PENGENDALIAN BROWN PADA ELEKTROLISER UNTUK …

10
Jumal Teknik Energi, Vol 3 No. 2 Oktober 2013 ISSN: 2089 - 2527 Sri Paryanto Mursid t , Zaki Hamzah2 Jurusan Teknik Konversi Energi Politeknik Negeri Bandung Email: so [email protected]; hamzah [email protected]. id Abstak Gas Brown (gqs HHO) adalah campuran gas-gas hasil elektrolisa air menjadi hidrogen, uap air dan oksigen. Pemanfaatdn gas HHO untuk penghenatan bahan bakar pada motor bakar (mesin bensin qt(lu mesin diesell sudih banyak diterapkon. Umumnya meneropkan suplai laju gas HHO yang konstqn iaju prodului gas HHO yang konslan dapat nembuot unjuk kerja motor bakar berkurong, karena terbenluknya uap air pada saot putaran mesin rendah dan kekurangon gas HHO pada putaran tinggi. Agar kerja motor bokar optimal maka perlu diatur laju suplai gas HHO sesuai dengan kebutuhan saja. untuk itu, pada lulisan ini dibuat alat pengendali laju produksi gas HHO berdasarkctn kecepatan putqran mesin untuk oplikasi penambahen bahqn bakar pada mesin bensin. Dari hasil penelitian diperoleh laju produksi gas HHO patli kecepatan putaran mesin 3000 rpn sebesar 1,1 ml/s dan pada 1000 rpm sebesar 0,72 mu' Diharapkan gqs HHO dqpot meningkatkan unjuk kerja nesin bensin dan dapql mengur(lngi emisi gas buang. Kota kunci :gas HHO, elektroliser, pengendali, putarqn mesin, mesin bensin. 250 PENGENDALIAN GAS BROWN PADA ELEKTROLISER UNTUK MENINGKATKAN UNJUK KERJA MOTOR BAKAR

Transcript of PENGENDALIAN BROWN PADA ELEKTROLISER UNTUK …

Jumal Teknik Energi, Vol 3 No. 2 Oktober 2013 ISSN: 2089 - 2527

Sri Paryanto Mursid t

, Zaki Hamzah2

Jurusan Teknik Konversi Energi Politeknik Negeri Bandung

Email: so [email protected]; hamzah [email protected]. id

Abstak

Gas Brown (gqs HHO) adalah campuran gas-gas hasil elektrolisa air menjadihidrogen, uap air dan oksigen. Pemanfaatdn gas HHO untuk penghenatanbahan bakar pada motor bakar (mesin bensin qt(lu mesin diesell sudih banyakditerapkon. Umumnya meneropkan suplai laju gas HHO yang konstqn iajuprodului gas HHO yang konslan dapat nembuot unjuk kerja motor bakarberkurong, karena terbenluknya uap air pada saot putaran mesin rendah dankekurangon gas HHO pada putaran tinggi. Agar kerja motor bokar optimalmaka perlu diatur laju suplai gas HHO sesuai dengan kebutuhan saja. untukitu, pada lulisan ini dibuat alat pengendali laju produksi gas HHO berdasarkctnkecepatan putqran mesin untuk oplikasi penambahen bahqn bakar pada mesinbensin. Dari hasil penelitian diperoleh laju produksi gas HHO patli kecepatanputaran mesin 3000 rpn sebesar 1,1 ml/s dan pada 1000 rpm sebesar 0,72mu' Diharapkan gqs HHO dqpot meningkatkan unjuk kerja nesin bensin dandapql mengur(lngi emisi gas buang.

Kota kunci :gas HHO, elektroliser, pengendali, putarqn mesin, mesin bensin.

I

250

PENGENDALIAN GAS BROWN PADAELEKTROLISER UNTUK MENINGKATKAN UNJUK

KERJA MOTOR BAKAR

l

Jumal Tcknik Enerei. Vol 3 No. 2 Oktober 2013

Karena hal-hal tersebut, makamasyarakat harus berusaha untukrnemanfaatkan energi sebaik dansehemat mungkin. Menurut peraturanpemerintah Republik Indonesia Nomor70 lahun 2009 tentang Konservasi.dinyatakan bahrva energi harusdigunakan secara hemat, rasional danbijaksana. Salah satu pemanfaatansumber energi secara hemat adalahdengan menerapkan teknologi energiefisien.

Salah satu inovasi penghematan energiadalah penambahan gas browr (HHO)pada mesin kendaraan. Selain untukpenghematan energi, gas ini bermanfaat

ISSN: 2089 2527

juga untuk menurunkan emisi gas

buang, karena dapat menurunkankandungan HC dan Cotrl, danmendinginkan mesin karena gas HHOmengandung uap airt2l.

Eko (2007) memanfaatkan sistem gas

HHO urrluk diterapkan pada mesinspark ignition dengan laju produksi gas

HHO yang konstan. Penambahan sistemprutluksi gas HHO pada mesin yangmenghasilkan keluaran konstan bisadikatakan tidak efektif, karena hanyacocok dengan putaran mesin tertentusaja. Pada putaran mesin yang lebihtinggi, mesin kekurangan suplai gas

HHO dan sebaliknya, kelebihan suplaigas HHO akan menyebabkan korosipada nresin dan juga pemborosan energipada reaksi elektroliser. Untuk itudiperlukan pengaturan laju produksi gas

HHO pada sistem eleklroliser yangdisesuaikan dengan kebutuhan mesin.

METODOLOGI

Proses Pemccahan Ilidrogen

Proses pemecahan hidrogen dilakukandengan menggunakan "potensialtegangan" untuk menstimulasi molekulair sehingga dapat menghasilkan energiyang diinginkan. Potensial teganganadalah gaya listrik yang terdapat didalam sebuah rangkaian listrik. ArusIistrik dialirkan ke air melalui anoda dankatoda sehingga ion dan molekul airsaling tarik menarik ketika saat terjadireaksi. Dalam proses ini terjadi salingtabrakan antara kedua partikel tersebut,sehingga menyebabkan terjadigelembung-gelembung udara. Elektronakan bergerak ke arah elektroda positifdan begitu pula dengan partikel positifakan bergerak menuju ke arah elektrodanegatif. Orbital elektron akan berubahdari bulat ke bentuk elips, dikopeldengan efek pulsa dan menyebabkanterfadinya electric stress pada ikatankovalen antara atom oksigen dan

hidrogen sehingga terpisaht6l. Untuk

25t

\\

PENDAHU LUAN

Energi adalah masalah yang tetapdominan sampai saal ini. Problematikaenergi adalah kebutuhan energi yangterus meningkat, sedangkan produksienergi terus menurun. Problematikaenergi yang kini menjadi isu palingmenarik adalah ketergantunganmasyarakat dunia lang semakin tinggiakan energi fosil, khususnya minyakbumi, sedangkan cadangannya semakinberkurang, maka orang berusahamenggunakan energi minyak bumisehemat mungkin dan mencari sumberenergi lain sebagai pengganti minyakbumi.

Peranan minlak bumi sebagai energiprimer di lndonesia masih cukupdorninan yaitu, 46oh. Bila ditinjau darisisi cadangan minyak, Indonesia masihmerniliki cadangan minyak sebesar 3,7milyar barel atau rasio cadangan perproduksi adalah 10,2 tahun yang artinyacadangan minyak Indonesia akan habisdalam waktu 10,2 tahun mendatang,dengan catatan produlsi dan konsumsiminyak bumi konstan (sumber: BP).Pada kenyataanya, produksi dankonsumsi minyak bumi tidakberimbang, produksi yang turun dankonsumsi yang meningkat.

\\,.

II\

I

Jumal Teknik Energi- Vol 3 No. 2 Okrober 20 li

melakukan hal tersebut, dibutuhkanenergi yang besar, yaitu denganmenyediakan arus yang besar pula.

ISSN: 2089 - 2527

energi kimia (Shabaan, 1992).Komponen yang lerpenting dari proseselehrolisis ini adalah elektroda dancairan elektrolit. Elektroda yangdigunakan pada proses elektrolisis,sebaiknya terbuat dari logam yang tahanterhadap karat.

Selain elektroda- hal lang terpenlingjuga larutan elektrolit. Larutan asam,basa dan garam biasanya digunakandalam proses elektrolisis, karenalarutanlarutan tersebut dapat dilaluioleh arus listrik sambil menghasilkanpartikel-partikel atau ion-ion. Elektrolittersebut dalam proses elektrolisisberfungsi sebagai media transferelektron. Elektrolit terdiri atas air mumiatau air destilasi dan katalisator.Katalisator akan larut didalam air mumidan menyatu membentuk larutanelektrolit.

Pengertian Gas Brown

Gas Brown atalu HHO (Hirogen-Hidrogen-Oksigen) merupakancampuran gas hidrogen dan oksigenyang dibuat dengan cara proseselektrolisis air (Ozzie, 2009). Secaraumum, elektrolisis air menghasilkanhidrogen di katoda dan oksigen dianoda. Gas-gas ini terperangkap dikatoda maupun anoda pada saat yangsama tanpa adanya pemisahan. Padaproses elektrolisis yang dilakukan olehYull Brown, tidak menghasilkan gashidrogen dan air, tetapi menghasilkancampuran gas hidrogen dengan air.;angdisebut dengan "Brown gas" .

Gas Brown memiliki karakteristik yangberbeda dengan gas-gas lainnya. Yangperlu diperhatikan dari karakteristik gas

Brown ini adalah sifat mudah meledakapabila terbakartrl. Oleh sebab iru. gas

Brown dikenal memiliki temperaturmuai ultra-tinggi.

Gambar l. Proses Elektrolisis

Proses Elektrolisis

Dalam elektrolisis air, secara umumhidrogen dihasilkan denganmengelektrolisis larutan campuran airdestilasi dengan alkali, dalam hal iniadalah KOH. Reaksi yang teriadi adalahsebagai berikut :

H2O + energi listrik -+ U, + f,O,Pada reaksi tersebut, energi listrikdiubah menjadi energi kimia yangtersimpan dalam hidrogen. Reaksi yangterjadi pada elektroda adalah sebagaiberikut :

Laaulan

Katoda

KOH. ---'-.-. ._-. K'+oHK'+e K

2K+2HrO

-+ 2KOH+H,

oH'40H

OH+e2H"O+

Iotal 2 H?o 2H.+0.

Dalam proses ini, dihasilkan duamolekul H2 dan satu molekul O2 dalamfasa gas. Hasil elektrolisis tersebutsering dikenal dengan gas Brown. Proseselektrolisis ini berlangsung secara amandan bersih, serta tidak menghasilkanproduk elektrolisis yang berbahaya.

Elehrolisis merupakan proses kimiayang mengubah energi listrik menladi

252

x2x4

+

\

Jurnal Teknik Energi, Vol 3 No. 2 Oktober 2013

Menurut teori klasik, gas Brown adalahcampuran gas hidrogen dan oksigenyang dihasilkan dari proses elektrolisisair. Selanjulrrra teori mengenai gas

Brown ini terus berkembang hinggadisetujui sebuah teori yang dapat

disesuaikan dengan sifat dan

karakteristik gas Brown ini. Teoriterbaru dan menjadi patokan mengenai

gas Brown menyatakan bahwa dalamproses elektrolisis air menghasilkan 3

jenis gelembung gas yang terdapat pada

katoda dan anoda. Selain itu, terdapatmolekul gas hidrogen pada katoda dan

molekul gas oksigen pada anoda. Gas

Brown ir,i merupakan "gas air" spesial

yang merupakan campuran dari gas

hidrogen, gas oksigen dan ketigagelembung gas tersebutt2l.

Karakteristik dariantaranya:

ISSN: 2089 - 2527

merupakan istilah lain untuk menyebutgenerator hidrogen. Elektrolisermenghasilkan hidrogen dengan caramengalirkan arus listrik pada media air.Elektroda akan mengubah struktur atomhidrogen (H2) dan oksigen (O) pada air.Selain itu, lkatan neutron yane mengikatpartikel H dan O akan terlepas, sehinggapartikel H akan tertarik ke elektrodapositif dan partikel O akan tertarik keelektroda negatil etektroliserlul. Selalandengan proses tersebut, volume dangelembung gas H dan O yang melekatpada elektroda akan bertambah, terlepasmengambang, dan kemudian bergeraknaik. Saat gelembung gas hidrogen danoksigen terlepas dari permukaan air.partikel gas tersebut akan berikatankembali di ruang udara sebagai Browngas atau gas HHO.

Rancangan Rangkaian PengendaliElektroliser

Pengubah Frekuensi ke Tegangan

Pengubah ini menggunakan IC LM 331dengan desain khusus sebagaiFrequency to Vohage Conrerter atarpengubah Frekuensi rnenjadi Tegangan.Dalam penggunaanya, IC LM 13l telahteruj i dengan sangat presisi.

gas Brown di

Memiliki kandungan energi yangtinggi dan mampu menghasilkannyala api dingin (cold flame) denganpotensial energi yang tinggi.

Mudah dikendalikan, tidak berbaudan tidak berbahaya terhadap tubuhmanusia- bahkan apabila terhirupsekalipun.

Lebih terlihat dibandingkan udara,dan dapat berdifusi dengan udarasecara cepat

Memiliki nilai batas Jlammabilityyang tinggi, sehingga lebih amandaripada gas pembakaran yanglainnya.

_r]-nJ-r_

Gambar 2. Rangkaian Frequenc! loYollage Conve er

253

\

It

I

t

Elektroliser

Alat yang digunakan untuk menguraikanair disebut dengan elektroliserl2l. Didalam elektroliser, air (H2O) dipecahmenjadi gas HHO atau sering disebutsebagai Brown gas. Elektroliser juga

Rumusan yang dipakai untuk LM 331sebagai pengubah frekuensi ke teganganadalah:

a,Vout = fi, r 2.09 V x ;: (R,C.) ... (1)

l(s

Jumal Teknik Energi, Vol 3 No.2 Oktober 201i

dengan:

Vor, - tegangan keluar

fa = frekuensi masuk

R : resistor

C = kapasitor

Penguat Non - inverting

Operational Amplifer, sering disingkatdengan sebutan Op-Amp, merupakankomponen yang penting dalamrangkaian elektronik berdaya rendah(low power). lstilah operalional merujukpada kegunaan op-amp pada rangkaianelektronik ;ang memberikan operasiaritmetik pada tegangan input (atau arusinput ) yang diberikan pada rangkaian.

Salah satu fungsi op-amp adalah sebagaipenguat non-inverting atau penguat nonpembalik. Kegunaan dari penguat nonpembalik adalah menguatkan inputtegangan yang rendah dengan referensiV"". Rangkaian penguat op-amp ,lon-inverting dapat dilihat pada Gambar 3.

R2

R1

ISSN: 2089 - 2527

Vin = Tegangan masukan

R1 = Resistor I

R? = Resistor 2

Hasil tegangan oufp$ non-inverting iniakan lebih dari satu dan selalu positif.

Modulasi Lebar Pulsa (PWM)

Modulasi Lebar Pulsa adalah pengaturanlebar pulsa berdasarkan teknik modulasidurasi atau lebar dari waktu tunda positifataupun waktu tunda negatif pulsa-pulsapersegi. Pada modulasi PWM (PulseWidth Modulation), Iebar pulsapembawa diubah-ubah sesuai denganbesamya tegangan sinyal pemodulasi.Semakin besar tegangan sinyalpemodulasi (informasi) maka semakinlebar pula pulsa yang dihasilkan.Modulasi PWM juga dikenal sebagaiPulse Durotion Modulation (PDM).

t-Gambar 3. Rangkaian Penguat

Cambar 4. Signal PWM

Metode PWM digunakan untukmengatur tegangan keluaran, informasiyang dibar+a oleh pulsa-pulsa persegimerupakan tegangan rata-rata. Besarnyategangan rata-rata tersebul dapatdiperoleh dari:

(V --t x d.utv cvcle\v olt = -------:-;- ,,,t4')perlod

Semakin lebar durasi waktu tundapositif pulsa dari sinyal PWM yangdihasilkan, maka tegangan semakintinggi, juga sebaliknya.

*u*,nI

Dari Gambar 3 dihasilkan persamaanberikut:

R"+n.Vout = -# xVi" ...(2)

a(1

tR" \Y,* = (& + 7)xvi" ...(3)

dengan :

Vou, = Tegangan keluaran

I

254

\

Jurnal Teknik Energi, Vol 3 No. 2 Oktober 2013

Motor Bensin

Motor bensin adalah motor bakar torakyang menggunakan percikan api sebagaipemicu atau spark ignition untuk prosespembakarannya. Motor bensin biasanyamenggunakan bahan bakar minyakgasoline atau bensin sebagai bahanbakar utamanya. Prinsip kerja motorbakar bensin sesuai dengan Siklus Otto(Gambar 5).

Pada grafik P-v:

. a-2-l-b: kerja masuk

o a-3-4-b: kerja keluar

Pada grafik T-s:

o b-2-3-al panas masuk

o b-l -4-a: panas keluar

ISSN:2089 2527

Kinerja Motor Bakar

Kinerja motor bensin dapat diketahuimelalui beberapa parameter, antara lain:

a. Daya poros (Ne)

Daya poros adalah daya yangdimanfaatkan pada motor bakar torakuntuk menggerakan beban. Daya porosdapat dihitung:

*" 2xrxNox?'(watt) ...(9)60

dimana:

JV" = Daya Poros (W)

T = Torsi (N.m)

AI3 : Putaran Motor (Rpm)

(sumber: A wiranto, 1988)

b. Konsumsi bahan bakarspesifik

Konsumsi bahan bakar spesifik adalahindikator unjuk kela dari suatu mesintennal yang berhubungan langsungdengan nilai ekonomisnya, karenadengan diketahuinya Sfc maka dapatdihitung jumlah bahan bakar yangdibutuhkan pada selang waktu tertentuuntuk menghasilkan sejumlah daya.

lll r x 103Sfr=-.-.{10]lY.

Dimana:

Sfc = konsumsi bahan bakar spesifik(g/kw.h)

rnf - laju aliran bahan bakar

(kg/jam)

N. : Daya Poros (W)

Dengan besarnya laju aliran bahan bakar(r?tf) dihitung menggunakan persamaan

berikut:

:t'

-]2'

2

.1

br b

Gambar 5. Siklus Otto

Proses-proses pada Siklus Otto (2s-2v)z

l-2: Proses tekan (isentropik):

Qn = 0, l{n = m (u, - u1) ...(5)

2-3: Proses pemasukan panas(isokhorik): Wt = 0,

Q3= m(4-u) ...(6)

3-4: Proses ekspansi (isentropik):

Q3a= 0,1(3a= m (4* ua)

4-1: Proses pembuangan(isokhorik):

l4a1: 0, Qu = m (ua- u1)

(7)

panas

..(8)

255

3

*r=ts{f,,-Ix36oo ...(11)

Jurnal Teknik Energi, Vol 3 No. 2 Oktober 20l3 ISSN:2089 2527

Gambar 6. Diagram Alir Penelitian

HASIL DAN PEMBAHASAN

Sistem elektroliser dengan pengendalilaju produksi adalah sistem penambahangas HHO pada mesin bensin.Penambahan gas HHO tersebutdikendalikan oleh rangkaian kontrol lajuproduksi gas yang disesuaikan dengankecepatan putaran mesin.

Prinsip Kerja Alat

Prinsip alat kerja elekoliser dengansistem pengendali laju produksi secaraumum adalah dengan mengendalikanproses produksi gas HHO berdasarkankecepatan putaran mesin. Putaran mesindapat diindentifikasi melalui distributoryang berupa letupan, sehingga fiekuensidiubah menjadi tegangan melaluirangkaian F to Y (lC LM 331). Karenakeluaran dari rangkaian F to V san9atkecil, tegangan keluaran tersebutdiperkuat melalui rangkaian penguat

dimana:

Sgf = Kerapatan bahan bakar

ry : Volume bahan bakar (ml)

+ : Waktu yang diperlukan untuk

menghabiskan bahan bakar(detik)

(nmber: A wiranto, 1988)

c. Efisiensi Thermal

Kerja berguna yang dihasilkan selalulebih kecil besarnya dibandingkanenergi yang dihasilkan poros engkolkarena adanya rugi-rugi mekanis yangtimbul ketika poros engkol mulaibekerja. Efisiensi ini sering disebutefisiensi termal. Dengan alasanekonomis perlu dicari kerja maksimumyang dapat dihasilkan dari pembakaransejumlah bahan bakar.

,." - N" ^rooyo"" mf x LHV ...(t2)

dimana:

LHV = nilai kalor bawah bahan bakar.(kj/kg)

mf = laju aliran bahan bakar (kg/jam)

(sumber: A wiranto, 1988)

Diagram Alir Penelitian

Diagram alir penelitian diperlihatkanpada Gambar 6.

256

f ,."d..*.

I rc,rI r.,r.a

E-l

Jumal Teknik Energi, Vol 3 No_ 2 Oktober 2013

operasional (lC LM 741), sehinggategangan keluaran dari LM 741 hampir12 V pada kecepatan putar mesin 3000rpm. Pada saat kecepatan mesin 3000rpm tegangan sekitar 12 V (berdasarkanbatasan masalah, kecepatan paling tinggiadalah pada 3000 rpm). Setelahtegangan keluar dari rangkaian penguat,kemudian dikoneksikan ke rangkaianmodulasi lebar pulsa (PWM) dan tabungelektroliser untuk membuat gaya tarik(stress force) untuk memecahkan airmenjadi gas HH). Gas HHO yangdihasilkan, masuk ke sistem karburatormesin bensin agar tercampur homogendengan bahan bakar bensin, sehinggasecara keseluruhan gas produksi hasilelektrolisis dikendalikan berdasarkanputaran mesin.

Tabel l. Spesifikasi Mesin Bensinyang Digunakan

Jcnis: Motor BensinEryp9t,.!,.4.qgkahFord, USAPabrik:

Mesin: 22'll ETipe: Empat Silinder

Dengan silindersebaris (ir? /ize)

Diameter 80.98 mmSilinder:Panjang Langkah 53.29 mmTorak:Volume Silinder: 1.098 ccRasio Kompresi: 8:l (low); 9:l

(high)Firing order: 1--2 4-3Celah Katup: lnlet 0.2 mm;

outlet 0 .56 mmSistem Bahan Bakar:Bahan Bakar: 9l oktana (RM)

gasoline (Lc);97oktana(RM)gasoline (Hc)

Karburator: Down Dr.tu

ISSN: 2089 - 2527

diaplikasikan untuk penambahan bahanbakar mesin bensin dan pengaruhnyatcrhadap unjuk kerja mesin bensin.

Untuk mendapatkan proporsi jumlah gasHHO yang diinginkan maka terlebihdahulu dilakukan pengujian hubungankebutuhan bahan bakar terhadap putaranmesin. Dari data tersebut dapat diamatibahwa konsumsi bahan bakar tergantungpada nilai rpm dan beban kendaraan.Dengan menggunakan hasil rata-ratanya,maka dapat dihitung laju tambahan gasHHO yang diinginkan berdasarkan nilaikecepatannya.

Gambar 7. Tabung Elektroliser

Dari percobaan kecepatan putaran mesindidapatkan frekuensi yang akan diubahmenjadi tegangan sebesar yang terterapada Tabel l.

Tabel 2. Tegangan Hasil PengubahanFtoV

I

\

No. Putaran

(RPM)

Frekuensi

(Hz)

Tegangan

(v)

gh

r 020

1560

2003

25 05

2998

320

530

'131

927

1,090

8.10

8.20

9.30

10.80

I1.30

t.

2.

3.

1.

5.

Tegangan yang didapat dari pengubahanFrekuensi to Yoltage berubah tergantung

257

HASIL DAN DISKUSI

Pengujian yang dilakukan bertujuanuntuk mengetahui laju produksi gas

HHO yang dikendalikan oleh kecepatanputaran mesin yang hasil gas tersebut

\

*

Jurnal Teknik Energi, Vol 3 No. 2 Oktober 2013

dari putaran mesin yang dijalankan,akan tetapi tegangan yang dihasilkanmasih kecil, yaitu antara I - 3.3 Volt.Tegangan keluaran dari rangkaian F to Vtersebut dikuatkan oleh penguat noz-inverting. Penguatan tersebutmenghasilkan tegangan sebesar 8.10 -I 1.30 Volt. Tegangan tersebutmerupakan batas bawah dan batas atastegangan jenuh.

Hasil yang didapatkan dari pengendalianputaran mesin bensin terhadap lajuproduksi gas HHO (Gambar 8) adalahsaat putaran mesin naik dibutuhkan lajuproduksi yang cenderung meningkatpula.

1500 2500

Puun {rpm}

Gambar 8, Grafik Laju Produksi Gasterhadap Putaran

ISSN: 2089 2527

motor bensin semakin meningkat, dankandungan gas buang yang dihasilkansaat penambahan gas HHO untuk motorbensin semakin baik.

Gambar 9 Rangkaian Sistem Elektroliserdengan Sistem P€ng€ndali

KESIMPULAN

Dari pembahasan di atas dapatdisimpulkan sebagai berikut:

l. Frekuensi putaran mesin semakinmeningkat saat putaran mesinmengalami peningkatan.

2. Saat putaran mesin naik danfrekuensi naik, maka jumlahtegangan yang dihasilkan daripengkonversian frekuensi ketegangan semakin meningkat, akantetapi peningkatannya masih sedikit.

3. Tegangan keluaran dari rangkaian -F.

ro I/ dikuatkan oleh rangkaianpengtat non-inverting, Wnguatantersebut jenuh minimum pada 8.10Volt dan tegangan jenuh maksimumsebesar I I .30 Volt.

4. Laju produksi gas hasil elektrolisisair dapat dikendalikan oleh putaranmesin. Pada saat putaran mesin1000 rpm laju produksinya 0.72ml/s dan saat putaran mesin 3000rpm laju produksinya 1.4 ml-/s.

5. Gas hasil elektrolisis air yangdikendalikan oleh putaran mesinbensin tersebut diaplikasikan untukpenambahan bahan bakar bensin dan

dEr:_

dodo

B

.5

.1

.9

.7

.5

2s8

5m

Grafik tersebut menunjukkan bahwasemakin naik putaran mesin, makadibutuhkan laju produksi gas yangsemakin besar pula. Saat kecepatanputaran mesin sebelum 1500 rpm lajugas yang dibutuhkan bergerak konstan.

Setelah didapat gas hasil elektroliseryang laju produksinya dikendalikan olehkecepatan putaran mesin kemudian gasdiaplikasikan untuk penambahan bahanbakar mesin bensin. unjuk kerja mesinbensin diharapkan semakin baik. Uniukkerja tersebut ditandai oleh torsi menjadinaik ketika ditambahkan gas hasilelektrolisis, dan Specific FuelConsumplion semakin kecil. Semakinkecil SFC maka penghematan bahanbakar semakin baik, efisiensi termal

3500

I

Jumal Teknik Energi. Vol 3 No. 2 Oktober 2013

diharapkan gas tersebut dapatmeningkatkan unjuk kerja mesinbensin dan mengurangi emisi gas

buang mesin bensin.

DAFTAR PUSTAKA

l. Christopher J. Chadwell & Philip J.

G. Dingle. 2008. Eflect of Dieseland Water Co-injection withReal-Time Control on DieselEngine Performance andEmissions. Michigan: SouthwestResearch Institute.

2. Freedom, Ozie.20l0. Water4gas.Kanada: Water4gas.com.

3. Kelly. Pattrick. J. A Practical Guideto Free Energy Device Chapterl0: Automotive System.

4. LG, Harus. 2010. PengembanganElektroliser Gas HHO denganSistem Pengendali Laju.Surabaya: Jurusan TeknikMesin, Fakultas TeknologiIndustri, lTS.

5. Prof. M. Kanarev. Low CurrentProcess for Elektrolisis.

6. Meyer, Stanley A. 1995. Water FuelCell. Ohio: Grove City.

7. Rasiawan. 2010. Design andManufacturing ElektronicsControl of Brown CasElectrolyser Sistem. Surabaya:Jurusan Teknik Mesin, ITS.

8. Wall , Jacob. 2008. Effect ofHydrogen EnrichedHydrocarbon Cornbust ion onEmissions and Perfonrance.Idaho: Department of Biologicaland Agricultural Engineering.University of Idaho.

ISSN: 2089 - 2527

259

It(

I

t

I

t\