Pengertian Polimerisasi Adisi
-
Upload
rizkyariestaputri -
Category
Documents
-
view
97 -
download
4
description
Transcript of Pengertian Polimerisasi Adisi
Pengertian Polimerisasi AdisiPolimerisasi adisi yaitu penambahan unit monomer yang terus menerus dipacu oleh suatu
intermediet, yang biasanya berupa radikal, anion atau kation membentuk polimer. Polimerisasi adisi
biasanya terjadi pada unit monomer yang mempunyai ikatan rangkap. Reaksi adisi mengakibatkan
terbukanya ikatan rangkap menjadi ikatan tunggal.
Sebagai contoh, etena yang mempunyai ikatan rangkap jika dipanaskan dengan katalis tertentu
akan menjadi polimer:
Jenis-jenis Polimerisasi AdisiBerdasarkan jenis intermediet, polimerisasi adisi dapat dikategorikan menjadi tiga jenis, yaitu:
Polimerisasi adisi radikal bebas
Ketika polimerisasi diinisiasi (dipicu) oleh peroksida, radikal bebas akan terbentuk sebagai
intermediet. Banyaknya senyawa tak jenuh seperti alkena dan alkadiena membuat polimerisasi adisi
dapat dilangsungkan dengan adanya peroksida seperti benzoil peroksida atau asetil peroksida
dengan suhu dan tekanan tinggi.
Sebagai contoh, polimerisasi etena membentuk polietena diikuti oleh polimerisasi radikal bebas.
Reaksi dapat berlangsung pada suhu 350-370 K dan tekanan 1000-2000 atm dengan adanya
benzoil peroksida sebagai inisiator.
Peroksida menghasilkan radikal bebas yang bereaksi dengan etena membentuk radikal yang lain,
yang mana berperan dalam tahap propagasi membentuk rantai polimer. Kombinasi rantai polimer
melalui radikal diakhiri saat pereaksi habis.
Polimerisasi adisi kationik
Polimerisasi adisi kationik terinisiasi oleh asam yang ditambahkan pada senyawa berikatan rangkap
dua membentuk suatu kation. Kation ini akan berperan pada tahap propagasi untuk membentuk
rantai polimer. Contoh polimerisasi adisi kationik adalah pembentukan karet poliisobutilen dari
bahan isobutilena. Asam yang digunakan biasanya adalah asam fosfat dan asam sulfat, yang
berperan sebagai inisitor.
Polimerisasi adisi anionik
Anion dapat berperan sebagai agen inisitor dalam reaksi polimerisasi. Umumnya, senyawa vinil
dapat menjadi anion yang terstabilkan oleh delokalisasi. Contoh senyawa yang dapat mengalami
polimerisasi adisi anionik adalah stirena, diena, metakrilat, vinil piridin, aldehida, epoksida, siloksana
siklis, dan lakton. Hal ini dikarenakan senyawa-senyawa tersebut dapat mengalami delokalisasi
dengan adanya anion. Inisiator yang digunakan untuk polimerisasi adisi anionik adalah logam ionik
maupun kovalen seperti amida, alkoksida, hidroksida, sianida, fosfina, amina, dam senyawa
organometalik.
Hidrogenasi AlkenaDitulis oleh Jim Clark pada 17-10-2007
Halaman ini menjelaskan tentang reaksi yang terjadi antara ikatan karbon-karbon rangkap dalam
alkena dengan hidrogen yang dibantu dengan sebuah katalis logam. Reaksi ini disebut hidrogenasi.
Halaman ini juga mencakup tentang produksi mentega dari lemak dan minyak hewani atau nabati.
Hidrogenasi dalam laboratorium
Hidrogenasi etena
Etena bereaksi dengan hidrogen pada suhu sekitar 150°C dengan adanya sebuah katalis nikel (Ni)
yang halus. Reaksi ini menghasilkan etana.
Reaksi ini tidak begitu berarti sebab etena merupakan senyawa yang jauh lebih bermanfaat dibanding
etana yang dihasilkan! Akan tetapi, sifat-sifat reaksi dari ikatan karbon-karbon rangkap pada etena
juga berlaku pada reaksi ikatan karbon-karbon rangkap yang terdapat pada alkena-alkena yang jauh
lebih kompleks.
Pembuatan mentega dalam skala produksi
Beberapa mentega dibuat dengan menghidrogenasi ikatan karbon-karbon rangkap yang terdapat pada
minyak dan lemak hewani atau nabati. Anda bisa mengetahui keberadaan mentega ini dalam produk-
produk makanan yang dijual sebab daftar komposisi produk makanan tersebut mencatumkan kata-
kata yang menunjukkan bahwa produk makanan tersebut mengandung "minyak nabati
terhidrogenasi" atau "lemak terhidrogenasi".
Kesan yang terkadang timbul adalah bahwa semua mentega dibuat melalui proses hidrogenasi –
pendapat ini tidak benar.
Lemak dan minyak hewani dan nabati
Lemak dan minyak dari hewan dan tumbuh-tumbuhan merupakan molekul-molekul yang mirip, yang
membedakan hanya titik leburnya saja. Jika senyawanya berwujud padat pada suhu kamar, maka
disebut lemak. Jika berwujud cair sering disebut sebagai minyak.
Titik lebur senyawa-senyawa ini sangat ditentukan oleh keberadaan ikatan karbon-karbon rangkap
(C=C) dalam molekulnya. Semakin tinggi jumlah ikatan C=C, semakin rendah titik leburnya.
Jika senyawanya tidak mengandung ikatan C=C, maka zat tersebut dikatakan jenuh. Lemak jenuh
sederhana biasanya memiliki struktur sebagai berikut:
Molekul-molekul seperti ini biasanya berwujud padat pada suhu kamar.
Jika hanya ada satu ikatan C=C pada masing-masing rantai hidrokarbon, maka zat ini disebut
sebagai lemak tak-jenuh-tunggal (mono-unsaturated) (atau minyak tak-jenuh-tunggal, karena
kemungkinan zat ini berwujud cair pada suhu kamar.)
Sebuah minyak tak-jenuh-tunggal yang sederhana bisa digambarkan sebagai berikut:
Jika ada dua atau lebih ikatan karbon-karbon rangkap pada masing-masing rantai, maka zat tersebut
dikatan tidak-jenuh-majemuk (polyunsaturated).
Sebagai contoh:
Untuk menyederhanakan, pada semua gambar ini, ketiga rantai hidrokarbon pada masing-masing
molekul dianggap sama. Meskipun tidak harus sama ketiga-tiganya – terkadang terdapat campuran
beberapa jenis rantai dalam molekul yang sama.
Pembuatan mentega
Minyak-minyak nabati sering memiliki kandungan lemak (minyak) tak-jenuh-tunggal (mono-
unsaturated) dan tak-jenuh-majemuk (polyunsaturated) yang tinggi, olehnya itu minyak-minyak nabati
berwujud cair pada suhu kamar. Kandungan lemak dan minyak yang tinggi ini membuat minyak-
minyak nabati mudah tersebar tidak beraturan pada bahan makanan seperti roti, dan tidak cocok
digunakan untuk pemanggangan kue (baking powder).
Anda bisa "mengeraskan" (meningkatkan titik lebur) minyak dengan cara menghidrogenasinya dengan
bantuan katalis nikel. Beberapa kondisi (seperti suhu yang tepat, atau lamanya waktu hidrogen
dilewatkan ke dalam minyak) harus dikontrol dengan hati-hati sehingga beberapa (tidak harus semua)
ikatan karbon-karbon rangkap mengalami hidrogenasi.
Prosedur ini menghasilkan sebuah "minyak yang terhidrogenasi parsial" atau "lemak yang
terhidrogenasi parsial".
Untuk memperoleh tekstur akhir yang diinginkan, anda perlu menghidrogenasi cukup banyak ikatan.
Akan tetapi, ada manfaat kesehatan yang mungkin diperoleh ketika memakan lemak atau minyak tak-
jenuh-tunggal atau tak-jenuh-majemuk ketimbang lemak atau minyak yang jenuh – sehingga semua
ikatan karbon-karbon rangkap yang ada dalam minyak tersebut tidak perlu dihidrogeasi semuanya.
Diagram alir berikut menunjukkan proses hidrogenasi sempurna dari sebuah minyak tak-jenuh-tunggal
yang sederhana.
Kekurangan hidrogen sebagai sebuah bahan untuk mengeraskan lemak dan minyak
Ada beberapa risiko kesehatan yang mungkin ditimbulkan akibat memakan lemak atau minyak yang
terhidrogenasi. Para konsumen mulai menyadari hal ini, dan pabrik-pabrik yang memproduksi
makanan juga terus mencari cara-cara alternatif untuk mengubah minyak menjadi padatan yang bisa
dioleskan pada makanan.
Salah satu masalah ditimbulkan oleh proses hidrogenasi.
Ikatan-ikatan rangkap pada lemak dan minyak tak-jenuh cenderung membuat gugus-gugus yang ada
di sekitarnya tertata dalam bentuk "cis".
Suhu relatif tinggi yang digunakan dalam proses hidrogenasi cenderung mengubah beberapa ikatan
C=C menjadi bentuk "trans". Jika ikatan-ikatan khusus ini tidak dihidrogenasi selama proses, maka
mereka masih cenderung terdapat dalam produk akhir mentega khususnya pada molekul-
molekul lemak trans.
Konsumsi lemak trans telah terbukti dapat meningkatkan kadar kolesterol (khususnya bentuk LDL
yang lebih berbahaya) – sehingga bisa menyebabkan meningkatnya risiko penyakit jantung.
Proses apapun yang cenderung meningkatkan jumlah lemak trans dalam makanan sebaiknya
dihindari. Baca dengan seksama label makanan, dan hindari makanan apapun yang mengandung
(atau dimasak dalam) minyak terhidrogenasi atau lemak terhidrogenasi.
Kata Pencarian
Senyawa aldehid dan keton merupakan senyawa yang mengandung gugus karbonil, senyawa ini banyak dijumpai di alam. Beberapa kelompok aldehid antara lain :
Formaldehid Aldehid Alifatik Aldehid Aromatik
Beberapa kelompok keton
Keton alifatik, alkil, aril keton, keton aromatik, halidaketon siklik
Beberapa senyawa aldehid dan keton di alam
Benzaldehid sinamaldehid vanillin
(minyak badam) (kayu manis) (biji vanili)
Karvon vitamin K Jasmon
(minyak permen) (dari minyak bunga melati)
Tatanama aldehid dan keton
IUPAC diturunkan dari alkana diganti akhiran nal (aldehid) atau on (keton), kadang-kadang digunakan juga nama trivial (perdagangan).
IUPAC Metanal etanal propanal
Trivial : formaldehida asetaldehida propionaldehid
IUPAC : propanon 2-butanon sikloheksanon
Trivial : aseton etil metil keton
IUPAC : metil fenil keton difenil keton
Trivial : asetofenon benzofenon
Beberapa sifat fisika senyawa karbonil
Metanal berupa gas, senyawa aldehid dan keton dengan jumlah atom C rendah berupa cair.
Benzaldehid berupa cairan tak berwarna dengan rasa seperti buah almond.
Etanal dan propanone larut dalam air dengan membentuk ikatan hidrogen dengan air, sedangkan benzaldehid tdk larut dalam air.
Reaksi pembuatan senyawa karbonil
1. Ozonolisis
2. Oksidasi alkohol
Alkohol primer akan menghasilkan aldehid, alkohol sekunder akan menghasilkan keton
3. Asilasi benzena
4. Hidrasi alkena
Akan terbentuk senyawa keton
5. Reaksi dekarboksilasi
6. Dari acil klorida (metode yang baik untuk pembuatan aldehid)
Beberapa sifat kimia senyawa karbonil
1. Reduksi ( menghasilkan alkohol)
R.A.: 1. H2 / Pt, Ni atau Pd
(dapat juga utk reduksi C=C dan CºC)
2. Na/ Hg dalam etanol
(dapat juga utk reduksi RX)
3. LiAlH4, NaBH4
(LiAlH4, dapat juga utk reduksi asam & turunannya)
2. Reduksi (menghasilkan alkana)
Clemmensen Reduction / Wolff-Kishner Reduction
a. Clemmensen reduction: Zn / Hg in conc.HCl
b. Wolff-Kishner reduction: NH2NH2 in NaOH
3. OksidasiReaksi spesifik untuk aldehid, untuk membedakan dengan keton
(These are very important tests)
a. Dengan Reagen Fehling
b. Reagent Tollen’s
Reagent Tollen’s dibuat dari larutan perak nitrat dan amonia. Disebut juga reaksi pembentuk cermin perak.
a. Oksidasi dengan KMnO4 menghasilkan asam karboksilat
b. Oksidasi keton membentuk asam karboksilat
Reaksi oksidasi ini bukan cara yang baik, oleh karena ikatan yang putus tidak dapat terkontrol.
4. Reaksi pembentukan Iodoform
Cocok digunakan untuk membuktikan adanya Gugus :
Reaksi adisi nukleofilik
Reaktivitas reaksi adisi nukleofilik
Faktor yang mempengaruhi:
1. Faktor elektronik akibat pengaruh induksi positif dari gugus alkil menyebabkan karbon karbonil kurang elektro positif.
2. Faktor elektronik akibat adanya resonansi
Contoh : benzaldehid kurang reaktif akibat adanya resonansi
3. Faktor sterik
Pada reaksi adisi nukleofil karbon karbonil mengalami perubahan hibridisasi dari sp2menjadi sp3 sehingga meningkatkan halangan sterik disekitar karbon karbonil. Jika gugus R semakin meruah bentuk intermedietnya juga menjadi semakin kurang stabil.
a. Reaksi adisi nukleofilik dengan HCN (or KCN / H+)
mekanisme:
Sianohidrin merupakan zat antara sintetik yang berguna, gugus CN dapat dihidrolisis menjadi gugus karboksil atau esterContoh :
b. Reaksi adisi nukleofilik dengan NaHSO3
Dalam keadaan dingin senyawa bisulfit yang terbentuk dapat mengkristal. Reaksi ini digunakan untuk pemisahan dan identifikasi senyawa karbonil. Senyawa karbonil dapat terbentuk kembali dengan penambahan alkali.
c. Adisi nukleofilik dengan ROH (Pembentukan Ketal / Acetal)
Senyawa karbonil dapat terbentuk kembali jika ditambahkan H+ / air. Acetal dan ketal biasa digunakan sebagai cara proteksi gugus fungsi dalam sintesis.
5. Reaksi kondensasi
a. Reaksi kondensasi dengan hidroksilamin
Aldehid akan membentuk aldoxim, keton akan menghasilkan ketoxim, yang berupa padatan putih. Reaksi ini dapat digunakan untuk identifikasi adanya senyawa karbonil.
b. Reaksi kondensasi dengan hidrazin
d. Reaksi kondensasi dengan 2,4-dinitropenilhidrazin (identifikasi gugus karbonil yang banyak dilakukan)
6. Dengan PCl5
7. Aldol kondensasi
Dalam reaksi aldol kondensasi, senyawa karbonil harus mempunyai hidrogen a yang bersifat lebih asam dan karbanion yang terbentuk distabilkan oleh resonansi.
Contoh reaksi kondensasi aldol silang
8. Reaksi Cannizaro
Dalam reaksi tersebut terjadi peristiwa reaksi dismutase atau disproportionasi, dimana benzaldehid (yang tidak memilik H-a) mengalami reaksi oksidasi sekaligus reduksi.
Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke Facebook
Posting Lebih Baru Posting Lama Beranda
0 komentar:
Poskan Komentar
TURUNAN ASAM KARBOKSILAT : ESTER Meninggalkan komentarPosted by Emel Seran pada 22 Januari 2012
Ester merupakan kelompok senyawa organik yang memiliki rumus umum RCOOR1. Ester termasuk turunan asam karboksilat yang gugus –OH dalam rumus RCOOH diganti oleh gugus –OR1. Dengan demikian rumus umum ester adalah
TATANAMA ESTER
Pemberian nama pada ester diawali dengan menyebut nama gugus alkil atau aril yang menggantikan atom H dalam gugus –COOH pada asam asam karboksilat induknya kemudian di ikuti nama asam tersebut tanpa menyebut kata asam.
Contoh
Asam induk = CH3CH2CH2COOH
IUPAC = asam pentanoat
Trivial = asam valerat
Ester = CH3CH2CH2COOC2H5
IUPAC = etil pentanoat
Trivial = etil valerat
3-metilbutil asetat
Butil butanoat
Benzil butanoat
PEMBUATAN ESTER
Ester dibuat dengan mereaksikan alkohol atau fenol dengan asam karboksilat kemudian direfluks. Fenol yaitu senyawa organik dimana gugus -OH langsung terikat pada cincin benzena. Reaksi pembuatan ester disebut esterifikasi dan reaksi yang terjadi disebutreaksi esterifikasi Fischer. Reaksi esterifikasi merupakan reaksi reversibel yang sangat lambat, tetapi bila menggunakan katalis asam mineral seperti asam sulfat (H2SO4) dan asam klorida (HCl) kesetimbangan akan tercapai dalam waktu yang cepat. Pola umum dalam pembuatan ini dinyatakan dengan persamaan berikut
RCOOH + R1OH ↔ RCOOR1 + H2O
Dalam reaksi esterifikasi, ion H+ dari H2SO4 berperan dalam pembentukan ester dan juga berperan dalam reaksi sebaliknya yakni hidrolisis ester. Sesuai dengan hukum aksi massa, untuk memperoleh rendemen ester yang tinggi maka kesetimbangan harus bergeser ke arah pembentukkan ester. Untuk mencapai keadaan ini dapat ditempuh dengan cara:
a. Salah satu pereaksi digunakan secara berlebih. Biasanya alkohol dibuat berlebih karena murah dan mudah diperoleh.
b. Membuang salah satu produk dari dalam campuran reaksi
Laju reaksi esterifikasi suatu asam karboksilat bergantung pada halangan sterik dalam alkohol dan asam karboksilatnya. Dengan bertambahnya halangan sterik di dalam zat antara, laju pembentukkan ester akan menurun. Dengan demikian rendemen ester akan berkurang.
Esterifikasi dipengaruhi oleh beberapa faktor, diantaranya adalah struktur molekul dari alkohol, suhu dan konsentrasi reaktan maupun katalis. Kereaktifan alkohol terhadap esterifikasi: CH3OH > alkohol primer > alkohol sekunder > alkohol tersier
Kereaktifan asam karboksilat terhadap esterifikasi : HCOOH > CH3COOH > RCH2COOH > R2CHCOOH > R3CCOOH
Selain dibuart dari asam karboksilat, ester juga dapat diperoleh dengan cara mereaksikan suatu klorida asam atau suatu anhidrida asam dengan alkohol atau fenol. Reaksi pembuatan ester dari klorida asam dan anhidrida asam mengikuti pola umum reaksi berikut.
Klorida asam
RCOCl + R1OH → RCOOR1 + HCl
RCOCl + ArOH → RCOOAr + HCl
Anhidrida asam
(RCO)2O + R1OH → RCOOR1 + RCOOH
(RCO)2O + ArOH → RCOOAr + RCOOH
REAKSI-REAKSI ESTER
a. Reaksi hidrolisis
Reaksi hidrolisis ester dalam suasana asam menghasilkan asam karboksilat dan alkohol, namun bila reaksi hidrolisis dilangsungkan dalam suasana basa diperoleh garam karboksilat dan alkohol. Hidrolisis ester dengan basa dise4but reaksi Penyabunan (Saponifikasi).
b. Reaksi dengan Amonia
Produk reaksi antara ester dengan amonia adalah suatu amida dan suatu alkohol.Contoh : reaksi antara etil asetat dengan amonia menghasilkan asetamida dan etanol.
CH3COOC2H5 + NH3 → CH3CONH2 + C2H5OH
c. Transesterifikasi
Jika suatu ester direaksikan dengan suatu alkohol maka akan diperoleh ester baru dan alkohol baru. Reaksi ini disebut reaksi transesterifikasi yang dapat berlangsung dalam suasana asam dan basa mengikuti pola umum berikut ini.
RCOOR1 + R”OH ↔ RCOOR” + R1OH
Reaksi diatas disebut transesterifikasi karena terjadi pertukaran antara gugus alkil dalam –OR1 pada ester dengan gugus alkil dalam ikatan R”O.
Contoh reaksi antara suatu trigliserida dengan metanol.
d. Reaksi dengan pereaksi Grignard
Reaksi antara suatu ester dengan pereaksi Grignard merupakan cara istimewa dalam pembuatan alkohol tersier. Pola umum dari reaksi ini adalah sebagai berikut.
Bila keton yang diperoleh di atas direaksikan lebih lanjut dengan R’’MgX maka pada akhirnya diperoleh suatu alkohol terseir menurut persamaan reaksi berikut ini.
SIFAT FISIKA DAN KEGUNAAN ESTER
Ester yang memiliki 3 sampai 5 atom karbon dapat larut dalam air dan selebihnya tidak larut dalam air. Ester merupakan kelompok senyawa organik yang memiliki aroma yang wangi seperti bunga dan buah sehingga banyak digunakan sebagai pengharum (essence), sarirasa dalam industri makanan dan minuman. Ester yang digunakan biasanya yang berwujud cair pada suhu dan kamar.
Titik leleh dan titik didih ester lebih rendah dibanding asam karboksilat dan alkohol asamnya. Hal ini disebabkan dalam ester tidak terbentuk ikatan hidrogen
antarmolekulnya sedangkan pada alkohol dan asam karboksilat terjadi ikatan hidrogen antarmolekulnya. Adanya ikatan hidrogen inilah yang menyebabkan titik leleh dan titik didih alkohol asalnya lebih tinggi.
Kelompok ester yang memiliki aroma buah disajikan pada tabel berikut ini, (dikutib dariwikipedia.org).
Strutur Nama Aroma atau terdapat di
Alil hexanoate nenas
Benzil asetat pir , strawberry , melati
butil butirat Nenas
Etil butirat pisang, nanas, stroberi
etil heksanoat nanas, pisang lilin hijau
etil sinamat kayu manis
Etil format cherry, raspberry, strawberry
Etil heptanoat aprikot, ceri, anggur, raspberi
Etil isovalerat Apel
Etil laktat mentega, krim
Etil nonanoat anggur
Etil pentanoat Apel
Geranil asetat Pelargonium
Karbon Dan Senyawaannya Asam karboksilat dan turunannya, asam
krboksilat, ester, esterifikasi,pembuatan ester, reaksi esterifikasi Fischer, senywa dan zat aroma buah
dan bunga, sifat fisika dan kimia ester,sifat-sifat ester, Transesterifikasi, turunan asam
karboksilat, unsur dalam tubuh manusia, unsur kimia, unsur kimia dalam tubuh, Unsur-unsur di Tubuh
Manusia
Fakta-Fakt
PERUBAHAN MINYAK SETELAH PEMANASAN
Lipida merupakan senyawa organik yang tidak larut dalam air, namun larut dalam pelarut organik seperti eter, benzena, dan kloroform. Lemak atau minyak secara kimiawi adalah trigliserida yang merupakan bagian terbesar dari kelompok lipida. Dalam pembentukannya, trigliserida merupakan hasil kondensasi satu molekul gliserol dengan tiga molekul asam lemak yang membentuk satu molekul trigliserida dan tiga molekul air (Winarno, 2002). Lemak dan minyak adalah bahan-bahan yang tidak larut dalam air yang berasal dari tumbuh-tumbuhan dan hewan. Lemak dan minyak digunakan dalam makanan sebagian besar adalah trigliserida yang merupakan ester dari gliserol dan berbagai
asam lemak. Trigliserida merupakan hasil kondensasi 1 molekul gliserol dengan 3 molekul asam lemak yang berbeda membentuk 1 molekul trigliserida dan 3 molekul air. (Fennema, 1985).
Lemak adalah campuran trigliserida yang berbentuk padat pada suhu kamar, sedangkan minyak adalah campuran trigliserida yang berbentuk cair pada suhu kamar. Hal ini disebabkan lemak tersusun oleh asam lemak jenuh yang tinggi dimana tidak mengandung ikatan rangkap sehingga titik leburnya pun tinggi. Sedangkan minyak tersusun oleh asam lemak tidak jenuh yang tinggi dimana mengandung ikatan rangkap sehingga titik leburnya pun rendah (Winarno, 2002).Minyak dapat digunakan sebagai medium penggoreng bahan pangan. Minyak berfungsi sebagai medium penghantar panas, panambah rasa gurih, penambah nilai gizi dan kalori dalam bahan pangan. Kerusakan minyak selama penggorengan akan mempengaruhi mutu dan nilai gizi bahan yang digoreng. Minyak yang rusak akibat proses oksidasi dan polimerisasi akan menghasilkan bahan pangan dengan rupa yang kurang menarik dan cita rasa yang tidak enak serta kerusakan sebagian vitamin dalam minyak (Ketaren, 1986). Pada proses penggorengan dengan suhu tinggi , lemak terpapar oksigen secara langsung sehingga asam lemak jenuh akan mengadakan reaksi kimia yaitu :Dengan adanya proses penggorengan dengan suhu tinggi dengan adanya oksigen, asam lemak jenuh akan menyebabkan perubahan, meliputi :1. Perubahan Kimia:- Autooksidasi :Oksidasi lemak dan minyak pada suhu kurang dari 100C.- Polimerisasi thermal: Polimerisasi yang terjadi pada suhu 250C tanpa oksigen.- Oksidasi: Oksidasi atau pemanasan minyak pada suhu tinggi dengan adanya oksigen. (Ketaren, 1986)2. Perubahan Fisika- Peningkatan viskositas, intensitas warna, busa - Penurunan titik asap Perubahan kimia yang terjadi dalam molekul lemak akibat pemanasan tergantung dari: 1. Lamanya pemanasan2. Suhu pemanasan3. Adanya akselerator4. Komposisi campuran asam lemak yang terikat dalam molekul trigliserida.5. Kadar air6. Komposisi gizi dari bahan
Polimerisasi merupakan proses dominan dan viskositas minyak akan bertambah besar selama pemanasan minyak tersebut. Derajat ketidakjenuhan minyak yang ditunjukkan oleh bilangan iod. Hal ini berarti terjadi pada penjenuhan ikatan rangkap asam lemak tidak jenuh mula-mula. Hidrostatis lemak dapat juga terjadi dalam proses penggorengan dan dihasilkan asam lemak bebas (Ketaren, 1986).
Penentuan kualitas minyak atau penentuan tingkat kemurnian minyak dapat diukur dengan angka asam lemak bebas, angka peroksida (tingkat ketengikan) dan kadar air. Sementara untuk penentuan sifat fisik dan kimiawi khas dari minyak dapat dianalisis dengan mengukur angka iodin (tingkat ketidakjenuhan), angka penyabunan, titik cair, titik asap, angka Krischer, angka Polenske dan angka Reichert-Meissl (Sudarmadji, 2007).Angka PeroksidaAngka peroksida adalah mili ekuivalen peroksida yang dihasilkan setiap 100 gram sampel. Angka peroksida merupakan angka terpenting untuk menentukan derajat kerusakan lemak atau minyak. Asam lemak tidak jenuh dapat mengikat oksigen pada ikatan rangkapnya sehingga membentuk peroksida (Ketaren, 1986). Angka peroksida adalah gambaran tingkat ketengikan yang disebabkan oleh proses oksidasi. Komponen minyak yang tidak jenuh bereaksi dengan udara bebas menghasilkan senyawa peroksida yang dapat mengisomerisasi dengan air membentuk senyawa-senyawa kompleks termasuk aldehid, keton, asam-asam dengan BM rendah (Murdjiati, G., dkk., 1987). Asam lemak tidak jenuh dapat mengikat oksigen pada ikatan rangkapnya sehingga membentuk peroksida.Prinsip penentuan angka peroksida adalah senyawa yang terdapat dalam minyak akan mengoksidasi KI sehingga terbentuk I2 bebas yang diikat oleh larutan Na-thiosulfat sehingga jumlah thiosulfat equivalen dengan jumlah I2 bebas yang berarti equivalen dengan jumlah senyawa peroksida dalam minyak tersebut (metode iodometri) (Murdjiati, G., dkk., 1987). Reaksi yang terjadi adalah :RCOO- + KI ----> RCO- + H2O + I2 + K+I2 + Na2S2O3 -------> NaI + Na2S2O3 (Ketaren, 1986)Reaksi yang terjadi merupakan reaksi oksidasi-reduksi yaitu dengan titrasi iodin dan iod bebas dititrasi dengan Natrium Thiosulfat dengan indikator amilum. Rumus angka peroksida :
(Sudarmadji, 2007)%FFAAngka asam dinyatakan sebagi jumlah miligran KOH yang diperlukan untuk menetralkan asam lemak bebas yang terdapat pada satu gram minyak atau lemak .Angka asam yang nesar menunjukkan asam lemak bebas yang bebbas yang berasal dari hidrolisa minyak ataupun karena proses pengolahan yang kurang baik. Makin tinggi angka asam makin rendah kulitasnya.%FFA= ml NaOH X N NaOHX BM asam lemak ----------------------------------------
Berat sampel x 10
(Sudarmadji,2007)
Indeks RefraksiIndeks bias minyak atau lemak merupakan perbandingan sinus sudut sinar jatuh dan sudut pantul cahaya yang melalui minyak. Pembiasan ini disebabkan karena adanya interaksi antara gaya elektrostatika dan elektromagnet atom-atom dalam molekul minyak. Alat yang digunakan untuk menentukan indeks refraksi adalah refraktometer (Sudarmadji, 2007).
ViskositasViskositas adalah internal friksi sebuah cairan atau resistensi atau ketidakmauan mengalir suatu cairan. Viskositas berguna untuk mengetahui mutu suatu produk dan juga untuk sarana pengendalian mutu dan untuk mengetahui adanya polimerisasi. Minyak yang dipanaskan viskositasnya akan meningkat. Perubahan viskositas minyak disebabkan reaksi polimerisasi dan siklikasi. Penentuan viskositas minyak adalah dengan mengukur kecepatan putaran rotor menggunakan Viskotester (Sudarmadji, 2007).
Profil Gas ChromatographyDalam profil GC, senyawa-senyawa yang akan dipisahkan ditempatkan pada situasi dinamik (bergerak) yaitu dengan melakukan pengaliran dan selama itu akan terjadi peristiwa pelarutan, absorpsi atau penguapan (Sudarmadji, 2007). Dalam percobaan ini proses yang ditempuh adalah penguapan. Dengan gas kromatografi, akan dapat ditentukan rasio asam lemak dalam suatu sampel minyak. Setelah penyimpanan atau pemanasan, profil asam lemak suatu minyak akan berubah baik jenis atau konsentrasinya. Komposisi asam-asam lemak suatu lemak atau minyak dapat dilakukan dengan alat Gas Chromatograph (GC). Sebelum sampel minyak disuntikkan ke GC, perlu dilakukan metilasi yaitu menjadikan asam-asam lemak dalam bentuk metil ester. Metode yang umum digunakan adalah metode MetCalfe & Schmitz, 1961. Metode ini menggunakan Boron trifluorida (BF3), kemudian dipanaskan dengan system reflux. Setelah didinginkan kemudian disaring. Kromatografi gas (gas chromatography) merupakan salah satu teknik kromatografi yang paling banyak digunakan dibanding dengan teknik kromatografi yang lain. Bahkan kini dipakai juga untuk preparatif yang langsung dapat dikaitkan dengan alat lain misalnya spektrometri masa untuk menentukan struktur senyawa yang telah dipisahkan. Kromatografi gas (GC) pemisahannya berdasarkan atas dasar partisi sehingga pada GC, penyangga padatnya dilapisi cairan yang bertindak sebagai fasa stasioner (fase cairan). Pemilihan fase cairan biasanya didasarkan atas pedoman Like Dissolves Like (Budiharto, 1990).Penggunaan GC tidak hanya untuk analisis senyawa-senyawa yang relatif mudah menguap seperti senyawa-senyawa hidrokarbon yang sederhana, tetapi juga senyawa-senyawa yang lebih kompleks seperti asam-asam amino, asam lemak, berbagai sterol, dan pestisida. GC sering digunakan untuk menentukan komposisi asam lemak dalam suatu sampel lemak atau minyak secara tepat. Penggunaan
untuk analisis tidak saja karena makin banyaknya fase stasioner tapi juga karena adanya kemungkinan untuk mengadakan modifikasi senyawa yang titik didihnya sangat tinggi, menjadi derivat yang titik didihnya jauh lebih rendah (Budiharto, 1990).
Kadar masing-masing asam lemak dapat ditentukan dengan rumus :% asam lemak = Luas area sampel X 100%
---------------------------- (Luas area total-luas area solven)
daftar pustaka Ketaren, S. 1986. Pengantar Teknologi Minyak dan Lemak Pangan.UI press:JakartaM
urdijati Gardjito, dkk., 1987. Teknologi Pengolahan Minyak. PAU Pangan dan Gizi UGM, Yogyakarta.Murdijati Gardjito, dkk., 1987. Teknologi Pengolahan Minyak. PAU Pangan dan Gizi UGM, Yogyakarta.Sudarmadji S., Bambang Haryono, Suhardi, 2007 Analisa Bahan Makanan dan Pertanian. Liberty, Yogyakarta.
mak dan Minyak - XII IPA Sem. IILemak Dan Minyak
Lipid adalah senyawa biomolekul yang dapat dijumpai pada tumbuhan, hewan, dan manusia.
Berdasarkan struktur biomolekul lipid dibagi menjadi:
1. Lipid sederhana: merupakan senyawa ester asam lemak dengan berbagai alkohol. Contoh:
lemak, minyak, lilin.
2. Lipid gabungan: merupakan senyawa ester asam lemak sangat mengikat biomolekul lain.
Contoh: lipoprotein, fosfolipid.
Perbedaan Lemak dan Minyak
Lemak dan minyak merupakan ester trigliserida, perbedaan lemak dan minyak adalah sebagai
berikut:
1. Lemak
a. berfasa padat
b. mengandung asam alkanoat jenuh (C15H31COOH, asam palmitat; C17H35COOH, asam
stearat)
2. Minyak
a. berfase cair
b. mengandung asam alkanoat tidak jenuh (C17H33COOH, asam oleat; C17H31 – COOH, asam
oleat)
c. terdapat di dalam tumbuh-tumbuhan.
Lemak dan minyak dapat dihidrolisis dalam lingkungan basa kuat menghasilkan gliserol dan
garam dari asam lemak (sabun). Reaksi ini disebut juga saponifikasi (penyabunan).
Lilin
Lilin dapat diperoleh dari lebah madu dan ikan paus atau lumba-lumba. Lilin lebah madu
dikeluarkan oleh lebah madu untuk membuat sarang tempat menyimpan madu. Lilin ini terutama
mengandung mirisil-palmitat.
Lilin yang terdapat pada ikan paus atau lumba-lumba disebut spermaseti yang mengandung setil
palmitat.
Fos folipid
Fos folipid adalah suatu gliserida yang mengandung fosfor dalam bentuk ester asam fosfat, maka
disebut fosfogloserida.
Fosfolipid terdapat dalam kacang kedelai, telur, otak, dan hati. Fosfolipid yang paling umum
adalah lesitin yang banyak digunakan untuk membuat susu instant.
Lipoprotein
Merupakan gabungan lipid dengan protein, terdapat dalam plasma darah dan berperan penting
dalam transportasi lipid.
Struktur dan Tata Nama SenyawaMolekul lemak terbentuk dari gabungan tiga molekul asam lemak dengan satu molekul gliseol. Perhatikan reaksi berikut.
Dalam pemberian nama suatu lemak, tergantung dari nama asam lemak yang diikatnya.
a. Apabila lemak mengikat asam lemak yang sama, maka pemberian nama senyawa lemak sebagai
berikut.
- Gliserol + tri asam lemak
Oleh karena senyawa tersebut terdiri dari asam lemak yang sama yaitu asam stearate, senyawa
tersebut dinamakan gliserol tristearat.
a. Apabila lemak mengikat asam lemak yang berbeda maka pemberian nama senyawa lemak
seperti berikut.
- Gliserol + asam lemak menurut letaknya
Contoh :
Jadi senyawa lemak tersebut dinamakan gliserol palmito stearo oleat.
Lemak tersebut dinamakan gliserol stearopalmito oleat.
Reaksi Lemak dan Minyak
1. Hidrogenasi Minyak
Ikatan rangkap pada minyak dapat dijenuhkan dengan cara hidrogenasi sehingga menjadi lemak
padat.
Untuk menunjukkan derajat ketidakjenuhan asam (banyaknya ikatan rangkap) dinyatakan dengan
angka yod, yaitu angka yang menyatakan banyaknya gram yodium yang dapat diadisikan pada 100
gram lemak.
2. PenyabunanReaksi antara gliserida dengan basa menghasilkan sabun dikenal dengan reaksi penyabunan (saponifikasi).Contoh :
Sabun yang mengandung logam Na (dari lemak + NaOH) disebut sabun keras (sabun cuci), sedang yang mengandung logam K disebut sabun lunak (sabun mandi).Untuk menyatakan banyaknya asam yang terkandung dalam lemak digunakan reaksi penyabunan dengan KOH, yang dinyatakan dengan angka penyabunan, yaitu angka yang menunjukkan berapa mg KOH yang digunakan uuntuk menyabunkan 1 gram lemak.
3. Reaksi HidrolisisDengan adanya enzim lipase, lemak atau minyak dapat mengalami hidrolisis oleh air pada suhu kamar.
Fungsi lipidAda beberapa fungsi lipid di antaranya:
- Sebagai penyusun struktur membran selDalam hal ini lipid berperan sebagai barier untuk sel dan mengatur aliran material-material.
- Sebagai cadangan energyLipid disimpan sebagai jaringan adipose
- Sebagai hormon dan vitamin
Sumber Lemak, Fungsi Lemak dan Jenis-Jenis Lemak
Info Kesehatan - Mengenal Sumber Lemak, Fungsi Lemak dan Jenis-Jenis Lemak.Tentunya kalian sudah sering mendengar kata lemak, tapi tahukah Anda mengenai apa itu lemak, sumber lemak dan jenis-jenis lemak? Hmmh, saya yakin tidak banyak yang mengetahui soal itu. Karena itulah di artikel ini saya akan berikan penjelasan mengani ketiga hal tersebut.
Jenis-jenis lemak: Asam lemak jenuh merupakan asam lemak yang memiliki efek yang kurang baik bagi kesehatan. Contoh makanan dengan sumber asam lemak jenuh yang tinggi adalah gajih, mentega, dan lemak hewani.
Asam lemak tak jenuh merupakan asam lemak yang merupakan sumber nutrisi yang baik untuk kesehatan. Contoh sumber asam lemak tak jenuh terdapat pada minyak zaitun, kacang-kacangan, dan alpukat.
Fungsi lemak bagi tubuh:
1. Sumber cadangan energi yang disimpan dalam tubuh
2. Media untuk transportasi beberapa vitamin yang larut dalam lemak (vitamin A, D,E, dan K)
3. Membantu menekan lasa rapar dengan mekanisme memperlambat pengosongan pada lambung sehingga rasa kenyang dapat bertahan lebih lama.
4. Merupakan zat gizi yang menambah citarasa pada makanan.
Beberapa sumber lemak terbaik:1. Buah Alpukat
Alpukat adalah buah yang memiliki kandungan tinggi lemak. Tetapi Anda tidak perlu khawatir, karena selain daging buahnya yang gurih, alpukat memiliki mengandung lemak baik (HDL).
Kandungan lutein pada alpukat berkhasiat untuk membantu meningkatkan kualitas kesehatan mata dan kandungan klorofilnya merupakan sumber antioksidan.
2. Kelapa dan Minyak Kelapa MurniKelapa merupakan sumber lemak yang bagus bagi Anda yang vegetarian. Banyak mengandung vitamin K, E dan zat besi. Vitamin K bagus untuk pertumbuhan tulang dan mempercepat kerja kalsium. Sementara vitamin E bagus untuk kesehatan kulit.
Minyak kelapa dapat menjadi pilihan terbaik sebagai menu makanan penutup yang sehat. Meski kegunaan minyak kelapa masih terus dipelajari, tapi manfaatnya telah diakui ampuh sebagi anti-bakteri, kaya akan vitamin K dan E dan zat besi. Beberapa riset bahkan mengindikasikan, minyak kelapa dapat membantu manajemen berat badan, karena mengurangi stres pada sistem endokrin.
3. Mentega SheaShea (Vitellaria paradoxa) adalah jenis tanaman yang tumbuh di Afrika. Bijinya bisa diekstrak untuk dimabil minyaknya dan dijadikan mentega yang tinggi kandungan vitamin E dan A yang bisa berfungsi sebagai antioksidan.
4. Minyak SalviaTerdengar asing di Indonesia karena memang hanya tuumbuh di daratan Meksiko dan Amerika Selatan. Memiliki bunga seperti lavender. Karena warna dan bentuknya yang unik, salvia biasanya hanya digunakan sebagai tanaman hias. Namun minyak astiri yang dihasilkan dari ekstraksi salvia ternyata tinggi kandungan omega 3.
5. Minyak Biji AnggurMinyak hasil ekstraksi biji anggur menurut beberapa penelitian mampu menurunkan kadar kolesterol jahat dalam tubuh.
6. Minyak CamalinaTermasuk jenis sayuran seperti kol dan brokoli. Minyak yang dihasilkan memiliki kandungan lemak yang baik, vitamin E dan omega 3 yang tinggi. Bagus sebagai antioksidan.
7. Ikan (Salmon, sarden, herring, makarel dan tuna)Beberapa jenis ikan mengandung lemak yang sangat baik bagi kesehatan. Salmon, sarden, herring, makarel dan tuna adalah jenis ikan yang mengandung asam lemak omega-3. Lemak pada ikan sangat dibutuhkan untuk membantu pertumbuhan, perkembangan fungsi otak, dan mengurangi risiko penyakit kardiovaskular.
Asam lemak omega-3 juga dapat ditemukan pada tumbuhan laut seperti krill, alga, beberapa tanaman dan minyak kacang. Asam lemak omega-3 dapat membantu mengurangi kolesterol jahat (LDL), meningkatkan kolesterol baik (HDL), mengurangi peradangan dan mengurangi risiko \penyakit jantung, kanker dan diabetes tipe 2.
EPA (asam eicosapentaenoic) dan DHA (asam docosahexaenoic) adalah tipe asam lemak omega-3 yang banyak ditemukan dalam minyak ikan untuk mengurangi resiko irama jantung abnormal yang mengakibatkan kematian mendadak dan penyakit jantung, menurut hasil studi di University of Maryland Medical Center .
8. Kacang-kacangan atau polong-polongan
Kacang-kacangan merupakan sumber nutrisi yang melindungi kesehatan Anda. Orang yang makan kacang secara teratur berisiko lebih rendah untuk meninggal akibat serangan jantung dan stroke ketimbang mereka yang makan sedikit, menurut studi di Harvard School of Public Health.
Kebanyakan jenis kacang-kacangan mengandungan tingkat kolesterol jahat (LDL) yang rendah dan mampu meningkatkan kolesterol baik.
Kenari misalnya, mengandung asam lemak omega-3 yang melindungi Anda dari ritme jantung abnormal yang mematikan dan pembekuan darah. Beberapa contoh jenis kacang yangmengandung omega 3 adalah kacang tanah, kacang merah, almond dan kenari.
Kacang Macadamia. Macadamia merupakan jenis tumbuhan kacang yang banyak hidup di daratan Australia. Minyak macadamia mengandung lemak baik yang mampu menurunkan kadar lemak jahat dalam tubuh. Macadamia juga memiliki kandungan omega 3 dan vitamin E yang tinggi
Pengertian Antioksidan, Sumber dan Manfaat Antioksidan
Antioksidan merupakan zat yang bermanfaat untuk menghambat serta mencegah proses
oksidas. Antioksidan merupakan penetralisir dari terbentuknya radikal bebas dalam tubuh.
Antioksidan dapat menghambat oksidasi walaupun dalam konsentrasi rendah. Zat ini dibutuhkan
oleh tubuh untuk memerangi pemicu penyakit kronis yaitu radikal bebas. Antioksidan didefinisikan
sebagai senyawa-senyawa yang mencegah sel dari ancaman bahaya radikal bebas oksigen reaktif.
Hal penting mengenai antioksidan
Pasokan antioksidan hendaknya aman dalam pemanfaatannnya dan tidak bersifat toksik dan juga
harus efektif pada konsentrasi rendah antara 0,01-0,02% serta bisa disediakan dalam harga murah
dan dapat bertahan saat proses pengolahan produk.
Apakah Sumber antioksidan?
Jika dilihat dari asalnya antioksidan dibagi dalam dua jenis yaitu antioksigen yang berasal dari
tubuh atau dsebut juga endogen serta antioksidan dari luar tubuh yang kita sebut eksogen. Kadang-
kadang endogen saja tidak cukup untuk mengatasi stress oksidatif berlebihan. Stres oksidatif
merupakan kondisi saat mekanisme antioksidan belum mencukupi untuk membuat pecah spesi
oksigen reaktif. Oleh karena itulah perlu dibantu oleh eksogen.
Macam-macam Antioksidan
Jika dilihat dari cara kerjanya antioksidan dapat dibagi menjadi beberapa macam yaitu :
1. Antioksidan primer yang bereaksi terhadap radikal bebas dan menstabilkannya
2. Antioksidan sekunderatau antioksidan preventif yang berguna mengurangi laju awal dari suatu reaksi
rantai dan
3. Antioksidan tersier.
Berdasarkan penelitian Ong et al. sekitar tahun 1995 cara kerja antioksidan selular merupakan
antioksidan yang bisa menyebabkan interaksi langsung dengan oksidan, radikal bebas, serta
oksigen tunggal. Hal ini bisa mencegah terjadinya jenis dari oksigen reaktif serta merubah jenis
oksigen rekatif menjadi kurang toksik sehingga dapat mencegah kemampuan oksigen reaktif dan
memperbaiki kerusakan yang timbul. Oleh karena itulah setelah membaca artikel Pengertian
Antioksidan, Sumber dan Manfaat Antioksidan ini, menjaga kesehatan tubuh tidak hanya cukup
dengan menggunakan pasokan antioksidan dari dalam tubuh atau endogen saja, akan tetapi
dibutuhkan juga antioksidan dari luar tubuh atau eksogen dengan syarat proses pengolahan dari
produk antioksidan ini tidak menyebabkan antioksidan ini rusak, mengingat bahwa manfaat dari
antioksidan ini sangat banyak dan penting.
Jenis Dan Mekanisme Antioksidan
Donor Hidrogen bereaksi dengan radikal peroksi untuk membentuk hidroperoksida, dan mencegah abstraksi
hidrogen dari polimer backbone. Stabilisator fenolik adalah stabilisator paling banyak digunakan dari jenis ini.
Dekomposer hidroperoksida dapat mencegah pemecahan hidroperoksida ke alkoksi yang sangat reaktif membentuk
radikal hidroksi. Senyawa organofosfat yang banyak digunakan dekomposer hidroperoksida.
Senyawa fosfor trivalen sangat baik sebagai dekomposer dari hidroperoksida. Umumnya, senyawa utama yang
digunakan meliputi fosfit (atau phosphonites) yang digunakan dan akan bereaksi sesuai jumlah fosfat yang
dibutuhkan keseimbangan pada reaksi kimia secara general.
Beberapa dari senyawa ini sensitif terhadap air dan dapat menghidrolisis, yang menyebabkan terbentuknya spesies
asam. Sedangkan penambahan asam dari luar sistem dapat meminimalkan efek dipoliolefin, industri umumnya
dikonversi ke kompound yang tahan terhadap proses hidrolisis.
Radikal scavenger merupakan antioksidan mampu menangkap senyawa radikal. Radikal memakan alkil dan
selanjutnya akan segera menghambat siklus autooxidation. Dalam kondisi kekurangan oksigen ini (misalnya selama
proses ekstrusi) maka radikal scavenger akan berkontribusi secara signifikan terhadap proses stabilisasi polimer.
Scavange alkoksi reaktif dan radikal hidroksil susah untuk terjadi dalam keadaan dan kondisi biasa.
Berikut ini video mekanisme peranan antioksidan dalam tubuh kita:
Diposkan oleh vonny kalsum di 18.51 Tidak ada komentar:
Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke FacebookBagikan ke Pinterest
Manfaat Si Kacang Kedelai
Kedelai merupakan jenis kacang-kacangan yang banyak terdapat di Asia Timur. Kedelai dianggap sebagai sumber protein utama dan lengkapnabati serta minyak nabati dunia karena adanya jumlah asam amino esensial. Kedelai ini telah dibudidayakan sejak 3500 tahun yang lalu di Asia Timur. Kedelai merupakan gudang nutrisi dan bisa mendapat manfaat kesehatan dari sejumlah produk berbasis kedelai seperti susu kedelai, tahu, tauge, kacang, saus, tepung dan kecap.
Dari kandungan gizinya, kedelai yang oleh Jepang dinamakan edamame ini merupakan makanan yang banyak kandungan nutrisinya sebagai sumber protein, lemak, vitamin, mineral juga merupakan serat yang paling baik. Tak hanya itu, susunan asam amino pada kedelai lebih lengkap dan seimbang dibanding kacang lainnya.
Kandungan nutrisi lainnya adalah kalsium, besi, potasium, dan phosphorus. Tak ketinggalan, kacang kedelai juga kaya akan vitamin B kompleks. Kacang kedelai merupakan salah satu yang mengandung protein tinggi, makanan yang berkalsium tinggi ini juga unik karena bebas dari racun kimia.
Kedelai yang dikenal sebagai makanan kaya serat ini juga mengandung lechitin yang bisa membangun kecerdasan dan daya ingat. lechitin ini sangat bermanfaat untuk tumbuh kembang seorang anak, karena memiliki kandungan nutrisi serta vitamin yang diperlukan seorang anak. Lechitin juga memiliki kandungan asam linoleat, asam linolenat, serta asam oleat yang amat sangat diperlukan dan dibutuhkan seorang anak guna tumbuh kembangnya, agar dia sehat, cerdas, dan pintar.
Kandungan protein dari kacang kedelai 11 kali lebih banyak dari pada susu, dua kali lebih banyak dari daging dan ikan, satu setengah kali lebih banyak dari keju. Proteinnya sangat bermanfaat bagi tubuh dalam hal pembangunan sel-sel, misalnya untuk anak-anak, protein berperan untuk perkembangan tubuh dan sel otaknya, dan untuk orang dewasa dapat membangun kembali sel yang rusak bisa akibat luka, memar, dan sebagainya.
Selain itu kedelai memiliki beberapa manfaat lainnya, antara lain :
1. Antioksidan, kedelai mengandung senyawa yang disebut isoflovan dimana bermanfaat untuk meningkatkan kesehatan. Senyawa ini bertanggung jawab untuk memperbaiki sel dan mencegah kerusakan sel yang disebabkan oleh polusi, sinar matahari dan proses tubuh yang normal.
2. Mengurangi resiko penyakit jantung, protein dan isoflovan hadir dalam kedelai dimana membantu dalam kolestrol LDL (kolestrol jahat) serta penurunan kemungkinan pembekuan darah. Hal ini pada gilirannya dapat mengurangi resiko penyakit jantung dan stroke. Penelitian menunjukkan bahwa dengan mengkomsumsi susu yang mengandung 25 gram protein kedelai selama sembilan minggu mengakibatkan penurunan 5% kolestrolo LDL rata-rata.
3. Mencegah kanker, ioflavin adalah kandungan ajaib kedelai yang mampu mencegah penyakit seperti : kanker payudara, kanker perut dan kanker rahim.
4. Membalikkan efek endometriosis, kedelai membantu dalam menunda aksi estrogen alami tubuh, yang bertanggung jawab untuk mengurangi atau mencegah rasa sakit selama menstruasi dan gejala lainnya pada wanita
5. Mencegah osteoporosis, protein kedelai membantu dalam penyerapan yang lebih baik dari kalsium dalam tulang. Isoflavon yang hadir dalam makanan kedelai berfungsi untuk memperlambat/menghamabat kerusakan tulang.
6. Mengatasi gejala menopause, kandungan isoflavon pada kedelai membantu untuk mengatur hormon estrogen. Penelitian menemukan bahwa isoflavon kedelai dapat mengurangi rasa panas pada badan pada wanita menopause.
7. Menjaga berat badan, kandungan serat yang tinggi pada kedelai sebagai alat untuk mengatur berat badan. Ini adalah indeks glisemik rendah (GI) makanan yang mengatur gula darah dan fluktuasi insulin, sehingga dapat mengontrol rasa lapar. Hal ini sangat membantu anada dalam proses penurunan berat badan.
8. Mengatasi Diabetes. Kandungan Lecithin yang bermanfaat sebagai antioksidan akan mampu menjaga sel-sel pada Pankreas untuk tidak mengalami kerusakan akibat oksidasi. Dan mampu meregenerasi sel-sel yang rusak lalu dengan cepat sehingga pankreas akan berfungsi baik kembali dan insulin mampu diproduksi secara maksimal.
Diposkan oleh vonny kalsum di 18.29 Tidak ada komentar:
Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke FacebookBagikan ke Pinterest
Posting Lama Beranda
Langganan: Entri (Atom)