Pengolahan Minyak Bumi

PROSES INDUSTRI KIMIADOSEN : PAHLIZATRA

MATERI 4 : PENGOLAHAN MINYAK BUMIKOMPOSISI MINYAK BUMIKARAKETRISTIK MINYAK BUMIPENGOLAHAN MINYAK BUMI

*KOMPOSISI MINYAK BUMI (CRUDE OIL)Carbon 84%Hydrogen 14%Sulfur 1 to 3%Nitrogen < 1%Oxygen < 1%Metals < 1%Salts < 1%Merupakan campuran dari hydrocarbonMinyak bumi, bahan bakar yang kualitas rendahSetiap minyak bumi mempunyai jumlah dan komposisi yang berbedaPengelompokan Minyak Bumi :Atas dasar sg dan yield : ringan dan beratAtas dasar struktur molekul : paraffinic, aromatic, naphtenic, olefinicAtas dasar kandungan sulfur : sweet dan sour

*PENGELOMPOKAN/KLASIFIKASI MINYAK BUMIPengelompokan minyak bumi :Atas dasar sg & yield : Light, Heavy, Atas dasar sulfur : sweet, sourAtas dasar struktur molekul : paraffinic, naphtenic, aromaticBeda Karakteristik => Beda HargaSecara umum, minyak bumi yang lebih ringan dan lebih sweet => Harga TinggiContoh minyak bumi :ringan & sweet: Tapis, West Africanringan & sour: Minas, Lower Zakumberat & sweet : Minas, Duriberat & sour: Arab Med, Kuwait

*PENGELOMPOKAN MINYAK BUMIATAS DASAR API GRAVITY :API GRAVITY : > 31.1 RINGANAPI GRAVITY : 22.3 31.1 MEDIUMAPI GRAVITY : < 22.3 BERATATAS DASAR YIELD (%) DISTILAT :YIELD RESIDUE < 50% RINGANYIELD RESIDUE > 50% BERATAPI GRAVITY= 141.5/sg 131.5

*PENGELOMPOKAN MINYAK BUMIATAS DASAR STRUKTUR MOLEKUL :PARAFFINIC (ALKANE)AROMATICNAPHTENIC (CYCLO ALKANE)OLEFINIC (ALKENE)

*PENGELOMPOKAN MINYAK BUMIPARAFFINIC (ALKANE)Rumus umum: CnH2n+2 (n adalah jumlah atom, biasanya dari 1 - 20) Molekul rantai lurus atau bercabang Dapat berupa gas atau cair pada temperatur kamar, tergantung molekulnyaContohnya : methane, ethane, propane,butane, isobutane, pentane, hexane

*PENGELOMPOKAN MINYAK BUMIAROMATIC :Rumus umum : C6H5 - R (R adalah molekul lurus dan panjang yang terhubung dengan cincin benzene) Struktur nya memiliki satu cincin atau lebih Cincin mengandung enam atom carbon, dengan rantai tunggal dan rangkap diantara atom carbonnya. Umumnya berupa liquidContohnya : benzene, toluene, xylene

*PENGELOMPOKAN MINYAK BUMINAPHTENIC (ALKENE)Rumus umum: CnH2n (n adalah jumlah atom, biasanya 1 - 20) Struktur nya memiliki satu cicin atau lebih Memiliki hanya cincin rantai tunggal diantara atom carbon Umumnya berupa liquid pada temperatur kamarContohnya: cyclohexane, dimethyl cyclopentane

*PENGELOMPOKAN MINYAK BUMISweetSourHeavyLightMayaTapisArabKuwaitDubaiDuriShengliMinasAttakaMurban% Sulphur% atresATAS DASAR KANDUNGAN SULFUR :

Sheet:

*Beda Crude mempunyai Yield berbeda ....Straight Run

Yield %Dubai(Heavy Sour)LPG1Naphtha (70-180)15Jet/kero (180-240)20Gasoil (240-370)18LSWR (>370)FO 180 (>370)43F&L3Total100


Yield %Dubai(Heavy Sour)Lower Zakum(Light Sour)LPG12Naphtha (70-180)1520Jet/kero (180-240)2024Gasoil (240-370)1823LSWR (>370)FO 180 (>370)4328F&L33Total100100


Yield %Dubai(Heavy Sour)Lower Zakum(Light Sour)Bach Ho(Heavy Sweet)LPG121Naphtha (70-180)152010Jet/kero (180-240)202419Gasoil (240-370)182326LSWR (>370)41FO 180 (>370)4328-F&L333Total100100100


Yield %Dubai(Heavy Sour)Lower Zakum(Light Sour)Bach Ho(Heavy Sweet)Tapis(Light Sweet)LPG1212Naphtha (70-180)15201021Jet/kero (180-240)20241927Gasoil (240-370)18232634LSWR (>370)4113FO 180 (>370)4328--F&L3333Total100100100100

*KARAKTERISTIK MINYAK BUMI :DIPENGARUHI OLEH :STRUKTUR MOLEKULKANDUNGAN IMPURITIESLOKASI GEOGRAFIS & KEDALAMAN FORMASITUJUAN MENGETAHUI KARAKTERISTIK CRUDE :MENGETAHUI YIELD (%) MASING-MASING FRAKSIPERANCANGAN SYSTEM TRANSPORTASI, HANDLING, MAUPUN PERALATAN PENGOLAHANASPEK EKONOMIDAMPAK TERHADAP LINGKUNGAN

*METODA PENGUJIAN KARAKTERISTIK MINYAK :MELALUI DISTILASI SECARA LAB & PILOT PLANT :TBP (TRUE BOILING POINT)ASTM D-86ASTM D1160ASTM D2887EFV

*DISTILASI MINYAK BUMINaphthaKeroseneAtres/Fuel Oil100370240180HeavyLightGas Oil/Diesel 70

*DISTILASI/FRAKSINASI MINYAK BUMI :BERTUJUAN : UNTUK MENDAPATKAN FRAKSI-FRAKSI YANG BERNILAI EKONOMIS DARI MINYAK BUMI

*Apa Yang dilakukan Refinery ?RefineryCrude OilBiaya InvestasiProduk Yang Lakudijual (usable)EnergyFixedCostsLossFuel Gas& OilRefinery (pengolahan) adalah proses pemisahan bermacam-macam fraksi yang terdapat di dalam minyak bumi dan mengkonversikannya menjadi poduk yang berguna

*Siklus Pemanfaatan Minyak BumiTransportRetailAviation

*JENIS-JENIS PROSES PENGOLAHANBerdasarkan Tujuan :Primary ProcessingSecondary ProcessingTreating Process

*Primary ProcessingAdalah proses awal pemisahan fraksi minyak bumi dengan metoda distillasi (pemisahan fraksi atas dasar perbedaan titik didih masing-masing fraksi)Treating/Finishing Process :Adalah proses lanjutan terhadap produk dari fraksi minyak bumi (hasil distillasi), sebagai upaya untuk meningkatkan nilai tambah maupun meningkatkan konversi dan recovery minyak bumi.Adalah proses pemurnian produk dari berbagai zat pengotor (impurities) yang merupakan polutan terhadap lingkungan atau berbahaya/merusak peralatan.Secondary Processing :

*PRIMARY PROCESSING :DISTILLASI :A process in which a liquid or vapour mixture of two or more substances is separated into its component fractions of desired purity, by the application and removal of heat

*PRIMARY PROCESSING :PRE-TREATMENT : WATER DRAINING (PEMBUANGAN AIR & SOLID) DESALTING (PENGHILANGAN GARAM & SOLID)

*PRIMARY PROCESSING :DISTILLASI ATMOSFERIKDISTILLASI VACUUM

*DISTILLASI ATMOSFERIK :

*VACUUM DISTILLATION :

*SECONDARY PROCESSING :Adalah proses lanjutan terhadap produk dari fraksi minyak bumi (hasil distillasi), bertujuan untuk meningkatkan nilai tambah maupun meningkatkan konversi dan recovery minyak bumi.JENIS-JENIS PROSES :THERMAL CONVERSION PROCESSESCATALYTIC CONVERSION PROCESS

*THERMAL CONVERSION PROCESSESAdalah proses de-komposisi (cracking) hydrocarbon pada temperatur tinggi sehingga terbentuk material dengan Berat Molekul yang lebih rendah.CATALYTIC CONVERSION PROCESSESAdalah proses perubahan jumlah carbon (cracking maupun reforming) hydrocarbon melalui mekanisme reaksi dengan bantuan catalyst.SECONDARY PROCESSING :

