Penyiapan Sampel Ciu
-
Upload
citra-utami -
Category
Documents
-
view
161 -
download
9
Transcript of Penyiapan Sampel Ciu
LABORATORIUM FARMAKOGNOSI-FITOKIMIA
FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS HASANUDDIN
LAPORAN LENGKAP
PENYIAPAN SAMPEL
Daun Ubi Kayu ( Manihot Utilissima Pohl )
OLEH :
Nama : Citra Utami
NIM : N111 11 255
Kelompok : 5 (Lima)
Golongan : Jumat siang
Asisten : 1. Sazhida F. Abay,S,Si
2. Munawarah
MAKASSAR
2013
BAB I
PENDAHULUAN
I.1. LatarBelakang
Bahan alam adalah salah satu sumber bahan obat yang perlu
digali, diteliti, dan dikembangkan agar kelestarian penggunaannya dalam
masyarakat semakin meningkat. Salah satu pengembangan bahan alam
ialah mempelajari kandungan kimia tersebut. Maka dari itu akan dibahas
mengenai kandungan kimia tersebut. Obat itu akan di bahas mengenai
kandungan kimia bahan alam. Dan didalamnya dipelajari cara-cara
mengekstraksi, mempartisi dan mengidentifikasi kandungan kimia dari
bahan alam.
Sudah ratusan tahun yang lalu, manusia mengetahui adanya
“Quinta Esensia” yang terdapat dalam tumbuhan, hewan, dan mineral.
Disamping quinta esensia yang bermanfaat bagi manusia, terdapat
banyak zat-zat yang lain yang hanya diperlukan bagi kehidupan tumbuhan
atau hewan itu sendiri. Di Indonesia penarikan sari dengan cara “memipis”
yaitu melumatkan bahan dengan bantuan cair, pada alat yang disebut
pipisan, kemudian diperas dan ampasnya dibuang.
Zat aktif yang terdapat dalam berbagai simplisia dapat digolongkan
ke dalam alkaloida, glikosida, flavanoid, dan lain-lain. Simplisia ada yang
lunak, seperti rimpang, daun, akar dan buah, dan ada juga simplisia yang
keras seperti biji, kulit kayu, kulit akar, karena itu pada penyarian tidak
perlu diserbuk sampai halus. Sebaliknya pada simplisia yang keras perlu
dihaluskan terlebih dahulu sebelum dilakukan penyarian, maka dari itu
dilakukan penyiapan sampel terlebih dahulu pada daun ubi kayu (Manihot
Utilissima Pohl)
I.2. Maksud dan Tujuan Percobaan
I.2.1. MaksudPercobaan
Mengetahui dan memahami bagaimana cara penyiapan sampel
daun ubi kayu (Manihot Utilissima Pohl)
I.2.2. Tujuan Percobaan
Membuat simplisia dari sampel daun ubi kayu (Manihot Utilissima
Pohl)
I.3. PrinsipPercobaan
Melakukan penyiapan sampel pada sampel daun ubi kayu (Manihot
Utilissima Pohl) yang meliputi tahap pengumpulan bahan baku, sortasi
basah, pencucian, perajangan, pengeringan, sortasi kering dan
pengemasan.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
II.1. T eoriUmum
Simplisia adalah bahan alam yang digunakan sebagai obat yang
belum mengalami pengolahan apapun juga, kecuali dinyatakan lain
berupa bahan yang telah dikeringkan. (1)
Bahan alamiah tersebut meliputi :
1. Bahan nabati, flora, tumbuhan
Berupa tanaman utuh, bagian tanaman atau eksudat.E ksudat, isi sel
yang secara spontan keluar dari tanaman atau dengan cara tertentu
dikeluarkan dari selnya, atau zat-zat nabati lainnya yang dengan cara
tertentu dipisahkan dari tanaman.
2. Bahan hewani, fauna
Berupa hewan utuh, bagian hewan atau zat-zat berguna yang
dihasilkan oleh hewan dan belum berupa zat kimia murni.
