PENGGUNAAN KATA GUE-ELU DAN PENYEBUTAN BEBERAPA NOMINAL UANG OLEH ANAK-ANAK JAKARTA DI KOS PONDOK...

12
PENGGUNAAN KATA GUE-ELU DAN PENYEBUTAN BEBERAPA NOMINAL UANG OLEH ANAK-ANAK JAKARTA DI KOS PONDOK BULAN Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Sosiolinguistik Pengampu : Drs. Slamet Mulyono, M.Pd. Oleh : HENI SETYA PURWANDARI K1209033 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET

description

Penelitian Mini

Transcript of PENGGUNAAN KATA GUE-ELU DAN PENYEBUTAN BEBERAPA NOMINAL UANG OLEH ANAK-ANAK JAKARTA DI KOS PONDOK...

Page 1: PENGGUNAAN KATA GUE-ELU DAN PENYEBUTAN BEBERAPA NOMINAL UANG OLEH ANAK-ANAK JAKARTA DI KOS PONDOK BULAN

PENGGUNAAN KATA GUE-ELU DAN PENYEBUTAN

BEBERAPA NOMINAL UANG OLEH ANAK-ANAK

JAKARTA DI KOS PONDOK BULAN

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Sosiolinguistik

Pengampu : Drs. Slamet Mulyono, M.Pd.

Oleh :

HENI SETYA PURWANDARI

K1209033

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2011

Page 2: PENGGUNAAN KATA GUE-ELU DAN PENYEBUTAN BEBERAPA NOMINAL UANG OLEH ANAK-ANAK JAKARTA DI KOS PONDOK BULAN

BAB I

PENDHULUAN

A. Latar Belakang

Bahasa adalah sistem lambang bunyi arbitrer yang dipergunakan oleh para

anggota kelompok sosial untuk bekerja sama, berkomunikasi, dan

mengidentifikasikan diri. Dalam penggunaan bahasa untuk berkomunikasi, orang-

orang biasanya menggunakan bahasa yang mudah dipahami dan dianggap nyaman

menggunakan bahasa tersebut baik oleh penutur dan lawan tuturnya. Begitu juga

penggunaan kata gue-elu oleh anak-anak Jakarta di kos Pondok Bulan.

Penggunaan kata ganti aku-kamu ini dianggap sebagai kata yang nyaman untuk di

ucapkan oleh mereka untuk berkomunikasi. Kata tersebut merupakan kata ganti

aku dan kamu yang pada umumnya digunakan oleh orang-orang betawi. Namun

kini pemakaiannya merambah hingga semua wilayah Jakarta maupun luar Jakarta.

Selain itu, anak Jakarta di kos Pondok Bulan juga menggunakan

penyebutan beberapa nominal uang, misalnya: gocap (50 rupiah), cepek (100),

gopek (500 rupiah), seceng (1000 rupiah), goceng (5000 rupiah), goban (50.000

rupiah), ceban (100.000 rupiah) pada orang Jakarta.

Kata-kata tersebut di atas sering sekali digunakan sehari-hari oleh anak-

anak Jakarta khususnya di kos Pondok Bulan. Oleh karena itu, dalam makalah ini

akan dibahas lebih lanjut mengenai “penggunaan kata gue-elu dan penyebutan

beberapa nominal uang oleh anak-anak Jakarta di kos Pondok Bulan”.

B. Rumusan Masalah

1. Mengapa penggunaan kata gue-elu dan penyebutan beberapa nominal

uang pada para anak Jakarta di kos Pondok Bulan hanya terbatas pada

konteks-konteks dan aspek-aspek tertentu?

2. Kapan anak-anak Jakarta di kos Pondok Bulan menggunakan kata gue-elu

dan penyebutan beberapa nominal uang?

Page 3: PENGGUNAAN KATA GUE-ELU DAN PENYEBUTAN BEBERAPA NOMINAL UANG OLEH ANAK-ANAK JAKARTA DI KOS PONDOK BULAN

C. Kajian Teori

Ferdinaen Saragih (2008) menyebutkan pengertian sosiolinguistik yaitu

cabang linguistik yang mengkaji hubungan antara bahasa dan masyarakat

penuturnya. Selin itu, terdapat juga beberapa pengertian linguistik lainnya

menurut beberapa ahli linguistik:

1. Abdul Chaer (2004:2) berpendapat bahwa intinya sosiologi itu adalah

kajian yang objektif mengenai manusia di dalam masyarakat, mengenai

lembaga-lembaga, dan proses sosial yang ada di dalam masyarakat,

sedangkan pengertian linguistik adalah bidang ilmu yang mempelajari

bahasa atau bidang ilmu yang mengambil bahasa sebagai objek kajiannya.

Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa sosiolinguistik adalah bidang

ilmu antardisiplin yang mempelajari bahasa dalam kaitannya dengan

penggunaan bahasa itu di dalam masyarakat.

2. Sumarsono (2007:2) mendefinisikan sosiolinguistik sebagai linguistik

institusional yang berkaitan dengan pertautan bahasa dengan orang-orang

yang memakai bahasa itu.

Menurut kamusbahasaindonesia.org, penggunaan berarti proses, cara,

perbuatan menggunakan sesuatu; pemakaian.

Sedangkan, kata ini merupakan kata-kata yang berasal dari China. Kedua

kata ini juga sudah dipergunakan sejak abad ke 16 dimana banyak para pedagang

China yang berdatangan ke Indonesia termasuk Jawa dan Jakarta. Kata “Gue” dan

“Lo” ini berasal dari bahasa Mandarin Hokkien yang merupakan bahasa China.

Ini merupakan tulisan kata “Gue/Gua” yang berarti “Saya/Aku” menurut bahasa

Mandarin Hokkien (我),dan yang satu ini adalah tulisan kata “Lo/Lu” yang berarti

“Kamu/Anda” menurut bahasa Mandarin Hokkien ( 你 ). Maksud dari bahasa

Mandarin Hokkien adalah bahasa Mandarin yang telah disederhanakan. Kata ini

pada umumnya digunakan oleh orang-orang betawi. Namun kini pemakaiannya

merambah hingga semua wilayah Jakarta maupun luar Jakarta.

Begitu juga penyebutan nominal uang seperti: Selain itu, anak Jakarta di

kos Pondok Bulan juga menggunakan penyebutan beberapa nominal uang,

Page 4: PENGGUNAAN KATA GUE-ELU DAN PENYEBUTAN BEBERAPA NOMINAL UANG OLEH ANAK-ANAK JAKARTA DI KOS PONDOK BULAN

misalnya: gocap (50 rupiah), cepek (100), gopek (500 rupiah), seceng (1000

rupiah), goceng (5000 rupiah), goban (50.000 rupiah), ceban (100.000 rupiah)

juga merupakan kata yang berasal dari bahasa tionghoa.

Namun, penggunaan kata-kata ini sangat ngerten di tahun 70an. Kata ini

juga di adopsi oleh orang-orang betawi dan hingga kini penggunaannya telah

merambah di seluruh Jakarta dan sekitarnya.

D. Data Bahasa

Dalam kos Pondok Bulan terdapat dua belas orang anak yang tinggal

disana, tiga diantaranya berasal dari Jakarta. Kata gua-elu dan gocap (50 rupiah),

cepek (100), gopek (500 rupiah), seceng (1000 rupiah), goceng (5000 rupiah),

goban (50.000 rupiah), ceban (100.000 rupiah) sering digunakan oleh mereka

(anak-anak Jakarta) di kos Pondok Bulan.

Salah satu contonya ketika si anak A asal Jakarta sedang menonton televisi

bersama dengan si B yang sama-sama berasal dari Jakarta. Kemudian terjadi

perbincangan diantara mereka.

A: Eh elu udah makan?

B: Belum ni..

A: Makan yuk!

B: Yuk… Elu mau makan apa? Pokonya gue sama kaya elu aj ya?

A: OK! Makanan yang murah aja ya, soalnya duwit gue tinggal goceng ni.

Tiba-tiba si C (anak jawa) datang dan mengikuti pembicaraan

C: Kalian pada mau makan ya? mau makan apa?

A: Kalo aku nasi sayur aja, soalnya uangku tinggal lima ribu nih.

B: Kamu mau ikut ga?

A: Iya kamu mau ikut ga?

C: Iya aku ikut.

Page 5: PENGGUNAAN KATA GUE-ELU DAN PENYEBUTAN BEBERAPA NOMINAL UANG OLEH ANAK-ANAK JAKARTA DI KOS PONDOK BULAN

Datang lagi satu orang si D (anak Jakarta namun lebih tua dari A dan B)

D: Kalian mau kemana? Gue ikut!

B: Aku ma teman-teman mau beli makan mb.

A: Ayo kamu mau ikut ga mb?

D: Yuk..

Dalam perjalanan menuju warung makan mereka berempat berpapasan dengan si E (anak Jakarta) teman F (anak jawa sekaligus anak kos Pondok Bulan). Namun antara A, B, C, dan D tidak kenal dekat dengan si E. kemudian si A menyapa dan bertanya kepada si E.

A: Hey F.. Kamu kok ga bareng F? F kemana?

E: F masih ada kuliah, jadi aku pulang sendiri deh.

A, B, C, dan D: oh y a udah kamu hati-hati ya..

E: Ok!

Page 6: PENGGUNAAN KATA GUE-ELU DAN PENYEBUTAN BEBERAPA NOMINAL UANG OLEH ANAK-ANAK JAKARTA DI KOS PONDOK BULAN

BAB II

PEMBAHASAN

A. Alasan penggunaan kata gue-elu dan penyebutan beberapa nominal uang

pada para anak Jakarta di kos Pondok Bulan hanya terbatas pada

konteks-konteks dan aspek-aspek tertentu.

Menurut para anak Jakarta, yang ada di kos pondok bulan, penggunaan

kata gue-elu dan penyebutan nominal uang yang berbeda (cepek, gopek,goceng,

goban,ceban, dll), karena mereka menganggap penggunaan kata tersebut dapat

menjadi Fungsi informatif, yaitu fungsi di mana kata dimanfaatkan untuk

menginformasikan sesuatu kepada lawan bicaranya. Selain fungsi ditas, hal

tersebut juga berfungsi untuk merahasiakan, mengakrabkan, mengejek, melucu,

dan sebagainya (Wijana, 2010: 113-119).

Selain itu, penggunaan kata gue-elu dan penyebutan nominal uang hanya

mereka gunakan saat mereka berbicara dengan sesama orang Jakarta yang sudah

akrab dengan mereka saja. Sedangkan ketika mereka berbicara dengan orang

Jakarta yang lebih tua, sesama orang Jakarta walaupun sebaya namun tidak dekat,

dan orang jawa, mereka menggunakan aku-kamu, dan penyebutan nominal uang

yang baku (limaratus, seribu, limaribu, dll).

B. Kapan anak-anak Jakarta di kos Pondok Bulan menggunakan kata gue-

elu dan penyebutan beberapa nominal uang?

Penggunaan kata gue-elu pada anak-anak Jakarta di kos Pondok Bulan

digunakan saat mereka berbicara dengan sesama anak Jakarta yang sudah kenal

dekat. Hal ini dibuktikan ketika si A bertanya kepada si D, dia tidak menggunakan

kata gue, melainkanmenggunakan kata kamu.

Kata gue-elu digunakan ketika mereka berbicara dengan orang yang lebih

muda dan dianggap lebih nyaman ketika penutur berkata dengan lawan tuturnya.

Begitu juga penggunaan nominal uang seperti gocap (50 rupiah), cepek (100),

gopek (500 rupiah), seceng (1000 rupiah), goceng (5000 rupiah), goban (50.000

rupiah), ceban (100.000 rupiah)

Page 7: PENGGUNAAN KATA GUE-ELU DAN PENYEBUTAN BEBERAPA NOMINAL UANG OLEH ANAK-ANAK JAKARTA DI KOS PONDOK BULAN

Ketika anak Jakarta berbicara dengan sesama anak Jakarta namun usianya

lebih tua, mereka menggunakan kata aku kamu karena dirasa kata aku kamu itu

lebih sopan. Selain itu, ketika mereka berbicara dengan oaring Jakarta tetapi

belum kenal secara dekat, mereka menggunakan kata aku-kamu. Begitu juga

ketika mereka berbicara dengan orang jawa meskipun mereka telah saling

mengenal secara dekat.

Kata gocap, cepek, gopek,goceng, goban,ceban, dll juga tidak mereka

gunakan ketika mereka berbicara dengan orang Jawa, karena mereka merasa

bahwa kata-kata tersebut sudah sering mereka gunakan dalam kehidupan sehari-

hari sehingga mereka akan merasa aneh ketika menggantinya dengan kata lain

(nominl uang yang sebenarnya).

Page 8: PENGGUNAAN KATA GUE-ELU DAN PENYEBUTAN BEBERAPA NOMINAL UANG OLEH ANAK-ANAK JAKARTA DI KOS PONDOK BULAN

BAB III

PENUTUP

A. Simpulan

Kata gue-elu dan penyebutan nominal uang (kata gocap, cepek,

gopek,goceng, goban,ceban, dll) digunakan oleh anak Jakarta ketika anak Jakarta

tersebut berbicara dengan sesama orang Jakarta yang sudah dekat dengan dirinya

(dan dirasanyaman). Namun, ketika anak Jakarta tersebut berbicara dengan

sesama anak Jakarta yang lebih tua, tidak saling akrab, dan otang Jawa mereka

menggunakan kata aku-kamu dan penyebutan nominal uang yang baku.

B. Saran

Pengguanaan kata gue-elu dan penyebutan nominal uang (kata gocap,

cepek, gopek,goceng, goban,ceban, dll) sebaiknya dikurangi dan gunakan kata

yang bauku, guna memudahkan komunikasi dan melestarikan bahasa baku

Indonesia.

Page 9: PENGGUNAAN KATA GUE-ELU DAN PENYEBUTAN BEBERAPA NOMINAL UANG OLEH ANAK-ANAK JAKARTA DI KOS PONDOK BULAN

DAFTAR PUSTAKA

Chaer, A., & Agustina, L. (2010). Sosiolinguistik Perkenalan Awal. Jakarta: PT

Rineka Cipta.

www.kamusbahasaindonesia.org

http://pusatbahasa.kemdiknas.go.id/kbbi/index.php (diunduh pada tanggal 16-

Desember-2011, pukul: 13.00 WIB)