Penyelenggaraan Kesehatan...
Transcript of Penyelenggaraan Kesehatan...
Sekretaris Jenderal
Evaluasi Nasional Kesehatan Haji Jakarta, 1 s/d 4 Nopember 2017
Penyelenggaraan Kesehatan Haji Tahun 2017
PENYELENGGARAAN KESEHATAN HAJI
UU 13 Tahun 2008 tentang Penyelenggaraan Ibadah
HajiBAB III Pasal 6
BAB VIII Pasal 31
PENYELENGGARAAN KESEHATAN HAJI
UU 36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan
BAB VI Pasal 47
Upaya Kesehatan diselenggarakan dalam bentuk kegiatan dengan pendekatan
promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitatif yang dilaksanakan secara terpadu,
menyeluruh, dan berkesinambungan
1. Pembinaan kesehatan : Upaya Kesehatan Dalam Bentuk Promotif Dan Preventif, Dilakukan Kepada Perorangan Atau Kelompok Jemaah Haji Pada Seluruh Tahap Penyelenggaraan Ibadah Haji.
2. Pelayanan Kesehatan: Upaya kesehatan dalam bentuk kuratif dan rehabilitatif, dilakukan kepada Jemaah Haji pada seluruh tahap penyelenggaraan ibadah haji .
3. Perlindungan Kesehatan : Upaya kesehatan dalam bentuk tanggap cepat dan perlindungan spesifik untuk melindungi keselamatan Jemaah Haji pada seluruh tahapan penyelenggaraan ibadah haji.
Penyelenggaraan Kesehatan Haji
Tujuan penyelenggaraan kesehatan haji
a. Mencapai kondisi Istithaah Kesehatan Jemaah Haji; b. Mengendalikan faktor risiko kesehatan haji; c. Menjaga agar Jemaah Haji dalam kondisi sehat selama di Indonesia, selama
perjalanan, dan Arab Saudi; d. Mencegah terjadinya transmisi penyakit menular yang mungkin terbawa
keluar dan/atau masuk oleh Jemaah Haji; dan e. Memaksimalkan peran serta masyarakat dalam Penyelenggaraan Kesehatan
Haji.
Strategi Penyelenggaraan Kesehatan Haji Di Arab Saudi
1. Penguatan promotif dan preventif dengan tetap meningkatkan pelayanan kuratif dan rehabilitatif;
2. Mobilisasi petugas PPIH sesuai situasi dan kondisi dengan memperhatikan pola pergerakkan jemaah haji;
3. Penguatan penyelenggaraan kesehatan di Arafah, Musdalifah dan Mina (ARMINA);
4. Penguatan sistem komunikasi dan informasi antar daker, serta integrasi kerja antara PPIH dan Tim Asistensi serta Tim Pendukung lainnya.
5. Perlindungan, Pelayanan bergerak, Safari Wukuf Jemaah Haji Sakit yang transpotable, Badal Haji Jemaah Sakit Rawat RSAS dan tidak transportable dan evakuasi tanazul jemaah haji;
Jemaah Haji dan Petugas
Kesehatan 2017.
a. Jemaah Haji Reguler: 204.000 orang b. Jemaah Haji PIHK: 17.000 orang c. Petugas Kloter (TKHI): 1.521 orang d. Petugas PPIH Kesehatan: 268 orang e. Tenaga Pendukung Kesehatan: 186 orang
Karakteristik Jemaah Haji 2017
11,2%
27,86%
34,79%
26,34%
Karakteristik Jemaah Haji 2017
Masa OperasionalPE
ND
AFT
ARA
N
Pemeriksaan
Kesehatan Tahap III
Pemeriksaan Kesehatan
Tahap II
Pemeriksaan Kesehatan Tahap I
Nomor porsi
Petugas Kesehatan Puskesmas dan RS
Petugas Kesehatan Kab/
Kota, Petugas
Kesehatan RS dan Puskesmas
PPIH Embarkasi bidang
Kesehatan
SELA
MA
PEN
ERBA
NG
AN
SAU
DI A
RABI
A
DEB
ARK
ASI
SURV
EILA
NS
Status: 1.Risiko tinggi (Risti)2.Non Risti
PENETAPAN ISTITHAAH KESEHATAN 1.Memenuhi syarat2.Memenuhi syarat dg Pendampingan 3.Tidak memenuhi syarat sementara4.Tidak memenuhi syarat
Status Kesehatan: 1.Laik terbang2.Tidak laik terbang
Tim Promotif Preventif (TPP) Tim Gerak Cepat
(TGC) Tim Kuratif
Rehabilitatif (TKR)
Masa persiapan di Indonesia
SISKOHATKES
Pembinaan Kesehatan
masa keberangkatan
Pembinaan Kesehatan
masa tunggu
JKN JKN
Cakupan Pemeriksaan dan Pembinaan Kesehatan Haji Tahun 2017 1 bulan sebelum operasional haji (27 Juni 2017)
Jemaah Haji Risiko Tinggi (Risti) Kesehatan (Hasil Pemeriksaan Kesehatan Tahap 1)
54.61863.44010.608
2016 RISTI : 104.030 (67%)
2017 RISTI : 128.666
(63,4%)
8.530 50.231 45.261
2017
Memenuhi Syarat Istithaah
Memenuhi Syarat Istithaah dengan Pendampingan
Tidak Memenuhi Syarat Istithaah untuk Sementara
Tidak Memenuhi Syarat Istithaah
70,61% 0,30%29,01% 0,08%
71,45% 0,03 %28,5% 0,006 %
ISTITHAAH KESEHATAN HAJI BERDASARKAN KATEGORI (Hasil Pemeriksaan Kesehatan Tahap 2)
2016
Memenuhi Syarat Istithaah
Memenuhi Syarat Istithaah dengan Pendampingan
Tidak Memenuhi Syarat Istithaah untuk Sementara
Tidak Memenuhi Syarat Istithaah
JEMAAH HAJI LAIK DAN TIDAK LAIK TERBANG (HASIL PEMERIKSAAN KESEHATAN TAHAP 3)
No EMBJemaah Haji yang diberikan pelayanan Rawat Jalan
Jemaah Haji yang di Rujuk ke RS
Jemaah Haji Wafat
1 BTJ 354 3 0
2 MES 759 23 2
3 BTH 1021 56 0
4 PDG 704 6 1
5 PLM 684 14 0
6 JKG 323 53 1
7 JKS 2155 127 0
8 SOC 3059 109 1
9 SUB 1696 283 5
10 BPN 167 71 1
11 BDJ 807 37 0
12 LOP 31 14 0
13 UPG 510 49 5
TOTAL 12270 845 16
PELAYANAN KESEHATAN HAJI DI EMBARKASI DAN DEBARKASI
No DEBJemaah Haji yang diberikan pelayanan Rawat Jalan
Jemaah Haji yang di Rujuk ke RS
Jemaah Haji Wafat
1 BTJ 97 13 0
2 MES 278 12 2
3 BTH 329 7 1
4 PDG 74 4 1
5 PLM 217 3 0
6 JKG 112 26 1
7 JKS 180 8 3
8 SOC 478 15 4
9 SUB 167 39 4
10 BPN 283 10 0
11 BDJ 149 6 1
12 LOP 39 7 0
13 UPG 373 15 1
TOTAL 2.776 165 18
Pelayanan Kesehatan di Arab Saudi (TKR)
0
200
400
600
800
RAWAT INAP KKHI RAWAT INAP RSAS
389
653
289
351407
786
PRA ARMINA ARMINA PASCA ARMINA
'-
75.000
150.000
225.000
300.000
RAWAT JALAN RUJUKAN
1181
115025
1012
51250
1861
282852
PRA ARMINA ARMINA PASCA ARMINA
KLOTER KKHI & RSAS
TOTAL RAWAT JALAN : 449.127 Jemaah
TOTAL RUJUKAN : 4.054 Jemaah
TOTAL RAWAT INAP KKHI: 1.790 Jemaah
TOTAL RAWAT INAP RSAS: 1.063 Jemaah
Pembinaan dan Perlindungan Kesehatan
PRA-ARMINA
I. PEMBINAAN KESEHATAN OLEH TPP
II. PERLINDUNGAN KESEHATAN OLEH TGC
123.670 Jemaah
PASCA-ARMINA
Penyuluhan di kloter
61.86 Jemaah
Penyuluhan di kloter
Emergency Respon : 1.072 Jemaah
Deteksi dini : 926 Jemaah
Emergency Respon : 715 Jemaah
Deteksi dini : 694 Jemaah
Pembinaan, Pelayanan dan Perlindungan Kesehatan di ARMINA
Pelayanan Kesehatan oleh TKR Perlindungan Kesehatan oleh TGCPembinaan Kesehatan oleh TPP
Lokasi Observasi R. Inap Rujukan
Arafah 312 0 55
Muz 295 0 0
Mina 422 418 72
Total 1.029 418 127
Pos Kesehatan Utama
Lokasi Observasi Emergency
Rujukan
Arafah 345 25
Mina 492 18
Jalur Jamarat
475 -
Total 1.212 43
Kegiatan : Menyemprotkan air, pembagian sandal, oralit, kompres batu bagi yang heat exhausted dan heat crampt
Specific protection 576
Promosi Kesehatan 3.488
ARAFAH
MINA
Safari Wukuf, Badal Haji di KKHI & TANAZUL
Safari Wukuf :112
Duduk Berbaring Total
180 12 192
Tanazul jemaah sakit
Badal Haji
388 orang Duduk : 85Baring : 27
Jemaah wafat di Arab Saudi
41,73%
36,06%
17,80%
4,25%
0,16%
Wafat Berdasarkan kelompok usia dan Jenis Kelamin
1. Jumlah jemaah risti meningkat seiring penambahan kuota.
2. Faktor cuaca, intake makanan dan aktifitas fisik sangat berpengaruh terhadap morbiditas dan mortalitas jemaah haji, faktor faktor tersebut memicu eksaserbasi penyakit kronis yang telah diderita.
3. Pendamping jemaah haji, jika bukan keluarga, tidak bisa menjalankan fungsi pendampingan sebagaimana seharusnya.
4. Kesadaran jemaah akan hidrasi dan Alat pelindung diri masih rendah
5. Faktor diluar kesehatan yang memepengaruhi morbiditas dan mortalitas Jemaah antara lain: transportasi, makanan, kualitas tenda, kepadatan dalam tenda, dan tersesat.
Analisa Morbiditas & Mortalitas 2017 (1)
6. Kepadatan Armina menyebabkan akses evakuasi terhambat.
7. Pos kesehatan di Armina tidak memiliki kapasitas yang cukup untuk menampung Jemaah sakit.
8. Rumah Sakit Arab Saudi saat Armina tidak menerima rujukan akibat penuhnya kapasitas.
9. Kualitas tenda di Arafah dan Mina mempengaruhi eksaserbasi penyakit kronis dan penyakit heat related illness.
10. Kesadaran jemaah haji dalam menggunakan APD (masker, payung, water spray) belum maksimal.
Analisa Morbiditas & Mortalitas 2017 (2)
11. Pengetahuan, sikap dan perilaku Jemaah haji tentang kesehatan tidak sesuai dengan perilaku aktifitas ibadah.
12. Aktifitas fisik Jemaah haji tidak sebanding dengan kapasitas fungsional yang dimilikinya.
13. Keterbatasan jumlah petugas PPIH bidang kesehatan.
14. Jemaah wafat sebanyak 658 orang, sebagian besar merupakan jemaah risti dari tanah air.
Analisa Morbiditas & Mortalitas 2017 (3)
1. Mobilisasi petugas antar daerah kerja, seiring dengan lokasi beban layanan sebagai upaya keterbatasan PPIH bidang kesehatan (268 personil dengan peningkatan jemaah risti dan beban layanan).
2. Penguatan upaya pembinaan oleh TPP dengan fokus kloter risti lebih dari 60 %.
3. Koordinasi aktif dengan Muasasah Asia Tenggara dan Kemenag terkait ambulans, informasi jemaah sakit di RSAS, pos kesehatan di jalur Jamarat ( Indonesia satu satunya negara yang dijinkan membuat pos kesehatan dijalur jamarat dengan 2 ambulans)
4. Call Center untuk mempercepat respon emergency oleh TGC.
Inovasi Penyelenggaraan Kesehatan Haji di Arab Saudi 2017 (1)
5. Visitasi jemaah sakit di RSAS oleh Tim Visitasi TKR (dukungan psikologis dan nutrisi).
6. Visitasi jemaah lansia tanpa pendamping di pemondokan oleh TPP (dukungan psikologis dan nutrisi).
7. Pengadaan makanan tambahan (bubur) bagi jemaah haji sakit yang mengalami kesulitan intake makanan.
8. Penambahan 60 velbed dan 40 Kasur di KKHI Makkah akibat overkapasitas.
Inovasi Penyelenggaraan Kesehatan Haji di Arab Saudi 2017 (2)
Visitasi jemaah sakit di RSAS
Visitasi jemaah lansia tanpa pendamping di pemondokan
1. Penguatan pemeriksaan dan pembinaan kesehatan jemaah haji di tanah air melalui implementasi Permenkes Nomor 15 tahun 2016 tentang Istithaah Kesehatan Haji.
2. Perlu penguatan kunjungan rumah terhadap jemaah haji dengan penyakit kronis yang secara fisik tidak bisa mengikuti Pembinaan Kesehatan haji oleh Puskesmas/Dinas Kesehatan.
3. Penguatan koordinasi dengan Kelompok Bimbingan Ibadah (KBIH) mengenai aktifitas ibadah bagi jemaah haji tertentu (terutama yang Memenuhi Syarat dengan Pendampingan).
4. Peningkatan koordinasi dengan pihak Kemenag dan Muasasah terkait fasilitas umum yang perlu diperbaiki (antara lain Tenda Kesehatan di Arafah dan Mina, Pos Kesehatan di Mina Jadid, ketersediaan sumber listrik di pos kesehatan dsb).
5. Perlu penambahan tenaga PPIH Bidang kesehatan mengingat jumlah Jemaah haji yang cukup besar.
Rekomendasi (1)
6. Penambahan jumlah Tenaga Pendukung Kesehatan (TPK) dari sektor formal bidang kesehatan.
7. Peningkatan kualitas makanan jemaah sakit dan jemaah lansia tanpa pendamping di pemondokan. Diupayakan swakelola karena gedung KKHI Makkah sudah memungkinkan untuk hal tersebut dengan persiapan tenaga khusus.
8. Penyiapan tenaga “care giver” untuk jemaah lansia tanpa pendamping di pemondokan.
9. Ada kanal/saluran bagi jemaah haji yang tidak Istithaah, baik dengan pembinaan khusus, atau dilakukan badal haji, digantikan oleh ahli waris yang sah.
Rekomendasi (2)
TERIMA KASIH
Health awareness ambassador 2016
Health awareness ambassador 2017