Pengoperasian Desalination Plant-Isi

50
LEARNING GUIDE 1. PROSEDUR DAN PELAKSANAAN K3 1.1. PROSEDUR PENANGANAN KECELAKAAN KERJA DAN KEBAKARAN Seperti yang kita ketahui, kecelakaan kerja dan kebakaran dapat saja terjadi dimana saja dan kapan saja, setiap adanya kecelakaan atau kebakaran baik itu terjadi pada manusia atau peralatan di PT Indonesia Power harus dilaporkan kepada supevisor operasi atau operator control room yang bertugas yang selanjutnya berdasarkan laporan yang diterima oleh supervisor operasi tersebut dilakukan tindakan-tindakan penanganan kecelakaan kerja atau kebakaran tersebut. Pada saat menerima laporan kecelakaan atau kebakaran, supervisor atau operator control room harus menanyakan kepada penelpon atau yang menyampaikan Informasi hal-hal sebagai berikut: - Nama yang memberikan Informasi kecelakaan atau keadaan emergency. -Nama korban kecelakaan atau peralatan yang terjadi emergency. - Penyebab terjadinya kecelakaan atau kebakaran. -Bantuan apa yang diperlukan segera (ambulan, pemadam kebakaran, dll) jika tahu. - Lokasi terjadi kecelakaan atau kebakaran. -Rute yang paling aman/baik yang dapat dilalui dengan segera. - Akses kendaraan yang paling cepat dan aman sampai lokasi kejadian. - Jika kecelakaan atau kebakaran tidak dapat dikontrol atau ditangani. - Tanggal dan waktu laporan. Segera setelah saudara memperoleh informasi tersebut, telepon atau hubungi pejabat-pejabat dan bagian-bagian yang berkepentingan serta berikan semua informasi diatas. Hubungi pihak keamanan unit dan yakinkan bahwa yang bersangkutan telah mengetahui semua informasi yang anda berikan secara benar. Pindahlah ke halaman berikutnya 1

description

Desalination Instruction

Transcript of Pengoperasian Desalination Plant-Isi

LEARNING GUIDE

1. PROSEDUR DAN PELAKSANAAN K3

1.1. PROSEDUR PENANGANAN KECELAKAAN KERJA DAN KEBAKARANSeperti yang kita ketahui, kecelakaan kerja dan kebakaran dapat saja terjadi dimana saja dan kapan saja, setiap adanya kecelakaan atau kebakaran baik itu terjadi pada manusia atau peralatan di PT Indonesia Power harus dilaporkan kepada supevisor operasi atau operator control room yang bertugas yang selanjutnya berdasarkan laporan yang diterima oleh supervisor operasi tersebut dilakukan tindakan-tindakan penanganan kecelakaan kerja atau kebakaran tersebut.

Pada saat menerima laporan kecelakaan atau kebakaran, supervisor atau operator control room harus menanyakan kepada penelpon atau yang menyampaikan Informasi hal-hal sebagai berikut:

- Nama yang memberikan Informasi kecelakaan atau keadaan emergency.- Nama korban kecelakaan atau peralatan yang terjadi emergency.- Penyebab terjadinya kecelakaan atau kebakaran.- Bantuan apa yang diperlukan segera (ambulan, pemadam kebakaran, dll) jika

tahu.- Lokasi terjadi kecelakaan atau kebakaran.- Rute yang paling aman/baik yang dapat dilalui dengan segera.- Akses kendaraan yang paling cepat dan aman sampai lokasi kejadian.- Jika kecelakaan atau kebakaran tidak dapat dikontrol atau ditangani.- Tanggal dan waktu laporan.

Segera setelah saudara memperoleh informasi tersebut, telepon atau hubungi pejabat-pejabat dan bagian-bagian yang berkepentingan serta berikan semua informasi diatas. Hubungi pihak keamanan unit dan yakinkan bahwa yang bersangkutan telah mengetahui semua informasi yang anda berikan secara benar.

Nomor-nomor telepon yang dapat dihubungi jika terjadi keadaan darurat:

1. Control room :…………………… 2. Keamanan/satpam :…………………… 3. Supervisor Operasi :…………………… 4. Supervisor keamanan :…………………… 5. Polisi :……………………. 6. Pemadam kebakaran :……………………. 7. Petugas kesehatan :……………………. 8. Pejabat penanggung jawab :…………………….

Salinlah daftar tersebut dalam buku catatan anda dan hafalkan nomor-nomor penting tersebut.

Pindahlah ke halaman berikutnya

1

LEARNING GUIDE

Setelah anda mempelajari prosedur penanganan kecelakaan kerja dan kebakaran pada halaman sebelumnya, dan untuk melihat apakah anda benar-benar telah memahami prosedur penanganan kecelakaan kerja dan kebakaran tersebut, tutuplah halaman 1 sebelumnya dan tuliskan:

1. Hal-hal apa saja yang harus ditanyakan kepada pelapor jika pada saat anda bertugas menerima laporan terjadinya kecelakaan kerja atau kebakaran.

2. Coba anda sebutkan kepada siapa saja anda harus melaporkan kejadian tersebut.

3. berdasarkan pertanyaan nomor 2, coba tulis kan nomor-nomor telepon yang anda harus hubungi.

Setelah anda selesaikan semuanya, bukalah halaman berikutnya dan periksalah hasil anda.

Pindahlah ke halaman berikutnya

2

LEARNING GUIDE

Inilah hasilnya. Periksalah pekerjaan anda dengan seksama dan berilah catatan khusus untuk jawaban yang salah.

1. Hal-hal yang harus ditanyakan kepada pelapor

- Nama yang memberikan Informasi kecelakaan atau keadaan emergency.- Nama korban kecelakaan atau peralatan yang terjadi emergency.- Penyebab terjadinya kecelakaan atau kebakaran.- Bantuan apa yang diperlukan segera (ambulan, pemadam kebakaran, dll) jika

tahu.- Lokasi terjadi kecelakaan atau kebakaran.- Rute yang paling aman/baik yang dapat dilalui dengan segera.- Akses kendaraan yang paling cepatdan aman sampai lokasi kejadian.- Jika kecelakaan atau kebakaran tidak dapat dikontrol atau ditangani.- Tanggal dan waktu laporan.

2/3. Nomor-nomor telepon yang dapat dihubungi jika terjadi keadaan darurat:

1. Control room :…………………… 2. Keamanan/satpam :…………………… 3. Supervisor Operasi :…………………… 4. Supervisor keamanan :…………………… 5. Polisi :……………………. 6. Pemadam kebakaran :……………………. 7. Petugas kesehatan :……………………. 8. Pejabat penanggung jawab :…………………….

