PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MATERI PEKERJAAN...
Transcript of PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MATERI PEKERJAAN...
i
PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MATERI PEKERJAAN
MELALUI METODE MAKE-A MATCH DAN MEDIA PUZZLE
PADA SISWA KELAS III MI MIFTAHUL ULUM DUREN
KEC. TENGARAN KAB. SEMARANG
TAHUN PELAJARAN 2017/2018
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Oleh
NUR AMANAH
NIM 115 14 001
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI
SALATIGA
2018
iv
kode etik ilmiah. Skripsi ini diperbolehkan untuk di Publikasikan oleh
Perpustakaan IAIN Salatiga.
v
MOTTO
Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan. Sesungguhnya sesudah
kesulitan itu itu ada kemudahan (QS. Al-Insyirah: 5-6).
PERSEMBAHAN
Skripsi ini penulis persembahkan kepada :
1. Kedua orang tuaku Bapak (Sumarno) dan Ibu (Tukimah) tersayang, sebagai
wujud baktiku kepada beliau, yang telah membesarkan dan mendidikku
dengan ikhlas yang senantiasa memberikan dukungan, doa dan memenuhi
kebutuhanku hingga jenjang S1.
2. Kakakku (Asih) dan adik-adikku (utami, wahyu, estri) tersayang yang selalu
memberikan motivasi dan dukungan dalam menyelesaikan jenjang S1.
3. Puji Hartanto yang selalu menemani serta memberikan motivasi serta
dorongan kepadaku dalam menyelesaikan studiku.
4. Bapak ibu guru dan bapak ibu Dosen yang telah mengamalkan ilmunya dari
awal masuk bangku sekolah hingga sarjana, serta bapak dosen pembimbing
skripsiku Drs. Sumarno Widjadipa, M.Pd yang telah membimbing dan
memberi arahan kepadaku.
5. Sahabat-sahabatku Sofiatun, Zulfa, Rif’a, Arina, dwipuji, Azizah yang selalu
menemaniku dalam menyelesaikan studi hingga jenjang S1.
6. Teman-teman seperjuangan PGMI angkatan 2014.
vi
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum wr.wb
Puji syukur penulis panjatkan kepada kehadirat Allah SWT atas
limpahan nikmat, rahmat, hidayah serta inayah-Nya. Sehingga skripsi ini dapat
terselesaikan dengan lancar. Sholawat serta salam semoga senantiasa
tercurahkan kepada baginda nabi Agung Muhammad SAW, keluarga, sahabat,
dan para pengikutnya, yang telah membawa kita dari zaman kebodohan hingga
zaman kaya ilmu pengetahuan seperti sekarang ini.
Skripsi yang berjudul Peningkatan Hasil Belajar IPS Materi Pekerjaan
Melalui Metode Make-AMatch Dan Penggunaan Media Puzzle Pada Siswa
Kelas Iii Mi Miftahul Ulum Duren Kecamatan Tengaran Kabupaten Semarang
Tahun Ajaran 2017/2018. Ini diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan
guna memperoleh gelar sarjana pendidikan pada jurusan Pendidikan Guru
Madrasah Ibtidaiyah fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan Institut Agama Islam
Negeri Salatiga.
Penulis menyadari bahwa terselesaikannya skripsi ini tidak lepas dari
bantuan, bimbingan, serta dukungan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, pada
kesempatan kali ini penulis ingin berterima kasih kepada :
1. Bapak Dr. Rahmat Hariyadi, M.Pd.selaku Rektor IAIN Salatiga.
2. Bapak Suwardi, M.Pd. selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan.
3. Ibu Peni Susapti, M.Si selaku ketua jurusan PGMI yang telah memberikan
saran yang membangun kepada penulis.
4. Bapak Drs. Sumarno Widjadipa, M.Pd selaku Dosen Pembimbing yang
telah meluangkan waktu, tenaga dan pikirannya dengan tulus yang telah
memberikan pengarahan dan bimbingan dalam penyusunan skripsi ini.
5. Bapak Prof. Dr. Budihardjo, M.Ag. selaku Dosen Pembimbing Akademik
yang telah memberi motivasi dan dukungannya.
6. Dosen Penguji, Sukron Jazakumullah Ahsanal Jaza' Jaza an Katsiro
7. Seluruh Bapak dan Ibu Dosen serta staf karyawan IAIN Salatiga yang telah
memberikan ilmunya kepada penulis.
vii
8. Pimpinan dan Petugas Perpustakaan (IAIN) Salatiga dan Perpustakaan
Umum Salatiga yang telah memberikan fasilitas dan pelayanan untuk
mendapatkan buku-buku yang diperlukan sampai skripsi ini terselesaikan.
9. Bapak Muhammad Toha, S.Pd.I selaku kepala MI Miftahul Ulum Duren
Kecamatan Tengaran Kabupaten Semarang yang telah memberi izin kepada
penulis untuk melakukan penelitian di MI Miftahul Ulum Duren.
10. Bapak Muhammad Burhanudin, S.Pd.I selaku wali kelas III MI Miftahul
Ulum Duren yang telah membantu proses penelitian ini.
11. Siswa siswi kelas III MI Miftahul Ulum Duren Kecamatan Tengaran
Kabupaten Semarang yang telah berkenan, mendukung serta membantu
penelitian dalam melakukan penelitian ini.
12. Teman-teman serta sahabat yang telah menginspirasi, saling mendukung dan
berjuang bersama-sama.
Semoga atas bantuan dan kerja sama yang telah diberikan menjadi amal
baik dan mendapat balasan dari Allah SWT. Penulis menyadari bahwa penelitian
ini jauh dari kata sempurna. Untuk itu, saran untuk pembaca selalu penulis
harapkan demi kesempurnaan penelitian ini. Akhirnya, penulis berharap semoga
skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua yang membutuhkan.
Salatiga, 09 Mei 2018
viii
ABSTRAK
Amanah, Nur. 2018. Peningkatan Hasil Belajar IPS Materi Pekerjaan Melalui
Metode Make-A Match Dan Penggunaan Media Puzzle Pada Siswa
Kelas III MI Miftahul Ulum Duren Kecamatan Tengaran Kabupaten
Semarang Tahun Ajaran 2017/2018. Skripsi Jurusan Pendidikan Guru
Madrasah Ibtidaiyah Fakultas Tarbiyah Dan Ilmu Keguruan Institut
Agama Islam Negeri Salatiga Pembimbing Drs. Sumarno Widjadipa,
M.Pd.
Kata Kunci : Hasil Belajar IPS, Metode Make-A Match, Metode Puzzle
Penelitian ini dilatarbelakangi hasil belajar yang diperoleh siswa kelas III
MI Miftakhul Ulum Duren Kecamatan Tengaran Kabupaten Semarang tahun
ajran 2017/2018 pada pelajaran IPS materi Pekerjaan masih rendah rata-rata
kelas hanya mencapai 53,87 sedangkan KKM yang ditetapkan sekolah yaitu 65
dan KKM Nasional 75. Hal ini karena dalam menyampaikan pelajaran IPS, guru
lebih cenderung menggunakan metode ceramah dan kurang melibatkan siswa
secara aktif dalam kegiatan pembelajaran. Penggunaan Metode Make a Match
dapat dijadikan alternatif metode pembelajaran terutama pada pembelajaran IPS.
Metode ini mengarahkan pemahaman siswa pada pembelajaran aktif , yang
melibatkan siswa secara aktif dalam kegiatan pembelajaran agar siswa lebih
mampu memahami materi dan pembelajar IPS menjadi lebih menyenangkan.
Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas. Subyek penelitian
ini adalah siswa kelas III yang berjumlah 15 siswa, yang terdiri dari 7 siswa laki-
laki dan 8 siswa perempuan. Penelitian dilaksanakan dalam 3 siklus yang setiap
siklusnya terdiri dari perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan refleksi. Data
diambil dari nilai akhir siswa, dokumentasi, observasi dengan mengamati
perilaku siswa dalam proses pembelajaran.
Berdasarkan hasil penelitian dikatakan bahwa penggunaan metode Make
A Match dan media Puzzle dapat meningkatkan hasil belajar IPS materi
Pekerjaan pada siswa kelas III MI Miftahul Ulum Duren Kecamatan Tengaran
Kabupaten Semarang Tahun Ajaran 2017/2018. Dapat dilihat dari hasil
pembahasan yaitu Nilai rata-rata hasil belajar siswa pada pra siklus sebesar
53,87 menjadi 56,64 pada siklus I dan meningkat lagi pada siklus II menjadi
66,13. Dan pada siklus III meningkat lagi menjadi 75,2. Jadi, dari pra siklus ke
siklus III nilai rata-rata hasil belajar meningkat. Untuk angka ketuntasan belajar
siswa dari pra siklus ke siklus I naik menjadi 4 siswa atau sebesar 26,67% dan
menjadi 9 siswa pada siklus II atau sebesar 60%. Dan angka ketuntasan belajar
pada siklus II sebanyak 9 siswa atau sebesar 60% menjadi 13 siswa atau
sebesar 86,67% pada siklus III. Jadi angka ketuntasan belajar dari pra siklus ke
siklus III meningkat sebesar 75,2% atau sebanyak 13 siswa dari 15 siswa.
ix
DAFTAR ISI
Halaman Sampul
Lembar Berlogo
Halaman Judul .................................................................................................... i
Halaman persetujuan pembimbing ..................................................................... ii
Lembar Pengesahan ............................................................................................ iii
Pernyataan Keaslian Tulisan ............................................................................... iv
Motto dan Persembahan ..................................................................................... v
Kata Pengantar .................................................................................................... vi
Abstrak ................................................................................................................ viii
Daftar Isi ............................................................................................................. ix
Daftar Tabel ........................................................................................................ xiv
Daftar lampiran ................................................................................................... xvi
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ............................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ......................................................................................... 6
C. Tujuan Penelitian .......................................................................................... 6
D. Hipotesis Tindakan dan Indikator Keberhasilan .......................................... 6
E. Kegunaan Penelitian ..................................................................................... 7
F. Definisi Operasional ..................................................................................... 9
G. Metode Penelitian ......................................................................................... 10
H. Instrumen Penelitian ..................................................................................... 16
x
I. Pengumpulan Data ........................................................................................ 16
J. Analisis ......................................................................................................... 17
K. Sistematika Penulisan ................................................................................... 18
BAB II LANDASAN TEORI
A. Kajian Teori
1. Hasil Belajar Mata Pelajaran IPS
a. Belajar ............................................................................................... 20
1) Pengertian Belajar ....................................................................... 20
2) Pengertian Hasil Belajar ............................................................. 20
b. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar ............................. 21
c. Ciri- ciri Belajar ................................................................................ 24
d. Tujuan Hasil Belajar ......................................................................... 24
2. Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial
a. Pengertian Ilmu Pengetahuan Sosial ................................................ 26
b. Tujuan Pembelajaran IPS ................................................................. 27
c. Fungsi Pembelajaran IPS .................................................................. 27
d. Hakekat IPS di Sekolah Dasar .......................................................... 28
3. Pekerjaan ................................................................................................ 29
a. Pengertian Pekerjaan ........................................................................ 29
b. Jenis-jenis Pekerjaan ......................................................................... 30
4. Make A Match ......................................................................................... 32
a. Pengertian Make A Match ................................................................. 32
xi
b. Langkah-langkah Make A Match ...................................................... 34
c. Kelebihan Make A Match ................................................................. 35
d. Kelemahan Make A Match ............................................................... 36
5. Media Pembelajaran ............................................................................... 36
a. Pengertian Media Pembelajaran ....................................................... 36
b. Tujuan dan Manfaat Media Pembelajaran ........................................ 37
c. Pertimbangan Pemilihan Media ........................................................ 38
d. Fungsi Media Pembelajaran ............................................................. 41
6. Puzzle
a. Pengertian Puzzle .............................................................................. 41
b. Jenis Potongan Puzzle ....................................................................... 42
c. Manfaat Media Puzzle ...................................................................... 43
d. Cara Memainkan Puzzle ................................................................... 44
7. Hubungan Materi IPS, Metode Make-A Match dan Media Puzzle ......... 45
B. Kajian Pustaka .............................................................................................. 45
BAB III HASIL PENELITIAN
A. Gambaran Umum MI Miftahul Ulum Duren
1. Profil Sekolah MI Miftahul Ulum Duren ............................................... 51
2. Visi, Misi dan Tujuan ............................................................................. 51
3. Keadaan Siswa ........................................................................................ 52
B. Subjek Penelitian
1. Lokasi Penelitian .................................................................................... 53
xii
2. Waktu Penelitian ..................................................................................... 54
C. Deskripsi Pelaksanaan Siklus
1. Siklus I .................................................................................................... 54
2. Siklus II ................................................................................................... 60
3. Siklus III ................................................................................................. 65
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Hasil Penelitian Tiap Siklus
1. Pra Siklus ................................................................................................ 72
2. Siklus I .................................................................................................... 73
3. Siklus II ................................................................................................... 80
4. Siklus III ................................................................................................. 86
B. Pembahasan
1. Hasil Rekapitulasi ................................................................................... 93
2. Kondisi Awal .......................................................................................... 94
3. Kondisi Akhir ......................................................................................... 95
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan ................................................................................................... 97
B. Saran ............................................................................................................. 98
DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
LAMPIRAN-LAMPIRAN
xiii
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1 Skema Siklus Penelitian .................................................................... 12
Tabel 3.1 Data Jumlah Siswa MI ........................................................................ 53
Tabel 3.2 Data Responden Siswa Kelas III ........................................................ 53
Tabel 4.1 Hasil Tes Formatif Pra Siklus ............................................................. 73
Tabel 4.2 Rekapitulasi Ketuntasan Pra Siklus .................................................... 73
Tabel 4.3 Hasil Tes Formatif pada Siklus I ........................................................ 74
Tabel 4.4 Rekapitulasi Ketuntasan Siklus I ........................................................ 75
Tabel 4.5 Hasil Pengamatan Guru Siklus I ......................................................... 75
Tabel 4.6 Hasil Pengamatan Siswa Siklus I ....................................................... 78
Tabel 4.7 Hasil Tes Formatif pada Siklus II ....................................................... 80
Tabel 4.8 Rekapitulasi Ketuntasan Siklus II ....................................................... 81
Tabel 4.9 Hasil Pengamatan Guru Siklus II ....................................................... 81
Tabel 4.10 Hasil Pengamatan Siswa Siklus II .................................................... 84
Tabel 4.11 Hasil Tes Formatif Siklus III ............................................................ 87
Tabel 4.12 Rekapitulasi Ketuntasan Siklus III ................................................... 87
Tabel 4.13 Hasil Pengamatan Guru Siklus III .................................................... 88
Tabel 4.14 Hasil Pengamatan Siswa Siklus III ................................................... 90
Tabel 4.15 Rekapitulasi Hasil Belajar Siswa Berdasarkan KKM Sekolah ........ 94
Tabel 4.16 Rekapitulasi Hasil Belajar Siswa Berdasarkan KKM Nasional ....... 94
xiv
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 : Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
Lampiran 2 : Dokumentasi Kegiatan
Lampiran 3 : Lembar Konsultasi
Lampiran 4 : Surat Tugas Pembimbing Skripsi
Lampiran 5 : Surat Ijin Penelitian
Lampiran 6 : Surat Keterangan Melakukan Penelitian
Lampiran 7 : daftar Nilai SKK
Lampiran 8 : SK KKM
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Ilmu Pengetahuan Sosial merupakan salah satu mata pelajaran yang
terdapat dan diberikan di sekolah dari Sekolah Dasar (SD)/ Madrasah Ibtidaiyah
(MI) hingga Sekolah Menengah Atas. Ilmu Pengetahuan Sosial membahas
kehidupan sosial dengan segala aspek dan permasalahannya. Dalam buku
Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial Teori, Aplikasi dan Evaluasi (Rasimin,
2012 : 56) diperoleh pendapat bahwa Ilmu Pengetahuan Sosial adalah suatu
bidang kajian ilmu pengetahuan yang dilakukan secara terpadu dan merupakan
hasil dari penyederhanaan, adaptasi, seleksi, dan modifikasi dari disiplin ilmu-
ilmu sosial yang di organisasikan dari konsep-konsep dan ketrampilan-
ketrampilan sejarah, geografi, sosiologi, antropologi, dan ekonomi bahkan
disiplin ilmu humaniora, pendidikan dan agama (Puskur, 2001: 9).
Di tingkat sekolah dasar ilmu pengetahuan diberikan dalam satu bidang
studi saja. Karena melihat dari tingkat pemahaman dan kecerdasan peserta didik,
oleh karena itu kajian ilmu pengetahuan sosial ditingkat dasar disederhanakan.
Di sekolah dasar mata pelajaran Ilmu Pendidikan Sosial memuat materi
sosiologi, ekonomi, sejarah dan geografi. Melalui mata pelajaran Ilmu
Pengetahuan Sosial siswa diarahkan untuk menjadi warga negara indonesia
(WNI) yang demokratis dan bertanggungjawab, serta warga dunia yang cinta
damai (Rasimin, 2012: 33). Tujuan materi pembelajaran Ilmu Pengetahuan
2
Sosial (IPS) adalah agar siswa memiliki kemampuan sebagai berikut : (1)
mengenal konsep-konsep yang berkaitan dengan kehidupan masyarakat dan
lingkungannya, (2) memiliki kemampuan dasar untuk berfikir logis, kritis, rasa
ingin tahu, inkuiri memecahkan masalah, dan ketrampilan dalam kehidupan
sosial, (3) memiliki komitmen dan kesadaran terhadap nilai-nilai sosial dan
kemanusiaan, (4) memiliki kemampuan berkomunikasi, bekerja sama, dan
berkompetensi dalam masyarakat majemuk ditingkat lokal, nasional dan global
(Rasimin, 2012: 34).
Kehidupan bermasyarakat yang sangat kompleks dengan berbagai
persoalan yang didalamnya merupakan salah satu alasan mengapa Ilmu
Pengetahuan Sosial (IPS) perlu diajarkan di sekolah sebagai lembaga pendidikan
sekaligus bagian dari masyarakat. Misalnya, Sosiologi mempelajari segala hal
yang berhubungan dengan aspek hubungan sosial meliputi proses, faktor,
perkembangan, permasalahan dan lain-lain. Ekonomi mempelajari proses,
perkembangan dan permasalahan yang berhubungan dengan ekonomi. Segala
aspek psikologi yang berhubungan dengan sosial dipelajari dalam ilmu psikologi
sosial. Aspek budaya, perkembangan dan permasalahannya dipelajari dalam
Antropologi. Aspek Sejarah yang tak dapat dipisahkan dalam kehidupan kita
dipelajari dalam sejarah. Aspek Geografi yang memberi efek ruang terhadap
kehidupan manusia dipelajari dalam Geografi. Aspek politik yang menjadi
landasan keutuhan dan kesejahteraan masyarakat dipelajari dalam ilmu politik
(Rasimin, 2012: 42).
3
Semua guru harus menyadari bahwa tidak semua materi dapat disajikan
dengan melihat langsung disekitar sekolah, alam bebas atau survei langsung ke
lokasi. Materi pembelajaran juga tidak akan mudah diterima peserta didik jika
hanya disampaikan secara abstrak tanpa menyentuh, menggunakan, mendengar,
merasakan, atau paling tidak melihat sesuatu yang berkaitan dengan materi
pembelajaran tersebut. Seringkali seorang guru kurang mampu menangkap dan
menanggapi hal-hal yang bersifat abstrak atau yang belum pernah terekam
dalam ingatannya sehingga dibiarkan berjalan sesuai dengan alur pengajaran
klasik model ceramah.
Dengan demikian peserta didik hanya dibiarkan untuk berandai-andai,
membayangkan isi materi pembelajaran yang disampaikan secara abstrak
tersebut tanpa pernah melihat wujudnya (Rasimin, 2012: 3). Padahal proses
pembelajaran dikatakan berhasil jika saat pembelajaran menggunakan model,
metode, teknik, strategi serta media pembelajaran yang menarik. Model, metode,
tekhnik, strategi dan media yang menarik merupakan suatu modal yang bisa
digunakan untuk menunjang keberhasilan belajar. Namun keberhasilan dalam
pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) belum maksimal karena dalam
pembelajaran guru hanya memberikan pengertian dan mengesampingkan
pemahaman siswa. Semua guru tentunya menginginkan siswanya berhasil dalam
kegiatan belajar. Keberhasilan merupakan modal bagi siswa untuk memperoleh
nilai yang baik dalam ujian. Sesungguhnya keberhasilan belajar tidak hanya
dilihat dari aspek nilai saja melainkan juga dari aspek-aspek yang lainnya. Hal
4
itu sesuai dengan pernyataan “Taksonomi Bloom” yang harus dicapai siswa
dalam belajar yaitu kemampuan afektif (sikap), kemampuan kognitif
(pengetahuan) dan kemampuan psikomotorik (ketrampilan) (Arikunto, 2012:
131).
Melalui survei dan wawancara yang dilakukan pada bulan Januari di
kelas III MI Miftahul Ulum Duren, Kecamatan Tengaran, Kabupaten Semarang
ditemukan bahwa kemampuan siswa dalam menguasai konsep Ilmu
Pengetahuan Sosial (IPS) tergolong masih rendah. Hal itu dapat dilihat dari
Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang diterapkan untuk mata pelajaran IPS
adalah 65. Dari hasil wawancara pada bulan Januari diketahui bahwa dari jumlah
15 siswa, 3 siswa (20%) memperoleh nilai sesuai KKM dan 12 siswa (80%)
belum memenuhi dari KKM kelas sebagai indikator keberhasilan PTK, sehingga
peneliti mencoba untuk mencari solusinya.
Berdasarkan survei dan wawancara diketahui bahwa faktor penyebab
rendahnya kemampuan belajar IPS siswa adalah faktor dari siswa sendiri dan
dari guru kelas. Faktor penyebab dari siswa adalah siswa yang kurang
memahami materi yang bersifat konseptual dengan baik. Siswa yang kurang
dapat mempertahankan daya ingatnya dalam jangka waktu yang panjang. Serta
siswa yang kurang tertarik dengan proses pembelajaran yang ada. Sedangkan
faktor penyebab rendahnya kemampuan siswa dari faktor guru kelas adalah
kurangnya kreativitas guru dalam proses penyampaian pembelajaran. Proses
pembelajaran dikelas hanya berpusat pada guru saja. Siswa kurang didorong
5
untuk mengembangkan kemampuan berfikirnya. Siswa hanya diarahkan untuk
menghafal tetapi tidak memahami apa yang telah dipelajarinya. Siswa tidak
didorong oleh guru untuk lebih kreatif.
Atas dasar kenyataan demikian, perlu dicari alternatif lainnya dengan
melakukan inovasi baik model, metode, teknik, strategi serta media
pembelajaran. Metode dan media pembelajaran yang efektif dan efisien untuk
meningkatkan hasil belajar IPS salah satunya adalah melalui metode Make-A
Match dan media Puzzle. Metode dan media ini dapat menumbuhkan semangat
belajar, kreativitas dan berfikir siswa. Seperti yang terdapat dalam tafsir Al-
Qur’an Surah Al-A’raaf dibawah ini.
Yang artinya: “Dan tanah yang baik, tanaman-tanamannya tumbuh subur dengan
seizin Allah, dan tanah yang tidak subur, tanaman-tanamannya hanya tumbuh
merana. Demikianlah Kami mengulangi tanda-tanda kebesaran (Kami) bagi
orang-orang yang bersyukur. (QS.7:58)” (Al-A’raaf: 58).
Seperti itulah belajar, ibarat tanah yang baik bila ditanami dengan
tanaman maka tanaman akan subur, seperti pembelajaran, bila proses
pembelajaran menggunakan metode atau media yang sesuai maka pembelajaran
akan berhasil dan berjalan dengan menyenangkan pula.
6
Berdasarkan uraian diatas, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian
tindakan kelas tentang : Peningkatan Hasil Belajar IPS Materi Pekerjaan Melalui
Metode Make-A Match Dan Penggunaan Media Puzzle Pada Siswa Kelas III MI
Miftakhul Ulum Duren Kecamatan Tengaran Kabupaten Semarang Tahun
Ajaran 2017/2018.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka rumusan masalah yang
akan dibahas dalam penelitian ini yaitu :
Apakah penggunaan metode Make-A Match dan media Puzzle dalam
pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) pokok bahasan Pekerjaan dapat
meningkatkan hasil belajar siswa kelas III MI Miftahul Ulum Duren Kecamatan
Tengaran Kabupaten Semarang tahun ajaran 2017/2018?
C. Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan hasil belajar IPS
materi pekerjaan melalui metode Make A-Match dan penggunaan media Puzzle
pada siswa kelas III MI Miftahul Ulum Duren Kecamatan Tengaran Kabupaten
Semarang tahun ajaran 2017/2018.
D. Hipotesis Tindakan dan Indikator Keberhasilan
1. Hipotesis Tindakan
Hipotesis berasal dari kata hipo dan thesis, hipo artinya rendah dan thesis
artinya kebenaran. Jadi hipotesis adalah kebenaran yang masih memiliki
7
taraf kerendahan dan akan diuji kebenarnnya melalui penelitian (Maslikhah,
2013: 41).
Adapun hipotesis dalam penelitian ini adalah penggunaan metode Make-
A Match dan media Puzzle dapat meningkatkan hasil belajar Ilmu
Pengetahuan Sosial pokok bahasan Pekerjaan pada siswa kelas III MI
Miftakhul Ulum Duren Kecamatan Tengaran Kabupaten Semarang tahun
ajaran 2017/2018.
2. Indikator Keberhasilan
Penerapan metode Make-A Match dan media puzzle ini dikatakan efektif
apabila indikator yang diharapkan tercapai. Adapun indikator yang dapat
dirumuskan penulis adalah sebagai berikut :
a. Secara Individual: Nilai yang diperoleh siswa melebihi KKM yang sudah
ditentukan di sekolah tersebut, yakni 65
b. Secara Klasikal: Apabila dalam satu kelas tersebut yang mendapat skor
sama dengan atau lebih besar dari 75 harus mencapai presentase 85%
dari semua siswa.
E. Kegunaan Penelitian
Penelitian ini berguna dan bermanfaat secara teoritik dan praktis.
1. Manfaat secara Teoritik
Penelitian ini berguna untuk mengetahui apakah penerapan metode
Make-A Match dan media puzzle dapat meningkatkan hasil belajar Ilmu
Pengetahuan Sosial (IPS) pokok bahasan Pekerjaan pada siswa kelas III di
8
MI Miftakhul Ulum Duren Kecamatan Tengaran Kabupaten Semarang tahun
ajaran 2017/2018.
2. Manfaat secara Praktis
a. Bagi Siswa
1) Melatih siswa untuk aktif dalam kegiatan pembelajaran
2) Meningkatkan ketrampilan berbicara siswa seperti bertanya dan
mengungkapkan pendapat
3) Membangkitkan minat dan rasa ingin tau siswa terhadap masalah
yang sedang dibicarakan
4) Menuntun proses berfikir siswa, sebab pertanyaan yang baik akan
membantu siswa agar dapat menentukan jawaban yang baik.
5) Memusatkan perhatian siswa terhadap masalah yang sedang dibahas.
b. Bagi Guru
1) Guru menjadi lebih kreatif karena dituntut untuk bisa menjadikan
pembelajaran menarik bagi siswa
2) Meningkatkan kemampuan guru dalam memecahkan masalah yang
muncul dari masing-masing siswa
3) Meningkatkan mutu kinerja guru saat proses pembelajaran.
c. Bagi Sekolah
1) Sekolah akan mengalami perubahan atau perbaikan yang lebih pesat
karena mampu menanggulangi berbagai masalah belajar siswa.
2) Berbagai strategi atau teknik pembelajaran dapat dihasilkan sekolah.
9
3) Sekolah memiliki guru yang berpotensi dan professional dalam
mengelola kelas.
F. Definisi Operasional
Untuk memperjelas pengertian dan pemahaman serta agar tidak terjadi
kesalahan penafsiran terhadap judul diatas maka dijelaskan dibawah ini :
1. Hasil Belajar
Hasil belajar dalam ilmu pengetahuan sosial (IPS) yaitu perubahan
tingkah laku yang dialami peserta didik mencakup pengembangan dimensi
manusia secara utuh, yang terdiri dari beberapa aspek seperti : aspek moral,
akhlak, budi pekerti, perilaku, pengetahuan, kesehatan, ketrampilan dan seni
(Rasimin, 2012: 51).
Dalam bukunya Susanto (2013: 5) hasil belajar yaitu perubahan-
perubahan yang terjadi pada diri siswa, baik yang menyangkut aspek
kognnitif, afektif, dan psikomotor sebagai hasil dari kegiatan belajar.
2. Ilmu Pengetahuan Sosial
Ilmu Pengetahuan Sosial adalah suatu bidang kajian ilmu pengetahuan
yang dilakukan secara terpadu, dan menerapkan hasil dari penyederhanaan,
adaptasi, seleksi dan modifikasi dari disiplin ilmu-ilmu sosial yang
diorganisasikan dari konsep-konsep dan keterampilan-keterampilan sejarah,
geografi, sosiologi, antropologi, dan ekonomi bahkan disiplin ilmu
humaniora, pendidikan dan agama (Puskur, 2001: 9) dalam (Rasimin, 2012 :
56).
10
3. Metode Make-A Match
Make-A Match (membuat pasangan) adalah pembelajaran kooperatif
dengan cara mencari pasangan soal/jawaban yang tepat, siswa yang sudah
menemukan pasangannya sebelum batas waktu akan mendapat point
(Rusman, 2011:223)
4. Media Puzzle
Puzzle adalah suatu gambar yang dibagi menjadi potongan-potongan
gambar yang bertujuan untuk mengasah daya pikir, melatih kesabaran, dan
membiasakan kemampuan berbagi. Selain itu, media puzzle juga dapat
disebut permainan edukasi karena tidak hanya untuk bermain tetapi juga
mengasah otak dan melatih antara kecepatan pikiran dan tangan.
Jadi yang dimaksud dengan judul skripsi ini adalah peningkatan hasil
belajar IPS materi pekerjaan melalui metode Make-A Match dan media Puzzle
pada siswa kelas III MI Miftahul Ulum Duren Kecamatan Tengaran Kabupaten
Semarang Tahun Pelajaran 2017/2018.
G. Metode Penelitian
1. Rancangan Penelitian
Penelitian yang dilakukan menggunakan penelitian tindakan kelas
(PTK). Arikunto menyebutkan bahwa penelitian tindakan kelas terdiri dari 3
kata yang dapat yang dapat dipahamai pengetahuannya sebagai berikut:
a. Penelitian yaitu kegiatan mencermati suatu objek, menggunakan aturan
metodologi tertentu untuk memperoleh data atau informasi yang
11
bermanfaat untuk meningkatkan mutu suatu hal yang menarik minat dan
penting bagi peneliti.
b. Tindakan yaitu suatu gerak kegiatan yang sengaja dilakukan dengan
tujuan tertentu, yang dalam penelitian ini berbentuk rangkaian siklus
kegiatan.
c. Kelas yaitu sekelompok siswa yang dalam waktu yang sama menerima
pelajaran yang sama dari seorang guru.
Dari ketiga pengertian diatas, yakni Penelitian Tindakan Kelas (PTK)
adalah pencermatan dalam bentuk tindakan terhadap kegiatan belajar yang
sengaja dimunculkan dan terjadi dalam sebuah kelas secara bersamaan
(Arikunto, 2008).
Secara umum terdapat empat langkah dalam melakukan PTK yaitu:
perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan refleksi. Adapaun gambaran
tahap penelitian adalah sebagai berikut :
12
Skema Siklus Penelitian
Gambar 1.1 skema siklus penelitian (Arikunto,2010: 50)
2. Lokasi, waktu dan subyek penelitian
a. Lokasi
Lokasi penelitian dilakukan di Madrasah Ibtidaiyah Miftahul
Ulum Duren. Madrasah ini dipilih menjadi tempat penelitian karena
memerlukan pengembangan metode pembelajaran yang akan
meningkatkan hasil kinerja guru dan aktivitas siswa. Dengan demikian
tujuan pembelajaran akan tercapai secara optimal. Selain itu juga adanya
kesediaan untuk bekerjasama dari kepala sekolah dan guru kelas yang
bersangkutan di Madrasah Ibtidaiyah Miftahul Ulum Duren Kecamatan
Tengaran Kabupaten Semarang
13
b. Waktu
Penelitian tindakan kelas ini dilakukan kurang lebih satu bulan
pada semester genap tahun ajaran 2017/2018 di MI Miftahul Ulum
Duren Kecamatan Tengaran Kabupaten Semarang dari tanggal 5 sampai
20 Maret 2018.
c. Subyek penelitian
Dalam penelitian ini, yang menjadi subyek penelitian adalah
siswa kelas III MI Miftahul Ulum Duren Kecamatan Tengaran
Kabupaten Semarang. Siswa kelas III MI Miftahul Ulum Duren
Kecamatan Tengaran Kabupaten Semarang dipilih sebagai subyek
penelitian karena dinilai perlu adanya suatu pembaharuan dalam kegiatan
pembelajaran agar siswa lebih termotivasi dan hasil belajar siswa
meningkat. Penelitian ini dikhususkan pada mata pelajaran Ilmu
Pengetahuan Sosial materi Pekerjaan dengan menggunakan metode
Make-A Match dan media puzzle.
3. Langkah-langkah Penelitian
Penelitian tindakan kelas (PTK) ini terdiri dari empat tahapan penting,
yaitu: planning (rencana), action (tindakan), observation (pengamatan), dan
reflection (refleksi) (Arikunto,2008: 16). Penjabarannya sebagai berikut:
1) Perencanaan (Planning)
Rencana (planning) adalah bagian awal yang harus dilakukan.
Kegiatan yang dilakukan adalah:
14
a) Membuat rencana pelaksanaan pembelajaran dengan metode Make-A
Match dan media puzzle.
b) Mempersiapkan fasilitas dan sarana pendukung yang diperlukan saat
proses pembelajaran berlangsung dengan metode Make-A Match dan
media puzzle.
c) Mempersiapkan lembar pengamatan guru untuk mengetahui kondisi
guru dalam proses pembelajaran dengan menggunakan metode
Make-A Match dan media puzzle.
d) Mempersiapkan lembar pengamatan pembelajaran untuk penilaian
perhatian siswa.
e) Melakukan evaluasi terhadap pembelajaran menggunakan metode
Make-A Match dan media puzzle.
f) Menyusun tes formatif untuk siswa.
g) Target yang diharapkan dalam penetapan metode Make-A Match dan
media puzzle ini keberhasilan pembelajaran minimal memenuhi
Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM)
2) Action (Tindakan)
Tahap tindakan merupakan pelaksanaan yang telah dibuat yang
berupa penerapan pembelajaran sesuai dengan skenario pembelajaran
yang tertulis pada Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dan tahap
pembelajaran. Kegiatan pembelajaran terdiri dari tiga kegiatan, yaitu
15
kegiatan pendahuluan, kegiatan inti dan penutup. Dan pada RPP bagian
inti meliputi elaborasi, eksplorasi dan konfirmasi.
3) Observation (Pengamatan)
Pada tahap ini segala aktivitas siswa dalam proses pembelajaran
diamati, dicatat dan dinilai, kemudian dianalisis untuk dijadikan umpan
balik. Pengamatan tersebut meliputi keaktifan dan inisiatif siswa selama
kegiatan pembelajaran. Pantauan guru saat proses pembelajaran
berlangsung, kondisi siswa mampu menyerap konsentrasi secara
maksimal atau tidak.
4) Reflection (Refleksi)
Refleksi merupakan kegiatan untuk mengemukakan kembali apa
yang telah dilakukan. Dalam hal ini dilakukan analisis data berupa:
a) Mencatat hasil observasi dan pelaksanaan pembelajaran
b) Evaluasi hasil observasi
c) Analisi hasil pembelajaran. Memperbaiki kelemahan siklus I dan
siklus II.
Hasil refleksi berupa refleksi terhadap perencanaan yang telah
dilaksanakan tersebut, yang akan dipergunakan untuk memperbaiki
kinerja guru pada tahap selanjutnya yaitu pada siklus II dan seterusnya.
16
H. Instrumen Penelitian
Instrumen pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian tindakan
ini adalah:
1. Lembar observasi
Lembar observasi meliputi lembar observasi guru dalam pelaksanaan
pembelajaran IPS dengan merepkan metode Make-A Match dan media
puzzle. Lembar pengamatan ini disusun untuk mengetahui tentang penerapan
metode pembelajaran Make-A Match dan media puzzle pada siswa kelas III
MI Miftahul Ulum Duren Kecamatan Tengaran Kabupaten Semarang.
2. Soal tes
Lembar soal diberikan kepada siswa untuk mengetahui hasil belajar IPS
siswa sebelum dan sesudah diberi tindakan dengan menerapkan metode
Make-A Match pada siswa kelas III MI Miftahul Ulum Duren Kecamatan
Tengaran Kabupaten Semarang.
I. Pengumpulan Data
Data merupakan informasi-informasi tentang obyek penelitian. Data
digunakan untuk menjawab masalah-masalah yang telah dirumuskan dan
menguji hipotesis. Dalam pengumpulan data penelitian ini cara mengumpulkan
data adalah sebagai berikut :
1. Pengamatan
Observasi (pengamatan) adalah kegiatan pengamatan atau pengambilan
data untuk memotret seberapa jauh efek tindakan telah mencapai sasaran
17
(Arikunto, 2008: 127). Dalam setiap siklus guru melakukan pengamatan
kepada siswa untuk mengetahui sejauh mana perhatian, aktivitas, dan hasil
belajar terhadap materi Ilmu Pengetahuan Sosial yang diajarkan.
2. Tes
Tes adalah seperangkat rangsangan yang diberikan kepada seseorang
dengan maksud untuk mendapatkan jawaban-jawaban yang dijadikan
penetapan skor angk (Kusumah dan Dwitagama, 2010:78). Tes yang
digunakan peneliti dalam penelitian ini adalah tes tertulis.
J. Analisis
Sesuai dengan rancangan penelitian yang digunakan maka analisis data
dilakukan dengan menggunakan analisis dan refleksi dalam setiap siklusnya
berdasarkan hasil penelitian yang terekam dalam tes dan format pengamatan
lainnya. Analisis refleksi dilakukan peneliti bersama guru kelas III MI Miftahul
Ulum Duren Kecamatan Tengaran Kabupaten Semarang, sebagai pijakan untuk
menemukan program aksi pada siklus selanjutnya atau untuk mendeteksi bahwa
kajian tindakan kelas ini sudah mencapai tujuannya. Peneliti ini menggunakan
analisis deskriptif. Analisis deskriptif yang digunakan berupa presentase sebagai
berikut :
1. Menghitung rata-rata kelas dengan rumus sebagai berikut:
M
Keterangan :
M = Nilai rata-rata
18
∑x = Jumlah semua nilai siswa
N = Jumlah siswa (Djamarah, 2005: 302)
2. Menghitung presentasi ketuntasan belajar siswa dengan rumus sebagai
berikut:
Keterangan :
P = Presentasi
F = Frekuensi
N = Jumlah Siswa (Djamarah, 2005: 264-265).
K. Sistematika Penulisan
Untuk mempermudah para pembaca penulis menguraikan sistematika
penulisan sebagai berikut :
BAB I : Berisi pendahuluan yang mencakup latar belakang
masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, hipotesis
tindakan dan indikator keberhasilan, kegunaan
penelitian, metode penelitian dan sistematika penulisan.
BAB II : Berisi kajian pustaka yang mencakup : hasil belajar siswa
meliputi definisi belajar, faktor-faktor yang
mempengaruhi hasil belajar dan ciri-ciri belajar.
Pembelajaran IPS di SD/MI. Make-A Match meliputi
definisi Make-A Match, cara membuat dan kegunaan
Make-A Match, kelebihan dan kekurangan Make-A
Match, aplikasi Make-A Match dalam pembelajaran.
19
Pekerjaan, jenis-jenis pekerjaan, arti pentingnya bekerja.
Media pembelajaran meliputi definisi media
pembelajaran, fungsi dan peranan media pembelajaran,
tujuan dan manfaat media pembelajaran, pertimbangan
pemilihan media. Puzzle.
BAB III : Berisi Pelaksanaan Penelitian mencakup Subjek
penelitian, deskripsi pelaksanaan siklus I, deskripsi
pelaksanaan siklus II dan deskripsi pelaksanaan siklus
III.
BAB IV : Berisi Hasil Penelitian dan Pembahasan, mencakup :
deskripsi paparan persiklus meliputi deskripsi paparan
siklus I, deskripsi paparan siklus II, deskripsi paparan
siklus III dan pembahasan.
BAB V : Penutup mencakup : kesimpulan dan saran yang
selanjutnya akan bermanfaat bagi perkembangan teori
maupun praktek bidang yang diteliti.
20
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Kajian Teori
1. Hasil belajar Mata Pelajaran IPS
a. Belajar
1) Pengertian Belajar
Belajar adalah serangkaian kegiatan jiwa raga untuk
memperoleh suatu perubahan tingkah laku sebagai hasil dari
pengalaman individu dalam interaksi dalam lingkungannya yang
menyangkut kognitif, afektif dan psikomotorik (Djamarah, 2002:
141). Belajar adalah kegiatan yang berproses dan merupakan
unsur yang sangat fundamental dalam penyelenggaraan setiap
jenis dan jenjang pendidikan (Muhibin, 2003: 63). Belajar adalah
suatu proses usaha yang dilakukan individu untuk memperoleh
suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan,
sebagai hasil pengalaman individu itu sendiri dalam interaksi
dengan lingkungannya.
Hasil adalah sesuatu yang diadakan (dibuat, dijadikan dan
sebagainya) oleh usaha, perolehan (KBBI, 2011: 166).
Dalam kegiatan proses belajar, hasil merupakan nilai dari
suatu pembelajaran yang menjadi acuan atau tolok ukur tentang
pemahaman siswa terhadap suatu materi. Dengan nilai pula
21
seorang guru dapat menentukan keberhasilan atau kemunduran
suatu pembelajaran.
Hasil belajar adalah suatu perubahan-perubahan yang
terjadi pada diri siswa, baik yang menyangkut aspek kognitif,
afektif dan psikomotorik (Susanto,2013: 5).
Dari definisi-definisi diatas dapat disimpulkan bahwa
hasil belajar adalah perubahan taraf kemampuan yang telah
dicapai siswa setelah mengikuti proses pembelajaran dalam
waktu tertentu baik berupa perubahan kognitif, afektif, dan
psikomotorik kemudian akan diukur dan dinilai kemudian
diwujudkan dalam angka atau pernyataan serta merubah perilaku
secara keseluruhan dalam interaksi anatara individu dengan
lingkungan dari hasil pengalamannya sendiri.
b. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar
Prestasi belajar seseorang dipengaruhi oleh beberapa faktor,
secara global diklasifikasikan menjadi tiga faktor yaitu; faktor
internal, faktor eksternal, dan faktor pendekatan belajar.
1) Faktor internal
Faktor yang berasal dari dalam diri siswa meliputi dua
aspek, yaitu aspek fisiologis dan aspek psikologis.
a) Aspek Fisiologis
22
Faktor fisiologi yaitu faktor yang berhubungan dengan
kondisi fisik/ jasmaniah dan fungsi panca indera. Panca indra
yang sangat mempengaruhi belajar antara lain indra penglihat
(mata), indra pendengar (telinga). Oleh karena itu maka panca
indera harus senantiasa dijaga agar terlindungi dari bahaya
yang dapat mengakibatkan terganggunya fungsi tersebut.
b) Aspek Psikologis
Faktor psikologis yang dapat mempengaruhi kuantitas
dan kualitas perolehan pembelajaran siswa antara lain :
tingkat kecerdasan/ intelegensi siswa, sikap siswa, bakat
siswa, minat siswa, motivasi siswa.
2) Faktor Eksternal
Faktor- faktor eksternal yang memengaruhi belajar dapat
digolongkan menjadi dua golongan, yaitu faktor lingkungan
sosial dan faktor lingkungan nonsosial (Muhibin Syah,2003:
138).
a) Lingkungan Sosial
Lingkungan sosial sekolah seperti para guru, para staf
administrasi, dan teman-teman sekelas dapat mempengaruhi
semangat belajar seorang siswa. Para guru selalu
menunjukkan sikap dan perilaku yang simpatik dan
memperlihatkan suri teladan yang baik dan rajin khususnya
23
dalam hal belajar, misalnya rajin membaca dan berdiskusi,
dapat menjadi daya dorong yang positif bagi kegiatan belajar
siswa.
Selanjutnya, yang termasuk lingkungan sosial siswa
adalah masyarakat dan tetangga juga teman-teman
sepermainan di sekitar perkampungan siswa tersebut. Kondisi
masyarakat di lingkungan kumuh yang serba kekurangan dan
anak-anak penganggur, misalnya, akan sangat mempengaruhi
aktivitas belajar siswa. Paling tidak, siswa tersebut akan
menemukan kesulitan ketika memerlukan teman belajar atau
berdiskusi atau meminjam alat-alat belajar yang kebetulan
belum dimilikinya.
Lingkungan sosial yang lebih banyak mempengaruhi
kegiatan belajar ialah orang tua dan keluarga siswa itu
sendiri. Sifat-sifat orang tua, praktik pengelolaan keluarga,
ketegangan keluarga, dan demografi keluarga (letak rumah),
semuanya dapat memberi dampak baik ataupun buruk
terhadap kegiatan belajar dan hasil yang dicapai oleh siswa.
b) Lingkungan Nonsosial
Faktor-faktor yang termasuk lingkungan nonsosial ialah
gedung sekolah dan letaknya, keadaan cuaca dan waktu
24
belajar yang digunakan siswa. Faktor faktor ini dipandang
turut menentukan tingkat keberhasilan belajar siswa.
c. Ciri-ciri belajar
Belajar merupakan tindakan dan perilaku siswa yang kompleks.
Menurut Dimyati dkk (2002:8) sebagai tindakan, maka belajar hanya
dialami oleh siswa sendiri adapun ciri-ciri belajar yaitu :
1) Siswa yang bertindak belajar atau pembelajar.
2) Memperoleh hasil belajar dan pengalaman hidup.
3) Belajar bisa dilakukan diberbagai tempat
4) Belajar dapat dilakukan sepanjang hayat
5) Dapat memecahkan masalah
6) Dapat mempertinggi martabat pribadi.
d. Tujuan Hasil Belajar
Tujuan hasil belajar (Hamalik, 2003: 160-161) adalah sebagai
berikut:
1) Memberi informasi tentang kemajuan siswa dalam upaya
mencapai tujuan-tujuan belajar melalui berb agai kegiatan belajar.
Informasi yang didapat dari hasil belajar menunjukkan adanya
suatu perubahan yang mengalami kemajuan atau kemunduran.
2) Memberikan informasi yang dapat digunakan untuk membina
kegiatan-kegiatan belajar yang lebih lanjut. Informasi hasil
belajar dipertimbangkan baik dari segi kelebihan dan kelemahan,
25
yang dijaikan sebagai acuan untuk melaksanakan kegiatan belajar
selanjutnya.
3) Memberikan informasi tentang kemampuan siswa, menetapkan
kesulitan-kesulitannya dan menyarankan kegiatan remidial
(perbaikan). Hasil belajar yang menunjukkan adanya siswa yang
belum tuntas belajar supaya mengikuti program perbaikkan.
4) Memberikan informasi sebagai dasar untuk mendorong motivasi
belajar siswa dengan cara mengenal kemajuan sendiri dan
merangsangnya untuk melakukan perbaikan. Informasi ini
berguna untuk menyadarkan siswa untuk memperbaiki diri tanpa
adannya paksaan dari pihak luar.
5) Memberi informasi tentang semua aspek tingkah laku siswa,
sehingga guru dapat membantu perkembangannya menjadi warga
masyarakat dan pribadi yang berkualitas. Informasi ini ditujukan
untuk manfaat jangka panjang demi kualitas kehidupan siswa
yang lebih baik.
6) Memberikan informasi yang tepat untuk membimbing siswa
memilih sekolah, atau jabatan yang sesuai dengan kecakapan, mi
nat dan bakatnya. Informasi ini sangat penting dalam mengambil
keputusan dalam menentukan masa depan.
26
2. Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial
a. Pengertian Ilmu Pengetahuan Sosial
Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) merupakan terjemahan dari apa
yang ada di dunia pendidikan dasar dan lanjutan Amerika Serikat
dinamakan social studies. Dengan demikian sesuai isinya IPS bisa
diartikan sebagai penelaahan masyarakat (Daljoeni, 1981:6).
Dalam buku Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial Teori,
Aplikasi dan Evaluasi (Rasimin, 2012 : 56) diperoleh pendapat
bahwa Ilmu Pengetahuan Sosial adalah suatu bidang kajian ilmu
pengetahuan yang dilakukan secara terpadu dan merupakan hasil dari
penyederhanaan, adaptasi, seleksi, dan modifikasi dari disiplin ilmu-
ilmu sosial yang di organisasikan dari konsep-konsep dan
ketrampilan-ketrampilan sejarah, geografi, sosiologi, antropologi,
dan ekonomi bahkan disiplin ilmu humaniora, pendidikan dan agama
(Puskur, 2001: 9).
Dari berbagai pengertian diatas dapat diartikan bahwa IPS
merupakan ilmu yang mempelajari tentang bermasyarakat dan
ketrampilan untuk menunjang kehidupan yang nyata sehingga dapat
bersosialisasi dengan siapapun. IPS merupakan pengetahuan
mengenai segala sesuatu yang berhubungan dengan masyarakat.
27
b. Tujuan Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial
Ilmu PengetahuanSosial selain mempunyai tujuan membentuk
warga negara yang baik, dengan memiliki kemampuan untuk
menyesuaiakan diri dengan lingkungan kehidupan masyarakat, juga
memiliki fungsi aplikatif (Rasimin, 2012: 40).
c. Fungsi Ilmu Pengetahuan Sosial
Fungsi ilmu pengetahuan sosial (Rasimin,2012 :40-41) yaitu:
1) Membina siswa menjadi warga negara yang baik yang memiliki
pengetahuan ketrampilan dan kepedulian sosial yang berguna
bagi dirinya sendiri serta serta bagi masyarakat dan negara.
2) Membina siswa menjadi warga negara yang baik dan memiliki
pengetahuan, ketrampilan dan kepedulian sosial, hendaknya
harus disesuaikan dengan tata nilai moral yang berlaku di
masyarakat.
3) Untuk mewariskan nilai moral dalam masyarakat agar dapat
menjunjung tinggi kemuliaan harkat dan derajat manusia.
Dalam pembelajaran ilmu pengetahuan sosial, nilai moral
siswa sebagai peserta didik dapat dilihat dari perilaku
kesehariannya. Siswa berbuat jujur dan menghargai sesama
temannya, yang dibarengi dengan pemahaman. Kesadaran
terhadap hal itu dapat menanamkan nilai moral dalam dirinya.
28
d. Hakekat Ilmu Pengetahuan Sosial di Sekolah Dasar
Ilmu pengetahuan sosial (IPS) disekolah dasar, pada hakikatnya
harus memperhatikan kebutuhan peserta didik yang rata-rata masih
berusia 6-12 tahun dalam kelompok usia ini, anak berada dalam
tahap perkembangan kemampuan intelektual/kognitifnya pada
tingkatan kongkrit operasional. Mereka memandang dunia dalam
keseluruhan yang utuh, dan mengangggap tahun yang akan datang
sebagai waktu yang masih jauh. Yang mereka pedulikan adalah
kondisi sekarang yang sesuai dengan kenyataan hidup yang
dialaminya yang bersifat kongkrit, dan bukan masa depan yang
belum bisa dipahami dalam kehidupan nyata yang bersifat abstrak.
Hal demikian sangat bertolak belakang dengan sifat dari materi
ilmu pengetahuan sosial yang penuh dengan pesan-pesan yang
bersifat abstrak. Sebagaimana konsep-konsep, seperti waktu,
perubahan, kesinambungan, arah mata angin, lingkungan, ritual,
akulturasi, kekuasaan, demokrasi, nilai, peranan, permintaan atau
kelangkaan adalah konsep-konsep abstrak yang dalam ilmu
pengetahuan sosial harus dibelajarkan kepada siswa sekolah dasar
(Rasimin, 2012: 59-60).
29
3. Pekerjaan
Jenis-jenis Pekerjaan (Sumber: Buku IPS kelas 3 untuk SD/MI)
a. Pengertian Bekerja
Bekerja adalah usaha seseorang untuk mendapatkan penghasilan.
Tujuan seseorang bekerja selain untuk mendapatkan penghasilan,
memenuhi kebutuhan hidup, yang paling utama yaitu untuk
beribadah kepada Allah. Seperti yang ada dalam ayat dibawah ini:
Dan katakanlah: “Bekerjalah kamu, maka Allah dan Rasul-Nya
serta orang-orang yang beriman akan melihat pekerjaanmu itu, dan
kamu akan dikembalikan kepada (Allah) Yang Maha Mengetahui
yang gaib dan yang nyata, lalu diberitakan-Nya kepada kamu apa
yang telah kamu kerjakan.” (Q.S. At-Taubah: 105).
b. Jenis- jenis Pekerjaan
Jenis pekerjaan dibagi menjadi dua, yaaitu pekerjaan yang
menghasilkan barang dan pekerjaan yang menghasilkan jasa.
Pekerjaan yang menghasilkan barang yaitu pekerjaan yang
kegiataannya membuat barang. Sedangkan pekerjaan yang
menghasilkan jasa yaitu pekerjaan yang hasil kerjanya dapat
dirasakan oleh konsumennya.
30
1) Jenis pekerjaan yang menghasilkan barang, di antaranya :
a) Petani
Petani yaitu orang yang bekerja dibidang dibidang
pertanian.
b) Peternak
Peternak adalah kegiatan mengembangbiakkan dan
membudidayakan hewan ternak.
c) Nelayan
Nelayan adalah orang yang mata pencahariannya
menangkap ikan di laut.
d) Penjahit
Penjahit atau tailor adalah orang yang pekerjaannya
menjahit pakaian.
e) Koki
Koki adalah orang yang pekerjaannya membuat makanan.
2) Jenis pekerjaan yang menghasilkan jasa, di antaranya :
a) Guru
Guru adalah orang yang pekerjaannya mengajar,
mendidik, dan membimbing siswanya dalam belajar
disekolah.
31
b) Sopir
Sopir adalah orang yang bekerja mengantarkan
penumpang.
c) Dokter
Dokter adalah orang yang bekerja di bidang kesehatan.
d) Polisi
Polisi adalah orang yang bertugas menjaga keamanan dan
ketertiban umum.
e) Pilot
Pilot adalah orang yang bertugas untuk menerbangkan
pesawat terbang.
c. Arti Pentingnya Bekerja dan Semangat Kerja
1) Alasan orang harus bekerja
Banyak alasan orang yang bekerja yaitu untuk menyalurkan
kemampuan yang dimiliki atau sebagai hobi dan juga banyak
pihak atau kalangan yang dapat menciptakan lapangan pekerjaan
untuk memenuhi kebutuhan masyarakat dan yang paling utama
alasan seseorang bekerja adalah karena Allah yaitu sesorang
bekerja berarti seseorang beribadah kepada Allah serta untuk
mencukupi kebutuhan hidup. Seperti yang tercantum dalam hadis
dibawah ini:
32
Artinya: “Dari Miqdam r.a. berkata: Nabi Muhammad saw.
bersabda: “Tidak seorang pun yang makan lebih baik daripada
makan hasil usahanya sendiri. Sungguh Nabi Daud as. Makan
hasil usahanya.” (HR. Bukhari).
2) Pentingnya semangat dalam bekerja
Semangat Kerja sangat penting saat kita bekerja. Karena
dengan semangat kerja kita akan mendapatkan hasil yang
maksimal dan prestasi yang maksimal pula. Orang yang malas
dan tak bersemangat akan gagal dalam pekerjaannya.
4. Make A Match
a. Pengertian Make A Match
Make-A Match (membuat pasangan) adalah pembelajaran
kooperatif dengan cara mencari pasangan soal/jawaban yang tepat,
siswa yang sudah menemukan pasangannya sebelum batas waktu akan
mendapat point (Rusman, 2011:223).
Metodeini dikembangkan pertama kali pada 1994 oleh Lorna
Curran, metode Make-A Match saat ini menjadi salah satu metode
33
penting dalam ruang kelas. Tujuan dari strategi ini (Miftakhul Huda,
2014: 251) antara lain :
1) Pendalaman materi
2) Penggalian materi
3) Edutainment.
Tata laksananya cukup mudah, tetapi guru perlu melakukan
beberapa persiapan khusus sebelum menerapkan metode ini. Beberapa
persiapannya antara lain:
1) Membuat beberapa pertanyaan yang sesuai dengan materi yang
dipelajari (jumlahnya tergantung tujuan pembelajaran) kemudian
menulisnya dalam kartu-kartu pertanyaan.
2) Membuat kunci jawaban dari pertanyaan-pertanyaan yang telah
dibuat dan menulisnya dalam kartu-kartu jawaban. Akan lebih baik
jika kartu pertanyaan dan kartu jawaban berbeda warna.
3) Membuat aturan yang berisi penghargaan bagi siswa yang berhasil
dan sanksi bagi siswa yang gagal (di sini, guru dapat membuat
aturan ini bersama-sama dengan siswa).
4) Menyediakan lembaran untuk mencatat pasangan-pasangan yang
berhasil sekaligus untuk penskoran presentasi .
34
b. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran dengan Metode Make A
Match
Langkah-langkah kegiatan yang dilakukan adalah sebagai berikut :
1) Guru menyampaikan materi atau memberi tugas kepada siswa
untuk mempelajari materi di rumah.
2) Siswa dibagi kedalam 2 kelompok, misalnya kelompok A dan
kelompok B. Kedua kelompok diminta untuk berhadap-hadapan.
3) Guru membagikan kartu pertanyaan kepada kelompok A dan kartu
jawaban kepada kelompok B.
4) Guru menyampaikan kepada siswa bahwa mereka harusnmencari
atau mencocokkan kartu yang dipegang dengan kartu kelompok
lain. Guru juga perlu menyampaikan batasan maksimum waktu
yang ia berikan kepada mereka.
5) Guru meminta semua anggota kelompok A untuk mencari
pasangannya dikelompok B. Jika mereka sudah menemukan
pasangannya masing-masing, guru meminta mereka melaporkan
diri kepadanya. Guru mencatat mereka pada kertas yang sudah
dipersiapkan.
6) Jika waktu sudah habis, mereka harus diberitahu bahwa waktu
sudah habis. Siswa yang belum menemukan pasangan diminta
untuk berkumpul tersendiri.
35
7) Guru memanggil satu pasangan untuk presentasi. Pasangan lain dan
siswa yang tidak mendapat pasangan memperhatikan dan
memberikan tanggapan apakah pasangan itu cocok atau tidak.
8) Terakhir, guru memberikan konfirmasi tentang kebenaran dan
kecocokan pertanyaan dan jawaban dari pasangan yang
memberikan presentasi.
9) Guru memanggil pasangan berikutnya, begitu seterusnya sampai
seluruh pasangan melakukan presentasi (Miftakhul Huda, 2014:
252-253).
c. Kelebihan Metode Make a Match
Kelebihan metode ini antara lain:
1) Dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa, baik secara kognitif
maupun fisik
2) Karena ada unsur permainan, metode ini menyenangkan
3) Meningkatkan pemahaman siswa terhadap materi yang dipelajari
dan dapat meningkatkan motivasi belajar siswa
4) Efektif sebagai sarana melatih keberanian siswa untuk tampil
presentasi
5) Efektif melatih kedisiplinan siswa menghargai waktu belajar.
36
d. Kelemahan Metode Make a Match
Adapun kelemahan metode ini adalah:
1) Jika strategi ini tidak dipersiapkan dengan baik, akan banyak waktu
yang terbuang
2) Pada awal-awal penerapan metode, banyak siswa yang akan malu
berpasangan dengan lawan jenisnya
3) Jika guru tidak mengarahkan siswa dengan baik, akan banyak siswa
yang kurang memperhatikan pada saat presentasi pasangan
4) Guru harus hati-hati dan bijaksana saat memberi hukuman pada
siswa yang tidak mendapat pasangan, karena mereka bisa malu
5) Menggunakan metode ini secara terus menerus akan menimbulkan
kebosanan (Miftakhul Huda, 2014: 254).
5. Media Pembelajaran
a. Pengertian Media Pembelajaran
Media adalah sebuah alat yang mempunyai fungsi menyampaikan
pesan (Brovee, 1997). Media pembelajaran adalah sebuah alat yang
berfungsi dan dapat digunakan menyampaikan pesan pembelajaran.
Pembelajaran adalah proses komunikasi anatara pembelajar, pengajar
dan bahan ajar. Maka dapat dikatakan bahwa, bentuk komunikasi
tidak akan berjalan tanpa bantuan sarana untuk menyampaikan pesan
(Hujair S, 2013:3).
37
National Education Assiciaton (NEA), mengatakan bahwa media
adalah bentuk-bentuk komunikasi baik cetak maupun audio visual
serta peralatannya. Gagne (1970), mengatakan bahwa media adalah
berbagai jenis komponen atau sumber belajar dalam lingkungan
pembelajar yang dapat merangsang pembelajar untuk belajar. Briggs
(1970), mengatakan media adalah segala wahana atau alat fisik yang
dapat menyajikan pesan serta merangsang pembelajar untuk belajar.
Schramm, mengatakan media adalah teknologi pembawa informasi
atau pesan instruksional. Secara umum dapat dikatakan bahwa media
adalah sarana atau alat bantu yang dapat digunakan dalam proses
pembelajaran.
Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa media
pembelajaran adalah sarana atau alat bantu pendidikan yang dapat
digunakan sebagai perantara dalam proses pembelajaran untuk
mempertinggi efektifitas dan efisiensi dalam mencapai tujuan
pembelajaran.
b. Tujuan dan Manfaat Media Pembelajaran
1) Tujuan Media Pembelajaran
Tujuan media pembelajaran sebagai alat bantu pembelajaran untuk:
a) Mempermudah proses pembelajaran di kelas
b) Meningkatkan efisiensi proses pembelajaran
c) Menjaga relevansi antara materi pelajaran dengan tujuan belajar
38
d) Membantu konsentrasi pembelajar dalam proses pembelajaran.
2) Manfaat Media Pembelajaran
Manfaat media pembelajaran baik secara umum maupun khusus
sebagai alat bantu pembelajaran bagi pengajar pembelajar. Jadi
manfaat media pembelajaran adalah :
a) Pengajaran lebih menarik perhatian pembelajar sehingga dapat
menumbuhkan motivasi belajar
b) Bahan pengajaran akan lebih jelas maknanya, sehingga dapat
lebih difahami pembelajar, serta memungkinkan pembelajar
menguasai tujuan pengajaran dengan baik.
c) Metode pembelajaran bervariasi, tidak semata-mata hanya
komunikasi verbal melalui penuturan kata-kata lisan pengajar,
pembelajar tidak bosan dan pengajar tidak kehabisan tenaga.
d) Pembelajar lebih banyak melakukan kegiatan belajar, sebab
tidak hanya mendengarkan penjelasan dari pengajar saja, tetapi
juga aktivitas lain yang dilakukan seperti : mengamati,
melakukan, mendemonstrasikan dll (Nana S dkk, 1991:2)
Selain itu, manfaat media pembelajaran bagi pengajar dan
pembelajar yaitu sebagai berikut :
Manfaat media pembelajaran bagi pengajar, sebagai berikut :
a) Memberikan pedoman, arah untuk mencapai tujuan
pembelajaran.
39
b) Menjelaskan struktur dan urutan pengajaran secara baik
c) Memudahkan kendali pengajar terhadap materi pelajaran
d) Membantu kecermatan, ketelitian dalam penyajian materi
pelajaran
e) Membangkitkan rasa percaya diri seorang pengajar
f) Meningkatkan kualitas pengajaran
g) Memberikan dan meningkatkan variasi belajar
h) Menyajikan inti informasi, pokok-pokok secara sistematis
sehingga memudahkan penyampaian, dan
i) Menciptakan kondisi dan situasi belajar yang menyenangkan
dan tanpa tekanan.
Manfaat media pembelajaran bagi pembelajar yaitu:
a. Meningkatkan motivasi belajar pembelajar
b. Memberikan dan meningkatkan variasi belajar bagi pembelajar
c. Memudahkan pembelajar untuk belajar
d. Merangsang pembelajar untuk berfikir dan beranalisis
e. Pembelajaran dalam kondisi dan situasi belajar yang
menyenangkan dan tanpa tekanan
f. Pembelajar dapat memahami materi pembelajaran secara
sistematis yang disajikan (Hujair S, 2013:6)
40
3) Pertimbangan Pemilihan Media
Pertimbangan media yang akan digunakan dalam proses
pembelajaran menjadi pertimbangan utama, karena media yang dipilih
harus sesuai dengan :
a) Tujuan pengajaran
b) Bahan pelajaran
c) Metode mengajar
d) Tersedia alat yang dibutuhkan
e) Pribadi pengajar
f) Kondisi siswa, minat dan kemampuan pembelajar
g) Situasi pengajaran yang sedang berlangsung.
Keterkaitan antara media pembelajaran dengan tujuan
pembelajaran, materi, metode dan kondisi belajar harus menjadi
perhatian dan pertimbangan pengajar dalam memilih dan
menggunakan media dalam proses pembelajaran dikelas, sehingga
media yang digunakan lebih efektif dan efisien untuk mencapai tujuan
pembelajaran. Media pembelajaran tidak dapat berdiri sendiri, tetapi
terkait dan atau memiliki hubungan secara timbal balik dengan empat
aspek tersebut (Hujair S 2013:7). Dengan demikian, alat-alat, sarana
atau media pembelajaran yang digunakan harus disesuaikan dengan
empat aspek tersebut, sehingga dapat mencapai tujuan pembelajaran
secara efektif dan efisien.
41
4) Fungsi Media Pembelajaran
Media pembelajaran berfungsi untuk merangsang pembelajaran
dengan :
a) Menghadirkan objek sebenarnya
b) Membuat duplikasi dari objek yang sebenarnya
c) Membuat konsep abstrak ke konsep kongkret
d) Memberi kesamaan persepsi
e) Mengatasi hambatan waktu, tempat, jumlah dan jarak
f) Menyajikan ulang informasi secara konsisten
g) Memberi suasana belajar yang menyenangkan, tidak tertekan,
santai dan menarik, sehingga dapat mencapai tujuan pembelajaran.
6. Puzzle
a. Pengertian Puzzle
Puzzle adalah permainan terdiri atas kepingan-kepingan dari satu
gambar tertentu yang dapat melatih yang kreativitas, keteraturan, dan
tingkat konsentrasi. Permainan puzzle dapat dilakukan oleh anak-anak
hingga anak belasan tahun, tetapi tentu saja tingkat kesulitannya harus
disesuaikan dengan usia anak yang memainkannya. Permainan puzzle
anak akan mencoba memecahkan masalah yaitu menyusun gambar.
Pada tahap awal mengenal puzzle, mereka mungkin mencoba untuk
menyusun gambar puzzle dengan cara mencoba memasang-
masangkan bagian-bagian puzzle tanpa petunjuk. Permainan puzzle
42
dengan sedikit arahan dan contoh, maka anak sudah dapat
mengembangkan kemampuan kognitifnya dengan cara mencoba
menyesuaikan bentuk, menyesuaikan warna, atau logika
(Soebachman, 2012:48) dalam Bratadiangga, 2017.
