Penyumbatan Pembuluh Darah

8
RADIKAL BEBAS dan ANTIOKSIDAN Radikal bebas (dapat juga disebut oksidan) berasal dari molekul oksigen yang secara kimia strukturnya berubah akibat dari aktifitas lingkungan. Aktifitas lingkungan yang dapat memunculkan radikal bebas antara lain radiasi, polusi, merokok dan lain sebagainya. Radikal bebas merupakan molekul dimana elektron yang terletak pada lintasan paling luar tidak mempunyai pasangan. Oleh karena itu molekul tersebut sangat reaktif. Radikal bebas dengan mudah bereaksi dengan sel terutama sel lipid, protein dan DNA. Radikal bebas yang beredar dalam tubuh berusaha untuk mencuri elektron yang ada pada molekul lain seperti DNA dan sel. Pencurian ini jika berhasil akan merusak sel dan DNA tersebut. Dapat dibayangkan jika radikal bebas banyak beredar maka akan banyak pula sel yang rusak. Kerusakan yang ditimbulkan dapat menyebabkan sel tersebut menjadi tidak stabil yang berpotensi menyebabkan proses penuaan dan kanker. Dalam keadaan normal, oksidan yang terbentuk dapat dinetralisir oleh antioksidan. Antioksidan adalah zat kimia dengan konsentrasi rendah yang secara signifikan dapat mencegah atau mereduksi suatu zat. Antioksidan terdiri dari antioksidan enzimatik dan non enzimatik. Glutathione peroksidase merupakan antioksidan enzimatik yang mengandung selenium Di dalam tubuh, radikal bebas yang paling banyak terbentuk adalah superokside. Superokside dapat dirubah menjadi hydrogen peroksida. Hidrogen peroksida kemudian diubah menjadi radikal hidroksil. Radikal hidroksil inilah yang dapat menyebabkan peroksidasi lipid pada membran sel sehingga terjadi kerusakan sel. Karena kemampuannya inilah maka enzim ini disebut sebagai enzim

description

pembuluh darah

Transcript of Penyumbatan Pembuluh Darah

Page 1: Penyumbatan Pembuluh Darah

RADIKAL BEBAS dan ANTIOKSIDAN

Radikal bebas (dapat juga disebut oksidan) berasal dari molekul oksigen yang secara

kimia strukturnya berubah akibat dari aktifitas lingkungan. Aktifitas lingkungan yang dapat

memunculkan radikal bebas antara lain radiasi, polusi, merokok dan lain sebagainya.

Radikal bebas merupakan molekul dimana elektron yang terletak pada lintasan paling luar tidak

mempunyai pasangan. Oleh karena itu molekul tersebut sangat reaktif. Radikal bebas dengan

mudah bereaksi dengan sel terutama sel lipid, protein dan DNA. Radikal bebas yang beredar

dalam tubuh berusaha untuk mencuri elektron yang ada pada molekul lain seperti DNA dan

sel. Pencurian ini jika berhasil akan merusak sel dan DNA tersebut. Dapat dibayangkan jika

radikal bebas banyak beredar maka akan banyak pula sel yang rusak. Kerusakan yang

ditimbulkan dapat menyebabkan sel tersebut menjadi tidak stabil yang berpotensi

menyebabkan proses penuaan dan kanker.

Dalam keadaan normal, oksidan yang terbentuk dapat dinetralisir oleh antioksidan. Antioksidan

adalah zat kimia dengan konsentrasi rendah yang secara signifikan dapat mencegah atau mereduksi

suatu zat. Antioksidan terdiri dari antioksidan enzimatik dan non enzimatik. Glutathione peroksidase

merupakan antioksidan enzimatik yang mengandung selenium

Di dalam tubuh, radikal bebas yang paling banyak terbentuk adalah superokside. Superokside

dapat dirubah menjadi hydrogen peroksida. Hidrogen peroksida kemudian diubah menjadi radikal

hidroksil. Radikal hidroksil inilah yang dapat menyebabkan peroksidasi lipid pada membran sel

sehingga terjadi kerusakan sel. Karena kemampuannya inilah maka enzim ini disebut sebagai enzim

antioksidan. Antioksidan dalam tubuh terdiri dari antioksidan enzimatik dan non enzimatik.

Glutathione peroksidase adalah antioksidan enzimatik

Antioksidan membantu menghentikan proses perusakan sel dengan cara memberikan

elektron kepada radikal bebas. Antioksidan akan menetralisir radikal bebas sehingga tidak

mempunyai kemampuan lagi mencuri elektron dari sel dan DNA.

Contoh antioksidan yang dihasilkan oleh tubuh adalah glutathione. Enzim glutathione

peroksidase terdiri dari 4 atom selenium yang terikat sebagai selenocystein. Enzim ini terdiri dari 4

tipe, yaitu seluler glutathione peroksidase (cGPx), ekstraseluler glutathione peroksidase (eGPx),

gastrointestinal glutathione peroksidase (GPx-GI) dan fosfolipid glutathione peroksidase (PhGPx).

Enzim glutathione peroksidase mencegah kerusakan sel dengan cara mengkatalisa peroksida menjadi

air dan oksigen.

Penyakit yang berhubungan dengan radikal bebas

Beberapa penyakit degeneratif berhubungan erat dengan radikal bebas. Diantaranya,

kanker, penyakit jantung dan pembuluh darah, katarak dan penurunan fungsi kognitif. Proses

Page 2: Penyumbatan Pembuluh Darah

penuaan dini juga berhubungan dengan radikal bebas. Antioksidan dipercaya mampu untuk

mencegah beberapa penyakit ini.

Penyakit yang ditimbulkan oleh radikal bebas tergantung dari jenis sel / pembuluh

darah yang dirusaknya.

1. Sel/pembuluh darah jantung : Jantung koroner, hipertensi, arterio/atero sklerosis.

2. Sel/pembuluh darah otak : Stroke, alzheimer, parkinson.

3. Sel pankreas : Diabetes.

4. Sel/pembuluh darah ginjal : Gagal ginjal & cuci darah.

5. Sel reproduksi : Mandul & impotensi.

6. Sel paru : Sklerosis & radang paru.

7. Sel mata : Katarak, ablastio retina, macular diseases.

8. Sel sendi : Rematik & Arthritis.

9. Sel kulit : Flek, keriput, eksim, pigmentasi, dermatitis.

10. Sel immune : Lupus & psoriasis.

11. DNA / inti sel : Kanker & tumor.

97% penyakit degeneratif (penyakit akibat kemunduran fungsi organ) disebabkan oleh

RADIKAL BEBAS.

http://digilib.unsri.ac.id/download/Selenium.pdf

Rachimhadhi T.Preeklampsia dan eklampsia: WiknjosastroH. Saifuddin AB, Rachimhadhi T. Ilmu kebidanan edisi ketiga . Jakarta; Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo 1997: 281-301

Cunningham FG, Gant NF, Laveno KJ, Gilstrap LC, Wenstrom KD. William Obstetrics 21st

ed. New York: McGraw hill 2001: 567-89 Soejoenoes A. Prevalensi dan resiko hipertensi pada kehamilan. Naskah lengkap PIT III

POGI malang; 1983 Pangemanan WT, Syamsuri AK, Saleh AZ. Hubungan antara indeks gestosis dengan profil

laboraratorium pada penderita gestosis di RSUP Palembang selam 2 tahun (1994-1996). Naskah lengkap KOGI X Padang ; 1996

Anonim. Facts About Dietary Supplements, December 9, 2002. Didapat dari: www.cc.nih.gov/ccc/supplements/selen.html.

Nakamuro K, Okuno T, Hasegawa T. Metabolism of Selenoamino Acids and Contribution of Selenium Methylation to Their Toxicity. Journal of Health Science 2000;46:418-21.

Burk RF, Levander OA. Selenium. In: Modern Nutrition in Health and Disease; edisi ke-7. Philadelphia, 1988;265-74.

Page 3: Penyumbatan Pembuluh Darah

PENYUMBATAN PEMBULUH DARAH, HIPERTENSI DAN JANTUNG

KORONER

Penyumbatan Pembuluh Darah

Darah berfungsi untuk membawa oksigen yang diambil dari paru-paru dan zat-zat

makanan yang diambil dari lambung melalui pembuluh darah ke seluruh tubuh manusia, serta

mengambil karbondioksida diambil dari seluruh tubuh untuk dikeluarkan dan sisa-sisa zat

makanan untuk dikeluarkan dari tubuh. Oksigen diambil dari paru-paru dan masuk kedalam

jantung, dan karbondioksida dibawa dari jantung ke paru-paru untuk dikeluarkan. Jadi semua

aktifitas transportasi darah keseluruh tubuh diatur oleh Jantung, bila jantung berhenti

berdenyut maka sirkulasi darah akan berhenti, dan bila sirkulasi darah berhenti 6 detik saja

maka jantung akan berhenti berfungsi dan seluruh tubuh akan berhenti berfungsi juga, hal ini

yang dinamakan serangan jantung, dan bila sirkulasi darah ke otak yang berhenti maka

dinamakan stroke. Darah juga mengambil sari-sari makanan yang sudah dihancurkan di

lambung, dan masuk ke usus halus disini akan diproses oleh enzim-enzim, dan bersama

dengan enzim sari-sari makanan akan diedarkan keseluruh tubuh. Biasanya kalau kita sering

mengalami gangguan pencernaan seperti kembung dan sakit maag maka oleh dokter biasanya

diberikan enzim akibat dari kekurangan enzim dalam pencernaan, tapi sifatnya hanya

sementara, nah untuk bisa tubuh menghasilkan enzim sendiri maka diperlukan protein, maka

dari itu dapat diberikan Protein Powder.

Pembuluh yang normal harusnya bersih dan tidak ada endapan lemak sedikitpun, dan bila itu

terjadi maka timbul gangguan sirkulasi darah yang dapat digolongkan sebagai berikut :

1. Pembuluh darah yang penyumbatan tidak banyak tapi mengeras sehingga menyebabkan

tekanan darah tinggi.

2. Penyumbatan pembuluh darah oleh lemak yang disebut sebagai Arterosklerosis, ada juga

penyumbatan pembuluh darah akibat bekuan darah yang disebut Trombosis.

3. Pecahnya pembuluh darah, yang biasanya terjadi karena Tekanan Darah Tinggi (tekanan

darah yang naik turun terlalu sering sangat berbahaya)

Yang menyebabkan penyumbatan adalah kolesterol LDL (Low Density Lipoprotein)

atau sering disebut kolesterol jahat karena sangat mudah teroksidasi dan menyebabkan

penyumbatan serta membuat pembuluh darah menjadi kaku, disisi lain ada juga yang

namanya kolesterol HDL (High Density Lipoprotein) atau kolesterol baik karena akan

membuat pembuluh darah menjadi elastis, disamping itu HDL juga berfungsi mengangkut

Page 4: Penyumbatan Pembuluh Darah

kelebihan LDL dalam darah untuk dibuang ke hati.

LDL banyak ditemukan pada lemak hewani seperti kambing, babi, dsb. Mengkonsumsi

Green Tea akan membantu menurunkan kadar LDL dalam darah.

Bagaimana terjadinya penyumbatan pembuluh darah karena radikal bebas

LDL saja tidak bisa menimbulkan penyumbatan pembuluh darah. Terdapat kasus

penderita dengan LDL tinggi tapi tidak terjadi penyumbatan pembuluh darah. Penyumbatan

terjadi bila terjadi reaksi antara radikal bebas dengan LDL. Radikal Bebas akan merusak

dinding pembuluh darah, kemudian LDL yang sudah teroksidasi Radikal Bebas masuk atau

menempel ke dinding pembuluh darah yang lama-lama akan menyebabkan pembuluh dari

menjadi lebih sempit sampai akhirnya terjadi penyumbatan.

Penyumbatan kedua bsa terjadi karena bekuan darah atau trombosis, dimana pada pembuluh

darah yang rusak terjadi endapan sel darah putih yang kemudian melepaskan trombin serupa

benang=benang atau jala, benang-benang ini akan menangkap sel darah merah yang

berbahaya adalah bila gumpalan ini terlepas da menyumbat pembuluh darah otak akan

menyebabkan stroke.

Selain itu, pada penderita hipertensi terjadi penurunan produksi NO yang disebabkan oleh

karena meningkatnya produksi reaktif oksigen spesies (ROS), seperti superoksida (O2-).

Peningkatan produksi ini terjadi karena menurunnya metabolisme di mitokondria (Kashyap et al.,

2005). Akibat meningkatnya produksi radikal bebas pada penderita hipertensi, maka terjadi

inflamasi kronis pada tubulointerstistial ginjal.

Akibat terjadinya inflamasi kronik pada hipertensi, sel pada susunan saraf pusat akan

mangaktifkan sel neuron (neuroglia) untuk melepaskan sitokin proinflamasi. Aktivitas sel imun

akan melepaskan sejumlah besar ROS yang menyebabkan timbulnya stres oksidatif regional.

Sebaliknya stres oksidatif menyebabkan inflamasi dengan mengaktifkan faktor transkripsi

redoksensitif, faktor nukleus kappa-β yang akan mencetuskan pembentukan sitokin proinflamasi

dan kemokin yang nantinya menimbulkan inflamasi (Cutler and Matson, 2003). Hal ini

menyebabkan terjadinya interkoneksi antara inflamasi dan stres oksidatif yang akan merusak

endotel yang menyebabkan disfungsi endotel dan memperburuk kontrol tekanan darah (Sargowo,

2009).

Sudah lama menjadi perhatian, bahwa adanya peran penting sitokin inflamasi pada

patogénesis penyakit kardiovaskuler seperti aterosklerosis, gangguan jantung dan hipertensi.

Walaupun peran sitokin pada aterosklerosis tidak dipersoalkan lagi, namun pentingnya sitokin

pada hipertensi belum sepenuhnya dijelaskan. Beberapa bukti menunjukkan bahwa kadar sitokin

Page 5: Penyumbatan Pembuluh Darah

seperti Interleukin-6 (IL-6) dan Tumor Nekrosis Faktor-α (TNF-α) dilaporkan meningkat 2-3 kali

pada penderita hipertensi (Granger, 2004).

Akibat dari Gangguan Sirkulasi Darah

1. Tekanan Darah akan meningkat (Hipertensi) dan komplikasi-komplikasinya

2. Kalau penyumbatan terjadi di jantung akan menyebabkan penyakit jantung koroner,

3. Kalau diotak akan terjadi stroke.

4. Migrain (sakit kepala sebelah), karena aliran darah keotak terganggu.

5. Otak jadi mengecil (Artropi), shg terjadi gangguan motorik, daya ingat menurun,

konsentrasi. bagi yang terganggu motoriknya sangat kelihatan dari cara berjalan agak

sedikit .

6. Burger Desease, aliran pembuluh darah ke ujung-ujung tangan dan kaki terganggu, karena

pembuluh darahnya sangat halus. Bagi yang merokok penyumbatannya bisa total. Hal ini

ditandai dengan rasa dingin di ujung-ujung jari kaki dan tangan (gampang kedinginan) jadi

sering pakai kaos kaki, tahap selanjutnya jadi gampang kesemutan, lama-lama rasa

kesemutan hilang diganti dengan rasa baal (mati rasa) kalau pergi pakai sandal jepit

pulangnya bisa tinggal sebelah karena tidak terasa kalau terlepas. Biasanya tindakan yang

diambil adalah Amputasi, karena sudah rusak dan membusuk (Gangren).

7. Gangguan Penglihatan dan Impotensi.

Penyumbatan pembuluh darah bisa dikenali dengan cepat melalui mata seseorang,

apabila terdapat cincin putih di sekitar bola mata itu berarti sirkulasi darah tidak bagus.

Cincin itu adalah sebenarnya endapan lemak di pembuluh-pembuluh kapiler yang halus yang

membentuk semacam garis putih disekitar bola mata.

elvina zuhir. 2011. Hubungan Gangguan Fungsi Kognitif dengan Hipertensi Ditinjau dari

Aspek IL-6 dan TNF-αlfa.

http://pasca.unand.ac.id/id/wp-content/uploads/2011/09/artikel2.pdf