PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA MATERI …
Transcript of PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA MATERI …
PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA MATERI BANGUN DATAR MELALUI MEDIA MENARA HANOI DAN ORIGAMI
SKRIPSI
Disusun Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan dalam Memperoleh
Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.)
Oleh
Nama : Evani Sri Juliawati
NIM : 2014820217
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JAKARTA
2018
i
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JAKARTA
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
Skripsi 30 Juli 2018
Evani Sri Juliawati (2014820217)
PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA MATERI
BANGUN DATAR MELALUI MEDIA MENARA HANOI DAN ORIGAMI
Xv + 74 hal, 8 Tabel, 3 gambar,15 lampiran
ABSTRAK
Penulisan penelitian ini dilatarbelakangi karena kurangnya penggunaan media pembelajaran matematika yang efektif pada materi bangun datar, sehingga peneliti tergerak untuk meneliti bagaimana cara meningkatkan hasil belajar materi bangun datar dengan menggunakan media menara hanoi yang di modifikasi dan origami. Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan hasil belajar materi bangun datar dengan cara menggunakan media menara hanoi dan origami. Metode yang digunakan yaitu menggunakan penelitian tindakan kelas yang terdiri dari 2 siklus dan 4 kali pertemuan pada setiap siklusnya, dengan hipotesis melalui media menara hanoi dan origami dapat meningkatkan hasil belajar bangun datar pada kelas III di SD Negeri Karang Satria 02 Bekasi. Hasil penelitian peningkatan hasil belajar bangun datar telah mencapai indikator keberhasilan, pada siklus I sebesar 70,3% dan siklus II sebesar 85,28% terjadi kenaikan sebesar 18,68%. Berdasarkan seluruh kegiatan penelitian tindakan kelas dapat disimpulkan bahwa melalui penerapan media menara hanoi dan origami dapat meningkatkan hasil belajar bangun datar siswa kelas III SDN Negeri Karang Satria 02 .
Kata kunci : hasil belajar matematika, media menara hanoi, origami
Daftar Pustaka 31 (2008-2017)
ii
iii
iv
v
vi
vii
PERSEMBAHAN
Skripsi ini kupersembahkan untuk
Mamah dan Bapaku tercinta dan tersayang
Tak lupa juga teman-teman seperjuangan
Yang telah banyak membantu menyelesaikan skrpsi ini
viii
MOTTO
“Yang paling hebat dari seorang guru adalah mendidik dan rekreasi yang
paling indah adalah mengajar. Ketika melihat murid-murid yang menjengkelkan
dan melelahkan terkadang hati teruji kesabarannya, namun hadirkanlah gambaran bahwa diantara satu dari
mereka kelak akan menarik tangan kita menuju Surga”.
KH.Maimon Zubair Sarang
ix
KATA PENGANTAR
Bismillahirohmanirohim
Allhamdulilah, segala puji bagi Allah, peneliti panjatkan kehadirat
Allah SWT berkat rahmat dan hidayah-Nya kepada kita semua. Shalawat
serta salam semoga senantiasa tercurahkan kepada Nabi Besar
Muhammad SAW, keluarga, sahabat serta kepada ummatnya yang selalu
mengikuti ajarannya.
Skripsi ini sengaja peneliti ajukan sebagai salah satu syarat dalam
memperoleh gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) pada Fakultas Ilmu
Pendidikan Universitas Muhammadiyah Jakarta. Dalam penyusunan
skripsi ini, peneliti menyadari betul bahwa masih banyak kekurangan dan
kelemahan, baik menyangkut isi maupun penulisan, untuk itu peneliti ingin
menyampaikan permohonan kritik dan saran dalam rangka
penyempurnaan skripsi ini. Penyusunan skripsi ini memperoleh banyak
bantuan dari berbagai aspek, maka dalam kesempatan yang baik ini
peneliti mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang membantu
dalam penyelesain skripsi ini, terutama kepada :
1. Bapak Dr.Iswan, M.Si., Dekan Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas
Muhammadiyah Jakarta, yang memberikan kesempatan kepada
peneliti untuk mengikuti studi di fakultas ini
2. Bapak Azmi Al Bahij, M.Si., Ketua Program Studi Pendidikan Guru
Sekolah Dasar Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas
x
Muhammadiyah Jakarta yang telah memberi dorongan dan arahan
kepada penliti untuk menyelesaikan skripsi ini dengan tepat waktu
3. Ibu Dra. Sriyanti Rahmatunnisa, M.Pd., pembimbing skripsi yang
telah mengarahkan dan membimbing dalam penyusunan skripsi ini
4. Bapa Misan, S,Pd., Kepala Sekolah Dasar SD Negeri Karang Satria
02 , yang telah mengizinkan penulis melakukan penelitian di
sekolah ini.
5. Ibu Iien Nurul Khoiriyah, S.Pd.i, Guru kelas III SD Negeri Karang
Satrria 02 yang telah bersedia menjadi kolabolator dalam penelitian
ini
6. Orang tua yang selalu memberikan dukungan dan doa serta teman-
teman yang telah banyak membantu
7. Serta teman-teman KKN Srimahi yang selalu memberikan
dukungan dan doa
8. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu, yang
telah memberikan bantuan dan dukungan serta semangat kepada
penulis dalam rangka penyelesaian studi dan penyusunan skripsi in
Akhirnya dengan segala ketulusan hati yang iklas, peneliti
berdoa semoga amal baik telah mereka berikan mendapat pahala
yang berlimpah ganda dari Allah SWT. Aamiin.
Jakarta, Juli 2018
Peneliti
xi
DAFTAR ISI
Halaman
ABSTRAK ................................................................................................ i
PERSETUJUAN PEMBIMBING ................................................................. ii
PERSETUJUAN PANITIA UJIAN SKRIPSI ............................................. iii
LEMBAR PENGESAHAN ........................................................................ iv
FAKTA INTEGRITAS ............................................................................... v
PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI ILMIAH ............................ vi
PERSEMBAHAN ....................................................................................... vii
MOTTO ..................................................................................................... viii
KATA PENGANTAR ................................................................................ ix
DAFTAR ISI .............................................................................................. xi
DAFTAR TABEL ....................................................................................... xiii
DAFTAR GAMBAR .................................................................................. xiv
DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................... xv
BAB I PENDAHULUAN ..................................................................... 1
A. Latar Belakang Masalah .................................................... 1
B. Fokus Masalah .................................................................. 4
C. Rumusan Masalah ............................................................. 5
D. Tujuan Penelitian ............................................................... 5
E. Manfaat Penelitian ............................................................. 6
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ...................................................... 8
xii
A. Kajian Teori .......................................................................... 8
1. Hakikat Hasil Belajar Bangun Datar ............................... 8
2. Hakikat Media Pembalajaran .......................................... 16
3. Hakikat Media Pembalajaran Menara Hanoi dan
Origami ........................................................................... 23
4. Karakteristik Siswa Kelas 3 Sekolah Dasar .................... 28
B. Kerangka Berfikir .................................................................. 29
C. Hipotesis Tindakan .............................................................. 30
BAB III METODOLOGI PENELITIAN .................................................... 31
A. Tempat dan Waktu Penelitian .............................................. 31
1. Tempat Penelitian ........................................................... 31
2. Waktu Penelitian ............................................................ 31
B. Metode Penelitian ................................................................ 32
C. Prosedur Penelitian .............................................................. 34
D. Kriteria Keberhasilan Tindakan ............................................ 35
E. Desain dan Prosedur Tindakan ............................................ 35
F. Teknik Pengambilan Data ................................................... 40
G. Kisi-kisi Instrumen ................................................................ 42
H. Teknik Analisis Data ............................................................. 42
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN .............................. 44
A. Deskripsi Hasil Penelitian ..................................................... 44
1. Data Pra Siklus .............................................................. 44
2. Data Siklus I ................................................................... 47
3. Data Siklus II .................................................................. 55
B. Pembahasan ....................................................................... 63
1. Analisis Data .................................................................. 63
a. Analisis Data Pra Siklus .............................................. 63
b. Analisis Data Siklus I ..................................................... 63
c. Analisis Data Siklus II ................................................... 64
xiii
2. Interpretasi Data ............................................................. 65
BAB V PENUTUP .................................................................................. 68
A. Kesimpulan ......................................................................... 68
B. Implikasi .............................................................................. 69
C. Saran .................................................................................. 70
DAFTAR PUSTAKA .............................................................................. 71
LAMPIRAN-LAMPIRAN ............................................................................ 72
xiv
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 3.1 Jadwal Penelitian ............................................................... 32
Tabel 3.2 Kisi-kisi Instrumen Hasil Belajar Siswa ............................... 42
Tabel 4.1 Hasil Belajar Matematika Pra Siklus .................................. 46
Tabel 4.2 Temuan-temuan yang harus diperbaiki pada siklus I .......... 47
Tabel 4.3 Hasil Belajar Matematika Siklus I ........................................ 53
Tabel 4.4 Temuan-temuan yang harus diperbaiki pada siklus II... ...... 55
Tabel 4.5 Hasil Belajar Matematika Siklus II.................................. ...... 61
Tabel 4.6 Temuan-temuan yang harus diperbaiki pada siklus II.. ....... 62
xv
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1 Media Menara Hanoi yang di Modifikas ............................ 27
Gambar 3.1 Rancangan Penelitian Tindakan Model Kemmis dan Mc .. 36
Gambar 4.2 Grafik Persentase Peningkatan Ketuntasan............... 65
Hasil Belajar Matematika
xvi
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1 Pedoman tes upaya peningkatan hasil belajar
matematika ...................................................................... 75
Lampiran 2 Lembar Pedoman tes pra siklus ....................................... 77
Lampiran 3 Lembar Pedoman tes Siklus I dan Siklus II ...................... 82
Lampiran 4 Foto Kegiatan Pra Siklus, Siklus I, dan Siklus II ............... 87
Lampiran 5 Daftar Hadir Siswa ........................................................... 90
Lampiran 6 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I dan
Siklus II ............................................................................ 91
Lampiran 7 Catatan Lapangan ............................................................ 131
Lampiran 8 Surat Izin Penelitian ........................................................ 146
Lampiran 9 Surat Keterangan Penelitian dari Sekolah ....................... 147
Lampiran 10 Surat Keterangan Validitas ............................................... 148
Lampiran 11 Kartu Bimbingan ............................................................... 149
Lampiran 12 Kartu Menyaksikan Sidang ............................................... 151
Lampiran 13 Pasca Sidang Skripsi ....................................................... 152
Lampiran 14 Riwayat Hidup Kolabolator ............................................... 153
Lampiran 15 Riwayat Hidup Penulis ..................................................... 154
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan merupakan hal penting dalam segala aspek
kehidupan manusia karena dengan pendidikan seseorang akan
lebih memahami lingkungan sekitar, menghargai orang lain dan
tentunya akan lebih berguna bagi orang lain disekitarnya. Setiap
manusia harus menempuh pendidikan yaitu dengan cara belajar
sesuai Hadist Rasulullah SAW yang menyatakan :
“Belajarlah kamu dari dalam kandungan sampai keliang lahat.”
Hadist tersebut sangat menjelaskan bahwa manusia sangat
memerlukan pendidikan yaitu dengan cara belajar.
Pada jenjang pendidikan Sekolah Dasar (SD) peserta didik
mempelajari berbagai mata pelajaran, salah satunya adalah
matematika. Hal ini dikarenakan, matematika merupakan ilmu
yang sangat penting dipelajari karena setiap aspek kehidupan
manusia memperlukan perhitungan yang terdapat dalam ilmu
matematika, misalnya saja orang yang berbelanja harus
menggunakan uang dan ketika membelanjakannya maka
melakukan perhitungan yaitu dengan menggunakan ilmu dasar
2
matematika. Contoh lainnya ketika seseorang ingin membangun
sebuah bangunan maka memperlukan perhitungan dan masih
banyak lagi aspek kehidupan yang memerlukan perhitungan
matematika. Hal ini dikarenakan matematika merupakan displin
ilmu pengetahuan yang dalamnya terdapat penjumlahan,
pengurangan, pembagian, perkalian, dan geometri seperti bentuk
bangun ruang dan bentuk bangun datar yang didalamnya terdapat
rumus-rumus yang kompleks. Pada mata pelajaran matematika
khususnya materi bangun datar di SD di dalam materi bangun
datar idealnya siswa kelas III sudah mengetahui sifat-sifat bangun
datar, macam-macam bangun datar, menggambar bangun datar
dengan bentuk sempurna dan tentunya sudah memahami
penggunaan rumus dari setiap bangun datar.
Kenyataannya pada proses pembelajaran matematika,
khususnya pada materi bangun datar masih menggunakan cara
tradisional, yaitu ketika guru memulai membahas materi pelajaran,
guru hanya menggambar bentuk dari bangun datar di papan tulis
tanpa menunjukan secara langsung dari bangun datar. Oleh sebab
itu, peserta didik tidak bisa meraba secara langsung bentuk dari
bangun datar tersebut, sehingga peserta didik hanya bisa
berandai-andai saja tanpa melihat secara langsung bentuk dari
bangun datar tersebut, terlebih lagi bila guru enggan membuat
media pembelajaran sehingga menyebabkan proses pembelajaran
3
kurang menarik sehingga peserta didik kurang aktif dalam proses
pembelajaran. Hal lainnya adalah sebagian peserta didik
beranggapan bahwa matematika merupakan mata pelajaran yang
sulit untuk dipelajari. Hal ini, dikarenakan pelajaran matematika
hanya menggunakan angka-angka dan rumus, sehingga
memperlukan pemikiran yang kompleks dan matematika hanya
berkutat dengan angka. Kondisi tersebut mengakibatkan sebagian
peserta didik kurang menyukai dan menghindari untuk
mempelajari matematika.
Apabila dilihat dalam proses tahapan perkembangan anak,
peserta didik kelas 3 SD memasuki masa kanak-kanak tengah
yaitu anak-anak yang berusia 7-9 tahun, pada rentan usia tersebut
peserta didik sedangkan mengembangkan keterampilan dasar
dalam membaca, menulisdan berhitung, serta mengembangkan
konsep-konsep yang perlu bagi kehidupan sehari-hari. Oleh
karena itu, guru harus mengembangkan keterampilan dasar dalam
membaca, menulis dan berhitung untuk perlu ditunjang dengan
sebuah inovasi baru dalam proses pembelajaran dimana dalam
proses pembelajaran tersebut menggunakan media pembelajaran
yang edukatif sehingga proses pembelajaran menjadi efektif,
inovatif, kreatif, berbobot dan menyenangkan.
Berdasarkan uraian di atas peneliti mencoba menggunakan
salah satu media pembelajaran edukatif yaitu media menara hanoi
4
dan origami dalam materi bangun datar. Media menara hanoi yang
dimodifikasi adalah papan yang terdiri dari bangun datar yaitu
persegi, persegi panjang dan segitiga. Pada proses
pembelajarannya peserta didik mengurutkan bentuk ketiga bangun
datar tersebut dari yang terbesar sampai terkecil. Selain itu,
origami digunakan sebagai media pembelajaran pada materi
bangun datar. Media pembelajaran edukatif ini, diharapkan pada
proses pembelajaran bangun datar tidak lagi menggunakan
metode tradisional yaitu guru hanya menggambar bentuk bangun
datar di papan tulis tanpa menunjukkan secara langsung dari
masing-masing bentuk bangun datar tersebut. Peserta didik dapat
melihat secara langsung dari bentuk bangun datar tersebut tanpa
berandai-andai lagi.
Berdasarkan uraian yang sudah dipaparkan di atas, maka
peneliti tertarik melakukan penelitian tindakan kelas sesuai
permasalahan di lapangan dengan mengambil judul
“Meningkatkan Hasil Belajar Matematika Materi Bangun Datar
Melalui Media Menara Hanoi dan Origami”.
B. Fokus Penelitian
Berdasarkan latar belakang masalah yang sudah dipaparkan di
atas, maka yang menjadi fokus penelitian adalah penerapan media
pembelajaran menara hanoi dan origami dalam meningkatkan hasil
belajar matematika materi bangun datar.
5
C. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah dan fokus penelitian
yang telah diuraikan sebelumnya, maka penelitian ini dapat di
rumuskan sebagai berikut :
1. Apakah media menara hanoi yang dimodifikasi dan origami
dapat meningkatkan hasil belajar matematika materi bangun
datar pada siswa kelas III C.
2. Bagaimana cara menggunakan media menara hanoi dan
origami yang dimodifikasi untuk meningkatkan hasil belajar
matematika materi bangun datar pada siswa kelas III C.
D. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Tujuan umum, penelitian ini bertujuan untuk
menunjukkan secara langsung dari bangun datar pada siswa
kelas III melalui media menara hanoi yang dimodifikasi dan
origami.
2. Tujuan Khusus
a. Untuk mengetahui kondisi objektif hasil belajar bangun datar
pada siswa kelas III.
b. Untuk mengetahui langkah-langkah penggunaan media
menara hanoi yang dimodifikasi dan origami dalam
meningkatkan hasil belajar bangun datar pada kelas III.
6
c. Untuk mengetahui peningkatan hasil belajar bangun datar
pada siswa kelas III setelah menggunakan media menara
hanoi yang dimodifikasi dan origami.
E. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
Secara akademis penelitian ini berguna untuk
menambah teori atau mengetahui tentang fakor-faktor yang
mempengaruhi keberhasilan proses belajar mengajar serta
member informasi tentang penggunaaan media menara hanoi
yang dimodifikasi dan origami dalam pembelajaran matematika
khusunya materi bangun datar.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi Pihak Sekolah
Setelah mendapatkan pengalaman langsung dari
peneliti diharapkan media pembelajaran dapat
dikembangkan dan membuat peserta didik aktif dalam
pembelajaran.
b. Bagi Guru
Berdasarkan penulisan ini, diharapkan para guru akan
lebih termotivasi dalam membuat media pembelajaran agar
setiap proses pembelajaran menjadi lebih menarik dan
menyenangkan.
7
c. Bagi Perguruan Tinggi
Hasil penelitian ini diharapkan menjadi sebuah
pembelajaran bagi adik-adik mahasiswa dan mahasiswi
Universitas Muhammadiyah Jakarta yang datang,
selanjutnya dapat dijadikan referensi perpustakaan di
Universitas Muhammadiyah Jakarta.
8
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Kajian Teori
1. Hakikat Belajar Bangun Datar
a. Pengertian Belajar
Belajar sebagai proses untuk mencapai prestasi yang
diharapkan dari setiap proses pembelajaran. Menurut Slameto
(2013:2) belajar ialah suatu proses usaha yang dilakukan
seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku
yang baru secara menyeluruh yang merupakan
pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya.
Sejalan dengan pernyataan tersebut Kurniawan (2014:8)
menyatakan belajar adalah proses aktif internal individu,
dimana melalui pengalamannya berinteraksi dengan
lingkungannya menyebabkan terjadinya perubahan tingkah
laku yang relatif permanen. Lebih lanjut Syah dalam Khairani
(2017:5) mengungkapkan bahwa belajar merupakan tahapan
perubahan seluruh tingkah laku yang relatif menetap sebagai
hasil pengalaman dan interaksi dengan lingkungan yang
melibatkan proses kognitif.
Berdasarkan pendapat para ahli di atas dapat
disimpulkan bahwa belajar ialah suatu proses usaha yang
9
dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan
tingkah laku, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam
interaksi dengan lingkungannya yang menyebabkan terjadinya
perubahan yang relatif permanen pada pengetahuan,
keterampilan, kebiasaan dan tingkah laku.
b. Pengertian Hasil Belajar
Hasil belajar merupakan hasil yang ingin dicapai melalui
proses pembelajaran,yang digolongkan menjadi 3 ranah yaitu
ranah kognitif, ranah afektif, dan ranah psikomotor. Hal ini
sejalan dengan pendapat Bloom dalam Kurniawan (2014:10)
menyatakan bahwa hasil belajar meliputi tiga domain yaitu :
1) Hasil belajar kognitif yaitu kaitannya dengan ingatan,
kemampuan berpikir atau intelektual. Pada kategori ini hasil
belajar terdiri dari enam tingkatan yang sifatnya hierarkis,
yaitu :
a) pengetahuan,
b) pemahaman,
c) aplikasi,
d) analisis,
e) sintesis,
f) evaluasi, dan
g) kreativitas.
10
2) Hasil belajar ranah afektif yaitu merujuk pada hasil belajar
yang berupa kepekaan ras atau emosi, yang terdiri dari :
a) kepekaan,
b) partisipasi,
c) penilaian dan penentuan sikap,
d) organisasi,
e) pembentukan pola hidup.
