PENGUKURAN KETAATAN TERAPI ANTIHIPERTENSI … · Hipertensi pada pasien diabetes terjadi karena...
Transcript of PENGUKURAN KETAATAN TERAPI ANTIHIPERTENSI … · Hipertensi pada pasien diabetes terjadi karena...
PENGUKURAN KETAATAN TERAPI ANTIHIPERTENSI
MENGGUNAKAN METODE MORISKY MEDICATION ADHERENCE
SCALE-8 DAN PENGARUHNYA TERHADAP PENGENDALIAN
TEKANAN DARAH PADA PASIEN DIABETES MELITUS TIPE 2 DI
RUMAH SAKIT PANTI RAPIH YOGYAKARTA
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S.Farm.)
Program Studi Farmasi
Oleh :
Fransiska Indri Sagala
NIM : 148114179
FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2017
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
i
PENGUKURAN KETAATAN TERAPI ANTIHIPERTENSI
MENGGUNAKAN METODE MORISKY MEDICATION ADHERENCE
SCALE-8 DAN PENGARUHNYA TERHADAP PENGENDALIAN
TEKANAN DARAH PADA PASIEN DIABETES MELITUS TIPE 2 DI
RUMAH SAKIT PANTI RAPIH YOGYAKARTA
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S.Farm.)
Program Studi Farmasi
Oleh :
Fransiska Indri Sagala
NIM : 148114179
FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2017
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ii
mbimbing
PENGUKURAN KETAATAN TERAPI ANTIHIPERTENSI
MENGGUNAKAN METODE MORISKY MEDICATION ADHERENCE
SCALE-8 DAN PENGARUHNYA TERHADAP PENGENDALIAN
TEKANAN DARAH PADA PASIEN DIABETES MELITUS TIPE 2 DI
RUMAH SAKIT PANTI RAPIH YOGYAKARTA
Skripsi yang diajukan oleh :
Fransiska Indri Sagala
NIM : 148114179
telah disetujui oleh
Pembimbing utama
Dita Maria Virginia, M.Sc., Apt. Tanggal 25 September 2017
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iii
Pengesahan Skripsi Berjudul
PENGUKURAN KETAATAN TERAPI ANTIHIPERTENSI
MENGGUNAKAN METODE MORISKY MEDICATION ADHERENCE
SCALE-8 DAN PENGARUHNYA TERHADAP PENGENDALIAN
TEKANAN DARAH PADA PASIEN DIABETES MELITUS TIPE 2 DI
RUMAH SAKIT PANTI RAPIH YOGYAKARTA
Oleh :
Fransiska Indri Sagala
NIM : 148114179
Dipertahankan di hadapan Panitia Penguji Skripsi
Fakultas Farmasi
Universitas Sanata Dharma
Pada tanggal : 25 September 2017
Mengetahui
Fakultas Farmasi
Universitas Santa Dharma
Dekan
Aris Widayati, M.Si., Ph.D., Apt.
Panitia Penguji : Tanda Tangan
1. Dita Maria Virginia, M.Sc., Apt. ……………...
2. Dr. Rita Suhadi, M.Si., Apt. ……………...
3. dr. Fenty, M.Kes., Sp.PK ……………..
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iv
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA
Saya mengatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini
tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan
dalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.
Apabila di kemudian hari ditemukan indikasi plagiarisme dalam naskah
ini, maka saya bersedia menanggung segala sanksi sesuai peraturan perundang-
undangan yang berlaku.
Yogyakarta, 25 September 2017
Penulis
Fransiska Indri Sagala
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
v
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH
UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma :
Nama : Fransiska Indri Sagala
Nomor Mahasiswa : 148114179
Demi perkembangan ilmu pengetahuan saya memberikan kepada Perpustakaan
Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul :
PENGUKURAN KETAATAN TERAPI ANTIHIPERTENSI
MENGGUNAKAN METODE MORISKY MEDICATION ADHERENCE
SCALE-8 DAN PENGARUHNYA TERHADAP PENGENDALIAN
TEKANAN DARAH PADA PASIEN DIABETES MELITUS TIPE 2 DI
RUMAH SAKIT PANTI RAPIH YOGYAKARTA
beserta perangkat yang diperlukan.
Saya mengizinkan Perpustakaan Universitas Sanata Dharma untuk menyimpan,
mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, dan memublikasikannya di internet
untuk kepentingan akademis.
Demikian pernyataan ini saya.
Dibuat di Yogyakarta
Pada tanggal : 25 September 2017
Yang menyatakan
Fransiska Indri Sagala
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vi
PRAKATA
Puji dan syukur penulis haturkan kehadirat Tuhan, karena atas berkat,
bimbingan, dan cinta kasih-Nya, penulis dapat menyelesaikan skripsi yang
berjudul “PENGUKURAN KETAATAN TERAPI ANTIHIPERTENSI
MENGGUNAKAN METODE MORISKY MEDICATION ADHERENCE
SCALE-8 DAN PENGARUHNYA TERHADAP PENGENDALIAN
TEKANAN DARAH PADA PASIEN DIABETES MELITUS TIPE 2 DI
RUMAH SAKIT PANTI RAPIH YOGYAKARTA” sebagai syarat untuk
memperoleh gelar Sarjana Farmasi (S.Farm.) di Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta. Keberhasilan penulis dalam menyelesaikan penulisan skripsi ini tidak
terlepas dari dukungan berbagai pihak. Oleh karena itu, dengan kerendahan hati
penulis mengucapkan terima kasih kepada:
1. Ibu Aris Widayati, M.Si., Ph.D., Apt selaku Dekan Fakultas Farmasi
Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
2. Ibu Dita Maria Virginia, M.Sc., Apt selaku dosen pembimbing utama dan
satu-satunya, saya mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya karena
telah memperkenankan saya menjadi anak bimbingan Ibu Dita, yang
telah memberikan motivasi, semangat, dukungan, perhatian, kritik dan
saran dari awal hingga akhir proses penyusunan skripsi ini.
3. Ibu Dr. Rita Suhadi, M.Si., Apt dan Ibu dr Fenty, M.Kes., Sp.PK selaku
dosen penguji yang telah memberikan kritik, saran, dan arahan dalam
penyelesaian skripsi ini.
4. Kopertis V atas Hibah Penelitian Dosen Muda tahun anggaran 2017
Nomor Surat :082.Penel./LPPM USD/VI/2017, dengan judul penelitian
“Pengaruh Komorbiditas terhadap Ketaatan Terapi pada Pasien Diabetes
Mellitus Tipe II”.
5. Orang tua tercinta Bapak Amerson Sagala dan Ibu Tiarna Limbong yang
telah memberikan seluruh doa, motivasi, dukungan moril dan materil dan
semangat sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas akhir ini.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vii
6. Adik-adikku tercinta Agnes Kristinawati Sagala, Agustina Sagala dan
Petrus Dikky Sagala yang selalu memberikan bantuan dan semangat
untuk saya.
7. Sahabat tercinta, senasib, seperjuangan Anastasia Satya Ari.N. dan Ni
Luh Putu Meilina U., juga cik Erika, Mercy, Kalvin, teman-teman FSMD
2014 dan semua angkatan 2014 yang telah memberikan dukungan,
semangat, juga berbagi pengalaman suka duka di Farmasi Sanata
Dharma.
8. Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta yang telah memberikan ijin untuk
melakukan penelitian.
9. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah
membantu penulis dalam proses penyusunan skripsi ini.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih terdapat banyak kekurangan,
maka penulis terbuka terhadap kritik dan saran yang dapat membantu dalam
perbaikan skripsi ini agar menjadi hasil karya yang lebih baik dan bermanfaat bagi
perkembangan ilmu pengetahuan khalayak yang membutuhkan, terutama dalam
bidang kefarmasian.
Terimakasih.
Yogyakarta, 25 September 2017
Penulis
Fransiska Indri Sagala
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
viii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ...........................................................................................i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING .................................................ii
HALAMAN PENGESAHAN .............................................................................iii
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA .............................................................iv
LEMBAR PERSETUJUAN PUBLIKASI ..........................................................v
PRAKATA ..........................................................................................................vi
DAFTAR ISI .......................................................................................................viii
DAFTAR TABEL ...............................................................................................ix
DAFTAR GAMBAR ..........................................................................................x
DAFTAR LAMPIRAN .......................................................................................xi
ABSTRAK ..........................................................................................................xii
ABSTRACT ..........................................................................................................xiii
PENDAHULUAN ..............................................................................................1
METODE PENELITIAN ....................................................................................2
HASIL DAN PEMBAHASAN ...........................................................................4
KESIMPULAN ...................................................................................................14
DAFTAR PUSTAKA .........................................................................................14
LAMPIRAN ........................................................................................................18
BIOGRAFI PENULIS ........................................................................................42
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ix
DAFTAR TABEL
Tabel I. Profil Pasien Diabetes Mellitus Tipe 2 dengan Penyakit Penyerta
Hipertensi di Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta .......................... 5
Tabel II. Rerata Karateristik Usia, Durasi Diabetes, Skor MMAS, dan
Tekanan Darah ................................................................................... 5
Tabel III. Profil Penggunaan Obat Antihipertensi Pasien Diabetes Mellitus
Tipe 2 dengan Penyakit Penyerta Hipertensi ..................................... 7
Tabel IV. Hubungan Faktor Risiko terhadap Ketaatan ...................................... 8
Tabel V. Hubungan Faktor Risiko terhadap Terkontrolnya Tekanan Darah .... 10
Tabel VI. Perbedaan Rerata Tekanan Darah Pasien Taat dan Pasien Tidak
Taat ..................................................................................................... 11
Tabel VII. Hubungan antara Ketaatan dan Terkontrolnya Tekanan Darah ......... 12
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
x
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. Bagan Subjek Penelitian Pasien Diabetes Mellitus Tipe 2 dengan
Penyakit Penyerta Hipertensi di Rumah Sakit Panti Rapih
Yogyakarta ....................................................................................... 3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xi
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Surat Ijin Penelitian ..................................................................... 18
Lampiran 2. Ethical Clearance........................................................................ 19
Lampiran 3. Surat Keterangan Verifikasi Data CE&BU................................. 20
Lampiran 4. Informed Consent ........................................................................ 21
Lampiran 5. Formulir Data Penelitian ............................................................. 22
Lampiran 6. Panduan Wawancara MMAS-8................................................... 23
Lampiran 7. Definisi Operasional.................................................................... 24
Lampiran 8. Perhitungan Subjek Penelitian .................................................... 27
Lampiran 9. Uji Normalitas Tekanan Darah Pasien ........................................ 28
Lampiran 10. Uji Statistik Mann Whitney Perbedaan Rerata Tekanan Darah .. 30
Lampiran 11. Uji Statistik Pengaruh Ketaatan terhadap Terkontrolnya
Tekanan Darah ............................................................................ 31
Lampiran 12. Uji Statistik Pengaruh Faktor Risiko Usia, Jenis Kelamin,
Pendidikan, Durasi DM, dan Polifarmasi terhadap
Terkontrolnya Tekanan Darah .................................................... 32
Lampiran 13. Uji Statistik Pengaruh Faktor Usia, Jenis Kelamin, Pendidikan,
Durasi DM, dan Polifarmasi terhadap Ketaaatan ........................ 37
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xii
ABSTRAK
Tekanan darah yang terkontrol merupakan salah satu tujuan terapi pasien
diabetes mellitus tipe 2 dengan penyakit penyerta hipertensi, sehingga dapat
menghambat perburukan kondisi penyakit dan mencegah terjadinya komplikasi.