3. Bahan pelikan, mineral
Berupa pelikan atau mineral yang belum diolah atau telah diolah
dengan cara sederhana dan belum berupa zat kimia murni.
Sumber simplisia yaitu :
1. Tumbuhan Liar
Tumbuhan liar adalah tanaman / tumbuhan yang tumbuh tanpa ditanam
dan tidak memiliki tujuan khusus. Dia dapat tumbuh sendiri sesuai dengan
keadaan sekitarnya.
- Kerugian: a. umurdanbagiantanaman
b. jenis (species)
c. lingkungan tempat tumbuh
- Keuntungan : ekonomis
2. Tanaman Budidaya (tumpangsari, TOGA, perkebunan)
Tanaman budidaya adalah tanaman yang sengaja ditanam untuk tujuan
tertentu.
- Keuntungan : a. bibit unggul
b. pengolahan pasca panen
c. tempat tumbuh
- Kerugian : a. Tanaman manja
b. residu pestisida
Syarat simplisia nabati/hewani, yaitu :
1. Harus bebas serangga, fragmen hewan, kotoran hewan
2. Tidak boleh menyimpang dari bau, warna
3. Tidak boleh mengandung lendir, cendawan, menunjukkan tanda-tanda
pengotoran lain
4. Tidak boleh mengandung bahan lain yang beracun atau berbahaya
5. Kadar abu yang tidak larut dalam asam maksimal 2%
Pelikan : Harus bebas dari pengotoran tanah, batu, hewan, fragmen
hewan dan bahan asing lainnya.
II. 2. Klasifikasi Tanaman
Kingdom : Plantae
Sub kingdom : Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
Super divisi : Spermatophyta (Menghasilkan biji)
Divisi : Magnoliphyta (Tumbuhan berbunga)
kelas : Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil)
Sub kelas : Rosidae
Ordo : Euphorbiales
Famili : Euphorbiaceae
Genus : Manihot
Spesies : Manihot Utilissima Pohl
II.2.1. Kandungan Kimia
Ubi kayu mempunyai komposisi kandungan kimia ( per 100 gram )
antara lain : - Kalori 146 kal - Protein 1,2 gram - Lemak 0,3 gram - Hidrat
arang 34,7 gram - Kalsium 33 mg - Fosfor 40 mg - Zat besi 0,7 mg Buah
ubi kayu mengandung ( per 100 gram ) : - Vitamin B1 0,06 mg - Vitamin C
30 mg - dan 75 % bagian buah dapat dimakan. Daun ubi kayu
mengandung ( per 100 gram ) : - Vitamin A 11000 SI - Vitamin C 275 mg -
Vitamin B1 0,12 mg - Kalsium 165 mg - Kalori 73 kal - Fosfor 54 mg -
Protein 6,8 gram - Lemak 1,2 gram - Hidrat arang 13 gram - Zat besi 2 mg
- dan 87 % bagian daun dapat dimakan. Kulit batang ubi kayu
mengandung tanin, enzim peroksidase, glikosida dan kalsium oksalat.
II.2.2. Manfaat Tanaman
Daun ke tela pohon sebagai bahan sayuran memiliki protein cukup
tinggi, selain itu juga digunakan untuk mengobati reumatik, demam, sakit
kepala, diare, cacingan, mata kabur; nafsu makan, luka bernanah, luka
baru kena panas.
Manfaat daun ubi kayu untuk mengobati beberapa jenis penyakit :
1. Reumatik
a. Bahan: 5 lembar daun ubi kayu, 1/4 sendok kapur sirih.
Cara membuat: kedua bahan tersebut ditumbuk halus.
Cara menggunakan: digunakan sebagai bedak/bobok pada
bagian yang sakit.
b. Bahan: 1 potong batang ubi kayu.
Cara membuat : direbus dengan 5 gelas air sampai mendidih
hingga tinggal 4 gelas, kemudian disaring untuk diambil airnya.
Cara menggunakan : diminum 2 kali sehari, pagi dan sore.
2. Demam
a. Bahan: 1 potong batang daun ubi kayu.
Cara membuat: direbus dengan 3 gelas air sampai mendidih,
kemudian disaring untuk diambil airnya.
Cara menggunakan: diminum 2 kali sehari, pagi dan sore.
b. Bahan: 3 lembar daun ubi kayu.
Cara membuat: ditumbuk halus.
Cara menggunakan: dipergunakan sebagai kompres.
3. Sakit Kepala
Bahan: 3 lembar daun ubi kayu.
Cara membuat: ditumbuk halus.
Cara menggunakan: dipergunakan sebagai kompres.
4. Diare
Bahan: 7 lembar daun ubi kayu.
Cara membuat: direbus dengan 4 gelas air sampai mendidih hingga
tinggal 2 gelas, kemudian disaring untuk diambil airnya.
Cara menggunakan: diminum 2 kali sehari, pagi dan sore. Bila anak
yang masih menyusui yang kena diare, ibunya yang meminum.
5. Mengusir cacing perut
Bahan: kulit batang ubi kayu secukupnya.
Cara membuat: direbus dengan 3 gelas air sampai mendidih hingga
tinggal 1 gelas, kemudian disaring untuk diambil airnya.
Cara menggunakan: diminum menjelang tidur malam.
6. Mata sering kabur
Bahan: daun ubi kayu secukupnya.
Cara membuat: direbus, diberi bumbu garam dan bawang putih
secukupnya.
Cara menggunakan: dimakan bersama nasi setiap hari.
7. Menambah nafsu makan
Bahan: daun ubi kayu secukupnya.
Cara membuat: direbus, diberi bumbu garam dan bawang putih
secukupnya.
Cara menggunakan: dimakan bersama nasi dan sambal tomat.
8. Luka bernanah
a. Bahan: batang daun ubi kayu yang masih muda.
Cara membuat: ditumbuk halus.
b. Bahan: 1 potong buah ubi kayu.
Cara membuat: diparut.
Cara menggunakan: dibobokan pada bagian tubuh yang luka
9. Luka baru kena barang panas (mis. knalpot)
Bahan: 1 potong buah ubi kayu.
Cara membuat: diparut dan diperas untuk diambil airnya, dan
dibiarkan beberapa saat sampai tepung (patinya = jawa) mengendap.
Cara menggunakan: tepung (pati) dioleskan pada bagian tubuh yang
luka.
BAB III
METODE PRAKTIKUM
III.1 AlatdanBahan
III.1.1 Alat
Alat-alat yang digunakan adalah blender, gunting, kantongan
plastik, pisau cutter, pisau, wadah (toples).
III.1.2 Bahan
Bahan-bahan yang digunakan adalah air, kapas, kertas koran,
plester, sampel daun ubi kayu (Manihot Utilissima Pohl)
III. 2 Cara Kerja
1. Disiapkan alat dan bahan serta daun ubi kayu(Manihot Utilissima Pohl)
2. Dilakukansortasibasahterlebihdahuluuntukmembersihkansampeldariko
toranmolekuldanbagian yang telahrusak.
3. Dilakukanpencucianuntukmembersihkansisakotoran yang
masihmelekatpadatanaman.
4. Dipotong-potong kecil sampel daun ubi kayu (Manihot Utilissima Pohl)
5. Dikeringkan sampel buah di dalam oven simplisiadengansuhu 40o-
50oC hingga kering.
6. Disortasi kering
7. Dimasukkan dalam wadah
BAB IV
HASIL PENGAMATAN
IV.1. UjiOrganoleptis
1. Warna : hijau kecokelatan
2. Bau : khas
3. Tekstur : kering
IV. 2 Tabel Pengamatan
Nama sampel Bobot basah Bobot kering Rendamen
daun ubi kayu
(Manihot Utlissima
Pohl)
150 gr 20 gr 13,3%
Rendamen :
LABORATORIUM FARMAKOGNOSI-FITOKIMIAFAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS HASANUDDIN
Sampel daun ubi kayu (Manihot
Utilissima Pohl)
IV.3 Gambar
BAB V
PEMBAHASAN
Pada praktikum ini, dilakukan proses penyiapan sampel yang akan
digunakan pada praktikum selanjutnya, pada proses ini dilakukan
beberapa tahapan meliputi pengambilan sampel dan pengolahan sampel.
