PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS HURUF JAWA DENGAN …/Peningkatan... · MENULIS HURUF JAWA DENGAN...
Transcript of PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS HURUF JAWA DENGAN …/Peningkatan... · MENULIS HURUF JAWA DENGAN...
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user i
PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS HURUF JAWA DENGAN
MEDIA KARTU BRIDGE PADA SISWA KELAS IV SDN III BAKALAN
PURWANTORO KABUPATEN WONOGIRI
TAHUN AJARAN 2011/2012
SKRIPSI
Oleh:
FITRIA NURAINI
K7108144
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
Juli 2012
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user ii
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN
Saya yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama : Fitria Nuraini
NIM : K7108144
Jurusan/Program Studi : FKIP/Pendidikan Guru Sekolah Dasar
menyatakan bahwa skripsi saya berjudul “PENINGKATAN KEMAMPUAN
MENULIS HURUF JAWA DENGAN MEDIA KARTU BRIDGE PADA
SISWA KELAS IV SDN III BAKALAN PURWANTORO KABUPATEN
WONOGIRI TAHUN AJARAN 2011/2012” ini benar-benar merupakan hasil
karya saya sendiri. Selain itu, sumber informasi yang dikutip dari penulis lain
telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam daftar pustaka.
Apabila pada kemudian hari terbukti atau dapat dibuktikan skripsi ini hasil
jiplakan, saya bersedia menerima sanksi atas perbuatan saya.
Surakarta, Juli 2012
Yang membuat pernyataan
Fitria Nuraini
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user iii
PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS HURUF JAWA DENGAN
MEDIA KARTU BRIDGE PADA SISWA KELAS IV SDN III BAKALAN
PURWANTORO KABUPATEN WONOGIRI
TAHUN AJARAN 2011/2012
Oleh:
FITRIA NURAINI
K7108144
SKRIPSI
diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan mendapatkan gelar
Sarjana Pendidikan Program Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Jurusan Ilmu Pendidikan
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
Juli 2012
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user vi
ABSTRAK Fitria Nuraini. PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS HURUF JAWA DENGAN MEDIA KARTU BRIDGE PADA SISWA KELAS IV SDN III BAKALAN PURWANTORO KABUPATEN WONOGIRI TAHUN AJARAN 2011/2012. Skripsi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta. Juli 2012. Tujuan penelitian tindakan kelas ini adalah untuk meningkatkan kemampuan menulis huruf Jawa dengan media Kartu bridge pada siswa kelas IV SDN III Bakalan Purwantoro Kabupaten Wonogiri tahun ajaran 2011 / 2012.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (PTK) dengan menggunakan model siklus. Penelitian ini dilaksanakan dalam tiga siklus. Tiap siklus terdiri dari 4 tahapan, yaitu perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi, dan refleksi. Subjek dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas IV SDN III Bakalan Purwantoro Kabupaten Wonogiri tahun ajaran 2011/2012 yang berjumlah 16 siswa yang terdiri dari 11 siswa laki-laki dan 5 siswa perempuan. Sedangkan objeknya adalah kemampuan menulis huruf Jawa. Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu pengamatan atau observasi, dokumentasi, tes, dan wawancara. Teknik analisis data menggunakan model analisis interaktif.
Hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa penggunaan media Kartu bridge dapat meningkatkan kemampuan menulis huruf Jawa pada siswa kelas IV SDN III Bakalan Purwantoro Kabupaten Wonogiri tahun ajaran 2011/2012. Hal ini terbukti pada kondisi prasiklus sebelum dilaksanakan tindakan, nilai rata-rata kelas 57,63 dengan persentase ketuntasan klasikal 31,25%. Siklus I nilai rata-rata kelas dalam kemampuan menulis huruf Jawa sebesar 61,41 dengan persentase ketuntasan klasikal 56,25%, siklus II nilai rata-rata kelas dalam kemampuan menulis huruf Jawa sebesar 63,91 dengan persentase ketuntasan klasikal 71,88%, dan siklus III nilai rata-rata kelas dalam kemampuan menulis huruf Jawa sebesar 70,47 dengan persentase ketuntasan klasikal 84,38%.
Simpulan penelitian ini adalah dengan media Kartu bridge dapat meningkatkan kemampuan menulis huruf Jawa pada siswa kelas IV SDN III Bakalan Purwantoro Kabupaten Wonogiri tahun ajaran 2011/2012. Kata kunci: kemampuan menulis, huruf Jawa, dan kartu bridge
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user vii
ABSTRACT
Fitria Nuraini. INCREASING THE JAVANESE WRITING ABILITY THROUGH BRIDGE CARDS MEDIA AT FOURTH GRADE STUDENTS OF SDN III BAKALAN PURWANTORO KABUPATEN WONOGIRI OF 2011/2012 ACADEMIC YEAR. Thesis, Faculty of Education Sebelas Maret University Surakarta. July 2012.
The objective of this classroom action research is to increase the Javanese writing ability through bridge cards media at fourth grade students of SDN III Bakalan Purwantoro Kabupaten Wonogiri of 2011/2012 Academic Year.
The method used in this research is classroom action research through cycle model. This research is done through three cycles. Every cycle consists of four stages; namely, planning, acting, observation, and reflection. The subject of this research is 16 students of fourth grade students of SDN III Bakalan Purwantoro Kabupaten Wonogiri of 2011/2012 Academic Year. The subject consists of 11 male students and 5 female students. While the method of collecting data are observation, documentation, test, and interview. The technique of data analysis uses interactive model analysis.
The result of the research is the usage of bridge cards media can increase the ability of Javanese writing of fourth grade students at SDN III Bakalan Purwantoro Kabupaten Wonogiri of 2011/2012 Academic Year. It can be seen from the pracycle condition before the implementation, the average score of the students is 57,63 with 31,25% classical graduation percentage . The average score in the first cycle of Javanese writing ability is 61, 41 with 56,25% classical graduation percentage, The average score in the second cycle of Javanese writing ability is 63, 91 with 71,88% classical graduation percentage, and The average score in the third cycle of Javanese writing ability is 70, 47 with 54,38% classical graduation percentage.
The conclusion of this research is the usage of bridge cards media can increas the Javanese writing ability of fourth grade students at SDN III Bakalan Purwantoro Kabupaten Wonogiri of 2011/2012 Academic Year.
Key words: writing skill, Javanese writing, and bridge card
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user viii
MOTTO
“Allah akan mengangkat derajat orang-orang yang beriman diantaramu dan
orang-orang yang diberi ilmu beberapa derajat”
(QS. Al-Mujadilah: 11)
“Lakukanlah yang terbaik untuk hari ini jangan biarkan berdiam diri, masa
depan bukan untuk ditunggu tetapi untuk diraih”
(Mario Teguh)
“Kegagalan tidak menjadikan hidup kita terpuruk tetapi kegagalan menjadikan
kita untuk melangkah lebih maju dalam hidup”
(Penulis)
“Hiduplah dengan berilmu dan berilmulah untuk hidup”
(Penulis)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user ix
PERSEMBAHAN
Teriring syukurku pada-Mu, kupersembahkan karya ini untuk:
“Bapak dan Ibuku Tercinta”
Terimakasihku atas do’a yang tulus, kasih sayang yang tiada putus,
serta pengorbanan yang tiada henti. Tiada kata seindah do’a yang
keluar darimu untukku.
“Kakak dan Adikku Tersayang”
Terimakasih atas dukungan dan motivasinya serta telah mengajariku
arti sebuah perjuangan selama ini.
“Suami dan Putriku Tercinta
(Danang Dwi Nugroho dan Alifiah Putri Nugraheni)”
Terimkasih atas kasih sayang, semangat, dan motivasi yang kalian
berikan setiap waktu.
“PGSD FKIP Universitas Sebelas Maret Surakarta”
Almamaterku tercinta yang telah memberikan ilmu yang berguna bagi
masa depanku yang cerah.
“Mahasiswa PGSD FKIP UNS Kelas C angkatan 2008”
Terima kasih atas motivasi, bantuan, dan dukungannya.kalian selalu
memberikan arti dalam hidupku dan selalu membuatku tersenyum
dalam menghadapi apapun.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user x
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala limpahan
rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang
berjudul “ Peningkatan Kemampuan Menulis Huruf Jawa Dengan Media Kartu
Bridge Pada Siswa Kelas IV SDN III Bakalan Purwantoro Kabupaten Wonogiri
Tahun Ajaran 2011/2012” guna memenuhi persyaratan mendapat gelar Sarjana
Pendidikan.
Dalam menyusun skripsi ini, tentunya penulis tidak lepas dari bimbingan,
arahan, petunjuk, dukungan dan saran–saran dari berbagai pihak, maka pada
kesempatan ini peneliti dengan tulus menyampaikan terima kasih kepada:
1. Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret
Surakarta.
2. Ketua Jurusan Ilmu Pendidikan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Sebelas Maret Surakarta.
3. Ketua Program Studi PGSD Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Sebelas Maret Surakarta.
4. Sekretaris Program Studi PGSD Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Sebelas Maret Surakarta.
5. Drs. M.Shaifuddin, S.Pd, M.Pd, M.Sn selaku dosen pembimbing I dan Dra.
Endang SM, M.Pd selaku dosen pembimbing II yang dengan sabar telah
memberikan arahan dan bimbingan kepada penulis.
6. Bapak dan Ibu dosen PGSD yang telah memberikan arahan dan motivasi
kepada penulis.
7. Jaeran, S.Pd, M.Pd selaku Kepala SDN III Bakalan, Kecamatan Purwantoro,
Kabupaten Wonogiri yang telah memberikan izin kepada peneliti untuk
melakukan penelitian di SDN III Bakalan.
8. Bapak dan Ibu guru, beserta siswa kelas IV SDN III Bakalan, Purwantoro,
Kabupaten Wonogiri yang telah memberikan bantuan dan motivasi kepada
penulis.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user xi
9. Ibu, bapak dan saudara-saudara penulis tercinta yang telah memberikan
dukungan baik berupa moral, doa dan materi.
10. Teman–teman mahasiswa S1 PGSD FKIP UNS yang telah memberikan
dukungan, semangat, dan kerjasama selama ini. Terimakasih atas
kebersamaannya yang tak terlupakan.
11. Berbagai pihak yang telah membantu penulis, yang tidak mungkin penulis
sebutkan satu persatu.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan.Oleh
karena itu, penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari
para pembaca agar hasil penelitian ini bisa lebih bermanfaat bagi penulis sendiri
khususnya, serta pembaca pada umumnya.
