PENILAIAN BASIL ANT ARBANDING PENGUKURAN AKTIVIT AS ...
Transcript of PENILAIAN BASIL ANT ARBANDING PENGUKURAN AKTIVIT AS ...
'i>""SUlHeS~lHa.. ;4s,/,& K-uelaJHataH 7Ca~lasl ~aH t.lHekHHeaH ,/,a~a L)H~"St..l;\l"H-t\I"kll..
/)aka..ta, 18;11a..et 2003
PENILAIAN BASIL ANT ARBANDING PENGUKURANAKTIVIT AS RADIONUKLIDA
ANT ARA P3KRBiN-BA TAN DAN NMIJ/ AIST -JEP ANG
Nazaroh, Pujadi, Hermawan Candra, Ermi Juita, daD Holnisar
Puslitbang Keselamatan Radiasi dan Biomedika Nuklir -BATAN
ABSTRAKPENILAIAN BASIL ANTARBANDING PENGUKURAN AKTIVITAS RADIONUKLmAANTARA P3KRBiN -BATAN DAN NMIJ/AIST-JEPANG. Pada setiap pengukuran aktivitasradionuklida atau pengukuran apapun selalu mengandung unsur ketidakpastian. Ketidakpastiantersebut berasal daTi standar ukur (sumber standar), sarana ukur (peralatan), faktor lingkungan(background), dan besaran ukur (sampel). Unsur-usur tersebut harus diperhitungkan dalammengevaluasi basil pengukuran. Untuk menilai baik buruknya suatu basil pengukuran aktivitasradionuklida dapat dilakukan kegiatan antarbanding. Hasil pengukuran yang baik apabila mendekatinilai pengukuran laboratoria primerl intemasional seperti System Internationale de Reference(SIR),Perancis ; National Metrology Institute of Japan- Advanced Industrial Science andTechnology(NMlJ)/AIST) atau Physikalisch Technische Bundessanstal (PTB), Jerman, dan nilai IEn!berada pada ~ 1. Hasil antarbanding yang dilakukan antara Puslitbang Keselamatan Radiasi-BioMedika Nuklir (P3KRBiN)-BATAN daD NMlJ/AIST cukup baik untuk pengukuran aktivitas1251 (E,,=O,193), 58Co(E..=O,503), 88Y(En=O,O35) daD 5~e(En=O,632) menggunakan sistem pencacahspektrometri gamma dengan detektor HPGe daD 166mHo(En=O,492) menggunakan sistem pencacahkamar pengion Merlin Gerin.
ABSTRACTASSESMENT OF INTERCOMPARISON OF RADIONUCLmE ACTIVITYMEASUREMENT BETWEEN P3KRBiN-BATAN AND NMIJ/AIST-JAPAN. On everyradionuclide activity measurements or any measurements always contain uncertainties. Theuncertainties come from standard source, equipment to be used, condition of measurements(background) and sample (measurand). Those elements should be taken into account in themeasurement result evaluation. To know the result of activity measurement was in a goodagreement or not, it can be done by intercomparison. A good result of a measurement if it wasnearly with the result of internationall primary laboratories measurements such as SystemInternationale de Reference (SIR)-Franch, National Metrology Institute of Japan- AdvancedIndustrial Science and Technology (NMIJ/AIST or Physikalisch Technische Bundes-anstalt (PTB)and the absolute value of En should be less than 1. The result of intercomparison between Centerfor Research and Development of Radiation Safety and Nuclear Biomedicine (P3KRBiN) -BATANand NMIJ/AIST were in a good agt.eement for activity measurement of 1251 (En=O,193),58CO(En=O,503), 88Y(En=O,O35) and 59Fe(En=O,632), by using gamma spectrometry counting system(HPGe detector) and l66mHo(En=O,492), by using Merlin Gerin Ionization chamber.
radiasi yang tidak diinginkan maka perlu
dilakukan pemantauan dan pengukuran
terhadap bahan dasar yang digunakan, maupun
limbahnya sebagai produk samping daTi industri
tersebut.
Masalah keselamatan radiasi
lingkungan pada industri non-nuklir
diperhatikan, utamanya bagi pekerja
clan
PENDAHULUAN
Industri non-nuklir banyak mengguna-
kan bahan dasar yang berasal daTi batuan, pasir
atau tanah liat yang kemungkinan besar
mengandung unsur-unsur radioaktif yang
berasal daTi NORM (Naturally Occuring
Radioactive Material) [1]. Untuk menjamin
bahwa industri non-nuklir ill bebas daTi bahaya
'i>"".1tJlIIuS~llla.. ;4.11'& K.uelalHatall 7la~ta.1l ~all .L.lIIukuHuall 1'a~a .DH~U.1t..lj\l,,"-;\Iukll..
/}aka..ta, 18;11a..et 2003
Kedekatan antara hasil pengukuran dan nilaisebenarnya.
"Repeatability of results of measurement" :Kedekatan antara data pengukuran yangberurutan untuk besaran ukur yang sarna yangdilakukan pada kondisi (rnetode pengukuran,
operator, perangkat kerja, lokasi, periodewaktu) yang sarna dari besaran ukur
masyarakat di sekitar industri tersebut.
Puslitbang Keselamatan Radiasi dan Biomedika
Nuklir-Badan Tenaga Nuklir Nasional
(P3KRBiN-BATAN) selaku institusi yang
berwenang terhadap masalah keselamatan
radiasi dan lingkungan perlu melakukan studi
pemantauan dan pengukuran tingkat
konsentrasi kandungan zat radioaktif di dalam
NORM.
