Pengkajian Oftalmik

download Pengkajian Oftalmik

of 54

description

mata kuliah gadarnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnn

Transcript of Pengkajian Oftalmik

  • PENGKAJIAN OFTALMIKHutba, S.Kep2012

  • Peran Perawat dalam Perawatan MataPengkajianPendidikan kesehatanPerawatan tindak lanjut

    Berkolaborasi dengan medis (spesialis mata) & personel perawatan kesehatan lainnya

  • Pengkajian OftalmikMerupakan komponen pemeriksaan neurologis: neurovisualMemerlukan keterampilan khususMeliputi:Anamnesis: riwayat kesehatanPemeriksaan fisikPemeriksaan diagnostik & prosedur refraktif

  • Riwayat Oftalmik1Riwayat kesehatan berperan thdp kondisi oftalmik saat iniRiwayat kelainan mata: katarak, glaukoma, dllFaktor resiko: usia, DM, HT, trauma mataOnset & penanganannyaRiwayat prosedur oftalmik noninvasif: laser, fotokoagulasiRiwayat gejala oftalmik: fotofobia, nyeri kepala, penurunan tajam penglihatanRiwayat koreksi refraksiRiwayat menggunakan lensa koreksi & efektivitasnyaRiwayat penggunaan obat oftalmik

  • Riwayat OftalmikRiwayat Oftalmik meliputi:Apakah punya masalah dgn mata atau penglihatan?Apakah menggunakan kacamata, lensa mata atau koreksi mata lainnya?Apakah pernah menjalani prosedur oftalmik khusus: bedah, terapi laser?Apakah pernah mengunjungi spesialis mata?Riwayat Keluarga:Riwayat penyakit: Glaukoma, kebutaan, HT, katarak, DMRespon thdp penyakit tsb

  • Riwayat MedisKelainan yg bermanifestasi gejala okuler:DMHipertensiPenyakit emboliMiastenia GravisNeuritis OptikusTrauma KepalaPenyakit Neurologik beratRegimen obat yg sedang dipakai pasien:Simpatomimetik atau vagolitik dilatasi pupil menetapMorfin Sulfat kontriksi pupilDiuretika kehilangan cairan & penurunan TIO

  • Riwayat PsikososialMeliputi: psikologis, demografis, pekerjaan, lingkunganPengkajian lingkungan: keamanan, iklim, kebersihan, hama & serangga, paparan iritasi eksternal, faktor lain yg berpengaruhEfek keadaan oftalmik thd aktivitas sehari-hari & pekerjaanKepuasan psikologis yg bd penglihatan

  • Pengkajian Fisik Penglihatan dan MataPengkajian Ketajaman PenglihatanPengkajian Gerakan MataPengkajian Lapang PandangPemeriksaan Mata

  • 1. Pengkajian Ketajaman PenglihatanDilakukan paling awal: fungsi mata yg pentingUji dgn Snellen Chart/ E Chart 6 m (20 kaki) dari psPs tutup salah satu mata dgn telapak tangan (kedua mata tetap terbuka)Ps membaca setiap baris pd kartu sampai huruf yg dibaca tdk dpt dikenaliBila menggunakan lensa koreksi uji dgn dan tanpa menggunakan lensaKetajaman penglihatan: rasio penglihatan normal dgn yg dilihat pasien 20/50: ps dpt melihat dari jarak 20 kaki, orang normal pd jarak 50 kaki 20/200: batas kebutaan legal mata Presbiopia: uji skrining dgn membaca pd jarak satu kaki (Rosenbaum Chart)

  • 2. Pengkajian Gerakan MataTerdiri atas 6 otot ekstra okuler menggerakkan bola mataDi inervasi oleh S. III, IV dan VI aksi sinergis menghasilkan gerakan paralelJenis uji:kesejajaran mata paralelUji menutupLirikan terkoordinasiPemeriksaan kalori

  • a. Kesejajaran Paralel MataDeteksi dgn mengarahkan sinar langsung ke mata ps memandangi sumber cahayaTempat pantulan cahaya pd mata harus identikRefleks cahaya yg berbeda pd mata ggn penglihatan paralel

  • b. Uji MenutupEvaluasi kecenderungan salah satu mata bergeser ke arah nasal atau temporal saat keduanya berfungsi bersamaSalah satu mata ps ditutupPs memfokuskan mata yg tdk ditutup pada satu benda diam, mata yg ditutup tangan tetap dalam keadaan terbukaTangan disingkirkan dgn tiba-tiba tampak gerakan abnormal mataEksoforia: kecenderungan mata bergeser kesisi temporal saat mata ditutupEsoforia: kecenderungan mata bergeser kesisi nasal saat mata ditutup

  • c. Lirikan TerkoordinasiMenggerakkan mata ke-6 posisi kardinal lirikan, kepala dijaga tetap diamBenda digerakkan ke lateral kedua sisi sepanjang sumbu horizontal sumbu oblik, membentuk sudut 60 dgn sumbu horizontalTiap posisi kardinal lirikan fungsi salah satu dari ke enam otot ekstraokulerEvaluasi adannya: diplopia, nistagmus, strabismus

  • Medan Gerak KardinalR. Medialis (III)R.Lateralis (VI)R. Inferior (III)Rektus Superior (III)Oblik Superior (IV)Oblik Inferior (III)

  • Konvergensi Mata

  • d. Pemeriksaan KaloriUntuk mengkaji viabilitas otakDilakukan dgn memasukkan air hangat maupun air dingin ke dalam telingaOrang sehat: menimbulkan nistagmus cepat ke arah atau menjauhi penetesan air; muntah & nyeri hebatKematian otak: tdk ada nistagmus

  • 3. Pengkajian Lapang PandangMengkaji fungsi makula & penglihatan periferMetode uji: konfrontasi langsung & menggunakan uji telunjuk

    Pemeriksa & ps duduk berhadapan dgn jarak 1-2 kakiPs menutup salah satu mata, sambil memandang hidung pemeriksa pemeriksa menutup salah satu matanya sebagai pembandingPs diminta melirik tetap pd hidung pemeriksa & menghitung jumlah jari pd medan superior & inferior lirikan temporal & nasalJari pemeriksa digerakkan dari posisi luar terjauh ke tengah dalam bidang vertikal, horisontal & oblik Medan nasal, temporal, superior, & inferior

  • Pemeriksaan MataPemeriksaan Fisik Mata: organ aksesoriPemeriksaan Mata AnteriorPemeriksaan KorneaPemeriksaan Iris dan Kamera AnteriorPemeriksaan PupilPemeriksaan Lensa KristalinaPemeriksaan Segmen Posterior

  • Pemeriksaan mataTeknik: inspeksi & palpasiInspeksi visual dgn instrumen oftalmik khusus & sumber cahayaPalpasi untuk mengkaji nyeri tekan mata & deformitas, untuk mengeluarkan cairan dari puncta, dan mendeteksi TIO

  • Pemeriksaan Fisik MataInspeksi struktur eksternal: alis, kelopak mata, bulu mata, aparatus lakrimalis, konjungtiva, kornea, kamera anterior, iris & pupil

    Kaji kesimetrisan, posisi & kesejajaran mataWarna mataAlis: Kuantitas & penyebaran rambutKelopak mata: warna, kulit, ada tidaknya & arah bulu mata, lesi, hematoma, defek pd batas orbita.

  • 1) Kelopak MataS. III ps menutup mata secara ringan, apakah mata menutup dgn sempurnaS. VII ps membuka mataKaji posisi & kesimetrisan serta arahnyaEktropion arah kelopak melengkung keluarEntropian kelopak mata melengkung kedalamProtrusi/ eksoptalmus Hipertiroid, tumor atau edema Kelopak mata cekung defisiensi nutrisi, dehidrasiPtosis edema, kelemahan otot, defek kongenital, gangguan neurologis S. III

  • Eksoptalmus

  • 2) Bulu MataKaji posisi, warna & distribusinyaEfek yg timbul akibat arah pertumbuhan bulu mata iritasiWarna bulu mataPolisosis: warna bulu mata memutih pd depigmentasi abnormal, Albinisme, infeksi kronik, penyakit autoimun

  • 3) Sistem LakrimalKaji struktur dan fungsi pembentukan & drainase air mataKaji adanya pembengkakan kelenjarUji Schimer deteksi jumlah produksi air mataKertas lakmus diselipkan dikelopak mata bawah selama 5 menitDiukur kebasahan kertas normal: 10 mm; kelebihan produksi air mata: > 25 mmKaji sistem drainase: puncta, kanalikuli, sakus lakrimalis, & duktus nasolakrimalis inflamasi, edema, eksudat, nyeri tekan & pembesaran

  • 4) Mata AnteriorInspeksi sklera & konjungtiva bulbaris Inspeksi konjungtiva palpebra atas & bawahKelopak mata dilebarkan & dibuka ps melihat ke atas, bawah & ke kedua sisiInspeksi konjungtiva bulbaris: warna, kapiler, eksudat

  • 5) KorneaKaji dengan lampu Slit atau lampu senter

    Permukaan kornea: halus, pantulan cahaya seperti cermin, terang, simetris & tunggalIregularitas defek pantulan cahayaEdema kornea cahaya berpendarKejernihan kornea: transparan, dpt terlihat gambaran irisJaringan parut akibat trauma, bedah, atau infeksi putih kelabuEdema kornea pd glaukoma akut, post trauma, bedah kornea berkabutBentuk kornea & kedalaman kamera anterior Keratokonus: kornea menggelembung runcing akibat penipisan lapisan kornea & pendataran kamera akibat dekompresi pd ruptur bola mata atau peningkatan TIOUji refleks kornea kejapan mata segera, sama, bilateral, & pengeluaran air mataPenyebaran PD atau warna merah gelap pd Limbus inflamasi traktus uvea

  • 7) Iris & Kamera AnteriorKaji Aques Humor: kejernihanPeningkatan protein akibat inflamasi di kamera anterior pengkabutan Proses infeksi berat SDP & debris infeksiusHipopion: pengumpulan nanah di kamera anteriorHifema: darah di kamera anterior

    Kaji iris: bentuk, kesimetrisan, & warnaPD distensi inflamasiRubeosis Irides PD berkelok-kelok pd penderita Diabetes

  • 8) PupilKaji reaksi thd cahaya & pandangan dekat dgn konvergensi evaluasi gangguan SSP atau TIKRefleks cahaya direk: konstriksi pupil mata yg dirangsangRefleks cahaya indirek: konstriksi pupil disebelahnya Pupil berkontriksi saat mata berkonvergensi pd benda yg sangat dekat.Dokumentasi pupil yg normal: pupils equal, round and reactive to light and accomodattion (PERRLA)

  • Pupil

  • 9) Lensa KristalinaKaji melalui pupil atau kamera anteriorKatarak lanjut: lensa buram, pupil berkabut dan berwarna putih keabuanPupil putih (leukokoria) katarak, tumor intraokuler (retinoblastoma)

    Trauma lensa periksa dgn lampu slit: dpt terlihat zonula dgn bagian lensa yg melekat

  • 10) Segmen Posterior Kaji dgn oftalmoskop melihat vitreus humor, retina, optic disc, PD retina, makulaPersiapan: Pupil dilatasi dgn Fenileprin atau Siklopentat memungkinkan visualisasi fundusRuangan cukup gelap meminimalkan reaksi thd cahaya

  • Pemeriksaan DiagnostikOftalmoskopiPengukuran Tekanan OkulerPemeriksaan Lampu SlitProsedur PencitraanUltrasonografiHitung Sel EndotelAngiografi FluoresensRefraksi dan Akomodasi

  • Peran perawat dalam pemeriksaan diagnostikMenjelaskan prosedur & persiapan khusus yg diperlukanMengkaji obat-obat tertentu yg dpt mempengaruhi hasil tesMemberi dukungan kpd klien selama pemeriksaanMendokumentasikan prosedur dgn tepatMonitor hasil tes

  • 1) OftalmoskopiAlat untuk melihat fundus mata: retina, diskus optikus, makula, & PD retinaPemeriksaan di ruang gelap melebarkan dilatasi pupilPs menahan mata tetap diam, fokus pd satu benda

    Evaluasi: Diskus: bentuk, proporsi ukuranPD retina: ukuran, distribusi, penyilangan, & warna pantulanFundus retina: warna umum & perdarahan, cairan & perlengketanMakula & Fovea sentralis: warna (merah gelap) & pantulan sentralvitreus humor: kejernihan

  • 2) Pengukuran Tekanan OkulerTonometri: teknik mengukur TIOTonometri Schiotz menggunakan tonometer yg diletakkan pd permukaan kornea yg dianastesiDiukur pd pemeriksaan komprehensif; pasien dgn glaukoma; atau berisiko hipertensi intraokulerPenentuan umum TIO dpt dilakukan dgn tekanan ringan jari pd sklera mata yg tertutup

  • 3). Lampu SlitPs duduk dan dahi bersandar pd struktur penyokong lampu slit

    Pemeriksa mengarahkan cahaya ke permukaan depan mata memperbesar kornea, sklera, kamera anterior, & memberikan pandangan oblik kedlm trabekulum dgn lensa khusus

    Persiapan: ruangan gelap, tetes mata

  • 4) Prosedur PencitraanMelihat hubungan mata dgn tengkorak atau jaringan lunak lainnyaFraktur blowout orbita menjebak otot atau saraf ekstraokuler membatasi gerakan mataSinar X tengkorak: identifikasi abnormalitas kraniumMRI dan CT-Scan: identifikasi pertumbuhan & anatomi intraokuler & ekstraokuler

  • 5) USGDigunakan untuk:mengukur dimensi & struktur okulerMengukur kedalaman & bentuk bola mata sebelum pemasangan implan lensaProsedur: anastesi lokal transduser kecil diletakkan dimata gelombang dgn frekuensi tinggi menghantam jaringan okuler gel suara memantul & ditangkap oleh transduser yg sama dikonversi menjadi pola gelombang tampil pd osiloskopTipe:A-scan-ultrasound: membedakan tumor maligna & benigna; mengukur mata untuk pemasangan implan lensa okuler; memantau glaukoma kongenitalB-scan-ultrasound:mendeteksi & mencari berbagai struktur mata yg kurang jelas akibat perdarahan, katarak, atau opasitas lain

  • 6) Hitung Sel EndotelAlat fotografik yg dihubungkan ke lampu slit & menghasilkan bayangan dgn resolusi tinggi thd detil morfologi sel endotel: ukuran, bentuk, densitas, dan batas sel, badan intersel & proses patologisMerupakan uji pre op untuk mengidentifikasi kerusakan endotel yg dapat meningkatkan resiko komplikasi post op

  • 7) Angiografi FluoresensUntuk mengevaluasi PD oftalmik Membantu menentukan luasnya kelainan PD retina: DM, HT, papiledema, & sumbatan arteri retina sentralisProsedur: Pewarna kontras disuntikkan ke vena perifer diambil foto serial fundus

  • Refraksi dan AkomodasiAkomodasi: kontraksi otot silier relaksasi zonula meningkatkan kelengkungan lensa meningkatkan refraksi (akomodasi), kekuatan cahaya membelokkan cahaya memusatkan fokus mata pd benda dekatEmetropia: mata normalPresbiopia: meningkatnya rigiditas lensa kemampuan akomodasi menurun lensa kurang mampu fokus pd benda dekatMiopia: daya reaktif mata berlebihan memfokuskan cahaya dari benda jauh di depan retina Astigmatisma: kelengkungan kornea tdk teratur fokus sinar mengalami distorsi pandangan kabur

  • Koreksi Refraksi1Koreksi refraksi untuk menghilangkan gejala: pandangan kabur, nyeri kepala, atau keletihan mata (tdk meningkatkan kesehatan mata)Kesalahan refraksi: miopia, hiperopia/ hipermetropia, anisometropia, astigmatisme,& presbiopia Retinoskop: alat untuk menentukan kekuatan & jenis lensa koreksi kesalahan refraksi Koreksi kesalahan refraksi dgn: kaca mata, lensa kontak, lensa intraokuler, atau pembedahan (redial keratotomi)