PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS DESKRIPSI MELALUI MEDIA...
Transcript of PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS DESKRIPSI MELALUI MEDIA...
i
PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS DESKRIPSI
MELALUI MEDIA KARTU KATA BERGAMBAR
PADA KELAS II MI MA’ARIF PRANTEN DESA SELOPROJO
KEC.NGABLAK KAB. MAGELANG
TAHUN PELAJARAN 2018/2019
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Kewajiban dan Syarat Guna Memperoleh
Gelar
Sarjana Pendidikan
Oleh
Siti Nur Kolipah
23040150174
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN (FTIK)
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)
SALATIGA
2018/2019
ii
iii
Imam Mas Arum, S.Pd, M.Pd
Dosen IAIN Salatiga
NOTA PEMBIMBING
Lamp : 4 eksemplar
Hal : Naskah Skripsi
Yth. Dekan FTIK IAIN Salatiga
Di Salatiga
Assalamu’alaikum. Wr . Wb
Setelah dikoreksi dan diperbaiki, maka sekripsi saudara:
Nama : Siti Nur Kolipah;
NIM : 23040150174;
Fakultas : Tarbiyah dan Ilmu Keguruan;
Jurusan : Pendidikan Guru Sekolah Dasar;
Judul skripsi : Peningkatan Keterampilan Menulis Deskripsi Melalui
Media Kartu Kata Bergambar Pada Mata Pelajaran
Bahasa Indonesia Kelas II MIS Ma’arif Pranten
Seloprojo Kec. Ngablak Kab. Magelang Tahun Pelajaran
2018/2019;
Dengan ini kami mohon skripsi saudara/saudari tersebut di atas supaya segera
dimunaqosyahkan.
Demikian agar menjadi perhatian
Wassalamu’alaikum. Wr. Wb.
Salatiga, 3 September 2018
Pembimbing
Imam Mas Arum, S.Pd, M.Pd
NIP. 19790507 201101 100
iv
LEMBAR PENGESAHAN KELULUSAN
v
DEKLARASI
Saya yang bertanda tangan dibawah ini:
Nama : Siti Nur Kolipah
NIM : 23040150174
Fakultas : Tarbiyah dan Ilmu Keguruan
Jurusan : Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah
Judul skripsi : Peningkatan Keterampilan Menulis Deskripsi Melalui
Media Kartu Kata Bergambar Pada Mata Pelajaran
Bahasa Indonesia Kelas II MIS Ma’arif Pranten
Seloprojo Kec. Ngablak Kab. Magelang Tahun Pelajaran
2018/2019
Menyatakan bahwa skripsi yang saya tulis ini benar-benar merupakan hasil karya
saya sendiri, bukan jiplakan dari karya tulis orang lain. Pendapat atau temuan
orang lain yang terdapat dalam skripsi ini dikutip atau dirujuk berdasarkan kode
etik ilmiah. Skripsi ini diperbolehkan untuk dipublikasikan pada e-repository
IAIN Salatiga.
Demikian deklarasi ini dibuat oleh penulis untuk dapat dimaklumi.
Salatiga, 5 Agustus 2019
vi
MOTTO
vii
PERSEMBAHAN
Karya ini saya persembahkan kepada:
1. Kedua orang tua ku tersayang bapakku Slamet Haryadi dan Emakku tercinta
Misronah yang selalu memberikan kasih sayang, motivasi, dukungan, serta
doa. Semoga Allah memberikan kesehatan, dan rezeki yang barokah.
2. Adik-adikku Eko Radiyamsah, Robi Nur Rohmad, Bricky Umi Fadzilah dan
Seluruh keluarga besarku yang selalu memotivasi dan memberikan bantuan
dalam segala langkah menuju perbaikan, sehingga penulis dapat
menyelesaikan skripsi ini.
3. Terkhusus untuk peri gusnadi Seseorang yang selalu mendampingiku dalam
penyelesaian skripsi ini terimakasih selalu mendengar keluh kesahku dan
selalu memberikan dukungan kepadaku, semoga allah selalu melindungimu
dan do’a terbaik selalu untukmu.
4. Sahabat-sahabat ku tersayang Ulfa Zuliyaningsih, Siti Jauharoh, Siti Nur
Khayati, Revi Gustin Retnowati, Ema rusli Safitri, Esti N.M, Umi A, Haniah
F. Dan teman-teman Seangkatan PGMI 2015 , yang selalu memberikan
support dan selalu Menguatkanku dikala rapuh dan bisa menjadi
sandaranku..
5. Teman-temanku kos makmur Dyah Ayu Jayanti, Lisna Lulu’ A, Dwi Aprilia
Hasanah, Ika Tri Wulandari, Diah Artiana Putri, dan Wachidatus Sofiyah,
Salma dan dek arin.
6. Pihak-pihak lain yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu, yang selalu
mendoakan
viii
KATA PENGANTAR
Puji syukur Alhamdulillahirobbil’alamin, penulis panjatkan kehadirat
Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis
dapat menyelesaikan penulisan sekripsi ini. Sholawat serta salam semoga selalu
tercurahkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW, keluarga, sahabat,
serta para pengikutnya yang selalu setia dan menjadikannya suri tauladan, yang
mana beliaulah satu-satunya umat manusia yang dapat mereformasi umat manusia
dari zaman kegelapan menuju zaman terang benderang yakni dengan ajaran
agama islam.
Skripsi ini disusun dalam rangka memenuhi syarat dan tugas untuk
memperoleh gelar sarjana pendidikan. Adapun judul judul sekripsi ini adalah
“Peningkatan Keterampilan Menulis Deskripsi Melalui Media Kartu Kata
Bergambar Pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Kelas II MIS Ma’arif Pranten
Seloprojo Kec. Ngablak Kab. Magelang Tahun Pelajaran 2018/2019”. Oleh
karena itu, peniliti mengucapkan terima kasih kepada:
1. Bapak Prof. Dr. Zakiyudin Baidhawy M. Ag, selaku Rektor IAIN Salatiga.
2. Bapak Prof Dr. Mansur, M.Ag selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu
Keguruan IAIN Salatiga.
3. Ibu Dr Peni Susapti S. Si M.Si, selaku Ketua Program Studi Pendidikan Guru
Madrasah Ibtidaiyah (PGMI)
4. Bapak Imam Mas Arum, S.Pd, M.Pd. Selaku dosen pembimbing yang telah
berkenan secara ikhlas dan sabar meluangkan waktu serta mencurahkan
pikiran dan tenaganya memberi bimbingan dan pengarahan yang sangat
berguna sejak awal proses penyusunan dan penulisan hingga terselesaikannya
skripsi ini.
5. Ibu Khulatul Lutfiah, M.Pd.I selaku dosen pembimbing akademik yang telah
membimbingku selama sembilan semester ini.
6. Bapak Kepala Madrasah dan seluruh Guru MIS Ma’arif Pranten seloprojo
yang telah memberikan dukungan dan ijin untuk melakukan penelitian serta
ix
berkenan membantu dan memberikan data kepada penulis untuk
menyelesaikan skripsi ini.
7. Segenap Bapak dan Ibu dosen serta staf karyawan di lingkungan Fakultas
Tarbiyah dan Ilmu Keguruan khususnya Jurusan Pendidikan Guru Madrasah
Ibtidaiyah (PGMI)
8. Semua pihak yang telah membantu dalam penulisan sekripsi ini, sehingga
dapat terselesaikan dengan baik.
Atas jasa mereka, peneliti hanya dapat memohon doa semoga amal mereka
diterima sebagai amal ibadah oleh Allah SWT dan mendapat balasan yang layak
dari Sang Pencipta serta mendapatkan kesuksesan baik di dunia maupun di
akhirat. Peneliti dalam hal ini juga mengharap kritik dan saran yang membangun
dari pembaca untuk menyempurnakan skripsi ini. Akhirnya peneliti berharap
semoga skripsi ini bermanfaat bagi peneliti dan pembaca pada umumnya.
Salatiga, 5 Agustus 2019
Peneliti
Siti Nur Kolipah
23040150174
x
ABSTRAK
Kolipah , Siti Nur. 2019. Peningkatan Keterampilan Menulis Deskripsi Melalui
Media Kartu Kata Bergambar Pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia
Kelas II MIS Ma’arif Pranten Seloprojo Kec. Ngablak Kab. Magelang
Tahun Pelajaran 2018/2019. Skripsi Program Studi Pendidikan Guru
Madrasah Ibtidaiyah Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan, Institut Agama
Islam Negeri Salatiga. Pembimbing Imam Mas Arum, S.Pd. M.Pd.
Kata Kunci : keterampilan , menulis Deskripsi , Media Kartu Kata bergambar
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui Peningkatan
Keterampilan Menulis Deskripsi Melalui Media Kartu Kata Bergambar Pada
Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Kelas II MIS Ma’arif Pranten Seloprojo Kec.
Ngablak Kab. Magelang Tahun Pelajaran 2018/2019.
Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas dengan tahapan
perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi yang dilaksanakan dalam dua
siklus. Subjek penelitian ini siswa kelas II MIS Ma’arif Pranten Seloprojo.
Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini menggunakan metode pengumpulan data
yaitu tes tertulis, lembar observasi dan dokumentasi. Analisis data yang dilakukan
dengan cara membandingkan cara pencapaian nilai hasil belajar setiap siklus
dengan ditandai peningkatan Kriteria Ketuntasan Klasikal
Berdasarkan penelitian ini menunjukan bahwa penerapan media kartu kata
bergambar dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Hal ini dibuktikan pada nilai
KKM pada Pra siklus sebelum menggunakan Media kartu kata bergambar yaitu
70, dari 20 siswa 5 siswa (25%) tuntas mencapai KKM dengan nilai rata-rata
63.65, sedangkan 15 siswa (75%) tidak tuntas. Kemudian pada siklus I meningkat,
dari 20 siswa meningkat menjadi 9 siswa (45%) yang tuntas dan 11 siswa (55%)
yang tidak tuntas dengan nilai rata-rata 66.05. Pada siklus II Mengalami
peningkatan yang ditunjukan dengan hasil belajar siswa yang mengalami
peningkatan, dari jumlah 20 siswa , diperoleh peningkatan ketuntasan Klasikal
90% yaitu 18 siswa yang tuntas, dah 2 siswa dengan ketuntasan klasikal (10%)
yang tidak tuntas dengan nilai rata-rata 81.35. Maka dari itu peningkatan siklus I
dan siklus II mengalami peningkatan rata-rata sebesar 15,3 dengan persentase
45% pada siklus I dan 90% pada siklus II. Hasil ketuntasan belajar pada siklus II
sebesar 90% >85% (KKM Kelas) maka penelitian tindakan kelas dengan
menggunakan media Kartu kata bergambar ini dinyatakan berhasil.
xi
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ................................................................................. i
HALAMAN BERLOGO .......................................................................... ii
HALAMAN NOTA PEMBIMBING ....................................................... iii
HALAMAN PENGESAHAN KELULUSAN ......................................... iv
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN ................................................ v
MOTTO .................................................................................................... vi
PERSEMBAHAN ..................................................................................... vii
KATA PENGANTAR ............................................................................... viii
ABSTRAK ................................................................................................. x
DAFTAR ISI .............................................................................................. xi
DAFTAR TABEL ..................................................................................... xiv
DAFTAR GAMBAR ................................................................................. xv
DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................. xvi
BAB I PENDAHULUAN .......................................................................... 1
A. Latar Belakang Masalah ............................................................ 1
B. Rumusan Masalah ...................................................................... 6
C. Tujuan Penelitian ........................................................................ 6
D. Hipotesis dan indikator keberhasilan ....................................... 6
1. Hipotesis .................................................................................. 6
2. Indikator Keberhasilan ............................................................. 7
E. Kegunaan penelitian ................................................................... 7
F. Definisi Oprasional ..................................................................... 8
xii
1. Hasil belajar ........................................................................... 9
2. Keterampilan menulis deskripsi ............................................. 9
3. Media kartu kata bergambar .................................................. 9
G. Metode Penelitian........................................................................ 9
1. Rancangan Penelitian ............................................................. 9
2. Subjek Penelitian ................................................................... 11
3. Langkah-Langkah Penelitian ................................................. 11
4. Teknik Pengumpulan data ..................................................... 12
5. Instrumen Penelitian .............................................................. 14
6. Teknik Analisis Data ............................................................. 17
H. Sistematika Penulisan ................................................................. 18
BAB II KAJIAN PUSTAKA .................................................................... 20
A. KAJIAN TEORI .......................................................................... 20
1. Hakikat Belajar.......................................................................... 20
a. Pengertian belajar ................................................................ 20
b. Ciri- ciri belajar ................................................................... 22
c. Prinsip belajar...................................................................... 23
2. Hakikat hasil belajar .................................................................. 23
a. Pengertian hasil belajar ....................................................... 23
b. Macam-macam hasil belajar ............................................... 24
c. Faktor yang mempengaruhi hasil belajar ............................ 27
3. Hakikat keterampilan menulis deskripsi .................................. 31
a. Pengertian menulis .............................................................. 31
xiii
b. Pengertian deskripsi ............................................................ 38
c. Pengertian keterampilan menulis deskripsi ........................ 41
4. Hakikat pembelajaran bahasa indonesia ................................... 42
a. Konsep pembelajaran bahasa Indonesia ............................ 43
b. Ruang lingkup pembelajaran bahasa indonesia .................. 44
c. Tujuan pembelajaran bahasa indonesia ............................... 45
5. Hakikat media kartu kata bergambar ........................................ 47
a. Pengertian media ................................................................ 47
b. Pengertian Kartu kata bergambar ........................................ 55
c. Kelebihan dan Kekurangan Media kartu kata bergambar ... 56
B. KAJIAN PUSTAKA ............................................................... .... 59
BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN ............................................. 61
A. SUBJEK PENELITIAN ............................................................. 61
1. Gambaran umum MIS Ma’arif Pranten Seloprojo ................ 62
2. Visi dan misi MIS Ma’arif Pranten Seloprojo ...................... 63
3. Data personalia ...................................................................... 63
4. Data siswa .............................................................................. 63
5. Sarana Dan Prasarana ............................................................ 66
6. Waktu penelitian ................................................................... 66
B. Deskripsi Pelaksanaan Penelitian .............................................. 67
1. Deskripsi awal Pra siklus .......................................................... 68
2. Deskripsi Tindakan Siklus I ..................................................... 69
3. Deskripsi Tindakan Siklus II ..................................................... 77
xiv
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ......................... 86
A. Hasil Penelitian............................................................................ 86
1. Deskripsi Pra Siklus ............................................................... 86
2. Deskripsi Siklus I ................................................................... 89
3. Deskripsi Siklus II ................................................................. 95
B. Pembahasan ................................................................................. 101
BAB V PENUTUP ..................................................................................... 107
A. Kesimpulan ...................................................................................... 107
B. Saran ................................................................................................ 108
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................ 109
LAMPIRAN
xv
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Data Guru MIS Ma’arif Pranten ................................................. 51
Tabel 3.2 Data Jumlah Siswa MIS Ma’arif Pranten Seloprojo ................... 52
Tabel 3.3 Data Siswa MIS Ma’arif Pranten Seloprojo ............................... 52
Tabel 3.4 Sarana Dan Prasarana MIS Ma’arif Pranten Seloprojo .............. 53
Tabel 3.5 Jadwal Pelaksanaan Penelitan ..................................................... 55
Tabel 3.6 Nilai Evaluasi Pra Siklus ............................................................ 56
Tabel 3.7 Lembar Pengamatan Guru Siklus I ............................................. 60
Tabel 3.8 Lembar Pengamatan Siswa Siklus I ............................................ 62
Tabel 3.9 Lembar Pengamatan Guru Siklus II ............................................ 67
Tabel 3.10 Lembar Pengamatan Siswa Siklus II .......................................... 69
Tabel 4.1 Hasil Belajar Pra Siklus ............................................................. 71
Tabel 4.2 Hasil Belajar Siklus I ................................................................ 73
Tabel 4.3 Lembar Pengamatan Guru Siklus I ............................................. 76
Tabel 4.4 Lembar Pengamatan Siswa Siklus I ............................................ 78
Tabel 4.5 Hasil Belajar Siklus II ................................................................ 80
Tabel 4.6 Lembar Pengamatan Guru Siklus II ............................................ 82
Tabel 4.7 Lembar Pengamatan Siswa Siklus II .......................................... 84
Tabel 4.8 Ketuntasan Nilai Siswa Pra Siklus .............................................. 85
Tabel 4.9 Ketuntasan Nilai Siswa Siklus I ................................................. 86
Tabel 4.10 Ketuntasan Nilai Siswa Siklus II ................................................ 87
Tabel 4.11 Rekapitulasi Ketuntasan Siswa .................................................. 88
xvi
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.1 Siklus Penelitian Tindakan Kelas ............................................. 9
Gambar 2.1 Kerucut Pengalaman Edgare Dale ............................................ 40
Gambar 4.1 Diagram Ketuntasan Siswa Pra Siklus ..................................... 86
Gambar 4.2 Diagram Ketuntasan Siswa Siklus I ......................................... 87
Gambar 4.3 Diagram Ketuntasan Siswa Siklus II............. ............................ 88
Gambar 4.4 Diagram Rekapitulasi Ketuntasan Siswa pada Pra Tindakan,
Siklus I dan Siklus II ............................................................... 89
xvii
DAFTAR LAMPIRAn
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan merupakan sarana penting untuk meningkatkan kualitas
sumber daya manusia (SDM) dalam menjamin keberlangsungan
pembangunan suatu bangsa. Dengan demikian, pendidikan diarahkan
untuk mengembangkan manusia pada seluruh aspeknya: spiritual,
intelektual, daya imajinasi, fisik, keilmuan, dan bahasa, baik secara
individu maupun kelompok, serta mendorong seluruh aspek tersebut untuk
mencapai kebaikan dan kesempurnaan. Jika pendidikan merupakan salah
satu instrumen utama pengembangan SDM, tenaga pendidik dalam hal ini
guru sebagai salah satu unsur yang berperan penting di dalamnya,
memiliki tanggung jawab untuk mengembangkan tugas dan mengatasi
segala permasalahan yang muncul. Guru merupakan komponen yang
sangat menentukan dalam implementasi proses pembelajaran didalam
kelas sebagai unsur mikro dari suatu keberhasilan pendidik.
Masalah yang dihadapi dalam dunia pendidikan adalah masalah
lemahnya proses pembelajaran. Dalam proses pembelajaran siswa kurang
didorong untuk mengembangkan keterampilan berpikir. Proses
pembelajaran di dalam kelas di arahkan kepada kemampuan siswa untuk
menghafal informasi, siswa terbiasa mengingat dan menimbun informasi,
tanpa berusaha untuk menghubungkan yang diingat itu dengan kehidupan
2
sehari-hari. Akibatnya siswa harus pintar secara teoritis tetapi lemah dalam
aplikasi. Di dalam pendidikan dasar atau sekolah dasar merupakan
momentum awal bagi anak untuk meningkatkan kemampuan dirinya.
Sehingga peran seorang guru sangatlah penting untuk dapat menanamkan
kebiasaan baik bagi siswanya. Salah satu keterampilan yang diharapkan
dimiliki oleh siswa dari sekolah dasar ini adalah keterampilan berbahasa
yang baik, karena bahasa merupakan modal terpenting bagi manusia.
Dalam pengajaran Bahasa Indonesia, ada empat keterampilan berbahasa
yang harus dimiliki oleh siswa, keterampilan ini adalah mendengarkan,
bebicara, membaca dan menulis. Dan menjadi satu kesatuan yang tidak
dapat dipisahkan dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia.
Menulis merupakan suatu keterampilan berbahasa yang digunakan
untuk komunikasi secara tidak langsung, tidak secara tatap muka dengan
orang lain. Menulis adalah sebuah keterampilan bahasa yang terpadu
antara keterampilan yang satu dengan keterampilan yang lain, seperti
keterampilan mendengar ,berbicara dan membaca yang ditujukan untuk
menghasilkan sesuatu yang disebut tulisan. Sedangkan kemampuan atau
keterampilan menulis adalah kemampuan mengungkapkan gagasan,
pendapat dan perasaan dengan pihak lain dengan bahasa tulis. Pada saat
menulis daya ingat nalar berjalan untuk mengingat informasi yang telah
didapat dan mengeluarkan ide-ide. Menulis merupakan salah satu aspek
keterampilan bahasa yang keempat setelah menyimak dan berbicara,
kemudian membaca. Dalam ayat Al-Qur’an mengisyaratkan kepada kita
3
untuk memiliki keterampilan menulis yang baik yaitu pada surat Al- Alaq
1-5 dan pada surat Al-Qalam 1-5 yang berbunyi
Surat al-alaq ayat 1-5
Artinya: bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang
menciptakan. Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah.
Bacalah, dan TuhanMu lah yang maha pemurah. Yang mengajar (manusia)
dengan perantara kalam. Dia mengajar kepada manusia apa yang tidak ia
ketahuinya. Sumber : Dapartemen Agama RI (Al Qur`an dan Terjemah)
Surat al-Qalam ayat 1-5
Artinya: Nun, demi kalam dan apa yang mereka tulis, berkat ni'mat
Tuhanmu kamu (Muhammad) sekali-kali bukan orang gila. Dan
sesungguhnya bagi kamu benar-benar pahala yang besar yang tidak putus-
putusnya. Dan sesungguhnya kamu benar-benar berbudi pekerti yang
agung. Maka kelak kamu akan melihat dan mereka (orang-orang kafir) pun
akan melihat, Sumber : Dapartemen Agama RI (Al Qur`an dan Terjemah)
Dengan menulis seseorang dapat mengungkapkan pikiran dan
gagasan untuk mencapai maksud dan tujuannya. Meski bahasa indonesia
dianggap mudah oleh peserta didik dan guru, namun pada kenyataanya
keterampilan menulis merupakan salah satu keterampilan bahasa yang
masih banyak terdapat kendala dalam pengaplikasiannya.
4
Menurut kenyataan di lapangan, diketahui bahwa pembelajaran
menulis kurang mendapatkan perhatian sewajarnya. Pelly dalam (Haryadi
dan Zamzani, 1996:75) mengatakan bahwa pelajaran membaca dan
menulis yang dulu merupakan pelajaran dan latihan pokok kini kurang
mendapatkan perhatian, baik dari para siswa maupun para guru.
Dalam setiap pembelajaran, diharapkan semua siswa dapat tuntas
belajar. Siswa dapat dikatakan tuntas belajar jika memperoleh nilai lebih
dari atau sama dengan KKM yang telah ditentukan. Berdasarkan hasil
belajar yang diperoleh siswa kelas II di MIS Ma’arif Pranten seloprojo
dalam pembelajaran menulis, khususnya menulis deskripsi masih rendah,
masih banyak siswa yang mengalami kesulitan dalam menuangkan ide,
pikiran, dan gagasannya kedalam tulisan deskripsi. Dari Kriteria
Ketuntasan Minimal (KKM) yaituu 70. Siswa yang tuntas mencapai KKM
hanya 5 anak dari 20 siswa, Sedangkan siswa yang belum tuntas mencapai
KKM yaitu 15 siswa. Untuk meningkatkan hasil belajar siswa, guru harus
kreatif dalam proses pembelajaran, salah satunya dengan penggunaan
media yang bervariasi. Oleh karena itu, dalam proses pembelajaran guru
harus tepat dalam memilih media pembelajaran yang sesuai dengan materi,
agar tujuan pembelajaran dapat tercapai secara maksimal.
Berdasarkan beberapa alasan serta untuk tujuan yang telah
disampaikan di atas, maka penulis untuk melakukan penelitian di MIS
Ma’arif Pranten Seloprojo Kecamatan Ngablak Kabupaten Magelang
dengan mengangkat judul “Peningkatan keterampilan menulis deskripsi
5
melalui media kartu kata bergambar di kelas II MIS Ma’arif Pranten desa
seloprojo Kec. Ngablak Kab. Magelang Tahun Pelajaran 2018/2019”
B. Rumusan Masalah
Rumusan masalah pada penelitian ini, yaitu: “Apakah melalui
media kartu kata bergambar dapat meningkatkan keterampilan menulis
deskripsi di kelas II MIS Ma’arif Pranten desa seloprojo Kec. Ngablak
Kab. Magelang Tahun Pelajaran 2018/2019
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan dari rumusan masalah tersebut, maka tujuan penelitian
ini, yaitu:
Untuk mengetahui Peningkatan Keterampilan Menulis Deskripsi
melalui Media Kartu Kata Bergambar di kelas II MIS Ma’arif Pranten
desa seloprojo Kec. Ngablak Kab. Magelang Tahun Pelajaran 2018/2019
D. Hipotesis dan Indikator Keberhasilan
1. Hipotesis
Hipotesis yaitu jawaban sementara terhadap rumusan masalah yang
akan dibuktikan secara empirik. Menurut Dwiloka (2012:29) menyatakan
bahwa hipotesis penelitian merupakan anggapan sementara yang masih
harus dibuktikan kebenarannya melalui penelitian. Adapun hipotesis yang
peneliti ajukan dalam penelitian ini yaitu:
“Melalui Media Kartu Kata Bergambar dapat meningkatkan
keterampilan Menulis Deskripsi di Kelas II MIS Ma’arif Pranten desa
seloprojo Kec. Ngablak Kab. Magelang Tahun Pelajaran 2018/2019 “
6
2. Indikator Keberhasilan
Penerapan media kartu kata bergambar dinyatakan berhasil apabila
indikator yang diinginkan tercapai. Indikator keberhasilan dapat dilihat
secara individual dan klasikal. Indikator yang dirumuskan peneliti yaitu
sebagai berikut:
a. Indikator keberhasilan siswa secara individual dapat dikatakan
berhasil jika siswa dapat mencapai nilai ≥ 70 (nilai Kriteria
Ketuntasan Minimal) pada materi menulis Deskripsi.
b. Indikator keberhasilan secara klasikal dapat dikatakan berhasil jika
mencapai ≥ 85% dari jumlah siswa dalam satu kelas mendapat nilai ≥
70.( Dwiloka 2012:29)
E. Kegunaan Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat baik secara
teoritis maupun praktis.
1. Manfaat teoritis yang dapat disampaikan penulis yaitu:
Mampu memberikan sumbangan referensi serta menambah khasanah
pengetahuan bahwa melalui media kartu kata bergambar dapat
meningkatkan kemampuan dan keterampilan menulis deskripsi.
2. Manfaat praktis yang dapat disampaikan oleh penulis yaitu:
a. Bagi Sekolah
Memberikan sumbangan yang baik bagi sekolah dalam rangka
perbaikan proses pembelajaran bahasa Indonesia materi menulis
deskripsi sehingga dapat meningkatkan kualitas pembelajaran.
7
b. Bagi Guru
Memberikan masukan kepada guru bahwa penggunaan media
Kartu Kata Bergambar digunakan sebagai variasi pembelajaran
menulis deskripsi.
c. Bagi Siswa
Dengan penelitian ini Keterampilan siswa pada mata pelajaran
Bahasa Indonesia diharapkan dapat menuangkan ide, gagasan,
serta pikiran ke dalam tulisan deskripsi sehingga penggambaran
objek terlihat lebih nyata dan jelas.
d. Bagi Peneliti
Penelitian ini memberikan masukan sekaligus pengetahuan untuk
mengetahui upaya meningkatkan keterampilan menulis deskripsi
melalui media Kartu Kata Bergambar.
F. Definisi Operasioal
Untuk menghindari kemungkinan terjadinya penafsiran yang
berbeda dengan maksud utama peneliti dalam menggunakan kata pada
judul penelitian ini, perlu penjelasan beberapa istilah pokok dalam yang
menjadi variabel penelitian.
Adapun istilah-istilah yang perlu peneliti jelaskan adalah sebagai
berikut:
8
1. Hasil Belajar
Hasil belajar yaitu perubahan-perubahan yang terjadi pada anak, baik
yang menyangkut aspek kognitif, afektif, dan psikomotor sebagai hasil
dari kegiatan belajar (Susanto, 2013: 05).
2. Keterampilan Menulis Deskripsi
Keterampilan menulis deskripsi adalah kecakapan seseorang untuk
memindahkan kesan-kesan hasil pengamatan dan perasaan kepada
para pembaca lewat tulisan agar pembaca seolah-olah dapat melihat
sendiri objek tersebut secara keseluruhan seperti yang dialami secara
fisik oleh penulisnya.
3. Media kartu kata bergambar
Media kartu kata bergambar adalah sebuah media pembelajaran
bahasa Indonesia yang menjadi alat penghantar pengetahuan atau
materi pembelajaran kepada peserta didik. Kartu kata bergambar
merupakan sebuah kartu yang berisi gambar-gambar Media kartu kata
bergambar yang peneliti gunakan berupa gambar hewan dan
tumbuhan yang tidak dapat dihadirkan ke dalam ruang kelas.
G. Metode Penelitian
1. Rancangan Penelitian
Penelitian yang dilakukan menggunakan Penelitian Tindakan
Kelas. Penelitian Tindakan Kelas menurut Suwandi (2008:25)
merupakan salah satu upaya guru atau praktisi dalam bentuk berbagai
kegiatan yang dilakukan untuk memperbaiki dan meningkatkan mutu
9
pembelajaran di kelas. Penelitian tindakan kelas merupakan kegiatan
yang langsung berhubungan dengan tugas guru di lapangan. Jadi
penelitian tindakan kelas merupakan penelitian praktis yang dilakukan
di kelas dan bertujuan untuk memperbaiki praktik pembelajaran yang
ada, meningkatkan kualitas proses belajar mengajar guru sehingga
mampu menghasilkan anak didik yang berprestasi.
Alasan peneliti menggunakan penelitian tindakan kelas adalah
karena peneliti ikut terlibat langsung dalam penelitian. Dalam
penelitian ini, kelas yang berisi anak didik dijadikan objek penelitian,
maka siswa yang berada di kelas tersebut adalah sebagai populasi yang
diteliti
Untuk lebih jelasnya tahapan-tahapan dalam penelitian tindakan
kelas menurut Yanto (2013:42) menjabarkan sebagai berikut:
Gambar 1.1. Penelitian Tindakan Kelas Model Kemmis dan
Taggart Sumber: Yanto (2013:42)
10
Pada tiap siklus terdiri dari 4 komponen yakni perencanaan
(planning), tindakan (acting), observasi (observing) dan refleksi
(reflecting).
2. Subjek Penelitian
Subjek penelitian ini adalah peserta didik kelas II di MIS Ma’arif
Pranten Seloprojo Kec. Ngablak, Kab Magelang dengan jumlah 20
siswa terdiri dari 8 perempuan dan 12 laki-laki. Penelitian ini di
lakukan di semester II Tahun ajaran 2018/2019.
3. Langkah-Langkah Penelitian
a. Tahap Perencanaan
Bagian yang pertama yang perlu dilakukan peneliti sebelum semua
kegiatan dilakukan. Kegiatan yang perlu dilakukan:
1) Membuat perencanaan pembelajaran dengan penerapan media
kartu kata bergambar.
2) Mempersiapkan sumber belajar.
3) Membuat soal evaluasi untuk anak didik.
4) Menyiapkan lembar observasi yang akan digunakan setiap
pembelajaran.
b. Tahap Tindakan
Pada tahap ini peneliti melakukan pembelajaran dan menerapkan
apa yang sudah direncanakan. Penerapan pembelajaran harus sesuai
rencana pembelajaran yang dibuat di RPP. Penelitian tindakan
kelas ini dilakukan selama berlangsung, tindakan ini untuk
11
mengetahui hasil belajar anak didik setelah melakukan
pembelajaran dengan menggunakan media kartu kata gambar.
Dalam kegiatan pembelajaran ini terdiri dari tiga kegiatan antara
lain: pendahuluan, inti, penutup.
c. Tahap Pengamatan
Tahap ini mencangkup segala aktivitas anak didik dan guru dalam
proses pembelajaran dilihat, dicatat, dinilai, kemudian dianalisis
untuk dijadikan umpan balik pengamatan tersebut yang
mencangkup keaktifan, dan inisiatif anak didik selama kegiatan
belajar berlangsung.
d. Tahap Refleksi
Refleksi merupakan kegiatan yang mengemukakan kembali apa
yang sudah terjadi. Dalam kegiatan ini, data yang ada dari proses
pengamatan kemudian dikumplkan dan dianalisi untuk mengetahui
apakah pembelajaran yang sudah dilaksanakan berhasil atau tidak
berhasil. Dari hasil analisis tersebut akan dijadikan bahan evaluasi
cari kekurangan yang muncul dalam siklus pertama.
4. Teknik pengumpulan data
a. Observasi
Pengertian observasi pada konteks pengumpulan data adalah
tindakan atau proses pengambilan informasi, atau data melalui
media pengamatan (Sukardi, 2013:50). Observasi dilakukan
melalui mengamati secara langsung dilapangan dan mencatat apa
12
yang ada dilapangan untuk mendapatkan hasil data yang berkaitan.
Observasi ini dilaksanakan dengan mengamati proses pembelajaran
Bahasa Indonesia selama dilakukan penelitian, yang dilakukan dari
awal kegiatan sampai akhir kegiatan. Baik mengenai materi
maupun media pembelajaran yang dilaksanakan dalam
pembelajaran Bahasa Indonesia MIS Ma’arif Pranten Seloprojo
Kec Ngablak, Kab Magelang Tahun Ajaran 2018/2019
b. Tes
Tes merupakan alat pengukuran data yang berharga dalam
penelitian. Tes ialah seperangkat rangsangan (stimulis) yang
diberikan kepada seseorang dengan maksud untuk mendapatkan
jawaban-jawaban yang dijadikan penetapan skor angka. Adapun
jenis tes dalam penelitian adalah tes prestasi belajar dan tes
kecerdasan (Hamzah dkk 2011:10). Tes ini dilakukan untuk
mengetahui pengetahuan anak didik terhadap materi pembelajran,
anak didik dikatakan mencapai tingkat pengetahuan apabila telah
memperoleh 85% dari target pembelajaran yang sudah ditetapkan.
Antara lain instrumen pengumpulan data untuk mengukur
kemampuan anak didi dalam mata pelajaran bahasa Indonesia.
c. Dokumentasi
Menurut Sartono Kartodirjo sebagian besar data yang tersedia
adalah berbentuk surat-surat, catatan harian, cendera mata, laporan,
dan sebagainya. Sifat utama dari data ini tak terbatas pada ruang
13
dan waktu sehingga memberi peluang kepada peneliti untuk
mengetahui hal-hal yang pernah terjadi di waktu silam. Kumpulan
data bentuk tulisan ini disebut dokumen dalam arti luas termasuk
monument, artefak, foto, tape, mikrofon, disc, harddisk, flashdisk,
dan sebagainya (Bungin, 2012: 125).
Metode dokumentasi ini dilakukan untuk mendukung hasil
observasi, dan metode ini digunakan untuk menghasilkan data-data,
proses pembelajaran, struktur organisasi MIS Ma’arif Pranten
Seloprojo Ngablak Kab, Magelang, dan foto-foto saat kegiatan
pembelajaran Bahasa Indonesia
5. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian tindakan
kelas (PTK) ini yaitu:
a. Kegiatan observasi
Kegiatan observasi yang dilaksanakan secara langsung yang
mencangkup observasi aktivitas kegiatan peserta didik,
observasi kegiatan guru dalam mengelola kelas, dan seperti apa
proses belajar mengajar yang berkaitan dengan upaya guru
Bahasa Indonesia dalam meningkatkan proses pembelajaran
dari hasil belajar melalui media pembelajaran yaitu media
gambar untuk membuat kesimpulan kegiatan pembelajaran
pada siklus tersebut yanga akan direfrensikan pada siklus
berikutnya.
14
Berikut Ini adalah Instrumen lembar observasi siswa dan
lembar observasi guru
Tabel 1.1 Instrumen Penelitan Lembar Observasi guru
No
Aspek yang diamati
Skor
A B C D
A. Kegiatan awal
1. Mengawali pembelajaran dengan salam dan
berdo’a
2. Menyiapkan materi dan media pembelajaran
3. Memeriksa kesiapan siswa untuk mrngikuti
pelajaran
4. Melakukan apersepsi untuk memulai
pembelajaran
5. Memotivasi siswa untuk berpatisipasi aktif
dalam pembelajaran
6. Menampilkan kesan yang ramah, semangat
untuk menarik perhatian siswa dalam belajar
B. Kegiatan inti
7. Cara mengaplikasikan media kartu kata
bergambar
8. Memberikan pertanyaan secara lisan tentang
gambar
9. Membimbing menentukan judul gambar
10. Memberikan bimbingan dalam menulis
deskripsi
11. Memberikan pujian kepada siswa yang terampil
menulis deskripsi
12. Memberikan apresiasi kepada siswa yang berani
maju tanpa ditunjuk
A. Kegiatan akhir
13. Mengarahkan siswa untuk menyimpulkan materi
yang dipelajari
14. Guru memberikan pesan moral, misalnya siswa
diminta untuk rajin belajar,patuh kepada orang
tua dan lain sebagianya
15
15. Mengakhiri kegiatan pembelajaran dengan
berdo’a dan mengucapkan salam
Keterangan :
Skor : A :baik sekali
B : baik
C : cukup baik
D : kurang
Tabel 1.2 Instrumen Penelitian Lembar Observasi Siswa
No Nama Keaktifan Kerjasam Tanggung
jawab
Jumlah
skor
Ket
3 2 1 3 2 1 3 2 1
1. 8 AB
2. 7 AB
3. 5 B
4. BRFD 6 B
5. CA 6 B
6. DB 7 AB
7. MDM 7 AB
8. MIZ 7 AB
Aspek perilaku yang diamati : Jumlah skor
Baik : 3 1-3 : cukup
Cukup : 2 4-6 : baik
Kurang : 1 7-9 : amat baik
16
b. Tes
Tes/soal dilakukan untuk mengetahui tingkat hasil belajar
siswa setelah mengikuti pembelajaran dengan menggunakan
media kartu Kata Bergambar.
6. Teknik Analisis Data
Teknik analisis data adalah proses penyusunan, pengaturan,
pengolahan data agar dapat digunakan untuk membenarkan atau
menyalahkan hipotesis. Semua data yang diperoleh dan dikumpulkan
pada dasarnya untuk menguji atau membuktikan kebenaran dari
hipotesis.Menurut Depdikbud dalam Trianto (2009: 241) suatu kelas
dikatakan tuntas belajarnya (ketuntasan klasikal) jika dalam kelas
tersebut terdapat ≥ 85% siswa yang tuntas belajarnya.
Dalam penelitian tindakan ini peneliti menggunakan rumus sebagai
berikut:
a) Menghitung nilai rata-rata
Peneliti menjumlahkan nilai yang diperoleh oleh siswa kemudian
membagi dengan jumlah siswa tersebut, sehingga diperoleh nilai
rata-rata, dengan rumus sebagai berikut:
Keterangan:
ΣX= Jumlah semua nilai siswa
N= Jumlah siswa
M= Nilai rata-rata
17
b) Untuk menghitung persentase ketuntasan belajar klasikal
digunakan rumus sebagai berikut:
P= Jumlah nilai dalam persen
F= Frekuensi siswa tuntas KKM
N= Jumlah siswa keseluruhan (Trianto, 2009: 241)
H. Sistematika Penulisan
Dalam rangka untuk mempermudah para pembaca untuk mengikuti
uraian penyajian data skripsi ini, penulis akan memaparkan sistematika
skripsi secara garis besar menjadi beberapa bagian:
BAB I Pendahuluan, berisi tentang Latar Belakang Masalah,
Rumusan Masalah, Tujuan Penelitian, Hasil Penelitian Yang Releven,
Hipotesis Tindakan, Kegunaan Penelitian, Definisi Operasional, Metode
Penelitian, Sistematika Penulisan.
BAB II Kajian Pustaka, berisi tentang Pengertian Peningkatan
Keterampilan Menulis Deskripsi melalui Media Kartu Kata bergambar di
MIS Ma’arif Pranten Seloprojo Kec Ngablak, Kab Magelang Tahun
2018/2019.
BAB III Pelaksanaan Penelitian, berisi Gambaran Umum Lokasi
dan Subyek Penelitian, Deskripsi Penelitian Pelaksanaan Pra Siklus,
Deskripsi Penelitian Pelaksanaan Siklus I, Deskripsi Penelitian
Pelaksanaan Siklus II.
18
BAB IV Hasil Penelitian dan Pembahasan, berisi Deskripsi Per
Siklus dan Pembahasan.
BAB V Penutup, berisi tentang Kesimpulan, Saran, Penutup.
Bagian akhir dari skripsi ini terdiri dari Daftar Pustaka, Lampiran-
Lampiran dan Riwayat Hidup Penulis.
19
BAB II
LANDASAN TEORI
A. KAJIAN TEORI
1. Hakikat belajar
a. Pengertian belajar
Belajar adalah proses perubahan tingkah laku yang
dinyatakan dalam bentuk penguasaan, penggunaan, dan penilaian
terhadap sikao dan nilai-nilai, pengetahuan dan kecakapan dasar
yang terdapat dalam berbagai studi atau lebih luas lagi. Dalam
berbagai aspek kehidupan atau pengalaman bidang yang
terorganisasi. Proses disini dalam arti adanya interaksi antara
individu dengan suatu sikap, nilai, atau kebiasaan, pengetahuan
dan keterampilan dalam hubungannya dengan dunianya sehingga
individu itu dapat berubah. Berubah dalam pengertiannya adalah
dalam bentuk penguasaan, penggunaan, maupun penilaian terhadap
sikap, nilai dan kebiasaan suatu perilaku (susanto, 2013:4).
Menurut R. Gagne (1989) dalam Ahmad Susanto, belajar
dapat didefinisikan sebagai suatu proses dimana suatu organisme
berubah perilakunya sebagai akibat pengakaman. Belajar dan
mengajar merupakan dua konsep yang tidak dapat dipisahkan satu
sama lain. Dua konsep ini mrnjadi terpadu dalam satu kegiatan
dimana terjadi interaksi antara guru dengan siswa, serta siswa
dengan siswa pada saat pembelajaran berlangsung.
20
Bagi Gagne, belajar dimaknai sebagai suatu proses untuk
memperoleh motivasi dalam pengetahuan, keterampilan,
kebiasaan, dan tingkah laku. Selain itu, gagne juga menekankan
bahwa belajar sebagai suatu upaya memperoleh pengetahuan atau
keterampilan melalui intruksi. Intruksi yang dimaksud adalah
perintah atau arahan dan bimbingan dari seseorang pendidik atau
guru.
Proses belajar mengajar dapat bergantung pada emosi yang
mempengaruhi semua proses-proses berpikir merupakan
komponen dari kecerdasan intrapersonal. Pendidik dapat
membantu peserta didik dalam pencapaian dan penemuan cara-cara
yang positif untuk mengekspresikan emosi mereka. Ada beberapa
cara untuk mendorong dan mengembangkan ekspresi emosional
yang sehat dalam pendidikan, yaitu membangun lingkungan kelas
yang positif, mengenali pengalaman perasaan peserta didik (imam
mas Arum,2016:77).
Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa
belajar merupakan suatu perubahan tingkah laku. Tingkah laku
tersebut ditetapkan dalam pengertian yang baik, yang dinyatakan
dalam bentuk penguasaan, penggunaan, maupun penilaian terhadap
sikap, kebiasaan, pengetahuan maupun kecakapan kecakapan.
Pengertian tersebut sesuai dengan hadis berikut ini:
21
االعلموتعلمواللعلمالسكيىةوالوقاروتواضعوالمهعلموت
تتعلموانمىه
Artinya :"Belajarlah kalian ilmu untuk ketentraman dan
ketenangan serta rendah hatilah pada orang yang kamu belajar
darinya". HR.At-Tabrani. (Ensiklopedia Hadits;Shahih al-Bukhari
1)
b. Ciri ciri belajar
a) Belajar ditandai dengan adanya perubahan tingkah laku
(change behavior). Ini berarti, bahwa hasil dari belajar hanya
dapat diamati dari tingkah laku, yaitu adanya perubahan
tingkah laku, dari tidak tahu menjadi tahu, dari tidak terampil
menjadi terampil. Tanpa mengamati tingkah lakuhasil
belajar, kita tidak akan dapat mengetahui ada tidaknya hasil
belajar.
b) Perubahan perilaku relative permanent. Ini berarti, bahwa
perubahan tingkah laku yang terjadi karna belajar untuk
waktu tertentu, akan tetapi atau tidak berubah ubah. Tetapi,
perubahan tingkah laku tersebut tidak akan terpancang
seumur hidup.
c) Perubahan tingkah laku tidak harus segera dapat diamati pada
proses belajar sedang berlangsung, perubahan perilaku
tersebut bersifat potensial.
d) Perubahan tingkah laku merupakan hasil latihan atau
pengalaman.
22
e) Pengalaman atau latihan itu dapat memberi penguatan,
sesuatu yang memperkuat itu akan memberikan semangat
atau dorongan untuk mengubah tingkah laku (Baharuddin dan
Wahyuni,2008:15-16)
c. Prinsip-prinsip belajar
Di dalam tugas melaksanakan proses belajar mengajar,
seorang guru perlu memperhatikan beberapa prinsip belajar
berikut Soekamto dan Winataputra,1997 dalam (Baharuddin dan
Wahyuni,2008:16).
a) Apapun yang dipelajari siswa, dialah yang harus belajar,
bukan orang lain, untuk itu,siswalah yang harus bertindak
aktif.
b) Setiap siswa belajar sesuai dengan tingkat kemampuanya.
c) Siswa akan dapat belajar dengan baik bila mendapat
penguatan langsung pada setiap langkah yang dilakukan
selama proses belajar.
d) Penguasaan yang sempurna dari setiap langkah yang
dilakukan siswa akan membuat proses belajar lebih
berarti.
e) Motivasi belajar siswa akan lebih meningkat apabila ia
diberi tanggung jawab dan kepercayaan penuh atas
belajarnya.
