PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN …eprints.ums.ac.id/54500/11/NASKAH PUBLIKASI...
-
Upload
truongmien -
Category
Documents
-
view
222 -
download
0
Transcript of PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN …eprints.ums.ac.id/54500/11/NASKAH PUBLIKASI...
PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN MELALUI
PENDEKATAN SQ3R SISWA KELAS V
SD NEGERI SIDOREJO KECAMATAN CEPOGO
KABUPATEN BOYOLALI
Diajukan Kepada
Program Studi Magister Pendidikan Universitas Muhammadiyah Surakarta
untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh
Gelar Magister Pendidikan
Disusun Oleh:
SRI KASTINI
NIM. S. 200090029
PROGRAM PASCASARJANA MAGISTER PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2012
1
ABSTRAK
PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN MELALUI
PENDEKATAN SQ3R SISWA KELAS V
SD NEGERI SIDOREJO KECAMATAN CEPOGO
KABUPATEN BOYOLALI
Tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah untuk meningkatkan
kemampuan membaca pemahaman, sehingga hasil pembelajaran akan bisa optimal
sesuai dengan harapan dan tujuan pembelajaran. Pendekatan ini juga berguna untuk
memperbaiki pendekatan lama yang sudah diterapkan oleh guru. Penelitian ini adalah
penelitian kualitatif yang didukung dengan data kuantitatif. Objek penelitian ini adalah
siswa kelas V SD Negeri Sidorejo Kecamatan Cepogo Kabupeten Boyolali. Metode
pengumpulan data penelitian ini adalah dengan metode observasi, wawancara, kuisoner,
dan analisis dokumen. Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
Analisis data secara kualitatif yang melalui tahapah reduksi data yang telah berhasil
dikumpulkan, paparan data, dan menyimpan data. Langkah-langkah reduksi data
dilakukan dengan menyeleksi, menyederhanakan, memfokuskan, mengabstraksikan,
data mentah menjadi bermakna, mentransformasi secara sistematik, rasional untuk
menampilkan bahan-bahan yang digunakan sebagai dasar menyusun jawaban atas
tujuan penelitian tindakan. Paparan data dilakukan dengan cara menampilkan data
penting secara lebih sederhana, bermakna dalam bentuk narasi, tabel, grafik, dan bagan.
Kata kunci: pendekatan SQ3R dan kemampuan membaca pemahaman
ABSTRACT
Goals to be achieved in this research is to improve reading comprehension, so that the
learning outcomes will be optimized in line with expectations and the learning
objectives. This approach is also useful to improve the old approach that has been
applied by the teacher. This study is a qualitative research that is supported by
quantitative data. The object of this research is the Elementary School fifth grade
students Cepogo Kabupeten Sidorejo District of Boyolali. This research data collection
method is the method of observation, interviews, questionnaires and document analysis.
Methods of data analysis used in this research is the analysis of qualitative data through
data reduction tahapah that has been collected, exposure data, and storing data. Step-by-
step data reduction is done by selecting, simplify, focus, abstract, raw data into
meaningful, transform systematically, rationally to display the materials used as a basis
for formulating the answers to the purpose of action research. Exposure data is done by
displaying critical data in a more simple, meaningful in narrative form, tables, graphs,
and charts.
Keywords: SQ3R approach and reading comprehension
2
1. PENDAHULUAN
Membaca pemahaman mempunyai tujuan untuk memahami isi bacaan teks
yang telah dibaca dengan cepat. Salah satu pendekatan yang dapat diterapkan untuk
meningkatkan kemampuan membaca pemahaman adalah pendekatan SQ3R (S-
Survei, Q-Question, R-Read, R-Recite, R-Review). SQ3R pada mulanya
dikembangkan oleh seorang profesor yang bernama Francis Robinson dari
Universitas Negeri Ohio pada tahun 1940. SQ3R sebenarnya merupakan bagian dari
ASTP (Army Specialized Training Program) yang memberikan pelatihan kepada
personil militer agar menjadi pembaca yang lebih baik dan mampu menguasai materi
dengan cepat (Tarigan, 2008: 59). Pelaksanaan sistem SQ3R ini, sebelum membaca
kita survei bacaan untuk mendapatkan gagasan umum apa yang dibaca. Selesai
membaca kemudian mengajukan berbagai pertanyaan pada diri sendiri yang
jawabannya kita harapkan terdapat dalam bacaan tersebut sehingga akan lebih mudah
memahami pokok pikiran paragraf.
2. METODE
Data merupakan faktor penting dalam penelitian. Pemeriksaan data perlu
dilakukan sebelum analisis dengan dengan tehnik pemeriksaan yang didasarkan pada
sejumlah kriteria tertentu. Untuk mendapatkan keabsahan data dalam penelitian ini,
digunakan trianggulasi dengan cara memanfaatkan sumber data. Trianggulasi
dilakukan melalui membandingkan data hasil pengamatan dan data hasil wawancara
dengan kolabolator dan siswa. Trianggulasi sumber data adalah tehnik pengumpulan
data yang bersifat menggabungkan dari berbagai tehnik pengumpulan data dan
sumber data yang telah ada.
Analisis data ini dilakukan secara kualitatif yang didukung dengan data
kuantitatif. Analisis data secara kualitatif yang melalui tahapah reduksi data yang
telah berhasil dikumpulkan, paparan data, dan menyimpan data. Langkah-langkah
reduksi data dilakukan dengan menyeleksi, menyederhanakan, memfokuskan,
mengabstraksikan, data mentah menjadi bermakna, mentransformasi secara
sistematik, rasional untuk menampilkan bahan-bahan yang digunakan sebagai dasar
menyusun jawaban atas tujuan penelitian tindakan. Paparan data dilakukan dengan
cara menampilkan data penting secara lebih sederhana, bermakna dalam bentuk
narasi, tabel, grafik, dan bagan.
3. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
1 Kondisi Awal
Kegiatan membaca dilakukan oleh siswa hingga waktu yang telah
dialokasikan berakhir. Guru mengakhiri pelajaran tanpa memberikan umpan
balik tentang proses pembelajaran yan telah dilaksanakan. Kondisi awal
pembelajaran membaca pemahaman belum mencapai tujuan yang diharapkan.
Hasil praktek membaca dapat dilihat pada daftar nilai berikut.
3
Tabel 4.1
Hasil Kondisi awal Siswa dalam kegiatan Membaca
No. Responden
Nama Siswa Pemahaman Kosa Kata
Pemahaman Inti Paragraf
Pemahaman Isi Bacaan
Jumlah
1. 2. 3 4. 5. 6. 7. 8. 9.
10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21.
Adi Wibisono Tri Yono Ajar Pamuji Eko Ruspijal Surono Dwi Ariyanti Tri Wardani Widarti Niken Maryani Sri Tutik Sri Yani Sulih Sumarti Nur Anisa Sri Wahyudi Sri Ayuni Dafid Permadi Yudi Fatkur R. Isti Yuliati Putri Anisa Didik Listiawan
40 60 70 40 60 30 70 70 70 60 70 60 30 60 70 40 60 70 70 70 70
50 70 70 40 70 40 80 70 60 60 60 70 30 60 60 60 70 80 80 70 60
50 70 80 60 60 50 70 70 70 60 70 60 70 60 70 60 60 70 80 70 60
140 200 220 140 190 120 220 210 200 180 200 190 130 180 200 160 190 220 230 210 190
Nilai rata-rata pada Pra Siklus : 3920 : 4 : 21 = 62
2 Siklus I
Berdasar uraian RPP, kegiatan pembelajaran pada siklus I dirancang
dalam dua kali pertemuan. Pelaksanaan tindakan pada pertemuan ke-1, diawali
dengan informasi atau pengarahan kepada siswa mengenai teknik-teknik
membaca pemahaman dengan sistem SQ3R. Kesempatan tersebut
dimanfaatkan guru untuk memberikan kesempatan seluas-luasnya kepada
siswa untuk menanyakan segala sesuatunya yang belum jelas. Penjelasan ini
menggunakan alokasi waktu 10 menit.
Kegiatan berikutnya, siswa membaca teks bacaan “Memanfaatkan
Halaman”, yang telah dibagikan guru, dengan bimbingan guru siswa membaca
pemahaman menggunakan sistem SQ3R. Murid yang belum menguasai sistem
tersebut dapat bertanya kepada guru untuk dijelaskan kembali. Siswa yang
sudah memahami membaca pemahaman dengan sistem SQ3R dapat
melanjutkan membaca sehingga ketrampilan membaca pemahaman semakin
baik. Alokasi waktu yang digunakan untuk kegiatan ini adalah 50 menit.
Pembelajaran pada pertemuan ke-1 diakhiri dengan refleksi, yakni
kembali memahami cara-cara membaca pemahaman dengan menggunakan
sistem SQ3R. Kegiatan refleksi tersebut menggunakan alokasi waktu 10 menit.
Pertemuan diakhiri dengan memberi tugas rumah untuk siswa yaitu membaca
teks yang telah disediakan guru.
4
Pertemuan ke-2, pembelajaran dimulai dengan mengulas hasil
pembelajaran pada pertemuan ke-1. Hasil reflkesi pada pertemuan ke-1
digunakan sebagai dasar berpijak pada pertemuan ke-2. Alokasi waktu yang
digunakan untuk mengulas adalah 10 menit. Kegiatan berikutnya adalah
pembagian kelompok.
Siswa berkelompok sesuai dengan kelompoknya masing-masing
melakukan kegiatan membaca secara bergantian, saling menyimak, kemudian
menjawab pertanyaan yang diajukan oleh teman sekelompoknya. Siswa
berkelompok dan melakukan kegiatan membaca secara bergantian, guru
mengadakan pengamatan mengenai aktivitas siswa dengan menggunakan
blangko yang telah disediakan. Guru memberikan bantuan apabila ada
kelompok yang memerlukan penjelasan atau bimbingan. Berdasarkan hasil
kerja kelompok siswa memperbaiki cara membaca pemahaman sesuai dengan
penjelasan guru. Pembelajaran pada pertemuan ke-2 ini menggunakan waktu
50 menit. Kemudian pembelajaran pertemuan ke-2 diakhiri dengan refleksi
mengenai pembelajaran. Waktu yang digunakan untuk refleksi 10 menit.
Hasil observasi terhadap pelaksanaan tindakan dapat dideskripsikan
bahwa siswa belum dapat memanfaatkan waktu dengan baik, terlihat pada saat
siswa disuruh untuk membaca teks yang telah dibagikan guru masih banyak
yang berbincang-bincang dengan teman di dekatnya. Hal ini terjadi karena
siswa tidak memikirkan betapa terbatasnya alokasi waktu yang tersedia
sehingga mereka kurang biasa memanfaatkan waktu dengan baik.
Tingkat aktivitas siswa selama mengikuti pembelajaran berdasarkan
hasil observasi pada siklus I, dapat disajikan sebagai berikut: 1)
memperhatikan penjelasan guru 76,19 %, 2) melakukan kegiatan membaca
85,71 %,3) keaktifan siswa dalam diskusi 71,4 %. Rata-rata keaktifan siswa
77,77 %.
Hasil yang diperoleh dalam praktek membaca pemahaman pada siklus
ini mengalami peningkatan 6,3% dan nilai 4,2. Hasil penilaian praktek
membaca pada siklus pertama ini dapat dilihat pada daftar nilai berikut.
Tabel 4.2
Hasil Siklus I Siswa dalam kegiatan Membaca
No. Nama Siswa Pemahaman
Kosa Kata
Pemahaman
Inti Paragraf
Pemahaman Isi
Bacaan Jumlah
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
Adi W.
Tri Yono
Ajar Pamuji
Eko R.
Surono
Dwi A.
Tri Wardani
Widarti
Niken M.
Sri Tutik
50
70
70
50
70
50
80
70
70
70
50
80
70
50
70
50
80
70
70
70
50
70
80
60
60
50
70
70
70
60
150
220
220
160
200
150
230
210
210
200
5
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
19.
20.
21.
Sri Yani
Sulih
Sumarti
Nur Anisa
Sri W.
Sri Ayuni
Dafid P.
Yudi F. R.
Isti Yuliati
Putri Anisa
Didik L.
80
70
50
70
70
60
60
70
80
70
70
70
70
30
60
60
60
70
80
80
80
70
70
60
70
60
70
60
60
70
80
70
70
220
200
150
190
200
180
190
220
240
220
210
Tabel 4.3
Hasil Siklus I dalam Kegiatan Membaca Lulus KKM 70
Membaca Pemahaman Jumlah Siswa Persentase
Kosa kata 15 71.43
Inti paragraf 14 66.7
Isi bacaan 12 57.14
Berdasarkan tabel di atas dapat disimpulkan bahwa siswa yang lulus
KKM 70 dan layak untuk tidak dilakukan tahap remidi atau refleksi masih banyak
yang belum mencapai KKM 70 belum ada 75%. Penghitungan nilai tertinggi 80
dan nilai terendah 50 sehingga = 10
Tabel 4.4
Hasil Kondisi Awal dalam Kegiatan Membaca
Nilai Kategori Jumlah Siswa Persentase Nilai rata-rata
50-60 Rendah 5 23.81 66
61-70 Sedang 9 42.86 Jumlah siswa lulus
KKM = (10/21) X
100 = 47.62% 71-80 Tinggi 7 33.33
Jumlah Jumlah 21 100
Berdasarkan tabel di atas nilai terendah sebanyak 5 siswa atau 23.81%,
siswa dalam kategori sedang sebanyak 9 siswa atau 42.86% dan siswa pada
kategori tinggi sebanyak 7 siswa atau 33.33%, sedangkan nilai rata-rata kelas
sebesar 66 jumlah siswa yang lulus sebanyak 10 siswa atau 47.62%.
Gambar 1 Kategori Nilai Siswa Pada Siklus I
6
3 Siklus II
Pembelajaran tindakan pada siklus II peneliti menjelaskan pada siswa
bahwa untuk mencapai kecepatan yang diharapkan, para siswa akan
mengulangi pelatihan membaca. Latihan ini untuk pemanasan, melatih,
mempertinggi gerakan mata, meningkatkan konsentrasi dan mengurangi
regresi. Siswa harus bisa menghilangkan kebiasaan buruk membaca dengan
mengikuti petunjuk pelatihan.
Observasi dilakukan oleh peneliti dan guru. Dilihat dari pelaksanaan
tindakan II tampak ada peningkatan hasil belajar siswa dalam melaksanakan
latihan membaca kalimat dengan lancar dibandingkan dengan pelaksanakann
tindakan I. Refleksi Hasil dan Analisis. Hasil tindakan pada siklus II
menunjukkan bahwa siswa dapat menjawab pertanyaan dan menarik
kesimpulan dari bacaan yang telah dibacanya dengan menerapkan pendekatan
SQ3R. Hal ini disebabkan oleh penjelasan dan bimbingan guru dalam
pelaksanaan pembelajaran membaca pemahaman dengan penerapan
pendekatan SQ3R.
Pelatihan cara membaca pemahaman dengan sistem SQ3R pada siklus II
perlu diulang agar siswa dapat memperoleh penguasaan teknik membaca yang
tepat. Peneliti juga perlu memberi modal pelatihan yang diperkirakan dapat
meningkatkan ketajaman pandangan dan pikiran siswa yaitu dengan pelatihan
konsentrasi. Pelatihan ini akan menambah kecepatan dan ketetapan siswa
dalam membaca karena pelatihan ini dapat merangsang konsentrasi, cepat, dan
tepat dalam membaca. Hasil yang diperoleh dalam praktek membaca
pemahaman pada siklus II ini mengalami peningkatan 10,5 % untuk
pemahaman isi bacaan mengalami kenaikan nilai 7,8. Hasilnya dapat dilihat
pada daftar nilai berikut.
a. Hasil membaca pemahaman siklus II
Tabel 4.5
Hasil Nilai Siklus II
No. Nama Siswa Pemahaman
Kosa kata
Pemahaman inti
paragraf
Pemahaman
isi bacaan Jumlah
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
Adi Wibisono
Tri Yono
Ajar Pamuji
Eko Ruspijal
Surono
Dwi Ariyanti
Tri Wardani
Widarti
Niken Maryani
Sri Tutik
Sri Yani
Sulih
50
80
80
50
80
60
90
90
90
90
60
70
60
70
80
70
70
60
80
80
80
70
70
70
60
70
80
60
70
60
80
80
80
70
70
70
170
220
240
180
220
180
250
250
250
230
200
210
7
13.
14.
15.
16.
17.
18.
19.
20.
21.
Sumarti
Nur Anisa
Sri Wahyudi
Sri Ayuni
Dafid Permadi
Yudi Fatkur R.
Isti Yuliati
Putri Anisa
Didik Listiawan
70
70
90
90
80
90
90
80
80
70
60
70
80
70
80
80
70
70
70
70
80
70
80
80
80
80
70
210
200
240
240
230
250
250
230
220
Tabel 4.6
Hasil Siklus II dalam Kegiatan Membaca Lulus KKM 70
Membaca Pemahaman Jumlah Siswa Persentase
Kosa kata 17 80.95
Inti paragraf 18 85.71
Isi bacaan 18 85.71
Berdasarkan tabel di atas diketahui siswa yang lulus mengenai kosa
kata siswa yang sudah memenuhi nilai KKM 70 sebanyak 17 siswa atau 80.95%,
siswa lulus mengenai inti paragraf sebanyak 18 siswa atau 85.71%, siswa yang
lulus mengenai isi bacaan sebanyak 18 siswa atau 85.71%. Dengan demikian dapat
disimpulkan bahwa siswa yang lulus KKM 70 siswa yang lulus KKM 17 atau
80.95%. Penghitungan nilai tertinggi 83 dan nilai terendah 57 sehingga =
8.67 dibulatkan menjadi 9
Tabel 4.7
Hasil Siklus II dalam Kegiatan Membaca
Nilai Kategori Jumlah Siswa Persentase Nilai rata-rata
Rendah 3 14.29 74
Sedang 7 33.33 Jumlah siswa lulus
KKM = (17/21) X
100 = 80.95% Tinggi 11 52.38
Jumlah Jumlah 21 100
Berdasarkan tabel di atas nilai terendah sebanyak 3 siswa atau 14.29%,
siswa dalam kategori sedang sebanyak 7 siswa atau 33.33% dan siswa pada
kategori tinggi sebanyak 11 siswa atau 52.38%, sedangkan nilai rata-rata kelas
sebesar 74 jumlah siswa yang lulus sebanyak 10 siswa atau 80.95%.
Gambar 2 Kategori Nilai Siswa Pada Siklus II
8
Hasil tindakan pada sikus II menunjukkan bahwa membaca pemahaman
siswa mengalami peningkatan 10,5 %.Pelatihan cara membaca pemahaman
dengan pendekatan SQ3R pada siklus II perlu diulang agar siswa dapat
memperoleh pengusaan teknik membaca pemahaman yang tepat. Pelatihan yang
dilakukan pada siklus II diharapkan dapat meningkatkan pemahaman siswa dalam
membaca. Pemberian reward bagi siswa terus diberikan, agar siswa tetap
berusaha melakukan hal-hal yang terbaik.
4 Siklus III
Pelaksanaan pada siklus III ini situasi kelas lebih kondusif. Para siswa
kelihatan sudah siap menerima pelajaran, dan siswa tampak tertib dan siap untuk
melaksanakan test yaitu membaca teks yang berjudul “Calon Raja” dalam waktu
50 menit. Hasil yang diperoleh siswa dapat dilihat pada daftar nilai berikut.
Tabel 4.8
Hasil Membaca Pemahaman Siklus III
No. Nama Siswa Pemahaman
Kosa kata
Pemahaman
inti paragraf
Pemahaman
isi bacaan Jumlah
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
19.
20.
21.
Adi Wibisono
Tri Yono
Ajar Pamuji
Eko Ruspijal
Surono
Dwi Ariyanti
Tri Wardani
Widarti
Niken Maryani
Sri Tutik
Sri Yani
Sulih
Sumarti
Nur Anisa
Sri Wahyudi
Sri Ayuni
Dafid Permadi
Yudi Fatkur R.
Isti Yuliati
Putri Anisa
Didik Listiawan
60
100
100
50
90
60
80
80
100
60
100
60
70
60
100
80
90
90
80
100
70
60
100
90
60
90
80
90
90
90
70
90
70
60
70
80
80
80
100
100
90
80
70
90
90
80
80
90
80
100
90
90
90
90
80
70
90
90
90
90
100
100
80
200
290
280
190
270
230
280
270
280
220
280
220
210
200
270
250
260
280
280
290
230
9
Tabel 4.9
Hasil Siklus III dalam Kegiatan Membaca Lulus KKM 70
Membaca Pemahaman Jumlah Siswa Persentase
Kosa kata 19 85.71
Inti paragraf 19 90.48
Isi bacaan 21 100
Berdasarkan tabel di atas diketahui siswa yang lulus mengenai kosa
kata siswa yang sudah memenuhi nilai KKM 70 sebanyak 18 siswa atau 85.71%,
siswa lulus mengenai inti paragraf sebanyak 19 siswa atau 90.48%, siswa yang lulus
mengenai isi bacaan sebanyak 21 siswa atau 100%. Dengan demikian dapat
disimpulkan bahwa siswa yang lulus KKM 70 siswa yang lulus Penghitungan nilai
tertinggi 97 dan nilai terendah 63 sehingga
= 11.3 dibulatkan menjadi 11
Tabel 4.10
Hasil Siklus III dalam Kegiatan Membaca
Nilai Kategori Jumlah Siswa Persentase Nilai rata-rata
Rendah 6 28.57 85
Sedang 4 19.05 Jumlah siswa lulus
KKM = (18/21) X
100 = 85.21% Tinggi 11 52.38
Jumlah Jumlah 21 100
Berdasarkan tabel di atas nilai terendah sebanyak 6 siswa atau 28.57%,
siswa dalam kategori sedang sebanyak 4 siswa atau 19.05% dan siswa pada
kategori tinggi sebanyak 11 siswa atau 52.38%, sedangkan nilai rata-rata kelas
sebesar 85 jumlah siswa yang lulus sebanyak 18 siswa atau 85.21%.
Gambar 3 Kategori Nilai Siswa Pada Siklus III
Pelaksanaan siklus III ini pembelajaran sudah berjalan dengan baik dan
efektif. Para siswa dapat melakukan pelatihan dengan baik, siswa dapat membaca
dengan teknik yang baik dibandingkan dengan sebelum menggunakan teknik
membaca. Kegiatan pembelajaran pun lebih efektif.
Siswa sudah bisa melaksanakan kegiatan membaca dengan sistem SQ3R,
meskipun ada siswa yang masih memiliki kebiasaan buruk dalam membaca, tetapi
10
sudah berangsur-angsur hilang setelah melaksanakan pelatihan pada setiap siklus.
Siswa pun merasakan manfaat membaca pemahaman dengan sistem SQ3R yaitu
siswa menjawab pertanyaan, memahami isi bacaan, serta menyimpulkan isi bacaan,
sehingga kemampuan membaca pemahaman mengalami peningkatan dibandingkan
dengan penerapan pendekatan yang lama.
4. PENUTUP
Pendekatan SQ3R sangat efektif dalam pembelajaran membaca pemahaman,
maka sebaiknya guru menerapkan pendekatan SQ3R dalam pembelajaran bahasa
Indonesia, khususnya pembelajaran membaca untuk memahami bacaan dalam buku
atau sebuah teks. Pelaksanaan membaca pemahaman dengan pendekatan SQ3R
memerlukan kesungguhan guru dalam mempelajari pendekatan ini, kemudian
menerapkan dalam pembelajaran pada umumnya. Hal ini perlu dukungan semua
pihak baik guru maupun kepala sekolah. Kerja sama yang baik oleh semua pihak
akan membantu pencapaian Kompetensi yang diharpkan terutama membaca
pamahaman.
Berdasarkan simpulan dan implikasi penelitian maka dapat dikemukakan saran-
saran sebagai berikut.
1. Guru diharapkan dapat menerapkan pendekatan yang sesuai dengan
pembelajaran yang disampaikan, karena hal ini akan sangat berpengaruh
terhadap pencapaian kompetensi yang diharapkan.
2. Guru diharapkan menerapkan pendekatan SQ3R dalam pembelajaran membaca
pemahaman baik dalam pembelajaran bahasa Indonesia maupun pada pelajaran
yang lain.
3. Setelah siswa mengusai pendekatan SQ3R, hendaknya selalu berusaha untuk
meningkatkan keterampilan membacanya baik di lingkungan sekolah maupun di
luar sekolah.
4. Pihak sekolah maupun guru perlu menggalakkan minat baca siswa, karena
dengan membaca kita akan mendapatkan berbagai informasi yang kita perlukan.
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi. 2008. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara.
Asnawi, Fuad. (2009). Dalam jurnal Peningkatan Kemampuan Membaca Pemahaman
Melalui Penerapan Tehnik Skema. Yogjakarta.
http:///Pakguruonlinependidikan.net/actronreseach.html. Diakses tanggal 20-11-
2010 pukul 18.24.
Besan, Anthonius. (2010). Dalam jurnal Peningkatan Kemampuan Membaca
Pemahaman dengan Strategi Pemodelan. Malang.
11
http:///Pakguruonlinependidikan.net/actronresearch.html. Diakses tanggal 20-11-
2010 pukul 18.24
BSNP 2006. Standar Isi, Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar, Mata Pelajaran
Bahasa SD/MI. Jakarta: Depdiknas.
Furqon, Hidayattulah. 2010. Pendidikan Karakter Membangun Peradapan Bangsa.
Surakarta: Yuma Pustaka.
Juanda, Dadan. 2011. Penilaian dalam pembelajaran Bahasa Indonesia di sekolah
dasar. Diakses tanggal 4 April 2011
Depdiknas. (2006). Standar Kompetensi Dasar, tingkat SD, MI, dan SLB. Jakarta:
Depdiknas
Dewi, Dian. 2010. Dalam Jurnal Korelasi antara Kebiasaan Membaca dengan
Kemampuan Membaca Pemahaman Siswa. Bogor.
File:///F:/New%20Warnet/326.html. Diakses tanggal 20-11-2010 pukul 18.30
Iskandarwassid, Sunendar, Dadang. 2009. Strategi Pembelajaran Bahasa. Bandung:
PT Remaja Rosda Karya
Jamal Abedi, & Patricia Gandara. (2006). Performance of English I d research
language learners as a subgroup in large-scale assessment: interaction of policy
(journal international: educational measurement: issue and practice). Davis:
University of California
Tim Penyusun Kamus Pusat Bahasa ,et 3. KBBI. 2006. Jakarta: Balai Pustaka.
Martinis Yamin. 2007. Profesionalisme guru dan Implementasi KTSP. Jakarta: Gaung
Persada Pers.
Moleong, Lexi. 2004. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja Rosda Karya.
Muhajir, Noeng. 2003. Metode Penelitian Kebijakan dan evaluation research:
Intregrasi Penelitian, Kebijakan dan Perencanaan. Yogjakarta: Rake Sarisin.
Nasucha, Yakub, dkk. 2009. Bahasa Indonesia untuk Penelitian Karya Tulis Ilmiah.
Yogjakarta: Media Pustaka.
________________. 2010. Paragraf Pengembangan dan Implementasi. Surakarta:
Media Perkasa.
Nasution, MA. 2008. Berbagai Pendekatan dalam Proses Belajar dan Mengajar.
Jakarta: Bumi Aksara.
Rahim, Farida. 2008. Pengajaran Membaca di Sekolah Dasar. Jakarta: PT Bumi
Aksara.
12
Syamsudin AR, dkk. (2007). Metode Penelitian Pendidikan Bahasa. Bandung: Remaja
Rosdakarya.
Soedarso. 2006. Speed Reading Sistem Membaca Cepat dan Efektif. Jakarta: PT
Gramedia Pustaka Umum.
Suhendar, Supinah.2007. Pengajaran dan Ujian Keterampilan Membaca dan
Keterampilan Menulis. Bandung: C.V Pioner Jasa.
Sugiyono.2008. Metodelogi Penelitian Dasar Teori dan Terapannya dalam Penelitian.
Surakarta: Sebelas Maret University Press.
Sukirlan, Mohammad. 2009. Dalam Jurnal Meningkatkan Membaca Pemahaman
melalui Tehnik Pengajaran. Lampung
Sutopo. 2006. Metode Penelitian Kualitatif. Surakarta: Sebelas Maret University Press.
Suwandi, Sarwiji. 2010. Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dan Penulisan Karya Ilmiah.
Surakarta: Yuma Pressindo.
Tarigan, Henry, Guntur. 2008. Membaca Sebagai suatu Keterampilan Berbahasa.
Bandung: Angkasa.
Tery, M. 2008. Dalam Jurnal Strategi Membaca Pemahaman KLA.
File:///F:/Warnet/membaca-strategi-membaca-pemahaman-krl.html. Diakses
tanggal 20-11-2010 pukul 18.34
Wiriatmadja, Rochiati. 2008. Metode Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya.