PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR PAI MATERI BERIMAN...
Transcript of PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR PAI MATERI BERIMAN...
PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR PAI
MATERI BERIMAN KEPADA MALAIKAT ALLAH
MENGGUNAKAN METODE JIGSAW PADASISWA KELAS VII B
SEMESTER 2SMP NEGERI 3 UNGARAN KABUPATEN SEMARANG
TAHUN PELAJARAN 2016/2017
SKRIPSI
Diajukan Guna Memperoleh Gelar
SI Sarjana Pendidikan Islam
OLEH:
SUSI SUSANTI
NIM. 11413041
JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN (FTIK)
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)
SALATIGA
2017
MOTTO
ماقالوالتنظرمنقالأنظر
Lihatlah apa yang dikatakan jangan melihat siapa yang mengatakan
(atsar Sayyidina Ali, diriwayatkan oleh Ibnu Assakir)
PERSEMBAHAN
Skripsi ini penulis susun dan persembahkan kepada:
1. Ayahanda Daroji (almarhum ) yang belum sempat melihat penulis wisuda, semoga
Allah selalu mengampuni dosa-dosa ayah dan menerima semua amal ibadah ayah
dan Ibunda Sriatun yang terhormat, yang senantiasa memberikan do‟a restu serta
dukungan baik secara moral maupun material terhadap keberhasilan dan
kesuksesan penulis.
2. Kakak Sulis Tyawati dan adikku Susilo serta Sutrisno yang tersayang yang selalu
berpartisipasi memberikan dukungan, support dan doanya untuk penulis.
3. Bapak K.H Fadhil Asy‟ary (al marhum) sekeluarga serta Gus Lubabbudin
sekeluarga yang telah mendidik penulis selama di PP Poncol Bringin dan
mendaftarkan penulis untuk kuliah.
4. Bpk Kyai Muhdi Taufik Ali Anwar sekeluarga di PP Al Mansyur Kauman Tengah
Ungaran telah sudi menampung dan mendidik penulis selama kuliah ini.
5. Mas Efrika Wahyu Ari Wibowo sekeluarga, Kak Lutfi Hariadi sekeluarga juga
Mas Dedy Aris Setiyawan, Mas Muhamad Sholeh yang selalu memberikan
dukungan dan support untuk kesuksesan penulis.
6. Bpk Suharto sekeluarga, Eyang , Mba Indu‟ sekeluarga yang selalu memberikan
semangat luar biasa.
7. Sahabat-sahabat karibku yang selalu memberikan semangat serta teman-teman
seperjuangan yang senantiasa menghibur dan memberikan semangat buat penulis
untuk menyelesaikan skripsi ini.
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, puji syukur dipanjatkan kepada Allah SWT. yang telah
melimpahkan rahmat,taufik, hidayah serta inayah-Nya yang telah diberikan kepada
hambanya yang lemah ini, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul
“Peningkatan Prestasi Belajar PAI Materi Beriman Kepada Malaikat Allah
Menggunakan Metode Jigsaw Siswa Kelas VII B Semester 2 SMP Negeri 3 Ungaran
Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran 2016/2017‟‟.
Shalawat beserta salam senantiasa tersanjungkan kehadirat Nabiyullah
Muhammad saw. sebagai nabi akhir zaman yang mampu memberikan syafa‟atnya
kepada seluruh umatnya. Besar harapan agar dapat menjadi salah satu golongan umat
beliau yang memperoleh syafa‟at agung di hari kiamat nanti. Aamiin
Dalam penulisan skripsi ini, banyak sekali berbagai cobaan, godaan dan
rintangan yang penulis hadapi. Namun berkat dorongan, bimbingan dan bantuan
berbagai pihak, sehingga skripsi ini dapat tersusun. Oleh karena itu, penulis
mengucapkan terima kasih kepada:
1. Bpk Dr. Rahmat Hariyadi M.Pd, Ketua IAIN Salatiga.
2. Bpk Suwardi M.Pd, Ketua Dekan Tarbiyah IAIN Salatiga
3. Ibu Hj. Siti Rukhayati M.Ag selaku Dosen Ketua Jurusan PAI IAIN Salatiga.
4. Ibu H Tatik Arlinawati. M.Pd selaku Kepala Sekolah SMP Negeri 3 Ungaran.
5. Bpk Sutrisna S,Ag. M.Pd selaku pembimbing skripsi, yang telah mencurahkan
atas segala ilmu,waktu, dan tenaga dalam membimbing.
6. Seluruh Dosen IAIN Salatiga yang telah mengantarkan ilmu dan pengetahuan
yang tak terhingga nilainya kepada penulis.
7. Seluruh teman-teman yang senantiasa memberikan semangat dan motivasinya.
8. Rekan-rekan seperjuangan dan semua pihak yang tidak bisa disebutkan satu
persatu yang telah memberikan pertolongan kepada penulis.
Penulis menyadari skripsi ini tentu masih mengandung banyak kesalahan yang
disengaja maupun tidak disengaja. Kesalahan tersebut tentu bersumber dari peneliti
sendiri. Oleh karena itu, peneliti dengan kerendahan hati memohon kritik dan saran
dari pembaca dan seluruh pihak yang berkompeten dengan skripsi ini. Peneliti
berharap sumbangsih saran dan kritik tersebut mampu membuat skripsi ini menjadi
lebih baik dan lebih sempurna.
Akhir kata penulis berharap, semoga skripsi ini bisa memberikan sumbangan
pemikiran dalam pendidikan dan memberi kontribusi bagi para pecinta ilmu. Dan juga
penulis berharap skripsi ini bermanfaat bagi kita semua. Aamiin.
Ungaran, 3 Maret 2017
Penulis
SUSI SUSANTI
NIM: 11413041
ABSTRAK
Susanti, Susi. 2016. Peningkatan Prestasi Belajar PAI Materi Beriman Kepada
Malaikat Allah Menggunakan Metode Jigsaw Siswa Kelas VII B Semester 2
SMP Negeri 3 Ungaran Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran 2016/2017.
Skripsi. Jurusan Tarbiyah. Progam Studi Pendidikan Agama Islam. Institut
Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga. Pembimbing: Sutrisna, S.Ag. M.Pd.
Kata Kunci: Peningkatan Prestasi, Metode Jigsaw.
Pembelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) di SMP Negeri 3 Ungaran
Kabupaten Semarang menunjukkan adanya banyak kendala yang salah satunya adalah
rendahnya prestasi belajar siswa. Skripsi ini bertujuan untuk mengetahui untuk
mengetahui metode jigsaw dapat meningkatkan prestasi belajar siswa pada mata
pelajaran PAI materi beriman Kepada Malaikat Allah di Kelas VII B Semester 2 SMP
Negeri 3 U ngaran Tahun Pelajaran 2016/2017.
Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas. Subjek penelitian adalah
seluruh siswa kelas VII B Semester 2 SMP Negeri 3 Ungaran yang berjumlah 34
siswa. Pengumpulan data menggunakan dokumentasi , observasi dan tes tertulis.
Analisis data menggunakan teknik analisis kuantitatif.
Penelitian dilakukan pada dua siklus. dengan langkah-langkah: a) menyusun
rencana kegiatan, b) pelaksanaan tindakan, c) observasi dan d) refleksi. Peningkatan
prestasi belajar siswa pada pra siklus hanya 14 dari 34 siswa ( 41,17%) setelah
dilakukan perbaikan pembelajaran pada siklus I menjadi 23 (67,64%) dan pada siklus
II menjadi 33 siswa (97,05%). Serta meningkatnya kreatifitas siswa. Kesimpulan dari
penelitian ini adalah dengan menggunakan metode jigsaw, maka materi beriman
kepada Allah lebih mudah dipahami siswa sehingga keterampilan dan keaktifan
meningkat yang berpengaruh pada meningkatnya hasil belajar siswa.
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ..................................................................................
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ......................................... i
HALAMAN PENGESAHAN …………………………………………….. ii
PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI ………………………………….. iii
MOTTO ……………………………………………………………………. iv
PERSEMBAHAN ………………………………………………………… v
KATA PENGANTAR ................................................................................ vi
ABSTRAK ………………………………………………………………. viii
DAFTAR ISI ..............................................................................................
DAFTAR TABEL DAN GAMBAR ..……………………………………
DAFTAR LAMPIRAN …………………………………………………..
BAB I PENDAHULUAN ......................................................................... 1
A. Latar Belakang Masalah ........................................................... 1
B. Rumusan Masalah ................................................................... 5
C. Tujuan Masalah ....................................................................... 5
D. Hipotesis Tindakan dan Indikator Keberhasilan ……………. 6
E. Kegunaan Penelitian ……………………………………….. 6
F. Definisi Operasional ………………………………………. 7
G. Metodologi Penelitian ……………………………………. . 10
H. Sistematika Penulisan …………………………………….. 16
BAB II KAJIAN PUSTAKA ........................................................................ 18
A. Landasan Teori .......................................................................... 18
B. Materi Beriman Kepada Malaikat ............................................ 23
C. Metode Pembelajaran Cooperative Jigsaw ............................... 25
BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN .................................................. 34
A. Subjek, Tempat, Waktu, dan Pihak yang Membantu ................ 34
B. Desain Prosedur Penelitian ....................................................... 38
C. Tekhnik Analisis Data ……………………………………….. 47
BAB I V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ........................ 50
A . Deskripsi Hasil Penelitian Persiklus .......................................... 50
B. Perbandingan Hasil Antar Siklus ............................................... 69
C. Pembahasan Hasil Penelitian ………………………………….. 70
BAB V PENUTUP .................................................................................... 73
A . Kesimpulan ................................................................................ 73
B. Saran dan Tindak Lanjut ………………………………………. 73
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
DAFTAR TABEL DAN GAMBAR
Gambar 1 Siklus Penelitian Kelas ……………………………………………………… 12
Tabel 3.1 Alokasi Waktu Perbaikan Pembelajaran ………………………………………. 37
Gambar 2 Model Penelitian Tindakan Kelas …………………………………………….. 39
Gambar 3 Bagan Alur Pelaksanaan Tindakan Dalam PTK ...…………………………… 49
Gambar 4 Diagram Batang Rentang Nilai Prasiklus ..………..……………….………… 52
Gambar 5 Diagram Batang Ketuntasan Pra Siklus ……………………………………….. 53
Gambar 7 Diagram Batang Rentang Nilai Siklus I……….……………………………. . 58
Gambar 8 Diagram Ketuntasan Siswa Siklus 1 …………………………………………… 59
Gambar 10 Grafik Data Pengamatan Siswa ……………………………………………… 61
Gambar 11 Diagram Batang Rentang Nilai Siklus II……………………………..……… 66
Gambar 13 Data Pengamatan Kinerja Siswa Siklus II …………………………………. 68
Gambar 14 Diagram Batang Perbandingan …………………………….………………. 70
DAFTAR LAMPIRAN
1. Daftar Riwayat Hidup
2. Nota Dosen Pembimbing Skripsi
3. Lembar Konsultasi
4. Surat Ijin Penelitian
5. Surat Rekomendasi Penelitian Kantor Persatuan Bangsa dan Politik
6. Surat Ijin Rekomendasi Dinas Pendidikan
7. Surat Pernyataan Telah Meneliti
8. Daftar Jadwal Penelitian
9. Daftar Jadwal Mata Pelajaran di SMP
10. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I
11. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus II
12. Soal Tes Siklus I
13. Soal Tes Siklus II
14. Hasil Pembelajaran Siklus I
15. Hasil Pembelajaran Siklus II
16. Daftar Nilai Hasi Evaluasi Keseluruhan Siswa
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Belajar merupakan sebuah proses perubahan tingkah laku melalui
pengalaman (Hamalik, 2011). Karena merupakan sebuah proses, maka belajar
bukanlah hasil atau tujuan. Belajar terjadi sepanjang manusia tersebut
menginginkan suatu perubahan pada dirinya. Memperoleh pengetahuan hanyalah
salah satu akibat dari aktivitas belajar tersebut, dan bukanlah belajar itu sendiri.
Pengalaman yang menyebabkan terjadinya perubahan tingkah laku seseorang
diperoleh dari interaksi dengan lingkungan. Dengan kata lain, belajar dapat
diartikan pula sebagai proses perubahan tingkah laku melalui interaksi dengan
lingkungan (Hamalik, 2011).
Prestasi belajar adalah hasil yang diperoleh berupa kesan-kesan yang
mengakibatkan adanya perubahan dalam individu sebagai akibat dari adanya
aktivitas belajar (Hamdani, 2011). Perubahan tingkah laku merupakan hasil dari
aktivitas belajar yang dilakukan oleh seseorang. Prestasi belajar di bidang
pendidikan merupakan hasil pengukuran terhadap siswa yang meliputi faktor
kognitif, afektif, dan psikomotorik. Pengukuran dilakukan dengan menggunakan
instrumen tertentu berupa tes maupun nontes. Dengan demikian prestasi belajar
merupakan hasil pengukuran usaha belajar yang dilakukan siswa dan diwujudkan
dalam bentuk angka, simbol, atau kalimat.
Prestasi belajar sebagai hasil dari aktivitas belajar dapat dicapai salah
satunya melalui penerapan metode pembelajaran yang tepat. Ismail (2008)
mengartikan metode pembelajaran sebagai cara menyajikan materi pembelajaran
untuk mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan. Tujuan pembelajaran
yang bervariasi menuntut penggunaan metode pembelajaran yang bervariasi pula.
Tujuan pembelajaran akan tercapai apabila materi pembelajaran disampaikan
dengan cara yang tepat. Guru harus jeli dan teliti memilih metode pembelajaran
karena jumlah dan jenisnya sangat banyak.
Pendidikan mempunyai peran yang sangat strategis dalam meningkatkan
kualitas sumber daya manusia dan upaya mewujudkan cita-cita bangsa Indonesia
dalam mewujudkan kesejahteraan umum dan mencerdaskan kehidupan bangsa.
Pemerintah merumuskan dalam Undang-Undang Republik Indonesia No 20 tahun
2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional yang menjelaskan bahwa pendidikan
dilakukan agar mendapatkan tujuan yang diharapkan bersama yaitu:“Pendidikan
nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta
peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan
bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi
manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak
mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang
demokratis serta bertanggung jawab” (Pasal 3 UU RI No 20/ 2003).
Mata pelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) merupakan mata pelajaran
yang memuat informasi di sekitar teks yang berkaitan dengan al-Qur‟an dan al-
Hadits dari Nabi Muhammad SAW. Rasullah SAW bersabda “telah aku
tinggalkan untuk kalian, dua perkara yang kalian tidak akan sesat selama kalian
berpegang teguh dengan keduanya, kitabullah dan sunah Nabi-Nya, (H.R. Imam
Malik)’’.
Pembelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) materi beriman kepada
Malaikat Allah merupakan pembelajaran yang mengajak siswa bukan sekedar
beriman dan meyakini adanya Malaikat-malaikat Allah, namun mengajarkan siswa
untuk patuh dan taat kepada Allah SWT seperti yang dilakukan Malaikat.
Pembelajaran PAI yang berhasil tidak hanya membuat siswa mampu menghafal
dan mengingat nama-nama Malaikat, namun siswa mampu menerapkan ketaatan
dan kepatuhan dalam kehidupan sehari-hari. Aspek inilah yang paling sulit
dicapai.
Pelaksanaan pembelajaran yang penulis lakukan untuk mata pelajaran PAI
belum berhasil, siswa belum menguasai konsep tersebut. Hal itu terbukti dari
rendahnya nilai yang diperoleh siswa. Siswa kelas VII B semester 2 SMP Negeri 3
Ungaran kurang dapat memahami pembelajaran PAI khususnya materi beriman
kepada Malaikat Allah SWT dan kurang memperhatikan konsep guru.
Berdasarkan hal itu penulis menggunakan metode jigsaw untuk peningkatan
kemampuan siswa dalam pembelajaran PAI materi beriman kepada Malaikat
Allah siswa kelas VII B Semester 2 SMP Negeri 3 Ungaran.
1. Identifikasi Masalah
Berdasarkan pelaksanaan observasi awal yang telah dilaksanakan di
SMP Negeri 3 Ungaran Kabupaten Semarang sebagai obyek penelitian
diperoleh identifikasi masalah yang meliputi kondisi peserta didik, kondisi
guru dan kondisi pembelajaran sebagai berikut:
a. Kondisi peserta didik
1) Rata-rata hasil belajar peserta didik secara klasikal masih dibawah 75.
