Pengukuran Aliran Sungai
description
Transcript of Pengukuran Aliran Sungai
Pengukuran Aliran Sungai
Disebutkan pengukuran aliran dengan alat ukur arus karena alat yang digunakan untuk mengukur kecepatan adalah alat ukur arus yang umum disebut dengan istilah current meter.
Ada beberapa cara pengukuran kecepatan aliran dalam suatu penampang
basah antara lain cara :
1. garis lengkung kecepatan ke arah vertikal
2. pengukuran dua titik kedalaman
3. pengukuran pada titik 0,6 kedalaman
4. pengukuran pada titik 0,2 kedalaman
5. pengukuran pada tiga titik kedalaman
6. pengukuran bawah permukaan.
Sebelum mulai mengukur aliran sungai terlebih dulu harus dipilih lokasi
sekitar pos duga air yang memenuhi persyaratan sebagai berikut :
1. Palung sungai harus sedapat Mungkin lurus dengan arah arus kecepatan yang
sejajar satu dengan yang lain.
2. Dasar sungai sedapat mungkin tidak berubah-ubah, bebas dari batu-batu besar,
tumbuhan air dan bangunan air yang menyebabkan jalur kecepatan tidak
sejajar satu dengan yang lain.
3. Dasar penampang sungai sedapat mungkin rata supaya pada waktu
menghitung penampang basah hasilnya mendekati sebenarnya.
Luas Penampang basah dapat diukur dengan melakukan pengukuran lebar dan kedalaman aliran.
Kecepatan aliran dapat diukur dengan beberapa alat diantaranya : alat ukur arus dan pelampung.
Kecepatan aliran yang diukur dengan alat ukur arus dapat dilaksanakan diantaranya dengan cara :
merawas
perahu kereta gantung
melintang
jembatanPelampung
PERALATAN PENGUKURAN ALIRAN
SATU SET CURENT METER
TERDIRI DARI :
1. Kabel ukur (meet cable)
2. Tongkat Duga (stang)
3. Counter
4. Kabel Kontak
5. Propeler (baling-baling)
6. Stop Watch
7. Pemberat (bandul)
8. Jaket Pelampung
9. Kartu Pengukuran
10. Sounding Riil
Current Meter
Tongkat Duga (Stang)
Kabel Kontak
Body Current Meter
Propeler (baling-baling)
Ekor Current Meter
Persiapan Pengukuran
Gunakan Jaket Pelampung Siap Ngukur BossCek Kinerja Alat
Kabe ukur
Bentangkan kabel ukurSiapkan Kartu Pengukuran
peiskal
Penampang melintang sungai
Tahap-tahap Pengukuran
1. Catat tanggal, nama sungai, tempat pengukuran, rumus kecepatan, tinggi muka air hasil pembacaan peilskal pada kartu pengukuran
2. Ukur lebar penampang basah;3. Tentukan jumlah vertikal kedalaman dan jarak antara dua vertikal disesuaikan dengan
keadaan;4. Periksa dan rakit alat ukur;5. Hitung lama putaran propeler sebelum pengukuran pada tempat yang bebas pengaruh
angin;6. Siapkan kartu pengukuran;7. Ukur kedalaman jalur vertikal yang akan diukur kecepatan alirannya, kemudian tentukan
titik kedalaman pengukuran;8. Catat pada kartu pengukuran jumlah putaran propeler pada setiap titik pengukuran;9. Hitung kecepatan aliran pada titik-titik pengukuran dalam satu jalur vertikal dengan rumus
current meter dan ratakan;10. Hitung luas bagian penampang melintang untuk setiap jalur vertikal kedalaman;11. Hitung debit bagian untuk setiap jalur vertikal;12. Ulangi butir 8) sampai dengan butir 12) untuk setiap jalur vertikal pada seluruh
penampang melintang;13. Catat tinggi muka air tiap 10 menit apabila fluktuasi muka air selama pengukuran cukup
menyolok;14. Jumlahkan debit bagian dari seluruh jalur vertikal;
merawas
Kereta gantung
PERAHU
JEMBATAN
Pelaksanaan Pengukuran dapat dilaksanakan dengan cara :
Satu titikDua titikTiga titik
Cara satu titik
0,6
Pengukuran kecepatan aliran dilakukan pada titik 0,6 kedalaman dari permukaan air. Kecepatan aliran pada 0,6 kedalaman tersebut merupakan kecepatan rata-rata vertikal kedalaman. Metode ini digunakan apabila kedalaman air < 6 x propeler + 2 x jarak antara sumbu alat ukur arus dan dasar pemberat (pengukuran menggunakan kabel penduga dan pemberat). Metode ini juga digunakan apabila metode lain tidak mungkin dilakukan.
0,6V V
V = kecepatan rata-rata pada vertikal kedalaman (m/detik)
V0,6 = kecepatan pada 0,6 kedalaman (m/detik)
0,8
0,2
Pengukuran kecepatan aliran dilakukan pada titik 0,2 dan 0,8 kedalaman dari permukaan air. Metode ini digunakan apabila kedalaman air > 6 x propeler (pengukuran menggunakan tongkat) atau > 6 x propeler + 2 x jarak antara sumbu alat ukur arus dan dasar pemberat (pengukuran menggunakan kabel penduga dan pemberat).
Cara 2 titik
2
V V V 0,80,2
V = kecepatan rata-rata pada vertikal kedalaman (m/detik)V0,2 = kecepatan pada 0,2 kedalaman (m/detik)
V0,8 = kecepatan pada 0,8 kedalaman (m/detik)
0,8
0,2
0,6
Metode tiga titik Pengukuran kecepatan aliran dilakukan pada titik 0,2; 0,6 dan 0,8 kedalaman dari permukaan air. Metode ini digunakan apabila kedalaman air > 6 x propeler (pengukuran menggunakan tongkat) atau > 6 x propeler + 2 x jarak antara sumbu alat ukur arus dan dasar pemberat (pengukuran menggunakan kabel penduga dan pemberat). Metode ini digunakan apabila distribusi kecepatan ke arah vertikal tidak normal.
Kecepatan rata-rata dihitung dengan rumus :
2
V V V2
1 V 0,80,20,6
= kecepatan rata-rata pada vertikal kedalaman (m/detik)V0,2 = kecepatan pada 0,2 kedalaman (m/detik)
V0,6 = kecepatan pada 0,6 kedalaman (m/detik)
V0,8 = kecepatan pada 0,8 kedalaman (m/detik)
DEPARTEM PEKERJAAN UMUM
PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PENGAIRAN
BALAI HIDROLOGI
BANDUNG
PENGUKURAN ALIRAN
Dengan Current meter
No. Pengukuran :
Nama Sungai : Tempat :
Tanggal : Nama Pengukur :
Lebar : Luas Kec MA Debit
Cara Jum. Vert: Perub. MA cm waktu
Jenis Alat No. Alat No. Kincir
Rumus Kecepatan : n< …………………………; v =………………………n + ……………………..m3/det
Rumus Kecepatan : n> …………………………; v =………………………n + ……………………..m3/det
Alat Digunakan sejak tahun : Kalibrasi terakhir tgl :
Waktu Putaran sebelum Pengk m3/det
Grafik Disumur Sungai Waktu Putaran sesudah Pengk m3/det
Metoda pengukuran : merawas, perahu, cabble way
Mulai moving boat, dari jembatan
Peralatan Pengukuran : tongkat penduga;
pemberat …… Kg. Tag line Stop watch; perahu,
sounding reel; hand lines; sonic sounder; cable-car
Selesai winch Cable :
……………………………………………………………
……………………………………………………………
Tempat pengukuran :
Rata-rata
koreksi …………….. M, di hilir /hulu statsiun
M.A rata-rata …………….. M, di hilir /hulu jembatan (pilar)
Keadaan Saat mengukur :
Cuaca : Suhu Udara Oc Suhu Air Oc
Nol Peilskal : Tetap, berubah naik / turun m Sejak tanggal :
Kondisi lokasi :
a. aliran : laminer, turbulen, pengaruh back water
b. kemiringan MA : Bentuk penampang
c. Material dasar Material tebing
d. Section control / chanel control m, di hilir stasiun, material control :
e. tinggi aliran nol : m, aliran melimpah pada ma m
Catatan :
dihitung oleh tanggal diperiksa oleh :
Waktu
PEMBACAAN MUKA AIR
Koefisien Rai Lebar Dalam Dalamnya Jumlah Waktu Luas DebitKincir Putaran Pada titik Rata-rata dikoreksi
Kecepatan
Debit dapat dihitung dengan rumus
Q = Σ ( a * v )
Q = debit (m3/detik)a = luas bagian penampang basah
(m2)v = kecepatan aliran rata‑rata pada luas
bagian penampang basah (m/detik)
Perhitungan Kecepatan
Kecepatan dihitung berdasarkan persamaan V= An + B
n = jumlah putaranA,B = konstanta alat (dari pabrik)V = kecepatan aliran (m/detik)N = n/waktu
Contoh rumus propeler :
V =0,2491 N + 0,0171 m/detik untuk N < 0,93V =0,2583 N + 0,0086 m/detik untuk N > 0,93
Perhitungan Debit Pengkukuran
Metode penampang tengah (Mid Section Method)
2
1-x b - 1 x b dV q xx x
1n
1i iq Q
Metode penampang rata-rata (Mean Section Method)
1-x1-x1-x
x b b . 2
d d .
2
V V q
x
xx
1n
1i iq Q
Perhitungan Debit AliranTUJUAN : UNTUK MENDAPATKAN KORELASI / HUBUNGAN
ANTARA TINGGI MUKA AIR DENGAN DEBIT ALIRAN
Gambar 5.5LENGKUNG DEBIT
SUNGAI CITARUM - DAYEUH KOLOTDibuat berdasarkan data 1980 - 2002
Q = 17,9556 (H + 0,043) 1,4928
0.0
0.5
1.0
1.5
2.0
2.5
3.0
3.5
4.0
0 20 40 60 80 100 120 140
Debit (m3/det)
Ting
gi m
uka
air (
m)