Ketaatan dalam mengkonsumsi obat antihipertensi merupakan salah satu faktor
yang dapat mempengaruhi tekanan darah pasien. Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui karakteristik pasien diabetes mellitus tipe 2 dengan penyakit penyerta
hipertensi, mengetahui pengaruh ketaatan terhadap terkontrolnya tekanan darah
dan pengaruh faktor risiko usia, jenis kelamin, pendidikan, durasi diabetes dan
polifarmasi terhadap ketaatan dan terkontrolnya tekanan darah. Jenis penelitian ini
adalah analitik observasional dengan rancangan cross sectional. Subjek penelitian
yang ikut serta dalam penelitian ini berjumlah 106 pasien. Data dianalisis dengan
uji Mann Whitney dan uji Chi Square atau Fisher. Persentase jumlah pasien
diabetes mellitus tipe 2 dengan penyakit penyerta hipertensi di Rumah Sakit Panti
Rapih Yogyakarta yang taat menggunakan obat antihipertensi sebesar 57,5%, dan
pasien yang memiliki tekanan darah tidak terkontrol sebesar 69,8%. Hasil
penelitian ini menunjukkan bahwa ketaatan tidak berpengaruh signifikan secara
statistik terhadap terkontrolnya tekanan darah (p=0,54). Pada penelitian ini juga
diperoleh hasil bahwa faktor risiko usia, jenis kelamin, pendidikan, durasi
diabetes dan polifarmasi tidak berpengaruh signifikan secara statistik terhadap
ketaatan dan terkontrolnya tekanan darah (p>0,05).
Kata Kunci : Ketaatan, Antihipertensi, Diabetes, Hipertensi, Tekanan Darah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiii
ABSTRACT
Controlled blood pressure is one of the therapeutic goals of type 2
diabetic patients with hypertension. Controlled blood pressure can inhibit disease
progression and prevent complications. Adherence to antihypertensive therapy is
one of the factors that can affect the patient's blood pressure. This study aimed to
determine the characteristics of type 2 diabetic patients with hypertension, the
impact of antihypertensive therapy adherence to blood pressure controlled and the
impact of risk factors, such as age, gender, education, duration of diabetes and
polypharmacy toward adherence and controlled blood pressure. The study was
analytic observational with cross sectional design research. The number of
subjects in this study was 106 patients. Data was analyzed using Mann Whitney
test and Chi Square or Fisher test. The percentage of type 2 diabetic patients with
hypertension in Panti Rapih Yogyakarta Hospital who adhered to antihypertensive
therapy was (57.5%) and patients who had uncontrolled blood pressure was
(69.8%). The results of this study showed that adherence was not associated with
blood pressure control (p=0,54). The risk factors such as age, gender, education,
duration of diabetes and polypharmacy were not associated with medication
adherence and controlled blood pressure (p>0,05).
Key words : Adherence, Antihypertensive, Diabetes, Hypertension, Blood
Pressure
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1
PENDAHULUAN
Indonesia merupakan negara ke-7 tertinggi dengan jumlah penderita
diabetes sebanyak 10 juta orang (IDF, 2015). Berdasarkan data Riskesdas tahun
2013, proporsi penderita diabetes melitus di Indonesia yang berusia 15 tahun
sebesar 6,9% dan Yogyakarta menduduki peringkat pertama dengan persentase
2,6% (Kementerian Kesehatan RI, 2013). Hipertensi banyak dijumpai pada pasien
diabetes mellitus tipe 2. Penelitian Unadike et al.(2011) menyatakan bahwa dari
392 pasien yang menderita diabetes mellitus tipe 2, terdapat 231 pasien yang
mengalami hipertensi (58,9%). Penelitian lain menyatakan bahwa 80% pasien
diabetes melitus tipe 2 mengalami hipertensi (Zhou, 2014).
Hipertensi pada pasien diabetes terjadi karena adanya resistensi insulin.
Resistensi insulin merupakan suatu kondisi penurunan aksi dan fungsi insulin
sehingga insulin tidak dapat menginduksi sinyal untuk absorpsi glukosa,
menyebabkan gangguan respon insulin pada otot rangka, hepar, jaringan adiposa
dan jaringan kardiovaskular. Peningkatan aktivitas RAAS dapat terjadi akibat
resistensi insulin melalui mekanisme stimulasi reseptor Angiotensin II tipe 1,
sehingga memicu produksi ROS (Reactive Oxygen Species) pada jaringan
adiposa, otot rangka dan jaringan kardiovaskular pada individu yang obesitas.
Resistensi insulin juga menyebabkan peningkatan free fatty acid dan stress
oksidatif sehingga menyebabkan disfungsi endotelial dan atherogenesis (Cheung
et al., 2012).
Penelitian Long and Jack (2011) menyatakan bahwa pasien diabetes
mellitus dengan penyakit penyerta hipertensi memiliki risiko yang lebih tinggi
mengalami komplikasi makrovaskular dan mikrovaskular. Pada penelitian Chen et
al. (2011) menyatakan bahwa pasien diabetes mellitus tipe 2 yang menderita
hipertensi memiliki risiko lebih dari 25% mengalami penyakit kardiovaskular dan
berisiko 30% mengalami kematian. Pada umumya terapi pengobatan yang
diterima pasien diabetes mellitus tipe 2 dengan hipertensi sangat kompleks, maka
perlu penatalaksanaan terapi yang tepat serta dibutuhkan ketaatan pasien dalam
mengkonsumsi obat untuk mencapai peningkatan kualitas hidup serta mencegah
terjadinya perburukan kondisi pasien (ADA, 2015).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
Ketaatan pasien berpengaruh terhadap keberhasilan suatu pengobatan.
Hasil terapi tidak akan mencapai tingkat optimal tanpa adanya kesadaran dari
pasien itu sendiri, bahkan dapat menyebabkan kegagalan terapi (Costa et al.,
2015). Penelitian mengenai ketaatan pasien diabetes dengan penyakit penyerta
hipertensi dalam menggunakan obat antihipertensi menunjukkan bahwa
persentase pasien yang taat menggunakan obat antihipertensi masih cukup rendah
yaitu 51,4 % (Ledur et al., 2013). Tidak hanya ketaatan, terdapat pula faktor-
faktor lain yang mempengaruhi terkontrolnya tekanan darah. Penelitian Dhungana
et al. (2016) menyatakan terdapat faktor-faktor lain yang mempengaruhi
terkontrolnya tekanan darah seperti usia, obesitas, merokok dan aktivitas fisik.
Pada penelitian ini, ketaatan pasien ditentukan menggunakan panduan
wawancara MMAS-8. MMAS-8 sendiri merupakan pengembangan dari MMAS-4
yang memiliki nilai sensitivitas dan spesifisitas yang lebih baik yaitu 92,8% dan
22,3% serta memiliki nilai Cronbach’s alpha 0,697 (Moharamzad et al., 2015).
Selain itu MMAS-8 merupakan metode yang sederhana, memiliki derajat
concordance yang lebih tinggi dibanding electronic monitoring devices (Morisky
& Muntner, 2009).
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karateristik pasien diabetes
mellitus tipe 2 dengan penyakit penyerta hipertensi, dan untuk mengetahui
pengaruh ketaatan dalam mengkonsumsi obat antihipertensi terhadap
terkontrolnya tekanan darah pasien di Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta. Pada
penelitian ini juga akan menganalisis faktor-faktor yang berpengaruh terhadap
ketaatan dan terkontrolnya tekanan darah seperti usia, jenis kelamin, pendidikan,
durasi diabetes dan polifarmasi.
METODE PENELITIAN
Penelitian yang dilakukan merupakan jenis penelitan analitik
observasional dengan rancangan penelitian cross sectional. Penelitian ini
dilakukan pada pasien diabetes yang ada di klinik penyakit dalam Rumah Sakit
Panti Rapih Yogyakarta pada bulan Mei-Juli 2017. Penelitian ini akan
menganalisis pengaruh ketaatan dalam mengkonsumsi obat antihipertensi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
terhadap terkontrolnya tekanan darah, pengaruh faktor usia, jenis kelamin,
pendidikan, durasi diabetes, dan polifarmasi terhadap ketaatan pasien, dan
pengaruh faktor risiko usia, jenis kelamin, pendidikan, durasi diabetes, dan
polifarmasi terhadap terkontrolnya tekanan darah.
Kriteria inklusi pemilihan subjek penelitian adalah pasien diabetes
melitus tipe 2 dengan penyakit penyerta hipertensi, berusia 40-74 tahun, sedang
mengkonsumsi obat antihipertensi, bersedia menjadi subjek penelitian, tinggal
menetap di wilayah tersebut, bersedia menandatangani informed consent, dan
dapat berkomunikasi dengan Bahasa Indonesia. Kriteria eksklusi penelitan ini
adalah pasien yang mengalami diabetes gestasional dan pasien CKD (Chronic
Kidney Diseases). Pengambilan sampel dalam penelitian ini dilakukan dengan
menggunakan purposive sampling.
Gambar 1. Bagan Subjek Penelitian Pasien Diabetes Mellitus Tipe 2 dengan
Penyakit Penyerta Hipertensi di Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta
Jumlah subjek minimum dalam penelitian ini adalah 192 orang. Nilai tersebut
diperoleh dari perhitungan:
n =
=
= 95,97 orang ~ 96 orang
Total Populasi
pasien DM
738
Kriteria Inklusi
= 108 orang
Total Subjek
Penelitian
= 106 orang
Kriteria Eksklusi = 2
1 pasien CKD (Chronic Kidney Disesase)
1 pasien tidak memiliki data lengkap
Kriteria Inklusi:
Pasien DM+HT
Usia 40-74 tahun
Sedang mengkonsumsi obat antihipertensi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
Nilai Zα dalam rumus di atas merupakan nilai yang ditetapkan oleh peneliti,
taraf kepercayaan dalam penelitian ini sebesar 5%, sehingga Zα =1,96. P
merupakan prevalensi pasien diabetes yang taat menggunakan obat antihipertensi
menurut literatur (Ledur, et al., 2013), Q (1-P) adalah prevalensi pasien diabetes
yang tidak taat menggunakan obat antihipertensi menurut literatur (Ledur, et al.,
2013), dan d adalah presisi absolut yang ditetapkan peneliti. Total subjek pada
penelitian ini adalah 106 subjek penelitian.