23
2. Hakikat Hasil Belajar
a. Pengertian Hasil Belajar
Hasil belajar adalah kemampuan yang diperoleh anak
setelah melalui kegiatan belajar, karna belajar itu sendiri
merupakan suatu proses dari seseorang yang berusaha untuk
memperoleh suatu bentuk perubahan perilaku yang relatif menetap.
Dalam kegiatan pembelajaran atau kegiatan instruksional, biasanya
guru menetapkan tujuan belajar. Anak yang berhasil dalam belajar
adalah yang berhasil mencapai tujuan-tujuan pembelajaran atau
tujuan instruksional (susanto,2013:5).
Namawi dalam Susanto(2013:5) menyatakan bahwa hasil
belajar dapat diartikan sebagai tingkat kebrhasilan siswa dalam
mempelajari materi pelajaran disekolah yang dinyatakan dalam
skor yang diperoleh dari hasil tes mengenal sejumlah materi
pelajaran tertentu.
Dari beberapa pendapat di atas dapat di simpulkan bahwa
hasil belajar adalah perubahan yang di lakukan oleh siswa pada
saat siswa mengalami proses belajar.
b. Macam - Macam Hasil Belajar
Macam-macam hasil belajar ada tiga aspek yaitu
pemahaman konsep(aspek kognitif),ketrampilan proses(aspek
psikomotor),dan sikap siswa (aspek afektif).
24
1) Pemahaman konsep
Pemahan konsep menurut bloom dalam (susanto,2013:6)
pemahaman diartikan sebagai kemampuan untuk menyerap arti
dari materi atau bahan yang dipelajari. Pemahaman menurut
Bloom ini adalah seberapa besar siswa mampu menerima,
menyerap, dan memahami pelajaran yang diberikan oleh guru
kepada siswa, atau sejauh mana siswa dapat memahami serta
mengerti apa yang siswa baca, yang dilihat, yang dialami, atau
yang dirasakan berupa hasil penelitian atau observasi langsung
yang ia lakukan.
Sedangkan pengertian konsep menurut Dorothy J. Skeel
dalam (Susanto,2013:8) Konsep merupakan sesuatu yang
tergambar dalam pikiran, suatu pemikiran, gagasan, atau suatu
pengertian.
Dari dua pendapat tersebut pemahaman konsep secara
sederhana adalah seberapa besar siswa mampu menyerap dan
memahami konsep pembelajaran yang sudah dijelaskan oleh
guru.
2) Keterampilan proses
Menurut Usman dan Setyawati dalam (Susanto,2013:9)
mengemukakan bahwa keterampilan proses merupakan
keterampilan yang mengarah kepada pembangunan kemampuan
mental, fisik dan sosial yang mendasar sebagai penggerak
25
kemampuan yang lebih tinggi dalam diri individu siswa.
Keterampilan berarti kemampuan menggunakan pikiran, nalar,
dan perubahan secara efektif dan efisien untuk mencapai suatu
hasil tertentu, termasuk kreatifitasnya.
Indrawati dalam (Susanto,2013:9) merumuskan bahwa
keterampilan proses merupakan keseluruhan keterampilan
ilmiah yang terarah ( baik kognitif maupun psikomotrik) yang
dapat digunakan untuk menemukan suatu konsep, prinsip atau
teori, untuk mengembangkan konsep yang telah ada
sebelumnya, atau untuk melakukan penyangkalan terhadap suatu
penemuan. Dengan kata lain, keterampilan ini digunakan
sebagai wahana penemuan dan pengembangan konsep, prinsip,
dan teori.
Dari dua pendapat di atas keterampilan proses adalah
kemampuan dan keterampilan yang dimiliki siswa dalam
mengembangkan pikiran otak, menggunakan pikiran dan nalar
untuk mencapai hasil yang bagus.
3) Sikap
Menurut Sadirman dalam (Susanto,2013:11) sikap
merupakan kecenderungan untuk melakukan sesuatu dengan
cara, metode, pola, dan teknik tertentu terhadap dunia
sekitarnya baik berupa individu individu maupun objek-objek
tertentu.
26
Dalam hubungannya dengan hasil belajar siswa, sikap
merupakan pembiasaan yang muncul, atau diciptakan dengan
proses yang terus menerus menjadi kebiasaan yang baik pada
diri siswa.
c. Faktor yang mempengaruhi hasil belajar
Secara umum faktor yang mempengaruhi hasil belajar
dibedakan menjadi dua, yaitu faktor internal dan faktor eksternal.
Kedua faktor tersebut saling berpengaruh dalam proses
pembelajaran.
1) Faktor internal
Faktor internal merupakan faktor yang bersumber dari dalam
diri peserta didik, yang mempengaruhi kemampuan belajarnya.
Faktor internal ini meliputi kecerdasan, minat, dan perhatian,
motivasi belajar, ketekunan, sikap, kebiasaan belajar, serta
kondisi fisik dan kesehatan.
2) Faktor eksternal
Faktor eksternal adalah faktor yang mempengaruhi hasil belajar
yaitu keluarga, sekolah, dan masyarakat.
Dari penjelasan di atasdapat disimpulkan bahwa hasil belajar
siswa meerupakan hasil dari suatu proses yang didalamnya
terlibat sejumlah faktor yang saling mempengaruhi. Tinggi
rendahnya hasil belajar siswa dipengaruhi oleh faktor faktor
tersebut Ruseffendi dalam (Susanto,2013:14) mengidentifikasi
27
faktor faktor yang mempengaruhii hasil belajar kedalam
sepuluh macam, Yaitu:
a) Kecerdasan anak
Kecerdasan anak sangat mempengaruhi cepat atau
lambatnya menyerap suatu pembelajaran. Kecerdasan
merupakan suatu potensi dasar bagi pencapaian hasil belajar
yang dibawa sejak lahir. Kecerdasan siswa sangat
membantu pengajar untuk menentukan apakah siswa itu
mampu mengikuti pelajaran dan keberhasilan siswa setelah
mengikuti pelajaran yang diberikan.
b) Kesiapan atau kematangan
Dalam proses belajar kematangan atau kesiapan juga turut
menentukan keberhasilan dalam belajar, karena kematangan
ini erat hubungannya dengan masalah minat dan kebutuhan
anak
c) Bakat anak
Menurut Chaplin yang dimaksud dengan bakat adalah
kemampuan potensial yang dimiliki seseorang untuk
mencapai keberhasilan pada masa yang akan datang. Setiap
orang memiliki bakat atau potensi untuk mencapai prestasi
sampai tingkat tertentu, sehingga dapat dikatakan bahwa
bakat dapat mempengaruhi tinggi rendahnya hasil belajar.
28
d) Kemauan balajar
Salah satu tantangan yang dihadapi oleh guru adalah untuk
membuat peserta didiknya untuk mau belajar dan giat
belajar. Kemauan belajar yang tinggi dapat menjadi salah
satu penentu dalam mencapai hasil belajar yang maksimal.
e) Minat
Minat dapat diartikan sebagai kecenderungan dan
kegairahan yang tinggi atau keinginan yang besar terhadap
sesuatu. Seorang siswa yang memiliki minat yang besar
akan memusatkan perhatiannya secara intensif dan siswa
akan belajar lebih giat. Kemudian dapat mencapai hasil
belajar yang sesuai dengan yang diinginkannya.
f) Model penyajian materi pelajaran
Keberhasilan siswa dalam belajar tergantung pula pada
model penyajian materi. Model penyajian yang menarik,
menyenangkan dan mudah dimengerti dapat memudahkan
siswa dalam meraih hasilbelajar yang maksimal.
g) Pribadi dan sikap guru
Kepribadian dan sikap guru juga sangat menentukan
keberhasilan siswa dalam balajar, sikap guru yang kreatif
dan inovatif dapat menjadi contoh untuk siswa menjadi
aktif dan kreatif juga.
29
h) Suasana pengajaran
Suasana pengajaran juga merupakan faktor yang
mempengaruhi hasil belajar siswa. Suasana belajar yang
tenang, menyenangkan, dan aktif tentunya akan menjadikan
nilai lebih pada proses belajar siswa. Hal ini juga akan
berdampak pada keberhasilan siswa dalam meningkatkan
hasil belajarnya.
i) Kompetensi guru
Guru yang profesional memiliki kemampuan yang
diperlukan untuk membantu siswa dalam belajar. Guru yang
professional adalah guru yang memiliki kompetensi dalam
bidangnya dan menguasai bahan yang akan diajarkan
dengan baik. Juga mampu memilih metode pembelajaran
yang tepat agar tujuan pembelajaran tersebut dapat tercapai
dengan baik.
j) Masyarakat
Lingkungan masyarakat juga ikut berperan serta dalam
mempengaruhi kepribadian siswa, karena di dalam
masyarakat sendiri terdapat berbagai macam tingkah laku
manusia dan berbagai macam latar pendidikan. Oleh karena
itu masyarakat atau lingkungan sekitar juga ikut berperan
dalam menentukan keberhasilan belajar siswa.
30
3. Hakikat keterampilan Menulis Deskripsi
a. Menulis
1) Pengertian Menulis
Menulis dapat diartikan sebagai cara berkomunikasi
antarmanusia dengan menggunakan bahasa tulis. Tulisan atau
karangan disusun dengan menggunakan kalimat-kalimat. Seorang
penulis yang ingin menyampaikan pikiran atau gagasannya harus
memiliki kemampuan mengorganisasikan pikiran atau gagasan
tersebut dalam bentuk kalimat. Hal ini ternyata tidak mudah,
karena gagasan yang disampaikan belum tentu dapat dimengerti
oleh pembaca. Sehingga komunikasi dengan bahasa tulis
membutuhkan keterampilan untuk mengungkapkan gagasan atau
pikiran dengan kalimat kalimat yang tersusun jelas dan tepat.
Menulis ialah membuat huruf, angka, nama, dan sesuatu
tanda kebahasaan apapun dengan sesuatu alat tulis pada suatu
halaman tertentu. Kini dalam pengertian yang luas menulis
merupakan kata sepadan yang mempunyai arti yang sama seperti
mengarang. Karangan atau tulisan adalah hasil perwujudan
gagasan seseorang dalam bahasa tulis yang dapat dibaca dan
dimengerti oleh masyrakat pembaca. (Gie 2002:3)
Menulis merupakan proses bernalar, untuk mengenai suatu
topik kita harus berpikir, menghubung hubungkan berbagi fakta,
membandingkan dan sebagainya. Berpikir merupakan kegiatan
31
mental. Kegiatan ini mungkin tidak terkendali terjadi dengan
sendirinya dan tampa kesadaran. Kegiatan berpikir yang lebih
dilakukan secara sadar tersusun dalam urutan yang saling
berhubungan dengan tujuan untuk sampai pada suatu simpulan
berupa pengetahuan.
Kontos dalam (musfiroh 2005:152) menyatakan bahwa
menulis adalah aktifitas fisik-psikis yang berkaitan dengan bahasa
tulis. Amstrong dalam (musafiroh 2005:152) menyatakan bahwa
menulis adalah sesuatu yang dikontruksi.
Menulis merupakan salah satu keterampilan berbahasa yang
dipergunakan dalam komunikasi secara tidak langsung.
Keterampilan menulis tidak didapatkan secara alamiah,tetapi harus
melalui proses belajar dan berlatih. Berdasarkan sifatnya, menulis
juga merupakan keterampilan berbahasa yang produktif dan
reseptif. Dalam kegiatan menulis, penulis harus terampil
memanfaatkan grafologi, kosakata, struktur kalimat,
pengembangan paragraf, dan logika berbahasa. (wagiran dan doyin
2005:2)
Supriadi dalam (Wagiran dan Mukh Doyin 2005:4)
menyatakan menulis merupakan suatu proses kreatif yang lebih
banyak melibatkan cara berfikir divergen (menyebar) daripada
konvergen (memusat). Penulis memiliki banyak gagasan untuk
ditulisnya. Kendatipun secara teknis dan kriteria-kriteria yang
32
dapat diikutinya, tetapi wujud yang akan dihasilkan itu tergantung
terhadap kepiawaian penulis dalam mengungkapkan gagasan.
Banyak orang yang mempunyai ide-ide bagus dibenaknya sebagai
hasil pengamatan,penelitian,diskusi, atau membaca.
Menulis seperti halnya ketiga keterampilan berbahasa
lainnya merupakan suatu proses perkembangan. Menulis menuntut
pengalaman, waktu kesempatan, latihan, keterampilan-
keterampilan khusus, dan pengajaran langsung menjadi seorang
penulis, menuntut gagasan gagasan yang tersusun secara logis,
diekspresikan secara jelas, dan ditata secara menarik, selanjutnya
menuntut penelitian-penelitian yang terperinci, observasi yang
seksama, perbedaan yang tepat dalam pemilihan judul,bentuk,dan
gaya.
Menurut Suparno dan Mohamad Yunus (2007:13) menulis
dapat didefinisikan sebagai suatu kegiatan penyampaian pesan
(komunikasi)dengan menggunkan bahasa tulis sebagai alat atau
medianya. Pesan adalah muatan atau isi yang terkandung dalam
suatu tulisan. Tulisan merupakan sebuah simbol atau lambang
bahasa yang dapat dilihat dan disepakati pemakainya. Dengan
demikian, dalam komunikasi tulis paling tidak terdapat empat
unsur yang terlibat: penulis sebagai penyampai pesan (penulis),
pesan atau tulisan, saluran atau media berupa tulisan, dan pembaca
sebagai peneruma pesan.
33
Irawan (2008:14) mengemukakan bahwa menulis adalah
salah satu cara memangkas dari permukaan segala sesuatu untuk
menjelajahi atau memahami banyak hal. Menulis merupakan suatu
cara memahami dan menemukan arti hidup.
Menulis adalah sebuah aktivitas yang kompleks, bukan
hanya sekedar mengurutkan kalimat-kalimat, tetapi lebih daripada
itu. Menulis adalah proses menuangkan pikiran dan
menyampaikannya kepada khalayak. (kartono 2009:17). Sementara
Rosidi (20092) berpendapat menulis merupakan sebuah kegiatan
menuangkan pikiran, gagasan, dan perasaan dalam bentuk tulisan
yang diharapkan dapat dipahami oleh pembaca dan berfungsi
sebagai alat komunikasi secara tidak lamgsung.
Haryuniasih (2009:556) menyatakan bahwa menulis adalah
suatu kegiatan untuk menyampaikan pesan kepada orang lain
secara tidak langsung dengan menggunakan bahasa dalam bentuk
tulisan.
Berdasarkan berbagai pendapat di atasdapat disimpulkan
bahwa menulis merupakan suatu proses berpikir dan bernalar untuk
menuangkan ide atau gagasan dalam sebuah kalimat berbentuk
bahasa sehingga dapat dibaca oleh orang lain yang dapat
memahami bahasa itu. Selain itu kemampuan menulis dapat
34
dimiliki oleh siapa saja. Keterampilan menulis membutuhkan
sebuah latihan yang teratur karena keterampilan menulis tidak
datang dengan sendirinya tetapi harus melalui proses belajar dan
berlatih. Pengertian di atas sesuai dengan hadis berikut:
صلىهللاعليهوسلمأحدأكثرحديثاعىهم مامهأصحابالىثي ماكانمهعثدهللا ىي،إل
أكتةتهعمرو،فإوهكانيكتةول
"Tidak ada seorang pun dari shahabat Nabi Shallallahu 'alaihi wa
Sallam yang paling banyak (meriwayatkan) hadits dari beliau
(shallallahu 'alaihi wa Sallam) selain aku, kecuali dari Abdullah bin
Amr, karena ia dahulu menulis sedangkan aku tidak menulis." (HR.
Al-Bukhari no.113). (Ensiklopedia Hadits;Shahih al-Bukhari 1)
2) Tujuan menulis
Tujuan menulis merupakan dasar dari tujuan pengajaran
menulis. Tujuan yang diharapkan dalam pembelajaran menulis
adalah agar siswa mampu menuangkan gagasan,
pendapat,pengetahuan secara tertulis serta memiliki kegemaran
menulis. Menulis tidak hanya mengharuskan memilih suatu
pokok pembicaraan yang cocok dan sesuai, tetapi juga harus
menentukan siapa yang akan membaca tulisan tersebut apa
maksud dan tujuannya.
Semi (2007:14) menyebutkan ada lima tujuan orang
menulis adalah sebagai berikut:
35
a) Untuk menceritakan sesuatu kepada orang lain agar orang
lain atau pembaca tahu tentang apa yang dialami yang
bersangkutan.
b) Untuk memberikan petunjuk atau pengarahan.
c) Untuk menjelaskan sesuatu agar pembaca menjadi paham,
pengetahuan bertambah, dan dapat bertindak lebih baik
pada masa yang akan datang.
d) Untuk meyakinkan orang lain tentang pendapat atau
pandangan mengenai sesuatu.
e) Untuk merangkum.
Rosidi (2009:5) mengemukakan tujuan menulis itu
bermacam-macam, bergantung pada ragam penulisan. Secara
umum, tujuan menulis dapat diaketgorikan diantaranya ; a)
Memberitahukan atau menjelaskan; b) Meyakinkan atau mendesak;
c) Menceritakan sesuatu; d) Mempengaruhi pembaca; e)
Menggambarkan sesuatu.
Ditinjau dari sudut kepentingan pengarang, menulis memiliki
beberapa tujuan, yaitu sebagai berikut. a) Tujuan penugasan; b)
Tujuan estetis; c) Tujuan penerangan; d) Tujuan pernyataan diri; e)
Tujuan kreatif; f) Tujuan konsumtif.
Berdasarkan berbagai pendapat tentang tujuan menulis dapat
disimpulkan bahwa tujuan menulis mulai dari memberikan
informasi atau keterangan kepada pembaca, mempengaruhi
36
pembaca, meyakinkan para pembaca akan kebenaran gagasan yang
diutarakan, untuk merangkum sampai ingin menjadi populer.
Selain itu tujuan menulis juga dapat memberikan arahan,
menjelaskan sesuatu yang berlangsung disuatu tempat pada suatu
waktu dan memberikan hiburan kepada pembaca.
3) Manfaat menulis
Menulis merupakan suatu keterampilan berbahasa. Terdapat
banyak sekali manfaat menulis atau keuntungan yang diperoleh
dari kegiatan menulis. Danial (2008:4) berpendapat bahwa ada
empat tujuan menulis yaitu :
a) Dengan menulis dapat menuangkan gagasan, ide atau nilai
dengan lebih leluasa dan terkontrol. Leluasa karna kita bisa
menggali gagasan, lengkap dengan data dan kutipan
pendukung. Gagasan juga trrkontrol, karena sebelum tulisan
termuat dan tersebar dapat dilakukan proses editting
(perbaikan).
b) Dengan tulisan sebuah gagasan menjadi lebih luas. Yang
dimaksud adalah tulisan yang disebar luaskan, baik melalui
media cetak,buku, atau selebaran internet.
c) Gagasan yang kita tulis dan tersebar akan terdokumentasi
cukup lama.
37
d) Menulis bisa melakukan banyak hal. Misalnya untuk
membuat proposal, menulis laporan, menulis hak wajib
dimedia dan lain lainnya.
Terdapat banyak manfaat menulis bagi pengembangan diri
baik intelektual mental maupun sosial. Manfaat menulis pun
bisa dirasakan oleh diri sendiri maupun orang lain. Jadi dapat
disimpulkan bahwa manfaat menulis yaitu:
a) Dapat mengembangkan daya inisiatif dan kreativitas.
b) Menulis dapat melatih penulis memecahkan masalah
c) Menulis menuntut penulis agar terus belajar secara aktif.
Penulis menjadi terbiasa berpikir dan berbahasa secara
tertib dan teratur. Dengan menulis yang merupakan alat
komunikasi tidak langsung dapat mengenali kemampuan dan
potensi diri yang dimiliki, dapat mengembangkan gagasan,
membiasakan berpikir sistematis serta berbahasa secara tertib,
senantiasa bertambah daya pikirnya, daya imajinasi bahkan
tingkat kecerdasaan pun bertambah karena menulis dapat
memperluas wawasan dan pengetahuan.
b. Deskripsi
1) Pengertian Deskripsi
Deskripsi merupakan suatu jenis tulisan yang berkaitan
dengan suatu penulis untuk memberikan perincian objek yang
38
digambarkan. Menurut Keraf (1981:93) dalam (Aliffia Rosi
Devitasari , Skripsi, 2014, 15)
Kata deskripsi berasal dari bahasa latin describe yang
berarti menulis tentang atau membeberkan suatu hal.
Sebaliknya kata deskripsi dapat diterjemahkan menjadi
pemerian, yang berasal dari kata peri-memerikan yang berarti
melukiskan suatu hal.
Berdasarkan uraian tersebut, Keraf (1981:93)
berpendapat bahwa deskripsi merupakan sebuah bentuk tulisan
yang bertalian dengan usahaa para penulis untuk membeberkan
perincian dari objek yang sedang dibicarakan.
Berkaitan dengan itu, Kurniasari (2014:141)
menjelaskan bahwa deskripsi berisi mengenai pengalaman
yang digambarkan secara jelas. Pengalaman tersebut bisa
dalam bentuk suatu objek. Ketika membaca dan
mendengar,seolah pembaca atau pendengar merasakan sendiri
seperti melihat, mendengar dan menyentuh.
Pernyataan di atasdapat disimpulkan bahwa deskripsi
merupakan sebuah tulisan yang memaparkan objek yang
berhubungan dengan penginderaan. Hal tersebut dipertegas
oleh parera (1987:5), bahwa deskripsi adalah suatu bentuk
karangan yang hidup dan berpengaruh. Karangan ini
39
berhubungan dengan pengalaman pancaindera seperti
penglihatan, pendengaran, perabaan, penciuman, dan perasaan.
Sujanto (1998:11), menjelaskan bahwa deskripsi
merupakan paparan tentang resepsi yang ditangkap oleh
pancaindera. Kita melihat, mendengar, mencium, dan merasa
melalui alat-alat indra manusia, dan dengan pancaindra itu agar
dapat dihayati oleh orang lain.
2) Ciri ciri paragraf deskripsi
Kurniasari (2014:141), ciri-ciri paragraf deskripsi
sebagai berikut:
a) Isinya menggambarkan suatu benda,tempat, makhluk
hidup,atau suasana tertentu.
b) Penggambaran yang dilakukan dengan menggunakan
pancaindera yang digunakan diantaranya indra,
penglihatan, indera pendengaran, indera penciuman,
indera pengecapan, atau indera perabaan.
c) Tujuan membaca paragraf deskripsi, yakni seolah olah
orang yang mebaca atau diceritakan ikut merasakan dan
melihat sendiri objek yang dimaksud.
3) Pola pengembanan paragraf
Kurniasari (2014:142),mengemukakan pola
pengembangan paragraf deskripsi terbagi menjadi dua pola
yakni sebagai berikut.
40
a) Pola subjektif
Pola subjektif yakni pola yang digunakan untuk
menggambarkan objek yang di maksud namun dengan
cara penggambaran yang disertai dengan opini dari
penulis.
b) Pola objektif
Pola objektif yakni pola pengembangan paragraf deskripsi
yang penggambarannya tidak di sertai dengan opini atau
pendapat dari penulis.hasil penggambaran yang di dapat
pun bersifat objektif, sesuai dengan objek yang
digambarkan, tanpa sedikitpun menggunakan opini.
4) Pola penyajian deskripsi
Keraf ( 1981: 138-141), pola urutan penyajian deskripsi
mencakup persoalan-persoalan tentang suatu hal dapat
dipandang. Bagaimana tempat itu dapat dilihat dari titik
pandang sebagai berikut:
c. Keterampilan menulis Deskripsi
Di dalam bahasa ada 4 aspek keterampilan bahasa. Empat
keterampilan tersebut adalah keterampilan Menyimak (listening
skills), keterampilan berbicara (speaking skills), keterampilan
membaca (reading skills), keterampilaln menulis (writing skill)
(Daeng nurjamal,dkk.2011:2). Keempat keterampilan berbahasa
tersebut pada kenyataanya berkaitan erat satu sama lain.
41
Keterampilan berbahasa disebut juga keterampilan berkomunikasi,
karena bahasa merupakan alat untuk berkomunikasi.
Zulkifli (2012:24) berpendapat bahwa menulis berartu
mengungkapkan buah pikiran, perasaan, pengalaman, dan hal lain
melalui tulisan. Tarigan Zamzani, 1996:77) menulis adalah
melukiskan lambang-lambang grafis yang menggambarkan suatu
bahasa yang dipahami oleh seseorang. Menulis tidak ada
hubungannya dengan bakat, menulis bisa dikatakan mudah dan bisa
dikatakan sulit. Menurut Asul wiyanto ( 2004:7) sebagai
keterampilan, sama seperti keterampilan yang lain, untuk bisa
menulis dengan baik harus melalui belajar dan berlatih.
Berdasarkan pemaparan diatas, dapat disimpulkan bahwa
keterampilan aktivitas pengekspresian ide, pikiran, dan perasaan
yang dipahami kedalam bahasa tulisan.
4. Hakikat Pembelajaran Bahasa Indonesia
a. Konsep pembelajaran bahasa Indonesia
Secara tekhnis bahasa adalah seperangkat ujaran yang
memiliki arti atau makna yang dihasilkan darialat ucap. Pengertian
secara praktis, bahasa merupakan alat komunikasi antara anggota
masyarkat yang berupa sistem lambang bunyi yang bermakna.
Sehingga dapat dikatakan bahwa bahasa memiliki dua aspek yaitu
system (lambang) bunyi dan makna.
42
Pembelajaran adalah Proses, cara menjadikan orang atau
makhluk hidup belajar. Sedangkan belajar adalah berusaha
memperoleh kepandaian atau ilmu, berusaha tingkah laku atau
tanggapan yang disebabkan oleh pengalaman (KBBI,1996:4).
Sedangkan menurut Tarigan (2002:4,23) , pembelajaran adalah
pengalaman belajar yang dialami siswa dalam proses mencapai
tujuan khusus pembelajaran ( Syamsiyah,Nur 2016:11-12)
Pembelajaran Bahasa Indonesia, terutama disekolah dasar
tidak akan terlepas dari empat keterampilan berbahasa, yaitu
menyimak, berbicara, membaca, menulis. kemampuan berbahas
bagi manusia sangat diperlukan. Sebagai makhluk sosial, manusia
berinteraksi, berinteraksi dengan orang lain dengan menggunakan
bahasa sebagai media. Baik berkomunikasi menggunakan bahasa
lisan, juga berkomunikasi menggunakan bahasa tulis. Penggunaan
bahasa dalam berinteraksi dapat dibedakan menjadi dua, yakni
lisan dan tulisan. Agar individu dapat menggunakan bahasa dalam
suatu interaksi, maka ia harus memiliki suatu keterampilan
berbahasa.
b. Ruang Lingkup Pembelajaran Bahasa Indonesia.
Sesuai dengan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
(KTSP) saat ini, pembelajaran bahasa Indonesia pada jenjang
SD/MI, mencakup komponen kemampuan berbahasa dan
kemampuan bersastra , meliputi Empat aspek yaitu:
43
1) Mendengarkan (menyimak)
2) Berbicara
3) Membaca
4) Menulis
Kemampuan bersastra disekolah Dasar bersifat apresiatif.
Karna dengan sastra dapat menanamkan rasa peka terhadap
kehidupan, mengajarkan siswa bagaimana menghargai orang lain,
mengerti hidup, dan belajar bagaimana menghadapi berbagai
persoalan (Zulaela, 2013: 5)
c. Tujuan Pembelajaran Bahasa Indonesia
Tujuan pelajaran bahasa Indonesia di SD antara lain:
Bertujuan agar siswa mampu menikmati dan memanfaatkan
karya sastra untuk mengembangkan kepribadian, memperluas
wawasan kehidupan, serta meningkatkan pengetahuan dan
kemampuan bahasa. Adapun tujuan khusus pengajaran bahasa
Indonesia, antara lain agar siswa memiliki kegemaran membaca,
meningkatkan karya sastra untuk meningkatkan keprbadian,
mempertajam kepekaan,perasaan, dan memperluas wawasan
kehidupan. Pengajaran bahasa indonesia juga dimaksudkan untuk
melatih keterampilan mendengar, berbicara, membaca, dan menulis
yang masing-masing erat hubungannya. Pada hakikatnya,
pembelajaran bahasa Indonesia diarahkan untuk meningkatkan
44
kemampuan siswa dalam berkomunikasi dengan bahasa indonesia
yang baik secara lisan maupun tulis.
Menurut Webber dalam Solahuddin (2007) mengeraikan
bahwa bahasa mempunyai tiga fungsi utama yaitu :
1) Deskriptif
Deskriptif Bahasa adalah untuk menyampaikan informasi
faktual.
2) Ekspresif
Fungsi ekspresif adalah memberi informasi mengenai pembaca
itu sendiri, mengenai perasaan-perasaannya, kesenangannya,
prasakanya dan pengalaman-pengalamnnya yang telah lewat.
3) Sosial
Fungsi sosial bahasa adalah melestarikan hubugan-hubungan
sosial antar manusia.
d. Kajian materi penelitian
1) Standar Kompetensi Dan Kompetensi Dasar Bahasa Indonesia
Kelas II
Tabel 2.1 SK,KD dan Indikator Bahasa Indonesia
Standar Kompetensi Kompetensi
Dasar
Indikator
Menulis
6 Menulis
permulaan
dengan
mendeskripsikan
benda di sekitar
dan menyalin
puisi.
6.1
Mendeskripsikan
tumbuhan atau
binatang di
sekitar secara
sederhana
dengan bahasa
tulis.
6.1.1 Menyebutkan nama
binatang. Menyebutkan ciri-
ciri binatang.
6.1.2 Menuliskan kalimat
deskripsi dengan benar.
6.1.3 Membacakan hasil
tulisan deskripsi di depan
kelas.
45
6.1.4 menuliskan ciri-ciri
tumbuhan atau binatang yang
diamati dengan bahasa yang
baik dan benar
2) Materi Penelitian
mendeskripsikan binatang atau tumbuhan dengan
bahasa tulis • menuliskan nama nama binatang atau tumbuhan sesuai ciri yang disebutkan • menulis ciri ciri binatang atau tumbuhan tertentu
anak yang pandai selalu cermat dapat cepat menjelaskan ciri tanaman kamu tentu juga begitu bukan untuk menyebutkan ciri ciri tanaman kamu dapat melakukan pengamatan amati daunnya batangnya buahnya bunganya gunanya dan sebagainya ayo kita coba contoh
nama tumbuhan rumput jepang ciri ciri warna daunnya hijau banyak tumbuh di taman digunakan untuk penghias
46
Gambar 2.2 Materi Menulis Deskripsi Kelas II (BSE, Suyatno , 2008: 93.)
5. Hakikat Media kartu kata bergambar
a. Pengertian media
Media pembelajaran mempunyai perananan yang penting
dalam proses kegiatan belajar mengajar. Dengan adanya media
proses kegiatan belajar mengajar akan semakin dirasakan
manfaatnya. Penggunaan media diharapkan akan menimbulkan
dampak positif seperti timbulnya proses pembelajaran yang lebih
kondusif, terjadi umpan balik dalam proses belajar mengajar, dan
mencapai hasil yang optimal. Berbicara mengenai media akan
dibatasi kearah yang relevan dengan pembelajaran yaitu media
pembelajaran.
Kata media berasal dari bahasa latin yaitu jamak dari kata
medium yang secara harfiah berarti perantara atau pengantar.
Media adalah segala sesuatu yang dapat menyalurkan informasi
dari sumber kepada penerima ( Hairudin, 2008:7). Gagne
berpendapat media adalah berbagai jenis komponen dalam
lingkungan siswa yang dapat merangsang untuk belajar (Cece
wijaya, dkk.1991:137). Sedangkan pembelajaran adalah proses,
cara, perbuatan yang menjadikan orang atau makhluk hidup belajar
(Kamus Besar Bahasa Indonesia, 2005:17). Jadi, media
pembelajaran adalah media yang digunakan pada proses
pembelajaran sebagai penyalur pesan antara guru dan siswa agar
tujuan pengajaran tercapai. “dalam depdiknas(2003) juga
47
dinyatakan bahwa media pembelajaran adalah media pendidikan
yang secra khusus digunakan untuk mencapai tujuan pembelajaran,
tertentu yang sudah dirumuskan (hairudin, 2008:7).
Kehadiran media pembelajaran dalam proses pengajaran
diharapkan dapat menyentuh aspek aspek psikologis sehingga
terjadi proses belajar mengajar dalam diri siswa tersebut. Seperti
pendapat sadiman (Dadan Djuanda, 2006:202), media
pembelajaran adalah” segala sesuatu yang dapat digunakan untuk
menyalurkan pesan dari pengirim ke penerima sehingga dapat
merangsang pikiran, perasaan,serta perhatian siswa agar proses
belajar terjadi.”
Jadi, dari pendapat di atasdapat disimpulkan bahwa media
pembelajaran merupakan suatu bentuk peralatan, metode, atau
tekhnik yang digunakan menyalurkan pesan, membantu
mempertegas bahan pelajaran, sehingga dapat merangsang pikiran,
perasaan, perhatian dan minat siswa dalam proses belajar. Dalam
hal ini penerimaan pesan adalah siswa. Jadi sebaiknya dalam
pembelajaran menulis deskripsi tidak lepas dari penggunaan media.
1) Fungsi media pembelajaran
Media pembelajaran sebenarnya alat bantu yang berguna
bagi pendidik dalam membantu tugas kependidikannya. Secara
umum, media pembelajaran berfungsi mengarahkan siswa untuk
memperoleh berbagai pengalaman belajar. Pengalaman belajar
48
tergantung adanya interaksi siswa dengan media. Dengan
menggunakan media yang tepat dan sesuai dengan tujuan
pembelajaran, tentunya akan mempertinggi hasil belajar. Alasan
ini sejalan dengan teori “cone experience” yang dikemukakan
oleh Edgare Dale, yang menjadi pokok penggunaan media
dalam pembelajaran. (Dina Indriana,2011:24)
Gambar 2.2 Kerucut pengalaman Edgare Dale
Inti dari teori tersebut adalah pengetahuan akan semakin
abstrak apabila pesan hanya disampaikan menggunakan kata
verbal. Siswa akan memahami pengetahuan dalam bentuk
49
kata,tanpa mengetahui apa yang terkandung dalam pengetahuan
tersebut. Sebaliknya,semakin ke bawah dalam gambar di atas,
siswa akan semakin konkret dan tidak salah persepsi.
Jadi, agar siswa memiliki pengalaman yang konkret salah
satunya adalah penggunaan media pembelajaran dalam proses
belajar mengajar. Siswa sekolah dasar masih sebatas pada
pemikiran yang konkret.
Dalam tahap perkembangan pikiran menurut piage yaitu
tahap sensomotorik (0-2:0 th), tahap praoperasional formal (2:1-
7:0 th), tahap operasional konkret (7:1-11:0 th), dan tahap
operasional formal (11:1-15:0 th). Siswa kelas 1 SD rata-rata
berumur 7 dan 8 tahun. Ini berarti pada tahap operasional
konkret, segala tindakanya di dasarkan pada hal hal yang
konkret. Di sinilah media pembelajaran berperan yaitu dapat
mengkonkretkan hal hal yang bersifat abstrak.
Menurut Kemp dan Dayton (Dina Indriana, 2011:48),
media dalam pembelajaran memiliki manfaat antara lain:
a) Penyampaian pesan pembelajaran dapat lebih mencapai
standar.
b) Pembelajaran menjadi lebih menarik.
c) Pembelajaran menjadi lebih interaktif.
d) Dengan menerapkan teori belajar, waktu pembelajaran
dapat dipersingkat.
50
e) Kualitas pembelajaran dapat ditingkatkan.
f) Proses pembelajaran dapat berlangsung kapan dan di mana
pun diperlukan.
g) Sikap positif siswa terhadap materi pembelajaran serta
proses pembelajaran dapat ditingkatkan.
h) Peran guru berubah ke arah yang lebih positif.
Sedangkan menurut kaufman(Hairuddin, 2008:7), bahwa
media pembelajaran khususnya media visual memiliki empat
fungsi yaitu fungsi atensi, fungsi afektif, fungsi kognitif, dan
fungsi kompensatoris.
Fungsi atensi adalah fungsi di mana media dapat menarik
atau mengarahkan perhatian siswa agar berkonsentrasi pada isi
pembelajaran yang terkandung di dalamnya. Fungsi efektif
adalah fungsi di mana media dapat menciptakan rasa senang
atau kenikmatan siswa terhadap isi pembelajaran. Fungsi
kognitif adalah fungsi dimana media dapat mempermuda siswa
dalam memahami pesan atau informasi yang disampaikan
dalam pembelajaran. Dan fungsi kompensatoris adalah fungsi
dimana media dapat mengakomodasikan siswa yang lemah
dalam menerima isi pembelajaran.
Jika fungsi dari media di atasdikaitkan dalam pembelajaran,
tentunya akan terlihat bahwa medialah yang digunakan guru
sebagai penjelas, media yang dapat memunculkan suatu
51
permasalahan yang nantinya akan dikaji siswa lebih lanjut dan
media merupakan sumber belajar bagi siswa. Selain itu, sudah
selayaknya jika media tidak hanya dipandang sebagai alat
bantu bagi guru mengajar namun sebagai alat penyalur pesan
dari pemberi pesan.
Sebagai pembawa pesan, media juga tidak hanya berguna
bagi guru tapi dapat pula digunakan siswa. Oleh karena itu
guru sebagai penyalur pesan dan penyaji dalam hal-hal tertentu
hendaknya dapat menyampaikan informasi kepada siswa secara
baik.
2) Jenis dan klasifikasi media pembelajaran.
Media pembelajaran merupakan komponen instruksional
yang meliputi pesan, teknik latar, dan peralatan. Dengan
masuknya berbagai pengaruh kedalam dunia pendidikan ini,
laju perkembangan teknologi yang semakin maju, media
pembelajaran tampil dalam berbagai jenis sesuai kemampuan
masing-masing. Dari sinilah timbul klasifikasi dan
pengelompokan media pembelajaran. Menurut Rudy Brezt
(Dina Indriana,2011:55), media pengajaran itu mempunyai
lima bentuk dasar informasi yaitu suara, gambar, cetakan,
grafik, garis, dan gerakan. Menurut Hastuti (Dadan
Djuanda,2006:103),media pembelajaran dapat dibedakan
menjadi dua macam, yaitu media visual yang tidak
52
diproyeksikan dan media visual yang diproyeksikan. Contoh
media visual yang tidak diproyeksikan yaitu :
a) gambar diam seperti foto, gambar dari majalah, lukisan.
b) Gambar seri
c) Wall chart seperti gambar, denah atau bagan yang biasa
digantungkan di dinding
d) Flash chard berisi kata-kata dan gambar untuk
mengembangkan kosa kata.
Sedangkan klasifikasi media melalui bentuk dan cara
penyajiannya, maka format klasifikasi media pengajaran secara
umum adalah:
a) Media visual yang meliputi media grafis, bahan cetak, dan
gambar diam.
b) Media proyeksi diam yang meliputi OHP/OHT, opaque
projector, slide, dan filmstrip.
c) Media audio yang meliputi media radio, media alat perekam
pita magnetik
d) Media audio visual diam yang meliputi media sound slide
(slide suara ),film strip bersuara, dan halaman bersuara.
e) Media film, televisi, dan multimedia.
Berdasarkan beberapa klasifikasi di atasmaka dapat
disimpulkan bahwa media pembelajaran bermacam-macam,
yaitu media berupa gambar, media berupa gerak, media berupa
53
tulisan, dan media berupa suara. Media yang banyak dikenal
orang adalah media audio, visual, dan audio visual. Karena
media bermacam-macam, sebagai seorang pendidik harus
memilih media yang tepat untuk anak didiknya yang harus
sesuai dengan tujuan dan materi pembelajaran.
3) Kriteria pemilihan media
Menentukan dan memilih media yang terbaik dalam
proses belajar dan mengajar merupakan sesuatu yang penting.
Namun hal ini kadang membingungkan bagi para pendidik.
Tetapi disisi lain juga merupakan moment untuk penilaian
kreatifitas mereka. Mc.M.Connel (Dina Indriani,2011:7)
menyatakan dengan tegas agar menggunakan media yang
memiliki kesesuaian dengan kebutuhan belajar. Dengan
demikian, secara sederhana media apapun dapat digunakan
dengan kebutuhan belajar. Dengan demikian, secara sederhana
media apapun dapat digunakan dalam pembelajaran sesuai
dengan tujuan pembelajaran tersebut.
Sudjana (Dadan Djuanda, 2006: 103) mengemukakan
beberapa kriteria dalam memilih media pembelajaran, sebagai
berikut:
a) Ketepatan dengan tujuan pembelajaran.
b) Dukungan terhadap isi bahan pembelajaran. Adanya media
pembelajaran akan mudah dipahami siswa.
54
c) Media yang digunakan mudah diperoleh, murah, sederhana
dan praktis penggunaanya.
d) Keterampilan guru dalam menggunakan media dalam proses
pembelajaran.
e) Tersedia waktu untuk menggunakannya, sehingga media
tersebut dapat bermanfaat bagi siswa selama pembelajaran
berlangsung.
f) Sesuai dengan taraf berfikir siswa.
Hafni (Hairudin, 2008:7) mengemukakan bahwa media
yang akan dipilih hendaknya memiliki karakteristik yaitu
relevan dengan tujuan, sederhana, esensial, menarik dan
menantang. Jadi secara umum kriteria pemilihan media
pembelajaran dapat dikelompokkan :
a) Kesesuaian dengan tujuan pengajaran
b) Kesesuaian dengan materi yang diajarkan.
c) Kesesuaian dengan faslitas pendukung, kondisi lingkungan
dan waktu,
d) Kesesuaian dengan karakteristik siswa
e) Kesesuaian dengan gaya belajar siswa
b. Kartu Kata Bergambar
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia kartu adalah kertas
tebal berbentuk persegi panjang. Sedangkan kata adalah unsur
bahasa yang diucapkan atau dituliskan yang merupakan
55
perwujudan kesatuan perasaan dan pikiran yang dapat digunakan
dalam berbahasa.
Gambar merupakan media yang paling umum dipakai.
Gambarmerupakan bahasa yang umum, yang dapat dimengerti dan
dinikmati dimana-mana. Gambar memiliki beberapa kelebihan,
antara lain:
1) Gambar dapat mengatasi batasan ruang dan waktu, tidak
semua benda, objek,dan peristiwa dapat dibawa kekelas dan
tidak selalu bisa dapat melihat objek atau peristiwa tertentu.
2) Gambar dapat mengatasi keterbatasan pengamatan kita.
3) Harga relative murah, gampang didapat dan bersifat konkret
sehingga berbagai macam persepsi tentang sesuatu dapat
dilihat didalam gambar.
Jadi kartu kata bergambar adalah kartu yang berisi kata kata
yang terdapat gambar didalamnya.
Kartu kata bergambar ini akan menjadi media yang nantinya
pada saat pembelajan, siswa akan menemui macam-macam kartu
yang berbeda tulisan dan gambarnya yang dapat divariasikan
dengan kartu kalimat dan kartu huruf.
Adapun kelebihan dalam kartu kata bergambar adalah (Dina
Indriana,2011:69),yaitu:
56
1) Mudah dibawa kemana-mana
2) Praktis dalam membuat dan menggunakannya, sehingga
kapanpun anak didik bisa belajar dengan baik menggunakan
media ini.
3) Gampang diingat oleh peserta didik, karena media ini sangat
menarik perhatian.
4) Pada saat pembelajaran media ini dapat digunakan dalam
metode permainan.
c. Kelebihan dan kekurangan Media Kartu Kata Bergambar
1) Kelebihan Media Kartu Kata Bergambar
Menurut dalam jurnal media kartu kata bergambar memiliki
kelebihan yang dapat dilihat dari sisi fisik dan dapat dilihat dari
segi lainnya. Diantaranya kelebihan yang dilihat dari segi
fisiknya antara lain :
a) Mudah dibawa (praktis)
b) Mudah dalam penyajiannya;
c) Mudah dibuat;
d) Mudah disimpan, karna ukurannya yang tidak memerlukan
tempat yang besar;
e) Cocok digunakan untuk kelompok yang besar dan kecil;
f) Dapat melibatkan semua siswa dan penyajiannya.
57
Selain kelebihan-kelebihan yang dilihat dari segi fisik media
kartu kata bergambar juga mempunyai kelebihan-kelebihan
lain, yaitu :
a) Dapat dijadikan sebagai media yang menyenangkan;
b) Meningkatkan interaksi antar siswa sehingga dapat
meningkatkan kemampuan menulis siswa,
c) Merangsang kemampuan berpikir siswa
d) Meningkatkan motivasi belajar siswa
e) Menjadikan pembelajaran yang lebih.
2) Kekurangan
Seperti yang dijelaskan di atas, media kartu kata bergambar
memiliki beberapa kekurangan, antara lain:
a) Mudah rusak
b) Bentuknya relatif tidak menarik
c) Hanya berbentuk visual saja, tidak ada audionya,
d) Cepat membosankan jika metode pengajaran kurang
menarik.
58
B. KAJIAN PUSTAKA
Penelitian relevan yang penulis temui terhadap pembahasan ini adalah:
1. Yuliarti Retriana jurusan pendidikan Pra Sekolah dan Sekolah Dasar,
Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas Ilmu
Pendidikan Universitas Negeri Yogyakarta, Pada Tahun 2014
melakukan Penelitian Tentang : Upaya Meningkatkan Keterampilan
Menulis Deskripsi Melalui Media Gambar Tunggal Pada Kelas IIB SD
Negeri Sewon Kabupaten Bantul’. Kesimpulan dari Penelitiannya
adalah
2. Jurnal penelitian Meha Nehru, dan hengelina, guru di dwi matra
Jakarta, melakukan penelitian tentang”Pengaruh penggunaan Media
kartu kata bergambar terhadap kemampuan membaca permulaan anak
usia 5-6 tahun di Bimba Auieo Unit alinda bekasi”, kesimpulan dari
penelitiannya bahwa penggunaan media kartu kata bergambar dapat
meningkatkan hasil membaca permulaan anak usia 5-6 tahun di Bimba
Aiueo unit alinda bekasi, Hal ini terlihat dari hasil setiap siklusnya yang
menunjukkan ada peningkatan dalam hasil belajar yang dibuktikan
semakin meningkat signifikan sebesar 38,3% terhadap kemampuan
membaca permulaan siswa kelas B Bimba AIUEO Unit Alinda Bekasi
Utara. Kemampuan membaca permulaan siswa yang diberi stimulasi
membaca (mean skor = 47,80) lebih tinggi dibandingkan siswa yang
tidak menerima stimulasi membaca (mean skor = 41,67).
59
3. Jurnal penelitian sukaesi yanti, dan lely halimah, melakukan penelitian
tentang “Metode bermain kartu kata bergambar untuk meningkatkan
kemampuan pra pembaca pada anak taman kanak-kanak di Garut”
Kesimpulan hasil penelitian ini yaitu 1) penerapan metode Bermain
Kartu Kata Bergambar dalam proses aktivitas kegiatan pra membaca
anak dilakukan melalui tahap persiapan, pelaksanaan, dan evaluasi:
peningkatan proses aktivitas kegiatan pra membaca anak pada siklus I
66,7%, pada siklus II tetap pada 66,7%, dan pada siklus III meningkat
menjadi 85%. 2) penerapan metode Bermain Kartu Kata Bergambar
dapat mengembangkan kemampuan pra membaca anak: peningkatan
kemampuan pra membaca anak pada siklus I 60%, pada siklus II
meningkat menjadi 63,3%, dan pada siklus III meningkat menjadi 85%.
60
BAB III
PELAKSANAAN PENELITIAN
B. SUBJEK PENELITIAN
1. Gambaran Umum MIS Ma’arif Pranten Seloprojo
Profil MIS Ma’arif Pranten Seloprojo
MIS Ma’arif Pranten Seloprojo, merupakan salah satu MI yang
bernaung di bawah Kementrian Agama. Madrasah yang berlokasi di
Dusun Pranten, Desa Seloprojo, Kecamatan Ngablak, Kabupaten
Magelang ini memulai pembangunan madrasah pada tanggal 01 Mei
1984 di atas tanah wakaf seluas 634 m². Kemudian pada tahun 1968
baru mulai beroperasi sebagai lembaga pendidikan Islam di desa
seloprojo. Untuk lebih jelasnya di bawah ini profil MI
PROFIL MADRASAH
1. Nama Madrasah : MIS Ma’arif Pranten Seloprojo
2. Alamat Madrasah : Dusun Pranten. Desa Seloprojo
3. Kecamatan : Ngablak
4. Kabupaten : Magelang
5. Nama dan alamat yayasan: Kementeian Agama
6. NSS/NSM : 60711277
7. Jenjang Akreditasi : B
8. Tahun Didirikan : 1984
9. Tahun Beroperasi : 1984
61
10. Status Tanah :
a. Surat kepemilikan tanah :
b. Luas tanah
11. Status Bangunan
a. Surat ijin bangunan
b. Luas bangunan : 634 m²
2. Visi dan Misi MIS Ma’arif Pranten Seloprojo
a. Visi Madrasah
Terwujudnya peserta didik yang religius, disiplin, dan mempunyai
kepedulian sosial.
b. Misi Madrasah
1. Mewujudkan pembelajaran PAIKEM dan mampu
mengaktualisasikan ajaran agama
2. Mewujudkan pembentukan karakter yang tertib dan patuh
terhadap norma.
3. Mewujudkan pembentukan karakter yang suka menolong
terhadap sesama.
c. Tujuan Madrasah
1. Meningkatnya nilai akhir dari rata-rata 6.50 menjadi 7.0
2. Seluruh peserta didik sadar untuk menjalankan sholat 5 waktu
dalam kehidupan sehari-hari.
3. Peserta didik termotivasi untuk berinfaq.
62
4. Mengembangkan kedisiplinan dari seluruh komponen sekolah
(stakeholder) untuk membentuk kepribadian yang tangguh dan
kokoh sebagai dasar dalam setiap aktivitas serta sebagai aset
sekolah.
5. Membiasakan sekurang-kurangnya 100% siswa terbiasa sholat
berjamaah di madrasah dan 50% di rumah
6. Tertanamnya jiwa dan sikap kedisiplinan pada peserta didik.
7. Peserta didik terbiasa menghargai dan menghormati kepada
sesama warga madrasah.
3. Data Personalia
Total tenaga pendidik di MIS Ma’arif Pranten ada 7 orang yang
terdiri dari 4 guru sertifikasi ( 1 PNS dan 3 Sertifikasi Non PNS) dan 2
Guru Honorer, 1 Guru pembantu.
Tabel 3.1 Data Nama-nama Guru MIS Ma’arif Pranten Seloprojo
No Nama Guru Pendidikan
terakhir
1. Nasrudin S.Pd.I Kepala Madrasah
dan Guru Kelas II
S1
2. Novita S.Pd.I Guru Kelas I S1
3. Suryati S.Pd.I Guru Kelas III S1
4. Heri Widiyanto S.Pd.I Guru Kelas IV S1
5. Solikin S.Pd.I Guru Kelas V S1
6. Siti Mufidah S.Pd.I Guru kelas VI S1
7. Siti Nurkolipah Guru Pembantu
63
4. Data Siswa
MIS Ma’arif Pranten Seloprojo merupakan MI yang sudah
cukup lama berdiri. Sejak awal lembaga pendidikan ini berdiri
perkembangan siswa yang menempuh pendidikan di MIS Ma’arif
Pranten ini terbilang berada ditingkatan naik turun. Kebanyakan siswa
merupakan anak-anak yang tinggal di sekitar madrasah yang berada di
dusun tersebut. Karena disetiap dusun sudah ada lembaga yang berdiri.
Pada tahun pelajaran 2018/2019 lembaga pendidikan di MIS Ma’arif
Pranten mengalami penurunan, akan tetapi kualitas pendidikan di
lembaga pendidikan ini tidak kalah dengan tingkat sekolah yang lain.
Pada tahun pelajaran ini hanya terdapat 70 siswa. Yang terdiri dari 29
siswa perempuan dan 41 siswa laki-laki.
Tabel 3.2 jumlah siswa keseluruhan MIS Ma’arif Pranten
seloprojo Tahun 2018/2019
No Kelas Jumlah siswa
1. I 12
2. II 20
3. III 10
4. IV 12
5. V 13
6. VI 8
64
Tabel 3.3 Nama siswa kelas II MIS Ma’arif Pranten Seloprojo
No Nama siswa Jenis kelamin
Laki-laki Perempuan
1. AZ
2. AP
3. AD
4. BRFD
5. CA
6. DB
7. MDM
8. MIZ
9. NA
10. NAS
11. NR
12. RIY
13. RDS
14. RK
15. SP
16. SBP
17. YM
18. YS
19. ZNH
20. ZIN
Jumlah 12 8
65
5. Sarana Dan Prasarana Madrasah.
Sarana dan Prasarana di MIS Ma’arif Pranten desa seloprojo
Kec. Ngablak, Kab Magelang dapat ditampilkan dalam tabel
Tabel 3.4 Sarana dan Prasarana MIS Ma’arif Pranten Seloprojo
No. Nama Ada/tidak
ada
Jumlah Kondisi
1. Ruang Kelas/teori Ada 6 kelas Baik
2. Ruang Kepala
Madrasah
Ada 1 Baik
3. Ruang Wakil Kepala
Madrasah
Tidak Ada - -
4. Ruang Tata Usaha Belum Ada - -
5. Ruang Perpustakaan Ada 1 Baik
6. Ruang Aula Belum ada - -
7. Gudang Ada 1 Baik
8. Ruang Guru Ada 1 Baik
9. Kamar Mandi/ MCK Ada 3 Baik
10. Kantin madrasah Tidak ada - -
11. Tempat parkir Ada 1 Baik
12. White board Ada - -
13. Black board ada 6 Baik
14. LCD Proyektor Ada 1 Baik
15. Sound system 1 set Baik
16. Perangkat olahraga/
atletik
Ada 1 set Baik
17. Lapangan upacara/
olahraga
Ada 1 Baik
66
18. Perangkat pramuka Ada 1 Baik
19. Laboratorium IPA Ada 1 Baik
20. LAB Bahasa Belum ada - -
21. Musholla/ tempat
ibadah
Belum ada - -
22. Papan informasi/
mading
Ada 1 Baik
6. Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan 2 kali pertemuan (2 siklus) di MIS
Ma’arif Pranten Seloprojo Kec. Ngablak, Kab Magelang. Pelaksanaan
penelitian ini disesuaikan dengan mata pelajaran tematik pada jam
pelajaran Bahasa Indonesia kelas II MIS Ma’arif Pranten Seloprojo
Tabel 3.5 jadwal pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas
No Siklus Pelaksanaan Penelitian
1. Pra siklus 3 Mei 2019
2. Siklus I 9 mei 2019
3. Siklus II 23 mei 2019
C. DESKRIPSI PELAKSANAAN PENELITIAN
Penelitian ini menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK)
yang dilaksanakan dua siklus yaitu siklus I dan siklus II, di mana
setiap siklus terdapat empat tahap antara lain perencanaan,
67
pelaksanaan, pengamatan dan refleksi, yang akan dipaparkan dalam
beberapa paparan singkat tentang pelaksanaan penelitian tindakan
kelas berdasarkan siklusnya
1. Deskripsi Awal Pra siklus
Penelitian ini dilakukan pada tanggal 3 Mei 2019, pada awal
penelitian Guru kelas melakukan ulangan pada mata pelajaran Bahasa
Indonesia materi menulis , peneliti memperoleh nilai yang diperoleh
dari guru kelas II MIS Ma’arif Pranten Seloprojo. Dalam pelaksanaan
pembelajaran menulis, umumnya guru hanya menemukan teori tentang
menulis dan langsung memberikan tugas kepada siswa untuk menulis
deskripsi. Media yang digunakan Guru hanya sebuah gambar yang ada
pada buku siswa. Kebanyakan siswa tidak tertarik dengan
pembelajaran dan media yang digunakan guru, mereka cenderung
tidak memperhatikan pembelajaran. Hal tersebut menjadikan siswa
kurang tertarik dan semakin tidak termotivasi untuk menulis deskripsi.
Tabel 3.6 Nilai menulis Deskripsi Pra siklus
No Nama Siswa Nilai Keterangan
Tuntas Belum tuntas
1. AZ 75
2. AP 55
3. AD 45
4. BRFD 55
5. CA 57
68
6. DB 60
7. MDM 75
8. MIZ 66
9. NA 60
10. NAS 75
11. NR 69
12. RIY 45
13. RDS 75
14. RK 52
15. SP 60
16. SBP 60
17. YM 79
18. YS 45
19. ZNH 40
20. ZIN 50
JUMLAH 1273 5 15
Rata-rata 63,65 25% 75%
Berdasarkan tabel di atas, dapat disimpulkan bahwa
Keterampilan Menulis Deskripsi Kelas II MIS Ma’arif Pranten
Seloprojo masih rendah. Nilai rata-rata Menulis deskripsi sebesar 66,3.
Sebanyak 5 siswa (25%) mencakup nilai Ketuntasan Minimal,
sedangkan 15 siswa (75%) mendapat nilai di bawah Kriteria
Ketuntasan Minimal. Untuk menindaklanjuti Permasalahan tersebut,
peneliti menggunakan media kartu kata bergambar dalam
69
meningkatkan keterampilan menulis Deskripsi pada siswa kelas II MIS
Ma’arif Pranten Seloprojo pada semester II Tahun Pelajaran
2018/2019.
2. Deskripsi Tindakan Siklus I
Pelaksanaan tindakan pada siklus I dilaksanakan pada semester
II di MIS Ma’arif Pranten Seloprojo pada Tema Merawat Hewan dan
Tumbuhan. Tindakan pada siklus I terdiri atas empat tahapan yaitu
perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi yang dapat
dideskripsikan sebagai berikut:
a. Tahapan Perencanaan
Dalam tahapan perencanaan tindakan yang dilakukan pada bulan
Mei 2019. Penelitian ini terdiri dari dua siklus di mana setiap
siklusnya dilaksanakan selama 2 jam pelajaran (2x35 menit) atau
sekali pertemuan.
Dalam tahapan perencanaan peneliti menggunakan Media
pembelajaran berupa kartu kata bergambar untuk meningkatkan
motivasi belajar siswa sehingga keterampilan menulis deskripsi
siswa juga meningkat.
Berikut kegiatan perencanaan yang dilakukan oleh peneliti:
1) Menentukan terlebih dahulu materi yaitu materi tentang
menulis deskripsi.
2) Membuat perangkat pembelajaran
70
Perangkat pembelajaran yang dilakukan peneliti meliputi
Rencana Pembelajaran (RPP), Lembar Kerja Siswa, Rubrik
Penilaian, Lembar Observasi aktivitas siswa. Lembar observasi
aktivitas Guru.
3) Menentukan Media Kartu kata bergambar.
Media pembelajaran yang digunakan dalam penelitian ini berupa
kartu kata bergambar. Gambar yang digunakan ialah gambar
hewan dan tumbuhan yang ada di sekitar yang dicetak kedalam
sebuah kertas tebal,kemudian dijadikan kartu.
4) Merancang soal-soal latihan yang akan digunakan untuk
mengetahui tingkat pemahaman siswa.
b. Tahapan pelaksanaan
Dalam tahapan pelaksanaan pada siklus I yang dilakukan peneliti
pada 9 Mei 2019 dengan alokasi waktu 1 jam pelajaran atau (2x35
menit). Pembelajaran yang dilakukan terbagi dalam kegiatann
pendahuluan,kegiatan inti, dan kegiatan penutup. Kegiatan
pembelajaran menggunkan media kartu kata bergambar.
1) Kegiatan pendahuluan
Kegiatan pendahuluan dilakukan dengan waktu kurang lebih 10
menit. Guru mengawali pembelajaran dengan mengucapkan
salam dan berdo’a. Guru melakukan apersepsi menyiapkan
siswa secara psikis dan fisik untuk pembelajaran. Kemudian
guru melakukan persensi kepada siswa dan mengajak siswa
71
untuk melakukan ice breaking dengan menyanyikan lagu
“Cicak-Cicak Di Dinding” dengan mengaitkan lagu tersebut
dengan materi yang akan disampaikan hari ini melalui tanya
jawab seputar lagu dan siswa menyebutkan ciri-ciri hewan.
Selanjutnya guru menyampaikan tema pelajaran dan
menyampaikan tujuan pembelajaran.
2) Kegiatan Inti
Guru menyiapkan media yang akan digunakan pada saat
pembelajaran. Kemudian guru mengajak siswa untuk tanya
jawab seputar media kartu kata bergambar yang digunakan.
Dengan seksama siswa memperhatikan media kartu kata
bergambar tersebut dengan menyebutkan apa saja gambar yang
ada di media tersebut. Guru menjelaskan kepada siswa tentang
apa yang dimaksud dengan menulis deskripsi dan menyebutkan
salah satu contohnya. Guru menjelaskan kepada siswa tentang
penulisan kalimat yang sesuai dengan EYD, huruf kapital, serta
penggunaan tanda baca yang tepat. Guru mengajak siswa untuk
menulis deskripsin secara individu pada lembar yang telah
dibagikan. Guru membimbing siswa untuk menulis deskripsi.
Selesai menulis guru menyuruh siswa untuk maju kedepan dan
membacakan hasil tulisan deskripsinya ke depan kelas.
72
3) Kegiatan penutup
Kegiatan penutup yang dilakukan sekitar 10 menit. Sebelum
menutup pembelajaran guru bertanya kepada siswa tentang
kesulitan yag belum dipahami dalam materi menulis deskripsi.
Guru menyimpulkan pembelajaran. Guru memberikan motivasi
kepada siswa dan mengakhiri pertemuan dengan salam.
c. Tahap Observasi atau Pengamatan
Pada tahap ini peneliti melakukan pengamatan pada siklus I selama
proses pembelajaran. Tahap ini digunakan untuk mengetahui
keterampilan dan tingkat keberhasilan siswa dalam materi menulis
deskripsi melalui media kartu kata bergambar. Aspek-aspek yang
diamati meliputi :
1) Lembar Pengamatan guru siklus I
Tabel 3.7 lembar pengamatan guru siklus I
No
Aspek yang diamati
Skor
A B C D
C. Kegiatan awal
1. Mengawali pembelajaran dengan salam dan
berdo’a
2. Menyiapkan materi dan media pembelajaran
3. Memeriksa kesiapan siswa untuk mrngikuti
pelajaran
4. Melakukan apersepsi untuk memulai
pembelajaran
5. Memotivasi siswa untuk berpatisipasi aktif
dalam pembelajaran
6. Menampilkan kesan yang ramah, semangat
untuk menarik perhatian siswa dalam belajar
D. Kegiatan inti
73
7. Cara mengaplikasikan media kartu kata
bergambar
8. Memberikan pertanyaan secara lisan tentang
gambar
9. Membimbing menentukan judul gambar
10. Memberikan bimbingan dalam menulis
deskripsi
11. Memberikan pujian kepada siswa yang terampil
menulis deskripsi
12. Memberikan apresiasi kepada siswa yang berani
maju tanpa ditunjuk
D. Kegiatan akhir
13. Mengarahkan siswa untuk menyimpulkan materi
yang dipelajari
14. Guru memberikan pesan moral, misalnya siswa
diminta untuk rajin belajar,patuh kepada orang
tua dan lain sebagianya
15. Mengakhiri kegiatan pembelajaran dengan
berdo’a dan mengucapkan salam
Keterangan :
Skor : A : baik sekali
B : baik
C : cukup baik
D : kurang
2) Lembar Pengamatan Siswa siklus I
Tabel 3.8 lembar pengamatan siswa siklus I
No Nama Keaktifan Kerjasam Tanggung
jawab
Jumlah
skor
Ket
3 2 1 3 2 1 3 2 1
1. AZ 8 AB
2. AP 7 AB
74
3. AD 5 B
4. BRFD 6 B
5. CA 6 B
6. DB 7 AB
7. MDM 7 AB
8. MIZ 7 AB
9. NA 4 B
10. NAS 8 AB
11. NR 6 B
12. RIY 6 B
13. RDS 8 AB
14. RK 6 B
15. SP 6 B
16. SBP 7 AB
17. YM 8 AB
18. YS 5 B
19. ZNH 6 B
20. ZIN 7
75
Keterangan:
aspek perilaku yang diamati : Jumlah skor
Baik : 3 1-3 : cukup
Cukup : 2 4-6 : baik
Kurang : 1 7-9 : amat baik
Dari tabel di atas menunjukan bahwa dari pengamatan data
yang diperoleh berbeda-beda. Terdapat 4 siswa yang mendapat
skor 8 dengan kategori amat baik, 6 siswa mendapat skor 7 dengan
kategori amat baik, 7 siswa mendapat skor 6 dengan kategori baik,
terdapat 2 siswa yang mendapat skor 5 dengan kategori baik, dan 1
siswa mendapat skor 4 dengan kategori baik.
d. Refleksi
Berdasarkan hasil penelitian pada siklus pertama sesuai dengan
penelitian tindakan kelas, oleh karena itu pada akhir pembelajaran
siklus pertama dilakukan dengan melakukan kegiatan refleksi.
Hasil belajar pada siklus pertama menunjukan bahwa melalui
media kartu kata bergambar hasil keterampilan menulis meningkat.
Peningkatan hasil belajar tersebut dapat dilihat sebagai berikut :
1) Sebagian besar peserta didik tertarik dan antusias dalam
pembelajaran dengan media Kartu kata bergambar.
2) Beberapa anak dapat memahami penjelasan yang disampaikan
guru.
76
3) Melalui media kartu kata bergambar anak lebih mudah untuk
mendeskripsikan apa saja hewan dan tumbuhan yang ada di
sekitar.
Selama pengamatan berlangsung masih terdapat kekurangan
yang terjadi selama pembelajaran siklus pertama diantaranya :
1) Masih terdapat siswa yang cenderung bermain sendiri dan
tidak memperhatikan pembelajaran.
2) Terdapat beberapa siswa yang masih kesulitan untuk
menyebutkan ciri-ciri dari apa yang akan dideskripsikan.
3) Managemen waktu yang kurang efektif pada saat
pembelajaran.
4) Beberapa siswa masih ragu untuk menyampaikan pendapat
pendapatnya tentang menulis deskripsi.
Berdasarkan hal tersebut, peneliti perlu melakukan tindakan
kembali pada siklus II. Tujuan dari siklus II adalah meningkatkan
prestasi belajar dari siklus I dan agar semua siswa dapat
memenuhi kriteria keberhasilan yang telah ditetapkan.
3. Deskripsi Kegiatan Siklus II
Penelitian siklus II ini dilaksanakan pada 23 Mei 2019 dengan materi
menulis deskripsi sebagai berikut :
77
a. Tahap perencanaan ( planning)
Berdasarkan hasil refleksi yang diperoleh peneliti dari siklus I,
maka dalam siklus II merupakan kegiatan dari siklus I. Rencana
tindakan pada siklus II sebagai berikut :
1) Merencanakan sub meteri yang akan disampaikan, yaitu materi
menulis Deskripsi.
2) Menyusun serangkaian perangkat permbelajaran yang terdiri
dari Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang memuat
serangkaian kegiatan pembelajaran dengan menggunakan
metode pembelajaran yang lebih menarik dan menggunakan
media kartu kata bergambar. Membuat lembar-lembar
penilaian dan lembar kerja siswa.
3) Merancang kegiatan pembelajaran yanglebih menarik.
4) Merancang latihan-latihan soal oleh guru guna mengetahui
perkembangan hasil belajar.
5) Menyiapkan lembar pengamatan untuk guru.
b. Tahapan tindakan (action)
Tahapan tindakan pada siklus II yang dilaksanakan pada bulan Mei
2019 yang berlangsung selama 1 jam pembelajaran (2x35 menit)
menggunakan media kartu kata bergambar. Pembelajaran terbagi
dalam kegiatan pendahuluan, kegiatan inti, dan kegiatan penutup
adalah sebagai berikut:
78
1) Kegiatan Pendahuluan
Kegiatan pendahuluan dilakukan dengan waktu kurang lebih 10
menit. Guru mengawali pembeljaran dengan mengucapkan
salam dan berdo’a. Guru melakukan apersepsi menyiapkan
siswa secara psikis dan fisik untuk pembelajaran. Guru
mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang terkait dengan materi
menulis deskripsi. Selanjutnya guru menyampaikan tema
pelajaran dan menyampaikan tujuan pembelajaran.
2) Kegiatan Inti
Pada kegiatan ini guru terlebih dahulu menjelaskan materi
Menulis deskripsi. Siswa memperhatikan guru yang
menjelaskan tentang penulisan kalimat yang sesuai dengan
EYD, huruf kapital, serta penggunaan tanda baca yang tepat.
Guru mengajak siswa untuk melihat apa saja hewan dan
tumbuhan yang ada di sekitar lingkungan, kemudian guru
menunjuk beberapa siswa untuk menyebutkan salah satu hewan
atau tumbuhan yang ada di sekitar, kemudian guru menunjuk
siswa yang lain untuk mendiskripsikan ciri-ciri hewan atau
tumbuhan yang disebutkan siswa yang lain. Dengan
pembelajaran seperti itu siswa lebih antusias untuk mengikuti
pelajaran dan cenderung tidak bermain sendiri ketika guru
menjelaskan. Setelah itu guru mencotohkan cara menulis
deskripsi yang tepat dengan memilih salah satu gambar yang
79
ada pada media kartu kata bergambar. Dan guru memberi
kesempatan kepada siswa yang belum paham untuk bertanya.
Guru mebagikan nomor undian untuk mengetahui
hewan/tumbuhan apa yang akan dituliskan dalam menulis
deskripsi yang berkaitan dengan gambar yang ada pada media
kartu kata bergambar , Siswa menulis deskripsi pada lembar
kerja siswa yang dibagikan oleh guru. Setelah selesai menulis,
pada tahap revisi siswa saling bertukar pekerjaan dan saling
mengoreksi tulisan temannya. Pada tahap publikasi atau
mengkomunikasikan, perwakilah siswa membacakan hasil
tulisannya didepan kelas.
3) Kegiatan Penutup
Kegiatan penutup dilakukan selama 5 menit. Pada kegiatan
penutup, siswa diberi kesempatan untuk menyampaikan
kesulitan yang ditemui pada saat pembelajaran. Guru
menyimpulkan pembelajaran. Guru memberiklan motivasi
siswa untuk rajin belajar dan guru mengakhiri pelajaran dengan
salam penutup.
c. Tahap observasi
Pada tahap ini peneliti melakukan pengamatan pada siklus II
selama proses pembelajaran. Tahap ini digunakan untuk
mengetahui keterampilan dan tingkat keberhasilan siswa dalam
80
materi menulis deskripsi melalui media kartu kata bergambar.
Aspek-aspek yang diamati meliputi :
1) Lembar pengamatan Guru siklus II
Tabel 3.9 lembar pengamatan guru siklus II
No
Aspek yang diamati
Skor
A B C D
A. Kegiatan awal
1. Mengawali pembelajaran dengan salam dan
berdo’a
2. Menyiapkan materi dan media pembelajaran
3. Memeriksa kesiapan siswa untuk mrngikuti
pelajaran
4. Melakukan apersepsi untuk memulai
pembelajaran
5. Memotivasu siswa untuk berpatisipasi aktif
dalam pembelajaran
6. Menampilkan kesan yang ramah, semangat
untuk menarik perhatian siswa dalam belajar
B. Kegiatan inti
7. Cara mengaplikasikan media kartu kata
bergambar
8. Memberikan pertanyaan secara lisan tentang
gambar
9. Membimbing menentukan judul gambar
10. Memberikan bimbingan dalam menulis
deskripsi
11. Memberikan pujian kepada siswa yang terampil
menulis deskripsi
12. Memberikan apresiasi kepada siswa yang berani
maju tanpa ditunjuk
C. Kegiatan akhir
13. Mengarahkan siswa untuk menyimpulkan materi
yang dipelajari
14. Guru memberikan pesan moral, misalnya siswa
diminta untuk rajin belajar,patuh kepada orang
tua dan lain sebagianya
15. Mengakhiri kegiatan pembelajaran dengan
berdo’a dan mengucapkan salam
81
Keterangan :
Skor : A :baik sekali
B : baik
C : cukup baik
D : kurang
2) Lembar Pengamatan Siswa siklus II
Tabel 3.10 Lembar pengamatan Siswa
No Nama Keaktifan Kerjasam Tanggung
jawab
Jumlah
skor
Ket
3 2 1 3 2 1 3 2 1
1. AZ 9 AB
2. AP 8 AB
3. AD 7 AB
4. BRFD 7 AB
5. CA 7 AB
6. DB 8 AB
7. MDM 7 AB
8. MIZ 7 AB
9. NA 6 B
10. NAS 8 AB
11. NR 6 B
12. RIY 6 B
13. RDS 8 AB
82
14. RK 7 B
15. SP 6 B
16. SBP 7 AB
17. YM 8 AB
18. YS 5 B
19. ZNH 6 B
20. ZIN 7
Keterangan:
Aspek perilaku yang diamati : Jumlah skor
Baik : 3 1-3 : cukup
Cukup : 2 4-6 : baik
Kurang : 1 7-9 : amat baik
Tabel 3.10 menunjukan bahwa skor yang diperoleh siswa
melalui lembar pengamatan siswa yang dilakukan peneliti terdapat 1
siswa yang mendapat skor 9 dengan kategori amat baik, 5 siswa
mendapat skor 8 dengan kategori amat baik, 8 siswa mendapat skor 7
dengan kategori amat baik, 5 siswa mendapat skor 6 dengan kategori
baik, 1 siswa mendapat skor 5 dengan kategori baik.
83
d. Refleksi
Berdasarkan hasil penelitian pada siklus II sesuai dengan penelitian
tindakan kelas. Hasil belajar pada siklus II menunjukan bahwa
melalui media kartu kata bergambar hasil keterampilan menulis
meningkat. Peningkatan hasil belajar tersebut dapat dilihat sebagai
berikut :
1) Sebagian besar peserta didik tertarik dan antusias dalam
pembelajaran dengan media Kartu kata bergambar.
2) Beberapa anak dapat memahami penjelasan yang disampaikan
guru.
3) Metode yang digunakan guru semakin menarik sehingga siswa
antusias dengan pembelajaran
4) Guru memberikan kesempatan pada siswa untuk menemukan
suatu konsep berdasarkan pemikirannya.
5) Siswa sudah aktif dan berani menyampaikan pendapatnya.
6) Pembelajaran pada siklus II ini telah mencapai hal yang
diharapkan, yakni keterlibatan aktif seluruh siswa, pembelajaran
yang riang dan senang, dan peningkatan hasil belajar siswa serta
keterampilan untuk menulis.
84
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. DESKRIPSI HASIL PENELITIAN
1. Deskripsi Pra Siklus
Penelitian yang dilaksanakan di MIS Ma’arif Pranten Seloprojo
Kec. Ngablak Kab. Magelang dengan media kartu kata bergambar pada
kelas II materi menulis deskripsi menggunakan penelitian tindakan kelas
(PTK). Media kartu kata bergambar merupakan media yang
menggunakan gambar yang berisi kata, media tersebut memudahkan
siswa untuk mendeskripsikan hewan atau binatang yang ada disekitar.
Peneliti menggunakan indikator keberhasilan yakni menggunakan
acuan KKM mata pelajaran Bahasa Indonesia di MIS Ma’arif Pranten
Seloprojo Kec. Ngablak Kab. Magelang sebesar 70 serta menggunakan
Kriteria Ketuntasan Klasikal (KKL) yakni sebesar 75%. Dalam penelitian
siklus I dan II, peneliti memberikan acuan penilaian melalui tulisan
deskripsi siswa diakhir pembelajaran apakah ada peningkatan dan
tidaknya.
Di bawah ini adalah data nilai rata-rata ulangan harian murni mata
pelajaran Bahasa Indonesia materi menulis deskripsi siswa kelas II MIS
Ma’arif Pranten Seloprojo sebelum menggunakan Media kartu Kata
Bergambar.
85
Tabel 4.1 Data pra siklus (rata-rata nilai ulangan harian)
No Nama Siswa Nilai Keterangan
Tuntas Belum tuntas
21. AZ 75
22. AP 55
23. AD 45
24. BRFD 55
25. CA 57
26. DB 60
27. MDM 75
28. MIZ 66
29. NA 60
30. NAS 75
31. NR 69
32. RIY 45
33. RDS 75
34. RK 52
35. SP 60
36. SBP 60
37. YM 79
38. YS 45
39. ZNH 40
40. ZIN 50
JUMLAH 1273 5 15
Rata-rata 63,65 25% 75%
86
Berdasarkan tabel di atas , dapat disimpulkan bahwa Keterampilan
Menulis Deskripsi Kelas II MIS Ma’arif Pranten Seloprojo masih rendah.
Nilai rata-rata Menulis deskripsi sebesar 63,65. Sebanyak 5 siswa (25%)
mencakup nilai Ketuntasan Minimal, sedangkan 15 siswa (75%)
mendapat nilai di bawah Kriteria Ketuntasan Minimal.
2. DESKRIPSI PENELITIAN SIKLUS I
a. Hasil tes menulis deskripsi.
Pada siklus I kegiatan pembelajaran Bahasa Indonesia
materi menulis Deskripsi dapat dilaksanakan dengan baik
meskipun masih ada sedikit kekurangannya. Data yang diperoleh
dari siklus I berupa data nilai Hasil belajar siswa siswa.
Pengamatan yang dilakukan peneliti selama proses pembelajaran
berlangsung, di mana guru sebagai pelaku dalam proses
pembelajaran dan peneliti sebagai pengamat dan penilai.
Pelaksanaan siklus I yang dilaksanakan pada tanggal 9 Mei 2019 di
kelas II MIS Ma’arif Pranten Seloprojo dengan jumlah siswa 20
anak yang terdiri dari 8 perempuan dan 12 laki-laki. Pembelajaran
berlangsung selama 2x35 menit (70 menit ), materi yang diajarkan
oleh ibu Novita S.Pd adalah materi menulis Deskripsi
menggunakan Media Kartu kata bergambar. Nilai yang digunakan
sebagai tolak ukur penilaian adalah Kriteria Ketuntasan Minimal
(KKM) Kelas II Pada mata pekajaran Bahasa Indonesia adalah 70.
87
Nilai hasil belajar siklus I Dapat ditampilkan pada tabel.
Tabel 4.2 Nilai hasil belajar siswa siklus I
No Nama Siswa Nilai Keterangan
Tuntas Belum
tuntas
1. AZ 79
2. AP 70
3. AD 60
4. BRFD 72
5. CA 60
6. DB 75
7. MDM 77
8. MIZ 70
9. NA 65
10. NAS 77
11. NR 69
12. RIY 55
13. RDS 78
14. RK 60
15. SP 62
16. SBP 60
17. YM 80
18. YS 55
88
19. ZNH 50
20. ZIN 57
JUMLAH 1314 9 11
Rata-rata 66.5 45% 55%
Berdasarkan tabel nilai pada siklus I, maka dapat diperoleh
nilai sebagai berikut.
Siswa yang mendapat nilai di atas KKM sebanyak 9 Siswa
yang dikategorikan Tuntas, dan siswa yang mendapat nilai di
bawah rata-rata atau KKM sebanyak 11 Siswa yang dikategorikan
belum tuntas.
Nilai Rata-Rata Kriteria ketuntasan Minimal (KKM
=
=66.5
Persentase Kriteria Ketuntasan Klasikal (KKL)
%
= 45%
89
Berdasarkan data di atas menunjukan bahwa nilai rata-rata
yang dicapai pada siklus I mencapai 66.5. siswa yang tuntas belajar
berjumlah 9 siswa atau (45%) dan siswa yang belum tuntas belajar
berjumlah 11 siswa atau (55%). Pada siklus I Secara klasikal
pembelajaran belum mencapai ketuntasan belajar karna siswa yang
mempeoleh nilai > 70 hanya 45 % dari jumlah siswa keseluruhan.
Hasil pembelajaran pada siklus I Masih dirasa kurang, Hasil
persentase belum mencapai indikator keberhasilan yaitu 85% maka
dari itu peneliti harus melaksanakan siklus selanjutnya yaitu siklus
II.
b. Lembar Pengamatan Guru Siklus I
Tabel 4.3 Lembar pengamatan guru siklus I
No
Aspek yang diamati
Skor
A B C D
E. Kegiatan awal
1. Mengawali pembelajaran dengan salam dan
berdo’a
2. Menyiapkan materi dan media pembelajaran
3. Memeriksa kesiapan siswa untuk mengikuti
pelajaran
4. Melakukan apersepsi untuk memulai
pembelajaran
5. Memotivasi siswa untuk berpatisipasi aktif
dalam pembelajaran
6. Menampilkan kesan yang ramah, semangat
untuk menarik perhatian siswa dalam belajar
F. Kegiatan inti
7. Cara mengaplikasikan media kartu kata
bergambar
8. Memberikan pertanyaan secara lisan
tentang gambar
90
9. Membimbing menentukan judul gambar
10. Memberikan bimbingan dalam menulis
deskripsi
11. Memberikan pujian kepada siswa yang
terampil menulis deskripsi
12. Memberikan apresiasi kepada siswa yang
berani maju tanpa ditunjuk
E. Kegiatan akhir
13. Mengarahkan siswa untuk menyimpulkan
materi yang dipelajari
14. Guru memberikan pesan moral, misalnya
siswa diminta untuk rajin belajar,patuh
kepada orang tua dan lain sebagianya
15. Mengakhiri kegiatan pembelajaran dengan
berdo’a dan mengucapkan salam
Keterangan :
Skor : A :baik sekali
B : baik
C : cukup baik
D : kurang
Setelah pembelajaran siklus I selesai, peneliti memperoleh
hasil pengamatan aktivitas guru. Hasil yang didapat dari
pengamatan proses pembelajaran sudah nampak baik dalam
mengajar, terdapat 1 aspek yang sudah mendapat skor A yaitu
kategori sangat baik, dan terdapat 6 asepk yang diamati yang
mendat skor B dengan kategori baik. Dan masih terdapat beberapa
aspek yang masih dalam kategori cukup. Mengingat masih
banyaknya aspek yang mendapat kategori cukup maka akan
dilanjutkan ke siklus II untuk meningkatkan cara mengajarnya
91
c. Lembar Pengamatan Siswa
Tabel 4.4 lembar pengamatan siswa siklus I
No Nama Keaktifan Kerjasam Tanggung jawab Jumlah
skor
Ket
3 2 1 3 2 1 3 2 1
1. AZ 8 AB
2. AP 7 AB
3. AD 5 B
4. BRFD 6 B
5. CA 6 B
6. DB 7 AB
7. MDM 7 AB
8. MIZ 7 AB
9. NA 4 B
10. NAS 8 AB
11. NR 6 B
12. RIY 6 B
13. RDS 8 AB
14. RK 6 B
15. SP 6 B
16. SBP 7 AB
17. YM 8 AB
18. YS 5 B
19. ZNH 6 B
92
20. ZIN 7
Aspek perilaku yang diamati : Jumlah skor
Baik : 3 1-3 : cukup
Cukup : 2 4-6 : baik
Kurang : 1 7-9 : amat baik
Berdasarkan tabel di atas diketahui bahwa keaktifan, dan
perhatian kegiatan belajar siswa dalam pembelajaran siklus I masih
tergolong kategori cukup.
d. Hasil pengamatan guru dan siswa pada siklus I
Hasil pengamatan guru dan siswa pada siklus I Didasarkan
pada pengamatan pembelajaran pada siklus I terhadap kegiatan
guru dan siswa. Peneliti menemukan adanya hambatan yang
dihadapi ketika proses pelaksanaan pembelajan berlangsung.
Hambatan-hambatan tersebut diantaranya:
1) Guru belum bisa mengkondisikan keadaan pembelajaran
dengan baik.
2) Masih terdapat anak-anak yang semnagat dan motivasi
belajarnya kurang.
3) Management waktu yang terbatas dalam proses pembelajaran.
4) Hasil kegiatan belajar mengajar belum sepenuhnya sesuai
dengan rencana peneliti.
93
Berdasarkan hambatan-hambatan di atas peneliti
melakukan rencana perbaikan sebagai berikut:
1) Guru lebih terampil untuk menarik perhatian siswa,
sehingga siswa lebih terfokuskan dengan apa yang
disampaikan oleh guru.
2) Guru lebih kreatif untuk memunculkan semangat belajar
siswa
3) Guru lebih teliti dalam pembagian waktu selama proses
pembelajaran.
4) Guru lebih membimbing siswa dan memberikan arahan
terhadap tugas yang diberikan.
5) Diberikan kepada siswa.
3. Deskripsi Siklus II
Pada siklus II hasil belajar siswa kelas II MIS Ma’arif Pranten
Seloprojo Kec. Ngablak,Kab. magelang mata pelajaran bahasa
Indonesia materi menulis deskripsi dengam menggunakan media kartu
kata bergambar, ditandai dengan adanya peningkatan nilai siswa dari
siklus I Ke siklus II. Adapun rincian nilainya sebagai berikut:
a. Hasil tes
Tabel 4.5 Nilai evaluasi siklus II Materi Menulis Deskripsi
No Nama Siswa Nilai KKM Keterangan
Tuntas Belum
tuntas
1. AZ 95 70
94
2. AP 85 70
3. AD 68 70
4. BRFD 80 70
5. CA 85 70
6. DB 80 70
7. MDM 79 70
8. MIZ 80 70
9. NA 85 70
10. NAS 90 70
11. NR 80 70
12. RIY 75 70
13. RDS 90 70
14. RK 75 70
15. SP 85 70
16. SBP 85 70
17. YM 90 70
18. YS 65 70
19. ZNH 75 70
20. ZIN 80 70
JUMLAH 1627 18 2
Rata-rata 81.35 90% 10%
Berdasarkan tabel nilai pada siklus II, maka dapat diperoleh nilai
sebagai berikut.
95
Nilai Rata-Rata Kriteria ketuntasan Minimal (KKM
=
=81.35
Persentase Kriteria Ketuntasan Klasikal (KKL)
%
= 90%
Siswa yang mendapat nilai di atas KKM sebanyak 18 (90%) Siswa
yang dikategorikan Tuntas, dan siswa yang mendapat nilai di bawah rata-
rata atau KKM sebanyak 2 (10%) Siswa yang dikategorikan belum tuntas.
b. Hasil pengamatan guru siklus I
Tabel 4.6 lembar pengamatan guru siklus I
No
Aspek yang diamati
Skor
A B C D
D. Kegiatan awal
1. Mengawali pembelajaran dengan salam dan berdo’a
2. Menyiapkan materi dan media pembelajaran
3. Memeriksa kesiapan siswa untuk mrngikuti
pelajaran
4. Melakukan apersepsi untuk memulai pembelajaran
96
5. Memotivasu siswa untuk berpatisipasi aktif dalam
pembelajaran
6. Menampilkan kesan yang ramah, semangat untuk
menarik perhatian siswa dalam belajar
E. Kegiatan inti
7. Cara mengaplikasikan media kartu kata
bergambar
8. Memberikan pertanyaan secara lisan tentang
gambar
9. Membimbing menentukan judul gambar
10. Memberikan bimbingan dalam menulis
deskripsi
11. Memberikan pujian kepada siswa yang terampil
menulis deskripsi
12. Memberikan apresiasi kepada siswa yang berani
maju tanpa ditunjuk
F. Kegiatan akhir
13. Mengarahkan siswa untuk menyimpulkan materi
yang dipelajari
14. Guru memberikan pesan moral, misalnya siswa
diminta untuk rajin belajar,patuh kepada orang
tua dan lain sebagianya
15. Mengakhiri kegiatan pembelajaran dengan
berdo’a dan mengucapkan salam
Keterangan :
Skor :
A :baik sekali
B : baik
C : cukup baik
D : kurang
97
c. Hasil pengamatan guru siklus II
Tabel 4.7 Hasil Pengamatan Guru Siklus II
No Nama Keaktifan Kerjasam Tanggung
jawab
Jumlah
skor
Ket
3 2 1 3 2 1 3 2 1
1. AZ 9 AB
2. AP 8 AB
3. AD 7 AB
4. BRFD 7 AB
5. CA 7 AB
6. DB 8 AB
7. MDM 7 AB
8. MIZ 7 AB
9. NA 6 B
10. NAS 8 AB
11. NR 6 B
12. RIY 6 B
13. RDS 8 AB
14. RK 7 B
15. SP 6 B
16. SBP 7 AB
17. YM 8 AB
18. YS 5 B
19. ZNH 6 B
98
20. ZIN 7
Keterangan:
Aspek perilaku yang diamati : Jumlah skor
Baik : 3 1-3 : cukup
Cukup : 2 4-6 : baik
Kurang : 1 7-9 : amat baik
B. PEMBAHASAN
1. Pra siklus
Pada tahap pra siklus peneliti memperoleh data hasil belajar
siswa mata pelajaran bahasa Indonesia Materi menulis deskripsi yang
masih terolong rendah dan tidak mencapai KKM yang dapat dilihat
dari persentase siswa yang tidak tuntas dalam materi ini. Dari jumlah
siswa 20 siswa yang belum tuntas berada dipersentase 75% yaitu 15
anak yang belum tuntas dan hanya 25% atau 5 anak yang mencapai
KKM atau Tuntas.
Berikut adalah tabel dan diagram ketuntasan pra siklus
Tabel 4.8 ketuntasan Nilai siswa pada Tahap Pra siklus
No Ketuntasan Jumlah siswa Persentase
Tuntas Tidak tuntas
21. <70 Tidak tuntas 15 siswa 75%
22. ≥70
tuntas 5 siswa 25%
Jumlah 20 siswa 100%
99
Gambar 4.1 Diagram ketuntasan siswa terhadap pra siklus
2. Siklus I
Hasil tes pada siklus I dari hasil penilaian tes maupun
pengamatan belum maksimal. Masih terdapat beberapa siswa yang
belum mencapai KKM. Dari hasil penilaian menulis deskripsi
diketahui siswa yang tuntas hasil belajar sebanyak 9 siswa (45%) dan
siswa yang belum tuntas sebanyak 11 siswa atau 55% dengan nilai
rata-rata 66.5. persentase ketuntasan siswa hanya 45% menunjukan
masih di bawah ketuntasan klasikal. Berikut tabel dan diagram
ketuntasan siklus I.
Tabel 4.9 Ketuntasan Nilai siswa tahap Siklus I
No Ketuntasan Jumlah siswa Persentase
Tuntas Belum tuntas
1. <70 Tidak tuntas 11 siswa 55%
2. ≥70
tuntas 9 siswa 45%
Jumlah 20 siswa 100%
100
Tabel di atas dapat pula dilihat dengan diagram sebagai berikut:
Gambar 4.2 Diagram Ketuntasan Nilai Siswa pada Siklus I
3. Siklus II
Pada siklus II ini, siswa lebih senang dan lebih memperhatikan
pembelajaran dan materi yang disampaikan guru sehingga dapat
mengikuti proses belajar mengajar yang lebih menarik dan dengan
baik dan hasilnya pun mangalami peningkatan yang sangat bagus.
Rata-rata nilai kelas meningkat dari 66,05 menjadi 81,35. Hasil dari
siklus II dapat dilihat melalui tabel dan gambar berikut.
Tabel 4.10 Nilai ketuntasan siswa tahap Siklus II
No Ketuntasan Jumlah siswa Persentase
Tuntas Belum tuntas
1. <70 Tidak tuntas 2 siswa 10%
2. ≥70
tuntas 18 siswa 90%
Jumlah 20 siswa 100%
Tabel di atas dapat pula dilihat dengan diagram sebagai berikut:
45%
55%
Tuntas 45%
Tidak Tuntas 55%
101
Gambar 4.3 Diagram Ketuntasan Nilai Siswa pada Siklus II
Melalui proses pembelajaran yang dilakukan pada Pra siklus,
Siklus I, Dan Siklus II , peneliti mendapat rekapitulasi nilai hasil
evaluasi materi menulis deskripsi maupun hasil pengamatan pada
siswa. Sebaran nilai dan rekapitulasi tersebut dapat dilihat melalui
tabel di bawah ini
Tabel 4.11 Rekapitulasi Peningkatan hasil belajar Persiklus
No. Siklus Nilai Peningkatan
Nilai
1. Prasiklus 63,65
2. Siklus I 66,05 2,4
3. Siklus II 81,35 15,3
Hasil rata-rata nilai siswa mengalami peningkatan yang sangat
bagus, terbukti bahwa terdapat kenaikan setiap siklusnya.
102
Tabel 4.12 Hasil Rekapitulasi Ketuntasan siswa
Ketuntasan Pra Siklus Siklus I Siklus II
Tuntas 5 siswa (25%) 9 siswa (45%) 18 siswa (90%)
Tidak Tuntas 15 siswa (75%) 11 siswa (55%) 2 siswa (10%)
Meningkatnya hasil belajar siswa yang tuntas KKM dan penurunan
hasil belajar siswa yang tidak tuntas KKM tampak jelas apabila dibuat
grafik sebagai berikut
Gambar 4.4 Rekapitulasi Ketuntasan hasil belajar siswa
Dari gambar di atas dapat diketahui bahwa hasil belajar siswa
kelas II MIS Ma’arif Pranten Seloprojo Kec Ngablak, Kab
Magelang mengalami peningkatan pada setiap siklusnya. Pada pra
siklus hasil belajar materi menulis Deskripsi siswa yang tuntas 5
siswa (25%) dan 15 siswa (75%) siswa belum tuntas. Pada siklus I
103
hasil belajar mengalami peningkatan sebesar 20% menjadi 9 siswa
(45%) siswa yang tuntas dan sisw yang belum tuntas 55% . Pada
siklus II mengalami peningkatan hasil belajar 45% menjadi 18
siswa (90%) siswa yang tuntas dari jumlah 20 siswa dan 2 siswa
(10%) tidak tuntas.
Gambar di atas menunjukkan bahwa peningkatan hasil belajar
Bahasa Indonesia Materi Menulis Deskripsi di MIS Ma’arif
Pranten Seloprojo Kec. Ngablak, Kab. Magelang pada siklus I dan
Siklus II mengalami peningkatan melalui media Kartu Kata
Bergambar.
104
BAB V
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitan data dapat disimpulkan bahwa penggunaan
Media kartu kata bergambar dapat meningkatkan hasil belajar mata
pelajaran bahasa Indonesia materi menulis deskripsi siswa kelas II MIS
Ma’arif Pranten Seloprojo Kec. Ngablak Kab. Magelang semester II tahun
pelajaran 2018/2019. Hal ini dibuktikan pada nilai KKM pada Pra siklus
sebelum menggunakan Media kartu kata bergambar yaitu 70, dari 20
siswa 5 siswa (25%) tuntas mencapai KKM dengan nilai rata-rata 63.65,
sedangkan 15 siswa (75%) tidak tuntas. Kemudian pada siklus I
meningkat, dari 20 siswa meningkat menjadi 9 siswa (45%) yang tuntas
dan 11 siswa (55%) yang tidak tuntas dengan nilai rata-rata 66.05. Pada
siklus II Mengalami peningkatan yang ditunjukan dengan hasil belajar
siswa yang mengalami peningkatan, dari jumlah 20 siswa , diperoleh
peningkatan ketuntasan Klasikal 90% yaitu 18 siswa yang tuntas, dan 2
siswa dengan ketuntasan klasikal (10%) yang tidak tuntas dengan nilai
rata-rata 81.35. Maka dari itu peningkatan siklus I dan siklus II mengalami
peningkatan rata-rata sebesar 15,3 dengan persentase 45% pada siklus I
dan 90% pada siklus II. Hasil ketuntasan belajar pada siklus II sebesar
90% >85% (KKM Kelas) maka penelitian tindakan kelas dengan
menggunakan media Kartu kata bergambar ini dinyatakan berhasil.
105
B. SARAN
Dari kesimpulan di atas dapat dikemukakan saran sebagai berikut:
1. Untuk Siswa
a. Sebaiknya siswa lebih memperhatikan dan fokus dengan apa yang
disampaikan guru ketika proses pembelajaran.
b. Tidak tergesa-gesa dalam mengerjakan tugas yang diberikan guru.
c. Siswa lebih aktif pada saat pembelajaran.
2. Untuk guru
a. Diharapkan guru lebih kreatif dan inovatif dalam mengajar dengan
menggunakan media pembelajaran agar siswa lebih antusias dan
aktif pada saat pembelajaran.
b. Guru haris lebih bersikap sedikit disiplin pada siswa yang tidak
memperhatikan pada saat pembelajaran.
3. Untuk Madrasah
a. Sebaiknya pihak madrasah lebih memperhatikan sarana dan
prasarana yang digunakan guru pada pembelajaran.
106
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsini, Suharjono, Supardi. 2007. Penelitian Tindakan
Kelas. Jakarta: Bumi Aksara
Anurrahman, 2016.Belajar dan pembelajaran.Bandung : Alfabeta
Aqib, Zainal dkk. (2017). Penelitian Tindakan Kelas (PTK).
Yogyakarta: Ar-Ruzz Media.
Arief S. Sadiman. 2003. Media Pendidikan. Jakarta: Raja Grafindo
Persada
Arsyad, Azhar. 2006. Media Pengajaran. Jakarta : Raja Gratinda Pesonda
Atar Semi. (2007). Dasar-dasar Keterampilan Menulis. Bandung:
Angkasa
Departemen Agama RI, (2011), Al Qur’an dan Terjemahnya,
Jakarta:Bintang Indonesia.
Dimyati dan Mudjiono. 2006. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: PT
Rineke Cipta
Dina indriana. (2011).ragam alat bantu media pengajaran. Yogyakarta:
diva press
Dwiloka Bambang, (2012). Teknik Menulis Karya Ilmiyah, Jakarta: PT
Rineka Cipta.
Gorys Kerraf. (1981). Eksposisi dan Deskripsi Komposisi Lanjutan II.
Jakarta: Nusa Indah.
Khairunisak. 2015. Penggunaan Media Kartu kata bergambar Sebagai
Strategi Dalam Pembelajaran Membaca Permulaan : Studi
Kasus Di Madrasah Ibtidaiyah Negeri Rukoh, Banda
Aceh.9(2):66-68
Nana Sudjana dan Ahmad Rivai. (2002). Media Pendidikan. Jakarta:
Balai Pustaka
Rosi Devitasari, Aliffia (2014). Peningkatan Keterampilan Menulis
Karangan Deskripsi Menggunakan Metode Field Trip Pada
Siswa Kelas VSd N 2 Dukutalit Juwana Pati. Skripsi UNY
(http//skripsi_aliffia rosi devitasari_09108242004.pdf diakses
pada tanggal 20 maret 2019 pukul 13:45 wib)
107
Suparno dan Mohammad Yunus. (2007). Keterampilan Dasar Menulis.
Jakarta: Universitas Terbuka.
Suyadi, 2010. Panduan Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta : Diva Press.
Susanto, Ahmad. 2013. Teori Belajar dan Pembelajaran di Sekolah
Dasar. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.
Susilo, 2010.Teori Belajar & Pembelajaran di Sekolah Dasar. Jakarta:
Kencana Perdana Media group
Yanto. (2013). Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: PT Bumi Aksara.
Yuliarti, Retriana. (2017). Upaya Meningkatkan Keterampilan Menulis
Deskripsi Melalui Media Gambar Tunggal Pada Siswa Kelas II
b SD Negeri 1 Sewon Kabupaten Bantul. Skripsi UNY
(http//skripsi retrianayuliarti.pdf diakses pada tanggal 20 maret
2019 pukul 13:49 wib) )
108
L
A
M
P
I
R
A
N
109
Siklus I
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
Satuan Pendidikan : MIS Ma’arif Pranten Seloprojo
Kelas : II (Dua)
Tema / Topik : Hewan dan Tumbuhan
Sub tema : Hewan dan Tumbuhan disekitarku
Semester : II (Dua)
Alokasi Waktu : 4x35 menit
Jam ke Mata
Pelajaran
Standar
Kompetensi
Kompetensi
Dasar Indikator
1,2 Bahasa
Indonesia
Menulis
Menulis
permulaan
dengan
mendeskripsik
an benda di
sekitar dan
menyalin
puisi.
Mendeskripsi
kan tumbuhan
atau binatang
di sekitar
secara
sederhana
dengan bahasa
tulis.
Menyebutkan
nama
binatang.
Menyebutkan
ciri-ciri
binatang.
Menuliskan
kalimat
deskripsi
dengan benar.
Membacakan
hasil tulisan
deskripsi di
depan kelas.
3,4 Matematika Melakukan
perkalian dan
pembagian
bilangan
sampai dua
angka.
Melakukan
operasi hitung
campuran.
Menghitung
operasi hitung
bilangan
perkalian
denganpenjum
lah an.
Menghitung
operasi hitung
bilangan
pembagian
dengan
pengurangan.
110
1.Tujuan Pembelajaran
1. Melalui penjelasan dan media kartu kata bergambar yang ditunjukkan
guru, siswa menyebutkan nama tumbuhan.
2. Melalui media kartu kata bergambarsiswa dapat menyebutkan ciri-ciri
tumbuhan.
3. Melalui media kartu kata bergambarsiswa dapat menuliskan kalimat
deskripsi dengan benar.
4. Melalui berlatih siswa dapat membacakan hasil tulisan deskripsi di
depan kelas.
5. Melalui penjelasan guru siswa dapat menceritakan adanya hubungan
antara kedudukan matahari dengan bayang-bayang yang terbentuk.
6. Melalui penjelasan guru siswa dapat menjelaskan manfaat matahari.
7. Melalui penjelasan guru, siswa dapat menyebutkan dampak buruk
matahari.
Karakter siswa yang diharapkan : kreatif dan rasa ingin tahu.
2.Materi Pembelajaran
1. Bahasa Indonesia Menulis deskripsi tumbuhan disekitar.
2. IPA Pengaruh sinar matahari terhadap kondisi alam dan kehidupan di
bumi.
3.PENDEKATAN & METODE
1. Pendekatan : Scientific
2. Strategi : Cooperative Learning
3. Teknik : Example Non Example
4. Metode : Penugasan, Tanya Jawab,Dan Ceramah
4.KEGIATAN PEMBELAJARAN
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi
Waktu
111
a. Mengajak semua siswa berdo’a (untuk mengawali kegiatan
pembelajaran)
b. mengucapkan Salam
c. Melakukan komunikasi tentang kehadiran siswa
d. Mengajak berdinamika dengan tepuk kompak
e. Menginformasikan Tema yang akan dibelajarkan
f. Penyampaian tujuan pembelajaran menulis deskripsi melalui
media Kartu kata bergambar .
10 menit
a. Mempersiapkan bahan ajar dan media.
b. Memperingatkan cara duduk yang baik ketika menulis.
c. Guru mengajak siswa untuk tanya jawab seputar media kartu
kata bergambar yang digunakan.
d. Dengan seksama siswa memperhatikan media kartu kata
bergambar tersebut dengan menyebutkan apa saja gambar yang
ada di media tersebut.
e. Guru menjelaskan kepada siswa tentang apa yang dimaksud
dengan menulis deskripsi dan menyebutkan salah satu
contohnya.
f. Guru menjelaskan kepada siswa tentang penulisan kalimat yang
sesuai dengan EYD, huruf kapital, serta penggunaan tanda baca
yang tepat.
g. Guru mengajak siswa untuk menulis deskripsi secara individu
pada lembar yang telah dibagikan.
h. Guru membimbing siswa untuk menulis deskripsi. Selesai
menulis guru menyuruh siswa untuk maju kedepan dan
membacakan hasil tulisan deskripsinya kedepan kelas.
Penilaian proses:
1. Guru berkeliling mengamati anak dalam mengerjakan tugas.
45 menit
112
2. Menilai kerjasamanya, tanggung jawabnya,keaktifannya.)
3. Menilai dengan lembar pengamatan perilaku.
Penutup 1. Bersama-sama siswa membuat kesimpulan / rangkuman hasil
belajar selama sehari
2. Bertanya jawab tentang materi yang telah dipelajari (untuk
mengetahui hasil ketercapaian materi)
3. Memberi motivasi agar siswa rajin belajar
4. Melakukan penilaian hasil belajar
5. Mengajak semua siswa berdo’a
15 menit
5.SUMBER DAN MEDIA
a. Diri anak
b. Lingkungan rumah
c. Lingkungan sekolah
d. Suyatno dkk . (2008). Indahnya Bahasa dan Sastra Indonesia Untuk
SD/MI Kelas II. Jakarta: BSE Pusat Perbukuan. Buchori dkk. (2008).
e. Senang Matematika Untuk SD/MI Kelas II. Jakarta: BSE Pusat
Perbukuan.
f. Media Kartu Kata Bergambar
6.PENILAIAN
1. Prosedur Penilaian
a. Penilain Proses
Menggunakan format pengamatan dilakukan dalam kegiatan
pembelajaran sejak dari kegiatan awal sampai dengan kegiatan akhir
b. Penilaian Hasil Belajar
Menggunakan instrumen penilaian hasil belajar dengan tes tulis
(terlampir)
113
114
LAMPIRAN
A. Penilaian Proses
a. Penilaian sikap
No Aktivitas siswa Skor
1 2 3 4
a. Kegiatan awal
a. Siswa mengawali pembelajaran dengan
berdo’a
b. Siswa mempersiapkan alat tulis
c. Siswa memperhatikan apersepsi dari guru
b. Kegiatan Inti
d. Siswa memperhatikan media kartu kata
bergambar
e. Siswa memberikan timbal balik terhadap
media kartu kata bergambar
f. Siswa bersungguh-sungguh dalam
menulis deskripsi
g. Siswa antusias membaca tulisan deskripsi
didepan kelas
c. Kegiatan akhir
115
h. Siswa menyimpulkan materi yang
dipelajari
i. Siswa mengakhiri pembelajaran dengan
berdo’a
Keterangan :
Skor :
1 :baik sekali
2 : baik
3 : cukup baik
4 : kurang
b. Penilaian hasil Belajar
No Aspek Kriteria Rentang
nilai
Skor
a. Isi Ketepatan tulisan dengan judul tulisan
Kesesuaian tulisan deskripsi dengan objek
Penciptaan kesan pembaca terhadap tulisan
deskripsi
1-30 5-10
5-10
5-10
b. Organisasi Pengembangan kalimat deskripsi
Urutan berpikir
1-25 5-15
5-10
c. Tata Bahasa Kalimat efektif 1-20 5-20
d. Gaya Pilihan kata 1-15 5-15
Ejaan dan
Tanda Baca
Ejaan, huruf kapital, tanda baca. 1-10 5-10
1. Aspek Isi
a. Ketepatan tulisan dengan judul tulisan
9 – 10 Sangat Baik: tulisan dengan judul sangat sesuai
116
7 - 8 Baik: tulisan dengan judul sesuai
6 Cukup: tulisan dengan judul cukup sesuai
5 Kurang: tulisan dengan judul kurang sesuai
b. Kesesuaian tulisan deskripsi dengan objek
9 – 10 Sangat Baik: tulisan dengan objek sangat sesuai
7 - 8 Baik: tulisan dengan objek sesuai
6 Cukup: tulisan dengan objek cukup sesuai
5 Kurang: tulisan dengan objek kurang sesuai
c. Penciptaan kesan pembaca terhadap tulisan deskripsi
9 – 10 Sangat Baik: tulisan yang dihasilkan sangat
menimbulkan kesan indera terhadap pembaca
7 - 8 Baik: tulisan yang dihasilkan menimbulkan kesan
indera terhadap pembaca
6 Cukup: tulisan yang dihasilkan cukup
menimbulkan kesan indera terhadap pembaca
5 Kurang: tulisan yang dihasilkan kurang
menimbulkan kesan indera terhadap pembaca
2. Aspek Organisasi
1. Pengembangan kalimat deskripsi
13 – 15 Sangat Baik: terdiri dari 10 kalimat atau lebih
10 – 12 Baik: terdiri dari 8 kalimat atau lebih
7 – 9 Cukup: terdiri dari 6 kalimat atau lebih
5 – 6 Kurang: kurang dari 5 kalimat atau kurang
2. Urutan berpikir
9 – 10 Sangat Baik: urutan berpikir dalam tulisan
deskripsi bersifat sangat sistematis
10 – 12 Baik: urutan berpikir dalam tulisan deskripsi
bersifat sistematis
117
7 – 9 Cukup: urutan berpikir dalam tulisan deskripsi
bersifat cukup sistematis
5 – 6 Kurang: urutan berpikir dalam tulisan deskripsi
bersifat kurang sistematis
3. Aspek Tatabahasa
17 – 20 Sangat Baik: kalimat-kalimat yang dibuat sangat
efektif
13 – 16 Baik: kalimat-kalimat yang dibuat efektif
9 – 12 Cukup: kalimat-kalimat yang dibuat cukup efektif
5 – 8 Kurang: kalimat-kalimat yang dibuat kurang
efektif
4. Aspek Gaya
14 – 15 Sangat Baik: pilihan kosakata sangat tepat
11 – 13 Baik: pilihan kosakata tepat
8 – 10 Cukup: pilihan kosakata cukup tepat
5 – 7 Kurang: pilihan kosakata kurang tepat
5. Aspek Ejaan dan tanda baca
9 – 10 Sangat Baik: penulisan ejaan, tanda baca, dan
huruf kapital benar dan tepat
7 – 8 Baik: penulisan ejaan, tanda baca, dan huruf kapital
benar 75%
6 Cukup: penulisan ejaan, tanda baca, dan huruf
kapital benar 50%
5 Kurang: penulisan ejaan, tanda baca, dan huruf
kapital benar 25%
LEMBAR KERJA SISWA
Nama Siswa :
Kelas :
118
No. Absen :
Deskripsikan gambar berdasarkan gambar yang kamu dapat!
1. Materi pelajaran
1. Bahasa Indonesia
119
SEMUT KUPU-
KUPU
2. Matematika
Perkalian merupakan penjumlahan berulang
Contoh Di kebun paman terdapat 3 ekor sapi. Berapa banyak kaki
sapi seluruhnya?
Penyelesaian
4 + 4 + 4 = .... Sama artinya 3 × 4 = ....
Banyak kaki sapi seluruhnya 3 × 4 = 12
Contoh
Ayah mempunyai 3 ekor sapi.
Berapa banyak telinga sapi seluruhnya?
Penyelesaian
2 + 2 + 2 = .... Sama artinya 3 x 2 = ....
Banyak telinga sapi semuanya 3 x 2 = 6
Evaluasi
1. 5 X 3 =
2. 6 X 2 =
3. 7 X 3 =
4. 8 X 4 =
5. 5 X 5 =
120
Siklus II
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
Satuan Pendidikan : MIS Ma’arif Pranten Seloprojo
Kelas : II (Dua)
Tema / Topik : Hewan dan Tumbuhan
Semester : II (Dua)
Alokasi Waktu : 2x35 menit
Jam ke Mata
Pelajaran
Standar
Kompetensi
Kompetensi
Dasar Indikator
1,2 Bahasa
Indonesia
Menulis
Menulis
permulaan
dengan
mendeskripsik
an benda di
sekitar dan
menyalin
puisi.
Mendeskripsik
an tumbuhan
atau binatang
di sekitar
secara
sederhana
dengan bahasa
tulis.
Menyebutkan
nama
tumbuhan.
Menyebutkan
ciri-ciri
tumbuhan.
Menuliskan
kalimat
deskripsi
dengan benar.
Membacakan
hasil tulisan
deskripsi di
depan kelas.
3,4 IPA Memahami
peristiwa alam
dan pengaruh
matahari
dalam
kehidupan
sehari-hari.
Mendeskripsik
an hubungan
antara
kedudukan
matahari
dengan
bayang-
bayang.
Menceritakan
adanya
hubungan
antara
kedudukan
matahari
dengan
bayang-
bayang yang
terbentuk.
Menjelaskan
manfaat
121
matahari.
Menyebutkan
dampak buruk
matahari.
1. TUJUAN
1. Melalui penjelasan dan media gambar yang ditunjukkan guru, siswa
menyebutkan nama tumbuhan.
2. Melalui media gambar siswa dapat menyebutkan ciri-ciri tumbuhan.
3. Melalui media gambar siswa dapat menuliskan kalimat deskripsi
dengan benar.
4. Melalui berlatih siswa dapat membacakan hasil tulisan deskripsi di
depan kelas.
5. Melalui penjelasan guru siswa dapat menceritakan adanya hubungan
antara kedudukan matahari dengan bayang-bayang yang terbentuk.
6. Melalui penjelasan guru siswa dapat menjelaskan manfaat matahari.
7. Melalui penjelasan guru, siswa dapat menyebutkan dampak buruk
matahari. Karakter siswa yang diharapkan : kreatif dan rasa ingin
tahu.
2. MATERI
1. Bahasa Indonesia
Menulis deskripsi Hewan disekitar
2. IPA
Pengaruh sinar matahari terhadap kondisi alam dan kehidupan di bumi.
3. PENDEKATAN & METODE
1. Pendekatan : Scientific
2. Strategi : Cooperative Learning
3. Teknik : Example Non Example
122
4. Metode : Penugasan, Tanya Jawab,Dan Ceramah
4. KEGIATAN PEMBELAJARAN
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi
Waktu
Awal 1. Guru mengawali pembeljaran dengan mengucapkan salam dan
berdo’a.
2. Guru melakukan apersepsi menyiapkan siswa secara psikis dan
fisik untuk pembelajaran.
3. Guru mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang terkait dengan
materi menulis deskripsi .
4. Guru menyampaikan tema pelajaran dan menyampaikan tujuan
pembelajaran.
10 menit
1. Mempersiapkan bahan ajar dan media.
2. Memperingatkan cara duduk yang baik ketika menulis.
3. Guru mengajak siswa untuk tanya jawab seputar media kartu
kata bergambar yang digunakan.
4. Dengan seksama siswa memperhatikan media kartu kata
bergambar tersebut dengan menyebutkan gambar hewan apa
saja yang ada di media tersebut.
5. Guru menjelaskan kepada siswa tentang apa yang dimaksud
dengan menulis deskripsi dan menyebutkan salah satu
contohnya.
6. Guru menjelaskan kepada siswa tentang penulisan kalimat
yang sesuai dengan EYD, huruf kapital, serta penggunaan tanda
baca yang tepat.
55 menit
123
7. Guru menunjuk beberapa siswa untuk menyebutkan salah satu
hewan yang ada disekitar, kemudian guru menunjuk siswa
yang lain untuk mendiskripsikan ciri-ciri hewan atau tumbuhan
yang disebutkan siswa yang lain.
8. Guru mencotohkan cara menulis deskripsi yang tepat pada
media kartu kata bergambar.
9. Guru memberi kesempatan kepada siswa yang belum paham
untuk bertanya.
10. Guru mebagikan nomor undian untuk mengetahui hewan apa
yang akan dituliskan dalam menulis deskripsi yang berkaitan
dengan gambar yang ada pada media kartu kata bergambar ,
11. Guru mengajak siswa untuk menulis deskripsi secara individu
pada lembar yang telah dibagikan.
12. Tahap revisi siswa saling bertukar pekerjaan dan saling
mengoreksi tulisan temannya.
13. Tahap publikasi atau mengkomunikasikan, perwakilah siswa
membacakan hasil tulisannya didepan kelas.
Penilaian proses:
1. Guru berkeliling mengamati anak dalam mengerjakan tugas.
2. Menilai kerjasamanya, tanggung jawabnya, kedisiplinannya, ke
aktifannya, mendominasi atau tidak dsb)
3. Menilai dengan lembar pengamatan perilaku.
124
Penutup 1. Siswa diberi kesempatan untuk menyampaikan kesulitan yang
ditemui pada saat pembelajaran.
2. Guru menyimpulkan pembelajaran.
3. Guru memberiklan motivasi siswa untuk rajin belajar dan guru
mengakhiri pelajaran dengan salam penutup.
4. Mengajak semua siswa berdo’a
5 menit
5. SUMBER DAN MEDIA
1. Diri anak
2. Lingkungan rumah
3. Lingkungan sekolah
4. Buku BSE bahasa Indonesia dan Buku IPA
5. Media Kartu Kata Bergambar
6. PENILAIAN
1. Prosedur Penilaian
a. Penilain Proses
Menggunakan format pengamatan dilakukan dalam kegiatan
pembelajaran sejak dari kegiatan awal sampai dengan kegiatan akhir
b. Penilaian Hasil Belajar
125
Menggunakan instrumen penilaian hasil belajar dengan tes tulis
(terlampir)
126
LAMPIRAN
2. Penilaian Proses
c. Mengamati aktifitas siswa selama pembelajaran
No Aktivitas siswa Skor
1 2 3 4
d. Kegiatan awal
j. Siswa mengawali pembelajaran dengan
berdo’a
k. Siswa mempersiapkan alat tulis
l. Siswa memperhatikan apersepsi dari guru
e. Kegiatan Inti
m. Siswa memperhatikan media kartu kata
bergambar
n. Siswa memberikan timbal balik terhadap
media kartu kata bergambar
o. Siswa bersungguh-sungguh dalam menulis
deskripsi
p. Siswa antusias membaca tulisan deskripsi
didepan kelas
f. Kegiatan akhir
q. Siswa menyimpulkan materi yang
dipelajari
r. Siswa mengakhiri pembelajaran dengan
berdo’a
Keterangan :
Skor :
1 :baik sekali
2 : baik
3 : cukup baik
4 : kurang
127
d. Penilaian hasil Belajar
No Aspek Kriteria Rentang
nilai
Skor
a. Isi Ketepatan tulisan dengan judul tulisan
Kesesuaian tulisan deskripsi dengan objek
Penciptaan kesan pembaca terhadap tulisan
deskripsi
1-30 5-10
5-10
5-10
b. Organisasi Pengembangan kalimat deskripsi
Urutan berpikir
1-25 5-15
5-10
c. Tata Bahasa Kalimat efektif 1-20 5-20
d. Gaya Pilihan kata 1-15 5-15
Ejaan dan
Tanda Baca Ejaan, huruf kapital, tanda baca. 1-10 5-10
1. Aspek Isi
a. Ketepatan tulisan dengan judul tulisan
9 – 10 Sangat Baik: tulisan dengan judul sangat sesuai
7 - 8 Baik: tulisan dengan judul sesuai
6 Cukup: tulisan dengan judul cukup sesuai
5 Kurang: tulisan dengan judul kurang sesuai
b. Kesesuaian tulisan deskripsi dengan objek
9 – 10 Sangat Baik: tulisan dengan objek sangat sesuai
7 - 8 Baik: tulisan dengan objek sesuai
6 Cukup: tulisan dengan objek cukup sesuai
128
5 Kurang: tulisan dengan objek kurang sesuai
c. Penciptaan kesan pembaca terhadap tulisan deskripsi
9 – 10 Sangat Baik: tulisan yang dihasilkan sangat
menimbulkan kesan indera terhadap pembaca
7 - 8 Baik: tulisan yang dihasilkan menimbulkan kesan
indera terhadap pembaca
6 Cukup: tulisan yang dihasilkan cukup menimbulkan
kesan indera terhadap pembaca
5 Kurang: tulisan yang dihasilkan kurang menimbulkan
kesan indera terhadap pembaca
2. Aspek Organisasi
3. Pengembangan kalimat deskripsi
13 – 15 Sangat Baik: terdiri dari 10 kalimat atau lebih
10 – 12 Baik: terdiri dari 8 kalimat atau lebih
7 – 9 Cukup: terdiri dari 6 kalimat atau lebih
5 – 6 Kurang: kurang dari 5 kalimat atau kurang
4. Urutan berpikir
9 – 10 Sangat Baik: urutan berpikir dalam tulisan deskripsi
bersifat sangat sistematis
10 – 12 Baik: urutan berpikir dalam tulisan deskripsi bersifat
sistematis
7 – 9 Cukup: urutan berpikir dalam tulisan deskripsi
bersifat cukup sistematis
5 – 6 Kurang: urutan berpikir dalam tulisan deskripsi
bersifat kurang sistematis
3. Aspek Tatabahasa
17 – 20 Sangat Baik: kalimat-kalimat yang dibuat sangat
efektif
13 – 16 Baik: kalimat-kalimat yang dibuat efektif
9 – 12 Cukup: kalimat-kalimat yang dibuat cukup efektif
5 – 8 Kurang: kalimat-kalimat yang dibuat kurang efektif
4. Aspek Gaya
129
14 – 15 Sangat Baik: pilihan kosakata sangat tepat
11 – 13 Baik: pilihan kosakata tepat
8 – 10 Cukup: pilihan kosakata cukup tepat
5 – 7 Kurang: pilihan kosakata kurang tepat
1. Aspek Ejaan dan tanda baca
9 – 10 Sangat Baik: penulisan ejaan, tanda baca, dan huruf
kapital benar dan tepat
7 – 8 Baik: penulisan ejaan, tanda baca, dan huruf kapital
benar 75%
6 Cukup: penulisan ejaan, tanda baca, dan huruf kapital
benar 50%
5 Kurang: penulisan ejaan, tanda baca, dan huruf kapital
benar 25%
LEMBAR KERJA SISWA
Nama siswa :
Kelas :
No.absen :
Buatlah Deskripsi sesuai dengan gambar-gambar dibawah Ini !
1.
Nilai :
130
2.
3.
4.
5.
LEMBAR KERJA SISWA
Nama siswa :
Kelas :
No.absen :
Buatlah Deskripsi sesuai dengan gambar-gambar dibawah Ini !
1.
Nilai :
131
2.
3.
4.
5.
LEMBAR KERJA SISWA
Nama siswa :
Kelas :
No.absen :
Buatlah Deskripsi sesuai dengan gambar-gambar dibawah Ini !
Nilai :
132
1.
2.
3.
4.
5.
133
LEMBAR KERJA SISWA
Nama siswa :
Kelas :
No.absen :
Buatlah Deskripsi sesuai dengan gambar-gambar dibawah Ini !
1. 6.
2.
7.
3.
8.
9.
4.
10.
Nilai :
134
5. Materi pembelajaran
e. Bahasa Indonesia
Pohon pisang
pohon cabe
f. IPA
Bayangan Benda
ayo lihatlah
gambar di atas saat matahari bersinar apa yang terjadi cahaya
matahari mengenai pohon maka akan terlihat bayangan pohon
karena cahaya matahari sangat kuat maka bayangannya terlihat
jelas pagi hari kedudukan matahari di timur bayangan benda
terbentuk memanjang sebelah barat karena matahari berada di
tempat rendah
135
waktu selalu berjalan dan berganti
semakin siang matahari bergerak naik bayang bayang yang
terbentuk semakin pendek bayangan benda pada waktu
matahari di atas cahaya matahari mengenai benda maka
membentuk bayangan kedudukan matahari selalu berubah
bentuk bayangannya ikut berubah di siang hari udara sangat
panas pasti kamu akan merasakan panasnya jam 12 siang
matahari tepat diatas kita saat itu bayangan terlihat pendek di
sore hari letak matahari ada di barat bayangan benda terbentuk
di sebelah timur saat itu bayangan terlihat lebih panjang
semakin sore bayangan benda semakin panjang bayangan
benda menghilang saat matahari terbenam zaman dahulu orang
belum mengenal jam orang mengetahui waktu melalui
matahari dengan melihat bayangan benda karena matahari
bagaimana cara mengetahui waktu pagi pagi ditunjukkan
bayangan benda di barat siang ditunjukkan bayang bayang
terpendek sore ditunjukkan bayang bayang di timur cara
seperti ini disebut jam matahari mengapa disebut jam matahari
karena menentukan waktu berdasarkan cahaya matahari saat
ini sudah diketahui
satu hari adalah 24 jam satu jam adalah 60 menit
Latihan
a. Pada sore hari bayangan benda yang terbentuk berada di sebelah ...
b. Bayangan benda terpendek terbentuk pada jam …
c. Pada sore hari bayangan benda karena cahaya matahari berada di …
d. Jika sinar ada di belakang, maka bayang-bayang ada di ...
e. Letak bayang-bayang ………………… jika arah sinar berubah.
136
LEMBAR PENGAMATAN GURU SIKLUS I
No
Aspek yang diamati
Skor
A B C D
G. Kegiatan awal
16. Mengawali pembelajaran dengan salam dan
berdo’a
17. Menyiapkan materi dan media pembelajaran
18. Memeriksa kesiapan siswa untuk mrngikuti
pelajaran
19. Melakukan apersepsi untuk memulai
pembelajaran
20. Memotivasi siswa untuk berpatisipasi aktif
dalam pembelajaran
21. Menampilkan kesan yang ramah, semangat
untuk menarik perhatian siswa dalam belajar
H. Kegiatan inti
22. Cara mengaplikasikan media kartu kata
bergambar
23. Memberikan pertanyaan secara lisan tentang
gambar
24. Membimbing menentukan judul gambar
25. Memberikan bimbingan dalam menulis
deskripsi
26. Memberikan pujian kepada siswa yang terampil
menulis deskripsi
27. Memberikan apresiasi kepada siswa yang berani
maju tanpa ditunjuk
F. Kegiatan akhir
28. Mengarahkan siswa untuk menyimpulkan materi
yang dipelajari
29. Guru memberikan pesan moral, misalnya siswa
diminta untuk rajin belajar,patuh kepada orang
137
tua dan lain sebagianya
30. Mengakhiri kegiatan pembelajaran dengan
berdo’a dan mengucapkan salam
Keterangan :
Skor : A :baik sekali
B : baik
C : cukup baik
D : kurang
138
LEMBAR OBSERVASI GURU SIKLUS II
No
Aspek yang diamati
Skor
A B C D
G. Kegiatan awal
16. Mengawali pembelajaran dengan salam dan
berdo’a
17. Menyiapkan materi dan media pembelajaran
18. Memeriksa kesiapan siswa untuk mrngikuti
pelajaran
19. Melakukan apersepsi untuk memulai
pembelajaran
20. Memotivasu siswa untuk berpatisipasi aktif
dalam pembelajaran
21. Menampilkan kesan yang ramah, semangat
untuk menarik perhatian siswa dalam belajar
H. Kegiatan inti
22. Cara mengaplikasikan media kartu kata
bergambar
23. Memberikan pertanyaan secara lisan tentang
gambar
24. Membimbing menentukan judul gambar
25. Memberikan bimbingan dalam menulis
deskripsi
26. Memberikan pujian kepada siswa yang terampil
menulis deskripsi
27. Memberikan apresiasi kepada siswa yang berani
maju tanpa ditunjuk
I. Kegiatan akhir
28. Mengarahkan siswa untuk menyimpulkan materi
yang dipelajari
29. Guru memberikan pesan moral, misalnya siswa
diminta untuk rajin belajar,patuh kepada orang
139
tua dan lain sebagianya
30. Mengakhiri kegiatan pembelajaran dengan
berdo’a dan mengucapkan salam
Keterangan :
Skor :
A :baik sekali
B : baik
C : cukup baik
D : kurang
140
LEMBAR PENGAMATAN SISWA SIKLUS I
No Nama Keaktifan Kerjasam Tanggung
jawab
Jumlah
skor
Ket
3 2 1 3 2 1 3 2 1
a. AZ 8 AB
b. AP 7 AB
c. AD 5 B
d. BRFD 6 B
e. CA 6 B
f. DB 7 AB
g. MDM 7 AB
h. MIZ 7 AB
i. NA 4 B
j. NAS 8 AB
k. NR 6 B
l. RIY 6 B
m. RDS 8 AB
n. RK 6 B
o. SP 6 B
p. SBP 7 AB
q. YM 8 AB
141
r. YS 5 B
s. ZNH 6 B
t. ZIN 7
Aspek perilaku yang diamati : Jumlah skor
Baik : 3 1-3 : cukup
Cukup : 2 4-6 : baik
Kurang : 1 7-9 : amat baik
142
HASIL PENGAMATAN SISWA SIKLUS II
No Nama Keaktifan Kerjasam Tanggung
jawab
Jumlah
skor
Ket
3 2 1 3 2 1 3 2 1
31. AZ 9 AB
1. AP 8 AB
2. AD 7 AB
3. BRFD 7 AB
4. CA 7 AB
5. DB 8 AB
6. MDM 7 AB
7. MIZ 7 AB
8. NA 6 B
9. NAS 8 AB
10. NR 6 B
11. RIY 6 B
12. RDS 8 AB
13. RK 7 B
14. SP 6 B
15. SBP 7 AB
143
a. YM 8 AB
b. YS 5 B
c. ZNH 6 B
d. ZIN 7
Keterangan:
Aspek perilaku yang diamati : Jumlah skor
Baik : 3 1-3 : cukup
Cukup : 2 4-6 : baik
Kurang : 1 7-9 : amat baik
144
NILAI HASIL BELAJAR PRA SIKLUS
145
NILAI HASIL BELAJAR SIKLUS I
No Nama Siswa Nilai Keterangan
Tuntas Belum tuntas
a. AZ 75
b. AP 55
c. AD 45
d. BRFD 55
e. CA 57
f. DB 60
g. MDM 75
h. MIZ 66
i. NA 60
j. NAS 75
k. NR 69
l. RIY 45
m. RDS 75
n. RK 52
o. SP 60
p. SBP 60
q. YM 79
r. YS 45
s. ZNH 40
t. ZIN 50
JUMLAH 1273 5 15
Rata-rata 63,65 25% 75%
146
No Nama Siswa Nilai Keterangan
Tuntas Belum
tuntas
a. AZ 79
b. AP 70
c. AD 60
d. BRFD 72
e. CA 60
f. DB 75
g. MDM 77
h. MIZ 70
i. NA 65
j. NAS 77
k. NR 69
l. RIY 55
m. RDS 78
n. RK 60
o. SP 62
p. SBP 60
q. YM 80
r. YS 55
s. ZNH 50
t. ZIN 57
JUMLAH 1314 9 11
Rata-rata 66.5 45% 55%
NILAI HASIL BELAJAR SIKLUS II
147
No Nama
Siswa
Nilai KKM Keterangan
Tuntas Belum
tuntas
a. AZ 95 70
b. AP 85 70
c. AD 68 70
d. BRFD 80 70
e. CA 85 70
f. DB 80 70
g. MDM 79 70
h. MIZ 80 70
i. NA 85 70
j. NAS 90 70
k. NR 80 70
l. RIY 75 70
m. RDS 90 70
n. RK 75 70
o. SP 85 70
p. SBP 85 70
q. YM 90 70
r. YS 65 70
s. ZNH 75 70
t. ZIN 80 70
JUMLAH 1627 18 2
Rata-rata 81.35 90% 10%
148
LAMPIRAN
149
LAMPIRAN
LAMPIRAN
150
151
LAMPIRAN
152
LAMPIRAN
153
LAMPIRAN
154
LAMPIRAN
155
LAMPIRAN
156
157
LAMPIRAN
SATUAN KREDIT KEGIATAN
Nama : Siti Nur Kolipah Jurusan : Pendidikan Guru Madrasah
Ibtidaiyah
Nim :23040150174 Dosen P.A : Khulatul Lutfiah, M.Pd.I
NO NAMA KEGIATAN PELAKSANAAN SEBAGAI POIN
a. OPAK Fakultas Tarbiyah Dan
Ilmu Keguruan IAIN Salatiga “
Integrasi Pendidikan Karakter
Mahasiswa Melalui Kampus
Edukatif Humanis Dan
Religius.”
13 Agustus 2015 Peserta 3
b. OPAK IAIN Salatiga 2015 “
Penguatan Nilai-Nilai Islam
Indonesia Menuju Negara Yang
Aman Dan Damai”
14 Agustus 2015 Peserta 3
c. UPT Perpustakaan 21 Agustus 2015 Peserta 3
d. Seminar HMJ PGMI
”Pengakraban Mahasiswa Baru
Jurusan Pgmi”
5 September 2015 Peserta 10
158
e. Seminar Nasional LDK Fathir
Ar Rasyid “ Muslimah Sejati
Bertabur Inspirasi”
29 November
2015
Peserta 8
f. Seminar Nasional Hmj Pgmi “
Indonesia Budayaku Indonesia
Warisanku (Salatiga Kota
Pusaka)
02 Juni 2016 Peserta 10
g. UPTB IAIN Salatiga”Studi
Intensif Bahasa Arab”
22 Febuari 2016-
10 Juni 2016
Peserta 6
h. UPTB IAIN Slatiga “ Studi
Intensif Bahasa Inggris”
22 Febuari 2016-
10 Juni 2016
Peserta 6
i. Seminar Internasional “Petani
Untuk Negeri”
18 September
2016
Peserta 8
j. Pendidikan Dan Latihan Calon
Pramuka Pandega
(PLCPP)XXVI Racana Kusuma
Dilaga-Woro Srikandhi Iain
Salatiga”
30 September
2016-2 Oktober
2016
Peserta 4
k. Seminar Nasional
Edupreneurship” Strategi
Marketing Kunci Sukses
Wirausaha”
13 November
2016
Peserta 8
l. Magang Di MI Ma’arif Pranten
Seloprojo Kec Ngablak
Kab.Magelang
5 Januari 2017- 20
November 2018
Pengajar Pembantu 8
159
m. Cipta Karya Media
Pembelajaran Edukatif Dan
pergelaran Pentas Seni Media
Pembelajaran PGMI Iain
Salatiga
27 November
2017
Peserta 3
n. Workshop Rebana Nasional “
Meningkatkan Hubbun Nabi
Dalam Mewadahi Semangat
Muda Melestarikan Tradisi
Islami”
13 Mei 2017 Peserta 3
o. Seminar Nasional LDK Fathir
Arrasyid”Reaktualisasi Cantik
Dhohir Dan Batin Dalam
Kacamata Islam”
18 November
2017
Peserta 8
p. Seminar Nasional “ Nilai-Nilai
Kebudayaan Dalam Pendidikan
Islam Indonesia”
05 Mei 2018 Peserta 8
q. Seminar Nasional Komika “
Wonderful Ramadhan Dan
Launching Komunitas Muslim
Cendekia “
16 Mei 2018 Peserta 8
r. Seminar Online Para Pencari
Mimpi “ All About Tturkiye
Scholarship”
12 Januari 2019 Peserta 3
s. Seminar Kepenulisan “ Trik
Menulis Cerita Pendek Yang
Tepat, Mudah, Dan Berkualitas
“
16 Januari 2019 Peserta 3
160
161
LAMPIRAN
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Nama Lengkap : Siti Nur Kolipah
Tempat, Tanggal Lahir : Magelang, 27 Agustus 1996
Alamat : Dsn. Pranten, RT 002 RW 005 Desa
Seloprojo
Kecamatan Ngablak, Kabupaten Magelang.
E-mail : ifakolipah12 @gmail.com
Jenjang Pendidikan :
16. MI Ma’arif Pranten Seloprojo, lulus tahun 2008
17. MTS N Ngablak, lulus tahun 2011
18. SMK Sultan Fattah Salatiga, lulus tahun 2014
19. IAIN Salatiga, lulus tahun 2019
Demikian riwayat hidup penulis, penulis buat dengan sebenar-benarnya.
162
Salatiga, 25 Juli 2019
LAMPIRAN
Guru menjelaskan materi menulis Deskripsi
163
Kegiatan Pembelajaran Siswa Mengoreksi Tulisan
Teman
Kegiatan evaluasi
siswamendeskripsikan tulisan
164
Kegiatan siswa membacakan hasil tulisan Deskripsi