Pengolahan Air Bersih.docx

download Pengolahan Air Bersih.docx

of 6

Transcript of Pengolahan Air Bersih.docx

1.2 Pengolahan Air Bersih Proses pengoolahan air bersih tergantung pada kualitas air baku, PDAM Way Rilau melakukan pengolahan secara terbatas dan pengolahan secara lengkap. Untuk air baku yang diperoleh dari mata air pengolahan yang dilakukakan hanya pemeberian gas khlor sebagai desinfektan yang disuntikkan langsung pada pipa pendistrbusian , karena air dianggap mempunyai kualitas yang baik tanpa dlakukan treatment secara lengkap. Sedangkan sumber air baki yang berasal dari air pemukaan (air sungai) kualitas airnya kurang baik sehingga diperlukan pengolahan lengkap. PDAM way Rilau melakukan pengolahan air secara lengkap di Instalasi pengolahan Air (IPA) I dan Instalasi Penngolahan air (IPA) II dengan tahap=tahap pengolahan air seperti berikut:2.3.1 Bangunan Penyadap Air Sungai (Intake)Bangunan penyadap air sungai di Indonesia sering dikenal dengan sebutan intake (dari water intake). Secara umum kelengkapan sarana bangunan penyadap air sungai terdiri atas:a. Bendung untuk meninggikan muka airBendung ini khususnya digunakan untuk sungai yang airnya dangkal.b. Pintu airPintu air ini digunakan untuk sistem yang menggunakan saluran dimana pintu air ini digunakan sebagai alat untuk mengatur debit air yang masuk/ keluar saluran. Pintu ini juga biasanya dilengkapi dengan pembacaan elevasi air.c. PompaPompa digunakan untuk menaikkan dan mengalirkan air. Pompa yang digunakan adalah jenis pompa benam (pompa submersible) yang dipasang didalam air, atau pompa yang dipasang didaratan (pompa centrifugal).d. Saringan Kasar ( Bar Screen)Saringan kasar ini digunakan untuk mencegah kotoran/ sampah terbawa aliran air dan akan mengganggu bekerjanya pompa.e. Penjebak Pasir (Grit chamber)Penjebak pasir ini berfungsi untuk mengendapkan sedimen berupa fraksi pasir.f. Saluran/ Bak pengumpulBak pengumpul ini berfungsi untuk menampung air sebelum dipompakan ke IPA.2.3.2 Pre KhlorinisasiPre Khlorinisasi adalah tahap pertama desinfeksi yang bertujuan untuk mempertahankan kandungan sisa khlor sebesar 0,2-0,5 mg/lt pada seluruh unit pengolahan dalam suatu sistem (bersama dengan oksidasi). Kebutuhan Khlor dengan waktu ontak yang pasti (tertentu) untuk mendapatkan sisa khlor yang tersedia cukup efektif untuk desinfeksi. BPC (titik retak khlorinisasi) terutama digunakan dalam kasus dimana air mempunyai kualitas yng baik tidak ( mengoksidasi Fe2+ dan Mn2+), menghilangkan rasa, mencegah pertumbuhan bakteri dalam filter, memperpanjang waktu penyarinngan dan mencegah tumbuhnya algae. BPC ( titik retak khlorinasi ) secara tidak langsung menyatakan oksidasi zat organik secara lengkap. Kadar khlor tersedia bebas, naik secara seimbang dengan banyaknya khlor yang dibbutuhkan.Kadar khlor tersedia bebas, naik secara seimbang dengan banyaknaya khlor yang sudah dibubuhkan sesudah titik retak (break point) tergantung dari:a) Mutu bakteriologis air bersih yang diinginkan (sesudah khlorinasi), jarak yang harus ditempuh air bersih sampai ke konsumen (karena khlor aktif sedikit demi sedikit direduksi)b) pH dan sebagainya.Air baku yang telahterkumpul dibangunan pengumpul air kemudian dipompakan ke instalasipengolahan air dan masuk kedalam bak penampung untuk didesinfeksi sebelum menjalani proses pengolahan atau sering disebut Pre Khlorinisasi. Pre Khlorinisai dilakukan pada air baku dengan tujuan untuk membunuh bakteri, meningkatkan efektifitas proses koagulasi, membantu menghilangkan bau, rasa, dan warna. Mengurangi proses penguraian bahan organic ditangki sedimentasi. Serta menghambat pertumbuhan alga dan mikro organisme (Pandia, 1996). Proses Pre khlorinasi dilakukan dengan cara melarutkan gas khlor kemudian dipompa kedalam bak penampung. Sehingga kontak antara khlor dan air baku terjadi. Alat yang digunakan untuk menentukan konsentrasi gas khlor disebut khlorinator.1.2.3 Koagulasi Air yang telah melalui tahap Pre khlorinisasi kemudian dialirkan kemudian diakirkan lagi ke bak koagulasi yaitu pembentukan flok dari partikel-partikel koloid. Koagulasi dilakukan dengan metode rafid mixing, dengan cara menyuntikan koagulan kedalam pipa air baku pada saat pengaliran air dari baku dari water intake ke receiving well. Koagulan adalah bahan kimia yang dibutuhkan pada air untuk mengikat partikel kecil zat pencemar yang tidak dapat mengendap secara gravitasi. Penampungan koagulasi berfungsi untuk mengumpulkan kotoran atau lumpur. Koagulan yang dipakai adalah PAC (Poly alumunium Chloride), dimana ion-ion alumunium merupakan penetral muatan partikel koloid. Banyaknya PAC yang ditambahkan tergantung pada kualitas air baku dan debit air yang masuk untuk dapat menentukan jumlah PAC (Poly Alumunium Chloride) yang ditentukan dalam air baku maka dilakukan jartes di laboratrium.1.2.4 Flokulasi Flokulasi merupakn tahap lanjutan dari proses koagulasi. Proses flokulasi adaah proses pengumpulan pertikel yang sudah terkoagulasi menjadi gumpalan-gumpalan yang lebih besar (flok). Flok sendiri merupakan partikel yang lebih besar yang dapat mengendap secara gravitasi. Pada bak Flokulasi dilakukan pengadukan lambat, dimamna air yang telah tercampur dengan PAV dimasukkan kedalam bak flokulator, yang berfungsi untuk membentuk partikel pertikel yang lebih besar sehingga dapat mengendap dengan daya berat sendiri. Setiap unit flokulator terbagi atas tigaa kompertment dengan kecepatan aliran air menurun secara bertahap agar dihasilkan flok berukuran besar dan tidak mudah pecah. Gambar bak flokulasi dapat dilihat pada lampiran gambar.1.2.5 Sedimentasi Sedimentasi adalah air yang telah melewati bak flokulasi. Sedimentsi berfungsi untuk mengendapkan flok yang terbentuk pada flokulator dengan mengalirkan air yang berasal dari bak flokulator secara lambat kedalam bak sedimentasi sehingga dihasilkan air jernih di bagian atas dan air keruh dibagian bawah.Bak sedimentasi ini dilengkapi dengan sekat-sekat yang terbentuk dari asbes berbentuk segi enam ( bentuknya menyerupai sarang lebah) yang memiliki ukuran 1,0 m x 0,1 dengan jarak antar sekat 2,5 cm dengan sudut kemiringan 60C. Zat-zat padat atau flok yang terbetuk dari proses flokulasi akan mengendap di dasar bak dan dikumpulkan pada konsetrator beupa saluran berbentuk V yang dilengka[I dengan pipa berlubang. Lumpu yag terkumpul aka dialirkan ke saluran pembuanngan, selanjutnya air yang jernih dialirkan menuju ke bak filtrasi.1.2.6 FiltrasiFiltrasi merupakan air yang melewati bak sedimentasi yang masih mengandung flok-flok haus. Untuk menghilangkan flok halus ini air kemudian dimasukkan kedalam unit filtrasi. Filtrasi ini menggunakan sistim saringan pasir cepat. Proses penyaringan dengan saringan pasir cepat diarahkan untuk menghilangkan zat-zat melayang. Setelah air melalui proses pengolahan lengkap, filter dengan saringan pasir cepat ini terdiri dari beberapa lapisan dengan susunan yang disajikan.Untuk membersihkan lapisan filter yang telah kotor, dapat dilakukan dengan dua cara yaitu sisitim suefece wash dan sistim back wash. Pada sistim suefece wash pencucian dilakukan dengan cara menyemprotkan air dengan menggunakan selang kepermukaan bak filter, sedangkan pada sistim back wash pencucian dilakukan dengan cara mengalirkan air bersih dengan kecepatan tinggi melalui lapisan filter.

1.2.7 Post KhlorinasiLangkah terakhir didalam pengolahan air bersih adalah desinfeksi. Air yang sudah siap di distribusikan ke konsumen perlu di desinfeksi sedemikian rupa sehingga masih tetap mengandung desinfektan yag cukup. Air minum yang sampaipada konsumen diharapkan masih mengandung deinfektan sebanya 0,2-0,5 ppm. Persyaratan tersebut dimaksudkan agar air benar-benar bebas dari bakteri.Persyaratan sisa desinfektan pada air minum lebih rendah dari pada desinfektan pada kolam renang, karena apabila terlalu tinggi akan memberikaan dampak negatif bagi kesehatan manusia. Sisa desinfektan lebih kurang 0,2-0,5 ppm diharapkan dapat merupakan jaminan bebasnya air dan bakteri.1.2.8 ReservoirReservoir dibutuhkan untuk menjaga keseimbangan atara produksi air yang dihasilkan oleh Instalasi Pengolahan Air (IPA) /WTP dan kebutuhan harian yang bervariasi,reservoir untuk menyediaan air bersih Way Rilau sangat besar dengan kapasitass 4000m3 yaitu reservoir sumur putri.Air yang sudah melalui filter sudah dapat dipakai untuk air bersih.Air tersebut telah bersihdan bebas dari bakteri,sehingga dapat ditampung pada bak reservoir untuk didistribusikan kekonsumen.Air reservoir ini juga mengalami proses desinfikasi dengan menggunakan gas khlor.Penyaluran gas khlor dilakukan dengan cara melalui pipa yang dihubungkan dengan tangki baja. Penyimpanan gas khlor diatur pada dosis tertentu yang berkisar antara 4-5 ppm menggunakan alat chlorinator. Pemberian desinfektan dalam air sangat penting yang bertujuan untuk membunuh bakteri pathogen dalam bakteri.

2. GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN2.1 Kondisi Umum Perusahaan2.1.1 Letak LokasiPeusahaan PDAM Way Rilau terletak dijalan pangeran M. Noer No. II A Kelurahan Pengajaran, Kecamatan Teluk Betung, Kota Bandar Lampung. Secara Geografis terletak pada ketiggian 37 m di atas permukaan laut dan pada azimuth 10511-10520BT dan 519-539 LS.PT Traya Tirta Makassar MakassarPT Traya Tirta Makassar MakassarAlamat lengkap: Jl Jend Urip Sumoharjo Kompl PDAM Bl K, Daya, BiringkanayaKabupaten/Kota: MakassarKode pos: 90241Nomor telepon/HP: +62.411.444122PT Traya Tirta Makassar