Analisis data statistik menggunakan program IBM SPSS Statistics 22.
Berdasarkan jumlah subjek penelitian, kelompok taat yang berjumlah 61 orang
diuji normalitasnya menggunakan Kolmogorov-Smirnov, sementara kelompok
tidak taat yang berjumlah 45 orang diuji normalitasnya menggunakan Saphiro
Wilk. Hasil analisis uji normalitas diperoleh nilai p<0,05 yang menunjukkan data
tidak terdistribusi normal. Uji hipotesis komparatif menggunakan Mann Whitney
untuk melihat perbedaan rerata tekanan darah antara kelompok pasien taat dan
pasien yang tidak taat. Bila nilai p<0,05 menunjukkan bahwa terdapat perbedaan
signifikan rerata tekanan darah antara kelompok pasien taat dan tidak taat. Uji Chi
Square/Fisher dilakukan untuk melihat pengaruh ketaatan terhadap terkontrolnya
tekanan darah. Bila nilai p<0,05 menunjukkan bahwa ketaatan berpengaruh
signifikan terhadap terkontrolnya tekanan darah. Uji Chi Square/Fisher juga
digunakan untuk melihat pengaruh faktor risiko usia, jenis kelamin, pendidikan,
durasi diabetes dan polifarmasi terhadap ketaatan atau terkontrolnya tekanan
darah. Nilai p<0,05 menunjukkan bahwa faktor risiko usia, jenis kelamin,
pendidikan, durasi diabetes dan polifarmasi berpengaruh signifikan terhadap
ketaatan atau terkontrolnya tekanan darah.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Karakteristik pasien diabetes mellitus tipe 2 dengan penyakit penyerta
hipertensi sebagian besar berusia ≥ 60 tahun (56,6%) dengan rata-rata usia 60,51
± 7,96 tahun. Pasien perempuan memiliki jumlah yang lebih besar dengan
persentase 64,2%. Persentase jumlah pasien yang menerima obat ≥5 (polifarmasi)
adalah 9,4%.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5
Tabel I. Profil Pasien Diabetes Mellitus Tipe 2 dengan Penyakit Penyerta
Hipertensi di Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta
Karakteristik
Jumlah total
subjek (n=106)
n %
Taat (n= 61) Tidak Taat
(n=45) p-
value n % n %
Jenis kelamin
Perempuan
Laki-laki
68
38
64,2
35,8
40
21
65,6
34,4
28
17
62,2
37,8
0,15
0,52
Usia
< 60 tahun
≥ 60 tahun
46
60
43,4
56,6
23
38
37,7
62,3
23
22
51,1
48,9
1,00
0,04
Durasi Diabetes
<10 tahun
≥10 tahun
49
57
46,2
53,8
29
32
47,5
52,5
20
25
44,4
55,6
0,20
0,35
Aktivitas Fisik < 3 x seminggu
≥ 3 x seminggu
52
54
49,1
50,9
33
28
54,1
45,9
21
24
46,7
53,3
0,10
0,58
Polifarmasi
Ya
Tidak
10
96
9,4
90,6
7
54
11,5
88,5
3
42
6,7
93,3
0,21
0,22
Merokok
Ya
Tidak
28
78
26,4
73,6
17
44
27,9
72,1
11
34
24,4
75,6
0,26
0,26
Pendidikan
≤ SMP
> SMP
23
83
21,7
78,3
17
44
27,9
72,1
6
39
13,3
86,7
0,02
0,58
Konsumsi Obat
Tradisional
Ya
Tidak
27
79
25,5
74,5
15
46
24,6
75,4
12
33
26,7
73,3
0,56
0,14
Riwayat Diabetes Ya
Tidak
70
36
66,0
34,0
39
22
63,9
36,1
31
14
68,9
31,1
0,34
0,18
Tabel II. Rerata Karateristik Usia, Durasi Diabetes, Skor MMAS, dan Tekanan
Darah
Karakteristik Mean ± SD
Keseluruhan Taat Tidak Taat
Usia (tahun) 60,51 ± 7,96 61,51 ± 8,07 59,16 ± 7,70
Durasi Diabetes (tahun) 10,84 ± 7,74 10,30 ± 7,33 11,57 ± 8,28 Skor Ketaatan (MMAS) 5,91 ± 1,56 7,02 ± 0,78 4,40 ± 0,93 Tekanan Darah
(mmHg) 148,71 ± 20,21/76,62
± 11,21 149,06 ±
19,02/75,02 ±
12,11
148,22 ±
21,92/78,8 ±
9,57
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6
Menurut ADA (2017), pasien diabetes sebaiknya rutin melakukan
aktivitas fisik dengan intensitas sedang atau tinggi minimal 3 x seminggu.
Persentase pasien yang rutin melakukan aktivitas fisik ≥ 3 x seminggu adalah
sebesar 50,9%. Pada karakteristik pendidikan, pasien dengan tingkat pendidikan
lebih dari SMP memiliki persentase yang lebih besar yaitu 78,3%. Pasien yang
terdiagnosa diabetes ≥10 tahun memiliki persentase yang lebih besar (53,8%)
dengan rata-rata durasi diabetes 10,84 ± 7,74 tahun. Pasien diabetes mellitus yang
taat menggunakan obat antihipertensi memiliki persentase yang lebih besar, yaitu
57,5% dengan rata-rata skor MMAS 5,91 ± 1,56. Sebagian besar pasien belum
mencapai target tekanan darah menurut JNC VIII, yaitu <140/90 mmHg (James et
al., 2014).
Suatu penelitian menyatakan bahwa merokok merupakan salah satu
faktor risiko penyakit hipertensi dan dapat mempercepat progresivitas penyakit
diabetes yang menyebabkan komplikasi. Tidak hanya berbahaya bagi perokok
aktif, perokok pasif juga dapat menghirup bahaya asap rokok seperti nikotin dan
polisiklik aromatik hidrokarbon yang ada dalam bentuk gas. Pada penelitian ini
juga mengatakan bahwa merokok berpengaruh signifikan terhadap tekanan darah
(p=0,003) (Chidozie, 2014). Namun penelitian lain menyatakan bahwa prevalensi
pasien diabetes yang mengalami hipertensi lebih banyak terdapat pada pasien
yang tidak merokok dibanding pasien merokok (Shah et al., 2013). Dari hasil
yang diperoleh, pasien diabetes yang merokok memiliki persentase yang lebih
kecil yaitu, 26,4%.
Pasien diabetes mellitus dengan penyakit penyerta hipertensi menerima
beberapa jenis obat antihipertensi di antaranya golongan ACE Inhibitor, ARB,
Beta Bloker, CCB, Diuretik Loop, Aldosteron Antagonis dan terapi kombinasi.
Golongan obat antihipertensi yang paling banyak diresepkan adalah golongan
ARB (32,5%). Pada penelitian Seo et al. (2011) juga menyatakan bahwa
penggunaan obat antihipertensi paling banyak ada pada golongan ARB (52,8%).
Menurut ADA (2017), golongan ACE Inhibitor menjadi first line therapy untuk
manajemen hipertensi pada pasien diabetes atau dapat diganti dengan ARB jika
pasien tidak dapat mentoleransi ACEI. Golongan ACEI/ARB menjadi pilihan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7
pertama karena penggunaan ACEI/ARB dapat mencegah
progresivitas/perburukan kondisi mikroalbuminaria menjadi makroalbuminaria.
Selain itu pemberian ARB dapat menghambat penempelan angiotensin II pada
reseptornya tanpa adanya penghambatan kininase sehingga dapat meminimalkan
efek samping batuk dan angioedema (Mancia et al., 2013).
Tabel III. Profil Penggunaan Obat Antihipertensi Pasien Diabetes Mellitus Tipe 2
dengan Penyakit Penyerta Hipertensi
Golongan Jumlah
(n= 106)
Persentase
(%)
ACE Inhibitor 13 12.3
ARB 22 20.8
Beta Bloker 5 4.7
CCB 17 16.0
Diuretik Loop 6 5.7
CCB + Diuretik Loop 1 0.9
ARB + CCB 12 11.3
ARB + Diuretik Loop 4 3.8
BB + Aldoseteron Antagonis 1 0.9
ARB + BB + CCB 3 2.8
ARB +CCB + Diuretik Loop 3 2.8
ARB + BB 3 2.8
ACEI + ARB + CCB 2 1.9
ACEI + CCB 4 3.8
BB + CCB + Diuretik Loop 1 0.9
ACEI + Diuretik Loop 1 0.9
ARB + Diuretik Loop + Aldosteron Antagonis 1 0.9
BB + CCB 2 1.9
ACEI + BB 3 2.8
ARB + BB +CCB + D.Loop 1 0.9
ACEI + ARB 1 0.9
Terapi kombinasi yang paling banyak diresepkan adalah kombinasi ARB
dan CCB (11,3%). Di antara obat antihipertensi tersebut, ada golongan
antihipertensi yang tidak sesuai diberikan pada pasien DM, yaitu diuretik loop,
beta bloker dan kombinasi ACEI+ARB. Pemberian diuretik tunggal tidak
direkomendasikan sebagai first line therapy, kecuali pasien tersebut memiliki
penyakit komorbid jantung atau mengalami udem (Roush and Sica, 2016).
Pemberian beta bloker tunggal tidak direkomendasikan pada pasien DM karena
potensi efek sampingnya yaitu peningkatan kadar trigliserida, penurunan HDL,
peningkatan berat badan, masking hypoglycemia dan mempengaruhi sensitivitas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8
insulin (Grossman and Grossman, 2017). Kombinasi ACEI+ARB tidak
direkomendasikan karena dapat meningkatkan efek samping obat yaitu
hiperkalemia, syncope dan gangguan ginjal. Namun dari hasil yang diperoleh,
masih ada pasien yang mendapat terapi diuretik tunggal (5,7%), terapi beta bloker
tunggal (4,7%) dan kombinasi terapi ACEI+ARB (0,9%). Ketidaksesuaian terapi
ini dapat disebabkan karena pasien tidak hanya kontrol ke satu dokter saja,
sehingga adanya penyakit komorbid lain dapat menjadi alasan mengapa pasien
mendapat terapi tersebut.
Hubungan Faktor Risiko terhadap Ketaatan
Tabel IV. Hubungan Faktor Risiko terhadap Ketaatan
Variabel Taat
(n=56)
Tidak taat
(n=40) p-value
OR
(95%CI)
Usia* 23 23
0,17 0,58
(0,26-1,26) Usia 40-60
Usia > 60 38 22
Durasi Diabetes* 29 20
0,75 1,13
(0,52-2,45) Durasi diabetes < 10 thn
Durasi diabetes > 10 thn 32 25
Jenis Kelamin* 40 28
0,72 1,16
(0,52-2,58) Perempuan
Laki-laki 21 17
Polifarmasi+
7 3 0,51
1,82
(0,44-7,44) Ya
Tidak 54 42
Pendidikan* 17 6
0,07 2,51
(0,90-7,00) ≤ SMP
> SMP 44 39
*Uji Chi Square; +Uji Fisher ; p >0,05 = tidak berpengaruh signifikan
Dari hasil yang diperoleh diketahui bahwa jenis kelamin tidak
berpengaruh signifikan terhadap ketaatan (p=0,72). Hasil yang diperoleh sesuai
dengan penelitian Rod et al. (2016) yang menyatakan bahwa jenis kelamin tidak
berpengaruh signifikan terhadap ketatan (p=0,919). Begitu juga dengan faktor
risiko usia dan durasi diabetes tidak berpengaruh signifikan terhadap ketaatan
pasien (p=0,17; 0,75). Pada penelitian Priyanka et al. (2015) juga menunjukkan
bahwa variabel sosiodemografi jenis kelamin, usia dan durasi diabetes tidak
memiliki pengaruh signifikan terhadap ketaatan pasien (p=0,23; 0,33; 0,26).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9
Tingkat pendidikan juga tidak berpengaruh signifikan terhadap ketaatan
pasien dalam mengkonsumsi obat (p=0,07). Hasil yang diperoleh serupa dengan
penelitian Natarajan et al. (2013) yang menyatakan bahwa tingkat pendidikan
tidak berpengaruh signifikan terhadap ketaatan pasien. Namun hal ini bertolak
belakang dengan penelitian Rod et al. (2016) yang menyebutkan bahwa pasien
dengan tingkat pendidikan yang lebih tinggi memiliki ketaatan yang lebih baik.
Penelitian ini juga menyebutkan bahwa pasien yang memiliki pengetahuan
mengenai hipertensi akan termotivasi untuk taat menjalani terapi dan termotivasi
untuk menjalani pola hidup sehat.
Hubungan Faktor Risiko terhadap Terkontrolnya Tekanan Darah
Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa usia tidak berpengaruh
signifikan terhadap terkontrolnya tekanan darah pasien (p=0,18). Hasil ini serupa
dengan penelitian Low et al. (2014) yang juga menyatakan bahwa usia tidak
berpengaruh signifikan terhadap terkontrolnya tekanan darah (p=0,90). Namun
penelitian lain menyatakan bahwa usia berpengaruh signifikan terhadap
terkontrolnya tekanan darah pasien. Pasien yang berusia 40-56 tahun memiliki
tekanan darah yang lebih terkontrol dibanding pasien berusia lebih dari 56 tahun.
Pertambahan usia dapat meningkatkan tekanan darah pasien karena adanya
perubahan dan kekakuan arteri (Large Artery Stiffness) serta kalsifikasi. Faktor
pemicu lain yang dapat menyebabkan peningkatan tekanan darah adalah
penurunan sensitivitas baroreseptor, peningkatan respon pada stimulus saraf
simpatik, penurunan fungsi ginjal dan metabolisme Na, serta perubahan sistem
RAAS (Renin Angiotensin Aldosteron Sistem) (Pinto, 2007). Variasi hasil yang
diperoleh dapat disebabkan karena proporsi kelompok pasien taat dan tidak taat
yang tidak seimbang, dan perbedaan karateristik subjek penelitian.
Durasi diabetes diketahui juga tidak berpengaruh signifikan terhadap
terkontrolnya tekanan darah (p=0,61). Hasil ini serupa dengan penelitian Berraho
et al. (2012) yang juga memperoleh hasil bahwa durasi diabetes tidak berpengaruh
signifikan terhadap terkontrolnya tekanan darah (p=0,87). Bertolak belakang
dengan hasil yang diperoleh, penelitian Adeniyi et al. (2016) menyatakan bahwa
durasi diabetes berpengaruh signifikan terhadap terkontrolnya tekanan darah. Hal
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
ini terlihat dari rerata HbA1c yang berada di atas 10% dan meningkat seiring
dengan pertambahan durasi diabetes. Perburukan outcome tekanan darah dan
kontrol glikemik akan saling mempengaruhi dan apabila hal ini terjadi, perlu
dilakukan evaluasi regimen terapi yang diterima pasien (Adeniyi et al., 2016).
Pada penelitian Guenou et al. (2015) menunjukkan bahwa semakin lama pasien
tersebut menderita diabetes maka risiko untuk mengalami hipertensi juga semakin
besar. Hal ini terjadi karena kondisi hiperglikemia kronik yang terjadi dalam
waktu lama dapat menyebabkan perubahan/kerusakan sel endotelial vaskular
sehingga terjadi penebalan dinding pembuluh arteri dan peningkatan tekanan
darah (Guenou et al., 2015).
Tabel V. Hubungan antara Faktor Risiko terhadap Terkontrolnya Tekanan Darah
Variabel Terkontrol
(n=32)
Tidak
terkontrol
(n= 63)
p-
value
OR
(95%CI)
Usia 40-60 17 29 0,18
1,76
(0,76-4,06) Usia ≥ 60 15 45
Durasi diabetes < 10 thn 16 33 0,61
1,24
(0,54-2,85) Durasi diabetes > 10 thn 16 41
Perempuan 18 50 0,26
0,62
(0,26-1,45) Laki-laki 14 24
≤ SMP 6 17 0,63
0,77
(0,27-2,19) > SMP 26 57
Polifarmasi 5 5 0,15
2,56
(0,68-9,54) Tidak Polifarmasi 27 69
Uji Chi Square; p > 0,05 = tidak berpengaruh signifikan
Pada penelitian ini, jenis kelamin tidak berpengaruh signifikan terhadap
terkontrolnya tekanan darah. Hasil ini serupa dengan penelitian Chew et al. (2012)
yang menyatakan bahwa jenis kelamin bukan merupakan independent risk factor
terkontrolnya tekanan darah. Selain itu juga dikatakan bahwa peningkatan usia
pada kelompok pasien perempuan akan berisiko lebih besar untuk mengalami
tekanan darah tidak terkontrol. Suatu penelitian menyatakan bahwa pada
perempuan yang belum mengalami menopause, hormon estrogen dan progesteron
dapat melindungi pembuluh darah dari inflamasi dan stress oksidatif. Estrogen
dapat meningkatkan jumlah angiotensinogen, menurunkan jumlah renin,
menurunkan aktivitas enzim ACE (Angiotensin Converting Enzym) dan produksi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
aldosteron. Namun bila perempuan sudah mengalami menopause, kadar endotelin
dan stress oksidatif akan meningkat, sehingga dapat mempengaruhi tekanan darah,
meningkatkan reabsorpsi Na dan vasokonstriksi (Gudmundstdottir et al., 2012).
Namun menurut Ramli et al. (2012) pengaruh usia, jenis kelamin, dan tingkat
pengetahuan pasien terhadap terkontrolnya tekanan darah tidak konsisten. Tingkat
pendidikan diketahui tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap terkontrolnya
tekanan darah (p=0,63). Penelitian Berraho et al. (2012) menyatakan bahwa
tingkat pendidikan tidak memliki pengaruh signifikan terhadap terkontrolnya
tekanan darah pasien (p=0,07).
Adanya polifarmasi juga diketahui tidak berpengaruh signifikan terhadap
terkontrolnya tekanan darah (p=0,15). Sementara penelitian sebelumnya
menyatakan bahwa polifarmasi memiliki pengaruh yang signifikan terhadap
terkontrolnya tekanan darah. Semakin besar jumlah obat antihipertensi yang
digunakan, maka risiko untuk mengalami tekanan darah yang tidak terkontrol
semakin besar (Wachholz et al.,2016). Namun ada penelitian lain yang juga
menyatakan bahwa walaupun dengan penambahan 2 atau 4 obat antihipertensi,
tidak memberikan perbedaan yang bermakna dalam pencapaian target tekanan
darah (Adeniyi et al., 2016).
Tabel VI. Perbedaan Rerata Tekanan Darah Pasien Taat dan Pasien Tidak Taat
Kriteria Nilai TD Sistolik (mmHg)
(Mean+SD)
Nilai TD Diastolik (mmHg)
(Mean+SD)
Taat (n=61) 149,07 ± 19,03 75,02 ±12,11
Tidak taat (n=45) 148,22 ± 21,92 78,80 ± 9,57
*p-value 0,46 0,24
*p-value diperoleh melalui uji Mann Whitney
Dari hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan
signifikan secara statistik tekanan darah antara kelompok pasien taat dan pasien
tidak taat, baik tekanan sistolik maupun tekanan diastolik. Rerata tekanan sistolik
kelompok pasien yang taat dan tidak taat cenderung tidak terkontrol dengan nilai
>140 mmHg. Sementara rerata tekanan diastolik kelompok pasien yang taat dan
tidak taat sama-sama terkontrol dengan nilai <90 mmHg. Hasil yang diperoleh
serupa dengan penelitian Ledur et al. (2013) yang menyatakan bahwa tidak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
terdapat perbedaan signifikan tekanan sistolik antara kelompok taat dan tidak taat.
Namun pada penelitan tersebut, kelompok pasien yang tidak taat memiliki tekanan
diastolik yang lebih tinggi dibanding kelompok pasien taat. Perbedaan hasil yang
diperoleh dapat disebabkan karena adanya perbedaan karateristik subjek
penelitian, perbedaan budaya dan faktor sosioekonomi dengan penelitian
sebelumnya. Selain itu, faktor lain yang dapat menyebabkan perbedaan hasil yang
diperoleh adalah adanya bias saat melakukan wawancara. Saat diwawancarai
pasien cenderung menyanggah ketika ditanyai pernah lupa minum obat sehingga
jawaban pasien kebanyakan mengarah pada ketaatan tinggi. Hal ini juga
merupakan salah satu kelemahan metode MMAS yaitu, hasil yang diperoleh dapat
bersifat bias bila pasien tidak menjawab sesuai dengan keadaan yang sebenarnya
(Lam, 2015).
Tabel VII. Hubungan antara Ketaatan dan Terkontrolnya Tekanan Darah
Variabel Terkontrol
(n=32)
Tidak terkontrol
(n= 63) p-value
OR
(95%CI)
Taat (n= 61) 17 44 0,54
0,77
(0,33-1,78) Tidak taat (n= 45) 15 30
Uji Chi Square; p > 0,05 = tidak berpengaruh signifikan
Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa ketaatan tidak berpengaruh
signifikan secara statistik terhadap terkontrolnya tekanan darah pasien (p=0,54).
Hal ini dapat terjadi karena kelompok pasien taat rata-rata berusia 60 tahun dan
rata-rata sudah 10 tahun terdiagnosa DM sehingga dapat meningkatkan risiko
pasien taat untuk mengalami tekanan darah yang tidak terkontrol. Pengukuran
tekanan darah yang dilakukan oleh perawat dapat menimbulkan intervensi
sehingga tekanan darah yang terukur lebih tinggi dibanding tekanan darah pasien
yang sesungguhnya (white coat hypertension)(Franklin, 2013). Selain itu, adanya
cofounding factor yang juga dapat mempengaruhi hasil pengukuran tekanan darah
yaitu kondisi psikologis (emosi), waktu dan kualitas istirahat pasien.
Pada penelitian Fiorentini et al. (2007) menyatakan bahwa durasi dan
kualitas istirahat berpengaruh terhadap tekanan darah pasien (p<0,001). Hal ini
dimediasi oleh beberapa mekanisme yaitu aktivitas hypothalamic-pituitary-
adrenal axis dan overactivity sistem saraf simpatis. Pasien yang mengalami
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
insomnia memproduksi kortisol lebih banyak dan memiliki kadar ACTH yang
lebih tinggi (Fiorentini et al., 2007). Penelitian Cuffee et al. (2014) menyatakan
bahwa pasien yang mengalami gangguan tidur berisiko 2 kali lebih besar
mengalami hipertensi (OR:1,80, 95% CI: 1,04-3,12). Sementara menurut Bernard
et al. (2012) stimulasi sistem saraf simpatis oleh stress kronik dapat meningkatkan
denyut nadi, cardiac minute output, dan aktivitas RAAS sehingga dapat
meningkatkan tekanan darah pasien. Namun menurut penelitian Wachholz et al.
(2016) ketaatan tidak berpengaruh signifikan terhadap terkontrolnya tekanan
darah.
Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa ketaatan tidak berpengaruh
signifikan secara statistik terhadap terkontrolnya tekanan darah. Hasil ini tidak
sesuai dengan hipotesis penelitian yaitu, ketaatan berpengaruh signifikan terhadap
terkontrolnya tekanan darah. Hal ini dapat terjadi karena adanya bias saat
wawancara dan pengukuran tekanan darah dilakukan oleh perawat sehingga
menimbulkan intervensi yang menyebabkan tekanan darah yang terukur lebih
tinggi dari tekanan darah sebenarnya. Selain itu adanya cofounding factor yang
tidak dianalisis dalam penelitian ini tapi dapat mempengaruhi tekanan darah yaitu
kondisi psikologis (emosi) pasien, obesitas, waktu dan kualitas istirahat pasien
(Cheung et al., 2012; Fiorentini et al., 2007). Oleh karena itu perlu dilakukan
penelitan lebih lanjut mengenai pengaruh faktor-faktor tersebut terhadap tekanan
darah.
Keterbatasan penelitian ini adalah tidak seimbangnya proporsi jumlah
subjek penelitian kelompok taat dan tidak taat serta jumlah subjek penelitan dalam
penelitian ini tidak mencapai jumlah minimal subjek penelitian. Hal ini
disebabkan karena jumlah pasien diabetes mellitus tipe 2 dengan penyakit
penyerta hipertensi di Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta sudah mencapai batas
jenuh. Keterbatasan ini dapat mempengaruhi perbedaan rerata tekanan darah
pasien di klinik antara kelompok taat dan tidak taat, serta mempengaruhi
hubungan faktor risiko terhadap ketaatan dan terkontrolnya tekanan darah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
KESIMPULAN
1. Karakteristik pasien diabetes mellitus tipe 2 dengan penyakit penyerta
hipertensi di Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta dengan persentase paling
tinggi yaitu : pasien yang berusia ≥60 tahun persentasenya (56,6%), pasien
perempuan persentasenya (64,2%), pasien yang taat menggunakan obat
antihipertensi persentasenya (57,51%), pasien dengan tekanan darah tidak
terkontrol persentasenya (69,8%), pasien yang tidak merokok persentasenya
(73,6%), dan pasien dengan pendidikan >SMP persentasenya (78,3%).
2. Faktor usia, jenis kelamin, pendidikan, durasi diabetes dan polifarmasi tidak
berpengaruh signifikan secara statistik terhadap ketaatan maupun terkontrolnya
tekanan darah.
3. Ketaatan pasien diabetes mellitus tipe 2 dalam mengkonsumsi obat
antihipertensi tidak berpengaruh signifikan secara statistik terhadap
terkontrolnya tekanan darah.
DAFTAR PUSTAKA
Adeniyi, O.V., Yogeswaran, P., Mbenza, B.L., and Goon, D.T., 2016.
Uncontrolled Hypertension and Its Determinants in Patients with
Concomitant Type 2 Diabetes Mellitus (TD2M) in Rural South Africa,
PLoS ONE, 11(3):1-12.
American Diabetes Association, 2017, Standards of Medical Care in Diabetes, J
Clin Appl Res Educ, 40 (1) : 57,60,552,578.
Berraho, M., Achhab, Y.E., Benslimane, A., Rhazi, K.E., Chikri, M., Nejjari, C.,
2012, Hypertension and Type 2 Diabetes: A Cross-Sectional Study in
Morocco (Epidiam Study), Pan Afr Med, 11(52): 1-9.
Chen, G., McAlister, F.A., Walker, R.L., Hemmelgarn, B.R., Campbell, N.R.C.,
2011, Cardiovascular Outcomes in Framingham Participants with Diabetes:
The Importance of Blood Pressure, Hypertension, 57:891-897.
Cheung, B.M.Y., and Li, C., 2012, Diabetes and Hypertension: Is There a
Common Metabolic Pathway, Curr Atheroscler Rep, 14:160-166.
Chew, B.H., Mastura, I., Ghazali, S.S., Lee, P.Y., Cheong, A.T., Ahmad, Z.,
Taher, S.W., Haniff, J., Mustapha, F.I., Bujang, M.A., 2012, Determinants
of Uncontrolled Hypertension in Adult Type 2 Diabetes Mellitus: An
Analysis of The Malaysian Diabetes Registry 2009, Cardiovasc Diabetol,
11(54): 1-8.
Chidozie, N.J., Okorie, E.A., Chima, O.E., Sally N.O.I., Amadi, A.N., Dozie,
I.N.S., Iwuji, S.C., Nwaokoro, A.A., 2014, Study on The Effect of Smoking
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
on Type 2 Diabetic Patients in Federal Medical Center Owerri, Southeastern
Nigeria, Asian J Med Sci, 5(3): 63-71.
Costa, F.A., Pedro, A.R., Teixeira, I., et al., 2015, Primary non-adherence in
Portugal: findings and implication, Int J Clin Pharm, 8(1): 318-325.
Cuffee,Y., Ogedegbe, C., Williams, N.J., Ogedegbe, G., Schoenthaler, A., 2014,
Psychosocial Risk Factors for Hypertension: An Update of The Literature,
Curr Hypertens Rep, 16(10): 1-18.
Fiorentini, A., Valente, R., Perciaccante, A., Tubani, L., 2007, Sleep’s Quality
Disorders in Patients with Hypertension and Type 2 Diabetes Mellitus, Int J
Cardiol, 114: e50-e52.
Franklin, S.S., Thijs, L., Hansen, T.W., O’Brien, E., Staessen, J.A.,2013, White
Coat Hypertension, Hypertenstion, 62:982-987.
Grossman, A., and Grossman, E., 2017, Blood Pressure Control in Type 2
Diabetic Patients, Cardiovasc Diabetol, 16(3):1-15.
Gudmundstdottir, H., Hoieggen, A., Stenehjem, A., Waldum, B., Os, I., 2012,
Hypertension in Women: Latest Findings and Clinical Implications, Ther
Adv Chronic Dis, 3(3): 137-146.Grossman, A., and Grossman, E., 2017,
Blood Pressure Control in Type 2 Diabetic Patients, Cardiovasc Diabetol,
16(3):1-15.
Guenou, D.A., Wanvoegbe, A., Agbodande, A., Dansou, A., Tchabi, Y., Eyisse,
Y., Fandi, A.A.G., Mousse, L., 2015, Prevalence and Risk Factors of
Hypertension in Type 2 Diabetics in Benin, J Diabetes Mellitus, 5: 227-232.
IDF, 2015, IDF Diabetes Atlas, 7th ed., International Diabetes Federation,
Brussels, p. 17.
James, P.A., Oparil, S., Carter, B.L., 2014, Evidence–Based Guideline for the
Management of High Blood Pressure in Adults: The JNC VIII, Report
JAMA, pp.e9-e12.
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, 2012, Peraturan Mentri Kesehatan
Republik Indonesia No.007 Tahun 2012 Tentang Registrasi Obat
Tradisional, Binfar Depkes RI, Jakarta.
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, 2013, Info Datin: Perilaku Merokok
Masyarakat Indonesia, http://www.depkes.go.id/pusdatin/infodatin-hari-
tanpa-tembakau-sedunia.pdf, diakses pada tanggal 24 September 2017
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, 2016, GERMAS Wujudkan Indonesia
Sehat, http://www.depkes.go.id/pdf.php?id=16111500002, diakses pada
tanggal 24 September 2017.
Kementerian Kesehatan RI, 2013, Riset Kesehatan Dasar (RISKESDAS) 2013,
Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kementrian Kesehatan RI,
Jakarta, hal. 87-89.
Lam, W.Y., and Fresco, P., 2015, Medication Adherence Measures: An Overview,
Biomed Res Int, 12(1): 1-13.
Ledur, P.S., Leiria, L.F., Severo, M.D., et al., 2013, Perception of uncontrolled
blood pressure and non adherence to anti-hypertensive agents in diabetic
hypertensive patients, J Am Soc Hypertens 7(6): 477-483.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
Long, A.N., and Jack, S.D., 2011, The Comorbidities of Diabetes and
Hypertension: Mechanisms and Approach to Target Organ Protection, J
Clin Hypertens (Greenwich), 13(4):244-251.
Low, K.J., Pelter, M.A., Deamer, R.L., Burchette, R.J., 2015, Identification and
Evaluation of Risk Factors in Patients With Continuously Uncontrolled
Hypertension, J Clin Hyperten, 17(4): 281-289
Maher, R.L., Hanlon, J.T., Hajjar, E.R., 2014, Clinical Consequences of
Polypharmacy in Elderly, Expert Opin Drug Saf, 13(1): 1-11.
Mancia, G., Fagard, R., Narkiewicz, K., Redon, J., Zanchetti, A., Bohm, M.,
Christiaens, T., Cifkova, R., De Backer, G., Dominiczac, A., Galderisi, M.,
Grobbee, D.E., Jaarsma, T., Kirchhof,P., Kjeldsen,S.E., Laurent, S.,
Manolis, A.J., Nilsson, P.M., Ruilope, L.M., Schmieder, R.E., Sirnes, P.A.,
Sleight, P., Viigimaa, M., Waeber, B., Zannad, F., 2013, ESH/ESC
Guidelines for The Management of Arterial Hypertension: The Task Force
for The Management of Arterial Hypertension of The ESH and ESC, J
Hypertens, 31(7):1281-1357.
Mannan, H.R., Stevenson, C.E., Peeters, A., Walls, H.L., and McNeuk, J.J., 2011,
Age at Quitting Smoking as A Predictor of Risk of Cardiovascular Disease
Incidence Independent of Smoking Status, Time since Quitting and Pack-
years, BMC Research Notes, 4(39): 1-9.
Moharamzad, Y., Saadat, H., Shahraki B.N., Rai, A., Saadat, Z., Sheibani, H.A.,
Naghizadeh, M., Morisky, D.E., 2015, Validation of The Persian Version of
the 8-item Morisky Medication Adherence Scale (MMAS-8) in Iranian
Hypertensive Patients, Glob J Health Sci, 7(4): 173-183.
Morisky, D.E. and Muntner, P. 2009, New Medication Adherence Scale Versus
Pharmacy Fill Rates in Senior with Hypertension, Am J Manag Care, 15
(1): 59-66.
Natarajan, N., Putnam, W., Lawson, B., 2013, Adherence to antihypertensive
medications among family practice patients with diabetes mellitus and
hypertension, Can Fam Physician, 59(1): 93-100.
Pinto, E., 2007, Blood Pressure and Ageing, Postgrad Med J, 83: 109-114.
Priyanka, T., Lekhanth, A., Revanth, A., Gopinath, C., Babu, S.C., 2015, Effect of
Polypharmacy on Medication Adherence in Patients with Type 2 Diabetes
Mellitus, Ind J Pharm Pract, 8(3): 126-132.
Ramli, A., Ahmad, N.S., Paraidathathu, T., 2012, Medication Adherence among
Hypertensive Patients of Primary Health Clinics in Malaysia, Journal of
Patient Prefer Adherence, 6: 613-622.
Rod, A.B., Rabbanifar,O., Pourzargar, P., Rai, A., Saadat, Z., Saadat, H.,
Moharamzad, Y., Morisky, D.E., 2016, Adherence to Antihypertensive
Medications in Iranian Patients, Int J Hypertens, 2016: 1-7.
Roush, G.C., and Sica, D.A., 2016, Diuretics for Hypertension: A Review and
Update, Am J Hyperens, 29(10): 1130-1137.
Saadat, Z., Nikdoust, F., Sheibani, H.A., Bahremand, M., Shobeiri, E., Saadat, H.,
Moharramzad, Y., Morisky, D.E., 2015, Adherence to Antihypertensives in
Patients With Comorbid Condition, Nephro Urol Mon, 7(4): 1-6.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
Seo, M.H., Lee, W.J., Park, C.Y., Kim, S.R., Park, J.Y., Yoon, K.H., Lee, M.K.,
Park, S.W., 2011, Management of Blood Pressure in Patients with Type 2
Diabetes Mellitus: A Nationwide Survey in Korean, Diabetes Metab J,
35:348-353
Shah, A., and Afzal, M., 2013, Prevalence of Diabetes and Hypertension and
Association with Various Risk Factors among Different Muslim Populations
of Manipur, India, J Diabetes Metab Disord, 12(52): 1-10.
Unadike, B.C., Eregie, A., Ohwovoriole, A.E., 2011, Prevalence of Hypertension
amongst Person with Diabetes Mellitus in Benin City, Nigeria, Niger J Clin
Pract, 3(14): 300-302.
Venugopal, K., and Mohammed, M.Z., 2014, Prevalence of Hypertension in
Type-2 Diabetes Mellitus, J Health Res, 4(1): 223-227.
Wacchholtz, P.A., Masuda, P.Y., Ferrari, A.C., Boas, P.J.F.V., 2016, Factors
Related to Blood Pressure Control in A Prospective Cohort of Hypertensive
Outpatients, Acta Sci Health Sci, 38(1): 57-63.
Zhou, M.S., Wang, A., Yu, H., 2014, Link between Insulin Resistance and
Hypertension: What is The Evidence from Evoluitonary Biology, Diabetol
Metab Syndr, 6(12) :1-8.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
Lampiran 1. Surat Ijin Penelitian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
Lampiran 2. Ethical Clearance
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
Lampiran 3. Surat Keterangan Verifikasi Data CE&BU
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
Lampiran 4. Informed Consent
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
Lampiran 5. Formulir Data Penelitian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
Lampiran 6. Panduan Wawancara MMAS-8
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24
Lampiran 7. Definisi Operasional
Variabel Definisi Operasional Cara Pengukuran
Skala Penilaian
Ketaatan Ketaatan adalah sikap pasien
mengikuti instruksi penggunaan
obat. Penilaian ketaatan terapi
antihipertensi diukur dengan
panduan wawancara MMAS-8
dengan parameter penilaian yang
telah tervalidasi.
Skala
Kategorik
Kategori :
Tidak Patuh :0-6
Patuh : 7-8
Target
Tekanan
darah
Target tekanan darah adalah
nilai tekanan darah yang diukur
saat pasien melakukan
pemeriksaan rutin. Pengukuran
tekanan darah dilakukan oleh
perawat sebelum pasien
berkonsultasi dengan dokter.
Data tekanan darah tersebut
diklasifikasikan menurut JNC
VIII.
Skala
Kategorik
Kategori :
Terkontrol :
tekanan darah <
140/90
Tidak
terkontrol : jika
tekanan darah
140/90
Terapi Anti-
hipertensi
Terapi antihipertensi
didefinisikan sebagai
penggunaan satu atau lebih obat
antihipertensi.Obat
antihipertensi yang dimaksud
adalah golongan ACEI/ARB,
Diuretik Thiazid, Calcium
Channel Blockers (CCB),
Diuretik Loop, Aldosteron
Antagonis, dan Beta Bloker.
Skala
Kategorik
Kategori :
1. ACEI
2. ARB
3. Diuretik
Thiazid
4. CCB
5. Diuretik
loop
6. Aldosteron
Antagonis
7. Beta Bloker
Usia Usia adalah lama waktu hidup
subjek penelitian yang dihitung
dari awal kelahiran sampai pada
saat penelitian dilaksanakan.
Usia dikategorikan menjadi 2,
yaitu < 60 tahun dan ≥ 60 tahun
(Venugopal et al., 2014).
Skala
Kategorik
Kategori :
< 60 tahun
≥ 60 tahun
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
Jenis
Kelamin
Jenis kelamin adalah status
gender atau tanda fisik subjek
penelitian yang teridentifikasi
dan dibawa sejak dilahirkan.
Skala
Kategorik
Katergori :
1. Perempuan
2. Laki-laki
Pendidikan Pendidikan didefinisikan sebagai
sekolah formal tertinggi atau
pendidikan terakhir yang
ditempuh atau diikuti oleh
subjek penelitian.
Skala
Kategorik
Kategori :
1. ≤ SMP
2. > SMP
Durasi DM Durasi diabetes didefinisikan
sebagai lamanya subjek
penelitian terdiagnosis diabetes,
dihitung sejak awal subjek
penelitian didiagnosis diabetes
oleh dokter hingga saat
penelitian ini dilaksanakan.
Skala
Kategorik
Kategori :
1. <10 tahun
2. ≥ 10 tahun
Polifarmasi Pasien rawat jalan dikatakan
mengalami polifarmasi apabila
pasien tersebut menggunakan 5
macam atau lebih obat secara
bersamaan (Maher et al., 2014).
Skala
Kategorik
Kategori :
1. Polifarmasi
2. Tidak
Polifarmasi
Merokok Merokok merupakan suatu
tindakan membakar tembakau
untuk kemudian dihisap isinya
baik menggunakan rokok atau
pipa (Kemenkes RI, 2013).
Merokok dikategorikan menjadi
merokok (merokok setiap hari,
berhenti merokok ≤ 5 tahun
yang lalu, terpapar asap rokok
yang continue dari lingkungan
rumah atau tempat kerja/perokok
pasif), dan tidak merokok
(Mannan et al., 2011).
Skala
Kategorik
Kategori :
1. Ya
2. Tidak
Riwayat
Konsumsi
Obat
tradisional
Obat tradisional adalah bahan
atau ramuan berupa bahan
tumbuhan, bahan hewan, bahan
mineral, sediaan sarian (galenik)
atau campuran bahan tersebut
yang secara turun temurun telah
Skala
Kategorik
Kategori :
1. Ya
2. Tidak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26
digunakan untuk pengobatan
(Kemenkes RI, 2012). Subjek
penelitian dikatakan
mengkonsumsi jamu bila
sedang/rutin mengkonsumsi
jamu, atau dalam 6 bulan
terakhir pernah mengkonsumsi
jamu.
Riwayat
Keluarga
(DM)
Subjek penelitian dikatakan
memiliki riwayat keluarga
diabetes bila salah satu keluarga
inti (ayah, ibu saudara kandung)
atau kakek, nenek subjek
penelitian terdiagnosis diabetes
mellitus tipe 2.
Skala
Kategorik
Kategori :
1. Ya
2. Tidak
Aktivitas
Fisik
Aktivitas fisik adalah setiap
gerakan tubuh yang dihasilkan
oleh otot rangka yang dapat
meningkatkan pengeluaran
energi atau pembakaran kalori
(Kemenkes RI, 2016). Yang
termasuk dalam aktivitas fisik
dalam penelitian ini adalah jalan
kaki, berlari, bersepeda atau
melakukan kegiatan olahraga
lain seperti berenang, tenis,
senam.
Skala
Kategorik
Kategori :
1. < 3 x
seminggu
2. ≥ 3 x
seminggu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27
Lampiran 8. Perhitungan Subjek Penelitian
N =
=
= 95,97 orang ~ 96 orang
Keterangan:
N = jumlah subjek penelitian yang diperlukan
Zα = nilai taraf kepercayaan yang ditetapkan peneliti yaitu 95%
sehingga nilai Zα = 1,96.
P = prevalensi pasien diabetes yang taat menggunakan obat
antihipertensi menurut literatur (Ledur, et al., 2013)
Q (1-P) = prevalensi pasien diabetes yang tidak taat menggunakan obat
antihipertensi menurut literatur (Ledur, et al., 2013)
d = presisi absolut yang ditetapkan peneliti.
.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28
Lampiran 9. Uji Normalitas Tekanan Darah Pasien
1. Tekanan darah sistolik
Case Processing Summary
kelompok Cases
Valid Missing Total
N Percent N Percent N Percent
taat 61 100.0% 0 0.0% 61 100.0%
tidak taat 45 100.0% 0 0.0% 45 100.0%
Descriptives
Tests of Normality
kelompok Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Statistic df Sig. Statistic df Sig.
taat .065 61 .200* .985 61 .671
tidak taat .123 45 .086 .945 45 .034
*. This is a lower bound of the true significance. a. Lilliefors Significance Correction
kelompok Statistic Std. Error
taat
Mean 149.07 2.436
95% Confidence Interval for Mean Lower Bound 144.19
Upper Bound 153.94
5% Trimmed Mean 148.99
Median 150.00
Variance 362.029
Std. Deviation 19.027
Minimum 95
Maximum 195
Range 100
Interquartile Range 27
Skewness -.071 .306
Kurtosis .455 .604
tidak taat
Mean 148.22 3.268
95% Confidence Interval for Mean Lower Bound 141.64
Upper Bound 154.81
5% Trimmed Mean 147.30
Median 142.00
Variance 480.631
Std. Deviation 21.923
Minimum 107
Maximum 208
Range 101
Interquartile Range 27
Skewness .817 .354
Kurtosis .386 .695
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
2. Tekanan darah diastolik
Case Processing Summary
kelompok Cases
Valid Missing Total
N Percent N Percent N Percent
taat 61 100.0% 0 0.0% 61 100.0%
tidak taat 45 100.0% 0 0.0% 45 100.0%
Descriptives
kelompok Statistic Std. Error
taat
Mean 75.02 1.550
95% Confidence Interval for Mean Lower Bound 71.92
Upper Bound 78.12
5% Trimmed Mean 75.28
Median 77.00
Variance 146.583
Std. Deviation 12.107
Minimum 47
Maximum 101
Range 54
Interquartile Range 12
Skewness -.465 .306
Kurtosis .022 .604
tidak taat
Mean 78.80 1.427
95% Confidence Interval for Mean Lower Bound 75.92
Upper Bound 81.68
5% Trimmed Mean 78.80
Median 78.00
Variance 91.664
Std. Deviation 9.574
Minimum 62
Maximum 100
Range 38
Interquartile Range 18
Skewness .141 .354
Kurtosis -.962 .695
Tests of Normality
kelompok Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Statistic df Sig. Statistic df Sig.
taat .110 61 .065 .965 61 .076
tidak taat .128 45 .063 .952 45 .059
a. Lilliefors Significance Correction
Nilai p<0,05, maka data tidak terdistribusi normal
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30
Lampiran 10. Uji Statistik Mann Whitney Perbedaan Rerata Tekanan Darah
Test Statistics
a
T.Sistolik T.Diastolik
Mann-Whitney U 1257.500 1187.500
Wilcoxon W 2292.500 3078.500
Z -.735 -1.184
Asymp. Sig. (2-tailed) .462 .236
a. Grouping Variable: Lab.Ketaatan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31
Lampiran 11. Uji Statistik Faktor Ketaatan terhadap Terkontrolnya Tekanan
Darah
Uji Chi Square Crosstab
Lab. TekananDarah
Total Terkontrol Tidak
Lab.Ketaatan taat Count 17 44 61
% within Lab.Ketaatan 27.9% 72.1% 100.0%
% within Lab. TekananDarah 53.1% 59.5% 57.5%
% of Total 16.0% 41.5% 57.5%
Tidak Count 15 30 45
% within Lab.Ketaatan 33.3% 66.7% 100.0%
% within Lab. TekananDarah 46.9% 40.5% 42.5%
% of Total 14.2% 28.3% 42.5%
Total Count 32 74 106
% within Lab.Ketaatan 30.2% 69.8% 100.0%
% within Lab. TekananDarah 100.0% 100.0% 100.0%
% of Total 30.2% 69.8% 100.0%
Chi-Square Tests
Value df Asymp. Sig. (2-sided) Exact Sig. (2-sided) Exact Sig. (1-sided)
Pearson Chi-Square .367
a 1 .545
Continuity Correctionb
.153 1 .695
Likelihood Ratio .365 1 .546
Fisher's Exact Test .669 .346
Linear-by-Linear Association .363 1 .547
N of Valid Cases 106
a. 0 cells (0.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 13.58.
b. Computed only for a 2x2 table
Risk Estimate
Value
95% Confidence Interval
Lower Upper
Odds Ratio for Lab.Ketaatan (taat / Tidak) .773 .335 1.781
For cohort Lab. TekananDarah = Terkontrol .836 .469 1.490
For cohort Lab. TekananDarah = Tidak 1.082 .835 1.402
N of Valid Cases 106
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32
Lampiran 12. Uji Statistik Faktor Risiko Usia, Jenis Kelamin, Pendidikan, Durasi
DM, dan Polifarmasi terhadap Terkontrolnya Tekanan Darah
1. Uji Chi square Faktor Risiko Usia terhadap Terkontrolnya Tekanan Darah
Crosstab
Lab. TekananDarah
Total Terkontrol Tidak
Lab.usia <60tahun Count 17 29 46
% within Lab.usia 37.0% 63.0% 100.0%
% within Lab.
TekananDarah 53.1% 39.2% 43.4%
% of Total 16.0% 27.4% 43.4%
>=60tahun Count 15 45 60
% within Lab.usia 25.0% 75.0% 100.0%
% within Lab.
TekananDarah 46.9% 60.8% 56.6%
% of Total 14.2% 42.5% 56.6%
Total Count 32 74 106
% within Lab.usia 30.2% 69.8% 100.0%
% within Lab.
TekananDarah 100.0% 100.0% 100.0%
% of Total 30.2% 69.8% 100.0%
Chi-Square Tests
Value df Asymp. Sig. (2-sided) Exact Sig. (2-sided) Exact Sig. (1-sided)
Pearson Chi-Square 1.766
a 1 .184
Continuity Correctionb
1.244 1 .265
Likelihood Ratio 1.758 1 .185
Fisher's Exact Test .206 .132
Linear-by-Linear Association 1.750 1 .186
N of Valid Cases 106
a. 0 cells (0.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 13.89.
b. Computed only for a 2x2 table
Risk Estimate
Value
95% Confidence Interval
Lower Upper
Odds Ratio for Lab.usia (<60tahun /
>=60tahun) 1.759 .762 4.060
For cohort Lab. TekananDarah = Terkontrol 1.478 .829 2.636
For cohort Lab. TekananDarah = Tidak .841 .645 1.096
N of Valid Cases 106
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33
2. Uji Chi square Faktor Risiko Jenis Kelamin terhadap Terkontrolnya Tekanan
Darah Crosstab
Lab. TekananDarah
Total Terkontrol Tidak
Lab.jenis kelamin Laki-laki Count 18 50 68
% within Lab.jeniskelamin 26.5% 73.5% 100.0%
% within Lab. TekananDarah 56.3% 67.6% 64.2%
% of Total 17.0% 47.2% 64.2%
Perempuan Count 14 24 38
% within Lab.jeniskelamin 36.8% 63.2% 100.0%
% within Lab. TekananDarah 43.8% 32.4% 35.8%
% of Total 13.2% 22.6% 35.8%
Total Count 32 74 106
% within Lab.jeniskelamin 30.2% 69.8% 100.0%
% within Lab. TekananDarah 100.0% 100.0% 100.0%
% of Total 30.2% 69.8% 100.0%
Chi-Square Tests
Value df
Asymp. Sig.
(2-sided) Exact Sig. (2-sided) Exact Sig. (1-sided)
Pearson Chi-Square 1.244
a 1 .265
Continuity Correctionb
.801 1 .371
Likelihood Ratio 1.227 1 .268
Fisher's Exact Test .279 .185
Linear-by-Linear Association 1.232 1 .267
N of Valid Cases 106
a. 0 cells (0.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 11.47.
b. Computed only for a 2x2 table
Risk Estimate
Value
95% Confidence Interval
Lower Upper
Odds Ratio for Lab.jeniskelamin (Laki-laki /
Perempuan) .617 .263 1.446
For cohort Lab. TekananDarah = Terkontrol .718 .404 1.276
For cohort Lab. TekananDarah = Tidak 1.164 .878 1.543
N of Valid Cases 106
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
34
3. Uji Chi square Faktor Risiko Pendidikan terhadap Terkontrolnya Tekanan
Darah
Crosstab
Lab. TekananDarah
Total Terkontrol Tidak
Lab.Pendidikan <=SMP Count 6 17 23
% within Lab.Pendidikan 26.1% 73.9% 100.0%
% within Lab. TekananDarah 18.8% 23.0% 21.7%
% of Total 5.7% 16.0% 21.7%
>SMP Count 26 57 83
% within Lab.Pendidikan 31.3% 68.7% 100.0%
% within Lab. TekananDarah 81.3% 77.0% 78.3%
% of Total 24.5% 53.8% 78.3%
Total Count 32 74 106
% within Lab.Pendidikan 30.2% 69.8% 100.0%
% within Lab. TekananDarah 100.0% 100.0% 100.0%
% of Total 30.2% 69.8% 100.0%
Chi-Square Tests
Value df
Asymp.
Sig. (2-
sided) Exact Sig. (2-sided) Exact Sig. (1-sided)
Pearson Chi-Square .234
a 1 .628
Continuity Correctionb
.052 1 .820
Likelihood Ratio .239 1 .625
Fisher's Exact Test .799 .418
Linear-by-Linear Association .232 1 .630
N of Valid Cases 106
a. 0 cells (0.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 6.94.
b. Computed only for a 2x2 table
Risk Estimate
Value
95% Confidence Interval
Lower Upper
Odds Ratio for Lab.Pendidikan
(<=SMP / >SMP) .774 .274 2.189
For cohort Lab. TekananDarah =
Terkontrol .833 .390 1.777
For cohort Lab. TekananDarah =
Tidak 1.076 .811 1.428
N of Valid Cases 106
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
35
4. Uji Chi square Faktor Risiko Durasi DM terhadap Terkontrolnya Tekanan
Darah Crosstab
Lab. TekananDarah
Total Terkontrol Tidak
Lab.durasi DM <10 tahun Count 16 33 49
% within Lab.durasi DM 32.7% 67.3% 100.0%
% within Lab.
TekananDarah 50.0% 44.6% 46.2%
% of Total 15.1% 31.1% 46.2%
>=10 tahun Count 16 41 57
% within Lab.durasi DM 28.1% 71.9% 100.0%
% within Lab.
TekananDarah 50.0% 55.4% 53.8%
% of Total 15.1% 38.7% 53.8%
Total Count 32 74 106
% within Lab.durasi DM 30.2% 69.8% 100.0%
% within Lab.
TekananDarah 100.0% 100.0% 100.0%
% of Total 30.2% 69.8% 100.0%
Chi-Square Tests
Value df
Asymp. Sig.
(2-sided) Exact Sig. (2-sided) Exact Sig. (1-sided)
Pearson Chi-Square .263
a 1 .608
Continuity Correctionb
.090 1 .764
Likelihood Ratio .262 1 .609
Fisher's Exact Test .674 .381
Linear-by-Linear Association .260 1 .610
N of Valid Cases 106
a. 0 cells (0.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 14.79.
b. Computed only for a 2x2 table
Risk Estimate
Value
95% Confidence Interval
Lower Upper
Odds Ratio for Lab.durasi
DM (<10 tahun / >=10 tahun) 1.242 .541 2.852
For cohort Lab.
TekananDarah = Terkontrol 1.163 .652 2.074
For cohort Lab.
TekananDarah = Tidak .936 .727 1.207
N of Valid Cases 106
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
36
5. Uji Chi square Faktor Risiko Polifarmasi terhadap Terkontrolnya Tekanan
Darah
Crosstab
Lab. TekananDarah
Total Terkontrol Tidak
Lab.Polifarmasi yapolifarmasi Count 5 5 10
% within Lab.Polifarmasi 50.0% 50.0% 100.0%
% within Lab. TekananDarah 15.6% 6.8% 9.4%
% of Total 4.7% 4.7% 9.4%
Tidakpolifarmasi Count 27 69 96
% within Lab.Polifarmasi 28.1% 71.9% 100.0%
% within Lab. TekananDarah 84.4% 93.2% 90.6%
% of Total 25.5% 65.1% 90.6%
Total Count 32 74 106
% within Lab.Polifarmasi 30.2% 69.8% 100.0%
% within Lab. TekananDarah 100.0% 100.0% 100.0%
% of Total 30.2% 69.8% 100.0%
Chi-Square Tests
Value df
Asymp.
Sig. (2-
sided) Exact Sig. (2-sided) Exact Sig. (1-sided)
Pearson Chi-Square 2.056
a 1 .152
Continuity Correctionb
1.149 1 .284
Likelihood Ratio 1.904 1 .168
Fisher's Exact Test .165 .142
Linear-by-Linear Association 2.037 1 .154
N of Valid Cases 106
a. 1 cells (25.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 3.02.
b. Computed only for a 2x2 table
Risk Estimate
Value
95% Confidence Interval
Lower Upper
Odds Ratio for Lab.Polifarmasi (yapolifarmasi /
Tidakpolifarmasi) 2.556 .685 9.538
For cohort Lab. TekananDarah = Terkontrol 1.778 .885 3.571
For cohort Lab. TekananDarah = Tidak .696 .370 1.309
N of Valid Cases 106
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
37
Lampiran 13. Uji Statistik Faktor Usia, Jenis Kelamin, Pendidikan, Durasi DM,
dan Polifarmasi terhadap Ketaatan
1. Uji Chi square Faktor Usia terhadap Ketaatan
Crosstab
Lab.Ketaatan
Total taat Tidak
Lab.usia <60tahun Count 23 23 46
% within Lab.usia 50.0% 50.0% 100.0%
% within Lab.Ketaatan 37.7% 51.1% 43.4%
% of Total 21.7% 21.7% 43.4%
>=60tahun Count 38 22 60
% within Lab.usia 63.3% 36.7% 100.0%
% within Lab.Ketaatan 62.3% 48.9% 56.6%
% of Total 35.8% 20.8% 56.6%
Total Count 61 45 106
% within Lab.usia 57.5% 42.5% 100.0%
% within Lab.Ketaatan 100.0% 100.0% 100.0%
% of Total 57.5% 42.5% 100.0%
Chi-Square Tests
Value df Asymp. Sig. (2-sided) Exact Sig. (2-sided) Exact Sig. (1-sided)
Pearson Chi-Square 1.895
a 1 .169
Continuity Correctionb
1.388 1 .239
Likelihood Ratio 1.894 1 .169
Fisher's Exact Test .234 .119
Linear-by-Linear Association 1.877 1 .171
N of Valid Cases 106
a. 0 cells (0.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 19.53.
b. Computed only for a 2x2 table
Risk Estimate
Value
95% Confidence Interval
Lower Upper
Odds Ratio for Lab.usia (<60tahun /
>=60tahun) .579 .265 1.264
For cohort Lab.Ketaatan = taat .789 .558 1.117
For cohort Lab.Ketaatan = Tidak 1.364 .878 2.119
N of Valid Cases 106
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
38
2. Uji Chi square Faktor Jenis Kelamin terhadap Ketaatan
Crosstab
Lab.Ketaatan
Total taat Tidak
Lab.jeniskelamin Laki-laki Count 40 28 68
% within Lab.jeniskelamin 58.8% 41.2% 100.0%
% within Lab.Ketaatan 65.6% 62.2% 64.2%
% of Total 37.7% 26.4% 64.2%
Perempuan Count 21 17 38
% within Lab.jeniskelamin 55.3% 44.7% 100.0%
% within Lab.Ketaatan 34.4% 37.8% 35.8%
% of Total 19.8% 16.0% 35.8%
Total Count 61 45 106
% within Lab.jeniskelamin 57.5% 42.5% 100.0%
% within Lab.Ketaatan 100.0% 100.0% 100.0%
% of Total 57.5% 42.5% 100.0%
Chi-Square Tests
Value df
Asymp. Sig.
(2-sided) Exact Sig. (2-sided) Exact Sig. (1-sided)
Pearson Chi-Square .126
a 1 .722
Continuity Correctionb
.023 1 .880
Likelihood Ratio .126 1 .722
Fisher's Exact Test .838 .439
Linear-by-Linear Association .125 1 .723
N of Valid Cases 106
a. 0 cells (0.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 16.13.
b. Computed only for a 2x2 table
Risk Estimate
Value
95% Confidence Interval
Lower Upper
Odds Ratio for Lab.jeniskelamin (Laki-laki /
Perempuan) 1.156 .519 2.577
For cohort Lab.Ketaatan = taat 1.064 .751 1.508
For cohort Lab.Ketaatan = Tidak .920 .585 1.448
N of Valid Cases 106
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
39
3. Uji Chi square Faktor Pendidikan terhadap Ketaatan
Crosstab
Lab.Ketaatan
Total taat Tidak
Lab.Pendidikan <=SMP Count 17 6 23
% within Lab.Pendidikan 73.9% 26.1% 100.0%
% within Lab.Ketaatan 27.9% 13.3% 21.7%
% of Total 16.0% 5.7% 21.7%
>SMP Count 44 39 83
% within Lab.Pendidikan 53.0% 47.0% 100.0%
% within Lab.Ketaatan 72.1% 86.7% 78.3%
% of Total 41.5% 36.8% 78.3%
Total Count 61 45 106
% within Lab.Pendidikan 57.5% 42.5% 100.0%
% within Lab.Ketaatan 100.0% 100.0% 100.0%
% of Total 57.5% 42.5% 100.0%
Chi-Square Tests
Value df Asymp. Sig. (2-sided) Exact Sig. (2-sided) Exact Sig. (1-sided)
Pearson Chi-Square 3.220
a 1 .073
Continuity Correctionb
2.422 1 .120
Likelihood Ratio 3.359 1 .067
Fisher's Exact Test .096 .058
Linear-by-Linear Association 3.190 1 .074
N of Valid Cases 106
a. 0 cells (0.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 9.76.
b. Computed only for a 2x2 table
Risk Estimate
Value
95% Confidence Interval
Lower Upper
Odds Ratio for Lab.Pendidikan (<=SMP /
>SMP) 2.511 .900 7.004
For cohort Lab.Ketaatan = taat 1.394 1.016 1.913
For cohort Lab.Ketaatan = Tidak .555 .269 1.146
N of Valid Cases 106
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
40
4. Uji Chi square Faktor Durasi DM terhadap Ketaatan
Crosstab
Lab.Ketaatan
Total taat Tidak
Lab.durasi DM <10 tahun Count 29 20 49
% within Lab.durasi DM 59.2% 40.8% 100.0%
% within Lab.Ketaatan 47.5% 44.4% 46.2%
% of Total 27.4% 18.9% 46.2%
>=10 tahun Count 32 25 57
% within Lab.durasi DM 56.1% 43.9% 100.0%
% within Lab.Ketaatan 52.5% 55.6% 53.8%
% of Total 30.2% 23.6% 53.8%
Total Count 61 45 106
% within Lab.durasi DM 57.5% 42.5% 100.0%
% within Lab.Ketaatan 100.0% 100.0% 100.0%
% of Total 57.5% 42.5% 100.0%
Chi-Square Tests
Value df Asymp. Sig. (2-sided) Exact Sig. (2-sided) Exact Sig. (1-sided)
Pearson Chi-Square .100
a 1 .752
Continuity Correctionb
.014 1 .905
Likelihood Ratio .100 1 .752
Fisher's Exact Test .844 .453
Linear-by-Linear Association .099 1 .753
N of Valid Cases 106
a. 0 cells (0.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 20.80.
b. Computed only for a 2x2 table
Risk Estimate
Value
95% Confidence Interval
Lower Upper
Odds Ratio for Lab.durasi DM (<10 tahun /
>=10 tahun) 1.133 .523 2.455
For cohort Lab.Ketaatan = taat 1.054 .760 1.462
For cohort Lab.Ketaatan = Tidak .931 .595 1.455
N of Valid Cases 106
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
41
5. Uji Fisher Faktor Polifarmasi terhadap Ketaatan
Crosstab
Lab.Ketaatan
Total taat Tidak
Lab.Polifarmasi Ya polifarmasi Count 7 3 10
% within Lab.Polifarmasi 70.0% 30.0% 100.0%
% within Lab.Ketaatan 11.5% 6.7% 9.4%
% of Total 6.6% 2.8% 9.4%
Tidakpolifarmas
i
Count 54 42 96
% within Lab.Polifarmasi 56.3% 43.8% 100.0%
% within Lab.Ketaatan 88.5% 93.3% 90.6%
% of Total 50.9% 39.6% 90.6%
Total Count 61 45 106
% within Lab.Polifarmasi 57.5% 42.5% 100.0%
% within Lab.Ketaatan 100.0% 100.0% 100.0%
% of Total 57.5% 42.5% 100.0%
Chi-Square Tests
Value df Asymp. Sig. (2-sided) Exact Sig. (2-sided)
Exact Sig. (1-
sided)
Pearson Chi-Square .701
a 1 .402
Continuity Correctionb
.251 1 .616
Likelihood Ratio .725 1 .394
Fisher's Exact Test .512 .313
Linear-by-Linear Association .694 1 .405
N of Valid Cases 106
a. 1 cells (25.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 4.25.
b. Computed only for a 2x2 table
Risk Estimate
Value
95% Confidence Interval
Lower Upper
Odds Ratio for Lab.Polifarmasi (yapolifarmasi /
Tidakpolifarmasi) 1.815 .442 7.443
For cohort Lab.Ketaatan = taat 1.244 .800 1.937
For cohort Lab.Ketaatan = Tidak .686 .259 1.815
N of Valid Cases 106
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
42
BIOGRAFI PENULIS
Fransiska Indri Sagala lahir di Bukittinggi, 24 Januari
1996 merupakan anak pertama dari empat bersaudara.
Anak dari pasangan Amerson Sagala dan Tiarna
Limbong. Penulis menempuh pendidikan di SD
Fransiskus Bukittinggi tahun 2002–2008, SMP Xaverius
Bukittinggi tahun 2008–2011, SMA Negri 3 Bukittinggi
tahun 2011 –2014 dan pada tahun 2014 meneruskan
pendidikan di Fakultas Farmasi Universitas Sanata
Dharma Yogyakarta. Selama menempuh pendidikan di
Fakultas Farmasi USD, penulis aktif dalam mengikuti
beberapa kepanitiaan seperti keikutsertaan sebagai
anggota divisi dana dan usaha kegiatan Desa Mitra III &
IV pada tahun 2014, anggota divisi dokumentasi
kegiatan Long March pada tahun 2015, anggota divisi P3K kegiatan Pharmacy
3ON3 and Dance Competition pada tahun 2016, dan bendahara kegiatan Seminar
Nasional Interprofessional Health Care tahun 2016.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI