Pengertian Limbah Dan Polusi
-
Upload
lokot-matogu -
Category
Documents
-
view
2.163 -
download
0
Transcript of Pengertian Limbah Dan Polusi
18
Pengertian Limbah dan Polusi
I. Pengertian Limbah dan Polusi
Pengertian Limbah atau Sampah
Limbah adalah buangan yang dihasilkan dari suatu proses produksi baik industri
maupun domestik (rumah tangga, yang lebih dikenal sebagai sampah), yang
kehadirannya pada suatu saat dan tempat tertentu tidak dikehendaki lingkungan
karena tidak memiliki nilai ekonomis. Bila ditinjau secara kimiawi, limbah ini
terdiri dari bahan kimia organik dan anorganik. Dengan konsentrasi dan kuantitas
tertentu, kehadiran limbah dapat berdampak negatif terhadap lingkungan terutama
bagi kesehatan manusia, sehingga perlu dilakukan penanganan terhadap limbah.
Tingkat bahaya keracunan yang ditimbulkan oleh limbah tergantung pada jenis
dan karakteristik limbah.
Karakteristik limbah:
1. Berukuran mikro
2. Dinamis
3. Berdampak luas (penyebarannya)
4. Berdampak jangka panjang (antar generasi)
Faktor yang mempengaruhi kualitas limbah adalah:
1. Volume limbah
18
2. Kandungan bahan pencemar
3. Frekuensi pembuangan limbah
Berdasarkan karakteristiknya, limbah industri dapat digolongkan menjadi 4
bagian:
1. Limbah cair
2. Limbah padat
3. Limbah gas dan partikel
4. Limbah B3 (Bahan Berbahaya dan Beracun)
Untuk mengatasi limbah ini diperlukan pengolahan dan penanganan limbah. Pada
dasarnya pengolahan limbah ini dapat dibedakan menjadi:
1. pengolahan menurut tingkatan perlakuan
2. pengolahan menurut karakteristik limbah
Indikasi Pencemaran Air
Indikasi pencemaran air dapat kita ketahui baik secara visual maupun pengujian.
1. Perubahan pH (tingkat keasaman / konsentrasi ion hidrogen) Air normal yang
memenuhi syarat untuk suatu kehidupan memiliki pH netral dengan kisaran nilai
6.5 – 7.5. Air limbah industri yang belum terolah dan memiliki pH diluar nilai pH
netral, akan mengubah pH air sungai dan dapat mengganggukehidupan organisme
18
didalamnya. Hal ini akan semakin parahjika daya dukung lingkungan rendah serta
debit air sungai rendah. Limbah dengan pH asam / rendah bersifat korosif
terhadap logam.
2. Perubahan warna, bau dan rasa Air normak dan air bersih tidak akan berwarna,
sehingga tampak bening / jernih. Bila kondisi air warnanya berubah maka hal
tersebut merupakan salah satu indikasi bahwa air telah tercemar. Timbulnya bau
pada air lingkungan merupakan indikasi kuat bahwa air telah tercemar. Air yang
bau dapat berasal darilimba industri atau dari hasil degradasioleh mikroba.
Mikroba yang hidup dalam air akan mengubah organik menjadi bahan yang
mudah menguap dan berbau sehingga mengubah rasa.
3. Timbulnya endapan, koloid dan bahan terlarut Endapan, koloid dan bahan
terlarut berasal dari adanya limbah industri yang berbentuk padat. Limbah industri
yang berbentuk padat, bila tidak larut sempurna akan mengendapdidsar sungai,
dan yang larut sebagian akan menjadi koloid dan akan menghalangibahan-bahan
organik yang sulit diukur melalui uji BOD karena sulit didegradasi melalui reaksi
biokimia, namun dapat diukur menjadi uji COD. Adapun komponen pencemaran
air pada umumnya terdiri dari :
Bahan buangan padat
Bahan buangan organik
Bahan buangan anorganik gabung|sampah
18
II. Jenis-jenis limbah
Berdasarkan karakteristiknya, limbah dapat digolongkan menjadi 4 macam, yaitu :
1. Limbah cair
2. Limbah padat
3. Limbah gas dan partikel
4. Limbah B3 (Bahan Berbahaya dan Beracun)
1.1 Limbah cair
Limbah cair adalah sisa dari suatu hasil usaha atau kegiatan yang
berwujud cair (PP 82 thn 2001). Jenis-jenis limbah cair dapat digolongkan
berdasarkan pada :
a. Sifat Fisika dan Sifat Agregat . Keasaman sebagai salah satu contoh sifat
limbah dapat diukur dengan menggunakan metoda Titrimetrik
b. Parameter Logam, contohnya Arsenik (As) dengan metoda SSA
c. Anorganik non Metalik contohnya Amonia (NH3-N) dengan metoda Biru
Indofenol
d. Organik Agregat contohnya Biological Oxygen Demand (BOD)
e. Mikroorganisme contohnya E Coli dengan metoda MPN
f. Sifat Khusus contohnya Asam Borat (H3 BO3) dengan metoda Titrimetrik
g. Air Laut contohnya Tembaga (Cu) dengan metoda SPR-IDA-SSA
18
1.2 Limbah padat
Limbah padat berasal dari kegiatan industri dan domestik. Limbah
domestik pada umumnya berbentuk limbah padat rumah tangga, limbah padat
kegiatan perdagangan, perkantoran, peternakan, pertanian serta dari tempat-
tempat umum. Jenis-jenis limbah padat: kertas, kayu, kain, karet/kulit tiruan,
plastik, metal, gelas/kaca, organik, bakteri, kulit telur, dll
1.3 Limbah gas dan partikel
Polusi udara adalah tercemarnya udara oleh berberapa partikulat zat
(limbah) yang mengandung partikel (asap dan jelaga), hidrokarbon, sulfur
dioksida, nitrogen oksida, ozon (asap kabut fotokimiawi), karbon monoksida dan
timah.
1.4 Limbah B3 (Bahan Berbahaya dan Beracun)
Suatu limbah digolongkan sebagai limbah B3 bila mengandung bahan
berbahaya atau beracun yang sifat dan konsentrasinya, baik langsung maupun
tidak langsung, dapat merusak atau mencemarkan lingkungan hidup atau
membahayakan kesehatan manusia.Yang termasuk limbah B3 antara lain adalah
bahan baku yang berbahaya dan beracun yang tidak digunakan lagi karena rusak,
18
sisa kemasan, tumpahan, sisa proses, dan oli bekas kapal yang memerlukan
penanganan dan pengolahan khusus. Bahan-bahan ini termasuk limbah B3 bila
memiliki salah satu atau lebih karakteristik berikut: mudah meledak, mudah
terbakar, bersifat reaktif, beracun, menyebabkan infeksi, bersifat korosif, dan lain-
lain, yang bila diuji dengan toksikologi dapat diketahui termasuk limbah B3.
Berdasarkan sumbernya, limbah B3 dapat diklasifikasikan menjadi:
Primary sludge, yaitu limbah yang berasal dari tangki sedimentasi pada
pemisahan awal dan banyak mengandung biomassa senyawa organik yang
stabil dan mudah menguap
Chemical sludge, yaitu limbah yang dihasilkan dari proses koagulasi dan
flokulasi
Excess activated sludge, yaitu limbah yang berasal dari proses pengolahan
dengn lumpur aktif sehingga banyak mengandung padatan organik berupa
lumpur dari hasil proses tersebut
Digested sludge, yaitu limbah yang berasal dari pengolahan biologi
dengan digested aerobic maupun anaerobic di mana padatan/lumpur yang
dihasilkan cukup stabil dan banyak mengandung padatan organik.
Macam Limbah Beracun
Limbah mudah meledak adalah limbah yang melalui reaksi kimia dapat
menghasilkan gas dengan suhu dan tekanan tinggi yang dengan cepat
dapat merusak lingkungan.
18
Limbah mudah terbakar adalah limbah yang bila berdekatan dengan api,
percikan api, gesekan atau sumber nyala lain akan mudah menyala atau
terbakar dan bila telah menyala akan terus terbakar hebat dalam waktu
lama.
Limbah reaktif adalah limbah yang menyebabkan kebakaran karena
melepaskan atau menerima oksigen atau limbah organik peroksida yang
tidak stabil dalam suhu tinggi.
Limbah beracun adalah limbah yang mengandung racun yang berbahaya
bagi manusia dan lingkungan. Limbah B3 dapat menimbulkan kematian
atau sakit bila masuk ke dalam tubuh melalui pernapasan, kulit atau mulut.
Limbah yang menyebabkan infeksi adalah limbah laboratorium yang
terinfeksi penyakit atau limbah yang mengandung kuman penyakit, seperti
bagian tubuh manusia yang diamputasi dan cairan tubuh manusia yang
terkena infeksi.
Limbah yang bersifat korosif adalah limbah yang menyebabkan iritasi
pada kulit atau mengkorosikan baja, yaitu memiliki pH sama atau kurang
dari 2,0 untuk limbah yang bersifat asam dan lebih besar dari 12,5 untuk
yang bersifat basa.
Sesuai dengan kriteria yang tercantum dalam peraturan pemerintah No.18
Tahun 1999 tentang Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun, limbah
B3 terbagi atas dua macam yaitu yang spesifik dan yang tidak spesifik.
18
Perbedaan pokok antara limbah B3 spesifik dan tidak spesifik terletak pada cara
penggolongannya. Pada limbah spesifik digolongkan kedalam jenis industri,
sumber pencemaran, asal limbah, dan pencemaran utama sedangkan pada limbah
tidak spesifik penggolongannya atas dasar kategori dan bahan pencemar
Jika didasarkan asalnya, limbah dikelompokkan menjadi 2 yaitu :
1. Limbah Organik
Limbah ini terdiri atas bahan-bahan yang besifat organik seperti
dari kegiatan rumah tangga, kegiatan industri. Limbah ini juga bisa
dengan mudah diuraikan melalui proses yang alami. Limbah pertanian
berupa sisa tumpahan atau penyemprotan yang berlebihan, misalnya
dari pestisida dan herbisida, begitu pula dengan pemupukan yang
berlebihan. Limbah ini mempunyai sifat kimia yang setabil sehingga zat
tersebut akan mengendap kedalam tanah, dasar sungai, danau, serta laut
dan selanjutnya akan mempengaruhi organisme yang hidup
didalamnya. Sedangkan limbah rumah tangga dapat berupa padatan
seperti kertas, plastik dan lain-lain, dan berupa cairan seperti air cucian,
minyak goreng bekasdan lain-lain. Limbah tersebut ada yang
mempunyai daya racun yang tinggi misalnya : sisa obat, baterai bekas,
dan air aki. Limbah tersebut tergolong (B3) yaitu bahan berbahaya dan
beracun, sedangkan limbah air cucian, limbah kamar mandi, dapat
mengandung bibit-bibit penyakit atau pencemar biologis seperti bakteri,
jamur, virus dan sebagainya.
18
2. Limbah Anorganik
Limbah ini terdiri atas limbah industri atau limbah pertambangan.
Limbah anorganik berasal dari sumber daya alamyang tidak dapat di
uraikan dan tidak dapat diperbaharui. Air limbah industri dapat
mengandung berbagai jenis bahan anorganik, zat-zat tersebut adalah :
Garam anorganik seperti magnesium sulfat, magnesium klorida yang
berasal dari kegiatan pertambangan dan industri.
Asam anorganik seperti asam sulfat yang berasal dari industri
pengolahan biji logam dan bahan bakar fosil.
Adapula limbah anorganik yang berasal dari kegiatan rumah tangga
seperti botol plastik, botol kaca, tas plastik, kaleng dan aluminium.
Jika berdasarkan sumbernya limbah dikelompokkan menjadi 3 yaitu :
1. Limbah Pabrik
Limbah ini bisa dikategorikan sebagai limbah yang berbahaya karena
limbah ini mempunyai kadar gasyang beracun, pada umumnya limbah
ini dibuang di sungai-sungai disekitar tempat tinggal masyarakat dan
tidak jarang warga masyarakat mempergunakan sungai untuk kegiatan
sehari-hari, misalnya MCK(Mandi, Cuci, Kakus) dan secara langsung
gas yang dihasilkan oleh limbah pabrik tersebut dikonsumsi dan
dipakai oleh masyarakat.
18
2. Limbah Rumah Tangga
Limbah rumah tangga adalah limbah yang dihasilkan oleh kegiatan
rumah tangga limbah ini bisa berupa sisa-sisa sayuran seperti wortel,
kol, bayam, slada dan lain-lain bisa juga berupa kertas, kardus atau
karton. Limbah ini juga memiliki daya racun tinggi jika berasal dari
sisa obat dan aki.
3. Limbah Industri
Limbah ini dihasilkan atau berasal dari hasil produksi oleh pabrik atau
perusahaan tertentu. Limbah ini mengandung zat yang berbahaya
diantaranya asam anorganik dan senyawa orgaik, zat-zat tersebut jika
masuk ke perairan maka akan menimbulkan pencemaran yang dapat
membahayakan makluk hidup pengguna air tersebut misalnya, ikan,
bebek dan makluk hidup lainnya termasuk juga manusia
III. Cara menangani limbah
Pertama dengan cara didaur ulang
Dijual kepasar loak atau tukang rongsokan yang biasa lewat di depan
rumah – rumah. Cara ini bisa menjadikan limbah atau sampah yang
18
semula bukan apa-apa sehingga bisa menjadi barang yang
ekonomisdan bisa menghasilkan uang. Dapat juga dijual kepada
tetangga kita yang menjadi tukang loak ataupun pemulung. Barang-
barang yang dapat dijual antara lain kertas-kertas bekas, koran bekas,
majalah bekas, botol bekas, ban bekas, radio tua, TV tua dan sepeda
yang usang.
Dengan cara pembakaran
Cara ini adalah cara yang paling mudah untuk dilakukan karena tidak
membutuhkan usaha keras. Cara ini bisa dilakukan dengan cara
membakar limbah-limbah padat misalnya kertas-kertas dengan
menggunakan minyak tanah lalu dinyalakan apinya.
Kelebihan cara membakar ini adalah :
1. Mudah dan tidak membutuhkan usaha keras
2. Membutuhkan tempat atau lokasi yang cukup kecil
3. Dapat digunakan sebagai sumber energi baik untuk pembangkit uap
air panas, listrik dan pencairan logam.
IV. PENGELOLAAN LIMBAH INDUSTRI RUMAH TANGGA
18
Limbah rumah tangga adalah limbah yang berasal dari dapur, kamar
mandi, cucian, limbah bekas industri rumah tangga dan kotoranmanusia.
Limbah merupakan buangan/bekas yang berbentuk cair, gas dan padat.
Dalam air limbah terdapat bahan kimia sukar untuk dihilangkan dan
berbahaya. Bahan kimia tersebut dapat memberi kehidupan bagi kuman-
kuman penyebab penyakit disentri, tipus, kolera dsb. Air limbah tersebut
harus diolah agar tidak mencemari dan tidak membahayakan kesehatan
lingkungan. Air limbah harus dikelola untuk mengurangi pencemaran.
Pengelolaan air limbah dapat dilakukan dengan membuat saluran air kotor
dan bak peresapan dengan memperhatikan ketentuan sebagai berikut ;
1. Tidak mencemari sumber air minum yang ada di daerah sekitarnya
baik air dipermukaan tanah maupun air di bawah permukaan tanah.
2. Tidak mengotori permukaan tanah.
3. Menghindari tersebarnya cacing tambang pada permukaan tanah.
4. Mencegah berkembang biaknya lalat dan serangga lain.
5. Tidak menimbulkan bau yang mengganggu.
6. Konstruksi agar dibuat secara sederhana dengan bahan yang mudah
didapat dan murah.
7. Jarak minimal antara sumber air dengan bak resapan 10 m.
18
Pengelolaan yang paling sederhana ialah pengelolaan dengan
menggunakan pasir dan benda-benda terapung melalui bak penangkap
pasir dan saringan. Benda yang melayang dapat dihilangkan oleh bak
pengendap yang dibuat khusus untuk menghilangkan minyak dan lemak.
Lumpur dari bak pengendap pertama dibuat stabil dalam bak pembusukan
lumpur, di mana lumpur menjadi semakin pekat dan stabil, kemudian
dikeringkan dan dibuang. Pengelolaan sekunder dibuat untuk
menghilangkan zat organik melalui oksidasi dengan menggunakan
saringan khusus. Pengelolaan secara tersier hanya untuk membersihkan
saja. Cara pengelolaan yang digunakan tergantung keadaan setempat,
seperti sinar matahari, suhu yang tinggi di daerah tropis yang dapat
dimanfaatkan.
Berikut ini adalah pengelolaan limbah rumah tangga untuk limbah cair,
padat dan gas.
1. Pengelolaan air limbah kakus I.
2. Pengelolaan air limbah kakus II.
3. Pengelolaan air limbah cucian.
4. Pembuatan saluran bekas mandi dan cuci
5. Pengelolaan sampah
6. Pengelolaan limbah industri rumah tangga.
18
7. Pengelolaan air limbah rumah tangga I
8. Pengelolaan air limbah rumah tangga II
9. Pengelolaan air limbah
URAIAN SINGKAT
Industri rumah tangga seperti industri tempe, tahu, rumah makan, dan lain-
lain perlu dikelola. Limbah dari industri rumah tangga tersebut
menimbulkan bau yang tidak enak dan mengganggu lingkungan
sekitarnya. Salah satu cara mengelola limbah rumah tangga adalah dengan
membuat 3 bak. Ketiga bak tersebut digunakan sebagai tempat
pengendapan limbah secara bertahap. Dengan demikian air limbah yang
keluar dari bak terakhir sudah tidak
membahayakan lagi.
BAHAN
1. Batu bata
2. Semen
3. Pipa pralon
4. Lem
5. Pasir
6. Lempengan besi
PERALATAN
18
1. Gergaji
2. Cetok
3. Cangkul
4. Parang
5. Besi runcing
6. Ember
7. Skop
8. Meteran
PEMBUATAN
Buat bak sebanyak 3 buah dari batu bata dengan campuran pasir dan
semen. Kemiringan saluran harus diperhitungkan. Usahakan jangan
sampai ada benda pada air limbah, sebab apabila ada akan menempel dan
menyumbat saluran. Antara bak satu dengan lainnya dihubungkan pipa
pralon, antara satu dengan yang lain letaknya lebih rendah. Susunan dan
sifat air limbah yang berasal dari limbah industri rumah tangga tergantung
pada macam dan jenisnya, industri. Air limbah dapat berupa limbah dari
pabrik susu, rumah makan, pemotongan hewan, pabrik tahu, pabrik tempe,
dsb. Kotoran air limbah yang masuk ke bak I, akan mengapung. Pada
bagian bawah limbah melalui pipa akan terus mengalir ke bak II. Lemak
akan tertinggal dan akan menempel pad dinding. Untuk mengambil lemak
perlu diserok. Dalam Bak II limbah akan mengalami pengendapan, terus
ke bak III begitu juga. Dari pipa pralon pada bak III air limbah akan keluar
dan sudah tidak membahayakan lagi. Untuk membawa lumpur diperlukan
kecepatan 0.1m/detik dan untuk membawa pasir kasar perlu kecepatan
18
0,2m/detik. Cara pembuatannya dapat dilihat Gambar di bawah ini.
Gambar 1. Denah bak pengendap ideal berbentuk persegi panjang
18
Gambar 2. Bak limbah industri
PENGGUNAAN
1. Untuk membuang limbah industri rumah tangga.
2. Untuk membuang kotoran-kotoran yang bersifat cair.
PEMELIHARAAN
1. Bak hendaknya sering dibersihkan agar kotorannya tidak
mengganggu saluran
2. Perlu di kontrol saluran-salurannya untuk menghindari kemacetan.
3. Jangan membuang limbah berupa padat seperti : kain, kertas, daun-
daun, plastik, kerikil, dsb.
KEUNTUNGAN
Membuatnya lebih sederhana, bahan-bahannya mudah didapat.
KERUGIAN
Apabila kurang dikontrol akan sering macet, sehingga air akan keluar ke
atas dan mengganggu lingkungan sekitarnya.
Catatan lain-lain :
18
Periksalah secara berkala apakah lemaknya yang menempel sudah banyak
dan perlu dibersihkan atau apakah ada yang rusak.
V. Dampak Limbah
A. Dampak terhadap kesehatan
Dampaknya yaitu dapat menebabkan atau menimbulkan panyakit.
Potensi bahaya kesehatan yang dapat ditimbulkan adalah sebagai
berikut:
1. Penyakit diare dan tikus, penyakit ini terjadi karena virus yang
berasal dari sampah dengan pengelolaan yang tidak tepat
2. Penyakit kulit misalnya kudis dan kurap
B. Dampak terhadap lingkungan
Cairan dari limbah – limbah yang masuk ke sungai akan mencemarkan
airnya sehingga mengandung virus-virus penyakit. Berbagai ikan dapat
mati sehingga mungkin lama kelamaan akan punah. Tidak jarang
manusia juga mengkonsumsi atau menggunakan air untuk kegiatan
sehari-hari, sehingga menusia akan terkena dampak limbah baik secara
langsung maupun tidak langsung. Selain mencemari, air lingkungan
juga menimbulkan banjir karena banyak orang-orang yang membuang
18
limbah rumah tanggake sungai, sehingga pintu air mampet dan pada
waktu musim hujan air tidak dapat mengalir dan air naik menggenangi
rumah-rumah penduduk, sehingga dapat meresahkan para penduduk.
VI. Kesimpulan
Pada dasarnya polusi dan limbah adalah sejenis kotoran yang berasal dari
hasil pembuangan dan itu mengakibatkan dampak bagi lingkungan di sekitar
tetapi sekarang banyak ditemukan cara atau solusi untuk menangani
dampak-dampak yang dihasilkan oleh pousi dan limbah, meskipun demikian
pada kenyataannya cara atau solusi tersebut tidak ada hasilnya karena masih
banyak asap-asap polusi dan masih banyak pula kita jumpai limbah atau
sampah disungai dan didarat yang dapat pula menimbulkan banjir.