3) Hasil belajar psikomotor meliputi gerak sederhana dan
gerakan kompleks yang terbimbing hingga gerak
kreativitas. Selanjutnya, hasil belajar menurut Sudjana
(2009:22) hasil belajar merupakan kemampuan-
kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia menerima
pengalamannya. Hal ini sejalan dengan pendapat Sardiman
(2014:23) mengenai hasil belajar meliputi tiga ranah atau
matra yaitu matra kognitif, afektif dan psikomotorik. Masing-
masing matra atau domain ini dirinci lagi menjadi beberapa
jangkauan kemampuan (level of competence). Rincian ini
dapat disebutkan sebagai berikut :
a) Kognitif Domain :
(1) Knowledge (pengetahuan, ingatan)
(2) Comprehension (pemahaman, menjelaskan,
meringkas, contoh)
(3) Analysis (menguraikan, menentukan hubungan)
11
(4) Synthesis (mengorganisasikan, merencanakan,
membentuk bangunan baru)
(5) Evaluation (menilai)
(6) Aplication (menerapkan)
b) Affective Domain :
(1) Recieving (sikap menerima)
(2) Responding (memberikan respons)
(3) Valuing (nilai)
(4) Organization (organisasi)
(5) Characterization (karakterisasi)
c) Psychomotor Domain :
(1) Initianory level
(2) Pre-routine level
(3) Rountinized level.
Menurut Suprijono dalam Thobrani dan Mustofa
(2011:22) hasil belajar merupakan pola-pola perbuatan nilai-
nilai, pengertian-pengertian, sikap-sikap, apresiasi dan
keterampilan. Menguatkan pendapat teori sebelumnya menurut
Gagne dalam Suprijono (2009:5) menyatakan bahwa hasil
belajar adalah pola-pola perbuatan, nilai-nilai, pengertian-
pengertian, sikap-sikap, apresiasi dan keterampilan, yang
merujuk pada :
12
1) informasi verbal yaitu kapabilitas mengungkapkan
pengetahuan dalam bentuk bahasa, baik lisan maupun
tertulis,
2) keterampilan intelektual yaitu kemampuan
mempersentasikan konsep dan lambang, keterampilan
intelektual terdiri dari kemampuan mengategorisasikan,
kemampuan analitas-sintesis fakta-konsep dan
mengembangkan prinsip-prinsip keilmuan. Keterampilan
intelektual merupakan kemampuan melakukan aktivitas
kognitif khas,
3) strategi kognitif yaitu kecakapan menyalurkan aktivitas
kognitifnya sendiri. Kemampuan ini meliputi penggunaan
konsep dan kaidah dalam memecahkan masalah,
4) keterampilan motorik yaitu kemampuan melakukan
serangkaian gerak jasmani dalam urusan dan koordinasi,
sehingga terwujud otomatisme gerak jasmani, dan
5) sikap adalah kemampuan menerima dan menolak objek
berdasarkan penilaian terhadap objek tersebut sikap
berupa kemampuan menginternalisasikan dan
eksternalisasi nilai-nilai. Sikap merupakan kemampuan
menjadikan nilai-nilai sebagai standar perilaku.
Berdasarkan pendapat para ahli sebelumnya maka
dapat disimpulkan bahwa hasil belajar adalah kemampuan-
13
kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia menerima
pengalamannya sehingga mengakibatkan perubahan dalam
tiga domain yaitu domain kognitif, domain afektif dan domain
psikomotorik.
c. Pengertian Matematika
Matematika merupakan displin ilmu pengetahuan yang
terdiri dari penjumlahan, pengurangan, pembagian, perkalian.
Menurut Sholikhah (2016:48), matematika adalah bahasa
simbolis yang fungsi praktisnya untuk mengekspresikan
hubungan-hubungan kuantitatif dan keruangan, sedangkan
fungsi teoritisnya adalah untuk memudahkan berfikir.
Selanjutnya Suandito (2017:17) matematika seperti definisi,
teorema dan pernyataan lainnya pada umumnya berbentuk
kalimat logika, dapat berupa implikasi, biimplikasi, negasi atau
berupa kalimat berkuantor. Lebih lanjut menurut Ruseffendi
dalam Heruman (2010:1) matematika adalah bahasa simbol
dan ilmu tentang pola keteraturan dan struktur yang
terorganisir, mulai dari unsur yang tidak didefinisikan, ke unsur
yang didefinisikan, ke aksimo atau postulat, dan akhirnya ke
dalil.
Berdasarkan pendapat para ahli sebelumnya dapat
disimpulkan bahwa matematika merupakan ilmu yang
berkaitan dengan simbol yang kompleks sehingga penting
14
dipelajari karena matematika terlahir dari peradaaban
manusia.
d. Pengertian Bangun Datar
Salah satu materi yang terdapat pada mata pelajaran
matematika adalah materi bangun datar. Menurut Kesowo
(2007:64) bangun datar adalah bangun geometri yang terdiri
dari satu bidang datar, sedangkan menurut Prasetyono
(2009:257) bangun datar adalah bidang datar yang dibentuk
oleh tiga atau lebih garis yang saling terhubung satu sama lain
sebagai sisinya. Tiga garis lurus apabila dihubungkan akan
membentuk bidang datar segitiga. Empat garis lurus bila
dihubungkan akan membentuk bidang segi empat. Selanjutnya
menurut Ali ( 2011:28) setiap bangun datar memiliki sifat: 1)
persegi mempunyai sifat keempat sisinya sama panjang dan
keempat sudutnya siku-siku, 2) persegi panjang memiliki sifat
dua pasang sisi yang berhadapan sama panjang dan keempat
sudutnya siku-siki, 3) segitiga sifatnya mempunyai tiga sisi dan
mempunyai tiga sudut. Menguatkan pendapat teori di atas
menurut Prasetyono (2009: 275) bangun datar adalah bidang
datar yang dibentuk oleh tiga atau lebih garis yang saling
terhubung satu sama lain sebagai sisi-sisinya, yang terdiri dari
persegi panjang dan segitiga. Persegi panjang adalah
segiempat dengan sisi-sisi yang berhadapan sejajar dan sama
15
panjang serta keempat sudutnya siku-siku dan memiliki sifat 1)
sisi yang berhadapan sama panjang dan sejajar, 2) keempat
sudutnya membentuk sudut siku-siku (90º), 3) mempunyai dua
buah diagonal yang sama panjang dan saling berpotongan di
titik pusat persegi yang membagi diagonal menjadi dua bagian
sama panjang dan 4) mempunyai dua buah sumbu simetri
yaitu sumbu horizontal (mendatar) dan sumbu vertikal (tegak
lurus). Lebih lanjut, menurut Roji dalam Sholikhah (2016: 48)
Bangun datar adalah bagian dari bidang datar yang dibatasi
oleh garis-garis lurus atau lengkung.Berdasarkan pendapat
para ahli diatas sebelumnya maka dapat disimpulkan bangun
datar adalah bangun geometri yang terdiri dari satu bidang
dataryang terdiri dari beberapa bentuk yaitu persegi,
persegipanjang dan segitiga.
Jadi, yang dimaksud hasil belajar matematika bangun
datar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa
setelah ia menerima pengalaman belajar bangun datar
sehingga terjadinya perubahan dalam ranah kognitif, afektif
dan psikomotorik. Dimensi hasil belajar matematika bangun
datar adalah persegi, persegi panjang dan segitiga dengan
indikator mengukur besar sudut persegi, menggambar bentuk
persegi, menghitung keliling dan luas persegi, mengukur besar
sudut persegi panjang, menggambar bentuk persegi panjang,
16
menghitung keliling dan luas persegi panjang, mengukur besar
sudut segitiga, menggambar bentuk segitiga serta menghitung
keliling dan luas segitiga.
2. Hakikat Media Pembelajaran
a. Pengertian Media
Menurut Djamarah dan Zain ( 2013:120) media adalah
alat bantu apa saja yang dapat dijadikan sebagai penyalur
pesan guna mencapai tujuan pengajaran, selanjutnya menurut
Munandi (2013 :6) kata media berasal dari Bahasa Latin, yakni
medius yang secara harfiahnya berarti ‘tengah’, ‘pengantar’,
atau ‘perantara’. Media dalam bahasa arab media disebut
‘wasail’ bentuk jama dari wasilah yakni sinonim al-wasth yang
artinya juga ‘tengah’. Kata ‘tengah’ itu sendiri berarti berada di
antara dua sisi, maka disebut juga perantara (wasilah) atau
yang mengantarai kedua sisi tersebut. Karena posisinya berada
di tengah ia bisa juga disebut sebagai pengantar atau
penghubung, yakni yang mengantarkan atau menghubungkan
atau menyalurkan sesuatu hal dari satu sisi ke sisi lainnya.
Berdasarkan pendapat para ahli tersebut maka
pengertian media adalah alat bantu apa saja yang dapat
dijadikan sebagai penyalur pesan yakni mengantarkan atau
menghubungkan pesan yang ingin disampaikan.
17
b. Pengertian Pembelajaran
Pembelajaran merupakan serangkaian proses yang
terjadi dalam kegiatan proses belajar mengajar. Menurut Winkel
dalam Siregar dan Nara (2010:12) pembelajaran adalah
seperangkat tindakan yang dirancang untuk mendukung proses
belajar siswa, dengan memperhitungkan kejadian-kejadian
ekstrim yang berperanan terhadap rangkaian kejadian-kejadian
intern yang berlangsung dialami siswa. Selanjutnya menurut
Gagne dalam Siregar dan Nara (2010:12) pembelajaran
dimaksudkan untuk menghasilkan belajar, situasi eksternal
harus dirancang sedemikian rupa untuk mengaktifkan,
mendukung dan mempertahankan proses internal yang
terdapat dalam setiap peristiwa belajar. Kemudian menurut
Romizowski dalam Kurniawan (2014:27) menjelaskan bahwa
pembelajaran itu memiliki dua ciri yaitu aktivitas yang
berorientasi pada tujuan yang spesifik serta adanya sumber
dan aktivitas belajar yang telah direncankan sebelumnya.
Tujuan, sumber dan aktivitas belajar yang ditetapkan sebelum
proses belajar mengajar terjadi inilah yang terpenting.
Berdasarkan pendapat para ahli di atas maka dapat
disimpulkan bahwa pembelajaran adalah seperangkat tindakan
yang dirancang untuk mendukung proses belajar siswa yang
harus dirancang sedemikian rupa untuk mengaktifkan,
18
mendukung dan mempertahankan proses internal yang terdapat
dalam setiap peristiwa belajar. Tujuan, sumber dan aktivitas
harus ditetapkan terlebih dahulu sebelum proses dilaksanakan
agar tercapinya tujuan pembelajaran.
c. Pengertian Media Pembelajaran
Media pembelajaran merupakan alat untuk
mempermudah dalam proses pembelajaran. Munadi
berpendapat (2013 : 7) bahwa media pembelajaran adalah
segala sesuatu yang dapat menyampaikan dan menyalurkan
pesan dari sumber secara terencana sehingga tercipta
lingkungan belajar yang kondusif dimana penerimanya dapat
melakukan proses belajar secara efisien dan efektif. Lebih
lanjut menurut Kurniawan (2014:176) media pembelajaran
diartikan sebagai wahana yang dimuati pesan yang akan
disampaikan oleh guru dan dipelajari oleh siswa. Selanjutnya
menurut Sadiman et el ( 2010:7) media pembelajaran adalah
segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan
pesan dari pengirim ke penerima sehingga dapat merangsang
pikiran, perasaan, perhatian dan minat serta perhatian siswa
sedemikian rupa sehingga proses belajar terjadi.
Berdasarkan pendapat beberapa ahli sebelumnya maka
dapat disimpulkan bahwa media pembalajaran adalah segala
sesuatu yang dapat menyampaikan dan menyalurkan pesan
19
dari sumber secara terencana sehingga tercipta lingkungan
belajar yang kondusif dimana penerimanya dapat melakukan
proses belajar secara efisien dan efektif.
d. Jenis – jenis Media Pembelajaran
Menurut Djamarah dan Zain ( 2013:124) macam-macam
media pembelajaran bisa di lihat dari jenisnya dan daya
liputnya, yaitu :
1) Dilihat dari jenisnya, media auditif, merupakan media yang
hanya mengendalikan kemampuan suara saja seperti radio,
media visual, adalah media yang hanya mengendalikan
indra penglihatan seperti foto, gambar dan film strip,dan
media audiovisual, adalah media yang mempunyai unsur
suara dan unsur gambar.
2) Dilihat dari daya liputanya, media dibagi ke dalam media
dengan daya liput luas dan serentak, penggunaan media ini
tidak terbatas oleh tempat dan ruang serta dapat
menjangkau jumlah anak didik yang banyak dalam waktu
yang sama, contoh radio dan televisi, dan media dengan
daya liput yang terbatas oleh ruang dan tempat, media ini
dalam penggunannya membutuhkan ruang dan waktu yang
khusus seperti film, sound slide, film rangkai, yang harus
menggunakan tempat tertutup dan gelap. Sedangkan
Taksonomi menurut Rudy Brtez dalam Sadiman (2010: 20)
20
membedakan antara media siar (telecommunication) dan
media rekam (recording) sehingga menjadi ke 8 jenis media :
a) media audio visual gerak
b) media audio visual diam
c) media audio semi-gerak
d) media visual gerak
e) media visual diam
f) media semi-gerak
g) media audio dan
h) media cetak.
Lebih lanjut fungsi media menurut Gagne dalam
Daryanto (2010:17) media digolongkan menjadi tujuh kelompok
yaitu benda untuk didemonstrasikan, komunikasi lisan, media
cetak, gambar diam, gambar bergerak, film bersuara dan mesin
belajar. Ketujuh kelompok media pembelajaran tersebut
dikaitkan dengan kemampuannya memenuhi fungsi menurut
hirarki belajar yang dikembangkan yaitu pelontar stimulus
belajar, penarik minat belajar, contoh perilaku belajar, memberi
kondisi eksternal, menuntun cara berpikir, memasukkan alih
ilmu, menilai prestasi dan pemberian umpan balik.
Berdasarkan pendapat para ahli, maka pengertian jenis-
jenis media pembelajaran adalah media yang terdiri dari media
visul, media audio dan media audiovisual. Media visual yang
21
bisa berbentuk gambar yang mengandalkan indera penglihatan
sedangkan media audio yang bisa mengeluarkan suara dan
media audiovisual adalah segala media yang bisa menampilkan
gambar dan mengeluarkan suara seperti video.
e. Fungsi Media Pembelajaran
Adapun fungsi dari media pembelajaran menurut Munadi
(2013: 37) yaitu:
1) Media pembelajaran berfungsi sebagai sumber belajar
2) Fungsi semantik
3) Fungsi Manipulatif
4) Fungsi Psikologis
5) Fungsi Sosio-Kultur.
Media pembelajaran sebagai sumber belajar dapat
dipahami sebagai segala macam sumber yang ada diluar diri
seseorang (peserta didik) dan memungkinnkan (memudahkan)
terjadinya proses belajar, fungsi semantik yakni kemampuan
media dalam menambah perbendaharaan kata (simbol verbal)
yang makna atau maksudnya benar-benar dipahami anak-anak
(tidak verbalitas), fungsi munipulatif yaitu kemampuan media
pembelajaran dalam mengatasi batas-batas ruang dan waktu,
fungsi atensi yaitu media pembalajaran dapat meningktakan
perhatian (attention) siswa terhadap materi ajar, dan fungsi
sosio-kultur yakni mengatasi hambatan sosio-kultur
22
antarpeserta komunikasi pembelajaran. Lebih lanjut menurut
Daryanto (2010:5) fungsi media pembelajaran antara lain :
1) memperjelas pesan agar tidak terlalu verbalitas
2) mengatasi keterbatasan ruang, waktu, tenaga dan daya
indra
3) menimbulkan gairah belajar, berinteraksi secara langsung
antara peserta didik dan sumber belajar
4) memungkinkan anak belajar mandiri sesuai dengan bakat
dan kemampuan visual, auditori dan kinestetiknya
5) memberi rangsangan yang sama, mempersamakan
pengalaman dan menimbulkan persepsi yang sama.
Sedangkan menurut Sadiman (2010: 17) fungsi media
pembelajaran antara lain :
a) memperjelas penyajian pesan agar tidak terlalu
verbalistis (dalam bentuk kata-kata tertulis atau lisan
belaka)
b) mengatasi keterbatasan ruang, waktu dan daya indra
c) penggunaan media pendidikan secara tepat dan
bervariasi dapat mengatasi sikap pasif anak didik
d) sifat yang unik pada tiap siswa ditambah lagi dengan
lingkungan dan pengalaman yang berbeda, sedangkan
kurikulum yang berbeda, sedangkan kurikulum dan
materi pendidikan ditentukan sama untuk setiap
23
siswa,maka guru banyak mengalami kesulitan bilamana
semuanya itu harus diatasi sendiri. Hal ini akan lebih sulit
bila latar belakang lingkungan guru dengan siswa juga
berbeda. Masalah ini dapat diatasi dengan media
pendidikan, yaitu dengan kemampuannya dalam
memberikan perangsang yang sama, mempersamakan
pengalaman dan menimbulkan persepsi yang sama.
3. Media Pembelajaran Menara Hanoi dan Origami
a. Menara Hanoi
Menara hanoi dapat digunakan sebagai media
pembalajaran berupa teka-teki matematika. Menurut Harahap,
dkk (2008:19) menyatakan bahwa menara hanoi, ditemukan
oleh ahli matematika perancis Edouard Lucas pada tahun 1883.
Ide dasar teka-teki tersebut adalah diberikan sebuah menara
dengan delapan cakram tersusun berurutan dari ukuran kecil ke
ukuran besar pada salah satu dari tiga tiang yang tersedia.
Tujuan dari teka-teki ini adalah memindahkan seluruh cakram
pada tiang satu ke tiang lainnya, dengan ketentuan pindahkan
hanya satu cakram pada satu satuan waktu dan tidak
menempatkan cakram dengan ukuran yang lebih besar besar
diatas cakram yang berukuran lebih kecil. Lebih lanjut menurut
Bakti (2017:257) Menara Hanoi adalah sebuah permainan
matematis atau teka-teki. Permainan ini terdiri dari tiga tiang
24
(terdiri dari tiang asal, tiang bantu, dan tiang tujuan) dan
sejumlah cakram dengan ukuran berbeda-beda yang bisa
dimasukkan ke tiang mana saja. Permainan dimulai dengan
cakram-cakram yang tertumpuk rapi berurutan berdasarkan
ukurannya dalam tiang asal, cakram terkecil diletakkan teratas,
sehingga membentuk kerucut.
b. Menara Hanoi yang di Modifikasi
Menara hanoi merupakan media pembelajaran yang
terbuat dari kayu yang berbentuk seperti menara dengan
panjang papan 75 cm dan tinggi pasaknya 29 cm, kayu
tersebut dibuat dengan bentuk bangun datar yang terdiri dari
persegi, persegi panjang dan segitiga. Setiap pasak memiliki
10 buah keping bentuk gepmetri yang terdiri dari persegi,
persegi panjang dan segitiga yang terdiri dari bentuk terbesar
sampai terkecil. Bangun datar ditempatkan pada papan yang
panjang dan diberi tiang sebagai pasak agar mempermudah
peserta didik ketika melakukan kegiatan untuk mengurutkan
dari bangun datar dari yang terbesar sampai yang terkecil,
setiap bangun datar diberi warna selain memperindah tampilan
sekaligus menegaskan tentang konsep warna.
1) Langkah-langkah Penggunaan Media Menara Hanoi
Untuk menyusun menara hanoi dengan sempurna maka
diperlukan langkah-langkah sebagai berikut :
25
(a) Kelompokkan terlebih dahulu setiap bangun datar yang
akan di susun dimulai dari bentuk persegi, persegi
panjang dan segitiga
(b) Kemudian cari ukuran terbesar dari masing-masing
bangun datar
(c) Setelah mengetahui dari ukuran masing-masing bangun
datar, masukkan satu persatu kepingan bangun datar ke
cakram yang sudah disediakan
(d) Selanjutnya di susun dari ukuran terbesar sampai
terkecil dari setiap bangun datar
2) Kekurangan dan Kelebihan dari media menara hanoi
(a) Kekurangan
- Ukurannya cukup berat
- Bentuknya kecil,
(b) Kelebihan
- Penampilannya menarik karena berwarna, yang terdiri
dari warna kuning, hijau, merah dan biru
- Dapat dimainkan untuk beberapa siswa, sehingga
memerlukan kerjasama
- Dapat merangsang motorik halus siswa ketika
menyusun setiap keping dari menara hanoi
- Tahan lama karena terbuat dari bahan dasar kayu
26
Gambar 2.1 Menara hanoi yang dimodifikasi
c. Pengertian Origami
Origami dapat digunakan sebagai salah satu media
pembalajaran yang efektif pada materi bangun datar. Menurut
Imania (2017:48) Kata Origami berasal dari Bahasa Jepang
yang merupakan gabungan dari kata Oru (lipat) dan Kami
(kertas). Oleh sebab itu, secara sederhana, Origami dapat
diartikan sebagai seni melipat kertas. Origami bisa
menggunakan berbagai jenis kertas, namun demikian, ada juga
beberapa purist (sebutan untuk para pengamal origami) yang
memberlakukan syarat ketat pada origami, diantaranya hanya
kertas berbentuk bujursangkar yang boleh digunakan, serta
tidak diperkenankan menggunakan gunting dan lem. Lebih
lanjut menurut Kusumaningrum (2016:21) Origami merupakan
seni membuat bentuk yang tercipta dengan cara melipat kertas.
Bahan yang dibutuhkan untuk berkreasi dengan origami adalah
kertas. Hampir semua jenis kertas dapat digunakan untuk
27
origami. Kertas origami standard merupakan kertas tipis
dengan ukuran 15cm x 15cm. Kertas tersebut memiliki suatu
warna tertentu pada satu sisinya, sedangkan sisi lainnya tidak
berwarna atau putih. Sebagian besar model origami dibuat
dengan menggunakan kertas berbentuk bujur sangkar.
1) Kelebihan dan Kekurangan Origami
(a) Kelebihan
- Media ini berwarna-warni untuk pengenalan konsep
warna.
- Dapat digunakan sebagai media kertas lipat untuk
memudahkan siswa dalam mempelajari materi
bangun datar.
- Dapat membimbing siswa untuk mengenal konsep
perbandingan bentuk.
- Dapat melatih motorik halus siswa, ketika siswa
belajar melipat
- Dapat merangsang kreativitas siswa
- Ramah lingkungan
(b) Kekurangan
- Bentuk origami yang sangat kecil sehingga susah
untuk dibentuk.
- Mudah kusut dan mudah robek.
- Mudah terbakar
28
4. Karakteristik Perkembangan Kelas III SD
Anak usia kelas III berada pada rentan usia antara 9-10
tahun. Menurut Yusuf (2007:178) pada usia sekolah dasar (6-12
tahun) anak sudah dapat bereaksi atas rangsangan intelektual
atau melaksanaan tugas-tugas belajar yang menuntut kemampuan
intelektual atau kemampuan kognitif (seperti: membaca, menulis
dan menghitung). Menurut Piaget dalam Yusuf (2007:6) anak usia
6-11 sudah dapat membentuk operasi-operasi mental atas
pengetahuan yang mereka miliki. Mereka dapat menambah,
mengurangi dan mengubah. Operasi ini memungkinnya untuk
dapat memecahkan masalah secara logis
Lebih lanjut menurut Nurihsan dan Agustin (2013:19)
karakteristik masa kanak-kanak dan akhir dan anak sekolah (6-12
tahun) antara lain belajara keterampilan fisik untuk pertandingan
biasa sehari-hari, membentuk sikap yang sehat terhadap dirinya
sebagai organisme yang sedang tumbuh-kembang, belajar bergaul
dengan teman-teman sebayanya, belajar peranan sosial yang
sesuai sebagai pria dan wanita, mengembangkan keterampilan
dasar dalam membaca, menulis dan berhitung, mengembangkan
konsep-konsep yang perlu bagi kehidupan sehari-hari,
mengembangkan kata hati, moralitas atau suatu skala nilai-nilai,
mencapai kebebasan pribadi dan mengembangkan sikap-sikap
terhadap kelompok-kelompok dan institusi-institusi sosial.
29
Selanjutnya Hapsari (2016:254) menyatakan bahwa karakteristik
anak usia SD yang berada dikelas rendah antara lain, adanya
korelasi positif yang tinggi antara keadaan jasmani (keterampilan
kesehatan) dengan prestasi sekolah, bersikap tunduk pada
peraturan permainan tradisional, memiliki kencendrungan untuk
memuji diri sendiri, suka membandingkan dirinya dengan orang
lain, terutama bila menguntungkan dirinya, anak belum
mengganggap bahwa tugas itu penting, sehingga mereka belum
mempersoalkan bahwa tugas atau soal harus diselesikan atau
tidak, anak menginginkan nilai raport yang baik walau pun mereka
tidak memperdulikan apakah prsetasinya pantas dinilai baik atau
tidak baik.
B. Kerangka Berpikir
Hasil belajar merupakan alat untuk mengukur ketercapaian dari
sebuah proses pembelajaran. Khususnya pembelajaran matematika
materi bangun datar pada siswa kelas III SD, masih belum
menggunakan media pembelajaran yang menarik sehingga dalam
proses pembelajaran peserta didik mengalami kejenuhan karena
peserta didik tidak dapat meraba secara langsung dari bentuk bangun
datar sehingga peserta didik hanya berandai-andai saja. Padahal
pembuatan media pembelajaran tidak selalu rumit dan memerlukan
biaya yang mahal tetapi pembuatan media pembelajaran dapat dibuat
dengan barang-barang yang dianggap sudah terbuang dan dapat
30
diperbaharui kembali yaitu salah satunya dengan menggunakan media
menara hanoi yang dimodifikasi yang terbuat dari kayu bekas yang
sudah tidak terpakai namun dibuat dengan sekreatif dan semenarik
mungkin dan ditambah dengan media lainnya yaitu origami. Peserta
didik dapat meraba secara langsung bentuk dari bangun datar tersebut
C. Hipotesis Tindakan
Berdasarkan kajian teori dan kerangka berfikir diatas maka,
hipotesis tindakan pada penelitian ini adalah : Melalui Media Menara
Hanoi dan Origami Dapat Meningkatkan Hasil Belajar Matematika
Materi Bangun Datar Pada Siswa Kelas III di SDN Karang Satria 02.
31
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian
1. Tempat Penelitian
Penelitian dilaksanakan di SD Negeri Karang Satria 02 Jl.
Satria Raya No.1 RT 05/06 Kelurahan Karangsatria Kec. Tambun
Utara Kab. Bekasi Provinsi Jawa Barat. Penelitian ini untuk siswa
kelas III pada mata pelajaran matematika dengan materi Bangun
Datar di semester II (dua), peneliti memilih SD tersebut
berdasarkan observasi pada pra penelitian khususnya pada
pelajaran matematika pada materi Bangun Datar yang masih
menggunakan metode konvensional serta tidak menggunakan
media pembelajaran pada saat kegiatan proses belajar mengajar
berlangsung.
2. Waktu Penelitian
Penelitian dilaksanakan pada semester genap tahun ajaran
2018, yaitu dari bulan Januari sampai dengan bulan Juni 2018.
Penentuan waktu penelitian mengacu pada kalender akademik
sekolah.
32
Tabel 3.1 Jadwal Penelitian
No.
Jenis kegiatan
Bulan/ Minggu
April Mei Januari Februari Maret April Mei
1. Persiapan
Penyusunan proposal
X X X X X X
Seminar proposal
X
Revisi proposal
X X X X
2. Pelaksanaan
Pelaksanaan Pra siklus
dan Tindakan Siklus I
X X X X
Pelaksanaan Tindakan Siklus 2
X X X
3. Penyusunan Laporan
Penelitian
Penyusunan Laporan
Hasil Penelitian
X X X X X X X X X X
Sidang Skripsi
Revisi Skripsi
B. Metode Penelitian
Menurut Arikunto (2008:2) Penelitian Tindakan Kelas (PTK)
terdiri dari tiga pengertian. Pertama, penelitian yang menunjuk pada
suatu kegiatan mencermati suatu objek dengan cara dan aturan
metodologi tertentu untuk memperoleh data atau informasi yang
bermanfaat untuk meningkatkan mutu suatu hal yang menarik minat
dan penting bagi peneliti. Kedua, tindakan yaitu menunjuk pada
sesuatu gerak kegiatan yang sengaja dilakukan dengan tujuan
tertentu. Penelitian ini berbentuk rangkaian siklus kegiatan untuk
33
siswa. Ketiga, kelas dalam hal ini tidak terikat pada pengertian ruang
kelas, tetapi dalam pengertian yang lebih spesifik. Seperti yang sudah
lama dikenal dalam bidang pendidikan dan pengajaran, yang dimaksud
dengan istilah kelas adalah sekelompok siswa yang dalam waktu yang
sama, menerima pelajaran yang sama dari guru yang sama pula.
Selanjutnya menurut Hopkins dalam Kunandar (2011:41) PTK adalah
sebuah bentuk kegiatan refleksi diri yang dilakukan oleh para
pendidikan dalam suatu situasi kependidikan untuk memperbaiki
rasionalitas dan keadilan tentang : (a) praktik-praktik kependidikian
mereka, (b) pemahaman mereka tentang praktik-praktik tersebut dan
(c) situasi dimana praktik-praktik tersebut dilaksanakan, sedangkan
menurut Salahudin (2015:24) PTK adalah penelitian praktis untuk
memperbaiki pembelajaran di dalam kelas. Penelitian ini merupakan
salah satu upaya guru atau praktisi dalam bentuk berbagai kegiatan
yang dilakukan untuk memperbaiki dan meningkatkan mutu
pembelajaran di kelas. Penelitian ini merupakan bentuk reflektif berupa
tindakan tertentu agar dapat memperbaiki praktik pembelajaran dikelas
secara efektif dan efisien serta profesional. Selanjutnya menurut
Mulyasa (2013:152) penelitian tindakan kelas adalah kegiatan
penelitian untuk mendapatkan kebenaran dan manfaat praktis dengan
cara melakukan tindakan secara kolaboratif dan partisipasif. Kolaborasi
adalah adanya kerjasama antara berbagai displin ilmu, keahlian dan
profesi dalam memecahkan masalah. Partisipatif adalah dilibatkannya
34
khalayak sasaran dalam mengidentifikasi masalah, merencanakan,
melaksanakan kegiatan, dan melakukan penilaian akhir, menguatkan
pendapat beberapa pendapat para ahli menurut Sanjaya (2009:26)
penelitian tindakan kelas adalah sebagai proses pengkajian masalah
pembelajaran di dalam kelas melalui refleksi diri dalam upaya untuk
memecahkan masalah tersebut dengan cara melakukan berbagai
tindakan yang terencana dalam situasi nyata serta menganalisis setiap
pengaruh dari perlakuan tersebut.
Model penelitian tindakan yang digunakan dalam penelitian ini
yaitu model penelitian tindakan menurut Kemmis dan Taggart.
Penelitian ini melalui 2 siklus dengan 4 tahapan yaitu : perencanaan,
pelaksanan, pengamatan dan refleksi.
C. Prosedur Penelitian
Pada pelaksanaan penelitian dirancang dalam 4 tahapan yang
harus dilalui yaitu : (1) perencanaan (planning), (2) pelaksanaan
(acting), (3) pengamatan (observing), (4) refleksi (reflecting).
Perencanaan sebagai dasar untuk mengindentiifaksi masalah,
pelaksanaan sebagai penerapan tindakan yang mengacu pada
skenario tindakan, kemudian pengamatan dilakukan sebagai dasar
penilaianyang dilakukan dengan observasi dengan menggunakan
format penilaian dan refleksi sebagai evaluasi dari semua tindakan
yang dilakukan dari setiap proses.
35
D. Kriteria Keberhasilan Tindakan
Menurut Tampubolon (2014:35) bahwa keberhasilan tindakan,
apabila rata-rata kelas telah mencapai minimal 75%, hal ini sesuai
dengan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang diberlakukan di SDN
Karangsatria 02 yaitu 75. Peneliti dengan kolaborator dalam penelitian
ini sepakat bahwa Kriteria Keberhasilan tindakan dalam penelitian ini
adalah jika 75% mampu mengerjakan soal tes materi bangun datar.
E. Desain dan Prosedur Tindakan
1. Desain Tindakan
Penelitian ini, peneliti melaksanakan penelitian untuk
meningkatkan hasil belajar bangun datar melalui media menara
hanoi yang dimodifikasi. Melalui penelitian ini, peneliti ingin
mengenalkan dan menerapkan penggunaan media menara hanoi
yang di modifikasi dan origami dalam pembelajaran bangun datar
agar peserta didik dapat dengan langsung meraba bentuk bangun
datar tersebut agar peserta didik tidak berandai-andai lagi.
Penelitian dilaksanakan pada semester genap bulan
Februari hingga bulan Maret 2018 di SD Negeri Karang Satria 02
dilakukan oleh peneliti bersama kolaborator, guru yang mengajar
kelas III. Tindakan dilakukan dengan cara perencanaan (planning),
tindakan (acting), pengamatan (observing), refleksi (reflecting).
36
Gambar 3.1 Rancangan Penelitian Tindakan Model Kemmis & Taggart
2. Prosedur Tindakan
Peneliti membuat persiapan yang mencakup semua langkah
tindakan yang terperinci yaitu mulai dari memilih Kompetensi Dasar
dan Standar Kompetensi, memilih materi pembelajaran,
menentukan alokasi waktu dalam pembelajaran, rencana
pembelajaran, menentukan strategi pembelajaran, menentukan
model pembelajaran, menentukkan media dan menyiapkan alat
pengumpulan data seperti kamera dan lain-lainnya.
Berikut tahapan tindakan yang dilakukan sesuai dengan
Kemmis dan Taggart yang terdiri dari :
a. Kegiatan Pra Siklus
Sebelum melakukan penelitian dalam siklus 1, peneliti
harus melakukan beberapa persiapan yang akan menunjang dari
kegiatan siklus selanjutnya, persiapan tersebut diantarnya :
37
1) Membuat surat izin untuk melakukan kegiatan penelitian
tindakan kelas di sekolah yang akan diteliti, yaitu SD Negeri
Karang Satria 02.
2) Mencari dan mengumpukan data peserta didik yang akan
menjadi subjek penelitian yaitu peserta didik kelas III SD.
Berdasarkan observasi yang telah dilakukan oleh peneliti,
kenyataan yang terjadi dilapangan bahwa guru enggan
membuat media pembelajaran dalam materi bangun datar.
Hal tersebut menyebabkan proses pembelajaran kurang
menyenangkan dan membosankan, karena peserta didik
tidak mendapat kesempatan untuk melihat secara langsung
bentuk dari bangun datar.
3) Menentukan waktu pelaksanaan penelitian yaitu dari bulan
Februari sampai bulan Maret 2018. Mempersiapkan bahan,
media dan alat yang akan digunakan dalam proses penelitian
yang terkait dengan pelaksaaan kegiatan mempelajari
bangun datar melalui media menara hanoi dan origami.
b. Kegiatan Siklus 1
Setelah melakukan persiapan dari pra penelitian, peneliti
melakukan langkah-langkah penelitian tindakan yang dimulai
dari siklus I dengan tahapan-tahapan sebagai berikut :
38
1) Perencanaan (planning)
Setelah melakukan observasi pra-penelitian, peneliti
menyusun beberapa perencanaan untuk pelaksanaan
penelitian tindakan siklus I, yaitu: (1) peneliti bersama
kolaborator menentukan pokok bahasan menggunakan
media menara hanoi yang dimodifikasi untuk meningkatkan
hasil belajar bangun datar, kemudian peneliti bersama
kolaborator menyiapkan rencana pelaksanaan pembelajaran
yang akan dilaksanakan selama proses siklus I, (2)
menyiapkan media yang akan digunakan dalam proses
pembelajaran, (3) menyiapkan alat yang akan digunakan
sebagai alat pengumpul data yaitu pedoman tes, kamera dan
catatan lapangan saat dilaksanakannya penelitian.
2) Tindakan (acting)
Setelah menentukan tempat dan menyiapkan
peralatan media yang akan dijadi media dalam pembelajaran,
maka peneliti dan kolaborator memulai pelasanaan yang
sesuai dengan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
yang sebelumnya sudah dirancang. Tahapan dari setiap
tindakan disetiap siklusnya terdiri atas 4 pertemuan masing-
masing alokasi waktunya 2 x 35 menit, yaitu 5 menit untuk
pembukaan (apersepsi) , 45 menit untuk pengenalan sifat-
sifat bangun datar dan cara menggunakan media menara
39
hanoi dan 20 menit untuk evaluasi. Setiap diakhir siklus I dan
siklus II dari kegiatan pembelajaran bangun datar akan
dilakukan skor hasil evaluasi formatif pada setiap akhir pokok
bahasan yang akan menjadi bahan refleksi yang akan
dilakukan peneliti bersama kolaborator pada akhir siklus I.
Refleksi secara keseluruhan dari siklus I akan dilakukan oleh
peneliti bersama kolaborator pada akhir siklus setelah 4 kali
pertemuan, sama halnya dengan siklus II, refleksi juga
dilakukan di akhir pertemuan yaitu pada pertemuan keempat
3) Pengamatan (observing)
Pada kegiatan pengamatan ini peneliti bersama
kolaborator melakukan pengamatan pada proses
pembelajaran untuk melihat tindakan-tindakan yang
dilakukan sudah sesuai dengan perencanaan atau belum.
Hasil pengamatan ditulis dalam bentuk uraian pada lembar
catatan lapangan berdasarkan pengamatan secara langsung,
peneliti dan kolaborator melakukan evaluasi di setiap akhir
pelaksanaan kegiatan pembelajaran untuk melihat hasil
belajar dari dilaksanakannya kegiatan pembelajaran tersebut.
4) Refleksi (reflecting)
Refleksi bisa disebut juga sebagai evaluasi, tujuan dari
refleksi ini untuk mengatahui sampai dimana kemampuan
peserta didik untuk memahami materi bangun datar setelah
40
menggunakan media papan menara hanoi. Refleksi ini
bertujuan untuk menganalisis faktor yang menyebabkan tidak
tercapainya dari setiap tindakan.
F. Sumber Data
Adapun data yang dikumpulkan dalam penelitian ini berupa
informasi tentang partisipasi belajar siswa dalam pembelajaran di kelas
data penelitian ini dikumpulkan dari beberapa sumber yaitu:
1. Siswa kelas III SD Negeri Karang Satria 02.
2. Guru kelas III SD Negeri Karang Satria 02 guna memperoleh
informasi siswa secara lengkap mengenai aktivitas belajar siswa
dan nilai harian maupun ulangan siswa pada pembelajaran
matematika.
3. Tempat dan Peristiwa berlangsungnya peristiwa dan aktivitas
pembalajaran Matematika dalam hal ini lokasinya di Kelas III SD
Negeri Karang Satria 02.
G. Teknik Pengambilan Data
Teknik pengumpulan data adalah alat yang dipilih dan
digunakan oleh peneliti dalam kegiatannya mengumpulkan agar
kegiatan tersebut menjadi sistematis dan dipermudah olehnya. Untuk
keperluan pengumpulan data tentang proses dan hasil yang dicapai
dipergunakan :
41
a. Nilai Ulangan Harian Matematika Siswa
Nilai ulangan harian matematika siswa didapat dari nilai
ulangan pada materi bangun datar yaitu materi sebelum
dilakukannya penelitian ini. Nilai ulangan harian matematika siswa
ini dimaksudkan untuk memperoleh gambarantentang prestasi
belajar matematika siswa kelas III semester dua. Nilai ini kemudian
dijadikan prestasi awal dalam penelitian.
b. Tes
Menurut Arikunto dalam Wulan (2015:3) tes merupakan alat
atau prosedur yang digunakan untuk mengetahui atau mengukur
sesuatu dengan menggunakan cara atau aturan yang telah
ditentukan. Instrument tes ini untuk mengetahui kemampuan hasil
belajar siswa. Tes yang digunakan yaitu dengan tes tertulis. Hasil
tes ini diperoleh dari lembar kerja siswa yang diberikan oleh guru,
dalam pembelajaran yang menggunakan media menara hanoi dan
origami
c. Lembar Tes
Lembar tes berupa soal aktivitas belajar siswa yang harus di
isi ketika sudah diberikan materi pelajaran dengan menggunakan
media menara hanoi dan origami. Hasil dari lembar tes ini disajikan
data aktivitas belajar matematika siswa dan bahan untuk perbaikan
tiap siklus.
42
H. Kisi-kisi Instrumen Berikut ini adalah kisi-kisi instrumen dari hasil belajar matematika.
Tabel 3.2 Kisi-Kisi Instrumen Hasil Belajar
Variabel
Dimensi
Indikator Nomor Jumlah soal
Hasil Belajar Siswa
Persegi
1. Mengukur panjang persegi
2. Menggambar bentuk persegi
3. Menghitung keliling dan luas persegi
1,2,3,20
21,22,23
4,5,6
4
3
6
Persegi panjang
1. Mengukur persegi panjang
2. Menggambar bentuk persegi panjang
3. Menghitung keliling dan luas persegi
16,17,18
24,25,26,27
7,8,9
3
4
3
Segitga
1. Mengukur panjang segitiga
2. Menggambar bentuk segitiga
3. Menghitung keliling dan luas segitiga
10,11,12,19
28,29,
30
13,14,15
4
3
3
I. Teknik Analisis Data
Data yang diperoleh dalam penelitian, selanjutnya
diinterpretasikan melalui analisis perhitungan. Langkah-langkah yang
ditempuh dalam menganalisis data pada penelitian ini adalah sebagai
berikut:
1. Rata-rata
43
Pada penelitian ini, dilakukan juga perhitungan terhadap
mean, nilai tertinggi, dan nilai terendah dalam kelas yang menjadi
sampel penelitian. Mean diinterpretasikan untuk mengetahui indeks
rata-rata dari suatu kelas, nilai tertinggi diinterpretasikan untuk
melihat nilai-nilai terendah dalam suatu kelas.
Untuk menghitung rata-rata yaitu dengan menggunakan
Mean. Sugiono, (2012:49) menyatakan bahwa, Mean merupakan
teknik penjelasan kelompok yang didasarkan atas nilai rata-rata
kelompok tersebut. Rata-rata ini didapat dengan menjumlahkan data
seluruh individu dalam kelompok itu, kemudian dibagi dengan
jumlah individu yang ada pada kelompok tersebut.
2. Persentase
Persentase digunakan untuk menghitung seberapa besar data
siswa yang mencapai KKM pada tiap siklus. Selain itu, lembar tes
siswa dihitung menggunakan persentase. Persentase ditulis dengan
menggunakan simbol persen (%).
3. Grafik
Selain itu, data yang telah didapati dari hasil penelitian dari
data pra siklus siklus I dan siklus II, dapat disajikan dengan
dibuatkan diagram batang untuk memberikan gambaran tentang
hasil penelitian yang diperoleh mengenai hasil belajar matematika
44
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Hasil Penelitian
Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dilakukan di SD Negeri
Karang Satria 02 terletak di Jl. Satria Raya No.1, Karang Satria,
Tambun Utara, Bekasi, Jawa Barat. Subjek yang menjadi penelitian
adalah siswa kelas III C yang berjumlah 25 siswa yang terdiri dari 15
siswa dan 10 siswi.
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan dapat
dideskripsikan data hasil penelitian untuk melihat pengaruh pemberian
tindakan melalui media pembelajaran menara hanoi yang dimodifikasi
dan origami terhadap hasil materi bangun datar. Penelitian tindakan
kelas ini mulai disusun sebagai berikut :
1. Data Pra Siklus
Sebelum peneliti melakukan kegiatan pra siklus, peneliti
melakukan persiapan-persiapan pra siklus yaitu dengan cara
mencari dan mengumpulkan data siswa kelas III C melalui tes
formatif dan wawancara dengan guru kelas pada tanggal 30
Januari 2018. Data yang diperoleh di kelas III C SD Negeri Karang
Satria 02, tidak menggunakan media pembelajaran pada saat
kegiatan belajar mengajar berlangsung.
45
Peneliti juga melakukan pra tes untuk memperoleh hasil
belajar matematika materi bangun datar sebelum dilakukan
tindakan. Data pra siklus menunjukkan bahwa pembelajaran
matematika sebelum dilakukan tindakan, proses pembelajaran
kurang kondusif. Proses pembelajaran yang dilaksanakan berpusat
pada guru sehingga siswa lebih pasif hanya mendengarkan guru
menjelaskan materi. Sehingga membuat siswa merasa bosan dan
kurang tertarik dalam kegiatan pembelajaran matematika. Pada
saat mengerjakan soal tes pra siklus, masih banyak siswa yang
merasa kesulitan dalam mengerjakan soal tersebut. Setelah hasil
lembar kerja siswa dikumpulkan, peneliti mengoreksi hasil tes
siswa. Berdasarkan hasil tes menunjukkan bahwa nilai rata-rata
39.04% dengan nilai tertinggi 48 dan 33 nilai terendah.
Pada tabel 4.1 dibawah tentang hasil tes pada pra siklus,
diketahui bahwa hasil belajar siswa memiliki nilai rata-rata sebesar
39,04%. Berdasarkan hasil tes, dari 25 siswa belum ada yang
memperoleh nilai 75. Perolehan tersebut menunjukkan hasil
belajar matematika masih rendah. Hal ini dikarenakan belum
diberikannya kegiatan pembelajaran melalui media menara hanoi
dan origami.
46
Tabel 4.1 Hasil Belajar Matematika Pra Siklus
No Nama Nilai Ket.
1. ABP 40 BT
2. ABM 44 BT
3. AFS 33 BT
4. AMA 44 BT
5. AP 33 BT
6. CAP 37 BT
7. DFF 37 BT
8. FAR 40 BT
9. FTR 44 BT
10. GHP 37 BT
11. KDF 37 BT
12. MR 37 BT
13. MDZA 33 BT
14. MDI 40 BT
15. MF 40 BT
16. MFA 48 BT
17. NS 40 BT
18. NT 40 BT
19. RFG 33 BT
20. RA 33 BT
21. RF 37 BT
22. RI 40 BT
23. SAS 37 BT
24. WAS 40 BT
25. YAZ 48 BT
Nilai Terendah 33
Nilai Tertinggi 48
Jumlah 976
Rata-rata 39,04
Presentase 10,6%
Perolehan tersebut menunjukkan hasil belajar matematika
siswa masih rendah. Hal ini dikarenakan belum diberikannya
kegiatan pembelajaran melalui media menara hanoi dan origami.
47
Berikut temuan-temuan yang harus diperbaiki pada siklus I.
Temuan tersebut dapat dilihat pada tabel 4.2 :
Tabel 4.2 Temuan – temuan yang harus diperbaiki pada Siklus I
No Temuan Pada Pra-Siklus Rencana Perbaikan
1. Sebagian siswa hanya
mengetahui bentuk dari
setiap bangun datar dari
gambar tanpa melihat secara
langsung
Peneliti dan guru menyiapkan
media pembelajaran agar aspek
ini menjadi lebih baik
2. Dari 25 siswa baru 5 siswa
yang memiliki hasil belajar
materi bangun datar yang
cukup baik
Peneliti dan guru lebih intensif
membantu dan membimbing
anak-anak yang mengalami
kesulitan dalam belajar materi
bangun datar
2. Data Siklus I
Siklus I dilaksanakan melalui empat tahapan, yaitu:
perencanaan, pelaksanaan tindakan, pengamatan, dan refleksi.
Kegiatan siklus I dapat diuraikan sebagai berikut:
a. Tahapan Perencanaan
Pelaksanaan siklus I dilaksanakan sebanyak 4 kali
pertemuan dengan alokasi 2 x 35 menit. Sebelum siklus I
dilaksanakan, peneliti mempersiapkan bahan ajar yaitu
membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP),
kemudian peneliti menyiapkan media menara hanoi sebagai
48
media belajar siswa tentang materi bangun datar. Peneliti juga
menyiapkan alat pengumpul data berupa catatan lapangan,
lembar soal dan alat dokumentasi selama pembelajaran
berlangsung. Menyiapkan alat pengumpul data berupa catatan
lapangan, lembar soal dan dokumentasi (kamera).
b. Tahap Pelaksanaan
Pada siklus I dilaksanakan sebanyak 4 kali pertemuan
dengan alokasi 2 x 35 menit. Pada siklus ini materi yang akan
dibahas adalah bangun datar. Adapun langkah-langkah
pembelajaran sebagaimana yang telah direncanakan yaitu
sebagai berikut:
Pertemuan I (Senin, 5 Februari 2018)
1) Kegiatan Awal (±10 menit)
Kegiatan pembelajaran ini berlangsung selama 2 x 35
menit. Sebelum kegiatan belajar dimulai, guru memberikan
salam dan siswa menjawabnya, menanyakan mengabsen
kehadiran dan melakukan apersepsi dan motivasi kepada
para siswa serta menginformasikan tujuan pembelajaran.
2) Kegiatan Inti (±50 menit)
Selanjutnya, guru menjelaskan terlebih dahulu cara
mengukur panjang persegi dengan menggunakan penggaris
serta cara menggambar bentuk persegi. Setelah itu, guru
memperlihatkan media menara hanoi yang terdiri dari
49
berbagai bentuk bangun datar yang dapat mempermudah
siswa untuk mengukur panjang persegi serta papan menara
hanoi harus disusun berdasarkan kepingan dari ukuran dari
yang terbesar sampai terkecil dan guru menjelaskan aturan
bermainnya. Guru membagi kelompok setiap kelompok
terdiri dari 5-6 orang untuk menyusun menara hanoi. Setiap
siswa di minta menyiapkan alat bantu untuk bermain yaitu
berupa pensil dan buku berpetak untuk menyelesaikan soal
yaitu menggambar bentuk persegi.
3) Kegiatan Akhir (±10 menit)
Guru bersama siswa menyimpulkan materi yang telah
dipelajari, kemudian pembelajaran diakhiri dengan doa
dipimpin oleh ketua kelas dan guru mengucapkan salam.
Pertemuan II (Selasa, 6 Februari 2018)
1) Kegiatan Awal (±10 menit)
Kegiatan pembelajaran ini berlangsung selama 2 x 35
menit. Sebelum kegiatan belajar dimulai, guru memberikan
salam dan siswa menjawabnya, menanyakan mengabsen
kehadiran dan melakukan apersepsi dan motivasi kepada
para siswa serta menginformasikan tujuan pembelajaran.
2) Kegiatan Inti (±50 menit)
Selanjutnya, guru mengingatkan kembali materi
mengukur besar panjang persegi dan menggambar bentuk
50
persegi dengan melakukan tanya jawab dan menjelaskan
menghitung keliling dan luas persegi serta mengukur
panjang persegi panjang. Setelah itu, guru menunjukan
media menara hanoi yang dimodofikasi dapat digunakan
untuk mengukur panjang persegi panjang menjelaskan
kembali cara dan aturan bermain menara hanoi , kemudian
setiap siswa diminta kembali untuk menyiapkan pensil
sebagai alat bantu untuk menyelesaikan soal yang sudah
disediakan.
3) Kegiatan Akhir (±10 menit)
Guru bersama siswa menyimpulkan materi cara
menghitung keliling dan luas persegi yang telah dipelajari,
kemudian pembelajaran diakhiri dengan doa dipimpin oleh
ketua kelas dan guru mengucapkan salam.
Pertemuan III (Selasa, 12 Februari 2018)
1) Kegiatan Awal (±10 menit)
Kegiatan pembelajaran ini berlangsung selama 2 x 35
menit. Sebelum kegiatan belajar dimulai, guru memberikan
salam dan siswa menjawabnya, menanyakan mengabsen
kehadiran dan melakukan apersepsi dan motivasi kepada
para siswa serta menginformasikan tujuan pembelajaran.
51
2) Kegiatan Inti (±50 menit)
Selanjutnya, guru menjelaskan cara menggambar
bentuk persegi panjang dengan menggunakan buku
berpetak serta menjelaskan konsep dasar menghitung
keliling dan luas persegi panjang serta melakukan proses
tanya jawab untuk menggali kemampuan siswa. Guru
menginstruksi, siswa menyiapkan pensil serta buku
berpetak, secara bersama siswa mengerjakan soal yang
sudah disediakan oleh guru.
3) Kegiatan Akhir (±10 menit)
Guru bersama siswa menyimpulkan materi
pengurangan teknik meminjam yang telah dipelajari,
kemudian pembelajaran diakhiri dengan doa dipimpin oleh
ketua kelas dan guru mengucapkan salam.
Pertemuan IV (Selasa, 13 Februari 2018)
1) Kegiatan Awal (±10 menit)
Kegiatan pembelajaran ini berlangsung selama 2 x 35
menit. Sebelum kegiatan belajar dimulai, guru memberikan
salam dan siswa menjawabnya, menanyakan mengabsen
kehadiran dan melakukan apersepsi dan motivasi kepada
para siswa serta menginformasikan tujuan pembelajaran. \
52
2) Kegiatan Inti (±50 menit)
Selanjutnya, guru menjelaskan cara mengukur
panjang segitiga, menggambar bentuk segitiga dengan
buku berpetak dan menghitung keliling dan luas segitiga.
Kemudian secara bersama siswa mengerjakan soal tes
yang sudah disediakan oleh guru.
3) Kegiatan Akhir (±10 menit)
Guru bersama siswa menyimpulkan materi bangun
datar khusunya segitiga yang telah dipelajari, kemudian
pembelajaran diakhiri dengan doa dipimpin oleh ketua kelas
dan guru mengucapkan salam
c. Tahap Pengamatan
Berdasarkan hasil pengamatan selama kegiatan
pembelajaran materi bangun datar pada siklus I pemberian
perlakuan pertama beberapa siswa masih ada yang belum
mengerti cara mengukur panjang persegi dengan
menggunakan media menara hanoi dan masih ada beberapa
siswa yang sudah mengerti dan belum mengerti dalam
menggunakan media menara hanoi dan origami dengan benar
dan cepat sesuai waktu yang ditentukan.
Pada pertemuan yang kedua siswa sudah antusias untuk
mengukur panjang persegi panjang dengan menara hanoi
tetapi ada sebagian siswa yang mengalami kesulitan ketika
53
harus menghitung keliling dan luas persegi. Selanjutnya pada
pertemuan ketiga siswa sudah terbiasa dengan menggambar
bentuk persegi panjang dengan menggunakan buku berpetak,
tetapi ada juga beberapa siswa yang masih kurang mampu
untuk menghitung keliling dan luas persegi panjang. Kemudian
pada pertemuan keempat beberapa siswa mampu mengukur
panjang segitiga dan menggambar bentuk segitiga dengan
menggunakan buku berpetak dengan benar.
Berdasarkan pengamatan selama kegiatan berlangsung,
setelah diberikan perlakuan terjadi peningkatan pada siswa
dibandingkan pada saat sebelum diberikan perlakuan. Hal
tersebut terlihat pada tabel sebagai berikut :
Tabel 4.3 Hasil Belajar Matematika Siklus I
No Nama Nilai Ket. No Nama Nilai Ket.
1 ABP 55 BT 16 MFA 74 BT
2 ABM 81 T 17 NS 59 BT
3 AFS 81 T 18 NT 77 T
4 AMA 70 BT 19 RFG 81 T
5 AP 74 BT 20 RA 70 BT
6 CAP 59 BT 21 RF 70 BT
7 DFF 59 BT 22 RI 51 BT
8 FAR 66 BT 22 RI 51 BT
9 FTR 77 T 23 SAS 55 BT
10 GHP 88 T 24 WAS 81 T
11 KDF 70 BT 25 YAZ 88 T
12 MR 66 BT Nilai Terendah 51
13 MDZA 70 T Nilai Tertinggi 88
14 MDI 66 BT Jumlah 1758
15 MF 70 BT Rata-rata 70,3
Presentase 31,6
54
Berdasarkan data dari tabel 4.3 tentang hasil tes pada
siklus I, diketahui bahwa hasil belajar siswa memiliki nilai rata-
rata sebesar 70,3. Dari 25 siswa, yang memperoleh nilai 75
(KKM) sebanyak 9 siswa atau sebesar 36%. Selebihnya siswa
yang belum mencapai KKM sebesar 64%. Perolehan tersebut
menunjukkan hasil belajar matematika masih belum mencapai
target yakni 75%.
d. Tahap Refleksi
Refleksi merupakan tahapan terakhir pada setiap siklus.
Tahapan ini dilakukan sebagai tahap evaluasi kegiatan selama
penelitian dilaksanakan, refleksi dilakukan oleh peneliti
bersama kolaborator untuk mengkaji sejauh mana ketercapaian
hasil belajar siswa dalam materi bangun data melalui media
menara hanoi. Inti dari tahap ini adalah untuk membahas
kelemahan dan kelebihan kegiatan yang dilaksanakan pada
pertemuan pertama sampai dengan pertemuan keempat pada
siklus I.
Berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan, ada
beberapa hal yang ditemukan pada pelaksanaan tindakan, baik
pada pertemuan pertama sampai pertemuan keempat pada
siklus I. Temuan itu diantaranya terdapat dalam tabel 4.4 :
55
Tabel 4.4 Temuan – temuan yang Harus Diperbaiki pada Siklus II
No Temuan Pada Siklus I Rencana Perbaikan
1 Dari 25 siswa, ada 5 siswa yang masih kurang teliti ketika mengerjakan soal yang menggunakan rumus dari setiap bangun datar
Peneliti menerangkan kembali dengan jelas dan mencontohkan terlebih dulu mengerjakan soal menggunakan rumus
2 Sebagian kecil siswa ada yang masih keliru dalam mengukur setiap panjang dari bangun datar
Peneliti menjelaskan kepada siswa untuk melakukan pengukuran setiap bangun datar agar lebih teliti dan peneliti menggunakan media lain untuk mempermudah mengukur yaitu menggunakan kertas origami yang kemudian diukur dan digunting berdasarkan ukuran yang paling besar
3. Data Siklus II
Siklus II dilaksanakan melalui empat tahapan, yaitu:
perencanaan, tindakan, pengamatan, dan refleksi. Kegiatan siklus
II secara terperinci dapat diuraikan sebagai berikut:
a. Tahap perencanaan
Pembelajaran di siklus II ini dilakukan sebanyak 2 kali
pertemuan dengan alokasi 2 x 35 menit. Sebelum siklus I
dilaksanakan, peneliti mempersiapkan bahan ajar yaitu
membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dengan
menggunakan media menara hanoi dan kertas origami, sebagai
media pembelajaran tentang materi bangun datar. Peneliti juga
56
menyiapkan alat pengumpul data berupa catatan lapangan,
lembar soal dan alat dokumentasi selama pembelajaran
berlangsung. Menyiapkan alat pengumpul data berupa catatan
lapangan, lembar soal dan dokumentasi (kamera).
b. Tahap Pelaksanaan
Pada siklus II dilaksanakan sebanyak 4 kali pertemuan
dengan alokasi 2 x 35 menit. Pada siklus ini materi yang akan
dibahas adalah penjumlahan dan pengurangan. Adapun
langkah-langkah pembelajaran sebagaimana yang telah
direncanakan yaitu sebagai berikut:
Pertemuan I (Senin, 19 Februari 2018)
1) Kegiatan Awal (±10 menit)
Kegiatan pembelajaran ini berlangsung selama 2 x 35
menit. Sebelum kegiatan belajar dimulai, guru memberikan
salam dan siswa menjawabnya, menanyakan mengabsen
kehadiran dan melakukan apersepsi dan motivasi kepada
para siswa serta menginformasikan tujuan pembelajaran.
2) Kegiatan Inti (±50 menit)
Selanjutnya, guru melakukan tanya jawab seputar
materi bangun datar yaitu menggambar besar sudut persegi
dan mengukur besar sudut persegi, kemudian peneliti
menuliskan beberapa contoh soal dipapan tulis dan
meminta beberapa siswa untuk maju mengerjakan soal
57
tersebut setalah itu melakukan kofirmasi jawabanan yang
diberikan siswa selain itu, peneliti menggunakan media
kertas origami untuk menggambar bentuk persegi yang
kemudian digunting dan setalah digunting kemudian disusun
dari ukuran yang paling besar sampai terkecil. Setelah
kegiatan tanya jawab, guru menanyakan kesediaan siswa
untuk mengerjakan soal tes yang sudah disediakan,
kemudian secara bersama-sama siswa mengerjakan soal
tersebut.
3) Kegiatan Akhir (±10 menit)
Guru bersama siswa menyimpulkan materi yang telah
dipelajari, kemudian pembelajaran diakhiri dengan doa
dipimpin oleh ketua kelas dan guru mengucapkan salam.
Pertemuan II (Selasa, 20 Februari 2018)
1) Kegiatan Awal (±10 menit)
Kegiatan pembelajaran ini berlangsung selama 2 x 35
menit. Sebelum kegiatan belajar dimulai, guru memberikan
salam dan siswa menjawabnya, menanyakan mengabsen
kehadiran dan melakukan apersepsi dan motivasi kepada
para siswa serta menginformasikan tujuan pembelajaran.
2) Kegiatan Inti (±50 menit)
Selanjutnya, guru melakukan kegiatan tanya jawab
tentang materi kemarin, dengan berbagai contoh menghitung
58
keliling dan luas persegi serta cara mengukur panjang
persegi panjang , sebelumnya guru memberikan soal pada
siswa peneliti mengadakan permainan yaitu permainan
perkalian, siswa diminta untuk berhitung dan ketika perkalian
yang diminta oleh peneliti maka siswa harus mengatakan
“bom” misalkan peneliti meminta perkalian tiga maka setiap
siswa yang menyebutkan perkalian tiga diganti menjadi kata
“bom”, permainan ini bertujuan untuk menghapal perkalian
Setelah permainan selesai siswa diminta untuk mengerjakan
contoh soal yang diberikan dipapan tulis dan peneliti
melakukan konfirmasi jawaban siswa.
3) Kegiatan Akhir (±10 menit)
Guru bersama siswa menyimpulkan materi yang telah
dipelajari, kemudian pembelajaran diakhiri dengan doa
dipimpin oleh ketua kelas dan guru mengucapkan salam.
Pertemuan III (Senin, 26 Februari 2018)
1) Kegiatan Awal (±10 menit)
Kegiatan pembelajaran ini berlangsung selama 2 x 35
menit. Sebelum kegiatan belajar dimulai, guru memberikan
salam dan siswa menjawabnya, menanyakan mengabsen
kehadiran dan melakukan apersepsi dan motivasi kepada
para siswa serta menginformasikan tujuan pembelajaran.
2) Kegiatan Inti (±50 menit)
59
Untuk mengingatkan kembali, peneliti melakukan
Tanya jawab tentang menghitung keliling dan luas persegi
panjang, setelah itu peneliti menerangkan kembali
menggambar bentuk persegi panjang menggunkan kertas
origami yang kemudian digunting lalu disusun berdasarkan
ukurandari yang paling besar.
3) Kegiatan Akhir (±10 menit)
Guru bersama siswa menyimpulkan materi yang telah
dipelajari, kemudian pembelajaran diakhiri dengan doa
dipimpin oleh ketua kelas dan guru mengucapkan salam
Pertemuan IV (Selasa, 27 Februari 2018)
1) Kegiatan Awal (±10 menit)
Kegiatan pembelajaran ini berlangsung selama 2 x 35
menit. Sebelum kegiatan belajar dimulai, guru memberikan
salam dan siswa menjawabnya, menanyakan mengabsen
kehadiran dan melakukan apersepsi dan motivasi kepada
para siswa serta menginformasikan tujuan pembelajaran.
2) Kegiatan Inti (±50 menit)
Selanjutnya, peneliti menjelaskan materi yang akan
dipelari pada hari ini yaitu segitiga yang dimulai dari
mengukur panjang segitiga, menggambar bentuk segitiga
dan menghitung keliling serta luas segitiga kemudian peneliti
menjelaskan cara menggambar bentuk segitiga menggunkan
60
kertas origami yang digunting kemudian disusun lalu
ditempel dikertas. Peneliti menekankan pada siswa cara
menghitung keliling dan luas segitiga, siswa pun
mengikutinya dengan sangat antusias.
3) Kegiatan Akhir (±10 menit)
Guru bersama siswa menyimpulkan materi yang telah
dipelajari, kemudian pembelajaran diakhiri dengan doa
dipimpin oleh ketua kelas dan guru mengucapkan salam
c. Tahap Pengamatan
Proses pengamatan pada siklus II dilakukan hampir
sama dengan siklus I, namun padasiklus II ini siswa lebih
antusias dalam mengikuti proses pembelajaran karena
menggunakan media tambahan yaitu kertas origami. Pada
pertemuanpertama di siklus II, hampir semua siswa sudah
mulai mampu dalam mengukur panjang persegi dengan
penggaris selain itu siswa pun lebih mudah ketika mengukur
setiap panjang dari bangun datar dengan menggunkan kertas
origami.
Berdasarkan hasil pengamatan, hasil belajar matematika
pada siklus II, dari 25 siswa terjadi peningkatan hasil belajar
matematika dalam materi bangun datar dapat dilihat pada tabel
sebagai berikut :
61
Tabel 4.5 Hasil Belajar Matematika Siklus II
No Nama Nilai Ket. No Nama Nilai Ket.
1 ABP 78 T 16 MFA 100 T
2 ABM 85 T 17 NS 93 T
3 AFS 88 T 18 NT 100 T
4 AMA 88 T 19 RFG 85 T
5 AP 85 T 20 RA 78 T
6 CAP 85 T 21 RF 88 T
7 DFF 93 T 22 RI 66 BT
8 FAR 96 T 23 SAS 100 T
9 FTR 96 T 24 WAS 93 T
10 GHP 93 T 25 YAZ 100 T
11 KDF 88 T Nilai Terendah 66
12 MR 85 T Nilai Tertinggi 100
13 MDZA 81 T Jumlah 2131
14 MDI 88 T Rata-rata 24,04
15 MF 93 T Presentase 85,28
Berdasarkan data dari tabel 4.5 tentang hasil tes pada
siklus I, diketahui bahwa hasil belajar siswa memiliki nilai rata-
rata sebesar 85,28. Perolehan tersebut menunjukkan hasil
belajar matematika meningkat dan sudah mencapai target yakni
75%.
d. Tahap Refleksi
Setelah melihat hasil akhir dari siklus II, bahwa pada
siklus II ini secara keseluruhan telah menunjukkan hasil yang
sangat baik dan telah mencapai target yang telah diinginkan.
Pelaksanaan penelitian tindakan yang dilakukan
memperlihatkan tercapainya hasil intervensi tindakan yang
diharapkan dari penelitian ini yaitu meningkatkan hasil belajar
matematika materi penjumlahan dan pengurangan, dengan
62
selalu member arahan, bimbingan, dan motivasi kepada siswa
untuk selalu berlatih sungguh-sungguh.
Hal ini terbukti bahwa terdapat peningkatan hasil belajar
matematika dari siklus I ke siklus II. Pada siklus II nilai rata-rata
yang berhasil dicapai siswa adalah 85,28 meningkat
dibandingkan siklus I sebesar 70,02. Demikian pula jumlah
siswa yang berhasil mencapai KKM pada siklus II sebanyak 23
siswa meningkat. Peningkatan hasil belajar siswa pada siklus II
ini telah mencapai kriteria keberhasilan yang ditetapkan yaitu
75% siswa mencapai KKM.
Tabel 4.6 Temuan – temuan yang Harus Diperbaiki pada Siklus II
No Temuan Pada Siklus I Rencana Perbaikan
1 Dari 25 siswa, ada 5 siswa yang masih kurang teliti ketika mengerjakan soal yang menggunakan rumus dari setiap bangun datar
Peneliti menerangkan kembali dengan jelas dan mencontohkan terlebih dulu mengerjakan soal menggunakan rumus
2 Sebagian kecil siswa ada yang masih keliru dalam mengukur setiap sudut dari bangun datar
Peneliti menjelaskan kepada siswa untuk melakukan pengukuran setiap bangun datar agar lebih teliti dan peneliti menggunakan media lain untuk mempermudah mengukur yaitu menggunakan kertas origami yang kemudian diukur dan digunting berdasarkan ukuran yang paling besar
63
B. Pembahasan
1. Analisis Data
Setelah dilakukan berbagai kegiatan dari kegiatan pra siklus,
siklus I, dan siklus II, diperoleh data-data dari hasil tes dan refleksi
akhir pada siklus I dan siklus II tentang hasil belajar siswa dalam
materi bangun datar. Hasil tes pra siklus, siklus I, dan siklus II
tersebut kemudian dilakukan analisis data sebagai bentuk
pengujian hipotesis tindakan dengan perbandingan antara hasil
belajar materi bangun datar sebelum diberikan tindakan dengan
sesudah diberikan tindakan akhir siklus I dan akhir siklus II.
a. Analisis Data Pra Siklus
Berdasarkan hasil tes yang dilakukan pada saat pra
siklus, dapat diketahui bahwa hasil belajar siswa dalam materi
bangun datar belum memiliki hasil belajar yang baik, karena
belum menggunakan media pembelajaran. Siswa yang
berjumlah 25 baru 13 siswa yang memiliki tingkat hasil belajar
yang baik dan didapat persentase keterampilan siswa dalam
materi bangun datar secara keseluruhan sebesar 39,5 %.
b. Analisis Data Siklus I
Analisis data hasil belajar siswa dalam materi bangun
datar dilihat dari lembar tes, berdasarkan hasil tes selama
kegiatan berlangsung, setelah diberikan perlakuan terjadi
peningkatan pada siswa, baik tingkat hasil belajar siswa,
64
maupun tingkat aktivitas belajar siswa dibandingkan pada saat
sebelum diberikan perlakuan. Hasil belajar siswa dalam materi
bangun datar mengalami peningkatan yang signifikan, di
buktikan dengan hasil data tes yang didapat pada siklus I,
diketahui bahwa hasil belajar siswa dalam materi bangun datar
secara keseluruhan sebesar 70.3%, dari data pra siklus ke
siklus I rata-rata persentase kenaikan mencapai 31,6%.
c. Analisis Data Siklus II
Analisis data pada siklus II, dapat dilihat dari hasil belajar
siswa dalam materi bangun datar yang mengalami peningkatan
dibandingkan dengan siklus I. Berdasarkan data hasil tes yang
didapat pada siklus II, diketahui bahwa hasil belajar siswa dalam
materi bangun datar secara keseluruhan sebesar 85.04%, dari
data siklus I ke silkus II rata-rata persentase kenaikan mencapai
18.68%, ini menunjukkan adanya peningkatan yang signifikan.
Peningkatan hasil siswa dalam materi bangun datar telah
memenuhi target yang telah ditetapkan, yaitu minimal rata-rata
75%. Peningkatan hasil belajar dalam materi bangun datar
melalui media menara hanoi dan origami di siklus II telah
mencapai 85.04%. Hal ini menunjukkan bahwa hasil belajar
materi bangun datar pada siswa kelas 3 C di SD Negeri Karang
Satria 02 dapat meningkat dengan menggunakan media menara
hanoi dan origami.
65
2. Interpretasi Data
Setelah dilakukan berbagai kegiatan mulai dari pra siklus
sebesar 39.5% sampai diberikan beberapa tindakan pada siklus I
sebesar 70.3% dan siklus II sebesar 85.04%, diperoleh data hasil
dari tes yaitu adanya kenaikan dari pra siklus ke siklus I sebesar
31.6% sedangkan siklus I ke siklus II sebesar 18.68%. Berdasarkan
data hasil persentase kenaikan skornya, maka penelitian ini
dikatakan berhasil dengan baik. Hal ini disebabkan peningkatan
hasil belajar siswa dalam materi bangun datar melalui media
menara hanoi dan origami telah mencapai keberhasilan seperti
yang telah ditetapkan oleh peneliti dan kolaborator.
Jumlah persentase kenaikan hasil belajar matematika yang
mencapai KKM pada pra siklus sebanyak (38,5%), meningkat di
siklus I menjadi (70,03%), lalu meningkat lagi menjadi (85,2%) pada
siklus II. Peningkatan persentase kenaikan hasil belajar matematika
yang berhasil mencapai KKM tersebut dapat digambarkan sebagai
berikut:
66
Gamb
ar 4.1 Grafik Persentase Peningkatan Ketuntasan Hasil
Belajar Matematika
Berdasarkan data hasil belajar matematika terlihat
bahwa hasil belajar matematika meningkat. Hal ini
berdasarkan teori yang telah di paparkan pada bab
sebelumnya yaitu menurut Sudjana (2009:22) hasil belajar
merupakan kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa
setelah ia menerima pengalamannya. Pengalaman belajar
setelah siswa mempelajari materi bangun datar melalui media
menara hanoi yang di modifikasi dan origami. Oleh sebab itu,
untuk meningkatkan hasil belajar siswa diperlukan suatu
aktivitas yang dapat membantu siswa dalam meningkatan
memahami materi bangun datar. Salah satu cara yang dapat
dilakukan oleh guru adalah dengan adanya media
pembelajaran yang dapat memudahkan guru dalam
menyampaikan materi dan siswa dengan mudah menerima
materi yang dipelajari. Hal ini sesuai dengan pendapat
Munadi (2013 : 7), menyatakan bahwa media pembelajaran
67
adalah segala sesuatu yang dapat menyampaikan dan
menyalurkan pesan dari sumber secara terencana sehingga
tercipta lingkungan belajar yang kondusif dimana
penerimanya dapat melakukan proses belajar secara efisien
dan efektif. Pemilihan media yang digunakan oleh guru harus
mampu membuat siswa tertarik dan ikut serta dalam kegiatan
pembelajaran, sehingga hasil belajar matematika siswa dapat
meningkat. Berdasarkan data yang telah dipaparkan
sebelumnya, terlihat bahwa hasil belajar matematika siswa
meningkat, ini dikarenakan dengan media menara hanoi dan
origami siswa lebih tertarik, lebih aktif, dan lebih dapat
memahami materi bangun datar dengan mudah karena
terlibat langsung dalam kegiatan pembelajaran.
68
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang telah
dilakukan dan pengolahan data yang diperoleh dari setiap siklus, yaitu
dari tahap pra siklus, siklus I, dan siklus II dapat ditarik kesimpulan
sebagai berikut :
1. Penerapan media pembelajaran menara hanoi dalam pembelajaran
matematika materi bangun datar pada siswa kelas 3C di SD Negeri
Karang Satria 02, terbukti dapat meningkatkan hasil belajar materi
bangun datar. Terbukti dari hasil tes selama penelitian hasil belajar
materi bangun datar pada siswa kelas 3C, pada pra siklus didapat
hasil 39.5% kemudian padasiklus I mencapai 70,3%, selanjutnya
padasiklus II hasil belajar materi bangun datar siswa kelas 3C
meningkat sampai 85,04%. Rata-rata persentase kenaikan dari
siklus I adalah 31.6%. Siswa sudah memiliki hasil belajar yang
cukup baik. Perbandingan tersebut, membuktikan bahwa hasil
belajar materi bangun datar siswa kelas3C di SD Negeri Karang
Satria 02 dapat meningkat secara signifikan.
2. Media menara hanoi dapat digunakan siswa sebagai media
pembelajaran, cara menggunakannya yaitu menyusun dari setiap
cakram bangun datar dari ukuran yang paling besar sampai ukuran
69
paling kecil, serta origami dapat digunakan sebagai media
pembalajaran pada materi bangun datar, caranya setiap kertas
origami di ukur kemudian di gunting setelah di gunting lalu
ditempelkan pada kertas hal itu bertujuan untuk mempelajari cara
mengukur panjang setiap bangun datar.
B. Implikasi
Penelitian ini dilakukan untuk mengingat bahwa pentingnya
media pembelajaran sebab media pembelajaran dapat mengurangi
terjadinya verbalisme sehingga siswa tidak berandai-andai lagi dan
dapat mengatasi kejenuhan siswa ketika belajar sehingga tercipta
proses pembelajaran efektif, inovatif, kreatif, berbobot dan
menyenangkan. Aspek berhitung dalam matematika, salah satunya
adalah materi bangun datar. Siswa yang memiliki hasil belajar yang
baik pada materi bangun datar akan mampu mengerjakan soal yang
lebih rumit nantinya ketika berada di jenjang lebih tinggi.
Menggunakan media menara hanoi pada materi bangun datar
membuat siswa mengenal bentuk setiap bangun datar secara
langsung dan bisa meraba setiap bangun datar yang sedang
dipelajari serta origami dapat digunakan untuk materi bangun datar
yaitu untuk melakukan pengukuran. Selain itu, media menara hanoi
dapat melatih motorik halus sebab pada saat menyusun setiap
keping dari menara hanoi dari ukuran terbesar sampai terkecil
membutuhkan gerakan tangan yang cepat serta media origami
70
dapat melatih motorik halus ketika menggunting setiap origami, dari
aspek seni siswa pun dapat menggambar bentuk bangun datar.
Selain itu, ketika menyusun media menara hanoi siswa dilatih untuk
bekerjasama untuk menyusun media menara hanoi tersebut dan
dari aspek sikap dapat melatih kesabaran siswa ketika menunggu
giliran ketika menggunakan media menara hanoi. Hasil penelitian
ini, dapat memberikan informasi bahwa salah satu cara
meningkatkan hasil belajar siswa dalam materi bangun datar adalah
dengan penerapan media menara hanoi dan origami.
C. Saran
Berdasarkan hasil penelitian yang sudah dilakukan, maka
saran yang dapat dikemukakan adalah sebagai berikut :
1. Untuk meningkatkan hasil belajar matematika materi bangun
datar guru sebaiknya mempersiapkan media menara hanoi yang
di modifikasi dan origami. Untuk itu diharapkan guru dapat
menerapkan strategi belajar berkelompok tipe problem solving,
dimana siswa dapat menyelesaikan masalah mengenai materi
bangun datar dengan menggunakan media menara hanoi yang
dimodifikasi. Lebih lanjut, siswa dapat menggunakan media
menara hanoi dan origami, sehingga siswa merasa adil dan ikut
terlibat langsung dalam kegiatan pembelajaran.
2. Selanjutnya diharapkan tulisan ini dapat menjadi dasar dan
masukan dalam mengembakan penelitian-penelitian selanjutnya,
71
seperti menerapkan media pembelajaran menara hanoi yang di
modifikasi dan origami untuk materi sudut, menghitung keliling
dan luas, dan lain-lain yang dapat meningkatakan hasil belajar
matematika
72
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi dkk.2008. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara
Bahri,Syaiful Djamrah dan Aswan Zain.2013. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta
Bakti, Demmy Dharma. Game Edukasi Menara Hanoi Sebagai Salah Satu Alternatif Pembelajaran Logika Matematika di SMK. 2017. Jurnal Teknologi Pendidikan dan Pembelajaran, Volume 2 (1): 255-265 (https://journal.institutpendidikan.ac.id/index.php/tekp/article/viewFile/115/140 di akses 3 Agustus 2018)
Daryanto.2010. Media Pembelajaran. Bandung: Satu Nusa
Djaali. 2008. Pengukuran dalam Bidang Pendidikan. Jakarta : Gramedia
Widiasarana Indonesia
Djamarah, Syaiful Bahri.2013. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta :Rineka Cipta
Hapsari, Iriani Indri.2016.Psikologi Perkembangan Anak.Jakarta:Indeks
Harahap, Erwin dkk.2008.Metode Interaktif Pada Permasalahan Menara Hanoi. Vol 6 No.1 19-2 ( http://digilib.unimed.ac.id/960/2/FullText.pdf, diakses 11 januari 2018 )
Imania, Khairani. 2017. Analisis Origami dalam Interaksi Sosial Masyarakat. Vol 3 No.1 (48-55) (https://s3.amazonaws.com/academia.edu.documents/31603926/STISI_TELKOM_KHAIRANI_LARASATI_IMANIA_Analisis_Origami.pdf?AWSAccessKeyId=AKIAIWOWYYGZ2Y53UL3A&Expires=1533381968&Signature=HBBqZqtA81Q5PbCOylEbbfV2u4Y%3D&response-content-disposition=inline%3B%20filename%3DAnalisis_Origami_dalam_Interaksi_Sosial.pdf, diakses 6 Agustus 2018)
Kesowo, Sugeng dan Tatik Farida.2008. Buku Pintar Matematika untuk SD. Solo: Cv Beringin 55
Kunandar. 2011. Langkah Mudah Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Rajawali Pers
Kurniawan, Deni.2014. Pembelajaran Terpadu Tematik. Bandung: CV Alfabeta
73
Kusumaningrum, Aprilia Dyah.2012. Efektifitas Penggunaan Kertas Lipat (Origami) Dalam Meningkatkan Kreativitas Pada Anak.Vo.1 no.3 1-15 (http://download.portalgaruda.org/article.php?article=123291&val=5545 di Akses 6 Agustus 2018)
Munandi, Yudhi. 2013. Media Pembalajaran. Jakarta: Gp Press Group
Nurihsan, Achmad Juntika dan Mubiar Agustin. 2013. Dinamika Perkembangan Anak dan Remaja. Bandung: Refika Aditama
Sadiman, S Arief et al. 2010. Media Pendidikan. Jakarta: Raja Grafindo Persada
Salahudin, Anas. 2015. Penelitian Tindakan Kelas. Bandung:CV Pustaka Setia
Sanjaya, Wina. 2009. Penelitian Tindakan Kelas.Jakarta: Prenada Media Group
Sardiman, 2014. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar.Jakarta:Raja Grafindo Perada
Sholikah, Zumrotus. 2016. Pemanfaatan Media Bangun Datar Berwarna Pada Materi Ajar Luas Bangun Datar. Jurnal Praktek Penelitian Tindakan Kelas. Vol.6 (2): 47-52 (http://file.upi.edu/Direktori/DualL-ModesModel_Pembalajaran_Matematika/Hakikat_Mtematika .pdf, diakses 3 Agustus 2018)
Siregar Eveline dan Hartini Nara. 2010. Teori Belajar dan Pembelajaran. Bogor: Ghalia Indonesia
Slameto. 2013. Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhi. Jakarta: Rineka Cipta
Suandito, Billy. 2017. Bukti Informal Dalam Pembelajaran Matematika. Jurnal Pendidikan Matematika. Vol.8 (1): 13-23 (http://digilib.uinsby.ac.id/849/5/Bab%202.pdf di akses 3 Agustus 2018)
Sudijono, Anas.2017. Pengantar Statistik Pendidikan. Jakarta :Raja
Grafindo Persada
Sugiyono. 2014.Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R & D.Bandung : Alfabeta
Suprijono, Sanjaya.2008.Cooperative Learning Teori dan Aplikasi Paikem. Yogyakarta: Pustaka Belajar
74
Tampubolon, Saur.2014. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Erlangga
Tri dayat dkk. 2009. Buku Matematika Sekolah Dasar. Jakarta : Cv Bimatara Alugoda Sejahtera
Prabawati, Ari. 2012. Buku Panduan Guru Profesional Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Jogjakarta: ANDI OFFSET
Prasetyono, Dwi Sunar dkk.2009.Cerdas Matematika. Jogjakarta:Power Books (ihdina)
Yusuf, Syamasu. 2007. Psikologi Perkembangan Anak & Remaja. Bandung: Remaja Rosdakarya
75
LAMPIRAN-LAMPIRAN
Lampiran 1
Pedoman tes Upaya Peningkatan Hasil Belajar Matematika Materi
Bangun Datar Melalui Media Menara Hanoi dan Origami
Nama Anak :
Hari/Tanggal :
Pengamat :
Penilaian Hasil Belajar Materi Bangun Datar
No. Indikator Yang Diamati Kriteria dan Skor
T S R
3 2 1
1. Mengukur besar sudut persegi
2. Menggambar bentuk persegi
3. m Menghitung keliling dan luas persegi
4. Mengukur besar sudut persegi panjang
5. Menggambar bentuk persegi panjang
6. Menghitung keliling dan luas persegi panjang
7. m Mengukur besar sudut segitiga
8. Menggambar bentuk segitiga
9. Menghitung keliling dan luas segitiga
76
Keterangan :
T = Tinggi (skor 3), jika siswa dapat menjawab soal tes dengan rentang
nilai antara 80-100
S = Sedang (skor 2), jika siswa dapat menjawab soal tes dengan rentang
nilai antara 70-79
R = Rendah (skor 1), jika siswa dapat menjawab soal dengan rantang
nilai antara < 69
77
LAMPIRAN – LAMPIRAN
Lampiran 2
Lembar Tes Pra Siklus
Hasil Belajar Materi Bangun Datar 3C SDN Karang Satria 02
No Instrumen Skor Kriteria Penilain Nama Siswa
ABP
ABM
AFS
AMA
AP
CAP
DFF
FAR
FTR
GHP
KDP
MR
MDZA
MDI
MF
MFA
1. Mengukur besar sudut persegi
3 Jika siswa dapat menjawab 3 soal tes mengukur besar sudut persegi dengan benar
2 Jika siswa dapat menjawab 2 soal tes mengukur besar sudut persegi dengan benar
1 Jika siswa dapat menjawab 1 soal tes mengukur sudut persegi dengan benar
2. Menggambar bentuk persegi
3 Jika siswa dapat menggambar 3 bentuk persegi dengan benar
2 Jika siswa dapat menggambar 2 bentuk persegi dengan benar
1 Jika siswa dapat menggambar 1 bentuk persegi dengan benar
3. Menghitung keliling dan
3 Jika siswa dapat menjawab 3 soal
78
luas persegi menghitung keliling dan luas persegi dengan benar
2 Jika siswa dapat menjawab 2 soal menghitung keliling dan luas persegi dengan benar
1 Jika siswa dapat menjawab 1 soal menghitung keliling dan luas persegi dengan benar
4. Mengukur besar sudut persegi panjang
3 Jika siswa dapat menjawab 3 soal mengukur besar sudut persegi panjang dengan benar
2 Jika siswa dapat menjawab 2 soal mengukur besar sudut persegi panjang dengan benar
1 Jika siswa dapat menjawab 1 soal mengukur besar sudut persegi panjang dengan benar
5. Menggambar bentuk persegi panjang
3 Jika siswa dapat menggambar 3 bentuk persegi panjang dengan benar
2 Jika siswa dapat menggambar 2 bentuk persegi panjang dengan benar
1 Jika siswa dapat menggambar bentuk 1 persegi panjang dengan benar
6. Menghitung keliling dan luas persegi panjang
3 Jika siswa dapat menjawab 3 soal menghitung keliling dan luas persegi panjang dengan benar
2 Jika siswa dapat menjawab 2 soal menghitung keliling
79
dan luas persegi panjang dengan benar
1 Jika siswa dapat menjawab 1 soal menghitung keliling dan luas persegi panjang dengan benar
7. Menghitung besar sudut segitiga
3 Jika siswa dapat mengukur 3 sudut segitiga dengan benar
2 Jika siswa dapat mengukur 2 sudut segitiga dengan benar
1 Jika siswa dapat mengukur 1 sudut segitiga dengan benar
8. Menggambar bentuk segitiga
3 Jika siswa dapat menggambar 3 bentuk segitiga dengan benar
2 Jika siswa dapat menggambar 2 bentuk segitiga dengan benar
1 Jika siswa dapat menggambar 1 bentuk segitiga dengan benar
9. Menghitung keliling dan luas segitiga
3 Jika siswa dapat menjawab 3 soal menghitung keliling dan luas segitiga
2 Jika siswa dapat menjawab 2 soal menghitung keliling dan luas segitiga
1 Jika siswa dapat menjawab 1 soal menghitung keliling dan luas segitiga
80
LAMPIRAN – LAMPIRAN
Lampiran 3
Lembar Tes Siklus 1-2
Hasil Belajar Materi Bangun Datar 3C SDN Karang Satria 02
Tanggal :
No. Instrumen Skor Kriteria Penilain
Nama Siswa
ABP
ABM
AFS
AMA
AP
CAP
DFF
FAR
FTR
GHP
KDP
MR
MDZA
MDI
MF
MFA
1. Mengukur besar sudut persegi
3 Jika siswa dapat menjawab 3 soal tes mengukur besar sudut persegi dengan benar
2 Jika siswa dapat menjawab 2 soal tes mengukur besar sudut persegi dengan benar
1 Jika siswa dapat menjawab 1 soal tes mengukur sudut persegi dengan benar
2. Menggambar bentuk persegi
3 Jika siswa dapat menggambar 3 bentuk persegi dengan
81
benar
2 Jika siswa dapat menggambar 2 bentuk persegi dengan benar
1 Jika siswa dapat menggambar 1 bentuk persegi dengan benar
3. Menghitung keliling dan luas persegi
3 Jika siswa dapat menjawab 3 soal menghitung keliling dan luas persegi dengan benar
2 Jika siswa dapat menjawab 2 soal menghitung keliling dan luas persegi dengan benar
1 Jika siswa dapat menjawab 1 soal menghitung keliling dan luas persegi dengan benar
4. Mengukur besar sudut persegi panjang
3 Jika siswa dapat menjawab 3 soal mengukur besar sudut persegi panjang dengan benar
2 Jika siswa dapat menjawab 2 soal mengukur besar sudut persegi panjang dengan benar
1 Jika siswa dapat menjawab 1
82
soal mengukur besar sudut persegi panjang dengan benar
5. Menggambar bentuk persegi panjang
3 Jika siswa dapat menggambar 3 bentuk persegi panjang dengan benar
2 Jika siswa dapat menggambar 2 bentuk persegi panjang dengan benar
1 Jika siswa dapat menggambar bentuk 1 persegi panjang dengan benar
6. Menghitung keliling dan luas persegi panjang
3 Jika siswa dapat menjawab 3 soal menghitung keliling dan luas persegi panjang dengan benar
2 Jika siswa dapat menjawab 2 soal menghitung keliling dan luas persegi panjang dengan benar
1 Jika siswa dapat menjawab 1 soal menghitung keliling dan luas persegi panjang dengan benar
7. Menghitung besar sudut segitiga
3 Jika siswa dapat mengukur 3 sudut segitiga
83
dengan benar
2 Jika siswa dapat mengukur 2 sudut segitiga dengan benar
1 Jika siswa dapat mengukur 1 sudut segitiga dengan benar
8. Menggambar bentuk segitiga
3 Jika siswa dapat menggambar 3 bentuk segitiga dengan benar
2 Jika siswa dapat menggambar 2 bentuk segitiga dengan benar
1 Jika siswa dapat menggambar 1 bentuk segitiga dengan benar
9. Menghitung keliling dan luas segitiga
3 Jika siswa dapat menjawab 3 soal menghitung keliling dan luas segitiga
2 Jika siswa dapat menjawab 2 soal menghitung keliling dan luas segitiga
1 Jika siswa dapat menjawab 1 soal menghitung keliling dan luas segitiga
84
Lampiran 4
GAMBAR 3.1 PRA SIKLUS
Siswa sedang mengerjakan soal tes materi bangun datar di awal
pembelajaran matematika sebelum diberikan perlakuan tindakan
85
86
GAMBAR SIKLUS I
Siswa secara berkelompok menyusun menara hanoi, kemudian siswa mengerjakan soal tes yang sudah disediakan
87
GAMBAR SIKLUS II
Siswa sedang mengukur dan kemudian menggunting lalu menempel
kertas origami sesuai dengan lembar tes
88
Lampiran 5
Daftar Hadir Siswa
89
Lampiran 6
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
( RPP )
SIKLUS I
Sekolah : SDN 02 KARANG SATRIA
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas/ Semester : III / 2
Alokasi waktu : 2 x 35 menit
A. Standar Kompetensi
4. Memahami unsur dan sifat-sifat bangun datar sederhana
B. Kompetensi Dasar
4.1 Mengidentikasi berbagai jenis dan besar sudut
C. Indikator
✓ Mengukur panjang persegi
✓ Menggambar bentuk persegi
D. Tujuan Pembelajaran
1. Siswa dapat mengukur panjang persegi
2. Siswa dapat menggambar bentuk persegi
E. Karakteristik siswa yang diharapkan
1. Teliti
90
2. Jujur
3. Peduli
4. Displin
5. Tanggung jawab
F. Materi Pokok
Sifat-sifat persegi ada dua yaitu
a. mempunyai 4 sisi yang sama panjang dan mempunyai
Misalkan panjang EF = Panjang FG = Panjang GH =
Panjang HE
E F
H G
b. Mempunyai 4 sudut siku-siku
Sudut FEH = sudut = EHG = sudut = HGF = sudut GFE =
sudut siku-siku
G. Langkah Pembelajaran
1. Kegiatan awal
✓ Salam
✓ Absensi
✓ Guru dan siswa melakukan ice breaking untuk
menumbuhkan motivasi belajar siswa
✓ Guru menjelaskan materi yang akan dipelajari hari ini
91
✓ Guru menjelaskan tujuan belajar yang akan dicapai dan
langkah kegiatan belajar yang dilakukan siswa
2. Kegiatan Inti
✓ Siswa diberi penjelasan singkat tentang materi yang
akan dipelajari pada hari itu tentang bangun datar
✓ Guru menunjukkan media menara hanoi yang
merupakan beberapa bentuk bangun datar
✓ Guru menanyakan apa saja yang ada dilingkungan
sekitar yang memiliki bentuk bangun datar
✓ Beberapa siswa maju kedepan sesuai kelompok untuk
menyusun bentuk menara hanoi dari yang terbentuk
terbesar sampai terkecil
✓ Kemudian guru menjelaskan sudut dan setiap jenis
jenis dari bangun datar tersebut
✓ Kemudian guru memberikan lembar kerja berupa
gambar dari setiap bentuk bangun datar dari setiap
bangun datar harus diukur
✓ siswa mengerjakan tugas sesuai petunjuk guru
✓ Guru berkeliling membantu siswa yang mengalami
kesulitan dalam mengerjakan soal
✓ Siswa bersama guru menyimpulkan materi
92
3. Penutup
✓ Guru bersama siswa membuat kesimpulan hasil
belajar
✓ Guru memberikan penguatan kepada siswa atas
kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan
✓ Guru mengadakan refleksi tentang hasil belajar yaitu
menanyakan kesan dan pesan dari siswa sebagai
upaya perbaikan proses pembelajaran berikutnya
✓ Guru meminta siswa untuk memimpin berdoa
✓ Ucapan salam
H. Pendekatan dan Metode Pembalajaran
1. Pendekatan Discovery
2. Demonstrasi
3. Tanya jawab
4. Penugasan
I. Media dan Sumber Belajar
Media : Media Menara hanoi
Sumber Belajar :Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
(KTSP) Mata Pelajaran Matematika
untuk Kelas III Semester II
J. PENILAIAN
1. Teknik Penilaian : Tugas individu
2. Bentuk instrumen : Penilain tertulis
93
3. Instrumen/soal : Terlampir
Bekasi, 05
Februari 2018
Guru Kelas III/ Kolaborator Peneliti
Iien Nurul Khoiriyah, S.Pd.i Evani Sri
Juliawati
NIP : NIM :
2014820217
Mengetahui,
Kepala Sekolah
Misan, S.Pd
NIP : 196604171992031008
94
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
( RPP )
Sekolah : SDN 02 KARANG SATRIA
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas/ Semester : III / 2
Alokasi waktu : 2 x 35 menit
A. Standar Kompetensi
4. Memahami unsur dan sifat-sifat bangun datar sederhana
B. Kompetensi Dasar
4.2 Mengidentikasi berbagai jenis dan besar sudut
C. Indikator
✓ Menghitung keliling dan luas persegi
✓ Mengukur panjang persegi panjang
D. Tujuan Pembelajaran
3. Siswa dapat menghitung keliling dan luas persegi
4. Siswa dapat mengukur panjang persegi panjang
E. Karakteristik siswa yang diharapkan
6. Teliti
7. Jujur
8. Peduli
95
9. Displin
10. Tanggung jawab
F. Materi Pokok
Menghitung keliling dan luas persegi
Persegi adalah bangun datar yang keempat sisinya sama panjang,
sehingga panjang sisi AB = BC = CD = DA = s
Rumus keliling persegi ABCD dapat dihitung dengan rumus :
K = AB + BC + CD + DA
= s+s+s+s
= 4 x s
Luas
Luas bangun datar adalah luas daerah yang dibatasi oleh sisi yang
membentuk bangun datar tersebut.
Rumus luas persegi = sisi x sisi
G. Langkah Pembelajaran
4. Kegiatan awal
✓ Salam
✓ Absensi
✓ Guru dan siswa melakukan ice breaking untuk
menumbuhkan motivasi belajar siswa
✓ Guru menjelaskan materi yang akan dipelajari hari ini
96
✓ Guru menjelaskan tujuan belajar yang akan dicapai dan
langkah kegiatan belajar yang dilakukan siswa
5. Kegiatan Inti
✓ Siswa diberi penjelasan singkat tentang materi yang akan
dipelajari pada hari itu masih tentang bangun datar namun
siswa ditugaskan untuk menggunakan buku berpetak
✓ Guru memberikan contoh menggambar dengan
menggunakan buku berpetak
✓ Kemudian guru memberikan lembar kerja berupa gambar
dari setiap bentuk bangun datar dari setiap bangun datar
harus diukur
✓ Siswa mengerjakan tugas sesuai petunjuk guru
✓ Guru berkeliling membantu siswa yang mengalami
kesulitan dalam mengerjakan soal
✓ Siswa bersama guru menyimpulkan materI
6. Penutup
✓ Guru bersama siswa membuat kesimpulan hasil belajar
✓ Guru memberikan penguatan kepada siswa atas kegiatan
pembelajaran yang telah dilakukan
✓ Guru mengadakan refleksi tentang hasil belajar yaitu
menanyakan kesan dan pesan dari siswa sebagai upaya
perbaikan proses pembelajaran berikutnya
97
✓ Guru meminta siswa untuk memimpin berdoa
✓ Ucapan salam
H. Pendekatan dan Metode Pembalajaran
1. Pendekatan Discovery
2. Demonstrasi
3. Tanya jawab
4. Penugasan
I. Media dan Sumber Belajar
Media : Media Menara hanoi
Sumber Belajar :Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
(KTSP) Mata Pelajaran Matematika
untuk Kelas III Semester II
J. PENILAIAN
4. Teknik Penilaian : Tugas individu
5. Bentuk instrumen : Penilain tertulis
6. Instrumen/soal : Terlampir
98
Bekasi, 06 Februari 2018
Guru Kelas III/ Kolaborator Peneliti
Iien Nurul Khoiriyah, S. Pd.i Evani Sri Juliawati
NIP : NIM 2014820217
Mengetahui,
Kepala Sekolah
Misan, S.Pd
NIP : 196604171992031008
99
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
( RPP )
Sekolah : SDN 02 KARANG SATRIA
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas/ Semester : III / 2
Alokasi waktu : 2 x 35 menit
A. Standar Kompetensi
4. Memahami unsur dan sifat-sifat bangun datar sederhana
B. Kompetensi Dasar
4.3 Mengidentikasi berbagai jenis dan besar sudut
C. Indikator
✓ Menggambar bentuk persegi panjang
✓ Menghitung keliling dan luas persegi
D. Tujuan Pembelajaran
5. Siswa dapat menggambar bentuk persegi panjang
6. Siswa dapat menghitung keliling dan luas persegi panjang
E. Karakteristik siswa yang diharapkan
11. Teliti
12. Jujur
13. Peduli
14. Displin
100
15. Tanggung jawab
F. Materi Pokok
Menghitung keliling dan luas persegi panjang
Persegi panjang adalah bangun datar yang memiliki dua panjang
sisi yang sama panjang
a. Sisi yang panjang merupakan panjang (p)
b. Sisi yang pendek merupakan lebar (l)
Maka rumus keliling persegi panjang adalah :
K = p + l + p + l
= 2p + 2l
= 2 x ( p+l)
Luas persegi panjang
Luas sebuah persegi panjang dapat dihitung dengan cara
seperti menghitung luas persegi yaitu :
a. Sisi tegak disebut lebar, ada 2 petak satuan
b. Sisi mendatar disebut panjang, ada 4 petak satuan
c. Maka luas persegi panjang didapat
Luas = sisi mendatar x sisi tegak
= panjang x lebar
G. Langkah Pembelajaran
7. Kegiatan awal
✓ Salam
101
✓ Absensi
✓ Guru dan siswa melakukan ice breaking untuk
menumbuhkan motivasi belajar siswa
✓ Guru menjelaskan materi yang akan dipelajari hari ini
✓ Guru menjelaskan tujuan belajar yang akan dicapai dan
langkah kegiatan belajar yang dilakukan siswa
8. Kegiatan Inti
✓ Guru menjelaskan cara menggambar bentuk persegi
panjang dengan menggunkan kertas berpetak
✓ Kemudian guru cara menghitung rumus dan keliling
persegi panjang dengan saksama
✓ Setelah mendengarkan penjelasn guru, siswa
dipeintahkan untuk menyusun menara hanoi yang
berbentuk persegi panjang yang disusun dari bentuk
terbesar sampai terkecil
✓ Guru dan siswa melakukan tanya jawab mengenai materi
yang sedang dipelajari
✓ Kemudian guru memberikan lembar kerja yang harus
dikerjakan secara individu
✓ Siswa mengerjakan tugas sesuai petunjuk guru
✓ Guru berkeliling membantu siswa yang mengalami
kesulitan dalam mengerjakan soal
✓ Siswa bersama guru menyimpulkan materi
102
9. Penutup
✓ Guru bersama siswa membuat kesimpulan hasil belajar
✓ Guru memberikan penguatan kepada siswa atas kegiatan
pembelajaran yang telah dilakukan
✓ Guru mengadakan refleksi tentang hasil belajar yaitu
menanyakan kesan dan pesan dari siswa sebagai upaya
perbaikan proses pembelajaran berikutnya
✓ Guru meminta siswa untuk memimpin berdoa
✓ Ucapan salam
H. Pendekatan dan Metode Pembalajaran
1. Pendekatan Discovery
2. Demonstrasi
3. Tanya jawab
4. Penugasan
I. Media dan Sumber Belajar
Media : Media Menara hanoi
Sumber Belajar :Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
(KTSP) Mata Pelajaran Matematika
untuk Kelas III Semester II
J. PENILAIAN
7. Teknik Penilaian : Tugas individu
8. Bentuk instrumen : Penilain tertulis
103
9. Instrumen/soal : Terlampir
Bekasi, 06 Februari 2018
Guru Kelas III/ Kolaborator Peneliti
Iien Nurul Khoiriyah, S. Pd.i Evani Sri Juliawati
NIP : NIM 2014820217
Mengetahui,
Kepala Sekolah
Misan, S.Pd
NIP : 196604171992031008
104
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
( RPP )
Sekolah : SDN 02 KARANG SATRIA
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas/ Semester : III / 2
Alokasi waktu : 2 x 35 menit
A. Standar Kompetensi
4. Memahami unsur dan sifat-sifat bangun datar sederhana
B. Kompetensi Dasar
4.4 Mengidentikasi berbagai jenis dan besar sudut
C. Indikator
✓ Mengukur panjang segitiga
✓ Menggambar bentuk segitiga
✓ Menghitung keliling dan luas segitiga
D. Tujuan Pembelajaran
7. Siswa dapat mengukur besar segitiga
105
8. Siswa dapat menggambar bentuk segitiga
9. Siswa dapat menghitung keliling dan luas segitiga
E. Karakteristik siswa yang diharapkan
16. Teliti
17. Jujur
18. Peduli
19. Displin
20. Tanggung jawab
F. Materi Pokok
Segitiga memiliki 3 sisi dan 3 sudut. Ada beberapa macam segitiga
antara lain segitiga sama sisi, segitiga sama kaki, dan segitiga siku-
siku.
1. Sifat-sifat segitiga sama sisi yaitu mempunyai 3 sisi yang
sama panjang dan mempunyai 3 sudut yang sama besar
2. Sifat-sifat segitiga sama kaki yaitu mempunyai 2 sisi yang
sama panjang dan mempunyai 2 sudut yang sama besar
3. Sifat-sifat segitiga siku-siku yaitu mempunyai 1 sudut siku-
siku
Rumus keliling segitiga adalah sisi + sisi + sisi
Rumus luas segitiga adalah ½ x a x t
106
G. Langkah Pembelajaran
10. Kegiatan awal
✓ Salam
✓ Absensi
✓ Guru dan siswa melakukan ice breaking untuk
menumbuhkan motivasi belajar siswa
✓ Guru menjelaskan materi yang akan dipelajari hari ini
✓ Guru menjelaskan tujuan belajar yang akan dicapai dan
langkah kegiatan belajar yang dilakukan siswa
11. Kegiatan Inti
✓ Siswa diberi penjelasan singkat tentang materi yang akan
dipelajari pada hari itu masih tentang bangun datar namun
siswa ditugaskan untuk menggunakan buku berpetak
✓ Guru memberikan contoh menggambar dengan
menggunakan buku berpetak
✓ Kemudian guru memberikan lembar kerja berupa gambar
dari setiap bentuk bangun datar dari setiap bangun datar
harus diukur
✓ Siswa mengerjakan tugas sesuai petunjuk guru
✓ Guru berkeliling membantu siswa yang mengalami
kesulitan dalam mengerjakan soal
✓ Siswa bersama guru menyimpulkan materi
107
12. Penutup
✓ Guru bersama siswa membuat kesimpulan hasil belajar
✓ Guru memberikan penguatan kepada siswa atas kegiatan
pembelajaran yang telah dilakukan
✓ Guru mengadakan refleksi tentang hasil belajar yaitu
menanyakan kesan dan pesan dari siswa sebagai upaya
perbaikan proses pembelajaran berikutnya
✓ Guru meminta siswa untuk memimpin berdoa
✓ Ucapan salam
H. Pendekatan dan Metode Pembalajaran
1. Pendekatan Discovery
2. Demonstrasi
3. Tanya jawab
4. Penugasan
I. Media dan Sumber Belajar
Media : Media Menara hanoi
Sumber Belajar :Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
(KTSP) Mata Pelajaran Matematika
untuk Kelas III Semester II
108
J. PENILAIAN
10. Teknik Penilaian : Tugas individu
11. Bentuk instrumen : Penilain tertulis
12. Instrumen/soal : Terlampir
Bekasi, 06 Februari 2018
Guru Kelas III/ Kolaborator Peneliti
Iien Nurul Khoiriyah, S. Pd.i Evani Sri Juliawati
NIP : NIM 2014820217
Mengetahui,
Kepala Sekolah
Misan, S.Pd
NIP : 196604171992031008
109
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
( RPP )
Sekolah : SDN 02 KARANG SATRIA
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas/ Semester : III / 2
Alokasi waktu : 2 x 35 menit
K. Standar Kompetensi
4. Memahami unsur dan sifat-sifat bangun datar sederhana
L. Kompetensi Dasar
4.5 Mengidentikasi berbagai jenis dan besar sudut
M. Indikator
✓ Mengukur panjang segitiga
✓ Menggambar bentuk segitiga
✓ Menghitung keliling dan luas segitiga
110
N. Tujuan Pembelajaran
10. Siswa dapat mengukur besar segitiga
11. Siswa dapat menggambar bentuk segitiga
12. Siswa dapat menghitung keliling dan luas segitiga
O. Karakteristik siswa yang diharapkan
21. Teliti
22. Jujur
23. Peduli
24. Displin
25. Tanggung jawab
P. Materi Pokok
Segitiga memiliki 3 sisi dan 3 sudut. Ada beberapa macam segitiga
antara lain segitiga sama sisi, segitiga sama kaki, dan segitiga siku-
siku.
4. Sifat-sifat segitiga sama sisi yaitu mempunyai 3 sisi yang
sama panjang dan mempunyai 3 sudut yang sama besar
5. Sifat-sifat segitiga sama kaki yaitu mempunyai 2 sisi yang
sama panjang dan mempunyai 2 sudut yang sama besar
6. Sifat-sifat segitiga siku-siku yaitu mempunyai 1 sudut siku-
siku
Rumus keliling segitiga adalah sisi + sisi + sisi
Rumus luas segitiga adalah ½ x a x t
111
Q. Langkah Pembelajaran
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
( RPP )
SIKLUS II
Sekolah : SDN 02 KARANG SATRIA
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas/ Semester : III / 2
Alokasi waktu : 2 x 35 menit
A. Standar Kompetensi
4. Memahami unsur dan sifat-sifat bangun datar sederhana
B. Kompetensi Dasar
4.6 Mengidentikasi berbagai jenis dan besar sudut
C. Indikator
✓ Mengukur besar panjang persegi
✓ Menggambar bentuk persegi
112
D. Tujuan Pembelajaran
13. Siswa dapat mengukur besar panjang persegi
14. Siswa dapat menggambar bentuk persegi
E. Karakteristik siswa yang diharapkan
26. Teliti
27. Jujur
28. Peduli
29. Displin
30. Tanggung jawab
F. Materi Pokok
Sifat-sifat persegi ada dua yaitu
a. mempunyai 4 sisi yang sama panjang dan mempunyai
Misalkan panjang EF = Panjang FG = Panjang GH =
Panjang HE
E F
H G
b. Mempunyai 4 sudut siku-siku
Sudut FEH = sudut = EHG = sudut = HGF = sudut GFE =
sudut siku-siku
113
G. Langkah Pembelajaran
13. Kegiatan awal
✓ Salam
✓ Absensi
✓ Guru dan siswa melakukan ice breaking untuk
menumbuhkan motivasi belajar siswa
✓ Guru menjelaskan materi yang akan dipelajari hari ini
✓ Guru menjelaskan tujuan belajar yang akan dicapai dan
langkah kegiatan belajar yang dilakukan siswa
14. Kegiatan Inti
✓ Guru mengulas kembali materi yang sudah dipelajari pada
minggu sebelumnya
✓ Guru mengingtkan kembali mengenai materi yang sudah
dipelajari dan menanyakan bagi yang belum paham
✓ Guru dan siswa melakukan tanya jawab mengenai materi
yang sedang dipelajari
✓ Kemudian guru memberikan lembar kerja yang harus
dikerjakan secara individu
✓ Lembar kerjas tersebut berupa perintah menggambar
bentuk persegi dengan menggunakan kertas origami
✓ Setelah digambar dan diukur sesuai perintah lalu digunting
✓ Kemudian disusun dari bentuk yang paling besar ke bentuk
yang kecil
✓ Siswa mengerjakan tugas sesuai petunjuk guru
✓ Guru berkeliling membantu siswa yang mengalami
kesulitan dalam mengerjakan soal
114
✓ Siswa bersama guru menyimpulkan materi
15. Penutup
✓ Guru bersama siswa membuat kesimpulan hasil
belajar
✓ Guru memberikan penguatan kepada siswa atas
kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan
✓ Guru mengadakan refleksi tentang hasil belajar yaitu
menanyakan kesan dan pesan dari siswa sebagai
upaya perbaikan proses pembelajaran berikutnya
✓ Guru meminta siswa untuk memimpin berdoa
✓ Ucapan salam
H. Pendekatan dan Metode Pembalajaran
1. Pendekatan Discovery
2. Demonstrasi
3. Tanya jawab
4. Penugasan
I. Media dan Sumber Belajar
Media : Media menara hanoi dan origami
115
Sumber Belajar :Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
(KTSP) Mata Pelajaran Matematika
untuk Kelas III Semester II
J. PENILAIAN
13. Teknik Penilaian : Tugas individu
14. Bentuk instrumen : Penilain tertulis
15. Instrumen/soal : Terlampir
116
Bekasi, 06 Februari 2018
Guru Kelas III/ Kolaborator Peneliti
Iien Nurul Khoiriyah, S. Pd.i Evani Sri Juliawati
NIP : NIM 2014820217
Mengetahui,
Kepala Sekolah
Misan, S.Pd
NIP : 196604171992031008
117
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
( RPP )
Sekolah : SDN 02 KARANG SATRIA
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas/ Semester : III / 2
Alokasi waktu : 2 x 35 menit
R. Standar Kompetensi
4. Memahami unsur dan sifat-sifat bangun datar sederhana
S. Kompetensi Dasar
4.7 Mengidentikasi berbagai jenis dan besar sudut
T. Indikator
✓ Mengukur panjang segitiga
✓ Menggambar bentuk segitiga
✓ Menghitung keliling dan luas segitiga
U. Tujuan Pembelajaran
15. Siswa dapat mengukur besar segitiga
16. Siswa dapat menggambar bentuk segitiga
118
17. Siswa dapat menghitung keliling dan luas segitiga
V. Karakteristik siswa yang diharapkan
31. Teliti
32. Jujur
33. Peduli
34. Displin
35. Tanggung jawab
W. Materi Pokok
Segitiga memiliki 3 sisi dan 3 sudut. Ada beberapa macam segitiga
antara lain segitiga sama sisi, segitiga sama kaki, dan segitiga siku-
siku.
7. Sifat-sifat segitiga sama sisi yaitu mempunyai 3 sisi yang
sama panjang dan mempunyai 3 sudut yang sama besar
8. Sifat-sifat segitiga sama kaki yaitu mempunyai 2 sisi yang
sama panjang dan mempunyai 2 sudut yang sama besar
9. Sifat-sifat segitiga siku-siku yaitu mempunyai 1 sudut siku-
siku
Rumus keliling segitiga adalah sisi + sisi + sisi
Rumus luas segitiga adalah ½ x a x t
119
X. Langkah Pembelajaran
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
( RPP )
SIKLUS I
Sekolah : SDN 02 KARANG SATRIA
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas/ Semester : III / 2
Alokasi waktu : 2 x 35 menit
A. Standar Kompetensi
4. Memahami unsur dan sifat-sifat bangun datar sederhana
B. Kompetensi Dasar
4.8 Mengidentikasi berbagai jenis dan besar sudut
C. Indikator
✓ Mengukur besar sudut persegi
✓ Menggambar bentuk persegi
120
D. Tujuan Pembelajaran
18. Siswa dapat mengukur besar sudut persegi
19. Siswa dapat menggambar bentuk persegi
E. Karakteristik siswa yang diharapkan
36. Teliti
37. Jujur
38. Peduli
39. Displin
40. Tanggung jawab
F. Materi Pokok
Sifat-sifat persegi ada dua yaitu
a. mempunyai 4 sisi yang sama panjang dan mempunyai
Misalkan panjang EF = Panjang FG = Panjang GH =
Panjang HE
E F
H G
b. Mempunyai 4 sudut siku-siku
Sudut FEH = sudut = EHG = sudut = HGF = sudut GFE =
sudut siku-siku
121
G. Langkah Pembelajaran
16. Kegiatan awal
✓ Salam
✓ Absensi
✓ Guru dan siswa melakukan ice breaking untuk
menumbuhkan motivasi belajar siswa
✓ Guru menjelaskan materi yang akan dipelajari hari ini
✓ Guru menjelaskan tujuan belajar yang akan dicapai dan
langkah kegiatan belajar yang dilakukan siswa
17. Kegiatan Inti
✓ Guru mengulas kembali materi yang sudah dipelajari pada
minggu sebelumnya
✓ Guru mengingtkan kembali mengenai materi yang sudah
dipelajari dan menanyakan bagi yang belum paham
✓ Guru dan siswa melakukan tanya jawab mengenai materi
yang sedang dipelajari
✓ Kemudian guru memberikan lembar kerja yang harus
dikerjakan secara individu
✓ Lembar kerja tersebut berupa perintah untuk menggambar
dengan menggunakan media origami lalu digunting dan
ditempel pada kertas
✓ Siswa mengerjakan tugas sesuai petunjuk guru
122
✓ Guru berkeliling membantu siswa yang mengalami
kesulitan dalam mengerjakan soal
✓ Siswa bersama guru menyimpulkan materi
18. Penutup
✓ Guru bersama siswa membuat kesimpulan hasil
belajar
✓ Guru memberikan penguatan kepada siswa atas
kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan
✓ Guru mengadakan refleksi tentang hasil belajar yaitu
menanyakan kesan dan pesan dari siswa sebagai
upaya perbaikan proses pembelajaran berikutnya
✓ Guru meminta siswa untuk memimpin berdoa
✓ Ucapan salam
H. Pendekatan dan Metode Pembalajaran
1. Pendekatan Discovery
2. Demonstrasi
3. Tanya jawab
4. Penugasan
123
I. Media dan Sumber Belajar
Media : Media Menara hanoi
Sumber Belajar :Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
(KTSP) Mata Pelajaran Matematika
untuk Kelas III Semester II
J. PENILAIAN
16. Teknik Penilaian : Tugas individu
17. Bentuk instrumen : Penilain tertulis
18. Instrumen/soal : Terlampir
124
Bekasi, 12 Februari 2018
Guru Kelas III/ Kolaborator Peneliti
Iien Nurul Khoiriyah, S. Pd.i Evani Sri Juliawati
NIP : NIM 2014820217
Mengetahui,
Kepala Sekolah
Misan, S.Pd
NIP : 196604171992031008
125
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
( RPP )
Sekolah : SDN 02 KARANG SATRIA
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas/ Semester : III / 2
Alokasi waktu : 2 x 35 menit
Y. Standar Kompetensi
4. Memahami unsur dan sifat-sifat bangun datar sederhana
Z. Kompetensi Dasar
4.9 Mengidentikasi berbagai jenis dan besar sudut
AA. Indikator
✓ Mengukur panjang segitiga
✓ Menggambar bentuk segitiga
✓ Menghitung keliling dan luas segitiga
BB. Tujuan Pembelajaran
20. Siswa dapat mengukur besar segitiga
21. Siswa dapat menggambar bentuk segitiga
126
22. Siswa dapat menghitung keliling dan luas segitiga
CC. Karakteristik siswa yang diharapkan
41. Teliti
42. Jujur
43. Peduli
44. Displin
45. Tanggung jawab
DD. Materi Pokok
Segitiga memiliki 3 sisi dan 3 sudut. Ada beberapa macam segitiga
antara lain segitiga sama sisi, segitiga sama kaki, dan segitiga siku-
siku.
10. Sifat-sifat segitiga sama sisi yaitu mempunyai 3 sisi yang
sama panjang dan mempunyai 3 sudut yang sama besar
11. Sifat-sifat segitiga sama kaki yaitu mempunyai 2 sisi yang
sama panjang dan mempunyai 2 sudut yang sama besar
12. Sifat-sifat segitiga siku-siku yaitu mempunyai 1 sudut siku-
siku
Rumus keliling segitiga adalah sisi + sisi + sisi
Rumus luas segitiga adalah ½ x a x t
EE. Langkah Pembelajaran
127
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
( RPP )
Sekolah : SDN 02 KARANG SATRIA
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas/ Semester : III / 2
Alokasi waktu : 2 x 35 menit
A. Standar Kompetensi
4. Memahami unsur dan sifat-sifat bangun datar sederhana
B. Kompetensi Dasar
4.10 Mengidentikasi berbagai jenis dan besar sudut
C. Indikator
✓ Menghitung keliling dan luas persegi
✓ Mengukur panjang persegi panjang
D. Tujuan Pembelajaran
23. Siswa dapat menghitung keliling dan luas persegi
24. Siswa dapat mengukur panjang persegi panjang
128
E. Karakteristik siswa yang diharapkan
46. Teliti
47. Jujur
48. Peduli
49. Displin
50. Tanggung jawab
F. Materi Pokok
Menghitung keliling dan luas persegi
Persegi adalah bangun datar yang keempat sisinya sama panjang,
sehingga panjang sisi AB = BC = CD = DA = s
Rumus keliling persegi ABCD dapat dihitung dengan rumus :
K = AB + BC + CD + DA
= s+s+s+s
= 4 x s
Luas
Luas bangun datar adalah luas daerah yang dibatasi oleh sisi yang
membentuk bangun datar tersebut.
Rumus luas persegi = sisi x sisi
129
G. Langkah Pembelajaran
19. Kegiatan awal
✓ Salam
✓ Absensi
✓ Guru dan siswa melakukan ice breaking untuk
menumbuhkan motivasi belajar siswa
✓ Guru menjelaskan materi yang akan dipelajari hari ini
✓ Guru menjelaskan tujuan belajar yang akan dicapai dan
langkah kegiatan belajar yang dilakukan siswa
20. Kegiatan Inti
✓ Guru mengulas kembali materi yang sudah dipelajari pada
minggu sebelumnya
✓ Guru mengingtkan kembali mengenai materi yang sudah
dipelajari dan menanyakan bagi yang belum paham
✓ Guru dan siswa melakukan tanya jawab mengenai materi
yang sedang dipelajari
✓ Kemudian guru memberikan lembar kerja yang harus
dikerjakan secara individu
✓ Siswa mengerjakan tugas sesuai petunjuk guru
✓ Guru berkeliling membantu siswa yang mengalami kesulitan
dalam mengerjakan soal
✓ Siswa bersama guru menyimpulkan materi
130
21. Penutup
✓ Guru bersama siswa membuat kesimpulan hasil belajar
✓ Guru memberikan penguatan kepada siswa atas kegiatan
pembelajaran yang telah dilakukan
✓ Guru mengadakan refleksi tentang hasil belajar yaitu
menanyakan kesan dan pesan dari siswa sebagai upaya
perbaikan proses pembelajaran berikutnya
✓ Guru meminta siswa untuk memimpin berdoa
✓ Ucapan salam
H. Pendekatan dan Metode Pembalajaran
1. Pendekatan Discovery
2. Demonstrasi
3. Tanya jawab
4. Penugasan
I. Media dan Sumber Belajar
Media : Media Menara hanoi dan origami
Sumber Belajar :Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
(KTSP) Mata Pelajaran Matematika
untuk Kelas III Semester II
131
J. PENILAIAN
19. Teknik Penilaian : Tugas individu
20. Bentuk instrumen : Penilain tertulis
21. Instrumen/soal : Terlampir
Bekasi, 20 Februari 2018
Guru Kelas III/ Kolaborator Peneliti
Iien Nurul Khoiriyah, S. Pd.i Evani Sri Juliawati
NIP : NIM 2014820217
Mengetahui,
Kepala Sekolah
Misan, S.Pd
NIP : 196604171992031008
132
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
( RPP )
Sekolah : SDN 02 KARANG SATRIA
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas/ Semester : III / 2
Alokasi waktu : 2 x 35 menit
FF.Standar Kompetensi
4. Memahami unsur dan sifat-sifat bangun datar sederhana
GG. Kompetensi Dasar
4.11 Mengidentikasi berbagai jenis dan besar sudut
HH. Indikator
✓ Mengukur panjang segitiga
✓ Menggambar bentuk segitiga
✓ Menghitung keliling dan luas segitiga
II. Tujuan Pembelajaran
25. Siswa dapat mengukur besar segitiga
26. Siswa dapat menggambar bentuk segitiga
133
27. Siswa dapat menghitung keliling dan luas segitiga
JJ. Karakteristik siswa yang diharapkan
51. Teliti
52. Jujur
53. Peduli
54. Displin
55. Tanggung jawab
KK. Materi Pokok
Segitiga memiliki 3 sisi dan 3 sudut. Ada beberapa macam segitiga
antara lain segitiga sama sisi, segitiga sama kaki, dan segitiga siku-
siku.
13. Sifat-sifat segitiga sama sisi yaitu mempunyai 3 sisi yang
sama panjang dan mempunyai 3 sudut yang sama besar
14. Sifat-sifat segitiga sama kaki yaitu mempunyai 2 sisi yang
sama panjang dan mempunyai 2 sudut yang sama besar
15. Sifat-sifat segitiga siku-siku yaitu mempunyai 1 sudut siku-
siku
Rumus keliling segitiga adalah sisi + sisi + sisi
Rumus luas segitiga adalah ½ x a x t
LL. Langkah Pembelajaran
134
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
( RPP )
Sekolah : SDN 02 KARANG SATRIA
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas/ Semester : III / 2
Alokasi waktu : 2 x 35 menit
K. Standar Kompetensi
4. Memahami unsur dan sifat-sifat bangun datar sederhana
L. Kompetensi Dasar
4.12 Mengidentikasi berbagai jenis dan besar sudut
M. Indikator
✓ Mengukur panjang segitiga
✓ Menggambar bentuk segitiga
✓ Menghitung keliling dan luas segitiga
N. Tujuan Pembalajaran
28. Siswa dapat mengukur besar panjang segitiga
135
29. Siswa dapat menggambat bentuk segitiga
30. Siswa dapat menghitung keliling dan luas segitiga
O. Materi Pokok
Segitiga memiliki 3 sisi dan 3 sudut. Ada beberapa macam segitiga
antara lain segitiga sama sisi, segitiga sama kaki, dan segitiga siku-
siku.
16. Sifat-sifat segitiga sama sisi yaitu mempunyai 3 sisi yang
sama panjang dan mempunyai 3 sudut yang sama besar
17. Sifat-sifat segitiga sama kaki yaitu mempunyai 2 sisi yang
sama panjang dan mempunyai 2 sudut yang sama besar
18. Sifat-sifat segitiga siku-siku yaitu mempunyai 1 sudut siku-
siku
Rumus keliling segitiga adalah sisi + sisi + sisi
Rumus luas segitiga adalah ½ x a x t
P. Langkah Pembelajaran
22. Kegiatan awal
✓ Salam
✓ Absensi
✓ Guru dan siswa melakukan ice breaking untuk
menumbuhkan motivasi belajar siswa
✓ Guru menjelaskan materi yang akan dipelajari hari ini
136
✓ Guru menjelaskan tujuan belajar yang akan dicapai dan
langkah kegiatan belajar yang dilakukan siswa
23. Kegiatan Inti
✓ Guru mengulas kembali materi yang sudah dipelajari pada
minggu sebelumnya
✓ Guru mengingtkan kembali mengenai materi yang sudah
dipelajari dan menanyakan bagi yang belum paham
✓ Guru dan siswa melakukan tanya jawab mengenai materi
yang sedang dipelajari
✓ Kemudian guru memberikan lembar kerja yang harus
dikerjakan secara individu
✓ Lembar kerja tersebut berupa perintah untuk menggambar
dengan menggunakan media origami lalu digunting dan
ditempel pada kertas
✓ Siswa mengerjakan tugas sesuai petunjuk guru
✓ Guru berkeliling membantu siswa yang mengalami
kesulitan dalam mengerjakan soal
✓ Siswa bersama guru menyimpulkan materi
24. Penutup
✓ Guru bersama siswa membuat kesimpulan hasil belajar
137
✓ Guru memberikan penguatan kepada siswa atas kegiatan
pembelajaran yang telah dilakukan
✓ Guru mengadakan refleksi tentang hasil belajar yaitu
menanyakan kesan dan pesan dari siswa sebagai upaya
perbaikan proses pembelajaran berikutnya
✓ Guru meminta siswa untuk memimpin berdoa
Q. Pendekatan dan Metode Pembalajaran
1. Pendekatan Discovery
2. Demonstrasi
3. Tanya jawab
4. Penugasan
H . Media dan Sumber Pembelajaran
Media : Media Menara hanoi, kertas origami, lem dan
gunting
Sumber Belajar : Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
(KTSP) Mata Pelajaran Matematika untuk
Kelas III Semester II
I. Penilaian
22. Teknik Penilaian : Tugas individu
138
23. Bentuk instrumen : Penilain tertulis
24. Instrumen/soal : Terlampir
Bekasi, 27 Februari 2018
Guru Kelas III/ Kolaborator Peneliti
Iien Nurul Khoiriyah, S. Pd.i Evani Sri Juliawati
NIP : NIM 2014820217
Mengetahui,
Kepala Sekolah
Misan, S.Pd
NIP : 196604171992031008
139
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
( RPP )
Sekolah : SDN 02 KARANG SATRIA
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas/ Semester : III / 2
Alokasi waktu : 2 x 35 menit
MM. Standar Kompetensi
4. Memahami unsur dan sifat-sifat bangun datar sederhana
NN. Kompetensi Dasar
4.13 Mengidentikasi berbagai jenis dan besar sudut
OO. Indikator
✓ Mengukur panjang segitiga
✓ Menggambar bentuk segitiga
✓ Menghitung keliling dan luas segitiga
PP. Tujuan Pembelajaran
31. Siswa dapat mengukur besar segitiga
32. Siswa dapat menggambar bentuk segitiga
140
33. Siswa dapat menghitung keliling dan luas segitiga
QQ. Karakteristik siswa yang diharapkan
56. Teliti
57. Jujur
58. Peduli
59. Displin
60. Tanggung jawab
RR. Materi Pokok
Segitiga memiliki 3 sisi dan 3 sudut. Ada beberapa macam segitiga
antara lain segitiga sama sisi, segitiga sama kaki, dan segitiga siku-
siku.
19. Sifat-sifat segitiga sama sisi yaitu mempunyai 3 sisi yang
sama panjang dan mempunyai 3 sudut yang sama besar
20. Sifat-sifat segitiga sama kaki yaitu mempunyai 2 sisi yang
sama panjang dan mempunyai 2 sudut yang sama besar
21. Sifat-sifat segitiga siku-siku yaitu mempunyai 1 sudut siku-
siku
Rumus keliling segitiga adalah sisi + sisi + sisi
Rumus luas segitiga adalah ½ x a x t
SS. Langkah Pembelajaran
141
Lampiran 7
CATATAN LAPANGAN
Sebelum masuk kelas, peneliti bertemu dengan kolaborator untuk
mendiskusikan materi dan tindakan-tindakan yang akan diberikan pada
siswa, kemudian guru dan peneliti memasuki ruang kelas 3 C. Pada
pertemuan pertama, setelah siswa do’a bersama, guru mengajak siswa
untuk tepuk melakukan tepuk semangat dan tepuk salut dan menyiapakan
mereka sekaligus memperkenalkan peneliti kepada siswa kelas 3 serta
menyerahkan kepada peneliti untuk melakukan proses kegiatan
pembelajaran yang telah dirancang. peneliti menjelaskan terlebih dahulu
cara mengukur sudut serta cara menggambar bentuk persegi. Setelah itu,
peneliti memperlihatkan media menara hanoi yang terdiri dari berbagai
bentuk bangun datar yang dapat mempermudah siswa untuk mengukur
besar sudut persegi serta papan menara hanoi harus disusun berdasarkan
Nama / Tanggal : Senin/ 05 Februari 2018
Waktu : Pukul 13.00-14.30 WIB
Tempat : Ruang kelas 3C
Kegiatan : Pertemuan Pertama (Siklus I)
Materi : Mengukur besar sudut persegi dan
menggambar
bentuk persegi
142
kepingan dari ukuran dari yang terbesar sampai terkecil dan menjelaskan
aturan bermainnya. Peneliti membagi kelompok setiap kelompok terdiri
dari 5-6 orang untuk menyusun menara hanoi. Setiap siswa di minta
menyiapkan alat bantu untuk bermain yaitu berupa pensil dan buku
berpetak untuk menyelesaikan soal yaitu menggambar bentuk persegi
dengan waktu yang di tentukan yaitu 35 menit.
Refleksi :
Pemberian tindakan siklus I pada pertemuan pertama dapat
berjalan dengan sangat lancar dan sesuai dengan rencana, hal ini terlihat
dari antusias mereka saat menyusun menara hanoi
143
CATATAN LAPANGAN
Sebelum masuk kelas, peneliti bertemu dengan kolaborator
untuk mendiskusikan kembali materi dan tindakan-tindakan yang
akan diberikan kepada siswa, kemudian peneliti memasuki ruang
kelas 3C. Pada pertemuan kedua adalah mengenalkan konsep
dasar menghitung keliling dan luas persegi serta mengukur besar
sudut persegi panjang. Siswa mengawali kegiatan belajar dengan
do’a bersama yang dipimpin oleh ketua kelas, setelah itu peneliti
menanyakan kabar dan melakukan apersepsi dengan tepuk
semangat dan tepuk “ is the best “ Kemudian peneliti,
mengingatkan kembali materi mengukur besar sudut persegi dan
menggambar bentuk persegi dengan melakukan tanya jawab dan
menjelaskan menghitung keliling dan luas persegi serta mengukur
besar sudut persegi panjang. Setelah itu, peneliti menunjukan
media menara hanoi yang dapat digunakan untuk mengukur sudut
Nama / Tanggal : Selasa/ 06 Februari 2018
Waktu : Pukul 13.00-14.30 WIB
Tempat : Ruang kelas 3C
Kegiatan : Pertemuan Kedua (Siklus I)
Materi : Menghitung keliling dan luas persegi
dan mengukur besar sudut persegi
panjang
144
persegi panjang menjelaskan kembali cara dan aturan bermain
menara hanoi , kemudian setiap siswa diminta kembali untuk
menyiapkan pensil sebagai alat bantu untuk menyelesaikan soal
yang sudah disediakan dan diberikan waktu untuk mengerjakan
selama 35 menit.
Refleksi:
Pemberian tindakan siklus I pada pertemuan kedua dapat
berjalan dengan lancar dan sesuai dengan rencana begitupun
dengan siswa siswi masih tetap antusias ketika belajar
menggunkan media pembelajaran menara hanoi. Meskipun ada
beberapa siswa yang masih mengalami kesulitan dalam
menghitung keliling dan luas persegi.
145
CATATAN LAPANGAN
Pada pertemuan ini adalah menggambar bentuk persegi panjang
dan menghitung keliling dan luas persegi panjang. Siswa mengawali
kegiatan belajar dengan do’a bersama. Setelah itu, peneliti menanyakan
kabar dan melakukan apersepsi dengan tepuk semangat dan tepuk salut,
kemudian peneliti mengingatkan kembali materi menghitung keliling dan
luas persegi serta mengukur besar sudut persegi panjang dengan
melakukan tanya jawab. Kemudian peneliti menjelaskan cara
menggambar bentuk persegi panjang dengan menggunakan buku
berpetak serta menjelaskan konsep dasar menghitung keliling dan luas
persegi panjang . Kemudian peneliti menginstruksi, siswa menyiapkan
pensil serta buku berpetak, secara bersama siswa mengerjakan soal yang
sudah disediakan oleh peneliti dan diberi waktu untuk mengerjakan soal
selama 35 menit.
Nama / Tanggal : Senin/ 12 Februari 2018
Waktu : Pukul 13.00-14.30 WIB
Tempat : Ruang kelas 3C
Kegiatan : Pertemuan Ketiga (Siklus I)
Materi : Menggambar bentuk persegi panjang
dan menghitung keliling dan luas persegi
panjang
146
Refleksi :
Pemberian tindakan siklus I pada pertemuan ketiga dapat berjalan
dengan lancar dan sesuai dengan rencana begitupun dengan siswa siswi
masih tetap antusias ketika belajar menggunkan media pembelajaran
menara hanoi. Meskipun ada beberapa siswa yang masih mengalami
kesulitan dalam menghitung keliling dan luas persegi.
147
CATATAN LAPANGAN
Pada pertemuan ini adalah mengukur besar sudut segitiga,
menggambar bentuk segitiga dan menghitung keliling dan luas segitiga.
Siswa mengawali kegiatan belajar dengan do’a bersama. Setelah itu,
peneliti menanyakan kabar dan melakukan apersepsi dengan tepuk
semangat, tepuk “is the best” dan tepuk salut. Setelah itu, peneliti
menjelaskan cara mengukur besar sudut segitiga, menggambar bentuk
segitiga dan menghitung keliling dan luas segitiga. Kemudian secara
bersama siswa mengerjakan soal tes yang sudah disediakan oleh peneliti
dengan waktu yang di tentukan yaitu 35 menit
Nama / Tanggal : Selasa/ 13 Februari 2018
Waktu : Pukul 13.00-14.30 WIB
Tempat : Ruang kelas 3C
Kegiatan : Pertemuan Keempat (Siklus I)
Materi : Mengukur besar sudut segitiga,
menggambar bentuk segitiga dan
menghitung keliling dan luas segitiga
148
Refleksi :
Pemberian tindakan siklus I pada pertemuan ketiga dapat berjalan
dengan lancar dan sesuai dengan rencana begitupun dengan siswa siswi
masih tetap antusias ketika belajar menggunkan media pembelajaran
menara hanoi. Meskipun ada beberapa siswa yang masih mengalami
kesulitan dalam menghitung keliling dan luas segitiga.
149
CATATAN LAPANGAN
Pertemuan pertama ini membahas materi menggambar besar
sudut persegi dan mengukur besar sudut persegi, kemudian peneliti
menuliskan beberapa contoh soal dipapan tulis dan meminta beberapa
siswa untuk maju mengerjakan soal tersebut setalah itu melakukan
kofirmasi jawabanan yang diberikan siswa selain itu, peneliti
menggunakan media kertas origami untuk menggambar bentuk persegi
yang kemudian digunting dan setalah digunting kemudian disusun dari
ukuran yang paling besar sampai terkecil.
Refleksi : Semua siswa mengerjakan soal dengan senang
dan sangat antusias, sehingga pada pertemuan kali ini banyak yang dapat
menyelesaikan soal dengan benar .
Nama / Tanggal : Senin / 19 Februari 2018
Waktu : Pukul 13.00-14.30 WIB
Tempat : Ruang kelas 3C
Kegiatan : Pertemuan Pertama (Siklus II)
Materi : menggambar besar sudut persegi dan
mengukur besar sudut persegi
150
CATATAN LAPANGAN
Pada kedua di siklus II ini akan membahas menghitung
keliling dan luas persegi serta cara mengukur besar sudut persegi
panjang, Peneliti menanyakan kabar dan memberikan motivasi
kepada siswa melalui tepuk satu jari dan tepuk semangat,
kemudian melakukan kegiatan tanya jawab tentang materi kemarin,
dengan berbagai contoh menghitung keliling dan luas persegi serta
cara mengukur besar sudut persegi panjang , sebelum peneliti
memberikan soal pada siswa peneliti mengadakan permainan yaitu
permainan perkalian, siswa diminta untuk berhitung dan ketika
perkalian yang diminta oleh peneliti maka siswa harus mengatakan
“bom” misalkan peneliti meminta perkalian tiga maka setiap siswa
yang menyebutkan perkalian tiga diganti menjadi kata “bom”.
Nama / Tanggal : Selasa / 20 Februari 2018
Waktu : Pukul 13.00-14.30 WIB
Tempat : Ruang kelas 3C
Kegiatan : Pertemuan Kedua (Siklus II)
Materi : menghitung keliling dan luas persegi
serta cara mengukur besar sudut
persegi panjang
151
Setelah permainan selesai siswa diminta untuk mengerjakan
contoh soal yang diberikan dipapan tulis dan peneliti melakukan
konfirmasi jawaban siswa.
Refleksi :
Pada pertemuan ini sebagian siswa ada yang masih
mengalami kesulitan dalam mengerjakan soal menghitung keliling
dan luas persegi panjang.
152
CATATAN LAPANGAN
Pada pertemuan ketiga ini akan membahas materi
menggambar bentuk persegi panjang dan menghitung keliling serta
luas persegi panjang. Dipimpin oleh ketua kelas, siswa mengawali
kegiatan belajar dengan do’a bersama. Setelah itu peneliti
menanyakan kabar dan mengajak semua siswa untuk tepuk
semangat dan tepuk “is the best “. Untuk mengingatkan kembali,
peneliti melakukan tanya jawab tentang menghitung keliling dan
luas persegi panjang, setelah itu peneliti menerangkan kembali
menggambar bentuk persegi panjang menggunkan kertas origami
yang kemudian digunting lalu disusun berdasarkan ukuran dari
yang paling besar.
Nama / Tanggal : Senin / 26 Februari 2018
Waktu : Pukul 13.00-14.30 WIB
Tempat : Ruang kelas 3C
Kegiatan : Pertemuan Ketiga (Siklus II)
Materi : menggambar bentuk persegi panjang
dan menghitung keliling serta luas
persegi panjang
153
Refleksi :
Pada pertemuan ini semua siswa mengerjakan soal
perasaan senang dan sangat antusias, meskipun masih ada
beberapa siswa yang mengalami kesulitan dalam melakukan
menghitungan keliling dan luas persegi panjang.
154
CATATAN LAPANGAN
Pada pertemuan ini materi yang akan dibahas mengukur
besar sudut segitiga, menggambar bentuk segitiga dan menghitung
keliling dan luas segitiga.Siswa mengawali kegiatan pembelajaran
dengan do’a bersama, peneliti menanyakan kabar dan tetap
memberikan motivasi agar siswa lebih semangat lagi dalam belajar
dengan melakukan ice breaking, suasana kelas pun menjadi aktif
dan menyenangkan. Setelah itu, peneliti menjelaskan materi yang
akan dipelari pada hari ini yaitu segitiga yang dimulai dari mengukur
besar sudut segitiga, menggambar bentuk segitiga dan menghitung
keliling serta luas segitiga kemudia peneliti menjelaskan untuk
menggambar bentuk segitiga menggunkan kertas origami
kemudian disusun lalu ditempel dikertas serta penliti lebih
Nama / Tanggal : Selasa / 27 Februari 2018
Waktu : Pukul 13.00-14.30 WIB
Tempat : Ruang kelas 3C
Kegiatan : Pertemuan Keempat (Siklus II)
Materi : mengukur besar sudut segitiga,
menggambar bentuk segitiga dan
menghitung keliling dan luas segitiga
segitiga
155
menekankan pada siswa cara menghitung keliling dan luas
segitiga, siswa pun mengikutinya dengan sangat antusias.
Refleksi :
Pada pertemuan ini siswa sangat antusias dan sebagain
siswa dapat menjawa soal dengan benar
156
Lampiran 8
Surat Izin Penelitian
157
Lampiran 9
Surat Keterangan Penelitian dari Sekolah
158
Lampiran 10
. Surat Keterangan Validitas
159
Lampiran 11
Kartu Bimbingan
160
161
Lampiran 12
Kartu Menyaksikan Sidang
162
Lampiran 13
Pasca Sidang Skripsi
163
Lampiran 14
RIWAYAT HIDUP KOLABORATOR
Nama : Iien Nurul Khoriyah
Tempat, Tanggal Lahir : Ponorogo, 03 April 1980
Agama : Islam
Alamat : VMG 2 Blok V.1/25
Riwayat Pendidikan
Nama Sekolah/Perguruan Tinggi Tahun
Lulus
STAI Siliwangi Bandung
SMA Ma’Arif Ponorogo
SMP Al-Islam Ponorogo
SDN Karang Gebang 03
164
Lampiran 15 DAFTAR RIWAYAT HIDUP PENULIS
Nama : Evani Sri Juliawati
Tempat, Tanggal Lahir : Sumedang, 26 Juli 1995
Agama : Islam
Alamat : Jl. Ujung Harapan No.11 RT 001/014
Kelurahan Bahagia Kecamatan Babelan Bekasi
Utara.
Riwayat Keluarga
1. Orang tua : a. Ayah : Saldi
b. Ibu : Epon
Riwayat Pendidikan
1. SDN Nagrak, tamat tahun 2008
2. SMPN 03 Babelan, tamat tahun 2011
3. SMAN 01 Babelan, tamat tahun 2014
4. Diterima di Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah
Jakarta, tahun 2014
Riwayat Pekerjaan
1. Menjadi guru TK di Nurul Fikri sejak 2015 – 2016
2. Menjadi guru TK di RA Alhimatul A’liyah sejak 2016 hingga
sekarang