Penyusunan Proposal Usaha
-
Upload
merlyn-apriliantdcaroluss -
Category
Documents
-
view
629 -
download
19
Transcript of Penyusunan Proposal Usaha
PENYUSUNAN PROPOSAL USAHA
Tujuan Instruksional Khusus, Manfaat Bagi Karir Mahasiswa, Bahan Bacaan, dan
Pertanyaan Kunci, semuanya sudah dijelaskan pada pertemuan pertama atau pada Kontrak
Perkuliahan dan Penjelasan Ruang Lingkup Mata Kuliah Kewirausaha.
Modul ini sebagai tambahan atau pelengkap dari buku wajib yang dipakai mahasiswa.
JADWAL PERKULIAHAN
NO TOPIK + KEGIATAN KETERANGAN
1 1. Perkenalan, diskusi dan kesepakatan tentang kontrak
perkuliahan 2. Ruang lingkup mata kuliah Kewirausahaan
Tatap Muka
2 1. Bab Konsepsi Dasar Kewirausahaan 2. Diskusi tentang materi kuliah dan kajian kasus: sukses bisnis
sejak kuliah Online
3 1. Bab Persiapan Pribadi Pengusaha Muda 2. Diskusi tentang materi kuliah dan kajian kasus: Rahmat Shah
(pemburu dan petualang belantara) Online
4 1. Bab Menerapkan Sikap Mental Bisnis Orang China 2. Diskusi tentang materi kuliah dan kajian kasus: Kisah William
Soerjadjaja Pendiri ASTRA, Ketulusan Taipan Panutan Tatap Muka
5 1. Bab Motivasi menjadi Wirausaha Sukses 2. Diskusi tentang materi kuliah dan lembar kerja: Proyeksi Diri Online
6 1. Bab Kreativitas dan Inovasi dalam Berwirausaha 2. Diskusi tentang materi kuliah dan kajian kasus: Keberhasilan
Inovasi Kacang Garuda Online
7 Diskusi dan Pemutaran Video Tatap Muka 8 Ujian Tengah Semester
9 1. Bab Identifikasi Peluang dan Jenis Usaha 2. Diskusi tentang materi kuliah dan lembar kerja: Menemukan
Peluang dan Memilih Jenis Usaha Online
10 1. Bab Perencanaan dan Operasionalisasi Usaha 2. Diskusi tentang materi kuliah dan kertas kerja: Penentuan
Tujuan Online
11 1. Bab Mengelola Keuangan Usaha 2. Diskusi tentang materi kuliah dan Membuat Analisis Keuangan
Usaha Tatap Muka
12 1. Bab Merancang Strategi Pemasaran 2. Diskusi tentang materi kuliah dan kajian kasus: Strategi
Pemasaran (berebut menjadi nomor 1) Online
13 1. Bab Kewirausahaan dan Lingkungan 2. Diskusi tentang materi kuliah dan kajian kasus: Sosok Surya
Paloh Online
14 Penyusunan Proposal Usaha Online 15 Diskusi, Kuis dan lain-lain Tatap Muka 16 Ujian Akhir Semester
1
Strategi Menyusun Proposal Bisnis Yang Efektif Busines plan (proposal bisnis) dewasa ini telah menjadi media komunikasi bisnis
bagi seorang wirausaha untuk menuangkan profil bisnis yang akan dikembangkannya. Ia
merefleksikan gambaran perusahaan dan sekaligus mencerminkan pribadi siapa wirausaha
dibelakangnya. Oleh karena itu, ia harus unik dan tidak sekedar menyalin proposal bisnis
lainnya.
Sebagaimana sebuah rencana, ada 4 (empat) faktor kritis yang perlu diperhatikan
dalam penyusunannya:
1. Tujuan yang realistis. Tujuan yang ingin dicapai harus spesifik, dapat diukur, dan ada
kesatuan diantara waktu dan parameternya.
2. Komitmen. Bisnis perlu mendapat dukungan dari seluruh pihak yang terlibat. Baik itu
dari pihak keluarga, mitra bisnis, karyawan atau anggota tim. 3. Batasan waktu. Sub-sub tujuan harus dibuat secara berkesinambungan dan ada
evaluasi waktu atas kemajuan-kemajuan yang dicapai. 4. Fleksibilitas. Harus dapat diantisipasi dan memungkinkan munculnya alternatif strategi
yang diformulasikan. Apa Yang Dimaksud Dengan Proposal Bisnis? Sebuah proposal bisnis merupakan dokumen tertulis yang rinci mengenai usaha
baru yang tengah direncanakan. Setiap aspek dalam usaha tersebut perlu dideskripsikan
mulai dari proyek yang akan dilakukan, pemasarannya, penelitian, dan pengembangan,
masalah pabrik, manajemen, resiko yang dihadapi, masalah finansial, sampai masalah
penjadwalan waktu.
Deskripsi dari tiap-tiap aspek ini penting untuk memberikan gambaran yang jelas
apa usaha yang diajukan, kemana proyek itu akan dibawa, dan bagaimana wirausaha
tersebut dapat merealisasikan usulan tersebut untuk mencapai tujuan.
Beberapa Manfaat Proposal Bisnis Keseluruhan proses perencanaan bisnis mendorong wirausaha untuk menganalisis
keseluruhan aspek usaha dan mempersiapkan alternatif strategi yang efektif untuk
menghadapi situasi yang ada.
Rencana bisnis lebih baik apabila dilakukan oleh wirausaha itu sendiri. Akan tetapi
rencana bisnis dapat saja dilakukan oleh tim. Dalam kasus ini, sebaiknya setiap anggota tim
dilibatkan dalam pembuatan proposal bisnis tersebut. Wirausaha harus mengerti dan dapat
menerima kontribusi yang diberikan oleh setiap anggota tim, tetap menjadi kekuatan utama
yang mengemudikan rencana tersebut.
2
Ada beberapa manfaat yang dapat dipetik bagi seorang wirausaha dengan adanya
rencana bisnis yang dibuatnya.
1. Waktu, usaha dan kedisiplinan yang diperlukan bersama untuk menyusun rencana
bisnis formal, membantu usaha untuk dapat berpikir kritis dan objektif atas bidang usaha
yang akan dimasukinya.
2. Persaingan, faktor ekonomi, dan analisis finansial yang masuk dalam subjek rencana
bisnis dapat mendekati asumsi-asumsi secara cermat mengenai seberapa besar tingkat
keberhasilan usaha mereka.
3. Membantu wirausaha untuk mengembangkan dan menguji strategi dan hasil yang
diharapkan.
4. Berguna untuk membandingkan antara prakiraan dengan hasil yang nyata. Karena
proposal bisnis mengukur tujuan dan rencana bisnis.
5. Proposal bisnis yang lengkap menyediakan alat komunikasi bagi wirausaha untuk
memaparkan dan meyakinkan gagasannya kepada pihak lain secara menyeluruh.
Manfaat lain dari proposal bisnis adalah makin jelasnya sumber-sumber finansial
yang dapat dilihat. Hal ini dimungkinkan mengingat:
1. Proposal bisnis memberikan informasi potensi pasar dan perkiraan market share yang
mungkin diraih.
2. Keseluruhan prospek finansial dan ilustrasi rencana bisnis dari usaha memberi
gambaran akan kemampuan wirausaha untuk memenuhi kewajiban/utang.
3. Rencana dapat mengidentifikasi adanya resiko kritis dan saat-saat penting sekali guna
mengantisipasinya.
4. Dengan tersedianya pandangan yang menyeluruh mengenai keseluruhan operasi,
proposal bisnis memberikan sumber-sumber finansial yang jelas, dokumen ringkas yang
mengandung informasi penting untuk ketelitian bisnis dan evaluasi finansial.
5. Proposal bisnis dapat menjadi sebuah gambaran awal seberapa jauh kemampuan
manajerial seorang wirausaha.
Siapa Yang Membaca Proposal Bisnis? Perlu didasari bahwa proposal bisnis dibuat bukan untuk diri sendiri. Namun lebih
dari itu mempunyai sasaran yang lebih luas. Diantaranya adalah para bankir, investor,
konsumen, pengacara, konsultan dan para suplier. Oleh karena itu, para calon wirausaha
harus memahami kebutuhan informasi yang dituntut oleh mereka.
Mengingat hal tersebut, paling tidak ada tiga hal yang diperlukan dari seorang calon
wirausaha dalam mempersiapkan sebuah proposal bisnis:
1. Seorang wirausaha sebagai penggagas dan pendiri sebuah usaha harus memiliki
pengetahuan tehnologi dan daya kreativitas.
3
2. Seorang wirausaha juga harus memiliki kemampuan pemasaran.
3. Seorang wirausaha juga harus memiliki kemampuan untuk membuat proyeksi finansial.
Sementara itu, para calon investor biasanya akan melakukan beberapa hal sebelum
memutuskan untuk ikut terlibat dalam usaha yang ditawarkan oleh wirausaha.
Langkah 1: Mengidentifikasi karateristik industri dan tingkat resikonya.
Langkah 2: Melihat struktur finansial dari rencana usaha tersebut.
Langkah 3: Membaca keseimbangan lembar terakhir dari proposal.
Langkah 4: Mengamati kualitas spekulasi wirausaha.
Langkah 5: Membaca keseluruhan proposal dengan lebih teliti.
Unsur-unsur Dalam Proposal Bisnis Berikut ini contoh kerangka proposal bisnis yang biasa dibuat.
Bagian I : Ringkasan
Bagian II : Deskripsi aspek-aspek bisnis
A. Deskripsi umum mengenai usaha
B. Latar belakang industri
C. Sejarah dan latar belakang perusahaan
D. Tujuan atau potensi usaha dan pembagian waktu (jika ada)
E. Keunikan produk atau pelayanan
Bagian III : Aspek pemasaran
A. Penelitian dan analisis
1. Target pasar (konsumen)
2. Ukuran dan trend pasar
3. Situasi persaingan
4. Kalkulasi atau perkiraan bagian pasar
B. Rencana pemasaran
1. Strategi pasar: penjuala dan distribusi
2. Masalah penetapan harga
3. Periklanan dan promosi
Bagian IV : Penelitian, model, dan pengembangan
A. Pengembangan dan rencana desain
B. Hasil-hasil penelitian teknologi
C. Kebutuhan asisten penelitian
D. Struktur biaya
Bagian V : Aspek pabrik
A. Analisis lokasi
4
B. Kebutuhan produksi: fasilitas dan peralatan
C. Penyuplai atau faktor-faktor transportasi
D. Suplai tenaga kerja
E. Data biaya pabrik
Bagian VI : Aspek manajemen
A. Tim manajemen
B. Struktur ilegal: perjanjian cadangan barang, perjanjian tenaga
kerja, kepemilikan dan lain-lain.
C. Susunan direktur
Bagian VII : Aspek resiko
A. Masalah-masalah yang potensial
B. Resiko dan hambatan
C. Tindakan alternatif
Bagian VIII : Aspek finansial
A. Perkiraan finansial
1. Keuntungan dan kerugian
2. Arus kas
3. Analisis BEP
4. Biaya
B. Sumber-sumber dan pemakaian dana
C. Rencana anggaran
D. Penahapan finansial
Bagian IX : Aspek jadwal pembagian waktu
A. Penentuan waktu dan tujuan
B. Batas waktu
C. Hubungan peristiwa-peristiwa
Bagian X : Aspendiks dan atau bibliografi
Aspek pemasaran Dalam laporan aspek pemasaran, seorang wirausaha harus dapat meyakinkan
investor tentang perkiraan pasar yang dapat menyerap produk/jasa yang akan ditawarkan
sehingga proyeksi penjualan dapat dicapai, dan kompetisi dapat dimenangkan. Bagian ini
biasanya dirasakan merupakan bagian yang paling sulit untuk dipersiapkan, karena
membutuhkan pengetahuan mendalam mengenai pasar yang akan dimasuki.
5
Analisis situasi persaingan Pengetahuan akan situasi persaingan yang ada, berguna untuk memperkirakan
seberapa besar kekuatan dan kelemahan produk/jasa yang sudah berkompetisi dipasar.
Dan berapa besar daya saing produk/jasa kita dibanding yang lain. Untuk itu, wirausaha
perlu mencari berbagai sumber yang dapat digunakan untuk menilai pesaing potensial
(dalam manajemen pemasaran hal ini dikenal dengan intelejen pemasaran). Pembandingan
kompetisi produk/jasa ini dapat dilakukan berdasarkan faktor harga, pelayanan, pemberian
garansi, dan lain-lain yang berhubungan dengan prospek kedepan.
Kebijakan harga Penentuan harga harus tepat sehingga dapat menembus pasar, memelihara posisi
pasar, dan menghasilkan keuntungan.
Rencana periklanan Untuk produk-produk pabrik, persiapan produk dan promosi, rencana untuk show
perdagangan, periklanan melalui majalah, dan selebaran serta biro periklanan harus perlu
diperhatikan.
Penelitian, desain dan segmen pengembangan Penelitian, desain, waktu, dan pengujian khusus harus dijabarkan dalam aspek ini.
Investor perlu mengetahui status proyek dalam kaitannya dengan prototip, pengujian
laboratorium dan jadwal penundaan-penundaan.
Untuk mendapatkan hasil yang menyeluruh, wirausaha harus mempunyai seorang
asisten teknik untuk mempersiapkan detail-detailnya.
Aspek pabrik Aspek ini biasanya diawali dengan penggambaran lokasi dari usaha yang baru.
Kebutuhan produksi perlu dibicarakan pada bagian fasilitas yang dibutuhkan untuk
kebutuhan usaha yang baru tersebut, seperti pertamanan, gudang dan kantor
Aspek manajemen Aspek ini memperkenalkan siapa-siapa profil tim, posisi, tanggung jawab mereka
dan pengalaman kerjanya. Beberapa faktor lain yang ada dalam aspek ini yang juga harus
diketahui oleh investor adalah: (1) struktur organisasi, (2) tim manajemen, (3) pengalaman
dan kemampuan teknis tiap-tiap personel, (4) struktur kepemilikan dan kompensasi
perjanjian, dan (5) susunan direktur dan konsultan serta penasihat dari luar.
6
Aspek resiko kritis Dalam aspek ini ada beberapa masalah yang harus diidentifikasi, yaitu dampak dari
trend yang menguntungkan dalam industri, biaya desain, maupun pabrik yang melebihi
kalkulasi dan pesaing-pesaing baru yang belum diperhitungkan.
Aspek finansial Aspek finansial dari proposal bisnis harus dapat memperlihatkan potensi dana yang
dimiliki, kebutuhan dana eksternal, perhitungan kelayakan usaha, termasuk tiga proforma
laporan keuangan: neraca, rugi laba dan cash flow.
Secara ringkas dapat diberikan format sederhana perhitungan kelayakan usaha dapat
dilakukan misalnya sebagai berikut:
A. Sumber Pembiayaan (x Rp. 000) uraian persentase persentase jumlah
30 (a) 70 (b) (c=a+b:Rp.)
1. Modal sendiri
2. Pinjaman
Jumlah (1+2)*
Keterangan : * kebutuhan pembiayaan (B)
B. Kebutuhan Pembiayaan/modal (=I+II)
1. Modal Investasi = I Uraian Banyaknya
(1)
Harga/unit
(2=Rp.)
Jumlah
(3=1x2:Rp.)
a. Tanah
b. Bangunan
c. Mesin/peralatan
d. Peralatan kantor
e. Alat angkut
f. Infrastruktur
g. Biaya pra operasi
Jumlah (I=a s/d g)
Keterangan: * Instalansi telepon/fax, PAM, gas dan listrik
7
2. Modal Kerja = II uraian Banyaknya
(1)
Harga/unit
(2=Rp.)
Jumlah
(3=1x2:Rp.)
a. Bahan baku
b. Persediaan
bahan/produk jadi
c. Produk dalam
proses
d. Piutang
e. Uang kas
Jumlah (II=a s/d e)
C. Analisis Biaya (kegiatan operasional = III dan IV)
1. Biaya Tetap (operasi produksi = III) uraian Banyaknya
(1)
Harga/unit
(2=Rp.)
Jumlah
(3=1x2:Rp.)
a. Gaji
b. Penyusutan
investasi
c. Bunga pinjaman
d. Biaya pemasaran &
administrasi
e. Biaya lainnya
Jumlah (III=a s/d e)
Keterangan ;
a. disesuaikan dengan hierarki (pimpinan, penyelia, dan tenaga kerja)
b. disesuaikan dengan ketentuan
c. bunga pada tahun 1
d. ATK, pemasaran dan infrastruktur
e. Listrik, telepon, pajak, sewa, pemeliharaan alat, kesejahteraan dan asuransi
2. Biaya tidak Tetap (operasi produk IV) uraian Banyaknya
(1)
Harga/unit
(2=Rp.)
Jumlah
(3=1x2:Rp.)
a. Upah
b. Biaya bahan
Jumlah (IV=a+b)
Keterangan
a. tenaga kerja tidak tetap
b. bahan baku, bahan tambahan, bahan bakar, air, dan lain-lain
8
D. Diperhitungkan pendapatan dan titik impas dari kegiatan usaha yang direncanakan pad tahun pertama (25 hari kerja/bulan x 12 = 300 hari)
uraian Banyaknya
(1)
Harga/unit
(2=Rp.)
Jumlah
(3=1x2:Rp.)
a. penjualan
b. pengeluaran
operasi
c. Keuntungan kotor
(a-b)
d. Biaya operasi
e. Keuntungan bersih
sebelum pajak (c-d)
f. Pajak (…%xe)
g. Keuntungan bersih
setelah pajak (e-f)
h. Titik impas (BEP)
E. Proyeksi aliran kas usaha (cash flow) selama 5 tahun dari kegiatan usaha yang direncanakan (dalam Rp. 000)
tahun tahun tahun tahun tahun
Uraian 1 2 3 4 5
a. Sumber
dana (in flow)
b. Penggunaan
dana (out flow)
c. Arus kas
bersih (a-b)
d. Keadaan
kas awal
e. Keadaan kas
akhir (c+d)
F. Analisis kelayakan dari kegiatan usaha yang direcanakan (x Rp. 000) menurut kriteria investasi NPV, IRR dan Net B/C
Tahun Arus kas bersih Discount factor Discount faktor NPV NPV
….% (b) …..% (c) …% (d=axb) ….% (e=axc)
1
2
9
3
4
5
jumlah
Aspek jadwal pembagian waktu Aspek jadwal/pembagian waktu berguna untuk menunjukkan kepada investor
mengenai berbagai aktivitas yang akan dilakukan, menurut mingguan atau bulanan. Perlu
diperhatikan dalam penjadwalan ini adalah pentingnya kerealistisan dari perencanaan
tersebut.
Aspek lain-lain Memuat permasalahan yang dihadapi (teknologi, kredit, manajemen, dan
pemasaran) dan kerjasama yang diharapkan.
Bagian apendiks dan atau bilbiografi (lampiran-lampiran) Segmen apendiks dan bilbiografi merupakan aspek terakhir yang melengkapi
perencanaan dan merupakan bagian dari proposal bisnis yang dibuat. Dalam bagian ini,
diagram, data-data finansial, riwayat hidup tiap-tiap anggota tim, ataupun informasi pustaka
yang berhubungan dengan aspek-aspek lain dari rencana yang dibuat dapat disertakan.
Presentasi Dari Proposal Bisnis Setelah proposal bisnis siap, tantangan selanjutnya adalah bagaimana
mempresentasikannya dihadapan para calon investor. Presentasi lisan merupakan kunci
penting dalam ‘menjual’ proposal bisnis kepada para investor. Presentasi yang dilakukan
harus terorganisasi, dipersiapkan dengan baik, menarik dan fleksibel. Seorang wirausaha
harus dapat mengembangkan kerangka proposal bisnis yang telah dipersiapkanya
sedemikian rupa sehingga dapat menarik minat pendengarnya.
Persiapan Presentasi Dibawah ini adalah beberapa langkah yang dapat dilakukan dalam mempersiapkan
presentasi lisan yang dapat memberikan sugesti bagi wirausaha.
1. Mengetahui keseluruhan kerangka.
2. Menggunakan beberapa kata kunci yang terdapat pada kerangka untuk membantu
mengingatkan pemberian contoh atau detail-detail yang lain.
3. Melakukan latihan presentasi untuk mengatur waktu.
4. Mempelajari alat-alat bantu yang akan digunakan dalam presentasi, seperti over head
projector, slide projector, ataupun CVR.
10
5. Melakukan latihan presentasi secara keseluruhan, termasuk dalam penggunaan
berbagai alat bantunya.
6. Datang lebih awal daripada waktu yan gtelah ditentukan pada hari presentasi. Hal ini
perlu untuk mempersiapkan segala hal yang dipresentasikan dan digunakan.
Seorang wirausaha harus menyadari bahwa para pendengar presentasi rencana
bisnis adalah ibarat ‘lawan’ mereka. Wirausaha harus mempersiapkan diri menghadapi kritik
yang terkadang skeptis yang diajukan oleh pendengar mereka. Wirausaha harus bersiap
diri untuk mengatasi pertanyaan-pertanyaan yang diajukan.
Sebagai perbandingan ada pula yang menyusun perencanaan usaha dengan point-point
sebagai berikut:
UNSUR-UNSUR PERENCANAAN BISNIS 1. Batasan usaha / bisnis
2. Analisis internal ( bagi bisnis baru : analisis konsep)
3. Analisis lingkungan makro ( bagian awal analisis eksternal)
4. Analisis pelanggan ( bagian kedua analisis eksternal)
5. Analisis pesaing ( bagian ketiga analisis eksternal )
6. Strategi yg dipilih berdasarkan analisis internal dan eksternal )
7. Rumusan visi, misi dan tujuan usaha
8. Semua tugas – tugas yang perlu untuk memenuhi strategi
9. Analisis keuangan.
STRUKTUR PERENCANAAN BISNIS 1. Batasan bisnis - “ dalam bisnis apa kita berada “
1.1. Perlunya pelanggan
1.2. Kelompok – kelompok pelanggan
1.3. Teknologi produk ( produk khusus apa yang akan kita jual )
2. Analisis internal - menganalisis kekuatan dan kelemahan
2.1. Kemungkinan riset dan pengembangan usaha dan ketrampilan teknologis yang
sudah diperoleh
2.2. Faktor – faktor produksi ( kuantitas dan kualitas dari struktur modal, kemungkinan
finansial dan ketrampilan kewirausahaan yang dimiliki pemilik)
2.3. Keuangan dan akunting (kemungkinan untuk memperoleh modal (baru) dan
kinerja keuangan di masa lalu)
2.4. Faktor sumberdaya manusia ( kualitas dan kuantitas tenaga kerja )
2.5. Faktor pemasaran ( evaluasi kinerja pemasaran yang lalu dalam usaha yang
sudah ada atau kemungkinan pemasaran dari konsep baru )
11
2.6. Gaya dan budaya organisasional (gaya kepemimpinan dan cara komunikasi,
terutama bagi usaha–usaha yang sudah ada)
3. Analisis lingkungan makro
3.1. Faktor ekonomi ( gambaran umum faktor ekonomi yang relevan yang
mempengaruhi kemungkinan bertumbuhnya usaha )
3.2. Faktor pemerintahan dan politis ( gambaran mengenai cara bagaimana lembaga
dapat berkontribusi pada pertumbuhan ataupun merupakan penghambat usaha )
3.3. Faktor sosio budaya ( evaluasi kecenderungan dalam masyarakat dan
relevansinya untuk pertumbuhan usaha
3.4. Faktor teknologi
3.5. Situasi industri
3.6. Kekuatan – kekuatan kompetitif ( analisis ancaman terhadap pesaing yang ada,
pelanggan, pemasok, pesaing potensial dan perkembangan dari produk alternatif,
didasarkan pada model Porter terhadap kekuatan – kekuatan kompetitif)
4. Analisis pelanggan
4.1. Mendapatkan informasi kualitatif mengenai pelanggan, dengan mana kita akan
dapat mengidentifikasi kebutuhan mereka dan bagaimana dapat dipenuhi dengan
manfaat produk khusus ( melalui riset di belakang meja dan lapangan )
4.2. Mendapatkan informasi kuantitatif mengenai pelanggan yang akan kita pakai
sebagai dasar evaluasi ukuran pasar dan penghitungan hasil yang mungkin kita
terima
4.3. Berdasar riset di atas , mengidentifikasi segmen – segmen pasar
5. Analisis Pesaing
5.1. Mengidentifikasi pesaing – pesaing yang ada
5.2. Mengevaluasi strategi dari pesaing yang ada
5.3. Membandingkan dengan kekuatan dan kelemahan kita
6. Pemilihan strategi yang didasarkan pada analisis internal maupun eksternal
6.1. Merumuskan analisis SWOT
6.2. Analisis–portfolio, misalnya : matrix BCG bagi usaha usaha yang sudah ada
6.3. Memilih strategi korporasi seperti strategi pertumbuhan dan strategi stabilitas
6.4. Memilih strategi tingkat unit bisnis dan fungsional, seperti strategi pemimpin biaya,
diferensiasi dan fokus
7. Perumusan Visi, Misi dan Tujuan usaha
7.1. Merumuskan pernyataan luas dari misi
7.2. Merumuskan tujuan – tujuan usaha seperti tujuan umum, tujuan pemasaran dan
keuangannya
12
8. Semua tugas – tugas yang perlu untuk memenuhi strategi
8.1. Memutuskan hal – hal yang berkaitan dengan bauran pemasaran sesuai dengan
strategi yang sudah dirumuskan misalnya keputusan – keputusan produk, harga,
promosi dan cara distribusi
8.2. Memilih bentuk badan hukum
8.3. Mendeskripsikan bagaimana organisasi usaha
8.4. Menetapkan ketrampilan – ketrampilan yang dibutuhkan dalam usaha dan
dengan demikian tingkat kualifikasi tenaga kerja
8.5. Merumuskan Perencanaan otomasi ( bagian mana dari proses bisnis
memerlukan otomasi )
8.6. Merumuskan Perencanaan produksi, misalnya sekuensi dalam produksi, kendala
– kendalanya, mesin yang dipakai dan kapasitas proses produksi
8.7. Menguraikan peranan yang logistik inbound, internal dan outbound mainkan
dalam optimisasi kinerja usaha
9. Analisis Keuangan
9.1. Menentukan Perencanaan investasi dan anggarannya
9.2. Menetapkan alat – alat keuangan yang diperlukan dalam kaitannya dengan
modal sendiri
9.3. Mempersiapkan pembukaan neraca awal sesuai dengan informasi yang diperoleh
dari Perencanaan investasi dan alat – alat keuangan
9.4. Mempersiapkan pernyataan anggaran kas untuk dua tahun pertama, didasarkan
pada hasil / turnover yang telah ditetapkan dan bauran pemasaran
9.5. Mempersiapkan pernyataan proyeksi penghasilan usaha untuk dua tahun
pertama, yang didasarkan pada turnover yang telah ditetapkan dan bauran
pemasaran
9.6. Mempersiapkan neraca setelah tahun pertama dan tahun kedua
9.7. Menganalisis pernyataan – pernyataan keuangan , misalnya mengevaluasi
likuiditas, solvabilitas, kegiatan dan kinerja keseluruhan dan kemungkinan untuk
membiayai investasi berikutnya
9.8. Menghitung analisis break – even point
13
Perhatikan salah satu contoh proposal bisnis atau usaha:
Contoh Proposal Bisnis
Pengantar
Proposal bisnis merupakan dokumen tertulis yang rinci mengenai usaha baru atau
yang tengah direncanakan. Setiap aspek dalam usaha perlu digambarkan mulai dari proyek
yang akan dilakukan, pemasarannya, penelitian dan pengembangan, masalah
operasionalisasi pabrik, manajemen, resiko yang dihadapi, masalah finansial, sampai
masalah penjadwalan waktu.
Seluruh proses perencanaan bisnis mendorong wirausaha untuk dapat menganalisis
keseluruhan aspek usaha dan mempersiapkan alternatif strategi yang efektif untuk
menghadapi situasi yang ada. Sebaiknya penyusunan proposal bisnis dilakukan langsung
oleh wirausaha itu sendiri. Namun tidak menutup kemungkinan untuk melibatkan orang lain
dengan membentuk sebuah tim. Perlu diketahui bahwa proposal bisnis dibuat bukan untuk
diri sendiri, namun diperlukan untuk berbagai kepentingan dan banyak pihak, seperti bankir,
investor, konsumen, pengacara, konsultan dan para suplier.
Dilain pihak, para calon investor biasanya akan melakukan beberapa hal sebelum
memutuskan untuk ikut terlibat dalam usaha yang ditawarkan oleh wirausaha, yaitu:
mengidentifikasi karateristik industri dan tingkat resikonya, melihat struktur keuangan dari
rencana usaha tersebut, membaca keseimbangan lembar terakhir dari proposal, mengamati
kualitas spekulasi wirausaha dan membaca keseluruhan proposal dengan sangat teliti.
Selain yang terdapat dalam buku “Kewirausahaan” berkaitan dengan beberapa hal yang
perlu diperhatikan dalam membuat proposal bisnis, berikut ini contoh proposal bisnis yang
relatif sederhana yaitu PEMBUDIDAYAAN BUAH MERAH WAMENA:
14
HALAMAN JUDUL
Halaman pertama yang memuat nama usaha, tempat usaha, bulan dan tahun pembuatan
proposal.
PROPOSAL BISNIS PEMBUDIDAYAAN BUAH MERAH WAMENA
PT. Lasksmana Makmur Sejati
Jl. Pamagersari 10 Pandeglang Banten
Telp. (0253) 2040456
Tahun 2007
DAFTAR ISI
LEMBAR JUDUL
KATA PENGANTAR
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang usaha
1.2 Informasi tentang usaha yang dijalankan
1.3 Sebab-sebab pemilihan usaha
1.4 Tujuan
BAB II ANALISIS
2.1 Prospek masa depan usaha
2.2 Analisis persaingan
2.3 Segmentasi pasar yang akan dimasuki
2.4 Resiko dan hambatan
2.5 Tindakan alternative
2.6 Manfaat/khasiat dari buah merah wamena
15
BAB III RENCANA PRODUKSI
3.1 Produk yang dihasilkan
3.2 Proses produksi
BAB IV RENCANA PEMASARAN
4.1 Penetapan harga
4.2 Pengembangan produk
BAB V PERENCANAAN PERMODALAN
5.1 Spesifikasi
5.2 Pengeluaran & Pendapatan
BAB VI PENUTUP
6.1 Kesimpulan
KATA PENGANTAR
Buah merah pada umumnya tumbuh di tanah Papua. Di Papua, populasi buah merah
terbanyak berada di pegunungan Jayawijaya. Di dataran rendah juga dapat ditemukan buah
merah, tapi populasinya hanya sedikit. Masyarakat Papua sudah mengenal baik buah
merah. Mereka sering mengkonsumsi buah merah untuk menambah stamina dan tenaga.
Selain itu buah merah dikonsumsi pada upacara-upacara adat.
Buah merah masih satu keluarga dengan pandan. Tanaman ini, yang di Wamena umumnya
disebut sauk eken, mempunyai nama ilmiah Pandanus conoideus. Terdapat sekitar 14
jenis buah merah di Papua. Keempat belas jenis buah merah ini mempunyai perbedaan
pada bentuk, berat dan warna buahnya.
Di habitat aslinya, buah merah tumbuh baik di dataran rendah (40 m dpl) sampai dataran
tinggi (2.000 m dpl). Namun populasi terbanyak terdapat di dataran dengan ketinggian
1.200 hingga 2.000 m dpl. Buah merah biasa tumbuh bergerombol dalam satu area, jarang
tumuh menyendiri. Buah merah tumbuh di daerah dengan suhu di bawah 17 derajat Celcius
dengan curah hujan rata-rata 186 mm per bulan dan jumlah penyinaran matahari 57% dan
tekanan udara rata-rata 896 mb.
Buah merah sudah secara turun-temurun dikonsumsi oleh masyarakat Papua sebagai
penambah energi dan daya tahan tubuh. Walaupun demikian, secara ilmiah khasiat buah
merah baru diteliti oleh Drs. I Made Budi, MSi dari Universitas Cendrawasih. Menurutnya,
buah ini mengandung zat-zat alami yang dapat meningkatkan sistem kekebalan tubuh.
Diantaranya adalah karotenoid, betakaroten, alfa tokoferol, asam oleat, asam linoleat, asam
16
linolenat dan dekanoat. Selain itu, buah merah mengandung banyak kalori untuk
menambah energi, kalsium, serat, protein, vitamin B1, vitamin C dan nialin.
Kandungan gizi buah merah tergantung lokasi penanamannya. Buah merah yang tumbuh di
daerah yang tinggi umumnya mempunyai kandungan gizi yang lebih kaya dibandingkan
dengan buah merah yang tumbuh di daerah yang lebih rendah.
Bab 1 Pendahuluan
1.1. Latar belakang usaha
Buah merah pada akhir-akhir ini menjadi sangat populer karena terbukti mempunyai
kemampuan menyembuhkan berbagai jenis penyakit. Sebelumnya buah merah
hampir tidak pernah terdengar. Banyak orang yang tidak tahu mengenai buah merah
menanyakan tentang buah tersebut. Di sini kami memberikan sedikit informasi
mengenai buah merah.
1.2. Informasi tentang usaha yang dijalankan
Pembudidayaan buah merah adalah suatu usaha mengembangkan tanaman buah
merah (pandanus konodineus) untuk diproduksi secara komersial dan diolah menjadi
suatu obat pencegah kanker ataupun HIV/AIDS dalam bentuk sirup yang laku
dipasaran untuk dikonsumsi oleh para calo konsumen.
1.3. Sebab-sebab pemilihan usaha
Adapun penulis memilih usaha ini adalah karena penulis melihat adanya peluang yang
terbuka lebar akibatnya banyak permintaan bahan baku buah merah oleh industri
rumah tangga maupun industri besar yang melayani bidang kesehatan. Banyak juga
yang mengatakan bahwa bisnis akan semakin berkembang seiring pertumbuhan
permintaan pasar terutama bagi orang yang selalu ingin sehat dan beas dari ancaman
kanker. Selain beberapa alasan diatas, penulis juga merasa ingin menolong orang-
orang yang terserang virus ganas maupun kanker tersebut. Mungkin dengan meracik
buah merah menjadi sirup, dapat menyembuhkan para pengidap penyakit itu.
1.4. Tujuan
Adapun tujuan dari penulisan proposal usaha ini adalah sebagai berikut:
1. untuk mengetahui tata cara pembudidayaan buah merah.
2. untuk mengetahui berbagai bentuk produk olahan buah merah.
3. Untuk mengetahui prospek bisnis pembudidayaan buah merah.
17
3. U ntuk menyakinkan para investor atau pemilik modal untuk ikut serta dalam
usaha pembudidayaan buah merah
Bab 2 Analisis Industri
2.1 Prospek masa depan usaha
Dalam hal menjalankan usaha ini,prospek yang dapat terlihat akan sangat nampak
cerah sekali, karena tarikan pasar (demand pull) yang cukup kuat. Produksinya
kemungkinan akan terus melambung seiring kesadaran masyarakat akan pentingnya
kesehatan perlu anda tahu,keuntungan yang dihasilkan sangatlah banyak.satu buah
merah yang dibeli di wamena seharga 15 ribu dapat menghasilkan 5 botol sirup
dimana sebotol sirup dapat dijual dengan harga
Rp. 500 ribu rupiah.
2.2. Analisis persaingan
Jika kita menjalankan suatu usaha, pastilah kita akan merasakan yang namanya
persaingan bisnis. Tetapi hal ini tidak berpengaruh dalam bisnis sirup buah merah.
mengapa?
Sampai saat ini, masih banyak sekali kebutuhan akan bahan baku buah merah yang
belum maksimal terpenuhi. Mungkin baru sekitar 30% yang sudah masuk ke pasaran
kesehatan terutama di toko obat ataupun apotik dan supermarket.oleh karena itu,
masih terbuka lebar peluang pasar yang baik bagi calon pengusaha yang ingin
menggeluti bisnis sirup buah merah ini.
2.3. Segmentasi pasar yang akan dimasuki
Pendistribusian buah merah baik yang masih belum diolah maupun yang telah diolah
menjadi suatu sirup atau obat yang mudah diminum dan mudah dibawa. Buah merah
akhirnya akan dilepas ke pasaran dengan berbagai segmen, seperti:
1. Perusahaan besar
2. Pasar local
3. Diekspor ke mancanegara
4. Apotik ataupun di toko-toko obat
5. Pasar lokal.
2.4. Resiko dan hambatan
Setiap kita menjalankan suatu usaha,kita tidak akan selalu melahirkan suatu cerita
yang selalu manis dan enak didengar, pastilah ada yang namanya resiko dan
18
hambatan. Sama halnya dengan menjalankan usaha buah merah ini. Berikut ini
adalah beberapa resiko dan hambatan dalam menjalankan usaha ini.
RESIKO :
1. Penanaman modal yang cukup besar.
2. Serangan hama yang mengakibatkan tanaman menjadi mati.
3. Proses pengembalian modal yang cukup lama.
4. Pertumbuhan bibit yang tidak bisa beranjak dewasa.
5. Membiayai para mandor untuk menjaga tanaman buah merah.
6. Pengurusan biaya pengeluaran tanaman buah merah dari papua.
HAMBATAN :
1. Pusat penanaman buah merah yang hanya ada di negeri cendrawasih.
2. Proses distribusi yang lama mengakibatkan buah merah menjadi kurang segar
sehingga kualitasnya menjadi menurun.
3. Banyak dari konsumen yang belum sepenuhnya mengerti tentang khasiat dari
lidah buaya.
2.5. Tindakan alternatif
Berikut ini adalah beberapa usaha untuk mengatasi resiko dan hambatan yang
kemungkinan besar akan terjadi pada perusahaan buah merah ini:
- Membongkar dan mengganti bibit yang ada.
- Mempunyai suatu alat angkut buah merah dari hutan.
- Membuka suatu anak perusahaan di papua.
- Melakukan proses pengemasan secara hati-hati.
2.6. Manfaat/Khasiat dari Buah Merah Wamena
Berikut ini adalah kandungan yang ada dalam buah merah:
• Total karotenoid 12.000 ppm
• Total tokoferol 11.000 ppm
• Betakaroten 700 ppm
• Alfa tokoferol 500 ppm
• Asam oleat 58 %
• Asam linoleat 8,8 %
• Asam linolenat 7,8 %
• Dekanoat 2,0 %
19
Dapat menyembuhkan berbagai macam penyakit, seperti :
1. AIDS
Walaupun para ahli telah bertahun-tahun mencoba membuat obat untuk
menyembuhkan AIDS tetap saja obatnya masih belum ditemukan. Mungkin
Anda sendiri merasa tidak percaya mengenai khasiat buah merah yang satu ini.
Namun khasiat buah merah untuk menyembuhkan AIDS sudah terbukti. Salah
satu seorang yang terbebas dari cengkeraman kematian akibat AIDS adalah
Agustina Sawery
2. Kanker & Tumor
Khasiat lain buah merah adalah mengobati kanker dan tumor. Kanker dan tumor
tak diragukan lagi merupakan salah satu penyebab kematian terbesar.
Disebabkan oleh apa kanker dan tumor itu? Penyakit ini disebabkan oleh
ketidakteraturan hormon dalam tubuh yang menyebabkan tumbuhnya daging di
jaringan tubuh normal.
Buah merah dapat mengobati kanker karena kandungan tokoferolnya sangat
tinggi, yaitu mencapai 11.000 ppm dan betakarotennya mencapai 7.000 ppm.
Kedua senyawa ini berfungsi sebagai antioksidan dan meningkatkan sistem
kekebalan tubuh serta mencegah pembiakan sel-sel kanker.
3. Stroke & Darah Tinggi
Stroke disebabkan oleh darah yang membeku dan penyempitan pembuluh
darah. Salah satu penyebab penyakit ini adalah darah tinggi. Tekanan darah
tinggi menyebabkan penggumpalan darah sehingga pembuluh darah
menyempit, akibatnya supplai darah berkurang. Lebih dari itu, pembuluh darah
bisa pecah. Penyakit ini, bila tidak menyebabkan kematian, dapat menyebabkan
kelumpuhan anggota badan.
Darah tinggi sendiri disebabkan oleh kerja jantung yang memompa darah terlalu
cepat. Hal ini salah satunya disebabkan oleh karena darah kekurangan oksigen
atau oksigen yang terlalu kental.
Buah merah mengandung tokoferol yang dapat mengencerkan darah dan
memperlancar sirkulasi darah sehingga kandungan oksigen dalam darah
menjadi normal.
4. Asam Urat
Asam urat dsebabkan karena terganggunya fungsi lever sehingga lever
memproduksi asam urat secara berlebihan. Asam urat akhirnya tertampung di
dalam ginjal menjadi batu dan dibawa ke ujung-ujung jari tangan dan kaki serta
mengumpul di sana.
20
Tokoferol dalam buah merah mengencerkan darah dan memperbaiki sistem
kerja lever. Sistem kerja lever, setelah diperbaiki, memproduksi kadar asam urat
yang normal.
5. Dibetes Mellitus
Penyakit ini disebabkan karena kelenjar pankreas tidak mampu memproduksi
insulin dalam jumlah yang memadai. Akibatnya, kandungan gula dalam darah
meningkat.
Kandungan tokoferol dalam buah merah memperbaiki kerja pankreas sehingga
fungsi pankreas menjadi normal kembali.
6. Osteoporosis
Disebabkan pengeroposan tulang, osteoporosis disebabkan oleh kekurangan
kalsium. Penyakit ini umumnya menyerang mereka yang sudah berusia senja.
Buah merah kaya akan kalsium sehingga dapat mencegah dan mengobati
osteoporosis. Dalam 100 gram buah merah segar terkandung 54.000 miligram
kalsium.
7. Gangguan Mata
Kandungan betakaroten yang tinggi dalam buah merah dapat mengatasi banyak
jenis penyakit mata yang disebabkan kekurangan vitamin A. Betakaroten diserap
oleh tubuh dan diolah menjadi vitamin A.
8. Meningkatkan kecerdasan
Kandungan omega 3 dan omega 6 dalam buah merah dapat merangsang daya
kerja otak dan meningkatkan kecerdasan. Oleh karena itu buah merah cocok
untuk dikonsumsi oleh anak-anak.
9. Meningkatkan Gairah dan Kesuburan
Buah merah, menurut mereka yang mengkonsumsinya, dapat membantu
meningkatkan gairah seksual kaum pria. Efek pengobatan bervariasi, ada yang
bereaksi setelah 15 menit meminumnya, ada juga yang setelah satu atau dua
jam meminumnya.
Vitamin E dalam buah merah membantu meningkatkan produksi sperma. Selain
itu, buah merah mengandung energi tinggi, yaitu 360 kalori.
Selain khasiat-khasiat yang telah disebutkan di atas, buah merah dikabarkan
dapat juga mengobati penyakit lambung, wasir, gangguan pada paru-paru dan
sebagainya
Bab 3 Rencana Produksi
3.1. Produksi yang dihasilkan
21
Melestarikan tanaman buah merah tentu saja menghasilkan buah merah yang siap
untuk diolah ataupun dipasarkan sebagai bahan baku industri dan pengobatan. Yang
nantinya siap di produksi lebih lanjut menjadi produk yang siap konsumsi oleh para
produsen olahan buah merah.
3.2. Proses produksi
Adapun langkah-langkah proses produksi pembudidayaan buah merah adalah
sebagai berikut:
1. Persiapan Lahan.
2. Pemeliharaan.
3. Panen.
4. Peremajaan pohon buah merah.
Bab 4 Rencana Pemasaran
4.1. Penetapan harga
Daging buah merah yang biasa dipasarkan keluar papua adalah buah merah dengan
ketentuan yang memiliki nilai jual yang tinggi, yaitu dengan beberapa ketentuan :
1. Panjang buah minimal 1 meter.
2. Warna buah merah hati dan masih tampak segar.
3. Tebal minimal 25 cm(berdaging tebal dan padat)
4. Tidak cacat dan tidak busuk.
5. Awet selama perjalanan.
6. Bebas goresan.
Dengan kriteria tersebut, buah merah yang dapat dijual ke pasaran untuk sirup adalah
berkisar :
1. Untuk satu jerigen dijual seharga 1,2 juta rupiah.
2. Untuk satu botol kecil dijual seharga 200 ribu rupiah.
3. Untuk satu 1 kg buah merah adalah sebesar Rp.7.000,-
4.2. Pengembangan produk
Pemanfaatan buah merah tidak hanya karena khasiatnya untuk kesehatan saja, tetapi
juga dalam berbagai macam produk yang tentunya akan menambah keuangan
perusahaan kita, sebagai contoh :
produk kesehatan :
Buah merah mentah siap makan
Sirup buah merah
Obat pencegah kanker dari buah merah
22
Obat pengobatan HIV/AIDS
Selain buahnya, daun buah merah juga dapat dijadikan kerajinan tangan seperti
keranjang maupun tikar.
Bab 5 Perencanaan Permodalan
5.1. Spesifikasi Pengeluaran
- Jarak tanaman berjarak 5 m² x 7 m²
- Jumlah perencanaan bibit 500 tanaman/Ha.
- Luas penanaman 1 Ha
5.2. Pengeluaran
No. Uraian Rp. Total
1. Sewa Lahan 1 Ha 10.000 m² x Rp. 15.000,-
/m
Rp. 150.000.000,-
2. Bibit 500 500 x Rp.15000 Rp. 7.500.000,-
3. Pupuk / Urea 1.000 kg 1.000 kg x Rp.1500 x 3
kali masa panen
Rp. 4.500.000,-
4. Peralatan Rp. 15.000.000,- Rp. 15.000.000,-
5. Tenaga Kerja 32 org Rp. 750.000 x 32 org x
12 bln
Rp. 288.000.000,-
6. Pembuatan Bedeng Rp. Rp. 3.000.000
7. Pengangkutan 3 truk x 850.000 / truk x
3 panen
Rp. 7.650.000,-
Total Biaya Rp. 475.650.000,-
Hasil Panen 150 ton / thn, @ 7.000 Rp. 1.050.000.000,-
Laba Rp. 574.350.000,-
Bab 6 Penutup dan Kesimpulan
Ternyata buah merah dari Wamena tersebut sangat menguntungkan dan bermanfaat
bagi manusia. Disamping sebagai, obat, juga sebagai minuman. Terlebih, untuk saat
ini sudah tersebar di mana-mana, dapat di temui di Apotik, Toko Obat maupun
pengiriman langsung melalui distributor.
KEUNGGULAN:
Menjelaskan berbagai keunggulan yang dapat dijadikan patokan untuk menjalankan
bisnis ini.
KELEMAHAN:
23
Memberikan penjelasan berkaitan dengan kelemahan yang ada dalam binnis ini.
Kedua kesimpulan tersebut sangat terkait dengan analisis SWOT yang dilakukan.
Daftar Pustaka 1. Suharyadi, Arissetyanto Nugroho, Purwanto S.K., Maman Faturohman, 2007.
Kewirausahaan, Membangun Usaha Sukses Sejak Usia Muda, Salemba Empat. 2. Calvin R. J. 2002. Entrepreneurial Management. McGraw-Hill. New York. 3. Cooper A.C., S. A. Alvarez, A. A. Carera. 2006. Entrepreneurial Strategies: New
Technologies in Emerging Markets. Blackwell Publising. Australia. 4. Dollinger M. J., 2003. Entrepreneurship Strategies and Resources. Printice Hall. Ney
Jersey. 5. Hitt M. A., R. D. Ireland. 2002. Strategic Entrepreneurship; Creating a New Mindset.
Blackwell Publishing. United Kingdom. 6. Hendrowinoto N., dkk. 2005. H. Probosutedjo Merindukan Kesejahteraan Rakyat
Jelata. Mercu Buana University Press. Jakarta. 7. Longenecker, J. G., C. W. Moore., J.W. Petty. Kewirausahaan Manajemen Bisnis Kecil.
Salemba Empat. Jakarta, 8. Lupiyoadi, R. 2004. Entrepreneurship: From Mindset to Strategy. Lembaga Penerbit
Fakultas Ekonomi, Universitas Indonesia. Jakarta. 9. Kao J. J. 1989. Entrepreneurship, Creativity and Organization. Harvard business
School. Printice-Hall. New Jersey. 10. Seng, W. A. 2006. Rahasia Bisnis Orang Cina. Hikmah. Jakarta. 11. Suharno B., 2006. Langkah jitu memulai Bisnis dari Nol. Penebar Swadaya. Jakarta. 12. Kuratko D. F. and R. M. Hodgetts. 2004. Entrepreneurship, Theory, Process, Practice.
Thomson. Australia. 13. Lambing P., and C. R. Kuehl. Entrepreneurship. 2000. Prentice-Hall Inc. New Jersey. 14. Zimmerer, W. T. dan N. M. Scarborough. 1998. Pengantar Kewirausahaan dan
Manajemen Bisnis Kecil. PT. Indeks. Jakarta. 15. Riyanti B. P. D. 2003. Kewirausahaan Dari Sudut Pandang Psikologi Kepribadian.
Grasindo. Jakarta. 16. Widyatmoko A., 2006. 100 Peluang Usaha. Agromedia Pustaka. Tangerang. 17. Zubir Z. 2005. Studi Kelayakan Usaha. Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas
Indonesia, Jakarta.
24
18. Zimmerer, W. T. Dan N. M. Scarborough. 2005. Pengantar Kewirausahaan dan
Manajemen Binsnis Kecil. Ed. Keempat. PT. Indeks. Jakarta. 19. Suryana, 2006. Kewirausahaan Pedoman Praktis: Kiat dan Proses Menuju Sukses, Ed.
3. Salemba Empat. Jakarta. 20. Kasmir. 2006. Kewirausahaan. PT. RajaGrafindo Persada. Jakarta 21. Alma, B. 2005. Kewirausahaan. Alfabeta. Bandung
25