Penggilingan Padi

5
III. PENGGILINGAN PADI Penggilingan adalah proses pemisahan sekam dan kulit luar kariopsis dari biji padi agar diperoleh beras yang dapat dikonsumsi. Penggilingan beras berfungsi untuk menghilangkan sekam dari bijinya dan lapisan aleuron, sebagian mapun seluruhnya agar menghasilkan beras yang putih serta beras pecah sekecil mungkin. Setelah gabah dikupas kulitnya dengan menggunakan alat pecah kulit, kemudian gabah tersebut dimasukkan ke dalam alat penyosoh untuk membuang lapisan aleuron yang menempel pada beras. Selama penyosohan terjadi, penekanan terhadap butir beras sehingga terjadi butir patah. Menir merupakan kelanjutan dari butir patah menjadi bentuk yang lebih kecil daripada butir patah (Damardjati, 1988). Menurut Nugraha et al. (1998), nilai rendemen beras giling dipengaruhi oleh banyak faktor yang terbagi dalam tiga kelompok. Kelompok pertama adalah faktor yang mempengaruhi rendemen melalui pengaruhnya terhadap mutu gabah sebagai bahan baku dalam proses penggilingan yang meliputi varietas, teknik budidaya, agroekosistem, dan iklim. Kelompok kedua merupakan faktor penentu rendemen yang terlibat dalam proses konversi gabah menjadi beras, yaitu teknik penggilingan dan alat penggilingan. Kelompok ketiga menunjukkan kualitas beras terutama derajat sosoh yang diinginkan, karena 6

description

teknologi pengolahan serealia

Transcript of Penggilingan Padi

Page 1: Penggilingan Padi

III. PENGGILINGAN PADI

Penggilingan adalah proses pemisahan sekam dan kulit luar kariopsis dari

biji padi agar diperoleh beras yang dapat dikonsumsi. Penggilingan beras

berfungsi untuk menghilangkan sekam dari bijinya dan lapisan aleuron, sebagian

mapun seluruhnya agar menghasilkan beras yang putih serta beras pecah sekecil

mungkin. Setelah gabah dikupas kulitnya dengan menggunakan alat pecah kulit,

kemudian gabah tersebut dimasukkan ke dalam alat penyosoh untuk membuang

lapisan aleuron yang menempel pada beras. Selama penyosohan terjadi,

penekanan terhadap butir beras sehingga terjadi butir patah. Menir merupakan

kelanjutan dari butir patah menjadi bentuk yang lebih kecil daripada butir patah

(Damardjati, 1988).

Menurut Nugraha et al. (1998), nilai rendemen beras giling dipengaruhi

oleh banyak faktor yang terbagi dalam tiga kelompok. Kelompok pertama adalah

faktor yang mempengaruhi rendemen melalui pengaruhnya terhadap mutu gabah

sebagai bahan baku dalam proses penggilingan yang meliputi varietas, teknik

budidaya, agroekosistem, dan iklim. Kelompok kedua merupakan faktor penentu

rendemen yang terlibat dalam proses konversi gabah menjadi beras, yaitu teknik

penggilingan dan alat penggilingan. Kelompok ketiga menunjukkan kualitas beras

terutama derajat sosoh yang diinginkan, karena semakin tinggi derajat sosoh maka

rendemen akan semakin rendah.

Terdapat berbagai jenis teknologi atau alat yaitu penumbukan

(lesung/kincir air), penggilingan tipe Engelberg, Rice Milling Unit (RMU) dan

penggilingan padi besar. Berikut adalah tahapan penggilingan padi menjadi beras :

6

Page 2: Penggilingan Padi

7

Gambar 3. Diagram Alir Proses Penggilingan Padi Menjadi Beras

Perontokan

Sortasi

Merang

Gabah kotor

Kotoran, batu, kerikil

Padi

Gabah bersih

Beras kepala

Beras patah

Menir

Penggilingan (rice milling) Sekam

Beras pecah kulit

Penyosohan

Beras sosoh

Dedak, bekatul

Grading

Titik kritis

Page 3: Penggilingan Padi

8

3.1. Tahapan Penggilingan Padi

Tahapan-tahapan dari penggilingan padi yaitu :

1. Perontokan Padi

Perontokan padi dilakukan dengan alat rontogan, bertujuan untuk

melepaskan gabah dari tangkai nya dan juga memisahkan butiran padinya.

Sehingga nantinya akan didapatkan gabah kotor. Dan hasil yang tidak dipakai

berupa merang.

2. Sortasi

Sortasi ini bertujuan untuk memisahkan bagian-bagian yang tidak terpakai

pada proses pengolahan beras yaitu berupa kotoran, kerikil, dan batu-batuan atau

benda-benda asing lainnya. Sehingga hasil yang didapatkan pada proses sortasi ini

berupa gabah bersih, atau keseluruhan hanya berupa gabah saja tanpa ada kerikil

ataupun batuan lainnya.

3. Penggilingan (Rice Milling)

Penggilingan adalah proses pemisahan sekam dan kulit luar kariopsis dari

biji padi agar diperoleh beras yang dapat dikonsumsi. Terdapat berbagai jenis

teknologi/alat yaitu penumbukan (lesung/kincir air), penggilingan tipe Engelberg,

Rice Milling Unit (RMU) dan penggilingan padi besar. Yang dihasilkan dari

proses penggilingan adalah beras pecah kulit.

4. Penyosohan

Penyosohan berfungsi untuk memisahkan beras dengan dedak. Pada

proses ini digunakan mesin penyosoh (rice polisher), mesin I (penyosohan I),

mesin II (penyosohan II) yang terdiri dari batu penyosoh (batu amaril) dan

lempengan karet. Karena ada gesekan antara beras dengan batu, lempengan karet,

dan antara sesam beras maka beras akan tesosoh; bahan yang digunakan adalah

beras pecah kulit sehingga akhrinya akan dihasilkan beras sosoh, dedak (didapat

dari mesin sosoh I), bekatul (mesin sosoh II). Bekatul akan langsung dipisahkan

dengan aspirator.

5. Grading

Proses grading bertujuan untuk memisah-misahkan beras kepala, beras

patah dan menir. Bahan yang digunakan adalah beras sosoh dan alat yang

Page 4: Penggilingan Padi

9

digunakan adalah ayakan beras (honkwl beras); dan akan menghasilkan beras

kepala, beras patah dan menir.

Titik kritis dari proses penggilingan padi menjadi beras tersebut adalah

pada saat proses penyosohan beras pecah kulit, yang akan memperoleh hasil

berupa beras giling, dedak dan bekatul. Beras giling yang diperoleh berwarna

putih karena telah terbebas dari bagian dedaknya yang berwarna coklat. Bagian

dedak padi adalah sekitar 5-7% dari berat beras pecah kulit. Makin tinggi derajat

penyosohan yang dilakukan maka makin putih warna beras giling yang

dihasilkan, tetapi makin miskin beras tersebut akan zat-zat gizi yang bermanfaat

bagi tubuh.