repository.usd.ac.idrepository.usd.ac.id/32991/2/141424026_full.pdf · PENINGKATAN PEMAHAMAN, MINAT...
Transcript of repository.usd.ac.idrepository.usd.ac.id/32991/2/141424026_full.pdf · PENINGKATAN PEMAHAMAN, MINAT...
PENINGKATAN PEMAHAMAN, MINAT BELAJAR DAN KEJUJURAN
SISWA MENGGUNAKAN METODE EKSPERIMEN TERBIMBING
BERBANTU MIND MAP PADA MATERI GETARAN HARMONIK DI
KELAS X IPA SMA N 1 PRAMBANAN YOGYAKARTA
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Fisika
Oleh :
Hilaria Reda Moron
NIM: 141424026
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA
JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2018
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iv
HALAMAN MOTTO
“Serahkanlah segala kekuatiranmu kepada-Nya, sebab ia yang memelihara
kamu”
1 Petrus 5:7
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
v
HALAMAN PERSEMBAHAN
Karya ini saya persembahkan kepada:
Kepada Tuhan Yesus karena atas berkat dan rahmatnya segala permasalahan dan
penyusunan skripsi dapat diselesaikan.
Kapada bapak Petrus Sogeopun Moron dan mama Benedikta Surat Narek atas doa
dan dukungan selama proses perkuliahan hingga penyelesaian skripsi.
Kepada dosen – dosen pendidikan fisika Universitas Sanata Dharma atas
bimbingan dan berdinamika selama perkuliahan.
Kepada adik – adik tersayang Hilarius Kopong Moron dan Athelweys Ebo Anu
Moron yang menjadi penyemangat Rosni untuk menyelesaikan skripsi.
Kepada Candra, Feby dan Ipen yang sudah membantu pengambilan data.
Kepada Almamater tercinta Universitas Sanata Dharma.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
viii
ABSTRAK
Moron, Hilaria Reda. 2018. Peningkatan Pemahaman, Minat Belajar Dan
Kejujuran Siswa Menggunakan Metode Eksperimen Terbimbing
Berbantu Mind Map Pada Materi Getaran Harmonik di Kelas X IPA
SMA N 1 Prambanan Yogyakarta. Skripsi. Program Studi Pendidikan
Fisika, Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam,
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma,
Yogyakarta.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui (1) Peningkatan pemahaman
siswa pada materi getaran harmonik menggunakan metode eksperimen terbimbing
berbantu mind map; (2) Perbedaan pemahaman siswa pada materi getaran
harmonik antara yang belajar dengan pembelajaran menggunakan metode
eksperimen terbimbing berbantu mind map dan metode ceramah aktif; (3)
Peningkatan minat belajar fisika siswa pada materi getaran harmonik
menggunakan metode eksperimen terbimbing berbantu mind map; (4) Tingkat
kejujuran siswa dengan menggunakan metode eksperimen terbimbing berbantu
mind map pada materi getaran harmonik.
Jenis penelitian ini adalah eksperimen kuantitatif. Subjek penelitian
berjumlah 24 siswa dari kelas X IPA 2 sebagai kelas kontrol dan 24 siswa dari X
IPA 3 sebagai kelas eksperimen. Metode pembelajaran untuk kelas eksperimen
menggunakan metode eksperimen terbimbing berbantu mind map dan kelas
kontrol dengan metode ceramah aktif. Instrumen yang digunakan untuk
pengambilan data yaitu: test tertulis ( pretest dan posttest), kuesioner minat belajar
fisika, dan kuesioner kejujuran untuk kelas eksperimen. Peningkatan pemahaman
konsep siswa berdasarkan nilai pretest dan nilai posttest yang dianalisis secara
statistik menggunakan program SPSS 20.0. Skor minat belajar fisika siswa juga
dianalisis secara statistik menggunakan program SPSS 20.0, dan skor kejujuran
dikategorisasikan dengan bantuan program excel 2007.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) Metode eksperimen terbimbing
berbantu mind map dapat meningkatkan pemahaman konsep pada materi getaran
harmonik; (2) Pemahaman siswa berbeda berdasarkan mean namun secara
statistik tidak berbeda dan berbeda berdasarkan jawaban siswa; (3) Tidak ada
peningkatan minat belajar fisika siswa mengunakan metode eksperimen berbantu
mind map; (3) Tingkat kejujuran kelas eksperimen pada materi getaran harmonik
dikatakan jujur selama proses pembelajaran berlangsung.
Kata kunci: Peningkatan Pemahaman, Eksperimen Terbimbing, Mind Map,
Ceramah Aktif, Minat Belajar fisika, Karakter Kejujuran, Getaran Harmonik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ix
ABSTRACT
Moron, Hilaria Reda. 2018. Increased Understanding, Interest in Learning, and
Honesty of the Students Using the Guided Experiment Method Assisted by
Mind Map on the Harmonic Vibration Material for Class X Science in
SMA N 1 Prambanan Yogyakarta. Undergraduate Thesis. Physics
Education Study Program, Mathematics and Natural Sciences Education
Department, Faculty of Teacher Training and Education, Sanata Dharma
University, Yogyakarta.
The aims of this study are to determine (1)The increased understanding of
the students on the harmonic vibration material using guided experiment method
assisted by mind map; (2) The different understanding of the students on the
harmonic vibration material between those who learn using guided experiment
method assisted by mind map and active lecture method; (3) The increased
interest of the students in learning physics on the harmonic vibration material
using guided experiment method assisted by mind map; and (4)The level of
students' honesty using guided experiment method assisted by mind map on the
harmonic vibration material.
This type of research is a quantitative experiment. The research subjects
were 24 students from Class X Science 2 as the control class and 24 students from
Class X Science 3 as the experimental class. The learning method for
experimental class using guided experiment method assisted by mind map and
control class with active lecture method. The instruments used for data retrieval
were: written test (pre-test and post-test), physics learning interest questionnaire,
and level of honesty questionnaire for the experimental class. The students
increased understanding of concept based on the pre-test and post-test grades
which were statistically analyzed by using the SPSS 20.0 program. The scores of
students' physics learning interest were also statistically analyzed by using the
SPSS 20.0 program, and the level of honesty scores were categorized by using the
2007 excel program.
The results of this research show that (1) The guided experiment method
assisted by mind map can improve the concept understanding on the harmonic
vibration material; (2) The students understanding is different based on mean but
were not statistically different and differ based on student answers; (3) There is
no increase in students' physics learning interest by using experiment method
assisted by mind map; and (4) The students are honest during the learning
process in experimental class on the harmonic vibration material.
Keywords: Understanding Improvement, Guided Experiment, Mind Map, Active
Lecture, Physics Learning Interest, Character of Honesty, Harmonic
Vibration.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
x
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan
berkat dan rahmatnya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul
“Peningkatan Pemahaman, Minat Belajar dan Kejujuran Siswa Menggunakan
Metode Eksperimen Terbimbing Berbantu Mind Map pada Materi Getaran
Harmonik di Kelas X IPA di SMA N 1 Prambanan Yogyakarta”. Penulisan skripsi
ini bertujuan memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar sarjana Pendidikan
Fisika Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma
Dalam penyusunan skripsi ini, peneliti mendapat banyak bantuan,
bimbingan dan arahan dari berbagai pihak. Oleh karena itu penulis mengucapkan
banyak terimakasih kepada:
1. Romo Prof. Dr. Paul Suparno,S.J.,M.S.T., selaku dosen Pembimbing yang
telah sabar memberikan arahan, pengertian, motivasi dan masukan bagi
penulis.
2. Bapak Dr. Ign. Edi Santosa, M.S., selaku ketua Program Studi Pendidikan
Fisika Universitas Sanata Dharma yang senantiasa memberikan dukungan dan
motivasi.
3. Ibu Dwi Nugraheni Rositawati, M.Si., selaku Wakaprodi Pendidikan Fisika
yang senantasa memberikan semangat dan dukungan.
4. Bapak Drs. Aufridus Atmadi, M.Si., selaku dosen pembimbing akademik
mahasiswa Pendidikan Fisika 2014.
5. Ibu Ir. Agustini Sri Sulandari M.Si., yang telah bersedia meluangkan waktu
untuk memvalidasi soal pretest dan posttest.
6. Segenap Dosen Universitas Sanata Dharma yang telah membantu dalam
memberikan bekal pengetahuan selama penulis mengikuti perkuliahan di
Universitas Sanata Dharma.
7. Segenap Karyawan sekretariat JPMIPA yang telah membantu dalam hal
pembuatan surat izin penelitian.
8. Bapak Drs. Mawardi Hadisuyitno selaku Kepada Sekolah SMA N 1
Prambanan Yogyakarta yang telah memberikan ijin penelitian.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL……………………………………………………………....i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING…………………………………..ii
HALAMAN PENGESAHAN…………………………………………………....iii
HALAMAN MOTTO ............................................................................................ iii
HALAMAN PERSEMBAHAN .............................................................................. v
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ................ Error! Bookmark not defined.
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH
UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS .............. Error! Bookmark not defined.
ABSTRAK ............................................................................................................ vii
ABSTRACT ............................................................................................................. ix
KATA PENGANTAR ............................................................................................. x
DAFTAR ISI ......................................................................................................... xii
DAFTAR GAMBAR ............................................................................................. xv
DAFTAR TABEL ................................................................................................ xvi
DAFTAR LAMPIRAN ...................................................................................... xviii
BAB I PENDAHULUAN ........................................................................................ 1
A. Latar Belakang Penelitian ............................................................................ 1
B. Rumusan Masalah ........................................................................................ 6
C. Batasan Masalah........................................................................................... 6
D. Tujuan Penelitian ......................................................................................... 7
E. Manfaat Penelitian ....................................................................................... 7
BAB II LANDASAN TEORI .................................................................................. 9
A. Pembelajaran Konstruktivisme .................................................................... 9
B. Metode Pembelajaran ................................................................................. 10
1. Metode Eksperimen ................................................................................. 10
2. Metode Peta Pikiran atau Mind Map ....................................................... 14
C. Metode Eksperimen Terbimbing Berbantu Mind Map .............................. 16
D. Pemahaman Konsep ................................................................................... 17
E. Minat Belajar .............................................................................................. 18
F. Karakter Kejujuran ..................................................................................... 19
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiii
G. Getaran Harmonik ...................................................................................... 20
1. Pengertian Gerak Harmonik Sederhana ................................................... 20
2. Contoh – Contoh Gerak Harmonik Sederhana ........................................ 21
3. Istilah Pada Gerak Harmonik Sederhana ................................................. 22
4. Gerak Harmonik Sederhana Pada Pegas .................................................. 23
H. Kerangka Berpikir ...................................................................................... 29
BAB III METODE PENELITIAN......................................................................... 31
A. Jenis Penelitian ........................................................................................... 31
B. Tempat dan Waktu Penelitian .................................................................... 31
C. Populasi dan Sampel Penelitian ................................................................. 32
1. Populasi Penelitian ................................................................................... 32
2. Sampel Penelitian..................................................................................... 32
D. Variabel Penelitian ..................................................................................... 32
1. Variabel Bebas (Independent Variabel) ................................................... 32
2. Variabel Terikat (dependent Variabel) .................................................... 32
E. Treatment atau Perlakukan Khusus ............................................................ 33
1. Kelas Eksperimen .................................................................................... 33
2. Kelas Kontrol ........................................................................................... 33
F. Desain Penelitian ........................................................................................ 33
G. Instrumen Penelitian................................................................................... 34
1. Instrumen Pembelajaran........................................................................... 34
2. Instrumen Pengumpulan Data .................................................................. 35
H. Validitas Instrumen .................................................................................... 40
I. Metode Analisis Data ................................................................................. 41
1. Penskoran Pretest dan Posttest ................................................................ 41
2. Penskoran Kuesioner Minat Belajar Fisika Awal dan Akhir ................... 46
3. Penskoran dan Analisis Kuesioner Nilai Karakter Kejujuran.................. 47
4. Analisis Pemahaman Konsep dan Minat Belajar Fisika .......................... 48
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiv
BAB IV DATA DAN ANALISIS DATA ............................................................. 53
A. Proses Penelitian ........................................................................................ 53
1. Sebelum Pelaksanaan Penelitian .............................................................. 55
2. Proses Pelaksanaan Penelitian di Kelas Eksperimen ............................... 55
3. Proses Pelaksanaan Penelitian di Kelas Kontrol ...................................... 63
B. Data ............................................................................................................ 71
1. Nilai Pemahaman Konsep ........................................................................ 72
2. Minat Belajar Fisika Siswa Sebelum (Awal) dan Sesudah (Akhir)
Treatment ................................................................................................. 73
3. Nilai Karakter Kejujuran Siswa Kelas Eksperimen ................................. 75
4. Mind Map Siswa Kelas Eksperimen ........................................................ 76
C. Analisis Data .............................................................................................. 77
1. Analisis Pemahaman Konsep Siswa ........................................................ 77
2. Analisis Minat Belajar Fisika Siswa ........................................................ 83
3. Analisis Tingkat Karakter Kejujuran Siswa ............................................ 91
D. Pembahasan Umum .................................................................................... 93
E. Keterbatasan Penelitian ............................................................................ 101
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ............................................................... 102
A. Kesimpulan .............................................................................................. 102
B. Saran ......................................................................................................... 103
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 104
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xv
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Mind map getaran harmonik sederhana ............................................. 16
Gambar 2.2. Gerak pegas mulai dari titik setimbang ke titik terjauh dan
kembali ke titik setimbang. ............................................................... 22
Gambar 2.3. a) Pegas vertikal tak terengang; b) Pegas terengang ketika benda
bermassa m tergantung padanya dalam keadaan setimbang; c)
Benda berosilasi di sekitar posisi setimbang dengan simpangan
y = y’ – yo ......................................................................................... 24
Gambar 2.4 Kedudukan beban yang bergantung pada pegas diproyeksikan
pada gerak melingkar dan menghasilkan fungsi sinusoidal .............. 25
Gambar 2.5 Denah proses penelitian ..................................................................... 29
Gambar 4.1 Siswa sedang mengerjakan soal pretest ............................................. 57
Gambar 4.2 Siswa sedang mengambil alat – alat eksperimen. .............................. 58
Gambar 4.3 Siswa sedang merangkai alat eksperimen. ......................................... 58
Gambar 4.4 Tujuan pembelajaran yang dibuat dalam bentuk mind map
sederhana. ......................................................................................... 59
Gambar 4.5 Siswa sedang mengambil alat eksperimen. ........................................ 60
Gambar 4.6 Siswa menuliskan jawaban dari hasil dikusi kelompok ..................... 60
Gambar 4.7 Kerangka mind map getaran harmonik yang dibuat peneliti............. 62
Gambar 4.8 Siswa melengkapi mind map ............................................................. 62
Gambar 4.9 Siswa sedang mengerjakan soal posttest ............................................ 63
Gambar 4.10 Siswa mengerjakan soal pretest ....................................................... 64
Gambar 4.11 Seorang siswa menuliskan persamaan periode pada pegas .............. 68
Gambar 4.12 Dua siswa menuliskan jawaban soal no 1 dan 2 pada halaman 70
dalam modul fisika ............................................................................ 68
Gambar 4.13 a) siswa mengerjakan soal remedial, b) siswa mengerjakan tugas
matapelajaran lain, c) siswa sedang chattingan. ............................... 69
Gambar 4.14 Siswa sedang mengerjakan soal posttest .......................................... 70
Gambar 4.15 Keadaan kelas saat siswa sedang mengisi kuesioner minat belajar
fisika setelah mengikuti pembelajaran .............................................. 71
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvi
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Desain kelompok pretest dan posttest ................................................. 34
Tabel 3.2 Kisi – kisi soal pretest dan posttest ..................................................... 36
Tabel 3.3 Kisi – kisi kuesioner minat siswa belajar fisika .................................. 38
Tabel 3.4 Kisi – kisi kuesioner kejujuran ............................................................ 39
Tabel 3.5 Pedoman penilaian soal pretest dan posttest ....................................... 41
Tabel 3.6 Kategorisasi minat belajar fisika siswa ............................................... 46
Tabel 3.7 Kategorisasi nilai karakter kejujuran siswa ........................................ 47
Tabel 4.1 Rincian Kegiatan dan Jadwal Pelaksanaan Penelitian
Kelas X IPA 3 ..................................................................................... 53
Tabel 4.2 Rincian Kegiatan dan Jadwal Pelaksanaan Penelitian
Kelas X IPA 2 ..................................................................................... 54
Tabel 4.3 No. soal pretest, No. soal posttest, skor maksimum per soal dan
skor maksimum keseluruhan ............................................................... 71
Tabel 4.4 Nilai pretest, posttest dan selisih siswa kelas eksperimen .................. 72
Tabel 4.5 Nilai pretest, posttest dan selisih kelas kontrol ................................... 73
Tabel 4.6 Skor minat belajar fisika awal dan akhir siswa kelas eksperimen ...... 73
Tabel 4.7 Skor minat belajar fisika awal dan akhir siswa untuk kelas kontrol ... 74
Tabel 4.8 Skor kejujuran siswa kelas eksperimen ............................................... 75
Tabel 4.9 Nilai mind map siswa kelas eksperimen ............................................. 76
Tabel 4.10 Hasil uji T independent pretest kelas eksperimen dan pretest kelas
kontrol ................................................................................................. 77
Tabel 4.11 Hasil uji T dependent pretest dan posttest kelas eksperimen .............. 78
Tabel 4.12 Hasil uji T dependent pretest dan posttest kelas kontrol ..................... 79
Tabel 4.13 Hasil uji T independent posttest kelas eksperimen dan posttest kelas
kontrol ................................................................................................. 80
Tabel 4.14 Hasil uji T independent selisih kelas eksperimen dan selisih kelas
kontrol ................................................................................................. 82
Tabel 4.15 Hasil korelasi mind map dan posttest kelas eksperimen ...................... 83
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvii
Tabel 4.16 Hasil uji T independent minat belajar fisika siswa awal kelas
eksperimen dan kelas kontrol .............................................................. 84
Tabel 4.17 Hasil uji T dependent minat belajar fisika siswa awal dan akhir
kelas eksperimen ................................................................................. 85
Tabel 4.18 Jumlah Siswa disetiap kategori minat belajar fisika siswa awal dan
akhir ..................................................................................................... 86
Tabel 4.19 Total skor minat belajar fisika awal, akhir dan selisih dari
keseluruhan siswa untuk setiap pernyataan ......................................... 87
Tabel 4.20 Hasil uji T dependent minat belajar fisika siswa awal dan akhir
kelas kontrol ........................................................................................ 88
Tabel 4.21 Jumlah Siswa disetiap kategori minat belajar fisika siswa awal dan
akhir ..................................................................................................... 89
Tabel 4.22 Total skor minat belajar fisika awal, akhir dan selisih dari
keseluruhan siswa untuk setiap pernyataan ......................................... 90
Tabel 4.23 Hasil uji T independent minat belajar fisika siswa akhir kelas
kontrol dan kelas eksperimen .............................................................. 91
Tabel 4.24 Skor kejujuran siswa dan kategori karakter kejujuran siswa ............... 92
Tabel 4.25 Jumlah siswa setiap kategori karakter kejujuran ................................. 92
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xviii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Surat Permohonan Penelitian Dari Universitas Sanata Dharma
Ke Badan Kesatuan Bangsa dan Politik ....................................... 108
Lampiran 2. Surat Rekomendasi Penelitian Dari Badan Kesatuan Bangsa dan
Politik ke Kepala DIKPORA........................................................ 109
Lampiran 3. Surat Rekomendasi Penelitian dari DIKPORA ke Kepala
Sekolah SMA Negeri 1 Prambanan .............................................. 110
Lampiran 4. Surat Keterangan Telah Melaksanakan Penelitian Dari Sekolah
SMA N 1 Prambanan Yogyakarta ................................................ 111
Lampiran 5. Rpp (Rancangan Pelaksanaan Pembelajaran) Kelas Kontrol ....... 112
Lampiran 6. RPP (Rancangan Pelaksanaan Pembelajaran) Kelas Eksperimen 117
Lampiran 7. LKS (Lembar Kerja Siswa) Kelas Eksperimen ............................ 124
Lampiran 8. Soal Pretest ................................................................................... 127
Lampiran 9. Soal Posttest ................................................................................. 129
Lampiran 10. Kuesioner Minat Belajar............................................................... 130
Lampiran 11. Kuesioner Karakter Kejujuran Kelas Eksperimen ...................... 131
Lampiran 12. Daftar Distribusi Skor Pretest dan Posttest Kelas Kontrol ......... 132
Lampiran 13. Daftar Distribusi Skor Pretest dan Posttest Kelas Eksperimen.... 134
Lampiran 14. Daftar Distribusi Skor Kuesioner Minat Belajar Fisika Awal dan
Kategorisasi Kelas Kontrol........................................................... 136
Lampiran 15. Daftar Distribusi Skor Kuesioner Minat Belajar Fisika Akhir
dan Kategorisasi Kelas Kontrol .................................................... 137
Lampiran 16. Daftar Distribusi Skor Minat Belajar Fisika Awal dan
Kategorisasi Kelas Eksperimen ................................................... 138
Lampiran 17.Daftar Distribusi Skor Minat Belajar Fisika Akhir dan
Kategorisasi Kelas Eksperimen ................................................... 139
Lampiran 18. Daftar Distribusi Skor Karakter Kejujuran Kelas Eksperimen .... 140
Lampiran 19. Rubrik Penskoran Mind Map........................................................ 141
Lampiran 20. Jawaban Mind Map Kelas Eksperimen ........................................ 144
Lampiran 21. Daftar Distribusi Skor Mind Map Kelas Eksperimen ................... 145
Lampiran 22. Lembar Hasil Validitas Soal Pretest dan Posttest ........................ 146
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xix
Lampiran 23. Contoh Hasil Lembar Kerja Siswa .............................................. 164
Lampiran 24. Contoh Jawaban Soal Pretest Siswa Kelas Kontrol ..................... 171
Lampiran 25. Contoh Jawaban Soal Posttest Siswa Kelas Kontrol .................... 174
Lampiran 26. Contoh Jawaban Soal Pretest Siswa Kelas Eksperimen .............. 178
Lampiran 27. Contoh Jawaban Soal Posttest Siswa Kelas Eksperimen ............. 182
Lampiran 28. Contoh Hasil Kuesioner Minat Belajar Fisika Awal Siswa Kelas
Kontrol .......................................................................................... 186
Lampiran 29. Contoh Hasil Kuesioner Minat Belajar Fisika Akhir Siswa Kelas
Kontrol .......................................................................................... 188
Lampiran 30. Contoh Hasil Kuesioner Minat Belajar Fisika Awal Siswa Kelas
Eksperimen ................................................................................... 190
Lampiran 31. Contoh Hasil Kuesioner Minat Belajar Fisika Akhir Siswa Kelas
Eksperimen ................................................................................... 192
Lampiran 32.Contoh Hasil Kuesioner Karakter Kejujuran Siswa Kelas
Eksperimen ................................................................................... 194
Lampiran 33. Contoh Hasil Mind Map Siswa Kelas Eksperimen ...................... 196
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Penelitian
Peningkatan kualitas sumber daya manusia sangat bergantung pada
beberapa faktor, salah satunya adalah pendidikan. Aktivitas dunia pendidikan
tidak terlepas dari kegiatan proses belajar mengajar dimana ada peserta didik
(siswa) dan juga guru. Guru memegang peranan penting dalam dunia pendidikan
yaitu membantu siswa untuk mencapai tujuan pendidikan yang sudah dirancang.
Maka, secara tidak langsung guru juga memberikan pengaruh yang besar pada
peningkatan kualitas sumber daya manusia.
Guru sebagai pengajar atau pendidik dalam upaya membelajarkan siswa
dituntut memiliki multi peran sehingga mampu menciptakan kondisi belajar
mengajar yang efektif. Proses belajar mengajar yang efektif terjadi apabila
membuat siswa aktif dalam belajar, sehingga terciptalah kelas yang lebih kondusif
dan akhirnya tujuan pembelajaran yang telah dirumuskan dapat tercapai. Oleh
sebab itu ada beberapa hal yang perlu diperhatikan oleh guru dalam menciptakan
proses belajar mengajar yang efektif salah satunya adalah metode pembelajaran
dan penguasaan metode yang digunakan. Metode pembelajaran yang digunakan
tentunya mampu merangsang siswa untuk lebih aktif dalam belajar, tidak
menciptakan kebosanan sehingga siswa dapat lebih mudah menerima materi dan
belajar lebih menyenangkan. Hal inilah yang nantinya dapat mempengaruhi
pemahaman siswa begitu juga minat belajar siswa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
Metode pembelajaran saat ini sangat banyak dan berviariasi. Oleh sebab itu,
pemilihan metode pembelajaran tentunya harus sesuai dengan tujuan
pembelajaran yang sudah dirumuskan. Tujuan pembelajaran yang dirumuskan
berpedoman dengan kurikulum yang sedang berlaku. Saat ini kurikulum yang
digunakan adalah kurikulum 2013 revisi 2016. Kurikulum 2013 lebih
menekankan pada siswa untuk aktif dalam belajar dan lebih menekankan pada
pendidikan karakter. Maka secara tidak langsung dalam memilih metode
pembelajaran tentunya memperhatikan apa yang ditekankan dalam kurikulum
2013.
Menurut Budi (2016) pembelajaran akan berlangsung lebih efektif jika
melibatkan lebih banyak indera. Maka, metode pembelajaran yang baik dan yang
mampu membuat siswa aktif dalam belajar adalah dengan melibatkan semua
indera siswa. Metode eksperimen adalah metode yang hampir melibatkan seluruh
indera siswa dalam kegiatan belajar mengajar seperti ketika siswa mengukur
panjang meja maka indera yang terlibat adalah dengan melihat, meraba, mengukur
dan memikirkan.
Metode eksperimen merupakan salah satu metode yang sesuai dengan yang
ditekankan dalam kurikulum 2013 yaitu selain membuat siswa aktif dalam belajar
juga dapat mengembangkan nilai – nilai karakter siswa. Sumbangannya dapat
dilihat ketika siswa bereksperimen. Misalnya nilai kerjasama ketika siswa
bereksperimen di dalam kelompok, nilai kejujuran dilihat ketika siswa membaca
skala pengukuran dan menuliskan hasil pengukuran, nilai kreatifitas ketika siswa
merangkai alat dll.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
Kurikulum 2013 disusun berdasarkan apa yang diharapkan bangsa indonesia
kedepanya, salah satunya adalah anak bangsa harus memiliki karakter yang kuat
agar dapat mengatasi persoalan – persoalan dan tantangan bangsa indonesia. Oleh
sebab itu dibentuknya program PPK (penguatan pendidikan karakter) yang juga
merupakan implementasi dari nawacita Presiden Jokowi. Dalam program PPK
menekankan beberapa nilai karakter yang harus dikembangkan di sekolah dan
secara singkat berapa nilai tersebut adalah religius, nasionalisme, mandiri, gotong
royong dan integritas (Doni koesoema, at al.,2015 dalam Suparno, 2017).
Saat ini, salah satu permasalahan bangsa indonesia yang sering terjadi
adalah korupsi, yang menjadi salah satu faktor penyebab bangsa indonesia tidak
cepat maju. Korupsi terjadi akibat lemahnya nilai integritas pada bagian nilai
kejujuran. Oleh sebab itu, nilai kejujuran menjadi salah satu nilai yang juga harus
ditanamkan di sekolah, sehingga diharapkan dalam proses pembelajaran dengan
metode eksperimen tentunya dapat menanamkan nilai kejujuran siswa.
Fisika merupakan ilmu yang mempelajari alam dan fenomenanya. Di
sekolah, pelajaran fisika dikenal sebagai salah satu matapelajaran cukup sulit dan
kurang diminati sebagian kalangan siswa. Banyak alasan siswa tidak menyukai
matapelajaran fisika diantaranya karena materi dan rumusnya cukup banyak, sulit
membayangkan, bingung menggunakan rumus ketika mengerjakan soal dsb.
Ketidaksukaan siswa terhadap pelajaran fisika membuat siswa tidak lagi fokus
dalam belajar fisika. Hal inilah yang nantinya mempengaruhi pada hasil belajar
siswa itu sendiri.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
Pembelajaran fisika cukup baik ketika menggunakan model pendekatan
scientific. Salah satu metode yang menggunakan pendekatan scientific adalah
metode eksperimen. Beberapa peneliti telah menunjukkan bahwa metode
eksperimen cukup baik untuk diterapkan dalam pembelajaran fisika. Salah satu
peneliti yaitu Savitri (2016) yang menguji dua metode pembelajaran yaitu metode
eksperimen dan metode ceramah pada pokok bahasan perubahan wujud zat. Hasil
penelitian Savitri menunjukkan bahwa hasil belajar siswa lebih meningkat pada
kelas yang menggunakan metode eksperimen.
Dalam setiap pembelajaran terkadang guru tidak hanya menggunakan satu
metode saja, melainkan ada gabungan dari metode lain seperti metode eksperimen
berbantu metode diskusi. Penggunaan dua atau lebih metode perlu memperhatikan
beberapa hal seperti (1) apa yang diharapkan dari proses pembelajaran, (2) apakah
kedua metode saling menguatkan atau sebaliknya dan (3) permasalahan yang
dihadapi siswa dalam belajar.
Permasalahan yang sering kali dihadapi siswa adalah kesulitan mengingat
materi yang sangat banyak. Metode mind map adalah metode yang cukup
membantu terkait permasalahan tersebut. Mind map disebut juga peta pikiran
merupakan salah satu cara mencatat dengan prinsip kerja otak manusia. Cara
mencatat menggunakan mind map cukup efektif dalam membantu siswa dalam
belajar. Hal ini ditunjukan dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Fauziah &
Fathiah (2016) bahwa LKS berbasis mind map dapat meningkatkan hasil belajar
siswa pada materi konsep fluida statis. Begitu juga penelitian yang dilakukan oleh
Aziz (2012) menunjukkan bahwa ada pengaruh hasil belajar siswa ketika
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5
menggunakan metode pembelajaran peta pikiran pada materi pokok getaran dan
gelombang. Selain itu, dari hasil penelitian yang dilakukan oleh Chomsi &
Unggul (2012) menunjukkan bahwa metode mind mapping sangat efektif dalam
meningkatkan prestasi belajar fisika.
Berdasarkan penjelasan di atas, metode eksperimen baik jika diterapkan
pada pembelajaran fisika, begitu juga metode mind map. Kedua metode ini dapat
mempengaruhi hasil belajar siswa pada pembelajaran fisika. Hal ini menjadi daya
tarik tersendiri bagi peneliti bahwa jika metode eksperimen dibantu dengan
metode mind map dan diterapkan dalam pembelajaran fisika, apakah memberi
pengaruh pemahaman siswa, minat siswa dan kejujuran siswa.
Di SMA N 1 Prambanan Yogyakarta salah satu sekolah negeri di kabupaten
Sleman, Provinsi DIY belum pernah dilakukan penelitian yang menggunakan
metode eksperimen berbantu mind map. Oleh sebab itu, berdasarkan uraian di atas
maka peneliti mengambil judul “PENINGKATAN PEMAHAMAN, MINAT
BELAJAR, DAN KEJUJURAN SISWA MENGGUNAKAN METODE
EKSPERIMEN TERBIMBING BERBANTU MIND MAP PADA MATERI
GETARAN HARMONIK DI KELAS X IPA SMA N 1 PRAMBANAN
YOGYAKARTA”.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6
B. Rumusan Masalah
Dari uraian latar belakang di atas, maka permasalahan yang akan diteliti
adalah sebagai berikut:
1. Apakah metode eksperimen terbimbing berbantu mind map dapat
meningkatkan pemahaman siswa kelas X IPA di SMA N 1 Prambanan
Yogyakarta pada materi getaran harmonik?
2. Apakah ada perbedaan pemahaman siswa pada materi getaran harmonik
antara yang belajar dengan metode eksperimen terbimbing berbantu mind
map dengan ceramah aktif?
3. Apakah metode eksperimen terbimbing berbantu mind map dapat
meningkatkan minat belajar fisika siswa kelas X IPA di SMA N 1
Prambanan Yogyakarta pada materi getaran harmonik?
4. Bagaimana tingkat kejujuran siswa kelas X IPA SMA N 1 Prambanan
Yogyakarta dengan menggunakan metode eksperimen terbimbing berbantu
mind map pada materi getaran harmonik?
C. Batasan Masalah
Agar permasalahan yang dibahas dalam penelitian ini tidak meluas maka
perlu adanya batasan masalah. Permasalah yang dibatasi adalah materi yang
dibahas dalam penelitian ini adalah hanya tentang pegas. Susanan pegas, energi
dan bandul tidak dibahas dalam penelitian ini.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7
D. Tujuan Penelitian
Dari rumusan permasalahan yang telah dikemukakan di atas, maka tujuan
penelitian adalah untuk mengetahui:
1. Peningkatan pemahaman siswa kelas X IPA di SMA N 1 Prambanan
Yogyakarta pada materi getaran harmonik menggunakan metode
eksperimen terbimbing berbantu mind map.
2. Perbedaan pemahaman siswa pada materi getaran harmonik antara yang
belajar dengan pembelajaran menggunakan metode eksperimen terbimbing
berbantu mind map dan metode ceramah aktif.
3. Peningkatan minat belajar fisika siswa kelas X IPA di SMA N 1 Prambanan
Yogyakarta pada materi getaran harmonik menggunakan metode
eksperimen terbimbing berbantu mind map.
4. Tingkat kejujuran siswa kelas X IPA di SMA N 1 Prambanan Yogyakarta
dengan menggunakan metode eksperimen terbimbing berbantu mind map
pada materi getaran harmonik.
E. Manfaat Penelitian
1. Bagi peneliti
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah hasil penelitian
terkait pengaruh metode eksperimen terbimbing berbantu mind map
untuk meningkatkan pemahaman, minat dan kejujuran siswa pada materi
fisika di SMA.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8
2. Bagi Guru
Diharapkan menjadi salah satu referensi metode pembelajaran
untuk membantu meningkatkan pemahaman, minat belajar dan kejujuran
siswa pada pelajaran fisika di SMA.
3. Bagi Siswa
Melalui pembelajaran menggunakan metode eksperimen
terbimbing berbantu mind map membantu siswa untuk memahami materi
yang dapat meningkatkan pemahaman, minat belajar dan kejujuran siswa
pada pelajaran fisika.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Pembelajaran Konstruktivisme
Pembelajaran merupakan aktivitas paling utama di sekolah. Pembelajaran
merupakan penyederhanaan dari kata belajar dan mengajar. Susanto (2013: 19)
menjelaskan pengertian pembelajaran menurut Undang – Undang Sistem
Pendidikan Nasional No. 20 Tahun 2003 yaitu bahwa pembelajaran diartikan
sebagai proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada
suatu lingkungan belajar. Dari pengertian ini, pembelajaran merupakan proses
untuk membantu peserta didik agar dapat belajar dengan baik yang dilakukan oleh
pendidik dengan memanfaatkan sumber belajar yang ada lingkungan belajar.
Konstruktivisme adalah sebuah filosofi pembelajaran yang dilandasi premis
bahwa dengan merefleksikan pengalaman, kita membangun, mengkonstruksi
pengetahuan pemahaman kita tentang dunia tempat kita hidup (Suyono dan
Hariyanto, 2011: 105). Secara singkat filsafat konstruktivisme mengungkapkan
bahwa pengetahuan itu adalah bentukan (konstruksi) kita sendiri (Suparno, 2007:
28).
Menurut Suparno, filsafat konstruktivisme banyak mempengaruhi
pembelajaran fisika khususnya, dan pembelajaran sains pada umumnya (2013:
13). Ada beberapa hal yang pokok dari konstruktivisme yaitu (1) pengetahuan
dibangun oleh siswa sendiri baik secara sosial; (2) untuk dapat mengetahui
sesuatu, siswa haruslah aktif sendiri mengkontruksi; (3) pengetahuan itu bukanlah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
sesuatu yang sudah jadi dan tidak diubah melainkan suatu proses menjadi tahu
yang terus akan berkembang semakin luas, lengkap, sempurna, dan pembentukan
pengetahuannya terjadi secara bertahap; (4) pengetahuan bukanlah suatu barang
yang dapat dipindahkan begitu saja dari guru ke siswa, sehingga peran guru yang
sebenarnya adalah membantu menyediakan sarana dan situasi agar proses
konstruksi siswa berjalan mulus (Suparno, 2013: 14 -16).
Pembelajaran konstruktivisme adalah proses membantu siswa untuk belajar
lebih baik dimana siswa mengkonstruksi pengetahuannya sendiri dengan cara
membuat siswa lebih aktif dalam belajar dengan memanfaatkan sumber belajar
yang ada di lingkungan belajar
B. Metode Pembelajaran
1. Metode Eksperimen
Pembelajaran konstruktivisme adalah pembelajaran yang menekankan
keaktifan siswa dalam mengkonstruksi pengetahuannya sendiri. Menurut
Suparno konstruksi itu terjadi lewat indera siswa: dengan melihat, meraba,
mencium, mengukur, dan memikirkan. Konstruksi juga dapat melalui metode
inkuiri, metode ilmiah, dengan siswa membuat hipotesa, melakukan percobaan,
mengumpulkan data, dan mengambil kesimpulan (2007: 28). Salah satu
metode pembelajaran yang konstruktivis adalah metode eksperimen.
a. Pengertian Metode Eksperimen Terbimbing
Secara umum metode eksperimen adalah metode mengajar yang mengajak
siswa untuk melakukan percobaan sebagai pembuktian, pengecekan bahwa teori
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
yang sudah dibicarakan itu memang benar (Suparno, 2013: 83). Metode ini akan
lebih banyak melibatkan siswa untuk lebih aktif dan membentuk pengetahuannya
sendiri.
Eksperimen terbimbing seluruh jalannya percobaan sudah dirancang oleh
guru sebelum percobaan dilakukan oleh siswa. Langkah – langkah yang harus
dibuat siswa, peralatan yang harus digunakan, apa yang harus diamati dan diukur
semuanya sudah ditentukan sejak awal. Biasanya ada petunjuk langkah – langkah
yang harus dilaksanakan oleh siswa, ada lembar kerja siswa (LKS ) (Suparno,
2013: 84).
Suparno (2013: 84-85), menekankan bahwa untuk melakukan pembelajaran
dengan eksperimen terbimbing, guru punya peran sangat penting. Beberapa hal
yang harus dilakukan guru adalah:
a) Memilih eksperimen apa yang akan ditugaskan kepada siswa;
b) Merencanakan langkah – langkah percobaan seperti: apa tujuannya,
peralatan yang digunakan, bagaimana merangkai percobaan, dan yang harus
dikumpulkan siswa, bagaimana menganalisis data, dan apa kesimpulannya;
c) Mempersiapkan semua peralatan yang akan digunakan sehingga pada saat
siswa mencoba semua siap dan lancar;
d) Pada saat percobaan sendiri guru dapat berkeliling melihat bagaimana siswa
melakukan percobaannya dan memberikan masukan kepada siswa;
e) Bila ada peralatan macet guru membantu siswa agar alat dapat jalan dengan
baik;
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
f) Membantu siswa dalam menarik kesimpulan dengan percobaan yang
dilakukan;
g) Bila siswa membuat laporan, maka guru harus memeriksanya; dan
h) Guru sebaiknya mempersiapkan petunjuk dan langkah percobaan dalam satu
lembar kerja sehingga memudahkan siswa bekerja.
Selain beberapa hal yang perlu diperhatikan seorang guru, dalam Suparno
(2013: 85) menjelaskan bahwa dalam eksperimen, siswa entah sendiri atau dalam
kelompok kecil melakukan percobaan sesuai dengan petunjuk yang diberikan
guru. Ada baiknya kelompok dibuat kecil sehingga siswa dapat sungguh
melakukan percobaan dan bukan hanya melihat percobaan teman. Dalam
percobaan, siswa antara lain akan melakukan tindakan seperti a) membaca
petunjuk percobaan dengan teliti; b) mencari alat yang diperlukan; c)
merangkaikan alat – alat sesuai dengan skema percobaan; d) mulai mengamati
jalannya percobaan; e) mencatat data yang diperlukan; f) mendiskusikan dalam
kelompok untuk ambil kesimpulan dari data yang ada; g) membuat laporan
percobaan dan mengumpulkan; dan h) mempresentasikan percobaannya di depan
kelas.
b. Tujuan Metode Eksperimen
Menurut Roestiyah (2001: 80) penggunaan metode eksperimen ini
mempunyai tujuan agar siswa mampu mencari dan menemukan sendiri berbagai
jawaban atas persoalan – persoalan yang dihadapinya dengan mengadakan
percobaan sendiri. Juga siswa dapat terlatih dalam berpikir yang ilmiah (scientific
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
thinking). Dengan eksperimen siswa menemukan bukti kebenaran dari teori
sesuatu yang sedang dipelajarinya.
c. Kelebihan Metode Eksperimen
Menurut Roestiyah (2001; 82) metode eksperimen kerap kali digunakan
karena memiliki kelebihan ialah:
1) Dengan eksperimen siswa terlatih menggunakan metode ilmiah dalam
menghadapi segala masalah, sehingga tidak mudah percaya pada sesuatu
yang belum pasti kebenarannya dan sebelum dibuktikan kebenarannya.
2) Mereka lebih aktif berpikir dan berbuat.
3) Siswa dalam melaksanakan proses eksperimen di samping memperoleh ilmu
pengetahuan, menemukan pengalaman praktis dan terampil dalam
menggunakan alat – alat percobaan.
4) Dengan eksperimen siswa membuktikan sendiri kebenaran suatu teori.
d. Kekurangan Metode Eksperimen
Berikut beberapa kekurangan dari metode eksperimen menurut Kartika Budi
(1997: 170) dalam De Oliveira (2008: 19) antara lain:
1) Metode eksperimen memerlukan sejumlah set alat sesuai dengan jumlah
kelompok atau siswa, sehingga memerlukan biaya yang cukup mahal untuk
membelinya;
2) Memerlukan ruang atau tempat khusus;
3) Memerlukan waktu khusus untuk mempersiapkan dan pengemasan alat
yang digunakan; dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
4) Kesalahan atau kegagalan dalam eksperimen akan mengaktibatkan salahnya
penerimaan informasi bagi siswa.
2. Metode Peta Pikiran atau Mind Map
Menurut DePorter et al., (2010, dalam Widi dan Eka, 2014: 170)
menjelaskan bahwa mencatat merupakan salah satu kemampuan terpenting
terlebih bagi peserta didik dalam mempelajari IPA akan berpengaruh pada hasil
belajar. Menurut Widi dan Eka dalam proses pembelajaran IPA, mencatat yang
efektif dapat dilakukan dengan berbagai cara, misalnya dengan cara peta konsep
(concept map), peta pikiran (mind map), cara Cornell, cara pemberian warna,
symbol, dan bentuk pada hal penting (2014: 170).
a. Pengertian Mind Map
Menurut Buzan (2005: 4), mind map adalah cara termudah untuk
menempatkan informasi ke dalam otak dan mengambil informasi ke luar dari
otak. Mind map adalah cara mencatat yang kreatif, efektif, dan secara harfiah
akan “memetakan” pikiran – pikiran kita.
Mind map juga merupakan peta rute yang hebat bagi ingatan,
memungkinkan kita menyusun fakta dan pikiran sedemikian rupa sehingga cara
kerja alami otak dilibatkan sejak awal. Ini berarti mengingatkan informasi akan
lebih mudah dan lebih bisa diandalkan daripada menggunakan teknik pencatat
tradisional (Buzan, 2005: 5).
Dari beberapa pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa mind map
merupakan cara mencatat yang kreatif, efektif dan memetakan pikiran – pikiran
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
kita, selain itu merupakan peta rute yang hebat bagi ingatan kita sehingga
informasi yang diperoleh akan lebih mudah diingat.
b. Manfaat Mind Map
Menurut Buzan (2005: 6), mind map dapat membantu kita untuk; (1)
Merencanakan; (2) Berkomunikasi; (3) Menjadi lebih kreatif; (4) Menghemat
waktu; (5) Menyelesaikan masalah; (6) Memusatkan perhatian; (7) Menyusun
dan menjelaskan pikiran – pikiran; (8) Mengingat dengan lebih baik; (9) Belajar
lebih cepat dan efisien; (10) Melihat “gambar keseluruhan”.
Menurut Michael Michalko (dalam Buzan, 2005: 6-7) dalam buku terlaris
Ceacking Creativity, mind map akan 1) mengaktifkan seluruh otak; 2)
memungkinkan kita berfokus pada pokok bahasan; 3) membantu menunjukkan
hubungan antara bagian – bagian informasi yang saling terpisah; 4) memberi
gambaran yang jelas pada keseluruhan dan perincian; dan 5) memungkinkan kita
mengelompokkan konsep, membantu kita membandingkannya.
c. Langkah – Langkah Membuat Mind Map
Terdapat tujuh langkah dalam membuat mind map menurut Buzan (2005: 15
– 16). Adapun tujuh langkah yang dimaksud adalah sebagai berikut:
1) Mulailah dari bagian tengah kertas kosong yang sisi panjangnya diletakkan
mendatar.
2) Gunakan gambar atau foto untuk ide sentral Anda.
3) Gunakan warna.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
4) Hubungkan cabang – cabang utama ke gambar pusat dan hubungkan
cabang – cabang tingkat kedua dan tinga ke tingkat satu dan dua, dan
seterusnya.
5) Buatlah garis hubungan yang melengkung, bukan garis lurus.
6) Gunakan satu kata kunci setiap garis.
7) Gunakan gambar.
d. Contoh Mind Map
Gambar 2.1 Mind map getaran harmonik sederhana
C. Metode Eksperimen Terbimbing Berbantu Mind Map
Metode eksperimen terbimbing berbantu mind map merupakan dua metode
pembelajaran dimana salah satu metode pembelajaran berfungsi sebagai
pendukung atau penguat metode yang lain. Metode eksperimen terbimbing
merupakan metode utama dalam proses pembelajaran, namun dalam penerapan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
metode eksperimen terbimbing dibantu dengan mind map yaitu saat peneliti
menjelaskan materi menggunakan mind map, siswa merangkum apa yang
diperoleh selama kegiatan eksperimen dan merangkum keseluruhan materi dengan
menggunakan mind map.
D. Pemahaman Konsep
Pemahaman termasuk salah satu ranah kognitif. Adapun ranah kognitif
menurut Bloom dan kawan – kawan (dalam Winkel, 2004: 273) yaitu; (1)
Pengetahuan (Knowladge); (2) Pemahaman (Comprehension); (3) Penerapan
(Application); (4) Analisis (Analysis); (5) Sintesis (Synthesis); (6) Evaluasi
(Evaluation).
Pemahaman menurut Bloom (1979: 89 dalam Susanto, 2013: 6) diartikan
sebagai kemampuan untuk menyerap arti dari materi atau bahan yang dipelajari.
Pemahaman menurut bloom ini adalah seberapa besar siswa mampu menerima,
menyerap, dan memahami pelajaran yang diberikan oleh guru kepada siswa, atau
sejauh mana siswa dapat memahami serta mengerti apa yang ia baca, yang dilihat,
yang dialami, atau ia rasakan berupa hasil penelitian atau observasi yang ia
lakukan.
Dalam Mundilarto (2010: 8) pemahaman (comprehension) adalah
kemampuan memahami materi (konsep, prinsip, pengertian, rumus, grafik, tabel
diagram, metode, prosedur) yang dipelajari. Kata kerja operasional, misalnya
menjelaskan, menyimpulkan, membedakan, menyatakan kembali,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
mengidentifikasi, menginterprestasi, menggambarkan, mendeskripsikan,
mengubah, merumuskan, memberi contoh, memprediksi, dsb.
Menurut Dorothy J. skeel (dalam Nursid Sumaatmadja, 2005: 2-3 dalam
Susanto: 8), konsep merupakan sesuatu yang tergambar dalam pikiran, suatu
pemikiran, gagasan, atau suatu pengertian. Jadi, konsep ini merupakan sesuatu
yang telah melekat dalam hati sesorang dan tergambar dalam pikiran, gagasan,
atau suatu pengertian. Orang yang telah memiliki konsep, berarti orang tersebut
telah memiliki pemahaman yang jelas tentang suatu konsep atau citra mental
tentang sesuatu (dalam Susanto, 2013: 8).
E. Minat Belajar
Ada dua hal yang mempengaruhi hasil belajar siswa yaitu dari siswa itu
sendiri dan lingkungannya. Dari siswa berkaitan dengan kemampuan berpikir
siswa atau tingkah laku siswa, motivasi, minat, dan kesiapan siswa baik jasmani
maupun rohani. Dari lingkungan berkaitan dengan sarana dan prasarana,
kompetensi guru, kreativitas guru, sumber belajar, metode serta dukungan
lingkungan, keluarga dan lingkungannya (Susanto, 2013: 12).
Minat merupakan salah satu hal yang mempengaruhi hasil belajar siswa.
Suatu kegiatan belajar yang dilakukan tidak sesuai dengan minat siswa akan
kemungkinan berpengaruh negative terhadap hasil belajar siswa yang
bersangkutan. Menurut Susanto (2013: 16) secara sederhana, minat berarti
kecenderungan dan kegairahan yang tinggi atau keinginan yang besar terhadap
sesuatu. Seorang siswa yang menaruh minat besar terhadap pelajaran akan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
memusatkan perhatiannya lebih banyak daripada siswa lainnya. Kemudian karena
pemusatan perhatian yang intensif terhadap materi itulah yang memungkinkan
siswa tadi untuk belajar lebih giat lagi, dan akhirnya mencapai prestasi yang
diinginkan. Minat merupakan suatu kekuatan motivasi yang menyebabkan
seseorang memusatkan perhatian terhadap seseorang, suatu benda, atau kegiatan
tertentu (Susanto, 2013: 66)
Berangkat dari konsep bahwa minat merupakan motif yang dipelajari, yang
mendorong dan mengarahkan individu untuk menemukan serta aktif dalam
kegiatan – kegiatan tertentu, akan dapat diidentifikasi indikator – indikator minat
dengan menganalisis kegiatan – kegiatan yang dilakukannya atau objek – objek
yang dijadikan kesenangan (Susanto, 2013: 64). Analisis tersebut dapat dilakukan
terhadap beberapa hal, Sukartini (1986: 65) dalam Susanto (2013: 64) menyebut
ada empat hal yaitu: (1) keinginan untuk memiliki sesuatu; (2) objek atau kegiatan
yang disenangi; (3) jenis kegiatan yang dilakukan untuk memperoleh sesuatu yang
disenangi; (4) upaya – upaya yang dilakukan untuk merealisasikan keinginan atau
rasa terhadap objek atau kegiatan tertentu.
F. Karakter Kejujuran
Kejujuran merupakan sebuah karakter dianggap dapat membawa bangsa ini
menjadi bangsa yang bebas dari korupsi, kolusi, dan nepotisme (Kesuma et al.,
2013: 16). Jujur adalah perilaku yang didasarkan pada upaya menjadikan dirinya
sebagai orang yang selalu dapat dipercaya dalam perkataan, tindakan, dan
pekerjaan, baik terhadap diri sendiri maupun terhadap pihak lain (Mustari, 2011;
13). Jujur merupakan salah satu karakter yang sangat penting yang harus dimilik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
manusia. Menurut Mustari (2011; 15), jujur merujuk pada suatu karakter moral
yang mempunyai sifat – sifat positif dan mulai seperti integritas, penuh kebenaran,
dan lurus sekaligus tiadanya bohong, curang ataupun mencuri.
Menurut Mustari (2011; 19) di sekolah, murid – murid itu berbuat jujur
apabila 1) menyampaikan sesuatu sesuai dengan keadaan sebenarnya; 2) bersedia
mengakui kesalahan, kekurangan ataupun keterbatasan diri; 3) tidak suka
mencontek; 4) tidak suka berbohong; 5) tidak memanipulasi fakta/infromasi; dan
6) berani mengakui kesalahan.
Menurut Widi dan Eka (2014: 186) indikator karakter jujur pada mata
pelajaran IPA adalah melaporkan dan menyimpulkan hasil pengamatan sesuai
dengan data/fakta yang diperolehnya.
Kejujuran membuat individu mampu semakin maju dalam penyempurnaan
dirinya sebagai manusia berkarakter (Koesoema, 2012: 207). Seorang yang
memiliki karakter jujur akan diminati orang lain, baik dalam konteks
persahabatan, bisnis, rekan/mitra kerja, dan sebagainya. Karakter ini merupakan
salah satu karakter pokok untuk menjadikan sesorang cinta kebenaran, apapun
resiko yang akan diterima dirinya dengan kebenaran yang ia lakukan (Kesuma et
al., 2013: 17).
G. Getaran Harmonik
1. Pengertian Gerak Harmonik Sederhana
Ketika sebuah getaran atau osilasi terulang sendiri, kedepan dan ke
belakang atau ke atas dan ke bawah pada lintasan yang sama, gerakan tersebut
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
disebut gerak periodik (Giancoli, 1998: 365). Gerak harmonik sederhana
adalah gerak periodik (bolak – balik) suatu benda yang selalu menempuh
lintasan yang sama atau tetap.
2. Contoh – Contoh Gerak Harmonik Sederhana
Dalam Aby (2014: 179) gerak harmonik sederhana (GHS) dapat
merupakan gerak: linier atau angular, bergantung pada bentuk lintasan,
dibawah pengaruh gaya atau berputar di bawah pengaruh momen gaya atau
kopel. Contoh – contoh GHS adalah sebagai berikut (Aby, 2014: 179):
a. Linear
1) Gerak osilasi turun naiknya pengisap sebuah silinder yang berisi gas,
jika tiba – tiba ditekan ke bawah dan dilepaskan.
2) Gerak osilasi air raksa atau air dalam pipa U jika kolom udara pada
alah satu kaki ditekan dan dilepaskan.
3) Gerak osilasi vertikal dari pegas yang diberi beban di ujung bawah
yang ditarik dan dilepaskan.
4) Gerak osilasi pegas horizontal yang diberikan beban dan ditarik atau
ditekan kemudian dilepas.
5) Gerak osilasi mistar/penggaris yang salah satu ujungnya dijepit
kemudian disimpangkan ke bawah dan dilepaskan.
b. Angular
Gerak osilasi sebuah ayunan (bandul) dengan amplitudo kecil-ayunan
sederhana (matematis), ayunan fisis.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
3. Istilah Pada Gerak Harmonik Sederhana
Untuk menganalisis getaran, ada beberapa istilah yang perlu diketahui, yaitu
sebagai berikut (Giancoli, 1998: 366):
a. Simpangan adalah jarak dari beban ke titik setimbang atau jarak dari titik
setimbang ke beban. Simbol simpangan adalah y seperti pada gambar 2.2.
b. Simpangan maksimum disebut amplitudo (A) yaitu jarak terbesar dari titik
setimbang, seperti yang ditunjukkan pada gambar 2.2.
c. Periode (T), adalah waktu yang dibutuhkan untuk satu kali siklus lengkap.
Satuan periode adalah sekon (s) dan dapat dituliskan secara matematis:
(2.1)
dimana, t adalah waktu yang dibutuhkan n getaran (s), dan n merupakan
jumlah getaran.
d. Frekuensi (f), adalah jumlah siklus lengkap per detik. Satuan frekuensi
adalah hertz (Hz) atau secara matematis dapat dituliskan:
(2.2)
Gambar 2.2. Gerak pegas mulai dari titik setimbang ke titik
terjauh dan kembali ke titik setimbang.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
dengan n merupakan jumlah getaran dan t merupakan waktu yang
digunakan untuk melakukan getaran.
e. Hubungan antara periode dan frekuensi adalah pertama mengubah
persamaan 2.2 menjadi:
(2.3)
dengan, n merupakan jumlah getaran, dan t merupakan waktu yang
digunakan untuk melakukan getaran.
Persamaan 2.3 di subtitusikan ke persamaan 2.1 sehingga menjadi
persamaan sebagai berikut:
(2.4)
dan
(2.5)
Dengan T adalah periode (s) dan f adalah frekuensi (Hz)
4. Gerak Harmonik Sederhana Pada Pegas
Gerak periodik yang paling sederhana adalah sebuah benda yang berosilasi
di ujung pegas. Misalnya sebuah pegas memiliki konstanta pegas k dipasang
vertikal seperti pada gambar 2.3a, kemudian pegas tersebut diberi beban dengan
massa m pada ujung pegas seperti pada gambar 2.3b sehingga merenggang ketika
beban dalam kesetimbangan. Jika beban diberi gaya dari luar (gaya eksternal)
yaitu ditarik ke arah bawah (meregangkan pegas) atau ditekan ke atas (merapatkan
pegas) sejauh y dari titik setimbang seperti pada gambar 2.3c, maka pegas
memberikan gaya pada beban yang arahnya berlawanan dengan arah simpangan y
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24
dan selalu menuju ke titik setimbangnya. Gaya pegas ini disebut dengan “gaya
pemulih Fs” dan besar gaya ini sebanding dengan simpangan y, sehingga
persamaannya menjadi:
Fs = - ky (2.6)
Posisi setimbang adalah pada y = 0. Persamaan 2.6 sering disebut sebagai
hukum Hooke, akurat selama pegas tidak ditekan sampai kumparan –
kumparannya bersentuhan atau direngangkan sampai melebih batas elastisitas.
Tanda minus menandakan bahwa arah gaya pemulih selalu mempunyai arah
berlawanan dengan simpangan y (Giancoli 1998: 365).
Hubungan gaya pemulih dengan hukum II Newton dapat ditulis sebagai berikut:
F = m . a
-k . y = m. a
a =
(2.7)
Gambar 2.3. a) Pegas vertikal tak terengang; b) Pegas terengang ketika benda
bermassa m tergantung padanya dalam keadaan setimbang; c) Benda berosilasi
di sekitar posisi setimbang dengan simpangan y = y’ – yo.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
maka syarat gerakan harmonik sederhana adalah bila percepatan sebuah benda
berbanding lurus dan arahnya berlawanan dengan simpangan, benda itu akan
bergerak dengan gerak harmonik sederhana (Tipler, 1991: 426).
1) Simpangan GHS
Perhatikan gambar 2.4, menunjukkan bahwa kedudukan beban yang
bergantung pada pegas diproyeksikan pada gerak melingkar dan menghasilkan
fungsi sinusoidal. Perhatikan segitiga siku – siku (warna garis merah dan
kuning):
(2.8)
(2.9)
Ternyata, pada gambar 2.4 terlihat bahwa r = A, maka persamaa 2.9 menjadi:
(2.10)
Gambar 2.4 Kedudukan beban yang bergantung pada pegas diproyeksikan pada gerak
melingkar dan menghasilkan fungsi sinusoidal
Sudut pusat yang ditempuh oleh beban yang bergerak melingkar beraturan adalah
(2.11)
A
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26
Masukan nilai θ ke persamaan 2.10 sehingga di peroleh
(2.12)
Persamaan 2.12 adalah persamaan simpangan gerak harmonik dengan A
adalah amplitudo, yaitu simpangan terjauh yang mampu dicapai beban. θ adalah
besar sudut fase yang dilalui benda (Nurani dan Rinawan, 2016: 101).
Benda menempuh satu kali getaran (satu fase) apabila sudut yang
ditempuh sebesar 2π radian (3600). Apabila benda telah menempuh sudut fase
sebesar θ0 (sudut awal) pada saat t = 0, persamaan simpangan beban menjadi
(Nurani dan Rinawan, 2016: 101):
(2.13)
dengan ωt + θ0 adalah sudut fase.
Pada materi gerak melingkar diketahui bahwa kecepatan sudut benda (ω)
adalah sudut yang ditempuh benda bergerak melingkar setiap satuan waktu.
Kecepatan sudut dirumuskan dengan persamaan
atau (Nurani
dan Rinawan, 2016: 101).
Dalam matematika, dikatahui bahwa fungsi sinus dan cosines mencapai
nilai ekstrem ±1, sehingga nilai ekstrem dari simpangan berdasarkan persamaan
2.12 adalah (Kanginan et al., 1994: 220)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27
2) Kecepatan GHS
Kecepatan merupakan turunan pertama dari fungsi posisi (kedudukan).
Kecepatan GHS dapat diketahui dengan menurutkan fungsi simpangan terhadap
waktu. Secara matematis, kecepatan gerak harmonik dirumuskan sebagai berikut
(Nurani dan Rinawan, 2016: 101):
(2.14)
Kecepatan maksimum terjadi ketika cos ωt=1 yaitu ketika beban berada
pada titik setimbang sehingga secara matematis kecepatan maksimum dapat
ditulis;
(2.15)
3) Percepatan GHS
Percepatan GHS merupakan turunan dari fungsi kecepatan. Dengan
demikian percepatan gerak harmonik sederhana dirumuskan sebagai berikut:
(2.16)
karena A sin ωt adalah simpangan y maka persamaan 2.16 menjadi:
(2.17)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28
dengan y = A merupakan simpangan maksimum maka percepatan maksimum
dapat ditulis:
(2.17)
4) Periode dan Frekuensi Pada Pegas
Hubungan hukum hooke dan hukum II Newton tertulis pada persamaan 2.7
yaitu:
a =
dari persamaan percepatan gerak harmonik sederhana di peroleh bahwa
, maka jika disubtitusikan ke dalam persamaan 2.7 maka persamaan menjadi:
=
(2.18)
dengan memperhatikan bahwa ω = 2πf maka, persamaan 2.18 menjadi :
(2.19)
Dimana f = 1/T , maka besar periode adalah
(2.20)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
H. Kerangka Berpikir
Gambar 2.5 Denah proses penelitian
Penerapan metode
Kelas Kontrol
Metode
ceramah Aktif
Kelas Eksperimen
Metode eksperimen
berbantu mind map
Menggunakan Menggunakan
Sebelum
penerapan metode
Kelas Eksperimen Kelas Kontrol
Pretest
Kuesioner minat
belajar fisika
Pretest
Kuesioner minat
belajar fisika
diberikan diberikan
Sesudah penerapan
metode
Kelas Eksperimen Kelas Kontrol
Mind map
Posttest
Kuesioner minat
belajar fisika
Kuesioner karakter
Kejujuran
Posttest
Kuesioner minat
belajar fisika
diberikan diberikan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30
Dalam penelitian ini instrumen yang digunakan dalam pengambilan data
adalah berupa pretest dan posttest untuk melihat pemahaman konsep awal siswa
dan akhir. Selain itu untuk melihat minat belajar fisika siswa juga akan diberikan
kuesioner minat belajar sebelum dan sesudah penerapan metode pembelajaran.
Test dan kuesioner ini diberikan di kelas kontrol dan kelas eksperimen. Untuk
melihat tingkat kejujuran siswa, di kelas eksperimen akan diberikan kuesioner
kejujuran diakhir pertemuan. Denah proses penelitian dapat dilihat pada gambar
2.5.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Penelitian ini merupakan jenis penelitian eksperimen karena ada perlakuan
khusus yaitu berupa metode eksperimen terbimbing berbantu mind map pada
subyek penelitian sebagai kelompok eksperimen dan perlakuan tidak khusus
(perlakuan biasa) yaitu penerapan metode ceramah aktif pada subyek penelitian
sebagai kelompok pengontrol.
Dilihat dari segi analisis, penelitian ini bersifat kuantitatif deskriptif.
Penelitian kuantitatif adalah penelitian secara umum menggunakan data – data
yang nantinya akan diskor dengan angka. Lalu model analisisnya menggunakan
statistik baik secara sederhana maupun yang kompleks (Suparno, 2014: 7). Dalam
penelitian ini data yang diperoleh dari (1) pemberian pretest dan posttest untuk
mengukur pemahaman konsep siswa, (2) kuesioner minat belajar siswa yang
diberikan sebelum dan sesudah penerapan metode pembelajaran, (3) kuesioner
kejujuran siswa. Data tersebut nantinya diskor dengan angka, kemudian dianalisi
secara statistik dan hasil analisis tersebut dideskripsikan.
B. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di SMA N 1 Prambanan Yogyakarta pada akhir
bulan April hingga pertengahan bulan Mei 2018.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32
C. Populasi dan Sampel Penelitian
1. Populasi Penelitian
Populasi penelitian ini adalah siswa kelas X IPA di SMA N 1 Prambanan
Yogyakarta tahun ajaran 2017/2018.
2. Sampel Penelitian
Sampel penelitian adalah siswa kelas X IPA 2 yang berjumlah 24 siswa
dan kelas X IPA 3 berjumlah 24 siswa
D. Variabel Penelitian
1. Variabel Bebas (Independent Variabel)
Menurut Robins (2009: 23 dalam Noor 2011: 49) variabel bebas
merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahan
atau timbulnya variabel terikat. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah
metode pembelajaran. Metode pembelajaran yang digunakan adalah metode
eksperimen terbimbing berbantu mind map.
2. Variabel Terikat (dependent Variabel)
Menurut Suparno (2014: 30) variabel terikat adalah variabel yang
tergantung pada variabel bebas. Variabel terikat dalam penelitian ini adalah
pemahaman konsep, minat belajar, dan kejujuran siswa pada materi getaran
harmonik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33
E. Treatment atau Perlakukan Khusus
Treatment adalah perlakuan khusus peneliti kepada subyek atau sampel
yang mau diteliti agar nantinya mendapatkan data yang diinginkan (Suparno,
2014: 49). Perlakuan khusus peneliti adalah penerapan metode eskperimen
terbimbing berbantu mind map pada siswa kelas X IPA.
1. Kelas Eksperimen
Kelas eksperimen dalam penelitian ini adalah kelompok yang diberi
perlakukan khusus oleh peneliti. Perlakuan khusus berupa metode
pembelajaran yaitu metode eksperimen terbimbing berbantu mind map.
Maksud dari metode eksperimen terbimbing berbantu mind map adalah ketika
dalam proses belajar mengajar peneliti meminta siswa melakukan eksperimen
berdasarkan LKS kemudian siswa menjawab soal diskusi di dalam LKS,
selanjutnya siswa diminta menyampaikan jawaban hasil diskusi dan akhirnya
siswa merangkum materi dengan bantuan mind map. Kelas X IPA 3 sebagai
kelas eksperimen.
2. Kelas Kontrol
Kelas kontrol dalam penelitian ini adalah kelompok dengan perlakuan
biasa oleh peneliti. Pembelajaran di kelas kontrol menggunakan metode yang
biasa atau sering digunakan yaitu metode ceramah aktif. Kelas X IPA 2 sebagai
kelas kontrol.
F. Desain Penelitian
Desain penelitian yang digunakan adalah design pretest – posttest control
group. Desain ini terdiri dari dua grup. Satu kelompok diberi treatment (kelompok
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
34
eksperimen) dan kelompok lain tidak diberi treatment (kelompok kontrol). Kedua
kelompok tersebut diberi pretest dan posttest. Berikut merupakan desain
penelitian:
Tabel 3.1 Desain kelompok pretest dan posttest
Kelompok eksperimen O1 X1 O2’
Kelompok kontrol O2 X2 O2’
Dimana:
O1 : Pretest siswa untuk kelas eksperimen yaitu X IPA 3
X1 : Kelas eksperimen dengan menggunakan metode eksperimen
terbimbing berbantu mind map
O1’ : Posttest untuk kelas eksperimen
O2 : Pretest untuk kelas kontrol yaitu X IPA 2
X2 : Kelas kontrol dengan menggunakan metode ceramah aktif
O2’ : Posttest untuk kelas kontrol
G. Instrumen Penelitian
1. Instrumen Pembelajaran
Instrumen pembelajaran terdiri dari rencana pelaksanaan pembelajaran,
bahan ajar dan lembar kerja siswa.
a. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
Rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) dibuat untuk menentukan
alur kegiatan pembelajaran yang dilakukan peneliti selama pengambilan
data. Berikut ini merupakan bagian – bagian umum dari rencana
pembelajaran yaitu 1) identitas yang berisi nama sekolah, mata pelajaran,
materi, alokasi waktu; 2) kompetensi inti; 3) kompetensi dasar; 4) indikator
pencapaian; 5) tujuan pembelajaran; 6) materi pembelajaran; 7) metode
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
35
pembelajaran; 8) sumber belajar; 9) langkah kegiatan pembelajaran; dan 10)
penilaian. Secara lengkap RPP dapat dilihat pada lampiran 5 untuk kelas
kontrol, dan lampiran 6 untuk kelas eksperimen.
b. Bahan Ajar
Bahan ajar dibuat sebagai panduan materi bagi peneliti ketika mengajar.
Bahan ajar disusun berdasarkan Kompetensi inti dan Kompetensi Dasar yang
ada pada rencana pelaksanaan pembelajaran. Materi yang diajarkan kepada
siswa dalam penelitian ini adalah getaran harmonik. Bahan ajar yang telah
disusun lengkap dapat dilihat pada bagian landasan teori.
c. Lembar Kerja Siswa
Lembar kerja siswa (LKS) menjadi panduan siswa selama proses
pembelajaran berlangsung. Dalam penelitian ini lembar kerja siswa (LKS)
hanya diberikan pada kelas eksperimen. Lembar kerja siswa akan digunakan
ketika penerapan metode eksperimen terbimbing berbantu mind map. Lembar
kerja siswa dapat dilihat pada lampiran 7.
2. Instrumen Pengumpulan Data
Instrumen pengumpulan data berupa pretest, posttest, kuesioner minat
belajar siswa dan kuesioner kejujuran siswa.
a. Pretest
Pretest merupakan soal yang diberikan kepada siswa sebelum penerapan
metode pembelajaran. Tujuan pemberian pretest ini adalah untuk mengetahui
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
36
pemahaman konsep awal siswa tentang getaran harmonik. Bentuk soal pretest
berupa soal esay yang berjumah 6 nomor.
b. Posttest
Posttest merupakan soal diberikan pada akhir pertemuan untuk materi
getaran harmonik. Tujuan dilakukan posttest adalah untuk mengetahui
pemahaman konsep akhir siswa setelah mengikuti proses pembelajaran dengan
metode tertentu. Bentuk dan jumlah soal posttest sama dengan soal pretest.
Soal pretest dan posttest dibuat berdasarkan indikator pencapaian yang
ada dalam rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP). Kisi – kisi soal pretest
dan postest dapat dilihat pada tabel 3.2 berikut:
Tabel 3.2 Kisi – kisi soal pretest dan posttest
Indikator Soal No. Item
Pretest Posttest
Menjelaskan pengertian
getaran harmonik
Apa yang dimaksud dengan getaran
harmonik?
1 1
Menyebutkan contoh
benda yang mengalami
getaran harmonik
Sebutkan 3 contoh benda mengalami
getaran harmonik!
2 6
Membedakan periode,
simpangan dan
amplitudo
Perhatikan gambar berikut!
Berdasarkan gambar di atas:
a. Tuliskan urutan posisi bandul
ketika menempuh periode 1/2
getaran?
b. Daerah mana yang disebut
dengan simpangan
3 2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
37
Indikator Soal No. Item
Pretest Posttest
c. Daerah mana yang di sebut
dengan amplitudo
Menyimpulkan
pengaruh massa benda
terhadap periode dan
frekuensi berdasarkan
hasil percobaan pada
benda yang digantung
pada pegas
Ani siswa kelas X IPA 3 melakukan
percobaan pada benda yang
digantung pada pegas dengan
memvariasikan massa benda. Hasil
percobaan yang dilakukan terlihat
pada tabel 1.
Tabel 1. Hubungan massa benda
terhadap periode dan frekuensi
Massa
benda, m
(kg)
Periode,
T (s)
Frekuensi,
f (Hz)
0,01 0,1 …
0,05 … 5
0,15 0,4 …
Dari tabel di atas terlihat hanya
beberapa bagian yang terisi. Bantu
Ani untuk mengisi bagian yang
kosong. Kemudian berdasarkan tabel
diatas:
a. Simpulkan bagaimana
hubungan massa benda terhadap
periode.
b. Simpulkan bagaimana
hubungan massa benda terhadap
frekuensi.
c. Buatlah grafik hubungan T2 (s
2)
terhadap m (kg).
4 3
Menentukan hubungan
panjang benang
terhadap periode dan
frekuensi
Bola bermassa m digantukan pada
tali sepanjang l. Bola disimpangkan
(membentuk sudut θ) sejauh y, lalu di
lepaskan. Apabila gaya gravitasi
bumi g :
a. Gambarlah gaya – gaya yang
bekerja pada bola saat
disimpangkan.
b. Jika panjang tali tersebut adalah
10 cm dan gaya gravitasi bumi
adalah 10 m/s2. Tentukan periode
dan frekuensi getaran yang
dialami bola.
5 4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
38
Indikator Soal No. Item
Pretest Posttest
Menentukan persamaan
kecepatan dan
percepatan.
Sebuah benda bergerak harmonik.
Persamaan simpangan dinyatakan
sebagai y = 0,6 sin 0,1t m dengan t
dalam sekon. Tentukan persamaan
kecepatan dan percepatan!
6 5
c. Kuesioner Minat Belajar
Kuesioner digunakan untuk mengukur minat belajar fisika. Kuesioner ini
diberikan sebelum dan sesudah pembelajaran baik di kelas eksperimen maupun di
kelas kontrol. Hal ini bertujuan untuk mengetahui minat awal dan minat akhir
siswa.
Kuesioner minat belajar dibuat berdasarkan indikator minat menurut para
ahli yang dipaparkan dalam landasan teori. Isi dari kuesioner ini berupa
pernyataan positif sebanyak 10 pernyataan, dengan alternatif jawaban adalah
sangat setuju (SS), setuju (s), tidak setuju (TS) dan sangat tidak setuju (STS). Kisi
– kisi kuesioner minat belajar siswa dapat dilihat pada tabel 3.3 berikut:
Tabel 3.3 Kisi – kisi kuesioner minat siswa belajar fisika
No. Indikator Pernyataan No.
Item
1 Keinginan untuk
memiliki sesuatu
Saya ingin memahami materi fisika
Saya ingin mendapatkan nilai fisika
diatas KKM yang ditentukan oleh
guru
1, 5
2 Objek atau kegiatan
yang disenangi
Saya merasa senang ketika
mengikuti pelajaran fisika
Saya merasa senang ketika guru
menunjuk saya untuk maju
mengerjakan soal fisika di depan
kelas
Saya senang mengerjakan soal – soal
fisika
2, 6, 9
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
39
No. Indikator Pernyataan No.
Item
3 Jenis kegiatan yang
dilakukan untuk
memperoleh sesuatu
yang disenangi.
Saya selalu memperhatikan
penjelasan guru saat pelajaran fisika
Saya bertanya kepada guru jika ada
penjelasan yang tidak saya pahami
Saya selalu mencatat materi yang
disampaikan oleh guru
3, 7,
10
4 Upaya – upaya yang
dilakukan untuk
merealisasikan
keinginan atau rasa
terhadap objek atau
kegiatan tertentu.
Saya selalu meluangkan waktu untuk
belajar fisika baik sebelum maupun
sesudah pelajaran fisika
Saya membuat catatan materi fisika
secara lengkap dan rapi
4, 8
d. Kuesioner Kejujuran Siswa
Kuesioner dibuat untuk mengetahui tingkat kejujuran siswa. Kuesioner ini
akan diberikan setelah siswa mengikuti pembelajaran dengan menggunakan
metode eksperimen terbimbing berbantu mind map. Kuesioner kejujuran dibuat
berdasarkan indikator kejujuran menurut para ahli yang sudah dipaparkan dalam
landasan teori. Isi kuesioner ini berupa pernyataan negatif sebanyak 10
pernyataan, dengan alternatif menjawab sama seperti pada kuesioner minat belajar
siswa. Kisi – kisi kuesioner kejujuran siswa dapat dilihat pada tabel 3.4 berikut:
Tabel 3.4 Kisi – kisi kuesioner kejujuran
No. Indikator Pernyataan No.
Item
1. Menyampaikan sesuatu
sesuai dengan keadaan
sebenarnya.
Saya menyampaikan data tidak
sesuai dengan pengamatan.
Saya menyimpulkan hasil tidak
sesuai dengan hasil pengamatan.
1, 6
2. Tidak suka mencotek Saya tidak berusaha menjawab soal
diskusi dan lebih memilih meminta
jawaban dari teman kelompok lain.
Saya suka menyalin data percobaan
dari kelompok lain.
2, 7
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
40
No. Indikator Pernyataan No.
Item
3. Tidak memanipulasi
fakta/informasi
Saya tidak menulis data percobaan
sesuai hasil pengukuran.
Saya mengubah data percobaan
agar sesuai dengan data kelompok
lain.
3, 9
4. Bersedia mengakui
kesalahan, kekurangan
ataupun keterbatasan
diri
Saya tidak mau bertanya meskipun
mengalami kesulitan dalam
merangkai alat.
Saya tidak mau bertanya meskipun
mengalami kesulitan dalam
mengukur.
Saya tidak mau bertanya meskipun
mengalami kesulitan dalam
menganalisi data.
4, 8,
10
5 Berani mengakui
kesalahan
Saya tidak berani memberitahu
guru apabila merusak alat
percobaan.
5
H. Validitas Instrumen
Validitas mengukur atau menentukan apakah suatu tes sungguh mengukur
apa yang diukur, yaitu apakah sesuai dengan tujuan (valid untuk) (Suparno, 2014:
65). Dalam penelitian ini, yang akan digunakan jenis validitas yaitu validitas isi
(content validity) terhadap instrumen pemahaman konsep, minat belajar dan
kejujuran siswa. Menurut Suparno, validitias isi mengukur apakah isi dari
instrumen yang akan digunakan sungguh mengukur isi dari domain yang mau
diukur. Apakah item tes sungguh merepresentasikan isi yang mau dites (2014:
65). Instrumen yang divalidasi adalah soal pretest dan posttest yang diuji
validitasnya dan berpedoman pada indikator soal tes. Validator instrumen dalam
penelitian adalah ibu Ir. Sri Agustini Sulandari, M.Si. Adapun hasil uji validitas
instrumen penelitian dapat dilihat pada lampiran 22.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
41
I. Metode Analisis Data
1. Penskoran Pretest dan Posttest
Pemahaman konsep siswa baik awal maupun akhir dapat dilihat dengan
melihat jawaban siswa. Setiap jawaban siswa akan diberi skor berdasarkan
pedoman penilaian. Pedoman penilaian dapat lihat pada tabel 3.5 berikut:
Tabel 3.5 Pedoman penilaian soal pretest dan posttest
No. Soal Kunci Jawaban
Pedoman Penilaian
Keterangan
Penilaian Poin
1 Apa yang dimaksud dengan
getaran harmonik?
Getaran harmonik adalah gerak
periodik (bolak – balik) suatu
benda yang selalu menempuh
lintasan yang sama atau tetap
atau
Gerak harmonik adalah gerak
periodik (bolak – balik) suatu
benda di sekitar titik
setimbang
Jawaban
benar dan
lengkap
1
Jawaban
setengah
benar
0,5
Jawaban
salah 0,1
Tidak
menjawab 0
Skor maksimum 1
2 Sebutkan 3 contoh benda
mengalami getaran
harmonik!
Beban yang digantungkan
pada pegas, disimpangkan
kemudian dilepaskan.
Pengaris plastik yang salah
satu ujungnya di jepit dan
ujung lain dari penggaris
disimpangkan dan kemudian
di lepaskan.
Bandul
3 contoh atau
lebih benar 1,5
2 contoh
benar 1
1 contoh
benar 0,5
Semua salah 0,1
Tidak
menjawab 0
Skor maksimum 1,5
3 Perhatikan gambar berikut!
a. A – B – C – D – E Jawaban
benar 0,25
b. C ke B……………………… Jawaban
benar 0,25
C ke D……………………… Jawaban
benar 0,25
C ke A……………………… Jawaban
benar 0,25
C ke E……………………… Jawaban
benar 0,25
c. C ke A………………………
Jawaban
benar
0,25
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
42
No. Soal Kunci Jawaban
Pedoman Penilaian
Keterangan
Penilaian Poin
Berdasarkan gambar di
atas:
a. Tuliskan urutan posisi
bandul ketika
menempuh periode 1/2
getaran?
b. Daerah mana yang
disebut dengan
simpangan ?
c. Daerah mana yang di
sebut dengan amplitudo
?
C ke E……………………… Jawaban
benar 0,25
Semua
jawaban
salah (a,
b,dan c)
0,1
Tidak
menjawab (a,
b, dan c)
0
Skor maksimum 1,75
4 Ani siswa kelas X IPA 3
melakukan percobaan pada
benda yang digantung pada
pegas dengan
memvariasikan massa
benda. Hasil percobaan
yang dilakukan terlihat
pada tabel 1.
Tabel 1. Hubungan massa
benda terhadap periode dan
frekuensi
Massa
benda,
m (kg)
Periode,
T (s)
Frekuensi
, f (Hz)
0,01 0,1 …
0,05 … 5
0,15 0,4 …
Dari tabel di atas terlihat
hanya beberapa bagian
yang terisi. Bantu Ani
untuk mengisi bagian yang
kosong. Kemudian
berdasarkan tabel diatas:
a. Simpulkan bagaimana
hubungan massa benda
terhadap periode.
b. Simpulkan bagaimana
hubungan massa benda
terhadap frekuensi.
c. Buatlah grafik
hubungan T2
(s2)
terhadap m (kg).
Tabel 1. Hubungan massa benda
terhadap periode dan frekuensi
Massa
benda,
m (kg)
Periode
, T (s)
Frekuensi,
f (Hz)
0,01 0,1 10
0,05 0,2 5
0,15 0,4 2,5
Jawaban
benar yang
diisi dalam
setiap kotak
kosong
0,25
a. Berdasarkan tabel diatas
menunjukkan bahwa semakin
besar massa benda maka
waktu yang dibutuhkan untuk
menempuh satu kali getaran
juga semakin besar. Hal ini
menunjukkan bahwa massa
benda berbanding lurus
dengan periode
Jawaban
benar 0,5
b. Berdasarkan tabel diatas
menunjukkan bahwa semakin
besar massa benda maka
banyaknya getaran setiap satu
detik semakin sedikit. Hal ini
menunjukkan bahwa massa
benda berbanding terbalik
dengan frekuensi
Jawaban
benar 0,5
c. Tabel bantu
T (s) T2 (s
2)
0,1 0,01
0,2 0,04
0,4 0,16
Jawaban benar:
Setiap angka 0,25
Setiap satuan
& simbol
(Catatan:
Jika hanya
menuliskan
0,25
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
43
No. Soal Kunci Jawaban
Pedoman Penilaian
Keterangan
Penilaian Poin
salah satu
jawaban
(satuan atau
simbol)
mendapatkan
pengurangan
sebesar 0,05)
Garis
penghubung 0,25
Semua
jawaban
salah (Tabel,
a, b dan c)
0,1
Tidak
menjawab
(Tabel, a, b,
dan c)
0
Skor maksimum 4
5 Bola bermassa m
digantukan pada tali
sepanjang l. Bola
disimpangkan (membentuk
sudut θ) sejauh y, lalu di
lepaskan. Apabila gaya
gravitasi bumi g :
a. Gambarlah gaya – gaya
yang bekerja pada bola
saat disimpangkan.
b. Jika panjang tali
tersebut adalah 10 cm
dan gaya gravitasi bumi
adalah 10 m/s2.
Tentukan periode dan
frekuensi getaran yang
dialami bola.
a.
Jawaban
benar dan
lengkap
1
Jawaban
sebagian
benar
0,5
Jawaban
hanya berupa
gambar
bandul
0,15
b. Diketahui: Panjang tali (l) =
10 cm = 0,1 m
Gravitasi bumi (g) = 10 m/s2
Jawaban
benar 0,1
Ditanyakan : Periode (T) =..?
Frekuensi (f) = ….?
Jawaban
benar 0,25
Penyelesaian:
Periode:
……………………..
Jawaban
benar 0,4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
44
No. Soal Kunci Jawaban
Pedoman Penilaian
Keterangan
Penilaian Poin
……….. Jawaban
benar 0,4
…………………
Jawaban
benar
(Catatan:
Tidak
menyertakan
satuan poin
dikurang
sebesar 0,1)
0,4
Frekuensi:
atau
…………
Jawaban
benar 0,4
atau
Jawaban
benar
0,4
f = 1,59 Hz ……………………
Jawaban
benar
(Catatan:
Tidak
menyertakan
satuan poin
dikurang
sebesar 0,1)
0,4
Semua
jawaban
salah (a dan
b)
0,1
Tidak
menjawab (a
dan b)
0
Skor maksimum 3,75
6 Sebuah benda bergerak
harmonik. Persamaan
simpangan dinyatakan
sebagai y = 0,6 sin 0,1t m
dengan t dalam sekon.
Tentukan persamaan
kecepatan dan percepatan!
Diketahui : y = 0,6 sin 0,1t , y
dalam m, t dalam s
Jawaban
benar 0,1
Ditanyakan : Persamaan
kecepatan (vy)…
Jawaban
benar 0,2
Persamaan Percepatan (ay)……… Jawaban
benar 0,2
Persamaan Kecepatan
Vy = Aω cos ωt…………………. Jawaban
benar 0,5
Vy = (0,6)(0,1) cos 0,1t………… Jawaban
benar 0,5
Vy = (0,06 cos 0,1t ) m/s…………
Jawaban
benar
(Catatan:
0,5
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
45
No. Soal Kunci Jawaban
Pedoman Penilaian
Keterangan
Penilaian Poin
Tidak
menyertakan
satuan poin
dikurang
sebesar 0,1)
Persamaan Percepatan
ay = -Aω2 sin ωt…………………
Jawaban
benar 0,5
ay = -(0,6) (0,1)2 sin 0,1t…………
Jawaban
benar 0,5
ay = -(0,006 sin 0,1t) m/s2………
Jawaban
benar
(Catatan:
Tidak
menyertakan
satuan poin
dikurang
sebesar 0,1)
0,5
Semua
jawaban
salah
(persamaan
kecepatan
dan
persamaan
percepatan)
0,1
Tidak
menjawab 0
Skor maksimum 3,5
Skor maksimum keseluruhan soal 15,5
Setelah pemberian skor setiap jawaban siswa persoal maka nilai pemahaman
siswa didapat menggunakan persamaan:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
46
2. Penskoran Kuesioner Minat Belajar Fisika Awal dan Akhir
Minat belajar fisika awal dan akhir dapat dilihat dengan melihat jawaban
siswa dalam kuesioner, kemudian setiap pernyataan diskor. Pernyataan dalam
kuesioner minat belajar fisika berupa pernyataan positif, maka setiap jawaban
siswa akan di skor berdasarkan pedoman skor skala likert sebagai berikut:
a. Sangat setuju (SS) diberi skor 4
b. Setuju (S) diberi skor 3
c. Tidak setuju (TS) diberi skor 2
d. Sangat tidak setuju (STS) diberi skor 1
Jumlah pernyataan dalam kuesioner minat belajar fisika berjumlah 10
pernyataan, sehingga dapat diketahui skor maksimum = 40 dan skor mimimum =
10. Selanjutnya peneliti akan mengkategorikan minat belajar fisika ke dalam 4
kategori yaitu, sangat berminat, berminat, kurang berminat dan sangat kurang
berminat, maka terlebih dahulu ditentukan lebar intervalnya dengan cara:
Dengan lebar interval 8 maka dapat ditentukan skor siswa setiap kategori
seperti pada tabel 3.6 berikut:
Tabel 3.6 Kategorisasi minat belajar fisika siswa
No. Skor Siswa Kategori Minat Belajar Fisika
1. 34 – 40 Sangat Berminat
2. 26 – 33 Berminat
3. 17 - 25 Kurang Berminat
4. 10 – 17 Sangat Kurang Berminat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
47
3. Penskoran dan Analisis Kuesioner Nilai Karakter Kejujuran
Nilai karakter kejujuran dapat dilihat dengan melihat jawaban siswa dalam
kuesioner karakter kejujuran siswa. Jawaban siswa setiap pernyataan akan di skor.
Pernyataan dalam kuesioner karakter kejujuran berupa pernyataan negatif, maka
pedoman penskoran nilai karakter kejujuran sebagai berikut:
a. Sangat tidak setuju (STS) diberi skor 4
b. Tidak setuju (TS) diberi skor 3
c. Setuju (S) diberi skor 2
d. Sangat setuju (SS) diberi skor 1
Jumlah pernyataan dalam kuesioner minat belajar fisika berjumlah 10
pernyataan, sehingga dapat diketahui skor maksimum = 40 dan skor mimimum =
10. Selanjutnya peneliti akan mengkategorikan minat belajar fisika ke dalam 4
kategori yaitu, sangat berminat, berminat, kurang berminat dan sangat kurang
berminat, maka terlebih dahulu ditentukan lebar intervalnya dengan cara:
Dengan lebar interval 8 maka dapat ditentukan skor siswa setiap kategori
seperti pada tabel 3.7 berikut:
Tabel 3.7 Kategorisasi nilai karakter kejujuran siswa
No. Skor Siswa Kategori Karakter Kejujuran
siswa
1. 34 – 40 Sangat Jujur
2. 26 – 33 Jujur
3. 17 - 25 Kurang Jujur
4. 10 – 17 Sangat Kurang Jujur
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
48
4. Analisis Pemahaman Konsep dan Minat Belajar Fisika
a. Analisis Peningkatan Pemahaman Konsep dan Minat Belajar Fisika
Setelah memperoleh nilai pemahaman konsep siswa baik pretest maupun
posttest dan skor minat belajar fisika baik awal maupun akhir, maka nilai
pemahaman konsep dan skor minat belajar fisika siswa dianalisis secara
statistik untuk mengetahui peningkatan baik itu peningkatan pemahaman
maupun minat belajar fisika. Analisis statistik yang digunakan adalah uji T
dependent dengan persamaan statistiknya sebagai berikut:
Persamaan umum uji T dependent sebagai berikut (Suparno, 2016: 91):
trel =
keterangan:
D = perbedaan antara skor tiap subjek = Xi1 – Xi2
N = jumlah pasang skor (jumlah Pasangan)
X1 = nilai pretest
X2 = nilai postest
Yang akan dianalisis menggunakan uji T dependent adalah
1) Nilai pretest dan posttest siswa di kelas eksperimen. Tujuannya untuk
mengetahui peningkatan pemahaman konsep siswa di kelas eksperimen.
2) Nilai pretest dan posttest siswa kelas kontrol. Tujuannya untuk mengetahui
peningkatan pemahaman konsep siswa di kelas kontrol.
3) Skor minat belajar fisika awal dan akhir untuk mengetahui peningkatan
minat belajar fisika siswa di kelas eksperimen.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
49
4) Skor minat belajar fisika awal dan akhir di kelas kontrol. Tujuannya untuk
mengetahui peningkatan minat belajar fisika siswa di kelas kontrol.
Untuk mempermudah peneliti dalam menganalisis maka peneliti
menggunakan bantuan program SPSS (Statistical Product and Service Solution)
20.0. Berdasarkan analisis menggunakan SPSS dimana menggunakan tes two
tailed (p) dengan level signifikan α = 0.05, jika nilai p < α = 0.05 maka signifikan,
yang artinya ada perbedaan, dan sebaliknya jika p>α = 0.05 maka tidak signifikan
yang artinya tidak ada perbedaan.
b. Analisis Perbedaan Tingkat Pemahaman Konsep dan Minat Belajar
Fisika Antara Kelas Kontrol dan Kelas Eksperimen
Untuk mengetahui perbedaan tingkat baik pemahaman konsep maupun
minat belajar fisika antara kelas kontrol dan kelas eksperimen, maka nilai
pemahaman konsep dan skor minat belajar fisika akan dianalisis secara statistik.
Analisis statistik yang digunakan adalah uji T independent dengan persamaan
statistiknya sebagai berikut:
Persamaan umum uji T independent adalah sebagai berikut (Suparno, 2016: 87):
tobs =
keterangan:
n1 = Jumlah anggota kelompok 1
n2 = Jumlah anggota kelompok 2
s1 = Standar deviasi kelompok 1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
50
s2 = Standar deviasi kelompok 2
= Nilai rata-rata kelompok 1
= Nilai rata-rata kelompok 2
Yang akan dianalisis menggunakan uji T independent adalah
1) Nilai pretest kelas eksperimen dan nilai pretest kelas kontrol. Tujuannya
adalah untuk mengetahui perbedaan tingkat pemahaman konsep awal siswa
antara kelas eksperimen dan kelas kontrol sebelum pemberian treatment.
2) Nilai posttest kelas eksperimen dan posttest kelas kontrol. Tujuannya untuk
untuk mengetahui perbedaan tingkat pemahaman konsep akhir siswa antara
kelas eksperimen dan kelas kontrol setelah pemberian treatment.
3) Selisih pre-post kelas eksperimen dan selisih pre-post kelas kontrol.
Tujuannya untuk mengetahui perbedaan peningkatan pemahaman konsep
siswa antara kelas eksperimen dan kelas kontrol.
4) Skor minat belajar fisika awal siswa kelas eksperimen dan skor minat
belajar fisika awal siswa kelas kontrol. Tujuannya adalah untuk mengetahui
perbedaan tingkat minat belajar fisika awal siswa antara kelas eksperimen
dan kelas kontrol sebelum pemberian treatment.
5) Skor minat belajar fisika akhir siswa kelas eksperimen dan skor minat
belajar fisika akhir siswa kelas kontrol. Tujuannya adalah untuk mengetahui
perbedaan tingkat minat belajar fisika akhir siswa antara kelas eksperimen
dan kelas kontrol setelah pemberian treatment.
Untuk mempermudah peneliti dalam menganalisi maka peneliti
menggunakan bantuan program SPSS (Statistical Product and Service Solution)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
51
20.0. Berdasarkan analisis menggunakan SPSS dimana menggunakan tes two
tailed (p) dengan level signifikan α = 0.05, jika nilai p < α = 0.05 maka signifikan,
yang artinya ada perbedaan, dan sebaliknya jika p>α = 0.05 maka tidak signifikan
yang artinya tidak ada perbedaan.
c. Analisis Hubungan Antara Nilai Mind Map dan Nilai Posttest
Untuk mengetahui apakah mind map mempunyai pengaruh untuk
meningkatkan pemahaman siswa, maka nilai mind map dan nilai posttest kelas
eksperimen di analisis secara statistik. Analisis statistik yang digunakan adalah
korelasi person dengan persamaan statitiknya sebagai berikut:
Persamaan umum koefisien korelasi pearson adalah sebagai berikut (Suparno,
2016: 58):
rxy =
keterangan:
Xi = Nilai mind map
Yi = Nilai posttest
= Nilai rata-rata mind map
= Nilai rata-rata posttest
Hasil dari perhitungan yaitu nilai rxy akan dibandingkan dengan nilai rcrit
yang di peroleh dari tabel korelasi. Apabila nilai rxy > rcrit maka signifikan dan
sebaliknya apabila nilai rxy < rcrit maka tidak signifikan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
52
Untuk mempermudah peneliti dalam menganalisi maka peneliti
menggunakan bantuan program SPSS (Statistical Product and Service Solution)
20.0. Berdasarkan analisis menggunakan SPSS dimana menggunakan tes two
tailed (p) dengan level signifikan α = 0.01, jika nilai p < α = 0.01 maka signifikan,
yang artinya ada hubungan, dan sebaliknya jika p>α = 0.01 maka tidak signifikan
yang artinya tidak ada hubungan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
53
BAB IV
DATA DAN ANALISIS DATA
A. Proses Penelitian
Penelitian ini dilakukan di SMA N 1 Prambanan Yogyakarta pada tanggal
24 April 2018 s/d 15 Mei 2018 dengan subyek penelitian siswa kelas X IPA 2
dan X IPA 3. Kelas X IPA 3 sebagai kelas eksperimen dengan proses
pembalajaran menggunakan metode eksperimen berbantu mind map dan kelas X
IPA 2 sebagai kelas kontrol dengan proses pembalajaran menggunakan metode
ceramah aktif. Penelitian ini dilaksanakan pada saat jam pelajaran fisika
berlangsung.
Penelitian ini dilakukan sebanyak 3 kali pertemuan untuk masing – masing
kelas dimana kelas X IPA 3 sebagai kelas eksperimen sedangkan X IPA 2
sebagai kelas kontrol. Berikut ini merupakan jadwal pelaksanaan penelitian (tabel
4.1 dan tabel 4.2):
Tabel 4.1 Rincian Kegiatan dan Jadwal Pelaksanaan Penelitian Kelas X IPA 3
No. Hari
/tanggal Waktu
Durasi
Waktu Rincian Kegiatan
1. Selasa,
24 April
2018
12.15 –
13.45 WIB
90 menit Perkenalan peneliti
Penyampaian tujuan peneliti
Pretest
Kuesioner minat belajar fisika siswa
sebelum penerapan metode
pembelajaran.
Pembagian LKS
Eksperimen pada pegas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
54
No. Hari
/tanggal Waktu
Durasi
Waktu Rincian Kegiatan
2. Selasa,
8 Mei
2018
12.15 –
13.45 WIB
90 menit Melanjutkan eksperimen pada pegas
Pembahasan jawaban soal diskusi no 1,
2, 3 dan 4.
Penjelasan materi yaitu persamaan
getaran harmonik.
Pembahasan jawaban soal diskusi no
5,6,7 dan 8
Penjelasan periode dan frekuensi pada
pegas.
Penjelasan grafik hubungan massa
dengan periode dan frekuensi
3. Selasa,
15 Mei
2018
12.00 –
12.50 WIB
50 menit Pemberian contoh soal dan penyampaian
contoh benda yang mengalami getaran
harmonik
Mind map
Posttest
Kuesioner minat belajar fisika siswa
setelah penerapan metode pembelajaran.
Kuesioner kejujuran siswa
Tabel 4.2 Rincian Kegiatan dan Jadwal Pelaksanaan Penelitian kelas X IPA 2
No. Hari
/tanggal Waktu
Durasi
Waktu Rincian Kegiatan
1. Selasa,
24 April
2018
08.30 –
09.15 WIB
dan 09.30 –
10.15 WIB
90 menit Perkenalan peneliti
Penyampaian tujuan peneliti
Pretest
Kuesioner minat belajar fisika siswa
sebelum penerapan metode
pembelajaran.
Penjelasan materi yaitu pengertian
getaran harmonik, contoh benda yang
mengalami getaran harmonik dan istilah
– istilah dalam getaran harmonik.
2. Selasa,
8 Mei
2018
08.30 –
09.15 WIB
dan 09.30 –
10.15 WIB
90 menit Mereview materi pada pertemuan
pertama
Penjelasan materi yaitu persamaan
getaran harmonik, periode dan frekuensi
pada pegas
Latihan soal dan pembahasan
3. Selasa,
15 Mei
2018
09.30 –
10.10 WIB
40 menit Membahas soal latihan yang belum
dibahas pada pertemuan pertama.
Penjelasan konsep hubungan massa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
55
No. Hari
/tanggal Waktu
Durasi
Waktu Rincian Kegiatan
beban terhadap periode dan frekuensi
pada pegas
Posttest
Kuesioner minat belajar fisika siswa
setelah penerapan metode pembelajaran.
Dalam penelitian ini, peneliti berperan sebagai guru dalam proses
pembelajaran berlangsung baik di kelas eksperimen maupun di kelas kontrol.
Setiap pertemuan, peneliti dibantu oleh satu orang teman sebagai dokumentator
selama proses pembelajaran berlangsung. Sebelum dan saat pelaksanaan
penelitian dijelaskan sebagai berikut:
1. Sebelum Pelaksanaan Penelitian
Sebelum pelaksanaan penelitian, peneliti mempersiapkan instrumen –
instrumen yang akan digunakan dalam penelitian. Instrumen – instrumen tersebut
diantaranya adalah rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) untuk untuk kelas
eksperimen yaitu kelas X IPA 3 dan kelas kontrol yaitu kelas X IPA 2, soal
pretest dan posttest, kuesioner minat belajar fisika, kuesioner kejujuran siswa,
lembar kerja siswa (LKS) dan mind map. Selain mempersiapkan instrumen,
peneliti juga mengecek apakah alat – alat percobaan seperti pegas, statif, clem,
dan beban tersedia di lab fisika dan membersihkan ruang lab fisika. Hal tersebut
dilakukan bertujuan agar selama proses penelitian berlangsung dapat berjalan
dengan lancar.
2. Proses Pelaksanaan Penelitian di Kelas Eksperimen
Pelaksanaan penelitian di kelas X IPA 3 dilaksanakan setiap hari Selasa jam
pelajaran ke 7 – 8, yaitu mulai pukul 12.15 WIB – 13.45 WIB. Selama kegiatan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
56
pembelajaran berlangsung disetiap pertemuan, guru pembimbing selalu hadir
mengikuti pembelajaran hingga pembelajaran selesai. Metode pembelajaran yang
digunakan adalah metode eksperimen terbimbing berbantu mind map. Adapun
proses berjalannya kegiatan pembelajaran disetiap pertemuan untuk kelas
eksperimen dideskripsikan sebagai berikut:
a. Pertemuan Pertama
Pertemuan ini dilaksanakan di ruang laboratorium fisika dengan jumlah
siswa yang hadir 26 siswa sedangkan 2 siswa tidak hadir tanpa keterangan.
Sebelum siswa masuk ke ruangan, peneliti mengelompokkan siswa dalam 9
kelompok dengan menuliskan nama – nama siswa setiap kelompok di papan tulis.
Pembelajaran dimulai dengan salam pembuka, perkenalan diri peneliti, tujuan
peneliti, penyampaian metode pembelajaran yang digunakan, perkenalan siswa
satu persatu nama siswa, pretest, dan kuesioner minat belajar fisika.
Banyak siswa mengeluh saat peneliti mengatakan akan mengadakan pretest
dan tidak menyontek baik pada teman, buku fisika maupun sumber internet
selama mengerjakan. Jumlah pertanyaan dalam soal pretest sebanyak 6 nomor
dengan durasi waktu pengerjaan kurang lebih 50 menit. Gambar 4.1 menunjukkan
siswa mengerjakan soal pretest.
Selama pengerjaan soal pretest, kondisi kelas cukup berisik disebabkan
suara – suara dari beberapa siswa yang berdiskusi dan tertawa. Peneliti mencoba
mendekati beberapa siswa tersebut untuk menegur, namun teguran peneliti tidak
berfungsi sehingga peneliti mencoba mengancam bahwa jika ketahuan bekerja
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
57
sama maka nilai siswa akan dibagi dua dari nilai terendah. Namun ancaman
peneliti hanya sedikit yang berpengaruh untuk beberapa siswa.
Gambar 4.1 Siswa sedang mengerjakan soal pretest
Siswa mengumpulkan soal dan lembar jawaban pretest, peneliti kemudian
membagikan kuesioner minat belajar fisika siswa sebelum penerapan metode
pembelajaran untuk diisi oleh siswa.
Peneliti kemudian membagikan LKS sebagai panduan siswa dalam
bereksperimen. Siswa diminta untuk membaca terlebih dahulu LKS dan mengisi
hipotesanya. Alat – alat yang digunakan tidak tersedia disetiap meja kelompok,
sehingga siswa sendiri yang memilih, membawa ke meja dan merangkainya.
Gambr 4.2 dan 4.3 masing – masing menunjukkan siswa memilih alat dan
merangakai alat – alat tesebut.
Selama proses merangkai alat dan pengambilan data, peneliti berjalan ke
setiap meja untuk memastikan apakah yang siswa lakukan sudah benar atau
belum. Saat merangkai alat ada beberapa kelompok yang kesulitan dalam
merangkai alat, hal ini terlihat ketika mereka bertanya kepada peneliti. Saat
membantu, peneliti hanya memberikan arahan sedangkan yang melakukan adalah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
58
siswa dalam kelompok tersebut. Ada juga beberapa siswa kurang yakin dengan
rangkaian alat mereka, kemudian bertanya untuk memastikan apakah rangkaian
mereka sudah benar atau tidak.
Gambar 4.2 Siswa sedang mengambil alat – alat eksperimen.
Gambar 4.3 Siswa sedang merangkai alat eksperimen.
Pada pertemuan ini sebagian kelompok sudah memperoleh data, sebagian
kelompok lainnya belum sempat memperoleh data karena waktu pembelajaran
sudah selesai. Peneliti meminta siswa untuk tidak membawa lembar LKS. Hal ini
untuk mengantisipasi siswa lupa membawa LKS saat pertemuan berikutnya.
Pembelajaran ditutup dengan ucapan terima kasih dan salam penutup.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
59
b. Pertemuan Kedua
Pembelajaran dilaksanakan di ruang laboratorium fisika dengan jumlah
siswa yang hadir 28 siswa. Sebelum siswa masuk dalam ruangan, peneliti telah
membuat tujuan pembelajaran dalam bentuk mind map sederhana seperti yang
ditunjukkan pada gambar 4.4. Selain itu peneliti juga sudah membagikan lembar
LKS di setiap meja siswa. Siswa diminta untuk duduk sesuai dengan lembar LKS
yang telah diletakan di setiap meja kelompok.
Gambar 4.4 Tujuan pembelajaran yang dibuat dalam bentuk
mind map sederhana.
Siswa diminta untuk bereksperimen seperti pada pertemuan pertama.
Secara mandiri siswa mengambil alat, merangkai dan melakukan proses
pengambilan data seperti yang ditunjukkan pada gambar 4.5.
Saat siswa bereksperimen, peneliti berjalan ke setiap meja dan bertindak
sebagai fasilisator. Secara keseluruhan kelompok sudah dapat mengukur 1
periode. Siswa kemudian diminta untuk melanjutkan dengan analisis data dan
menjawab soal diskusi. Saat menjawab soal diskusi, siswa di perbolehkan untuk
menggunakan modul fisika sebagai sumber informasi dan Hp untuk mencari
informasi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
60
Gambar 4.5 Siswa sedang mengambil alat eksperimen.
Awalnya peneliti meminta kelompok yang mau menjawab dipersilakan
untuk maju ke depan untuk menuliskan jawabannya, namun karena tidak ada
satupun kelompok yang bersedia menuliskan jawaban, akhirnya setiap kelompok
ditunjuk untuk menuliskan jawaban hasil diskusi. Gambar 4.6 menunjukkan
beberapa siswa perwakilan dari kelompok menuliskan jawaban mereka.
Gambar 4.6 Siswa menuliskan jawaban dari hasil dikusi kelompok
Siswa menuliskan jawaban dari pertanyaan 1, 2 dan 3 dan dikoreksi oleh
peneliti. Jika jawaban siswa benar, diberi penekanan dan jika salah diperbaiki.
Selanjutnya penjelasan konsep persamaan getaran harmonik. Saat menjelaskan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
61
persamaan geteran harmonik, siswa diberi kesempatan untuk bertanya. Ada
beberapa siswa yang bertanya terkait persamaan kecepatan dan percepatan.
Selanjutnya siswa diminta untuk menuliskan jawaban dari pertanyaan 4, 5 hingga
6 dan di bahas.
Setelah itu, penjelasan konsep periode dan frekuensi pada pegas beserta
grafik hubungan massa terhadap periode dan frekuensi. Saat akan masuk pada
pembahasan soal no 7 dan 8 waktu pembelajaran berakhir. Namun peneliti
meminta waktu siswa untuk memperhatikan penjelasan pembuat grafik hubungan
massa terhadap periode dan frekuensi.
Dalam pertemuan ini, peneliti cukup terburu – buru saat menjelaskan materi,
agar tujuan pembelajaran dapat tercapai. Saat memberikan kesempatan bertanya
kepada siswa, peneliti tidak menunggu lama untuk siswa berpikir terlebih dahulu.
Peneliti tidak sempat memberikan contoh soal kepada siswa dan memberikan
contoh benda yang mengalami getaran harmonik serta kuesioner kejujuran siswa
karena waktu.
c. Pertemuan Ketiga
Pembelajaran ini di laksanakan di ruang kelas X IPA 3 dengan durasi waktu
50 menit. Jumlah siswa yang hadir 26 siswa dan 2 siswa tidak hadir tanpa
keterangan. Siswa disiapkan untuk belajar dan mulai memberikan contoh soal
beserta jawabannya. Siswa diberi kesempatan untuk bertanya tentang contoh soal.
Selain contoh soal, peneliti juga menjelaskan contoh benda yang mengalami
getaran harmonik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
62
Karena waktu tidak cukup maka siswa tidak membuat mind map sendiri
melainkan melengkapi atau mengisi keranga mind map yang sudah dibuat oleh
peneliti. Gambar 4.7 merupakan gambar kerangka mind map getaran harmonik
yang dibuat peneliti. Siswa mulai melengkapi mind map setelah siswa diingatkan
untuk tidak menyontek teman, buku fisika maupun internet. Gambar 4.8
menunjukkan gambar siswa melengkapi mind map getaran harmonik.
Gambar 4.7 Kerangka mind map getaran harmonik yang dibuat peneliti
Gambar 4.8 Siswa melengkapi mind map
Saat siswa melengkapi mind map, peneliti berkeliling. Beberapa siswa
menanyakan terkait kolom untuk mengisi persamaan kecepatan dan percepatan
sangat luas, sehingga ada beberapa siswa yang sudah mengisi persamaan
kecepatan dan percepatan menjadi ragu – ragu apakah jawaban mereka sudah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
63
benar atau belum. Beberapa siswa binggung akan mengisi apa di bagian grafik,
sehingga peneliti kemudian menjelaskan maksud dari peneliti.
Setelah siswa melengkapi mind map, soal posttest dibagikan kepada siswa
untuk dikerjakan. Gambar 4.9 menunjukkan siswa sedang mengerjakan soal
posttest berjumlah 4 soal dengan waktu pengerjaan kurang lebih 30 menit. Saat
siswa sedang mengerjakan soal posttest peneliti menemukan beberapa siswa
saling bekerja sama dan melihat modul. Peneliti kemudian menegur siswa dan
menyita modul fisika siswa tersebut.
Gambar 4.9 Siswa sedang mengerjakan soal posttest
Setelah posttest selesai adalah mengisi kuesioner minat belajar siswa dan
kuesioner kejujuran siswa. Pembagian kuesioner tidak secara bersamaan,
melainkan bagi siswa yang sudah selesai mengerjakan soal posttest,
mengumpulkan jawaban dan peneliti langsung meminta mengisi kuesioner.
Setelah mengisi kuesioner, pembelajaran ditutup dengan ucapan terima kasih dan
salam penutup.
3. Proses Pelaksanaan Penelitian di Kelas Kontrol
Pelaksanaan penelitian di kelas X IPA 2 dilaksanakan setiap hari Selasa jam
pelajaran ke – 3 yaitu mulai pukul 08.30 – 09.15 WIB kemudian jeda istirahat
selama 15 menit dan dilanjutkan pembelajaran jam ke – 4 pada pukul 09.30 –
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
64
10.15 WIB. Selama kegiatan pembelajaran berlangsung disetiap pertemuan, guru
pembimbing selalu hadir mengikuti pembelajaran hingga pembelajaran selesai.
Proses berjalannya kegiatan pembelajaran disetiap pertemuan untuk kelas kontrol
dideskripsikan sebagai berikut:
a. Pertemuan Pertama
Pertemuan ini dilaksanakan di ruang kelas X IPA 2. Jumlah siswa yang
hadir 27 siswa dan satu siswa tidak hadir tanpa keterangan. Pembelajaran
dimulai dengan salam pembuka, perkenalan diri peneliti, dan perkenalan siswa,
penyampaian tujuan peneliti, pengerjaan pretest, pengisian kuesioner minat
belajar fisika sebelum penerapan metode pembelajaran, penyampaian tujuan
pembelajaran, penyampaian materi dan salam penutup.
Gambar 4.10 Siswa mengerjakan soal pretest
Saat akan diadakan pretest sebagian siswa mengeluh karena belum belajar
dan tidak diberi waktu untuk belajar terlebih dahulu. Selain itu, siswa diingatkan
untuk tidak melihat buku fisika baik catatan maupun modul dan tidak
menanyakan jawaban kepada teman selama mengerjakan soal pretest. Siswa
mengerjakan 6 soal selama kurang lebih 50 menit. Gambar 4.10 diatas
menunjukkan siswa kelas X IPA 2 sedang mengerjakan soal pretest.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
65
Selama siswa mengerjakan soal pretest keadaan kelas cukup tenang namun
dikarenakan ada kegiatan pemotongan besi di samping ruang kelas X IPA 2
sehingga bunyi dari mesin pemotong cukup menggangu siswa dan peneliti.
Peneliti juga berjalan ke setiap meja siswa dan menengur beberapa siswa yang
berusaha menyontek dan berdiskusi dengan teman sebangku. Ada beberapa siswa
juga menyerah dalam menjawab soal pretest. Hal tersebut terlihat ketika siswa
memberitahu peneliti bahwa sudah tidak tahu jawabannya dan ingin
mengumpulkan lembar jawaban.
Setelah kurang lebih 35 menit berlalu, bel berbunyi menandakan untuk
istirahat akan tetapi siswa diminta untuk tetap melanjutkan pengerjaan soal kurang
lebih 15 menit. Siswa selanjutnya mengisi kuesioner minat belajar fisika siswa
sebelum penerapan metode pembelajaran. Pengisian kuesioner ini tidak secara
bersamaan, melainkan bagi siswa yang telah mengumpulkan lembar jawaban
langsung diminta mengisi kuesioner minat belajar. Setelah semua siswa selesai
mengisi kuesioner, siswa istirahat selama 15 menit.
Penjelasan materi dimulai dengan demonstrasi sebuah penggaris yang salah
satu ujungnya di jepit. Siswa ditanya bagaimana cara menggetarkan penggaris
tersebut. Ada siswa yang langsung menjawab dengan cara disimpangkan.
Berdasarkan jawaban siswa, peneliti melakukan seperti yang disampaikan oleh
siswa dan meminta siswa untuk mengamati gerak dari penggaris. Setelah itu,
siswa diminta untuk menyampaikan bagaimana pergerakan dari penggaris yang
disimpang kemudian dilepas. Dari jawaban siswa, peneliti dan siswa
menyimpulkan pengertian getaran harmonik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
66
Selanjutnya siswa diberi pertanyaan berdasarkan demonstrasi sebutkan
contoh benda yang mengalami getaran harmonik. Beberapa siswa menjawab
dengan jawaban bermacam – macam, seperti ayunan pada tempat bermain,
bandul, peer/pegas, yo-yo, papan jungkak – jungkit dan boomerang. Dari jawaban
siswa, peneliti mengklarifikasi beberapa contoh yang disebut siswa seperti papan
jungkak – jungkik dan boomerang. Selanjutnya masuk pada istilah – istilah yang
digunakan getaran harmonik. Saat sedang menjelaskan konsep periode dan
frekuensi berserta rumus dalam gerak melingkar, bunyi bel yang menandakan
waktu pembelajaran fisika selesai. Kegiatan pembelajaran diakhiri dengan ucapan
terima kasih dan salam penutup.
Dalam pertemuan ini, peneliti mendapat masukan dari guru pembimbing
bahwa untuk konsep periode dan frekuensi gerak melingkar tidak perlu dijelaskan
lagi hanya berfokus pada frekuensi dan periode pada getaran harmonik. Metode
pembelajaran yang digunakan adalah metode ceramah aktif dan demonstrasi untuk
menjelaskan pengertian getaran harmonik.
b. Pertemuan Kedua
Pertemuan ini untuk kelas kontrol dilaksanakan di kelas X IPA 2. Jumlah
siswa yang hadir adalah 27 siswa dan 1 siswa tidak hadir dengan keterangan sakit.
Pembelajaran dimulai setelah kurang lebih 10 menit karena ada penyampaian
mengenai remedial oleh guru pembimbing dan pembagian soal remedial.
Modul fisika yang digunakan oleh siswa memiliki sedikit perbedaan dengan
penyampaian peneliti pada pertemuan pertama dalam hal pengertian getaran
harmonik dan contoh benda yang mengalami getaran harmonik, oleh sebab itu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
67
saat mereview materi dijelaskan juga maksud dari pengertian getaran harmonik
dan contoh benda yang mengalami getaran harmonik berdasarkan modul fisika.
Selain mereview materi dan menambahkan penjelasan, peneliti juga
mengklarifikasi terkait yo-yo yang bukan termasuk dalam contoh benda yang
mengalami getaran harmonik.
Dalam modul fisika yang digunakan siswa, ternyata pembahasan konsep
periode dan frekuensi pada pegas dibahas terlebih dahulu dari konsep persamaan
getaran harmonik oleh sebab itu, siswa diminta untuk membuka modul fisika
halaman 66 mengenai persamaan getaran harmonik. Saat menjelaskan persamaan
getaran harmonik, peneliti mengalami kesulitan dalam menggambar gerakan
pegas yang diproyeksikan pada gerak melingkar, sehingga banyak waktu yang
terbuang hanya untuk menggambar. Selesai menjelaskan persamaan getaran
harmonik, siswa diberi kesempatan untuk bertanya dan lanjut menjelaskan periode
dan frekuensi pada pegas.
Penjelasan konsep gaya pemulih pada pegas, dan dilanjutkan dengan
penjelasan terkait mencari persamaan frekuensi pada pegas. Selanjutnya siswa
diminta untuk mencari persamaan periode pada pegas. Saat peneliti berjalan ke
setiap meja siswa, sebagian siswa mengerjakan dan bertanya apakah cara yang
dikerjakan benar atau tidak. Siswa kemudian diminta untuk menuliskan
jawabanya di papan tulis. Gambar 4.11 menunjukkan seorang siswa maju
menuliskan cara mendapatkan persamaan periode pada pegas. Setelah siswa
tersebut menuliskan jawabannya, peneliti memeriksa jawaban, dan bertanya
kepada siswa apakah ada pertanyaan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
68
Gambar 4.11 Seorang siswa menuliskan persamaan
periode pada pegas
Penjelasan terkait periode dan frekuensi pada getaran harmonik selesai,
siswa diberikan soal latihan. Soal latihan terdapat modul fisika halaman 70 no 1
dan 2 dan halaman 73 no 2. Selama proses pengerjaan soal latihan, peneliti
berjalan ke setiap meja siswa. Ada beberapa siswa yang bertanya terkait
bagaimana cara menyelesaikan, ada juga mencari informasi lewat media internet
dan ada juga beberapa siswa yang bertanya apakah cara dan jawabannya yang
dikerjakan sudah benar. Siswa yang telah mengerjakan soal diminta untuk maju
menuliskan jawaban, namum karena tidak ada yang ingin maju maka ada
beberapa siswa yang ditunjuk untuk maju menuliskan jawabannya. Gambar 4.12
menunjukkan dua siswa yang menuliskan jawaban meraka.
Gambar 4.12 Dua siswa menuliskan jawaban soal No 1 dan
2 pada halaman 70 dalam modul fisika
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
69
Pembelajaran berakhir setelah siswa mengerjakan soal latihan. Peneliti
kemudian menyampaikan bahwa pertemuan berikutnya akan diadakan posttest
dan meminta siswa tetap mengerjakan soal no 2 halaman 73 dalam modul fisika,
karena akan dibahas pertemuan berikutnya. Peneliti mengakhiri pembelajaran
dengan ucapan terima kasih dan salam penutup.
Saat proses pembelajaran berlangsung ada siswa yang mengerjakan soal
remedial, mengerjakan tugas mata pelajaran lain dan ada juga melakukan aktivitas
lain seperti chattingan. Gambar 4.13 menunjukkan beberapa siswa melakukan
aktivitas lain.
Gambar 4.13 a) siswa mengerjakan soal remedial, b) siswa mengerjakan tugas
matapelajaran lain, c) siswa sedang chattingan.
c. Pertemuan Ketiga
Pertemuan ini dilaksanakan di kelas X IPA 2 dengan durasi waktu
pembelajaran 40 menit. Jumlah siswa yang hadir dalam pertemuan ini adalah 27
siswa dan 1 siswa tidak hadir tanpa keterangan. Pembelajaran dimulai dengan
salam pembukaan, membahas soal no 2 halaman 73 dalam modul fisika
menjelaskan hubungan massa dengan periode & frekuensi, posttest dan kuesioner
minat belajar siswa setelah mengikuti pembelajaran.
(a) (b) (c)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
70
Beberapa siswa mengeluh ketika akan diadakan posttest. Siswa bersama
peneliti merangkum materi secara singkat dan lisan seperti apa pengertian getaran
harmonik, contoh benda yang mengalami getaran harmonik, persamaan
simpangan, persamaan kecepatan, persamaan percepatan, rumus periode dan
frekuensi pada pegas, bagaimana hubungan massa dengan periode dan frekuensi.
Siswa diminta untuk menutup buku dan modul fisika sebelum membagi
soal posttest, mengerjakan soal sendiri – sendiri dan tidak lupa untuk menuliskan
nama siswa serta no absen siswa. Siswa mengerjakan soal posttest kurang lebih 30
menit dengan jumlah pertanyaan 4 nomor dan gambar 4.14 menunjukkan siswa
sedang mengerjakan soal posttest. Selama proses pengerjaan posttest, keadaan
kelas cukup tenang dan siswa cukup serius dalam mengerjakan soal. Setelah
waktu pengerjaan soal posttest, siswa diminta untuk mengumpulkan kembali soal
posttest beserta lembar jawaban siswa.
Gambar 4.14 Siswa sedang mengerjakan soal posttest
Kuesioner minat belajar fisika siswa diberikan setelah siswa selesai
mengerjakan soal posttest. Karena waktu untuk pembelajaran fisika telah selesai,
maka pengisian kuesioner minat belajar fisika siswa dilakukan saat jam istirahat.
Gambar 4.15 menunjukkan keadaan kelas saat siswa mengisi kuesioner minat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
71
belajar fisika. Selanjutnya kegiatan pembelajaran diakhiri dengan ucapan terima
kasih dan salam penutup.
Gambar 4.15 Keadaan kelas saat siswa sedang mengisi kuesioner minat
belajar fisika setelah mengikuti pembelajaran
B. Data
Dalam penelitian ini tidak semua sampel digunakan, melainkan hanya
sampel yang mengikuti pretest, kuesioner minat awal, treatment, posttest,
kuesioner minat akhir, dan kuesioner kejujuran (khusus kelas eksperimen). Pada
kelas eksperimen sampel yang mengikuti secara lengkap juga 24 siswa dan di
kelas kontrol juga 24 siswa. Selain itu, soal pretest yang digunakan untuk
dianalisis adalah soal yang sama dengan soal posttest dan rinciannya seperti dalam
tabel 4.3 berikut:
Tabel 4.3 No. soal pretest, No. soal posttest, skor maksimum per soal dan
skor maksimum keseluruhan
No. soal pretest No. soal posttest Skor maksimum
per soal
1 1 1
2 2 1,5
4 3 4
6 4 3,5
Skor maksimum keseluruhan 10
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
72
Sehingga, nilai siswa diperoleh dengan menggunakan persamaan sebagai berikut:
1. Nilai Pemahaman Konsep
Hasil pretest, posttest, selisih untuk kelas kontrol dan kelas eksperimen
seperti pada tabel 4.4 dan 4.5.
Tabel 4.4 Nilai pretest, posttest dan selisih siswa kelas eksperimen
Kode Siswa Pretest Posttest Selisih
B1 23,5 67 43,5
B2 42,5 81 38,5
B3 46,5 65,5 19
B4 32,5 75 42,5
B5 26 80 54
B6 33,5 70 36,5
B7 32,5 77,5 45
B8 41,5 86,5 45
B9 30 61,5 31,5
B10 29,5 90 60,5
B11 22,5 85 62,5
B12 48,5 79 30,5
B13 45 92,5 47,5
B14 18,5 90,5 72
B15 32,5 90,5 58
B16 28,5 75,5 47
B17 27,5 85 57,5
B18 28,5 85 56,5
B19 40 70,5 30,5
B20 52,5 54 1,5
B21 27,5 56 28,5
B22 20 70 50
B23 17 84 67
B24 40 79,5 39,5
Mean 32,771 77,125 44,354
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
73
Tabel 4.5 Nilai pretest, posttest dan selisih kelas kontrol
Kode Siswa Pretest Posttest Selisih
A1 9,5 56 46,5
A2 7,5 65 57,5
A3 12 76,5 64,5
A4 12 68,5 56,5
A5 17 50 33
A6 23,5 50 26,5
A7 16 78 62
A8 24 65,5 41,5
A9 28,5 69 40,5
A10 44 47,5 3,5
A11 25 71,5 46,5
A12 21 91,5 70,5
A13 11 41,5 30,5
A14 27,5 47,5 20
A15 21 59 38
A16 12 28,5 16,5
A17 22,5 32 9,5
A18 12 47 35
A19 18,5 65 46,5
A20 12 77,5 65,5
A21 9,5 59 49,5
A22 27 72 45
A23 22,5 45 22,5
A24 25 85,5 60,5
Mean 19,188 60,354 41,167
2. Minat Belajar Fisika Siswa Sebelum (Awal) dan Sesudah (Akhir)
Treatment
Setelah diolah, hasil minat belajar fisika setiap siswa awal dan akhir seperti
pada tabel 4.6 untuk kelas eksperimen dan tabel 4.7 untuk kelas kontrol.
Tabel 4.6 Skor minat belajar fisika awal dan akhir siswa kelas eksperimen
Kode Siswa Awal Akhir
B1 31 31
B2 22 20
B3 33 34
B4 27 24
B5 24 24
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
74
Kode Siswa Awal Akhir
B6 33 33
B7 33 32
B8 32 28
B9 28 30
B10 28 30
B11 27 25
B12 27 27
B13 30 34
B14 33 36
B15 35 34
B16 27 28
B17 36 38
B18 32 32
B19 26 30
B20 26 27
B21 29 29
B22 23 24
B23 28 27
B24 33 30
Mean 29,29 29,46
Tabel 4.7 Skor minat belajar fisika awal dan akhir siswa untuk kelas kontrol
Kode Siswa Awal Akhir
A1 32 32
A2 28 31
A3 35 32
A4 27 27
A5 27 30
A6 35 32
A7 29 32
A8 30 30
A9 28 28
A10 25 23
A11 32 32
A12 35 32
A13 25 25
A14 24 23
A15 29 29
A16 29 23
A17 32 30
A18 28 26
A19 28 28
A20 29 29
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
75
Kode Siswa Awal Akhir
A21 28 30
A22 35 34
A23 29 30
A24 32 32
Mean 29,63 29,17
3. Nilai Karakter Kejujuran Siswa Kelas Eksperimen
Hasil nilai karakter kejujuran kelas eksperimen seperti pada tabel 4.8.
Tabel 4.8 Skor kejujuran siswa kelas eksperimen
Kode siswa Skor Kejujuran
B1 30
B2 33
B3 35
B4 30
B5 28
B6 35
B7 39
B8 29
B9 33
B10 33
B11 30
B12 30
B13 39
B14 33
B15 30
B16 31
B17 37
B18 38
B19 34
B20 30
B21 40
B22 29
B23 30
B24 29
Mean 32,71
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
76
4. Mind Map Siswa Kelas Eksperimen
Hasil nilai mind map siswa ditunjukan pada tabel 4.9 berikut:
Tabel 4.9 Nilai mind map siswa kelas eksperimen
Kode Siswa Nilai Mind Map
B1 83,33
B2 75
B3 75
B4 83,33
B5 69,44
B6 86,11
B7 88,89
B8 88,89
B9 58,33
B10 83,33
B11 94,44
B12 88,89
B13 83,33
B14 94,44
B15 97,22
B16 80,56
B17 94,44
B18 94,44
B19 75
B20 58,33
B21 63,89
B22 83,33
B23 94,44
B24 72,22
Mean 81,943
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
77
C. Analisis Data
1. Analisis Pemahaman Konsep Siswa
a. Analisis Perbedaan Tingkat Pemahaman Konsep Awal Siswa
Antara Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol
Untuk mengetahui apakah ada perbedaan tingkat pemahaman konsep
awal siswa pada kelas eksperimen dan kelas kontrol, maka pretest kelas
eksperimen dan pretest kelas kontrol dianalisis dengan uji T independent.
Perhitungan dilakukan dengan menggunakan program SPSS 20.0. Hasil
output SPSS dari uji T independent data pretest kelas eksperimen dan
pretest kelas kontrol dapat dilihat pada tabel 4.10.
Tabel 4.10 Hasil uji T independent pretest kelas eksperimen dan pretest kelas
kontrol
Group Statistics
Kode N Mean Std. Deviation Std. Error Mean
Pretest 1 24 19,188 8,4324 1,7212
2 24 32,771 9,8112 2,0027
Independent Samples Test
Levene's Test for
Equality of Variances
t-test for Equality of Means
F Sig. t df Sig. (2-
tailed)
Mean Difference
Std. Error Difference
95% Confidence Interval of the
Difference
Lower Upper
Pretest
Equal variances assumed
,588 ,447 -
5,144 46 ,000 -13,5833 2,6407 -18,8989 -8,2678
Equal variances not assumed
-5,144
44,984 ,000 -13,5833 2,6407 -18,9021 -8,2645
Dari hasil output SPSS pada tabel 4.10, dapat dilihat bahwa t = |-5,144|,
p = 0,000 dengan level signifikan α = 0,05, mean pretest kelas eksperimen
(kode 2) = 32,771 dan mean pretest kelas kontrol (kode 1) =19,188.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
78
Oleh karena p = 0,000 < 0,05, maka hasilnya adalah signifikan. Hal ini
menunjukkan bahwa pemahaman konsep awal siswa kelas eksperimen dan kelas
kontrol tidak sama. Dilihat dari mean pretest kedua kelas, terlihat bahwa mean
pretest kelas eksperimen lebih tinggi dari mean pretest kelas kontrol, maka dapat
disimpulkan bahwa pemahaman konsep awal siswa kelas eksperimen lebih tinggi
dari pada pemahaman konsep awal siswa kelas kontrol.
b. Analisis Peningkatan Pemahaman Konsep Siswa Kelas Eksperimen
Untuk mengetahui apakah metode eksperimen terbimbing berbantu mind map
meningkatkan pemahaman konsep siswa, maka pretest dan posttest dianalisis
dengan uji T dependent. Perhitungan dilakukan dengan menggunakan program
SPSS 20.0. Hasil output SPSS dari uji T dependent data pretest dan posttest kelas
eksperimen dapat dilihat pada tabel 4.11.
Tabel 4.11 Hasil uji T dependent pretest dan posttest kelas eksperimen
Paired Samples Statistics
Mean N Std. Deviation Std. Error Mean
Pair 1 Prettest 32,771 24 9,8112 2,0027
Posttes 77,125 24 10,8930 2,2235
Paired Samples Test
Paired Differences t df Sig. (2-tailed) Mean Std.
Deviation Std. Error Mean
95% Confidence Interval of the Difference
Lower Upper
Pair 1
Prettest - Posttes
-44,3542 16,0431 3,2748 -51,1286 -37,5798 -13,544 23 ,000
Dari hasil output SPSS pada tabel 4.11 dapat dilihat bahwa t = |-13,544|,
p = 0,000 dengan level siginifikan α = 0,05, mean pretest = 32,771 dan mean
posttest = 77,125.
Oleh karena p = 0,000 < 0,05 maka hasilnya adalah signifikan. Hal ini
menunjukkan bahwa pemahaman konsep awal dan akhir siswa mengalami
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
79
perubahan. Dilihat dari mean pretest dan posttest, terlihat bahwa mean posttest
lebih tinggi dari mean pretest, maka dapat disimpulkan bahwa pemahaman konsep
siswa mengalami peningkatan setelah siswa mengikuti pembelajaran dengan
menggunakan metode eksperimen terbimbing berbantu mind map.
c. Analisis Peningkatan Pemahaman Konsep Kelas Kontrol
Untuk mengetahui apakah metode ceramah aktif meningkatkan pemahaman
konsep siswa, maka pretest dan posttest dianalisis dengan uji T dependent.
Perhitungan dilakukan dengan menggunakan program SPSS 20.0. Hasil output
SPSS dari uji T dependent data pretest dan posttest kelas kontrol dapat dilihat
pada tabel 4.12.
Tabel 4.12 Hasil uji T dependent pretest dan posttest kelas kontrol
Paired Samples Statistics
Mean N Std. Deviation Std. Error Mean
Pair 1 Prettest 19,188 24 8,4324 1,7212
Posttes 60,354 24 16,2785 3,3228
Paired Samples Test
Paired Differences t df Sig. (2-tailed) Mean Std.
Deviation Std. Error
Mean 95% Confidence Interval
of the Difference
Lower Upper
Pair 1
Prettest - Posttes
-41,1667 18,3526 3,7462 -48,9163 -33,4170 -10,989 23 ,000
Dari hasil output SPSS pada tabel 4.12 dapat dilihat bahwa t = |-10,989|,
p = 0,000 dengan level siginifikan α = 0,05, mean pretest = 19,188 dan mean
posttest = 60,354.
Oleh karena p = 0,000 < 0,05 maka hasilnya adalah signifikan. Hal ini
menunjukkan bahwa pemahaman konsep awal dan akhir siswa mengalami
perubahan. Dilihat dari mean pretest dan posttest, terlihat bahwa mean posttest
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
80
lebih tinggi dari mean pretest, maka dapat disimpulkan bahwa pemahaman konsep
siswa mengalami peningkatan setelah siswa mengikuti pembelajaran dengan
menggunakan metode ceramah aktif.
d. Analisis Perbedaan Tingkat Pemahaman Konsep Akhir Siswa Antara
Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol
Untuk mengetahui apakah ada perbedaan tingkat pemahaman konsep akhir
siswa kelas eksperimen dan kelas kontrol setelah pemberian treatment, maka
posttest kelas eksperimen dan posttest kelas kontrol dianalisis dengan uji T
independent. Perhitungan dilakukan dengan menggunakan program SPSS 20.0.
Hasil output SPSS dari uji T independent data posttest kelas eksperimen dan
posttest kelas kontrol dapat dilihat pada tabel 4.13.
Tabel 4.13 Hasil uji T independent posttest kelas eksperimen dan posttest kelas
kontrol
Group Statistics
Kode N Mean Std. Deviation Std. Error Mean
Posttest 1 24 60,354 16,2785 3,3228
2 24 77,125 10,8930 2,2235
Independent Samples Test
Levene's Test for Equality of
Variances
t-test for Equality of Means
F Sig. t df Sig. (2-
tailed)
Mean Difference
Std. Error Difference
95% Confidence Interval of the
Difference
Lower Upper
Posttest
Equal variances assumed
4,445 ,040 -
4,195 46 ,000 -16,7708 3,9982 -24,8187 -8,7230
Equal variances not assumed
-4,195
40,158 ,000 -16,7708 3,9982 -24,8504 -8,6910
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
81
Dari hasil output pada tabel 4.13 dapat dilihat bahwa t = |-4,195|, p = 0,000
dengan level signifikan α = 0,05, mean posttest kelas eksperimen
(kode 2) = 77,125 dan mean posttest kelas kontrol (kode 1) = 60,354
Oleh karena p = 0,000 < 0,05, maka hasil signifikan. Hal ini menunjukkan
bahwa pemahaman konsep akhir siswa kelas eksperimen dan kelas kontrol tidak
sama. Dilihat dari mean posttest kedua kelas, terlihat bahwa mean posttest kelas
eksperimen lebih tinggi dari mean posttest kelas kontrol, maka dapat disimpulkan
bahwa pemahaman konsep akhir siswa kelas eksperimen lebih tinggi setelah
mengikuti pembelajaran dengan menggunakan metode eksperimen terbimbing
berbantu mind map dari pemahaman konsep akhir siswa kelas kontrol dengan
metode ceramah aktif.
e. Analisis Perbedaan Peningkatan Pemahaman Konsep Siswa Antara
Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol
Untuk mengetahui apakah ada perbedaan peningkatan pemahaman konsep
pada kelas eksperimen dan kelas kontrol setelah pemberian treatment, maka data
selisih kelas eksperimen dan selisih kelas kontrol dianalisis dengan uji T
independent. Perhitungan dilakukan dengan menggunakan program SPSS 20.0.
Hasil output SPSS dari uji T independent data selisih kelas eksperimen dan selisih
kelas kontrol dapat dilihat pada tabel 4.14.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
82
Tabel 4.14 Hasil uji T independent selisih kelas eksperimen dan selisih kelas
kontrol
Group Statistics
Kode N Mean Std. Deviation Std. Error Mean
Selisih 1 24 41,167 18,3526 3,7462
2 24 44,354 16,0431 3,2748
Independent Samples Test
Levene's Test for
Equality of Variances
t-test for Equality of Means
F Sig. t df Sig. (2-
tailed)
Mean Difference
Std. Error Difference
95% Confidence Interval of the
Difference
Lower Upper
Selisih
Equal variances assumed
,777 ,383 -,641 46 ,525 -3,8175 4,9758 -13,2032 6,8282
Equal variances not assumed
-,641 45,192 ,525 -3,8175 4,9758 -13,2080 6,8330
Dari hasil output pada tabel 4.14 dapat dilihat bahwa t =|-0,641|, p = 0,525
dengan level signifikan α = 0,05, mean selisih kelas eksperimen (kode 2) = 44,354
dan mean selisih kelas kontrol (kode 1) = 41,167.
Oleh karena p = 0,525 > 0,05, maka hasil tidak signifikan. Hal ini
menunjukkan bahwa peningkatan pemahaman konsep siswa kelas eksperimen
dan kelas kontrol sama, meskipun jika dilihat berdasarkan mean terlihat bahwa
berbeda yaitu mean selisih kelas ekpserimen lebih tinggi dari mean selisih kelas
kontrol, akan tetapi perbedaan mean selisih dari kedua kelas tidak memilik
perbedaan secara statistik
f. Analisis Pengaruh Mind Map terhadap Pemahaman Konsep Akhir
Siswa Kelas Eksperimen
Untuk mengetahui apakah mind map mempengaruhi pemahaman konsep
akhir siswa, maka skor mind map siswa (data dalam tabel 4.9) dikorelasikan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
83
dengan hasil posttest siswa (data dalam tabel 4.4). Perhitungan menggunakan
program SPSS 20.0. Hasil output SPSS dari uji korelasi data mind map dan
posttest dapat dilihat pada tabel 4.15.
Tabel 4.15 Hasil korelasi mind map dan posttest kelas eksperimen
Descriptive Statistics
Mean Std. Deviation N
Posttest 77,125 10,8930 24 Mind_Map 81,9425 11,46730 24
Correlations
Posttest Mind_Map
Posttest
Pearson Correlation 1 ,750**
Sig. (2-tailed) ,000
N 24 24
Mind_Map
Pearson Correlation ,750** 1
Sig. (2-tailed) ,000 N 24 24
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Berdasarkan tabel 4.15 dapat dilihat bahwa koefisien korelasi pearsonnya
= 0,750, p = 0,000 dan α = 0,01. Dikarenakan p lebih kecil dari 0,01 maka
hasilnya signifikan. Hal ini berarti ada hubungan/korelasi positif antara mind map
dan posttest siswa kelas eksperimen.
2. Analisis Minat Belajar Fisika Siswa
a. Analisis Perbedaan Minat belajar fisika Awal Siswa Antara Kelas
Eksperimen dan Kelas Kontrol
Untuk mengetahui apakah ada perbedaan minat belajar fisika siswa
pada kelas eksperimen dan kelas kontrol sebelum pemberian treatment, maka
skor awal minat belajar fisika kelas eksperimen dan kelas kontrol dianalisis
dengan uji T independent. Perhitungan dilakukan dengan menggunakan
program SPSS 20.0. Hasil output SPSS dari uji T independent data minat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
84
belajar fisika siswa awal kelas eksperimen dan kelas kontrol dapat dilihat pada
tabel 4.16.
Tabel 4.16 Hasil uji T independent minat belajar fisika siswa awal kelas
eksperimen dan kelas kontrol
Group Statistics
Kode N Mean Std.
Deviation Std. Error Mean
Awal 1 24 29,63 3,241 ,662
2 24 29,29 3,805 ,777 Independent Samples Test
Levene's Test for
Equality of Variances
t-test for Equality of Means
F Sig. t df Sig. (2-tailed)
Mean Difference
Std. Error Difference
95% Confidence
Interval of the Difference
Lower Upper
Awal
Equal variances assumed
1,320 ,256 ,327 46 ,745 ,333 1,020 -1,720 2,387
Equal variances not assumed
,327 44,866 ,745 ,333 1,020 -1,722 2,388
Dari hasil output pada tabel 4.16 dapat dilihat bahwa t = 0,256, p = 0,745
dengan level signifikan α = 0,05, mean minat awal kelas eksperimen (kode 2) =
27,29 dan mean minat awal kelas kontrol (kode 1) = 29,63.
Oleh karena p = 0,745 > 0,05, maka hasil tidak signifikan. Hal ini berarti
minat belajar fisika awal siswa antara kelas eksperimen dan kelas kontrol,
memiliki minat yang sama.
b. Analisis Peningkatan Minat Belajar Fisika Siswa Kelas Eksperimen
Untuk mengetahui apakah ada peningkatan minat belajar fisika siswa kelas
eksperimen setelah pemberian treatment, maka data skor minat belajar fisika
siswa awal dan akhir kelas eksperimen dianalisis dengan uji T dependent.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
85
Perhitungan dilakukan dengan menggunakan program SPSS 20.0. Hasil output
SPSS dari uji T dependent data awal dan akhir minat belajar fisika kelas
eksperimen dapat dilihat pada tabel 4.17.
Tabel 4.17 Hasil uji T dependent minat belajar fisika siswa awal dan akhir
kelas eksperimen
Paired Samples Statistics
Mean N Std. Deviation Std. Error Mean
Pair 1 Awal_Eksperimen 29,29 24 3,805 ,777
Akhir_Eksperimen 29,46 24 4,314 ,881
Paired Samples Test
Paired Differences t df Sig. (2-
tailed) Mean Std.
Deviation Std. Error Mean
95% Confidence Interval of the
Difference
Lower Upper
Pair 1
Awal_ Eksperimen - Akhir_ Eksperimen
-,167 2,099 ,428 -1,053 ,720 -,389 23 ,701
Dari hasil output pada tabel 4.17 dapat dilihat bahwa t =|-0,389|, p =
0,701 dengan level signifikan α = 0,05, mean minat belajar fisika siswa awal =
29,29 dan mean minat belajar fisika siswa akhir = 29,46.
Oleh karena p = 0,701 > 0,05, maka hasil tidak signifikan. Hal ini berarti
minat belajar fisika siswa sebelum dan sesudah penerapan metode
pembelajaran memiliki minat yang sama atau tidak ada perubahan minat
belajar fisika siswa.
Apabila total skor minat belajar fisika awal dan akhir dikategorikan
berdasarkan tabel 3.6 dan hasilnya dapat dilihat pada lampiran 16 dan
lampiran 17. Kemudian siswa dikelompokkan berdasarkan kategori minat
sehingga hasilnya seperti pada tabel 4.18.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
86
Tabel 4.18 Jumlah Siswa disetiap kategori minat belajar fisika siswa awal
dan akhir
No. Skor
Siswa
Jumlah Siswa
Keseluruhan Kategori Minat
Jumlah Siswa
di Setiap
Kategori
Awal Akhir
1 34 – 41 24 Sangat Berminat 2 5
2 26 – 33 24 Berminat 19 14
3 18 – 25 24 Kurang Beminat 3 5
4 10 – 17 24 Sangat Kurang berminat 0 0
Jumlah siswa Keseluruhan 24 24
Berdasarkan tabel 4.18 terlihat bahwa sebelum penerapan metode
eksperimen terbimbing berbantu mind map terdapat 2 siswa sangat berminat
dalam belajar fisika, 19 siswa berminat belajar fisika dan 3 siswa yang kurang
berminat dalam belajar fisika. Setelah penerapan metode pembelajaran
eksperimen terbimbing berbantu mind map, terdapat 5 siswa yang sangat berminat
dalam belajar fisika, 14 siswa berminat dalam belajar fisika dan 5 siswa yang
kurang berminat dalam belajar fisika.
Berdasarkan banyaknya siswa, maka dapat disimpulkan bahwa sebelum
penerapan metode pembelajaran siswa kelas eksperimen sudah berminat dalam
belajar dan tetap berminat belajar fisika setelah pemberian treatment.
Apabila dilihat setiap pernyataan minat belajar fisika seperti pada tabel 4.19
(data diperolah dari lampiran 16 dan lampiran 17) terlihat bahwa hanya ada 3
pernyataan yang mengalami peningkatan setelah siswa mengikuti pembelajaran
dengan metode eksperimen terbimbing berbantu mind map yaitu pernyataan No.2,
No.4 dan No.6. Pernyataan No.2 menyatakan saya merasa senang ketika
mengikuti pelajaran fisika, pernyataan No.4 menyatakan saya selalu meluangkan
waktu untuk belajar fisika baik sebelum maupun sesudah pelajaran fisika dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
87
pernyataan No.6 menyatakan saya merasa senang ketika guru menunjuk saya
untuk maju mengerjakan soal fisika di depan kelas.
Tabel 4.19 Total skor minat belajar fisika awal, akhir dan selisih dari
keseluruhan siswa untuk setiap pernyataan
No. Pernyataan Jumlah Siswa
keseluruhan
Total Skor Minat Belajar Fisika dari
Keseluruhan Siswa
Awal Akhir Selisih
1 24 82 80 -2
2 24 64 72 +8
3 24 70 68 -2
4 24 55 60 +5
5 24 88 82 -6
6 24 60 64 +4
7 24 76 76 0
8 24 70 68 -2
9 24 66 65 -1
10 24 72 72 0
*tanda (-) artinya mengalami penurunan dan (+) artinya mengalami peningkatan
Terdapat 2 pernyatan yang tidak mengalami peningkatan maupun penurunan
yaitu pernyataan No.7 dan No.9. Pernyataan No. 7 menyatakan saya bertanya
kepada guru jika penjelasan yang tidak saya pahami dan pernyataan No.9
menyatakan saya senang mengerjakan soal – soal fisika. Selain dari 5 pernyataan
yang telah disebutkan mengalami penuruan.
c. Analisis Peningkatan Minat Belajar Fisika Siswa Kelas Kontrol
Untuk mengetahui apakah ada peningkatan minat belajar fisika siswa kelas
kontrol setelah pemberian treatment, maka data skor minat belajar fisika siswa
kelas kontrol dianalisis dengan uji T dependent. Perhitungan dilakukan dengan
menggunakan program SPSS 20.0. Hasil output SPSS dari uji T dependent data
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
88
awal dan akhir minat belajar fisika siswa kelas kontrol dapat dilihat pada tabel
4.20.
Tabel 4.20 Hasil uji T dependent minat belajar fisika siswa awal dan akhir
kelas kontrol
Paired Samples Statistics
Mean N Std. Deviation Std. Error Mean
Pair 1 Awal_Kontrol 29,63 24 3,241 ,662
Akhir_Kontrol 29,17 24 3,199 ,653
Paired Samples Test
Paired Differences t df Sig. (2-tailed) Mean Std.
Deviation Std. Error Mean
95% Confidence Interval of the
Difference
Lower Upper
Pair 1 Awal_Kontrol - Akhir_Kontrol
,458 2,126 ,434 -,439 1,356 1,056 23 ,302
Dari hasil output pada tabel 4.20 dapat dilihat bahwa t = 1,056, p = 0,302
dengan level signifikan α = 0,05, mean minat belajar fisika siswa awal = 29,63
dan mean minat belajar fisika siswa akhir = 29,17.
Oleh karena p = 0,302 > 0,05, maka hasilnya tidak signifikan. Hal ini berarti
minat belajar fisika siswa sebelum dan sesudah penerapan metode pembelajaran
tidak mengalami perubahan atau memiliki minat yang sama.
Apabila total skor minat belajar fisika awal dan akhir dikategorikan
berdasarkan tabel 3.6 dan hasilnya dapat dilihat pada lampiran 14 dan lampiran
15. Dan selanjutnya siswa dikelompokkan berdasarkan kategori minat sehingga
hasilnya seperti pada tabel 4.21.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
89
Tabel 4.21 Jumlah Siswa disetiap kategori minat belajar fisika siswa awal
dan akhir
No. Skor
Siswa
Jumlah
Siswa
Keseluruhan
Kategori Minat
Jumlah Siswa di
Setiap Kategori
Awal Akhir
1 34 – 41 24 Sangat Berminat 4 1
2 26 – 33 24 Berminat 17 19
3 18 – 25 24 Kurang Beminat 3 4
4 10 – 17 24 Sangat Kurang
berminat 0 0
Jumlah siswa Keseluruhan 24 24
Berdasarkan tabel 4.21 terlihat bahwa sebelum penerapan metode
pembelajaran ceramah aktif, terdapat 4 siswa yang sangat berminat belajar fisika,
17 siswa yang berminat dalam belajar fisika, dan 3 siswa yang kurang berminat
dalam belajar fisika. Setelah penerapan metode ceramah aktif, terlihat bahwa
hanya ada 1 siswa yang sangat berminat belajar fisika, 19 siswa yang berminat
belajar fisika dan 4 siswa yang kurang berminat dalam belajar fisika.
Berdasarkan jumlah siswa terbanyak, maka dapat disimpulkan bahwa siswa
di kelas kontrol sudah berminat belajar fisika sebelum penerapan metode ceramah
aktif dan tetap berminat belajar fisika setelah penerapan metode ceramah aktif.
Apabila dilihat setiap pernyataan minat belajar fisika seperti pada tabel 4.22
(data diperoleh dari lampiran 14 dan lampiran 15) terlihat bahwa hanya dua
pernyataan yang mengalami peningkatan setelah siswa mengikuti pembelajaran
dengan ceramah aktif yaitu pernyataan No.4 dan No.9. Pernyataan No.4
menyatakan saya selalu meluangkan waktu untuk belajar fisika baik sebelum
maupun sesudah pelajaran fisika dan pernyataan No.9 menyatakan saya senang
mengerjakan soal – soal fisika. Sedangkan pernyataan selain No.4 dan No.9
mengalami penurunan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
90
Tabel 4.22 Total skor minat belajar fisika awal, akhir dan selisih dari
keseluruhan siswa untuk setiap pernyataan
No. Pernyataan Jumlah Siswa
keseluruhan
Total Skor Minat Belajar Fisika
dari Keseluruhan Siswa
Awal Akhir Selisih
1 24 83 80 -3
2 24 74 72 -2
3 24 70 68 -2
4 24 57 64 +7
5 24 92 90 -2
6 24 62 58 -4
7 24 68 67 -1
8 24 66 65 -1
9 24 65 66 +1
10 24 74 70 -4
*tanda (-) artinya mengalami penurunan dan (+) artinya mengalami peningkatan
d. Analisis Perbedaan Minat belajar fisika Akhir Siswa Antara Kelas
Eksperimen dan Kelas Kontrol
Untuk mengetahui apakah ada perbedaan minat belajar fisika siswa pada
kelas eksperimen dan kelas kontrol setelah pemberian treatment, maka skor akhir
minat belajar fisika siswa kelas eksperimen dan kelas kontrol dianalisis dengan uji
T independent. Perhitungan dilakukan dengan menggunakan program SPSS 20.0.
Hasil output SPSS dari uji T independent data minat belajar fisika siswa akhir
kelas eksperimen dan kelas kontrol dapat dilihat pada tabel 4.23.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
91
Tabel 4.23 Hasil uji T independent minat belajar fisika siswa akhir kelas
kontrol dan kelas eksperimen
Group Statistics
Kode N Mean Std. Deviation Std. Error Mean
Akhir 1 24 29,17 3,199 ,653
2 24 29,46 4,314 ,881
Independent Samples Test
Levene's Test for
Equality of Variances
t-test for Equality of Means
F Sig. t df Sig. (2-tailed)
Mean Difference
Std. Error Difference
95% Confidence Interval of the
Difference
Lower Upper
Akhir
Equal variances assumed
1,827 ,183 -,266 46 ,791 -,292 1,096 -2,498 1,915
Equal variances not assumed
-,266 42,422 ,791 -,292 1,096 -2,503 1,920
Dari hasil output pada tabel 4.23 dapat dilihat bahwa t =|-0,266|, p = 0,791
dengan level signifikan α = 0,05, mean minat akhir kelas eksperimen
(kode 1) = 29,46 dan mean minat akhir kelas eksperimen (kode 2) = 29,17.
Oleh karena p = 0,791 > 0,05, maka hasil tidak signifikan. Hal ini berarti
minat belajar fisika awal siswa antara kelas eksperimen dan kelas kontrol,
memiliki minat yang sama.
3. Analisis Tingkat Karakter Kejujuran Siswa
Untuk mengetahui bagaimana tingkat karakter kejujuran siswa kelas
eksperimen selama mengikuti pembelajaran dengan metode eksperimen
terbimbing berbantu mind map maka skor total karakter kejujuran setiap siswa
dikategorikan berdasarkan tabel 3.7 sehingga hasilnya seperti pada tabel 4.24.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
92
Tabel 4.24 Skor kejujuran siswa dan kategori karakter kejujuran siswa
Kode Siswa Skor Karakter
Kejujuran
Kategori Karakter
Kejujuran
B1 30 Jujur
B2 33 Jujur
B3 35 Sangat jujur
B4 30 Jujur
B5 28 Jujur
B6 35 Sangat jujur
B7 39 Sangat jujur
B8 29 Jujur
B9 33 Jujur
B10 33 Jujur
B11 30 Jujur
B12 30 Jujur
B13 39 Sangat jujur
B14 33 Jujur
B15 30 Jujur
B16 31 Jujur
B17 37 Sangat jujur
B18 38 Sangat jujur
B19 34 Sangat jujur
B20 30 Jujur
B21 40 Sangat jujur
B22 29 Jujur
B23 30 Jujur
B24 29 Jujur
Mean 32,71 Jujur
Setelah skor total masing – masing siswa dikategorikan selanjutnya siswa
dikelompokkan berdasarkan kategori karakter kejujuran seperti pada tabel 4.25
berikut:
Tabel 4.25 Jumlah siswa setiap kategori karakter kejujuran
No. Skor Siswa Kategori Kejujuran Jumlah Siswa
1 34 – 40 Sangat jujur 8
2 26 – 33 Jujur 16
3 18 – 25 Kurang jujur 0
4 10 – 17 Sangat kurang jujur 0
Total 24
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
93
Dari tabel 4.25 dapat dilihat bahwa mean kejujuran siswa = 32,71 dan
masuk pada kategori jujur. Dalam tabel 4.25 terlihat juga bahwa terdapat 16 siswa
yang masuk pada kategori jujur dan 8 siswa lainnya masuk pada kategori sangat
jujur. Maka dapat disimpulkan bahwa siswa kelas eksperimen dikatakan jujur
selama proses pembelajaran menggunakan metode eksperimen terbimbing
berbantu mind map terutama saat melakukan percobaan, menganalisis data, dan
menjawab soal diskusi. Secara tidak langsung bahwa metode eksperimen
terbimbing berbantu mind map dapat membantu dalam membentuk karakter
kejujuran siswa.
D. Pembahasan Umum
1. Peningkatan Pemahaman Konsep
Hasil uji statistik nilai pretest antara kelas eksperimen dan kelas kontrol,
menunjukkan bahwa pemahaman awal siswa di kelas eksperimen lebih tinggi
dari siswa di kelas kontrol.
Hasil uji statistik berikutnya yaitu antara nilai pretest dan posttest dari
masing – masing kelas, menunjukkan bahwa proses pembelajaran dengan
metode eksperimen terbimbing berbantu mind map dan metode ceramah aktif
dapat meningkatkan pemahaman siswa. Terjadi peningkatan pemahaman siswa
menunjukkan bahwa terjadi proses belajar yang dialami oleh siswa.
Meskipun kedua metode dapat meningkatkan pemahaman siswa, namum
berdasarkan hasil uji statistik nilai posttest siswa antara kelas eksperimen dan
kelas kontrol menunjukkan bahwa pemahaman akhir siswa kelas eksperimen
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
94
lebih tinggi dari siswa kelas kontrol. Selain itu, di kelas eksperimen terdapat 16
siswa yang memiliki nilai posttest lebih tinggi dari nilai KKM yaitu 73,
sedangkan di kelas kontrol hanya terdapat 5 siswa yang memiliki nilai posttest
lebih tinggi dari nilai KKM.
Salah satu faktor yang mempengaruhi perbedaan pemahaman akhir siswa
adalah metode permbelajaran yang digunakan pada masing – masing kelas.
Pembelajaran di kelas eksperimen sangat terlihat keaktifan siswa dalam proses
belajar. Dengan panduan LKS yang didalamnya terdapat prosedur percobaan
dan pertanyaan diskusi, siswa secara mandiri mengambil alat, merangkai dan
melakukan pengambilan data. Selain itu, siswa juga secara aktif dalam
kelompok, menganalisis dan menjawab soal diskusi dengan mencari informasi
dari modul dan lewat internet. Dengan metode eksperimen terbimbing siswa
memahami pengetahuan yang diperoleh lewat pengalaman langsung, dan
pengetahuan yang sudah dibentuk akan dikonfirmasi dan ditambahkan oleh
peneliti. Oleh sebab itu, tidak semua informasi berasal dari peneliti melainkan
juga dari pengetahuannya siswa. selain itu, dengan bantuan mind map siswa
dapat mengingat kembali pengetahuan yang sudah dibentuk dan dituangkan
dalam mind map yang sudah dibuat oleh peneliti.
Proses pembelajaran di kelas kontrol sangat berbeda dengan
pembelajaran di kelas eksperimen. Di kelas kontrol secara keseluruhan
informasi berasal dari peneliti dan tugasnya siswa hanyalah mendengarkan
penjelasan peneliti, sehingga pengetahuan yang diperoleh siswa juga terbatas.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
95
Perbedaan pemahaman akhir dapat dilihat dari jawaban soal posttest
antara siswa kelas eksperimen dan siswa kelas kontrol. Pada soal pertama
dengan indikator yaitu siswa mampu menjelaskan pengertian getaran
harmonik. Secara keseluruhan jawaban siswa kelas eksperimen dan di kelas
kontrol adalah benar. Di kelas eksperimen, rata – rata siswa menjawab sesuai
yang dibaca dalam modul fisika yaitu gerak periodik dengan lintasan yang
ditempuh sama sedangkan di kelas kontrol, rata – rata siswa menuliskan sesuai
dengan apa yang peneliti sampaikan yaitu gerak bolak – balik suatu benda di
sekitar titik setimbang.
Soal kedua dengan indikator siswa dapat menyebutkan contoh benda
yang mengalami getaran harmonik. Secara keseluruhan jawaban siswa benar,
akan tetapi memiliki sedikit berbeda dalam hal jenis contoh yang disebut. Di
kelas eksperimen siswa menjawab lebih banyak jenis contoh dibandingkan di
kelas kontrol seperti bandul, ayunan, pegas, penggaris yang salah satu
ujungnya dijepit, air dalam pipa U, neraca pegas dan shock motor/mobil untuk
kelas eksperimen sedangkan di kelas kontrol hanya menjawab bandul, ayunan,
pegas, dan papan loncat.
Soal ketiga dengan indikator siswa mampu menyimpulkan pengaruh
massa benda terhadap periode dan frekuensi. Secara keseluruhan siswa kelas
eksperimen sudah bisa menentukan nilai periode jika diketahui frekuensi atau
menentukan frekuensi jika diketahui periode, dan menarik kesimpulan
berdasarkan tabel. Hal ini terlihat bahwa terdapat 17 siswa yang bisa mengisi
tabel hubungan massa benda terdapat periode dan frekuensi dengan benar, dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
96
menarik kesimpulan dari tabel tersebut dengan benar. Sedangkan di kelas
kontrol, hanya 5 siswa yang benar mengisi tabel hubungan massa benda
terhadap periode dan frekuensi serta menarik kesimpulan berdasarkan tabal
tersebut. Di kelas kontrol, rata – rata siswa tidak dapat menentukan dengan
benar nilai periode dan frekuensi tabel, namun rata – rata siswa bisa menarik
kesimpulan dengan benar hubungan massa benda terhadap periode dan
frekuensi. Hal ini menunjukkan bahwa siswa menghafal pengetahuan tentang
hubungan massa benda terhadap periode dan frekuensi. Selain itu, secara
keseluruhan siswa kelas eksperimen bisa membuat grafik hubungan T2(s
2)
terhadap m (kg) secara lengkap (menempatkan m (kg) dan T2(s
2) dengan
benar, menyertakan skala dan dapat menarik garis lurus untuk menghubungkan
titik), namun rata – rata siswa salah menuliskan skala T2(s
2), yang digunakan
bukan nilai dari T2(s
2) melainkan nilai dari T (s). Di kelas kontrol, rata – rata
siswa bisa membuat grafik hubungan T2(s
2) terhadap m (kg) namun tidak
lengkap yaitu tidak menyertakan skala dari m (kg) dan T2(s
2).
Soal keempat dengan indikator yaitu dapat menentukan persamaan
kecepatan dan percepatan. Rata – rata siswa kelas eksperimen dapat
menentukan persamaan kecepatan dan percepatan, meskipun ada beberapa
siswa yang kurang teliti dalam penyelesaian matematis seperti benar
menuliskan persamaan kecepatan yaitu vy=Aω cos ωt, namun dalam
memasukan nilai tidak menyertakan nilai t seperti vy=(0,6)(0,1) cos 0,1
sehingga hasilnya menjadi vy=0,06 cos 0,1. Selain itu ada juga menuliskan
ay=-Aω2
sin ωt, namun saat memasukan nilai menjadi ay=[(0,6)(0,1)]2 sin 0,1t
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
97
dan hasilnya akhir yang diperoleh benar yaitu ay=-(0,006) sin 0,1t. Di kelas
kontrol, rata – rata siswa dapat menentukan persamaan kecepatan dengan benar
sedangkan menentukan persamaan percepatan hanya 11 siswa yang
menyelesaikan dengan benar. Beberapa siswa memang sudah salah menuliskan
persamaan percepatan seperti ay=-Aω sin ωt sehingga penyelesaian
matematisnya juga salah. Secara keseluruhan siswa kelas kontrol termasuk
teliti dalam menyelesaikan persoalan matematis.
Oleh sebab itu, dapat disimpulkan bahwa pemahaman akhir siswa cukup
berbeda jika dilihat dari jawaban siswa setiap pertanyaan antara siswa kelas
eksperimen dan siswa kelas kontrol. Berbeda dalam hal kemampuan
menyebutkan jenis contoh benda yang mengalami getaran harmonik, menarik
kesimpulan hubungan massa benda terhadap periode dan frekuensi,
kelengkapan pembuatan grafik hubungan T2(s
2) terhadap m (kg) dan
menentukan persamaan percepatan.
Namun demikian, jika diuji peningkatan pemahaman secara statistik,
menunjukkan bahwa peningkatan pemahaman siswa di kelas eksperimen dan
di kelas kontrol sama atau tidak ada perbedaan peningkatan.
Pembelajaran konstruktivisme dapat membuat siswa aktif dalam belajar,
hal ini sangat terlihat dalam proses pembelajaran di dalam kelas yang
menggunakan metode eksperimen terbimbing berbantu mind map.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
98
2. Minat Belajar Fisika
Minat belajar merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi hasil
belajar siswa. Minat belajar berasal dari siswa itu sendiri. Maka pentingnya
kegiatan yang mampu mendorong minat dari siswa terhadap sesuatu hal,
seperti pentingnya metode pembelajaran dalam membelajarkan siswa, agar
siswa berminat dalam belajar.
Secara keseluruhan minat belajar fisika siswa tidak mengalami
peningkatan secara signifikan baik dikelas kontrol maupun di kelas
eksperimen, namun dapat dilihat peningkatan setiap pernyataan. Di kelas
kontrol, hanya ada 2 pernyataan yang mengalami peningkatan yaitu penyataan
No.4 yaitu saya selalu meluangkan waktu untuk belajar fisika baik sebelum
maupun sesudah pelajaran fisika dan penyataan No.9 yaitu saya senang
mengerjakan soal – soal fisika. Pernyataan No.4 yang memiliki peningkatan
sangat tinggi dari pernyataan No.9. Pernyataan No.4 tidak kelihatan dalam
proses pembelajaran akan tetapi kemungkinan kegiatan ini memang dilakukan
siswa sebelum dan sesudah pelajaran fisika. Sedangkan pernyataan No.9
meningkat karena didukung dengan proses pembelajaran, di mana kelas kontrol
peneliti memberikan soal – soal latihan yang ada dalam modul fisika yang
siswa miliki.
Di kelas eksperimen, terdapat 3 pernyataan yang mengalami peningkatan
yaitu No.2 yaitu saya merasa senang ketika mengikuti pelajaran fisika, No.4
yaitu saya selalu meluangkan waktu untuk belajar fisika sebelum dan sesudah
pelajaran fisika dan No.6 yaitu saya merasa senang ketika guru menunjuk saya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
99
untuk maju mengerjakan soal fisika di depan kelas. Pernyataan yang sangat
tinggi peningkatannya adalah pernyataan No.2. Peningkatan pernyataan No.2
di dukung dengan pembelajaran menggunakan metode eksperimen terbimbing
berbantu mind map. Dengan pembelajaran metode eksperimen terbimbing
berbantu mind map, siswa tidak hanya duduk dan mendengarkan peneliti
menjelaskan melainkan aktif dalam belajar seperti mengambil alat, merangkai
alat, melakukan pengambilan data, mengambil kesimpulan dari percobaan dan
hal inilah yang membuat siswa tidak jenuh melainkan merasa senang
mengikuti pelajaran fisika. Untuk pernyataan No.6 mengalami peningkatan
karena didukung selama proses pembelajaran, di mana untuk menjawab soal
diskusi setiap kelompok tidak berani maju menuliskan jawaban, maka peneliti
yang menunjuk siswa untuk perwakilan setiap kelompok untuk maju
menuliskan jawaban hasil diskusi.
Apabila dilihat total peningkatan keseluruhan pernyataan maka
peningkatan di kelas eksperimen lebih tinggi dibandingkan di kelas kontrol,
yaitu dengan total peningkatan sebesar 15 sedangkan di kelas kontrol sebesar 8.
Ada beberapa hal yang menyebabkan minat belajar fisika siswa tidak
mengalami peningkatan yang signifikan di kelas eksperimen yaitu pernyataan
dalam kuesioner minat belajar, dan waktu pengisian kuesioner. Dari kuesioner
adalah karena pernyataan yang tidak didukung proses pembelajaran, seperti
peneliti tidak memberikan soal – soal latihan kepada siswa, sehingga
mendukung pernyataan saya merasa senang mengerjakan soal – soal fisika,
selain itu peneliti tidak memberi kesempatan kepada siswa untuk mencatat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
100
sehingga tidak mendukung pernyataan saya selalu mencatat materi yang
disampaikan guru, peneliti hanya memberi kesempatan yang sangat singkat
untuk siswa bertanya, sehingga tidak mendukung pernyataan saya bertanya
kepada guru jika ada penjelasan yang tidak saya pahami. Selain dari kuesioner
minat belajar adalah waktu pengisian kuesioner, baik di kelas eksperimen dan
di kelas kontrol untuk pengisian kuesinoer minat belajar fisika akhir sangat
singkat waktunya.
3. Nilai Karakter Kejujuran
Nilai karakter kejujuran sangat penting, sehingga perlu dibentuk karakter
kejujuran siswa. Karakter kejujuran siswa dapat dibentuk lewat proses
pembelajaran. Proses pembelajaran akan membentuk karakter kejujuran siswa
bergantung pada guru dan metode pembelajaran yang digunakan. Dalam
penelitian metode pembelajaran yang digunakan adalah metode eksperimen
berbantu mind map, karakter kejujuran dibentuk saat siswa bereksperimen dan
berdiskusi. Indikator kejujuran meliputi menyampaikan sesuatu sesuai dengan
keadaan sebenarnya, tidak suka mencotek, tidak memanipulasi fakta/informasi,
bersedia mengakui kesalahan, kekurangan ataupun keterbatasan diri dan berani
mengakui kesalahan. Berdasarkan hasil kuesioner kejujuran siswa kelas
eksperimen selama proses pembelajaran berlangsung menggunakan metode
eksperimen terbimbing berbantu mind map siswa bersikap jujur. Hal ini
menunjukkan bahwa metode tersebut dapat membantu dalam membentuk
karakter kejujuran siswa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
101
E. Keterbatasan Penelitian
Peneliti menyadari ada beberapa keterbatasan dalam penyusunan
penelitian ini antara lain:
1. Akibat banyaknya libur dan pengurangan waktu di setiap pertemuan
menyebabkan jumlah sampel yang diteliti, kegiatan pembelajaran dan
materi yang diajarkan tidak sesuai dengan rencana awal.
2. Penelitian ini hanya berupa penelitian kuantitatif padahal agar lebih
baik digunakan juga penelitian kualitatif terutama dalam hal
mengamati atau mengobeservasi minat belajar fisika dan nilai karakter
kejujuran.
3. Penyataan dalam kuesioner karakter kejujuran hanya mengarah pada
saat proses pembelajaran menggunakan metode eksperimen
terbimbing.
4. Pernyataan dalam kuesioner minat belajar yang tidak didukung dalam
proses pembelajaran.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
102
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan analisis yang telah dilakukan pada
bab IV, dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:
1. Metode eksperimen terbimbing berbantu mind map dapat
meningkatkan pemahaman konsep siswa X IPA 2 di SMA N 1
Prambanan Yogyakarta pada materi getaran harmonik.
2. Pemahaman siswa (a) berbeda berdasarkan mean selisih dimana
pemahaman siswa kelas eksperimen lebih tinggi dari kelas kontrol,
tetapi secara statistik pemahaman siswa tidak berbeda; dan (b) berbeda
berdasarkan jawaban siswa yaitu pemahaman siswa kelas eksperimen
lebih baik dari pemahaman siswa kelas kontrol dalam hal kemampuan
menyebutkan jenis contoh benda yang mengalami getaran harmonik,
menarik kesimpulan hubungan massa benda terhadap periode dan
frekuensi, kelengkapan pembuatan grafik hubungan T2(s
2) terhadap m
(kg) dan menentukan persamaan percepatan.
3. Minat belajar fisika siswa tidak mengalami peningkatan setelah
penerapan metode eksperimen terbimbing berbantu mind map.
4. Tingkat kejujuran kelas eksperimen pada materi getaran harmonik
dikatakan jujur selama proses pembelajaran berlangsung.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
103
B. Saran
Beberapa saran yang dapat diberikan adalah sebagai berikut:
1. Bagi guru fisika dapat menggunakan metode eksperimen terbimbing
berbantu mind map pada materi fiska yang lainnya, karena metode
eksperimen terbimbing berbantu mind map dapat meningkatkan
pemahaman konsep siswa, minat belajar fisika dan kejujuran siswa.
2. Bagi penelitian selanjutnya
Dalam penelitian ini siswa yang hanya mengisi mind map yang
sudah dibuat, sehingga bagi peneliti selanjutnya meminta siswa
untuk membuat sendiri mind mapnya.
Dalam penelitian ini minat belajar fisika dan nilai karakter
kejujuran siswa hanya menggunakan instrumen kuesioner, oleh
sebab itu bagi peneliti selanjutnya mungkin bisa menggunakan
instrumen mengamati atau mengobservasi.
Dalam penelitian ini, pernyataan kuesioner minat belajar fisika
tidak didukung dalam proses pembelajaran, oleh sebab itu bagi
penelitian selanjutnya mungkin bisa membuat pernyataan yang
sesuai dengan kegiatan pembelajaran.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
104
DAFTAR PUSTAKA
Aby Sarojo, Ganijanti. 2014. Seri Fisika Dasar Mekanika. Jakarta: Salemba
Teknika
Aziz, Benni. 2012. Pengaruh Metode Pembelajaran Peta Pikiran Terhadap Hasil
Belajar Siswa pada Materi Pokok Getaran dan Gelombangn Di Kelas VII
SMP Negeri 12 Binjai. Jurnal Pendidikan Fisika. Vol 1 No 1. 51 – 56.
Budi Pramono, Samekto. 2016. Fisika Asyik Cara Mudah & Cepat Belajar
Praktikum. Yogyakarta: ANDI Yogyakarta.
Buzan, Tony. 2005. Buku Pintar Mind Map. Terjemahan oleh Susi. Jakarta:
Gramedia Pustaka Utama.
Chomsi Imaduddin, Muhammad & Unggul Haryanto Nur Utomo. 2012.
Efektivitas Metode Mind Mapping untuk Meningkatkan Prestasi Belajar
Fisika pada Siswa Kelas VII. Humanitas. Vol IX No 1. 62 – 75.
De Oliveira Naitobe, Joseph A. 2008. “Pembelajaran Fisika Menggunakan
Metode Eksperimen Terbimbing Dalam Pokok Bahasan Gelombang
Mekanik Pada Kelas XII IPA SMA Pangudi Luhur Yogyakarta”. Skripsi.
Program Studi Pendidikan Fisika, Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu
Pengetahuan Alam, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas
Sanata Dharma, Yogyakarta.
Fuaziah, Ryani & Fathiah alatas. 2016. “Pengaruh Lembar kerja Siswa Berbasis
Mind Map Terhadap Hasil Belajar Siswa SMA pada Konsep Fluida”.
Edusains.Vol 8 No 1. 1 – 8. http://journal.uinjkt.ac.id/index/php/edusains.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
105
Giancoli, Douglas C. 1998. Fisika Edisi Kelima Jilid 1.Terjemahan Hanum.
Jakarta: Erlangga
Kanginan, Marthen at al,. 1994. Buku Pelajaran Fisika SMA. Jakarta: Erlangga
Kesuma, Dharma et al,. 2013. Pendidikan Karakter Kajian Teori dan Praktik Di
Sekolah. Bandung: Remaja Rosdakarya
Koesoema A, Doni. 2012. Pendidikan Karakter Utuh dan Menyeluruh.
Yogyakarta: Kanisius
Mundilarto. 2010. Penilaian Hasil Belajar Fisika. Yogyakarta: UNY Press
Mustari, Mohamad. 2011. Nilai Karakter Refleksi untuk Pendidikan Karakter.
Jakarta: LaksBang
Noor, Juliansyah. 2011. Metode Penelitian Skripsi, Tesis, Desertasi, dan Karya
Ilmiah. Jakarta:Kencana
Nurani, Dhara dan Rinawan Abadi. 2016. Fisika Peminatan Matematika dan Ilmu
– Ilmu Alam. Klaten: Intan Pariwara
Roestiyah. 2001. Startegi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipat
Savitri Sutasoma, Bernadetta. 2016. “Pengaruh Metode Eksperimen Terhadap
Peningkatan Hasil Belajar dan Ketrampilan Proses Sains Pada Pokok
Bahasan Kalor dan Perubahan Wujud Zat untuk Kelas X SMA Negeri 1
Kasihan Bantul. Skripsi. Program Studi Pendidikan Fisika, Jurusan
Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Fakultas Keguruan
dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta.
Sunarsih et al,. 2016. Modul Pembelajaran Fisika Mata Pelajaran Peminatan
Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam. Klaten: Viva Pakarindo
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
106
Suparno, Paul. 2007. Kajian & Pengantar Kurikulum IPA SMP & MT.
Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma
Suparno, Paul. 2013. Metodologi Pembelajaran Fisika Konstruktivisme &
Menyenangkan . Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma
Suparno, Paul. 2014. Metode Penelitian Pendidikan IPA. Yogyakarta: Universitas
Sanata Dharma
Suparno, Paul. 2016. Pengantar Statistika Untuk Pendidikan dan Psikologi.
Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma Anggota APPTI
Suparno, Paul. 2017. Kajian Kurikulum Fisika SMA Menurut Kurikulum 2013.
Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma Anggota APPTI
Susanto, Ahmad. 2013. Teori Belajar dan Pembelajaran di Sekolah Dasar.
Jakarta: Kencana Prenada Media Group
Suyono dan Hariyanto. 2011. Belajar dan PembelajaranTeori dan Konsep Dasar.
Bandung: Remaja Rosdakarya offset
Tipler, Paul A. 1991. Fisika Untuk Teknik dan Sains. Terjemahan Oleh Praseto &
Rahmad. Jakarta: Erlangga
Widi Wisudawati, Asih dan Eka Sulistyowato. 2014. Metodologi Pembelajaran
IPA. Jakarta: Bumi Aksara
Winkel,W.S. 2004. Psikologi Pengajaran. Yogyakarta: Media Abadi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
107
LAMPIRAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
108
10
8
Lampiran 1. Surat Permohonan Penelitian Dari Universitas Sanata Dharma Ke Badan
Kesatuan Bangsa dan Politik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
109
10
9
Lampiran 2. Surat Rekomendasi Penelitian Dari Badan Kesatuan Bangsa dan Politik ke
Kepala DIKPORA
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
110
11
0
Lampiran 3. Surat Rekomendasi Penelitian dari DIKPORA ke Kepala Sekolah SMA Negeri
1 Prambanan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
111
11
1
Lampiran 4. Surat Keterangan Telah Melaksanakan Penelitian Dari Sekolah SMA N 1
Prambanan Yogyakarta
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
112
11
2
Lampiran 5. Rpp (Rancangan Pelaksanaan Pembelajaran) Kelas Kontrol
RANCANGAN PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
Sekolah : SMA N 1 Prambanan Yogyakarta
Kelas/Semester : X IPA 2 / Genap
Materi pembelajaran : Getaran Harmonis
Alokasi waktu : 6 × 45 menit
A. Kompetensi Inti
KI-3. Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual,
prosedural berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni,
budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan
peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan
procedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk
memecahkan masalah.
KI-4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan rumah abstrak
terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan
mampu menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan.
B. Kompetensi Dasar
3.11 Menganalisi hubungan antara gaya dan getaran dalam kehidupan sehari – hari
C. Indikator
Kompetensi Dasar Indikator
3.11 Menganalisi
hubungan antara
gaya dan getaran
dalam kehidupan
sehari – hari
3.11.1. Menjelaskan pengertian getaran harmonik
3.11.2. Menyebutkan contoh benda yang
mengalami getaran harmonik
3.11.3. Membedakan periode, simpangan dan
amplitudo
3.11.4. Menyimpulkan pengaruh massa benda
terhadap periode dan frekuensi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
113
11
3
Kompetensi Dasar Indikator
3.11.5. Menentukan hubungan panjang benang
terhadap periode dan frekuensi
3.11.6. Menentukan kecepatan dan percepatan
D. Tujuan Pembelajaran
Kompetensi Dasar Indikator
3.11 Menganalisi hubungan antara
gaya dan getaran dalam
kehidupan sehari – hari
3.11.1. Siswa dapat menjelaskan
pengertian getaran harmonik
3.11.2. Siswa dapat menyebutkan
contoh benda yang mengalami
getaran harmonik
3.11.3. Siswa dapat membedakan
periode, simpangan dan
amplitudo
3.11.4. Siswa dapat menyimpulkan
pengaruh massa benda
terhadap periode dan frekuensi
3.11.5. Siswa dapat menentukan
hubungan panjang benang
terhadap periode dan frekuensi
3.11.6. Siswa dapat menentukan
kecepatan dan percepatan
E. Materi Pembelajaran
Lihat pada BAB II
F. Metode Pembelajaran
Ceramah aktif
G. Sumber Belajar dan Media
Sumber belajar: Buku Fisika SMA
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
114
11
4
H. Langkah Kegiatan Pembelajaran
1. Pertemuan pertama (2 × 45 menit)
Indikator yang dicapai: (kognitif: 1, 2, & 3)
Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Alokasi
Pendahuluan
Salam pembuka Siswa memberi salam
5’
Guru mempersiapkan siswa
untuk belajar
Siswa menyiapkan diri
untuk belajar
Guru memperkenalkan diri
dan menjelaskan tujuannya
Siswa mendengarkan guru
Guru mengabsensi siswa
dengan menyebutkan nama
satu persatu.
Siswa menanggapi
panggilan dari guru
Inti
Guru memberikan soal
pretest dan kuesioner minat
belajar fisika
Siswa mengerjakan soal
pretest dan kuesioner
minat belajar fisika
80’
Guru meminta siswa
mengumpulkan soal pretest
dan kuesioner minat belajar
fisika
Siswa mengumpulkan
hasil jawaban mereka
Siswa mendengarkan guru
Guru menyampaikan tujuan
pembelajaran
Siswa mendengarkan guru
Guru menjelaskan materi
dengan metode ceramah aktif
Siswa mendengarkan guru
Guru memberikan
kesempatan siswa bertanya
Siswa diberi kesempatan
untuk bertanya
Guru memberikan soal
latihan
Siswa mengerjakan soal
dengan teman
sebangkunya
Guru mempersilakan
beberapa siswa untuk maju
menuliskan jawaban mereka
di depan kelas.
Siswa diberi kesempatan
untuk menuliskan jawaban
mereka di depan kelas
Penutup
Guru dan siswa merangkum
materi
Siswa dan guru
merangkum materi
5’ Guru mengucapkan terima
kasih
Siswa mendengarkan
Guru memberikan salam Siswa membalas salam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
115
11
5
2. Pertemuan kedua (2 × 45 menit)
Indikator yang dicapai (kognitif: 4, 5, & 6 )
Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Alokasi
Pendahuluan
Salam pembuka Siswa memberi salam 5’
Guru mempersiapkan siswa
untuk belajar
Siswa menyiapkan diri untuk
belajar
Guru mengabsensi siswa
dengan menyebutkan nama
satu persatu
Siswa menanggapi panggilan
dari guru
Guru dan siswa bersama
meriview materi sebelumnya
secara singkat
Siswa dan guru bersama
meriview materi sebelumnya
secara singkat
Guru menyampaikan tujuan
pembelajaran.
Siswa mendengarkan guru
Inti
Guru dan siswa membahas
soal tugas rumah
Siswa dan guru membahas
soal tugas rumah
80’
Guru menjelaskan materi
simpangan, kecepatan dan
percepatan
Siswa mendengakan guru
dan mencatat materi
Guru memberikan contoh
soal latihan
Siswa dan guru membahas
contoh soal
Guru memberikan soal
latihan
Siswa mengerjakan soal
latihan
Guru dan siswa membahas
soal latihan
Siswa dan guru membahas
soal latihan
Penutup
Guru merangkum materi Siswa mendengarkan
2’
Guru mengucapkan terima
kasih
Siswa mendengarkan
Guru memberikan salam Siswa membalas salam
Guru mengingatkan ulangan
harian dan meminta siswa
belajar
Siswa mendengarkan guru
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
116
11
6
3. Pertemuan ketiga (2 × 45 menit)
Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Alokasi
Pendahuluan
Salam pembuka Siswa memberi salam
8’
Guru mempersiapkan siswa
untuk belajar
Siswa menyiapkan diri untuk
belajar
Guru mengabsensi siswa
dengan menyebutkan nama
satu persatu
Siswa menanggapi panggilan
dari guru
Guru dan siswa bersama
meriview materi
sebelumnya secara singkat
Siswa dan guru bersama
meriview materi sebelumnya
secara singkat
Guru menyampaikan tujuan
pembelajaran.
Siswa mendengarkan guru
Inti
Guru memberi kesempatan
siswa untuk belajar
Siswa belajar
80’
Guru memberikan soal
posttest
Siswa memperoleh soal
posttest
Guru meminta siswa
mengerjakan
Siswa mengerjakan soal
tesebut
Guru meminta siswa untuk
mengumpulkan posttest
Siswa mengumpulkan lembar
jawaban mereka
Guru memberikan
kuesioner minat belajar
siswa
Siswa memperoleh
kuesioner minat belajar
Guru meminta siswa
mengisi kuesioner
Siswa mengerjakan soal
Guru meminta siswa
mengumpulkan kembali
kuesioner
Siswa mengumpulkan
kuesioner
Penutup
Guru mengucapkan terima
kasih
Siswa mendengarkan
2’ Guru memberikan salam
dan memberikan kenangan
– kenangan kepada siswa
Siswa membalas salam dan
menerima kenangan -
kenangan
I. Penilaian
pretest dan posttest
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
117
11
7
Lampiran 6. RPP (Rancangan Pelaksanaan Pembelajaran) Kelas Eksperimen
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
Sekolah : SMA N 1 Prambanan Yogyakarta
Kelas/Semester : X IPA 3 & X IPA 4 / Genap
Materi pembelajaran : Getaran Harmonis
Alokasi waktu : 6 × 45 menit
A. Kompetensi Inti
KI-3. Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan factual, konseptual,
procedural berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni,
buadaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan,
dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan
pengetahuan procedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan
minatnya untuk memecahkan masalah.
KI-4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan rumah abstrak
terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan
mampu menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan.
B. Kompetensi Dasar
3.12 Menganalisi hubungan antara gaya dan getaran dalam kehidupan sehari – hari
4.11 Melakukan percobaan getaran harmonis pada ayunan sederhana dan/atau getaran
pegas berikut presentasi serta makna fisisnya.
C. Indikator
Kompetensi Dasar Indikator
3.12 Menganalisi
hubungan antara gaya
dan getaran dalam
kehidupan sehari –
hari
3.11.7. Menjelaskan pengertian getaran
harmonik
3.11.8. Menyebutkan contoh benda yang
mengalami getaran harmonik
3.11.9. Membedakan periode, simpangan dan
amplitudo
3.11.10. Menyimpulkan pengaruh massa benda
terhadap periode dan frekuensi
3.11.11. Menentukan hubungan panjang
benang terhadap periode dan
frekuensi
3.11.12. Menentukan kecepatan dan
percepatan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
118
11
8
Kompetensi Dasar Indikator
4.11 Melakukan percobaan
getaran harmonis
pada ayunan
sederhana dan/atau
getaran pegas berikut
presentasi serta
makna fisisnya.
4.11.1 Melakukan percobaan getaran
harmonik pada pegas dan bandul
4.11.2 Menyajikan hasil analisis data
hubungan massa beban dengan
terhadap besar periode dan frekuensi
getaran pegas dalam bentuk tabel &
grafik
4.11.3 Menyajikan hasil analisis data
hubungan panjang benang dengan
terhadap besar periode dan frekuensi
getaran bandul dalam bentuk tabel &
grafik
4.11.4 Mempresentasikan hasil analisis data
di depan kelas
D. Tujuan Pembelajaran
Kompetensi Dasar Indikator
3.12 Menganalisi hubungan
antara gaya dan getaran
dalam kehidupan sehari
– hari
3.11.7. Siswa dapat menjelaskan
pengertian getaran harmonik
3.11.8. Siswa dapat menyebutkan contoh
benda yang mengalami getaran
harmonik
3.11.9. Siswa dapat membedakan periode,
simpangan dan amplitudo
3.11.10. Siswa dapat menyimpulkan
pengaruh massa benda terhadap
periode dan frekuensi
3.11.11. Siswa dapat menentukan hubungan
panjang benang terhadap periode
dan frekuensi
3.11.12. Siswa dapat menentukan kecepatan
dan percepatan
4.11 Melakukan percobaan
getaran harmonis pada
ayunan sederhana
dan/atau getaran pegas
berikut presentasi serta
makna fisisnya.
4.11.1 Siswa dapat melakukan percobaan
getaran harmonik pada pegas dan
bandul
4.11.2 Siswa dapat menyajikan hasil
analisis data hubungan massa
beban dengan terhadap besar
periode dan frekuensi getaran
pegas dalam bentuk tabel & grafik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
119
11
9
Kompetensi Dasar Indikator
4.11.3 Siswa dapat menyajikan hasil
analisis data hubungan panjang
benang dengan terhadap besar
periode dan frekuensi getaran
bandul dalam bentuk tabel & grafik
4.11.4 Siswa dapat mempresentasikan
hasil analisis data di depan kelas
E. Materi Pembelajaran
Lihat BAB II
F. Metode Pembelajaran
Ceramah aktif
Eksperimen berbantu mind map
G. Sumber Belajar dan Media
Media : Alat – alat untuk eksperimen
Sumber belajar: Buku Fisika SMA
H. Langkah Kegiatan Pembelajaran
1. Pertemuan Pertama (2 × 45 menit)
Indikator yang dicapai (Kognitif 1, 2 & 3 dan Keterampilan 1)
Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Alokasi
Pendahuluan
(Pembelajaran di dalam lab) (Pembelajaran di dalam lab)
8’
Salam pembuka Siswa memberi salam
Guru mempersiapkan siswa
untuk belajar
Siswa menyiapkan diri
untuk belajar
Guru memperkenalkan diri
dan menjelaskan tujuannya
Siswa mendengarkan guru
Guru mengabsensi siswa
dengan menyebutkan nama
satu persatu
Siswa menanggapi
panggilan dari guru
Guru menanyakan
mengenai mind map apakah
siswa sudah tahu atau
belum. Jika belum maka
guru menjelaskan apa itu
mind map.
Siswa mengkonfirmasi
apakah siswa sudah tahu
mengenai mind map. Jika
belum maka siswa
mendengarkan penjelasan
guru
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
120
12
0
Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Alokasi
Guru membagi siswa dalam
ke dalam 7 - 9 kelompok.
Siswa masuk ke dalam
kelompok mereka dan
duduk di meja praktikum
masing – masing.
Inti
Guru memberikan soal
pretest dan kuesioner minat
belajar fisika
Siswa mengerjakan soal
pretest dan kuesioner
minat belajar fisika
80’
Guru meminta siswa
mengumpulkan soal pretest
dan kuesioner minat belajar
fisika
Siswa mengumpulkan
hasil jawaban mereka
Siswa mendengarkan guru
Guru menyampaikan tujuan
pembelajaran
Siswa mendengarkan guru
Guru membagi LKS I Siswa memperoleh LKS I
Guru meminta siswa
melakukan percobaan
berdasarkan LKS I
Siswa melakukan
percobaan berdasarkan
LKS I
Guru membantu siswa jika
ada pertanyaan (berjalan ke
setiap meja siswa)
Guru dan siswa membahas
soal diskusi bersama
Guru dan siswa membahas
soal diskusi bersama
Guru membagikan kertas
HVS
Siswa memperoleh kertas
HVS
Guru meminta siswa
membuat mind map tanpa
melihat apapun
Siswa membuat mind map
Guru meminta siswa
mengumpulkan mind map
mind map yang dibuat
siswa
Siswa mengumpulkan
mind map
Penutup
Guru mengucapkan terima
kasih
Siswa mendengarkan
2’
Guru memberikan salam Siswa membalas salam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
121
12
1
2. Pertemuan Kedua (2 × 45 menit)
Indikator yang dicapai (kognitif: 4, 5, & 6 dan Keterampilan: 1, 2, 3, & 4)
Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Alokasi
Pendahuluan
(Pembelajaran di dalam lab) (Pembelajaran di dalam lab)
8’
Salam pembuka Siswa memberi salam
Guru mempersiapkan
siswa untuk belajar
Siswa menyiapkan diri
untuk belajar
Guru mengabsensi siswa
dengan menyebutkan
nama satu persatu
Siswa menanggapi
panggilan dari guru
Guru meminta siswa
duduk seperti kelompok
sebelumnya
Siswa duduk sesuai
dengan kelompok
Guru dan siswa bersama
meriview materi
sebelumnya secara singkat
Siswa dan guru bersama
meriview materi
sebelumnya secara singkat
Guru menyampaikan
tujuan pembelajaran.
Siswa mendengarkan guru
Inti
Guru membagi LKS II Siswa memperoleh LKS II
80’
Guru meminta siswa
melakukan percobaan
berdasarkan LKS
Siswa melakukan
percobaan berdasarkan
LKS
Guru membantu siswa jika
ada pertanyaan (guru
berjalan ke setiap meja
siswa)
Guru dan siswa membahas
soal diskusi bersama
Siswa dan guru membahas
soal diskusi bersama
Guru menjelaskan materi Siswa mendengarkan
penjelasan guru
Guru membagikan kertas
HVS
Siswa memperoleh kertas
HVS
Guru meminta siswa
membuat mind map tanpa
melihat apapun
Siswa membuat mind map
Guru meminta siswa
mengumpulkan mind map
mind map yang dibuat
siswa
Siswa mengumpulkan
mind map
Guru memberikan soal
latihan untuk didiskusikan
dalam kelompok
Siswa mengerjakan soal
latihan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
122
12
2
Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Alokasi
Guru bersama siswa
membahas soal
Guru bersama siswa
membahas soal
Guru memberikan
kuesioner kejujuran
kepada siswa
Siswa memperoleh
kuesioner kejujuran
Guru meminta siswa
mengisi kuesioner
Siswa mengisi kuesioner
kejujuran
Guru meminta siswa
mengumpulkan kuesioner
Siswa mengumpulkan
kuesioner kejujuran
Penutup
Guru mengucapkan terima
kasih
Siswa mendengarkan
2’ Guru memberikan salam Siswa membalas salam
Guru mengingatkan
ulangan harian dan
meminta siswa belajar
Siswa mendengarkan guru
3. Pertemuan Ketiga (2 × 45 menit)
Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Alokasi
Pendahuluan
(Pembelajaran di dalam kelas) (Pembelajaran di dalam
kelas)
8’
Salam pembuka Siswa memberi salam
Guru mempersiapkan siswa
untuk belajar
Siswa menyiapkan diri
untuk belajar
Guru mengabsensi siswa
dengan menyebutkan nama
satu persatu
Siswa menanggapi
panggilan dari guru
Guru menyampaikan tujuan
pembelajaran
Siswa mendengarkan
guru
Inti
Guru membagi kertas HVS
dan meminat siswa untuk
membuat mind map tentang
materi dari pertemuan
pertama hingga pertemuan
kedua.
Siswa memperoleh
lembar HVS dan
membuat mind map
80’
Guru meminta siswa untuk
mengumpulkan mind map
Siswa mengumpulkan
mind map
Guru memberikan soal
posttest
Siswa memperoleh soal
posttest
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
123
12
3
Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Alokasi
Guru meminta siswa
mengerjakan soal
Siswa mengerjakan soal
tesebut
Guru meminta siswa untuk
mengumpulkan lembar
jawaban
Siswa mengumpulkan
lembar jawaban mereka
Guru memberikan
kuesioner minat belajar
siswa
Siswa memperoleh
kuesioner minat belajar
Guru meminta siswa
mengisi kuesioner
Siswa mengisi kuesioner
Guru meminta siswa
mengumpulkan kuesioner
Siswa mengumpulkan
kuesioner
Penutup
Guru mengucapkan terima
kasih
Siswa mendengarkan
2’ Guru memberikan salam
dan memberikan kenangan
– kenangan kepada siswa
Siswa membalas salam
dan menerima kenangan
- kenangan
I. Penilaian
Pre – test dan post – test
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
124
12
4
Lampiran 7. LKS (Lembar Kerja Siswa) Kelas Eksperimen
LEMBAR KERJA SISWA
“Getaran pada Pegas”
Kelas :
Kelompok :
Nama Anggota kelompok/ No. Absen
1.
2.
3.
4.
A. Tujuan Percobaan
1. Merumuskan pengertian getaran harmonik
2. Menyelidiki faktor yang mempengaruhi periode dan frekuensi pada pegas
3. Menentukan periode pegas
4. Menentukan frekuensi pegas
5. Mencari hubungan massa beban terhadap periode pada pegas
6. Mencari hubungan massa beban terhadap frekuensi pada pegas
B. Alat dan Bahan
1. Pegas
2. Penggantung beban
3. Beban berbagai massa
4. Statip dan klem
5. Penggaris
6. Stopwatc
C. Hipotesa
Faktor apa yang mempengaruhi periode dan frekuensi pada pegas?
Jawab:
Bagaimana cara menentukan benda telah melakukan 1 kali getaran pada pegas?
Jawab:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
125
12
5
Rumus untuk menghitung frekuensi?
Jawab:
Bagaimana hubungan massa beban terhadap periode dan frekuensi?
Jawab:
D. Prosedur Percobaan
1. Rangkailah alat seperti pada gambar di bawah ini
2. Catatlah massa beban yang digunakan pada tabel percobaan.
3. Berilah simpangan sedikit arah bawah agar beban dan siapkan stopwatch.
4. Lepaskan beban, ukur dan catat waktu yang diperlukan untuk sepuluh kali
getaran. Hasil pengukuran dicatat dalam tabel percobaan.
5. Ulangi percobaan dengan mengubah massa beban yang berbeda.
E. Data Percobaan
Tabel 1 . Hubungan Massa Beban, m (kg) dengan Periode, T (s) dan Frekuensi, f
(Hz)
Jumlah getaran (n) = 10 kali
No Massa, m (kg) Waktu 10
getaran, t (s)
Periode, T
(s) Frekuensi, f (Hz)
1
2
3
Beban
Statif
Pegas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
126
12
6
F. Pertanyaan Diskusi
Berdasarkan hasil percobaan yang dilakukan coba diskusikan dengan teman
kelompok mengenai:
1. Apa yang dimaksud dengan getaran harmonik?
2. Uraikan gaya yang bekerja pada benda ketika di simpangkan?
3. Apa yang mempengaruhi periode getaran?
4. Bagimana hubungan antara massa beban dengan periode getaran?
5. Bagimana hubungan antara massa beban dengan frekuensi?
6. Bagaimana hubungan periode dan frekuensi?
7. Buatlah garfik hubungan T2 (s
2) dan massa beban, m (kg) dan jelaskan?
8. Buatlah garfik hubungan f 2 (Hz
2) dan 1/m (kg
-1) dan jelaskan?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
127
12
7
Lampiran 8. Soal Pretest
SOAL PRE – TEST
Mata Pelajaran : Fisika
Kelas : X IPA
Hari/Tanggal : Selasa, 24 April 2018
Waktu : 50 menit
Kerjakan Soal dengan dibawah dengan benar dan teliti!
1. Apa yang dimaksud dengan getaran harmonik?
2. Sebutkan 3 contoh benda mengalami getaran harmonik!
3. Perhatikan gambar berikut!
Berdasarkan gambar di atas:
d. Tuliskan urutan posisi bandul ketika menempuh periode 1/2 getaran?
e. Daerah mana yang disebut dengan simpangan ?
f. Daerah mana yang di sebut dengan amplitudo ?
Nama Siswa/ No.Absen:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
128
12
8
4. Perhatikan tabel hubungan massa beban terhadap periode.
Massa
beban,
m (kg)
Periode,
T (s)
Frekuensi,
f (Hz)
0,01 0,1 …
0,05 … 5
0,15 0,4 …
Isilah bagian yang kosong dalam tabel terlebih dahulu. Kemudian
berdasarkan tabel diatas:
d. Simpulkan bagaimana hubungan massa benda terhadap periode.
e. Simpulkan bagaimana hubungan massa benda terhadap frekuensi.
f. Buatlah grafik hubungan T2 (s
2) terhadap m (kg).
5. Bola bermassa m digantukan pada tali sepanjang l. Bola disimpangkan
(membentuk sudut θ) sejauh y, lalu di lepaskan. Apabila gaya gravitasi
bumi g :
a. Gambarlah gaya – gaya yang bekerja pada bola saat disimpangkan.
b. Jika panjang tali tersebut adalah 10 cm dan gaya gravitasi bumi adalah
10 m/s2. Tentukan periode dan frekuensi getaran yang dialami bola.
6. Sebuah benda bergerak harmonik. Persamaan simpangan dinyatakan
sebagai y = 0,6 sin 0,1t m dengan t dalam sekon. Tentukan persamaan
kecepatan dan percepatan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
129
12
9
Lampiran 9. Soal Posttest
SOAL POST – TEST
Mata Pelajaran : Fisika
Kelas : X IPA…
Hari/Tanggal : Selasa, mei 2018
Waktu : 40 menit
Kerjakan Soal dengan dibawah dengan benar dan teliti!
1. Apa yang dimaksud dengan getaran harmonik?
2. Sebutkan 3 contoh benda mengalami getaran harmonik!
3. Perhatikan tabel hubungan massa beban terhadap periode.
Massa
beban,
m (kg)
Periode,
T (s)
Frekuensi,
f (Hz)
0,01 0,1 …
0,05 … 5
0,15 0,4 …
Isilah bagian yang kosong dalam tabel terlebih dahulu. Kemudian
berdasarkan tabel diatas:
g. Simpulkan bagaimana hubungan massa benda terhadap periode.
h. Simpulkan bagaimana hubungan massa benda terhadap frekuensi.
i. Buatlah grafik hubungan T2 (s
2) terhadap m (kg).
4. Sebuah benda bergerak harmonik. Persamaan simpangan dinyatakan
sebagai y = 0,6 sin 0,1t m dengan t dalam sekon. Tentukan persamaan
kecepatan dan percepatan
Nama Siswa/ No.Absen:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
130
13
0
Lampiran 10. Kuesioner Minat Belajar
KUESIONER MINAT BELAJAR FISIKA
Nama siswa/ No. Absen :
Kelas :
Berilah tanda (√) pada pernyataan dibawah ini!
Keterangan:
SS : Sangat Setuju
S : Setuju
TS : Tidak Setuju
STS : Sangat Tidak Setuju
No. Pernyataan Pilihan
SS S TS STS
1 Saya ingin memahami materi fisika
2 Saya merasa senang ketika mengikuti pelajaran
fisika
3 Saya selalu memperhatikan penjelasan guru saat
pelajaran fisika
4 Saya selalu meluangkan waktu untuk belajar fisika
baik sebelum maupun sesudah pelajaran fisika
5 Saya ingin mendapatkan nilai fisika diatas KKM
yang ditentukan oleh guru
6 Saya merasa senang ketika guru menunjuk saya
untuk maju mengerjakan soal fisika di depan kelas
7 Saya bertanya kepada guru jika ada penjelasan yang
tidak saya pahami
8 Saya membuat catatan materi fisika secara lengkap
dan rapih
9 Saya senang mengerjakan soal – soal fisika
10 Saya selalu mencatat materi yang disampaikan oleh
guru
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
131
13
1
Lampiran 11. Kuesioner Karakter Kejujuran Kelas Eksperimen
Selasa, mei 2018
KUESIONER KEJUJURAN SISWA
No. Absen :
Kelas :
Berilah tanda (√) pada pernyataan dibawah ini!
Keterangan:
SS : Sangat Setuju
S : Setuju
TS : Tidak Setuju
STS : Sangat Tidak Setuju
No. Pernyataan
Pilihan
SS S TS STS
1 Saya menyampaikan data tidak sesuai dengan
pengamatan
2
Saya tidak berusaha menjawab soal diskusi dan
lebih memilih meminta jawaban dari teman
kelompok lain
3 Saya tidak menulis data percobaan sesuai hasil
pengukuran
4 Saya tidak mau bertanya meskipun mengalami
kesulitan dalam merangkai alat
5 Saya tidak berani memberitahu guru apabila
merusak alat percobaan
6 Saya menyimpulkan hasil tidak sesuai dengan hasil
pengamatan
7 Saya suka menyalin data percobaan dari kelompok
lain
8 Saya tidak mau bertanya meskipun mengalami
kesulitan dalam mengukur
9 Saya mengubah data percobaan agar sesuai dengan
data kelompok lain
10 Saya tidak mau bertanya meskipun mengalami
kesulitan dalam menganalisi data
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
2
Kode Siswa
Skor Pemahaman Siswa Setiap Soal Skor yang
Diperoleh
Nilai Akhir
1 2 3 4
Pretest Posttest Pretest Posttest Pretest Posttest Pretest Posttest Pretest Posttest Pretest Posttest
A1 0,5 1 0,1 1,5 0,25 1,7 0,1 1,4 0,95 5,6 9,5 56
A2 0,5 1 0 1,5 0,25 2,5 0 1,5 0,75 6,5 7,5 65
A3 0,1 1 0,5 1,5 0,5 1,65 0,1 3,5 1,2 7,65 12 76,5
A4 0,5 1 0,5 1,5 0,1 1,25 0,1 3,1 1,2 6,85 12 68,5
A5 0,5 1 1 1,5 0,1 1 0,1 1,5 1,7 5 17 50
A6 0,5 1 1,5 1,5 0,25 2 0,1 0,5 2,35 5 23,5 50
A7 0,5 1 1 1,5 0,1 2 0 3,3 1,6 7,8 16 78
A8 1 1 0,5 1,5 0,5 0,65 0,4 3,4 2,4 6,55 24 65,5
A9 0,1 1 0,5 1,5 1,75 2,4 0,5 2 2,85 6,9 28,5 69
A10 0,5 1 1 1,5 0,1 1,75 2,8 0,5 4,4 4,75 44 47,5
A11 0,5 1 1 1,5 0,5 1,75 0,5 2,9 2,5 7,15 25 71,5
A12 0,5 1 1,5 1,5 0,1 3,25 0 3,4 2,1 9,15 21 91,5
A13 0,5 1 0,5 1,5 0,1 1,25 0 0,4 1,1 4,15 11 41,5
A14 0,5 1 1,5 1,5 0,75 1,75 0 0,5 2,75 4,75 27,5 47,5
A15 0,1 1 1,5 1,5 0,5 0,1 0 3,3 2,1 5,9 21 59
Lam
pira
n 1
2. D
afta
r Distrib
usi S
kor P
retest dan P
osttest K
elas K
ontro
l
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
3
A16 0 0,1 0,1 1 1 1,25 0,1 0,5 1,2 2,85 12 28,5
A17 0,5 0,1 0,5 0,5 0,75 2,5 0,5 0,1 2,25 3,2 22,5 32
A18 0,1 1 1 1,5 0,1 1,75 0 0,45 1,2 4,7 12 47
A19 0,1 1 0,5 1,5 0,75 2,5 0,5 1,5 1,85 6,5 18,5 65
A20 1 1 0,1 1,5 0,1 1,75 0 3,5 1,2 7,75 12 77,5
A21 0,1 1 0,5 1,5 0,25 1,5 0,1 1,9 0,95 5,9 9,5 59
A22 0,5 1 1 1,5 0,7 1,75 0,5 2,95 2,7 7,2 27 72
A23 0,5 1 1 1,5 0,75 1,5 0 0,5 2,25 4,5 22,5 45
A24 0,5 1 0 1,5 2 2,75 0 3,3 2,5 8,55 25 85,5
Total 10,1 22,2 17,3 34,5 12,25 42,25 6,4 45,9
10,1 22,2 11,53 23 3,06 10,56 1,83 13,11
*Catatan: Skor maks yang dimaksud adalah skor maksimum persoal
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
4
Kode Siswa
Skor Pemahaman Siswa Setiap Soal Skor yang
Diperoleh
Nilai Akhir
1 2 3 4
Pretest Posttest Pretest Posttest Pretest Posttest Pretest Posttest Pretest Posttest Pretest Posttest
A1 0,1 1 1 1,5 1,25 2,7 0 1,5 2,35 6,7 23,5 67
A2 1 1 1,5 1,5 1,75 2,2 0 3,4 4,25 8,1 42,5 81
A3 0,5 1 1 1,5 3,15 2,65 0 1,4 4,65 6,55 46,5 65,5
A4 1 1 1,5 1,5 0,75 2,65 0 2,35 3,25 7,5 32,5 75
A5 1 1 1,5 1,5 0,1 2,65 0 2,85 2,6 8 26 80
A6 0,1 1 1,5 1,5 1,25 2,5 0,5 2 3,35 7 33,5 70
A7 0,1 1 1 1,5 1,75 3,25 0,4 2 3,25 7,75 32,5 77,5
A8 0,5 0,5 0,5 1,5 3,15 3,15 0 3,5 4,15 8,65 41,5 86,5
A9 1 1 0,5 1,5 1,5 3,25 0 0,4 3 6,15 30 61,5
A10 0,1 1 1,5 1,5 1,25 3,25 0,1 3,25 2,95 9 29,5 90
A11 0,5 1 1,5 1,5 0,25 3,2 0 2,8 2,25 8,5 22,5 85
A12 0,5 1 1,5 1,5 2,75 2,15 0,1 3,25 4,85 7,9 48,5 79
A13 1 1 1,5 1,5 2 3,25 0 3,5 4,5 9,25 45 92,5
A14 0,5 1 0,5 1,5 0,75 3,15 0,1 3,4 1,85 9,05 18,5 90,5
A15 1 1 1 1,5 1,25 3,25 0 3,3 3,25 9,05 32,5 90,5
Lam
pira
n 1
3. D
afta
r Distrib
usi S
kor P
retest dan P
osttest K
elas E
ksperim
en
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
5
A16 0,1 0,5 1 1,5 1,75 2,75 0 2,8 2,85 7,55 28,5 75,5
A17 0,5 1 1,5 1,5 0,75 2,5 0 3,5 2,75 8,5 27,5 85
A18 0,1 1 1,5 1,5 1,25 2,5 0 3,5 2,85 8,5 28,5 85
A19 0,5 1 1,5 0 2 3,25 0 2,8 4 7,05 40 70,5
A20 1 1 1,5 1,5 2,75 2,5 0 0,4 5,25 5,4 52,5 54
A21 1 1 1,5 1,5 0,25 1,9 0 1,2 2,75 5,6 27,5 56
A22 0,5 1 0,5 1,5 1 2,25 0 2,25 2 7 20 70
A23 0,1 1 1,5 1,5 0,1 3 0 2,9 1,7 8,4 17 84
A24 0,5 1 1,5 1,5 2 3,15 0 2,3 4 7,95 40 79,5
Total 13,2 23 29,5 34,5 34,75 67,05 1,2 60,55
13,2 23 19,67 23 8,69 16,76 0,34 17,3
*Catatan: Skor maks yang dimaksud adalah skor maksimum persoal
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
136
13
6
Lampiran 14. Daftar Distribusi Skor Kuesioner Minat Belajar Fisika Awal dan
Kategorisasi Kelas Kontrol
Kode
Siswa
Skor Minat Belajar Setiap Pernyataan Skor
Akhir
Kategori
Minat 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
A1 4 3 3 3 4 3 3 3 3 3 32 Berminat
A2 3 3 3 2 4 3 3 2 2 3 28 Berminat
A3 4 3 3 3 4 3 4 4 3 4 35 Sangat
Berminat
A4 3 3 3 2 3 3 3 2 2 3 27 Berminat
A5 3 3 3 2 4 2 3 2 2 3 27 Berminat
A6 4 3 4 3 4 3 3 4 3 4 35 Sangat
Berminat
A7 4 3 3 2 4 2 3 2 3 3 29 Berminat
A8 3 3 3 2 4 3 3 3 3 3 30 Berminat
A9 3 3 3 2 3 2 3 3 3 3 28 Berminat
A10 4 3 2 2 4 2 2 2 2 2 25 Kurang
Berminat
A11 4 3 3 3 4 3 3 3 3 3 32 Berminat
A12 4 3 3 3 4 3 4 4 3 4 35 Sangat
Berminat
A13 2 3 2 2 4 2 2 2 3 3 25 Kurang
Berminat
A14 3 3 2 2 4 2 2 2 2 2 24 Kurang
Berminat
A15 3 3 3 3 4 2 3 3 3 2 29 Berminat
A16 4 4 3 2 4 3 2 2 2 3 29 Berminat
A17 4 3 3 3 4 3 3 3 3 3 32 Berminat
A18 3 3 3 2 4 3 3 2 2 3 28 Berminat
A19 3 3 3 2 3 2 3 3 3 3 28 Berminat
A20 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 29 Berminat
A21 3 3 3 2 4 2 2 3 2 4 28 Berminat
A22 4 4 3 3 4 3 3 3 4 4 35 Sangat
Berminat
A23 4 3 3 2 4 2 2 3 3 3 29 Berminat
A24 4 3 3 3 4 3 3 3 3 3 32 Berminat
Total 83 74 70 57 92 62 68 66 65 74
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
137
13
7
Lampiran 15. Daftar Distribusi Skor Kuesioner Minat Belajar Fisika Akhir dan
Kategorisasi Kelas Kontrol
Kode
Siswa
Skor Minat Belajar Setiap Pernyataan Skor
Akhir
Kategori
Minat 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
A1 4 3 3 3 4 3 3 3 3 3 32 Berminat
A2 4 3 3 3 4 3 3 3 2 3 31 Berminat
A3 4 3 3 3 4 3 3 3 3 3 32 Berminat
A4 3 3 3 2 3 3 3 2 2 3 27 Berminat
A5 3 3 3 3 4 2 3 3 3 3 30 Berminat
A6 4 3 3 3 4 3 2 3 3 4 32 Berminat
A7 4 3 3 3 4 3 3 3 3 3 32 Berminat
A8 3 3 3 3 4 2 3 3 3 3 30 Berminat
A9 3 3 3 2 4 2 3 2 3 3 28 Berminat
A10 3 2 2 2 4 2 2 2 2 2 23 Kurang
Berminat
A11 3 4 3 3 4 3 3 3 3 3 32 Berminat
A12 4 3 3 3 4 3 3 3 3 3 32 Berminat
A13 3 3 2 2 4 2 3 2 2 2 25 Kurang
Berminat
A14 3 3 2 2 3 2 2 2 2 2 23 Kurang
Berminat
A15 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 29 Berminat
A16 3 3 2 2 3 0 2 3 3 2 23 Kurang
Berminat
A17 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 30 Berminat
A18 3 2 3 2 4 2 3 2 2 3 26 Berminat
A19 3 3 3 2 4 2 3 2 3 3 28 Berminat
A20 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 29 Berminat
A21 3 3 3 3 4 2 3 3 2 4 30 Berminat
A22 3 4 3 4 4 3 3 3 4 3 34 Sangat
Berminat
A23 4 3 3 3 4 2 2 3 3 3 30 Berminat
A24 4 3 3 3 4 3 3 3 3 3 32 Berminat
Total 80 72 68 64 90 58 67 65 66 70
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
138
13
8
Lampiran 16. Daftar Distribusi Skor Minat Belajar Fisika Awal dan Kategorisasi
Kelas Eksperimen
Kode
Siswa
Skor Minat Belajar Setiap Pernyataan Skor
Akhir
Kategori
Minat 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
B1 4 3 3 2 4 3 3 3 3 3 31 Berminat
B2 3 3 2 2 3 2 2 1 2 2 22 Kurang
Berminat
B3 4 3 3 3 4 3 4 3 3 3 33 Berminat
B4 3 3 2 2 4 3 3 2 3 2 27 Berminat
B5 3 3 3 1 3 2 3 2 2 2 24 Kurang
Berminat
B6 4 3 3 3 4 3 3 4 3 3 33 Berminat
B7 4 3 3 3 4 2 3 4 3 4 33 Berminat
B8 4 3 3 3 4 3 3 3 3 3 32 Berminat
B9 3 2 3 2 4 2 4 3 2 3 28 Berminat
B10 3 2 3 2 4 2 3 3 3 3 28 Berminat
B11 3 3 2 2 4 3 3 3 2 2 27 Berminat
B12 3 3 3 2 3 2 3 3 2 3 27 Berminat
B13 3 3 3 2 4 2 2 4 3 4 30 Berminat
B14 3 3 3 3 4 4 4 3 3 3 33 Berminat
B15 4 3 3 3 4 3 4 4 3 4 35 Sangat
Berminat
B16 4 2 4 2 2 1 3 2 4 3 27 Berminat
B17 4 3 4 3 4 3 4 4 3 4 36 Sangat
Berminat
B18 4 3 3 3 4 3 3 3 3 3 32 Berminat
B19 3 2 3 2 3 2 3 3 2 3 26 Berminat
B20 3 2 3 2 4 2 3 2 2 3 26 Berminat
B21 3 2 3 2 4 3 3 3 3 3 29 Berminat
B22 3 2 2 2 3 2 3 2 2 2 23 Kurang
Berminat
B23 3 2 3 2 3 3 3 3 3 3 28 Berminat
B24 4 3 3 2 4 2 4 3 4 4 33 Berminat
Total 82 64 70 55 88 60 76 70 66 72
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
139
13
9
Lampiran 17. Daftar Distribusi Skor Minat Belajar Fisika Akhir dan
Kategorisasi Kelas Eksperimen
Kode
Siswa
Skor Minat Belajar Setiap Pernyataan Skor
Akhir
Kategori
Minat 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
B1 3 3 2 2 4 3 4 4 2 4 31 Berminat
B2 3 2 2 1 3 2 2 1 3 1 20 Kurang
Berminat
B3 4 3 3 3 4 3 4 3 3 4 34 Sangat
Berminat
B4 3 2 2 2 4 3 3 1 2 2 24 Kurang
Berminat
B5 3 3 3 2 3 2 2 2 2 2 24 Kurang
Berminat
B6 3 3 3 3 4 4 3 4 3 3 33 Berminat
B7 4 3 3 3 4 3 3 3 3 3 32 Berminat
B8 3 3 3 2 3 3 3 3 2 3 28 Berminat
B9 2 3 2 3 4 2 3 4 3 4 30 Berminat
B10 3 3 3 3 4 3 3 2 3 3 30 Berminat
B11 3 3 3 3 2 3 3 2 2 1 25 Kurang
Berminat
B12 3 3 3 2 3 2 3 3 2 3 27 Berminat
B13 4 3 3 3 4 3 3 4 3 4 34 Sangat
Berminat
B14 4 3 4 3 4 3 4 4 3 4 36 Sangat
Berminat
B15 4 4 3 3 4 3 3 3 3 4 34 Sangat
Berminat
B16 4 3 2 2 1 2 4 3 4 3 28 Berminat
B17 4 4 4 3 4 4 4 4 3 4 38 Sangat
Berminat
B18 4 3 3 3 4 3 3 3 3 3 32 Berminat
B19 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 30 Berminat
B20 3 3 3 2 3 2 3 2 3 3 27 Berminat
B21 4 3 3 3 3 2 3 3 2 3 29 Berminat
B22 3 3 2 2 3 2 3 2 2 2 24 Kurang
Berminat
B23 3 3 3 2 3 2 3 2 3 3 27 Berminat
B24 3 3 3 2 4 2 4 3 3 3 30 Berminat
Total 80 72 68 60 82 64 76 68 65 72
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
140
14
0
Lampiran 18. Daftar Distribusi Skor Karakter Kejujuran Kelas Eksperimen
Kode
Siswa
Skor Karakter Kejujuran Siswa Setiap Pernyataan Skor
Akhir 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
B1 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 30
B2 4 3 4 3 3 3 4 3 3 3 33
B3 3 4 4 4 4 3 3 3 3 4 35
B4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 30
B5 2 3 3 3 3 3 3 3 2 3 28
B6 4 3 4 3 3 4 4 3 4 3 35
B7 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 39
B8 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 29
B9 3 4 3 3 2 4 4 3 4 3 33
B10 2 4 4 4 4 3 2 3 3 4 33
B11 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 30
B12 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 30
B13 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 39
B14 3 4 4 4 3 3 3 3 3 3 33
B15 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 30
B16 3 3 3 4 2 3 3 3 4 3 31
B17 4 4 4 3 4 4 4 3 4 3 37
B18 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 38
B19 3 4 4 3 4 3 4 3 3 3 34
B20 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 30
B21 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40
B22 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 29
B23 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 30
B24 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 29
Total 76 82 83 80 78 79 75 76 78 78
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
141
14
1
Lampiran 19. Rubrik Penskoran Mind Map
a. Penomoran Setiap Indikator
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
142
14
2
b. Tabel Penskoran Mind Map
No.
Indikator Indikator Keterangan Jawaban Skor
Skor
Maks
1 Pengertian getaran
harmonik
Benar 1 1
Salah atau tidak mengisi 0
2 Contoh Benar 1
1 Salah atau tidak mengisi 0
3
Persamaan simpangan Benar 1
2 Salah atau tidak mengisi 0
Simpangan
Maksimum
Benar 1
Salah atau tidak mengisi 0
4
Persamaan kecepatan Benar 1
3
Salah atau tidak mengisi 0
Persamaan kecepatan
maksimum
Benar 1
Salah atau tidak mengisi 0
Persamaan kecepatan
maksimum
Benar 1
Salah atau tidak mengisi 0
5
Persamaan percepatan
Benar
Catatan:
Tidak memberikan
tanda negative (-), skor
dikurang ½
1
3
Salah atau tidak mengisi 0
Persamaan percepatan
maksimum
Benar
Catatan:
Tidak memberikan
tanda negative (-), skor
dikurang ½
1
Salah atau tidak mengisi 0
Persamaan percepatan
maksimum
Benar 1
Salah atau tidak mengisi 0
6 Contoh
Soal
Ampltudio
(A)
Benar ½
2
Salah dan tidak mengisi 0
Kecepatan
aguler (ω)
Benar ½
Salah dan tidak mengisi 0
Persamaan
Kecepatan
Benar ½
Salah dan tidak mengisi 0
Persamaan Benar ½
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
143
14
3
No.
Indikator Indikator Keterangan Jawaban Skor
Skor
Maks
percepatan Salah dan tidak mengisi 0
7
Hubungan massa terhadap
frekuensi
Benar 1
1 Salah dan tidak mengisi
0
8
Hubungan massa terhadap
periode
Benar 1
1 Salah dan Tidak
Menjawab 0
9
Rumus frekuensi pada
pegas
Benar 1
1 Salah dan Tidak
Menjawab 0
10
Rumus periode pada pegas Benar 1
Salah dan Tidak
Menjawab 0
11
Grafik T2 vs m
Benar
Catatan:
Apabila ujung dari
garis penghubung
diberi tanda panah,
skor dikurangi ½
1
2
Salah dan Tidak
Menjawab 0
Grafik f2 vs (1/m)
Benar
Apabila ujung dari
garis penghubung
diberi tanda panah,
skor dikurangi ½
1
Salah dan Tidak
Menjawab 0
Total Skor Keseluruhan 17
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
144
14
4
Lampiran 20. Jawaban Mind Map Kelas Eksperimen
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
145
14
5
Lampiran 21. Daftar Distribusi Skor Mind Map Kelas Eksperimen
Kode
Siswa
No. Indikator Skor
diperoleh
Skor
Akhir 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
B1 1 1 2 2 2 2 1 1 1 1 1 15 83,33
B2 1 1 2 2 2 1,5 1 1 1 0 1 13,5 75
B3 1 1 1 2 2 1,5 1 1 1 1 1 13,5 75
B4 1 1 2 3 2,5 1,5 1 1 0 0 2 15 83,33
B5 1 1 1 3 2 1,5 1 1 0 0 1 12,5 69,44
B6 1 1 1 2 2,5 2 1 1 1 1 2 15,5 86,11
B7 1 1 1 2 3 2 1 1 1 1 2 16 88,89
B8 1 1 2 3 1 2 1 1 1 1 2 16 88,89
B9 1 1 1 0 2 1,5 1 1 1 1 0 10,5 58,33
B10 1 1 2 3 3 2 1 1 0 0 1 15 83,33
B11 1 1 2 3 3 2 1 1 1 1 1 17 94,44
B12 1 1 2 3 3 2 1 1 0 0 2 16 88,89
B13 1 1 1 2 3 2 1 1 1 1 1 15 83,33
B14 1 1 2 3 3 2 1 1 1 1 1 17 94,44
B15 1 1 2 3 2,5 2 1 1 1 1 2 17,5 97,22
B16 0,5 1 2 3 2 2 0 0 1 1 2 14,5 80,56
B17 1 1 2 3 3 2 1 1 1 1 1 17 94,44
B18 1 1 2 3 3 2 1 1 1 1 1 17 94,44
B19 1 1 2 3 2,5 2 0 1 0 0 1 13,5 75
B20 1 1 1 2 0 1,5 1 1 1 1 0 10,5 58,33
B21 1 1 1 2 0,5 2 1 1 0 0 2 11,5 63,89
B22 1 1 2 2 2,5 1,5 1 1 1 1 1 15 83,33
B23 1 1 2 3 2 2 1 1 1 1 2 17 94,44
B24 1 1 1 3 3 2 1 1 0 0 0 13 72,22
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
146
14
6
Lampiran 22. Lembar Hasil Validitas Soal Pretest dan Posttest
a. Lembar Soal Pretest, Posttest dan Pedoman Penilaian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
147
14
7
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
148
14
8
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
149
14
9
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
150
15
0
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
151
15
1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
152
15
2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
153
15
3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
154
15
4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
155
15
5
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
156
15
6
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
157
15
7
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
158
15
8
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
159
15
9
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
160
16
0
b. Lembar Hasil Validitas oleh validator
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
161
16
1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
162
16
2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
163
16
3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
164
16
4
Lampiran 23. Contoh Hasil Lembar Kerja Siswa
a. Kelompok 5
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
165
16
5
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
166
16
6
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
167
16
7
b. Kelompok 3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
168
16
8
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
169
16
9
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
170
17
0
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
171
17
1
Lampiran 24. Contoh Jawaban Soal Pretest Siswa Kelas Kontrol
a. Siswa A10
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
172
17
2
b. Siswa A24
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
173
17
3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
174
17
4
Lampiran 25. Contoh Jawaban Soal Posttest Siswa Kelas Kontrol
a. Siswa A10
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
175
17
5
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
176
17
6
b. Siswa A24
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
177
17
7
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
178
17
8
Lampiran 26. Contoh Jawaban Soal Pretest Siswa Kelas Eksperimen
a. Siswa B20
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
179
17
9
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
180
18
0
b. Siswa B23
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
181
18
1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
182
18
2
Lampiran 27. Contoh Jawaban Soal Posttest Siswa Kelas Eksperimen
a. Siswa B20
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
183
18
3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
184
18
4
b. Siswa B23
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
185
18
5
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
186
18
6
Lampiran 28. Contoh Hasil Kuesioner Minat Belajar Fisika Awal Siswa Kelas
Kontrol
a. Siswa A10
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
187
18
7
b. Siswa A24
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
188
18
8
Lampiran 29. Contoh Hasil Kuesioner Minat Belajar Fisika Akhir Siswa Kelas
Kontrol
a. Siswa A10
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
189
18
9
b. Siswa A24
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
190
19
0
Lampiran 30. Contoh Hasil Kuesioner Minat Belajar Fisika Awal Siswa Kelas
Eksperimen
a. Siswa B20
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
191
19
1
b. Siswa B23
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
192
19
2
Lampiran 31. Contoh Hasil Kuesioner Minat Belajar Fisika Akhir Siswa Kelas
Eksperimen
a. Siswa B20
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
193
19
3
b. Siswa B23
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
194
19
4
Lampiran 32. Contoh Hasil Kuesioner Karakter Kejujuran Siswa Kelas
Eksperimen
a. Siswa B20
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
195
19
5
b. Siswa B23
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
196
19
6
Lampiran 33. Contoh Hasil Mind Map Siswa Kelas Eksperimen
a. Siswa B20
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
197
19
7
b. Siswa B23
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI