Penguburan dan Penyertaannya - eBook dari · PDF file1. Menyembelih kerbau sesampainya jenazah...
Transcript of Penguburan dan Penyertaannya - eBook dari · PDF file1. Menyembelih kerbau sesampainya jenazah...
Kesalahan-Kesalahan
Penguburan dan Penyertaannya Syaikh Muhammad Nashiruddin al-Albani هللا رمحه
Publication 1438 H/ 2017 M
KESALAHAN-KESALAHAN PENGUBURAN DAN PENYERTAANNYA
Dikutip dari Buku Tuntunan Lengkap Mengurus Jenazah Karya Syaikh Muhammad Nashiruddin al-Albani
Terbitan Gema Insani Press, Th.1999 hal. 246-248
eBook ini didownload dari www.ibnumajjah.ordpress.com
1. Menyembelih kerbau sesampainya jenazah kekuburan
dan membagi bagikannya kepada yang hadir. (al-Ibdaa',
hlm. 114)
2. Meletakkan darah hewan yang disembelih di atas kuburan
mayat ketika jenazah diusung keluar dari rumah.
3. Berzikir di sekitar keranda sang mayat sebelum dikubur.
(as-Sunan, hlm. 67)
4. Melakukan azan ketika memasukkan mayat ke dalam
liang lahat. (Hasyiyah Ibnu Abidin I/837)
5. Menurunkan mayat ke liang dari arah bagian atas liang
lahat. (Lihat masalah ke-100)
6. Menempatkan sedikit tanah al-Husain berbarengan
dengan penguburan mayat, di liang lahat dengan keyakin
bahwa hal itu akan menimbulkan keamanan dari
ketakutan. (Miftahul-Karaamah I/497)
7. Menempatkan pasir di bawah mayat, sekalipun tanpa
kondtsi darurat. (al-Madkhal III/261)
8. Meletakkan bantalan dan sejenisnya di bawah kepala
sang mayit di dalam kuburnya. (al-Madkhal III/260)
9. Menyirami sang mayat dengan air kembang di kuburnya.
(al-Madkhal III/262 dan II/222)
10. Orang-orang yang hadir saat penguburan menaburkan
tanah dengan menggunakan bagian luar telapak tangan
dengan mengucapkan, inna lillahi wa inna ilaihi rajiun.
11. Membaca minhaa khalaqanaakum (darinya Kami
ciptakan kalian pada lemparan pertama), dan Wafiihaa
nu'iidukum (dan kepadanya Kami kembalikan) pada
lemparan kedua, dan waminhaa nukhrijukum taaratan
ukhraa' (dan darinya Kami keluarkan kalian pada
kesempatan lain) pada lemparan ketiga. (lihat Masalah
ke-103)
12. Pada lemparan pertama mengucapkan bismillah, kedua
al-mulku lillah, ketiga al-qudratu lillah, keempat al-
'izzatu lillah, kelima al-'afwu wal-ghufran lillah, keenam
ar-rahman lillah, kemudian yang ketujuh membaca
firman-Nya, kulluu man 'alaihaa faanin dan membaca
minhaa khalaqnaakum.
13. Membaca tujuh surat al-Qur'an: al-Fatihah, an-Nas, al-
Falaq, al-Ikhlash, an-Nashr, al-Kafirun dan al-Qadr.
kemudian membaca doa "Ya Allah, aku bermohon
kepada-Mu dengan nama-Mu Yang Agung, dan aku
bermohon kepada-Mu dengan nama-Mu yang
merupakan tonggak agama dan aku mohon kepada-
Mu...dan mohon kepada-Mu...dan mohon kepada-Mu
dengan nama-Mu yang apabila diminta dengannya
Engkau memberi, dan bila berdoa dengannya Engkau
mengabulkannya, Rabbnya jibril, Mikail, Israfil, dan
Izrail...." Semua-nya itu dibaca saat mengubur mayat.
14. Membaca permulaan surat al-Fatihah di atas kepalanya,
dan membaca awal surat al-Baqarah di kedua kakinya.
15. Membaca Al-Qur'an pada saat menguruk (menimbun)
tanah ketika penguburan mayat. (al-Madkhal III/262-
263)
16. Menalkini mayat. (as-Sunan, hlm. 67, Subulus-Salaam
karya ash-Shan'ani, dan masalah ke-103 hadits ke-4)
17. Meletakkan dua batu pada kuburan mayat perempuan.
(Nailul-Authar, karya asy-Syaukani IV/73)
18. Memuji-muji sang mayat di pekuburan seusai
menguburnya. (al-Ibdaa', hlm. 124-125)
19. Membawa mayat sebelum dikubur ke tempat-tempat
yang dianggap keramat, atau setelah dikubur
dipindahkan ke sana. (Lihat masalah ke-103)
20. Diam di sisi mayat seusai pemakamannya, di rumah, di
pekuburan, atau dekat pekuburan (al-Madkhal III/278)
21. Menolak memasuki rumah seusai mengubur mayat,
kecuali setelah mencuci bekas-bekas yang bersentuhan
dengan mayat. (al-Madkhal III/276)
22. Meletakkan makanan dan minuman di atas kuburan agar
diambil oleh orang-orang.
23. Bersedekah di kuburan. (al-lqtidhaa'ush-Shiraathil-
Mustaqim, hlm. 183 dan Kasyful-Qinaa' II/134)
24. Menyirami kuburan dengan air dari arah kepala
kemudian di sekitarnya, dan sisanya disiramkan di
bagian tengahnya.