PENYESALA N SEBUAH BATU OMPOSISI MUSIK UNTUK …digilib.isi.ac.id/3433/2/jurnal.pdf · musik,...
Transcript of PENYESALA N SEBUAH BATU OMPOSISI MUSIK UNTUK …digilib.isi.ac.id/3433/2/jurnal.pdf · musik,...
K
IN
PEN
OMPOS
SK
Unt
M
FAKNSTITUT
Jurna
NYESALA
SISI MUS
KRIPSI K
tuk memenu
Mencapai de
Program
MohNIM
JURUKULTAS ST SENI IN
al Tugas A
AN SEBU
SIK UNT
KOMPOSI
uhi sebagian
erajat Sarja
Studi S1 Se
Oleh:
hammad DaM. 13119180
USAN MUSENI PERNDONESIA
2018
Akhir
UAH BA
TUK ORK
SI MUSIK
n persyarat
ana Strata 1
eniMusik
ary 013
USIK RTUNJUKA YOGYA
ATU
KESTRA
K
an
KAN AKARTA
A
A
UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta
1
PENYESALAN SEBUAH BATU
KOMPOSISI MUSIK UNTUK ORKESTRA
Mohammad Dary1, IGN Wiryawan Budhiana2
1Alumnus Program Studi S1 Seni Musik, FSP ISI Yogyakarta
[email protected] 2Dosen Jurusan Musik FSP ISI Yogyakarta
ABSTRAK
Karya ini berangkat legenda Malin Kundang, adalah cerita rakyat yang berasal dari sebuah perkampungan nelayan di Minangkabau, tepatnya di Pantai Air Manis Padang, Sumatera Barat. Legenda Malin Kundang inilah yang diangkat ke dalam sebuah karya komposisi musik dengan format orkestra yang diberi judul “Penyesalan Sebuah Batu”. Karya ini terdiri dari lima gerakan. Gerakan pertama merepresentasikan masa kecil Malin; gerakan kedua ketika Malin pergi merantau dan meninggalkan pelabuhan; gerakan ketiga adalah tekanan-tekanan yang dihadapi Malin saat bekerja di rantau; gerakan keempat, menceritakan situasi kepulangan Malin dan pertemuan dengan Ibunya; dan gerakan kelima, adalah situasi saat kapal Malin Kundang di hantam badai, dan Malin berubah menjadi Batu. Adapun beberapa tahap dalam menciptakan karya “Penyesalan Sebuah Batu” diantaranya adalah penentuan judul, perenungan, eksplorasi, menulis notasi, dan penggarapan detail.
Kata Kunci: Penyesalan Sebuah Batu, Orkestra, Minangkabau
ABSTRACT
This work is based on the legend of Malin Kundang, is a folklore that originated from a fishing village in Minangkabau, precisely in Air Manis Beach Padang, West Sumatra. Malin Kundang legend is what is lifted into a work of musical composition with orchestral format entitled "Penyesalan Sebuah Batu". This work consists of five movements. The first movement represents Malin's childhood; the second movement when Malin went out and left the port; the third movement was the pressures Malin faced while working in another country; the fourth movement, telling the situation of Malin's return and meeting with his mother; and the fifth movement, was the situation when Malin Kundang's ship was hit by a hurricane, and Malin turned into Stone. The several stages in creating the work of "Penyesalan Sebuah Batu" such as the determination of the title, contemplation, exploration, writing notation, and cultivation of detail.
Keywords: Penyesalan Sebuah Batu, Orchestra, Minangkabau
UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta
2
Pendahuluan
Diawal manusia mengenal musik, musik banyak dipakai dalam ritual-ritual agama. Tak heran di wilayah Eropa musik pada zaman dulu banyak berkembang di dalam gereja yang menjadikan musik menjadi sebuah karya seni yang menghubungkan manusia dengan Tuhan-nya. Musik berkembang dengan pesat di masyarakat hingga musik bukan hanya dipakai dalam ritual keagamaan namun juga bertujuan sebagai kebutuhan kemanusiaan yang menjadikan musik sebagai budaya dan identitas suatu bangsa atau wilayah tertentu termasuk di Indonesia.
Bangsa Indonesia merupakan bangsa yang kaya akan keberagaman budaya. Tak hanya musik, bangsa Indonesia memiliki budaya-budaya yang sangat bermanfaat. Salah satu dari budaya tersebut adalah legenda rakyat. Namun di era modern seperti sekarang ini, banyak masyarakat mulai meninggalkan legenda rakyat. Karena faktanya, banyak masyarakat Indonesia yang lebih memilih jalan pintas dalam mendidik anak seperti menggunakan media elektronik. Hal ini yang menyebabkan budaya menceritakan legenda rakyat mulai ditinggalkan oleh masyarakat di Indonesia.
Salah satu legenda rakyat yang mulai ditinggalkan adalah legenda Malin Kundang. Malin Kundang adalah sebuah legenda rakyat yang berasal dari Minangkabau, tepatnya di Pantai Air Manis Padang, Sumatera Barat. Legenda ini sangat populer di Minangkabau maupun di Indonesia karena ceritanya yang sangat menarik dan mengandung pesan moral yang amat baik. Secara garis besar, Legenda Malin Kundang menceritakan kisah hidup seorang pemuda yang bernama Malin Kundang, yang dibutakan akal pikirannya oleh harta, tahta, dan wanita. Hal ini menyebabkan Malin Kundang menjadi seorang yang angkuh dan durhaka kepada orang tuanya.
Dengan menceritakan dan mengambil pesan moral dari Legenda Malin Kundang ini, masyarakat Minangkabau pada zaman dulu mengajarkan anaknya bagaimana menghormati dan tidak durhaka kepada orangtuanya. Oleh sebab itu, dengan hidupnya legenda rakyat Malin Kundang di tengah-tengah masyarakat Minangkabau berperan penting dalam terbentuknya mental dan akal masyarakat untuk tidak durhaka kepada orangtuanya.
Beranjak dari legenda Malin Kundang, akan digarap sebuah komposisi musik untuk orchestra yang berjudul “Penyesalan Sebuah Batu”. Untuk mengangkat suasana Minangkabau dalam komposisi ini, akan digabungkan alat-alat musik Barat kelompok wood wind, brass, string, dan percussion, dengan alat-alat musik tradisional Minangkabau seperti Saluang, Bansi, Gandang tambua, Sirompak, dan Sampelong.
Tujuan Penciptaan dan Manfaat Penciptaan
1. Tujuan dari penciptaan musik program ini adalah untuk:
a. Mengetahui unsur musik daerah Minangkabau yang digunakan kedalam karya musik “Penyesalan Sebuah Batu”.
2. Manfaat Penciptaan a. Sebagai referensi dalam wilayah akademis bagi mahasiswa lain yang ingin
menciptakan komposisi serupa. b. Menambah kekayaan repertoar musik di Indonesia. c. Memberikan apresiasi musik yang telah berkembang.
Metode Penelitian
UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta
3
Komposisi yag berjudul “Penyesalan Sebuah Batu”ini berangkat dari legenda Malin Kundang yang merupakan cerita rakyat yang berasal dari Minangkabau. Metode yang dipergunakan adalah kualitatif. Metode kualitatif merupakan prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati (Bogdan dan Taylor, 1995: 3). Oleh sebab itu, sebelum komposisi diciptakan, akan dilakukan riset terhadap buku-buku dan informasi yang berkaitan dengan keberadaan Malin Kundang. Konsep Penciptaan
Seorang komponis dalam menciptakan sebuah karya akan dipengaruhi hal-hal di luar
dirinya yang tentunya sangat berpengaruh terhadap hasil karyanya seperti buku yang dibaca, teori, karya dari komponis lain, dan lain sebagainya. Maka dari itu, seorang komponis membutuhkan konsep penciptaan sebagai pendukung ketika berproses dalam menciptakan karya. Untuk mendapatkan sebuah konsep penciptaan, seorang komponis juga berperan sebagai penulis yang membutuhkan kajian terhadap sumber-sumber.
Pada konsep penciptaan ini penulis memilih sebuah Legenda Rakyat Minangkabau yang berjudul Malin Kundang. Legenda Malin Kundang merupakan legenda yang sudah sangat lama hidup dan berkembang di Indonesia khususnya Minangkabau. Malin Kundang berlatar belakang di Pantai Air Manis, Padang Sumatera Barat. Legenda ini juga merupakan salah satu legenda rakyat yang paling populer di Indonesia karena inti cerita dari legenda ini sangat menarik dan juga sangat mudah dipahami oleh semua orang.
Penulis akan membuat sebuah komposisi musik baru berdasarkan Legenda Rakyat Malin Kundang dan diberi judul “Penyesalan Sebuah Batu”. Komposisi musik “Penyesalan Sebuah Batu” merupakan sebuah komposisi musik yang berkonsep musik program. Musik program adalah musik yang bercerita/bercerita lewat musik yang diperdengarkan kepada pendengar sehingga pendengar dapat merasakan apa yang hendak disampaikan komponisnya (Prier, 2008: 108).
Dengan demikian komposisi musik berjudul “Penyesalan Sebuah Batu” berisi tentang pemikiran ekstramusikal dari komponis terhadap Legenda Rakyat Malin Kundang. Seperti layaknya musik program, “Penyesalan Sebuah Batu” menggambarkan suatu tokoh, suasana, atau karakter ke dalam sebuah komposisi musik. Bentuk dan struktur komposisi musik “Penyesalan Sebuah Batu” menggunakan semua bentuk dan struktur dalam musik program yaitu naratif, deskriptif, ideational,dan apelatif.
Komposisi musik “Penyesalan Sebuah Batu” menggunakan instrumen khas musik barat yang dibagi menjadi beberapa seksi yaitu seksi string/ gesek (terdiri dari biola I, biola II, biola alto, cello, dan contrabass), seksi woodwind/ tiup kayu (terdiri dari flute, oboe, clarinet, dan basoon), seksi Brass/ tiup logam (terdiri dari french horn, trumpet, trombone, dan tuba), dan seksi percussion/ perkusi (terdiri dari timpani, piati, reverb cymbal, dan grand cassa). Namun untuk menguatkan karakter dan unsur musik Minangkabau, komponis menambahkan satu seksi tambahan yaitu seksi alat musik tradisional Minangkabau (terdiri dari saluang darek, saluang sirompak, sampelong, bansi, dan gandang tambua).
Pada proses pembuatan komposisi “Penyesalan Sebuah Batu”, komponis menggunakan beberapa unsur musik Minangkabau kedalam karya. Unsur tersebut sangat membantu dalam dalam mewujudkan suatu penggambaran legenda Malin Kundang kedalam suatu karya musik baru. Unsur-unsur tersebut yaitu lagu Tam Tam Buku (merupakan lagu permainan anak-anak di Minangkabau), interlocking talempong pacik, motif pukulan gandang tasa, lagu pelayaran pada bansi, dan tangga nada saluang sirompak.
UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta
4
Tahap-tahap dalam Proses Penciptaan Karya
Semakin dalam komponis dalam mendalami legenda rakyat Malin Kundang, maka komponis semakin masuk ke dalam setiap detail cerita Malin Kundang. Hal ini membantu komponis dalam proses pembuatan karya “Penyesalan Sebuah Batu” dengan menangkap ide-ide ekstramusikal dalam legenda tersebut.
Ide, rasa, pikiran, intuisi, kreativitas, imajinasi, dan teknik penggarapan semuanya memiliki hubungan secara alamiah. Proses penciptaan karya seni sangat penting dan bermanfaat terutama untuk pembelajaran dan perkembangan seni itu sendiri. Dengan demikian, komponis maupun orang lain melakukan pengkajian untuk membedah apa yang sebenarnya terjadi di dalam penciptaan karya seni, yang kemudian menjadikan proses ketika sebuah karya seni dapat dipahami oleh banyak orang.
1) Penentuan Judul Secara garis besar, Legenda Malin Kundang bercerita tentang seorang anak yang
dibutakan akal pikirannya oleh harta, tahta, dan wanita. Akibatnya, seorang anak yang awalnya merupakan anak yang baik dan berbakti kepada orang tua dapat berubah menjadi anak yang sangat durhaka. Di akhir cerita Malin Kundang, ia dikutuk oleh ibunya menjadi batu dan berubahlah Malin Kundang menjadi sebuah batu dalam keadaan sujud dan menyatu dengan karang. Sebelum menjadi batu, Malin Kundang sebenarnya telah menyesal atas apa yang telah ia perbuat kepada ibunya.
Kejadian ini menjadi inspirasi komponis dalam membuat karya dengan judul “Penyesalan Sebuah Batu”.
Adapun judul di masing-masing bagian adalah gerakan pertama berjudul Masa Kecil Malin, gerakan kedua berjudul Meninggalkan Pelabuhan, gerakan ketiga berjudul Tekanan, Gerakan keempat berjudul Kepulangan Malin Kundang, dan gerakan kelima berjudul Kutukan.
2) Perenungan Dalam proses penciptaan karya “Penyesalan Sebuah Batu”, komponis butuh waktu
untuk merenungkan setiap kejadian dan peristiwa yang ada di Legenda Malin Kundang. Hal ini memiliki fungsi sebagai cara untuk menentukan konsep dari setiap bagiannya dan cerita di balik karya perbagiannya
Untuk itu, merenungkan setiap kejadian dan peristiwa yang terdapat dalam sebuah legenda rakyat membutuhkan waktu yang cukup lama. Karena konsep dari garapan yang didapat dari renungan merupakan ide yang sangat berharga bagi komponis dalam menyelesaikan karya komposisi musik.
3) Eksplorasi Setelah melakukan perenungan, selanjutnya dilakukan eksplorasi. Eksplorasi juga
sama pentingnya dengan tahap-tahap yang lain. Saat eksplorasi berarti saat dimana komponis mencari berbagai kemungkinan timbre, harmoni, orkestrasi, dan karakter melodi yang dibutuhkan dengan tujuan suasana, watak tokoh, maupun alur cerita dapat tersampaikan dengan baik kepada pendengar.
4) Menulis Notasi
UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta
5
Setelah eksplorasi, maka langkah selanjutnya dalam membuat karya komposisi ini adalah menulis notasi. Dalam penulisan notasi, komponis menggunakan software Sibelius 6 dengan tujuan memudahkan komponis dalam menulis notasi.
5) Penggarapan Detail Setelah selesai menulis notasi, langkah selanjutnya yang dilakukan adalah melengkapi
setiap detail-detail dari setiap bagian dari karya. Hal ini meliputi dinamik, mengembangkan melodi dan ritme, teknik permainan, melengkapi harmoni, dan lain sebagainya.
Pembahasan Karya
1. Gerakan 1/ Masa Kecil Malin Gerakan I memiliki ide penciptaan kejadian-kejadian yang dialami Malin Kundang
ketika kecil. Malin Kundang adalah anak yang cerdas, baik, dan berbakti kepada orang tua. Ia mempunyai banyak teman dan sering bermain di pantai. Namun tak jarang ia diperlakukan semena-mena oleh teman-temannya karena teman Malin melihat Malin merupakan anak dari keluarga miskin yang tidak bisa berbuat apa-apa. Seringnya Malin dikucilkan dan diperlakukan semena-mena oleh teman-temannya, membuat ia sering bersedih. Hingga suatu hari, ia terkejut melihat ibunya yang juga diperlakukan semena-mena oleh masyarakat di pasar nelayan. Ibu Malin tidak dihargai sama sekali lantaran Ibu Malin sudah tua dan hidup miskin. Hal ini membuat Malin marah besar. Namun apa daya, ia hanya seorang anak kecil yang tidak bisa melakukan apa-apa. Alhasil, ia hanya bisa memendam amarahnya, membantu ibunya. Saat di rumah, ia memeluk ibunya dan menenangkan ibunya. Mereka saling menguatkan satu sama lain. Dengan secercah harapan di masa depan, Malin dan ibunya harus senantiasa kuat demi merubah kehidupannya ke arah yang lebih baik
Bentuk musikal gerakan I yang berjudul “Masa Kecil Malin” ini terdiri dari 154 birama yang terdiri dari enam bagian, yaitu bagian A, B, C, D, E, dan F.
Introduksi pada gerakan I dibagi atas empat sub bagian yang terbagi menjadi dua tempo. Sub bagian ini terdiri dari sub bagian a (birama 1-11), sub bagian b (birama 12-19), sub bagian c (birama 20-29), dan sub bagian d (birama 30-34). Sub bagian a dan b menggunakan tempo lento dengan kecepatan 60bpm (beat per minute), dan sub bagian c dan d menggunakan tempo allegro (cepat) dengan kecepatan 120bpm.
Sub bagian a introduksi ini dimulai dengan membunyikan nada G oleh Contrabass dan Cello dengan dinamik piano (lembut), yang kemudian diikuti nada Bes pada viola dengan menggunakan teknik tremolo dan free improvisasi pada saluang darek sepanjang 6 birama namun tetap di dalam ketentuan-ketentuan yang diatur oleh komponis. Nada Bes pada viola menunjukan identitas Chord yaitu G minor. Pada sub bagian a introduksi ini, komponis memilih saluang yang berperan penting membawa suasana. Dengan nuansa tangga nada minor dan warna suara saluang yang gelap (dark) bertujuan untuk mencapai suasana yang gelap dan sedih, karena komponis ingin menyampaikan suasana Malin Kundang yang yang hidup dengan kemiskinan dan serba keterbatasan.
Sub bagian b pada introduksi ini merupakan pengembangan dari sebuah melodi pendek yang pada awalnya dimulai oleh biola I, cello, dan flute. Pengembangan melodi yang dilakukan merupakan pengembangan melodi yang mengikuti motif dari melodi awal.
Sub bagian c (birama 20-29) merupakan bagian yang diimplementasikan dari suara talempong pacik. Sub bagian ini bertujuan untuk mendapatkan suasana perkampungan nelayan Pantai Air Manis. Suara implementasi talempong pacik yang ringan dan bertangga nada mayor menggambarkan masa kanak-kanak Malin. Implementasi dari talempong pacik ini dimainkan oleh seksi string dengan teknik pizzcato.
UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta
MkembakarenaPantai
S(birambagianMinandiikutisaruna
No
Byang tKompcocok orkestrumah
Sbagianclarinemeruputama
Csuara BesM
2P
ketika kehidupantai meransituasiseakanDengaKunda
Melodi utaangkan menja ingin meni Air Manis (
N
Setelah bagima 44-47), sn c (birama ngkabau. Dii oleh flute ai (notasi 2).
otasi 2 Bagian
Bagian E meterjadi di pasponis memili
untuk mentrasi yang suh yang sunyiSetelah bagin a (birama et merupakapakan pengem bagian A. Coda pada gtalempong
. 2. GerakPada Geraka Malin Kunupan menjad air Manis,
ntau dan ibu i yang sangan-akan berteran tangan yang yang ki
ama bagian Ajadi sebuah
nggambarkan(notasi 1).
Notasi 1 Lagu
ian A, terdapsub bagian b
56-61) berimulai dari dengan unsu.
n pada transis
erupakan pensar nelayan. ih suara bannggambarkanunyi karena . ian E, dilanj128-134) daan melodi mbangan dar
gerakan I inpacik yang
kan II/ Menan II yang mndang berandi lebih baik yang mencMalin dengat emosionalriak dan tidaang selalu mian lama se
A sebenarnymelodi bar
n suasana M
u rakyat Tam
pat transisi yb (birama 4risi melodi-moboe yang
ur saluang,
i yang mengg
nggambaranPada bagian
nsi karena sun sosok seomenggamb
njutkan dengan sub bagia
utama. Meri lagu daera
ni berisi perpg diimpleme
inggalkan Pmemiliki subnjak dewasak. Latar belaceritakan sagan berat hatl. Ibu Malinak ingin melmengelap aemakin jauh
6
ya merupakaru. Komponi
Malin dan tem
m Tam Buku y
yang terdiri 8-55), dan smelodi yanmemainkan
serta diikuti
gunakan unsu
n Ibu Malin yn ini suara ibuara bansi yorang wanitarkan kondi
gan transisi yan b (biramaelodi yang ah Tam Tam
paduan antarentasikan, s
Pelabuhanb judul “Mena. Ia berkeiakang kejadiaat-saat Malti melepas M
n menangis bepas anak sair mata di p
h, mengecil,
an lagu daeris memasukkman-temann
yang telah dik
dari tiga susub bagian ng sebenarnn nada dengi oleh clarin
ur talempong p
yang mengadbu Malin diwyang lemah ta. Pada bagisi dimana s
yang dibagia 135-140). P
dimainkan m Buku yang
ra pengembaerta filler y
ninggalkan Pnginan untuian pada baglin Kundang
Malin di pelaberurai air matu-satunya ypipi, Ibu M, dan meng
rah Tam Tamkan lagu Tamnya yang sed
kembangkan
ub bagian yac (birama 5
nya diambil gan unsur tanet yang men
pacik, saluan
du kepada Mwakilkan dendan range ngian ini komsang ibu me
menjadi 2 Pada sub bagoleh oboe juga diguna
angan lagu yang mengg
Pelabuhan” uk merantaugian ini adalg meminta iabuhan. Di Pmata, hati peyang hendak
Malin melighilang. Hin
m Buku yanm Tam Bukdang berma
akni sub bag56-61). Pada
oleh alat malempong pnggunakan u
g, dan saruna
Malin tentangngan suara bnada yang timponis memengadu di d
sub bagian.gian b, oboedan clarine
akan pada m
Tam Tam Bgunakan tris
ini menceritu demi merlah di pelabizin untuk pPelabuhan teerempuan tuk pergi meraihat kapal Mngga malam
ng di ku ini ain di
ian a a sub musik pacik, unsur
ai
g apa bansi. inggi milih
dalam
Sub e dan et ini
melodi
Buku, suara
takan rubah buhan pergi erjadi ua ini antau. Malin
pun
UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta
menjebarangbagaim
Gbagiansebelumemp
Gbrass untuk tanda bmeloddan bu
Pibunyaemosioberpisutama
B
bagiandigabumenggbagiandan csuasan
Sbagiana (birapelabutersebusemak
SNamuberbed
lang. Malin g di atas kapmana besarnyGerakan II n, yaitu bagium Coda. Kpunyai tempoGerakan kedalam tanggmenggamba
bahwa kapadi utama kaulat (notasi 3
Pada bagiana sebelum monal saat mah. Untuk m karena suar
Bagian C mn C ini, kungkan yaitugunakan instn ini melodi contrabass bna hati MalinSetelah bagn (sub bagianama 36-44) uhan dan kut, komponi
kin lama dinaSetelah trann pada bagida. Pada bag
melihat gpal yang beya jasa Sangyang berjudan A, B, danKarya “Meno lento dengadua yang b
ga nada C markan suasa
al akan segerarena kompo3).
No
n B, komponmereka akan mereka berpemenggambarra bansi yang
merupakan bakomponis mu modus Phtrumen yang utama dima
berfungsi sen Kundang yian C, terdan a dan b) ytransisi ini
kelihatan seis membuat amik semakisisi, pada biian A’, digungian A’ ini,
gelapnya lanergoyang akig Ibu yang tedul “Meningn C. Namunninggalkan an kecepatan
berjudul “Mmayor. Pemiana di pelabra berangkatonis ingin m
otasi 3 Seksi
nis ingin meberpisah da
elukan dimarkan kondisig tinggi dan
Notasi 4 M
agian yang smenggunakanhyrgian dang sedikit lebiainkan oleh
ebagai harmyang meningapat transisi
yang menggakomponis
makin lamamelodi yanin kecil hingirama 53 kenakan orkes komponis
7
ngit sambil dibat ombak elah tulus meggalkan Pelan di akhir ba
Pelabuhan”n 60 bpm.
Meninggalkanlihan seksi tuhan. Suara
t. Dalam intrmendapatkan
tiup logam pa
enggambarkalam waktu ana Malin di tersebut, kmenggunak
Melodi utama p
edikit berben dua mod
n Ionian. Paih banyak daoboe, clarin
monic backgggalkan ibun sebanyak 1
ambarkan dumenggambaa semakin ng sangat sedgga hampir timbali meng
strasi yang bmenggamba
duduk di lamyang bergelembesarkan abuhan” ini agian ini terd
” ini dimul
n Pelabuhantiup logam a instrumen roduksi ini, fwarna suara
ada introduks
kan Malin Kyang lama. an ibunya y
komponis mekan “lagu” pe
pada bansi
da dari bagidus yang dada bagian Caripada bagianet, biola I, dground. Bagnya dan naik 19 birama. ua situasi yanarkan kapal jauh. Untukderhana, dimidak terdeng
ggunakan meberbeda dan arkan suasan
mbung kapalombang. IaMalin hingmemiliki bedapat penguai dengan
n” ini dimulsebagai introtiup logam
french horn a brass yang
si
Kundang yanTerjadi kon
yang sebenaemilih banselayaran (no
ian-bagian sedigabungkanC ini tensi an transisi sedan cello. Bigian C ini ke atas kapaTransisi ini ng berbeda. Malin yangk menggam
mainkan berugar oleh penoelodi utamajuga mence
na hati Mali
al ditemani sa membayangga ia dewasentuk musikulangan bagi
introduksi
lai dengan oduksi bertu
m di sini mebertugas seb
g khidmat, b
ng memelukndisi yang saarnya tidak ii sebagai mtasi 4).
ebelumnya. n. Modus sedikit naikebelumnya. iola II, biola menggamba
al. memiliki 2Pada sub ba
g meninggambarkan suaulang-ulangonton. a pada bagiaeritakan hal in yang bers
suara ngkan sa. k tiga ian A yang
seksi ujuan njadi bagai berat,
k erat angat ingin elodi
Pada yang
k dan Pada alto,
arkan
2 sub agian alkan asana , dan
an A. yang sedih
UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta
mengiPada fyang s
Bdengandinamadalahdengan
3G
beradasudah halamrantaudapatkmendadenganuntuk kampu
Gmusik dalam dan Dcepat) banyakHampaksen-yang cberadaunsur
G
bagiankayu contramenerdenganmenggpelog sedang
ingat ia telahfrase konseksedang berdoBagian codan kesedihan
mik yang selah pada flute, n teknik inte
3. GerakGerakan III a di rantau.
megah damannya, sertau tidak seramkan. Saat Mapatkan banyn Malin. Mmenjadi ya
ung halamanGerakan III
k empat bagim gerakan IIID. Secara ke
dengan keck terinspirair secara ke-aksen sehincukup asing a di rantau, mdan alat mus
Gerakan ini n a (birama 1dan seksi
abass, cello, rus dengan n pentatonigunakan bito
yang dimagkan seksi st
h menuju rakuen, melodioa untuk ibua menceritaknnya. Untukalu turun setoboe, dan c
erlocking.
kan III/ Tekyang berjuSaat di ran
an modern, a penduduk dmah yang iaalin mendapyak tekanan
Meskipun demang terbaik. n dengan ban
yang berjuian yaitu A, I ini terdapaseluruhan, g
cepatan 150 bsi dari suar
eseluruhan mngga pendeng
(notasi 5). Umaka pada gsik khas Min
Notasi 5 Po
dimulai den1-15) dan substring mengdan grand
aksen yang k pelog khonal (terdiriinkan oleh tring dan tim
antau dan mei utama bassunya. kan kondisik menggamtiap dua biraclarinet yang
kanan udul “Tekanntau, Malin
kebudayan di rantau yana kira. Hanypatkan peker
n dari buruh-mikian, Ma. Ia percay
ngga. udul “Tekan
B, C, dan at beberapa bgerakan ini mbpm. Disamra martil yamenggunakangar dapat mUntuk mempgerakan III inangkabau.
ola dasar yang
ngan introdub bagian b (bggunakan ta
cassa memtelah diten
has musik d dari 2 tangclarinet dan
mpani tetap m
8
eninggalkanson dan oboe
i dimana Mmbarkan konama. Pada bg memainkan
nan” ini menmerasa terkyang sang
ng sangat giya cemooh rjaan, cobaa-buruh bangulin tetap be
ya suatu saat
nan” ini merD, yang ke
bagian yangmempunyai
mping itu, dalang digunakn nada-nadaendengar seperkuat pengni komponis
g banyak digu
uksi yang dibbirama 16- 1angga nada
mainkan nadntukan. Padadaerah Jaw
gga nada yann flute menmenggunaka
n ibunya sene merupakan
alin yang sndisi tersebagian ini, unn nada deng
nceritakan tekejut melihagat berbedaat dalam bekdan kata-ka
an demi cobunan yang b
erusaha untut ia akan su
rupakan gereseluruhannyg memiliki p
sukat 6/4 lam pembua
kan oleh bua bass yang akan-akan kggambaran Ms sama sekal
unakan pada g
bagi ke dala19). Di awal
F Dorian da F dengana sub bagian
wa (notasi 6ng dimainka
nggunakan tan tangga nad
ndirian di kan penggamb
edang bersebut, komponnsur utama y
gan ritmis kh
entang Maliat bangunana dengan dkerja. Namu
ata tidak berbaan ia laluibekerja di teuk tetap tegukses dan d
rakan yang ya terdiri dapengulangandalam temp
atan gerakan uruh bangun
memainkankarya ini menMalin Kundli tidak men
gerakan III
am dua sub li dengan tut
yang dilan nilai nadan b, terdapa
6). Pada suan secara betangga nadada FM.
mpung halaaran suara M
edih dan ternis memberyang ditonjo
has Minangk
in Kundang n-bangunan engan kamp
un ternyata orsahabat yan. Saat beker
empat yang sgar dan berudapat kemba
memiliki beari 95 biraman yakni bagipo vivace (sa
III ini kompnan saat bekn nada ¼ denggunakan sang yang se
nggunakan un
bagian yaitutti pada seksianjutkan dea ¼ secara at melodi
ub bagian Bersamaan). La As pentato
aman. Malin
rtidur rikan olkan kabau
saat yang pung
orang ng ia rja ia sama usaha ali ke
entuk a. Di an A angat ponis kerja. engan sukat
edang nsur-
u sub i tiup
engan terus kecil
B ini Laras onik,
UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta
B
di rantdenganmerup
Pmenggawalnykonsekmenda
BMalin pekerjmentadan kuhentak
4G
seoranMalin kapal, tersebuyang bIa kemmalah
Skompokejauh
Gyaitu bpada glangsu
Pdari ketersebudibant
Notasi 6 Me
Bagian B mtau ternyata n suara cont
pakan melodPada bagiangambarkan pya terdapat kuen, trumapatkan suarBagian D m
Kundang. a yang meml kepada Mauat yang diirkan.
4. GerakGerakan ini
ng wanita andi perkampia didatang
ut adalah Ibuberada di pemudian mem makin tidakSecara keseloser ingin mhan hingga pGerakan IVbagian A dagerakan-gera
ung memasukPada bagianejauhan. Untut maka kotu dengan se
elodi dengan
menceritakan tidak serama
trabass, celloi utama padn C berisi
pikiran Malinpada oboe,
mpet membara harmoni y
merupakan gaBisa dikata
mberi tekanaalin diwujudringi dengan
kan IV/ Kepmenceritaka
nak bangsawpungan nelaygi oleh seoru Malin. Namlabuhan. Ibu
minta kembak mengakui dluruhan geramenyampaikperasaan sang yang berjuan B yang sakan sebeluki bagian A.
n A menggamtuk menggam
omponis meksi string se
tangga nada p
tentang perah yang ia po, dan biola da frase antis dengan mn Kundang y, clarinet, bantu instrum
yang lebih lebambaran atasakan pada ban kepada Mdkan dengann harmonic b
pulangan Man Malin yan
wan. ia mengyan Pantai Arang wanita mun Malin mu Malin meali anaknya dan mendoroakan ini diisikan suasana g ibu yang te
udul “Kepulasecara keseluumnya, di aw. mbarkan perambarkan hat
emilih instrubagai harmo
9
pentatonik pe
rasaan Malinpikirkan. Tekalto yang m
seden. melodi dan yang selalu mbiola alto, cmen lain bar dari frass tekanan mebagian ini
Malin. Sosok n melodi utbackground
Malin Kundang telah suk
gajak istrinyaAir Manis, S
tua miskin malu mengaenangis kare
untuk menong ibunya hi dengan suahati sang i
erluka karenangan Malinuruhan terdiwal Gerak
asaan Ibu Mti kecil Ibu Mumen oboeonic backgro
elog yang digu
n Kundang ykanan batin y
memainkan m
orkestrasi mencoba berello, dan trsebagai hae antiseden.ental yang dkomponis mpara pekerj
ama (pada bd yang pend
ang kses di rantaua tersebut ke
Sumatera Baryang mem
akui ibunya dena kecewa angingat ibunhingga terjatasana melankibu dari awana tidak diakn Kundang”iri dari 63 b
kan IV ini t
Malin yang mMalin yang
sebagai meound.
unakan pada
yang mengetyang begitu
melodi pada
yang sedikrpikir positifrumpet. Naarmonic ba
iberikan parmenggambara yang mem
biola I dan cdek-pendek m
u kemudian embali ke karat. Setelah akai baju sedi depan istrianaknya tida
nya, namun tuh. kolis karena al melihat k
kui oleh anak” ini terdiri birama. Berbtidak ada in
melihat kapalg terharu melelodi utama
gerakan III
tahui masyaberat diwakoktaf bawah
kit lebih tef. Melodi uamun pada ackground
ra pekerja kerkan sosok
mberikan tekcello) yang tmenambah k
menikah deampung halaMalin turuneadanya. Wi dan masyaak mengakuMalin Kun
pada gerakakapal Malin knya sendiri.dari dua babeda dari bentroduksi, ka
l Malin Kunlihat kapal M
(Notasi 7)
arakat kilkan h, ini
erang utama frase demi
epada para
kanan tegas kesan
engan aman n dari
Wanita rakat
uinya. ndang
an ini dari
agian, entuk arena
ndang Malin dan
UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta
Bsub baingin yang bIbu M
BMalin orkestyang t
CkembaUntukpada Kabupini kedenganMalin
5G
menjasemaktidak lOmbaakan dKemulama menyeMalinampunhanya Tuhandihantdalam kemba
Bagian A daagian a (biramenggamba
belum turun Malin yang ter
Bagian B mtidak meng
trasi hingga pterjatuh kareCoda pada ali ditinggalkk mewujudka
sampelongpaten 50 Kotembali lembn cara berul semakin ja
5. GerakGerakan V mdi gelap. O
kin lama-semlama setelahk-ombak yadosa besar yrkaan Tuhanbadai sema
ebabkan ban. Melihat kenan kepada
dikarenakan. Namun tautam ombak.
m keadaan sujali ke Pantai
N
an B dihubunama 33 – 40)arkan suasan
dari kapal. rharu meliha
menceritakan gakuinya sepada puncakna didoronggerakan IV
kan oleh Man situasi ter(Notasi 24
ta ini memiliut seperti pang-ulang dauh meningg
Notasi 8
kan V/ Kutumenceritakan
Ombak yangmakin kencah itu badai yang sangat byang telah ian dan merupakin kuat. nyak awak keadaan di atTuhan. Ia sn malu kepubat yang iaSetelah itu
jud. Pada akAir Manis d
Notasi 7 Mel
ngkan denga) dan sub bagna hati Ibu Pada sub ba
at anaknya stentang sua
ebagai Ibu. knya birama g oleh Malin V ini menggalin. Perasaarsebut di da
4). Sampeloiki warna su
pada bagian dan dinamik galkan ibuny
8 Pola yang d
ukan n di tengah pg awalnya tang yang myang teramatbesar seakana perbuat kepakan balasGelombang
kapal Malin ytas kapal, iasangat menypada istrinyaa lakukan sud
Malin pukhirnya, Maldan menyatu
10
lodi utama pa
an transisi yagian b (biramMalin yang
agian b, kometelah sekianasana hati IbEmosi sem51, birama tKundang.
gambarkan an yang teralam orkestrng yang m
uara yang gelA. Dengan
yang semakya (notasi 8).
dimainkan sam
perjalanan Mtenang, perl
menandandakt kuat menghn menghantaepada Ibunysan atas dos
laut semayang terlempa bersimpuh
yesal atas apa. Malin bdah terlamba
un terkena klin yang telau dengan kar
ada bagian A
ang terbagi mma 41-43). Pg berdebar-dmponis mengn lama tidakbu Malin ya
makin naik stersebut men
suasana hatamat sedih mra, komponis
merupakan ilap dan melan melodi dakin turun me.
mpelong pada
Malin kembalahan-lahan kan akan dahampiri danam kapal Mya. Ia sadar sa besar yanakin menghapar dan tero
h dan berdoapa yang ia pbersujud danat, kapal yan
kutukan hingah menjadi brang.
menjadi dua Pada sub bagdebar saat mggambarkan
k bertemu. ang terkejut sesuai dengnggambarkan
ti Ibu Malinmenyelimutis memberikainstrumen kankolis. Orkean harmoni nggambarka
a coda
ali ke rantaubergelomba
atangnya ban mengguncaMalin. Sesaat
bahwa badang baru ia pantam kapa
ombang amba. Ia bertaubperbuat kepan meminta ang ia gunakagga ia berubbatu terbawa
sub bagian gian a, kompmenunggu Mn suasana dim
dan sedih kgan dinamikn emosi sang
n Kundang i hati Ibu Man melodi ukhas masyaestrasi pada yang dimai
an situasi dim
u. Tiba-tiba lang. Angin
adai. Benar ang kapal Mt, Malin terai ini merupperbuat. Semal Malin bing di atas kbat dan memada Ibunya ampunan kean hancur ka
bah menjadi a arus hingga
yaitu ponis Malin mana
ketika k dan g Ibu
saat Malin. utama rakat coda
inkan mana
angit laut
saja, Malin. ringat pakan makin
yang kapal minta yang
epada arena batu
a tiba
UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta
GB, C, allegroGm.
IbagiansituasitersebuKomp(notasOmbaalto.
P
tersebufiller okapal
Bdibandbadai, menyedibandbagianbiola I
Bkapal brillia
Tsub ba124), dKundamelodsaluanmagisMalin kembaketika ditonjo(notas
PUntukyang m
Gerakan V ydan D, yango dengan k
Introduksi gn b (birama i di saat Maut, suara o
ponis wujudki 9). Pada suk mulai berd
Pada bagianut menerjanoleh biola I,dalam mengBagian B tedingkan den
tiba-tiba teesal karena ding bagian n B mengguII dengan peBagian C mdari hantam
ant (cemerlanTransisi yanagian a (biradan sub bagiang yang mdi utama padng sirompak. PenggunaaKundang y
ali naik men badannya solkan adalahi 10).
Notasi 10
Pada sub bak mewujudkamemainkan
yang berjudug secara kes
kecepatan 12
gerakan V ter27-38), dan
alin mulai mombak yangkan situasi iub bagian b mdatangan me
Notasi 9 Pen
n A (birama ng badai. Me, biola II, daghadapi badaerdapat padangan bagian eringat akantelah durhaA. Pada b
unakan tandaendobelan jar
menggambarkman badai. ng). ng menghubuama 86-108ian d (biram
menangis danda etnis denk bertujuan an melodi daang perlahan
nggambarkanecara perlahh pada biola
Motif ganda
agian c, digaan penggammelodi seca
ul “Kutukanseluruhan ter20 bpm, den
rbagi atas tign sub bagian
merasakan akg mulai beini pada lowmenggambarenghantam k
nggambaran s
41-57), menelodi utama an biola altoai. a birama 58-A. Bagian in
n apa yang aka kepada iagian A mea mula 1 morak nada satukan Malin daUntuk mew
ungkan bagi), sub bagia
ma 125-132/3n menyesal
ngan mengguuntuk mend
ari sirompak n-lahan berun Malin Kun
han berubah a alto yang
ng tabuik yan
ambarkan sitmbaran tersebara tutti deng
11
n” ini memilrdiri dari 15
ngan sukat aw
ga sub bagian c (biramakan datangnyrgelombang
w section strkan situasi
kapal Malin.
suara ombak
nggambarkapada frase
o, yang meng
-65. Orkestrni menggamtelah ia lakibunya. Tanenggunakan ol (Dm). Meu oktaf. an awak kap
wujudkannya
an C denganan b (birama). Pada transatas apa ya
unakan saludapatkan wajuga bertuju
ubah menjadndang yang menjadi batumemainkan
ng diimpleme
tuasi di saat but, pada sugan teknik st
liki bentuk m57 birama. Twal 2/2 dan
an yakni suba 39-40). Suya badai. Un
g yang semtring yang dsaat badai mSuara omba
dengan instru
an situasi di antiseden b
ggambarkan
rasi bagian Bmbarkan Malkukan kepadnda mula ya
tanda mulaelodi utama
palnya dalama dibuat me
n D, terbagi a 109- 118),sisi bagian aang ia perbu
uang sirompaarna dan tanuan untuk mdi batu. Pada
mencoba unu. Pada sub n melodi de
entasikan pada
ombak besaub bagian intaccato, dan
musik empatTempo yang n dimulai den
b bagian a (bub bagian a ntuk mewuj
makin lama dimulai dari mulai menerjak digambark
umen cello
atas kapal Mbagian A inin kesibukan
B ini sangatlin yang sedda sang ibu.ang digunaka dua mol (
dimainkan
m berjuang melodi utama
atas empat s, sub bagian
a menceritakuat kepada ak. Penggunngga nada y
menggambarka sub bagianntuk bergerabagian b ini
engan motif
a instrumen b
ar menghantni dibuat bebn hanya diba
t bagian yaitdigunakan y
ngan tanda
birama 1-26)menggambaudkan gambsemakin binstrumen
ang kapal Mkan dengan b
Malin saat ki dibantu deMalin dan a
t kontras apdang mengha. Ia seakan-
kan juga ber(Gm) sedanoleh biola I
mempertahaa yang kuat
sub bagian yn c (birama an tentang Mibunya. De
naan melodiyang berkarkan situasi kn b, dengan ak dan bertai, pola yang gandang ta
biola alto
tam kapal Mberapa instruantu dengan
tu A, yaitu mula
), sub arkan baran besar. cello
Malin. biola
kapal engan awak
pabila adapi -akan rbeda ngkan I dan
ankan t dan
yakni 119-
Malin engan i dari rakter ketika
tensi aubat yang
abuik
Malin. umen nada
UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta
bass, tsedikitbagian
Bmenjaantisedgelap y
No
C
denganpada cdimainSedan
Kesim
Kmusik terhadMelalutersebuBatu”.