Bila jawaban anda tidak semua betul, sebaiknya lihatlah kembali halaman 1, dan pelajari lagi.

Jika anda telah merasa yakin bahwa materi tersebut telah anda kuasai, lanjutkanlah.

Pindahlah ke halaman berikutnya

3

LEARNING GUIDE

2. PENDAHULUAN

Pada satu sistem unit pembangkit termal khususnya untuk PLTU atau PLTGU diperlukan alat bantu unit (auxiliary equipment) yang disebut desalination plant. Kapasitas desalination plant disesuaikan dengan kebutuhan air penambah yang diperlukan unit pembangkit tersebut.

Desalination plant adalah suatu peralatan yang berfungsi mengolah air laut yang mempunyai conductivity diatas 50.000 mhos/cm menjadi air tawar (fresh water) yang mempunyai conductivity sekitar 10 mhos/cm.

Berdasarkan prinsip kerja desalination plant, maka desalination plant dibagi tiga metode proses pengolahan air yaitu sebagai berikut :

1). Proses Freezing (Pembekuan)Proses pengolahan air laut dengan cara mendinginkan air laut sampai temperatur tertentu, sehingga airnya akan membeku membentuk es, sedangkan garam-garamnya belum membeku karena titik bekunya lebih rendah.

2). Proses Filtrasi (Reverse Osmose)Proses pengolahan air laut dengan cara melewatkan air laut ke saringan. Saringan berupa selaput permiabel, dimana air bisa lolos melewat selaput Permiabel sedangkan garam-garam tidak bisa lolos disebabkan karena garam-garam mempunyai ukuran partikel-partikel yang lebih besar.

3). Proses Vaporizing (Penguapan)Proses pengolahan air laut dengan cara memanaskan air laut sampai temperatur tertentu, sehingga sebagian air laut akan menguap. Uap air yang terbentuk kemudian didinginkan sehingga mengembun menjadi distilat yang mempunyai conductivity yang rendah ( 10 mhos/cm).

Sedangkan air laut yang tidak menguap dan banyak mengandung garam-garam dibuang dengan pompa blowdown. Proses vaporizing paling banyak digunakan karena paling ekonomis.

Bagaimana setelah anda membaca topik materi diatas, sebelum anda berpindah ke halaman berikutnya: cobalah jelaskan fungsi desalination plant dan prinsip kerja desalination plant dengan proses penguapan. Setelah anda tuliskan jawaban anda berpindahlah ke halaman berikutnya.

Pindahlah ke halaman berikutnya

4

LEARNING GUIDE

Jika anda telah selesai menuliskan tugas tersebut cocokkan dengan jawaban dibawah ini.

Desalination plant adalah suatu peralatan yang berfungsi mengolah air laut yang mempunyai conductivity diatas 50.000 mhos/cm menjadi air tawar (Fresh Water) yang mempunyai conductivity sekitar 10 mhos/cm.

Proses vaporizing (penguapan)Proses pengolahan air laut dengan cara memanaskan air laut sampai temperatur tertentu, sehingga sebagian air laut akan menguap. Uap air yang terbentuk kemudian didinginkan sehingga mengembun menjadi distilat yang mempunyai conductivity yang rendah (10 mhos/cm).

Jika anda telah puas dengan jawaban anda, lanjutkan pada topik materi selanjutnya

Pindahlah ke halaman berikutnya

5

LEARNING GUIDE

3. SISTEM DESALINATION

3.1. Diagram Type Once - Through

Gambar. 1 : Skematik diagram multistage flash desalination type once - through.

Fenomena ini (ekspansi adiabatik) disebut sebagai flash evaporation. Pada gambar dibawah, diagram sederhana flash destilation, bertingkat 4 (empat). Tiap-tiap tingkat terdiri dari 2 (dua) ruangan, yaitu ruangan penguapan dan ruangan pengembunan.

Air laut dipompa dan dilewatkan kedalam pipa-pipa penukar kalor dengan ruangan kondensasi (sebagai pendingin) dan sekaligus juga dipanaskan oleh uap yang timbul diruang penguapan (mengambil kalor latent). Selanjutnya air laut dipanaskan didalam pemanas air laut (brine heater) dan dimasukkan kedalam ruang penguapan (flash chamber) tingkat pertama.

Proses destilasi tersebut diatas adalah sistem once through. Sistem tersebut membutuhkan sejumlah besar volume air laut. Untuk meksud-maksud yang praktis flash destilation bertingkat mempergunakan cara sirkulasi brine.

Sistem lain terdiri dari heat recovery section, heat rejection section, seperti diperlihatkan pada gambar dibawah. Setelah melewati bagian condenser heat rejection, sebagai pendingin sebagian air laut dipakai sebagai air penambah pada tingkat terakhir dan sebagian lagi dibuang keluar. Sebagian brine tingkat terkahir diencerkan dengan air penambah (make up) dan disirkulasikan melewati pendingin (condenser) heat recovery section dan sisa air brine sebagian dibuang untuk mempertahankan concentration factor.

Pindahlah ke halaman berikutnya

6

LEARNING GUIDE

Setelah melewati condensor-condensor dari heat recovery section, brine dipanaskan sampai suhu terminalnya dan masuk tingkat pertama ruang penguapan (flash chamber). Penguapan berlanjut terus didalam ruang-ruang penguapan, brine mengalir tingkat mengalir sampai tingkat terakhir. Setelah dicampur dengan air penambah, brine mengalir kedalam pompa sirkulasi dan proses berulang kembali.

Gambar. 2 : Skematik multi stage flash desalination type recirculation.

3.2. Proses Destilasi

Pada proses destilasi, air laut dipanaskan, kemudian uap yang timbul didinginkan, sehingga akan didapatkan air tawar. Proses destilasi akan menghasilkan air tawar yang mempunyai conductivitas sekitar 10 mhos/cm.

Air laut akan mendidih pada suhu 100,5 0C atau lebih pada tekanan 1 atm. Pada tekanan lebih rendah akan mendidih dan menguap dibawah 100 0C. Penguapan air membutuhkan kalor penguapan dan kalor penguapan ini akan terkandung dalam uap sebagai panas latent. Panas latent ini akan dilepaskan kembali apabila uap diembunkan dan dipakai sebagai pemanas (preheat) air laut. Metode yang dikenal umum dalam teknologi destilasi air laut:

Mutistage flashMulti effectMultistage flash desalination.

Apabila air laut dipanaskan kemudian dimasukkan kedalam suatu tangki yang bertekanan rendah, sebagian dari air yang terkandung didalam air laut akan menyerap panas aiar dan akan mendidih, selanjutnya suhu air laut akan turun.

Pindahlah ke halaman berikutnya

7

LEARNING GUIDE

Tiap-tiap tingkat diatur kehampaannya dengan suatu peralatan pembuat hampa, yang dapat berupa pompa hampa atau ejector uap. Perbedaan tekanan tiap-tiap ruangan penguapan diatur dengan cara melewatkan brine melalui suatu office, yang dipasang pada sisi masuk tiap-tiap tingkat. Sebagai hasilnya air laut yang sudah dipanaskan tersebut (selanjutnya disebut brine) mengalir dari tingkat pertama, yang bersuhu paling tinggi, ketingkat-tingkat selanjutnya yang bersuhu rendah.

Pada tiap-tiap tingkat terjadi penguapan-penguapan yang membuat air menjadi makin pekat, selanjutnya pada tingkat terakhir dibuang dengan pompa pembuang brine.

Uap yang timbul diruang penguapan, melalui suatu pemisah uap-air (demister), masuk kedalam ruang pengembunan dan melepaskan kalor latennya diterima oleh aliran laut yang melewati pipa-pipa penukar kalor (heat exchanger). Embun uap (destilat) dikumpulkan kedalam saluran bak pengumpul destilat yang mengalir dari tingkat yang bersuhu tinggi ketingkat yang bersuhu rendah.

Selama perjalanan dari tingkat ke tingkat, sebagian menguap kembali dan melepaskan kalornya kedalam air laut dipipa-pipa penukar kalor sampai tingkat terakhir, hasil pengembunan ini dikumpulkan dan dipompa sebagai produk air tawar (product water).

3.3. Parameter

Alat ukur berfungsi untuk mengetahui harga dari suatu proses/kondisi. Pada prinsipnya sistem pengukuran terdiri dari 3 bagian, yaitu : elemen

sensor, transmiter dan pointer (indicator-display). Untuk menterjemahkan sinyal pengukuran dari elemen sensor menjadi sinyal yang dapat dimengerti oleh indicator, maka dibutuhkan unit transmiter.

Banyak parameter yang harus dipantau dan dikendalikan didalam suatu proses di unit desalination plant, tetapi umumnya terdiri dari :1) Tekanan (Pressure).2) Suhu (Temperatur).3) Tinggi permukaan (Level).

a. Parameter Suhu ( Temperatur )

Pengukuran temperatur dapat dilakukan secara langsung maupun tidak langsung pada benda yang diukur.

Satuan temperatur adalah derajat Celcius, Fahrenheit, atau Kelvin

Pindahlah ke halaman berikutnya

8

LEARNING GUIDE

Gambar 3 : Pengukuran temperatur

b. Parameter Tekanan

Tekanan adalah gaya yang bekerja pada suatu penampang tertentu. Satuan tekanan adalah : bar, kg/cm2, N/m2, mmHg, mmH2O. Ada beberapa istilah penggunaan tekanan, yaitu :

1) Tekanan mutlak (absolut) 2) Tekanan atmosfir (atmospheric pressure) 3) Tekanan pengukuran (gauge) 4) Tekanan vakum (minus)

Gambar 4 : Macam tekanan Gambar 5 : Barometer

Pindahlah ke halaman berikutnya

9

LEARNING GUIDE

Gambar 6 : Pengukuran tekanan dangan Bourdon Tube

c. Parameter Permukaan

Pengukuran level bertujuan untuk mengetahui (menduga) volume cairan dalam kontainer (tangki) atau untuk kontrol jumlah fluida didalam suatu sistem.

Satuan level adalam : mm, cm, inchi dan sebagainya. Pada unit, pengukuran level hanyalah untuk mengontrol jumlah

fluida dalam sistem.

Gambar 7 : Pengukuran level

Pindahlah ke halaman berikutnya

10

LEARNING GUIDE

d. Parameter Aliran.

Gambar 8 : Sensor aliran dengan hambatan

Setelah anda membaca topik materi diatas dan untuk mengingatkan kembali apa yang sudah anda baca, maka cobalah anda tuliskan:

1. Sebutkan 3 bagian alat ukur.2. Jelaskan fungsi sensor, transmitter dan indicator display.3. Sebutkan jenis-jenis pengukuran yang dilakukan pada desalination plant.

Setelah anda selesai lanjutkan pada halaman berikutnya.

Pindahlah ke halaman berikutnya

11

LEARNING GUIDE

Jika anda telah selesai, bandingkan dengan jawaban dibawah ini:

1. 3 bagian alat ukur yaitu: sensor, transmitter dan indicator display.2. Sensor adalah bagian dari alat ukur yang berhubungan secara langsung

maupun tidak dengan obyek yang akan diukur, Sinyal yang dipancarkan oleh obyek akan ditangkap sensor dan kemudian sinyal yang diterima sensor di alirkan ke transmitter.

Transmitter adalah bagian dari alat ukur yang berfungsi untuk menghantarkan sinyal yang diperoleh dari sensor ke indicator display.

Indicator display adalah bagian dari alat ukur mengubah sinyal yang diterima dari transmitter menjadi angka atau suatu besaran dari suatu proses.

3. Jenis-jenis pengukuran yang sering dilakukan pada desalination plant adalah:- Pengukuran temperatur.- Pengukuran tekanan.- Pengukuran level permukaan.- Pengukuran aliran.

Bagaimana jawaban anda, apakah sesuai dengan jawaban diatas, coba anda bandingkan dan perhatikan dimana letak kesalahan yang anda sering lakukan, ulangi lagi topik pelajaran ini jika anda melakukan banyak kesalahan.

Jika anda puas dengan jawaban anda, pindahlah ke halaman berikut.

Pindahlah ke halaman berikutnya

12

LEARNING GUIDE

4. PROSEDUR PENGOPERASIAN DESALINATION PLANT

4.1. Persiapan Untuk Start.Setiap kali menjalankan unit desalinasi, periksa dan pastikan hal-hal tersebut :(1). Pemeriksaan Umum

Periksa dan pastikan semua peralatan dan bila yang bekerja mengeluarkan bunyi. Apabila didapati kebocoran sambungan-sambungan yang longgar laporkan kepada bagian pemeliharaan untuk diperbaiki.

(2). Minyak Pelumas dan GreasePeriksa level minyak pelumas dan keadaan grease untuk semua mesin-mesin yang berputar. Isi dan kalau perlu perbaiki minyak pelumas didalam peralatan dan alat bantu lain yang memerlukan.

(3). Kedudukan Katup.Periksa posisi semua katup yang dioperasikan dengan tangan : Katup interface isolation dari air laut, air kondensat dan auxliary

sistem yang menuju / dari unit desalinasi ada dalam posisi tertutup.

Semua katup sisi hisap dari pompa yang beroperasi ada dalam keadaan terbuka.

Katup up stream isolation dari katup pengatur uap ada dalam keadaan tertutup.

Semua katup sisi keluar dari pompa yang beroperasi ada dalam keadaan tertutup.

Katup isolation dari semua kontrol valve yang lain berada dalam posisi terbuka.

Katup bypass dari semua control valve berada dalam posisi tertutup.

Semua katup vent dan drain dalam keadaan tertutup. Semua katup untuk instrument dalam keadaan terbuka. Semua katup untuk uap dan vapor sekitar ejector berada dalam

keadaan tertutup. Katup keluaran dari tangki bahan kimia berada pada posisi

terbuka dan katup sisi masuk dan keluar pompa injeksi bahan kimia dalam keadaan terbuka.

(4). Pengoperasian bahan kimia.Siapkan atau buat polyphosphate dan larutan anti busa didalam tangki. Persediaan dan jadwal pengadaan dari bahan-bahan kimia untuk periode operasi yang hendaknya dipastikan.

(5). Peninjauan laporan operasi dan pemeliharaan.Penelitian terhadap laporan dan memastikan bahwa semua kelainan dan kerusakkan yang ditemukan didalam operasi sebelumnya telah diketemukan atau diperbaiki.

(6). SistemKomunikasi.Laporan sistem pemanggilan atau sistem komunikasi yang lain antara control room. Tempat unit desalinasi dan operator yang berhubungan dengan sistem tersebut didalam Unit Pembangkit hendaknya dipastikan kesiapan penggunaannya.

Pindahlah ke halaman berikutnya

13

LEARNING GUIDE

(7). Staf operasi.Enjinir, Operator dan Staf Operasi unit harus berada ditempatnya. Juga Staf Pemeliharaan Mekanik Mesin, Listrik dan Instrument harus siap membantu selama start.

(8). Pemberitahuan pada sistem yang lain.Start unit desalinasi hendaknya diberitahukan kepada control room dari sistem - sistem yang berkaitan dan hal-hal berikut sebaiknya dikonfirmasikan : Daya listrik untuk start unit desalinasi tersedia. Udara instrument untuk start unit desalinasi siap. Pompa suplai desalinasi siap untuk mulai mensuplai air laut ke

Unit Desalinasi. Uap bantu untuk start desalinasi tersedia. Air pelayanan umum start unit desalinasi siap. Sistem demineralisasi (tangki persediaan air) siap untuk

menerima air saringan dari unit desalinasi.

4.2. Start ( Ikuti SOP )

4.3. Pengaturan Dan Pengendalian ( Ikuti SOP )

4.4. Shut Down ( Ikuti SOP )

Bagaimana setelah anda membaca topik materi diatas, sebelum anda berpindah ke halaman berikutnya, untuk melihat sejauh mana pemahaman akan topik yang telah diberikan cobalah jawab:

Bila ada bocoran-bocoran apa yang saudara lakukan ? Hal-hal apa saja yang dikonfirmasikan kepada sistem lain ? Kapan saudara melakukan penarikan vacuum ? Hal-hal apa saja yang mempengaruhi kwalitas produk distillate ?

Pindahlah ke halaman berikutnya

14

LEARNING GUIDE

Jika anda telah selesai menuliskan tugas tersebut cocokkan dengan jawaban dibawah ini.

Apabila didapati kebocoran sambungan-sambungan yang longgar laporkan kepada bagian pemeliharaan untuk diperbaiki.

Hal-hal berikut sebaiknya dikonfirmasikan kepada sistem lain: Daya listrik untuk start unit desalinasi tersedia. Udara instrument untuk start unit desalinasi siap. Pompa suplai desalinasi siap untuk mulai mensuplai air laut ke Unit

Desalinasi. Uap bantu untuk start desalinasi tersedia. Air pelayanan umum start unit desalinasi siap. Sistem demineralisasi (tangki persediaan air) siap untuk menerima air

saringan dari unit desalinasi.

Level di chamber normal dan aliran sea water sesuai SOP

Level di chamber hunting, vacuum terganggu, injeksi kimia trouble

Jika anda telah puas dengan jawaban anda, lanjutkan pada topik materi selanjutnya

Pindahlah ke halaman berikutnya

15

LEARNING GUIDE

5. PROSEDUR PENGOPERASIAN DESALINATION PLANT (SIMULATOR)

5.1. Start Up Desalination Type Recirculation.( Referensi dari Simulator Desalination)

(1). Jalankan pompa suplai desalination A atau B, serta periksa :a. Lampu indikator pompa menyala.b. Lampu indikator pembukaan katup discharge pompa menyala.

(2). Buat aliran air laut ke heat rejection chamber melalui set point hand control, sehingga alirannya sebesar 1400 m3 / jam.

(3). Buatkan aliran air make-up secara manual sebesar 250 m3/h lalu buat set point 250 3/jam ke posisi auto.

(4). Buka katup kontrol level last stage brine 10% sehingga level mencapai sekitar 80%.

(5). Jalankan pompa blow down A atau B, lihat lampu indikasi pompa jalan menyala.

(6). Buat set point level last tage brine 80% lalu dipindahkan control pada posisi auto.

(7). Buka katup uap masuk ke sistem ejector dan lihat lampu indikasi pembukaan katup menyala.

(8). Buka katup uap hogging ejector lihat petunjuk aliran di recorder (pembukaan katup akan dilakukan instruktur sesuai permintaan peserta pelatihan).

(9). Buka katup kontrol brine recirculation melalui hand control sebesar 10%.

(10). Buka katup aliran minimum pompa brine recirculation (proteksi pompa) dan periksa indikasi permukaannya.

(11). Jalankan pompa brine recirculation A atau B, lihat dan periksa :a. Lampu indikasi pompa jalan.b. Indikator tekanan brine keluar dari brine heater (brine heater

outlet brine).c. Indikator level first stage brine.

(12). Buat katup kontrol brine recirculation (secara manual) sehingga aliran sebesar 800 m3/jam.

(13). Pilih pompa penginjeksi polyphosphate (A atau B) lalu jalankan (melalui instruktur) dan periksa lampu indikasi pompa jalan dan agitator polyphosphate (secara auto akan start jika pompanya start).

(14). Pilih pompa penginjeksi anti foam (melalui selector A atau B). Lalu jalankan pompanya (melalui instruktur) serta periksa lampu indikasi pompa start dan agitatornya.

(15). Setelah vakum mencapai 600 mm Hg buka katup uap masuk ke 1st

dan 2nd ejector lalu tutup katup uap ke hogging ejector (melalui instruktur).

(16). Buka secara manual katup kontrol temperatur brine keluar heater (brine heater outlet brine temperature) sebesar 20%.

(17). Buka katup kontrol tekanan uap pemanas secara manual sehingga mencapai harga 3,5 Kg/cm2G, serta periksa indikasi pembukaan katup dan pengukuran aliran uap ke ejector setelah stabil buatkan posisi kontrol auto.

Pindahlah ke halaman berikutnya

16

LEARNING GUIDE

(18). Tutup katup kontrol level kondensate.(19). Dump katup kondensate dan lihat lampu indikasinya.(20). Setelah indikasi level kondensate mencapai 80%, buka katup kontrol

level kondensate 10% kemudian jalankan pompa kondensate.(21). Atur secara manual level kondensate sehingga 50% buat set point

50% setelah stabil pindahkan posisi kontrol ke auto.(22). Amati konduktivity air kondensate.

Bila turun hingga kurang dari 40 micro Mhos/cm, buat katup kondensate pada posisi feed dan periksa lampu indikasi posisi feed menyala.

(23). Buatkan set point temperatur uap pemanas 100 0C, lalu buat posisi auto.

(24). Juga alirkan brine circulating mencapai 1000 m3/jam, tutup katup alian minimum pompa brine recirculation, periksa penyalaan lampu indikasi katup.

(25). Buat katup kontrol aliran air make up pada posisi auto.(26). Atur pembukaan katup kontrol temperatur brine keluar brine heater

secara manual dan buat set point tempetarur brine, keluar brine heater 90 0C sehingga diperoleh data-data seperti tabel dibawah.

(27). Buka katup kontrol level last stage destilate 10 %, tekan tombol dump katup product water/destilate water dan periksa lampu indikator dump.

(28). Jika level destilate sudah mencapai 60 % jalankan pompa destilate periksa lampu indikasi pompa start dan indikasi aliran destilate pada recorder.

(29). Buat set point level destilate 60 % dan atur jika telah stabil buat ke posisi auto.

(30). Amati conductivity meter air destilat jika turun menjadi kurang dari 40 micro mho 1 cm, tekan tombol feed dan periksa lampu indikasi feed menyala.

(31). Buat dan atur sehingga kondisi akhir menjadi seperti tabel dibawah ini :

TOP BRINE TEMP

0C

RECIRCULAT BRINE

MAKE UP SEA WATER

FLOW

CONDENSATE (STEAM) FLOW

(m3/m) (m3/m) (m3/m)

33 800 250 9.040 800 250 12.050 900 250 12.060 1000 250 15.070 1100 300 15.080 1300 350 15.090 1450 350 15.0

1570 400 16.1(1620 T/L) (409 T/L) (15.47 T/L)

Pindahlah ke halaman berikutnya

17

LEARNING GUIDE

5.2. Prosedur Shutdown(1). Periksa operation mode pada water treatment plant (posisi pada

fresh water tank).(2). Tutup secara manual katup kontrol temperatur brine keluar heater

10% setiap 6 menit.(3). Kurangi alarm brine recirculating sehingga level pada first stage

brine turun menjadi 40% (biasanya level first stage brine akan naik dengan turunnya temperatur pada brine keluar dari brine heater).

(4). Jika katup kontrol temperatur brine keluar brine heater sudah menutup (tertutup) penuh, lakukan penutupan katup kontrol tekanan uap pemanas, maka akan diperoleh a. Tekanan uap pemanas 0 kg/cm2.b. Turunkan pemanas temperatur uap pemanas.c. Berkurangnya aliran uap ke ejector ke 0 kg/jam.d. Berkurangnya aliran kondensate.e. Indikasi katup kontrol tekanan uap pemanas off.f. Berkurangnya aliran air product/destilate.g. Turunnya level pada hotwell kondenser.

(5). Tutup katup kontrol temperatur uap pemanas jika temperatur uap pemanas kurang dari 100 0C.

(6). Tutup katup kontrol level kondensate dan tahan hingga posisi 10-20% maka akan timbul Ann low level brine heater condensate.

(7). Matikan pompa kondensat jika level berkurang hingga 0% dan tutup katup kontrol level kondensate serta dump (apabila konduktivity naik turun melebihi 40 micromho/cm selama shutdown secara otomatis non-stop)

(8). Kurangi katup kontrol aliran air make-up (make-up harus dikurangi dengan berkurangnya aliran air product/destilate).

(9). Atur hand control “sea water flow to heat rejection” sehingga aliran air laut ke desal pada harga 1400 m3/jam.

(10). Buka katup aliran minimum brine ke circulating jika aliran brine kurang dari 1000 m3/jam sehingga tercapai tercapai kondisi.

(11). Selama shutdown jika conductivity air destilat naik lakukan dump atau jika aliran product mencapai harga 0 m3/jam serta periksa lampu indikasi dump.

(12). Atur level last stage destilate jika berkurang dari 50 % akan timbul Ann last stage level low.

(13). Stop pompa product water jika level last stage destilate turun hingga 0% dan tutup katup kontrol level last stage destilate.

(14). Jika temperatur brine keluar brine water heater turun dibawah 500C.Periksa : Temperatur brine water inlet brine Temperatur brine heater sisi shell krang dari 500.

(15). Stop pompa penginjeksi polyphosphate dan anti foam serta periksa agitatornya ikut stop.

(16). Atur hand control aliran brine recirculating dan pertahankan 10%.(17). Stop pompa brine recirculating dan tutup aliran brine recirculating.(18). Tutup katup aliran minimum pompa brine recirculating.(19). Tutup penuh katup kontrol aliran air make-up.

Pindahlah ke halaman berikutnya

18

LEARNING GUIDE

5.3. Mengatasi Gangguan.

1. Brine blow down pump trip. Akibatnya : Last stage brine level : naik Last stage brine level CV : membuka penuh.Mengatasi gangguan : Start brine blow down pump. Monitor last brine level.

2. Product water pump trip. Akibatnya : Last stage destlilate level : naik Aliran dari product water = 0 Last stage destilate level control level : membuka penuh.Mengatasi gangguan : Start pompa dari product water yang lain Monitor level dari last stage destilate.

3. Desalt condensate pump trip. Akibatnya : Condensate level : naik Condensate level CV : membuka penuhMengatasi gangguan : Start pompa dari desalt condensate pump yang lain. Monitor level dari condensate desalt.

4. Brine recirculation pump trip.Akibatnya : Last stage brine level : naik Aliran recirculation brine : 0 First stage brine level : turun Brine heater outlet brine temperature : turun Brine heater outlet brine temperature CV : membuka penuh Condensate level : naikMengatasi gangguan : Start pompa dari brine recirculation pump yang lain. Monitor last stage brine level dan first stage brine level.

Gb 9. Panel control desalination plant

Pindahlah ke halaman berikutnya

19

LEARNING GUIDE

Control board merupakan pusat pengendali sistem maupun peralatan desalination plant termasuk parameter-parameter dan beberapa indicator operasi.

Gb 10. Common equipment control board

Common equipment control board merupakan pusat pengendali dan indicator common equipment.

Gb11. Brine water pump

Mendapat suction dari chamber tingkat 20 dan disupplykan ke shell tingkat 17.

Pindahlah ke halaman berikutnya

20

LEARNING GUIDE

Gb 12. Chamber desalination dengan plant 20 tingkat chamber

Gb 13. Brine Heater

Berfungsi sebagai pemanas air laut yang kemudian diuapkan di tiap-tiap chamber.

Pindahlah ke halaman berikutnya

21

LEARNING GUIDE

Gb 14. Condensate pump

Berfungsi memompa air condensate di heater ke tanki air bersih.

Gb 15. Brine blow down pump

Berfungsi membuang air laut yang sudah pekat kesaluran pembuangan.

Pindahlah ke halaman berikutnya

22

LEARNING GUIDE

Gb 16. Brine line dan sea water line

Gb 17. Brine blow down

Dua bahan kimia yang dipergunakan dan dicampur serta diencerkan didalam

tangki :

a. Anti Scale Chemical (kimia anti kerak)

Bahan kimia anti kerak ini digunakan untuk menghalangi deposit kerak

dalam pipa-pipa pemindah kalor pada brine heater dan evaporator.

Diantara pilihannya adalah : belgard EVN, produk dari Biolab (UK) / atau

KC-550, satu produk dari KAO (Jepang) ditetapkan untuk digunakan

dalam desalination plant ini.

Pindahlah ke halaman berikutnya

23

LEARNING GUIDE

b. Anti Foam Agent ( bahan anti busa)

Bahan anti busa ini digunakan untuk mengurangi pembusaan air laut

ketika berada dalam flash evaporator chamber. Pengendalian pembusaan

ini menjamin tidak adanya brine carry-over yang dapat mencemari produk

air distilat. Pemilihan , Belite M8, produk dari Biolab (UK) ditetapkan untuk

digunakan dalam desalination plant ini.

Gb 18. Tank anti scale dan anti foam

Gb 19. Panel acid cleaning Gb 20.Acid cleaning tank

Bagaimana setelah anda membaca topik materi diatas, sebelum anda berpindah ke halaman berikutnya: cobalah jelaskan fungsi dan macam injeksi kimia pada system desalination plant.

Pindahlah ke halaman berikutnya

24

LEARNING GUIDE

Jika anda telah selesai menuliskan tugas tersebut cocokkan dengan jawaban dibawah ini.

a. Anti scale chemical (kimia anti kerak)

Bahan kimia anti kerak ini digunakan untuk menghalangi deposit kerak

dalam pipa-pipa pemindah kalor pada brine heater dan evaporator.

Diantara pilihannya adalah : belgard EVN, produk dari Biolab (UK) / atau

KC-550, satu produk dari KAO (Jepang) ditetapkan untuk digunakan

dalam Desalination Plant ini.

b. Anti foam agent ( bahan anti busa)

Bahan anti busa ini digunakan untuk mengurangi pembusaan air laut

ketika berada dalam flash evaporator chamber.

Pengendalian pembusaan ini menjamin tidak adanya brine carry-over

yang dapat mencemari produk air distilat.

Pemilihan , Belite M8, produk dari Biolab (UK) ditertapkan untuk

digunakan dalam Desalination Plant ini.

Jika anda telah puas dengan jawaban anda, lanjutkan pada topik materi selanjutnya

6. PRINSIP PENGOPERASIAN DESALINATION PLANT

6.1. Persiapan Pengoperasian- Perlengkapan K3 untuk personil (Operator)- Perlengkapan alat kerja- Kesiapan SOP, IK dan P&ID.- Kesiapan log sheet- Kesiapan alat komunikasi - Lingkungan kerja

6.2. Pengoperasian Desalination Plant- Pre Start

o Memeriksa semua parameter operasi / instrumentasio Memeriksa siklus sea water supply systemo Memeriksa siklus heat rejection section system dan heat recovery

sectiono Memeriksa siklus sistem uap ejector

Pindahlah ke halaman berikutnya

25

LEARNING GUIDE

o Memeriksa siklus system uap pemanaso Memeriksa system greacing pompao Memeriksa posisi switch dan lampu indikatoro Seluruh peralatan dan kondisi siap dioperasikan

- Pengoperasian (sesuai SOP)

6.3. Penelusuran Gangguan/ Penyimpangan- Gangguan mekanik (menggunakan SOP)- Gangguan listrik (menggunakan SOP)- Gangguan control (menggunakan SOP)

Pindahlah ke halaman berikutnya

26

LEARNING GUIDE

7. TUGAS-TUGAS ON THE JOB TRAINING PENGOPERASIAN DESALINATION PLANT.

DESKRIPSI PENUGASAN: No.1

Sebelum anda bertugas mengoperasikan desalination plant, maka lakukan hal-hal yang perlu disiapkan sebagai berikut:

1. Identifikasi dan pelajarilah prosedur kerja dan instruksi kerja pengoperasian desalination plant.

2. Lakukan pengenalan peralatan desalination plant serta komponen-komponen utamanya termasuk peralatan listriknya serta lokasi peralatan.

3. Identifikasi letak setiap komponen peralatan dan perhatikan setiap petunjuk yang diberikan pada panel listrik.

4. Urutkan letak pemipaan serta peralatan bantunya (jika ada).

TAHAPAN EVALUASI/PENGAMATAN LAPANGAN

Tahap 1, mintalah mentor untuk menunjukan/mengenalkan peralatan/ komponen utama desalination plant. Catat dan ingatlah setiap petunjuk yang diberikan mentor. Catat dan buatlah laporan apa yang anda ketahui pada saat itu. Mintalah komentar atau arahan mentor jika perlu lebih mendalami apa yang dipelajari.

Tahap 2, demostrasikan kepada mentor peralatan/komponen utama desalination plant termasuk fungsi dari setiap komponen utama. Lakukan patroli bersama-sama mentor dan tunjukan jalur pemipaan serta peralatan bantu apa saja yang ada pada setiap sistem pemipaan yang anda temui. Anda harus mampu meyakinkan mentor anda akan setiap penjelesan yang anda berikan. (Mentor harus memberikan koreksi atau petunjuk apabila dalam pelaksanaannya terdapat kekeliruan).

Tahap 3, mentor harus benar-benar yakin bahwa apa yang disampaikan oleh pegawai atau yang dibimbing adalah benar. Jika belum yakin dengan penjelasan, maka mentor dapat meminta pegawai yang dibimbing untuk melakukan tahap 2, sampai mentor merasa benar-benar si pegawai telah mampu menyelesaikan penugasan No. 1.

Catatan: 1. Setiap penugasan yang dilakukan harus dilaporkan dalam bentuk tertulis

sebagaimana formulir 1 terlampir.2. Mentor harus memberikan feedback setiap laporan yang diterima serta

merekomendasikan hasil OJT sesuai dengan formulir 2 terlampir.

Pindahlah ke halaman berikutnya

27

LEARNING GUIDE

DESKRIPSI PENUGASAN: No.2

Setelah anda melakukan tugas No. 1, maka hapalkan dan simulasikan semua prosedur dan instruksi kerja yang telah anda siapkan dengan melihat secara langsung peralatan/komponen utama desalination plant dan peralatan listrik. Mintalah bimbingan mentor untuk mencoba/mempraktekan secara langsung jika memungkinkan atau mensimulasikan di lokasi kerja cara-cara persiapan start desalination plant:1. sistem-sistem pendukung desalination plant.2. sistem kelistrikan dan posisi breaker-breaker pada saat stand by maupun pada

saat operasi.dan coba anda:3. bandingkan dengan teori yang anda dapat dan jelaskan kepada mentor anda di

lokasi kerja (jika ditanya) kenapa pengoperasian desalination plant harus dioperasikan secara berurutan sesuai dengan prosedur kerja.

4. perhatikan dan ingat semua langkah-langkah pengoperasiannya.

TAHAPAN EVALUASI DAN PENGAMATAN LAPANGAN

Tahap 1,sebelum anda betul-betul menguasai penugasan No.2, mintalah mentor untuk mendemostrasikan dulu cara-cara pengoperasian semua sistem pendukung pengoperasian desalination plant termasuk peralatan listriknya. Catat dan buatlah laporan apa yang anda ketahui pada saat itu. Mintalah komentar atau arahan mentor jika perlu untuk lebih mendalami apa yang dipelajari. Lakukan OJT pada setiap sistem step by step sesuai urutan persiapan start desalination plant.

Tahap 2,setelah anda merasa mampu dengan penugasan No. 2 demonstrasikan/ simulasikan kepada mentor anda penugasan No. 2 dihadapan mentor, jelaskan semua langkah-langkah pengoperasian serta posisi breaker-breaker peralatan listrik. Lakukan simulasi dengan secara langsung menunjukan peralatan apa saja yang akan dioperasikan. Mintalah persetujuan mentor anda jika pada saat mendemonstrasikan anda benar-benar mengoperasikan peralatan pendukung pengoperasian desalination plant.

Tahap 3,mentor harus benar-benar yakin bahwa apa yang disampaikan oleh pegawai atau yang dibimbing adalah benar. Jika belum yakin dengan penjelasan, maka mentor dapat meminta pegawai yang dibimbing untuk melakukan tahap 2, sampai mentor merasa benar-benar si pegawai telah mampu menyelesaikan penugasan No. 2.

Catatan: 1. Setiap penugasan yang dilakukan harus dilaporkan dalam bentuk tertulis

sebagaimana formulir 1 terlampir.2. Mentor harus memberikan feedback setiap laporan yang diterima serta

merekomendasikan hasil OJT sesuai dengan formulir 2 terlampir.

Pindahlah ke halaman berikutnya

28

LEARNING GUIDE

DESKRIPSI PENUGASAN: No.3

Setelah anda melakukan tugas No. 2, maka lakukan start dan stop desalination plant secara normal dengan kondisi tanpa beban atau performance test. Jelaskan:

1. Persiapan Start 2. Start/stop desalination plant.

TAHAPAN EVALUASI DAN PENGAMATAN LAPANGAN

Tahap 1,sebelum anda betul-betul menguasai penugasan No.3, mintalah mentor untuk mendemostrasikan dulu cara-cara pengoperasian desalination plant dalam kondisi tanpa beban atau performance test. Catat dan buatlah laporan apa yang anda ketahui pada saat itu. Mintalah komentar atau arahan mentor jika perlu untuk lebih mendalami apa yang dipelajari. Lakukan OJT pada setiap sistem step by step sesuai urutan start/stop desalination plant (performance test).

Tahap 2,setelah anda merasa mampu dengan penugasan No. 3 demonstrasikan/ simulasikan kepada mentor anda penugasan No. 3 dihadapan mentor, jelaskan semua langkah-langkah pengoperasian serta posisi breaker-breaker peralatan listrik. Lakukan simulasi dengan secara langsung menunjukan peralatan apa saja yang akan dioperasikan. Mintalah persetujuan mentor anda jika pada saat mendemonstrasikan anda benar-benar mengoperasikan peralatan pendukung pengoperasian desalination plant.

Tahap 3,mentor harus benar-benar yakin bahwa apa yang disampaikan oleh pegawai atau yang dibimbing adalah benar. Jika belum yakin dengan penjelasan, maka mentor dapat meminta pegawai yang dibimbing untuk melakukan tahap 2, sampai mentor merasa benar-benar si pegawai telah mampu menyelesaikan penugasan No. 3.

Catatan: 1. Setiap penugasan yang dilakukan harus dilaporkan dalam bentuk tertulis

sebagaimana formulir 1 terlampir.2. Mentor harus memberikan feedback setiap laporan yang diterima serta

merekomendasikan hasil OJT sesuai dengan formulir 2 terlampir.

Pindahlah ke halaman berikutnya

29

LEARNING GUIDE

DESKRIPSI PENUGASAN: No.4

Setelah anda melakukan tugas No. 3, maka lakukan start dan stop desalination plant secara normal dengan kondisi LOCAL CONTROL PANEL atau MANUAL START/STOP. Jelaskan:

1. Persiapan Start 2. Start/stop desalination plant.

TAHAPAN EVALUASI DAN PENGAMATAN LAPANGAN

Tahap 1,sebelum anda betul-betul menguasai penugasan No.4, mintalah mentor untuk mendemostrasikan dulu cara-cara pengoperasian desalination plant dalam kondisi MANUAL START/STOP. Catat dan buatlah laporan apa yang anda ketahui pada saat itu. Mintalah komentar atau arahan mentor jika perlu untuk lebih mendalami apa yang dipelajari. Lakukan OJT pada setiap sistem step by step sesuai urutan manual start/stop desalination plant.

Tahap 2,setelah anda merasa mampu dengan penugasan No. 3 demonstrasikan/ simulasikan kepada mentor anda penugasan No. 3 dihadapan mentor, jelaskan semua langkah-langkah pengoperasian serta posisi breaker-breaker peralatan listrik. Lakukan simulasi dengan secara langsung menunjukan peralatan apa saja yang akan dioperasikan. Mintalah persetujuan mentor anda jika pada saat mendemonstrasikan anda benar-benar mengoperasikan peralatan pendukung pengoperasian desalination plant.

Tahap 3,mentor harus benar-benar yakin bahwa apa yang disampaikan oleh pegawai atau yang dibimbing adalah benar. Jika belum yakin dengan penjelasan, maka mentor dapat meminta pegawai yang dibimbing untuk melakukan tahap 2, sampai mentor merasa benar-benar si pegawai telah mampu menyelesaikan penugasan No. 3.

Catatan: 1. Setiap penugasan yang dilakukan harus dilaporkan dalam bentuk tertulis

sebagaimana formulir 1 terlampir.2. Mentor harus memberikan feedback setiap laporan yang diterima serta

merekomendasikan hasil OJT sesuai dengan formulir 2 terlampir.

Pindahlah ke halaman berikutnya

30

LEARNING GUIDE

DESKRIPSI PENUGASAN: No.5

Setelah anda melakukan tugas No. 3, maka lakukan start dan stop desalination plant secara normal dengan kondisi AUTOMATIC START/STOP. Jelaskan:

1. Persiapan Start 2. Start/stop desalination plant.

TAHAPAN EVALUASI DAN PENGAMATAN LAPANGAN

Tahap 1,sebelum anda betul-betul menguasai penugasan No.4, mintalah mentor untuk mendemostrasikan dulu cara-cara pengoperasian desalination plant dalam kondisi AUTOMATIC START/STOP. Catat dan buatlah laporan apa yang anda ketahui pada saat itu. Mintalah komentar atau arahan mentor jika perlu untuk lebih mendalami apa yang dipelajari. Lakukan OJT pada setiap sistem step by step sesuai urutan manual start/stop desalination plant.

Tahap 2,setelah anda merasa mampu dengan penugasan No. 3 demonstrasikan/ simulasikan kepada mentor anda penugasan No. 3 dihadapan mentor, jelaskan semua langkah-langkah pengoperasian serta posisi breaker-breaker peralatan listrik. Lakukan simulasi dengan secara langsung menunjukan peralatan apa saja yang akan dioperasikan. Mintalah persetujuan mentor anda jika pada saat mendemonstrasikan anda benar-benar mengoperasikan peralatan pendukung pengoperasian desalination plant.

Tahap 3,mentor harus benar-benar yakin bahwa apa yang disampaikan oleh pegawai atau yang dibimbing adalah benar. Jika belum yakin dengan penjelasan, maka mentor dapat meminta pegawai yang dibimbing untuk melakukan tahap 2, sampai mentor merasa benar-benar si pegawai telah mampu menyelesaikan penugasan No. 3.

Catatan: 1. Setiap penugasan yang dilakukan harus dilaporkan dalam bentuk tertulis

sebagaimana formulir 1 terlampir.2. Mentor harus memberikan feedback setiap laporan yang diterima serta

merekomendasikan hasil OJT sesuai dengan formulir 2 terlampir.

Pindahlah ke halaman berikutnya

31

LEARNING GUIDE

DAFTAR PUSTAKA

- Buku Standar Perusahaan- Manual book pengoperasian desalination plant.

Pindahlah ke halaman berikutnya

32

LEARNING GUIDE

Formulir 1. Pegawai Report

NAMA PEGAWAI : UNIT:NAMA MENTOR /ASESOR : UNIT:JABATAN PEGAWAI DALAM PEKERJAAN :TOTAL WAKTU DALAM PENGAWASAN : JAM/HARI TANGGAL :DESKRIPSI PENUGASAN:

GAMBAR/SINGLE LINE DIAGRAM PERALATAN/SYSTEM:

DESKRIPSI PERALATANCATATAN PENGAMATAN

JUMLAH LOKASI

Pindahlah ke halaman berikutnya

33

LEARNING GUIDE

PENGOPERASIAN PERALATAN/SYSTEM:

PERSIAPAN :

NO. LANGKAH-LANGKAH

START/STOP:

NO. LANGKAH-LANGKAH

TROUBLE SHOOTING:

NO. LANGKAH-LANGKAH

KOMENTAR PEGAWAI:

Pindahlah ke halaman berikutnya

34

LEARNING GUIDE

KOMENTAR MENTOR/ASESOR:

PEGAWAI YANG DI ASSES : MENTOR /ASESOR:

Catatan:Pegawai dapat menggunakan kertas kosong lain, jika ada yang perlu disampaikan tapi tidak tercakup pada formulir diatas atau kurang halamannya.

Formulir 2. Mentor/Assesor Report

NAMA PEGAWAI : UNIT:

Pindahlah ke halaman berikutnya

35

LEARNING GUIDE

SEBUTAN JABATAN :NAMA MENTOR/ASESOR : UNIT:SEBUTAN JABATAN :TOTAL WAKTU DALAM PENGAWASAN : JAM/HARI TANGGAL :DESKRIPSI PENUGASAN:

DESKRIPSI TEKNIS DAN PENGALAMAN DALAM PEKERJAAN

CATATAN PENGAMATANKOMPETEN BELUM KOMPETEN

REKOMENDASI PELATIHAN YANG DIPELUKAN BILA BELUM KOMPETEN

DESKRIPSI PELATIHAN BENTUK PELATIHANOFF THE JOB ON THE JOB

KOMENTAR:

PEGAWAI YANG DI ASSES : ASSESOR :

Pindahlah ke halaman berikutnya

36