- Pengumpulanbahanbaku (panen)
Panenmerupakansalahsaturangkaintahapandalam proses
penyiapansampel, waktu, carapemanenandanpenangananbahan.
Setelahpanenmerupakanperiodekritis yang
sangatmenentukankualitasdankuantitashasiltanaman.Olehkarenaitu,
waktu, carapanendanpenanganantanaman yang
tepatdanbenarmerupakanfaktorpenentukualitasdankuantitas.
Padawaktupanen, peralatandantempat yang
digunakanharusbersihdanbebasdaricemarandandalamkeadaankering.Bah
an yang rusak, busuk, harussegeradibuang /
dipisahkan.Penempatandalamwadah (keranjang, karung, kantong, dll)
tidakbolehterlalupenuhsehinggabahantidakmenumpukdantidakrusak.Selan
jutnya, waktupengangkutandiusahakansupayabahantidakterkenapanas
yang berlebihankarenadapatmenyebabkanterjadinya proses
fermentasi/busuk.
- SortasiBasah
Dilakukansetelahselesaipanendengantujuanuntukmemisahkankotor
an-kotoran/bahanasingbahkan yang lebihtuadengan yang
mudaataubahanukurannyalebihbesarataulebihkecil yang
baikmemilikikandungancampuranbahanorganikasingtidaklebihdari 2 %,
proses sortasibasahinimenunjukkan / memisahkanbahan yang
busuk/bahan yang mudadan yang
tuasertauntukmengurangijumlahpengotor yang ikutterbawadalambahan.
- Pencucian
Pencucianbertujuanmenghilangkankotoran-
kotorandanmengurangimikroba,hama, pestisida dan serangga yang
terdapatpadasampel.Pencucianharussegeradilakukansetelahpanenkarena
dapatmempengaruhisampel, perhatikan air cuciannyadan air bilasannya,
jikamasihterlalukotorulangipencucian/pembilasansekali/dua kali,
perludiperhatikanbahwapencucianharusdilakukandalamwaktu yang
sesingkatmungkinuntukmenghindarilarutdanterbuangnyazat yang
terlarutdalamsampel.
- Perajangan
Perajangandilakukanuntukmempermudah proses
selanjutnyasepertipada proses pengeringan.
Perajanganbiasanyahanyadilakukanpadabahan yang
ukurannyabesardantidaklunak, sepertiakar, rimpang,batang, buah, dll.
Ukuranperajangantergantungdaribahan yang
digunakandanberpengaruhpadakualitassampel yang
dihasilkan.Perajangan yang terlalutinggidapatmengurangizataktif yang
tergantungdalambahan.Sedangkanjikaterlalutebalmakapengurangankadar
air dalamsampelagaksulitdanmemerlukanwaktu yang agak lama
dalampenjemurandankemungkinanbesarbahanmudahditumbuhiolehjamur.
- Pengeringan
Suatucarapengawetanataupengolahanpadasampeldengancaramen
gurangiwadah air, sehingga proses pembusukandapatterhambat. Dalam
proses ini,kadar air
diperhatikan.Suhupengeringandiperhatikantergantungpada proses
jenisbahan yang dikeringkan,
padaumumnyasuhupengeringanadalahantara 40-50 oCdanhasil yang
baikdidalam proses pengeringanadalahsimplisiahasil yang
mengandungkadar 10%.
Pengeringandapatdilakukandenganmenggunakanalatpengeringan ,
blower, rakpengeringan, freshdryer dan oven.
- Sortasi kering
Sortasi Kering pada dasarnya merupakan tahap akhir dalam
pembuatan suatu simplisia. Tujuannya adalah untuk memisahkan benda-
benda asing seperti bagian-bagian tanaman yang tidak diinginkan dan
pengotoran lain yang masih tertinggal pada simplisia kering.
Adapuncara/teknikpengambilansampel, yaitu :
- Kulitbatang (korteks)
Umursudahcukuptua, janganterlalutua, memilikibanyakgabus
(tidakadazataktif), janganmengganggupertumbuhan,
panenmenjelangmusimkemarau, panenbatangutamadancabang,
ukurantertentu, mengandungfenol, hindarilogamsertamemilikikadar air ≤
8%.
- Batang (caulis)
Daricabangdengan diameter tertentu,
potongdenganpanjangtertentudanmemilikikadar air ≤ 10%.
- Kayu (lignum)
Dari batangataucabangkelupaskulit,potong-potongkecil, diserut
(disugu) dan memiliki kadar air ≤ 10%.
- Daun (folium)
- daun tua : telah membuka sempurna pada cabang, batang
da.menerima s.m. sempurna, misal : sembung, Blumea balsamifera
L.
- daun muda, pucuk : mengalami perubahan pertumbuhan dari
vegetatif ke generatifdanmemilikikadar air ≤ 5%, misal : kumis
kucing, Orthosiphon stamineus.
- Bunga (flos)
Tergantung yang dimaksud : kuncup, bunga mekar, mahkota
bunga,daun bunga, kadar air ≤ 5%, dipetik dengan tangan .
- Akar (radix)
Bagian bawah tanah potong-potong, ukuran tertentu, kadar air ≤
10% .
- Rimpang (rhizoma)
Panen musim kering, bagian atas tanaman kering cabut tanaman,
bersihkan rimpang, potong melintang, tebal tertentu, kadar air ≤ 8%.
- Buah (fructus)
Tergantung yang dimaksud : buah masak, matang, muda, dipetik
dengan tangan, umum buah masak, ditandai perubahan pada buah
danmemilikikadar air ≤ 8%.
- Biji (semen)
Buah mengeringsebelum kering benar, sebelum pecah secara
alami buah dipetik (manual, alat)kupas kulit buah kadar air ≤ 10%.
Kadar air merupakanbanyaknya air yang
terkandungdalambahanyangdinyatakandalamsatuanpersen.Penentua
nkadar air
inimerupakansalahsatu pengu j iankua l i tasdar isua tus imp l i s ia .
Un tukmengh indar ike lembapandan pertumbuhanmikroba,
makakadar air yang baik yang terdapatpadasimplia yaitu±10%,
artinyapadakadartersebut, simplisiaamanuntukdigunakan.
Kadar air (%)= x 100 %
BAB VI
PENUTUP
VI. 1 Kesimpulan
Adapun kesimpulan yang kami dapatkan dari penyiapan sampel ini
yaitu :
1. Proses penyiapan sampel terdiri dari pemanenan, sortasi basah,
pencucian,perajangan, pengeringan, sortasi kering dan pengemasan.
2. Pengambilan tumbuhan untuk simplisia harus diambil yang sehat, yaitu
tidak berpenyakit atau tidak berjamur
3. % rendamendaripenyiapansampel daun ubi kayu (Manihot Utilissima
Pohl)adalah 13,3%.
VI. 2 Saran
Arahan dan bimbingan dari asisten sangat dibutuhkan demi
lancarnya kegiatan praktikum.
DAFTAR PUSTAKA
1. Laboratorium Farmakognosi-Fitokimia.2012.
PenuntunPraktekKerjaLapangFitokimia.Makassar. FF-UH.
2. HaryantoBambang. 1992. PotensidanPemanfaatanSagu.Jakarta : UI
Press
3. Guenther E. 1987. MinyakAtsiriJilid 1. Terjemahan S. Keteren
4. Dirjen POM, (1986), "SediaanGalenik",
DepartemenKesehatanRepublik Indonesia, Jakarta