*THERMAL CONVERSION PROCESSESReaksi pada thermal conversion/cracking : Cn H2n+2 Cn 2H2n 3 + C2 H5 Jenis proses yang termasuk thermal conversion:Thermal cracking Visbreaking CokingSECONDARY PROCESSING :

*THERMAL CONVERSION PROCESSESSECONDARY PROCESSING :

ProsesActionTujuanBahan BakuProdukSteam cracking Decomposition Crack large moleculesAtmospheric tower heavy fuel/distillate Cracked naphtha, coke, residuals Visbreaking Decomposition Reduce viscosity Atmospheric tower residual DistillateCoking Polymerization Convert vacuum residuals Residual, heavy oil, tar Naphtha, gas oil, coke

*

Thermal cracking steam crackingVisbreaking Conventional visbreaking Soaking visbreakingCoking : Delayed Coking Fluid Coking Flexi CokingTHERMAL CONVERSION PROCESSESSECONDARY PROCESSING :

*CATALYTIC CONVERSION PROCESSESAdalah proses perubahan jumlah carbon (cracking maupun reforming) hydrocarbon melalui mekanisme reaksi dengan bantuan catalyst.Jenis proses yang termasuk catalytic conversion :Catalytic CrackingCatalytic ReformingHydrocrackingCatalytic AlkylationCatalytic IsomerizationCatalytic PolymerizationSECONDARY PROCESSING :

*CATALYTIC CONVERSION PROCESSESSECONDARY PROCESSING :

ProsesActionTujuanBahan BakuProdukCatalytic cracking Alteration Upgrade gasoline Gas oil, coke distillate Gasoline, petrochemical Catalytic reforming Alteration/ dehydrogenation Upgrade low-octane naphtha Coker/hydrocracker naphtha High-octane reformate/ aromatic Hydrocracking Hydrogenation Convert to lighter hydrocarbonGas oil, cracked oil, residuals Lighter, higher quality products Alkylation Combining Unite olefins & isoparaffins isobutane/ cracker olefin Iso-octane (alkylate)Isomerization Rearrangement Convert straight chain to branch Butane, centane, cexane Isobutane/ pentane/hexane Polymerization Polymerization Unite two or more olefins Cracker olefins High octane naphtha, petrochemical

*TREATING/FINISHING PROCESSESJenis proses yang termasuk Treating Process :H2S Removal processSulfur Conversion ProcessSweetening ProcessSolvent Extraction ProcessHydrotreating ProcessAdalah proses pemurnian produk dari berbagai zat pengotor (impurities) yang merupakan polutan terhadap lingkungan atau berbahaya/merusak peralatan.

*PRODUK PENGOLAHAN MINYAK BUMIREF.OFF GAS (C1 & C2)LPGNAPHTAMOGASKEROSINEAVTURDIESEL/GASOILFUEL OILSOLVENTLUBRICANTWAXCOKEDLLMINYAK BUMI (CRUDE OIL)

*Liquefied Petroleum Gas (LPG) :

Merupakan campuran paraffinic dan olefinic hydrocarbons seperti propane, propylene, butane, dan butyleneDigunanakan sebagai fuel, dan disimpan dalam bentuk liquids bertekanan. Boiling points adalah : -74 C to +38 CColourless, vapours > udara, mudah terbakarPRODUK PENGOLAHAN MINYAK BUMI

*Naphta :

Light naphtha : digunakan sebagai olefins Solvents dan diluents, extraction solvents, serta bahan baku industri petkimIntermediate naphtha : banyak digunakan sebagai Aviation dan motor gasoline, serta dry-cleaning solvents Heavy naphtha : digunakan sebagai bahan bakar jet militer dan kerosene tractor fuel. PRODUK PENGOLAHAN MINYAK BUMI

*Motor Gasoline :Merupakan campuran dari low-boiling hydrocarbon fractions, termasuk reformate, alkylate, aliphatic naphtha (light straight-run naphtha), aromatic naphtha (thermal and catalytic cracked naphtha) and additives. Gasoline blending boiling points : ambient temperatures - 204 C, dan flashpoint < -40 C. Kualitas utama gasoline adalah : octane number (anti-knock), volatility (starting and vapour lock) and vapour pressureAdditives digunakan untuk meningkatkan kinerja gasoline dan memberikan perlindungan terhadap oxidation and rust formation. Aviation gasoline adalah high-octane product, khusu diblending untuk bekerja baik pada ketinggianAdditif utama : Tetra ethyl lead (TEL), tetra methyl lead (TML) , Ethyl tertiary butyl ether (ETBE), methyl tertiary butyl ether (MTBE), tertiary amyl methyl ether (TAME) dan digunakan untuk menggantikan TEL dan TML untuk meningkatkan kinerja anti-knock mogas dan menurunkan emisi carbon monoxida.PRODUK PENGOLAHAN MINYAK BUMI

*Kerosine & Avtur :

Merupakan campuran paraffins dan naphthenes dengan kandungan aroamatic < 20%Flashpoint > 38 C, Boiling range : 160 C to 240 C,Banyak digunakan untuk lighting, heating, solvents dan blending ke diesel fuel.Jet fuel (avtur) adalah middle distillate kerosene product dengan kualitas crtitical/utama adalah freezepoint, flashpoint dan smokepoint. Commercial jet fuel mempunyai Boiling range 191 C - 274 C, dan military jet fuel = 55 C - 288 C. PRODUK PENGOLAHAN MINYAK BUMI

*Gasoil :

Merupakan campuran paraffins, naphthenes dan aromatics, serta mengandung sejumlah kecil olefin.Light-colouredFlash points > 60 C, boiling ranges sekitar 240 C - 371 C, dan sering di hydrodesulphurized untuk meningkatkan stability. Parameter kualitas utama adalah cetane number sebagai acuan untuk kemudahan penyalaan (good starting and combustion)Digunakan sebagai bahan bakar otomotif maupun diesel engine.PRODUK PENGOLAHAN MINYAK BUMI

*Fuel Oil :

Merupakan campuran hydrocarbon dengan molekul besar yang sangat viscousBahan bakar utama untuk kapal (marine vehicle), industrial facilities use residual fuels or combinations of residual and distillate fuels, for power, heat and processing. Berwarna gelap,Flashpoints > 121 C and Boiling points > 370 C.Critical specifications untuk fuel oil adalah viskositas dan low sulphur content (untuk environmental control). PRODUK PENGOLAHAN MINYAK BUMI

*Hydrocarbon Solvent :

Merupakan campuran dari berbagai senyawa seperti benzene, toluene, xylene, hexane dan heptane Boiling points and hydrocarbon composition relatif dekat dan mudah dikontrol Digunakan sebagai pelarut (solvents), paint thinners, dry-cleaning fluids, degreasers, industrial and pestisida solvents dll Solvents dikelompokkan sebagai aromatic atau non- aromatic, tergantung komposisi Flashpoints, bervariasi dari < -18 C s/d > 60 C.- Bahaya solvent adalah flammable dan uap solvent bila bercampur udara akan mudah terbakar- Aromatic solvents lebih beracun dari pada non-aromatic solvents.PRODUK PENGOLAHAN MINYAK BUMI

*Lubricant (pelumas) :

- Lubricating oil base stocks dihasilkan dengan proses khsusus untuk memenuhi spec. yang diinginkan customer- Light - to medium -coloured, low-volatile, medium - to high viscous mixtures of paraffinic, naphthenic and aromatic oils, Boiling ranges = 371 C to 538 C. Additives, seperti demulsifiers, anti-oxidants and viscosity improvers, ditambahkan untuk menghasilkan karakteristik yang diperlukan pada pelumasan motor oils, turbine and hydraulic oils, industrial greases, lubricants, gear oils and cutting oils. Kualitas yang paling kritis (utama) pada pelumas adalah high viscosity index, tidak mudah berubah pada variasi temperatur.Greases adalah campuran lubricating oils dan metallic soaps, dengan tambahan material khusus seperti asbestos, graphite, molybdenum, silicones dan talc untuk memberikan efek insulation or lubricity. PRODUK PENGOLAHAN MINYAK BUMI

*Special Produk :

- Wax adalah produk yang banyak digunakan sebagai pelapis/pelindung produk makanan, coatings; sebagai bahan campuran pada cosmetics, semir sepatu dan candle.- Sulphur (belerang) dihasilkan dari gas H2S/ Tail gas dari pengolahan minyak bumi.. Coke, merupakan pure carbon, digunakan sebagai electrodes hingga briket batubara, tergantung karakteristik fisik dari coking process. Asphalt, merupakan residu dari pengolahan minyak bumi yang digunakan sebagai pengeras dan pelapis jalan raya dan pengeras lantai. Umumnya tahan terhadap chemicals dan kondisi cuaca.PRODUK PENGOLAHAN MINYAK BUMI

*PENGUJIAN KUALITASKLASIFIKASI UMUM PEMERIKSAAN :VOLATILITYCOMBUSTIONVISCOSITY & CONSISTENCYMELTING POINTOXIDATIONCORROSION & PROTECTIONLAIN-LAIN

*DISTILLATION : PROSES PENGUAPAN PRODUK DENGAN MENCATAT INITIAL BOILING POINT S/D FINAL BOILING POINT, CVAPOUR PRESSURE : TEKANAN UAP DI ATAS PERMUKAAN LIQUID PADA TEMPERATUR TERTENTU (65 C), psiFLASH POINT & FIRE POINT : TEMPERATUR TERENDAH DI MANA UAP HYDROCARBON MULAI MENYALA, CVOLATILITY :ADALAH PENGUJIAN TERKAIT DENGAN TENDENSI HYDROCARBON UNTUK MENGHASILKAN UAP YANG EXPLOSIFPENGUJIAN KUALITAS

*OCTANE NUMBER : PENGUKURAN KUALITAS ANTIKNOCKING GASOLINE DENGAN MENGGUNAKAN ISO-OCTANE DAN N-HEPTANE SEBAGAI REFERENCE (UTUK ON < 100) PERFORMANCE NUMBER : PEMERIKSAAN ANTIKNOCKING UNTUK AVIGAS (ON > 100), DENGAN ISO OCTANE & TEL SEBAGAI REFERENCE, ALAT UNTUK PEMERIKSAAN ON DAN PN CFR ENGINECETANE NUMBER : UKURAN CEPAT/LAMBATNYA PENYALAAN BAHAN BAKAR DIESEL, (n-CTANE & hepta-M-NONANE as ref.)CALORIFIC VALUE : JUMLAH PANAS YANG DILEPASKAN PER JUMLAH HYDROCARBON, BTU/LBSMOKE POINT : KETINGGIAN MAKSIMUM FLAME (mm) PRODUK KEROSENE TANPA MENGELUARKAN ASAP PADA SAAT DIBAKAR. SEMAKIN TINGGI SMOKE POINT SEMAKIN BAIK KUALITAS.COMBUSTION :ADALAH PENGUJIAN TERKAIT DENGAN KINERJA HYDROCARBONPENGUJIAN KUALITAS

*KINEMATIC VISCOSITY (REDWOOD, SABOLT, ENGLER) : UKURAN TAHANAN FLUIDA UNTUK MENGALIR SECARA GRAVITY, PERBANDINGAN TEKANAN DAN DENSITY, CENTI STOKEVISCOSITY INDEX : PENGUKURAN EFEK TEMPERATUR TERHADAP KEKENTALAN LIQUIDPENETRATION TEST : KEMAMPUAN PENETRASI SUATU HYDROCARBONVISCOSITY : ADALAH PENGUJIAN TERKAIT UKURAN KEKENTALAN PRODUK HYDROCARBONPENGUJIAN KUALITAS

*FREEZING POINT : TEMPERATUR DI MANA KRISTAL HYDORCARBON MULAI TERBENTUK JIKA TEMPERATUR DINAIKKANPOUR POINT : TEMPERATUR TERENDAH SUATU LIQUID HYDROCARBON MAMPU MENGALIR, DAN MULAI MEMADAT.MELTING POINT : TEMPERATUR HYDROCARBON (WAX) MULAI MELELEHSOFTENING POINT : TEMPERATUR DI MANA SUATU PRODUK ASPAL (BITUMEN) MULAI MELUNAKMELTING POINT :ADALAH PENGUJIAN TERKAIT DENGAN TENDENSI SUATU HYDROCARBON MULAI MELELEH, MEMADAT, ATAU MENGENDAP.PENGUJIAN KUALITAS

*INDUCTION PERIOD : UKURAN KESTABILAN GASOLINE DALAM PENYIMPANAN TERHADAP TERBENTUKNYA GUM ATAU PRODUK HYDROCARBON TAK JENUHTHERMAL STABILITY : UKURAN TEMPERATUR TERTINGGI SUATU JET FUEL MASIH STABIL TANPA MENIMBULKAN DEPOSIT DIPERMUKAAN APABILA DIPANASKANKANDUNGAN GUM : UNTUK MENGETAHUI ADANYA POTENSI GUM DIAKIBATKAN SENYAWA TAK JENUH. OXIDATION : ADALAH PENGUJIAN UNTUK MENGUJI KESTABILAN PENYIMPANAN SERTA KETAHANAN TERHADAP OKSIDASI PRODUK GASOLINE DAN AVTUR.PENGUJIAN KUALITAS

*TOTAL SULFUR : MENGUKUR KANDUNGAN SULFUR SUATU PRODUKACIDITY & ALKALINITY : UNTUK MENGUKUR POTENSI KOROSI DISEBABKAN ADANYA ASAM ORGANICCOPPER STRIP : MENGUKUR EFEK KOROSI SULFUR DALAM GASOLINE TERHADAP COPPER, BRASS, DAN BRONZESILVER STRIP : MENGUKUR EFEK KOROSI SULFUR DALAM AVTUR TERHADAP SILVERCORROSION TEST : PENGUJIAN POTENSI KOROSI PRODUK HYDROCARBON KARENA MENGANDUNG SULFUR, GARAM, ORGANIC ACID, DLLPENGUJIAN KUALITAS

*KADAR ABU : MENGUKUR JUMLAH ABU (WATER SOLUBLE MATERIAL), SERTA PADATAN LAINNYA, KOTORAN DAN KARATCARBON RESIDUE : JUMLAH RESIDU CARBON YANG TERTINGGAL PADA PENGUAPAN HYDROCARBONCOLOUR : SEBAGAI UKURAN TINGKAT KEMURNIAN PENGOLAHANDENSITY & SG : UKURAN MASSA PER SATUAN VOLUMEGAS CHROMATOGRAFY : MENGETAHUI KANDUNGAN KOMPONEN YANG ADA DALAM HYDROCARBON DENGAN MENGUKUR ADSOPRTION PEAK MASING-MASING KOMPONENLAIN - LAIN : PENGUJIAN TERHADAP SIFAT FISIS HYDROCARBON LAINNYAPENGUJIAN KUALITAS

*PLANT OUTPUTPRODUK FINISH :BBM :PREMIUMKEROSINESOLARIDFFUEL OILBBK :AVIGASPERTAMAX PLUSPERTAMAXAVTURPERTAMINA DEXNBBM & PETKIM :PROPYLENEPARAXYLENELPGSOLVENTWAXLUBE OILDECANT OILSULFURCOKEASPALTPRODUK STREAM :REF. OFFGAS (C1/C2)STRAIGHT RUN NAPHTACRACK NAPHTAUNTREATED KEROSINELIGHT GASOILHEAVY GASOILATMOSPHERIC RESIDUELONG RESIDUEDMARPROPANEPROPYLENEBUTANEALKYLATPOLYGASOLINEISOMERATEREFORMATERCC/FCC NAPHTALIGHT CYCLE OILDECANT OILTOLUENEPARAXYLENELUBE BASE OILGREEN COKE

*PENCAMPURAN (BLENDING) PRODUKTUJUAN PENCAMPURAN (BLENDING) : UNTUK MENGHASILKAN PRODUK FINISH DARI KOMPONEN YANG DIHASILKAN KILANG, SESUAI SPECIFIKASI PELANGGAN POLA BLENDING :BATCH BLENDINGIN-LINE BLENDINGCONTINUOUS BLENDING

*PENCAMPURAN (BLENDING) PRODUK

Produk Finish :Komponen Blending :Ratio, %vol.Bensin 88ButaneSR NaphtaPolygasolineRCC Naphta2111077LPG MixPropaneButane3763IDFKeroseneHT GasoilHT LCO91378Decant OilPure DecantLCO5050

*PERALATAN UNTUK BLENDING :TANKI BLENDING & TANKI PRODUK FINISHMIXER (UNTUK HOMOGENITAS KUALITAS PRODUK & TEMPERATUR, SERTA MENCEGAH AKUMULASI SLUDGE/WATER POCKET)POMPA BLENDING & POMPA TRANSFERON-LINE ANALYZERPENCAMPURAN (BLENDING) PRODUK

*PERTAMAX +(Ref. SK Ditjen Migas No. 940, 02 Desember 2002)SPESIFIKASI PRODUK

PARAMETERUNITSPEC.Densitykg/m3715 - 780Research Octane NumberRONMin. 95.0Distillasi 10% CMaks. 70End PointCMaks. 205Kandungan Sulfur%Maks. 0.1Reid Vapor PressurekPa45 - 60Existensi Gummg/100 mlMaks. 4Kandungan Aromatik% v/vMaks. 50Induction periodmenitMin. 480Doctor Test/KorosiNegatif/No.1

*PERTAMAX(Ref. SK Ditjen Migas No. 940, 02 Desember 2002)SPESIFIKASI PRODUK

PARAMETERUNITSPEC.Densitykg/m3715 - 780Research Octane NumberRONMin. 92.0Distillasi 10% CMaks. 70End PointCMaks. 205Kandungan Sulfur%Maks. 0.1Reid Vapor PressurekPa45 - 60Existensi Gummg/100 mlMaks. 4Kandungan Aromatik% v/vMaks. 50Induction periodmenitMin. 480Doctor Test/KorosiNegatif/No.1

*PREMIUM (BENSIN 88)(Ref. SK Ditjen Migas No. 74, 21 Juni 2001)SPESIFIKASI PRODUK

PARAMETERUNITSPEC.Research Octane NumberRONMin. 88.0Distillasi 10% CMaks. 74End PointCMaks. 215Kandungan Sulfur% wt.Maks. 0.1Reid Vapor PressurekPaMaks. 62Existensi Gummg/100 mlMaks. 4Induction periodmenitMin. 240Doctor Test/KorosiNegatif/No.1

*PROPYLENESPESIFIKASI PRODUK

PARAMETERUNITSPEC.Propylene purity% molMin. 99.6Water ContentppmMaks. 2.5EtaneppmMaks. 200Total Sulfur ppmMaks. 1.0COSppbMaks. 30CO2ppmMaks. 1.0NitrogenppmMaks. 100

*MIXED LPGSPESIFIKASI PRODUK

PARAMETERUNITSPEC.Tekanan UappsigMaks. 120Weathering Test pada 36 F% vMin. 95Copper StripMaks. No. 1C3 & C4 content% vMin. 97.5C5+% vMaks. 2.0Total SulfurGrain/100 ft3Maks. 15Water Content% vNil

*KEROSENE(Ref. SK Ditjen Migas No. 17, 16 April 1999)SPESIFIKASI PRODUK

PARAMETERUNITSPEC.Densitykg/m3Maks. 835Smoke PointmmMin. 15Char ValueMg/kgMaks. 40Flash Point AbelCMin. 38Distilasi pada 200 C%Min. 18End PointCMaks. 310Copper StripMaks. No. 1

*PERTAMINA DEXSPESIFIKASI PRODUK

PARAMETERUNITSPEC.Densitykg/m3820 850Cetane No.Min. 53Flash PointCMin. 55Kandungan SulfurppmMaks. 300Distilasi :90% vol. recovery95% vol. recoveryEnd PointCCCMaks. 340Maks. 355Maks. 365Visc. Kinematic pd 37.8 CMm2/sec1.6 5.8Pour PointCMaks. 18LubricitymicronMaks. 400

*GASOIL (ADO)(Ref. SK Ditjen Migas No. 113, 27 Oktober 1999)SPESIFIKASI PRODUK

PARAMETERUNITSPEC.Densitykg/m3815 - 870Cetane No.Min. 45Flash PointCMin. 60Kandungan Sulfur%Maks. 0.5Distilasi pada 300 C%Min. 40Visc. Kinematic pd 37.8 Cmm2/sec1.6 5.8Pour PointCMaks. 18Copper StripMaks. No. 1

*I D F(Ref. SK Ditjen Migas No. 03, 14 April 1986)SPESIFIKASI PRODUK

PARAMETERUNITSPEC.Densitykg/m3840 920Visc. Redwood pada 37.8 Cmm2/sec1.6 5.8Flash PointCMin. 65.5Pour PointCMaks. 18Kandungan Sulfur% wt.Maks. 1.5Water Content% volMaks. 0.25CCR% wt.Maks. 1.0Ash Content% wt.Maks. 0.02

****************************************************

Pengolahan Minyak Bumi

Documents

Transcript of Pengolahan Minyak Bumi