Untuk mendapatkan basil pengukuran
yang baik, perlu memperhatikan faktor-faktor
yang mempengaruhi pengukuran daD
ketidakpastian pengukuran. Standar ISO 17025
mengisyaratkan pentingnya penerapan
ketidakpastian pengukuran seperti yang
dicantumkan pada butir-butir: 5.4.1; 5.4.4;
5.4.7; 5.6.2.1; 5.10.4 [2].
T elah kita ketahui bersama bahwa pada
setiap pengukuran, pasti tidak pernah luput daTi
ketidakpastian. Penyebab ketidakpastian dalam
suatu pengukuran tersebut bisa berasal daTi
faktor internal karena keterbatasan kemampuan
peralatan/ spesifikasi alat yang digunakan
seperti detektor, timbangan, elektrometer.
Faktor eksternal yang berasal daTi sumber
standar (sertifikat), benda uji yang tidak
sempuma daD pengaruh kondisi lingkungan
seperti background. Semua penyebab
ketidakpastian tersebut akan memberikan
kontribusi pada basil akhir (nilai) suatu
pengukuran [3].
Untuk menilai basil suatu pengukuran
(accuracy dan repeatability) tentu perlu
dilakukan kegiatan' antarbanding agar hasilnya
dapat dipercaya kebenarannya.
Kegiatan antarbanding "pengukuranaktivitas " merupakan hal yang sangat penting
dalam dunia pengukuran atau metrologi
radionuklida karena dari hasil kegiatan
antarbanding ini dapat disimpulkan tingkatan
kemampuan atau kompetensi laboratorium
tetsebut disamping itu pula ada ketertelusuran
dengan laboratorium yang lebih tinggi .
Technical Committee on Ionizing
Radiation (TCRI) yang didirikan dalam
kerangka pendirian Asian Pacific Metrology
Programme (APMP) pada tahun 1997 bertujuan
mempromosikan komparasi kunci untuk tingkat
regional dalam bidang radiasi pengion [4].
National Metrology Institute of Japan -
Advanced Industrial Science and Technology
[NMIJ/AIST; dulunya adalah ETL], sebagai
salah satu laboratorium maju di Asia dan
merupakan pengurus dari organisasi APMP
berinisiatip dan bertindak sebagai koordinator
interkomparasi pengukuran aktivitas. Pada
tahun 1999, komparasi pertama yang dilakukan
adalah pengukuran aktivitas 166mHo dan
selanjutnya pada tahun berikutnya diikutiguk 58C 88y 5% d 1251 [5dengan pen uran 0, , re, an -
6]. Swnber-sumber tersebut dikirimkan ke 10
badan tenaga nuklir dari 6 negara di Asia dan
juga mengirimkannya ke Bureau International
des Poids et Measures (BIPM) / International
Reference System (SIR), Perancis sebagai"Accuracy of measurement" :
116
'i>""SI~I,,(/StHIl"a.. ,4sp& KI!S~laHlata" 7Ca~lasl ~a" t.l"(/k",,(/a,, pa~a .D"~"st..I/IJ",,-/lJ,,kll../)aka..ta, 18;f1a..~t 2003
berguna untuk memperbaiki kondisi
pengukuran [7].
Pentingnya statistik, khususnya dalarn
pencacahan radiasi karena pada faktanya
disintegrasi nuklir tidak bergantung satu sarna
lain dan disintegrasinya random. Jadi laju
cacah berfluktuasi di sekitar nilai rata-rata
karena sifat random daTi proses disintegrasi
tersebut. Sekalipun kondisi geometri sarnpel
sarna dan peluruhan radioaktif daTi suatu
sarnpel diabaikan selarna pengukuran (karena
waktu paro zat radioaktif sangat panjang
dibandingkan dengan waktu pengukuran)
narnun tetap saja disintegrasinya random. Oleh
sebab itu istilahlaju cacah sebenarnya (the true
counting rate) adalah tidak benar tetapi laju
cacah rata-rata sebenarnya (the true average
counting rate) adalah mendekati kebenaran.
Fluktuasi laju cacah yang dihasilkan
daTi sifat random yang alarni ( dari proses
disintegrasi sarnpel radioaktif) berbeda hila
dibandingkan dengan adanya pengaruh lain.
Hal tersebut dapat dibandingkan, menggunakan
hukum statistik yang dipatuhi oleh proses
pembanding. Kegiatan antarbanding ini
dilaksanakan dengan cara yang sama, seperti
yang dilakukan oleh BIPM (mengirimkan surat
penawaran keikutsertaan program
interkomparasi, mengirimkan zat radioaktif
berbentuk cair dalam wadah ampul dengan
masa sampel (3,6 :t 0,2) gram, mengirimkan
formulir yang berisikan nama laboratorium,
alamat, contact person, metode pengukuran dan
ketidakpastian yang dicantumkan, dengan k=2,
batas akhir waktu pengiriman dan Laboratorium
koordinator melaporkan kembali basil
pengukuran laboratoria partisipan) dan
mengevaluasi basil antarbanding tersebut
dengan memperhitungkan nilai En' yaitu
perbedaan nilai aktivitas yang diukur oleh
partisipan dan laboratorium acuan dibagi
dengan akar daTi jwnlah kuadrat "expanded
uncertainty" kedua laboratorium tersebut,
seperti yang dicanangkan oleh ISO/IEC guide
47-1.
disintegrasi random.
Pada makalah ini disajikan hasil
kegiatan antarbanding pengukuran aktivitas
l66mHo, 58CO, 88y, 59Fe, daD 1251 yang
diselenggarakan oleh NMIJ/AIST- Jepang,
dimana P3KRBiN ikut dalam kegiatan tersebut.
TEORI
Laju cacah yang benar adalah laju
cacah yang memiliki probabilitas paling besar,
sesuai dengan nilai cacah rata-rata, m, yang
diistilahkan sebagai rata-rata (average or mean)
dalam statistik. Hila mengikuti distribusi Gauss,
standar deviasi dari distribusi tersebut adalah 0",
dimana 0" = m 1/2 dan I 0" adalah untuk tingkat
kepercayaan 68 %.
Dalam kasus yang sebenamya laju
cacah rata-rata jarang kita temui karena pada
kenyataannya sering dilakukan hanya satu kali
Di dalam kegiatan antarbanding
pengukuran aktivitas, tentu saja sangat erat
kaitannya dengan masalah pencacahan.
Statistika pencacahan adalah teknik yang sangat
diperlukan di dalam evaluasi hasil pencacahan,
tidak hanya untuk' estimasi kesalahan tetapi
juga untuk meminimasi kesalahan di bawah
kondisi pengukuran yang diberikan dan juga
17
'j}.."SUlHI1 StHllHa.. ;4s1'& "tJ~LaHiataH 7Ca~lasl ~aH .t.lHl1kuHl1aH 1'a~a .DH~IISt..l j\I"H-/VllkLI..
/)aka..la, 18 ;1ta..~t 2003
pengukuran dan basil yang diperoleh dari
pengukuran laju cacah tunggal dilaporkan
sebagai n :!: cr. Oleh sebab itu jika melakukan
pencacahan dalam waktu tertentu yang cukup
panjang, jumlah cacahan N, laju cacah n, makadeviasi standarnya [N] 1/2 atau basil
pengukurannya n:!: [n/t] 1/2 [7].
Bila sederet besaran ukur, A,B,C, M
yang memiliki deviasi standard, O"A, O"B, O"c
rata pengukuran (M) :!: ketidakpastian ripe A
dan ripe B. Diituliskan dengan: A = M :!: U,
dimana U = k.tic, U adalah expanded
uncertainty (ketidakpastian bentangan), k
adalah coverage factor (faktor cakupan),
bergantung pada confidence level (tingkat
kepercayaan). Biasanya digunakan k=2, untuk
tingkat kepercayaan 95 %. Sedangkan tic
adalah "combined uncertainty" (ketidakpastian
gabungan).
Untuk menghitung aktivitas l66mHo
menggunakan sistem pencacah kamar pengion
Merlin Gerin, digunakan rumus sederhana
berikut:
O"M dan besaran tersebut independen maka
standard deviasi total, O"M dihitung dengan
menggunakan prosedur yang dikenal sebagai
error propagation, sebagai berikut:
.,., 2" 2O"M = [(iJfI8A)- O"A- + (iJfI8B) 0"8- + (iJfIOC)AHa = (IHofIRa)/EN (2)
.,O'c- + ..+ (af/iJM)2 O"M2 ]1/2
= L Yi (Ej). Ei(Ei) (3)EN
Dimana:
AHo:IHo :
IRa
£N :
Yj(Ej)
£,(Ej)
Aktivitas l66mHo (kBq)Arus 166mHo, terbaca padaelectrometer (pA)Arus 22~, terbaca padaelectrometer (PA)Efisiensi detektor terhadap l66mHo.: Yield energi Ej pada l66mHo: Efisiensi detektor terhadap Ej pada166mHo
Untuk menghitung aktivitas 59pe, 58CO,
1251, dan 88y menggunakan sistem pencacah
Spektrometer gamma dengan detektor HPGe,
digunakan rumus sederhana berikut ini:
A~Ei) = cps(N)/ [Vi (Ei) E!(EJ]
Dimana:
(4)
AN(Ej) :
cps(N) :
Aktivitas Nuklida yg diukur padaenergi Ejcount per second, nuklida yangdiukur
Bila be saran ukur tersebut memiliki
hubungan khusus dapat digunakan Lampiran 1.
Nilai-nilai deviasi standar tersebut di atas
dinamakan Type A evaluation of uncertainty.
Sedangkan untuk kesalahan sistematik (Type B
evaluation of uncertainty) berasal daTi peralatan
timbangan (resolusi bacaan dan kalibrasi
timbangan), detektor (ketidakpastian dari faktor
kalibrasi, kebocoran detektor, linieritas, respon)
dan elektrometer (resolusi bacaan dan linieritas,
faktor kalibrasi), lingkungan (background),
ketidakpastian swnber standar (dari sertifikat).
Faktor koreksi yang digunakan adalah koreksi
Buoyancy untuk timbangan akibat pengaruh
tekanan dan temperatur, koreksi geometri
sampel, peluruhan dan background. Hasil akhir
suatu pengukuran aktivitas, A adalah nilai rata-
118
7>""Sl~l"U S~l"a.. ;4spek KuelaHlala" 7la~laSl ~a" I..l"uku"ua" pa~a .o,,~ust..l ;\I""-;\IukU../;Jaka..ta, 18;1ta..et 2003
Yj(EJ : Ae(AIST)
a(Ae)EI(EJ
: nilai Ae dari AIST dalam TabelSIR.
: deviasi standar dari rata-rata Ae
Yield energi Ej pada nuklidayang diukurEfisiensi detektor HPGe terhadap
energinuklida yang sedang diukur.Ej,
Efisiensi detektor HPGe, diperoleh
dengan mengkalibrasi detektor tersebut
menggunakan sUlnber standar 152Eu LMRI-
Perancis.
TATA KERJA
Sumber-sumber radioaktif disiapkan
oleh NMIJ/AIST. Materi sumber 166mHo
diperoleh dari Isotope Product Laboratories
(IPL), USA, dengan aktivitas awal sekitar 20
MBq/g dalam 1 N HCl. Larutan tersebut
kemudian diencerkan dengan Faktor
Pengenceran (Dilution Factor) sekitar 40
menggunakan 0,1 N HCl, selanjutnya
dimasukkan ke dalam ampul-ampUl dengan
masa (3,6 :t 0,2) gram. Semua ampUl tersebut
diukur IX dengan menggunakan kamar pengion
di NMIJ/ AIST untuk memeriksa homogenitas-
nya. Deviasi standar dari arus listrik persatuan
masa untuk setiap ampul kurang dari 0, I %.
Kemurnian radioaktivitasnya diuj!,- dengan
spektrometri gamma dengan detektor HPGe.
Ditemukan impurltas 152Eu sebesar Q,,7 % dan
15~U sebesar 0,6 %. Sumber yang lainnya
diperoleh dari Radiopreparat Enterprise
Republik Uzbekistan clan Cyclotron Co, Ltd,
Russia. Sumber-sumber tersebut diencerkan
clan dimasukkan ke ampul-ampul seperti
166mHo, lalu diperiksa homogenitasnya dan
impurltasnya. Semua sumber dikirimkan ke
partisipan dan ke SIR.
Untuk menilai suatu basil pengukuran,
perlu dilakukan perhitungan nilai En. Oleh
sebab itu kegiatan yang sangat tepat dilakukan
adalah antarbanding pengukuran aktivitas. Dari
kegiatan antarbanding tersebut kita dapat
membandingkan hasil pengukuran labora-
torium dengan laboratoria lain di luar negeri.
Dalam ISO/IEC guide 47-1 tahun1997,
disarankan bahwa nilai IEn! < 1,0 untuk U1ab dan
Uref dengan coverage factor (faktor cakupan), k
= 2 (tingkat kepercayaan pengukuran 95 %.
Formula sederhana dari En adalah sebagai
berikut [6]:
2 2 1/2En = (Alab-Aref)/[(U1ab) + (Uref) ] (5)
(6)Aref(SIR) = rata-rata Ae x (AAlsr/AeAlsr)
(7)Uref(SIR) = 2 cr(Ae) X (AAIST/AeAIST)
Dimana:En perbedaan hasil (%), dibanding
dengan acuannilai aktivitas laboratoriumpartisipanaktivitas acuan, tertelusur denganSIR.expanded uncertainty laboratorimnpartisipanexpanded uncertainty lab. acuan(AIST)nilai aktivitas ekivalen lab. dalamTabel SIRaktivitas yang dilaporkan oleh AIST
A1ab
Tabel menunj ukkan daftarAref
laboratorium partisipan dan metode yang
diadopsi untuk menentukan nilai akhir .
Sebagian besar laboratorium memilih metode
U'ab
Uref
Ae koinsidensi 4n (PC) atau 4n (PPC)-r3y clan
hanya satu laboratorium yang menggunakanAAIST
119
'7>""Sl~l"sStlHl"a.. ;4S1'tk KIoStlalHata" ~a~tasl ~a" t.l"sk""sa" 1'a~a .::J"~"st..l(IJ",,-/I1,,kll../)aka..ta. 18ftta..~t 2003
4n(LS)-l3y. Beberapa laboratoriwn lain
menggunakan detektor Ge atau kamar pengion
yang telah dikalibrasi fungsi responnya dengan
swnber standar yang tertelusur dengan
laboratoriwn standar primer sendiri atau ke
laboratoriwn nasionallainnya.
~
Advantest dicatat sebanyak 30 data dengan cara
manual dan dilakukan pengulangan pengukuran
sebanyak 7 kali pada waktu yang berbeda.
Setelah dievaluasi, basil pengukuran 166mHo
dikirimkan ke AIST -Jepang. Hasil pengukuran
l66mHo disajikan pada Tabel 3, dengan identitas
Tabell. Hasil antar banding pengukuran aktivitas 59Fe
Aktivitas(ALab)
I [~~~g]I 1,733
NamaLaboratorium
ULab (%)
[k=2]No
INIM -China ~~~£2~~~~~0,80
Eo[rata1
~0.057
~~~..QRQi~~
0,197
1.
Eo[SIR]
~~~~~~J.f!1l~0,868
~~
~~~~!l!?:1~
~1,873
2. ! NMIJ -Jacan3. j JAERI -Japan
TanggalPengukuran
18/11/199715/12/199724/12/199716/1/199816/1/199818/1/199820/4/199828/4/199819/5/1998
4. I OAEP -Thailand5. I P3KRBiN -Ind.--6. I CIAE -China7. j INER~Taiwan
!IN--wNT -China~ rKRIss -Korea
I RataL AritmatikI Ref. Value SIR 2/4/1998
Tabel 2. Hasil antar banding pengukuran aktivitas 12s+Fe
laboratorium K.
Dibuat masing-masing sebanyak 10
cuplikan 1251, 88y, 58CO dan 59Fe yang
dipreparasi dengan metode gravimetric, di atas
penyangga mylar (plastik transparansi).
Pengukuran 1251, 88y, 58CO dan 59Fe dilakukan
120
'i>"".ll~lneS~JHlna.. ,,4.11'~k "u~laJHatan 7Ca~la.ll ~an t.lnekunean 1'a~a !Jn~u.lt..l;V..n-;Vukll..
/)aka..ta, 18;t-la..~t 2003
Tabel 3. Hasil antar banding pengukuran aktivitas l66mHo
Nama Lab. &Metode
Aktivitas (ALab)
[kBq/g]126,1
ULab (%)fk=21
Eo
~~-0,246-1,125
~0,2140,0240,845
0,572
~1,6160,492
No
r A fGel1. J..z1.5,00,4~
0,71,00,41,2
~0,8:!!.1!.-
1
0,8
Eo
~~-0,295-1,159
~0,0210,0350,4640,373~
1,2210,453
128,5128,8
~130,4130,5131,1131,2
~132,5~~
130,1
2. B 4nJ3 ]3. C [4n y4. D fICl
10. I J[47tj3y]~1._I~fIC1_-
j~~_AritmatikJ~Y~!~~~~
Tabel4. Hasil antar banding pengukuran aktivitas 58CO
Nama Lab. &Metode
ULab (%)rk=21
Eo"
~~0,0630,3300,4071,0250,6010,42.1~
1,117
~0,8682,022
~3,252
Aktivitas (ALab)
[kEf]554,2
No
~
1,8
0,4
0,5
0,2
0,9
1,8
0,7~2,01,4~.!z2
!R0,5
Eo,~:1:i22-0,672-1,181-1,083-0,993-0,703-0,351-0,463~
0,124-0,862
~2,152
556,3556,7557,1558,2558,8560,0560,8~
565,7572,7
~~~~~
10. J [47tj3y]
11. K[47tj3y]12. L [ICJ
!J.J_~r9~1, Rata~ Aritmat~r-Ref:Value SIR
dengan menggunakan sistem pencacah
spektrometri gamma dengan detektor HPGe,
dengan lama pencacahan 1800 detik untuk
setiap sampel. Kalibrasi sistem pencacah
spektrometri gmnma menggunakan surnber
standar titik 152Eu buatan LMRI (Perancis).
Hasil pengukuran 1251, 88y, 58CO daD 59Pe oleh
P3KRBiN dikirimkan ke AIST daD hasilnya
disajikan pada Tabel 1, 2, 4 daD 5. Identitas
Lab. P3KRBiN dalam pengukuran 58CO adalah 1
dan untuk 88y adalah E. Untuk mengevaluasi
basil engukuran 59Fe 1251 88y 58CO dan l66mHp , , , 0
diperlukan Tabel radionuklida [8].
HASIL DAN PEMBAHASAN
Pada program interkomparasi
pengukuran aktivitas yang diselenggarakan oleh
NMIJ/AIST-Jepang, Penyelenggara tidak
121
7>""Sl~l"9' S#.JHl"a.. ;4S1'& l<:u~laJllata" 7Ca~lasl ~a" t.l"9'ku"9'a" 1'a~a .Q,,~ust..l ;V..,,-I\Jukll..;:Jaka..ta, 1Bfttant 2003
Tabe15. Hasil antar banding pengukuran aktivitas 88y
Nama Lab. &Metode
I
Aktivitas (ALab)
[kBq/g]450,4
ULab (%)rk=21
Eorrata21
EoI~IR]No
I
1,9451,8 0,3
L .453,1 0,8453,3 3,0453,7 2,5454,3 0,3 -0,681454,3 0,6 -0,584454,9 0,3455,3 0,9455,7 3,0456,5 0,3
462,5 1,6 ,465,6 0,7 1,593479,6 1,6 2,579
0,9
1,9
2.
Rata"' AritmatikRef. Value SIR 0,13
~
-1,266
-1,015-0.756 -0,054
o0,0350,6730,3371,1070,4630,1761,978
1,2393,6143,417
.I
1,9
-0,68]
-0,543
-0,325
I
Ref. Value SIR
maju diluar negeri. Untuk menilai apakah hasil
pengukuran laboratorium kita bail atau buruk,
hasil pengukuran kita dibandingkan dengan
nilai rata- rata pengukuran daTi laboratorium
peserta interkomparasi yang telah maju atau
dengan laboratorium yang kita anggap
kompeten seperti BIPM atau NMIJ/AIST
(Jepang) dan menghitung nilai En yang kita
peroleh. Apabila nilai pengukuran kita dekat
dengan nilai pengukuran laboratorium yang
kompeten dan En nya berada pada ::t 1, maka
basil pengukuran kita cukup baik.
Penghitungan aktivitas ]251, 88y, 58CO
dan 59pe menggunakan sistem pencacah
spektrometri gamma dengan detektor HPGe danperhitungan aktivitas I 66mHo, menggunakan
detektor Kamar Pengion Merlin Gerin tidak
diuraikan disirti karena sudah umum, hanya
contoh perhitungan ketidakpastiannya disajikan
pada Lampiran 1 & 2.
mengharuskan menggunakan metode yang
sarna. Partisipan bebas menentukan metode
pengukuran, sesuai dengan peralatan yang
dimilikinya. Untuk mendapatkan basil
pengukuran yang baik dan bellar, P3KRBiN
telah melakukan tahapan pengukuran yaitu
spesifikasi besaran ukur, metode pengukuran
dan prosedur pengukuran. Untuk tahapan
spesifikasi be saran ukur, P3KRBiN tidak dapat
meminta aktivitas l66mHo yang lebih tinggi agar
accuracy dan repeatability-nya baik. Karena
metode pengukuran yang digunakan P3KRBiN
adalah metode relatif, dengan sistem pencacah
kamar pengion Merlin Gerin, yang meng-
hendaki aktivitas dalam MBq/g. Dari besaran
ukur (sarnpel) l66mHo yang diberikan oleh
NMIJ/AIST yang relatif rendah itu, tentu akan
memberikan uncertainty yang cukup besar.
Untuk mengevaluasi kemarnpuan
laboratorium standardisasi dilakukan kegiatan
antarbanding dengan laboratorium yang telah
122
7""'Sl~lH(fS~lHa.. ;4Sp& K-uelaHlataH 7Ca~tasl ~aH .L.lH(fkuH(faH pa~a .DH~uSt..l/l!"H-;\Iukll..
/)aka..ta, 18ftta..et 2003
700
~Co
-EJ
aCmCIJDCDCCC(J&&y
AAAAAAAAAAAAAA
0)
0- 600CDoXC'"oX(; 5000-
!E'00)>- 400'"!?-;;:
~ 300
200
I66mHo
xxxxxxxxxxx ~---100
0 ,
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 101112131415
laboratoria Peserta Interkomparasi
Gambar 1. Hasil antar banding pengukuranaktivitas 58CO, 88y dan l66mHo dari 11
laboratoria di Asia.
18
16 m -g B--m a£I El 1251Dc
14Q0-~ 12cm
~ 100a.
~:c 80>>-II)
S 6.;;:~c( 4
59Fe
2
~
..-+--+ +-.-+-.-+-0
2 3 5 6 7 8 9 10 11 12 13
Laboratoria Peserta Interkomparasi
4
Gambar 2. Hasil antar banding pengukuranaktivitas 59Fe dan 1:251 dari lilaboratoria
di Asia.
1,807. Sedangkan Aref diperoleh dari Persamaan
(6), yaitu: Aref =1,837 dimana data Ae rata-rata
diperoleh dari Lampiran 2, yaitu:Ae = 14.672
sedangkan nilai AAIST diperoleh dari
pengukuran aktivitas yang dilakukan oleh
NMIJ/AIST, yaitu AAIST = 1,838 AeAIST adalah
nilai aktivitas ekivalen, Ae dari Tabel SIR, basil
pengukuran AIST, yaitu: AeAIST = 14.685 [11].
U1ab diperoleh dari partisipan, U1ab(P3KRBiN) =
2,5 %. Uref diperoleh dengan menggunakan
Persamaan (7). yaitu = 0,8 %, dimana a(Ae)
diperoleh dari deviasi standar Ae dalam Tabel
SIR untuk radionuklida 59pe. Maka En (Fe) =
0,249 bila dibandingkan dengan rata-rata dan En
= 0,632 bila dibandingkan dengan SIR.
Hasil interkomparasi pengukuran
aktivitas 1251, 88y, 58CO, 166mHo dan 59pe dari
berbagai negara di Asia, yang dilaporkan NMIJ/
AIST disajikan pada Tabell, 2, 3, 4, dan 5.
Hasil pengukuran 59Fe oleh P3KRBiN
pada Tabel I adalah (1,807 :t 2,5 %) MBq/g,
dengan coverage factor, k=2, untuk tingkat
kepercayaan (CL)= 95 % dan nilai En nya
adalah 0,249 dan 0,632 bila dibandingkan
dengan nilai En rata-rata dan En SIR.
Hasil pengukuran 1251 oleh P3KRBiN
pada Tabel 2 adalah (15,31 :t 2,5 %) MBq/g,
dengan k=2, untuk CL=95 % dan nilai En nya
adalah 0,107 dan 0,193 bila dibandingkan
dengan nilai En rata-rata dan En SIR.
Hasil pengukuran 166mHo P3KRBiN
pada Tabel 3, dengan identitas laboratorium K,
adalah (131,98 ::!: 3 %) kBq/g, dengan, k=2,
untuk CL= 95 % dan nilai En nya masing-
masing 0,453 dan 0,492 bila dibandingkan
dengan nilai En rata-rata dan En SIR.
Nilai En didapat daTi Persamaan (5),
dimana A1ab diperoleh dari nilai aktivitas yang
dikirimkan oleh laboratorium partisipan.
Contoh: Tabel 1, Untuk Lab. P3KRBiN, A1ab =
123
124 z~w~z:J~w~z0~zwa.~«~«~:I:«u«uzwa.~w..-(/)
(/)
z~..-(/)«a.~«0..-w~z«~..-zwzwa.
0:I:ECD
CD
~
QI
a.Eca(/)
-"-~"CC...'i;;C
;.cE:Jcn <
tw
"'~o
a.~
::3 co
>-
-!~
1£9I~Il:
-c l-J~
.
J1~
0~~ ~I~ U I-:J~"' /-:J~ ~
~I-5~
1
~-I~
UI~~
~ '"II>
~ ~~
~Icl
:>
"'"10
1m
~,.,,~
~Io
lm
nlM
N
"'1°
10>
0(0)'"
i~1818
-i~;::,~a;~~V
>Ml()r--C
DCO
CO
Nc;j
V>
Ml()r--C
DCO
CO
Nc;j
V>
Ml()r--C
DCO
CO
Nc;j-IV>M
,~'v>r--C
DCO
CO
Nc;j
mCD
N0V>
Mr--r--V
>.~V
>r--M0'C
D000c;j m'" 0)«>N~Nco0)0M
ij~
~
~r--
00
U)
N
§
~~
N
onco
~<
:) N
0 <
:)0.<
:)
ijtn
<0
:i.,.<
:>
N<
:>
0" .-~tn
~Io
j0)(000.0~i0)(000.0i0)(000.0j0)(000.0~~~~;:6!~~I
.;
w~I
\01
~(0,
~ I~:oJ
:oJ-,
-,
mM
C
X)
a>
CX
) I"-
CX
) M
cX)
~C
>
I"-a>
M
M
I"-M
C
>r-..:
ci
:] 1.-;; CO
)
~
'" 0 ,., '""
c(QC)
c(Qt-0;~
X..
"to 0)
~
'" ~
to
c: ...~
..
c ~
~
'"
u ..u
:J :J
:J :J
:J :5"
:5" :5"
:J~:J
>
:J ;.
~
ona
"a
q-..~
"'-
x V
I~
.,
>-
~co
::::..-+D
- ...
(/) -
0- co
"0 --
~
...50
Q)
-a...
+a
c ...
~
co ~
A
ro :
co u
-(/)
ro ::::..
co.o +
-
E>
-- ~
=--N
~
'"
N~
5'E
~u~
-c
--Q)
~
+
'"UO
J~
o ...oX
L- --~~
OJM
~
-...~
~
:) c:
OJ~
--~
-Q)
~~
~oon
+
c:ro
co 0'
0" ...Q
)-~
UJ-
~E
co (/)
0-M
~
oX
~
~
~"'~
:)",
(/)--11)' ~
-.i:'~
IIII
-~~
+
c
-a
~o...
~'"
~
,., ~
-
II -~
-~
-'~
:) 511
--M.8'-
::i". U
J. ~
:)
..-C~
aUJ~
--Q
) ~
'"-
-+
::1C
...~o.,
a~
OJ 0'
-II '"
Eco
E~
:) !;"~
::IC
I ,..
c: :)
'"coco
~
~
0= ~
.-
ro L-"O
~ 0
:) +
..-"....'"
~~
.o~
c~~
o -~
-E
OJ
0' ~
..,
Eu
~o
"'oL-~
~o
-~
0' 0'
VI
:) ~
~
_OJ(/)~
...~:)",'y'
L- ~
C
c'"
0... ~
IIro
~o
Q)
OJ ~
0_II
" .
0' ro '"
...~
=..
."0
~ro
co..o Q
) O
J~
u u:;)
c~"O
U
U
E
"Ow
Q
):);' -
2 ~
c
~
~
:) C
"0
W
c- :-=
c
~(/)~
:) (/)co
"OC
O~
CO
~L-
0"-'- ...'"
~
CI'
OJ~
...(/)(/)CO
CO
CC
lQ)
CC
.oD-C
l::I::IIQU
~O
C~
co~
EE
""'oo.c°'q)D-:)
OJ
U
III (/)
2 .0
.-(/) .0
c C
c
::Iroro(1JOJ::I(1JC
(1JCO
ro(1J","'III.oL-"'-~
="'C
I(/)..o(/)C
C
C
C
C
C
C
C
C
C
.0'" C
~
",I\JI\JI\JI\Jro(l)I\JI\Jro co
(1J .-(1J
-V;'.;;'.;;~
'.;;'.;;'.;;'.;;'.;;'.;;.om.o
l\J",mI\JI\JIV
IVI\JIV
IV(1JI\JO
Ja.a.a.a.a.a.a.a.a.a.~
a.""'
""'-'""'""'"'~~
~~
~~
-~-
lVI\JrorolV
rolVI\JI\JI\J
I\J I\Jro
"0 "0
"0 "0
"0 "0
"0 "0
"0 "0
-m
"0 -mL-
~
~
...~
~...
...Q
)(1JOJO
JQ)O
JQ)(1J(1JQ
) (1J
Q)O
J
~
~
~
~
~
~.
~
~
~
~
a ~
a
7>""Sl~lneSUHlna.. ~S1'& K,uLlaHlalan 7Ca~lasl ~an /..lneJ:llnean 1'a~a .an~lIst..lj\l"n-;\lllJ:ll..
/)akA..ta. 18 ;t1a..Lt 2003
repeatability-nya baik. Evaluasi En ill
memberikan taksiran yang baik dari tingkat
ketidakpastian yang benar dan fungsi daTi nilai
acuan rata-rata SIR dan ketidakpastiannya
(deviasi standar rata-rata dinormalisir ke basil
NMIJ/AIST).
KESIMPULAN
.
Untuk mendapatkan basil pengukuran yang
baik dan benar, P3KRBiN telah melakukan
tahapan pengukuran yaitu spesifikasi
be saran ukur, metode pengukuran dan
prosedur pengukuran.
Untuk mengetahui kompetensi suatu
laboratorium, P3KRBiN telah melakukan
kegiatan antarbanding dengan laboratorium
lain yang dikoordinir oleh NMIJI AIST -
Jepang.
.
Kompetensi laboratorium tidak hanya
dilihat daTi kedekatan hasil pen~uran
dengan nilai rata-rata SIR tetapi j~ga dilihat
dari nilai En -nya.
.
Hasil pengukuran P3KRBiN masih cukup
bail, hila dibandingkan dengan nilai rata-
rata pengukuran daTi berbagai negara di
Asia daD pengukuran NMIJ / AIST daD SIR.
UCAP AN TERIMA KASm
Penulis mengucapkan terima kasih
kepada Dr.Y.HlNO, dari AIST/NMIJ sebagai
koordinator interkomparasi di Asia clan atas
kerjasama interkomparasi di bidang pengukuran
aktivitas radionuklida.
Hasil pengukuran 58CO oleh P3KRBiN
pada Tabel 4, dengan identitas Laboratorium I
adalah (563,1 :t 2,6 %) MBqig, dengan, k=2,
Wltuk CL=95 % dan nilai En nya masing-
masing 0,062 daD 0,503 hila dibandingkan
dengan nilai En rata-rata dan En SIR.
Hasil pengukuran 88y oleh P3KRBiN
pada Tabel 5 dengan identitas Laboratorium E
adalah (453,7:t 2,5 %) MBqig, dengan, k=2,
Wltuk CL= 95% daD nilai En nya masing-
masing 0,292 daD 0,035 hila dibandingkan
dengan nilai En rata-rata dan En SIR.
Ketidakpastian pengukuran yang
diberikan oleh P3KRBiN-BATAN cukup besar
karena metode pengukuran yang digunakan
adalah metode relatif dimana ketidakpastiannya
sangat bergantung pada ketidakpastian sumber
standar daD kontribusi daTi ketidakpastian
besaran ukur (sampel), penimbangan, kondisi
pengukuran (background), peralatan yang
digWlakan. Namun demikian hila dibandingkan
dengan nilai rata-rata pengukuran daTi berbagai
negara di Asia dan pengukuran NMIJ/AIST dan
SIR basil pengukuran P3KRBiN cukup baik.
Nilai En data A,C,J melampaui kriteria
(kurang memuaskan). Sebaliknya data B daD K
menunjukkan nilai En kecil namWl hasilnya
lebih menyebar daTi C daD J karena nilai
ketidakpastian yang dilaporkan sangat besar.
Melihat basil seperti itu tentu saja dapat
dism'ankan agar laboratoria A, C, daD J
memperbesar ketidakpastiannya dan
laboratorium B dan K harus memperkecil
ketidakpastiannya agar nilai En nya memenuhi
kriteria. Caranya yaitu dengan menggunakan
sumber standar yang accuracy dan
DAFTARPUSTAKA
1. WIHARTO, K daD SY ARBAINI, NORMdaD Keselamatan Kerja di Indonesia,
125
7>""SlJl"oS~lHl"a,. ;4S1'& K,u~lalHata" 7Ca~lASl ~a" t.l"oku"oa" 1'a~a .D,,~ust"l;V""-;\fukll,.l)ak4"lA. -I8j1ta,.~t 2003
2.
3
4
Nazaroh1. Cara aktif yakni mengirimkan formulir
pengajuan interkomparasi, mengirimkansumber radioaktif yang akandiinterkomparasi (telah diukur),mengirimkan basil-basil pengukurannyapada waktu yang telah ditetapkan, danbiaya ditanggung oleh pesertainterkomparasi. Cara pasif yakni menunggupenawaran dari coordinator interkomparasi,zat radioaktif dikirimkan oleh coordinator,gratis dan mengirimkan basil pengukuranpada waktu yang telah ditetapkan.2. Dengan cara interkomparasi ataumenggunakan rumus yang telah ditentukan.5.
LAMPIRAN 1. Hukum Propagasi
6.
7.
Seminar Keselamatan dan KeamananNuklir I, Jakarta 2001.
SNI-19-17025-2000, Persyaratan UmumKompetensi Laboratorium Pengujian danLaboratorium Kalibrasi, 2000.
PUSAKA, J., Ketidakpastian Pengukurandan Kemampuan Ukur Terbaik, PT. MitraMutu Mancanegara, 2001.
HINO, Y,. Summary Report of ETL forRadionuclide Metrology in 1997 andProgramme for 1998, Information forICRM Members, 1998.
HINO, Y., et al., Absolute measurement ofl66mHo Radioactivity and Development ofSealed Sources for Standardization of y-rayemitting nuclides, Applied Radiation andIsotop 52, 2000.
HINO Y., Result from APMP Comparisonson Radioactivity Measurements of 58CO,88Yand 166mHo, APMPrrCRI Session III-I,Radioactivity WG Report, 2001.
TOJO, T., Counting Statistics, BAT AN-JAERI Training Course on RadiationMeasurement and Nuclear Spectroscopy,Center for Education and TrainingBAT AN, 1998.
LAMPIRAN 2. Nilai Ae untuk 59Fe dan12.';I,dari Tabel SIR
No.1 Laboratoria Ae (5IJpe) Ae (12))14640
8. ICRP No. 38., RadionuclideTransformation, Energy and Intensity ofEmmision, Pergmnon Press Oxford, 1983.
9. NAZAROH, SUNARYO., clanWURDIY ANTO, G., StandardisasiRadionuklida Pemancar Gammamenggunakan Kamar Pengion MerlinGerin, Seminar Dewan StandardisasiNasional-LIPI,1991.
10. NCRP No. 58, A Handbook ofRadioactivity Measurement Procedures,USA, 1985.
11. TABEL SIR untuk Ae ; 5~e, 1251, 58CO, 88yclan '66mHo, LMRI Sevres, 2002
TANYAJAWAB:
Pusdiklat -BA TAN1. Bagaimana cara melakukan antar banding
pengukuran aktivitas ?2. Bagaimana cara menilai hasil pengukuran
aktivitasnya baik ?
126