PENYELIDIKAN Mererekomendasikan upaya EPIDEMIOLOGI … · ini menyebabkan adanya genangan-genangan...
Transcript of PENYELIDIKAN Mererekomendasikan upaya EPIDEMIOLOGI … · ini menyebabkan adanya genangan-genangan...
1
PENYELIDIKAN
EPIDEMIOLOGI KLB
PENYAKIT DBD DI
KABUPATEN LABUHANBATU
SELATAN SUMATERA UTARA
2016
I. Pendahuluan
1.1. Kronologis
Pada tanggal 12 Februari 2016 BTKL
PP Kelas I Medan menerima laporan dari
Dinas Kesehatan Propinsi Sumatera Utara
yang menyatakan bahwa perlu dilakukan
penyelidikan epidemiologi KLB penyakit DBD,
dimana telah terjadi kasus DBD sebanyak 37
kasus dan 3 kasus meninggal dunia.
Menindak lanjuti kejadian diatas, maka
tim BTKLPP Kelas I Medan turun melakukan
pemantauan dan Survei jentik di lokasi
kejadian yaitu di kabupaten Labuhanbatu
Selatan Desa Aek Goti, Mampang,
Ulumahuam, Kotapinang dan Sisumut.
1.2. Tujuan
a. Tujuan Umum
Pencegahan, penanggulangan serta
pemberantasan vektor penyakit DBD
sehingga diharapkan tidak terjadi
peningkatan kasus penyakit DBD.
b. Tujuan Khusus
- Mengidentifikasi tempat perindukan dan
jentik nyamuk yang ada di lokasi
kejadian.
- Melakukan uji resistensi untuk
mengetahui kerentanan nyamuk
terhadap insektisida berbahan aktif
Cynoff.
- Mengetahui gambaran epidemiologi
penyakit DBD di Kabupaten
Labuhanbatu Selatan.
- Mererekomendasikan upaya
penanggulangan dan pengendalian
penyakit DBD di desa lokasi kejadian.
II. Metode pelaksanaan kegiatan:
1. Pengumpulan data sekunder tentang
data penderita DBD berdasarkan jenis
kelamin, umur dan waktu kejadian,
kondisi lingkungan, frekuensi
melakukan fogging, jenis insektisida
yang digunakan, kecamatan yang
mengalami kejadian, 10 penyakit
terbesar dalam 1 tahun terakhir dan
data lain yang berhubungan dengan
kejadian.
2. Pengumpulan data primer penderita
DBD, karakteristik dan riwayat
penyakit serta kondisi lingkungan.
3. Survei jentik nyamuk.
4. Pembiakan jentik nyamuk hasil survei.
5. Melakukan uji kerentanan nyamuk
terhadap insektisida yang digunakan.
III. Hasil pelaksanaan kegiatan
1) Gambaran umum
Pada hari Jumat, 12 Februari 2016, tim
BTKLPP kelas I Medan bekerjasama dengan
petugas Dinas Kesehatan Kabupaten
Labuhanbatu Selatan menuju lokasi kejadian
yaitu desa Aek Goti, Mampang, Ulumahuam,
Kotapinang dan Sisumut.
Luas wilayah Kabupaten Labuhanbatu
Selatan 3.116 km2
dan jumlah penduduk
307.171 jiwa dengan 5 kecamatan yaitu
Kotapinang, Kampung Rakyat, Sei Kanan,
Silangkitang dan Torgamba. Dari 5 kecamatan
ini terdapat 54 desa/kelurahan dan 72.851
Kepala Keluarga.
Jumlah penduduk menurut Jenis
Kelamin dan Kelompok Umur adalah sebagai
berikut :
2
Grafik 1. Distribusi Penduduk Berdasarkan Kelompok Umur dan Jenis Kelamin di Kabupaten
Labuhanbatu Selatan Tahun 2015
Adapun 10 penyakit terbanyak di
kabupaten Labuhanbatu Selatan tahun 2015
adalah 1. Luka (Kecelakaan), 2. Maag
(gastroentritis), 3. Paru-paru (TBC), 4.
Gangguan perut (Dyspepsia), 5. Demam
(Malaria klinis), 6. Diabetes mellitus, 7. Stroke,
8. Vulmus laseratum, 9. Penyakit Jantung
Koroner.
Kasus Penyakit DBD yang ditemukan di
Desa Aek Goti, Aek Raso, Beringin Jaya,
Bunut, Cikampak, Kotapinang, Mampang,
Sisumut, Teluk Panji dan Ulumahuam
berdasarkan data Dinas Kesehatan
Labuhanbatu Selatan berjumlah 37 kasus
dimana 3 kasus diantaranya meninggal dunia.
Telah dilakukan Survei jentik nyamuk di
lokasi kejadian penyakit DBD di desa Aek
Goti, Mampang, Ulumahuam, Kotapinang dan
Sisumut .
Gambar 1. Survei jentik oleh petugas
kesehatan
Hasil survei ditemukan banyak jentik
dan tempat perindukan di lingkungan
terjadinya kasus DBD, hal ini berkaitan
dengan kondisi lingkungan dimana awal tahun
2016 merupakan musim penghujan. Kondisi
ini menyebabkan adanya genangan-genangan
air yang berpotensi menjadi tempat
perindukan dan perkembangbiakan jentik
nyamuk DBD. Jentik nyamuk ditemukan di
sekitar rumah penduduk. Tempat perindukkan
berupa ember-ember bekas cat yang tidak
terpakai, wadah bekas lainnya bahkan
belahan kelapa muda yang dapat menampung
air. Kondisi tempat perindukan nyamuk Aedes
Aegypti tersebut mendukung penyebaran
penyakit demam berdarah semakin cepat.
2) Upaya Penanggulangan
Upaya - upaya yang telah dilakukan adalah
sebagai berikut :
1. Survei jentik nyamuk untuk mengetahui
species nyamuk yang terdapat di Desa Aek
Goti, Mampang, Ulumahuam, Kotapinang
dan Sisumut Kabupaten Labuhanbatu
Selatan, untuk selanjutnya dilakukan uji
resistensi insektisida yang telah digunakan
selama ini. Insektisida Cynoff telah sering
digunakan dalam proses
pengasapan/fogging di Labuhanbatu
Selatan.
2. Pengasapan/fogging oleh Dinas Kesehatan
Labuhanbatu Selatan di lokasi terjadinya
kasus DBD dan sekitarnya.
0
5,000
10,000
15,000
20,000
25,000laki-lakiperempuan
3
3. Penyuluhan kepada masyarakat tentang
sanitasi lingkungan dan PHBS serta
bahaya penyakit DBD.
3) Hasil Survei Jentik
Penyakit DBD adalah penyakit infeksi
oleh virus Dengue yang ditularkan melalui
gigitan nyamuk Aedes aegypti, dengan ciri
demam tinggi mendadak disertai manifestasi
perdarahan dan bertendensi menimbulkan
renjatan (shock) dan kematian (Ditjen PPM &
PL,2001). Faktor yang mempengaruhi
kejadian penyakit DBD adalah kerentanan dan
imunitas, lingkungan seperti curah hujan,
musim, kelembaban, serta vektor
penular penyakit DBD yaitu kepadatan
nyamuk edes sp. Kepadatan populasi nyamuk
Aedes sp. Jentik/larva dan jumlah
kontainer mempunyai pengaruh terhadap
kasus penularan DBD (Suwarja, 2007).
Salah satu upaya menurunkan angka
kasus penyakit tersebut melalui
pengendalian vektor yang ditujukan untuk me
mutus mata rantai penularan. Pengendalian
vektor yang dilakukan secara
EESAA (rationale, efective, eficien,
sustainable, affective, affordable) diperlukan
kesesuaian antara metode pemberantasan
vektor yang dipilih dengan keadaan dan
perilaku vektor yang
menjadi sasaran.Nyamuk Aedes sp. adalah
nyamuk rumah yang menghisap darah pada
siang hari, gigitan nyamuk itu sendiri lebih dari
satu kali. Demam Berdarah hanya ditularkan
melalui nyamuk Aedes (betina) yang
berkembang biak didalam air jernih. Tempat
yang disukai sebagai tempat perindukannya
adalah genangan air yang terdapat dalam
wadah (kontainer) tempat penampungan air
buatan misalnya drum, bak mandi, gentong,
ember dan tempat penampungan air alamiah
misalnya lubang pohon ataupun bukan tempat
penampungan air misalnya vas bunga, ban
bekas, tempat minum burung, air tampungan
kulkas/dispenser.
Dalam Survei ini metode yang
digunakan adalah single larva method, yaitu
penangkapan dilakukan pada tiap-tiap
kontainer/tempat penampungan air yang
terdapat di dalam dan diluar rumah serta
barang-barang bekas yang bisa menampung
air dan bisa menjadi tempat perindukan
nyamuk. Dari tiap kontainer yang berisi larva,
diambil larvanya kemudian dimasukkan
kedalam botol vial dan dibawa ke laboratorium
untuk selanjutnya dilakukan identifikasi jentik
dengan buku panduan identifikasi jentik oleh
Ditjen PP & PL (2008).
3.1. Pengumpulan Jentik
Setelah dilakukan identifikasi terhadap
jentik yang ditemukan di 50 rumah tersebut,
diketahui bahwa sebanyak 21 rumah (42 %)
ditemukan jentik Aedes spp dan 29 rumah (58
%) tanpa jentik Aedes spp.
Jentik yang ditemukan di Desa Aek Goti
dari 18 kontainer yang berisi jentik,
keseluruhannya adalah jenis Aedes aegypty.
Sedangkan di Desa Sisumut dan Kotapinang
ditemukan pada 16 kontainer berisi jentik dari
jenis Aedes aegypti dan Aedes albopictus.
Berdasarkan Density Figure (DF) atau
kepadatan jentik Aedes spp yang merupakan
gabungan dari HI, CI dan BI yang dinyatakan
dengan skala 1-9 seperti tabel menurut WHO
Tahun 1972 :
Density
Figure
(DF)
House
Indeks
(% HI)
Container
Indeks
(% CI)
1 1-3 1-2
2 4-7 3-5
3 8-17 6-9
4 18-28 10-14
5 29-37 15-20
6 38-49 21-27
7 50-59 28-31
8 60-76 32-40
9 >77 >41
DF = 1 : Kepadatan Rendah
DF = 2-5 : Kepadatan Sedang
DF = 3-9 : Kepadatan Tinggi
Berdasarkan hasil survei larva dapat
ditentukan Density Figure setelah dihitung
hasil HI dan CI kemudian dibandingkan
dengan tabel larva Indeks. Apabila angka DF
kurang dari 1 menunjukkan risiko penularan
rendah, 1-5 resiko penularan sedang dan
diatas 5 risiko penularan tinggi.
4
3.2. Analisa
Hasil pemeriksaan jentik di Desa Aek
Goti, Mampang, Ulumahuam, Kotapinang dan
Sisumut menunjukkan bahwa indeks
entomologi area pengamatan adalah House
Indeks (HI) = 43,75% sedangkan Container
Indeks (CI) = 24,3% dan Angka Bebas Jentik
(ABJ) = 57,85%. Berdasarkan jenis kontainer
yang ditemukan selama Survei, terdapat
beberapa jenis kontainer dan kontainer yang
positif jentik seperti bak mandi, drum air,
ember dan ban bekas baik yang terdapat di
dalam rumah ataupun luar rumah.
Hasil pengamatan tempat
perkembangbiakan Aedes di ditemukan 21
bangunan/rumah positif jentik Aedes dari 50
jumlah bangunan yang diperiksa (HI =
43,75%). Dari 141 jumlah kontainer yang
diperiksa ditemukan 34 kontainer positif jentik
( CI = 24,3%). Hasil penelitian ini menunjukkan
semakin banyak kontainer yang ditemukan
positif jentik di area ini. Hal ini
mengindikasikan penurunan upaya
masyarakat dalam mengendalikan populasi
Aedes spp. di area ini. Kenyataan ini perlu
mendapat perhatian khusus, karena apabila
dibiarkan akan mejadikan area ini sebagai
daerah resiko penularan tinggi DBD.
Angka Bebas Jentik (ABJ) di lokasi
pengamatan hanya 57,85%, ini dapat di
dikategorikan lokasi pengamatan mempunyai
resiko penularan penyakit DBD yang tergolong
tinggi karena nilai ABJ <95%. Mengingat
bahayanya penyakit Demam Berdarah,
masyarakat harus mampu mengenali dan
mengetahui cara-cara pengendalian penyakit
ini dari segi penularannya oleh vektor nyamuk.
IV. Kesimpulan dan Rekomendasi
4.1. Kesimpulan
1. Dari hasil pengamatan larva atau
jentik di Desa Aek Goti, Mampang,
Ulumahuam, Kotapinang dan Sisumut
pada tanggal 13 – 14 Februari
2016 dan dengan menggunakan
visual larvae methode di temukan
jumlah rumah dengan larva Aedes
sebanyak 21 rumah/bangunan dari 50
rumah/bangunan yang diperiksa.
Sedangkan pada jumlah kontainer
dengan larva Aedes sebanyak 34
buah dari 141 buah kontainer yang
diperiksa. Adapun container-container
yang positif ini berupa bak kamar
mandi 5 buah, drum penampung air
sebanyak 1 buah, ember di kamar
mandi/dapur sebanyak 11 buah dan
penampungan dispenser sebanyak 3
buah. Tempat penampungan air yang
berada diluar rumah ditemukan
kontainer yang positif larva berupa
drum air sebanyak 2 buah, ember
sebanyak 1 buah dan sisanya adalah
wadah penampungan air yang berupa
ban bekas sebanyak 11 buah.
2. Tempat penampungan air di dalam
rumah masyarakat pada umumnya
sudah melakukan kegiatan PSN
dalam pengendalian vektor DBD tetapi
masih banyak TPA yang luput dari
pemantauan seperti ember dan
penampungan air dispenser,
masyarakat hanya terfokus melakukan
PSN pada bak mandi dan tong air saja.
Begitu juga dengan TPA yang berada
di luar rumah, masyarakat kurang
memperhatikan untuk melakukan
pemantauan dan kegiatan PSN di luar
rumah. Beberapa rumah dan tempat
usaha masih membiarkan tumpukan
ban bekas di halaman rumahnya
tanpa ditutupi sehingga terjadi
genangan air pada bagian ban
tersebut. Dari table interpretasi (DF)
mendapatkan hasil >5 yang bermakna
bahwa derajat penularan oleh larva
tinggi di lokasi tersebut sehingga
perlu dilakukan pengendalian segera.
4.2. Rekomendasi
1. Salah satu kegiatan pemberantasan
penyakit demam berdarah adalah
pengendalian vektor utama Ae.
Aegypti. Pengendalian vektor dapat
dilakukan dengan mudah dan ramah
lingkungan jika dilakukan pada larva
yaitu dengan Pemberantasan Sarang
Nyamuk (PSN) dengan cara :
a. Menguras bak mandi dan tempat-
tempat penampungan air
sekurang-kurangnya seminggu
sekali. Ini dilakukan dengan
5
pertimbangan bahwa
perkembangan telur menjadi
nyamuk selama7-10 hari.
b. Menutup rapat tempat penampun
gan air, tempayan, drum dan
tempat air lain.
c. Mengganti air pada vas bunga
dan tempat minum burung
sekurang-kurangnya
seminggu sekali.
d. Membersihkan pekarangan dan
halaman rumah dari barang-
barang bekas seperti kaleng
bekas dan botol pecah sehingga
tidak menjadi sarang nyamuk.
e. Menutup lubang-lubang pada
bambu pagar dan lubang pohon
dengan tanah.
f. Membersihkan air
yang tergenang diatap rumah.
g. Memelihara ikan.
Secara Kimiawi
Dikenal sebagai larvasidasi atau
larvasiding yakni cara memberantas jentik
nyamuk Aedes aegypti dengan menggunakan
insektisida pembasmi jentik (larvasida).
Larvasida yang biasa digunakan antara lain
adalah temephos yang berupa butiran-butiran
(sand granules). Dosis yang digunakan adalah 1
ppm atau 10 gram (± 1 sendok makan rata)
untuk tiap 100 liter air. Larvasida dengan
temephos ini mempunyai efek residu selama 3
bulan (Depkes RI, 2004)
2) Pengendalian Secara Biologi
Pengendalian ini dilakukan dengan
menggunakan makhluk hidup, baik dari
golongan mikroorganisme, hewan invertebrata
atau hewan vertebrata. Organisme tersebut
dapat berperan sebagai patogen, parasit atau
pemangsa. Beberapa jenis ikan pemangsa
yang cocok untuk larva nyamuk seperti ikan
kepala timah (Panchax panchax ), ikan gabus
(Gambusia affinis) dan ikan gupi lokal seperti
ikan P.reticulata (Gandahusada, 1998).
Menurut penelitian Widyastuti (2011) model
pengendalian vektor DBD Aedes
aegypti dapat menggunakan predator
M.aspericornis lebih efisien daripada
menggunakan predator ikan cupang.
V. Daftar Pustaka
Keputusan Menteri Kesehatan Republik
Indonesia Nomor : 1357 / Menkes /SK
/ XII / 2001 Tentang Standar Minimal
Penanggulangan Masalah Kesehatan
Akibat Bencana Dan Penanganan
Pengungsi Menteri Kesehatan
Republik Indonesia.
Peraturan Kepala Badan Nasional
Penanggulangan Bencana Nomor 7
Tahun 2008 Tentang Pedoman Tata
Cara Pemberian Bantuan Pemenuhan
Kebutuhan Dasar, Badan Nasional
Penanggulangan Bencana (BNPB)
WHO, Demam Berdarah Dengue, Diagnosis,
Pengobatan, Pencegahan, dan
Pengendalian.Alih Bahasa oleh
Monica Ester. Ed.2. Jakarta : EGC,
1999.
WHO & Departemen Kesehatan RI, 2003.
Pencegahan dan Penanggulangan
Penyakit DemamDengue dan Demam
Berdarah
Dengue.Jakarta.DepkesRI.2003
6
SERANGAN JANTUNG Oleh : Rumanti Siahaan, SKM, M.Kes
I. PENDAHULUAN
Serangan jantung atau infark
miokardial : (Myocardial infarction, acute
myocardial infarction, MI, AMI) adalah
terhentinya aliran darah, meskipun hanya
sesaat, yang menuju ke jantung, dan
mengakibatkan sebagian sel jantung menjadi
mati. Penyebab terbanyak serangan jantung
diakibatkan penyumbatan pembuluh darah.
Serangan jantung terutama
disebabkan oleh penyakit jantung koroner.
Pada penyakit jantung koroner, sejenis lilin
yang disebut plak terbentuk di bagian dalam
arteri jantung. Hal ini disebut atherosclerosis.
Plak terbentuk dari kolesterol dan sel-sel
lainnya. Jumlah plak meningkat perlahan-
lahan dan membuat bagian dalam pembuluh
darah menyempit. Sedikit darah dapat
mengalir melaluinya dan keping darah dapat
menumpuk di depan plak dan membuat
penggumpalan. Jika penggumpalan pecah
dan tersendat di bagian pembuluh darah yang
menyempit, maka serangan jantung terjadi.
Kebanyakan penyakit jantung koroner, yang
menyebabkan terjadinya serangan jantung
dikarenakan perilaku dan gaya hidup
penderita. Hal ini termasuk makan makanan
tak sehat, tidak banyak bergerak, merokok
dan minum terlalu banyak alkohol.
Serangan jantung adalah gawat
darurat. Beberapa menit pertama adalah
sangat penting untuk keberlangsungan
kehidupan penderita. Beberapa kerusakan
akibat serangan jantung dapat diperbaiki pada
jam pertama saja. Gejala yang utama
serangan jantung adalah sakit yang sangat
pada dada. Sakit bisa saja terjadi pada bahu,
perut, dan rahang. Suatu serangan jantung
selalu merusak otot jantung, tidak seperti
angina pectoris.
Penyakit jantung merupakan
penyebab kematian nomor satu pada orang
dewasa di Amerika. Penyakit jantung, stroke,
dan penyakit periferal arterial merupakan
penyakit yang mematikan. Di seluruh dunia,
jumlah penderita penyakit ini terus bertambah.
II. PENGENALAN JANTUNG
Klasifikasi dan rujukan luar:
Jantung adalah organ berupa otot,
berbentuk kerucut, berongga dan dengan
basisnya di atas dan puncaknya di bawah.
Apex-nya (puncak) miring ke sebelah kiri.
Berat jantung kira-kira 300 gram. Agar jantung
berfungsi sebagai pemompa yang efisien,
otot-otot jantung, rongga atas dan rongga
bawah harus berkontraksi secara bergantian.
Laju denyut-denyut jantung atau kerja pompa
ini dikendalikan secara alami oleh suatu
"pengatur irama". Ini terdiri dari sekelompok
secara khusus, disebut nodus sinotrialis, yang
terletak di dalam dinding serambi kanan.
Sebuah impuls listrik yang ditransmisikan dari
nodus sinotrialis ke kedua serambi membuat
keduanya berkontraksi secara serentak. Arus
listrik ini selanjutnya diteruskan ke dinding-
dinding bilik, yang pada gilirannya membuat
bilik-bilik berkontraksi secara serentak.
Periode kontraksi ini disebut systole.
Selanjutnya periode ini diikuti dengan sebuah
periode relaksasi pendek - kira-kira 0,4 detik -
yang disebut diastole, sebelum impuls
berikutnya datang. Nodus sinotrialus
menghasilkan antara 60 hingga 72 impuls
seperti ini setiap menit ketika jantung sedang
santai. Produksi impuls-impuls ini juga
dikendalikan oleh suatu bagian sistem syaraf
yang disebut sistem syaraf otonom, yang
bekerja diluar keinginan kita. Sistem listrik
built-in inilah yang menghasilkan kontraksi-
kontraksi otot jantung beirama yang disebut
denyut jantung.
III. FAKTOR RISIKO
Memasuki usia 45 tahun bagi pria.
Sangat penting bagi kaum pria untuk
menyadari kerentanan pria dan
7
mengambil tindakan positif untuk
mencegah datangnya penyakit jantung.
Bagi wanita, memasuki usia 55 tahun
atau mengalami menopause dini (sebagai
akibat operasi).
Wanita mulai menyusul pria dalam hal
risiko penyakit jantung setelah mengalami
menopause.
Riwayat penyakit jantung dalam keluarga.
Riwayat serangan jantung di dalam
keluarga sering merupakan akibat dari
profil kolesterol yang tidak normal.
Diabetes.
Kebanyakan penderita diabetes
meninggal bukanlah karena
meningkatnya level gula darah, namun
karena kondisi komplikasi jantung mereka.
Merokok.
Risiko penyakit jantung dari merokok
setara dengan 100 pon kelebihan berat
badan - jadi tidak mungkin menyamakan
keduanya.
Tekanan darah tinggi (hipertensi).
Kegemukan (obesitas).
Obesitas tengah (perut buncit) adalah
bentuk dari kegemukan. Walaupun
semua orang gemuk cenderung memiliki
risiko penyakit jantung, orang dengan
obesitas tengah lebih tinggi lagi.
Gaya hidup buruk.
Gaya hidup yang buruk merupakan salah
satu akar penyebab penyakit jantung -
dan menggantinya dengan kegiatan fisik
merupakan salah satu langkah paling
radikal yang dapat diambil.
Stress.
Banyak penelitian yang sudah
menunjukkan bahwa bila menghadapi
situasi yang tegang, dapat terjadi
arithmias jantung yang membahayakan
jiwa.
IV. SERANGAN JANTUNG
Penyakit jantung koroner: Plak
menumpuk di pembuluh darah jantung,
sehingga menyempit, Serangan jantung:
tiba-tiba gumpalan darah terhenti pada bagian
pembuluh darah yang menyempit.
Serangan jantung adalah suatu
kondisi ketika kerusakan dialami oleh bagian
otot jantung (myocardium) akibat dengan
mendadak pasokan darah sangat berkurang
ke bagian otot jantung. Berkurangnya pasokan
darah ke jantung secara tiba-tiba dapat terjadi
ketika salah satu nadi koroner terblokade
selama beberapa saat, entah akibat splasme -
mengencangnya nadi koroner - atau akibat
penggumpalan darah - thrombus. Bagian otot
jantung yang biasanya dipasok oleh nadi yang
terblokade berhenti, berfungsi dengan baik
segera setelah splasme reda dengan
sendirinya, gejala-gejala hilang secara
menyeluruh dan otot jantung berfungsi secara
betul-betul normal lagi. Ini sering disebut
crescendo angina atau coronary insufficiency.
Sebaliknya, apabila pasokan darah ke jantung
terhenti sama sekali, sel-sel yang
bersangkutan mengalami perubahan yang
permanen hanya dalam beberapa jam saja
dan bagian otot jantung tersebut mengalami
penurunan mutu atau rusak secara permanen.
Otot yang mati ini disebut infark.
8
Gejala Serangan Jantung
Tampak depan:
Diagram kasar dari rasa sakit akibat
serangan jantung; merah tua: biasanya terjadi
di sini; merah muda: daerah lainnya yang
mungkin.
Tampak belakang:
Gejala-gejala ini untuk setiap orang
bisa berbeda. Sebuah serangan jantung
mungkin dimulai dengan rasa sakit yang tidak
jelas, rasa tidak nyaman yang samar, atau
rasa sesak dibagian tengah dada. Kadang,
sebuah serangan jantung hanya menimbulkan
rasa tidak nyaman yang ringan sekali
sehingga sering disalahartikan sebagai
naiknya asam lambung, atau bahkan lepas
dari perhatian sama sekali.
Kondisi Jantung dapat dibagi 4 kategori:
Pertama, sehat dapat bekerja berat dan
ringan.
Kedua, dapat bekerja berat dan kalau
sudah kecapaian tidak perlu berhenti
melakukan aktivitas, tetapi cukup
mengurangi intensitas/beratnya pekerjaan
dan kalau sudah merasa fit dalam satu
dua menit intensitas kerja dapat
ditingkatkan kembali, begitu seterusnya.
Ketiga, tidak dapat bekerja berat, tapi
dapat melakukan pekerjaan ringan sehari-
hari, jika kelelahan harus segera
menghentikan aktivitas dan istirahat satu
dua menit, yang baik dengan berbaring,
tetapi jika sedang bejalan, maka istirahat
dapat dilakukan dengan diam berdiri saja.
Keempat, sudah parah, untuk berjalan
beberapa meter saja sudah kepayahan,
kadangkala perlu dipapah.
Terdapat 2 kondisi penyumbatan yang
menyebabkan agak sulitnya deteksi dini
gangguan jantung dengan mengamati kondisi
gejala klinis:
Penyumbatan Koroner, Pembuluh Darah
Koroner (Besar) tersumbat sementara dan
biasanya menyebakan sakit yang hebat,
walaupun mungkin hanya sebentar.
Penyumbatan Pembuluh Darah Kecil
(Iskemi), disebabkan oleh Kolesterol dan
juga Diabetes dimana penyakit yang
terakhir ini menyebabkan kakunya
pembuluh darah, sehingga tidak dapat
mengalirkan darah secara maksimal,
pembuluh darah kecil yang terganggu
jumlahnya banyak dan terjadi di seluruh
tubuh.
Jika sudah parah, maka gangguan
Jantung dapat dikenali dari gejala klinisnya
saja, tetapi jika masih ringan dan baru
cenderung untuk mengalami gangguan
jantung, maka Treadmill Test yang dapat
dilakukan di Laboratorium Klinik tertentu di
bawah pengawasan Dokter Jantung
merupakan salah satu cara untuk
mendeteksinya dimana keakuratannya
mencapai 85 persen, sedangkan ECG/EKG
(Elektro Kardiogram) ketepatannya hanya 15
persen, karena testnya tanpa pembebanan
dan elektrodanya juga lebih sedikit daripada
Treadmill Test, sehingga tidak dapat
mendeteksi gangguan jantung yang masih
ringan. Treadmill Test dengan pembebanan
akan dapat mendeteksi penyumbatan yang
baru sedikit, karena hasil grafik dari tiap
elektroda akan dibandingkan dan jika tidak
seragam pasti di tempat tersebut ada
gangguan. Treadmill Test selain dapat
mendeteksi Iskemi juga mendeteksi
Gangguan Irama Jantung (Aritmia) dan juga
mengetahui tingkat Kebugaran Tubuh Kita,
9
misalnya sering olahraga atau tidak dan
olahraga apa saja yang masih bisa dilakukan
dan berapa lama. Sayangnya Treadmill Test
lima kali lebih mahal daripada EKG, tetapi
tidak ada cara lain yang lebih akurat selain
Treadmil Test, karena itu dianjurkan untuk
mereka yang telah berusia 50 tahun,
walaupun tanpa keluhan apapun dan
pemeriksaan dapat dilakukan pada yang lebih
muda, jika ada riwayat sakit jantung di
keluarganya, kolesterol tinggi, diabetes dan
hipertensi.
Dipihak lain, serangan jantung
mungkin menghadirkan rasa nyeri paling
buruk yang pernah dialami - rasa sesak yang
luar biasa atau rasa terjepit pada dada,
tenggorokan atau perut. Bisa juga
mengucurkan keringat panas atau dingin, kaki
terasa sakit sekali dan rasa ketakutan bahwa
ajal sudah mendekat. Juga mungkin merasa
lebih nyaman bila duduk dibanding bila
berbaring dan mungkin napas begitu sesak
sehingga tidak bisa santai. Rasa mual dan
pusing bahkan sampai muntah, bahkan yang
lebih parah yaitu ketika sampai kolaps dan
pingsan.
Ada beberapa gejala yang lebih spesifik,
antara lain:
Nyeri. Jika otot tidak mendapatkan cukup
darah (suatu keadaan yang disebut
iskemi), maka oksigen yang tidak
memadai dan hasil metabolism yang
berlebihan menyebabkan kram atau
kejang. Angina merupakan perasaan
sesak di dada atau perasaan dada
diremas-remas, yang timbul jika otot
jantung tidak mendapatkan darah yang
cukup. Jenis dan beratnya nyeri atau
ketidaknyamanan ini bervariasi pada
setiap orang. Beberapa orang yang
mengalami kekurangan aliran darah bisa
tidak merasakan nyeri sama sekali (suatu
keadaan yang disebut silent ischemia).
Sesak nafas merupakan gejala yang biasa
ditemukan pada gagal jantung. Sesak
merupakan akibat dari masuknya cairan
ke dalam rongga udara di paru-paru
(kongesti pulmoner atau edema pulmoner).
Kelelahan atau kepenatan. Jika jantung
tidak efektif memompa, maka aliran darah
ke otot selama melakukan aktivitas akan
berkurang, menyebabkan penderita
merasa lemah dan lelah. Gejala ini
seringkali bersifat ringan. Untuk
mengatasinya, penderita biasanya
mengurangi aktivitasnya secara bertahap
atau mengira gejala ini sebagai bagian
dari penuaan.
Palpitasi (jantung berdebar-debar)
Pusing & pingsan. Penurunan aliran darah
karena denyut atau irama jantung yang
abnormal atau karena kemampuan
memompa yang buruk, bisa menyebabkan
pusing dan pingsan.
Tanda-tanda
Bagaimanapun, salah sekali Pendapat
yang mengatakan bahwa sebuah serangan
jantung datang seperti petir di siang bolong
adalah pendapat yang salah. Serangan
jantung adalah puncak bencana dari sebuah
proses kerusakan yang berlangsung lama,
yang sering melibatkan kejutan-kejutan
emosional, kekacauan fisiologis dan kelelahan
mental. Tanda-tanda peringatan dini begitu
subyektif dan begitu tersamar, sehingga
bahkan dokter yang terlatih untuk mengukur
segala sesuatu secara obyektif masih bisa
mengabaikannya.
Diagnosis
Serangan jantung terjadi ketika plak
sedikit demi sedikit tertimbun pada dinding
dalam dari arteri jantung dan tiba-tiba gugur,
menyebabkan bencana penyumbatan secara
total pada arteri dan memblokade pengaliran
darah ke arah bawah.
10
Berdasarkan gejala-gejala klinis yang
dirasakan pasien ataupun dilihat oleh dokter,
seorang dokter dapat membuat perkiraan
yang nalar tentang apakah gejala-gejala itu
mengisyaratkan serangan jantung atau tidak.
Kecurigaannya mungkin diperkuat oleh
penampilan si penderita, tingkat tekanan
darah dan bunyi detak jantung. Dokter
mungkin akan mengirimnya ke pemeriksaan
ECG dan uji darah, tetapi bila masih
merasakan nyeri, dokter barangkali akan
memberi suntikan penghilang rasa nyeri
sebelum pemeriksaan itu. Ini karena nyeri
yang menakutkan dapat membawa ke jurang
yang lebih dalam, yang bisa menyebabkan
gejala jantung. Nyeri itu juga dapat
menimbulkan dampak psikologis jangka
panjang. ECG pertama mungkin tidak
menunjukkan tanda-tanda serangan jantung
dan mungkin pemeriksaan itu harus diulang.
Kadang-kadang uji yang kedua pun masih
tidak menunjukkan perubahan, dan selama hal
ini, diagnosis akan bergantung pada
pemeriksaan darah. Sayangnya, Treadmil
Test tidak dapat dilakukan pada saat pasien
sedang sakit, oleh karena itu Treadmill Test
sebaiknya dilakukan sebelum ada gangguan
jantung apapun, tetapi dapat dilakukan bagi
mereka yang sedang dalam keadaan sehat,
walaupun sudah mengalami gangguan jantung
dan tidak ada resiko apapun melakukan
Treadmill Test, karena pembebanan dilakukan
sedikit demi sedikit, dimonitor oleh Dokter
Jantung, Mesin Treadmill dapat memberikan
alarm, jika terdapat sesuatu yang tidak lazim
dan dapat mati sendiri, jika ada parameter
kritis yang dilampaui. Jantung, seperti semua
sel tubuh lain, mengandung bahan-bahan
kimia khusus yang disebut enzim. Ketika sel-
sel jantung mengalami kerusakan, enzim-
enzim yang dilepaskan beredar bersama
aliran darah. Setelah sebuah serangan
jantung, kadar sebagian enzim ini langsung
naik, tetapi selanjutnya enzim-enzim tersebut
lekas mengurai dan karena itu tidak terdeteksi
lagi setelah sehari atau dua hari; ada enzim
yang baru dilepaskan beberapa jam atau
bebera hari kemudian tetap tinggal dalam
darah selama beberapa hari atau bahkan
beberapa minggu. Kerusakan otot jantung dan
sekaligus mengetahui apakah sudah pernah
mengalami gangguan jantung dapat dilakukan
di Laboratorium Klinik, tetapi tidak dapat
mengetahui lokasi kerusakan tersebut,
walaupun dapat mengetahui banyaknya
kerusakan. Oleh karena itu perlu dilakukan
Pemeriksaan Echo (USG) untuk mengetahui
lokasi kerusakan otot jantung yang menjadi
jaringan parut dan sudah tidak berfungsi lagi.
Klasifikasi
Dokumen konsensus tahun 2007,
mengklasifikasi serangan jantung ke dalam 5
jenis utama:
1. Tipe 1 – Serangan jantung spontan,
sehubungan dengan iskemia karena
terjadinya sesuatu pada pembuluh jantung
koroner seperti gugur/robeknya plak,
fissuring, atau dissection
2. Tipe 2 – Serangan jantung sekunder
iskemia, karena meningkatnya kebutuhan
oksigen atau berkurangnya suplai oksigen,
contohnya kejang arteri koroner, coronary
embolism, kurang darah, irama jantung tak
teratur (aritmia), tekanan darah tinggi, atau
tekanan darah rendah
3. Tipe 3 – Kematian tiba-tiba jantung yang
tidak diharapkan, termasuk cardiac arrest,
sering dengan gejala-gejala sugesti dari
serangan jantung iskemia, disertai dengan
elevasi ST baru, atau penyumbatan
cabang kiri jantung (left bundle branch
block - LBBB), atau terjadinya thrombus
segar pada arteri koroner karena
angiography dan/atau pada otopsi, tetapi
kematian terjadi sebelum contoh darah
didapatkan, atau sebelum timbulnya
biomarker jantung pada darah
4. Tipe 4 – Sehubungan dengan coronary
angioplasty atau stents:
Tipe 4a – Serangan jantung
sehubungan dengan percutaneous
coronary intervention (PCI)
Tipe 4b – Serangan jantung
sehubungan dengan stent thrombosis
pada pelaksanaan angiography atau
otopsi
5. Tipe 5 – Serangan jantung sehubungan
dengan CABG.
11
Cara Membedakan Serangan Jantung
dengan Nyeri Dada Biasa
Siapa yang tak khawatir dan takut
kalau terkena serangan jantung? Penyakit
berbahaya yang mematikan ini memang telah
menjadi momok yang menakutkan bagi
sebagian besar orang di berbagai penjuru
dunia.
Betapa tidak, serangan jantung bisa
merenggut nyawa seseorang secara tiba-tiba,
tanpa terduga. Orang yang kelihatannya sehat
karena tidak pernah mengeluhkan gejala
penyakit apapun bisa mendadak meninggal
akibat serangan jantung.
Oleh karena itu, kita patut waspada
dengan serangan mendadak yang mematikan
yang disebabkan oleh serangan jantung. Pada
dasarnya, penyakit jantung juga memiliki
tanda-tanda yang bisa dikenali dan dianalisis
oleh orang awam sekalipun asalkan sudah
mengetahui informasi awal tentang penyakit
ini.
Yang penting diketahui adalah bahwa
penyakit jantung ternyata tidak selalu identik
dengan nyeri di dada. Tidak selalu orang yang
mengeluh nyeri di dada kemudian disebut
menderita penyakit jantung, karena bisa saja
orang tersebut menderita penyakit lain seperti
asma, pneumothorax, dan lainnya.
Bagaimana cara untuk membedakan
nyeri dada yang dialami tersebut karena
diakibatkan oleh penyakit jantung atau
gangguan penyakit lainnya? Seorang ahli
kesehatan terkemuka, Dr. Rob Lamberts
menyatakan bahwa orang perlu membedakan
kapan nyeri dada serius karena serangan
jantung atau disebabkan penyakit lainnya.
Kalau nyeri dada yang diderita
terindikasi kuat mengarah kepada penyakit
jantung maka tindakan cepat untuk
menanggulanginya harus segera dilakukan
sebelum terjadinya kerusakan pada otot
jantung yang ujung-ujungnya bisa
menimbulkan kematian mendadak.
Lebih lanjut, Lamberts mengungkapkan bahwa
sesungguhnya lebih dari sepertiga pasien
penyakit jantung tidak mengeluhkan rasa nyeri
di dada. Namun, gejalanya sudah dirasakan
jauh sebelumnya yakni ketika dirasakannya
nyeri pada dada yang hilang dan timbul dalam
jangka 5-10 menit.
Namun, hal kritis tersebut seringkali
diabaikan oleh banyak orang. Untuk gejala
serangan jantung, kata yang tepatnya
sebenarnya bukan nyeri dada melainkan
sensasi di dada yang dirasakan sangat tidak
enak yakni sesak yang berat di bagian dada.
Lantas, bagaimana untuk membedakan
keduanya? Berikut merupakan penjelasannya
secara rinci.
Gejala Khas Serangan Jantung
Mari, kita perhatikan gejala khas yang
timbul pada orang yang mengalami serangan
jantung.
Dada terasa sesak dan berat sehingga
sangat sulit untuk bernafas. Mungkin
Anda pernah melihat sebuah iklan obat
sakit asma di layar kaca, dimana terlihat
seorang perempuan yang diilustrasikan
sedang merasakan sesak nafas yang
berat ibarat diikat oleh tali kuat dan
kencang. Nah, seperti itulah rasanya
sesak nafas orang yang terkena serangan
jantung.
Mengeluarkan keringat, perut terasa
mual, dan timbul perasaan cemas.
Kondisi tersebut muncul serta-merta
berbarengan dengan sesaknya nafas
sampai kesulitan saat bernafas.
Rasa sakit yang menjalar. Leher terasa
sakit, yang diikuti oleh rasa sakit pada
lengan kiri dan rahang, di bagian belakang
perut, dan juga terjadi pada salah satu
bahu.
Denyut jantung berdegup kencang atau
lebih cepat dari biasanya. Di saat yang
bersamaan, badan juga tiba-tiba merasa
sangat lemas. Dan yang patut
diperhatikan gejala-gejala berbahaya di
atas bisa terjadi sekalipun Anda sedang
beristirahat dalam arti tidak sedang
melakukan aktifitas. Namun demikian,
gejala di atas juga bisa muncul sehabis
berolahraga, setelah menghabiskan menu
makan besar, atau ketika sedang stres.
Perlu Anda ketahui, otot-otot jantung
akan mengalami kerusakan permanen setelah
terjadi serangan jantung. Untuk mencegah
terjadinya kerusakan yang lebih banyak dan
parah, segera cari bantuan jika Anda
mengalami gejala serangan jantung.
12
Nyeri Dada yang Bukan Serangan Jantung
Sebagaimana yang disebutkan di atas,
nyeri dada juga bisa disebabkan oleh hal lain
selain serangan jantung. Berikut penyebab
nyeri dada yang bukan termasuk serangan
jantung.
Timbul nyeri dada ketika sedang batuk.
Ketika Anda merasakan rasa nyeri di dada
saat batuk maka jangan khawatir karena
bukanlah termasuk gejala serangan
jantung meskipun tetap harus diobati.
Penyebabnya ialah adanya infeksi saluran
pernafasan bagian atas oleh virus.
Rasa nyeri pada rusuk. Biasanya nyeri
pada rusuk diakibatkan oleh timbulnya
penyakit lain seperti herpes zoster.
Nyeri pada otot atau tulang dada. Hal ini
dianggap wajar dan kerap terjadi justru
pada orang yang meningkatkan kegiatan
fisiknya.
Tulang rusuk yang patah. Nyeri dada
yang dialami seseorang juga bisa terjadi
karena adanya tulang rusuk yang patah
oleh berbagai sebab seperti jatuh,
berkelahi, dan lainnya.
Pneumothorax
Yakni adanya masalah pada paru-paru
yang menyebabkan nyeri di dada
sehingga mengakibatkan sesak nafas.
Adanya bekuan darah pada paru-paru.
Kondisi yang disebut juga dengan emboli
ini akan menyebabkan kondisi nyeri dada
yang merepotkan. Perlu penanganan dari
dokter untuk menghilangkan rasa nyeri
tersebut.
Penyakit tulang belakang. Anda pasti
sudah pernah mendengar penyakit
terjepitnya saraf tulang belakang. Hal
tersebut bisa menyebabkan rasa nyeri di
dada yang juga sangat mengganggu.
Gejala-gejala di atas patut
diperhatikan secara seksama untuk
mengurangi resiko terkena serangan jantung.
Karena kalau salah diagnosa maka akibatnya
akan fatal, yang mana kematian akan segera
menjemput.
Hal yang lainnya yang juga patut
diwaspadai bahwa gejala nyeri dada pada
serangan jantung waktunya sangat singkat
untuk dideteksi dan hal itu tentunya
membutuhkan tingkat kepekaan dan
responsibilitas yang tinggi.
Oleh sebab itu, penting bagi Anda
untuk memeriksakan kondisi kesehatan Anda.
Pastikan bahwa nyeri dada yang Anda alami
mengarah pada penyakit jantung atau
penyakit lainnya dan segera dapatkan
pertolongan yang tepat.
Gejala Serangan Jantung pada Wanita
Bukan Nyeri di Dada
Shutterstock Ilustrasi
Tidak ada diskriminasi gender dalam
penyakit jantung. pria maupun wanita memiliki
risiko terkena penyakit ini. Meskipun tak
mengenal gender, tetapi ada perbedaan gejala
serangan jantung antara pria dan wanita.
"Dalam serangan jantung, waktu adalah otot.
Semakin cepat anda mendapat pertolongan,
jantung akan semakin bisa diselamatkan
(Richard Krasuski, ahli penyakit jantung
Cleveland Clinic).
Hal itu berarti kita harus bisa mengenali
gejala serangan jantung. Namun, tanda-tanda
yang muncul bisa jadi bukan yang seperti kita
pikirkan, terutama jika serangan ini dialami
wanita.
"Ketika seorang wanita datang ke
rumah sakit, mereka mungkin tidak
mendeskripsikan 'serangan jantung seperti di
film', yaitu mencengkeram dada dengan rasa
sakit menjalar ke lengan," (Direktur Joan H
Tisch Center for Women dari NYU Langone
Medical Center, Nieca Goldberg).
13
Gejala-gejala seperti ada tekanan di
dada, sesak napas, atau ada tekanan di
antara bahu, sering membuat seorang wanita
berobat ke dokter. Namun, mereka tidak
menyadari bahwa itu sebenarnya adalah
serangan jantung. Sebuah penelitian pada
tahun 2013 menemukan, satu dari lima wanita
yang pernah mengalami serangan jantung,
gejala yang mereka alami bukanlah rasa sakit
di dada. Tetapi, yang dirasakan adalah sakit
pada rahang, leher, atau tenggorokan, serta
merasa amat kelelahan, mual, dan pusing.
Tidak mengenal tanda tersebut sebagai gejala
serangan jantung dapat berisiko
memperlambat penanganan medis.
Sayangnya, kebanyakan orang tidak
menyadari keluhan yang dialaminya adalah
gejala dari serangan jantung.
Faktor risiko penyakit jantung pada pria
dan wanita sebenarnya sama, yakni ada
riwayat penyakit ini dalam keluarga, obesitas,
merokok, dan hipertensi. Tetapi, wanita
memang diuntungkan karena biasanya
penyakit jantung mereka alami sedikit lebih
lambat dari pria. Hal ini karena adanya
hormon estrogen.
"Hormon estrogen menjaga fleksibilitas
pembuluh darah dan memperlancar aliran
darah," (Marla Mendelson, kardiolog dari
Center for Womens Cardiovaskular Health di
Bluhm Cardiovaskular Institute).
Penelitian telah membuktikan bahwa risiko
penyakit jantung meningkat seusai wanita
mengalami menopause, ketika menstruasi
berhenti, dan produksi estrogen menurun.
Wanita yang lebih muda yang mengalami
menopause dini kehilangan estrogennya lebih
dini pula, maka mereka juga berisiko.
Kondisi terkait kehamilan juga mampu
meningkatkan risiko penyakit jantung. Sebuah
penelitian mengaitkan diabetes gestasional-
jenis diabetes yang terjadi selama kehamilan-
dengan pengerasan arteri atau ateroklerosis.
Serupa dengan kondisi tersebut, wanita
yang mengalami peningkatan tekanan darah
selama kehamilan dikenal sebagai
preeklampsia, juga dua kali berisiko terkena
penyakit jantung pada masa mendatang.
Wanita yang memiliki faktor-faktor
risiko tersebut bisa lebih memperhatikan gaya
hidupnya. Lakukan pemeriksaan kesehatan
secara berkala, kendalikan tekanan darah,
dan berolahraga secara teratur.
10 anggapan salah tentang penyakit
jantung
Penyakit jantung hanya terjadi pada orang
gemuk saja.
Penyakit jantung tidak bisa pada anak
atau orang muda.
Wanita terbebas dari penyakit jantung.
Penyakit jantung hanya satu macam.
Jantungnya sehat, tak mungkin bisa sakit
jantung.
Tidak ada hubungan dengan serangan
stroke.
Penyakit jantung tidak dapat dicegah.
Terkena penyakit jantung karena sering
dikagetkan.
Penyakit jantung muncul karena sering
mengonsumsi menu jantung pisang.
DaftarPustaka
1. Gowan Mary & Castolli William,
Menjaga Kebugaran Jantung, tr.by:
Patuan Raja; Sugeng Hariyanto &
Sukon, PT Raja Grafindo Persada,
Jakarta, 2001.
2. Patel Chandra, Panduan Praktis
Mencegah & Mengobati Penyakit
Jantung, tr.by: Alextri Aantjono
Widodo, PT Gramedia, Jakarta, 1998.
3. Pearce Evelyn, Anatomi & Fisiologi
Untuk Paramedis, tr.by: Sri Yuliani
Handoyo, PT Gramedia, Jakarta, 2002.
4. https://www.deherba.com/cara-
membedakan-serangan-jantung-
dengan-nyeri-dada-biasa.html
5. http://health.kompas.com/read/2015/0
2/16/1024345/Gejala.Serangan.Jantu
ng.pada.Wanita.Bukan.Nyeri.di.Dada
14
BAHAYA MENGGERAKKAN
LEHER SECARA BERLEBIHAN
Oleh : Heriati Panjaitan, SKM, M.Kes
A. Bahaya Menggerakkan Leher
Pelajaran dari kasus Allya Siska
Nadya: Mengapa kita tidak boleh
menggerakkan leher secara berlebihan?
Saat pergi ke tukang cukur tertentu
atau beberapa tukang urut tradisioanl sering
kita ditawarkan untuk digerakkan leher kearah
tertentu dengan cara dihentak dan
menimbulkan bunyi “krrrkkkk”. Pengalaman
beberapa orang termasuk dari saudara saya
yang awam dengan ilmu kedokteran,
kebiasaan tersebut membuat ketagihan jika
pergi ke tukang urut dan meminta di “krrkk”…
dan mengatakan “gak ada efek sampingnya
kok”....Benarkah????
Heboh yang muncul belakangan ini
terkait dugaan malpraktek yang
mengakibatkan kematian Allya Siska Nadya
membuat saya teringat kembali dengan kisah
saudara yang sering ke tukang cukur atau
tukang urut “kkrrrkk” itu.
Saya kira ada kemiripan perlakuan
yang dialami oleh saudara saya dan almarhum
Allya. Bedanya saudara saya dimanipulasi
lehernya oleh orang yang jelas-jelas tidak
paham anatomi leher. Tapi syukurlah saudara
saya itu walau sudah di “malpraktek” oleh
tukang urut masih selamat sampai hari ini,
walau sekarang dia sudah mulai takut setelah
mencuatnya kasus Allya ini.
Seberapa bahayakah meng”krrrkk”kan leher
itu??
Dokter spesialis bedah saraf TNI AU
Dr. dr. Wawan Mulyawan, SpBS, SpKP
menuturkan dua orang mengaku ketagihan
lehernya digemeretakkan tukang cukur sampai
berbunyi krek. Alasannya leher jadi enak dan
ringan setelah bunyi krek terdengar.
Tapi perlu diketahui bahwa leher
manusia yaitu bagian tubuh dengan struktur
anatomi yang cukup kompleks, banyak
ragamnya, sempit daerahnya dan vital
fungsinya. Di leher manusia terdapat kelenjar
tiroid yang menyimpan hormon tiroid dan
sangat utama fungsinya dalam metabolisme
tubuh. Ada esofagus yang menjadi saluran
masuk makanan ke lambung. Ada trakea yaitu
saluran masuk udara bagi pernapasan dari
mulut dan hidung ke bronkus kemudian masuk
ke dalam paru-paru.
Di sekitar area leher juga terdapat
pembuluh darah penting ke otak (arteri karotis
kiri dan kanan) dan dari otak (vena jugularis
kiri dan kanan). Makin ke belakang terdapat
struktur tulang belakang bagian leher yang di
dalamnya terdapat sumsum tulang belakang
dan pembuluh darah ke otak bagian belakang
(arteri vertebralis kiri dan kanan). Semua
organ-organ itu punya fungsi yang demikian
penting, dan tak salah kalau ada yang
menyebut leher adalah 'jembatan kehidupan'
antara kepala dan tubuh bagian bawah.
Bagian leher memiliki struktur anatomi
yang kompleks, areanya sempit, dan
fungsinya vital. Menurut Dr.Wawan Mulyawan,
Sp.KP, didalam leher terdapat beragam organ
yang fungsinya vital. “Misalnya di bagian
depan ada kelenjar tiroid yang menyimpan
hormon tiroid yang berperan dalam
metabolisme tubuh. Esofagus atau trakea
yaitu saluran masuk udara buat pernapasan.
15
Selain itu, di leher juga terdapat
pembuluh darah penting ke otak. Makin ke
belakang, terdapat struktur tulang belakang
yang di dalamnya ada sumsum tulang
belakang dan pembuluh darah ke otak. Semua
organ-organ itu memiliki fungsi yang demikian
penting.
Mengingat pentingnya organ-organ
yang ada di leher, manipulasi atau
menggerakkan leher secara berlebihan
mampu berakibat fatal. Apabila tulang leher
patah, retak, atau dislokasi, maka tulang leher
menjadi tak stabil dan membuat sumsum
tulang di dalamnya cedera.
Yang tersering bukan patah, tapi dislokasi
atau melejitnya sendi yang menghubungkan
antar tulang leher.
B. Bunyi ‘krek”
Bila kamu menggerakkan sendi leher
sampai berbunyi “krek” memamerkan sudah
terjadi manipulasi pergerakan sendi secara
berlebihan.
“Bunyi krekkk itu sepertinya memang
tak terjadi dislokasi atau patah tulang leher,
namun sebetulnya dengan makin tidak jarang
digerakkan berlebihan, maka sendi lehernya
dapat makin lemah dan menyebabkan tulang
leher tak stabil. Semakin bertambah usia mulai
muncul keluhan nyeri leher kronis.
Menurut dr Wawan, hukuman mati yang
dilakukan dengan cara gantung dan penggal
leher. Kenapa harus menjadikan leher sebagai
target? Itu karena leher ditengarai sebagai
area tercepat di tubuh manusia untuk
mematikan seorang terpidana mati. Pada saat
menyembelih hewan, yang dipotong adalah
lehernya juga.
Nah, bunyi krek pada leher yang
digemeretakkan menunjukkan adanya
manipulasi pergerakan sendi secara
berlebihan. Mungkin pada beberapa kasus
menggemeretakkan leher tidak serta-merta
berujung pada dislokasi atau patah tulang
leher. Namun menurut dr Wawan, jika leher
makin sering dimanipulasi maka sendi leher
bisa makin lemah. "Ini dapat menyebabkan
instabilitas tulang leher di kemudian hari yang
bisa menyebabkan nyeri leher kronis yang
sering timbul ketika usia makin menua."
Akibat manipulasi pergerakan sendi
sekitar leher yang berlebihan bisa menjadikan
tulang leher patah, retak, atau dislokasi. Kasus
yang sering terjadi adalah dislokasi atau
melejitnya sendi yang menghubungkan antar
tulang leher. Ada 7 ruas tulang leher dan
masing-masing ruas dihubungkan oleh 2
macam sendi (diskus) dan sendi penyangga
kiri dan kanan. (prosesus artikularis superior
dan prosesus artikukaris inferor atau disebut
juga facet).
"Jika tulang dan sendi melejit, maka
hubungan persendian leher dan ruas tulang
leher menjadi tidak stabil dan dapat
mencederai sumsum tulang belakang di
dalamnya, dan selanjutnya dapat terjadi
kejadian fatal seperti dijelaskan diatas." Jika
tulang leher sampai patah maka bisa
menyebabkan kematian yang lebih cepat dan
jika diitambah lagi robeknya pembuluh darah
arteri vertebralis akibat tergores tulang leher
yang patah.
Pada masalah yang menimpa Allya
Siska, menurut dr. Wawan pergerakan sendi
leher yang berlebihan yang dikerjakan
terapisnya juga diikuti dengan dislokasi tulang
dan sendi lehernya. Bahkan mungkin terjadi
retakan tulang belakang leher.
C. Terapi Chiropractic
Terapi chiropractic yang dijalani Allya
Siska Nadya sebelum meninggal dikatakan
dokter bukan bagian dari ilmu kedokteran.
Terapi ini beda dengan ortopedi atau
fisioterapi yang jelas-jelas merupakan bagian
dari disiplin ilmu kedokteran.
Menurut dr Didik Librianto, SpOT(K)-Spine,
Ketua Ortopedi Spine Indonesia, Perhimpunan
Ahli Bedah Ortopedi Indonesia, menolak
anggapan yang mengatakan chiropractic
merupakan ilmu kedokteran. Chiropractic
16
dikatakan adalah kategori pengobatan
tradisional.
Kedokteran fisioterapi tidak mengenal
chiropractic, chiropractic merupakan bagian
dari pengobatan tradisional alternatif yang
berasal dari luar negeri, menurut dr Didik.
Berbeda dengan ilmu fisioterapi yang
didapat melalui pendidikan kedokteran dan
spesialis, ilmu chiropractic diperoleh melalui
kursus. Sifatnya (chiropractic) hanya kursus.
Chiropractic berbeda dengan fisioterapi,
apalagi ortopedi, metode yang diakui dan ada
program pendidikan serta diketahui
keamanannya.
Di leher terdapat organ penting. Jika 3
organ ini terganggu bisa menyebabkan
kematian. Dokter spesialis bedah saraf TNI
AU, Dr dr Wawan Mulyawan, SpBS, SpKP
menuturkan bahwa tiga bagian penting di
leher yakni tulang belakang bagian leher,
trakea dan pembuluh darah karotis.
Jika memotong atau menyumbat trakea, maka
aliran udara akan terhenti pasokannya ke
paru-paru. Dalam beberapa menit, organ
tubuh segera akan kekurangan oksigen. Otak
adalah organ yang paling rentan terganggu
sehingga bisa segera terjadi pingsan, jantung
berhenti dan meninggal. Hal ini bisa terjadi
hanya dalam beberapa menit hingga belasan
menit (dr Wawan).
Sementara jika kedua pembuluh arteri karotis
terpotong, maka pasokan darah ke otak
segera terhenti. Akibatnya tidak ada oksigen
yang dipasok ke otak, sehingga menyebabkan
pingsan, henti napas dan meninggal.
D. Nyeri Leher
Rasa nyeri bisa menyerang bagian
tubuh manapun, termasuk nyeri pada leher
yang sering membuat aktivitas menjadi
terganggu. Namun, nyeri leher sering
diabaikan oleh penderitanya. Padahal nyeri
leher yang tidak ditangani dengan baik dapat
menimbulkan masalah kesehatan yang lebih
serius.
Leher sendiri pada dasarnya memiliki
tugas yang berat yaitu mempertahankan posisi
kepala agar tetap tegak. Terdiri dari tulang dan
bagian lunak, seperti otot, ligamen dan saraf.
Tulang belakang bagian leher memiliki fungsi
pergerakan dan penopang berat kepala. Tidak
seperti pada tulang belakang bagian lain,
bagian leher tidak dilindungi oleh tulang lain
sehingga rentan terhadap cidera yang
menimbulkan rasa sakit dan membatasi
pergerakan.
Menurut dokter spesialis saraf, dr.
Herlina Suryawati Sp.S nyeri pada leher dapat
berasal dari daerah di dekat leher, seperti
rahang, kepala dan bahu. Sebaliknya, problem
di leher juga dapat menyebabkan bagian
tubuh yang lain mengalami nyeri, seperti
punggung atas, bahu atau lengan. Jika saraf
juga ikut terlibat dalam gejala nyeri pada leher,
penderita akan merasakan kebal (kebas),
kesemutan, atau kelemahan di lengan atau
tungkai.
Posisi saat bekerja dengan banyak
duduk di depan komputer atau posisi kerja
dengan posisi duduk kurang benar seperti
melengkung ke meja akan membuat tugas
leher menjadi semakin berat. Kebiasaan-
kebiasaan tersebut merupakan sumber
terjadinya gangguan nyeri dan rasa sakit pada
anggota badan bagian atas, khususnya
leher.
E. Berbeda dengan Tengeng
Sakit pada leher (tengeng) seringkali
dikeluhkan oleh banyak orang akibat salah
dalam posisi tidur, sehingga otot mengalami
kontraksi atau pemendekan dalam waktu lama
dan terus-menerus. Otot akan mengalami
spasme (kaku) yang mungkin terjadi bila tidur
tanpa berubah posisi kurang lebih selama dua
jam.
17
Orang normal yang tidur miring, secara
otomatis akan mengubah posisi setiap sekitar
dua jam. Tetapi jika orang itu dalam keadaan
capek, pergerakan posisi baru dilakukan
setiap empat jam sekali. Akhirnya ketika
bangun tiba-tiba leher sangat sakit
saat hendak menoleh ke kanan maupun ke
kiri atau dalam bahasa medis disebut dengan
tortikolis.
Nyeri leher berbeda dengan tengeng.
Nyeri leher yang terjadi pada leher bagian
belakang banyak penyebabnya, terjadi melalui
proses yang lama kemudian merasakan sakit
yang memuncak sebagai akibat dari aktivitas
yang membuat leher lelah. Sedangkan
tengeng paling sering terjadi akibat posisi tidur
yang salah, yang biasanya mengakibatkan
kesulitan menoleh ke kiri atau ke kanan dan
itu terjadi biasanya dalam waktu beberapa hari
saja.
Kondisi tengeng sering disalah artikan
masyarakat kita sebagai nyeri leher, karena
itu, nyeri leher seringkali dianggap sebagai
kejadian biasa yang akan hilang dengan
sendirinya. Padahal antara nyeri leher dan
tengeng sangat berbeda.
F. Cermati Gejalanya
Gejala yang bisa terjadi tidak sekadar
nyeri (neurologi RS dr.Kariadi Semarang), ada
beberapa gejala yang bisa dirasakan. Di
antaranya nyeri atau kaku pada leher atau
tengkuk atau sekitar pundak. Pusing atau sakit
kepala. Nyeri yang dirasakan terus-menerus
atau hilang timbul. Nyeri menjalar atau
kesemutan ke daerah lengan sampai tangan,
nyeri pegal atau tajam (seperti ditusuk jarum)
pada bagian leher atau pundak atas serta
nyeri saat menggerakkan leher, seperti
menunduk, menengok atau menengadah.
G. Gejala Dari Penyakit Lain
Dosen FK Undip ini mengungkapkan
rasa sakit kronis biasanya merupakan gejala
dari gangguan kesehatan yang mendasari.
Beberapa penyebab umum seperti infeksi,
tumor dan kelainan bawaan tulang belakang.
Pada beberapa orang, adanya masalah tulang
belakang bagian leher menimbulkan rasa sakit
di punggung atas, bahu dan lengan. Pada
penyakit kantung empedu juga dapat
menyebabkan nyeri pada bahu dan leher
sebelah kanan pada penderitanya. Kondisi ini
juga sering didapat penderita menginitis.
Menginitis adalah peradangan pada selaput
tipis yang mengelilingi otak dan sumsum
tulang belakang. Gejala khas pada penyakit ini
yaitu leher kaku, rasa nyeri disertai dengan
demam dan rasa sakit kepala parah.
Oleh karena itu, perhatikan gejala lain yang
menyertai nyeri leher. Bisa jadi rasa nyeri
tersebut merupakan manifestasi dari penyakit
yang lebih parah.
H. Rekomendasi
1. Disarankan agar tak menggerakkan leher
secara berlebihan, baik oleh diri sendiri,
tukang cukur, tukang pijat, bahkan oleh
orang yang mengaku profesional dan
mempunyai sertifikat khusus itu.
2. Jika anda mempunyai masalah dengan
nyeri leher, punggung, atau nyeri pinggang,
apapun penyebabnya (kaku otot, saraf
terjepit, skolisos, dll) sebaiknya konsultasi
ke tenaga profesional, seperti spesialis
saraf, bedah saraf, dokter ortopedi, dokter
fisik dan rehabilitasi, bahkan tak ada
salahnya ke dokter umum atau fisioterapi.
Untuk tubuh kita yang fungsinya sangat-
sangat penting kok coba-coba????
DAFTAR PUSTAKA
Muhamad Reza Sulaiman.
Perhimpunan Ahli Bedah Ortopedi
Tegaskan Chiropractic Beda
dengan Fisioterapi. www./http/ detik
Health. Jumat, 08/01/2016 17:36 WIB.
Nurvita Indarini. Setelah Baca
Penjelasan Dokter Ini, Yakin Masih
Mau Gemeretakkan Leher?
www./http/ detik Health. Sabtu,
09/01/2016 13:08 WIB
Nurvita Indarini. Penting! Jika 3
Bagian Penting Leher Ini
Terganggu Bisa Berujung Kematian.
www./http/ detik Health. Sabtu,
09/01/2016 16:00 WIB
Pitra, Nyeri Leher Beda Dengan
Tengeng, | Sehat | 13 Februari 2015
14:59 wib.
18
ARKL SUMUR GALI
MASYARAKAT
DI SEKITAR TEMPAT
PEMBUANGAN AKHIR (TPA)
SAMPAH KOTA MEDAN
PROPINSI SUMATERA UTARA
TAHUN 2015
I. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Hasil Riskesdas 2010 menunjukkan
bahwa jenis sumber utama air untuk seluruh
keperluan rumah tangga pada umumnya
menggunakan sumur gali terlindungi (27.9%)
dan sumur bor/pompa (22.2%) dan air
ledeng/PAM (19,5%).
Sumur gali sebagai salah satu sarana
yang paling umum digunakan oleh masyarakat
untuk mengambil air tanah dangkal dan
dipergunakan sebagai sumber air minum,
paling mudah terkontaminasi oleh rembesan
yang berasal dari sarana pembuangan air
kotor, jamban dan kotoran hewan.
Pencemaran terhadap air sumur gali ini
terutama rentan terjadi di daerah - daerah
pemukiman yang padat penduduknya
misalnya pada pemukiman kumuh.
Penelitian Kurniawan (2006), studi
kasus di TPA Galuga Cibungbulong Bogor
menunjukkan hasil pengukuran parameter fisik,
kimia dan mikrobiologi air sumur di wilayah
sekitar TPA Galuga telah melampaui ambang
batas maksimum yang diperbolehkan.
Terdapat 11 parameter yang telah malampaui
ambang batas maksimum yang diperbolehkan
menurut persyaratan Baku Mutu Air Kelas I,
yaitu : Bau, Rasa, Ph, DO, BOD5, COD,
Amonia, Nitrit, Seng, Bakteri Coliform dan
Fecal Coli.
Penelitian Arbain dkk, (2008) tentang
pengaruh air lindi tempat pembuangan akhir
sampah Suwung terhadap kualitas air tanah
dangkal sekitarnya di Kota Denpasar,
menunjukkan beberapa parameter melebihi
ambang batas, yaitu : TDS, BOD, COD, DO,
PO4, NO3, NO2, NH3, Besi, H2S, Fenol dan Cl.
Dampak yang ditimbulkan dari
penurunan kualitas air adalah terjadinya
berbagai penyakit. Menurut Soemirat (2009)
risiko kesehatan yang berhubungan dengan
pencemaran air secara umum dapat
diklasifikasikan menjadi dua yakni bahaya
langsung dan bahaya tak langsung. Bahaya
langsung terhadap kesehatan manusia dapat
terjadi akibat mengkonsumsi air yang tercemar.
Risiko tersebut dapat dianalisis dengan
menggunakan pendekatan analisis risiko
kesehatan lingkungan (ARKL). Tujuan dari
ARKL adalah untuk mengetahui karakterisasi
efek-efek yang potensial merugikan kesehatan
manusia oleh pajanan risk agent/zat zat toksik.
Risiko itu sendiri didefenisikan sebagai
probabilitas suatu efek merugikan pada suatu
organisme, sistem atau (sub) populasi yang
disebabkan oleh pemajanan suatu agent
dalam keadaan tertentu.
Berdasarkan uraian diatas, maka
BTKL PP Medan sebagai Unit Pelaksana
Teknis Kementerian Kesehatan RI melakukan
kajian analisis risiko kesehatan lingkungan
sumur gali penduduk disekitar TPA sampah di
Kota Medan. Diharapkan kajian tersebut
dapat sebagai bahan masukan bagi
Pemerintah Kota Medan mengenai dampak
dari keberadaan TPA sampah terhadap
kualitas air sumur gali dan kesehatan
masyarakat yang berada dekat dengan
lingkungan TPA sampah dan risiko yang dapat
timbul dari air sumur gali yang tercemar oleh
air lindi, sehingga risiko timbulnya penyakit
baik itu yang bersifat karsinogen maupun non
karsinogen dapat dihindari.
1.2. Permasalahan
Belum diketahuinya kualitas air
sumur gali masyarakat di sekitar tempat
pembuangan akhir (TPA) sampah di Kota
Medan yang kemungkinan tercemar oleh
air lindi dan sumber pencemaran lain.
1.3. Tujuan
1. Untuk mengetahui kualitas air sumur
gali masyarakat di sekitar TPA
sampah di Kota Medan.
2. Menganalisis risiko yang dapat
terjadi akibat air sumur gali yang
tercemar oleh air lindi.
19
1.4. Metode Kegiatan
a. Sasaran
Air lindi, sungai dan sumur gali
masyarakat di sekitar TPA sampah
Kota Medan.
b. Waktu, Tempat dan Pelaksanaan :
- Waktu pelaksanaan kegiatan
Monitoring Kualitas Air Minum
PDAM adalah pada bulan April
2015.
- Pelaksaaan kegiatan dilakukan
di daerah pemukiman sekitar
TPA sampah Kota Medan.
II. Analisis Risiko Kesehatan Lingkungan
(ARKL)
Analisis risiko (risk asessesment) yaitu,
karakterisasi efek-efek yang potensial
merugikan kesehatan manusia oleh pajanan
risk agent atau zat zat toksik. IPCS (2004a)
mendefinisikan analisis risiko sebagai proses
yang dimaksudkan untuk menghitung atau
memperkirakan risiko pada suatu organisme
sasaran, sistem atau subpopulasi, termasuk
identifikasi ketidakpastian yang menyertainya,
setelah terpajan oleh agent tertentu, dengan
memperhatikan karakteristik yang melekat
pada agent yang menjadi perhatian dan
karakteristik sistem sasaran yang spesifik.
Risiko itu sendiri didefinisikan sebagai
probabilitas suatu efek merugikan pada suatu
organisme, sistem atau subpopulasi yang
disebabkan oleh pemajanan suatu agent
dalam keadaan tertentu.
Dasar dasar penilaian risiko , mencakup
unsur unsur :
1. Koleksi data dan evaluasi ( data collection
& evaluasi )
2. Penilaian pemaparan ( exposure
assessment )
3. Penilaian toksisitas ( toxicity assessment )
4. Karakteristik dari risiko ( risk characteristic )
III. PELAKSANAAN KEGIATAN
Kegiatan ini bertujuan menganalisis
risiko kesehatan yang timbul akibat indikasi
pencemaran air sumur gali masyarakat
disekitar TPA sampah Kota Medan. Untuk
mendukung data yang lebih akurat maka
dilakukan pengambilan contoh uji air lindi,
sungai dan sumur gali masyarakat disekitar
TPA sampah, kemudian dianalisa di
laboratorium BTKL PP Kelas I Medan
sehingga diketahui, karakteristik air lindi,
kualitas air sungai dan sumur gali penduduk.
Data hasil analisa contoh uji kemudian
di tabulasi dan dianalisa lebih lanjut untuk di
identifikasi pencemaran parameter air lindi
terhadap air tanah (sungai dan sumur gali).
Analisa lanjutan menggunakan metode
statistik regresi linier (R2) untuk menentukan
hubungan sebab-akibat (korelasi) antara
variabel air lindi sebagai pencemar dengan air
sungai dan sumur gali sebagai objek yang
dicemari. Kriteria untuk mengetahui hubungan
tersebut adalah sebagai berikut.
Jika Nilai (R2) = - (negatif) : Tidak ada
korelasi
Jika Nilai (R2) = 0,00 – 0,199 : Hubungan
korelasinya sangat lemah
Jika Nilai (R2) = 0,20 – 0,399 : Hubungan
korelasinya lemah
Jika Nilai (R2) = 0,40 – 0,599 : Hubungan
korelasinya sedang
Jika Nilai (R2) = 0,60 – 0,799 : Hubungan
korelasi kuat
Jika Nilai (R2) = 0,80 – 1,0 : Hubungan
korelasinya sangat kuat
Kemudian dilakukan pemetaan zat
kontaminan/risk agent pada air sumur gali
yang berasal dari air lindi, menggunakan
metode grafik radar pada Software Microsoft
Excel 2007. Setelah mendapatkan gambaran
parameter pencemaran pada air sumur gali
kemudian dilakukan analisis risiko kesehatan
lingkungan terhadap risk agent tersebut.
Tahapan analisis risiko terdiri dari empat tahap
yaitu identifikasi bahaya, analisis risiko,
manajemen risiko dan komunikasi risiko.
Analisis risiko menggunakan sains, teknik,
probabilitas dan statistik untuk memperkirakan
dan menilai besaran kemungkinan risiko
kesehatan dan lingkungan yang akan terjadi
sehingga pihak yang peduli mengetahui
bagaimana cara mengendalikan dan
mengurangi risiko tersebut.
Lokasi kegiatan adalah pemukiman
masyarakat yang berada dekat dengan tempat
pembuangan akhir sampah Kota Medan yaitu
TPA sampah Terjun di Kecamatan Medan
Marelan Kota Medan dan TPA sampah Namo
20
Bintang di Kecamatan Pancur Batu Kabupaten
Deli Serdang.
IV. HASIL KEGIATAN
4.1. Gambaran Umum
Kota Medan memiliki luas 26.510 hektar
(265,10 km²) atau 3,6% dari keseluruhan
wilayah Sumatera Utara. Dengan demikian,
dibandingkan dengan kota/kabupaten lainnya,
Medan memiliki luas wilayah yang relatif kecil
dengan jumlah penduduk yang relatif besar.
Secara geografis kota Medan terletak pada 3°
30' - 3° 43' Lintang Utara dan 98° 35' - 98° 44'
Bujur Timur. Untuk itu topografi kota Medan
cenderung miring ke utara dan berada pada
ketinggian 2,5 - 37,5 meter di atas permukaan
laut. Secara administratif, batas wilayah
Medan adalah sebelah utara Selat Malaka,
sebelah selatan Kabupaten Deli Serdang,
sebelah barat Kabupaten Deli Serdang,
sebelah timur kabupaten Deli Serdang.
Pada tahun 2012, penduduk Kota
Medan mencapai 2.122.804 jiwa. Dibanding
hasil Proyeksi Penduduk 2012, terjadi
pertambahan penduduk sebesar 5.580 jiwa
(0,26%). Dengan luas wilayah mencapai
265,10 km², kepadatan penduduk mencapai
7.987 jiwa/ km².
Jumlah penduduk merupakan salah satu
faktor yang mempengaruhi timbulan sampah,
makin besar jumlah penduduk suatu kota
maka semakin besar pula timbulan sampah
yang terdapat pada kota tersebut. Dengan
demikian diperlukan peran serta masyarakat
dalam mereduksi produksi sampah yang
dihasilkan melalui daur ulang mulai dari
sumber sampah sampai di lokasi pembuangan
akhir. Jumlah penduduk juga dijadikan
sebagai pedoman dalam menentukan jumlah
kebutuhan tenaga kerja dan bentuk
kelembagaannya. Kebutuhan tenaga kerja
sebagai tenaga pengumpul adalah 1 : 1.000
dan tenaga muat untuk pengangkutan sampah
ke tempat pembuangan akhir terhadap jumlah
penduduk adalah 1 : 1000. Artinya dalam 1000
orang penduduk dibutuhkan 1 orang tenaga
pengumpul dan 1 orang tenaga pengangkutan.
4.2. Pengelolaan Sampah Kota Medan
4.2.1. Pewadahan
Untuk saat ini di pemukiman Kota
Medan cara pewadahan sampah yang
dilakukan adalah pola individual dan
terbatas pada kegiatan komersial
sementara kegiatan domestik belum
dilakukan pewadahan. Wadah-wadah
individual ini di tempatkan di depan
rumah, bangunan dan ruko di
sepanjang jalan dan bentuk wadah
yang digunakan bemacam-macam
yang terbuat dari keranjang anyaman
bambu, drum bekas, wadah sisa cat
dan wadah sampah khusus yang
dibuat dari tembok permanen. Wadah-
wadah tersebut tidak tertutup dan
dibiarkan terbuka, jika terdapat sisa-
sisa makanan seringkali dimasuki oleh
binatang sehingga sampah-sampah
berserakan disekitar wadah, sehingga
mengurangi nilai estetika kota.
4.2.2. Pengumpulan Dan Pengangkutan
Pengumpulan sampah dilakukan
dari setiap sumber timbulan pada
jalanan protokol dengan menggunakan
Tripper Truck atau dikenal dengan pola
individual langsung sedangkan untuk
jalanan yang tidak bisa dilalui oleh
Tripper Truck pada pemukiman
penduduk dilakukan dengan
menggunakan gerobak sampah atau
becak sampah. Kegiatan ini dilakukan
2 kali dalam sehari yaitu pagi dan siang.
Proses kegiatan pengumpulan dan
pengangkutan sampah di Kota Medan
menggunakan dua cara yaitu:
1) Cara pertama yaitu, dari sumber
timbulan (sampah rumah tangga)
dikumpulkan dan diangkut oleh
gerobak/becak sampah ke TPS
yang sudah disediakan setelah itu
diangkut menggunakan Armroll
truck ke TPA.
2) Cara kedua yaitu, dari sumber
timbulan (sampah rumah tangga,
pertokoan, sisa pembangunan,
pasar) diangkut menggunakan
Tripper truck langsung ke TPA.
21
4.2.3. Tempat Pembuangan Akhir (TPA)
Sampah
Secara fungsional Kota Medan
telah memiliki 2 (dua) yaitu TPA Terjun
yang berada di Kecamatan Medan
Marelan dengan luas areal kurang lebih
14 Ha dan TPA Namo Bintang yang
terletak di Kecamatan Pancur Batu,
Deli Serdang dengan luas 25 Ha.
Namun secara operasional TPA yang
beroperasi hanya TPA Terjun yang
menampung seluruh sampah dari 21
kecamatan yang ada di Kota Medan.
Kegiatan TPA sampah Terjun sejak
awal dioperasikan menggunakan
sistem terbuka (open dumping).
4.2.4. Pemilahan Dan Pengolahan
Pemilahan sampah dilakukan
setelah sampah sampai di lokasi
pembuangan akhir. Sampah-sampah
yang dipilah adalah berupa plastik yang
berasal dari botol minuman mineral dan
kaleng alumunium bekas minum atau
sampah- sampah yang memiliki nilai
ekonomi dan bisa dijual cepat. Jumlah
pemulung yang memanfaatkan sampah
dilokasi pembuangan akhir relatif
sedikit. Pemulung ini merupakan
masyarakat penduduk asli yang
memiliki tempat tinggal sekitar lokasi
pembuangan akhir.
4.3. Identifikasi Parameter Pencemar
Identifikasi pencemaran parameter air
lindi terhadap air tanah (sungai dan sumur
gali) menggunakan metode statistik regresi
linier (R2) (Grafik terlampir) untuk menentukan
hubungan sebab-akibat (korelasi) antara
variabel air lindi sebagai pencemar dengan air
sungai dan sumur gali sebagai objek yang
dicemari. Adapun hubungan tersebut adalah
sebagai berikut.
OBJEK (R2) KRITERIA
Air Sungai 0.982 Hubungan korelasinya sangat kuat
Sumur Gali 1670 0.779 Hubungan korelasi kuat
Sumur Gali 1671 0.801 Hubungan korelasinya sangat kuat
Sumur Gali 1674 0.871 Hubungan korelasinya sangat kuat
Sumur Gali 1675 0.776 Hubungan korelasi kuat
Sumur Gali 1676 0.654 Hubungan korelasi kuat
Sumur Gali 1677 0.680 Hubungan korelasi kuat
Sumur Gali 1678 0.879 Hubungan korelasinya sangat kuat
Sumur Gali 1679 0.909 Hubungan korelasinya sangat kuat
Sumur Gali 1694 0.660 Hubungan korelasi kuat
Sumur Gali 1695 0.761 Hubungan korelasi kuat
Data diatas memberikan kesimpulan bahwa air lindi telah mencemari air sungai dan air sumur
gali masyarakat di sekitar TPA sampah Kota Medan. Kemudian pemetaan zat kontaminan/risk agent
air lindi pada air sumur gali dapat dilihat pada gambar berikut ini.
22
Hasil pemetaan menunjukkan bahwa
ada 5 (lima) parameter air lindi yang bertindak
sebagai kontaminan pada air tanah (air sungai
dan air sumur gali) yaitu parameter Amoniak,
COD, Sianida, Nitrat, TDS dan Klor. Hal ini
dibuktikan dengan hasil analisa contoh uji air
sungai dan sumur gali masyarakat, dimana 5
(lima) parameter termasuk parameter yang
tidak memenuhi baku mutu pada air sungai
dan 3 (tiga) parameter yang tidak memenuhi
baku mutu pada air sumur gali yaitu Nitrat,
TDS dan Klor.
4.4. Analisis Risiko Kesehatan Lingkungan
4.4.1. Identifikasi Bahaya Kesehatan
Berdasarkan hasil identifikasi
pencemaran, ada 3 (tiga) parameter air lindi
yang bertindak sebagai kontaminan pada air
sumur gali, yaitu parameter Nitrat, TDS dan
Klor, sedangkan 6 (enam) risk agent lain (Bau,
Warna, Kekeruhan, Kesadahan, Detergent
dan Zat Organik) berasal dari intrusi sumber
pencemaran lain atau sebagai akibat dari
reaksi pencemaran air lindi pada air sumur gali
sehingga memicu peningkatan konsentrasi ke
enam parameter tersebut. Identifikasi bahaya
yang mempunyai efek karsinogenik dan non
karsinogenik adalah Nitrat, Klor dan Detergent.
Efek kesehatan dari ketiga kontaminan
tersebut bagi manusia adalah sebagai berikut.
1. Nitrat
Nitrat merupakan senyawa kimia yang
mengandung ion nitrat poliatomik, yang terdiri
dari satu atom nitrogen dan tiga atom oksigen,
bersama-sama memiliki muatan bersih negatif
tunggal. Dalam pengobatan, nitrat adalah
obat-obat yang digunakan untuk mengobati
kondisi jantung seperti angina, dan telah
digunakan selama lebih dari satu abad.
6070
1672
1054
1920
88
76
558
692
353
118
251
391
4.9 31
827.2
23.97 1.65
0.048
0.049
0.041
0.037
0.026
0.046
0.024
0.015
0.042
0.036
0.024
5.8
0.326 499.8
849.7
3.749
23.99
362.5
424.9
109.9
14.75
154.9
164.9
1.5779
0.2648
0.0634
0.0672
0.0323
0.0125
0.0012 0.0042 0.203
0.0022
0.0138
0.1329
0.99
0.99
0.99
8
3.8
4.7 2.7
0.99
0.99
1.7
42.5
109
4.9 19 6 45.5
0.09
0.016
0.004
0.011
0.0019
0.0019
0.005
0.0019 0.04
0.007
0.0019
0.0019
106
AIR LINDI
AIR SUNGAI
SUMUR 1670
SUMUR 1671
SUMUR1674
SUMUR 1675
SUMUR 1676
SUMUR 1677
SUMUR 1678
SUMUR 1679
SUMUR 1694
SUMUR 1695
PETA PARAMETER PENCEMAR
TDS TSS Amoniak (NH3) Kromium Val.6
Klor Nitrit Nitrat BOD
COD Sianida Minyak dan Lemak
TDS
NITRAT
COD
AMONIAK
SIANIDA
KLOR
23
Terlalu banyak nitrat bisa berbahaya bagi
kesehatan, jika kadar nitrat dalam darah
meningkat terlalu tinggi, dalam beberapa
kasus menyebabkan kurangnya penyerapan
oksigen oleh tubuh. Ion nitrat mengandung
oksigen, dan ketika bagian ini berikatan
dengan hemoglobin dalam sel darah, itu akan
menahan unsur oksigen, mengurangi
kemampuan darah secara keseluruhan untuk
membawa oksigen. Kondisi ini kadang-kadang
terlihat pada bayi baru lahir dan bayi < 6 bulan
(http://www.sridianti.com/ pengertian -
nitrat.html).
2. Klor
Klorin (Cl2) merupakan salah satu unsur
yang ada di bumi dan jarang ditemui dalam
bentuk bebas. Pada umumnya klorin dijumpai
dalam bentuk terikat dengan unsur atau
senyawa lain membentuk garam natrium
klorida (NaCl) atau dalam bentuk ion klorida di
air laut. Dalam kehidupan manusia, klorin
memegang peranan yang sangat penting yaitu
banyak benda-benda yang digunakan sehari-
hari mengandung klorin seperti peralatan
rumah tangga, alat-alat kesehatan, kertas,
obat dan produk farmasi, pendingin,
semprotan pembersih, pelarut dan berbagai
produk lainnya (Hasan. A. 2006). Adapun efek
klinis yang dapat ditimbulkan yaitu (Badan
POM RI. 2010) :
1) Keracunan akut
a. Terhirup :
Iritasi mukosa membran terjadi
pada 0,2-16 ppm dan batuk pada
30 ppm. Terhirup pada 500 ppm
selama 5 menit menyebabkan fatal
pada manusia dan 1000 ppm
menyebabkan fatal setelah
beberapa kali bernafas dengan
dalam. Kecelakaan di tempat kerja
terjadi menyebabkan luka bakar
pada hidung dan mulut dengan
rhinoreehea, gangguan pernafasan
dengan batuk, tersedak, mengi,
muntah, hemoptysis, nyeri
substernal, dyspnea dan sianosis,
tracheobronchitis, dilaporkan juga
edema paru dan pneumonitis
berkembang dengan cepat atau
kemungkinantertunda.batuk umum
nya meningkat dengan sering dan
akan menjadi parah setelah 2-3
hari dan menjadi produktif dengan
adanya sputum mucopurulen yang
tebal setelah 14 hari. Kerusakan
paru biasanya tidak permanent.
Gangguan pernafasan biasanya
reda dalam 72 jam. Pada
konsentrasi tinggi, klorin
menyebabkan keadaan sesak
nafas disebabkan oleh kram pada
otot laring dan pembengkakan
pada membrane mukosa. Gejala
lainnya adalah salviasi,
kegelisahan, bersin, muka pucat,
kemerahan pada wajah,
kelemahan, suara serak, sakit
kepala, pusing dan gangguan
umumu kegelisahan dan
kegembiraan. Terhirup secara
berlebihan menyebabkan kematian
karena henti jantung.
b. Kontak dengan kulit :
Konsentrasi tinggi menyebabkan
iritasi pada kulit dan menyebabkan
luka bakar dan sensasi seperti
ditusuk, inflamasi dan
pembentukan vesikula. Kontak
dengan cairan menyebabkan luka
bakar, blister/melepuh, kerusakan
jaringan tissue dan frosbit (radang
dingin).
c. Kontak dengan mata :
Terpapar gas klorin dengan
konsentrasi 3-6 ppm
menyebabakan kemerahan, rasas
nyeri, pandangan kabur dan
lakrimasi. Kontak secara langsung
dengan cairan menyebabkan luka
bakar. Klorin larut dalam air dan
ditempatkan ke dalam ruang
anterior mata kelinci menyebabkan
peradangan yang parah, opasitas
pada kornea, atropi pada iris dan
luka pada lensa.
d. Tertelan:
Tertelan gas merupakan hal yang
tidak mungkin. Tertelan cairannya
menyebabkan luka bakar pada
bibir, mulut dan membran mukosa
pada saluran pencernaan,
24
kemungkinan menyebabkan ulser
atau perforasi, nyeri abdomen,
takikardia, prostration dan sirkulasi
gagal.
2) Keracunan kronik
a. Terhirup :
Orang yang terpapar secara
berulang pada konsnetrasi rendah
menyebabkan chlorane,
kekurangan penciuman
dantolerance build-up. Terpapar
dalam jangka waktu lama dan
secara berulang pada 0.8 – 1.0
ppm menyebabkan permanen
penurunan fungsi paru meskipun
penurunannya tidak parah
(moderat).
b. Kontak dengan kulit :
Gejala tegantung pada konsentrasi
dan lamanya paparan. Paparan
yang berulang atau dalam jangka
waktu lama menyebabkan
konjungtivitis atau gejala pada
keracunan akut.
c. Kontak dengan mata :
Gejala tegantung pada konsentrasi
dan lamanya paparan. Paparan
yang berulang atau dalam jangka
waktu lama menyebabkan
dermatitis atau gejala pada
keracunan akut.
d. Tertelan:
Efek pada reproduksi pernah
dilaporkan
3. Detergent
Detergent atau surfaktan sintesis
merupakan zat yang bersifat toksik atau racun,
jika tertelan dalam tubuh. Detergent
mengandung zat kimia Dietanolamine
[(HOCH2CH2)2NH)], efek kesehatan dari
paparan Dietanolamine pada manusia
menimbulkan efek akut (jangka pendek)
menyebabkan iritasi hidung dan tenggorokan,
dan iritasi kulit (US EPA, 111-42-2, 1999).
Tidak ada informasi yang tersedia baik dari US
EPA (United States Environmental Protection
Agency) maupun National Institute for
Occupational Safety and Health (NIOSH)
tentang efek karsinogenik dari Dietanolamine
pada manusia. Selain itu Detergent
mengandung zat aditif lain seperti golongan
amonium kuartener dan beberapa jenis
surfaktan seperti Sodium Lauril Sulfat (SLS)
dan Sodium Lauret Sulfate (SLES). Golongan
amonium kuartener ini dapat membentuk
senyawa Nitrosamin yang bersifat
karsinogenik (Said. N. I, 2006).
25
4.4.2. Analisis Dosis Respon
No Risk Agent RfD Efek Kritis dan Referensi
1. Nitrat/Nitrate 1.6E+0 mg/kg/day
Pajanan nitrat bersifat karsinogenik menyebabkan methemoglobinemia. Methemoglobin (MetHb) adalah hasil suatu oksidasi hemoglobin yang tidak mempunyai kemampuan lagi untuk mengangkut oksigen. Mekanismenya adalah terjadi oksidasi Fe dalam darah dari ferro menjadi ferri. Oksidasi ini mengubah warna Hb menjadi coklat kehitaman. Methemoglobin yang hanya dibentuk dalam jumlah kecil dapat direduksi kembali menjadi hemoglobin didalam eritrosit. Pemben-tukan methemoglobin dalam jumlah besar membuat proses regenerasi pada eritrosit tidak cukup dan kemampuan darah untuk transport oksigen berkurang dengan nyata. Methemoglobin ditemukan terutama pada keracunan senyawa aromatik, ester, amino dan nitrat/nitrit (seperti anilin, nitrobenzen, ester, asam nitrat, nitroglikol dll), juga dapat terlihat selama pengobatan dengan anti malaria dan obat-obatan misalnya pada penderita enzimopenia eritrosit (contohnya Talasemia). Referensi : Content source : US. EPA Integrated Information System Page last updated: March 3, 2002 CASRN : 14797-55-8 http://www.epa.gov/iris
2. Klor/ Chlorine 1.45 mg/m3 Klor adalah zat kimia yang sangat reaktif. Klorin berbahaya
ketika memasuki tubuh saat terhirup bersama dengan udara yang terkontaminasi atau ketika tertelan bersama dengan makanan atau air yang terkontaminasi. Efek kesehatan akut dan belum diketahui apakah bersifat karsinogen. Referensi : Content source : US. EPA Integrated Information System Page last updated: June 1, 1994 CASRN : 7782-50-5 http://www.epa.gov/iris
3. Dietanolamine TWA 3 ppm (15 mg/m
3)
Efek akut (jangka pendek)dan non karsinogenik, menyebabkan iritasi mata, kulit, hidung, tenggorokan; luka bakar pada mata, nekrosis kornea; luka bakar pada kulit; lakrimasi (keluarnya air mata), batuk dan bersin karena jalur pajanan melalui inhalasi, menelan, kulit dan / atau kontak mata. Referensi : Content source : National Institute for Occupational Safety and Health (NIOSH) Edu-cation and Information Division. Page last updated: February 13, 2015 ICSC CARD: 0618 http://www.cdc.gov
26
4. Sodium Lauril Sulfat (SLS)
Belum Tersedia Efek berlangsung akut dan kronik (jangka panjang) dengan sifat non karsinogenik. Efek akut menyebabkan iritasi pada mata, kulit dan saluran pernapasan, bila kontak dengan kulit berkepanjangan menyebabkan dermatitis (efek kronik). Zat ini dapat diserap ke dalam tubuh melalui kulit dan oral. Referensi : Content source : National Institute for Occupational Safety and Health (NIOSH) Edu-cation and Information Division. Page last updated: July 1, 2014 ICSC CARD: 0502 http://www.cdc.gov
5. Sodium Lauret Sulfate (SLES)
10 ppm Efek berlangsung akut dan non karsinogenik menyebabkan iritasi pada mata dan kulit, jalur pajanan melalui inhalasi, menelan, kulit atau kontak mata. Referensi : Content source : Journal of the American Col-lege of Toxicology, Volume 2, Number 5, pp. 1-34, 1983. Page last updated: January, 1995 CAS 151-21-3; 68585-47-7; 68955-19-1; EINECS 205-788-1 http:// www.dweckdata.com
6. Nitrosamin Belum Tersedia Efek berlangsung kronik dengan sifat karsinogenik, uji toksisitas pada manusia memang belum pernah dilakukan mengingat zat ini sangat beracun, sehingga dosis respon pada manusia belum ditetapkan sampai sekarang, namun demikian pada percobaan yang dilakukan oleh (Druckrey et al., 1967); (Terracini et al., 1967) dan Magee et al. (1976) menyatakan bahwa Dimethylnitrosamine (sinonim Nitrosamine) menghasilkan banyak tumor hemangiomatous dan beberapa tumor sel parenkim di hati tikus setelah pemberian air minum yang mengandung Nitrosamine melalui oral. Kemudian Peto et al. (1984) melalui penilitiannya mengungkapkan terjadi penim-bulan sel tumor pada hati tikus Colworth yang diberikan air minum mengandung Nitrosamine dengan konsentrasi 0,033-16,896 ppm dan Konsumsi air sehari-hari adalah 41 mL / kg untuk tikus jantan dan 72 mL / kg untuk tikus betina betina, dan setelah diteliti lebih lanjut zat tersebut juga dapat menyebabkan mutasi gen pada hewan percobaan. Berdasarkan data penelitian tersebut maka Nitrosamine harus dianggap sebagai karsinogen potensi tinggi. Referensi : Content source : US. EPA Integrated Information System Page last updated: January 11, 2014 CASRN : 62-75-9 http://www.epa.gov/iris
27
4.4.3. Analisis Pajanan
Dalam kajian ini, jalur pajanan risk
agent (polutan) terekspos masuk ke dalam
tubuh manusia dengan jalan ingesti (tertelan)
melalui konsumsi air sumur gali, inhalasi
(pernapasan) dan serapan pada kulit.
Masyarakat yang paling sering terekspos
adalah para pekerja pengelola TPA Sampah,
pemulung, dan masyarakat yang rumahnya di
sekitar/dekat TPA sampah. Adapun jumlah
asupan hanya bisa di hitung pada risk agent
yang memiliki nilai konsentrasi hasil pengujian
contoh uji air sumur gali yaitu Nitrat/Nitrate
dan Klor/Chlorine, sedangkan risk agent yang
lain tidak ada dilakukan pengujian. Dalam
rekapituasi data diketahui bahwa data
konsentrasi risk agent berdistribusi tidak
normal sehingga nilai konsentrasi yang dipakai
dalam perhitungan adalah nilai median dari
kedua risk agent (Nitrat = 159.9 mg/l, Klor =
3.25 mg/l), adapun jumlah asupan dari kedua
risk agent tersebut adalah sebagai berikut.
Risk Agent Jumlah Asupan (Intake)
Nitrat/Nitrate 0.089041096 mg/l/hari
Klor/Chlorine 5.575591532 mg/l/hari
Data diatas menunjukkan bahwa jumlah
asupan risk agent Nitrate bagi para pekerja
pengelola TPA Sampah, pemulung,
masyarakat adalah 0.089041096 mg/l/hari dan
risk agent Klor/Chlorine adalah 5.575591532
mg/l/hari.
4.4.4. Karakterisasi Risiko (RQ)
Berdasarkan karakterisasi risiko di atas,
nilai RQ Nitrat kecil dari 1 dan Klor lebih besar
dari 1, artinya air sumur gali yang
mengandung Nitrat dengan asupan
0.089041096 mg/l setiap harinya tidak berisiko
menimbulkan efek karsinogen maupun non
karsinogen dalam jangka waktu 30 tahun bagi
individu dengan berat badan rata-rata orang
Indonesia (55 kg). Sedangkan air sumur gali
yang mengandung Klor dengan asupan
5.575591532 mg/l setiap harinya berisiko
menimbulkan efek non karsinogenik langsung
bagi individu dengan berat badan rata-rata
orang Indonesia (55 kg).
Konsentrasi risk agent pada air sumur
gali yang paling aman adalah 0.016032727
mg/l/hari untuk Nitrat dan 0.237219545
mg/l/hari untuk Klor. Dengan konsentrasi
tersebut maka efek-efek toksisitas Nitrat dan
Klor tidak akan pernah dirasakan oleh individu
yang mengkonsumsi air sumur gali sepanjang
hayatnya.
4.4.5. Manajemen Risiko
Manajemen risiko untuk meminimalisir
efek dari risk agent diatas dapat dilakukan
dengan cara berikut ini :
1. Cara terbaik masyarakat tidak lagi
menggunakan air sumur gali untuk
kebutuhan air bersih sehari-harinya,
namun bila masyarakat masih
menggunakan air sumur gali, maka
sebaiknya air sumur gali diolah terlebih
dahulu dengan cara mengendapkan air
lalu menyaringnya dengan menggunakan
metode saringan lambat. Bagi air sumur
yang mengandung Detergent dengan
konsentrasi tinggi sebaiknya sebelum
disaring air dikontakkan terlebih dengan
media lumpur aktif lalu disaring dengan
menggunakan media karbon aktif dan
pasir mangan untuk hasil yang lebih baik.
2. Pemerintah Kota Medan melalui Dinas
Kesehatan dan Puskesmas setempat,
memberikan penyuluhan dan pelatihan
kepada masyarakat disekitar TPA
sampah Kota Medan mengenai perilaku
hidup bersih dan sehat serta
pengetahuan bagaimana cara mengolah
air bersih yang baik dan benar.
Kemudian Pemerintah Kota Medan juga
diharapkan lebih pro aktif memperhatikan
sarana penyediaan air bersih masyarakat
di sekitar TPA sampah demi
meningkatkan derajat hidup yang baik
dan sehat.
3. Menurut Permendagri Nomor 33 Tahun
2010 tentang Pedoman Pengelolaan
Sampah, bahwa sistem open dumping
tidak diperbolehkan, maka perlu tindak
Risk Agent
RQ Keterangan C_aman
Nitrat/ Nitrate
0.055651 RQ<1 0.016032727
mg/l
Klor/ Chlorine
3.845236 RQ>1 0.237219545
mg/l
28
lanjut Pemerintah Kota Medan untuk
mengevaluasi dampak ingkungan yang
timbul dari pembuangan sampah di TPA
Kota Medan.
4. 2. Perlu dilakukan pemrosesan sampah
dengan metode sanitary landfill atau
metode pengelolaan lain yang ramah
lingkungan, dengan melibatkan
masyarakat sekitar sebagai tenaga kerja.
5. Menerapkan sistem pengklasifikasian/
pemilahan sampah rumah tangga
sebelum dibuang ke TPS.
6. Perlu diadakan bank sampah di Kota
Medan untuk membuat Kota tersebut
menjadi hijau dan sehat dengan
masyarakat peduli lingkungan.
7. Mengurangi volume timbunan sampah di
TPA sampah dengan mengutamakan
sistem komposting.
8. Perlu dilakukan pengolahan air lindi
(leachate), sebelum dibuang ke badan
lingkungan.
4.4.6. Komunikasi Risiko
Berdasarkan analisis risiko diatas
diharapkan dapat memberikan gambaran
kualitas air sumur gali masyarakat di sekitar
TPA sampah Kota Medan dan dapat
meneruskan informasi tersebut kepada
instansi terkait khususnya Pemerintah Daerah
Tingkat I Sumatera Utara, sehingga tujuan
pengelolaan risiko dapat tercapai. Diharapkan
melalui komunikasi risiko ini Pemerintah Kota
Medan lebih peduli untuk melaksanakan
perilaku hidup bersih dan sehat serta lebih
memperhatikan kondisi kesehatan
lingkungannnya dalam rangka meningkatkan
derajat kesehatan masyarakat secara
menyeluruh.
V. KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
1. Secara fungsional Kota Medan telah
memiliki 2 (dua) yaitu TPA Terjun
Kecamatan Medan Marelan dan TPA
Namo Bintang Kecamatan Pancur
Batu, Deli Serdang. Secara
operasional yang beroperasi hanya
TPA Terjun menampung sampah
dari 21 kecamatan di Kota Medan.
Kegiatan TPA sampah Terjun sejak
awal dioperasikan menggunakan
sistem terbuka (open dumping).
2. Identifikasi pencemaran pada air
sungai dan sumur gali masyarakat
disebabkan oleh air lindi dari TPA
sampah. Hasil pemetaan
menunjukkan ada 5 (lima) parameter
air lindi sebagai kontaminan pada air
sungai dan air sumur gali yaitu
parameter Amoniak, COD, Sianida,
Nitrat, TDS dan Klor. Hal ini
dibuktikan dengan hasil analisa
contoh uji air sungai dan sumur gali
masyarakat, dimana 5 (lima)
parameter termasuk parameter yang
tidak memenuhi baku mutu pada air
sungai dan 3 (tiga) parameter yang
tidak memenuhi baku mutu pada air
sumur gali yaitu Nitrat, TDS dan Klor.
3. Berdasarkan hasil identifikasi
pencemaran, ada 3 (tiga) parameter
air lindi yang bertindak sebagai
kontaminan pada air sumur gali, yaitu
parameter Nitrat, TDS dan Klor,
sedangkan 6 (enam) risk agent lain
(Bau, Warna, Kekeruhan, Kesadahan,
Detergent dan Zat Organik) berasal
dari intrusi sumber pencemaran lain
atau sebagai akibat dari reaksi
pencemaran air lindi pada air sumur
gali sehingga memicu peningkatan
konsentrasi ke enam parameter
tersebut. Identifikasi bahaya yang
mempunyai efek karsinogenik dan
non karsinogenik adalah Nitrat, Klor
dan Detergent. Jalur pajanan risk
agent terekspos masuk ke dalam
tubuh manusia dengan jalan ingesti
(tertelan) melalui konsumsi air sumur
gali, inhalasi (pernapasan) dan
serapan pada kulit. Masyarakat yang
paling sering terekspos adalah para
pekerja pengelola TPA Sampah,
pemulung, dan masyarakat yang
rumahnya di sekitar TPA sampah.
Karakterisasi risiko air sumur gali
yang mengandung Nitrat tidak
berisiko menimbulkan efek
karsinogen maupun non karsinogen,
sedangkan air sumur gali yang
mengandung Klor berisiko
29
menimbulkan efek non karsinogenik
langsung bagi individu yang
mengkonsumsi air sumur gali
tersebut. Konsentrasi risk agent pada
air sumur gali yang paling aman
untuk dikonsumsi adalah
0.016032727 mg/l/hari untuk Nitrat
dan 0.237219545 mg/l/hari untuk Klor.
B. Saran
1. Kepada masyarakat dan Pemerintah
Kota Medan agar bersama-sama
meminimalisir risiko yang dapat
ditimbulkan oleh kontaminan air
sumur gali dengan melaksanakan
manajemen risiko seperti yang telah
diuraikan, atau dapat memilih cara
lain yang mungkin dianggap lebih
ekonomis dan efisien.
2. Untuk selanjutnya perlu dilakukan
komunikasi risiko ke barbagai pihak,
khususnya Pemerintah Daerah
Tingkat I Propinsi Sumatera Utara,
dalam rangka meningkatkan derajat
kesehatan masyarakat secara
menyeluruh.
3. Perlu dilakukan penelitian lanjutan
untuk mengetahui hubungan jarak
TPA sampah, kemiringan tanah dan
struktur tanah terhadap pengaruh
pencemaran air lindi kepada kualitas
air sumur gali di sekitar TPA sampah
di Kota Medan.
DAFTAR PUSTAKA
Achmad, R. 2004. Kimia Lingkungan. Edisi 1. Yogyakarta.
Arbain, dkk. 2008. Pengaruh Air Lindi Tempat Pembuangan Akhir Sampah Suwung Terhadap
Kualitas Air Tanah Dangkal di Sekitarnya di Kelurahan Pedungan Kota Denpasar.
(URL:http://ejour-nalunud.ac.id.htm)
Effendi H, 2003. Telaah Kualitas Air Bagi Pengelolaan Sumber Daya Dan Lingkungan Perairan.
Cetakan Kelima. Yogyakarta : Kanisius
Keputusan Dirjen Cipta Karya No. 07/KPTS/CK/1999 tentang Petunjuk Teknis Perencanaan,
Pembangunan dan Pengelolaan Bidang Ke-PLP-an Perkotaan dan Pedesaan.
Kurniawan, Bambang. 2006. Analisis Kualitas Air Sumur Sekitar Wilayah TPA Sampah (Studi Kasus
di TPA Galuga Cibungbulang Bogor). Skripsi. Fakultas Teknologi Pertanian IPB. Bogor.
Louvar FL and Louvar BD (1998) Health And Environmental Risk Analysis : Fundamental With
Application Volume 2, New Jersey, Prentice Hall PTR.
Ompusunggu, Henni. 2009. Analisa kandungan Nitrat Air Sumur Gali Masyarakat Di sekitar Tempat
Pembuangan Akhir (TPA) Sampah Di Desa Namo Bintang Kecamatan Pancur Batu
Kabupaten Deli Serdang. Skripsi. Universitas Sumatera Utara
Pemerintah Kota Medan, 2013, Kajian Model Pengelolaan Sampah dan SDM Kebersihan di Kota
Medan, Provinsi Sumatera Utara.
Permenkes RI N0.492/Menkes/Per/IV/ 2010, Tentang Persyaratan Kualitas air minum.
Permenkes RI. No. 416/Menkes/Per/XI/1990 tentang Syarat-Syarat dan Pengawasan Kualitas Air.
Permenkes RI N0.736/Menkes/Per/IV/ 2010, Tentang Tata Laksana Pengawasan Kualitas Air minum.
30
Said, N.I. 1995. Study On Biological Degradation Of Anionic Detergent For Drinking Water Treatment
Process. Departement of Environtmental and Sanitary Engineering, Kyoto University, Japan.
Soemirat, 2009. Kesehatan Lingkungan. Yogyakarta : Gajah Mada University Press.
Tchobanoglous, 1981. Environmental Engineering, McGraw-Hill Book Company.halaman 37-47.
Thompson B, Nitrates And Nitrites Dietary Exposure and Risk Assessment. Institute of Environmental
Science & Research Limited.Christchurch Science Centre. New Zealand. 2004.
Tri Sukorini, Sri budiastuti, Ari Handono ramelan dan Frans Pither Kafiar, kajian Dampak Timbunan
Sampah Terhadap lingkungan Di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Putri Cempo Surakarta,
Jurnal EKOSAINS, Vol. 6. No.3, Nopember 2014
Usmar dkk, 2006. Deskripsi Air Tanah
31
LAMPIRAN I
GRAFIK REGRESI LINIER (R2)
PARAMETER AIR
LINDI AIR
SUNGAI SUMUR
1670 SUMUR
1671 SUMUR
1674 SUMUR
1675 SUMUR
1676 SUMUR
1677 SUMUR
1678 SUMUR
1679 SUMUR
1694 SUMUR
1695
Suhu 30.8 27.7 30.3 28.9 28.5 28 28.5 27.1 28.3 27.6 27.4 26.4
TDS 6070 1672 1054 1920 88 76 558 692 353 118 251 391
TSS 4.9 31
pH 7.7 7.6 7.1 7.3 8 7.5 6.9 7 6.6 7 7 7.9
Amoniak (NH3)
827.2 23.97
Kromium Val.6 1.65 0.048 0.049 0.041 0.037 0.026 0.046 0.024 0.015 0.042 0.036 0.024
Klor 5.8 0.326 499.8 849.7 3.749 23.99 362.5 424.9 109.9 14.75 154.9 164.9
Nitrit 1.5779 0.2648 0.0634 0.0672 0.0323 0.0125 0.0012 0.0042 0.203 0.0022 0.0138 0.1329
Nitrat 0.99 0.99 0.99 8 3.8 4.7 2.7 0.99 0.99 1.7 42.5 109
BOD 4.9 19
COD 6 45.5
Sianida 0.09 0.016 0.004 0.011 0.0019 0.0019 0.005 0.0019 0.04 0.007 0.0019 0.0019
Minyak dan Lemak
106
y = 0.2723x - 7.3917 R² = 0.9825
-200
0
200
400
600
800
1000
1200
1400
1600
1800
0 2000 4000 6000 8000
KORELASI AIR LINDI DENGAN AIR SUNGAI
AIR SUNGAI
Linear (AIR SUNGAI)
32
Kaji Ulang Dokumen
Laboratorium BTKLPP Kelas I
Medan 2016
Laboratorium BTKLPP Medan telah
terakreditasi sesuai ISO/IEC 17025:2008 oleh
Komite Akreditasi Nasional sejak Januari 2013
dengan nomor akreditasi LP-692-IDN,
Laboratorium BTKLPP Medan berkewajiban
menjalankan dalam hal menetapkan,
menerapkan dan memelihara sistem
manajemen mutu laboratorium sehingga
bersifat dinamis dan senantiasa mengikuti
perkembangan jaman. Perkembangan dan
perubahan yang terjadi berkaitan dengan
kebijakan mutu, sasaran mutu, panduan mutu,
prosedur operasional, instruksi kerja, formulir
dan ruang lingkup pengujian yang terus
dikembangkan sesuai dengan kebutuhan
organisasi dan tetap mengacu pada ISO
17025:2008
Kaji Ulang Dokumen merupakan
salah satu persyaratan manajemen yang wajib
dilaksanakan oleh setiap laboratorium yang
telah terakreditasi oleh KAN. Kegiatan kaji
ulang dokumen ini dilakukan dengan tujuan
untuk melakukan evaluasi dan revisi
dokumen-dokumen yang berkaitan dengan
sistem mutu sesuai dengan dinamika
perkembangan laboratorium BTKLPP Medan
dan sebagai salah satu bentuk jaminan
terlaksananya kegiatan sistem manjemen
mutu laboratorium secara konsisten dan
berkesinambungan sesuai dengan SNI
ISO/IEC 17025:2008. Laboratorium BTKLPP
Medan telah menetapkan bahwa kegiatan ini
minimal dilakukan satu kali dalam setahun.
Pelaksanaan kegiatan ini mengacu pada
Panduan Mutu dan Prosedur Operasional butir
ke-3 tentang pengendalian dokumen.
Dalam penerapan sistem manajemen
mutu laboratorium dapat ditemukan beberapa
masalah yang dapat menjadi kendala pada
proses akreditasi, seperti : kompetensi
personel yang kurang sesuai dengan tugas
dikarenakan adanya mutasi pegawai,
pemakaian bahan baku pembanding yang
belum sesuai standar, peralatan yang belum
terkalibrasi, kesalahan pemindahan data
pengujian hingga penggunaaan dokumen
yang telah kadaluarsa. Walaupun temuan
Audit dan Kaji Ulang Manajemen telah
diperbaiki, namun perlu dilakukan
penyesuaian agar dapat menjalankan
fungsinya untuk mencegah masalah terulang
kembali dan melakukan peningkatan
kompetensi dan profesionalisme personel
yang melakukan pengujian.
Berkaitan dengan hal
tersebut,Laboratorium BTKLPP Medan telah
melaksanakan kegiatan kaji ulang dokumen
pada tanggal 21 dan 22 Januari 2016 yang
bertempat di Kantor BTKLPP Medan, Jln. K.
H. Wahid Hasyim, No. 15. Kegiatan ini dikelola
oleh Seksi Pengembangan Teknologi
Laboratorium dan dihadiri oleh semua
personel yang terlibat dalam sistem
managemen mutu laboratorium, yang terdiri
dari : Manajer Puncak dan Deputi Manajer
Puncak, Manajer Mutu dan Deputi Manajer
Mutu, Manajer Administrasi dan Deputi
Manajer administrasi, Manajer Teknis,
Penyelia, dan staf laboratorium serta
sekretariat akreditasi.
Permasalahan yang dibahas dalam
kegiatan kaji ulang dokumen ini meliputi
kesesuaian dan pemutakhiran dokumen yang
beredar dan implementasinya terhadap sistem
manajemen mutu laboratorium, usulan
akreditasi laboratorium kalibrasi, penambahan
ruang lingkup akreditasi di laboratorium kimia,
biologi dan fisik,udara radiasi. dan reakreditasi
laboratorium pengujian yang direncanakan
akan dilaksanakan secara bersamaan pada
tahun 2016 ini.
Hasil kegiatan kaji ulang dokumen yang telah
dilaksanakan ini, antara lain:
1. Sehubungan dengan akan dilaksanakannya
proses reakreditasi laboratorium pengujian,
maka perlu dilakukan pemutakhiran terhadap
semua dokumen sistem mutu yang beredar.
Setiap Laboratorium berkoordinasi dengan
Sekretariat Akreditasi dan Instalasi Yantek
untuk penyesuaian format dokumen-dokumen
yang dibutuhkan.
2. Pengusulan reakreditasi laboratorium
pengujian harus dilakukan sekitar 6 (enam)
bulan sebelum berakhirnya masa akreditasi.
3. Laboratorium Kalibrasi dan Sekretariat
Akreditasi akan melengkapi semua dokumen
yang terkait dengan pengusulan akreditasi
33
4. Laboratorium Kalibrasi. Dokumen Panduan
Mutu dan Prosedur Operasional Laboratorium
Pengujian digabungkan dengan Laboratorium
Kalibrasi. Sedangkan untuk Instruksi Kerja
alat dan Formulir dibuat khusus untuk
Laboratorium Kalibrasi..
5. Kondisi akomodasi dan lingkungan untuk
laboratorium kalibrasi akan diperbaiki
sehingga sesuai dengan persyaratan yang
terdapat dalam SNI ISO/IEC 17025:2008
sebagai salah satu persyaratan utama
Laboratorium Kalibrasi.
6. Usulan penambahan ruang lingkup akreditasi
tahun 2016, untuk laboratorium FUR adalah
parameter kebisingan dan pencahayaan,
laboratorium Biologi adalah parameter TPC,
laboratorium Kimia adalah parameter
kesadahan dan untuk laboratorium Kalibrasi
adalah volume dan massa.
7. Dokumen-dokumen yang berkaitan dengan
usulan akreditasi laboratorium kalibrasi dan
reakreditasi laboratorium pengujian segera
dilengkapi dan diarsipkan.
8. Rekomendasi peningkatan, meliputi: ketelitian
registrasi contoh uji, pengetikan LHU dan
ketepatan waktu penyelesaian LHU untuk
mencapai kepuasan pelanggan.
9. Peningkatan kompetensi personil melalui
pelatihan yang berkesinambungan.
Semua usulan revisi dokumen telah
dibahas dan selanjutnya akan disosialisasikan
kepada seluruh personel pengujian dan pihak
yang terkait sehingga dapat
diimplementasikan secara konsisten, efektif
dan efisien, serta dipelihara secara terus
menerus untuk perbaikan sistem manajemen
mutu laboratorium yang lebih berdaya guna
demi kepuasan pelanggan. Fighting!!!
34
Sampah dan Pengolahannya oleh: Soni Fariski
Lingkungan yang bersih merupakan
awal hidup sehat. Walaupun demikian
kesadaran untuk menjaga kebersihan
lingkungan pada masyarakat kita sangat
kurang. Kebiasaan - kebiasaan serba asal
masih terlalu melekat dalam kehidupan. Selain
untuk mendapatkan derajat kesehatan yang
lebih baik, lingkungan sehat juga bisa
melahirkan kreatifitas lebih, ide-ide cemerlang
juga bermunculan, konsentrasi tetap terjaga.,
tidak terganggu oleh aroma bau, lingkungan
indah sedap dipandang, tidak ada sampah
yang berserak sehingga suasana jadi nyaman.
Sampah merupakan masalah yang tak
akan ada habisnya karena selama kehidupan
masih berlangsung maka sampah pasti akan
selalu diproduksi. Produksi sampah sebanding
dengan pertambahan jumlah penduduk.
Jumlah penduduk bertambah maka produksi
sampah juga meningkat. Beberapa tahun yang
lalu akibat membludaknya tumpukan sampah
pada sebuah TPA mengakibatkan adanya
korban jiwa, beberapa daerah tergenang banjir
akibat penumpukan sampah karena
pembuangan sampah ke bantaran sungai
yang disusul dengan datangnya musim
penghujan saat ini.
Berdasarkan Undang-Undang No. 18
Tahun 2008, sampah adalah sisa kegiatan
sehari-hari manusia dan/atau proses alam
yang berbentuk padat. Pengelolaan sampah
dimaksudkan adalah kegiatan yang sistematis,
menyeluruh, dan berkesinambungan yang
meliputi pengurangan dan penanganan
sampah.
Berdasarkan sifat fisik dan kimianya
sampah dapat digolongkan menjadi: 1)
sampah yang mudah membusuk terdiri atas
sampah organik seperti sisa sayuran, sisa
daging, daun dan lain-lain; 2) sampah yang
tidak mudah membusuk seperti plastik, kertas,
karet, logam, sisa bahan bangunan dan lain-
lain; 3) sampah yang berupa debu/abu; dan 4)
sampah yang berbahaya (B3) bagi kesehatan,
seperti sampah berasal dari industri dan
rumah sakit yang mengandung zat-zat kimia
dan agen penyakit yang berbahaya.
Didalam sampah sebenarnya
tersimpan banyak energi jika kita mau
mengelola sampah dengan serius, baik dan
benar sehingga sampah tidak menjadi
masalah lagi. Sampah bahkan dapat
menghasilkan sesuatu yang dapat kita
manfaatkan dan mendatangkan pemasukan
(uang).
Mengelola sampah sebenarnya
tidaklah sulit, dengan membudayakan
membuang sampah dengan baik dan benar.
Untuk menciptakan kebiasaan hidup bersih
dan sehat memang harus dimulai sejak dini,
dimana dari kebiasaan itu akan tercipta
budaya hidup bersih dan sehat.
Pengelolaan sampah merupakan
proses yang diperlukan dengan dua tujuan: 1.
mengubah sampah menjadi material yang
memiliki nilai ekonomis 2. mengolah sampah
agar menjadi material yang tidak
membahayakan bagi lingkungan hidup.
Berikut ini adalah faktor-faktor yang
mempengaruhi sistem pengelolan sampah,
antara lain:
1. Kepadatan dan penyebaran penduduk.
2. Karakteristik fisik lingkungan dan
sosial ekonomi.
3. Karakteristik sampah.
4. Budaya sikap dan perilaku
masyarakat.
5. Jarak dari sumber sampah ke tempat
pembuangan akhir sampah (TPA)
6. Sarana pengumpulan, pengangkutan,
pengolahan dan TPA.
7. Kesadaran masyarakat setempat.
8. Peraturan daerah setempat.
Beberapa cara mengurangi
penumpukan sampah yang ada:
1) Pencegahan dan Pengurangan sampah
Sebuah metode yang penting dari
pengelolaan sampah adalah pencegahan
35
zat sampah terbentuk atau dikenal
dengan "pengurangan sampah". Metode
pencegahan termasuk penggunaan
kembali barang bekas pakai,
memperbaiki barang yang rusak,
mendesain produk supaya bisa diisi ulang
atau bisa digunakan kembali (seperti tas
belanja katun menggantikan tas plastik),
menghindari penggunaan barang sekali
pakai (contohnya kertas tissue) dan
mendesain produk yang menggunakan
bahan yang lebih sedikit untuk fungsi
yang sama (contoh: pengurangan bobot
kaleng minuman).
2) Pembuangan
a. Penimbunan darat
Pembuangan sampah pada
penimbunan darat termasuk
menguburnya untuk membuang
sampah, metode ini adalah metode
paling populer di dunia. Penimbunan
ini biasanya dilakukan di tanah yg
ditinggalkan, lubang bekas
pertambangan, atau lubang lubang
dalam. Sebuah situs penimbunan
darat yang didesain dan di kelola
dengan baik akan menjadi tempat
penimbunan sampah yang hiegenis
dan murah. Sedangkan penimbunan
darat yang tidak dirancang dan tidak
dikelola dengan baik akan
menyebabkan berbagai masalah
lingkungan, antara lain udara sekitar
berbau sampah yang dapat
meningkatkan populasi vector lalat
dan juga dapat menimbulkan
genangan air sampah. Efek samping
lain dari sampah adalah gas methan
dan karbon dioksida yang juga sangat
berbahaya. Peristiwa yang pernah
terjadi di Bandung bahwa kandungan
gas methan dalam sampah
menyebabkan ledakan dan
melongsorkan gunung sampah.
Karakter desain dari penimbunan
darat yang modern diantaranya
adalah metode pengumpulan air
sampah menggunakan bahan tanah
liat atau pelapis plastik. Sampah
biasanya dipadatkan untuk
menambah kepadatan dan
kestabilannya, ditutup untuk tidak
menarik hama (biasanya tikus).
Banyak penimbunan samapah
mempunyai sistem pengekstrasi gas
yang terpasang untuk mengambil gas
yang terjadi. Gas yang terkumpul akan
dialirkan keluar dari tempat
penimbunan dan dibakar di menara
pembakar atau dibakar di mesin
berbahan bakar gas dan dapat
digunakan sebagai pembangkit listrik.
b. Pembakaran/pengkremasian sampah
Pembakaran adalah metode
yang melibatkan pembakaran zat
sampah. Pengkremasian dan
pengelolaan sampah lain yang
melibatkan temperatur tinggi bisa
disebut "Perlakuan panas". Kremasi
merubah sampah menjadi panas, gas,
uap dan abu. Pengkremasian
dilakukan oleh perorangan atau oleh
industri dalam skala besar. Hal ini bisa
dilakukan untuk sampah padat, cair
maupun gas. Pengkremasian dikenal
sebagai cara yang praktis untuk
membuang beberapa jenis sampah
berbahaya, contohnya sampah medis
(sampah biologis). Pengkremasian
adalah metode yang kontroversial
karena menghasilkan polusi udara.
Pengkremasian biasa
dilakukan di negara seperti Jepang
dimana lokasi untuk pembuangan
sampah begitu terbatas, karena
fasilitas ini tidak membutuhkan lahan
seluas penimbunan darat.
Sampah menjadi energi
(Waste-to-energy=WtE) atau energi
dari sampah (energy-from-waste =
EfW) adalah terminologi untuk
menjelaskan sampah yang dibakar
dalam tungku dan boiler guna
menghasilkan panas/ uap/ listrik.
Pembakaran pada alat kremasi
tidaklah selalu sempurna, ada keluhan
adanya polusi mikro dari emisi gas
yang dikeluarkan dari cerobong.
Perhatian lebih diarahkan pada zat
dioxin yang kemungkinan dihasilkan
36
pada pembakaran dan mencemari
lingkungan sekitar pembakaran. Dilain
pihak, pengkremasian seperti ini
dianggap positif karena menghasilkan
listrik, contoh di Indonesia adalah
rencana PLTSa Gede Bage disekitar
kota Bandung.
c. Metode Daur-ulang
Proses pengambilan barang
yang masih memiliki nilai dari sampah
untuk digunakan kembali disebut
sebagai daur ulang. Ada beberapa
cara daur ulang, pertama adalah
mengambil bahan sampah untuk
diproses lagi atau mengambil kalori
dari bahan yang bisa dibakar untuk
membangkitkan listrik.
Metode - metode baru dari daur ulang
sampah :
1. Pengolahan kembali secara fisik
Metode ini adalah aktivitas paling
populer dari daur ulang, yaitu mengumpulkan
dan menggunakan kembali sampah yang
dibuang, contohnya botol bekas pakai yang
dikumpulkan kembali untuk digunakan kembali.
Pengumpulan bisa dilakukan dari sampah
yang sudah dipisahkan dari awal (kotak
sampah/kendaraan sampah khusus), atau dari
sampah yang sudah tercampur.
Sampah yang biasa dikumpulkan adalah
kaleng minum aluminum, kaleng baja
makanan/minuman, Botol HDPE dan PET,
botol kaca, kertas karton, koran, majalah, dan
kardus. Jenis plastik lain seperti (PVC, LDPE,
PP dan PS) juga bisa didaur ulang. Daur ulang
dari produk yang komplek seperti komputer
atau mobil lebih susah, karena komponennya
harus diurai dan dikelompokkan menurut jenis
bahannya.
2. Pengolahan biologi
Pengkomposan.
Material sampah organik, seperti zat
tanaman, sisa makanan atau kertas,
bisa diolah dengan menggunakan
proses biologis untuk kompos, atau
dikenal dengan istilah pengkomposan.
Hasilnya adalah kompos yang bisa
digunakan sebagai pupuk dan gas
methana yang bisa digunakan untuk
membangkitkan listrik. Contoh dari
pengelolaan sampah menggunakan
teknik pengkomposan adalah Green Bin
Program (program tong hijau) di Toronto
Kanada, dimana sampah organik rumah
tangga, seperti sampah dapur dan
potongan tanaman dikumpulkan di
kantong khusus untuk di komposkan.
Pemulihan energi
Kandungan energi yang
terkandung dalam sampah bisa diambil
langsung dengan cara menjadikannya
bahan bakar, atau secara tidak
langsung dengan cara mengolahnya
menjadi bahan bakar tipe lain. Daur-
ulang melalui cara "perlakuan panas"
bervariasi mulai dari menggunakannya
sebagai bahan bakar memasak atau
memanaskan boiler untuk menghasilkan
uap dan listrik dari turbin-generator.
Pirolisa dan gasifikasi adalah
dua bentuk perlakukan panas yang
berhubungan, dimana sampah
dipanaskan pada suhu tinggi dengan
keadaan miskin oksigen. Proses ini
biasanya dilakukan di wadah tertutup
pada Tekanan tinggi. Pirolisa dari
sampah padat mengubah sampah
menjadi produk berzat padat, gas dan
cair. Produk cair dan gas bisa dibakar
untuk menghasilkan energi atau
dimurnikan menjadi produk lain.
Padatan sisa selanjutnya bisa
dimurnikan menjadi produk seperti
karbon aktif.
Gasifikasi dan Gasifikasi busur
plasma yang canggih digunakan untuk
mengkonversi material organik
langsung menjadi Gas sintetis
(campuran antara karbon monoksida
dan hidrogen). Gas ini kemudian
dibakar untuk menghasilkan listrik dan
uap.
37
Pendidikan mengenai sampah dan
penanganannya mesti diajarkan sejak dini.
Anak-anak dilatih mengenali sampah organik,
daur ulang, sampah kimia dan dilatih
membuang sampah pada tempatnya. Setiap
keluarga diajarkan membuang sampah rumah
tangga secara terpisah. Sampah organik
harus dikelola sendiri dalam rumah tangga
sebagai kompos. Pemisahan sampah itu
penting. Sampah daur ulang seperti barang-
barang bekas berupa botol kaca maupun
plastik, tas kresek, majalah, koran, dapat
dicuci dan dijual atau dikembalikan pada
perusahaan itu sendiri. Daur ulang adalah
solusi bermanfaat. Perusahaan yang
memproduksi makanan harus ikut
bertanggung jawab dengan sampah hasil
produksinya. Sebaiknya perusahaan-
perusahaan itu membeli kembali "sampah"-
nya melalui agen-agen yang telah ditentukan
untuk memudahkan konsumen mengelola
sampah dari produk yang mereka konsumsi
tersebut.
Daftar Pustaka
1. Undang-Undang No. 18 Tahun 2008
tentang Pengelolaan Sampah
2. PPLH UNUD. 2007. Kajian
Sosial Kemasyarakatan Model
Pengelolaan Sampah Di Lingkungan
Pemukiman Perkotaan
3. http://alamtani.com/cara-membuat-
kompos.html diakses 4 April 2016 pkl
16.45 wib
4. www.kajianpustaka.com › Lingkungan
diakses 4 April 2016 pukul 16.45 wib