Penyakit toksik
-
Upload
ilhamul-laila -
Category
Documents
-
view
224 -
download
1
Transcript of Penyakit toksik
DIARE
1. PENGERTIAN
Diare (atau dalam bahasa kasar disebut menceret) ,( BM = diarea; Inggris
= diarrhea) adalah sebuah penyakit di mana tinja atau feses berubah menjadi
lembek atau cair yang biasanya terjadi paling sedikit tiga kali dalam 24 jam . Di
negara berkembang, diare adalah penyebab kematian paling umum kematian
balita, dan juga membunuh lebih dari 2,6 juta orang setiap tahunnya.
2. PENYEBAB
Sebuah mikrograf elektron dari rotavirus, penyebab hampir 40% dari diare
pada anak di bawah umur 5 tahun.
Kondisi ini dapat merupakan gejala dari luka, penyakit, alergi (fructose,
lactose), kelebihan vitamin C, dan mengonsumsi Buah-buahan tertentu. Biasanya
disertai sakit perut dan seringkali mual dan muntah. Ada beberapa kondisi lain
yang melibatkan tapi tidak semua gejala diare, dan definisi resmi medis dari diare
adalah defekasi yang melebihi 200 gram per hari. Memakan makanan yang asam,
pedas, atau bersantan sekaligus secara berlebihan dapat menyebabkan diare juga
karena membuat usus kaget.
Hal ini terjadi ketika cairan yang tidak mencukupi diserap oleh usus besar.
Sebagai bagian dari proses digestasi, atau karena masukan cairan, makanan
tercampur dengan sejumlah besar air. Oleh karena itu makanan yang dicerna
terdiri dari cairan sebelum mencapai usus besar. Usus besar menyerap air,
meninggalkan material yang lain sebagai kotoran yang setengah padat. Bila usus
besar rusak / radang, penyerapan tidak terjadi dan hasilnya adalah kotoran yang
berair.
Diare kebanyakan disebabkan oleh beberapa infeksi virus tetapi juga
seringkali akibat dari racun bakteria. Dalam kondisi hidup yang bersih dan dengan
makanan mencukupi dan air tersedia, pasien yang sehat biasanya sembuh dari
infeksi virus umum dalam beberapa hari dan paling lama satu minggu. Namun
untuk individu yang sakit atau kurang gizi, diare dapat menyebabkan dehidrasi
yang parah dan dapat mengancam-jiwa bila tanpa perawatan.
1
Diare dapat menjadi gejala penyakit yang lebih serius, seperti disentri,
kolera atau botulisme, dan juga dapat menjadi indikasi sindrom kronis seperti
penyakit Crohn. Meskipun penderita apendisitis umumnya tidak mengalami diare,
diare menjadi gejala umum radang usus buntu. Diare juga dapat disebabkan oleh
konsumsi alkohol yang berlebihan, terutama dalam seseorang yang tidak cukup
makan. jadi apabila mau mengkonsumsi alkohol lebih baik makan terlebih dahulu.
3. GEJALA
Gejala yang biasanya ditemukan adalah buang air besar terus menerus
disertai dengan rasa mulas yang berkepanjangan, dehidrasi, mual dan muntah.
Tetapi gejala lainnya yang dapat timbul antara lain pegal pada punggung,dan
perut sering berbunyi.
4. PERAWATAN
Perawatan untuk diare melibatkan pasien mengonsumsi sejumlah air yang
mencukupi untuk menggantikan yang hilang, lebih baik bila dicampur dengan
elektrolit untuk menyediakan garam yang dibutuhkan dan sejumlah nutrisi. Oralit
dan tablet zinc adalah pengobatan pilihan utama dan telah diperkirakan telah
menyelamatkan 50 juta anak dalam 25 tahun terakhir. Untuk banyak orang,
perawatan lebih lanjut dan medikasi resmi tidak dibutuhkan.
Diare di bawah ini biasanya diperlukan pengawasan medis:
1. Diare pada balita
2. Diare menengah atau berat pada anak-anak
3. Diare yang bercampur dengan darah.
4. Diare yang terus terjadi lebih dari 2 minggu.
5. Diare yang disertai dengan penyakit umum lainnya seperti sakit perut,
demam, kehilangan berat badan, dan lain-lain.
6. Diare pada orang yang bepergian (kemungkinan terjadi infeksi yang
eksotis seperti parasit)
2
7. Diare dalam institusi seperti rumah sakit, perawatan anak, institut
kesehatan mental.