Kpentinadalahdi rantSebelumerenini. YdiekspmasingKepul
SmembmusikeksplopenggLangk
tujuannya agt berbeda din c ini, kompBagian D mdi batu danden merupayang diwaki
otasi 11 Horn,
Coda menggn karang. Pacoda terdapnkan oleh fgkan filler je
mpulan
Karya Penyk program. Kdap Legendaui karya ini ut melalui se. Komposisi m
ng yang terdh saat Malin tau, saat Maum memulanungkan kemYang kemudpresikan meng gerakan angan MalinSetelah men
bantu kompok. Langkah-orasi (mencaarapan deta
kah-langkah
gar didapatkibandingkanponis menggmenggambar
n kapalnya yakan implemilkan oleh su
, trumpet, dan
gambarkan sada coda iniat tiga jeni
flute dan obenis ketiga d
yesalan SebuKomposisi ma Rakyat Ma
pendengar ebuah media
musik “Penydapat pada
pada usia kalin kembalai pembuatambali setiap dian lima njadi lima gdiberi judu
n, dan Kutuknentukan judonis dalam mlangkah terari kemungail (menyemdalam pem
kan warna sun dengan mogunakan modrkan situasi yang pecah
mentasi dari uara horn, tru
n tombone mesalu
situasi batu M, orkestrasi ms filler yangboe. Filler jdimainkan ol
uah Batu memusik ini beralin Kundandapat merasa yang baru
yesalan SebLegenda Ra
kanak-kanaki ke kampunan karya mide cerita yperistiwa p
gerakan dalaul Masa Kkan. dul setiap gementransformrsebut yakngkinan timbrmpurnakan
mbuatan kary
12
uara yang taodus-modus dus Ionian da
Malin Kunkarena dihasuara salua
umpet, dan t
emainkan naduang sirompa
Malin Kundamenjadi lebig bermain sjenis kedua leh biola I, b
erupakan serisi tentang p
ng yang berasakan dan myaitu melalu
buah Batu” makyat Malin
k, saat Malinng halaman,
musik “Penyang akan di
penting dalaam karya “P
Kecil Malin
rakan, kompmasikan ceritni perenungre, orkestradetail-detail
ya ini sangat
ajam dan tegyang digun
an Mixolydindang yang
antam ombakang sirompatombone (no
da-nada seabaak
ang yang hanih lebar dansecara bersa
dimainkan biola II, dan
ebuah kompopemikiran easal dari Mi
mengikuti aluui komposis
memiliki idn Kundang. n berangkat k, dan saat Myesalan Sebitransformasam legendaPenyesalan S, Meningga
ponis melakuta rakyat Maan (merenu
asi, dan lainl aspek mutlah penting
gas. Modus nakan sebeluian.
g telah sepek. Melodi u
ak yang terkotasi 11).
agai implemen
nyut oleh ban terkesan lebamaan. Fille
oleh clarinbiola alto.
osisi musik kstra musikanangkabau, ur cerita dari musik “Pe
de penciptaanLima peris
ke rantau, saMalin berubabuah Batu”ikan ke dal
a Malin KuSebuah Batualkan Pelab
ukan beberaalin Kundangungkan setiannya), menusikal pada
g, karena ke
yang digunumnya. Pada
enuhnya berutama pada kesan magis
ntasi dari suar
adai dan menbih ramai kaer jenis pernet dan bass
yang berkoal dari kompSumatera B
ri legenda ranyesalan Se
n lima peristiwa pentingaat Malin beah menjadi ” ini, komplam karya mundang tersu” yang mabuhan, Teka
apa langkah g ke dalam kap detil ceulis notasi,
a karya mudisiplinan d
nakan a sub
rubah frase
s dan
ra
nyatu arena rtama soon.
onsep ponis Barat. akyat ebuah
stiwa g itu erada batu. ponis
musik sebut sing-anan,
guna karya erita),
dan usik). dalam
UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta
13
melakukan langkah-langkah tersebut menentukan keberhasilan komponis dalam menyampaikan isi atau alur cerita dari karya tersebut.
Komposisi musik ini menggunakan format orkestra pada umumnya yang terdiri dari seksi woodwind, brass, percussion, dan string. Tidak hanya instrumen Barat, pada karya ini juga digunakan instrumen khas Minangkabau seperti gandang tasa, saluang darek, saluang sirompak, sampelong, dan bansi yang tergabung dalam sebuah seksi bernama seksi etnis.
Komposisi musik ini juga menggunakan beberapa unsur musik Minangkabau yang diimplementasikan pada instrumen Barat seperti teknik interlocking pada talempong yang dimainkan oleh seksi string, lagu Tam Tam Buku yang merupakan lagu permainan anak-anak di Minangkabau, lagu Pelayaran pada bansi, dan tangga nada yang digunakan pada saluang sirompak serta sampelong.
Penggunaan instrumen dan unsur-unsur musik Minangkabau, tidak semata-mata dikarenakan komposisi musik “Penyesalan Sebuah Batu” ini merupakan karya musik yang berisi pemikiran ekstramusikal komponis terhadap legenda Malin kundang yang berlatar belakang di Minangkabau. Namun dengan penggunaan instrumen dan unsur-unsur musik Minangkabau memberikan karakter yang sangat kuat pada karya musik serta memberikan suatu warna baru yang dibutuhkan komponis dalam menciptakan komposisi musik. Sehingga dapat dikatakan komponis merasa instrumen dan unsur-unsur musik Minangkabau sangat membantu komponis dalam proses penggarapan karya.
DAFTAR PUSTAKA
Adler, Samuel. The Study of Ochestration. New York: W.W. Norton N Compeny, 1989.
Bogdan dan Taylor, dalam Lexy J. Moleong. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT
Remaja Rosdakarya, 1995.
Dananjaya, James. Folklor Indonesia Ilmu Gosip, Dongeng, Dan Lain-Lain. Jakarta: PT
Grafiti Per, 1984.
Hidayah, Zulyani. Ensiklopedi Suku Bangsa di Indonesia. Tk: LP3S, tt.
Partanto, Pisu A dan M. Dahlan Al Barry. Kamus Ilmiah Populer. Surabaya: Arkola, 2001.
Persichetti, Vincent. Twentieth-Century, Harmony Creative Aspect, and Practice. W.W.
Norton & Company INC, 1961.
Rachmawati, Yeni. Musik Sebagai Pembentuk Budi Pekerti. Yogyakarta: Jalasutra, 2005.
UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta
14
Stein, Leon. Structure & Style The Study and Analysis of Musical Forms. New Jersey:
Summy-Birchard Music, 1979.
Kennan, Kent Wheeler. The Technique of Orchestration Second Edition. New Jersey: Prentice
Hall.Inc, 1952.
Mack, Dieter. Sejarah Musik Jilid 3. Yogtakarta: Pusat Musik Liturgi, 1995.
UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta