivitas membacanya. Banyaknya
aktivitas membaca dengan pemahaman yang cukup juga memungkinkan
menimbulkan kesan tersendiri akan informasi tersebut sehingga informasi akan
tersimpan di long memory. Motivasi merupakan pendorong seseorang untuk
berbuat sesuatu. Adanya unsur motivasi dalam membaca juga mampu
memudahkan siswa mencapai tujuannya yaitu memahami setiap informasi. Jika
tujuan pemahaman informasi dapat tercapai dengan segera maka akan
memungkinkan siswa mendapatkan ilmu baru yang tersimpan lama di long
memory. Adapun semua tujuan dari adanya minat membaca itu adalah untuk
memudahkan tercapainya tujuan membaca itu sendiri yaitu memperoleh
informasi, memperoleh pengetahuan yang luas, mampu menjalankan sesuatu
yang berhubungan dengan kehidupan sehari-hari (memperbaiki mesin). Pada
akhirnya semua informasi akan berubah menjadi ilmu yang kemudian
menjadikan menjadikan siswa berprestasi dalam hal praktik dan teori. Jadi
dapat diambil suatu kesimpulan ada hubungan yang positif antara minat
membaca dengan prestasi belajar kelistrikan otomotif pada siswa kelas XI
Teknik Kendaraan Ringan SMK Negeri 5 Surakarta.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
70
Gambar 4.6 Grafik Hubungan Minat Membaca dengan Prestasi Belajar
Kelistrikan Otomotif
3. Perhitungan korelasi sederhana antara variabel X2 dengan Y menghasilkan
koefisien korelasi sebesar 0.257. Membandingkan koefisien korelasi dengan
harga koefisien korelasi (r) tabel sebesar 0.2302. Hasil perhitungan koefisien
korelasi menyatakan lebih besar dari pada hasil koefisien korelasi dari tabel.
Hasil ini menunjukkan adanya hubungan yang positif antara kelengkapan
perpustakaan dengan prestasi belajar kelistrikan otomotif. Artinya, semakin
lengkap suatu perpustakaan akan berakibat pada prestasi siswa yang
meningkat. Hal tersebut karena perpustakaan sekolah merupakan salah satu
gudang ilmu atau tempat dihimpunnya segala macam informasi yang berbentuk
cetak maupun non cetak yang tersusun secara sistematis yang ada di sekolah.
Perpustakaan yang lengkap tentunya mampu menyediakan keperluan bagi para
penggunanya yaitu guru dan siswa. Jika keperluan para siswa terpenuhi maka
tidak menuntut kemungkinan bahwa siswa tersebut akan mudah
mengembangkan ilmu yang berasal dari guru. Pengembangan ilmu yang
berasal dari guru akan sangat mudah dilihat ketika siswa memecahkan kasus-
kasus dalam hal teori dan praktik kelistrikan otomotif. Adanya buku yang
25
30
35
40
45
50
55
60
65
70
75
80
74 76 78 80 82 84 86
Min
at
Mem
ba
ca
Prestasi Belajar
Minat Membaca
Linear (Minat Membaca)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
71
lengkap saja tidak akan cukup untuk meningkatkan prestasi belajar siswa. Jika
tidak ada dukungan dari petugas, pelayanan petugas, dan bangunan yang
mendukung kelengkapan. Artinya, jika suatu perpustakaan sekolah hanya ada
buku tanpa adanya petugas yang mengatur dan menyusun buku di rak buku
maka akan memungkinkan buku-buku berantakan, mudah rusak dan mudah
hilang. Adanya petugas dan buku perpustakaan belum cukup tanpa adanya
dukungan dari ruangan/bangunan yang mendukung dalam pelayanan. Oleh
karena itu, setiap komponen-kompoen yang ada diperpustakaan harus saling
menguatkan untuk mendukung siswa berprestasi. Jadi dapat ditarik suatu
kesimpulan bahwa ada hubungan yang positif antara kelengkapan perpustakaan
dengan prestasi belajar kelistrikan otomotif siswa kelas XI Teknik Kendaraan
Ringan SMK Negeri 5 Surakarta.
4. Perhitungan analisis jalur antara kelengkapan perpustakaan terhadap minat
membaca menghasilkan suatu koefisien jalur P21 sebesar 0.157.
Membandingkan hasil perhitungan koefisien jalur tersebut dengan standar
25
30
35
40
45
50
55
60
65
70
75
80
74 76 78 80 82 84 86
Kel
eng
ka
pa
n P
erp
ust
ak
aa
n
Prestasi Belajar
KelengkapanPerpustakaan
Linear (KelengkapanPerpustakaan)
Gambar 4.7 Grafik Hubungan Kelengkapan Perpustakaan dengan Prestasi
Belajar Kelistrikan Otomotif
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
72
ketentuan koefisien jalur sebesar 0.05. Hasil koefisien jalur ternyata lebih besar
dari koefisien jalur ketentuan atau 0.157 > 0.05. Hasil perbandingan tersebut
menyatakan bahwa ada suatu pengaruh secara langsung antara kelengkapan
perpustakaan dengan minat membaca siswa kelas XI Teknik Kendaraan
Ringan SMK Negeri 5 Surakarta tahun pelajaran 2011/2012. Meskipun dalam
uji korelasi sederhana antara X2 dan X1 menghasilkan korelasi yang tak
berhubungan, tetapi setelah dianalisis dengan analisis jalur ternyata
berhubungan. Kemungkinan hal tersebut karena masih ada sebagian siswa yang
menggunakan perpustakaan sebagai media untuk meningkatkan minat
membacanya. Sehingga analisis jalur menyatakan ada pengaruh secara
langsung antara kelengkapan perpustakaan dengan minat membaca.
5. Perhitungan analisis jalur antara minat membaca terhadap prestasi belajar
kelistrikan otomotif menghasilkan suatu koefisien jalur P31 sebesar 0.31952.
Membandingkan hasil perhitungan koefisien jalur tersebut dengan standar
ketentuan koefisien jalur sebesar 0.05. Hasil koefisien jalur ternyata lebih besar
dari koefisien jalur ketentuan atau 0.31952 > 0.05. Hasil perbandingan tersebut
menyatakan bahwa ada pengaruh langsung antara minat membaca terhadap
prestasi belajar kelistrikan otomotif pada siswa kelas XI Kompetensi Keahlian
Teknik Kendaraan Ringan SMK Negeri 5 Surakarta tahun pelajaran
2011/2012. Hal tersebut dapat terjadi karena minat membaca merupakan salah
satu bentuk dari usaha dalam belajar. Sehingga tidak mengherankan apabila
minat membaca mempunyai pengaruh terhadap prestasi belajar.
6. Perhitungan analisis jalur antara kelengkapan perpustakaan sekolah terhadap
prestasi belajar kelistrikan otomotif menghasilkan suatu koefisien jalur P32
sebesar 0.2068. Membandingkan hasil perhitungan koefisien jalur tersebut
dengan standar ketentuan koefisien jalur sebesar 0.05. Hasil koefisien jalur
ternyata lebih besar dari koefisien jalur ketentuan atau 0.2068 > 0.05. Hasil
perbandingan tersebut menyatakan bahwa ada pengaruh langsung antara
kelengkapan perpustakaan sekolah terhadap prestasi belajar kelistrikan
otomotif pada siswa kelas XI Kompetensi Keahlian Teknik Kendaraan Ringan
SMK Negeri 5 Surakarta tahun pelajaran 2011/2012. Hal tersebut dapat terjadi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
73
kemungkinan karena adanya perpustakaan yang lengkap mampu untuk
meningkatkan kemampuan belajar dari siswa. Sehingga siswa akan bertambah
ilmu pengetahuannya. Selain itu, adanya perpustakaan yang lengkap
memungkinkan siswanya untuk memperoleh informasi terbaru atau up to date
sehingga memngkinkan sekali siswanya untuk dapat berprestasi dibidang
kelistrikan.
7. Perhitungan analisis jalur antara kelengkapan perpustakaan sekolah terhadap
prestasi belajar kelistrikan otomotif melalui minat membaca menghasilkan
suatu koefisien jalur secara tidak langsung sebesar 0.0502. Membandingkan
hasil perhitungan koefisien jalur tersebut dengan standar ketentuan koefisien
jalur sebesar 0.05. Hasil koefisien jalur ternyata lebih besar dari koefisien jalur
ketentuan atau 0.0502 > 0.05. Hasil perbandingan tersebut menyatakan bahwa
ada pengaruh secara tidak langsung antara kelengkapan perpustakaan sekolah
terhadap prestasi belajar kelistrikan otomotif pada siswa kelas XI Kompetensi
Keahlian Teknik Kendaraan Ringan SMK Negeri 5 Surakarta tahun pelajaran
2011/2012 melalui minat membaca. Adanya prestasi belajar dapat dipengaruhi
oleh adanya usaha belajar dari siswa. Siswa yang belajar banyak caranya. Salah
satu caranya adalah membaca. Melalui membaca inilah siswa mendapat
pengetahuan. Adanya kegiatan membaca tentu ada faktor pendukungnya salah
satunya adalah tersedianya perpustakaan yang lengkap.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
74
BAB V
KESIMPULAN IMPLIKASI DAN SARAN
A. Kesimpulan
Pengambilan kesimpulan mengarah pada pembahasan hasil analisis dan
mampu menjawab rumusan masalah yang ada serta menyatakan penerimaan atau
penolakan hipotesis. Pernyataan kesimpulan sebagai berikut:
1. Tidak ada hubungan yang positif antara kelengkapan perpustakaan dengan
minat membaca siswa kelas XI Kompetensi Keahlian Teknik Kendaraan
Ringan SMK Negeri 5 Surakarta tahun pelajaran 2011/2012.
2. Ada hubungan yang positif antara minat membaca dengan prestasi belajar
kelistrikan otomotif pada siswa kelas XI Kompetensi Keahlian Teknik
Kendaraan Ringan SMK Negeri 5 Surakarta tahun pelajaran 2011/2012.
3. Ada hubungan yang positif antara kelengkapan perpustakaan sekolah dengan
prestasi belajar kelistrikan otomotif pada siswa kelas XI Kompetensi Keahlian
Teknik Kendaraan Ringan SMK Negeri 5 Surakarta tahun pelajaran
2011/2012.
4. Ada pengaruh langsung antara kelengkapan perpustakaan terhadap minat
membaca siswa kelas XI Kompetensi Keahlian Teknik Kendaraan Ringan
SMK Negeri 5 Surakarta tahun pelajaran 2011/2012.
5. Ada pengaruh langsung antara minat membaca terhadap prestasi belajar
kelistrikan otomotif pada siswa kelas XI Kompetensi Keahlian Teknik
Kendaraan Ringan SMK Negeri 5 Surakarta tahun pelajaran 2011/2012.
6. Ada pengaruh langsung antara kelengkapan perpustakaan sekolah terhadap
prestasi belajar kelistrikan otomotif pada siswa kelas XI Kompetensi Keahlian
Teknik Kendaraan Ringan SMK Negeri 5 Surakarta tahun pelajaran 2011/2012.
7. Ada pengaruh secara tidak langsung antara kelengkapan perpustakaan sekolah
terhadap prestasi belajar kelistrikan otomotif pada siswa kelas XI Kompetensi
Keahlian Teknik Kendaraan Ringan SMK Negeri 5 Surakarta tahun pelajaran
2011/2012 melalui minat membaca.
74
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
75
B. Implikasi
1. Implikasi Teoritis
Kesimpulan menyatakan bahwa ada hubungan yang positif dan
signifikan anatara minat membaca dan kelengkapan perpustakaan dengan
prestasi belajar mata pelajaran kelistrikan otomotif. Semakin banyak siswa
menghabiskan waktu untuk kegiatan membaca (buku-buku panduan
kelistrikan, majalah kelistrikan) dan semakin baik pengelolaan perpustakaan
yang ada di sekolah maka akan membuat siswa tersebut dapat meningkatkan
prestasi belajar mata pelajaran kelistrikan otomotif.
2. Implikasi Praktis
Kebiasaan membaca dan penangan perpustakaan secara baik (sesuai
dengan rancangan Peraturan Republik Indonesia) akan membawa dampak pada
prestasi belajar kelistrikan otomotif yang tinggi. Dampak lain dari kebiasaan
membaca adalah semakin luasnya pengetahuan siswa dan semakin kritis
pemikiran siswa dalam memecahkan persoalan sehari-hari yang muncul (di
bengkel maupun saat di kelas). Sedangkan dampak lain dari lengkapnya
perpustakaan sekolah adalah semakin membawa minat siswa untuk belajar
pengetahuan baru di perpustakaan.
C. Saran
Peningkatan prestasi belajar menunjukkan keberhasilan sebagai seorang
guru dalam proses belajar mengajarnya. Peningkatan prestasi belajar juga akan
membawa dampak pada siswa yaitu siswa dapat mengetahui besar prestasi yang
telah diperolehnya setelah siswa melakukan usaha yang maksimal. Prestasi belajar
yang tinggi dapat membawa perubahan persepsi masyarakat terhadap sekolah.
supaya prestasi dapat meningkat, peneliti memberi saran-saran kepada pihak-
pihak yang terkait :
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
76
1. Bagi Pengelola Perpustakaan
a. Pengelola perpustakaan hendaknya lebih banyak meningkatkan interaksi
sosial dengan siswa. Sehingga siswa tidak takut atau malu jika akan datang
ke perpustakaan.
b. Pengelola perpustakaan hendaknya lebih komunikatif atau lebih banyak
melakukan promosi untuk menarik minat siswa belajar di perpustakaan.
c. Pengeloala perpustakaan hendaknya menambah koleksi buku yang
berhubungan dengan kelistrikan otomotif.
d. Pengelola perpustakaan hendaknya lebih meningkatkan layanan kepada
pengunjung. Peningkatan Layanan kepada pengunjung akan membuat
pengunjung lebih merasa di perhatikan.
2. Bagi Guru
a. Guru hendaknya mengajak siswa minimal satu bulan sekali untuk belajar di
dalam perpustakaan.
b. Guru hendaknya banyak menekankan proses belajar mengajar dangan
membaca buku yang telah di persiapkan oleh guru atau siswa sendiri.
c. Penggunaan majalah otomotif (sesuai bidang mata pelajaran) dapat guru
gunakan untuk mengembangkan minat membaca siswa yang malas atau
jarang membaca.
3. Bagi Siswa
a. Siswa hendaknya menjadikan membaca menjadi kebutuhan. Karena
membaca mampu menambah wawasan.
b. Kegiatan membaca hendaknya timbul atas dasar kemauan siswa sendiri,
bukan atas dasar paksaan dari guru, orang tua maupun teman sejawat.