Pengetahuan Bahan
description
Transcript of Pengetahuan Bahan
Pengetahuan Bahan
Nama : Verawati H (5303013012) Agatha (5303013014) Yosef Adiyasa (5303013015)
Baja Maraging
Adalah baja yang terutama terdiri dari FE-18%Ni
dengan unsur paduan Mo, Co, Ti, Al, Nb, dsb, dimana
martensit diperkuat oleh presipitasi senyawa antar
logam dari unsur-unsur tersebut.
Baja Maraging sangat kuat dan ulet kalau hanya
terdiri dari struktur martensit lath saja
Dipergunnakan untuk: pesawat terbang, pesawat
ruang angkasa, tabung bertekanan tinggi, perkakas,
kostruksi mekanik.
Baja Tahan Karat Digolongkan menjadi baja tahan karat austentit, baja
tahan karat ferit, baja tahan karat mastensit, baja tahan
karat tipe pengerasan presipitasi.
Baja yang mengandung 17%-Cr akan terbentuk lapisan
yang stabil sehingga dapat tahan karat, sedangkan jika
memadukan Ni, besi akan kehilangan berat yang
disebabkan korosi didalam asam berkurang dan
ketahanan korosi bisa diperbaiki.
Paduan unsur Cr dan Ni dalam baja tahan karat dapat
dibagi menjadi sistm Fe-Cr [baja tahan karat martensit
dan ferit] dan Fe-Cr-Ni [baja tahan karat austenit].
Baja Tahan Karat Martensit
Kompisisi: 12-13%Cr dan 0.1-0.3%C. Kadar Cr ini
adalah batas terendah untuk ketahanan asam karena
itu baja ini sukar berkarat di udara, dan larutan juga
cukup.
Mempunyai ketahanan panas yang baik sekali (sampai
500o).
Dengan pengerasan dan penemperan dapat diperoleh
sifat-sifat mekanik yang baik,
Dipakai untuk alat pemotong, perkakas, dsb
Baja Tahan Karat Ferit
Kompisisi: 16-18%Cr (atau bisa lebih) Meskipun tanpa kandungan Ni, tetap sukar
untuk terjadi retakan korosi tegangan. Komponen dibuat dari pelat tipis sebagai
bahan bagian dalam dari konstruksi, peralatan dapur, komponen trim bagian dalam.
Baja Tahan Karat Austenit
Komposisi: 18%Cr-8%Ni disebut baja tahan karat delapan
belas delapan.
Lebih baik ketahanan orosi, mampu bentuk dan mampu
las
Dipakai dalam industri kimia, konstruksi, perabot dapur,
turbin, mesin jet, mobil, komponen berputar, bangunan
kapal, reaktor atom, dll.
Kekurangan:
Korosi antarbutir
Korosi lubang dan krevis
Retakan korosi tegangan
a. Korosi Antar Butir
Disebabkan oleh presipitasi karbida Cr pada batas butir.
Temperatur 500-900°C, tertinggi 600-800°C
b. Korosi Lubang dan Krevis
Disebabkan oleh retakan lapisan pasif kerusakan yang terjadi disebabkan oleh adanya
ion klor Pengurangan Ph pada permukaan kontak dengan
benda lain disebut krevis. Untuk menghindari korosi ini, dibuat baja dengan
kandungan Mo sebesar 2-4% Mo
c. Retakan Korosi Regangan
Retakan oleh korosi lokal, dari lapisan pasif yang pecah.
Pengujian retakan korosi tegangan dilakukan dengan pembebanan kelarutan 42% magnesium klorida.
4. Baja Tahan Karat Fasa Ganda
Terdiri dari fasa austenit dan ferit. (25%Cr - 5%Ni -1,5%Mo - 0,03%C)
Baja tahan karat berfasa ganda mempunyai sifat bahwa fasa austenit dan ferit masing-masing memberikan pengaruh saling menutupi.
5. Pengerasan Persipitasi Baja Tahan Karat
Digolongkan menjadi; martensit, semi austenit, dan austenit.
Dikeraskan pada suhu 400-600°C
1.8 Baja Tahan Panas dan Paduan Tahan Panas Super
Sifat Mekanis Sifat Kimia Sifat Fisik Mudah Dicairkan Harga yang murah
1.8.1 Baja Tahan Panas Ferit
Terdiri dari: Mo, Cr-Mo-V, Cr-Mo-V-W, 12% Cr dan baja Si-Cr, dsb.
2.1 Struktur Besi Cor
Pembekuan besi cor
2.1.2 Struktur Besi Cor
2.1.3 Kekuatan Besi Cor
Kekuatan besi cor ditentukan oleh jumlah, bentuk, dan distribusi grafit.
Jumlah grafit ditentukan sebagai berikut: jumlah karbon eutektik
= 4,26 - 0,31(%Si) – 0,33(%P)+0,27(%Mn)Derajat eutektik
Sc = %C/ {4,3-1/3(%Si+%P)}Kekuatan Tarik
∂B = 100-80Sc (kgf/mm²)Kekerasan Brinell
HB = 530 – 344 Sc (kgf/mm²)HB = 100 + 4,3 ∂B
2.4.1 Besi Cor Kekuatan Tarik Tinggi
Syarat kekuatan tarik tinggi diatas 30kgf/mm², harga Sc harus lebih kecil.
Sc yang lebih rendah dapat ditambahkan sedikit kalsium, silikon, atau fero silikon, bberpa saat setelah penuangan.
Penambahan ini disebut dengan “Inokulasi”, yang menghasilkan besi cor meehanit.
Besi Cor yang Mempunyai Kekuatan Tarik Tinggi
Besi cor dengan Sc yang kecil mempunyai kecairan
yang jelek dan mudah membentuk rongga-rongga
tegangan sisa, melenting dan cacat atau besi cor putih.
Untuk membuat besi cor yang punya kekuatan tarik
tinggi maka kalsium silikon atau ferro silikon dituang ke
cairan besi yang punya Sc rendah. Hal itu dapat
mencegah terjadinya besi cor putih. Proses
penambahan itu disebut inokulasi yang menghasilkan
besi cor meehanit.
Coran Cil
Tebalnya suatu bagian yang menjadi besi cor putih dinamakan dalamnya cil.
Dalamnya cil ditentukan oleh ukuran cetakan logam dan komposisi besi cor.
Perlakuan Panas Besi Cor Cil
Coran Cil mempunyai perbedaan laju pendinginan disetiap
tempat dan mempunyai perbedaan struktur mikro yang
menyebabkan tegangan-tegangan sisa yang bisa
menyebabkan deformasi dan keretakan, jadi tegangan sisa
ini perlu dihilangkan dan perlu pemanasan untuk
memperbaiki struktur mikronya.
Sehingga, sebaiknya diadakan perlakuan panas supaya
sementit yang tumbuh secara kasar pada lapisan cil pada
coran larut menjadi fasa gamma, dan kemudian membentuk
presipitat yang sedapat mungkin berbentuk bola.
Besi Cor Meleabel Grafit yang berbentuk daun pada besi cor tidak
menguntungkan ditinjau dari segi kekuatan, Untuk
memperbaiki keuletannya bentuk tersebut dirubah
menjadi bentuk bongkahan sehingga besi cor
tersebut dinamakan besi cor meleabel.
Besi Cor Nodular
Jika Mg atau Ce ditambahkan pada cairan besi cor
maka grafit pada coran menjadi berbentuk bulatan.
Grafit berbentuk bulat atau nodular punya derajat
konsentrasi tegangan yang sangat kecil maka
kekuatan besi cor menjadi lebih baik.
Besi cor nodular mempunyai keuletan yang baik dan
mempunyai ketahan korosi dan ketahanan panas yang
pula sehingga dapat dipakai untuk pipa-pipa, rol
penggilingan, cetakan, komponen tungku dll
Struktur dan sifat-sifat mekanik
1. Grafit serpih biasa 2. Grafit yang berujung runcing, terjadi jika kelebihan
unsur pembulatan3. Grafit yang berujung bulat, terjadi jika kekurangan
unsur pembulatan yang disebut grafit serpih palsu.4. Grafit gumpalan, terjadi pada cor meleabel
perapian hitam5. Grafit nodular
Besi Cor Paduan
Besi cor kekuatan tinggi mempunyai kekuatan tarik
yang lebih baik jika ditambahkan Ni, Cr,Mo dsb
pada 0,5-1,5%
Besi cor yang mempunyai ketahanan terhadap
asam dipadu dengan 10% atau lebih Si untuk
mendapatkan ketahanan korosi.
Besi cor yang mempunyai ketahanan panas
dipadukan dengan Cr,Mo,Si,Al,Ni.
Besi Cor yang tidak magnetik dipadukan dengan 5-
15% Ni dan 9% Mn.