PENYELENGGARAAN INVENTARISASI EMISI ... - pmr … · • PLTG dan PLTA pump storage dikembangkan...
Transcript of PENYELENGGARAAN INVENTARISASI EMISI ... - pmr … · • PLTG dan PLTA pump storage dikembangkan...
1
PENYELENGGARAAN INVENTARISASI EMISI GRK BIDANG ENERGI SUB BIDANG KETENAGALISTRIKAN
KEMENTERIANENERGIDANSUMBERDAYAMINERALDIREKTORATJENDERALKETENAGALISTRIKAN
Ir. Benhur PL Tobing Kasubdit Perlindungan Lingkungan Ketenagalistrikan
Oleh:
Disampaikan pada acara : Sosialisasi dan Bimbingan Teknis Aplikasi Penghitungan dan Pelaporan Inventarisasi Gas Rumah Kaca Bidang Energi Sub Bidang Ketenagalistrikan
Jakarta, 27 Agustus 2018
22
Outline
I. Kondisi Penyediaan Tenaga Listrik Nasional II. Rencana Pengembangan Ketenagalistrikan III. Kebijakan Penurunan Emisi Gas Rumah Kaca (GRK) IV. Inventarisasi GRK Bidang Energi Sub Bidang
Ketenagalistrikan V. Sistem Pelaporan Emisi GRK Pembangkit Tenaga Listrik
sebagai Penguatan Sistem MRV GRK Ketenagalistrikan
3
Kondisi Penyediaan Tenaga Listrik Nasional I
4
PANGSA BBM PEMBANGKIT TENAGA LISTRIK (%)
RealisasipangsaBBMpembangkitlistrikpadaTWII2018sebesar6,29%ataumencapai1,54jtKL.
4
*
KOMPOSISI KONSUMSI LISTRIK **
5
Rencana Pengembangan Ketenagalistrikan II
6
Diarahkan untuk memenuhi pertumbuhan tenaga listrik, meningkatkan cadangan dan terpenuhinya margin cadangan (reserve margin).
• PLTU masih dapat dikembangkan, namun mengutamakan penggunaan teknologi yang ramah lingkungan dan memiliki efisiensi tinggi (Clean Coal Technology) untuk sistem yang telah mapan (Jawa-Bali dan Sumatera).
• PLTG dan PLTA pump storage dikembangkan untuk memenuhi kebutuhan beban puncak dan meminimalkan atau membatasi pembangkit BBM yang beroperasi pada waktu beban puncak.
• PLT-EBT dikembangkan disamping untuk memenuhi kebutuhan tenaga listrik juga dalam rangka menurunkan tingkat emisi CO2.
• PLTN dapat dipertimbangan untuk dikembangkan sebagai pilihan terakhir jika target porsi energi baru dan energi terbarukan menjadi paling sedikit sebesar 25% pada tahun 2025 tidak tercapai dengan tetap memperhatikan faktor keselamatan secara ketat.
KEBIJAKAN PEMBANGKIT – ARAH PENGEMBANGAN (Sesuai Draft RUKN 2015-2034)
Coal-fired PP
Gas-fired PP
Nuclear PP
NRE PP
Kebijakan Pembangkit – Arah Pengembangan (Sesuai Draft RUKN 2015-2034)
7
“menurunkan emisi Gas Rumah Kaca (GRK) pada tahun 2030 sebesar 29% dengan upaya sendiri, dan hingga 41% dengan bantuan dan kerjasama internasional”
PP 79/2014 Kebijakan Energi Nasional “Bauran energi primer EBT paling sedikit 23% di tahun 2025 sepanjang keekonomiannya terpenuhi “
Minyak Bumi 25%
Gas 22%
EBT 23%
Batubara 30%
BBM 1%
Gas 24%
EBT 25%
Batubara 50%
“porsi bauran energi pembangkitan listrik pada tahun 2025 terdiri dari energi baru dan energi terbarukan sekitar 25%, batubara sekitar 50%, gas sekitar 24%, dan BBM sekitar sekitar 1%”
Draft RUKN 2015-2034
Kebijakan Bauran Energi Pembangkitan Listrik
8
Geothermal
Proyeksi Bauran Energi Berdasarkan RUPTL 2017-2026
PLTU Batubara Masih Mendominasi Bauran Energi
Geothermal
9
Kebijakan Penurunan Emisi Gas Rumah Kaca (GRK) III
10
Komitmen Presiden JokoWidodo dalam COP 21Desember 2016 di Paris, Indonesia akanmereduks i emis i sebesar 29% denganmenggunakan kemampuan sendiri dan 41%dengandukunganinternasional.
Indonesia telahmenyampaikan INDCkeUNFCCCdan Pemerintah melalui Menteri KLHK telahmenandatanganiParisAgreementtanggal22April2016. Selanjutnya, pada bulan November 2016IndonesiatelahmensubmitNDCpertamakepadaUNFCCC
KEBIJAKAN PENURUNAN EMISI GAS RUMAH KACA (GRK)
11
Nationally Determined Contribution Sektor Energi 314 juta tonCO2
Targetpenurunanemisisektorenergipost2020sebesar314jutatonCO2
EmisiGRKsektorenergiakanmenjaditerbesardiantaraemisiGRKsektorlainditahun2030
12
Geothermal
Peranan Pelaporan (Inventarisasi) Emisi GRK Pembangkit Tenaga Listrik
Geothermal
Kebutuhan upaya-upaya domestik yang harus dilakukan melalui implementasi Nationally Determined Contribution (NDC) sebagaimana amanat dari Keputusan Conference of Party (COP-21) UNFCCC
Kebutuhan data dan sumber daya lainnya untuk menghitung pencapaian penurunan emisi GRK sebesar 314 juta ton CO2 (atau 11% dari Bau) di tahun 2030
Pelaporan (Inventarisasi) Emisi GRK Pembangkit Tenaga Listrik
13
Inventarisasi GRK Bidang Energi Sub Bidang Ketenagalistrikan IV
14
Skema Kelembagaan Pelaporan Inventarisasi Emisi GRK Sub Bidang Ketenagalistrikan
Unit pembangkitan tenaga listrik melaporkan emisi GRKnya ke DJK KESDM. Selanjutnya, DJK KESDM akan memvalidasi dan meneruskan hasil validasi ke Pusdatin KESDM, untuk diteruskan ke Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK).
Karbon dioksida (CO2)Metana (CH4)Nitrogen oksida (N2O)
Emisi yang dihitung :
15
Profil Emisi GRK Pembangkit Tenaga Listrik 2010-2015
16
Sistem Pelaporan Emisi GRK Pembangkit Tenaga Listrik sebagai Penguatan Sistem MRV GRK Ketenagalistrikan
IV
17
AKSI IMPLEMENTASI DAN PENGUATAN MRV
1. Ditjen Ketenagalistrikan telah melakukan Inventarisasi emisi Gas Rumah Kaca (GRK) di Pembangkitan Tenaga Listrik, yang menghasilkan : a. Data Emisi GRK (Baseline Emisi dan Penurunannya
dari Business as Usual) b. Faktor Emisi GRK Sistem Ketenagalistrikan
2. Peluncuran Pedoman Inventarisasi GRK pada bulan Mei 2018
3. Penguatan Sistem Pelaporan Emisi GRK Pembangkit Tenaga Listrik melalui pengembangan sistem penghitungan dan pelaporan emisi GRK berbasis web, aplikasi APPLE-Gatrik.
18
PELUNCURAN PEDOMAN
Peluncuran Pedoman Penghitungan dan Pelaporan Inventarisasi Emisi GRK Sub Bidang Ketenagalistrikan telah diselenggarakan pada tanggal 15 Mei 2018. Pertemuan tersebut dihadiri sekitar 230 peserta yang terdiri dari Perwakilan Kementerian/Lembaga, PT. PLN, PT. PJB, PT. Indonesia Power, Independent Power Producer (IPP), Asosiasi Lingkungan Pembangkit Listrik Indonesia (ALLIN), serta Asosiasi Perusahaan Listrik Swasta Indonesia (APLSI).
Pedoman dapat diunduh pada tautan berikut:
http://www.djk.esdm.go.id
19
Metodologi penghitungan emisi GRK (Pedoman)
Tier Data yang Diperlukan
Metode Aktifitas Faktor Emisi
Tier-1 Konsumsi bahan bakar (nilai kalor bersih default IPCC-2006)
Faktor emisi default IPCC-2006 Metode-1
Tier-2
Konsumsi bahan bakar (nilai kalor bersih nasional atau nilai kalor bersih di unit pembangkitan)
Faktor emisi nasional Metode-1 Faktor emisi spesifik di unit pembangkit listrik (tidak terdapat data karbon yang tidak terbakar dan faktor oksidasi spesifik)
Metode-2
Tier-3
Konsumsi bahan bakar per teknologi pembakaran (nilai kalor bersih di unit pembangkitan
Faktor oksidasi spesifik di unit pembangkit
Metode 2
Faktor emisi spesifik di unit pembangkit listrik (terdapat data karbon yang tidak terbakar)
Metode-3
Emisi GRK sesuai CEMS* Metode-4
Penghitungan emisi GRK dalam Pedoman Penghitungan dan Pelaporan Inventarisasi GRK Bidang Energi Sub Bidang Ketenagalistrikan ini juga disusun dengan mengacu kepada IPCC Guideline, “2006 IPCC Guideline for National Greenhouse Gas Inventories” (disingkat IPCC-2006)
20
APPLE Gatrik
Penguatan Sistem Pelaporan Emisi GRK Pembangkit Tenaga Listrik dilakukan melalui pengembangan sistem penghitungan dan pelaporan emisi GRK berbasis web, aplikasi APPLE-Gatrik.
Keunggulan
§ Menstandarkan data masukan
§ Meminimalkan eror dengan menyediakan algoritme penghitungan, penyediaan FE default, dan pengecekan secara otomatis.
§ Memastikan keamanan data
§ Memfasilitasi QC/QA Dapat diakses melalui tautan http://laporan-emisigatrik.id
21
Tahapan Penghitungan dan Pelaporan Emisi GRK Melalui APPLE Gatrik
Tahun DasarTahun dasar Laporan Inventarisasi GRK Bidang Energi Sub Bidang Ketenagalistrikan adalah tahun 2010.
Pelaporan Data inventarisasi GRK masing-masing unit pembangkitan listrik atau unit pelaksana akan divalidasi oleh induk perusahaan pembangkitan sebelum dikirimkan ke DJK KESDM
Jadwal PelaporanPelaporan inventarisasi emisi GRK Sub Bidang Ketenagalistrikan oleh induk perusahaan pembangkit listrik ke DJK KESDM dilakukan setiap tahun (setiap bulan Mei tahun berjalan (tentative)). Hal ini ditetapkan karena DJK KESDM memerlukan waktu untuk memvalidasi hasil penghitungan emisi GRK tersebut sebelum dikirimkan ke Pusdatin KESDM
22
Sistem QA/QC didalam APPLE Gatrik
SISTEM QC• Menyediakan mekanisme pengecekan
rutin dan konsisten agar data yang dikumpulan memiliki integritas, benar, dan lengkap;
• Mengidentifikasi dan mengatasi kesalahan dan kehilangan data;
• Mendokumentasikan dan menyimpan semua data dan informasi untuk inventarisasi GRK dan mencatat semua aktivitas pengendalian mutu yang dilakukan.
SISTEM QA• ValidasiataslaporaninventarisasiGRKunit
pembangkitanlistrik.QAdilaksanakanolehpihakyangtidakmelakukanpenghitunganemisiGRKsecaralangsung,dalamhaliniadalahindukperusahaanpembangkitdanDJK-KESDM.
23
Penutup
1. Sistem MRV merupakan prasyarat utama untuk mengukur pencapaian
target penurunan emisi GRK di sektor pembangkitan tenaga listrik.
2. Upaya-upaya penguatan sistem MRV diharapkan mampu
meningkatkan keakuratan data inventarisasi emisi GRK yang akan
berguna untuk perumusan kebijakan dan peraturan yang tepat, optimal,
dan efektif.
3. Diharapkan peran aktif dari perusahaan pembangkit untuk mendukung
upaya pemerintah dalam mengurangi emisi GRK sektor pembangkitan
tenaga listrik dengan menghitung dan melaporkan emisi GRK melalui
APPLE-Gatrik.
24