5. DIARE INFEKTIF
Diare infektif yang tidak biasa untuk diare dapat bertahan lama. Diare ini
disebabkan karena beberapa organisme penyebabnya tersebut dapat bertahan
selama bertahun-tahun tanpa gejala penyakit jangka panjang yang signifikan.
6. PENANGGULANGAN DIARE
Penderita diare sebaiknya segera meminum oralit yang merupakan
campuran dari gula dan garam untuk menjaga cairan tubuh. Beberapa cara
penggulangan diare antara lain:
1. Jaga hidrasi dengan elektrolit yang seimbang. Ini merupakan cara
paling sesuai di kebanyakan kasus diare, bahkan disentri.
Mengkonsumsi sejumlah besar air yang tidak diseimbangi dengan
elektrolit yang dapat dimakan dapat mengakibatkan
ketidakseimbangan elektrolit yang berbahaya dan dalam beberapa
kasus yang langka dapat berakibat fatal (keracunan air).
2. Mencoba makan lebih sering tapi dengan porsi yang lebih sedikit,
frekuensi teratur, dan jangan makan atau minum terlalu cepat.
3. Cairan intravenous : kadangkala, terutama pada anak-anak, dehidrasi
dapat mengancam jiwa dan cairan intravenous mungkin dibutuhkan.
4. Terapi rehidrasi oral : Meminum solusi gula/garam, yang dapat diserap
oleh tubuh.
5. Menjaga kebersihan dan isolasi: Kebersihan tubuh merupakan faktor
utama dalam membatasi penyebaran penyakit.
7. PENCEGAHAN
Sebuah vaksin rotavirus memiliki potensi untuk mengurangi jumlah
penderita diare. Saat ini ada dua vaksin berlisensi untuk menghadapi rotavirus.
3
Vaksin rotavirus yang lainnya seperti, Shigella, ETEC, dan Cholera sedang
dikembangkan, vaksin ini juga berfungsi untuk mencegah penularan diare.
Karena tangan merupakan salah satu bagian tubuh yang paling sering
melakukan kontak langsung dengan benda lain, maka sebelum makan disarankan
untuk mencuci tangan dengan sabun. Sebuah hasil studi Cochrane menemukan
bahwa dalam gerakan-gerakan sosial yang dilakukan lembaga dan masyarakat
untuk membiasakan mencuci tangan menyebabkan penurunan tingkat kejadian
yang signifikan pada diare.
4
INHALASI KARBON MONOKSIDA
1. PENGERTIAN KARBON DIOKSIDA
Karbon dioksida ( rumus kimia: CO2 ) atau zat asam arang adalah sejenis
senyawa kimia yang terdiri dari dua atom oksigen yang terikat secara kovalen
dengan sebuah atom karbon. Ia berbentuk gas pada keadaan temperatur dan
tekanan standar dan hadir di atmosfer bumi. Rata-rata konsentrasi karbon dioksida
di atmosfer bumi kira-kira 387 ppm berdasarkan volume walaupun jumlah ini bisa
bervariasi tergantung pada lokasi dan waktu. Karbon dioksida adalah gas rumah
kaca yang penting karena ia menyerap gelombang inframerah dengan kuat.
Karbon dioksida dihasilkan oleh semua hewan, tumbuh-tumbuhan, fungi,
dan mikroorganisme pada proses respirasi dan digunakan oleh tumbuhan pada
proses fotosintesis. Oleh karena itu, karbon dioksida merupakan komponen
penting dalam siklus karbon. Karbon dioksida juga dihasilkan dari hasil samping
pembakaran bahan bakar fosil. Karbon dioksida anorganik dikeluarkan dari
gunung berapi dan proses geotermal lainnya seperti pada mata air panas.
Karbon dioksida tidak mempunyai bentuk cair pada tekanan di bawah 5,1
atm namun langsung menjadi padat pada temperatur di bawah -78 °C. Dalam
bentuk padat, karbon dioksida umumnya disebut sebagai es kering. CO2 adalah
oksida asam. Larutan CO2 mengubah warna litmus dari biru menjadi merah muda.
2. SIFAT - SIFAT KIMIA DAN FISIKA
Karbon dioksida adalah gas yang tidak berwarna dan tidak berbau. Ketika
dihirup pada konsentrasi yang lebih tinggi dari konsentrasi karbon dioksida di
atmosfer, ia akan terasa asam di mulut dan mengengat di hidung dan tenggorokan.
Efek ini disebabkan oleh pelarutan gas di membran mukosa dan saliva,
membentuk larutan asam karbonat yang lemah. Sensasi ini juga dapat dirasakan
ketika seseorang bersendawa setelah meminum air berkarbonat (misalnya Coca
Cola). Konsentrasi yang lebih besar dari 5.000 ppm tidak baik untuk kesehatan,
sedangkan konsentrasi lebih dari 50.000 ppm dapat membahayakan kehidupan
hewan.
5
Pada keadaan STP, rapatan karbon dioksida berkisar sekitar 1,98 kg/m³,
kira kira 1,5 kali lebih berat dari udara. Molekul karbon dioksida (O=C=O)
mengandung dua ikatan rangkap yang berbentuk linear. Ia tidak bersifat dipol.
Senyawa ini tidak begitu reaktif dan tidak mudah terbakar, namun bisa membantu
pembakaran logam seperti magnesium.
Pada suhu −78,51° C, karbon dioksida langsung menyublim menjadi padat
melalui proses deposisi. Bentuk padat karbon dioksida biasa disebut sebagai "es
kering". Fenomena ini pertama kali dipantau oleh seorang kimiawan Perancis,
Charles Thilorier, pada tahun 1825. Es kering biasanya digunakan sebagai zat
pendingin yang relatif murah. Sifat-sifat yang menyebabkannya sangat praktis
adalah karbon dioksida langsung menyublim menjadi gas dan tidak meninggalkan
cairan. Penggunaan lain dari es kering adalah untuk pembersihan sembur.
Cairan kabon dioksida terbentuk hanya pada tekanan di atas 5,1 atm; titik
tripel karbon dioksida kira-kira 518 kPa pada −56,6 °C (Silakan lihat diagram fase
di atas). Titik kritis karbon dioksida adalah 7,38 MPa pada 31,1 °C.
Terdapat pula bentuk amorf karbon dioksida yang seperti kaca, namun ia
tidak terbentuk pada tekanan atmosfer. Bentuk kaca ini, disebut sebagai karbonia,
dihasilkan dari pelewatbekuan CO2 yang terlebih dahulu dipanaskan pada tekanan
ekstrem (40-48 GPa atau kira-kira 400.000 atm) di landasan intan. Penemuan ini
mengkonfirmasikan teori yang menyatakan bahwa karbon dioksida bisa berbentuk
kaca seperti senyawa lainnya yang sekelompok dengan karbon, misalnya silikon
dan germanium. Tidak seperti kaca silikon dan germanium, kaca karbonia tidak
stabil pada tekanan normal dan akan kembali menjadi gas ketika tekanannya
dilepas.
3. ISOLASI
Karbon dioksida bisa kita dapatkan dengan distilasi udara. Namun cara ini
hanya menghasilkan CO2 yang sedikit. Berbagai jenis reaksi kimia dapat
menghasilkan karbon dioksida, seperti reaksi pada kebanyakan asam dengan
karbonat logam. Reaksi antara asam sulfat dengan kalsium karbonat adalah:
H2SO4 + CaCO3 → CaSO4 + H2CO3
6
H2CO3 kemudian terurai menjadi air dan CO2. Reaksi ini diikuti dengan
pembusaan atau penggelembungan. Pembakaran dari semua bahan bakar yang
mengandung karbon, seperti metana (gas alam), distilat minyak bumi (bensin,
diesel, minyak tanah, propana), arang dan kayu akan menghasilkan karbon
dioksida. Sebagai contohnya reaksi antara metana dan oksigen:
CH4 + 2 O2 → CO2 + 2 H2O
Besi direduksi dari oksida besi dengan kokas pada tungku sembur, menghasilkan
pig iron dan karbon dioksida:
2 Fe2O3 + 3 C → 4 Fe + 3 CO2
Khamir mencerna gula dan menghasilkan karbon dioksida beserta etanol pada
proses pembuatan anggur, bir, dan spiritus lainnya:
C6H12O6 → 2 CO2 + 2 C2H5OH
Semua organisme aerob menghasilkan CO2 dalam proses pembakaran
karbohidrat, asam lemak, dan protein pada mitokondria di dalam sel. Reaksi-
reaksi yang terlibat dalam proses pembakaran ini sangatlah rumit dan tidak bisa
dijelaskan dengan mudah.