Surakarta, Juli 2012
Penulis
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user xii
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL .......................................................................... i
HALAMAN PERNYATAAN............................................................. ii
HALAMAN PENGAJUAN ................................................................ iii
HALAMAN PERSETUJUAN ............................................................ iv
HALAMAN PENGESAHAN ............................................................. v
HALAMAN ABSTRAK ..................................................................... vi
HALAMAN MOTTO ......................................................................... viii
HALAMAN PERSEMBAHAN .......................................................... ix
KATA PENGANTAR ........................................................................ x
DAFTAR ISI ...................................................................................... xii
DAFTAR GAMBAR .......................................................................... xiv
DAFTAR TABEL .............................................................................. xvi
DAFTAR LAMPIRAN ....................................................................... xviii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ........................................................... 1
B. Perumusan Masalah .................................................... 4
C. Tujuan Penelitian ....................................................... 4
D. Manfaat Penelitian ..................................................... 4
BAB II KAJIAN TEORI
A. Tinjauan Pustaka ........................................................ 6
1. Hakikat Kemampuan Menulis Huruf Jawa ........... 6
2. Hakikat Media Pembelajaran Kartu Bridge............. 17
B. Penelitian yang Relevan ............................................. 27
C. Kerangka Berpikir ..................................................... 28
D. Hipotesis Tindakan ..................................................... 30
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user xiii
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian ..................................... 31
B. Subjek dan Objek Penelitian ...................................... 32
C. Sumber Data .............................................................. 32
D. Teknik Pengumpulan Data ........................................ 32
E. Validitas Data ............................................................ 34
F. Teknik Analisis Data ................................................... 35
G. Indikator Kinerja ......................................................... 37
H. Prosedur Penelitian .................................................... 37
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian …………………………………………. 46
1. Tempat Penelitian …………………………………... 46
2. Deskripsi Kondisi Awal ……………………………. 47
3. Deskripsi Hasil Penelitian ………………………….. 49
a. Siklus I ………………………………………….. 49
b. Siklus II …………………………………………. 65
c. Siklus III ………………………………………… 80
B. Pembahasan Hasil Penelitian ……………………………. 95
BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN
A. Simpulan ....................................................................... 99
B. Implikasi ....................................................................... 99
C. Saran ............................................................................. 100
DAFTAR PUSTAKA ......................................................................... 102
LAMPIRAN ....................................................................................... 105
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user xiv
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
1. Kerangka Berpikir ........................................................................ 29
2. Teknik Analisis Data ................................... ................................. 36
3. Prosedur Penelitian .............................................. ......................... 38
4. Grafik Nilai Kemampuan Menulis Huruf Jawa pada
Prasiklus........................................................................................ 48
5. Grafik Nilai Kemampuan Menulis Huruf Jawa pada Siklus I
Pertemuan Pertama............................................. ........................... 59
6. Grafik Nilai Kemampuan Menulis Huruf Jawa pada Siklus I
Pertemuan Kedua ……………………………. ............................. 61
7. Grafik Perbandingan Hasil Nilai Kemampuan Menulis Huruf
Jawa pada Siklus I............... ......................................................... 63
8. Grafik Perbandingan Persentase Ketuntasan Kemampuan
Menulis Huruf Jawa pada Prasiklus dan Siklus I................... ........ 64
9. Grafik Nilai Kemampuan Menulis Huruf Jawa pada Siklus II
Pertemuan Pertama ......................................... .............................. 74
10. Grafik Nilai Kemampuan Menulis Huruf Jawa pada Siklus II
Pertemuan Kedua............................................................................... 76
11. Grafik Perbandingan Hasil Nilai Kemampuan Menulis
Huruf Jawa pada Siklus II................................................................. 78
12. Grafik Perbandingan Persentase Ketuntasan Kemampuan
Menulis Huruf Jawa pada Prasiklus, Siklus I dan Siklus
II................................................................................................... 79
13. Grafik Nilai Kemampuan Menulis huruf Jawa pada
Siklus III PertemuanPertama ……………………. ....................... 89
14. Grafik Nilai Kemampuan Menulis huruf Jawa pada
Siklus III Pertemuan Kedua ……………………. ......................... 91
15. Grafik Perbandingan Hasil Nilai Kemampuan Menulis Huruf
Jawa pada Siklus III............... ....................................................... 93
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user xv
16. Grafik Perbandingan Persentase Ketuntasan Kemampuan
Menulis Huruf Jawa pada Prasiklus, Siklus I, Siklus II dan
Siklus III................... .................................................................... 94
17. Grafik Nilai Rata-rata Kemampuan Menulis Huruf Jawa dan
Persentase Ketuntasan Klasikal pada Prasiklus, Siklus I, Siklus
II, dan Siklus III ……… .............................................................. 96
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user xvi
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
1. Waktu dan Jenis Kegiatan Penelitian …………………………… 31
2. Distribusi Frekuensi Nilai Kemampuan Menulis Huruf
Jawa pada Prasiklus ………………………………………………. 47
3. Distribusi Frekuensi Nilai Kemampuan Menulis Huruf
Jawa pada Siklus I Pertemuan Pertama ………………………….. 58
4. Distribusi Frekuensi Nilai Kemampuan Menulis Huruf
Jawa pada Siklus I Pertemuan Kedua ……………………………. 61
5. Perbandingan Hasil Nilai Kemampuan Menulis Huruf Jawa
pada Siklus …………………………………………………………. 62
6. Perbandingan Persentase Ketuntasan Prasiklus dan Siklus I ………. 64
7. Distribusi Frekuensi Nilai Kemampuan Menulis Huruf
Jawa pada Siklus II Pertemuan Pertama…………………………..... 74
8. Distribusi Frekuensi Nilai Kemampuan Menulis Huruf
Jawa pada Siklus II Pertemuan Kedua …………………………….... 76
9. Perbandingan Hasil Nilai Kemampuan Menulis Huruf Jawa
pada Siklus II ……………………………………………………….. 77
10. Perbandingan Persentase Ketuntasan Prasiklus, Siklus I
dan Siklus II ………………………………………………………… 79
11. Distribusi Frekuensi Nilai Kemampuan Menulis Huruf Jawa
pada Siklus III Pertemuan Pertama ………………………………… 89
12. Distribusi Frekuensi Nilai Kemampuan Menulis Huruf Jawa
pada Siklus III Pertemuan Kedua …………………………………. 91
13. Perbandingan Hasil Nilai Kemampuan Menulis Huruf Jawa
pada Siklus III ……………………………………………………… 92
14. Perbandingan Persentase Ketuntasan Prasiklus, Siklus I,
Siklus II dan Siklus III ……………………………………………… 94
15. Nilai Rata-rata Kemampuan Menulis Huruf Jawa dan
Persentase Ketuntasan Klasikal pada Prasiklus, Siklus I,
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user xvii
Siklus II dan Siklus III ……………………………………………... 96
16. Perbandingan Aktivitas Siswa dan Guru dalam Proses
Pembelajaran pada Siklus I, Siklus II dan Siklus III ………………. 97
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user xviii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Halaman
1. Lembar Wawancara dengan Guru Sebelum Menggunakan
Media Kartu Bridge ..................................................................... 105
2. Lembar Wawancara dengan Guru Setelah Menggunakan
Media Kartu Bridge ..................................................................... 107
3. Daftar Nilai Kemampuan Menulis Huruf Jawa Siswa Kelas IV
SDN III Bakalan Semester I Sebelum Tindakan…………………. 109
4. Silabus Pembelajaran Bahasa Jawa .............................................. 110
5. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I ......... ........................ 111
6. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus II .............................. 124
7. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus III ............................. 137
8. Nilai Kemampuan Menulis Huruf Jawa pada Siklus I
Pertemuan I ……………………………………............ ............... 150
9. Nilai Kemampuan Menulis Huruf Jawa pada Siklus I
Pertemuan II …………………………………………... ............... 152
10. Nilai Kemampuan Menulis Huruf Jawa pada Siklus II
Pertemuan I …………………………………………... ................ 154
11. Nilai Kemampuan Menulis Huruf Jawa pada Siklus II
Pertemuan II ………………………………………….. ................ 156
12. Nilai Kemampuan Menulis Huruf Jawa pada Siklus III
Pertemuan I ………………………………………….. ................. 158
13. Nilai Kemampuan Menulis Huruf Jawa pada Siklus III
Pertemuan II ………………………………………….. ................ 160
14. Rekapitulasi Perolehan Nilai Kemampuan Menulis Huruf
Jawa pada Siklus I …………………………………….. ............... 162
15. Rekapitulasi Perolehan Nilai Kemampuan Menulis Huruf
Jawa pada Siklus II ……………………………………. ............... 163
16. Rekapitulasi Perolehan Nilai Kemampuan Menulis Huruf
Jawa pada Siklus III …………………………………… .............. 164
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user xix
17. Lembar Obsevasi Aktivitas Siswa dalam Pembelajaran
Bahasa Jawa Siklus I Pertemuan I ....................... ........................ 165
18. Lembar Obsevasi Aktivitas Siswa dalam Pembelajaran
Bahasa Jawa Siklus I Pertemuan II ....................... ........................ 166
19. Lembar Obsevasi Aktivitas Siswa dalam Pembelajaran
Bahasa Jawa Siklus II Pertemuan I …………….. ......................... 168
20. Lembar Obsevasi Aktivitas Siswa dalam Pembelajaran
Bahasa Jawa Siklus II Pertemuan II …………….. ....................... 169
21. Lembar Obsevasi Aktivitas Siswa dalam Pembelajaran
Bahasa Jawa Siklus III Pertemuan I …………… ......................... 171
22. Lembar Obsevasi Aktivitas Siswa dalam Pembelajaran
Bahasa Jawa Siklus III Pertemuan II …………… ........................ 172
23. Lembar Observasi Kinerja Guru dalam Pembelajaran
Bahasa Jawa Kemampuan Menulis Huruf Jawa Siklus I
Pertemuan I dan II …………………………………….. ............... 174
24. Lembar Observasi Kinerja Guru dalam Pembelajaran
Bahasa Jawa Kemampuan Menulis Huruf Jawa Siklus II
Pertemuan I dan II …………………………………….. ............... 176
25. Lembar Observasi Kinerja Guru dalam Pembelajaran
Bahasa Jawa Kemampuan Menulis Huruf Jawa Siklus III
Pertemuan I dan II …………………………………….. ............... 178
26. Pedoman Penilaian Lembar Kinerja Guru dalam
Pembelajaran …………………………………………… ............. 180
27. Dokumentasi Tindakan Penelitian ……………………… ............ 185
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Keberadaan bahasa daerah merupakan salah satu kebanggan Bangsa
Indonesia yang menunjukkan keanekaragaman budayanya. Bahasa Jawa
merupakan salah satu dari sekian banyak bahasa daerah di Indonesia yang
keberadaannya ikut mewarnai keragaman budaya bangsa Indonesia. Sebagai
orang Jawa, sudah menjadi kewajiban kita untuk melestarikan bahasa Jawa
tersebut.
Belakangan ini bahasa Jawa sudah mengalami kemunduran secara
fungsional. Hal itu dikarenakan masyarakat Jawa modern pada masa sekarang ini
sudah malas mengenal bahasa Jawa dan sempitnya pemahaman yang dimiliki
masyarakat terhadap bahasa Jawa. Selain itu penyebab lainnya adalah kurangnnya
pemanfaatan secara maksimal oleh generasi muda, maka salah satu upaya atau
langkah-langkah pelestariannya dilakukan melalui pendidikan formal. Pendidikan
formal di Indonesia berlangsung sejak pendidikan dasar hingga perguruan tinggi .
Peningkatan mutu pendidikan harus dimulai sejak pendidikan dasar, sebab
pendidikan dasar merupakan fondasi untuk kelanjutan pendidikan berikutnya
Menulis sebagai salah satu kemampuan dasar perlu mendapat perhatian
khusus dari semua pihak baik sekolah sebagai penyelenggara pendidikan,
masyarakat, maupun pemerintah. Hal ini disebabkan karena menulis merupakan
kunci untuk memperoleh informasi lengkap dan menyeluruh. Dengan menulis
dapat membuka kunci segudang ilmu. Ilmu yang tersimpan dalam buku digali dan
dicari salah satunya dengan kegiatan menulis. Kemampuan menulis dapat
menentukan hasil ilmu yang didapatkan tersebut. Kemampuan menulis merupakan
dasar untuk menguasai berbagai bidang studi. Jika anak tidak memiliki
kemampuan menulis, maka ia akan mengalami banyak kesulitan dalam
mempelajari berbagai bidang. Mengingat pentingnya menulis, maka anak harus
belajar menulis dan kesulitan menulis harus diatasi secepat mungkin.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
2
Pemerintah juga sudah turun tangan dengan memasukkannya ke dalam
kurikulum pendidikan dengan melalui proses belajar. Proses pembelajaran
merupakan proses komunikasi antara guru dan peserta didik, yaitu proses
penyampaian pesan dari sumber pesan melalui media tertentu ke penerima pesan.
Menurut Sadono (2012) pada tahun 2010 sesuai dengan Keputusan Gubernur
Jawa Tengah Nomor 423.5/5/2010 mata pelajaran bahasa Jawa sebagai salah satu
mata pelajaran muatan lokal wajib di tingkat pendidikan dasar hingga menengah
atas, memasukkan materi huruf Jawa dalam kurikulumnya. Khususnya di tingkat
pendidikan dasar, pemberian materi huruf Jawa ini bertujuan untuk memberikan
landasan yang kuat dalam penguasaan huruf Jawa sebagai bekal pengetahuan pada
jenjang pendidikan yang lebih tinggi.
Berdasarkan observasi dan wawancara di lapangan kemampuan menulis
huruf Jawa siswa kelas IV SDN III Bakalan tahun ajaran 2011/2012 dalam
pelajaran bahasa Jawa masih lemah. Hal ini terlihat jelas dalam nilai tugas
maupun soal ulangan yang rendah. Dari hasil pengamatan peneliti di SDN III
Bakalan, siswa masih banyak yang mengalami kesulitan dalam hal menulis Jawa.
Dari hasil belajar Bahasa Jawa kelas IV SDN III Bakalan pokok bahasan menulis
Jawa belum menunjukkan hasil yang maksimal. Hal ini dapat diketahui dari hasil
nilai kemampuan menulis huruf Jawa pada semester satu sebelum diadakan
tindakan yaitu nilai tertinggi 70 dan nilai terendah 55. Kriteria Ketuntasan
Minimal yang harus dicapai siswa untuk mata pelajaran Bahasa Jawa adalah 65.
Dari keseluruhan siswa yang berjumlah 16, hanya 5 siswa atau 31,25% yang
sudah mencapai KKM dan masih ada 11 siswa atau 68,75% yang belum mencapai
KKM. Kurangnya kemampuan siswa dalam menulis huruf Jawa merupakan salah
satu gejala anak yang mengalami kesulitan belajar sehingga memerlukan
penanganan yang intensif.
Namun demikian, di SDN III Bakalan kemampuan menulis siswa untuk
mendalami huruf Jawa ini cenderung tidak memuaskan. Hal ini disebabkan
berbagai macam hal, salah satunya adalah metode mengajar guru yang masih
menggunakan metode belajar konvensional, yaitu ceramah. Metode ceramah
sebagai metode mengajar adalah penuturan secara lisan oleh guru terhadap
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
3
kelasnya dan belum menggunakan media dalam pembelajaran. Masalah lain yang
masih mengganggu adalah lingkup kompetensi yang harus dicapai cukup banyak
yang meliputi: mendengarkan, membaca, menulis, dan apresiasi sementara alokasi
waktu sangat terbatas yaitu 2 jam per minggu. Kebanyakan siswa mengalami
kesulitan dalam membaca dan menulis huruf Jawa. Bahkan bukan hanya siswa
saja yang mengalami kesulitan membaca dan menulis huruf Jawa, akan tetapi
hampir semua orang Jawa mengalami kesulitan membaca dan menulis huruf Jawa.
Akibatnya berkembang rumor yang menyatakan orang Jawa sendiri tidak dapat
membaca dan menulis huruf Jawa, apalagi orang lain.
Media merupakan segala bentuk dan saluran yang dapat digunakan dalam
suatu proses penyajian informasi (Indriana, 2011: 6). Media kartu bridge atau
lebih dikenal oleh masyarakat kartu remi merupakan media yang mengandalkan
kemampuan bermain maupun keuntungan. Kelebihan dari media kartu bridge itu
sendiri adalah: (1) Media kartu bridge ini cenderung digunakan untuk permainan,
hal ini sangat cocok untuk siswa karena siswa bisa belajar melalui permainan; (2)
Melalui penggunaan media kartu bridge dalam pengajaran, memungkinkan
terjadinya interaksi langsung dengan siswa, sehingga pesan pengajaran yang
disampaikan guru dapat diterima dengan baik; (3) Media kartu bridge ini menarik
karena memiliki bentuk yang sederhana yaitu berbentuk seperti kartu remi biasa;
(4) Media kartu bridge ini praktis dibawa kemana saja, warnanya menarik dan
mudah dalam penggunaannya. Media yang digunakan dalam penelitian ini adalah
media kartu bridge aksara Jawa yang menggunakan tokoh punokawan untuk jenis
kartunya (Semar, Petruk, Gareng, Bagong). Penggunaan media tersebut sangat
bermanfaat terhadap proses kegiatan belajar yaitu mempermudah kemampuan
siswa untuk memahami suatu materi. Pemanfaatan media kartu bridge dalam
menyampaikan materi merupakan salah satu cara untuk perbaikan dalam sistem
pembelajaran termasuk penyajian materi. Tujuan digunakan media kartu bridge
adalah untuk memudahkan siswa dalam menangkap dan memahami materi
khususnya kemampuan menulis huruf Jawa. Berdasarkan hal tersebut kartu bridge
sebagai media yang sangat penting dalam menunjang kelancaran pelaksanaan
pembelajaran dalam peningkatan kemampuan menulis huruf Jawa siswa.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
4
Berdasarkan uraian di atas, penulis merasa perlu melakukan Penelitian
Tindakan Kelas (PTK) dengan judul “ Peningkatan Kemampuan Menulis Huruf
Jawa Dengan Media Kartu Bridge Pada Siswa Kelas IV SDN III Bakalan
Purwantoro Kabupaten Wonogiri Tahu Ajaran 2011/2012”.
B. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, maka perumusan permasalahan dalam
penelitian ini adalah: Apakah penggunaan media kartu bridge dapat meningkatkan
kemampuan menulis huruf Jawa pada siswa kelas IV SDN III Bakalan
Purwantoro Kabupaten Wonogiri Tahun Ajaran 2011/ 2012?
C. Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan menulis huruf
Jawa dengan media kartu bridge pada siswa kelas IV SDN III Bakalan
Purwantoro Kabupaten Wonogiri tahun ajaran 2011 / 2012.
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan bagi
pengembangan pengetahuan didunia pendidikan dan dapat memberikan
pengetahuan kepada guru tentang media pembelajaran yang inovatif serta
penerapannya yaitu kartu bridge.
2. Manfaat praktis
a. Bagi siswa
1) Siswa mendapatkan pengalaman belajar yang bermakna karena
menggunakan media yang menarik dan dapat mengembangkan
kompetensi yang dimiliki siswa baik kognitif, afektif, maupun
psikomotorik.
2) Meningkatkan kemampuan siswa dalam menulis huruf Jawa.
3) Memberikan motivasi agar lebih tertarik belajar bahasa Jawa sehingga
dapat meningkatkan prestasi belajarnya.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
5
b. Bagi guru
1) Memperluas pengalaman mengajar guru di kelas dalam rangka
merencanakan pembelajaran yang efektif, khususnya dalam
menggunakan media kartu bridge.
2) Memberikan alternatif penggunaan media kartu bridge bagi guru dalam
mengajarkan materi menulis huruf Jawa.
3) Menambah semangat guru dalam mengajar sehingga tidak
menumbuhkan rasa bosan siswa.
c. Bagi sekolah
1) Hasil penelitian yang dilakukan diharapkan dapat memberi masukan
dalam usaha perbaikan proses pembelajaran para guru, sehingga mutu
pendidikan meningkat.
2) Terciptanya situasi belajar yang kreatif dan menyenangkan di sekolah.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
6
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Tinjauan Pustaka
1. Hakikat Kemampuan Menulis Huruf Jawa
a. Pengertian Kemampuan
Menurut Desmita “ability (kemampuan, kecakapan) adalah suatu istilah
umum yang berkenaan dengan potensi untuk menguasai suatu keterampilan”
(2006: 257). Sedangkan Gagne menjelaskan bahwa “ Kemampuan adalah
kecakapan untuk melakukan suatu tugas khusus dalam kondisi yang telah
ditentukan” (Karim, As’ari, Muhsetyo, dan Sutawidjaja, 1996:26).
Selanjutnya menurut Sunarto dan Hartono “kemampuan adalah daya
untuk melakukan suatu tindakan sebagai hasil pembawaan dan latihan” (2008:
120). Menurut Gordon dalam Mulyasa “kemampuan (skill) adalah sesuatu yang
dimiliki oleh individu untuk melakukan tugas atau pekerjaan yang dibebankan
kepadanya” (2008: 39). Misalnya kemampuan guru dalam memilih, dan membuat
alat peraga sederhana untuk memberi kemudahan belajar kepada peserta didiknya.
Dari pengertian-pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa kemampuan
adalah kecakapan atau potensi yang dimiliki manusia yang merupakan
pembawaan sejaklahiruntuk melakukan sesuatu dan merupakan hasil latihan atau
praktek.
b. Pengertian Menulis
Menulis merupakan suatu keterampilan berbahasa yang dipergunakan
untuk berkomunikasi secara tidak langsung, tidak secara tatap muka dengan orang
lain. Menurut Tarigan “menulis adalah menurunkan atau melukiskan lambang-
lambang grafik yang menggambarkan suatu bahasa yang dipahami oleh seseorang
sehingga orang lain dapat membaca lambang- lambang grafik tersebut” (1986:
21).
Selanjutnya menulis menurut Indri (2012) adalah menurunkan atau
melukiskan lambing-lambang grafik yang menggambarkan suatu bahasa yang
dipahami oleh seseorang.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
7
Joyce Tyldesley dalam The International Journal of Code Breaker’s Secret Diary, and the Scripta (2010) menyebutkan: Writing, though not obligatory, is a difining marker of civilization. Without writing, there can be no accumulation of knowledge, no historical record, no science (though simple technology may exist), and of course no books, newspapers, emails or World Wide Web.
Menulis, walaupun tidak wajib, adalah sebuah batasan tanda dari
peradaban. Tanpa menulis, peradaban dapat menjadi tidak ada pertambahan
pengetahuan, tidak ada rekaman sejarah, tidak ada ilmu pengetahuan (walaupun
teknologi sederhana mungkin berkembang), dan tentu saja tidak ada buku, Koran,
email atau World Wide Web.
Nurudin menyatakan bahwa “Menulis merupakan kegiatan yang
dilakukan seseorang untuk menghasilkan tulisan” (2010: 4).
Sedangkan menulis menurut Setiasih (2012) adalah suatu kegiatan yang
dilakukan oleh seseorang, yaitu menurunkan atau melukiskan lamban-lambang
grafik yang menggambarkan suatu bahasa yang dipahami oleh seseorang,
sehingga orang lain dapat membaca lambang-lambang grafik tersebut jika mereka
memahami bahasa dan gambaran grafik tersebut.
Abdurrahman menyimpulkan bahwa : “(1) Menulis merupakan salah satu
komponen sistem komunikasi; (2) Menulis adalah menggambarkan pikiran,
perasaan, dan ide ke dalam bentuk lambang-lambang bahasa grafis; (3) Menulis
diperlikan untuk keperluan mencatat dan komunikasi” (2008: 224).
Berdasarkan pengertian di atas dapat di simpulkan bahwa menulis adalah
suatu kegiatan yang dilakukan oleh seseorang untuk mengutarakan perasaan dan
pikiran dengan jelas agar mudah di pahami oleh orang lain dalam bentuk angka
maupun huruf.
c. Kemampuan Menulis
St. Y. Slamet menyatakan bahwa “kemampuan menulis yaitu
kemampuan berbahasa yang bersifat produktif; artinya, kemampuan menulis ini
merupakan kemampuan yang menghasilkan tulisan” (2008: 72).
Sedangkan menurut Trim dalam Kusmayadi “kemampuan menulis bukan
lahir karena bakat, tetapi karena diciptakan. Artinya, tidak ada seorang pun yang
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
8
dilahirkan sebagai penulis. Akan tetapi, seseorang tercipta sebagai penulis karena
ia diberi peluang dan stimulus untuk belajar, berlatih, dan berkembang” (2011: 3).
Selanjutnya menurut Solehan, dkk “kemampuan menulis bukanlah
kemampuan yang diperoleh secara otomatis. Akan tetapi, kemampuan menulis
seseorang bukan dibawa sejak lahir, melainkan diperoleh melalui tindak
pembelajaran “(2008: 94) . Berhubungan dengan cara pemerolehan kemampuan
menulis, seseorang yang telah mendapatkan pembelajaran menulis belum tentu
memiliki kompetensi menulis dengan baik tanpa banyak latihan menulis.
Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa kemampuan menulis
adalah kemampuan yang dimiliki seseorang dan bergantung kepada sejauh mana
ia berusaha menuangkan pikirannya secara total melalui latihan atau perulangan
yang dijadikan bahan tulisan.
d. Manfaat Menulis
Menurut Graves dalam Akhadiah, dkk “kegiatan menulis banyak
manfaatnya, yaitu 1) Menulis menyumbang kecerdasan; 2) Menulis
mengembangkan daya inisiatif dan kreativitas; 3) Menulis menumbuhkan
keberanian; 4) Menulis mendorong kemauan dan kemampuan mengumpulkan
informasi” (1999: 1.4).
e. Huruf Jawa
1) Legenda Hanacaraka
Huruf Jawa menurut suyoto (2012) juga mempunyai sejarah
kelahiran. Di bawah ini adalah sejarah dan arti huruf Jawa yang dikisahkan
oleh Ajisaka. Aji Saka itu sendiri adalah seorang ksatria yang dahulu hidup
di Pulau Majethi. Selain tampan, Aji Saka juga memiliki ilmu yang tinggi
dan sakti. Ia mempunyai dua orang punggawa bernama Dora dan
Sembada. Keduanya sangat menururuti perintah Aji Saka. Suatu hari
Ajisaka ingin berkelana meninggalkan Pulau Majethi dan mengajak Dora,
sementara Sembada tetap tinggal di pulau untuk menjaga pusaka Aji Saka
yang paling sakti. Aji Saka berpesan bahwa pusaka itu tidak boleh
diserahkan kepada siapapun kecuali dirinya sendiri. Ketika itu di Jawa ada
sebuah negara yang dikenal sebagai Medhangkamulan. Namun,
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
9
Medhangkamulan dipimpin oleh seorang pemimpin yang suka menyantap
daging manusia yakni Prabu Dewatacengkar. Hampir setiap hari ia
menyantap satu per satu rakyatnya hingga negara itu menjadi sepi. Aji
Saka yang kebetulan melintasi Medhangkamulan berhasil mengalahkan
Prabu Dewatacengkar dan menjadi raja di Medhangkamulan.
Setelah jadi raja, Aji Saka menyuruh Dora pergi ke Pulau Majethi
untuk mengambil pusaka yang dijaga Sembada. Karena memegang teguh
pesan dari Aji Saka, kedua orang punggawa itu pun bertarung hingga
tewas. Aji Saka yang mendengar kabar kematian Dora dan Sembada cukup
sedih dan mengabadikan dua punggawanya itu ke dalam sebuah aksara
yang bunyinya ha na ca ra ka (ada utusan), da ta sa wa la (saling
berselisih pendapat), pa dha ja ya nya (sama-sama sakti),ma ga ba tha
nga (sama-sama menjadi mayat).
Cerita mengenai asal-usul huruf Jawa diceritakan pada siswa agar
siswa tertarik dan mendapat hiburan sehingga siswa mudah untuk
mengingatnya.
Menurut Hastuti dalam Rohmadi, ada pengertian huruf lagi dari
hanacaraka (2011: 198) , yaitu:
a) Ha : Hana hurip wening suci – adanya hidup adalah kehendak dari
yang Maha Suci
b) Na : Nur candra, gaib candra, warsitaning candara – pengharapan
manusia hanya selalu ke sinar Illahi
c) Ca : Cipta wening, cipta mandulu, cipta dadi – arah dan tujuan pada
Yang Maha Tunggal
d) Ra : Rasaingsun handulusih – rasa cinta sejati muncul dari cinta kasih
nurani
e) Ka : Karsaningsun memayuhayuning bawana – hasrat diarahkan
untuk kesajeteraan alam
f) Da : Dumadining dzat kang tanpa winangenan – menerima hidup apa
adanya
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
10
g) Ta : Tatas, tutus, titis, titi lan wibawa – mendasar, totalitas, satu visi,
ketelitian dalam memandang hidup
h) Sa : Sifat ingsun handulu sifatullah – membentuk kasih sayang seperti
kasih Tuhan
i) Wa : Wujud hana tan kena kinira – ilmu manusia hanya terbatas
namun implikasinya bisa tanpa batas
j) La : Lir handaya paseban jati – mengalirkan hidup semata pada
tuntunan Illahi
k) Pa : Papan kang tanpa kiblat – Hakekat Allah yang ada disegala arah
l) Dha : Dhuwur wekasane endek wiwitane – Untuk bisa diatas tentu
dimulai dari dasar
m) Ja : Jumbuhing kawula lan Gusti – Selalu berusaha menyatu
memahami kehendak-Nya
n) Ya : Yakin marang samubarang tumindak kang dumadi – yakin atas
titah/kodrat Illahi
o) Nya : Nyata tanpa mata, ngerti tanpa diuruki – memahami kodrat
kehidupan
p) Ma : Madep mantep manembah mring Ilahi – yakin/mantap dalam
menyembah Ilahi
q) Ga : Guru sejati sing muruki – belajar pada guru nurani
r) Ba : Bayu sejati kang andalani – menyelaraskan diri pada gerak alam
s) Tha : Tukul saka niat – sesuatu harus dimulai dan tumbuh dari niatan
t) Nga :Ngracut busananing manungso – melepaskan egoisme pribadi
manusia.
2) Abjad
Menurut Darusupraptapta dkk, menyatakan bahwa “yang dipelajari
dalam huruf Jawa adalah huruf dasar Jawa (aksara carakan), sandhangan,
aksara murda, aksara swara, aksara rekan, tanda baca, dan huruf lainnya”
(1996: 5-51). Untuk lebih jelasnya dapat diuraikan sebagai berikut:
a) Huruf ( Carakan )
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
11
Darusupraptapta dkk, mengemukakan “huruf carakan atau aksara
carakan yang digunakan di dalam ejaan bahasa Jawa pada dasarnya terdiri
atas 20 aksara pokok yang bersifat silabik (kesukuan)” (1996: 5). Huruf
(aksara) tersebut adalah sebagai berikut:
a n c r k ha na ca ra ka f t s w l da ta sa wa la p d j y v pa dha ja ya nya m g b q z ma ga ba tha nga
b) Pasangan
R. T Suryadipura mengatakan bahwa “huruf pasangan ialah huruf
Jawa seperti halnya carakan, yang jumlahnya juga 20 buah, tetapi bentuk
dan fungsinya berbeda” (2008: 29). Pasangan dapat diartikan sebagai “
setelan “, karena setiap huruf Jawa mempunyai pasangan sendiri- sendiri.
Fungsi huruf pasangan ada 2 yaitu; untuk menghilangkan tanda pangkon
sekaligus untuk sedikit menghemat tempat, dan untuk mematikan (
menjadikan konsonan ) huruf di depan atau di atasnya. Adapun pasangan
huruf Jawa adalah:
H N C R K D T S W L Ha na ca ra ka da ta sa wa la
P D J Y V M G B Q Z pa dha ja ya nya ma ga ba tha nga
c) Aksara Murda
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
12
Setelah huruf dalam abjad Jawa mempunyai bentuk khas yang
disebut aksara murda. Aksara murda digunakan sebagai tanda kesantunan,
contuhnya dalam nama gelaran, nama orang, nama tempat, dan nama
pemerintah. Berikut ini aksara murda, beserta pasangannya.
Aksara murda
! @ # $ % ^ & * na ka ta sa pa nya ga ba Pasangan
® ¯ ° ± ² ³ ´ · na ka ta sa pa nya ga ba
d) Aksara Swara
Aksara swara ( huruf vokal ) ialah huruf khas yang berfungsi
sebagai huruf vokal yang menjadi suku kata.Dan biasanya digunakan pada
kata asing untuk mempertegas pelafalannya.Aksara swara tidak
mempunyai pasangan.Aksara swara dapat diberi sandhangan wighyan,
layar dan cecak (Darusuprapta at al, 1996: 13).Berikut ialah aksara swara:
A I U E O A I U E O
e) Aksara Rekan
Aksara rekan( huruf rekan ) ialah huruf- huruf yang ditambah
untuk menampung penyerapan kata- kata Arab. Huruf- huruf ini dicipta
dengan menambah cecak telu( tiga titik ) pada huruf- huruf yang sedia ada.
Terdapat lima aksara rekan, masing- masing mempunyai pasangan:
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
13
k+ f+ p+ j+ g+ gha fa/va kha dza za f) Huruf- huruf lain
Antara huruf-huruf lain yang terdapat dalam abjad Jawa ialah:
x Pa cerek – untuk bunyi /re/
X Nga lelet – untuk bunyi /le/
3) Sandhangan
Sandhangan ialah tanda yang mengubah bunyi suku kata.Terdapat
bermacam- macam jenis sandhangan dalam tulisan Jawa.Sandhangan
terbagi kepada tiga kategori:
a) Sandhangan Swara
Sandhangan swara ialah tanda yang bertindak sebagai “baris”
kepada suku kata.Ia digunakan untuk membatalkan bunyi asal /a/ dalam
suku kata dan menggantikannya dengan vokal lain, umpamanya /i/ dan /u/.
Terdapat lima jenis sandhangan swara:
wulu – untuk bunyi /i/
suku– untuk bunyi /u/
pepet – untuk bunyi /e/
taling – untuk bunyi /é/
taling tarung – untuk bunyi /o/
Contohnya, ka denagan wulu menghasilkan suku kata /ki/.
b) Sandhangan Panyigeging Wanda
Sandhangan panyigeging wanda digunakan untuk mengakhiri
suku kata dengan bunyi konsonan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
14
layar – untuk bunyi /r/
Wignyan – untuk bunyi /h/
cecak – untuk bunyi /ng/
patèn atau pangkon – untuk “membunuh” bunyi pada sebuah huruf-
huruf lainnya.
Contohnya, ha dengan layar menghasilkan suku kata /har/,
kemudian ha dengan wignyan menghasilkan suku kata /hah/, lalu ha
dengan cecak menghasilkan suku kata /hang/. Lalu ha dan na dengan patèn
menghasilkan suku kata /han/. Sementara itu ha, ra dan nga tidak boleh
diikuti dengan patèn.
c) Sandhangan Wyanjana
Sandhangan wyanjana digunakan untuk menggabungkan bunyi
konsonan.
cakra – untuk bunyi /r/
cakra keret – untuk bunyi /re/, sebagai pengganti gabungan cakra
dan pepet
pèngkal – untuk bunyi /y/
Contohnya, nadengan cakra menghasilkan suku kata nra.
Beberapa sandhangan dari kategori yang berbeda boleh digabungkan
sekali untuk menghasilkan suku kata yang lebih rumit.Contohnya, pa,
taling,cakra dan cecak boleh digabungkan untuk menghasilkan suku kata
(“preng”).
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
15
d) Angka
e) Tanda Baca
adeg adeg – penanda awal ayat
pada lingsa – sama seperti fungsi koma
pada lungsi – sama seperti fungsi titik
pada pangkat – mengapit angka dan petikan kata
Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa kemampuan menulis
huruf Jawa ialah kemampuan, kecakapan dalam menguasai cara menulis
huruf Jawa dengan benar yang terdiri dari huruf dasar Jawa ( aksara
carakan), sandhangan,aksara murda, aksara swara, aksara rekan, tanda
baca, dan huruf lainnya yang dilakukan secara latihan dan terus- menerus.
f. Cara Penulisan Huruf Jawa
R. T Suryadipura dkk, mengatakan bentuk” huruf Jawa dikenal sebagai
“MBATA SARIMBAG”, maksudnya seperti cetakan batu bata, atau geometris
seperti persegi panjang atau jajargenjang “(2008 : 3) . Secara detail, bentuk huruf
– huruf Jawa itu adalah sebagai berikut:
1) Aslinya, huruf Jawa itu ditulis miring (= condong). Namun dibuat tegak seperti
cetakan juga tidak salah.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
16
2) Letaknya di bawah garis sebab kalau ditulis di atas garis, kaki – kaki huruf itu
akan kelihatan bergandengan, tertutup/ tidak menganga. Maka agak susah
dibaca.
3) Hampir seluruh huruf ini sama tingginya, geometris seperti kotak, (kecuali
huruf ). Polanya, kalau ditulis miring seperti jajar genjang, kalau tegak
seperti persegi panjang.
4) Penampang huruf Jawa terdiri dari bagian lebar dan bagian yang sempit dengan
skala tertentu seperti cantaah huruf “Na” di bawah ini.
Secara detail, lebar dan sempitnya rentang kaki – kaki huruf Jawa yang
“mbata sarimbag” itu dapat dipolakan seperti huruf Ha – Na – Ca di bawah ini.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
17
Keterangan tanda “panah” pada pola huruf :
a) Gerakan ke atas dibuat tipis.
b) Gerakan ke bawah atau serong ke bawah dibuat tebal.
c) Sedangkan gerakan yang mendatar, seyogianya dibuat sedikit tebal. Namun
apabila dibuat tipis juga tidak salah.
Di bawah ini pola huruf Ga, Pa, Ba dan sejenisnya:
Keterangan:
a) Seperti pola huruf Ha, Na, Ca di muka, ada 3 jenis lebar / rentang kaki, yaitu 1,
2 dan 3 spasi. Tidak ada yang lebarnya sampai 4 bidang (spasi).
b) Ujung – ujung awal dan ujung bagian akhir masing – masing huruf dibuat
sedikit melengkung ke dalam, (lihat tanda “panah” pada huruf ).
2. Hakikat Media Pembelajaran Kartu Bridge
a. Pengertian Media
Menurut Anitah “kata media berasal dari bahasa latin, yang merupkan
bentuk jamak dari kata medium, yang berarti sesuatu yang berada ditengah (antara
dua pihak atau kutub) atau suatu alat” (2009: 1). Media juga dapat diartikan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
18
sebagai perantara atau penghubung antara dua pihak, yaitu antara sumber pesan
dengan penerima pesan atau informasi. Secara umum Arsyad menyampaikan
“pengertian media adalah alat yang menyampaikan atau mengantarkan pesan-
pesan pembelajaran “ (2011: 4).
Selanjutnya Gagne dalam Indriana “media merupakan wujud dari adanya
berbagai jenis komponen dalam lingkungan siswa yang dapat merangsang siswa
untuk belajar” (2011: 14).
Aim dan Scope dalam Access to selected top articles from Educational
Media and Technology Journal menyebutkan bahwa “Educational media has
made a considerable impact on schools, educational institutions and providers of
open and distance education. Educational Media International (EMI) is a
scholarly journal that publishes research, evaluation, and development studies
addressing the issues, successes and challenges faced in the design, development,
implementation and evaluation of educational media” (2009: 48). Media
pendidikan telah membuat dampak yang cukup besar pada sekolah-sekolah,
lembaga pendidikan dan penyedia pendidikan terbuka dan jarak jauh. Pendidikan
Media Internasional (EMI) adalah jurnal ilmiah yang menerbitkan penelitian,
evaluasi, dan pengembangan mengatasi masalah, keberhasilan dan tantangan yang
dihadapi dalam pengembangan, implementasi desain, dan evaluasi media
pendidikan.
Selanjutnya Ngadino mengatakan “media adalah segala sesuatu yang
dapat digunakan untuk menyalurkan pesan dari pengirim ke penerima pesan
sehingga dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian, dan minat siswa
sedemikian rupa sehingga proses belajar terjadi” (2009: 11).
Jadi, dari berbagai pendapat diatas maka dapat disimpulkan bahwa media
adalah alat untuk menghubungkan dua pihak untuk menyampaikan informasi.
b. Pengertian Media Pembelajaran
Anitah mengatakan bahwa “media pembelajaran adalah setiap orang,
bahan, alat, atau peristiwa yang dapat menciptakan kondisi yang memungkinkan
pembelajar menerima pengetahuan, keterampilan, dan sikap” (2009 : 5).
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
19
Sedangkan menurut Gagne dan Briggs dalam Arsyad “media
pembelajaran meliputi alat yang secara fisik digunakan untuk menyampaikan isi
materi pengajaran” (2011: 4). Selanjutnya menurut Indriana “media pembelajaran
merupakan salah satu alat komunikasi dalam proses pembelajaran” (2011: 15).
Jadi Media pengajaran diartikan sebagai segala sesuatu yang dapat
digunakan untuk menyalurkan pesan atau isi pelajaran, merangsang pikiran,
perasaan, perhatian dan kemampuan siswa, sehingga dapat mendorong proses
belajar mengajar.
c. Fungsi Media Pembelajaran
Penggunaan media pembelajaran adalah sebagai salah satu usaha guru
untuk membuat pengajaran lebih konkret, memperjelas, membuat konsep yang
kompleks menjadi lebih sederhana, dan membuat siswa lebih termotivasi dalam
menjalani kegiatan pembelajaran. Sehingga secara tidak langsung, penggunaan
media pembelajaran dapat membantu meningkatkan pemahaman dan daya serap
siswa terhadap materi pelajaran yang dipelajari. Diantara fungsi-fungsi dari
penggunaan media pembelajaran antara lain adalah:
1) Membantu memudahkan belajar bagi siswa dan membantu memudahkan
mengajar bagi guru.
2) Memberikan pengalaman lebih nyata (yang abstrak dapat menjadi lebih
konkrit)
3) Menarik perhatian siswa lebih besar (kegiatan pembelajaran dapat berjalan
lebih menyenangkan dan tidak membosankan).
4) Semua indra siswa dapat diaktifkan.
5) Lebih menarik perhatian dan minat murid dalam belajar.
Beberapa manfaat media pembelajaran menurut Nana Sudjana dan
Ahmad Rivai (2001: 208) adalah:
a. Pembelajaran akan lebih menarik perhatian siswa sehingga dapat
menumbuhkan motivasi belajar.
b. Bahan pembelajaran akan lebih jelas maknanya sehingga dapat lebih dipahami
oleh siswa dan memungkinkan siswa menguasai tujuan pembelajaran lebih
baik.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
20
c. Metode pembelajaran akan lebih bervariasi, tidak semata-mata komunikasi
verbal melalui penuturan kata-kata oleh guru, sehingga siswa tidak bosan dan
guru tidak kehabisan tenaga, apalagi bila guru mengajar untuk setiap jam
pelajaran.
d. Siswa lebih banyak melakukan kegiatan belajar, sebab tidak hanya
mendengarkan uraian guru, tetapi juga aktivitas lain seperti pengamatan,
melakukan, mendemonstrasikan dan lain-lain.
Sedangkan menurut Encyclopedia of Education Research dalam Arsyad (2011:
25) merinci manfaat media pembelajaran sebagai berikut:
a. Meletakkan dasar-dasar yang konkrit untuk berfikir, oleh karena itu mengurangi
verbalisme.
b. Memperbesar perhatian siswa.
c. Meletakkan dasar-dasar yang penting untuk perkembangan belajar siswa, oleh
karena itu membuat pelajaran lebih mantap.
d. Memberikan pengalaman nyata yang dapat menumbuhkan kegiatan berusaha
sendiri di kalangan siswa.
e. Menumbuhkan pemikiran yang teratur dan kontinyu, terutama melalui gambar
hidup.
f. Membantu tumbuhnya pengertian yang dapat membantu perkembangan
kemampuan berbahasa siswa.
g. Memberikan pengalaman yang tidak mudah diperoleh dengan cara lain dan
membantu efisiensi dan keragaman yang lebih banyak dalam belajar.
Dari beberapa uraian tentang manfaat media pembelajaran di atas, dapat
diambil kesimpulan beberapa manfaat dari penggunaan media pembelajaran di
dalam proses belajar mengajar adalah dapat memperjelas penyajian pesan dan
informasi sehingga dapat memperlancar dan meningkatkan proses dan hasil
belajar siswa dan juga dapat meningkatkan dan mengarahkan perhatian siswa
sehingga dapat menimbulkan motivasi belajar, interaksi yang lebih langsung
antara siswa dan lingkungannya, dan kemungkinan siswa untuk belajar sendiri-
sendiri sesuai dengan kemampuannya
.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
21
d. Jenis-jenis Media Pembelajaran
Menurut pendapat dari Anitah “Media dapat dibedakan menjadi tiga
jenis yaitu; Media Visual, Media Audio, Media Audio Visual, dan Multimedia”
(2009: 7 – 56).
1) Media Visual
Media visual juga disebut media pandang, karena seseorang dapat
menghayati media tersebut melalui penglihatannya. Media ini dapat dibedakan
menjadi dua, yaitu:
a) Media visual yang tidak diproyeksikan
Media visual yang tidak diproyeksikan media yang sederhana, tidak
membutuhkan projektor dan layar untuk memproyeksikan perangkat lunak.
Media ini digunakan oleh guru karena lebih mudah pembuatan maupun
penggunaannya. Termasuk dalam jenis ini antara lain: Gambar mati atau
gambar diam (still picture), ilustrasi, karikatur, poster, bagan, diagram, grafik,
petadatar, raealita dan model, berbagai jenis apapun.
b) Media visual yang diproyeksikan
Media ini juga merupakan suatu media visual, namun dapat
diproyeksikan pada layar melalui suatu pesawat projektor. Media ini terdiri
dari dua unsur yang tidak dapat dipisahkan, yaitu perangkat keras dan
perangkat lunak. Media visual ini banyak jenisnya, akan tetapi pada buku ini
hanya akan ditampilkan beberapa jenis yang banyak digunakan di lapangan.
Adapun jenis-jenis dari media visual yang diproyeksikan yaitu: Overhead
Projector (OHP), Slide (film bingkai), Filmstrip (film rangkai), opaque
projector.
2) Media Audio
Media audio sangat penting peranannya untuk kegiatan belajar tipe
auditif. Kegiatan ini meliputi beberapa langkah yaitu, a) dalam proses
mendengarkan ,seseorang mendengarkan secara actual karena adanya
stimulus auditif. b) otak meneruskan stimulus ke dalam urat syaraf otak dan
memprosesnya. c) menghubungkan aspek kognitif yang sesuai dengan
informasi tersebut keperistiwa riil atau kemateri yang telah dipelajari
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
22
sebelumnya. Media audio dibedakan ke dalam dua jenis, yaitu media audio
tradisional dan media audio digital.
3) Media Audio Visual
Media ini memberikan dua fungsi yang saling mendukung,
seseorang dapat melihat sekaligus mendengarkan sesuatu yang
dievaluasikan. Media audio visual ini memiliki banyak jenis antara lain:
slide suara, televisi, dan berbagai alat multimedia lainya.
4) Multimedia
Menurut pendapat Hefzallah dalam Sri Anitah mengatakan bahwa
“multimedia digunakan untuk mendeskripsikan penggunaan berbagai media
secara terpadu dalam menyajikan atau mengajarkan suatu topik mata
pelajaran” (2009: 56). Konsep multimedia menurut Duffy, Mc Donald &
Mizell dalam Sri Anitah yang merupakan kombinasi multipel media dengan
satu jenis media sehingga terjadi keterpaduan secara keseluruhan (2009: 56).
Sedangkan menurut Ibrahim dalam Daryanto media dikelompokkan
berdasarkan ukuran dan kompleks tidaknya alat dan perlengkapannya atas lima
kelompok yaitu media tanpa proyeksi dua dimensi, media tanpa proyeksi tiga
dimensi, audio, media proyeksi (televisi, video), dan komputer (2011: 17),.
Berdasarkan pemahaman atas klasifikasi media pembelajaran tersebut, maka
pemilihan media harus tepat pada waktu merencanakan pembelajaran untuk
mencapai tujuan tertentu. Untuk itu agar sesuai dengan tujuan, materi serta
karakteristik pembelajaran maka kita harus mengetahui karakteristik media yang
akan kita gunakan.
Berdasarkan pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa pembagian
media secara umum ada empat yaitu media audio, media visual, media
audiovisual dan multimedia. Sedangkan media Kartu bridge merupakan media
yang termasuk pada jenis media visual yang tidak diproyeksikan. Hal tersebut
karena media Kartu bridge adalah media yang sederhana, tidak membutuhkan
projektor dan layar untuk memproyeksikannya.
e. Kriteria Pemilihan Media
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
23
Menurut Sudjana dan Rivai ada beberapa jenis media pembelajaran yang
biasa digunakan dalam proses pembelajaran (2001: 3-4). Pertama, media grafis
seperti gambar, foto, grafik, bagan atau diagram, poster, kartun, komik dan lain-
lain. Media grafis sering juga disebut dengan media dua dimensi, yakni media
yang mempunyai ukuran panjang dan lebar. Kedua, media tiga dimensi yaitu
media dalam bentuk model seperti model padat (solid models), model penampang,
model susun, model kerja, dan lain-lain. Ketiga , media proyeksi seperti slide,
film strips, penggunaan OHP, dan lain-lain. Keempat, penggunaan lingkungan
sebagai media pembelajaran. Penggunaan media diatas tidak dilihat dari
kecanggihan media, tetapi yang lebih penting adalah fungsi dari media
pembelajaran yang digunakan. Agar kegiatan pembelajaran dapat berjalan dengan
efektif dan efisien dalam mewujudkan tujuan-tujuan yang hendak dicapainya,
diperlukan dukungan dari media pembelajaran. Namun dalam memilih media
pembelajaran, tidaklah semudah membalikkan telapak tangan. Memilih media
yang terbaik untuk mewujudkan tujuan-tujuan pembelajaran bukan merupakan
pekerjaan yang mudah. Penggunaan media dalam kegiatan pembelajaran adalah
sebagai sarana untuk meningkatkan kegiatan proses belajar mengajar. Media
memiliki jenis yang bermacam-macam dan kegunaan yang bermacam-macam
pula. Oleh karena itu seorang guru perlu memilih media yang tepat sehingga
media tersebut dapat digunakan dengan efektif dan efisien. Dalam memilih media,
yang harus diperhatikan oleh seorang guru antara lain: media harus sesuai dengan
tujuan yang ingin dicapai, kondisi dan keterbatasan yang ada dengan mengingat
kemampuan dan karakteristik dari media, ketepatgunaan dari media, kondisi
siswa, ketersediaan barang, biaya, dan waktu yang diperlukan untuk
mendapatkannya. Dalam memilih media untuk kepentingan pembelajaran
sebaiknya memperhatikan kriteria-kriteria sebagai berikut:
a. Ketepatan dengan tujuan pengajaran. Artinya, media pembelajaran dipilih atas
dasar tujuan-tujuan instruksional yang telah ditetapkan. Tujuan-tujuan
instruksional yang berisikan unsur pemahaman, aplikasi, sintesis lebih
memungkinkan digunakannya media pembelajaran.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
24
b. Dukungan terhadap isi bahan pembelajaran. Artinya, bahan pembelajaran yang
sifatnya fakta, prinsip, konsep dan generalisasi sangan memerlukan bantuan media
agar lebih mudah dipahami siswa.
c. Kemudahan memperoleh media. Artinya, media yang diperlukan mudah
diperoleh, setidak-tidaknya mudah dibuat oleh guru pada waktu mengajar. Media
grafis umumnya dapat dibuat guru tanpa biaya yang mahal, disamping
sederhana dan praktis penggunaannya.
d. Keterampilan guru dalam menggunakannya. Apa pun jenis media yang
diperlukan, syarat utama adalah guru dapat menggunakannya dalam proses
pembelajaran. Nilai dan manfaat yang diharapkan bukan pada medianya, tetapi
dampak dari penggunaan media oleh guru pada saat terjadinya interaksi belajar
siswa dengan lingkungannya. Adanya komputer, OHP, Proyektor film dan alat-
alat canggih lainnya, tidak mempunyai arti apa-apa bila guru tidak dapat
menggunakannya dalam pembelajaran untuk mempertinggi kualitas pembelajaran.
e. Tersedianya waktu untuk menggunakannya, sehingga media tersebut dapat
bermanfaat bagi siswa selama pembelajaran berlangsung.
f. Sesuai dengan taraf berfikir siswa. Memilih media untuk pendidikan dan
pembelajaran harus sesuai dengan taraf berfikir siswa, sehingga makna yang
terkandung di dalamnya dapat dipahami oleh siswa. Menyajikan grafik yang berisi
data dan angka atau proporsi dalam bentuk persen bagi siswa SD kelaskelas
rendah tidak ada manfaatnya. Mungkin lebih tepat dalam bentuk gambar atau
poster. Demikian juga diagram yang menjelaskan alur hubungan suatu konsep
atau prinsip hanya bisa dilakukan bagi siswa yang telah memiliki kemampuan
berfikir tinggi.
Dengan kriteria pemilihan media diatas, guru diharapkan dapat lebih
mudah memilih media mana yang akan digunakan dalam pembelajaran guna
mempermudah tugas-tugas guru dalam menyampaikan materi pembelajaran.
Kehadiran media pembelajaran jangan terlalu dipaksakan bila hal tersebut dapat
mempersulit tugas guru sebagai pengajar, tapi harus sebaliknya, yakni dapat
mempermudah guru dalam menyampaikan materi pembelajaran.
f. Prinsip-prinsip Umum Penggunaaan Media
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
25
Dalam memilih media untuk pembelajaran, guru tidak hanya cukup
mengetahui tentang kegunaan, nilai, serta landasannya tetapi juga harus
mengetahui bagaimana cara menggunakan media tersebut. Menurut Anitah
adapun prinsip-prinsip umum penggunaan media adalah sebagai berikut: 1)
penggunaan media pembelajaran hendaknya dipandang sebagai bagian integral
dalm sistem pembelajaran, 2) media pembelajaran hendaknya dipandang sebagai
sumber daya, 3) guru hendaknya memahami tingkat hirarki (sequence) dari jenis
alat dan kegunaannya, 4) pengujian media pembelajaran hendaknya berlangsung
terus, sebelum, selama, dan sesudah pemakainnya, 5) penggunaan multi media
akan sangat menguntungkan dan memperlancar proses pembelajaran (2009: 82).
g. Pengertian Media Kartu Bridge
Kartu bridge adalah permainan kartu yang mengandalkan baik
kemampuan bermain maupun keuntungan. http://wikipedia bridge/htm// diunduh
pada tanggal 28 Maret 2012. Berhubungan dengan media, dalam pembelajaran
menulis huruf Jawa media yang bisa digunakan adalah salah satunya dengan
menggunakan media kartu bridge. Media kartu bridge ini adalah media kartu
permainan di mana bentuk kartunya mirip dengan kartu remi dan cara bermainnya
sama seperti kita bermain kartu remi.
Dalam penelitian ini media kartu bridge yang dimaksud adalah media
pembelajaran dalam bentuk kartu yang di dalamnya terdapat gambar dan huruf
nama-nama tokoh Punokawan yaitu (Semar, Petruk, Gareng, Bagong). Melalui
pemainan kartu bridge ini dimaksudkan untuk melatih kemampuan siswa dalam
menulis kata berhuruf Jawa dengan benar.
Media kartu bridge ini dibuat dari gambar-gambar tokoh Punokawan
yang terdapat dalam kartu tersebut dan dapat dibuat dengan menggunakan tangan
atau foto, atau hasil cetakan komputer yang digunting dan ditempelkan pada kartu
tersebut. Kartu bridge tersebut berupa kartu-kartu kecil yang terbuat dari kertas
sehingga dapat menarik minat siswa dengan ukuran 6 cm x 9 cm. Kartu bridge ini
dibuat satu paketnya berisi 40 lembar. Dalam satu paket kartu bridge dibagi
menjadi 4 jenis kartu dengan menggunakan tokoh punokawan untuk jenis
kartunya (Semar, Petruk, Gareng, Bagong), masing-masing terdiri atas 10
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
26
kartu(dari 1-10). Pada masing-masing jenis kartu dituliskan nama tokoh sesuai
gambar yang tertera pada setiap kartu.
1) Media kartu bridge ini memiliki beberapa kelebihan antara lain:
a) Media kartu bridge ini cenderung digunakan untuk permainan. Hal ini
sangat cocok untuk siswa karena siswa bisa belajar melalui permainan.
b) Melalui penggunaan media kartu bridge dalam pengajaran,
memungkinkan terjadinya interaksi langsung dengan siswa, sehingga
pesan pengajaran yang disampaikan guru dapat diterima dengan baik.
c) Media kartu bridge ini menarik karena memiliki bentuk yang sederhana
yaitu berbentuk seperti kartu remi biasa.
d) Media kartu bridge ini praktis dibawa kemana saja, warnanya menarik
dan mudah dalam penggunaannya.
2) Media kartu bridge ini memiliki beberapa kelemahan antara lain:
a) Media kartu bridge ini mudah sobek dan tidak tahan lama.
b) Dan apabila siswa salah dalam penggunaannya dalam arti bukan untuk
pembelajaran, bisa membuat kerugian karena salah dalam
pemanfaatannya.
3) Cara penggunaan media kartu bridge, yaitu:
a) Siswa dibagi menjadi beberapa kelompok, setiap kelompok terdiri dari 4
anak.
b) Masing-masing kelompok dibagikan 1 paket kartu bridge.
c) Masing- masing kelompok memulai permainan dengan waktu bersamaan.
d) Aturan main kartu bridge sebagai berikut:
(1) Salah satu anggota kelompok mengocok kartu bridge dan membagikan
kartu secara rata ke seluruh anggota kelompok. Masing- masing anggota
mendapatkan 3 buah kartu. Sisanya diletakkan di tengah dalam keadaan
tertutup.
(2) Salah satu anggota mengambil satu kartu yang di tengah kemudian
membuka kartu tersebut.
(3) Anggota lain yang memiliki kartu dengan gambar yang sama berhak
membuka kartu tersebut. Sedangkan yang tidak memiliki kartu dengan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
27
gambar yang sama wajib mencari kartu yang gambarnya sama dengan
mengambil kartu yang ada di tengah sampai menemukan kartu dengan
gambar yang sama. Anggota yang memiliki angka paling besar pada
bukaan kartu yang pertama, berhak membuka kartunya yang lain sebagai
acuan anggota lain untuk membuka kartu yang sama.
(4) Anggota yang kartunya habis paling awal dialah yang menang.
(5) Masing-masing kelompok diberikan waktu 15 menit untuk memainkan
permainan tersebut.
e) Setelah permainan tersebut, setiap kelompok diwajibkan membuat sebuah
kalimat sederhana dengan subjek kalimatnya adalah memilih salah satu
tokoh punokawan yang tertera pada kartu bridge tersebut. Kalimatnya
ditulis dengan huruf Jawa.
f) Salah satu anggota kelompok maju ke depan untuk menuliskan di papan
tulis kalimat yang telah disusun kelompoknya.
g) Membaca bersama-sama kalimat yang telah di tuliskan masing-masing
kelompok di papan tulis.
h) Pembimbing belajar membetulkan tulisan yang masih belum benar.
B. Hasil Penelitian yang Relevan
Penelitian Agus Widodo (2010), yang berjudul “ Peningkatan
Kemampuan Menulis Jawa Melalui Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Pada
Siswa Kelas V SD Negeri Sriwedari Laweyan Surakarta Tahun Ajaran
2009/2010”. Kesimpulan : Bahwa dengan menggunakan model pembelajaran
kooperatif tipe STAD dapat meningkatkan kemampuan Menulis huruf Jawa pada
siswa kelas V SD Negeri Sriwedari Laweyan Surakarta. Hasil penelitian
menunjukkan hasil nilai evaluasi sebelum tindakan yaitu 60,17 dan ketuntasan
klasikal 54,17%. Pada siklus I nilai evaluasi menjadi 62,17 dan ketuntasan
klasikal 62,5%. Pada siklus II nilai evaluasi menjadi 63,17 dan ketuntasan klasikal
70,83%. Sedangkan pada siklus III nilai evaluasi menjadi 69,17 dan ketuntasan
klasikal 83,33%. Persamaan dalam penelitian ini yaitu terletak pada persamaan
variabel terikat yaitu tentang kemampuan menulis huruf Jawa. Sedangkan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
28
perbedaannya terletak pada pada variabel bebasnya dalam penelitian ini variabel
bebasnya yaitu penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe STAD dan
variabel bebas yang penulis lakukan yaitu penggunaan media kartu bridge.
Penelitian Muhammad Irkham K.R (2010), yang berjudul ” Penggunaan
media Kartu Huruf Dalam Pembelajaran Aksara Jawa sebagai Upaya Peningkatan
Motivasi Belajar Siswa Kelas II SDN Torongrejo 02 Kota Batu Tahun Ajaran
2009 / 2010”. Skripsi jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah Fakultas
Tarbiyah Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang disimpulkan
bahwa dengan menggunakan media kartu Huruf dapat meningkatkan motivasi
belajar siswa kelas II SDN Torongrejo 02 Kota Batu. Hasil Penelitian pada siklus
I menunjukkan bahwa motivasi belajar. Pencapaian motivasi siswa yang
ditunjukkan dengan tanggapan siswa dalam mengikuti kegiatan pembelajaran
mencapai 75%, perhatian siswa mencapai 75%, dan perasaan senang mencapai
87,5% . Pada Siklus II mengalami peningkatan dari pada siklus pertama.
Pencapaian motivasi siswa dari pada siklus pertama. Pencapaian motivasi siswa
87,5 %, perhatian siswa 93,75% dan perasaan senang mencapai 93,75%.
Persamaan penelitian tersebut dengan penelitian yang penulis lakukan adalah pada
variabel bebasnya yaitu penggunaan media kartu huruf. Sedangkan perbedaannya
terletak pada variabel terikatnya dalam penelitian ini variabel terikatnya yaitu
motivasi belajar dan variabel terikat yang penulis lakukan yaitu kemampuan
menulis huruf Jawa.
C. Kerangka Pemikiran
Berdasarkan kajian teoritis diatas dapat digambarkan dalam kondisi awal
bahwa dalam melaksanakan proses pembelajaran peran guru masih begitu
dominan atau teacher center. Dalam menyampaikan materi, guru hanya
melakukan metode ceramah dan belum memanfaatkan media pembelajaran
sehingga pembelajaran kurang menarik. Karena peran siswa kurang serta
pembelajaran yang kurang memotivasi, banyak siswa yang belum memahami
materi yang disampaikan sehingga berdampak pada kemampuan menulis huruf
Jawa menjadi kurang.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
29
Kegiatan pembelajaran yang masih monoton serta rendahnya
kemampuan menulis huruf Jawa, maka dilakukan tidakan untuk mengatasi hal
tersebut. Untuk meningkatkan kemapuan siswa serta meningkatkan mutu
pembelajaran dilakukan tindakan dengan menggunakan media pembelajaran.
Media pembelajaran yang digunakan yaitu media kartu bridge.
Dengan penggunaan media pembelajaran yang berupa kartu bridge
diduga dapat meningkatkan kemampuan menulis huruf Jawa pada siswa kelas IV.
Dengan penggunaan media pembelajaran, siswa termotivasi dalam pembelajaran.
Keaktifan siswa dalam pembelajaran diharapkan dapat meningkat dan siswa
mampu menulis huruf Jawa dengan benar.
Berdasarkan paparan diatas bahwa penggunaan media kartu bridge
mampu memberikan daya tarik tersendiri untuk siswa, sehingga dapat
meningkatkan kemampuan menulis huruf Jawa siswa. Untuk lebih jelasnya
tentang kerangka berpikir pada penelitian ini dapat dilihat pada gambar 1 :
Gambar 1: Kerangka Berpikir
Guru belum menggunakan media dalam pembelajaran
Kemampuan menulis huruf Jawa rendah
Kondisi awal
Kondisi
Tindakan Menggunakan media pembelajaran kartu bridge
1. Rencana 2. Tindakan 3. Obsevasi 4. Refleksi
Siklus I
Siklus II
Siklus III
Melalui penggunaan media kartu bridge diduga dapat meningkatkan kemampuan menulis huruf Jawa siswa SDN III Bakalan
Kondisi akhir
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
30
D. Hipotesis Tindakan
Berdasarkan kajian teori dan kerangka pemikiran di atas, maka dapat
diajukan hipootesis sebagai berikut : Penggunaan media kartu bridge dapat
meningkatkkan kemampuan menulis huruf Jawa pada siswa kelas IV SDN III
Bakalan Purwantoro Kabupaten Wonogiri Tahun Ajaran 2011/2012.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
31
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian
1. Tempat Penelitian
Penelitian dilaksanakan di kelas IV SDN III Bakalan Purwantoro
Kabupaten Wonogiri. Alasan pemilihan sekolah ini sebagai lokasi penelitian
adalah Pertama, penulis sudah mengetahui karakteristik SDN III Bakalan
sehingga memudahkan dalam memperoleh data. Kedua, SD tersebut belum pernah
digunakan sebagai objek penelitian yang sejenis. Ketiga, terdapat nilai
kemampuan menulis huruf Jawa yang tergolong rendah di kelas IV SDN III
Bakalan.
2. Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan pada semester II Tahun Ajaran 2011/2012
selama enam bulan yaitu mulai bulan Januari sampai bulan Juni 2012. Adapun
rincian waktu dan jenis kegiatan penelitian dapat dilihat pada tabel 1. berikut ini:
Tabel 1. Waktu dan Jenis Kegiatan Penelitian
No. Kegiatan Bulan
Januari Febuari Maret April Mei Juni 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1. Pengajuan, penyusunan & seminar proposal
2. Mengurus perijinan penelitian
3. Persiapan penelitian
4. Pelaksanaan penelitian Siklus I
5. Pelaksanaan penelitian Siklus II
6. Pelaksanaan penelitian Siklus III
7. Analisis data
8. Penyusunan laporan skripsi
9. Pelaksanaan ujian skripsi dan revisi
10. Penggandaan dan pengumpulan laporan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
32
B. Subjek Penelitian
Subjek penelitian ini adalah siswa kelas IV SDN III Bakalan Purwantoro
Kabupaten Wonogiri Tahun Ajaran 2011/2012 semester genap sebanyak 16 siswa,
yang terdiri dari siswa laki-laki berjumlah 11 siswa dan siswa perempuan
berjumlah 5 siswa. Sedangkan objek penelitian ini adalah mata pelajaran Bahasa
Jawa pada materi menulis huruf Jawa.
C. Sumber Data
Keberhasilan suatu penelitian didukung oleh sumber data. Menurut
Suharsimi Arikunto (2006: 129) “sumber data dalam penelitian adalah subjek dari
mana data diperoleh”. Data atau informasi yang paling penting untuk
dikumpulkan dan dikaji akan diperoleh sebagai data kualitatif. Informasi tersebut
akan digali dari beragam sumber data dan jenis data yang akan dimanfaatkan
dalam penelitian ini meliputi:
1. Nara sumber atau informan yaitu guru dan siswa.
2. Tempat dan peristiwa berlangsung yaitu ruang kelas IV SDN III Bakalan.
3. Dokumen atau arsip yaitu silabus, Rencana Pelaksanaan Pembelajaran, dan
daftar nilai kemampuan menulis huruf Jawa siswa sebelum dilakukan tindakan.
D. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data adalah “langkah yang digunakan peneliti
dalam mengumpulkan data penelitiannya” Sugiyono (2008 : 224). Sesuai dengan
bentuk penelitian dan jenis sumber data yang dimanfaatkan, maka teknik
pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah:
1. Tes
Menurut Suharsimi Arikunto (2006: 150) Tes adalah serentetan
pertanyaan atau latihan yang digunakan untuk mengukur keterampilan,
pengetahuan inteligensi, kemampuan atau bakat yang dimiliki oleh individu atau
kelompok. Sarwiji suwandi (2009: 59) menyatakan bahwa pemberian tes
dimaksudkan untuk mengukur seberapa jauh hasil yang diperoleh siswa setelah
kegiatan pemberian tindakan. Tes ini digunakan dengan model tes yang diberikan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
33
yaitu tes menulis huruf Jawa dengan kartu bridge. Hal ini untuk mengidentifikasi
kekurangan atau kelemahan siswa dalam menulis dan setiap akhir siklus untuk
mengetahui peningkatan kemampuan menulis huruf Jawa dengan media kartu
bridge pada siswa kelas IV SDN III Bakalan Purwantoro Kabupaten Wonogiri.
Dengan diketahui hasil tes tersebut, maka peneliti dapat mengetahui tingkat
keberhasilan pada pelaksanaan tindakan dan dapat merencanakan kegiatan yang
akan dilakukan agar dapat memperbaiki proses pembelajaran pada siklus
berikutnya.
2. Obsevasi
Observasi adalah pengamatan mengenai sesuatu yang diteliti untuk
memperoleh data. Observasi ini digunakan untuk mendapatkan informasi tentang:
pelaksanaan pbm, letak geografis, kondisi siswa dan masyarakat sekitar sekolah.
Suharsimi Arikunto (2006: 156) Observasi atau yang disebut pengamatan meliputi
pemusatan perhatian terhadap sesuatu objek dengan menggunakan seluruh alat
indra. Jadi mengobservasi dapat dilakukan melalui penglihatan, penciuman,
pendengaran, peraba dan pengecap. Observasi dapat dilakukan dengan dua cara
yaitu:
a. Observasi non-sistematis, yaitu observasi yang dilakukan oleh pengamat
dengan tidak menggunakan instrumen pengamatan.
b. Observasi sistematis, yaitu observasi yang dilakukan oleh pengamat dengan
menggunakan pedoman sebagai instrumen pengamatan.
Pedoman observasi berisi sebuah daftar jenis kegiatan yang mungkin
timbul dan akan diamati dengan cara memberi simbol pada kolam tempat
peristiwa muncul. Dalam penelitian ini menggunakan observasi sistematis
Observasi dilakukan pada siswa kelas IV SDN III Bakalan Purwantoro Kabupaten
Wonogiri yaitu observasi sistematis untuk mengetahui perkembangan sikap dan
keterampilan siswa dalam pembelajaran menulis huruf Jawa dengan
menggunakan media kartu bridge. Serta dalam observasi ini berkolaborasi dengan
guru kelas sebagai observer.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
34
3. Dokumentasi
Menurut W. Gulo (2002: 123) Dokumen adalah catatan tertulis tentang
berbagai kegiatan atau peristiwa pada waktu yang lalu. Dalam penelitian ini
metode dokumentasi digunakan untuk memperoleh data tentang situasi siswa
kelas IV SDN III Bakalan, Purwantoro Kabupaten Wonogiri yang meliputi: nama
siswa, benda-benda tertulis seperti buku-buku, majalah, dokumen Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), foto kegiatan pembelajaran, dan daftar nilai
kemampuan menulis huruf Jawa sebelum dan sesudah menggunakan media kartu
bridge.
4. Wawancara
Wawancara atau diskusi dilakukan setelah dan atas dasar hasil
pengamatan di kelas maupun kajian dokumen. Wawancara atau diskusi dilakukan
antara peneliti dan guru. Selain untuk mengidentifikasi permasalahan, wawancara
atau diskusi dilakukan setelah dan atas dasar hasil pengamatan di kelas maupun
kajian dokumen dalam setiap siklus yang ada (Sarwiji Suwandi, 2009: 57-58).
Dalam penelitian ini, peneliti melakukan wawancara dengan guru wali
kelas IV yang sekaligus mengampu mata pelajaran Bahasa Jawa, untuk
mengetahui kondisi siswa, metode yang digunakan, kemampuan menulis siswa,
pembelajaran yang dilaksanakan selama ini, dan hasil yang dicapai siswa kelas IV
SDN III Bakalan Purwantoro Kabupaten Wonogiri.
E. Validitas Data
Teknik yang digunakan duntuk menguji kebenaran data dalam penelitian
ini adalah teknik triangulasi dan validitas isi. Menurut Lexy J. Moleong ( dalam
Sarwiji : 60) triangulasi adalah teknik pemeriksaan validitas data dengan
memanfaatkan sarana di luar data itu untuk keperluan pengecekan atau
perbandingan data itu. Sedangkan menurut Purwanto (2010: 120) validitas isi
adalah pengujian validitas dilakukan atas isinya untuk memastikan apakah butir
tes hasil belajar mengukur secara tepat keadaan yang ingin diukur. Pengujian
validitas isi dapat dilakukan dengan menelaah butir soal, apakah butir soal yang
telah dibuat sesuai dengan perencanaan yang dituangkan dalam kisi-kisi.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
35
Teknik triangulasi yang digunakan antara lain berupa triangulasi sumber
data, triangulasi metode pengumpulan data, dan validitas isi yaitu sebagai berikut:
1. Triangulasi Data
Triangulasi data adalah data atau informasi yang diperoleh selalu
dikomparasikan dan diuji dengan data dan informasi lain, baik dari segi koheren
sumber yang sama atau sumber yang berbeda. Informasi dari narasumber yang
satu dibandingkan dengan informasi dari narasumber lainnya. Data yang
diperlukan dalam penelitian yaitu data kemampuan belajar bahasa Jawa siswa
yang berasal dari data nilai awal, data tes siklus pertama dan data tes siklus kedua
pada materi menulis huruf Jawa.
2. Triangulasi Metode
Triangulasi metode yaitu tekhnik mengumpulkan data sejenis dengan
menggunakan metode pengumpulan data yang berbeda. Peneliti akan
menggunakan metode pengumpulan data yang berupa observasi kemudian
dilakukan wawancara yang mendalam dari informan yang sama dan hasilnya diuji
dengan pengumpulan data sejenis dengan menggunakan teknik tes dan
dokumentasi pada pelaku kegiatan. Dari data yang diperoleh melalui beberapa
teknik pengumpulan data yang berbeda tersebut hasilnya dibandingkan dan dapat
ditarik kesimpulan data yang lebih kuat validitasnya.
3. Validitas isi
Validitas isi adalah sejauh mana item-item dalam tes mencangkup
keseluruhan tes mencerminkan ciri atribut yang hendak diukur. Pada penelitian
ini, peneliti menggunakan validitas isi untuk mengukur kemampuan menulis huruf
Jawa pada siswa kelas IV SDN III Bakalan digunakan instrument tes yang sesuai
dengan materi menulis huruf Jawa.
F. Teknik Analisis Data
Teknik analisis data yang digunakan adalah teknik statistik deskriptif
komparatif digunakan untuk data kuantitatif, yakni dengan membandingkan hasil
antarsiklus. Sedangkan teknik analisis kritis berkaitan dengan data kualitatif.
Teknik analisis kritis mencakup kegiatan untuk mengungkap kelemahan dan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
36
kelebihan kinerja siswa dan guru dalam proses belajar mengajar berdasarkan
kriteria normatif yang diturunkan dari kajian teoritis maupun dari ketentuan yang
ada.
Dalam penelitian ini peneliti menggunakan teknik analisis kritis. Hasil
analisis dijadikan dasar dalam menyusun perencanaan tindakan untuk tahap
berikutnya sesuai dengan siklus yang ada. Model analisis ini mempunyai tiga
komponen yaitu: (1) Reduksi Data (Data Reduction), (2) Penyajian Data (Data
Display), (3) Penarikan Kesimpulan (Verification) dan refleksi (Refflection).
Teknik analisis data seperti terlihat pada gambar 2. berikut ini :
Gambar 2. Bagan Teknik Analisis Data
(Sumber : Miles & Huberman, 2009: 20)
1. Reduksi Data (Data Reduction)
Reduksi data yaitu proses pemilihan, pemusatan perhatian pada
penyederhanaan, pengabstrakan dan tranformasi data “kasar” yang muncul dari
catatan-catatan tertulis di lapangan. Data-data penelitian yang telah dikumpulkan
selanjutnya di reduksi dengan pemilihan dan penyederhanaan data kasar yang
dilakukan oleh peneliti. Pada penelitian ini data yang di reduksi adalah nilai hasil
tes siswa serta observasi terhadap guru dan siswa SDN III Bakalan.
2. Penyajian Data (Data Display)
Pengumpulan Data
Penarikan kesimpulan
Reduksi Data Data Reduction
Penyajian Data Data Display
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
37
Penyajian data adalah suatu sekumpulan informasi tersusun yang
memungkinkan penelitian dapat dilakukan dan adanya penarikan kesimpulan
tindakan. Penyajian data dalam penelitian ini dilakukan pada saat mengolah dan
mengambil tindakan terhadap data yang masuk, kemudian disusun dan di display
dalam bentuk tabel grafik, dan dinarasikan dalam pembahasan penelitian.
3. Penarikan Kesimpulan (Verification)
Kesimpulan adalah temuan baru yang belum pernah ada sebelumnya.
Temuan dapat berupa gambaran suatu objek yang masih gelap atau belum jelas,
dan setelah diadakan penelitian objek tersebut menjadi terang. Data-data yang
telah didapat dari hasil penelitian kemudian diuji kebenarannya. Dalam tahapan
ini apabila ditemukan data yang akurat, maka peneliti tidak segan-segan untuk
melakukan penyimpulan ulang. Peneliti dalam hal ini bersifat terbuka. Verifikasi
data yaitu pemeriksaan tentang benar dan tidaknya hasil laporan penelitian.
G. Indikator Kinerja
Indikator kinerja merupakan rumusan kinerja yang akan dijadikan acuan
dalam menentukan keberhasilan/ keefektifan penelitian (Sarwiji Suwandi. 2009:
61). Adapun indikator kinerja dalam penelitian ini adalah meningkatnya
kemampuan siswa dalam menulis huruf Jawa di kelas IV SDN III Bakalan
Purwantoro Kabupaten Wonogiri dengan penggunaan media pembelajaran kartu
bridge. Indikator kinerja mengacu pada silabus KTSP Bahasa Jawa kelas IV dan
dengan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yaitu 65.
Pada siklus I, siklus II, dan siklus III pembelajaran dikatakan berhasil
apabila kemampuan menulis huruf Jawa siswa sudah mencapai indikator kinerja
80% dari 16 siswa dengan nilai ≥ 65, jika belum mencapai maka penelitian
dilanjutkan pada siklus berikutnya.
H. Prosedur Penelitian
Prosedur penelitian merupakan sebuah rangkaian kegiatan untuk
pemecahan masalah, sedangkan jika dalam rangkaian kegiatan atau siklus tersebut
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
38
belum menunjukkan tanda-tanda perubahan ke arah perbaikan (peningkatan mutu)
maka kegiatan penelitian ini akan dilakjutkan pada siklus selanjutnya. Kegiatan
atau siklus tersebut meliputi: 1. Perencanaan (planning), 2. Pelaksanaan (acting),
3. Observasi (observing), dan 4. Refleksi (reflecting) (Suharsimi Arikunto, 2010:
117). Sedangkan daur ulang dalam penelitian tindakan diawali dengan
perencanaan tindakan (planning), penerapan tindakan (action), mengobservasi dan
mengevaluasi proses serta hasil tindakan (observation and evaluation), dan
melakukan refleksi (reflecting) dan seterusnya sampai perbaikan atau peningkatan
yang diharapkan tercapai (kriteria keberhasilan) (Suharsimi Arikunto, 2010: 104).
Langkah-langkah prosedur penelitian ditunjukkan gambar 3. Sebagai berikut:
Siklus I
Siklus II
Siklus III
Gambar 3. Bagan Prosedur Penelitian (Suharsimi Arikunto, 2010: 74)
Dalam pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas ini, dilakukan dengan
mengadakan pembelajaran yang akan dilakukan dalam satu siklus ada dua kali
pertemuan masing-masing pertemuan menggunakan waktu 2 x 35 menit. Adapun
Perencanaan Tindakan II
Pengamatan/Pengumpulan Data
Refleksi III Pengamatan/Pengumpulan Data
Refleksi III
Target penelitian telah tercapai dengan memuaskan pada siklus III, dengan persentase ketuntasan 80%. Sehingga pada siklus ini dihentikan.
Perencanaan Tindakan I
permasalahan
Refleksi I Pengamatan/Pengumpulan Data
Permasalahan baru hasil refleksi
Perencanaan Tindakan II
Pelaksanaan Tindakan II
Pengamatan/Pengumpulan Data
Refleksi II
Permasalahan baru hasil refleksi
Perencanaan Tindakan III
Pelaksanaan Tindakan III
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
39
prosedur penelitian tersebut dalam Penelitian Tindakan Kelas yang akan
dilaksanakan peneliti yaitu:
1. Siklus I
a. Tahap Perencanaan Tindakan, meliputi langkah-langkah sebagai berikut:
1) Membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) mata pelajaran
Bahasa Jawa mengenai materi menulis huruf Jawa.
2) Merancang pembuatan media pembelajaran berupa media kartu bridge.
3) Mengembangkan skenario pembelajaran.
4) Menyiapkan soal evaluasi sesuai dengan materi pembelajaran.
5) Menyusun lembar kerja siswa.
6) Menyusun instrument.
7) Menyiapkan sumber belajar.
8) Mengembangkan format evaluasi.
b. Tahap Pelaksanaan Tindakan
Penerapan tindakan ini merupakan pelaksanaan dari rencana
pembelajaran (RPP) yang telah dipersiapkan. Secara garis besar, tindakan
yang akan dilaksanakan yaitu kemampuan menulis huruf Jawa dalam
pembelajaran Bahasa Jawa. Pelaksanaan kegiatan pembelajaran yang sesuai
dengan RPP, dilaksanakan dalam tiga tahap, yaitu: kegiatan awal, kegiatan
inti, dan kegiatan akhir atau penutup.
Langkah-langkah pembelajaran pada pertemuan I menggunakan media
pembelajaran kartu bridge:
1) Kegiatan Awal
Pada kegiatan awal, guru mempersiapkan segala sesuatu yang
akan digunakan untuk pembelajaran berupa media pembelajaran. Guru
memberikan motivasi kepada siswa, selain itu guru juga mempersiapkan
siswa secara mental dan psikis agar siap menerima pembelajaran menulis
huruf Jawa yang akan disampaikan oleh guru. Guru menyampaikan
tujuan pembelajaran yang akan dicapai siswa.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
40
2) Kegiatan inti
Pada kegiatan inti dibagi menjadi tiga kegiatan, yaitu eksplorasi,
elaborasi dan konfirmasi.
a) Eksplorasi
Pada kegiatan eksplorasi guru melaksanakan kegiatan
pembelajaran meliputi: (1) guru melakukan perkenalan materi dengan
berinteraksi pada siswa untuk menggali sebanyak-banyaknya
pengetahuan yang dimiliki siswa mengenai huruf Jawa. Kegiatan ini
dilakukan dengan tanya jawab kepada siswa tentang materi menulis
huruf Jawa nglegena dan pasangan yang akan disampaikan oleh guru
melalui media yang disiapkan, (2) guru menjelaskan huruf Jawa
melalui presentasi di kelas. Disini siswa memperhatikan penjelasan
guru tentang huruf Jawa melalui media kartu bridge, (3) guru membagi
siswa menjadi 4 kelompok, setiap kelompok terdiri 4 siswa dengan
ragam heterogen.
b) Elaborasi
Pada kegiatan elaborasi guru melaksanakan kegiatan
pembelajaran meliputi: (1) setiap kelompok diberi soal yang sama dan
siswa diminta berdiskusi bersama teman sekelompoknya untuk
mengerjakan soal sesuai dengan penjelasan guru serta sesuai dengan
waktu yang ditentukan, (2) guru memberikan bimbingan kepada
kelompok yang mengalami kesulitan, (3) siswa mengumpulkan hasil
kerja kelompok.
c) Konfirmasi
Pada kegiatan konfirmasi, dilakukan pemeriksaan hasil
diskusi kelompok, pemberian reward tim, yaitu tim akan mendapatkan
penghargaan apabila skor rata–rata mereka mencapai kriteria yang
telah ditentukan. Guru memberikan kesempatan bertanya kepada
siswa, kemudian dilanjutkan pemantapan materi yang telah dipelajari
atau disampaikan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
41
3) Kegiatan Akhir atau Penutup
Pada kegiatan akhir atau penutup, guru dan siswa mengambil
kesimpulan secara keseluruhan tentang materi menulis huruf Jawa
yang telah disampaikan dan mengadakan evaluasi, untuk mengetahui
sejauh mana tujuan pembelajaran tercapai. Guru juga memberikan
penguatan atau motivasi kepada siswa, pemberian PR dan
menyampaikan materi untuk pertemuan selanjutnya.
Langkah-langkah pembelajaran pada pertemuan II menggunakan media
pembelajaran kartu bridge:
1) Kegiatan Awal
Pada kegiatan awal, guru mempersiapkan segala sesuatu yang akan
digunakan untuk pembelajaran berupa media pembelajaran. Guru
memberikan motivasi kepada siswa, selain itu guru juga mempersiapkan
siswa secara mental dan psikis dengan mengingat materi pembelajaran
kemarin. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai
siswa.
2) Kegiatan Inti
Pada kegiatan inti dibagi menjadi tiga kegiatan, yaitu eksplorasi,
elaborasi dan konfirmasi.
a) Eksplorasi
Pada kegiatan eksplorasi guru melaksanakan kegiatan
pembelajaran meliputi: (1) guru melakukan perkenalan materi dengan
berinteraksi pada peserta didik untuk menggali sebanyak-banyaknya
pengetahuan yang dimiliki siswa mengenai huruf Jawa pasangan.
Kegiatan ini dilakukan dengan tanya jawab kepada siswa tentang
materi menulis huruf Jawa pasangan yang akan disampaikan oleh guru
melalui media kartu bridge, (2) guru menjelaskan huruf Jawa melalui
presentasi di kelas. Disini siswa memperhatikan penjelasan guru
tentang huruf Jawa melalui media kartu bridge, (3) guru membagi
siswa menjadi 4 kelompok, setiap kelompok terdiri 4 siswa dengan
ragam heterogen.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
42
b) Elaborasi
Pada kegiatan elaborasi guru melaksanakan kegiatan
pembelajaran meliputi: (1) setiap kelompok diberi soal yang sama dan
siswa diminta berdiskusi bersama teman sekelompoknya untuk
mengerjakan soal sesuai dengan penjelasan guru serta sesuai dengan
waktu yang ditentukan, (2) guru memberikan bimbingan kepada
kelompok yang mengalami kesulitan, (3) siswa mengumpulkan hasil
kerja kelompok.
c. Konfirmasi
Pada kegiatan konfirmasi, dilakukan pemeriksaan hasil
diskusi kelompok, pemberian reward tim, yaitu tim akan
mendapatkan penghargaan apabila skor rata–rata mereka mencapai
kriteria yang telah ditentukan. Guru memberikan kesempatan
bertanya kepada siswa, kemudian dilanjutkan pemantapan materi
yang telah dipelajari atau disampaikan.
3) Kegiatan Akhir atau Penutup
Pada kegiatan akhir atau penutup, guru dan siswa
mengambil kesimpulan secara keseluruhan tentang materi menulis
huruf Jawa pasangan yang telah disampaikan dan mengadakan
evaluasi, untuk mengetahui sejauh mana tujuan pembelajaran
tercapai. Guru juga memberikan penguatan atau motivasi kepada
siswa, pemberian PR dan menyampaikan materi untuk pertemuan
selanjutnya.
c. Tahap Observasi
Observasi pada penelitian yang akan dilakukan pada saat
melaksanakan kegiatan pembelajaran berlangsung untuk penelitian.
Pelaksanaan observasi dapat dibantu oleh guru kelas. Sasaran yang diamati
yaitu aktifitas siswa selama mengikuti pembelajaran dengan menggunakan
media kartu bridge.
d. Tahap Refleksi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
43
Refleksi berarti penilaian dan pengkajian terhadap hasil evaluasi
data kaitannya dengan indikator kinerja siklus I. Evaluasi atau penilaian
yang telah digunakan untuk menilai hasil atau dampak media kartu bridge
pada siklus I pertemuan I dan II telah mencapai persentase ketuntasan
klasikal sebesar 56,25%. Hasil dari evaluasi tersebut menunjukkan bahwa
pada siklus I pembelajaran dikatakan belum berhasil, hal ini dikarenakan
kemampuan menulis huruf Jawa siswa yang memperoleh nilai ≥ 65 belum
mencapai 80%, maka perlu dilanjutkan ke siklus II.
2. Siklus II
a. Tahap Perencanaan
Pada tahap perencanaan dalam siklus II ini akan dipersiapkan
rencana pembelajaran yang telah diperbaiki dan disempurnakan dari rencana
pembelajaran siklus I. Materi yang diajarkan masih sama dengan materi
pada siklus I. Namun, perencanaan pada siklus II ini merupakan perbaikan
dari siklus I. Karena perencanaan pada siklus II ini merupakan perbaikan
dari kekurangan/kelemahan yang ada pada siklus I.
b. Tahap Pelaksanaan Tindakan
Pelaksanaan tindakan pada siklus II merupakan penyempurnaan
dari pelaksanaan tindakan siklus I. Pada tahap ini guru mengoptimalkan
penggunaan media pembelajaran kartu bridge untuk memperbaiki
kekurangan dan masalah yang muncul pada siklus I. Penggunaan ini dapat
melibatkan siswa dan mengaktifkan siswa dengan bimbingan guru, sehingga
aktivitas dan sikap dalam pembelajaran dapat diperbaiki dan dapat
meningkatkan kemampuan menulis huruf Jawa.
c. Tahap Observasi
Pada tahap observasi pada siklus II hampir sama dengan observasi
siklus I. Hal ini dimaksudkan untuk melihat peningkatan hasil tes dan
perubahan perilaku atau aktivitas siswa.
d. Tahap Refleksi