2) Peserta didik cenderung pasif dalam mengikuti pembelajaran.
b. Kondisi guru
Kesulitan dalam mengkomunikasikan peserta didik sebagai bentuk
pemahaman peserta didik terhadap materi yang disampaikan.
c. Kondisi pembelajaran
1) Penggunaan metode pembelajaran yang kurang mengaktifkan peserta
didik.
2) Interaksi pembelajaran cenderung searah dan dominasi pembelajaran
dipegang oleh guru.
3) Perlunya pengembangan model pembelajaran yang mampu melibatkan
aktivitas dan meningkatkan prestasi belajar peserta didik.
Berdasarkan hal tersebut penulis menggunakan metode cooperative
jigsaw untuk mengidentifikasi kekurangan dari pembelajaran yang
dilaksanakan.
2. Analisis Masalah
Dari identifikasi masalah pada pembelajaran PAI materi tentang
beriman kepada Malaikat Allah SWT penulis menganalisa serta merumuskan
masalah yang ditemukan dalam pembelajaran PAI ini adalah:
a. Dalam mengajar guru terlalu banyak melakukan metode ceramah, yang
berakibat siswa banyak yang mengantuk dan bercerita dengan temannya.
b. Guru kurang maksimal dalam menggunakan media pembelajaran.
3. Alternatif Dan Prioritas Pemecahan Masalah
Dari identifikasi masalah yang dikemukakan di atas dapat dianalisa
penyebabnya dan dicarikan pemecahnya sebagai berikut: pentingnya guru
memberikan variasi pembelajaran, salah satunya dengan menggunakan metode
jigsaw pada siswa kelas VII B semester 2 SMP Negeri 3 Ungaran Kabupaten
Semarang Tahun Pelajaran 2016/2017.
Berdasarkan uraian latar belakang tersebut, maka peneliti terdorong
untuk melakukan penelitian yang berjudul: „‟Peningkatan Prestasi Belajar PAI
Materi Beriman Kepada Malaikat Allah Dengan Menggunakan Metode Jigsaw
Pada Siswa Kelas VII B Semester 2 SMP Negeri 3 Ungaran Kabupaten
Semarang Tahun Pelajaran 2016/2017‟‟.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dijelaskan di atas maka
rumusan masalah dalam penelitian tindakan kelas ini adalah: “Apakah
penggunaan metode jigsaw pada Mata Pelajaran PAI materi beriman kepada
Malaikat Allah dapat meningkatkan prestasi belajar siswa kelas VII B Semester 2
SMP Negeri 3 Ungaran Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran 2016/2017.
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas dapat diketahui tujuan dari penelitian
ini adalah: “Untuk mengetahui metode jigsaw dapat meningkatkan prestasi belajar
siswa kelas VII B Semester 2 SMP Negeri 3 Ungaran Kabupaten Semarang Tahun
Pelajaran 2016/2017.
D. Hipotensis Tindakan dan Indikator Keberhasilan
1. Hipotesis Tindakan
Hipotesis tindakan adalah tindakan yang diduga dapat memecahkan
masalah penelitian yang ingin diatasi (Saminanto, 2010). Hipotesis tindakan
dalam penelitian ini adalah: “Jika metode jigsaw digunakan dengan baik pada
mata pelajaran PAI materi beriman kepada Malaikat Allah dapat meningkatan
prestasi belajar pada siswa kelas VII B Semester 2 SMP Negeri 3 Ungaran
Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran 2016/2017.
2. Indikator Keberhasilan
Indikator keberhasilan penelitian tindakan kelas ini adalah: “Adanya
peningkatan prestasi belajar siswa kelas VII B Semester 2 SMP Negeri 3
Ungaran, setelah diterapkannya metode Jigsaw pada pembelajaran PAI materi
beriman kepada Malaikat Allah”. Sebanyak 97% siswa mencapai nilai kriteria
ketuntasan minimal (KKM) yaitu 75.
E. Kegunaan Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi:
1. Bagi SMP Negeri 3 Ungaran
Dengan melalui metode pembelajaran Jigsaw maka diharapkan dapat
dipakai sebagai meningkatkan mutu dan kualitas pembelajaran serta sebagai
bahan pertimbangan dalam rangka pembinaan dan pengembangan sekolah
yang bersangkutan.
2. Bagi Guru
Sebagai masukan dalam mengelola dan meningkatkan strategi belajar
mengajar serta mutu pengajaran. Dengan mengetahui pola-pola cara belajar
siswa maka guru dapat menyesuaikan proses belajar mengajar yang diciptakan.
3. Bagi Siswa
Dengan belajar melalui metode Jigsaw maka diharapkan siswa mampu
menumbuhkan kreatifitas dan keterampilan berfikir, serta mampu
meningkatkan pemahaman siswa terhadap materi pembelajaran.
4. Bagi Penulis
Penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan ilmu pengetahuan
dengan terjun langsung ke lapangan dan memberikan pengalaman belajar yang
menumbuhkan kemampuan dan ketrampilan meneliti serta pengetahuan yang
lebih mendalam terutama pada bidang yang dikaji.
F. Definisi Operasional
1. Prestasi Belajar
Belajar merupakan sebuah proses perubahan tingkah laku melalui
pengalaman (Hamalik, 2011). Karena merupakan sebuah proses, maka belajar
bukanlah hasil atau tujuan. Prestasi belajar adalah hasil yang diperoleh berupa
kesan-kesan yang mengakibatkan adanya perubahan dalam individu sebagai
akibat dari adanya aktivitas belajar (Hamdani, 2011). Perubahan tingkah laku
merupakan hasil dari aktivitas belajar yang dilakukan oleh seseorang. Prestasi
belajar di bidang pendidikan merupakan hasil pengukuran terhadap siswa yang
meliputi faktor kognitif, afektif, dan psikomotorik. Pengukuran dilakukan
dengan menggunakan instrumen tertentu berupa tes maupun nontes. Dengan
demikian prestasi belajar merupakan hasil pengukuran usaha belajar yang
dilakukan siswa dan diwujudkan dalam bentuk angka, simbol, atau kalimat.
2. Pembelajaran Cooperative
Pembelajaran cooperative merupakan pendekatan pembelajaran yang
dilakukan melalui sistem kerja kelompok yang heterogen. Pendekatan ini
memanfaatkan hal yang positif dari persaingan antaranggota kelompok untuk
menumbuhkan kerja sama saling membantu dan saling mendorong untuk
meraih kesuksesan (Slavin, 2008). Kemampuan berkerja sama dalam tim
merupakan kemampuan yang penting bagi peserta didik. Semua masalah
hidup pada dasarnya adalah kompleks, karena itu peserta didik perlu dilatih
memecahkan berbagai persoalan yang mereka hadapi dengan bekerja sama.
Pembelajaran cooperative adalah pendekatan pembelajaran yang
menempatkan peserta didik sebagai subjek pembelajaran (student centered),
dengan suasana kelas yang demokratis, saling membelajarkan, memberi
peluang lebih besar dalam memberdayakan potensi peserta didik secara
maksimal.
Teori yang melandasi pembelajaran koperatif adalah teori
kontruktivisme ( Rusman, 2016). Konstruktivisme adalah salah satu filsafat
pengetahuan yang menekankan bahwa pengetahuan kita itu adalah konstruksi
(bentukan) kita sendiri(Slameto, 1991). Model pembelajaran ini dikembangkan
dari teori belajar kontruktivisme yang mahir dari gagasan Piaget dan Vigotsky.
Berdasarkan penelitian Piaget yang pertama dikemukakan bahwa pengetahuan
itu di bangun dalam pikiran anak( Ratna,1988).
3. Jigsaw
Model pembelajaran jigsaw adalah sebuah model belajar koperatif yang
menitik beratkan pada kerja kelompok siswa dalam bentuk kecil. Seperti
diungkapkan oleh Lie dalam Rusman (1999) bahwa „‟ pembelajaran koperatif
model jigsaw ini merupakan model koperatif dengan cara siswa belajar dalam
kelompok kecil yang terdiri dari empat sampai enam orang secara heterogen
dan siswa bekerja sama saling ketergantungan positif dan bertanggung jawab
secara mandiri‟‟.
Teknik mengajar jigsaw dikembangkan dan diuji oleh Elliot Arronson
dan rekan-rekannya di Universitas Texas, dan kemudian diadaptasi oleh Slavin
dan kawan-kawan di Universitas John Hopkin (Sugianto, 2010).
Arti Jigsaw berasal dari bahasa inggris adalah gergaji ukir dan ada juga
yang menyebutnya dengan istilah puzzle yaitu sebuah teka teki yang menyusun
potongan gambar ( Rusman, 2016). Pembelajaran koperatif tipe jigsaw adalah
suatu tipe pembelajaran koperatif yang terdiri beberapa anggota dalam satu
kelompok yang bertanggung jawab atas penguasaan bagian materi belajar dan
mampu mengajarkan materi tersebut kepada anggota lain dalam kelompoknya
(Sudrajat, 2008).
Belajar tipe Jigsaw (menyusun potongan gambar) merupakan tehnik
yang paling banyak dipraktikkan. Tehnik ini serupa dengan pertukaran
kelompok dengan kelompok, namun ada satu perbedaan penting yakni tiap
siswa mengajarkan sesuatu. Ini merupakan alternatife menarik bila ada materi
belajar yang biasa disegmentasikan atau dibagi-bagi dan bila bagian-bagiannya
harus diajarkan secara berurutan. Tiap siswa mempelajari sesuatu yang bila
digabungkan dengan materi yang dipelajari oleh siswa lain, membentuk
kumpulan pengetahuan atau ketrampilan yang padu (Melvin, 2006).
G. Metodologi Penelitian
1. Rancangan Penelitian
Penelitian yang peneliti laksanakan merupakan jenis penelitian
tindakan kelas (PTK) atau classroom action research. Penelitian tindakan kelas
adalah:„‟Sebagai suatu bentuk kajian yang bersifat reflektif oleh pelaku
tindakan, yang dilakukan untuk meningkatkan kemantapan rasional dari
tindakan-tindakan mereka dalam melaksanakan tugas, memperdalam
pemahaman terhadap tindakan-tindakan yang dilakukan itu, memperbaiki
kondisi dimana praktek pembelajaran tersebut dilakukan, serta dilakukan
secara kolaboratif (Kemmis dalam Saminanto, 2010)‟‟.
Secara lebih sederhana dapat disimpulan bahwa PTK adalah kajian
reflektif mengenai proses pembelajaran yang dilakukan oleh guru yang bersifat
meningkatkan, memperdalam, dan memperbaiki, serta dilakukan secara
kolaboratif. Disebut kajian reflektif karena selalu ada tindakan refleksi atas
tindakan yang telah dilakukan. Tujuannya adalah meningkatkan,
memperdalam, dan memperbaiki proses pembelajaran yang telah dilaksanakan.
Merupakan penelitian kolaboratif karena dapat dilaksanakan dengan bantuan
guru mitra.
Peneliti memilih jenis penelitian tindakan kelas untuk memecahkan
permasalahan yang ditemukan pada proses pembelajaran PAI materi beriman
kepada Malaikat Allah. Rendahnya prestasi siswa dapat dianalisa
menggunakan jenis penelitian tindakan kelas. Setelah penyebab masalah
ditemukan, peneliti melakukan tindakan yang dianggap mampu memecahkan
masalah tersebut. Pada akhir tindakan dilakukan refleksi tentang keberhasilan
dan kegagalan tindakan terhadap pemecahan masalah.
Model PTK yang peneliti pergunakan adalah model Kemmis & Mc
Taggart. Model tersebut merupakan pengembangan dari model Kurt Lewin.
Pada model Kurt Lewin terdapat empat komponen yang terpisah yaitu:
perencanaan (planning), tindakan (acting), pengamatan (observing), dan
refleksi atau reflecting (Arikunto, 2010). Model Kemmis & McTaggart
menganggap tahapan tindakan dan pengamatan merupakan satu kesatuan. Pada
saat tindakan dilakukan, pada saat itu pula kegiatan pengamatan dimulai
(Susilo dkk, 2009).
Pada hakikatnya model PTK yang dikemukakan oleh Kemmis & Mc
Taggart terdiri dari komponen-komponen yang saling terkait. Komponen-
komponen tersebut adalah: perencanaan, tindakan, pengamatan, dan refleksi.
Komponen-komponen tersebut merupakan sebuah siklus yang akan terus
diulang apabila tujuan penelitian belum tercapai. Penelitian ini dilaksanakan
dalam dua siklus. Apabila digambarkan maka alur penelitian yang tejadi adalah
sebagai berikut:
Siklus 1 Perencanaan
Refleksi
Pelaksanaan tindakan
& observasi
Siklus 2 Perencanaan
Refleksi
Pelaksanaan tindakan
& observasi
Gambar 1. Siklus Penelitian Tindakan Kelas
2. Subjek Penelitian
Subjek penelitian tindakan kelas ini adalah seluruh siswa kelas VII B
Semester 2 SMP Negeri 3 Ungaran Kabupaten Semarang. Jumlah siswa adalah
34 orang dengan perincian 14 laki-laki dan 20 perempuan. Latar belakang
siswa sebagian besar dari keluarga wiraswasta. Penelitian tindakan kelas ini
dibantu oleh guru.
3. Langkah-Langkah Penelitian
Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan dalam dua siklus kegiatan.
Satu siklus kegiatan terdiri dari: perencanaan, tindakan dan pengamatan, serta
refleksi. Siklus pertama dimulai dengan melakukan perencanaan.
4. Instrumen Penelitian
Instrumen yang akan digunakan antara lain:
a. Dokumentasi
Dokumentasi berupa rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP),
buku daftar kelas, buku daftar nilai, buku daftar hadir siswa dan catatan
pembelajaran selama proses KBM.
b. Observasi
Observasi digunakan untuk melakukan pengamatan keaktifan siswa
pada kegiatan pembelajaran. Lembar observasi keaktifan siswa mengamati
5 aspek yang mencerminkan keaktifan, kepandaian mengungkapkan
pendapat, keseriusan dalam pembelajaran, tertib dalam pembelajaran, serta
kebenaran konsep dalam proses pembelajaran. Setiap item diberikan skor.
c. Tes Tertulis
Instrumen tes digunakan untuk mengukur prestasi belajar siswa.
Instrumen ini memiliki jumlah soal 10 soal dengan kriteria skor terdiri.
Siswa dinyatakan berprestasi apabila mencapai nilai kriteria ketuntasan
minimal (KKM) yaitu 75.
5. Pengumpulan Data
a. Sumber Data
Data dikumpulan melalui sumber data primer dan sumber data
sekunder. Sumber data primer adalah 34 orang siswa kelas VII B Semester
2 SMP Negeri 3 Ungaran Kabupaten Semarang. Data yang diperoleh dari
sumber data primer adalah data tentang keaktifan dan prestasi belajar.
Sumber data sekunder adalah sumber data selain sumber data primer, yaitu:
dokumen sekolah.
b. Jenis Data
Jenis data diperoleh berupa:
1) Data kualitatif yaitu: data keaktifan siswa dalam mengikuti
pembelajaran tentang mata pelajaran PAI materi beriman kepada
Malaikat Allah melalui teknik pengumpulan data observasi.
2) Data kuantitatif berupa hasil evaluasi pembelajaran PAI yang
dilaksanakan sebelum dan sesudah penelitian tindakan kelas
dilaksanakan dengan menggunakan prosentase keberhasilan prestasi
belajar.
c. Cara Pengambilan Data
Data penelitian diambil melalui observasi dan tes.
6. Analisis Data
Arikunto (1998) menjelaskan bahwa yang dimaksudkan dengan analisis
data adalah pengolahan data yang diperoleh dengan menggunakan rumus-
rumus atau aturan-aturan yang ada sesuai dengan pendekatan penelitian atau
desain yang diambil. Terkait hal itu maka, data dianalisis menggunakan teknik
analisis kuantitatif. Teknik kuantitatif menggunakan statistik deskriptif
sederhana dalam perhitungan prestasi belajar siswa.
Tes dilakukan untuk mengukur prestasi belajar siswa dalam materi
beriman kepada Malaikat Allah. Hasil tes yang diikuti oleh siswa dianalisis
dengan menggunakan statistik sederhana. Skala nilai yang digunakan adalah
skala seratus. Nilai maksimal yang dapat diperoleh siswa adalah 100. Untuk
menilai hasil tes digunakan rumus:
Skor = B × 100
N
Keterangan:
B = Banyaknya butir yang dijawab benar
N = Banyaknya butir soal (Poerwanti, 2008:221).
Siswa dikatakan tuntas apabila mencapai nilai pada rentang tuntas,
seperti tabel 1.2
Tabel 1.2 Tabel Pencapaian Ketuntasan Belajar Siswa
NO Nilai Ketuntasan
1 75-100 Tuntas
2 50-74 Tidak tuntas
Hasil belajar siswa tersebut dianalisis apakah sudah tuntas (≥ 75) atau
belum tuntas (< 75) kemudian dibuat prosentase. Jika siswa yang tuntas di kelas
tersebut mencapai 90%, maka dikatakan bahwa ketuntasan klasikal telah tercapai.
H. Sistematika Penulisan
Untuk mempermudah dalam memahami skripsi ini maka secara
keseluruhan sistematika penulisan skripsi disususun menjadi tiga bagian yaitu:
a. Bagian awal
Bagian ini terdiri dari halaman judul, halaman persetujuan, halaman
pengesahan, motto, persembahan, kata pengantar, daftar isi, daftar lampiran,
abstrak.
b. Bagian inti
Bagian ini terdiri dari lima bab yaitu:
Bab I, PENDAHULUAN berisi tentang latar belakang masalah,
rumusan masalah, tujuan penelitian, hipotesis tindakan dan indikator
keberhasilan, kegunaan penelitian, definisi operasional, metode penelitian dan
sistematika penulisan.
Bab II, KAJIAN PUSTAKA, berisi tentang prestasi belajar, mata
pelajaran beriman Kepada Malaikat Allah, metode jigsaw.
Bab III, PELAKSANAAN PENELITIAN berisi deskripsi pelaksanaan
siklus I, deskripsi pelaksanaan siklus II.
Bab IV, HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN berisi tentang
deskripsi setiap siklus, dan pembahasan
Bab V, PENUTUP berisi tentang kesimpulan mengenai hasil penelitian
dan saran
c. Bagian Akhir
Daftar Pustaka, lampiran-lampiran.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Landasan Teori
1. Peningkatan Prestasi Belajar PAI
a. Peningkatan
Peningkatan dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah proses,
cara, perbuatan (meningkatkan usaha, kegiatan, dsb). Adi S ( 2004)
mengatakan „‟Peningkatan berasal dari kata tingkat yang artinya lapis atau
lapisan dari sesuatu yang kemudian membentuk susunan. Tingkat juga
dapat berarti pangkat, taraf, dan kelas‟‟. Sedangkan peningkatan berarti
kemajuan. Secara umum, peningkatan merupakan upaya untuk menambah
derajat, tingkat, dan kualitas maupun kuantitas. Peningkatan juga dapat
berarti penambahan keterampilan dan kemampuan agar menjadi lebih baik.
Selain itu, peningkatan juga berarti pencapaian dalam proses, ukuran, sifat,
hubungan dan sebagainya.
b. Prestasi
Kamus Besar Bahasa Indonesia mengartikan prestasi sebagai “hasil
yang telah dicapai (dari yang telah dilakukan, dikerjakan, dan sebagainya)”
(Pusat Bahasa, 2008). Prestasi adalah hasil dari suatu kegiatan yang telah
dikerjakan, diciptakan, baik secara individual maupun kelompok. Prestasi
tidak akan pernah dihasilkan selama seseorang tidak melakukan kegiatan
(Hamdani, 2011).
Menurut Purwadarminta dalam Hamdani (2011) bahwa prestasi
adalah hasil yang telah dicapai (dilakukan, dikerjakan, dan sebagainya).
Qohar dalam Hamdani (2011) mengatakan bahwa prestasi sebagai hasil
yang telah diciptakan, hasil pekerjaan, hasil yang menyenangkan hati yang
diperoleh dengan jalan keuletan. Harahap dalam Hamdani (2011)
berpendapat bahwa prestasi sebagai “penilaian pendidikan tentang
perkembangan dan kemajuan siswa yang berkenaan dengan penguasaan
bahan pelajaran yang disajikan kepada mereka serta nilai-nilai yang
terdapat dalam kurikulum.”
c. Belajar
Menurut Slameto dalam Hamdani (2011), belajar adalah “proses
usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh perubahan tingkah laku
yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam
interaksi dengan lingkungannya.
Cronbach dalam Hamdani (2011) menjelaskan bahwa belajar
adalah“learning is shown by a change in behavior as a result of
experience” (belajar terlihat dari adanya perubahan dalam tingkah laku
sebagai hasil dari pengalaman). Spears dalam Suryabrata (2010)
mengatakan bahwa “learning is to observe, to read, to imitate, to try
something themseleves, to listen, to follow direction”, (belajar adalah
mengamati, membaca, meniru, mencoba sesuatu oleh diri sendiri,
mendengarkan, mengikuti arahan). Geoch dalam Suryabrata (2010)
berpendapat bahwa “learning is a change in performance as a result of
practice” (belajar adalah perubahan dalam kemampuan sebagai hasil dari
latihan).
Menurut Arikunto (2010), prestasi belajar merupakan hasil yang
diperoleh sebagai akibat dari kegiatan belajar yang sangat kompleks.
Keadaan yang sangat kompleks tersebut meliputi: siswa, guru dan personal
lainnya, bahan pelajaran, metode mengajar dan sistem evaluasi, sarana
penunjang, dan sistem administrasi. Dengan demikian maka prestasi
belajar tidak hanya ditentukan oleh hasil dari kegiatan belajar mengajar
semata. Kualitas pembelajaran bukanlah satu-satunya penentu bagi hasil
belajar atau prestasi belajar siswa. Keadaan yang kompleks tersebut
dikelompokkan ke dalam empat istilah yaitu: input, output, transformasi
dan umpan balik.
Input adalah calon siswa yang akan memasuki sekolah. Dalam hal
ini calon siswa dinilai kemampuannya untuk mengetahui apakah ia akan
mampu mengikuti pelajaran atau tidak. Output adalah siswa lulusan
sekolah yang bersangkutan. Output dinilai apakah siswa berhak lulus atau
tidak, dalam hal ini sebagai alat penyaring kualitas. Transformasi adalah
mesin yang mengubah input menjadi output.
Yang dimaksud peningkatan prestasi dalam penelitian ini adalah
iktikat melakukan suatu tindakan yang menuju pada proses tingkatan yang
lebih signifikan, melalui berbagai model dan sumber peraga guna
meningkatkan taraf kemampuan anak.
Jadi, dapat disimpulkan bahwa prestasi belajar adalah sesuatu yang
didapat melalui proses belajar untuk mendapatkan bukti secara kongkrit
berdasarkan usaha sebagai pemicunya dan media sebagai pengantarnya.
2 Hakekat PAI
Pendidikan Agama Islam (PAI) merupakan usaha untuk memperkuat
iman dan ketakwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa, sesuai dengan agama
yang dianut peserta didik yang memperhatikan tuntutan untuk menghormati
agama lain dalam hubungan antar umat beragama dalam masyarakat persatuan
nasional .
Pendidikan agama bertujuan untuk meningkatkan keimanan,
pemahaman, penghayatan, dan pengamalan peserta didik tentang agama Islam
sehingga menjadi manusia muslim yang beriman dan bertakwa kepada Allah
SWT serta berakhlak mulia dalam kehidupan pribadi, bermasyarakat,
berbangsa dan bernegara (Ladjid, 2005).
Ladjid (2005) mengatakan tujuan pendidikan agama Islam di SMP
yaitu: Untuk menumbuhkan dan meningkatkan keimanan melalui pemberian
dan pemupukan pengetahuan, penghayatan, pengamalan serta pengalaman
peserta didik tentang agama Islam sehingga menjadi manusia muslim yang
terus berkembang dalam hal keimanan, ketakwaannya kepada Allah SWT serta
berakhlak mulia dalam kehidupan pribadi, bermasyarakat, berbangsa dan
bernegara, serta untuk dapat melanjutkan pada jenjang pendidikan yang lebih
tinggi.
Rumusan tujuan pendidikan agama Islam pada sekolah menengah,
merupakan penjabaran dari bunyi PP No 29 Bab lima pasal (2) pendidikan
menengah bertujuan :
a. Meningkatkan pengetahuan siswa untuk melanjutkan pendidikan pada
jenjang yang lebih tinggi dan untuk mengembangkan diri sejalan dengan
perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan kesenian.
b. Meningkatkan kemampuan siswa sebagai anggota masyarakat dalam
mengadakan hubungan timbal balik dengan lingkungan sosial, budaya dan
alam sekitar kehidupannya (Ladjid, 2005).
Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) di Sekolah Menengah
Pertama adalah salah satu mata pelajaran yang diberikan dengan mengikuti
tuntunan bahwa agama diajarkan kepada manusia dengan visi untuk
mewujudkan manusia yang bertakwa kepada Allah SWT dan berakhlak mulia,
serta bertujuan untuk menghasilkan manusia yang jujur, adil, berbudi pekerti,
etis, saling menghargai, disiplin, harmonis dan produktif, baik personal
maupun sosial. Hal tersebut dilakukan dengan cara mempelajari ilmu membaca
dan meyakini akan adanya Malaikat Allah. Secara substansial, mata pelajaran
PAI diharapkan memiliki kontribusi dalam memberikan motivasi kepada
peserta didik untuk mempelajari dan mempraktikkan ajaran dan nilai-nilai
yang terkandung dalam al-Qur‟an dan Hadis sebagai sumber utama ajaran
Islam dan sekaligus menjadi pegangan dan pedoman hidup dalam kehidupan
sehari-hari.
Menurut Nashr dalam Ali (2008), Al-Qur‟an sebagai pedoman abadi
mempunyai tiga jenis petunjuk bagi manusia. Pertama adalah tentang susunan
alam semesta dan posisi manusia di dalamnya. Kedua tentang ringkasan
sejarah manusia, rakyat biasa, raja-raja, orang-orang suci, para Nabi sepanjang
zaman dan cobaan yang menimpa mereka. Ketiga adalah tentang sesuatu yang
sulit dijelaskan dengan bahasa modern. Di dalam Al-Qur‟an terdapat pula
ajaran tentang akhlak atau moral serta hukum yang mengatur kehidupan
manusia sehari-hari.
Al-Hadits adalah sumber kedua agama dan ajaran Islam. Al-Hadits
menjelaskan dan merinci hal-hal yang telah disebutkan di dalam Al-Qur‟an.
Hadits diartikan sebagai segala perkataan, perbuatan dan sikap diam Nabi
tanda setuju. Para ahli menggolongkan hadits sebagai sunnah qauliyah
(perkataan Nabi), sedangkan sunnah fi‟liyah (perbuatan) dan sunnah taqririyah
(diam tanda setuju) tidak disebut hadits melainkan sunnah saja (Ali, 2008).
Dalam hal itu maka umat islam selain dianjurkan untuk mempelajari Al-
Qur‟an, juga mempelajari Al-Hadist.
Al-Hadits memiliki tiga tugas utama dalam kaitannya dengan agama
Islam. Pertama adalah menegaskan lebih lanjut mengenai ketentutan-ketentuan
agama Islam dalam al-Qur‟an, misalnya tentang hukum kewajiban shalat.
Kedua sebagai penjelasan isi Al-Qur‟an, misalnya hadits yang menjelaskan
tata cara shalat. Ketiga adalah menambahkan atau mengembangkan sesuatu
yang tidak ada atau samar-samar ketentuannya di dalam Al-Qur‟an, misalnya
tentang larangan mempermadu yaitu mengawini sekaligus atau bersamaan
seorang perempuan dengan bibinya (Ali, 2008).
B. Materi Beriman Kepada Malaikat
1. Hakekat Beriman
Dalam buku PAI kata beriman terdiri dari dua kata, yaitu imbuhan ber-
dan iman. Kata iman berasal dari bahasa Arab yang artinya percaya. Makna
iman dalam pengertian adalah percaya dengan sepenuh hati, diucapkan dengan
lisan dan di amalkan dalam perbuatan sehari-hari.
Dalam hal itu menjadi orang yang beriman bukan persoalan yang
ringan atau mudah. Sebagai manusia yang memiliki pertanggungjawabkan
kepada Allah SWT, maka iman menjadi sangat penting. Allah SWT
memerintahkan kepada umat islam untuk beriman, sebagai mana firmannya
dalam Q.S An-Nisa‟ :136
ل عهى رسىنه وانكتاب انذي أوزل مه قبم ا أها انذه آم ى ىآ آمىىا باهلل ورسىنه وانكتاب انذي وز
ا خز فقد ضم ضللا بعدا وملئكته وكتبه ورسهه وانىو ا ومه كفز باهلل
Artinya : “wahai orang-orang yang beriman! Tetaplah beriman kepada
Allah dan Rasul-Nya (Muhamad) dan kepada Kitab (Al-qur‟an) yang
diturunkan kepada Rasul-Nya, serta Kitab yang diturunkan
sebelumnya. Barang siapa ingkar kepada Allah, Malaikat-malaikat-
Nya, Kitab-kitab-Nya, Rasul-rasul-Nya, dan hari kemudian, maka
sunggu , orang itu telah tersesat sangat jauh”, Q.S An-Nisa‟ :136 ( al-
Rasyid: tt).
Keimanan seseorang itu bisa tebal dan bisa tipis, bisa bertambah dan
bisa berkurang. Salah satu cara untuk meningkatkan keimanan kita kepada
Allah SWT adalah dengan memahami dan mempelajari Malaikat-malaikat
Allah serta tugas-tugasnya.
2. Beriman Kepada Malaikat
Beriman adalah kata yang terdiri dari dua suku kata yaitu imbuhan ber
dan iman. Iman kepada malaikat dalam buku PAI (2004) adalah percaya dan
yakin bahwa Allah SWT telah menciptakan malaikat sebagai makhluk gaib
dari cahaya (nur) untuk mengatur dan mengurus alam semesta. Iman kepada
malaikat termasuk rukun iman yang kedua setelah iman kepada Allah SWT.
Malaikat adalah salah satu makhluk ciptaan Allah yang bersifat gaib,
yang diciptakan dari nur (cahaya), mereka selalu taat, tunduk, patuh kepada
Allah, tidak pernah ingkar janji dan tidak membutuhkan makan dan minum.
Malaikat menghabiskan waktu siang dan malam untuk mengabdi hanya untuk
kepada Allah SWT.
Malaikat diciptakan oleh Allah SWT memiliki tujuan dan tugas
tertentu. Malaikat ini merupakan makhluk gaib yang memiliki sifat dan ciri-ciri
berbeda dengan manusia. Malaikat adalah makhluk yang tidak berwujud, tidak
dapat disentuh, dilihat dan didengar. Sebagai firman Allah dalam Q.S Fatir: 1:
ثىى وثلث ور ماوات والرض جاعم انملئكة رسلا أون أجىحة م فاطز انس باع انحمد هلل
ء قدز )زد ف انخهق ما شاء إ عهى كم ش (1ن للا
Artinya:“Segala puji bagi Allah pencipta langit dan bumi, yang
menjadikan malaikat sebagai utusan-utusan (untuk mengurus berbagai
macam urusan) yang mempunyai sayap masing-masing (ada yang) dua,
tiga dan empat. Allah menambahkan pada ciptaan-Nya apa yang Dia
kehendaki. Sungguh Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu.”, Q.S.
Fatir: 1 (Al-Rasyid: tt).
Jadi, kita sebagai umat islam diwajibkan untuk beriman kepada
Malaikat Allah. Dengan beriman kepada Malaikat harapannya agar umat islam
mampu meneladani dan menaati serta mengikuti prilaku Malaikat-malaikat
Allah, dalam kehidupan sehari-hari.
C. Metode Jigsaw
1. Pengertian Metode
Metode merupakan proses belajar mengajar dalam dunia pendidikan
yang bertujuan untuk membuat peserta didik menjadi lebih pandai dan
memiliki kreativitas yang nantinya dapat digunakan untuk bekal setelah selesai
menempuh dalam pendidikan. Peran seorang pengajar disini sangatlah penting,
selain menjadi sebagai pendonor ilmu, peran seorang guru adalah
menumbuhkan minat siswa dalam belajar. Menumbuhkan minat siswa
tidaklah mudah dilakukan oleh seorang guru. Dibutuhkan berbagai macam cara
untuk mampu membangkitkan minat belajar saat proses belajar mengajar
berlangsung. Disalin dan dipublikasikan melalui Eureka Pendidikan.
Menurut Hidayat (1990) kata metode berasal dari bahasa Yunani, yaitu
“methodos”. Kata ini terdiri dari dua suku kata, yaitu “metha” yang berarti
melalui atau melewati, dan “hodos” yang bearti jalan atau cara. Jadi metode
berarti suatu jalan yang dilalui untuk mencapai tujuan. Jalan atau cara yang
dimaksud disini adalah sebuah upaya atau usaha dalam meraih sesuatu yang
diinginkan.
Hamid Darmadi (2010) berpendapat bahwa metode adalah cara atau
jalan yang harus dilalui untuk mencapai suatu tujuan. Pengertian lain dari
metode adalah cara yang harus dilalui untuk mencapai tujuan tertentu
(Slameto, 2003).
Dari ketiga pendapat tersebut dapat diambil kesimpulan metode adalah
segala upaya atau usaha yang tepat dan cepat yang dapat dilakuan dalam
proses menyampaikan pembelajaran materi pembelajaran kepada siswa.
Metode juga dapat dipergunakan oleh seorang pengajar sebagai jalan menuju
keberhasilan dalam proses belajar mengajar. Pemilihan metode yang tepat juga
dapat berpengaruh terhadap hasil belajar siswa. Sangat pentingnya
penggunaan metode dalam pembelajaran membuat pengajar haruslah pintar-
pintar dalam menentukan metode manakah yang sesuai dengan kondisi kelas
dan juga materi pembelajaran.
Menurut Pupuh F dan M Sobry S (2010) bahwa makin tepat tepat
metode yang digunakan oleh guru dalam mengajar, diharapkan makin efektif
pula pencapaian tujuan pembelajaran. Jadi, kesalahan dalam menentukan
metode belajar akan mempengaruhi kualiatas hasil belajar, yang berakibat pada
menurunnya hasil belajar siswa.
Ada beberapa faktor yang mempengaruhi dalam penggunaan metode
dalam mengajar seperti yang dikemukan oleh Winarno Surakhmad dalam
Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zain (2010) diantanya:
a. Tujuan yang berbagai-bagi jenis fungsinya,
b. Anak didik yang berbagai-bagai tingkat kematangannya,
c. Situasi yang berbagai-bagai keadaanya,
d. Fasilitas yang berbagai-bagai kualitas dan kuantitasnya,
e. Pribadi guru serta kemampuan profesionalnya yang berbeda-beda.
Dalam menentukan sebuah metode yang akan digunakan sebagai
proses belajar mengajar sebaiknya ditentukan pula terlebih dahulu sebagai
berikut: (Pupuh F dan M Sobry S, 2010) : (a) Tujuan yang hendak dicapai, (b)
Materi pelajaran, (c) Peserta didik, (d) Situasi, (e) Fasilitas, (f) Guru.
2. Jigsaw
Jigsaw berasal dari bahasa inggris yang berarti gergaji ukir, dan ada
juga yang menyebutnya dengan istilah puzzle yaitu sebuah teka teki yang
menyusun potongan gambar (Rusman, 2016).
Teknik mengajar jigsaw dikembangkan dan diuji oleh Elliot Arronson
dan rekan-rekannya di Universitas Texas, dan kemudian diadaptasi oleh Slavin
dan kawan-kawan di Universitas John Hopkin (Sugianto, 2010). Pembelajaran
koperatif model jigsaw ini mengambil pola cara bekerja sebuah gergaji (
zigzag), yaitu siswa melakukan suatu kegiatan belajar dengan cara bekerja
sama dengan siswa lain untuk mencapai tujuan bersama ( Rusman,2016).
Model pembelajan jigsaw adalah sebuah model belajar koperatif yang
menitik beratkan pada kerja kelompok siswa dalam bentuk kecil. Seperti
diungkapkan oleh Lie (1999) bahwa „‟ pembelajaran koperatif model jigsaw
ini merupakan model koperatif dengan cara siswa belajar dalam kelompok
kecil yang terdiri dari empat sampai enam orang secara heterogen dan siswa
bekerja sama saling ketergantungan positif dan bertanggung jawab secara
mandiri‟‟. Pembelajaran koperatif tipe jigsaw adalah suatu tipe pembelajaran
koperatif yang terdiri beberapa anggota dalam satu kelompok yang
bertanggung jawab atas penguasaan bagian materi belajar dan mampu
mengajarkan materi tersebut kepada anggota lain dalam kelompoknya
(Sudrajat, 2008).
Belajar tipe Jigsaw (menyusun potongan gambar) merupakan tehnik
yang paling banyak dipraktikkan. Tehnik ini serupa dengan pertukaran
kelompok dengan kelompok, namun ada satu perbedaan penting yakni tiap
siswa mengajarkan sesuatu. Ini merupakan alternatif menarik bila ada materi
belajar yang biasa disegmentasikan atau dibagi-bagi dan bila bagian-bagiannya
harus diajarkan secara berurutan. Tiap siswa mempelajari sesuatu yang bila
digabungkan dengan materi yang dipelajari oleh siswa lain, membentuk
kumpulan pengetahuan atau ketrampilan yang padu (Melvin, 2006).
Langkah-langkah pembelajaran jigsaw adalah (Rusman,2016)
a. Siswa dikelompokan dengan anggota ±4 orang,
b. Tiap orang dalam tim diberi materi dan tugas yang berbeda,
c. Anggota dari tim yang berbeda dengan penugasan yang sama
membentuk kelompok baru( kelompok ahli),
d. Setelah kelompok ahli berdiskusi , tiap anggota kembali ke
kelompok asal dan menjelaskan kepada anggota kelompok tentang
subbab yang mereka kuasai,
e. Tiap tim ahli mempresentasikan hasil diskusi,
f. Pembahasan,
g. Penutup
Sedangkan Stephen, Sikes and Snapp (1978) dalam Rusman,
mengemukakan langkah-langkah pembelajaran koperatif model jigsaw sebagai
berikut:
a. Siswa dikelompokan kedalam 1 sampai 5 anggota tim,
b. Tiap orang bagian tim diberi bagian materi yang berbeda,
c. Tiap orang dalam tim diberi bagian materi yang ditugaskan,
d. Anggota dari tim yang berbeda yang telah mempelajari bagian/
sub bab yang sama bertemu dalam kelompok yang baru (kelompok
ahli) untuk mendiskusikan subbab mereka,
e. Setelah selesai diskusi sebagai tim ahli tiap anggota kembali ke
kelompok asal dan bergantian mengajar teman satu tim mereka
tentang subbab yang mereka kuasai dan tiap anggota lainnya
mendengarkan dengan seksama.
f. Tiap tim ahli mempersentasikan hasil diskusi,
g. Guru memberi evaluasi,
h. Penutup.
Dalam koperatif jigsaw ini siswa banyak kesempatan untuk
mengemukakan pendapat dan mengolah informasi yang didapat dan dapat
meningkatkan keterampilan berkomunikasi, anggota kelompok bertanggung
jawab terhadap keberhasilan kelompoknya dan ketuntasan bagian materi yang
dipelajari dan dapat menyampaikan informasinya kepada kelompok lain.
Kelebihan dan Kelemahan Model Pembelajaran Jigsaw
a. Kelebihan metode pembelajaran jigsaw
Bila dibandingkan dengan metode pembelajaran tradisional, model
pembelajaran Jigsaw memiliki beberapa kelebihan yaitu:
1) Mempermudah pekerjaan guru dalam mengajar, karena sudah ada
kelompok ahli yang bertugas menjelaskan materi kepada rekan-
rekannya.
2) Pemerataan penguasaan materi dapat dicapai dalam waktu yang lebih
singkat
3) Metode pembelajaran ini dapat melatih siswa untuk lebih aktif dalam
berbicara dan berpendapat.
b. kelemahan metode pembelajaran jigsaw
Beberapa hal yang bisa menjadi kelemahan aplikasi model ini di lapangan,
menurut Roy Killen( 1996), adalah :
1) Prinsip utama pembelajaran ini adalah „peer teaching‟, pembelajaran oleh
teman sendiri, ini akan menjadi kendala karena perbedaan persepsi dalam
memahami konsep yang akan diskusikan bersama siswa lain.
2) Apabila siswa tidak memiliki rasa percaya diri dalam berdiskusi
menyampaikan materi pada teman.
3) Rekod siswa tentang nilai, kepribadian, perhatian siswa harus sudah
dimiliki oleh guru dan biasanya butuh waktu yang sangat lama untuk
mengenali tipe-tipe siswa dalam kelas tersebut.
4) Butuh waktu yang cukup dan persiapan yang matang sebelum model
pembelajaran ini bisa berjalan dengan baik.
5) Aplikasi metode ini pada kelas yang lebih besar (lebih dari 40 siswa)
sangatlah sulit.
Dalam penerapan metode pembelajaran jigsaw ini sering dijumpai beberapa
permasalahan, yaitu :
1) Kurang terbiasanya peserta didik dan pengajar dengan metode ini. Peserta
didik dan pengajar masih terbawa model konvesional, dimana pemberian
materi terjadi secara satu arah.
2) Siswa yang aktif akan lebih mendominasi diskusi, dan cenderung
mengontrol jalannya diskusi.
3) Siswa yang memiliki kemampuan membaca dan berpikir rendah akan
mengalami kesulitan untuk menjelaskan materi apabila ditunjuk sebagai
tenaga ahli.
4) Siswa yang cerdas cenderung merasa bosan.
5) Pembagian kelompok yang tidak heterogen, dimungkinkan kelompok
yang anggotanya lemah semua.
6) Penugasan anggota kelompok untuk menjadi tim ahli sering tidak sesuai
antara kemampuan dengan kompetensi yang harus dipelajari.
7) Siswa yang tidak terbiasa berkompetisi akan kesulitan untuk mengikuti
proses pembelajaran.
8) Terbatasnya waktu. Proses model pembelajaran ini membutuhkan waktu
yang lebih banyak, sementara waktu pelaksanaan model ini harus
disesuaikan dengan beban kurikulum.
Jadi, metode jigsaw merupakan sistem pembelajaran kelompok dengan
memanfaatkan kelompok asal dan kelompok ahli dalam mengembangkan materi
yang diajarkan.
BAB III
PELAKSANAAN PENELITIAN
A. Subjek, Tempat, Waktu, dan Pihak yang Membantu
1. Subjek Penelitian
Penelitian pembelajaran dilaksanakan pada siswa kelas VII B Semester
2 SMP Negeri 3 Ungaran Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran 2016/2017.
Siswa kelas VII B SMP Negeri 3 Ungaran berjumlah 34 siswa, yang terdiri
dari 14 siswa laki-laki dan 20 siswa perempuan.
Siswa SMP Negeri 3 Ungaran terdiri dari berbagai lapisan masyarakat
keluarga yang berbeda-beda, baik dari tingkat ekonomi keluaga, jenjang
pendidikan orang tua maupun jenis pekerjaan orang tuanya. Berdasarkan
factor-faktor tersebut timbulah berbagai karakteristik bagi siswa yang berbeda-
beda pula, disinilah peran guru untuk mampu memahami satu persatu
kepribadian siswa tersebut. Berdasarkan hasil pengamatan, karakteristik siswa
dapat digolongkan berdasarkan:
a. Orang tua yang pekerjaanya sebagai pegawai dan berpendidikan siswa
cenderung lebih aktif dan kreatif.
b. Orang tua yang pekerjaannya sebagai petani, siswa cenderung bebas
karena tidak ada yang mengendalikan ( rendahnya SDM orang tua).
c. Orang tua yang pekerjaannya sebagai buruh pabrik, siswa lebih mandiri
dan terbiasa belajar dirumah.
d. Orang tua yang pekerjaannya sebagai pedagang, siswa lebih mudah
berhitung dan bersosialisasi.
2. Tempat Penelitian
Kegiatan penelitian dilaksanakan di SMP Negeri 3 Ungaran Kabupaten
Semarang pada siswa kelas VII B Semester 2 tahun pelajaran 2016/2017.SMP
Negeri 3 Ungaran berada di Jl. Kapten Patimura No.1-A Ungaran Kabupaten
Semarang. Pemilihan lokasi ini dilakukan dengan pertimbangan bahwa
peneliti bertempat tinggal dekat dengan SMP Negeri 3 Ungaran, sehingga
memudahkan dalam mencari data, peluang waktu yang luas.
3. Waktu Penelitian
Kegiatan observasi telah dimulai pada bulan Desember dalam tahap
observasi dan penentuan masalah penelitian. Peneliti melakukan penelitian
selama 2bulan, yaitu mulai tanggal 28 Desember 2016 yang diawali dengan
observasi hingga selesai.Waktu dari pelaksanaan sampai penelitian laporan
hasil penelitian tersebut dilaksakan pada semester 2 tahun pelajaran
2016/2017. Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan dalam dua siklus
penelitian. Sebelum siklus I penelitian dilaksanakan, peneliti terlebih dahulu
melaksanakan prasiklus penelitian.
Kegiatan penelitian dimulai pada hari Rabu, tanggal 11 Januari 2017
pukul 09.35 hingga pukul 10.55, yaitu kegiatan pembelajaran prasiklus yang
digunakan untuk mengidentifikasi masalah. Setelah itu melakukan refreksi
pembelajaran prasiklus, peneliti mendiskusikannya bersama guru dan peneliti..
Prasiklus penelitian merupakan kegiatan pembelajaran tanpa menggunakan
metode pembelajaran jigsaw. Prasiklus penelitian digunakan untuk mengukur
kondisi awal prestasi siswa sebelum dilaksanakannya tindakan.
Pada hari Rabu, 18 Januari 2017 pada pukul 09.35 hingga pukul 10.55
dilaksankan pembelajaran siklus I. Peneliti mengadakan evaluasi untuk
mengetahui hasil pembelajaran. Pada pembelajaran siklus 1 peneliti belum
menggunakan metode pembelajaran jigsaw dan memuat kegiatan pembelajaran
dengan ceramah dan tanya jawab.
Pelaksanaan siklus II dilaksanakan pada hari Rabu, 25 Januari 2017
pukul 09.35 hingga 10.55. Pada pembelajaran siklus II peneliti menggunakan
metode pembelajaran jigsaw. Selesai pembelajaran siklus II dilakukan
evaluasi, penilaian dan refleksi, dan hasilnya lebih baik dari siklus I. Setelah
selesai melakukan keseluruhan kegiatan dihasilkan masukan bahwa
pendekatan dengan menggunanakan metode pembelajaran jigsaw sangat
membantu dalam proses pembelajaran Pendidikan Agama Islam ( PAI).
Tabel 3.1 Alokasi Waktu Perbaikan Pembelajar
No Kegiatan
Waktu
Desember Januari Februari
3 4 1 2 3 4 1 2
1 Perencanaan
2 Pra Siklus
Pelaksanaan
Refleksi
3 Siklus I
Perencanaan
Tindakan
Observasi
Refleksi
4 Siklus II
Perencanaan
Tindakan
Observasi
Refleksi
Analisa Data
Penyusunan Hasil
Pelaporan Hasil
4. Pihak-pihak yang membantu
Demi kelancaran proses penelitian ini, peneliti dibantu oleh beberapa pihak
yaitu:
a. Nama : Dra. Tatik Arnilawati M.Pd
NIP : 19660503 199003 2 009
Jabatan : Kepala Sekolah
Unit Kerja : SMP Negeri 3 Ungaran
Status dalam peneliti : Penilai 1
b. Nama : Mundhiroh, S.Ag
NIP : 19600904 198403 2 009
Jabatan : Guru Kelas
Unit kerja : SMP Negeri 3 Ungaran
Status dalam peneliti : Penilai 2
B. Desain Prosedur Penelitian
Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian tindakan kelas.
Penelitian terdiri atas lebih dari satu siklus, masing-masing siklus melalui tahap
perencanaan tindakan, pelaksanaan tindakan, observasi dan refleksi. Secara umum
alur pelaksanaan tindakan kelas ini digambarkan oleh Kemmis dan Taggart
(dalam kasbolah, 1999) sebagai berikut: 1) rencana tindakan, 2) pelaksanaan
tindakan, 3) observasi, 4) refleksi dan evaluasi. Apabila digambarkan maka alur
penelitian yang tejadi adalah sebagai berikut:
Gambar 2. Model Penelitian Tindakan Kelas Oleh Kemmis Dan Taggart
Siklus I
Siklus II
Keterangan :
: Kegiatan
: Hasil kegiatan
: Urutan berlangsung bersamaan
: Urutan pelaksanaan kegiatan
Refleksi
Identifikasi Masalah
Observasi
Pelaksanaan
Perencanaan I
Refleksi
Pelaksanaan
Observasi
Perencanaan II
Hasil refleksi
Dst
Gambar 2. Model Penelitian Tindakan Kelas Oleh Kemmis Dan Taggart
Jadi, penelitian yang peneliti gunakan adalah penelitian tindakan kelas.
Proses penelitian ini berbentuk siklus, yang terdiri dari dua siklus. Setiap siklus
terdiri dari empat kegiatan pokok, yaitu perencanaan, pelaksanaan tindakan,
observasi dan refleksi.
1. Perencanaan
Dalam tahap perencanaan ini, peneliti membuat perencanaan sebagai berikut:
a. Mengidentifikasi permasalahan penelitian dan mencari solusi yang tepat.
Permasalahan yang ditemukan adalah rendahnya prestasi belajar siswa.
b. Menyusun RPP sesui dengan materi yang akan diajarkan
c. Mempersiapkan sarana pembelajaran yang mendukung terlaksananya
tindakan. Sarana pembelajaran ini meliputi: media pembelajaran, buku-
buku pelajaran, dan lembar kerja siswa atau evaluasi.
d. Mempersiapkan instrumen penelitian berupa: format observasi untuk
mengamati proses belajar mengajar, instrumen asesmen (penilaian) untuk
mengukur hasil belajar.
2. Pelaksanaan Tindakan
Pelaksanaan tindakan merupakan implemetasi atau penerapan
rancangan yang telah ditetapkan dalam PTK.Penelitian ini dilaksanakan sesuai
RPP atau rancangan yang telah ditetapkan sebelumnya, yaitu menggunakan
metode pembelajaran jigsaw.
Pelaksanaan pembelajaran ini dilaksanakan dalam dua siklus.Siklus
pertama dilaksanakan tidak dengan menggunakan metode pembelajaran
jigsaw.Siklus kedua dilaksanakan dengan menggunakan metode pembelajaran
jigsaw.
3. Observasi
Observasi merupakan suatu kegiatan mengungkap data selama
pelaksanaan tindakan berlangsung. Kegiatan ini dilakukan untuk mengamati
proses pembelajaran mata pelajaran PAI materi beriman kepada Malaikat
Allah dan prestasi belajar siswa yang diperoleh apakah sudah mencapai
indikator keberhasilan yang ditetapkan atau belum.
4. Refleksi
Refleksi merupakan kegiatan mengkaji kembali pembelajaran yang
telah dilakukan.Setelah mengkaji hasil belajar Pendidikan Agama Islam (PAI)
dan pengamatan aktivitas siswa dan guru, serta melihat tercapainya indicator
keberhasilan, maka peneliti melakukan penelitian siklus kedua agar
pelaksanaanya lebih efektif.
1. SIKLUS I
Siklus I penelitian dilaksanakan pada hari Rabu, 11 Januari 2017.
Pembelajaran dilaksanakan 1 x pertemuan (2 x 45menit), dimulai pukul 09.35
hingga pukul 10.55. Materi pembelajaran adalah beriman kepada Malaikat
Allah. Pembelajaran dilaksanakan belum menggunakan metode pembelajaran
jigsaw. Tahapan kegiatan yang dilaksanakan adalah:
a. Perencanaan
Beberapa hal yang dilakukan pada tahapan perencanaan adalah:
1. Mengidentifikasi permasalahan penelitian dan mencari solusi yang
tepat. Permasalahan yang ditemukan adalah rendahnya prestasi
belajar siswa. Solusi yang diambil adalah menerapkan metode
pembelajaran jigsaw dalam pembelajaran beriman kepada Malaikat
Allah.
2. Membuat skenario pembelajaran berupa RPP dengan memasukkan
metode pembelajaran Jigsaw.
3. Menyiapkan sumber dan media pembelajaran yang berhubungan
dengan materi beriman kepada Malaiakat Allah.
4. Mempersiapkan instrumen penelitian berupa: format observasi
untuk mengamati proses belajar mengajar, instrumen asesmen
(penilaian) untuk mengukur hasil belajar.
b. Pelaksaan Tindakan
Peneliti melaksanakan penelitian pembelajaran siklus I pada hari
Rabu, 11 Januari 2017 dengan alokasi waktu 1 x pertemuan (2 x 45 menit)
dimulai pukul 09.35 hingga pukul 10.55. Dengan langkah pembelajaran
sebagai berikut:
1. Pendahuluan (± 10 menit)
a) Tahap persiapan
- Menyiapkan Silabus
- Menyiapkan RPP
- Menyiapkan buku sumber
b) Tahap Awal
- Memberi salam dan berdoa bersama
- Guru mengabsen kehadiran siswa.
- Guru menyiapkan fisik dan psikis peserta didik (keadaan
kelas).
- Guru memberikan motivasi
- Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
- Guru menjelaskan langkah-langkah pembelajaran.
2. Kegiatan Inti (± 60 menit)
- Guru menjelaskan seputar materi dan mengajukan beberapa
pertanyaan kepada siswa berkaitan tentang materi yang
akanpelajari.
- Guru membuat kelompok dan memberi arahan setiap kelompok
untuk mendiskusikan materi yang akan dibahas.
3. Kegiatan Penutup (± 20 menit)
- Guru dan siswa menyimpulkan materi yang telah dipelajari
bersama selama pembelajaran
- Mengadakan tes tertulis
- Guru mengingatkan siswa materi pembelajaran yang akan
datang.
- Guru menutup pembelajaran.
c. Observasi
Pada tahap ini hal yang paling utama yaitu melakukan pengamatan
terhadap pelaksanaan tindakan kelas dengan lembar observasi yang telah
dipersiapkan. Observasi pelaksanaan tindakan dilakukan oleh peneliti.
Peneliti melakukan pengamatan tentang keaktifan siswa dalam
pembelajaran, dan mengamati guru dalam menjelaskan dan membimbing
cara kerja pada setiap materi yang akan dipelajari.
2. SIKLUS II
Siklus II penelitian dilaksanakan pada hari Rabu, 25 Januari 2017.
Pembelajaran dimulai pukul 09.35 hingga pukul 10.55 atau selama 2 x 45
menit. Materi pembelajaran adalah beriman kepada Malaikat Allah.
Pembelajaran dilaksanakan dengan menggunakan metode pembelajaran
jigsaw. Tahapan kegiatan yang dilaksanakan adalah:
a. Perencanaan
Beberapa hal yang dilakukan pada tahapan perencanaan adalah:
1. Mencari permasalahan yang terjadi pada siklus II penelitian dan
mencari pemecahannya.
2. Membuat RPP sesuai dengan kopetensi dasar yaitu mendiskripsikan
beriman kepada Malaikat Allah.
3. Mempersiapkan sumber dan alat peraga belajar.
4. Menyiapkan alat evaluasi berupa lembar tes tertulis dan lembar kerja
siswa.
5. Menyiapkan lembar observasi siklus II untuk mengamati kemampuan
dan kualitas pembelajaran.
b. Pelaksanaan
Pelaksanaan penelitian penelitian siklus II dilaksanakan sesuai
dengan jadwal yang telah ditentukan yaitu berselang 1 minggu pada tiap
siklusnya.Penelitian pembelajaran siklus II dilaksanakan pada hari Rabu,
25 Januari 2017. Dengan langkah-langkah sebagai berikut:
1. Pendahuluan (± 10 menit)
a. Tahap Persiapan
- Menyiapkan Silabus
- Menyiapkan RPP
- Menyiapkan buku sumber belajar
- Menyiapkan media pembelajaran
b. Tahap Awal
- Memberi salam dan berdoa bersama
- Guru mengabsen kehadiran siswa.
- Guru menyiapkan fisik dan psikis peserta didik (keadaan kelas).
- Guru memberikan motivasi
- Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
- Guru menjelaskan langkah-langkah pembelajaran.
2. Kegiatan Inti (± 60 menit)
- Guru menjelaskan seputar materi dan mengajukan beberapa
pertanyaan kepada siswa berkaitan tentang materi yang akan
dipelajari bersama.
- Guru membuat kelompok, kemudian membagi tugas kepada
tiap-tiap kelompok.
- Guru meminta perwakilan kelompok untuk persentasi di depan
kelas tentang pemahaman yang digali.
- Kelompok yang lain menanggapi dan bertanya kepada
kelompok yang sedang presentasi.
3. Kegiatan Penutup (± 20 Menit)
- Guru dan siswa menyimpulkan materi yang telah dipelajari
bersama.
- Guru mengadakan tes tertulis
- Guru mengingatkan siswa materi pembelajaran yang akan
datang.
- Guru menutup pembelelajaran
c. Observasi
Pada tahap ini hasil observasi penelitian diharapkan menunjukkan
bahwa prestasi siswa meningkat, hasil evaluasi belajar menunjukkan
bahwa lebih dari 94% siswa mencapai ketuntasan belajar (nilai minimal
75).
d. Refleksi
Berdasarkan pelaksanaan yang dilaksanakan peneliti, maka
diperoleh hasil refleksi sebagai berikut:
1. Hasil refleksi kegiatan pembelajaran menunjukkan adanya peningkatan
prestasi belajar siswa.
2. Situasi kelas lebih menjadi kondusif serta siswa lebih antusias dan aktif
dalam mengikuti pembelajaran.
3. Pemahaman siswa terhadap materi lebih baik, terbukti dengan adanya
peningkatan hasil tes yang diperoleh siswa.
4. Siswa lebih percaya diri dalam mengemukakan pendapat mereka.
5. Mayoritas siswa mendapat nilai diatas KKM (Kriteria Ketuntasan
Minimal).
C. Tehnik Analisis Data
1. Tehnik Pengumpulan Data
a. Dokumentasi
Yaitu hasil belajar siswa dari prasiklus sampai dengan siklus II
b. Observasi
Dilaksanakan bersama penilai dalam proses pembelajaran.
2. Alat Pengumpulan Data
Untuk memperoleh data, alat pengumpul data yang dipakai peneliti:
a. Pengumpulan data nilai formatif siswa
b. Data hasil belajar siswa pada prasiklus hingga siklus kedua
c. Lembar pengamatan minat siswa dalam proses pembelajaran Siklus I dan
Siklus II.
3. Validasi Nilai
Validasi data hasil belajar siswa diperoleh dari pengamatan pada proses
pembelajaran Siklus 1 dan Siklus II. Untuk mendapatkan hasil belajar siswa
menggunakan tes tertulis, maka peneliti menyiapkan 2 lembar evaluasi untuk
kegiatan Siklus 1 dan Siklus II.
BAGAN ALUR TINDAKAN PENELITIAN
Gambar 3. Bagan Alur Pelaksanaan Tindakan Dalam PTK
Perencanaan
Pelaksanaan
Pengamatan
Refleksi Siklus I
Refleksi pelaksanaan
Pengamatan
Siklus II
Perencanaan
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Hasil Penelitian Persiklus
1. Prasiklus
Berdasarkan hasil tes formatif pada pembelajaran prasiklus diperoleh
hasil yang jauh dari harapan, karena masih banyak siswa yang hasilnya
dibawah nilai KKM.Ketuntasan yang harus dicapai siswa yaitu 75. Sementara
siswa yang tuntas hanya 14 siswa( 41,17 %) dari 34 siswa. Hasil tes formatif
prasiklus dapat dilihat dari tabel 4.1 berikut:
No Nama Siswa L/P Nilai Keterangan
1 Anandya Salma Devinka P 65 Tidak Tuntas
2 Anita Dewi Rahmawati P 90 Tuntas
3 Arvangga Oktadian Krisbiyantoro L 55 Tidak Tuntas
4 Chikmatul Aizah P 85 Tuntas
5 Diva Anggita Dewi P 80 Tuntas
6 Elxis Paramitha Purwani Putrid P 90 Tuntas
7 Faiz Widyadananto L 80 Tuntas
8 Fauzan Sifen Risky Adidarma L 70 Tidak Tuntas
9 Fenny Permata Ivanchris P 55 Tidak Tuntas
10 Gatot Zakka Habibi Widagdo L 55 Tidak Tuntas
11 Jesika Gusti Amelia P 55 Tidak Tuntas
12 Khoirul Nisa P 90 Tuntas
13 Mia Septina Eka Wardani P 90 Tuntas
14 Mohamad Galih Septiawan L 60 Tidak Tuntas
15 Muhamad Iqbal L 70 Tidak Tuntas
16 Muhamad Musa Aditya L 60 Tidak Tuntas
17 Nabila Alivia Risky P 80 Tuntas
18 Naya Pinkan Larasati P 85 Tuntas
19 Nunik Nur Khotimah P 75 Tidak Tuntas
20 Okto Bisma Saputra L 75 Tidak Tuntas
21 Paundra Beryl Hassani L 90 Tuntas
22 Pepyta Eka Devi P 70 Tidak Tuntas
23 Radytya Irvanda Saputra L 65 Tidak Tuntas
24 Rangga Sasmito Wibisono L 65 Tidak Tuntas
25 Ratna Dhini Pratiwi P 65 Tidak Tuntas
26 Salma Ayu Salsabila P 70 Tidak Tuntas
27 Salshabila Januarika Sunarto P 80 Tuntas
28 Tarangga Eka Bayu Wibowo L 65 Tidak Tuntas
29 Tatagh Herawan Santososo L 80 Tuntas
30 Tika Lativatun Nisa P 90 Tuntas
31 Titos Father Wiradhewa L 70 Tidak Tuntas
32 Ula Nafisatul Kamila P 85 Tuntas
33 Vinda Anggreini P 70 Tidak Tuntas
34 Yunita Cahyani P 70 Tidak Tuntas
Jumlah
2500
Nilai Tertinggi
90
Nilai Terendah
55
Tuntas
14
41,17 %
Tidak Tuntas
20
58,82 %
Nilai Rata-rata
73,52
Tabel 4.1 Data Hasil Evaluasi Belajar Siswa pada Prasiklus
Tabel 4.1.menunjukkan bahwa nilai tertinggi yang diperoleh siswa
adalah 95 dan nilai terendah adalah 55. Nilai rata-rata yang dicapai adalah
73,52. Pada Prasiklus, jumlah siswa yang tuntas berjumlah 14 siswa (41,17%)
sedangkan yang belum tuntas 20 siswa (58,82 %). Dari nilai tes tersebut maka
dapat disusun dalam rentang nilai sebagai berikut:
Tabel 4.2 Nilai Tes Formatif Berdasarkan Rentang Nilai
No Rentang Nilai Frekuensi Prosentse
1 0-14 0 0 %
2 15-24 0 0 %
3 25-34 0 0 %
4 35-44 0 0 %
5 45-54 0 0 %
6 55-64 5 14,70 %
7 65-74 13 38,23 %
8 75-84 7 20,58 %
9 85-94 9 26,47 %
10 95-100 0 0 %
Jumlah
34
100 %
Data dari hasil belajar prasiklus dapat digambarkan dalam grafik
sebagai berikut:
Gambar 4. Diagram Batang Rentang Nilai Prasiklus
Rentang Nilai
0
2
4
6
8
10
12
14
55-64 65-74 75-84 85-94 95-100
Berikut ini adalah tabel data perolehan nilai berdasarkan KKM
Tabel 4.3 Data Perolehan Nilai KKM Pra Siklus
No
Ketuntasan Jumlah
Siswa
Presentase
Angka Ketuntasan
1 ≤ 75 Tidak tuntas 20 58,82%
2 ≥ 75 Tuntas 14 41,17%
Data dari hasil belajar ketuntasan dan tidak tuntas siswa dapat
digambarkan dalam grafik sebagai berikut:
Gambar 5. Diagram Batang Ketuntasan Pra Siklus
Dari gambar 5 di atas memperlihatkan bahwa nilai-nilai yang diperoleh
siswa sebagian besar rendah, yaitu pada kisaran 50-74 berjumlah 20orang
(58,82%). Sebagian kecil siswa, yaitu 14 orang (41,17%) memperoleh nilai
0%
10%
20%
30%
40%
50%
60%
Tuntas TidakTuntas
41%
58%
pada kisaran 75-100. Hasil analisis tersebut menunjukkan 41,17% siswa
berhasil tuntas dan 58,82% siswa tidak tuntas.
Gambar 6. Diagram Pie Ketuntasan Nilai Prasiklus
Rentang Nilai
2. Siklus I
a. Tahap Perencanaan
Dari belajar siswa pada pelaksanaan pembelajaran prasiklus, hasil
yang dicapai siswa belum maksimal. Masih banyak siswa yang di bawah
KKM. Maka dari itu peneliti merencanakan perbaikan pembelajaran pada
siklus 1 dengan:
1. Melaksanakan pembelajaran kembali bersama guru dengan metode
ceramah.
Tuntas; 41%
Tidak Tuntas;
58%
Rentang Nilai
Tuntas
Tidak Tuntas
2. Membimbing siswa selama pelaksanaan kegiatan belajar mengajar
dikelas
3. Menyiapkan sarana observasi, dokumentasi dan mencatat selama
proses pembelajaran.
b. Tahap Pelaksanaan
Siklus I dilaksanakan pada hari Rabu, 18 Januari 2017 di SMP
Negeri 3 Ungaran. Pembelajaran belangsung selama 1,5 jam pelajaran atau
90 menit. Materi yang diajarkan adalah beriman kepada Malaikat Allah.
Data-data yang diperoleh adalah data hasil evaluasi terhadap prestasi
belajar siswa. Adapun hasil belajar yang diperoleh siswa dari proses
perbaikan pembelajaran ini dapat dilihat dalam table nilai pada tabel 4.4.
Tabel 4.4 Data Hasil Evaluasi Belajar Siswa pada Siklus I
No Nama Siswa L/P Nilai Keterangan
1 Anandya Salma Devinka P 95 Tuntas
2 Anita Dewi Rahmawati P 75 Tuntas
3 Arvangga Oktadian Krisbiyantoro L 75 Tuntas
4 Chikmatul Aizah P 85 Tuntas
5 Diva Anggita Dewi P 65 Tidak Tuntas
6 Elxis Paramitha Purwani Putrid P 70 Tidak Tuntas
7 Faiz Widyadananto L 60 Tidak Tuntas
8 Fauzan Sifen Risky Adidarma L 75 Tuntas
9 Fenny Permata Ivanchris P 70 Tidak Tuntas
10 Gatot Zakka Habibi Widagdo L 65 Tidak Tuntas
11 Jesika Gusti Amelia P 70 Tidak Tuntas
12 Khoirul Nisa P 90 Tuntas
13 Mia Septina Eka Wardani P 90 Tuntas
14 Mohamad Galih Septiawan L 75 Tuntas
15 Muhamad Iqbal L 60 Tidak Tuntas
16 Muhamad Musa Aditya L 80 Tuntas
17 Nabila Alivia Risky P 95 Tuntas
18 Naya Pinkan Larasati P 85 Tuntas
19 Nunik Nur Khotimah P 70 Tidak Tuntas
20 Okto Bisma Saputra L 95 Tuntas
21 Paundra Beryl Hassani L 80 Tuntas
22 Pepyta Eka Devi P 70 Tidak Tuntas
23 Radytya Irvanda Saputra L 75 Tuntas
24 Rangga Sasmito Wibisono L 75 Tuntas
25 Ratna Dhini Pratiwi P 85 Tuntas
26 Salma Ayu Salsabila P 75 Tuntas
27 Salshabila Januarika Sunarto P 75 Tuntas
28 Tarangga Eka Bayu Wibowo L 70 Tidak Tuntas
29 Tatagh Herawan Santososo L 75 Tuntas
30 Tika Lativatun Nisa P 90 Tuntas
31 Titos Father Wiradhewa L 60 Tidak Tuntas
32 Ula Nafisatul Kamila P 85 Tuntas
33 Vinda Anggreini P 90 Tuntas
34 Yunita Cahyani P 85 Tuntas
Jumlah
2635
Nilai Tertinggi
95
Nilai Terendah
60
Tuntas
23
67,64%
Tidak Tuntas
11
32,35%
Nilai Rata-rata 77,5
Tabel 4.4.menunjukkan bahwa nilai tertinggi yang diperoleh siswa
adalah 95 dan nilai terendah adalah 60. Nilai rata-rata yang dicapai adalah
77,5. Berdasarkan kategori tersebut, maka nilai-nilai yang diperoleh siswa
pada siklus I dapat dilihat pada tabel 1.5 berikut:
Tabel 4.5 Nilai Tes Formatif Berdasarkan Rentang Nilai Siklus I
No Rentang Nilai Frekuensi Prosentse
1 55-64 3 8,82 %
2 65-74 8 23,52 %
3 75-84 11 32,35 %
4 85-94 9 26,42 %
5 95-100 3 8,82%
Jumlah
34
100 %
Tabel 4.5 memperlihatkan bahwa nilai-nilai yang diperoleh siswa
sebagian besar baik, yaitu pada kisaran 75-100 berjumlah 23siswa (67,64%).
Sebagian kecil siswa, yaitu 11 siswa (32,35%) memperoleh nilai pada kisaran
50-74. Hasil analisis tersebut menunjukkan 67,64% siswa berhasil tuntas dan
32,35% siswa tidak tuntas.
Data dari hasil belajar siklus I dapat digambarkan dalam grafik sebagai
berikut:
Gambar 7. Diagram Batang Rentang Nilai Siklus I
Rentang Nilai
Berdasarkan kriteria ketuntasan siswa, maka peneliti membagi menjadi
dua kategori yaitu: nilai 75 sampai dengan 100 kategori tuntas dan nilai 50
sampai dengan 74 kategori tidak tuntas. Berdasarkan kategori tersebut, maka
nilai-nilai yang diperoleh siswa pada siklus I dapat dilihat pada tabel 4.6
sebagai berikut:
0
2
4
6
8
10
12
55-64 65-74 75-84 85-94 95-100
Tabel 4.6 Data Perolehan Kategori Nilai Siswa pada Siklus I
No
Standar Ketuntasan Jumlah
Siswa
Presentase
Angka Ketuntasan
1 ≤ 75 Tidak Tuntas 11 32,35%
2 ≥ 75 Tuntas 23 67,64%
Jumlah 34 100%
Hasil tersebut dapat digambarkan dalam diagram batang berikut:
Gambar 8. Diagram Ketuntasan Siswa Siklus I
Dari gambar 6 di atas dapat dilihat bahwa siswa yang telah tuntas
sebanyak 23 siswa atau 67,64% dan tidak tuntas 11 atau 32,35%. Kondisi
tersebut digambarkan pada diagram Pie berikut:
0%
10%
20%
30%
40%
50%
60%
70%
Tuntas Tidak
Tuntas
67%
32%
Gambar 9. Diagram Pie Ketuntasan Nilai Siklus 1
Rentang Nilai
c. Tahap Pengamatan
Selama proses pembelajaran berlangsung, peneliti mengamati kegiatan
siswa dalam pembelajaran. Data yang diperoleh dari pembelajaran siklus I,
tentang aktivitas siswa selama proses pembelajaran dapat disajikan data
sebagai berikut:
Tuntas; 67%
Tidak Tuntas;
32%
Rentang Nilai
Tuntas
Tidak Tuntas
Gambar 10. Grafik Data Pengamatan Kinerja Siswa Siklus I
Tahap Pengamatan
Dilihat dari grafik di atas dapat disimpulkan pada pembelajaran siklus
I, guru sudah mengalami peningkatan, tapi untuk kreatifitas dan keberanian
siswa dalam pembelajaran dirasa masih kurang memuaskan.
d. Refleksi Keberhasilan dan Kegagalan
Setelah peneliti melaksanakan penelitian pembelajaran melalui
perencanaan, pelaksanaan, dan pengamatan, maka peneliti merefleksikan
semua kegiatan untuk mengetahui keberhasilan maupun kekurangannya. Pada
siklus I ini disampaikan hal-hal berikut:
1. Keberhasilan
- Pelaksanaan metode pembelajaran ceramah dapat dilaksanakan dengan
baik. Hal ini terbukti dengan meningkatnya hasil belajar siswa dalam
mengikuti pembelajaran.
0
10
20
30
40
50
60
70
80
90
HasilBelajar
Keaktifan Semangat Kreatifitas Keberanian
2. Kekurangan
- Belum semua siswa aktif dalam mengikuti kegiatan pembelajaran
secara maksimal.
- Siswa banyak yang tidak semangat dan mengantuk dalam
pembelajaran.
- Dalam hal Tanya jawab siswa belum termotivasi tingkat
keberaniannya.
- Ketika pembelajaran banyak yang bermalas-malasan.
3. Siklus II
a. Tahap Perencanaan
Dari belajar siswa pada pelaksanaan pembelajaran siklus II, hasil yang
dicapai siswa sangat maksimal. Rencana pembelajaran pada siklus II ini
dilaksanakan berdasarkan adanya kelebihan dan kekuarangan yang terjadi pada
proses pelaksanaan siklus I. Maka peneliti merencanakan perbaikan
pembelajaran yang akan menekankan pada:
1. Pelaksanaan dengan menggunakan metode pembelajaran jigsaw.
2. Mengembangkan pelaksanaan metode pembelajaran jigsaw.
3. Peningkatan terhadap motivasi siswa.
b. Tahap Pelaksanaan
Pelaksanaan penelitian siklus II dilaksanakan pada hari Rabu, 25
Januari 2017 di SMP Negeri 3 Ungaran. Adapun hasil belajar yang
diperoleh siswa dari proses pembelajaran ini dapt dilihat dalam tabel nilai
sebagai berikut:
Tabel 4.7 Data Hasil Evaluasi Belajar Siswa pada Siklus II
No Nama Siswa L/P Nilai Keterangan
1 Anandya Salma Devinka P 90 Tuntas
2 Anita Dewi Rahmawati P 90 Tuntas
3 Arvangga Oktadian Krisbiyantoro L 100 Tuntas
4 Chikmatul Aizah P 100 Tuntas
5 Diva Anggita Dewi P 90 Tuntas
6 Elxis Paramitha Purwani Putrid P 90 Tuntas
7 Faiz Widyadananto L 100 Tuntas
8 Fauzan Sifen Risky Adidarma L 100 Tuntas
9 Fenny Permata Ivanchris P 95 Tuntas
10 Gatot Zakka Habibi Widagdo L 65 Tidak Tuntas
11 Jesika Gusti Amelia P 90 Tuntas
12 Khoirul Nisa P 100 Tuntas
13 Mia Septina Eka Wardani P 100 Tuntas
14 Mohamad Galih Septiawan L 95 Tuntas
15 Muhamad Iqbal L 100 Tuntas
16 Muhamad Musa Aditya L 100 Tuntas
17 Nabila Alivia Risky P 90 Tuntas
18 Naya Pinkan Larasati P 100 Tuntas
19 Nunik Nur Khotimah P 95 Tuntas
20 Okto Bisma Saputra L 100 Tuntas
21 Paundra Beryl Hassani L 100 Tuntas
22 Pepyta Eka Devi P 90 Tuntas
23 Radytya Irvanda Saputra L 90 Tuntas
24 Rangga Sasmito Wibisono L 100 Tuntas
25 Ratna Dhini Pratiwi P 100 Tuntas
26 Salma Ayu Salsabila P 90 Tuntas
27 Salshabila Januarika Sunarto P 100 Tuntas
28 Tarangga Eka Bayu Wibowo L 95 Tuntas
29 Tatagh Herawan Santososo L 100 Tuntas
30 Tika Lativatun Nisa P 100 Tuntas
31 Titos Father Wiradhewa L 80 Tuntas
32 Ula Nafisatul Kamila P 100 Tuntas
33 Vinda Anggreini P 100 Tuntas
34 Yunita Cahyani P 100 Tuntas
Jumlah
3250
Nilai Tertinggi
100
Nilai Terendah
65
Tuntas
33
97,7%
Tidak Tuntas
1
2,94%
Nilai Rata-rata
95,5
Tabel 4.7.menunjukkan bahwa sudah mengalami peningkatan sangat
baik. Pada tabel ini nilai tertinggi yang diperoleh siswa adalah 100 dan nilai
terendah adalah 65. Nilai rata-rata yang dicapai adalah 95,5. Pada siklus II,
jumlah siswa yang tuntas 33 siswa (97,05%), sedangkan yang tidak tuntas 1
siswa (2,94%). Dari nilai tes tersebut maka dapat disusun dalam rentang nilai
sebagai berikut:
Table 4.8 Perolehan Nilai Tes Formatif Berdasarkan Rentang Nilai Siklus II
No Rentang nilai Frekuensi Prosentase
1 0-14 0 0%
2 15-24 0 0%
3 25-34 0 0%
4 35-44 0 0%
5 45-54 0 0%
6 55-64 0 0%
7 65-74 1 2,94%
8 75-84 1 2,94%
9 85-94 9 26,47%
10 95-100 23 67,64%
Jumlah 34 100%
Data dari hasil siklus II dapat digambarkan dalam grafik sebagai berikut:
Gambar 11 . Diagram Batang Rentang Nilai Siklus II
Rentang Nilai
Berikut ini adalah table data perolehan nilai berdasarkan KKM
Tabel 4.9 Data Perolehan Nilai KKM Siklus II
No
Standar Ketuntasan Jumlah
Siswa
Presentase
Angka Ketuntasan
1 ≤75 Tidak tuntas 1
2,94%
2 ≤75 Tuntas 33 97,05%
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa siswa yang telah tuntas sebanyak 33
siswa atau 97,05%. Kondisi tersebut digambarkan pada diagram batang berikut:
0
5
10
15
20
25
65-74 75-84 85-94 95-100
hal tersebut dapat digambarkan dalam diagram pie berikut:
Gambar 12. Diagram Pie Ketuntasan Nilai Siklus II
c. Tahap Pengamatan
Pada siklus II ini, peneliti mengamati proses pembelajaran yang meliputi
kinerja siswa dan jalannya proses pembelajaran. Dan hasilnya sebagai berikut:
0%
10%
20%
30%
40%
50%
60%
70%
80%
90%
100%
Tuntas Tidak Tuntas
Tuntas; 97%
Tidak Tuntas;
2%
Rentang Nilai
Tuntas
Tidak Tuntas
Gambar 13 . Data Pengamatan Kinerja Siswa Siklus II
Tahap Pengamatan
d. Refleksi
Setelah pelaksanaan siklus II selesai, peneliti melakukan atas
kekurangan ataupun keberhasilan selama proses pembelajaran berlangsung.
Ternyata keberhasilan suatu proses pembelajaran tergantung pada
persiapan, pelaksanaan dan evaluasi yang dilakukan oleh guru terhadap
siswa.
1. Keberhasilan
- Pembelajaran siklus II dinyatakan sudah berhasil karena dilihat dari
hasil tes formatif dari 34 siswa, yang nilainya tuntas atau KKM
sebanyak 33 siswa atau 97,05% .
- Hasil pengamatan terhadap siswa menunjukan bahwa tingkat keaktifan,
semangat, kreatifitas dan keberanian siswa sudah meningkat
0
20
40
60
80
100
2. Kekurangan
- Masih ada 1 siswa yang belum berhasil mencapai hasil maksimal atau
belum memenuhi KBM, kondisi siswa tersebut yakni karena memang
mengalami rendah dalam berfikir.
B. Perbandingan Hasil Antar Siklus
Perbandingan data distribusi rentang nilai dari pembelajaran Pra Siklus,
Siklus I, dan Siklus II dapat dilihat dalam tabel berikut:
Tabel 4.10 . Perbandingan Rentang Nilai Pra Siklus , Siklus I Dan Siklus II
NO Rentang Nilai Pra Siklus Siklus I Siklus II
1 0-14 0% 0% 0%
2 15-24 0% 0% 0%
3 24-34 0% 0% 0%
4 35-44 0% 0% 0%
5 45-54 0% 0% 0%
6 55-64 14,70% 8,82% 0%
7 65-74 38,23% 23,52% 2,94%
8 75-84 20,58% 32,35% 2,94%
9 85-94 26,42% 26,42% 26,47%
10 94-100 0% 8,82% 67,64%
Perbandingan hasil tes formatif dari pembelajaran Pra Siklus, Siklus I dan
Siklus II, dapat dilihat dalam tabel berikut ini:
Tabel 4.11 Perbandingan Nilai KKM Pra Siklus, Siklus I Dan Siklus II
No
Standar ketuntasan Pras Siklus
Siklus I
SIKLUS II
Angka Ketuntasan jml % Jml % Jml
%
1 ≥75 Tidak
Tuntas 20 58,82% 11 32,35% 1 2,94%
2 ≥75 Tuntas 14 41,17% 23 67,64% 33 97,05%
Dari tabel di atas dapat dilihat pada diagram batang di bawah ini:
Gambar 14 Diagram Batang Perbandingan Perolehan KKM Pra Siklus,
Siklus I, dan Siklus II
Tahap pembelajaran
0
5
10
15
20
25
30
35
Pra Siklus Siklus I Siklus II
Tuntas
Tidak Tuntas
C. Pembahasan Hasil Penelitian
Hasil penelitian dan pembahasan menjelaskan bahwa penerapan metode
pembelajaran jigsaw dapat meningkatkan prestasi belajar PAI siswa khususnya
tentang materi beriman kepada Malaikat Allah. Hasil evaluasi belajar siswa
menunjukkan adanya peningkatan tersebut. Pada prasiklus presentase ketuntasan
belajar siswa adalah 41,17%, pada siklus I meningkat 67,64%, pada siklus II
menjadi 97,05%.
Keberhasilan peningkatan prestasi belajar siswa mata pelajaran PAI
materi beriman kepada Malaikat Allah melalui metode pembelajaran jigsaw pada
siswa kelas VII B Semester 2 SMP Negeri 3 Ungaran ditentukan oleh beberapa
faktor. Faktor-faktor tersebut antara lain faktor intern dan faktor ekstern. Faktor
intern pada penelitian ini adalah intelegensi, minat dan motivasi.Kesulitan satu
orang siswa dalam mencapai ketuntasan belajar dipengaruhi oleh intelegensinya
yang kurang baik.Padahal sesungguhnya minat dan motivasi siswa tersebut cukup
tinggi.Faktor ekstern yang dominan dalam penelitian ini adalah lingkungan
sekolah.Hal tersebut tampak dari adanya peningkatan prestasi belajar siswa setelah
salah satu komponen dari lingkungan sekolah diperbaiki. Komponen tersebut
adalah cara penyajian materi, hubungan guru dengan siswa, dibebaskan kreatifitas
siswa dan alat -alat pelajaran. Cara penyajian materi dengan menggunakan
metode pembelajaran jigsaw mampu meningkatkan prestasi belajar
siswa.Ketepatan dalam memilih metode dan menggunakannya dalam
pembelajaran mampu meningkatkan prestasi belajar siswa.
Kemampuan metode pembelajaran jigsaw dalam meningkatkan prestasi
siswa materi beriman kepada Malaikat Allah juga terlihat dari peningkatan nilai
rata-rata kelas. Pada prasiklus nilai rata-rata kelas adalah 73,67. Nilai tersebut
meningkat pada siklus I menjadi 77,5 dan pada siklus II, 95,5.Apabila dilihat dari
perolehan nilai tertinggi, maka prestasi belajar siswa juga dapat diketahui telah
mengalami peningkatan. Pada pra siklus, nilai tertinggi yang diperoleh siswa
adalah 90, pada siklus I menjadi 95 dan siklus II meningkat 100.
Peningkatan prestasi belajar siswa terjadi sesuai dengan kajian teori pada
bab dua penelitian ini. Metode pembelajaran jigsaw dapat membuat siswa
memiliki keterampilan dan pengetahuan yang lebih mendalam.Hal tersebut
dikarenakan penerapan latihan yang terus menerus mampu melatih keterampilan
dan pengetahuan siswa.
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan pada hasil penelitian dan pembahasan, maka peneliti
menyimpulkan bahwa: “metode pembelajaran jigsaw dapat meningkatkan prestasi
belajar siswa pada mata pelajaran PAI materi beriman kepada Malaikat Allah”,
siswa kelas VII B Semester 2 SMP Negeri 3 Ungaran Kabupaten Semarang Tahun
Pelajaran 2016/2017. Kesimpulan ini diambil berdasarkan pada hasil penelitian
yang menunjukkan adanya peningkatan prestasi belajar siswa pada tiap siklus
penelitian.
Besarnya peningkatan prestasi belajar siswa dari pra siklus dengan nilai
KKM 75 sebanyak 14 dari 34 siswa atau 41,17%, pada siklus I dengan nilai
KKM 75 yaitu 23 siswa atau 67,64%. Sedangkan peningkatan siklus II menjadi
97,05% atau 33 siswa.
Demikian pula dalam nilai rata-rata siswa yang mencapai KKM 75, juga
mengalami peningkatan. Pada pra siklus 73,67, pada siklus I menjadi 77,5 dan
pada siklus II sangat meningkat yaitu 95,5.
B. Saran dan Tindak Lanjut
Agar hasil belajar siswa meningkat sesuai harapan, peneliti memberikan
beberapa saran sebagai berikut:
1. Metode pembelajaran jigsaw sebaiknya digunakan pada pembelajaran PAI,
karena terbukti mampu meningkatkan prestasi belajar siswa.
2. Memberikan motivasi dan penguatan pada siswa untuk meningkatkan minat
belajar siswa yang akhirnya berujung pada meningkatnya hasil belajar.
3. Pemberian penguatan kesimpulan disetiap akhir pembelajaran kepada siswa,
sehingga membuat siswa merasa puas selama mengikuti pembelajaran.
4. Menciptakan suasana kelas yang kreatif dan inovatif disetiap pembelajaran
agar terciptanya suasana kelas yang menyenangkan.
DAFTAR PUSTAKA
Ali, Mohammad Daud.( 2008). Pendidikan Agama Islam. Jakarta: Rajawali Pers
Al-Rasyid. TT. Al-Qur’an dan terjemahannya. Surabaya: Fajar Mulya
Arikunto, Suharsimi. (2010). Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, Ed. Revisi, Cet. 11.
Jakarta: Bumi Aksara
Arikunto, Suharsimi. (1998). Prosedur Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta
Hamalik, Oemar.( 2011). Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara
Hamdani. (2011). Strategi Belajar Mengajar. Bandung: Pustaka Setia
Hidayat. (1990). Deskripsi Pembelajaran Matematika. Jakarta: Rieneka Cipta
Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan.( 2014). Pendidikan Agama Islam dan Budi
Pekerti .Cet Ke 2. Balitbang: Kemdikbud
Ladjid, Hafni.( 2005). Pengembangan Kurikulum Menuju Kurikulum Berbasis
Kompetensi. Ciputat : Quantum Teaching.
Poerwanti, Endang. (2008). Asesmen Pembelajaran SD. Jakarta: Dirjen Dikti.
Pusat Bahasa. (2008). Kamus Besar Bahasa Indonesia dalam Jaringan. (Online),
(Http://Pusatbahasa.Kemdiknas.Go.Id/Kbbi/Index.Php, Diakses 20
Desember 2016)
Rusman.( 2016). Model-Model Pembelajaran (Mengembangkan Profesionilsme Guru
ed 2. Cet 6). Jakarta :Rajawali Perss
Saminanto. (2010). Ayo Praktik PTK: Penelitian Tindakan Kelas. Semarang: Rasail
Media Group.
Slameto. (2003). Belajar dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhinya. Jakarta:
Rineka Cipta
Slavin, Robert E.( 2005). Cooperative Learning (Cara Efektif dan Menyenangkan
Pacu Prestasi Seluruh Peserta Didik). Bandung: Nusa Media
Sudjana, Nana. (1995). Penilaian Hasil Proses Belajar. Bandung: Remaja Rosdakarya
Undang-Undang No 20 tahun 2003, Www.Slideshare.Net/Smpbudiagung/Undang-
Undang-No-20-Tahun-2003. Diakses 25 Desember 2016.
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Nama : Susi Susanti
Tempat Tanggal Lahir : Gunung Aji, 09 April 1990
Jenis Kelamin : Perempuan
Alamat : Dusun III Tanjung Baru, Kecamatan Warkuk Ranau
Selatan Kabupaten Ogan Komering Ulu Selatan
Sumatra -Selatan
Pendidikan : 1 SD Lulus 2002
2 SMP Lulus 2005
3. MA PP Al Ittihad Poncol 2009
Ungaran, 20 Maret 2017
Peneliti
SUSI SUSANTI
NIM:11314041
JADWAL PENELITIAN
No Kegiatan
Waktu
Desember Januari Februari
3 4 1 2 3 4 1 2
1 Refleksi awal
2 Penyususan proposal
3 Revisi proposal
4 Persiapan penelitian
5 Siklus I
6 Perbaikan siklus I
7 Siklus II
8 Perbaikan siklus II
9 Penyusunan laporan
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
NamaSekolah : SMP Negeri 3 Ungaran
Mata Pelajaran : PAI dan Budi Pekerti
Kelas/Semester : VII / II
Materi Pokok : BerimanKepadaMalaikat Allah swt
AlokasiWaktu : 2 x 45 menit (1 pertemuan)
A. KOMPETENSI INTI
1. Kompetensi Inti (KI 1):
Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya
2. Kompetensi Inti (KI 2):
Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (toleransi,
gotong royong), santun, percaya diri dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan
sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya
3. Kompetensi Inti (KI 3):
Memahami pengetahuan (faktual, konseptual dan prosedural) berdasarkan rasa ingin
tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni budaya terkait fenomena dan kejadian
tampak mata
4. Kompetensi Inti (KI 4):
Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai,
merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca,
menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan
sumber lain yang semua dalam sudut pandang/teori.
B. KOMPETENSI DASAR DAN INDIKATOR PENCAPAIAN
KompetensiDasar Indikator
3.1.Memahami Malaikat-malaikat Allah 3.1.1Menjelaskan makna beriman kepada
Malaikat-malaikat Allah swt
3.1.2 Menjelaskan tugas-tugas Malaikat Allah
SWT
3.1.3.Menjelaskan prilaku beriman kepada
Malaikat Allah SWT
C. TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Melalui membaca di harapkan siswa mampu menjelaskan makna beriman kepada
Malaikat-malaikat Allah swt
2. Melalui membaca di harapkan siswa mampu menjelaskan tugas-tugas Malaikat Allah
SWT
3. Melalui diskusi diharapkan siswa mampu menjelaskan prilaku beriman kepadaAllah
SWT
D. MATERI PEMBELAJARAN
1. Pengertian Beriman Malaikat
Beriman adalah percaya dan yakin adanya malaikat Allah .
Malaikat-malaikat Allah yang wajib di iman ada10 :
a. Jibril bertugas menyampaikan wahyu kepadaNabi dan rasul. Nama lainya Ruh al-
Quds, ar-R uh- al-Aamiin, dan Namus
b. Mikail bertugas mengatur kesejahteraan mahkluk dan membagi rezeki
c. Israfil bertugas meniup terompet sangkakala, saat dimulainya kiamatkiamat hingga
saat hari berbangkit di padang Mahsyar
d. Izrail bertugas mencabut nyawa seluruh makhluk hidup, baik manusia, jin, iblis,
setan, dan malaikat apa bila telah tiba waktunya.
e. Munkarbertugasmenanyai orang yang sudahmeninggaldanberadadialamkubur.
f. Nakir bertugas menanyai orang yang sudah meninggal dan berada di alam kubur.
g. Raqib bertugas mencatat semua perbuatan / perkerjaan baik setiap manusia sejak aqil
baliq sampai akhir hayat.
h. Atid bertugas mencatat semua pekerjaan buruk setiap manusia sejak baliq sampai
akhir hayat.
i. Ridwan bertugas menjaga dan mengatur kesejahteraan penghuni surga
j. Malik disebut juga malaikat zabaniyah bertugas menjaga dan mengatur siksa (azab)
bagi para penghui Neraka.
Sifat- sifat malaikat antara lain, hamba Allah swt yang mulia, dapat menyamar sesuai
kehendak Allah, tidak makan dan tidak minum, tidak memiliki jenis kelamin, tidak
pernah letih dan tidak pula berhenti beribadah kepada Allah swt.
E. METODE PEMBELAJARAN
1. Pendekatan : Pendekatan Ilmiah (scientific)
2. Model Pembelajaran : Ceramah
3. Metode : Ceramah, Tanya jawab
F. ALAT/BAHAN, SUMBER PEMBELAJARAN
1. Alat / bahan : Papantulis, Spidol.
2. Sumber Belajar:- Buku Paket , Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti , Kemenag
G. LANGKAH-LANGKAH KEGIATAN PEMBELAJARAN
1. Pendahuluan (10 menit)
Guru mengucapkan salam, dan meminta salahsatu peserta didik memimpin doa
Guru melakukanabsensikehadiranpesertadidik
Guru mempersiapkan fisik dan psikis peserta didik (keadaankelas)
Guru menjelaskan tujuan mempelajari materi serta kompetensi yang akan dicapai
Guru menjelaskan langkah-langkah pembelajaran yang akan dilaksanakan
2. Kegiatan Inti (60 menit)
Pesertadidikmembaca / memahamitentangmateriberimankepadaMalaikat Allah
swt
Menjelaskantentangmateriberimankepadamalaikat Allah
Guru memberikanmelakukan Tanya jawab
Guru menyimpulkanhasilpembahasan
Guru memberikan pesan-pesan moral terkait dengan sikap keimanan dan sosial
Gurumengakhiripelajarandengan berdoa akhir majlis dilanjutkan dengan salam
H. PENILAIAN
a. PenilaianPengetahuan
Terlampir
b. PenilaianKeterampilan
Terlampir
Ungaran, 11Januari 2017
Guru kelas Observer
Mengetahui,
MundhirohS.Ag Susi Susanti
NIP:1960090419840 32009 Mengetahui, NIM:11413041
Kepala Sekolah
Dra.TatikArlinawati,M.Pd
NIP:19660503199003 2 009
a. Aspek Pengetahuan
Tes Tulis bentuk uraian
Jawablah pertanyaan dibawah ini dengan benar:
1 Apa arti Iman menurut istilah?
2 Apa pengertian iman kepada Malaikat?
3 Apa nama lain malaikat Malik dan tugasnya?
4 Manusia dan malaikat diciptakan dari apa?
5 Apa tugas malaikat Izrail dan nama lainnya?
6 Apa tugas malaikat Nakir?
7 Apa tugas Malaikat Rokib?
8 Apanama lain malikat Zibril dan tugasnya?
9 Sebutkan 2 saja antara sifat-sifat Malaikat?
10 Sebutkan 2 hikmah beriman kepada Malaikat?
Jawaban
1. Iman secara istilah adalah dipercayai dalam hati, di ucapkan dengan lisan
dilakukan dengan perbuatan
2. Percaya adan yakin bahwa Allah SWT menciptakan dari Nur (cahaya) untuk
mengatur dan mengurus alam semesta
3. Zabaniyah dan menjaga Neraka
4. Manusia tanah, Malaikat Cahaya/nur
5. Al-quds, mencabut nyawa.
6. Menyiksa didalam kubur
7. Mencatat seluruh amal baik manusia
8. Ar-ruh, menyampaikan wahyu
9. Mahkluk ghoib, diciptakan dari Nur/cahaya
10. Memotivasi agar berbuat baik, selalu mengawasi prilaku kita.
Keterangan :
20 :Jika jawaban benar semua nilainya
10 :Jika jawaban benar tapi kurang sempurna
1 :Jika jawaban salah
0 :Jika tidak di jawab
Penskoran:
Tiap soal jika jawaban maksimal nilainya 4 sehinggal total skor maskimal 100
Keterangannilai:
< 75 = kurang, 75 – 80 = cukup, 81 – 90 = baik, 91 – 100 = baik sekali
B Aspek Penilaian Keterampilan
Penilaian Unjuk Kerja Mempresentasikan Materi
No Kelompok
Aspek yang dinilai Skor
Kerjasama dalam
kelompok
Keberanian menungkap
pendapat Keaktifan
Pemahaman
yang di gali
1. I
2. II
3. III
Peskoran :
4 : Aktif, apabila siswa sangat aktif
3 : Kurang aktif , apabila siswa kadang-kadang aktif, kadang-kadang tidak
aktif
2 : Kadang-kadang, apabila siswa kadang-kadang aktif, kadang-kadang
tidak aktif sama sekali
1 : Tidak sama sekali, apabila siswa tidak aktif sama sekali.
= hasil akhir
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
Nama Sekolah : SMP Negeri 3 Ungaran
Mata Pelajaran : PAI dan Budi Pekerti
Kelas/Semester : VII / II
Materi Pokok : Beriman Kepada Malaikat Allah swt
AlokasiWaktu : 2 x 45 menit (1 pertemuan)
I. KOMPETENSI INTI
5. Kompetensi Inti (KI 1):
Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya
6. Kompetensi Inti (KI 2):
Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (toleransi,
gotong royong), santun, percaya diri dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan
sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya
7. Kompetensi Inti (KI 3):
Memahami pengetahuan (faktual, konseptual dan prosedural) berdasarkan rasa ingin
tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni budaya terkait fenomena dan kejadian
tampak mata
8. Kompetensi Inti (KI 4):
Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai,
merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca,
menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan
sumber lain yang semua dalam sudut pandang/teori.
J. KOMPETENSI DASAR DAN INDIKATOR PENCAPAIAN
Kompetensi Dasar Indikator
3.1.Memahami Malaikat-malaikat Allah 3.1.1 Menjelaskan makna beriman kepada Malaikat-
malaikat Allah swt
3.1.2 Menjelaskan tugas-tugas Malaikat Allah swt
3.1.3.Menjelaskan prilaku beriman kepada Malaikat
Allah swt
3.14 Mampu menjelaskan dan mengahfal sifat
Malaikat dengan baik.
3.15 M ampu mengamalkan dan mempelajari
dengan baik.
K. TUJUAN PEMBELAJARAN
Dengan pembelajaran diharafkan siswa mampu:
4. Menjelaskan makna beriman kepada Malaikat-malaikat Allah swt
5. Menjelaskan tugas-tugas Malaikat Allah swt
6. Menjelaskan prilaku beriman kepada Allah swt.
7. Menjelaskan dan mengahfal sifat Malaikat dengan baik.
8. Mengamalkan dan mempelajari dengan baik.
L. MATERI PEMBELAJARAN
2. Pengertian Beriman Malaikat
Beriman adalah percaya dan yakin adanya malaikat Allah .
Malaikat-malaikat Allah yang wajib di imani ada 10 :
k. Jibril bertugas menyampaikan wahyu kepada Nabi dan rasul. Nama lainya ruh al-
quds, ar-ruh- al-aamiin, dan namus
l. Mikail bertugas mengatur kesejahteraan mahkluk dan membagi rezeki
m. Israfil bertugas meniup terompet sangkakala, saat dimulainya kiamat kiamat hingga
saat hari berbangkit di padang Mahsyar
n. Izrail bertugas mencabut nyawa seluruh makhluk hidup, baik manusia, jin, iblis,
setan, dan malaikat apabila telah tiba waktunya.
o. Munkar bertugas menanyai orang yang sudah meninggal dan berada dialam kubur.
p. Nakir bertugas menanyai orang yang sudah meninggal dan berada di alam kubur.
q. Raqib bertugas mencatat semua perbuatan / perkerjaan baik setiap manusia sejak aqil
baliq sampai akhir hayat.
r. Atid bertugas mencatat semua pekerjaan buruk setiap manusia sejak aqil baliq sampai
akhir hayat.
s. Ridwan bertugas menjaga dan mengatur kesejahteraan penghuni surge.
t. Malik disebut juga malaikat zabaniyah bertugas menjaga dan mengatur siksa (azab)
bagi para penghui neraka.
Sifat- sifat malaikat antara lain, hamba Allah swt yang mulia, dapat menyamar sesuai
kehendak Allah, tidak makan dan tidak minum, tidak memiliki jenis kelamin, tidak
pernah letih dan tidak pula berhenti beribadah kepada Allah swt.
M. METODE PEMBELAJARAN
4. Pendekatan : Pendekatan Ilmiah (scientific)
5. Model Pembelajaran : Cooperative Jigsaw
6. Metode : Diskusi Kelompok, Tanya jawab
N. ALAT/BAHAN, SUMBER PEMBELAJARAN
3. Alat / bahan : Papan tulis, Spidol.
4. Sumber Belajar :- Buku Paket , Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti , Kemenag
O. LANGKAH-LANGKAH KEGIATAN PEMBELAJARAN
3. Pendahuluan (10 menit)
Guru mengucapkan salam, dan meminta salah satu peserta didik memimpin doa
Guru melakukan absensi kehadiran peserta didik
Guru mempersiapkan fisik dan psikis peserta didik (keadaan kelas)
Guru menjelaskan tujuan mempelajari materi serta kompetensi yang akan dicapai
Guru menjelaskan langkah-langkah pembelajaran yang akan dilaksanakan
4. Kegiatan Inti (60 menit)
Mengamati
Peserta didik membaca / memahami tentang materi beriman kepada Malaikat
Allah swt
Menanya
Peserta didik memberikan tanggapan / respon terhadap hasil pemahamannya
Eksplorasi/eksperimen
Siswa dibagi dalam lima kelompok diskusi yaitu:
1. Kelompok pertama mendiskusikan pemahamannya tentang beriman kepada
Malaikat Allah swt
2. Kelompok kedua mendiskusikan pemahamannya tentang macam-macam
Malaikat Allah dan tugasnya
3. Kelompok ketiga mendiskusikan pemahamnya tentang prilaku beriman kepada
Malaikat Allah swt
4. Kelompok ketiga mendiskusikan pemahamanya tentang hikmah beriman
kepada Malaikat Allah swt
Mengasosiasi
Masing-masing kelompok mempersiapkan diri dan mempresentasikan hasil
diskusinya sesuai dengan tema masing-masing
Mengkomunikasikan
Masing-masing kelompok merumuskan/menyimpulkan hasil diskusi berkaitan
dengan kelompoknya masing-masing
Hasil diskusi disampaikan oleh kelompok lain diwakili oleh salah satu peserta
kelompok masing-masing.
5. Penutup (20 menit)
Guru melakukan klarifikasi dan penguatan terhadap hasil diskusi siswa
Guru mengadakan tes baik tulis maupun lisan
Guru memberikan pesan-pesan moral terkait dengan sikap keimanan dan sosial
Guru mengakhiri pelajaran dengan berdoa akhir majlis dilanjutkan dengan salam
P. PENILAIAN
c. Penilaian Pengetahuan
Terlampir
d. Penilaian Keterampilan
Terlampir
Ungaran, 19 Januari 2017
Guru kelas Observer
Mengetahui,
Susi Susanti
Mengetahui, NIM:11413041
Kepala Sekolah
b. Aspek Pengetahuan
Tes Tulis bentuk uraian
Jawablah pertanyaan dibawah ini dengan benar:
1. Apa pengertian beriman?
2. Apa pengertian beriman kepada malaikat Allah?
3. Apa tugas malaikat izrail?
4. Bagaimana tugas malaikat malik dan nama lainya?
5. Sebutkan 2 hikmah beriman kepada Malaikat Allah?
6. Sebutkan 2 sifat-sifat malaikat Allah?
7. Apa tugas malaikat jibril dan nama lainya?
8. Jin dan manusia diciptakan dari apa?
9. Bagaimana cara beriman kepada malaikat Allah?
10. Apa perbedaan manusia dengan malaikat?
Jawaban
11. Beriman adalah dipercayai dalam hati, di ucapkan dengan lisan dilakukan
dengan perbuatan
12. Percaya dan yakin bahwa Allah swt menciptakan dari nur (cahaya) untuk
mengatur dan mengurus alam semesta
13. Mencabut nyawa seluruh mahluk hidup
14. Menyiksa dialam kubur (adab), zabaniyyah
15. - Memberikan motivasi kepada kita untuk selalu taat dan patuh kepada Allah
- Malaikat mengawasi perkataan dan perbuatan kita
6. - selalu patuh kepada Allah
– malaikat dapat berubah wujud sesuai kehendak Allah
7. Menyampaikan wahyu kepada nabi dan rasul , ruh al-quds, ar ruh al-amin,
namus
8. Api dan tanah
9. Mengetahui tugas malaikat kemudian menjadikan tugas maliakat itu sebagi
pedoman untuk melakukan perbuatan.
10. Manusia mempunyai nafsu malaikat tidak. Tidak makan dan minum
sedangkan manusia makan minum.
Keterangan :
20 : Jika jawaban benar semua nilainya
10 : Jika jawaban benar tapi kurang sempurna
1 : Jika jawaban salah
0 : Jika tidak di jawab
Penskoran:
Tiap soal jika jawaban maksimal nilainya 4 sehinggal total skor maskimal 100
Keterangan nilai:
< 75 = kurang, 75 – 80 = cukup, 81 – 90 = baik, 91 – 100 = baik sekali
b Aspek Penilaian Keterampilan
Penilaian unjuk kerja Mempresentasikan Materi
No Kelompok
Aspek yang dinilai Skor
Kerja sama
dalam
kelompok
Keberanian
menungkap
pendapat
Keaktifan Pemahaman
yang di gali
1. I
2. II
3. III
Peskoran :
5 : Aktif, apabila siswa sangat aktif
4 : Kurang aktif , apabila siswa kadang-kadang aktif, kadang-kadang tidak
aktif
3 : Kadang-kadang, apabila siswa kadang-kadang aktif, kadang-kadang
tidak aktif sama sekali
2 : Tidak sama sekali, apabila siswa tidak aktif sama sekali.
= hasil akhir
Jawablah pertanyaan dibawah ini dengan benar:
1. Apa pengertian beriman?
2. Apa pengertian beriman kepada malaikat Allah?
3. Apa tugas malaikat izrail?
4. Bagaimana tugas malaikat malik dan nama lainya?
5. Sebutkan 2 hikmah beriman kepada Malaikat Allah?
6. Sebutkan 2 sifat-sifat malaikat Allah?
7. Apa tugas malaikat jibril dan nama lainya?
8. Jin dan manusia diciptakan dari apa?
9. Bagaimana cara beriman kepada malaikat Allah?
10. Apa perbedaan manusia dengan malaikat?
JURNAL REFLEKSI
Menurut Anda bagaimana proses pembelajaran pada pertemuan kali ini?
OBSERVASI SIKLUS I
Gambar 15. Observasi Mengamati Siswa Dalam Tindakan Kelas
Gambar 16. Guru Memberikan Pertanyaan Pada Siswa
OBSERVASI SIKLUS II
Gambar 17. Siswa Membuat Kelompok
Gambar 18. Siswa mempresentasikan hasil diskusi
Tabel 1. Data Observasi Hasil Nilai Pra Siklus
No NamaSiswa L/P Nilai Keterangan
1 Anandya Salma Devinka P 65 TidakTuntas
2 Anita DewiRahmawati P 90 Tuntas
3 ArvanggaOktadianKrisbiyantoro L 55 TidakTuntas
4 ChikmatulAizah P 85 Tuntas
5 Diva AnggitaDewi P 80 Tuntas
6 ElxisParamithaPurwani Putrid P 90 Tuntas
7 FaizWidyadananto L 80 Tuntas
8 FauzanSifen Risky Adidarma L 70 TidakTuntas
9 Fenny PermataIvanchris P 55 TidakTuntas
10 GatotZakkaHabibiWidagdo L 55 TidakTuntas
11 JesikaGusti Amelia P 55 TidakTuntas
12 KhoirulNisa P 90 Tuntas
13 Mia SeptinaEkaWardani P 90 Tuntas
14 MohamadGalihSeptiawan L 60 TidakTuntas
15 MuhamadIqbal L 70 TidakTuntas
16 Muhamad Musa Aditya L 60 TidakTuntas
17 Nabila Alivia Risky P 80 Tuntas
18 NayaPinkanLarasati P 85 Tuntas
19 NunikNurKhotimah P 75 TidakTuntas
20 OktoBismaSaputra L 75 TidakTuntas
21 Paundra Beryl Hassani L 90 Tuntas
22 PepytaEka Devi P 70 TidakTuntas
23 RadytyaIrvandaSaputra L 65 TidakTuntas
24 RanggaSasmitoWibisono L 65 TidakTuntas
25 RatnaDhiniPratiwi P 65 TidakTuntas
26 Salma AyuSalsabila P 70 TidakTuntas
27 SalshabilaJanuarikaSunarto P 80 Tuntas
28 TaranggaEkaBayuWibowo L 65 TidakTuntas
29 TataghHerawanSantososo L 80 Tuntas
30 TikaLativatunNisa P 90 Tuntas
31 Titos Father Wiradhewa L 70 TidakTuntas
32 UlaNafisatulKamila P 85 Tuntas
33 VindaAnggreini P 70 TidakTuntas
34 YunitaCahyani P 70 TidakTuntas
Jumlah
Nilaitertinggi
Nilaiterendah
Tuntas
TidakTuntas
Rata-rata
2500
90
50
14
20
73,52
41,17%
58,82%
Tabel 2. Data Hasil Observasi Nilai Belajar Siswa pada Siklus I
No NamaSiswa L/P Nilai Keterangan
1 Anandya Salma Devinka P 95 Tuntas
2 Anita DewiRahmawati P 75 Tuntas
3 ArvanggaOktadianKrisbiyantoro L 75 Tuntas
4 ChikmatulAizah P 85 Tuntas
5 Diva AnggitaDewi P 65 TidakTuntas
6 ElxisParamithaPurwani Putrid P 70 TidakTuntas
7 FaizWidyadananto L 60 TidakTuntas
8 FauzanSifen Risky Adidarma L 75 Tuntas
9 Fenny PermataIvanchris P 70 TidakTuntas
10 GatotZakkaHabibiWidagdo L 65 TidakTuntas
11 JesikaGusti Amelia P 70 TidakTuntas
12 KhoirulNisa P 90 Tuntas
13 Mia SeptinaEkaWardani P 90 Tuntas
14 MohamadGalihSeptiawan L 75 Tuntas
15 MuhamadIqbal L 60 TidakTuntas
16 Muhamad Musa Aditya L 80 Tuntas
17 Nabila Alivia Risky P 95 Tuntas
18 NayaPinkanLarasati P 85 Tuntas
19 NunikNurKhotimah P 70 TidakTuntas
20 OktoBismaSaputra L 95 Tuntas
21 Paundra Beryl Hassani L 80 Tuntas
22 PepytaEka Devi P 70 TidakTuntas
23 RadytyaIrvandaSaputra L 75 Tuntas
24 RanggaSasmitoWibisono L 75 Tuntas
25 RatnaDhiniPratiwi P 85 Tuntas
26 Salma AyuSalsabila P 75 Tuntas
27 SalshabilaJanuarikaSunarto P 75 Tuntas
28 TaranggaEkaBayuWibowo L 70 TidakTuntas
29 TataghHerawanSantososo L 75 Tuntas
30 TikaLativatunNisa P 90 Tuntas
31 Titos Father Wiradhewa L 60 TidakTuntas
32 UlaNafisatulKamila P 85 Tuntas
33 VindaAnggreini P 90 Tuntas
34 YunitaCahyani P 85 Tuntas
Jumlah
Nilaitertinggi
NilaiTerendah
Tuntas
TidakTuntas
Rata-rata
2635
95
60
23
11
77,5
67,64%
32,35%
Tabel 3. Data Observasi Hasil Evaluasi Belajar Siswa pada Siklus II
No NamaSiswa L/P Nilai Keterangan
1 Anandya Salma Devinka P 90 Tuntas
2 Anita DewiRahmawati P 90 Tuntas
3 ArvanggaOktadianKrisbiyantoro L 100 Tuntas
4 ChikmatulAizah P 100 Tuntas
5 Diva AnggitaDewi P 90 Tuntas
6 ElxisParamithaPurwani Putrid P 90 Tuntas
7 FaizWidyadananto L 100 Tuntas
8 FauzanSifen Risky Adidarma L 100 Tuntas
9 Fenny PermataIvanchris P 95 Tuntas
10 GatotZakkaHabibiWidagdo L 65 TidakTuntas
11 JesikaGusti Amelia P 90 Tuntas
12 KhoirulNisa P 100 Tuntas
13 Mia SeptinaEkaWardani P 100 Tuntas
14 MohamadGalihSeptiawan L 95 Tuntas
15 MuhamadIqbal L 100 Tuntas
16 Muhamad Musa Aditya L 100 Tuntas
17 Nabila Alivia Risky P 90 Tuntas
18 NayaPinkanLarasati P 100 Tuntas
19 NunikNurKhotimah P 95 Tuntas
20 OktoBismaSaputra L 100 Tuntas
21 Paundra Beryl Hassani L 100 Tuntas
22 PepytaEka Devi P 90 Tuntas
23 RadytyaIrvandaSaputra L 90 Tuntas
24 RanggaSasmitoWibisono L 100 Tuntas
25 RatnaDhiniPratiwi P 100 Tuntas
26 Salma AyuSalsabila P 90 Tuntas
27 SalshabilaJanuarikaSunarto P 100 Tuntas
28 TaranggaEkaBayuWibowo L 95 Tuntas
29 TataghHerawanSantososo L 100 Tuntas
30 TikaLativatunNisa P 100 Tuntas
31 Titos Father Wiradhewa L 80 Tuntas
32 UlaNafisatulKamila P 100 Tuntas
33 VindaAnggreini P 100 Tuntas
34 YunitaCahyani P 100 Tuntas
Jumlah
NilaiTertinggi
NilaiTerendah
Tuntas
TidakTuntas
Rata-rata
3250
100
65
33
1
95,5
97,05%
2,94%