Karbon dioksida larut dalam air dan secara spontan membentuk H2CO3
(asam karbonat) dalam kesetimbangan dengan CO2. Konsentrasi relatif antara
CO2, H2CO3, dan HCO3− (bikarbonat) dan CO3
2−(karbonat) bergantung pada
kondisi pH larutan. Dalam air yang bersifat netral atau sedikit basa (pH > 6,5),
bentuk bikarbonat mendominasi (>50%). Dalam air yang bersifat basa kuat (pH >
10,4), bentuk karbonat mendominasi. Bentuk karbonat dan bikarbonat memiliki
kelarutan yang sangat baik. Dalam air laut (dengan pH = 8,2 - 8,5), terdapat 120
mg bikarbonat per liter.
4. PRODUKSI DALAM SKALA INDUSTRI
Karbon dioksida secara garis besar dihasilkan dari enam proses
1. Sebagai hasil samping dari pengilangan ammonia dan hidrogen, di mana
metana dikonversikan menjadi CO2.
7
2. Dari pembakaran kayu dan bahan bakar fosil;
3. Sebagai hasil samping dari fermentasi gula pada proses peragian bir,
wiski, dan minuman beralkohol lainnya;
4. Dari proses penguraian termal batu kapur, CaCO3;
5. Sebagai produk samping dari pembuatan natrium fosfat;
6. Secara langsung di ambil dari mata air yang karbon dioksidanya dihasilkan
dari pengasaman air pada batu kapur atau dolomit.
Di atomosfer bumi
Karbon dioksida di atmosfer bumi dianggap sebagai gas kelumit dengan
konsentrasi sekitar 385 ppm berdasarkan volume dan 582 ppm berdasarkan
massa. Massa atmosfer bumi adalah 5,14×1018 kg, sehingga massa total karbon
dioksida atmosfer adalah 3,0×1015 kg (3.000 gigaton). Konsentrasi karbon
dioksida bervariasi secara musiman (lihat grafik di samping). Di wilayah
perkotaan, konsentrasi karbon dioksida secara umum lebih tinggi, sedangkan di
ruangan tertutup, ia dapat mencapai 10 kali lebih besar dari konsentrasi di
atmosfer terbuka.
Karbon dioksida adalah gas rumah kaca. Oleh karena aktivitas manusia
seperti pembakaran bahan bakar fosil dan penggundulan hutan, konsentrasi
karbon dioksida di atmosfer telah meningkat sekitar 35% sejak dimulainya
revolusi industri. Pada tahun 1999, 2.244.804.000 ton CO2 dihasilkan di Amerika
Serikat dari pembangkitan energi listrik. Laju pengeluaran ini setara dengan
0,6083 kg per kWh.
Lima ratus juta tahun yang lalu, keberadaan karbon dioksida 20 kali lipat
lebih besar dari yang sekarang dan menurun 4-5 kali lipat semasa periode Jura dan
secara lambat menurun sampai dengan revolusi industri.
Sampai dengan 40% dari gas yang dimuntahkan oleh gunung berapi
semasa ledakan subaerial adalah karbon dioksida. Menurut perkiraan paling
canggih, gunung berapi melepaskan sekitar 130-230 juta ton CO2 ke atmosfer
setiap tahun. Karbon dioksida juga dihasilkan oleh mata air panas, seperti yang
terdapat di situs Bossoleto dekat Terme Rapolano di Toscana, Italia. Di sini, di
depresi yang berbentuk mangkuk dengan diameter kira-kira 100 m, konsentrasi
8
CO2 setempat meningkat sampai dengan lebih dari 75% dalam semalam, cukup
untuk membunuh serangga-serangga dan hewan yang kecil, namun menghangat
dengan cepat ketika cahaya matahari memancar dan berbaur secara konveksi
semasa pagi hari. Konsentrasi setempat CO2 yang tinggi yang dihasilkan oleh
gangguan air danau dalam yang jenuh dengan CO2 diduga merupakan akibat dari
terjadinya 37 kematian di Danau Moboun, Kamerun pada 1984 dan 1700
kematian di Danau Nyos, Kamerun. Namun, emisi CO2 yang diakibatkan oleh
aktivitas manusia sekarang adalah 130 kali lipat lebih besar dari kuantitas yang
dikeluarkan gunung berapi, yaitu sekitar 27 milyar ton setiap tahun.
Di samudera
Terdapat sekitar 50 kali lebih banyak karbon yang terlarut di dalam
samudera dalam bentuk CO2 dan hidrasi CO2 daripada yang terdapat di atmosfer.
Samudera berperan sebagai buangan karbon raksasa dan telah menyerap sekitar
sepertiga dari emisi CO2 yang dihasilkan manusia. Secara umum, kelarutan akan
berkurang ketika temperatur air bertambah. Oleh karena itu, karbon dioksida akan
dilepaskan dari air samudera ke atmosfer ketika temperatur samudera meningkat.
Kebanyakan CO2 yang berada di samudera berbentuk asam karbonat.
Sebagian dikonsumsi oleh organisme air sewaktu fotosintesis dan sebagain kecil
lainnya tenggelam dan meninggalkan siklus karbon. Terdapat kekhawatiran
meningkatnya konsentrasi CO2 di udara akan meningkatkan keasaman air laut,
sehiggga akan menimbulkan efek-efek yang merugikan terhadap organisme-
organisme yang hidup di air.
5. PERANAN BIOLOGIS
Karbon dioksida adalah hasil akhir dari organisme yang mendapatkan
energi dari penguraian gula, lemak, dan asam amino dengan oksigen sebagai
bagian dari metabolisme dalam proses yang dikenal sebagai respirasi sel. Hal ini
meliputi semua tumbuhan, hewan, kebanyakan jamur, dan beberapa bakteri. Pada
hewan tingkat tinggi, karbon dioksida mengalir di darah dari jaringan tubuh ke
paru-paru untuk dikeluarkan. Pada tumbuh-tumbuhan, karbon dioksida diserap
dari atmosfer sewaktu fotosintesis.
9
6. TOKSISITAS
Kandungan karbon dioksida di udara segar bervariasi antara 0,03%
(300ppm) sampai dengan 0,06% (600 ppm) bergantung pada lokasi.
Menurut Otoritas Keselamatan Maritim Australia, "Paparan
berkepanjangan terhadap konsentrasi karbon dioksida yang sedang dapat
menyebabkan asidosis dan efek-efek merugikan pada metabolisme kalsium
fosforus yang menyebabkan peningkatan endapan kalsium pada jaringan lunak.
Karbon dioksida beracun kepada jantung dan menyebabkan menurunnya gaya
kontraktil. Pada konsentrasi tiga persen berdasarkan volume di udara, ia bersifat
narkotik ringan dan menyebabkan peningkatan tekanan darah dan denyut nadi,
dan menyebabkan penurunan daya dengar. Pada konsentrasi sekitar lima persen
berdasarkan volume, ia menyebabkan stimulasi pusat pernapasan, pusing-pusing,
kebingungan, dan kesulitan pernapasan yang diikuti sakit kepala dan sesak napas.
Pada konsentrasi delapan persen, ia menyebabkan sakit kepala, keringatan,
penglihatan buram, tremor, dan kehilangan kesadaran setelah paparan selama lima
sampai sepuluh menit.
Oleh karena bahaya kesehatan yang diasosiasikan dengan paparan karbon
dioksida, Administrasi Kesehatan dan Keselamatan Kerja Amerika Serikat
menyatakan bahwa paparan rata-rata untuk orang dewasa yang sehat selama
waktu kerja 8 jam sehari tidak boleh melebihi 5.000 ppm (0,5%). Batas aman
maksimum untuk balita, anak-anak, orang tua, dan individu dengan masalah
kesehatan kardiopulmonari (jatung dan paru-paru) secara signifikan lebih kecil.
Untuk paparan dalam jangka waktu pendek (di bawah 10 menit), batasan dari
Institut Nasional untuk Kesehatan dan Keamanan Kerja Amerika Serikat
(NIOSH) adalah 30.000 ppm (3%). NIOSH juga menyatakan bahwa konsentrasi
karbon dioksida yang melebihi 4% adalah langsung berbahaya bagi keselamatan
jiwa dan kesehatan.
Adaptasi terhadap peningkatan kadar CO2 dapat terjadi pada manusia.
Inhalasi CO2 yang berkelanjutan dapat ditoleransi pada konsentrasi inspirasi tiga
persen paling sedikit selama satu bulan dan empat persen konsentrasi insiparsi
selama lebih dari satu minggu. Diajukan juga bahwa konsentrasi insipirasi sebesar
2,0 persen dapat digunakan untuk ruangan tertutup (seperti kapal selam) oleh
10
karena adaptasi ini bersifat fisiologis dan reversibel. Penurunan kinerja atau pada
aktivitas fisik yang normal tidak terjadi pada tingkat konsentrasi ini.
Gambaran-gambaran ini berlaku untuk karbon dioksida murni. Dalam
ruangan tertutup yang dipenuhi orang, konsentrasi karbondioksida akan mencapai
tingkat yang lebih tinggi daripada konsentrasi di udara bebas. Konsentrasi yang
lebih besar dari 1.000 ppm akan menyebabkan ketidaknyamanan terhadap 20%
penghuni dan ketidaknyamanan ini akan meningkat seiring dengan meningkatnya
konsentrasi CO2. Ketidaknyamanan ini diakibatkan oleh gas-gas yang dikeluarkan
sewaktu pernapasan dan keringatan manusia, bukan oleh CO2. Pada konsentrasi
2.000 ppm, mayoritas penghuni akan merasakan ketidaknyamanan yang
signifikan dan banyak yang akan mual-mual dan sakit kepala. Konsentrasi CO2
antara 300 ppm sampai dengan 2.500 ppm digunakan sebagai indikator kualitas
udara dalam ruangan.
Keracunan karbon dioksida akut dikenal sebagai lembap hitam. Para
penambang biasanya akan membawa sesangkar burung kenari ketika mereka
sedang bekerja untuk memperingati mereka ketika kadar karbon dioksida
mencapat tingkat yang berbahaya. Burung kenari akan terlebih dahulu mati
sebelum kadar CO2 mencapai tingkat yang berbahaya untuk manusia. Karbon
dioksida menyebabkan kematian yang luas di Danau Nyos di Kamerun pada tahun
1996.[27] Karbon dioksida yang lebih berat yang dikeluarkan mendorong oksigen
keluar, menyebabkan kematian hampir 2000 orang.
7. FISIOLOGI MANUSIA
CO2 diangkut di darah dengan tiga cara yang berbeda:
Kebanyakan (sekitar 70% – 80%) dikonversikan menjadi ion bikarbonat
HCO3− oleh enzim karbonat anhidrase di sel-sel darah merah, dengan
reaksi
CO2 + H2O → H2CO3 → H+ + HCO3−.
5% – 10% larut di plasma
5% – 10% diikat oleh hemoglobin sebagai senyawa karbamino
11
Hemoglobin, molekul pengangkut oksigen yang utama pada sel darah
merah, mengangkut baik oksigen maupun karbon dioksida. Namun CO2 yang
diangkut hemoglobin tidak terikat pada tempat yang sama dengan oksigen. Ia
bergabung dengan gugus terminal-N pada empat rantai globin. Namun, karena
efek alosterik pada molekul hemoglobin, pengikatan CO2 mengurangi jumlah
oksigen yang dapat diikat. Penurunan pengikatan karbon dioksida oleh karena
peningkatan kadar oksigen dikenal sebagai efek Haldane dan penting dalam
traspor karbon dioksida dari jaringan ke paru-paru. Sebaliknya, peningkatan
tekanan parsial CO2 atau penurunan pH akan menyebabkan pelepasan oksigen
dari hemoglobin, dikenal sebagai efek Bohr.
Karbon dioksida adalah salah satu mediator autoregulasi setempat suplai
darah. Apabila kadar karbon dioksidanya tinggi, kapiler akan mengembang untuk
mengijinkan arus darah yang lebih besar ke jaringan yang dituju.
Ion bikarbonat sangatlah penting dalam meregulasi pH darah. Laju
pernapasan seseorang dipengaruhi oleh kadar CO2 dalam darahnya. Pernapasan
yang terlalu lambat akan menyebabkan asidosis pernapasan, sedangkan
pernapasan yang terlalu cepat akan menimbulkan hiperventilasi yang bisa
menyebabkan alkalosis pernapasan.
Walaupun tubuh memerlukan oksigen untuk metabolisme, kadar oksigen
yang rendah tidak akan menstimulasi pernapasan. Sebaliknya pernapasan
distimulasi oleh kadar karbon dioksida yang tinggi. Akibatnya, bernapas pada
udara bertekanan rendah atau campuran gas tanpa oksigen (seperti nitrogen
murni) dapat menyebabkan kehilangan kesadaran. Hal ini sangatlah berbahaya
bagi pilot tempur. Ini juga adalah alasan mengapa penumpang pesawat
diinstruksikan untuk memakai masker oksigen ke dirinya sendiri terlebih dahulu
sebelum membantu orang lain ketika tekanan kabin berkurang, jika tidak maka
terjadi risiko tidak sadarkan diri.
Menurut salah satu kajian dari Departemen Pertanian Amerika Serikat,
pernapasan orang pada umumnya menghasilkan kira-kira 450 liter (sekitar 900
gram) karbon dioksida perhari.
12
KERACUNAN MAKANAN
1. PENGERTIAN
Keracunan makanan adalah istilah yang diberikan kepada infeksi dengan
bakteri, parasit, virus, atau racun dari kuman yang mempengaruhi manusia
melalui terkontaminasi makanan atau air. Organisme kausatif yang paling umum
adalah Staphylococcus atau E. coli.
Center for Disease Control and Prevention memperkirakan bahwa 76 juta
orang menjadi sakit dari makanan penyakit terkait setiap tahun yang
mengakibatkan 325.000 dirawat dan 5.000 kematian.
Diare berkat keracunan makanan membunuh jutaan di seluruh dunia,
terutama dalam mengembangkan dan di bawah negara-negara maju. Wisatawan
ke negara-negara berkembang sering menghadapi keracunan makanan dalam
bentuk Traveller's diare.
Keracunan makanan dapat mempengaruhi individu atau sekelompok
orang-orang yang telah mengambil makanan tercemar yang sama. Hal ini umum
di masyarakat, terutama fungsi sosial pada umumnya, restoran, sekolah kafetaria
dll. Keracunan makanan dicurigai jika minimal dua orang terpengaruh dan
terkontaminasi makanan atau air diidentifikasi sebagai sumber infeksi. (1, 4)
2. PENYEBAB
Makanan umum yang dapat membawa kuman termasuk manja daging atau
unggas, terkontaminasi air, makanan yang mengandung mayones, daging mentah
atau matang, telur, ikan dan kerang dan sebagainya.
Penanganan selama persiapan makanan rusak mungkin juga bertanggung
jawab keracunan makanan. Sebagai contoh, tidak memadai tangan mencuci, tidak
mencuci peralatan masak, tidak memadai refrigerasi susu dan produk lainnya.
Kuman yang menyebabkan keracunan makanan mungkin termasuk
Campylobacter enteritis, kolera, E. coli enteritis, Staphylococcus aureus, Shigella,
Listeria.
Kadang-kadang keracunan makanan melibatkan kimia racun yang
diproduksi dalam makanan tertentu yang tidak semestinya disimpan atau di bawah
13
dimasak. Scombroid keracunan terjadi karena besar pelepasan histamin kimia dari
ikan ketika itu dimakan.
Hal ini dapat mengakibatkan reaksi alergi parah dengan pembengkakan
wajah, gatal-gatal, sesak nafas dan kesulitan menelan. Hal ini dapat
mengakibatkan kematian akibat tersedak.
3. KELOMPOK YANG RENTAN TERSERANG KERACUNAN
MAKANAN
1. Bayi dan orang tua adalah rentan terhadap keracunan makanan.
2. Orang-orang dengan kekebalan tertindas, orang-orang dengan penyakit
ginjal atau diabetes atau orang-orang yang bepergian ke luar negeri di
mana mereka dihadapkan pada kuman juga rentan.
3. Ibu hamil dan menyusui harus ekstra hati-hati tentang menghindari
keracunan makanan.
4. GEJALA UMUM KERACUNAN MAKANAN
Keracunan makanan biasanya bermanifestasi sebagai rasa sakit di perut
dengan kram, diare, mual, muntah, kelemahan, demam dengan menggigil dan
tremor, sakit kepala dll.
Masalah dimulai dalam waktu 2-6 jam makan makanan tercemar atau air.
Ini mungkin panjang atau pendek tergantung pada penyebab keracunan makanan.
5. PERAWATAN MAKANAN KERACUNAN
Perawatan melibatkan menjaga pasien yang terhidrasi dengan banyak
cairan dan air. Dalam kebanyakan kasus, kondisi menyelesaikan dengan
sendirinya.Beberapa pasien namun mungkin perlu antibiotik untuk terapi.
Pencegahan keracunan makanan adalah kunci dan dapat dicapai dengan
mempertahankan tangan bersih, memasak permukaan, mencuci dan memasak
makanan secara menyeluruh. Minum hanya disaring air juga membantu.
14