Puzzle adalah permainan menyusun dan mencocokan bentuk dan
tempatnya sesuai dengan gambar yang sebenarnya. Disimpulkan
bahwa permainan puzzle adalah permainan yang dapat merangsang
kemampuan logika matematika anak, yang dimainkan dengan cara
membongkar pasang kepingan puzzle berdasarkan pasangannya
(Yuliyanti, 2008:42).
b. Jenis Potongan Puzzle
Puzzle terdiri dari kepingan-kepingan. Kegiatan membongkar
dan menyusun kembali kepingan puzzle menjadi bentuk yang utuh
bertujuan melatih koordinasi mata, tangan dan pikiran anak dalam
menyusun kepingan puzzle yang terdiri dari berbagai bentuk yang
berbeda dengan cara mencocokkan potongan gambar satu dengan
lainnya, sehingga membentuk satu gambar yang utuh dan baik.
Puzzle merupakan permainan yang membutuhkan kesabaran dan
ketekunan anak dalam merangkainya. Anak terbiasa dalam
permainan puzzle, lambat laun mental anak juga akan terbiasa untuk
bersikap tenang, tekun, dan sabar dalam menyelesaikan sesuatu.
43
Beberapa jenis potongan puzzle menurut Departemen
Pendidikan Nasional (2003: 45-46) dalam Bratadiangga, 2017,
diantaranya:
1) Puzzle model potongan melengkung
2) Puzzle model potongan geometris
3) Puzzle model potongan modul
4) Puzzle model potongan menurut bagian
5) Puzzle model potongan lurus
Jumlah dan jenis potongan puzzle harus disesuaikan dengan
kelompok umur dan kemampuan kecerdasan anak, mulai dari jumlah
2 keping, 3 keping, 6 keping, 9 keping dan seterusnya.
c. Manfaat Media Puzzle
Manfaat permainan puzzle menurut Yulianty (2008:43) adalah:
1) Mengasah otak, kecerdasan otak anak akan terlatih karena
permainan puzzle yang melatih sel-sel otak untuk memecahkan
masalah.
2) Melatih koordinasi mata dan tangan, permainan puzzle melatih
koordinasi tangan dan mata anak. Hal itu dikarenakan anak harus
mencocokan keping-keping puzzle dan menyusunnya menjadi
satu gambar utuh.
3) Melatih membaca, membantu mengenal bentuk dan langkah
penting menuju pengembangan keterampilan membaca.
44
4) Melatih nalar, permainan puzzle dalam bentuk manusia akan
melatih nalar anak-anak karena anaak-anak akan menyimpulkan
dimana letak kepala, tangan, kaki, dan lain-lain sesuai dengan
logika.
5) Melatih kesabaran. Aktivitas permainan puzzle, kesabaran akan
terlatih karena saat bermain puzzle di butuhkan kesabaran dalam
menyelesaikan permasalahan.
6) Memberikan pengetahuan, permainan puzzle memberikan
pengetahuan kepada anak-anak untuk mengenal warna dan
bentuk. Anak juga akan belajar konsep dasar binatang, alam
sekitar, jenis-jenis benda, anatomi tubuh manusia, dan lain-lain.
d. Cara Memainkan Puzzle
Permainan tidak hanya membuat anak menikmati permainan tapi
juga dituntut agar membuat anak untuk teliti dan tekun ketika
mengerjakan permainan tersebut. Kegiatan yang aktif dan
menyenangkan juga meningkatkan aktifitas sel otaknya dan juga
merupakan masukan-masukkan pengamatan atau ingatan yang
selanjutnya akan menyuburkan proses pembelajaran dan
menggunakan semua panca indranya secara aktif. Cara memainkan
puzzle pun tidak sulit. Menurut Yulianti (2008: 43) dalam
Bratadiangga, 2017 langkah-kangkah memainkan permainan puzzle
adalah sebagai berikut:
45
1) Lepaskan kepingan puzzle dari papannya
2) Acak kepingan puzzle tersebut
3) Mintalah anak untuk memasangkannya kembali
4) Berikan tantangan pada anak untuk melakukannya dengan cepat,
biasanya dengan hitungan angka 1 sampai 10 atau stopwatch dll.
7. Hubungan Antara Hasil Belajar IPS dengan Metode Make-A Match
dan Media Puzzle
Ilmu Pengetahuan Sosial merupakan salah satu mata pelajaran
yang terdapat dan diberikan di sekolah dari Sekolah Dasar (SD)/
Madrasah Ibtidaiyah (MI) hingga Sekolah Menengah Atas. Ilmu
Pengetahuan Sosial membahas kehidupan sosial dengan segala aspek dan
permasalahannya. Dalam buku Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial
Teori, Aplikasi dan Evaluasi (Rasimin, 2012 : 56).
Di tingkat sekolah dasar ilmu pengetahuan diberikan dalam satu
bidang studi saja. Karena melihat dari tingkat pemahaman dan
kecerdasan peserta didik, oleh karena itu kajian ilmu pengetahuan sosial
ditingkat dasar disederhanakan. Di sekolah dasar mata pelajaran Ilmu
Pendidikan Sosial memuat materi sosiologi, ekonomi, sejarah dan
geografi. Melalui mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial siswa
diarahkan untuk menjadi warga negara indonesia (WNI) yang
demokratis dan bertanggungjawab, serta warga dunia yang cinta damai
(Rasimin, 2012: 33).
46
Penggunaan metode pembelajaran dan media yang menarik dapat
memotivasi siswa agar senang dalam belajar IPS sehungga siswa
mempunyai semangat belajar tinggi dengan hasil yang maksimal.
Penerapan metode Make-A Match (membuat pasangan) adalah
pembelajaran kooperatif cara untuk mencari pasangan soal/jawaban yang
tepat, siswa yang sudah menemukan pasangannya sebelum batas waktu
akan mendapat point (Rusman, 2011:223).
Selain metode pembelajaran, media pembelajaran mempunyai
peranan yang sangat penting dalam proses pembelajaran. Media puzzle
menjadikan siswa tidak jenuh saat proses pembelajaran karena dalam
puzzle terdapat unsur yang dapat melatih pemikiran siswa untuk
menemukan suatu gambar yang telah teracak untuk dirancang menjadi
gambar utuh. Dan media puzzle ini didalamnya mengandung unsur
permainan, sehingga anak senang dalam pembelajaran IPS tersebut.
B. Kajian Pustaka
1. Dari penelitian Nur Wahid Setiawan dengan judul Peningkatan Hasil
Belajar Matematika Materi Bangun Datar Melalui Metode Make A
Match Berbantu Media Gambar Pada Siswa Kelas IV MI Gubug Cepogo
Tahun Ajaran 2016/2017. Penelitian ini dilatarbelakangi hasil belajar
yang diperoleh siswa kelas IV MI Gubug Cepogo Tahun 2016/2017
pada pelajaran Matematika materi bangun datar masih rendah rata-rata
kelas hanya mencapai 60,7 sedangkan KKM yang ditetapkan sekolah
47
yaitu 65. Hal ini karena dalam menyampaikan pelajaran matematika,
guru lebih cenderung menggunakan metode ceramah dan kurang
melibatkan siswa secara aktif dalam kegiatan pembelajaran. Penggunaan
metode Make a Match dapat dijadikan alternatif metode pembelajaran
dalam membelajarkan Matematika. Metode ini mengarahkan
pemahaman siswa pada pembelajaran aktif yang melibatkan siswa
secara aktif dalam kegiatan pembelajaran agar siswa lebih mampu
memahami materi, dan belajar Matematikamenjadi lebih menyenangkan.
Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas melalui metode
Make a Match yang berbantu media gambar. Setiap siklus terdiri dari
empat tahap yakni perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan refleksi.
Pelaksanaan tindakan membuahkan hasil, berupa peningkatan hasil
belajar bangun datar pada siswa kelas IV MI Gubug Cepogo dengan
jumlah 14 siswa. Pada siklus I siswa yang tuntas sesuai KKM sebanyak
8 siswa atau 57,14% dan yang belum tuntas 6 siswa atau 42,85% dengan
rata-rata kelas 68,57, siklus II yang tuntas sebanyak 14 siswa atau 100%
dan rata-rata kelasnya 90. Dengan melihat hasil kedua siklus di atas
dapat ditarik kesimpulan bahwa penggunaan metode Make a Match
dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran matematika
materi bangun datar.
2. Dari penelitian Arihatul Laili dengan judul Peningkatan Hasil Belajar Ipa
Materi Rangka Manusiadengan Metode Puzzle Pada Siswa Kelas IV
48
semester I MI Miftahul Huda Lopait Kecamatan Tuntang Kabupaten
Semarang Tahun Pelajaran 2016/2017. Penelitian ini di latarbelakangi
oleh kenyataan bahwa hasil belajar siswa kelas IV MI Miftahul Huda
Lopait dalam pembelajaran IPA materi Rangka Manusia masih rendah.
Hal ini ditunjukkan oleh data persentase siswa yang belum tuntas atau
belum mencapai nilai KKM pada hasil belajar prasiklus sebanyak 57,69
% atau 15 siswa dari 26 siswa.Permasalahan dalam Pembelajaran IPA
yang disampaikan secara monoton dengan menggunakan strategi yang
tidak sesuai dengan materi pelajaran, serta keterbatatasan alat peraga
mengakibatkan kurangnya motivasi dan minat belajar siswa, sehingga
hasil belajar yang didapatkan tidak mencapai nilai KKM. Dunia anak
adalah dunia untuk bermain dan belajar. Anak akan lebih mudah
menangkap ilmu jika diberikan lewat permainan. Dalam penelitian ini,
peneliti menggunakan metode permainan puzzle sebagai alternatif yang
digunakan dalam pembelajaran IPA materi rangka manusia. Karena
puzzle merupakan salah satu jenis permainan yang bersifat edukatif yang
dapat meningkatkan keterampilan kognitif, meningkatkan keterampilan
motorik halus, melatih nalar dan daya ingat, melatih kesabaran,
menambah pengetahuan, serta meningkatkan keterampilan sosial
anak.Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas. Subyek
penelitian ini adalah siswa kelas IV yang berjumlah 26 siswa, yang
terdiri dari 13 siswa laki-laki dan 13 siswa perempuan. Penelitian
49
dilaksanakan dalam 2 siklus yang setiap siklusnya terdiri dari
perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan refleksi. Data diambil dari
nilai akhir siswa, dokumentasi, observasi dengan mengamati perilaku
siswa dalam proses pembelajaran. Berdasarkan hasil penelitian dikatakan
bahwa penggunaan metode puzzle dapat meningkatkan hasil belajar IPA
materi rangka manusia pada siswa kelas IV MI Miftahul Huda Lopait
KecamatanTuntang Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran 2016/2017.
Bukti adanya peningkatan hasil belajar IPA adalah persentase hasil
belajar dari siklus I ke siklus II sebanyak 19,23%. Pada siklus I siswa
yang tuntas 18 siswa atau 69,23% dan siswa yang belum tuntas 8 siswa
atau 30,76% dengan rata-rata 69,53. Pada siklus II siswa yang tuntas 23
siswa atau 88,46% dan siswa yang belum tuntas 3 siswa atau 11,53%
dengan rata-rata 79,53% dari 26 siswa.
3. Dari penelitian Muhammad Cholilur Rohman dengan judul Peningkatan
Hasil Belajar Matematika Materi Sifat-Sifat Bangun Datar Melalui
Strategi Make A Match Pada Siswa Kelas III MI Ma’arif Gedangan Kec.
Tuntang Kab. Semarang tahun Ajaran 2016/2017. Penelitian ini
merupakan upaya untuk meningkatkan hasil belajar matematika materi
sifat-sifat bangun datar pada siswa kelas III MI Ma’arif Gedangan
Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang. Pertanyaan utama yang akan
dijawab melalui penelitian ini adalah apakah strategi pembelajaran
Make A Match dapat meningkatakan hasil belajar Matematika materi
50
sifat-sifat bangun datar pada siswa kelas III MI Ma’arif Gedangan
Kecamatan Tuntang Tahun Ajaran 2015/2016? Untuk menjawab
pertanyaan tersebut maka penelitian ini menggunakan penelitian
tindakan kelas (action research) sebanyak dua siklus.Penelitian tindakan
kelas dilaksanakan melaui dua siklus yaitu siklus I dan siklus II. Tiap
siklusnya ada empat tahapan yaitu perencanaan, pelaksanaan,
pengamatan dan refleksi. Adapun metode pengumpulan data yang
digunakan meliputi observasi, test, dan dokumentasi. Hasil yang
diperoleh dalam penelitian ini adalah terjadi peningkatan hasil belajar
siswa untuk mata pelajaran matematika materi sifat-sifat bangun datar
kelas III tahun 2016. Melalui startegi pembelajaran make a match ada
peningkatan hasil belajar, hal inidapat dilihat kondisi awal yaitu nilai
rata-rata hasil belajar siswa 63 atau 55% siswa yang tuntas belajar,pada
siklus I meningkat menjadi 68 atau 83% dan meningkat lagi pada
siklus II menjadi 73 atau 100% siswa tuntas. Berdasarkan hasil belajar
tersebut dapat disimpulkan bahwa melalui strategi pembelajaran make a
match dapat meningkatkan hasil belajar matematika materi sifat-sifat
bangun datar pada siswa kelas III MI Ma’arif Gedangan Kecamatan
Tuntang Kabupaten Semarang Tahun Ajaran 2015/2016.
51
BAB III
HASIL PENELITIAN
A. Gambaran Umum Madrasah Ibtidaiyah Miftahul Ulum Duren
1. Profil Sekolah Madrasah Ibtidaiyah Miftahul Ulum Duren
a. Nama Madrasah : Miftahul Ulum Duren
b. NIS/NPSN : 111233220010/ 60712882
c. NISS : 111233220148
d. Akreditasi Madrasah : B
e. Alamat Lengkap Madrasah : Jln Masjid Besar, Miri Desa Duren
Kecamatan Tengaran Kabupaten Semarang
f. Nama Kepala Sekolah : Muhammad Toha, S.Pd.I
g. No Telp/Hp : 08564040154
h. Kepemilikan Tanah : Milik Sendiri
i. Luas Bangunan : 974 m2
2. Visi, Misi dan Tujuan
a. Visi
Terwujudnya MI Miftahul Ulum sebagai pilihan masyarakat yang
mencerdaskan anak bangsa dengan didasari iman dan taqwa.
b. Misi
1) Mengembangkan pembelajaran sesuai dengan perkembangan zaman.
2) Menumbuhkan semangat berprestasi pada seluruh warga Madrasah.
52
3) Mendidiik anak berkepribadian Islami dan berwawasan Global.
4) Menjalin kerjasama yang baik antar warga Madrasah dan
Lingkungan.
c. Tujuan
Secara umum tujuan Pendidikan Madrasah Ibtidaiyah Miftahul Ulum
adalah meletakkan dasar kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, akhlak
mulia, terampil, mandiri dan melanjutkan pendidikan yang lebih tinggi.
Bertolak dari tujuan umum pendidikan dasar tersebut, Madrasah
Ibtidaiyah Miftahul Ulum mempunyai tujuan umum sebagai berikut :
1) Dapat membaca AL-Qur’an dengan baik
2) Sholat lima waktu dengan baik
3) Melaksanakan hukum-hukum islam
4) Mempersiapkan peserta didik untuk untuk melanjutkan ke jenjang
pendidikan yang lebih tinggi.
5) Meningkatkan kerjasama dengan lembaga pendidikan lain.
Secara khusus tujuan pendidikan Madrasah Ibtidaiyah Miftahul Ulum
adalah Mempersiapkan Generasi Islam yang berkualitas dalam iman,
ilmu dan akhlaq.
3. Keadaan Siswa
Jumlah siswa MI Miftahul Ulum Duren 92 siswa dengan jumlah siswi 48
orang dan jumlah siswa 44 orang pada tahun 2018.
53
Tabel 3.1
Data Jumlah Siswa MI Miftahul Ulum Duren Tahun Ajaran 2017/2018
No Kelas Jenis Kelamin
Jumlah L P
1 I 5 8 13
2 II 10 13 23
3 III 6 9 15
4 IV 13 3 16
5 V 4 12 16
6 VI 5 4 9
Jumlah 44 48 92
B. Subjek Penelitian
1. Lokasi Penelitian
Subyek penelitian yang diambil dalam penelitian kelas ini adalah siswa
kelas III Madrasah Ibtidaiyah Miftakhul Ulum Duren tahun ajaran
2017/2018. Data responden ini berjumlah 15 siswa, 7 laki-laki dan 8
perempuan. Adapun nama-nama siswa atau subyek penelitian adalah sebagai
berikut :
Tabel 3.2
Data Responden Siswa Kelas III MI Miftahul Ulum Duren Tahun Ajaran
2017/2018
No Nama Keterangan
Laki-laki Perempuan
1 Atar Narendra L
2 Dewi Irmawati P
3 Elsa Ayunda P P
4 Lisa Dian M P
5 M.Alvin Al-Ayubi L
6 M.Imam Reza L
54
7 M.Khazis Indra S L
8 M.Faza Kurnia H L
9 M.Rofimgudin L
10 Najmatul Laily F P
11 Silvia Rahmawati P
12 Siti Septiana A P
13 Rifka Dwi F P
14 Zaldo Diki K L
15 Habibah Aulia A P
2. Waktu penelitian
Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini dilakukan kurang lebih selama satu
bulan mulai Senin, 5 Maret 2018 hingga Selasa, 20 Maret 2018. Penelitian
dilakukan pada siswa kelas III MI Miftahul Ulum Duren, Kecamatan
Tengaran, Kabupaten Semarang yang berjumlah 15 siswa. Penelitian
tindakan kelas ini dilaksanakan dalam 3 siklus. Setiap siklus terdiri dari
tahap perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan refleksi.
C. Deskripsi Pelaksanaan Siklus
1. Siklus I
Pelaksanaan kegiatan pembelajaran untuk siklus 1 dilaksanakan pada
Senin, 05 Maret 2018. Target yang ingin dicapai adalah siswa mampu
mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM). Kriteria Ketuntasan
Minimal ini merupakan kesepakatan bersama dari persatuan guru kelas III
MI Miftahul Ulum Duren, Kecamatan Tengaran, Kabupaten Semarang.
Adapun kegiatan pelaksanaan tindakan dalam siklus I ini dilakukan 4
55
(empat) tahapan, yaitu dengan alur perencanaan (planning), implementasi
tindakan (acting), observasi dan interprestasi (observing), dan refleksi
(reflecting), secara garis besar pelaksanaan dapat dideskripsikan sebagai
berikut :
a. Tahap Perencanaan/Planning antara lain:
1) Guru menentukan sub pokok bahasan yang akan diajarkan yaitu jenis
pekerjaan
2) Merancang rencana pembelajaran sebagai pedoman dalam kegiatan
belajar mengajar.
3) Merancang soal-soal sebagai sarana untuk mengetahui kemampuan
siswa.
4) Merancang atau menyiapkan lembar observasi/pengamatan untuk
guru guna mengetahui perubahan dan perkembangan.
5) Merancang atau menyiapkan lembar observasi untuk siswa guna
mengetahui perubahan dan pengembangan.
6) Menggunakan media pembelajaran yaitu puzzle yang berkaitan
materi pekerjaan
b. Tahap Implementasi Tindakan/Acting
Pada tahap ini peneliti bertindak sebagai pengamat dan guru sebagai
pengajar. Penerapan tindakan mengacu pada konsep pembelajaran di
kelas sesuai dengan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) yang telah
didesain. Adapun kegiatan dalam siklus I ini adalah sebagai berikut :
56
1) Kegiatan awal (5 menit), antara lain:
a. Guru mengucapkan salam
b. Guru menunjuk salah satu siswa untuk memimpin doa belajar
c. Guru mengecek kehadiran siswa dengan bertanya “siapa teman
kalian yang tidak berangkat hari ini?”
d. Guru memberi motivasi siswa supaya lebih bersemangat dalam
menerima materi dengan memberikan pertanyaan “siapa yang
tahu hari ini kita akan belajar tentang apa?”
e. Guru menggali kemampuan awal siswa berkenaan dengan materi
yang akan dipelajari dengan memberitahu materi yang akan
dipelajari dan bertanya “siapa yang sudah pernah bekerja?”
f. Guru menjelaskan tujuan pembelajaran.
2) Kegiatan Inti (60 menit), antara lain:
Eksplorasi
a) Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk
mendefinisikan pengertian pekerjaan yang siswa ketahui.
b) Guru meminta siswa membaca materi macam-macam pekerjaan.
c) Guru memberikan pertanyaan seputar jenis-jenis pekerjaan.
Misal: Apakah pekerjaan Orang tua kalian?
Elaborasi
a) Guru menjelaskan tujuan bekerja dan jenis-jenis pekerjaan.
b) Guru memberikan pertanyaan mengenai tujuan bekerja.
57
c) Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk memikirkan
jawabannya dan mempersilakan untuk berdiskusi dengan teman
sebangkunya.
d) Guru mempersilakan siswa secara sukarela tanpa ditunjuk untuk
menjawab. Apabila tidak ada siswa dengan sukarela menjawab
guru menunjuk beberapa siswa untuk menjawab.
e) Guru membagi siswa menjadi 2 kelompok, yaitu kelompok A
dan B. Kedua kelompok diminta untuk berhadap-hadapan.
f) Guru membagikan kartu pertanyaan kepada kelompok A dan
kartu jawaban kepada kelompok B.
g) Guru menyampaikan peraturannya, siswa mencari/mencocokkan
kartu yang dipegang dengan kartu kelompok lain dan dibatasi
dengan waktu.
h) Guru meminta anggota kelompok A yang mendapat kartu
pertanyaan untuk mencari jawaban dikartu kelompok B. Jika
sudah menemukan pasangannya masing-masing, guru meminta
mereka melaporkan diri kepadanya.
i) Guru mencatat mereka pada kertas yang sudah dipersiapkan. Jika
waktu sudah habis, siswa yang belum menemukan pasangan
diminta untuk berkumpul sendiri.
58
j) Guru memberikan potongan puzzle kepada setiap kelompok dan
meminta setiap kelompok untuk menyusunnya. Setelah
tersususun guru tanya jawab tentang puzzle yang telah disusun.
Konfirmasi
a) Guru memanggil satu pasangan untuk presentasi. Pasangan lain
dan siswa yang tidak mendapat pasangan memperhatikan dan
memberikan tanggapan apakah pasangan itu cocok atau tidak.
b) Guru meminta siswa menyebutkan jenis pekerjaan dari puzzle
yang telah disusun.
3) Kegiatan Akhir (5 menit) antara lain:
a) Guru bersama-sama siswa menyimpulkan hasil pembelajaran hari
ini.
b) Guru memberikan pujian terhadap kelompok yang mengerjakan
tugas dengan benar.
c) Guru melakukan evaluasi untuk mengetahui seberapa besar siswa
dalam menerima materi.
d) Guru memberitahu materi pembelajaran dipertemuan yang akan
datang.
e) Guru meminta salah satu siswa untuk memimpin doa untuk
pulang.
f) Guru mengucap salam
59
c. Tahap Pengamatan/Observasi
Pada tahap ini dilaksanakan observasi/pengamatan terhadap
pelaksanaan pembelajaran berlangsung, antara lain :
1) Digunakan lembar observasi oleh guru untuk mengamati partisipasi
peserta didik pada saat kegiatan pembelajaran.
2) Digunakan lembar observasi oleh guru kolaborator untuk mengamati
aktivitas peneliti dalam mengelola pembelajaran selama kegiatan
pembelajaran berlangsung.
d. Tahap Refleksi/Reflekting
Setelah melakukan pembelajaran pada siklus 1 dan menganalisis
hasil pengamatan, peneliti mengadakan refleksi. Ternyata dari 15 siswa,
banyak siswa yang belum mencapai KKM materi yang telah
disampaikan. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor yaitu :
1) Metode pembelajaran Make-A Match terlalu baru untuk siswa.
2) Siswa tidak fokus pada materi yang diajarkan.
3) Persiapan yang kurang matang dalam mempersiapkan metode
pembelajaran Make-A Match.
Pada siklus 1 masih menganggap proses pembelajaran sama yang
dilakukan oleh guru kelas III yang hanya menggunakan metode ceramah.
Disini guru harus bisa menggunakan teknik pembelajaran yang baru agar
siswa memperhatikan dan fokus dalam pembelajaran serta hasil belajar
meningkat.
60
2. Siklus II
Pelaksanaan tindakan pada siklus II dilaksanakan pada hari Senin, 13
Maret 2018 selama kurang lebih 2 jam mata pelajaran 2 x 35 menit. Pada
siklus II ini peneliti menyiapkan perangkat pembelajaran meliputi RPP,
lembar soal, lembar observasi dan menambah materi pembelajaran.
Adapun kegiatan pelaksanaan tindakan dalam siklus II ini dilakukan 4
(empat) tahapan, yaitu dengan alur perencanaan (planning), implementasi
tindakan (acting), observasi dan interprestasi (observing), dan refleksi
(reflecting), secara garis besar pelaksanaan dapat dideskripsikan sebagai
berikut :
a. Tahap Perencanaan/ Planning
Rencana perbaikan pembelajaran untuk siklus II ini, peneliti berupaya
meningkatkan keaktifan dan perhatian serta prestasi siswa dalam
pembelajaran. Materi yang dibahas dalam siklus ini masih sama yaitu
Pekerjaan yang Menghasilkan Jasa, perencanaan dalam siklus II ini
sebagai berikut :
1) Identifikasi masalah dan perumusan masalah berdasarkan refleksi
pada siklus I.
2) Menentukan sub pokok bahasan.
3) Merancang rencana pembelajaran sebagai pedoman dalam kegiatan
belajar mengajar.
4) Mempersiapkan metode Make-A Match dengan baik.
61
5) Merancang soal-soal untuk dikerjakan siswa dan merancang tes
formatif untuk mengetahui kemampuan siswa. Merancang lembar
observasi untuk mengetahui perubahan dan perkembangan siswa
dalam menerima pembelajaran.
b. Tahap Implementasi Tindakan/ Acting
Pada tahap ini guru melaksanakan kegiatan pembelajaran di kelas
sesuai dengan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) yang telah
didesain. Adapun kegiatan dalam siklus II ini adalah sebagai berikut :
1) Kegiatan awal (5 menit) antara lain :
a) Guru mengucapkan salam
b) Guru menunjuk salah satu siswa untuk memimpin doa belajar
c) Guru mengecek kehadiran siswa dengan bertanya “siapa teman
kalian yang tidak berangkat hari ini?”
d) Guru memberi motivasi siswa supaya lebih bersemangat dalam
menerima materi dengan memberikan pertanyaan “siapa yang
tahu hari ini kita akan belajar tentang apa?”
e) Guru menggali kemampuan awal siswa berkenaan dengan materi
yang akan dipelajari dengan memberitahu materi yang akan
dipelajari dan bertanya “siapa yang sudah pernah bekerja?”
f) Guru menjelaskan tujuan pembelajaran.
62
2) Kegiatan Inti (60 menit) antara lain :
Eksplorasi
a) Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk
mendefinisikan pengertian pekerjaan yang siswa ketahui.
b) Guru meminta siswa membaca materi macam-macam pekerjaan.
c) Guru memberikan pertanyaan seputar jenis-jenis pekerjaan.
Misal: Apakah pekerjaan Orang tua kalian?
Elaborasi
a) Guru menjelaskan pengertian bekerja dan jenis-jenis pekerjaan.
b) Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk memikirkan
jawabannya dan mempersilakan untuk berdiskusi dengan teman
sebangkunya.
c) Guru mempersilakan siswa secara sukarela tanpa ditunjuk untuk
menjawab. Apabila tidak ada siswa dengan sukarela menjawab
guru menunjuk beberapa siswa untuk menjawab.
d) Guru membagi siswa menjadi 2 kelompok, yaitu kelompok A
dan B. Kedua kelompok diminta untuk berhadap-hadapan.
e) Guru membagikan kartu pertanyaan kepada kelompok A dan
kartu jawaban kepada kelompok B.
f) Guru menyampaikan peraturannya, siswa mencari/mencocokkan
kartu yang dipegang dengan kartu kelompok lain dan dibatasi
dengan waktu.
63
g) Guru meminta anggota kelompok A yang mendapat kartu
pertanyaan untuk mencari jawaban dikartu kelompok B. Jika
sudah menemukan pasangannya masing-masing, guru meminta
mereka melaporkan diri kepadanya.
h) Guru mencatat mereka pada kertas yang sudah dipersiapkan. Jika
waktu sudah habis, siswa yang belum menemukan pasangan
diminta untuk berkumpul sendiri.
i) Guru memberikan potongan puzzle kepada setiap kelompok dan
meminta setiap kelompok untuk menyusunnya.
j) Setelah tersususun guru tanya jawab tentang puzzle yang telah
disusun.
Konfirmasi
d) Guru memanggil satu pasangan untuk presentasi. Pasangan lain
dan siswa yang tidak mendapat pasangan memperhatikan dan
memberikan tanggapan apakah pasangan itu cocok atau tidak.
e) Guru meminta siswa menyebutkan jenis pekerjaan dari puzzle
yang telah disusun.
3) Penutup (5 menit)
a) Guru bersama-sama siswa menyimpulkan hasil pembelajaran
hari ini.
b) Guru memberikan pujian terhadap kelompok yang mengerjakan
tugas dengan benar.
64
c) Guru melakukan evaluasi untuk mengetahui seberapa besar
siswa dalam menerima materi.
d) Guru memberitahu materi pembelajaran dipertemuan yang akan
datang
e) Guru meminta salah satu siswa untuk memimpin doa untuk
pulang
f) Guru mengucap salam
c. Tahap Pengamatan/ Observing
Pada tahap ini dilaksanakan observasi/pengamatan terhadap
pelaksanaan pembelajaran berlangsung, antara lain :
1) Digunakan lembar observasi untuk mengamati partisipasi peserta
didik pada saat kegiatan pembelajaran.
2) Digunakan lembar observasi oleh peneliti untuk mengamati aktivitas
peneliti dalam mengelola pembelajaran selama kegiatan
pembelajaran berlangsung.
3) Mencatat setiap kegiatan dan perubahan yang terjadi saat penerapan
metode make a match yang sedang berlangsung.
4) Melakukan diskusi dengan guru untuk membahas tentang kelemahan-
kelemahan atau kekurangan yang dilakukan guru serta memberikan
saran perbaikan untuk pembelajaran berikutnya.
5) Guru memberi bimbingan dan pengarahan terhadap siswa yang masih
kurang maksimal dalam mengerjakan tugasnya.
65
d. Tahap Refleksi/ Reflecting
Pada siklus II ini jumlah siswa yang belum mencapai target
KKM sudah berkurang jika dibanding dengan siklus I. Hal ini karena
guru sudah menggunakan metode mak- a match dengan baik, sehingga
siswa banyak yang memperhatikan dengan seksama. Selain itu
bimbingan dan motivasi guru cukup untuk mereka mengerti akan materi
yang akan disajikan melalui metode make a match. Dari hasil tes juga
menunjukkan peningkatan.
3. Siklus III
Pelaksanaan tindakan pada siklus III dilaksanakan pada Selasa, 20 Maret
2018, selama kurang lebih 2 jam pelajaran (2x35 menit) dan dilaksanakan
sesuai jadwal pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial. Sehingga tidak menganggu
pembelajaran yang lain.
Adapun kegiatan pelaksanaan tindakan dalam siklus III ini dilakukan 4
(empat) tahapan, yaitu dengan alur perencanaan (planning), implementasi
tindakan (acting), observasi dan interprestasi (observing), dan refleksi
(reflecting), secara garis besar pelaksanaan dapat dideskripsikan sebagai
berikut :
a. Tahap Perencanaan/ Planning
Rencana perbaikan pembelajaran untuk siklus III ini, peneliti
berupaya meningkatkan keaktifan, perhatian dan prestasi siswa dalam
pembelajaran. Materi yang dibahas dalam siklus ini, yaitu “Arti
66
Pentingnya Bekerja dan Semangat Kerja”. Adapun perencanaan dalam
siklus III ini, sebagai berikut :
1) Mengidentifikasi dan perumusan masalah berdasarkan refleksi pada
siklus II.
2) Menentukan sub pokok bahasan.
3) Membuat rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) siklus III, RPP
ini disusun dengan mempertimbangkan hasil pembelajaran pada
siklus II. RPP ini disusun sebelum tindakan dilakukan.
4) Mendiskusikan penerapan metode make a match dengan guru,
peneliti mendiskusikan tata cara pelaksanaan metode make a match
pada siklus III dengan guru, guna mempersiapkan pembelajaran agar
lebih baik dari siklus I dan siklus II.
5) Merancang soal-soal untuk dikerjakan siswa sebagai tes formatif
untuk mengetahui kemampuan siswa.
6) Merancang lembar observasi untuk mengetahui atau mendapatkan
data perubahan dan perkembangan siswa.
7) Merancang lembar observasi untuk guru guna mengetahui perubahan
dan perkembangan.
b. Tahap Implementasi Tindakan/ Acting
Pada tahap ini guru melaksanakan kegiatan pembelajaran di kelas
sesuai dengan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) yang telah
didesain. Adapun kegiatan dalam siklus III ini adalah sebagai berikut :
67
1) Kegiatan Awal (5 menit) antara lain :
a) Guru mengucapkan salam
b) Guru menunjuk salah satu siswa untuk memimpin doa belajar
c) Guru mengecek kehadiran siswa dengan bertanya “siapa teman
kalian yang tidak berangkat hari ini?”
d) Guru memberi motivasi siswa supaya lebih bersemangat dalam
menerima materi dengan memberikan pertanyaan “siapa yang
tau hari ini kita akan belajar tentang apa?”
e) Guru menggali kemampuan awal siswa berkenaan dengan
materi yang akan dipelajari dengan memberitahu materi yang
akan dipelajari dan bertanya “siapa yang sudah pernah bekerja?”
f) Guru menjelaskan tujuan pembelajaran.
2) Kegiatan Inti (60 menit) antara lain :
Eksplorasi
a) Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk
mendefinisikan pengertian pekerjaan yang siswa ketahui.
b) Guru meminta siswa membaca materi macam-macam pekerjaan.
c) Guru memberikan pertanyaan seputar jenis-jenis pekerjaan.
Misal: Apakah pekerjaan Orang tua kalian?
68
Elaborasi
a) Guru menjelaskan pengertian bekerja.
b) Guru menyebutkan jenis-jenis pekerjaan. Guru memberikan
pertanyaan mengenai arti pentingnya bekerja dan semangat kerja.
c) Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk memikirkan
jawabannya dan mempersilakan untuk berdiskusi dengan teman
sebangkunya.
d) Guru mempersilakan siswa secara sukarela tanpa ditunjuk untuk
menjawab. Apabila tidak ada siswa dengan sukarela menjawab
guru menunjuk beberapa siswa untuk menjawab.
e) Guru membagi siswa menjadi 2 kelompok, yaitu kelompok A
dan B. Kedua kelompok diminta untuk berhadap-hadapan.
f) Guru membagikan kartu pertanyaan kepada kelompok A dan
kartu jawaban kepada kelompok B.
g) Guru menyampaikan peraturannya, siswa mencari/mencocokkan
kartu yang dipegang dengan kartu kelompok lain dan dibatasi
dengan waktu.
h) Guru meminta anggota kelompok A yang mendapat kartu
pertanyaan untuk mencari jawaban dikartu kelompok B. Jika
sudah menemukan pasangannya masing-masing, guru meminta
mereka melaporkan diri kepadanya.
69
i) Guru mencatat mereka pada kertas yang sudah dipersiapkan. Jika
waktu sudah habis, siswa yang belum menemukan pasangan
diminta untuk berkumpul sendiri.
j) Guru memberikan potongan puzzle kepada setiap kelompok dan
meminta setiap kelompok untuk menyusunnya.
k) Setelah tersususun guru tanya jawab tentang puzzle yang telah
disusun.
l) Setelah siswa dapat mencari, menyusun mengetahui tentang
pekerjaan, guru bertanya tentang arti pentingnya bekerja dan
semangat kerja
Konfirmasi
a) Guru memanggil satu pasangan untuk presentasi.
b) Pasangan lain dan siswa yang tidak mendapat pasangan
memperhatikan dan memberikan tanggapan apakah pasangan itu
cocok atau tidak.
c) Guru meminta siswa menyebutkan jenis pekerjaan dari puzzle
yang telah disusun.
d) Guru meminta siswa menjelaskan pentingnya bekerja dan
semangat kerja.
3) Penutup (5 menit) antara lain :
a) Guru bersama-sama siswa menyimpulkan hasil pembelajaran
hari ini.
70
b) Guru memberikan pujian terhadap kelompok yang mengerjakan
tugas dengan benar.
c) Guru melakukan evaluasi untuk mengetahui seberapa besar siswa
dalam menerima materi.
d) Guru memberitahu materi pembelajaran dipertemuan yang akan
datang.
e) Guru meminta salah satu siswa untuk memimpin doa untuk
pulang.
f) Guru mengucap salam
c. Tahap Pengamatan/ Observing
Pada tahap ini dilaksanakan observasi/pengamatan terhadap
pelaksanaan pembelajaran be rlangsung, antara lain :
1) Melakukan pengamatan terhadap setiap langkah-langkah kegiatan
siswa dengan lembar pengamatan siswa.
2) Mencatat setiap kegaiatan dan perubahan yang terjadi saat peerapan
metode make a match yang sedang berlangsung.
3) Melakukan diskusi dengan guru untuk membahas tentang
kelemahan-kelemahan atau kekurangan yang dilakukan guru serta
memberikan saran perbaikan untuk pembelajaran berikutnya.
4) Guru memberi pengarahan terhadap siswa yang kurang maksimal
dalam mengerjakan tugasnya.
71
d. Tahap Refleksi/ Reflecting
Setelah melakukan perbaikan pembelajaran pada siklus III. Pada
siklus III ini jumlah siswa yang memperhatikan semakin banyak di
banding siklus II, hal ini karena perlengkapan dan cara pembelajaran
menggunakan make a match yang dilakukan oleh guru sudah semakin
baik, sehingga siswa dapat memperhatikan pelajaran secara maksimal
serta prestasi belajar siswa pun menjadi lebih baik dari siklus II. Untuk
data hasil penelitian yang diperoleh akan dipaparkan pada bab IV yaitu
hasil penelitian dan pembahasan.
72
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Paparan Siklus
Penelitian tindakan kelas yang direncanakan menggunakan 3 siklus,
dengan standar kompetensi memahami jenis pekerjaan dan penggunaan uang.
Siklus pertama ke dua dan ketiga menguraikan sub pokok bahasan yang
berbeda yaitu siklus I sub pokok bahasan “Pekerjaan Penghasil Barang”.
Siklus II sub pokok bahasan “Pekerjaan Penghasil Jasa”. Sedangkan siklus III
sub pokok bahasan “Arti Pentingnya Bekerja dan Semangat Kerja” Waktu
pelaksanaan 2x35 menit (2 jam pelajaran) dalam 1 kali pertemuan.
Dalam penelitian ini setiap pembelajaran di gunakan lembar soal dan
lembar observasi untuk mengukur sejauh mana prestasi belajar siswa dan
target KKM yang dicapai siswa setelah mengikuti pembelajaran Ilmu
Pengetahuan Sosial dengan menerapkan metode make a match dan media
puzzle. Secara rinci, hasil penelitian akan diuraikan sebagai berikut :
1. Pra Siklus
Berdasarkan hasil wawancara nilai hasil belajar IPS siswa masih banyak
yang belum mencapai KKM. Adapun hasil belajar siswa tersebut yaitu :
73
Tabel 4.1
Hasil tes formatif Pra Siklus
No Nama Nilai Kriteria Ketuntasan Minimal
Sekolah Nasional
1 Atar Narendra 56 ‾ ‾
2 Dewi Irmawati 74 √ ‾
3 Elsa Ayunda Putri 60 ‾ ‾
4 Lisa Dian Maryam 62 ‾ ‾
5 M.Alvin Al-Ayubi 50 ‾ ‾
6 M.Imam Reza 40 ‾ ‾
7 M.Khazis Indra S 68 √ ‾
8 M.Faza Kurnia Haqi 30 ‾ ‾
9 M.Rofingudin 46 ‾ ‾
10 Najmatul Laily Fadila 54 ‾ ‾
11 Silvia Rahmawati 68 √ ‾
12 Siti Septiana Anjani 52 ‾ ‾
13 Rifka Dwi Fajarina 48 ‾ ‾
14 Zaldo Diki K 40 ‾ ‾
15 HabibahAulia A 60 ‾ ‾
Rata-rata 808 53,87
Catatan KKM Sekolah 65, KKM Nasional 75
Tabel 4.2
Rekapitulasi Ketuntasan Pra siklus
KKM Tuntas Tidak Tuntas
KKM Individual 3 siswa
(20%)
12 siswa
(80%)
KKM Nasional 0 siswa
(0%)
15 siswa
(100%)
Nilai Rata-rata 53,84
2. Siklus I
Dalam memberikan penilaian pengamatan terhadap siswa, peneliti
mengacu pada KKM individual adalah standar nilai minimal yang dihitung
berdasarkan norma (guru) yaitu 65 dan KKM nasional adalah sesuai dengan
74
ketentuan pemerintah yaitu 75 untuk mata pelajaran Ilmu Pengetahuan
Sosial.
Adapun dari hasil tes formatif pada siklus I ini, didapatkan hasil
sebagaimana terdapat pada tabel berikut ini :
a. Data hasil belajar siswa siklus I
Tabel 4.3
Hasil tes formatif pada siklus I
No Nama Nilai Kriteria Ketuntasan Minimal
Sekolah Nasional
1 Atar Narendra 58 ‾ ‾
2 Dewi Irmawati 78 √ √
3 Elsa Ayunda Putri 60 ‾ ‾
4 Lisa Dian Maryam 68 √ ‾
5 M.Alvin Al-Ayubi 52 ‾ ‾
6 M.Imam Reza 48 ‾ ‾
7 M.Khazis Indra S 66 √ ‾
8 M.Faza Kurnia Haqi 30 ‾ ‾
9 M.Rofingudin 40 ‾ ‾
10 Najmatul Laily Fadila 60 ‾ ‾
11 Silvia Rahmawati 70 √ ‾
12 Siti Septiana Anjani 54 ‾ ‾
13 Rifka Dwi Fajarina 58 ‾ ‾
14 Zaldo Diki K 42 ‾ ‾
15 HabibahAulia A 62 ‾ ‾
Rata-rata 846 56,4
Catatan: KKM Sekolah: 65, KKM Nasional: 75
75
Tabel 4.4
Rekapitulasi Ketuntasan Siklus I
KKM Tuntas Tidak Tuntas
KKM Individu 4 siswa
(26,67%)
11 siswa
(73,33%)
KKM Nasional 1 siswa
(6,67%)
14 siswa
(93,33%)
Nilai Rata-rata 56,4
b. Hasil pengamatan Guru dan Siswa Siklus I
1) Hasil pengamatan Guru Siklus I
Tabel 4.5
Hasil Pengamatan Guru Siklus I
No Fase Kompetensi Skor
A B C
1 Pendahuluan Guru mengawali dengan salam dan
menyiapkan peserta didik secara psikis
dan fisik untuk mengikuti proses
pembelajaran
√
Guru memberi motivasi siswa supaya
lebih bersemangat dalam menerima
materi
√
Guru menggali kemampuan awal
siswa berkenaan dengan materi yang
akan dipelajari dengan memberitahu
materi yang akan dipelajari
√
Guru menjelaskan tujuan
pembelajaran
√
76
2 Kegiatan Inti Guru membagi siswa menjadi dua
kelompok dengan masing-masing
kelompok diberi kartu pertanyaan dan
kartu jawaban tentang materi jenis
pekerjaan penghasil barang serta
menggunakan media puzzle
√
Guru menjelaskan materi jenis
pekerjaan penghasil barang kemudian
memberikan contoh dalam kehidupan
sehari-hari
√
Guru menyampaikan peraturan siswa
dalam mencari atau mencocokkan
kartu pertanyaan dan jawaban materi
pekerjaan penghasil barang
menggunakan media puzzle
√
Guru bertanya jawab dengan siswa
mengenai cakupan materi
menggunakan media puzzle
√
Guru membimbing siswa secara
berkelompok untuk mencari pasangan
kartu pertanyaan dan jawaban tentang
jenis pekerjaan penghasil barang dan
merangkai potongan puzzle
√
Guru membantu siswa secara
berkelompok memberikan penjelasan
jenis pekerjaan penghasil barang
dengan bahasanya sendiri
√
77
3 Penutup Guru bersama siswa menyimpulkan
hasil pembelajaran
√
Guru memberikan evaluasi seluruh
rangkaian aktivitas pembelajaran
√
Guru memberikan kesempatan kepada
siswa untuk berpendapat tentang
pembelajaran yang diikuti
√
Guru melakukan kegiatan tindak lanjut
dalam bentuk pemberian tugas, baik
tugas secara individual maupun
kelompok (melakukan penilaian hasil
belajar)
√
Guru mengakhiri pelajaran dengan doa
dan ditutup dengan salam
√
Kategori Baik
Keterangan:
Skor kategori :
A = 3 (Baik)
B = 2 (Cukup)
C = 1 (Kurang)
78
2) Lembar pengamatan Siswa siklus I
Tabel 4.6
Hasil Pengamatan Siswa Siklus I
No Nama Skor Total
Skor
Nilai Predikat
A B C D
1 Atar N 2 2 3 3 10 66 Cukup
2 Dewi I 3 3 4 3 13 86 Sangat Baik
3 Elsa A 2 3 3 2 10 66 Cukup
4 Lisa D 2 3 3 2 10 66 Cukup
5 M.Alvin 2 3 3 2 10 66 Cukup
6 M.Imam R 2 2 3 3 10 66 Cukup
7 M.Khazis 2 3 4 3 12 80 Sangat Baik
8 M.Faza 1 1 2 2 7 46 Kurang
9 M.Rofingudin 2 2 2 3 9 60 Cukup
10 Najmatul L 3 3 3 2 11 73 Baik
11 Silvia R 3 3 3 3 12 80 Sangat Baik
12 Siti Septiani A 2 2 3 3 10 66 Cukup
13 Rifka Dwi F 3 2 2 4 11 73 Baik
14 Zaldo Diki K 2 2 3 2 9 60 Cukup
15 Habibah A 2 2 3 3 10 66 Cukup
Keterangan :
A. Kreatifitas siswa dalam menemukan materi
B. Keaktifan bertanya
C. Keaktifan menemukan pasangan antara soal dan jawaban
D. kerjasama antar kelompok
Nilai 90-100 (A Skor 4 : Sangat Baik)
Nilai 70-89 ( B Skor 3 : Baik)
Nilai 60-69 (C Skor 2 : Cukup)
Nilai 0-59 (D Skor 1 : Kurang)
79
c. Refleksi
Berdasarakan hasil pengamatan dan refleksi pada siklus I ini,
ternyata banyak siswa yang belum mencapai target KKM baik standar
dari sekolah maupun nasional terlihat dari 15 siswa baru 4 siswa
(26,67%) tuntas dan 11 siswa (73,33%) belum tuntas KKM sekolah
serta dalam KKM Nasional baru terdapat 1 siswa (6,67%) tuntas dan 14
siswa (93,33%) belum tuntas, hal ini disebabkan selain metode
pembelajaran yang baru dikenal ternyata banyak siswa yang tidak
bersungguh-sungguh belajar dengan metode make a match dan media
puzzle, siswa masih suka bermain-main dengan media pembelajaran
yang ada.
Dari data dan uraian tersebut maka dapat ditarik kesimpulan
bahwa pada siklus I dapat diperoleh hasil sebagai berikut :
1) Adanya beberapa siswa yang kurang memperhatikan, karena guru
menggunakan metode pembelajaran yang baru. Jadi, guru masih
canggung saat penyajian materi dengan metode Make A Match dan
media Puzzle.
2) Adanya beberapa siswa yang belum mendapatkan nilai sesuai dengan
standar ketuntasan, hal ini dikarenakan belum paham materi ya ng
disampaikan oleh guru.
3) Guru belum terbiasa menggunakan metode Make A Match dan media
Puzzle sehingga pembelajaran di dalam kelas kurang maksimal.
80
Secara garis besar siklus I berjalan baik dan kondusif, walaupun hasil
belajar siswa belum mencapai rata-rata 60. Hal ini harus dijadikan suatu
yang harus dibenahi dalam pelaksanaan siklus II.
3. Siklus II
Dari pengamatan yang dilakukan terhadap siswa kelas III MI Miftakhul
Ulum Duren, Kecamatan Tengaran Kabupaten Semarang tahun ajaran
2017/1018 selama pelaksanaan pada siklus II, maka diperoleh data sebagai
berikut
a. Data hasil belajar siswa
Tabel 4.7
Hasil tes formatif pada siklus II
No Nama Nilai Kriteria Ketuntasan Minimal
Sekolah Nasional
1 Atar Narendra 62 ‾ ‾
2 Dewi Irmawati 84 √ √
3 Elsa Ayunda Putri 68 √ ‾
4 Lisa Dian Maryam 70 √ ‾
5 M.Alvin Al-Ayubi 64 ‾ ‾
6 M.Imam Reza 52 ‾ ‾
7 M.Khazis Indra S 78 √ √
8 M.Faza Kurnia Haqi 42 ‾ ‾
9 M.Rofingudin 50 ‾ ‾
10 Najmatul Laily Fadila 72 √ ‾
11 Silvia Rahmawati 80 √ √
12 Siti Septiana Anjani 66 √ ‾
13 Rifka Dwi Fajarina 68 √ ‾
14 Zaldo Diki K 60 ‾ ‾
15 HabibahAulia A 76 √ √
Rata-rata 992 66,13
Catatan : KKM Sekolah 65, KKM Nasional 75
81
Tabel 4.8
Rekapitulasi Ketuntasan Siklus II
KKM Tuntas Tidak Tuntas
KKM Individu 9 siswa
(60%)
6 siswa
(40%)
KKM Nasional 4 siswa
(26,67%)
11 siswa
(73,33%)
Nilai Rata-rata 66,13
b. Data hasil Pengamatan Guru dan Siswa siklus II
1) Data hasil pengamatan guru II
Tabel 4.9
Hasil Pengamatan Guru Siklus II
No Fase Kompetensi Skor
A B C
1 Pendahuluan Guru mengawali dengan salam dan
menyiapkan peserta didik secara psikis
dan fisik untuk mengikuti proses
pembelajaran
√
Guru memberi motivasi siswa supaya
lebih bersemangat dalam menerima
materi
√
Guru menggali kemampuan awal
siswa berkenaan dengan materi yang
akan dipelajari dengan memberitahu
materi yang akan dipelajari
√
Guru menjelaskan tujuan
pembelajaran
√
82
2 Kegiatan Inti Guru membagi siswa menjadi dua
kelompok dengan masing-masing
kelompok diberi kartu pertanyaan dan
kartu jawaban tentang materi jenis
pekerjaan penghasil barang serta
menggunakan media puzzle
√
Guru menjelaskan materi jenis
pekerjaan penghasil barang kemudian
memberikan contoh dalam kehidupan
sehari-hari
√
Guru menyampaikan peraturan siswa
dalam mencari atau mencocokkan
kartu pertanyaan dan jawaban materi
pekerjaan penghasil barang
menggunakan media puzzle
√
Guru bertanya jawab dengan siswa
mengenai cakupan materi
menggunakan media puzzle
√
Guru membimbing siswa secara
berkelompok untuk mencari pasangan
kartu pertanyaan dan jawaban tentang
jenis pekerjaan penghasil barang dan
merangkai potongan puzzle
√
Guru membantu siswa secara
berkelompok memberikan penjelasan
jenis pekerjaan penghasil barang
dengan bahasanya sendiri
√
83
3 Penutup Guru bersama siswa menyimpulkan
hasil pembelajaran
√
Guru memberikan evaluasi seluruh
rangkaian aktivitas pembelajaran
√
Guru memberikan kesempatan kepada
siswa untuk berpendapat tentang
pembelajaran yang diikuti
√
Guru melakukan kegiatan tindak lanjut
dalam bentuk pemberian tugas, baik
tugas secara individual maupun
kelompok (melakukan penilaian hasil
belajar)
√
Guru mengakhiri pelajaran dengan doa
dan ditutup dengan salam
√
Kategori Baik
Keterangan:
Skor kategori :
A = 3 (Baik)
B = 2 (Cukup)
C = 1 (Kurang)
84
2) Data hasil pengamatan siswa siklus II
Tabel 4.10
Hasil Pengamatan Siswa Siklus II
No Nama Skor Total
Skor
Nilai Predikat
A B C D
1 Atar N 2 2 4 3 11 73 Baik
2 Dewi I 3 4 4 3 14 93 Sangat Baik
3 Elsa A 2 3 4 3 12 80 Sangat Baik
4 Lisa D 2 3 3 3 11 73 Baik
5 M.Alvin 2 3 3 3 11 73 Baik
6 M.Imam R 2 3 3 3 11 73 Baik
7 M.Khazis 3 3 3 3 12 80 Sangat Baik
8 M.Faza 3 2 2 3 10 66 Cukup
9 M.Rofingudin 2 2 3 3 10 66 Cukup
10 Najmatul L 3 3 3 3 12 80 Sangat Baik
11 Silvia R 3 3 4 3 13 86 Sangat Baik
12 Siti Septiani A 3 2 3 3 11 73 Baik
13 Rifka Dwi F 3 2 2 4 11 73 Baik
14 Zaldo Diki K 3 2 3 3 11 73 Baik
15 Habibah A 3 3 3 3 12 80 Sangat Baik
Keterangan :
A. Kreatifitas siswa dalam menemukan materi
B. Keaktifan bertanya
C. Keaktifan menemukan pasangan antara soal dan jawaban
D. kerjasama antar kelompok
Nilai 90-100 (A Skor 4 : Sangat Baik)
Nilai 70-89 ( B Skor 3 : Baik)
Nilai 60-69 (C Skor 2 : Cukup)
Nilai 0-59 (D Skor 1 : Kurang)
85
c. Refleksi
Pada siklus II siswa sudah mulai mengerti apa yang di
intruksikan guru dibandingkan pada siklus I, Hal ini dikarenakan guru
mengadakan sosialisasi terlebih dahulu sebelum pembelajaran dimulai.
Dari hasil belajar siswa terjadi peningkatan kemampuan siswa dalam
menyelesaikan soal, terbukti dari 15 siswa 9 siswa (60%) tuntas dan 6
siswa (40 %) tidak tuntas dalam KKM sekolah. Sedangakan untuk KKM
Nasional hasil belajar siswa terjadi peningkatan kemampuan siswa
dalam menyelesaikan soal, terbukti dari 15 siswa, 4 siswa ( 26,67%)
tuntas dan 11 siswa ( 73,33%) tidak tuntas berarti ada peningkatan
kemampuan siswa dalam hasil belajar siswa. Setelah adanya pengamatan
dalam pembelajaran pada siklus II didapatkan hasil sebagai berikut :
1) Siswa tidak lagi merasa bingung dengan pembelajaran menggunakan
metode make a match dan media puzzle, hal ini dikarenakan peneliti
melakukan sosialisasi terlebih dahulu terhadap siswa.
2) Siswa sudah fokus terhadap apa yang diperintahkan oleh guru.
3) Sudah 50% lebih siswa sudah benar dalam menjawab soal-soal tes
formatif. Dari guru, tidak ada lagi kendala dalam mempersiapkan
pembelajaran tersebut karena belajar dari pengalaman pelaksanaan
siklus I.
Secara garis besar pelaksanaan siklus II sudah berjalan dengan
baik. Dari hasil belajar siswa terjadi peningkatan kemampuan siswa
86
dalam menyelesaikan soal, terbukti hasil belajar siswa terjadi
peningkatan kemampuan siswa dalam menyelesaikan soal, terbukti dari
15 siswa 9 siswa (60%) tuntas dan 6 siswa (40%) tidak tuntas dalam
KKM sekolah. Sedangakan untuk KKM Nasional hasil belajar siswa
terjadi peningkatan kemampuan siswa dalam menyelesaikan soal,
terbukti dari 15 siswa, 4 siswa (26,67%) tuntas dan 11 siswa (73,33 %)
tidak tuntas, berarti ada peningkatan kemampuan siswa dalam hasil
belajar siswa. Meskipun sudah 50 % lebih siswa yang tuntas dalam
mengikuti tes formatif pada siklus II akan tetapi nilai yang diperoleh
belum cukup memuaskan sehingga perlu diadakan siklus III.
4. Siklus III
Dari pengamatan yang dilakukan terhadap siswa kelas III MI Miftakhul
Ulum Duren, Kecamatan Tengaran Kabupaten Semarang tahun ajaran
2017/1018 selama pelaksanaan pada siklus II, maka diperoleh data sebagai
berikut :
Adapun dari hasil tes formatif pada siklus III ini, didapatkan hasil
sebagaimana terdapat pada tabel berikut ini :
87
a. Data Hasil Belajar Siswa siklus III
Tabel 4.11
Rekapitulasi Ketuntasan Siklus III
No Nama Nilai Kriteria Ketuntasan Minimal
Sekolah Nasional
1 Atar Narendra 74 √
2 Dewi Irmawati 92 √ √
3 Elsa Ayunda Putri 82 √ √
4 Lisa Dian Maryam 78 √ √
5 M.Alvin Al-Ayubi 72 √ ‾
6 M.Imam Reza 70 √ ‾
7 M.Khazis Indra S 82 √ √
8 M.Faza Kurnia Haqi 52 ‾ ‾
9 M.Rofingudin 64 ‾ ‾
10 Najmatul Laily Fadila 80 √ √
11 Silvia Rahmawati 84 √ √
12 Siti Septiana Anjani 72 √ ‾
13 Rifka Dwi Fajarina 76 √ √
14 Zaldo Diki K 70 √ ‾
15 HabibahAulia A 80 √ √
Rata-rata 1128 75,2
Catatan : KKM Sekolah 65, KKM Nasional 75
Tabel 4.12
Rekapitulasi Ketuntasan Siklus III
KKM Tuntas Tidak Tuntas
KKM Individual 13 siswa
(86,67%)
2 siswa
(13,33%)
KKM Nasional 8 siswa
(53,34%)
7 siswa
(46,66%)
Nilai Rata-rata 75,2
88
b. Data hasil pengamatan Guru dan Siswa siklus III
1) Data hasil pengamatan Guru siklus III
Tabel 4.13
Hasil Pengamatan Guru Siklus III
No Fase Kompetensi Skor
A B C
1 Pendahuluan Guru mengawali dengan salam dan
menyiapkan peserta didik secara psikis
dan fisik untuk mengikuti proses
pembelajaran
√
Guru memberi motivasi siswa supaya
lebih bersemangat dalam menerima
materi
√
Guru menggali kemampuan awal
siswa berkenaan dengan materi yang
akan dipelajari dengan memberitahu
materi yang akan dipelajari
√
Guru menjelaskan tujuan
pembelajaran
√
2 Kegiatan Inti Guru membagi siswa menjadi dua
kelompok dengan masing-masing
kelompok diberi kartu pertanyaan dan
kartu jawaban tentang materi jenis
pekerjaan penghasil barang serta
menggunakan media puzzle
√
89
Guru menjelaskan materi jenis
pekerjaan penghasil barang kemudian
memberikan contoh dalam kehidupan
sehari-hari
√
Guru menyampaikan peraturan siswa
dalam mencari atau mencocokkan
kartu pertanyaan dan jawaban materi
pekerjaan penghasil barang
menggunakan media puzzle
√
Guru bertanya jawab dengan siswa
mengenai cakupan materi
menggunakan media puzzle
√
Guru membimbing siswa secara
berkelompok untuk mencari pasangan
kartu pertanyaan dan jawaban tentang
jenis pekerjaan penghasil barang dan
merangkai potongan puzzle
√
Guru membantu siswa secara
berkelompok memberikan penjelasan
jenis pekerjaan penghasil barang
dengan bahasanya sendiri
√
3 Penutup Guru bersama siswa menyimpulkan
hasil pembelajaran
√
Guru memberikan evaluasi seluruh
rangkaian aktivitas pembelajaran
√
Guru memberikan kesempatan kepada
siswa untuk berpendapat tentang
pembelajaran yang diikuti
√
90
Keterangan:
Skor kategori :
A = 3 (Baik)
B = 2 (Cukup)
C = 1 (Kurang)
2) Data hasil pengamatan Siswa siklus III
Tabel 4.14
Hasil Pengamatan Siswa Siklus III
No Nama Skor Total
Skor
Nilai Predikat
A B C D
1 Atar N 3 3 3 3 12 80 Sangat Baik
2 Dewi I 3 4 4 3 14 93 Sangat Baik
3 Elsa A 2 3 4 3 12 80 Sangat Baik
4 Lisa D 3 3 3 3 12 80 Sangat Baik
5 M.Alvin 3 3 3 3 12 80 Sangat Baik
6 M.Imam R 2 3 3 3 11 73 Baik
7 M.Khazis 3 3 4 3 13 86 Sangat Baik
8 M.Faza 3 2 3 2 10 66 Cukup
9 M.Rofingudin 3 2 3 2 10 66 Cukup
10 Najmatul L 3 3 3 3 12 80 Sangat Baik
11 Silvia R 3 3 4 3 13 86 Sangat Baik
12 Siti Septiani A 3 3 3 3 12 86 Sangat Baik
Guru melakukan kegiatan tindak lanjut
dalam bentuk pemberian tugas, baik
tugas secara individual maupun
kelompok (melakukan penilaian hasil
belajar)
√
Guru mengakhiri pelajaran dengan doa
dan ditutup dengan salm
√
Kategori Sangat Baik
91
13 Rifka Dwi F 3 3 3 3 12 80 Sangat Baik
14 Zaldo Diki K 3 2 3 3 11 73 Baik
15 Habibah A 3 3 3 3 12 80 Sangat Baik
Keterangan :
A. Kreatifitas siswa dalam menemukan materi
B. Keaktifan bertanya
C. Keaktifan menemukan pasangan antara soal dan jawaban
D. kerjasama antar kelompok
Nilai 90-100 (A Skor 4 : Sangat Baik)
Nilai 70-89 ( B Skor 3 : Baik)
Nilai 60-69 (C Skor 2 : Cukup)
Nilai 0-59 (D Skor 1 : Kurang)
c. Refleksi
Pada siklus III hampir semua siswa fokus dan memperhatikan
materi pembelajaran yang disampaikan guru, hal ini dikarenakan guru
mempersiapkan pembelajaran menggunakan metode make a match dan
media puzzle secara maksimal. Selain itu pembelajaran menggunakan
metode make a match dan media puzzle yang dilaksanakan pada siklus
III sudah tidak asing bagi siswa. Hal itu dapat dilihat dari pengamatan
guru kolaborator yang mengamati perhatian siswa dalam mengikuti
pembelajaran. Dari pengamatan diperoleh bahwa dari 15 siswa, 13 siswa
( 86,67%%) tuntas dan 2 siswa (13,33 %) tidak tuntas dalam KKM
sekolah. Sedangakan untuk KKM Nasional hasil belajar siswa terjadi
peningkatan kemampuan siswa dalam menyelesaikan soal, terbukti dari
92
15 siswa, 8 siswa (53,34%) tuntas dan 7 siswa (46,66%) tidak tuntas.
Berarti ada peningkatan yang signifikan kemampuan siswa terhadap
hasil belajar dalam pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial dengan
menggunakan metode make a match dan media puzzle. Dari hasil
pencapaian Kriteria Ketuntasan Minimal kelas yaitu 88,89 % > 85 %
target KKM kelas. Maka dapat disimpulkan bahwa penelitian ini
dinyatakan berhasil.
Setelah adanya pengamatan dalam pembelajaran pada siklus III
didapatkan hasil sebagai berikut:
1) Siswa sudah terbiasa belajar dengan metode make a match dan media
puzzle.
2) Sebagian besar siswa sudah fokus mengikuti intruksi yang
disampaikan guru.
3) Sebagian besar siswa sudah benar dalam menjawab soal-soal tes
formatif.
4) Guru tidak lagi menjelaskan mengenai pembelajaran dengan metode
make a match dan media puzzle kepada siswa sehingga hanya fokus
terhadap materi yang akan diberikan kepada siswa.
Secara garis besar pelaksanaan siklus III sudah berjalan baik. Dari
hasil belajar siswa terjadi peningkatan kemampuan siswa dalam
menyelesaikan soal, terbukti dari 15 siswa, 13 siswa (86,67 %) tuntas
dan 2 siswa ( 13,33%) tidak tuntas dalam KKM sekolah. Adapun alasan
93
ke-2 siswa yang diakhir PTK ini tetap belum mencapai KKM
individu/sekolah disebabkan oleh:
a) Karena siswa tersebut lemah dalam berfikir dan banyak usil dengan
temannya.
b) Karena siswa tersebut lemah dalam berfikir dan ketika KBM sedang
berlangsung siswa tidak fokus, banyak diam dan kurang komunikasi.
Sedangakan untuk KKM Nasional hasil belajar siswa terjadi
peningkatan kemampuan siswa dalam menyelesaikan soal, terbukti dari
15 siswa, 8 siswa (53,34%) tuntas dan 7 siswa (46,66%) tidak tuntas,
berarti ada peningkatan yang signifikan kemampuan siswa dalam
memperoleh hasil belajar Ilmu Pengetahuan Sosial dengan menggunakan
metode make a match dan media puzzle. Pada siklus III ini sudah
dikatakan berhasil baik dilihat dari segi perhatian siswa maupun dari
tingkat pemahaman siswa.
B. Pembahasan
1. Hasil rekapitulasi
Dari hasil penelitian tersebut dapat kita lihat dalam rekapitulasi berikut ini :
a. Rekapitulasi hasil belajar Ilmu Pengetahuan Sosial dengan menggunakan
metode Make A Matchdan media Puzzle
94
Tabel 4.15
Rekapitulasi hasil belajar siswa berdasarkan KKM Sekolah
Ketuntasan Pra Siklus Siklus I Siklus II Siklus III
Tuntas 3 siswa
(20%)
4 siswa
(26,67%)
9 siswa
(60%)
13 siswa
(86,67%)
Tidak Tuntas 12 siswa
(80%)
11 siswa
(73,33%)
6 siswa
(40%)
2 siswa
(13,33%)
b. Rekapitulasi hasil belajar Ilmu Pengetahuan Sosial dengan menggunakan
metode Make A Match dan media Puzzle.
Tabel 4.16
Rekapitulasi hasil belajar siswa berdasarkan KKM Nasional
Ketuntasan Pra Siklus Siklus I Siklus II Siklus III
Tuntas 0 siswa
(0%)
1 siswa
(6,67%)
4 siswa
(26,67%)
8 siswa
(53,34%)
Tidak Tuntas 15 siswa
(100%)
14 siswa
(93,33%)
11 siswa
(73,33%)
7 siswa
(46,66%)
2. Kondisi Awal
Dari hasil pengamatan, ternyata pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial
MI Miftakhul Ulum Duren Kecamatan Tengaran Kabupaten Semarang,
sebelumnya hanya menggunakan metode ceramah. Hal ini menjadi salah
satu faktor penyebab kenapa hasil belajar siswa pada mata pelajaran di
madrasah tersebut rendah, prestasi belajarnya pun juga kurang dari Kriteria
Ketuntasan Minimum (KKM) yang telah ditentukan oleh sekolah maupun
nasional.
95
3. Kondisi Akhir
Setelah diadakan pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial dengan
penerapan metode Make A Match dan media Puzzle di MI Miftahul Ulum
Duren Kecamatan Tengaran Kabupaten Semarang tahun ajaran 2017/2018
dapat kita lihat ternyata perhatian siswa dalam mengikuti pembelajaran Ilmu
Pengetahuan Sosial cukup tinggi, meskipun pada awalnya (Siklus I) hanya
beberapa siswa saja yang memperhatikan dan hasil belajar pada saat test
formatif juga masih kurang dari KKM yang telah ditentukan sekolah
maupun KKM Nasional, hal ini dapat dilihat dari hasil belajar siswa pada pra
siklus dari 15 siswa, 3 siswa (20%) tuntas dan 12 siswa (80%) tidak tuntas
dalam KKM Sekolah. Sedangkan untuk KKM Nasional dari 15 siswa belum
tuntas semua. Setelah dilakukan siklus I dari 15 siswa, 4 siswa (26,67%)
tuntas dan 11 siswa (73,33%) tidak tuntas dalam KKM Sekolah. Sedangkan
untuk KKM Nasional hasil belajar siswa dari 15 siswa, 1 siswa (6,67%) dan
14 siswa (93,33%) tidak tuntas, itu dikarenakan metode pembelajaran yang
baru mereka kenal.
Tetapi setelah diadakannya siklus II hasil belajar siswa dalam mengikuti
pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial sudah mulai terlihat, hal ini dapat
dilihat sudah terbukti dari 15 siswa, 9 siswa (60%) tuntas dan 6 siswa (40%)
tidak tuntas dalam KKM sekolah. Sedangkan untuk KKM Nasional hasil
belajar siswa terjadi peningkatan kemampuan siswa dalam menyelesaikan
soal, terbukti dari 15 siswa, 4 siswa (26,67%) tuntas dan 11 siswa (73,33%)
96
tidak tuntas berarti ada berarti ada peningkatan kemampuan siswa dalam
hasil belajar siswa. Sudah 50% lebih siswa yang tuntas dalam mengikuti tes
formatif dalam pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial dengan penerapan
metode make a match dan media puzzle. Hal ini dikarenakan guru telah
mengadakan sosialisasi terhadap siswa sebelum pembelajaran dimulai.
Bahwa pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial dimulai dengan penerapan
metode make a match dan media puzzle akan mempermudah siswa dalam
menangkap materi pembelajaran.
Pada siklus III siswa sudah terbiasa pembelajaran Ilmu Pengetahuan
Sosial dengan menggunakan metode make a match dan media puzzle,
sehingga guru hanya fokus terhadap materi yang akan disampaikan kepada
siswa. Sebagian besar siswa fokus dalam mengikuti pembelajaran Ilmu
Pengetahuan Sosial. Dari 15 siswa 13 siswa (86,67%) tuntas dan 2 siswa
(13,33%) tidak tuntas dalam KKM sekolah. Sedangkan untuk KKM
Nasional hasil belajar siswa terjadi peningkatan kemampuan siswa dalam
menyelesaikan soal, terbukti dari 15 siswa, 8 siswa (53,34%) tuntas dan 7
siswa (46,66%) tidak tuntas, sebagian besar siswa sudah memperoleh nilai
sesuai dengan KKM yang telah ditentukan. Hal ini menunjukkan bahwa
pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial dengan menggunakan metode make a
match dan media puzzle berhasil dan membawa pengaruh besar terhadap
hasil belajar siswa dalam mengikuti pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial.
97
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil Penelitian Tindakan Kelas yang berjudul Peningkatan
Hasil Belajar IPS Materi Pekerjaan Melalui Metode Make A Match dan
Penggunaan Media Puzzle Pada Siswa Kelas III MI Miftahul Ulum Duren
Kecamatan Tengaran Kabupaten Semarang Tahun Ajaran 2017/2018 dapat
disimpulkan bahwa pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial melalui metode
Make A Match dan media Puzzle dapat meningkatkan hasil belajar Ilmu
Pengetahuan Sosial (IPS) materi Pekerjaan Pada Kelas III di MI Miftahul Ulum
Duren Kecamatan Tengaran Kabupaten Semarang tahun ajaran 2017/2018. Hal
ini dapat dilihat dari hasil pembahasan yaitu Nilai rata-rata hasil belajar siswa
pada pra siklus sebesar 53,87 menjadi 56,64 pada siklus I dan meningkat lagi
pada siklus II menjadi 66,13. Dan pada siklus III meningkat lagi menjadi 75,2.
Jadi, dari pra siklus ke siklus III nilai rata-rata hasil belajar meningkat. Untuk
angka ketuntasan belajar siswa dari pra siklus ke siklus I naik menjadi 4 siswa
atau sebesar 26,67% dan menjadi 9 siswa pada siklus II atau sebesar 60%. Dan
angka ketuntasan belajar pada siklus II sebanyak 9 siswa atau sebesar 60%
menjadi 13 siswa atau sebesar 86,67% pada siklus III. Jadi angka ketuntasan
belajar dari pra siklus ke siklus III meningkat sebesar 75,2% atau sebanyak 13
siswa dari 15 siswa.
98
B. Saran
1. Bagi Siswa
a. Siswa hendaknya lebih aktif dalam proses pembelajaran supaya lebih
paham terhadap materi yang disampaikan oleh guru.
b. Untuk kedua siswa perlu meningkatkan tambahan bimbingan agar dapat
mengejar ketertinggalan dari target KKM.
2. Bagi Guru
a. Guru perlu berupaya mencari solusi terhadap permasalahan yang
dihadapi saat pembelajaran, salah satunya dengan menerapkan metode
make a match dan media puzzle, metode maupun media pembelajaran
yang menarik dan inovatif yang dapat mengaktifkan serta menumbuhkan
semangat dan minat belajar siswa.
b. Sebelum melaksanakan pembelajaran, sebaiknya guru menyiapkan
segala kebutuhan yang diperlukan baik itu teknik, metode dan media
pembelajaran dengan sebaik-baiknya.
c. Guru perlu menginformasikan ke-2 siswa (yang belum mencapai KKM)
kepada orang tuanya atau wali siswa untuk mencari solusi tentang
kesulitan yang dialami anaknya.
3. Bagi Sekolah
a. Hendaknya pihak sekolah selalu memberi motivasi kepada guru, agar
selalu aktif dan kreatif meningkatkan kualitas pembelajaran.
99
b. Pihak sekolah hendaknya mendorong guru agar menggunakan metode
maupun media pembelajaran yang bervariasi dalam kegiatan belajar
mengajar agar siswa tidak jenuh saat proses pembelajaran berlangsung.
100
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi dkk . 2008. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta : PT Bumi
Aksara.
Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta :
Rineka Cipta.
Cholilur Rohman, Muhammad. 2016. Peningkatan Hasil Belajar Matematika
MateriSifat-Sifat Bangun Datar Melalui Strategi Make A Match Pada
Siswa Kelas III MI Ma’arif Gedangan Kecamatan Tuntang Tahun Ajaran
2015/2016.http://perpus.iainsalatiga.ac.id. Diakses pada Selasa, 26 Desember
2017 pukul 11.00 WIB.
Daljoeni. 1981. Dasar-dasar Ilmu Pengetahuan Sosial. Bandung: Offset Alumni.
Dimyati & Mudjiono. 2002. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: PT Rineka Cipta.
Djamarah Saiful Bahri & Aswan Zain. 2002. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta::
Adi Mahasatya.
Djamarah, Syaiful Bahri 2005. Guru dan Anak Didik dalam Interaksi Edukatif.
Jakarta : PT Rineka Cipta.
“Guru”. Kamus Bahasa Indonesia Online. 2011. Diakses tanggal 6 februari 2018
pukul 11.00. (http://kamusbahasaindonesia.org/guru).
Hamalik, Oemar. 2003. Kurikulumdan Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara.
Hidayah, Nur. 2015. Upaya Meningkatkan Prestasi Belajar Mata Pelajaran Ilmu
Pengetahuan Sosial Pokok Bahasan Sumber Daya Alam Melalui Teknik
Mind Mapping Pada Kelas IV di Madrasah Ibtidaiyah Semowo, Kec.
Pabelan, Kab. Semarang tahun ajaran 2014/2015.
http://perpus.iainsalatiga.ac.idDiakses pada Selasa, 26 Desember 2017
pukul 09.30 WIB.
http://Bratadiangga.blogspot.co.id/2017/02/media-puzzle.html? Diakses pada Kamis,
4 Desember 2017 pukul 10.00 WIB.
Huda, Miftahul. 2013. Model-model Pengajaran dan
Pembelajaran.Yogyakarta:PustakaBelajar
101
Kusumah, Wijaya dan Dwitagama. 2010. Mengenal Penelitian Tindakan Kelas.
Jakarta Barat: Permata Puri Media.
Laili, Arihatul. 2016. Peningkatan Hasil Belajar IPA Materi Rangka Manusia
dengan Metode Puzzle Pada Siswa Kelas IV Semester I MI Miftahul Huda
Lopait Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran
2016/2017. http://perpus.iainsalatiga.ac.id. Diakses pada Selasa, 26
Desember 2017 pukul 10.25 WIB.
Maslikhah. 2013. Melejitkan Kemahiran Menulis Karya Ilmiah Bagi
Mahasiswa.Yogyakarta: Trust Media.
Rasimin. 2012. Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Teori – Aplikasi. Yogyakarta:
Trust Media Publishing.
Rusman. 2011. Model-model Pembelajaran Mengembangkan Profesionalisme Guru.
Jakarta: Rajawali Pers.
Sanaky, Hujair. 2013. Media Pembelajaran Interaktif-Inovatif. Yogyakarta: Kaukaba
Dipantara.
Sudiana, Nana dkk.1991. Media Pengajaran (Penggunaan dan Pembuatannya).
Bandung: CV. Sinar Baru
.
Suprijono, Agus. 2009. Cooperative Learning. Yogyakarta: Pustaka Belajar.
Susanto, Ahmad. 2013. Teori Belajar dan Pembelajaran di Sekolah Dasar. Jakarta :
Kencana Prenada Media Group.
Syah,Muhibbin. 2010. Psikologi Belajar. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Wahid Setiawan, Nur. 2017. Peningkatan Hasil Belajar Matematika Materi
Bangun Datar Melalui Metode Make a Match berbantu MediaGambar
Pada Siswa Kelas IV MI Gubug Cepogo Tahun Ajaran
2016/2017.http://perpus.iainsalatiga.ac.id. Diakses pada Selasa, 26
Desember 2017 pukul 10.00 WIB.
102
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
A. Identitas Diri
1. Nama Lengkap : Nur Amanah
2. TTL : Kab. Semarang 03 Juni 1996
3. Alamat Rumah : Dsn. Krajan RT 08/01, Desa Duren, Kec. Tengaran Kab.
Semarang
4. Hp : 085602523205
5. Email : [email protected]
B. Riwayat Pendidikan
1. TK PGRI Duren, lulus tahun 2002
2. SD N Duren 01, lulus tahun 2008
3. SMP N 1 SUSUKAN, lulus tahun 2011
4. SMA N 1 SUSUKAN, lulus tahun 2014
5. S1 IAIN Salatiga, lulus tahun 2018
Demikian daftar riwayat hidup ini, saya buat dengan sebenar-benarnya.
Salatiga, 09 Mei 2018
104
Lampiran 1
SIKLUS I
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
Madrasah : MI Miftakhul Ulum Duren
Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Sosial
Materi Pokok : Pekerjaan Penghasil Barang
Kelas/semester : III (Tiga)/2
Alokasi Waktu : 2x35 menit
A. Standar Kompetensi
2. Memahami jenis pekerjaan dan penggunaan uang
B. Kompetensi Dasar
2.1 Mengenal jenis-jenis pekerjaan
C. Indikator
2.1.1 Menjelaskan pengertian pekerjaan.
2.1.2 Menyebutkan jenis-jenis pekerjaan.
2.1.3 Menyebutkan contoh jenis-jenis pekerjaan yang menghasilkan barang.
2.1.3 Menjelaskan contoh jenis-jenis pekerjaan yang menghasilkan barang.
D. Tujuan Pembelajaran
1. Setelah mendengarkan penjelasan dari guru siswa dapat menjelaskan
pengertian bekerja.
2. Dengan mencari pasangan kartu siswa dapat menyebutkan jenis-jenis
pekerjaan.
3. Dengan mencari pasangan kartu siswa dapat menyebutkan contoh jenis-
jenis pekerjaan yang menghasilkan barang.
4. Setelah menyusun potongan puzzle siswa dapat menjelaskan contoh
jenis-jenis pekerjaan yang menghasilkan barang dan hasilnya.
105
E. Materi Ajar
Pekerjaan Penghasil Barang
Setiap orang perlu bekerja untuk memenuhi kebutuhan hidup. Pengertian
dari bekerja adalah melakukan dan menyelesaikan sebuah pekerjaan.
Manusia yang bekerja akan dapat memenuhi kebutuhan hidupnya karena
dengan bekerja mereka menghasilkan uang. Dengan menggunakan uang
mereka dapat membeli kebutuhan pokok yaitu kebutuhan sandang (pakaian),
pangan (makanan) dan papan (rumah).
Dalam bekerja harus semangat, disiplin, dan jujur. Modal utama
seseorang untuk bekerja adalah kemauan, pendidikan, dan keterampilan.
Jenis-jenis pekerjaan dapat dibagi menjadi dua, yaitu jenis-jenis pekerjaan
yang menghasilkan barang (Adalah pekerjaan yang membuat atau
menghasilkan sebuah barang yang dapat dipergunakan) dan jenis-jenis
pekerjaan yang menghasilkan jasa (pekerjaan yang memberikan jasa atau
pelayanan kepada orang lain).
1. Pekerjaan yang Menghasilkan Barang
a. Petani
Petani bekerja di sawah. Petani menghasilkan padi. Beras
merupakan makanan pokok. Sungguh besar jasa petani. Sepantasnya
kita mengucapkan terima kasih.
b. Nelayan
Para nelayan menangkap ikan di laut. Hasil penangkapan dijual
di pasar. Berbagai jenis ikan ada di pasar.
c. Peternak
Peternak menghasilkan barang. Misalnya peternak ayam,
peternak itik, peternak kambing, dan lain sebagainya. Beternak ayam
menghasilkan telur dan daging. Beternak sapi menghasilkan daging,
kulit, dan susu. Sapi atau kerbau untuk membajak sawah.
106
d. Pengrajin
Pengrajin menghasilkan barang. Misalnya, perajin rotan. Dari
rotan dapat dibuat kursi. Dapat dibuat tempat tidur, rak buku, dan
lain-lain.
e. Penjahit menghasilkan barang. Misalnya, membuat pakaian dan
celana.
f. Pedagang. Misalnya, pedagang tempe.
F. Metode Pembelajaran
1. Ceramah
2. Tanya jawab
3. Make a Match
G. Media Pembelajaran
Potongan-potongan Puzzle
H. Sumber Pembelajaran
Nani, dkk 2015. Buku Ilmu Pengetahuan Sosial ESPS kelas 3, KTSP.
ERLANGGA halaman 62-65
I. Langkah-langkah Pembelajaran
1. Pendahuluan (5 menit)
a. Guru mengucapkan salam
b. Guru menunjuk salah satu siswa untuk memimpin doa belajar
c. Guru mengecek kehadiran siswa dengan bertanya “siapa teman kalian
yang tidak berangkat hari ini?”
d. Guru memberi motivasi siswa supaya lebih bersemangat dalam
menerima materi dengan memberikan pertanyaan “siapa yang tau hari
ini kita akan belajar tentang apa?”
e. Guru menggali kemampuan awal siswa berkenaan dengan materi yang
akan dipelajari dengan memberitahu materi yang akan dipelajari dan
bertanya “siapa yang sudah pernah bekerja?”
f. Guru menjelaskan tujuan pembelajaran.
107
2. Kegiatan Inti (60 menit)
a. Eksplorasi
1) Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk mendefinisikan
pengertian pekerjaan yang siswa ketahui
2) Guru meminta siswa membaca materi macam-macam pekerjaan
3) Guru memberikan pertanyaan seputar jenis-jenis pekerjaan. Misal:
Apakah pekerjaan Orang tua kalian?
b. Elaborasi
1) Guru menjelaskan pengertian bekerja dan jenis-jenis pekerjaan
2) Guru memberikan pertanyaan mengenai tujuan bekerja.
3) Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk memikirkan
jawabannya dan mempersilakan untuk berdiskusi dengan teman
sebangkunya.
4) Guru mempersilakan siswa secara sukarela tanpa ditunjuk untuk
menjawab.
5) Apabila tidak ada siswa dengan sukarela menjawab guru menunjuk
beberapa siswa untuk menjawab.
6) Guru membagi siswa menjadi 2 kelompok, yaitu kelompok A dan
B. Kedua kelompok diminta untuk berhadap-hadapan.
7) Guru membagikan kartu pertanyaan kepada kelompok A dan kartu
jawaban kepada kelompok B.
8) Guru menyampaikan peraturannya, siswa mencari/mencocokkan
kartu yang dipegang dengan kartu kelompok lain dan dibatasi
dengan waktu.
9) Guru meminta anggota kelompok A yang mendapat kartu
pertanyaan untuk mencari jawaban dikartu kelompok B. Jika sudah
menemukan pasangannya masing-masing, guru meminta mereka
melaporkan diri kepadanya. Guru mencatat mereka pada kertas
yang sudah dipersiapkan.
108
10) Jika waktu sudah habis, siswa yang belum menemukan pasangan
diminta untuk berkumpul sendiri.
11) Guru memberikan potongan puzzle kepada setiap kelompok dan
meminta setiap kelompok untuk menyusunnya.
12) Setelah tersususun guru tanya jawab tentang puzzle yang telah
disusun.
c. Konfirmasi
1) Guru memanggil satu pasangan untuk presentasi. Pasangan lain
dan siswa yang tidak mendapat pasangan memperhatikan dan
memberikan tanggapan apakah pasangan itu cocok atau tidak.
2) Guru meminta siswa menyebutkan jenis pekerjaan dari puzzle
yang telah disusun.
3. Penutup ( 5 menit )
a. Guru bersama-sama siswa menyimpulkan hasil pembelajaran hari ini.
b. Guru memberikan pujian terhadap kelompok yang mengerjakan tugas
dengan benar.
c. Guru melakukan evaluasi untuk mengetahui seberapa besar siswa
dalam menerima materi.
d. Guru memberitahu materi pembelajaran dipertemuan yang akan
datang
e. Guru meminta salah satu siswa untuk memimpin doa untuk pulang
f. Guru mengucap salam
J. Penilaian Hasil Belajar
1. Jenis Penilaian
a. Pengamatan
b. Tes tulis
2. Instrumen Penilaian
a. Soal
I.Pilihlah jawaban yang tepat!
1. Manusia bekerja untuk ...
109
a. Memenuhi gaya hidup
b. Memenuhi kebutuhan
c. Menjalani kebutuhan
d. Menikmati kebutuhan
2. Salah satu kebutuhan pokok manusia adalah ...
a. Telepon
b. Televisi
c. Rumah
d. Sepeda
3. Negara Indonesia adalah negara yang mempunyai banyak laut,
maka banyak warganya yang bekerja sebagai ....
a. Tukang kebun
b. Peternak
c. Pengrajin
d. Nelayan
4. Seseorang yang bekerja dengan membuka usaha sendiri disebut
....
a. Pegawai negeri
b. Wiraswasta
c. Wirausaha
d. Badan usaha
5. Petani adalah pekerjaan yang bekerja di ....
a. Kantin
b. Gunung
c. Laut
d. Sawah
6. Petani garam adalah pekerjaan yang biasa di lakukan di
daerah...
a. Perbukitan
b. Persawahan
110
c. Pantai
d. Gunung
7. Penduduk di daerah pegunungan biasa bekerja sebagai ....
a. Pekerja tambak
b. Pekerja kebun
c. Nelayan
d. Petani garam
8. Berikut pekerjaan yang menghasilkan barang adalah ....
a. Polisi
b. Dokter
c. Petani
d. Guru
9. Berikut ini adalah kebutuhan pokok manusia adalah ....
a. Rumah, makanan dan mobil
b. Rumah, televisi dan pakaian
c. Handphone, pakaian dan rumah
d. Rumah, pakaian dan makanan
10. Kebutuhan seorang pelajar adalah sebagai berikut ....
a. Handphone, televisi dan buku
b. Tas, buku dan pensil
c. Televisi, tas dan sepeda
d. Sepeda, buku dan pensil
II. Jawablah pertanyaan berikut dengan benar!
1. Apakah bekerja itu ?
2. Jenis-jenis pekerjaan dibagi menjadi dua. Jenis pekerjaan yang
menghasilkan .... dan .....
3. Petani termasuk pekerjaan yang menghasilkan?
4. Nelayan adalah pekerjaan yang menghasilkan?
5. Peternak ayam adalah pekerjaan yang menghasilkan?
111
Kunci jawaban
A. Pilihan Ganda
1. B 6. C
2. C 7. B
3. D 8. C
4. C 9. D
5. D 10. B
B. Uraian
1. Bekerja adalah melakukan dan menyelesaikan sebuah
pekerjaan.
2. Barang dan jasa
3. Barang (padi)
4. Barang (ikan)
5. Barang (daging dan telur)
4. Pedoman penilaian
Romawi 1 setiap nomor mempunyai nilai 1
Romawi 2 setiap nomer mempunyai nilai 3
Nilai = jumlah benar x 4
jika benar semua nilai = 25 x 4 = 100
113
SIKLUS II
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
Madrasah : MI Miftakhul Ulum Duren
Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Sosial
Materi Pokok : Pekerjaan Penghasil Jasa
Kelas/semester : III (Tiga)/2
Alokasi Waktu : 2x35 menit
A. Standar Kompetensi
2. Memahami jenis pekerjaan dan penggunaan uang
B. Kompetensi Dasar
2.1 Mengenal jenis-jenis pekerjaan
C. Indikator
2.1.1 Menjelaskan pengertian bekerja
2.1.2 Menyebutkan jenis-jenis pekerjaan.
2.1.3 Menyebutkan contoh jenis-jenis pekerjaan yang menghasilkan jasa.
2.1.4 Menjelaskan contoh jenis-jenis pekerjaan yang menghasilkan jasa dan
tugasnya.
D. Tujuan Pembelajaran
1. Setelah mendengarkan penjelasan dari guru siswa dapat menjelaskan
pengertian bekerja.
2. Dengan mencari pasangan kartu siswa dapat menyebutkan jenis-jenis
pekerjaan.
3. Dengan mencari pasangan kartu siswa dapat menyebutkan contoh jenis-jenis
pekerjaan yang menghasilkan jasa.
4. Setelah menyusun potongan puzzle siswa dapat menjelaskan contoh jenis-
jenis pekerjaan yang menghasilkan jasa dan tugasnya.
114
E. Materi Ajar
Pekerjaan Penghasil Jasa
Setiap orang perlu bekerja untuk memenuhi kebutuhan hidup. Pengertian
dari bekerja adalah melakukan dan menyelesaikan sebuah pekerjaan. Manusia
yang bekerja akan dapat memenuhi kebutuhan hidupnya karena dengan bekerja
mereka menghasilkan uang. Dengan menggunakan uang mereka dapat membeli
kebutuhan pokok yaitu kebutuhan sandang (pakaian), pangan (makanan) dan
papan (rumah).
Dalam bekerja harus semangat, disiplin, dan jujur. Modal utama seseorang
untuk bekerja adalah kemauan, pendidikan, dan keterampilan. Jenis-jenis
pekerjaan dapat dibagi menjadi dua, yaitu jenis-jenis pekerjaan yang
menghasilkan barang (Adalah pekerjaan yang membuat atau menghasilkan
sebuah barang yang dapat dipergunakan) dan jenis-jenis pekerjaan yang
menghasilkan jasa (Adalah pekerjaan yang memberikan jasa atau pelayanan
kepada orang lain).
Pekerjaan yang Menghasilkan Jasa
Jasa adalah bantuan berupa tenaga, pikiran, keterampilan, atau pelayanan
yang diberikan kepada orang lain.
a. Guru Memberikan ilmu
b. Dokter Memberikan layanan kesehatan
c. Polisi Menjaga keamanan
d. Tentara Menjaga pertahanan
e. Pemangkas rambut Memotong rambut
f. Sopir Melayani penumpang
g. Pelawak Menghibur
h. Wartawan Mencari berita
i. Pilot Menerbangkan pesawat
115
F. Metode Pembelajaran
1. Ceramah
2. Tanya jawab
3. Make a Match
G. Media Pembelajaran
Potongan-potongan Puzzle
H. Sumber Pembelajaran
Nani, dkk 2015. Buku Ilmu Pengetahuan Sosial ESPS kelas 3, KTSP.
ERLANGGA halaman 66-69
I. Langkah-langkah Pembelajaran
1. Pendahuluan (5 menit)
a. Guru mengucapkan salam
b. Guru menunjuk salah satu siswa untuk memimpin doa belajar
c. Guru mengecek kehadiran siswa dengan bertanya “siapa teman kalian
yang tidak berangkat hari ini?”
d. Guru memberi motivasi siswa supaya lebih bersemangat dalam
menerima materi dengan memberikan pertanyaan “siapa yang tau hari ini
kita akan belajar tentang apa?”
e. Guru menggali kemampuan awal siswa berkenaan dengan materi yang
akan dipelajari dengan memberitahu materi yang akan dipelajari dan
bertanya “siapa yang sudah pernah bekerja?”
f. Guru menjelaskan tujuan pembelajaran.
2. Kegiatan Inti (60 menit)
Eksplorasi
a. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk mendefinisikan
pengertian pekerjaan yang siswa ketahui
b. Guru meminta siswa membaca materi macam-macam pekerjaan
c. Guru memberikan pertanyaan seputar jenis-jenis pekerjaan. Misal:
Apakah pekerjaan Orang tua kalian?
116
Elaborasi
a. Guru menjelaskan pengertian bekerja dan jenis-jenis pekerjaan
b. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk memikirkan
jawabannya dan mempersilakan untuk berdiskusi dengan teman
sebangkunya.
c. Guru mempersilakan siswa secara sukarela tanpa ditunjuk untuk
menjawab.
d. Apabila tidak ada siswa dengan sukarela menjawab guru menunjuk
beberapa siswa untuk menjawab.
e. Guru membagi siswa menjadi 2 kelompok, yaitu kelompok A dan
B. Kedua kelompok diminta untuk berhadap-hadapan.
f. Guru membagikan kartu pertanyaan kepada kelompok A dan kartu
jawaban kepada kelompok B.
g. Guru menyampaikan peraturannya, siswa mencari/mencocokkan
kartu yang dipegang dengan kartu kelompok lain dan dibatasi
dengan waktu.
h. Guru meminta anggota kelompok A yang mendapat kartu
pertanyaan untuk mencari jawaban dikartu kelompok B. Jika sudah
menemukan pasangannya masing-masing, guru meminta mereka
melaporkan diri kepadanya. Guru mencatat mereka pada kertas
yang sudah dipersiapkan.
i. Jika waktu sudah habis, siswa yang belum menemukan pasangan
diminta untuk berkumpul sendiri.
j. Guru memberikan potongan puzzle kepada setiap kelompok dan
meminta setiap kelompok untuk menyusunnya.
k. Setelah tersususun guru tanya jawab tentang puzzle yang telah
disusun.
117
Konfirmasi
a. Guru memanggil satu pasangan untuk presentasi. Pasangan lain dan
siswa yang tidak mendapat pasangan memperhatikan dan memberikan
tanggapan apakah pasangan itu cocok atau tidak.
b. Guru meminta siswa menyebutkan jenis pekerjaan dari puzzle yang telah
disusun.
3. Penutup ( 5 menit )
a. Guru bersama-sama siswa menyimpulkan hasil pembelajaran hari ini.
b. Guru memberikan pujian terhadap kelompok yang mengerjakan tugas
dengan benar.
c. Guru melakukan evaluasi untuk mengetahui seberapa besar siswa dalam
menerima materi.
d. Guru memberitahu materi pembelajaran dipertemuan yang akan datang
e. Guru meminta salah satu siswa untuk memimpin doa untuk pulang
f. Guru mengucap salam
J. Penilaian Hasil Belajar
1. Jenis Penilaian
a. Pengamatan
b. Tes tulis
2. Instrumen Penilaian
Soal
Pilihlah jawaban yang tepat!
1. Berikut ini alasan seseorang dalam bekerja, kecuali ....
a. Mencari uang
b. Bermain-main saja
c. Mengamalkan ilmu pengetahuan
d. Mengabdi kepada negara
2. Guru adalah pekerjaan yang menghasilkan ....
a. Barang
118
b. Dagangan
c. Benda
d. Jasa
3. Berikut ini adalah pekerjaan-pekerjaan yang menghasilkan
jasa adalah ...
a. Dokter, petani dan nelayan
b. Nelayan, guru dan sopir
c. Sopir, guru dan dokter
d. Sopir, nahkoda dan peternak
4. Pemangkas rambut adalah contoh pekerjaan yang
menghasilkan...
a. Barang
b. Jasa
c. Benda
d. Makanan
5. Untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia harus...
a. Belajar
b. Bekerja
c. Belanja
d. Tidur
6. Contoh pekerjaan yang menghasilkan jasa adalah...
a. Nelayan
b. Petani
c. Pilot
d. Peternak
7. Salah satu kebutuhan pokok manusia adalah..
a. Televisi
b. Makanan
c. Telepon
d. Mobil
119
8. Dokter adalah pekerjaan yang dikerjakan di...
a. Rumah
b. Sekolah
c. Rumah sakit
d. Sawah
9. Berikut ini yang merupakan pekerjaan yang menghasilkan
jasa, kecuali..
a. Nelayan
b. Guru
c. Sopir
d. Dokter
10. Berikut ini adalah kebutuhan pokok manusia adalah ....
e. Rumah, makanan dan mobil
f. Rumah, televisi dan pakaian
g. Handphone, pakaian dan rumah
h. Rumah, pakaian dan makanan
Jawablah pertanyaan berikut dengan benar!
1. Apakah pekerjaan penghasil jasa itu?
2. Sopir adalah pekerjaan yang menghasilkan...
3. Dokter memberikan jasa pekerjaan dalam bidang...
4. Jasa seorang guru adalah...
5. Guru adalah tenaga yang menggunakan...dan...
Kunci jawaban
A. Pilihan Ganda
1. B 6. C
2. D 7. B
3. C 8. C
4. B 9. A
5. B 10. D
121
SIKLUS III
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
Madrasah : MI Miftakhul Ulum Duren
Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Sosial
Materi Pokok : Arti Pentingya Bekerja dan Semangat Kerja
Kelas/semester : III (Tiga)/2
Alokasi Waktu : 2x35 menit
A. Standar Kompetensi
2. Memahami jenis pekerjaan dan penggunaan uang
B. Kompetensi Dasar
2.1 Mengenal jenis-jenis pekerjaan
C. Indikator
2.1.1 Menjelaskan pengertian bekerja.
2.1.2 Menyebutkan jenis-jenis pekerjaan.
2.1.3 Menjelaskan arti pentingnya bekerja dan semangat bekerja.
D. Tujuan Pembelajaran
1. Setelah mendengarkan penjelasan dari guru siswa dapat menjelaskan
pengertian bekerja.
2. Dengan mencari pasangan kartu siswa dapat menyebutkan jenis-jenis
pekerjaan.
3. Setelah mendengar penjelasan dari guru siswa dapat menjelaskan arti
pentingnya bekerja dan semangat bekerja.
E. Materi Ajar
Bekerja
1. Pengertian bekerja
Setiap orang perlu bekerja untuk memenuhi kebutuhan hidup. Dengan
bekerja mereka mendapat upah (uang) atau barang, dengan upah atau uang
tersebut mereka dapat membeli rumah, pakaian dan makanan serta keperluan
122
lainnya. Dalam bekerja harus semangat, disiplin, dan jujur. Modal utama
seseorang untuk bekerja adalah kemauan, pendidikan, dan keterampilan.
Jenis-jenis pekerjaan dapat dibagi menjadi dua, yaitu jenis-jenis pekerjaan
yang menghasilkan barang dan jenis-jenis pekerjaan yang menghasilkan jasa.
2. Arti pentingnya bekerja dan semangat bekerja
a. Alasan orang harus bekerja
Manusia memiliki banyak kebutuhan hidup. Kebutuhan itu,
terutama kebutuhan pokok. Kebutuhan pokok adalah kebutuhan yang
harus terpenuhi. Termasuk kebutuhan pokok adalah makanan, pakaian,
dan tempat tinggal (rumah). Setiap hari kita butuh makan untuk tumbuh
dan hidup. Kita butuh pakaian untuk menutup badan serta butuh rumah
untuk berteduh dan istirahat.
Kebutuhan dapat terpenuhi apabila kita mempunyai penghasilan.
Untuk mendapatkan penghasilan setiap orang harus bekerja.
Penghasilan dapat berupa uang yang dapat digunakan untuk membeli
berbagai barang dan jasa yang diperlukan.
b. Pentingnya semangat dalam bekerja
Semangat Kerja sangat penting saat kita bekerja. Karena dengan
semangat kerja kita akan mendapatkan hasil yang maksimal dan
prestasi yang maksimal pula. Orang yang malas dan tak bersemangat
akan gagal dalam pekerjaannya. Pedagang yang malas akan
ditinggalkan pembeli, kemudian rugi, dan usahanya bisa bangkrut.
Seorang pegawai, jika malas bekerja juga dapat bernasib buruk. Ia akan
diperingatkan oleh atasannya dan mungkin saja dipecat dari kantor dan
akhirnya menganggur. Oleh karena itu, jika ingin menjadi orang sukses
dalam pekerjaan, orang harus punya semangat kerja yang tinggi.
Semangat dalam bekerja harus tetap dipertahankan dan terus
ditingkatkan.
c. Ciri-ciri semangat kerja
Ciri-ciri orang yang memiliki semangat kerja adalah sebagai berikut :
123
Suka bekerja keras, rajin, jujur, tidak mudah mengeluh, disiplin, dan
ulet.
F. Metode Pembelajaran
1. Ceramah
2. Tanya jawab
3. Make a Match
G. Media Pembelajaran
Potongan-potongan Puzzle
H. Sumber Pembelajaran
Nani, dkk 2015. Buku Ilmu Pengetahuan Sosial ESPS kelas 3, KTSP.
ERLANGGA halaman 70-72
I. Langkah-langkah Pembelajaran
1. Pendahuluan (5 menit)
a. Guru mengucapkan salam
b. Guru menunjuk salah satu siswa untuk memimpin doa belajar
c. Guru mengecek kehadiran siswa dengan bertanya “siapa teman kalian yang
tidak berangkat hari ini?”
d. Guru memberi motivasi siswa supaya lebih bersemangat dalam menerima
materi dengan memberikan pertanyaan “siapa yang tau hari ini kita akan
belajar tentang apa?”
e. Guru menggali kemampuan awal siswa berkenaan dengan materi yang akan
dipelajari dengan memberitahu materi yang akan dipelajari dan bertanya
“siapa yang sudah pernah bekerja?”
f. Guru menjelaskan tujuan pembelajaran.
2. Kegiatan Inti (60 menit)
Eksplorasi
a. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk mendefinisikan
pengertian pekerjaan yang siswa ketahui
b. Guru meminta siswa membaca materi macam-macam pekerjaan
124
c. Guru memberikan pertanyaan seputar jenis-jenis pekerjaan. Misal:
Apakah pekerjaan Orang tua kalian?
Elaborasi
a. Guru menjelaskan pengertian bekerja.
b. Guru menyebutkan jenis-jenis pekerjaan.
c. Guru memberikan pertanyaan mengenai arti pentingnya bekerja dan
semangat kerja.
d. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk memikirkan
jawabannya dan mempersilakan untuk berdiskusi dengan teman
sebangkunya.
e. Guru mempersilakan siswa secara sukarela tanpa ditunjuk untuk
menjawab.
f. Apabila tidak ada siswa dengan sukarela menjawab guru menunjuk
beberapa siswa untuk menjawab.
g. Guru membagi siswa menjadi 2 kelompok, yaitu kelompok A dan B.
Kedua kelompok diminta untuk berhadap-hadapan.
h. Guru membagikan kartu pertanyaan kepada kelompok A dan kartu
jawaban kepada kelompok B.
i. Guru menyampaikan peraturannya, siswa mencari/mencocokkan
kartu yang dipegang dengan kartu kelompok lain dan dibatasi dengan
waktu.
j. Guru meminta anggota kelompok A yang mendapat kartu pertanyaan
untuk mencari jawaban dikartu kelompok B. Jika sudah menemukan
pasangannya masing-masing, guru meminta mereka melaporkan diri
kepadanya. Guru mencatat mereka pada kertas yang sudah
dipersiapkan.
k. Jika waktu sudah habis, siswa yang belum menemukan pasangan
diminta untuk berkumpul sendiri.
125
l. Guru memberikan potongan puzzle kepada setiap kelompok dan
meminta setiap kelompok untuk menyusunnya.
m. Setelah tersususun guru tanya jawab tentang puzzle yang telah
disusun.
n. Setelah siswa dapat mencari, menyusun mengetahui tentang
pekerjaan, guru bertanya tentang arti pentingnya bekerja dan
semangat kerja
Konfirmasi
a. Guru memanggil satu pasangan untuk presentasi. Pasangan lain dan
siswa yang tidak mendapat pasangan memperhatikan dan
memberikan tanggapan apakah pasangan itu cocok atau tidak.
b. Guru meminta siswa menyebutkan jenis pekerjaan dari puzzle yang
telah disusun.
c. Guru meminta siswa menjelaskan pentingnya bekerja dan semangat
kerja.
3. Penutup ( 5 menit )
a. Guru bersama-sama siswa menyimpulkan hasil pembelajaran hari ini.
b. Guru memberikan pujian terhadap kelompok yang mengerjakan tugas
dengan benar.
c. Guru melakukan evaluasi untuk mengetahui seberapa besar siswa
dalam menerima materi.
d. Guru memberitahu materi pembelajaran dipertemuan yang akan
datang
e. Guru meminta salah satu siswa untuk memimpin doa untuk pulang
f. Guru mengucap salam
j. Penilaian Hasil Belajar
1. Jenis Penilaian
a. Pengamatan
b. Tes tulis
126
2. Instrumen Penilaian
Soal
Pilihan Ganda
1. Berikut ini alasan seseorang dalam bekerja, kecuali ...
a. Mencari uang
b. Bermain-main saja
c. Mengamalkan ilmu pengetahuan
d. Mengabdi kepada negara
2. Berikut ini adalah sifat yang harus dilakukan saat bekerja, kecuali
...
a. Korupsi
b. Semangat
c. Rajin
d. Tanggung jawab.
3. Orang yang bekerja sesuai dengan tugas dan kewajibannya
mencerminkan sikap ...
a. Cekatan
b. Rajin
c. Disipilin
d. Tanggung jawab
4. Untuk mendapatkan hasil yang baik maka kita harus bekerja
dengan ...
a. Malas
b. Semangat
c. Biasa
d. Lembur
5. Ciri-ciri orang yang semangat bekerja adalah ...
a. Malas dalam bekerja
b. Selalu menunda pekerjaan
127
c. Bekerja dengan tanggung jawab
d. Mudah menyerah
6. Untuk mendapatkan hasil pekerjaan yang baik maka kita harus ...
a. Bekerja dengan malas
b. Bekerja tergantung upah
c. Bekerja menunggu diawasi
d. Bekerja dengan semangat
7. Berikut yang bukan manfaat bekerja dengan semangat adalah ...
a. Pekerjaan dapat mudah terselesaikan
b. Pekerjaan menjadi lebih sulit
c. Pekerjaan dapat selesai tepat waktu
d. Hasil yang diperoleh lebih baik
8. Orang yang tepat waktu dalam bekerja menunjukan bahwa ia
mempunyai sifat ...
a. Rajin
b. Semangat
c. Sopan
d. Disiplin
9. Agar dapat dipercaya dalam pekerjaan maka kita harus selalu
bersikap ...
a. Korupsi
b. Jujur
c. Malas
d. Sopan
10. Orang yang tidak mempunyai pekerjaan dinamakan ...
a. Tuna wiswa
b. Gelandangan
c. Karyawan
d. Pengangguran
128
Uraian
1. Sebutkan ciri-ciri orang yang bekerja dengan semangat
2. Manfaat orang yang bekerja dengan semangat yaitu...
3. Pekerjaan akan mudah terselesaikan jika kita bekerja dengan ...
4. Orang yang mampu menciptakan lapangan kerja sendiri
dinamakan...
5. Kebutuhan dapat terpenuhi apabila kita mempunyai...
Kunci jawaban
A. Pilihan Ganda
1. B 6. D
2. A 7. B
3. D 8. D
4. B 9. B
5. C 10. D
B. Uraian
1. Suka bekerja keras, rajin, jujur, tidak mudah mengeluh, disiplin,
dan ulet.
2. Akan mendapatkan hasil yang maksimal dan prestasi yang
maksimal pula.
3. Semangat
4. Wirausaha
5. Penghasilan
3. Pedoman penilaian
Tes tulis
Romawi 1 setiap nomor mempunyai nilai 1
Romawi 2 setiap nomer mempunyai nilai 3
Nilai = jumlah benar x 4 Jika benar semua nilai = 25 x 4 = 100
138
DAFTAR NILAI SKK
Nama : Nur Amanah
Fakultas/Jurusan : FTIK/PGMI
NIM : 115 14 001
Dosen Pembimbing Akademik : Prof. Dr. Budiharjo, M.Ag.
Dosen Pembimbing Skripsi : Drs. Sumarno Widjadipa, M.Pd.
No Nama Kegiatan Pelaksanaan Status Skor
1 OPAK STAIN
SALATIGA dengan
tema: “Aktualisasi
Gerakan Mahasiswa
yang Beretika, Disiplin
dan Berfikir Terbuka”
18-19 Agustus
2014
Peserta
3
2 OPAK JURUSAN
TARBIYAH STAIN
SAATIGA 2014 dengan
Tema: “Aktuaisasi
Pendidika Karakter
Sebagai Pembentuk
Geneasi yang Religius,
Educative dan Humanis”
20-21 Agustus
2014
Peserta
3
3 ORIENTASI DASAR
KEISLAMAN (ODK)
dengan tema:
“Pemahaman Islam
Rahmatan Lil’Alamin
21 Agustus
2014
Peserta
3
139
Sebagai Langkah Awal
Menjadi Mahasiswa
Berkarakter”
4 Achievement Mtivation
Traiing (AMT) dengan
Tema: “Dengn AMT
Semangat enyongsong
Prestasi”
23 Agustus
2014
Peserta
2
5 Himpunan Mahasiswa
PGMI STAIN
SALATIGA dengan
tema: “Harmoni
Keluarga PGMI yang
Humanis dan
Berkarakter”
27 Agustus
2014
Peserta
2
6 UPT Perpustakaan
STAIN Salatiga dengan
tema: “Library User
Education (Pendidikan
Pemustaka)
28 Agustus
2014
Peserta
2
7 Panitia Kegiatan Pra
Ibtida’ Lembaga
Dakwah Kampus (LDK)
Darul Amal STAIN
Salatiga dalam acara
“Training Pembuatan
Makalah”
17 September
2014
Peserta
2
8 Seminar Nasional
Entrepreneurship
16 November
2014
Peserta
8
140
9 Mujarofadz
(Musyawarah
Jam’iyyatul Qurro’ wal
Huffadz)
25 Desember
2014
Panitia
3
10 Seminar Harmonisasi
Lingkungan
27 Desember
2014
Peserta
2
11 Seminar Nasional
Perlindungan Hukum
Terhadap Usaha Mikro
Menghadapi Pasar Bebas
ASEAN
` Peserta
8
12 Piagam Penghargaan
dalam acara Seminar
Nasional Menghafal Al
Qur’an Seasyik Bermain
28 Maret 2015 Peserta
8
13 Seminar Nasional
dengan tema “Islamisasi
Nusantara ataukah
Menusantarakan Islam”
05-08
November
2015
Peserta
8
14 Piagam Penghargaan
dalam kegiatan Lomba
Isra’ Mi’raj Nabi
Muhammad SAW
05 Mei 2016 Panitia
3
15 Seminar Nasional
dengan tema “Penerapan
Nilai-nilai Lingkungan
Kepada Individu”
21 September
2016
Peserta
8
16 Seminar Nasional
Problematika Hakim dan
22 september
2016
Peserta
141
Peradilan “Rekontruksi
Ideal Sistem Peradilan di
Indonesia”
8
17 Dialog Interaktif Senat
Mahasiswa Fakultas
Ekonomi dan Bisnis
Islam dengan tema
“Peran Politik dalam
Perekonomian di
Indonesia”
04 Oktober
2016
Peserta
2
18 Piagam Penghargaan
dalam kegiatan
lomba Isra’ Mi’raj
Nabi Muhammad
SAW
24 April 2017 Panitia
3
19 Seminar Nasional
Peringatan Hari
Bumi dengan tema
“Dengarkan Bisikan
Alam Tentang
Manusia”
29 April 2017 Peserta
8
20 Talk Show & Cooking
Class dengan tajuk
“Siapkan Dirimu,
Jemput Jodohmu”
1 Oktober 2017 Peserta
2