Pengenalan panduan lapangan mamal dilindungi
-
Upload
forum-orangutan-indonesia -
Category
Documents
-
view
271 -
download
16
description
Transcript of Pengenalan panduan lapangan mamal dilindungi
Panduan Lapangan Pengenalan Jenis Mam
alia & Burung D
ilindungidi Sum
atera dan Kalimantan
Bogor2012
PANDUAN LAPANGAN
PENGENALAN MAMALIA & BURUNG DILINDUNGI
DI SUMATERA DAN KALIMANTAN
Forum Orangutan Indonesia (FORINA) dan USAID
2012
Pan
du
an L
apan
gan
Pen
gen
alan
Jen
is S
atw
a D
ilin
du
ngi
di
Su
mtr
a d
an K
alim
anta
n
KATA PENGANTAR
i dunia ini, Indonesia termasuk pada jajaran negara-negara yang memiliki kekayaan keaneka-ragaman hayati yang sangat tinggi, baik jenis flora Dmaupun faunanya. Sebagian kekayaan keanekaragaman hayati yang dimiliki
Indonesia berada di pulau Sumatera dan Kalimantan, diantaranya dalam bentuk kekayaan jenis fauna.
Kita tidak dapat mengingkari bahwa kekayaan keanekaragaman hayati, khususnya satwa, menghadapi ancaman yang seiring dengan perjalanan waktu, semakin berat, yang pada muaranya akan membawa jenis-jenis satwa pada kepunahan.
Berbagai upaya telah dilakukan untuk menghentikan atau paling tidak mengurangi ancaman tersebut baik oleh pemerintah maupun oleh masyarakat. Banyak kendala yang dihadapi dalam melaksanakan upaya ini, diantaranya adalah kekurangsadar-tahuan masyarakat mengenai pentingnya upaya pelestarian keanekaragaman hayati, termasuk satwa; yang disebabkan karena masyarakat kurang atau tidak mengenal kekayaan keanekaragaman hayati kita serta kurang mendapatkan informasi tentang hal itu. Kendala lain yaitu kekurangtahuan atau kekurangmampuan aparat penegak hukum dalam menemukenali berbagai jenis tumbuhan dan satwa liar dilindungi, yang diburu, diperdagangkan, dipelihara dan atau dimanfaatkan secara illegal untuk berbagai keperluan.
KA
TA
PE
NG
AN
TA
R
Dengan demikian upaya untuk meningkatkan kemampuan untuk mengidentifikasi jenis-jenis satwa yang dilindungi menjadi sangat penting.
Menyadari keadaan ini, Forum Orangutan Indonesia (FORINA) berupaya untuk menyusun dan menerbitkan buku Panduan Lapangan Pengenalan Mamalia & Burung Dilindungi Sumatera dan Kalimantan dengan harapan buku panduan ini bermanfaat dalam mengatasi masalah tersebut di atas.
FORINA mengucapkan terima kasih kepada USAID Indonesia yang memberikan dukungan dan sehingga Buku Panduan ini dapat disusun dan diterbitkan. FORINA juga mengucapkan terima kasih kepada Tim Penyusun yang telah bekerja keras sehingga Buku Panduan ini dapat terbit.
FORINA sangat terbuka untuk menerima kritik dan saran untuk perbaikan Buku Panduan ini.
Ketua FORINA
Herry Djoko Susilo
Pan
du
an L
apan
gan
Pen
gen
alan
Jen
is S
atw
a D
ilin
du
ngi
di
Su
mtr
a d
an K
alim
anta
n
KATA PENGANTAR
i dunia ini, Indonesia termasuk pada jajaran negara-negara yang memiliki kekayaan keaneka-ragaman hayati yang sangat tinggi, baik jenis flora Dmaupun faunanya. Sebagian kekayaan keanekaragaman hayati yang dimiliki
Indonesia berada di pulau Sumatera dan Kalimantan, diantaranya dalam bentuk kekayaan jenis fauna.
Kita tidak dapat mengingkari bahwa kekayaan keanekaragaman hayati, khususnya satwa, menghadapi ancaman yang seiring dengan perjalanan waktu, semakin berat, yang pada muaranya akan membawa jenis-jenis satwa pada kepunahan.
Berbagai upaya telah dilakukan untuk menghentikan atau paling tidak mengurangi ancaman tersebut baik oleh pemerintah maupun oleh masyarakat. Banyak kendala yang dihadapi dalam melaksanakan upaya ini, diantaranya adalah kekurangsadar-tahuan masyarakat mengenai pentingnya upaya pelestarian keanekaragaman hayati, termasuk satwa; yang disebabkan karena masyarakat kurang atau tidak mengenal kekayaan keanekaragaman hayati kita serta kurang mendapatkan informasi tentang hal itu. Kendala lain yaitu kekurangtahuan atau kekurangmampuan aparat penegak hukum dalam menemukenali berbagai jenis tumbuhan dan satwa liar dilindungi, yang diburu, diperdagangkan, dipelihara dan atau dimanfaatkan secara illegal untuk berbagai keperluan.
KA
TA
PE
NG
AN
TA
R
Dengan demikian upaya untuk meningkatkan kemampuan untuk mengidentifikasi jenis-jenis satwa yang dilindungi menjadi sangat penting.
Menyadari keadaan ini, Forum Orangutan Indonesia (FORINA) berupaya untuk menyusun dan menerbitkan buku Panduan Lapangan Pengenalan Mamalia & Burung Dilindungi Sumatera dan Kalimantan dengan harapan buku panduan ini bermanfaat dalam mengatasi masalah tersebut di atas.
FORINA mengucapkan terima kasih kepada USAID Indonesia yang memberikan dukungan dan sehingga Buku Panduan ini dapat disusun dan diterbitkan. FORINA juga mengucapkan terima kasih kepada Tim Penyusun yang telah bekerja keras sehingga Buku Panduan ini dapat terbit.
FORINA sangat terbuka untuk menerima kritik dan saran untuk perbaikan Buku Panduan ini.
Ketua FORINA
Herry Djoko Susilo
DAFTAR ISI
(i) Kata Pengantar
(1) Mamalia
(68) Burung
(135) Status Konservasi
(138) Daftar Pustaka
Daft
ar
Isi
DAFTAR ISI
(i) Kata Pengantar
(1) Mamalia
(68) Burung
(135) Status Konservasi
(138) Daftar Pustaka
Daft
ar
Isi
Mamalia
Suku : PongidaeNama Inggris : Sumatran orangutanAncaman : konversi hutan (perkebunan sawit, tambang, HTI, illegal logging, perambahan), perburuan
Deskripsi : kera besar tidak berekor dengan jantan dewasa berpipi yang tingginya dapat mencapai 1,5 m dan rentang tangan hingga 2,4 m. Ukuran tubuh betina dewasa dan jantan dewasa tidak berpipi hanya setengah dari jantan dewasa
berpipi. Warna rambut kemerahan dan pucat seperti jahe, tebal, dan lebih panjang daripada orangutan kalimantan. Ciri khas lainnya adalah rambut wajah yang lebih terang, dan ibu jari yang lebih pendek dengan lengan yang lebih panjang. Mereka hidup arboreal dan aktif disiang hari. Jantan dewasa berpipi kadang menyuarakan seruan panjang (long calls) yang dapat terdengar hingga 2 km. Orangutan dewasa dan remaja setiap hari membuat sarang dari dahan yang dilengkung dan dipatahkan. Habitat : Hutan hujan tropis rawa gambut dan dataran rendah hingga 1500 m dpl.Distribusi : Aceh dan Sumatera Utara; Jambi (TN B30 dan sekitarnya, ex-rehab)
1
Status Konservasi
1. Orangutan sumatera, Mawas, Maweh, Maias Pongo abelii
© Jeef Oonk© F
itri
ah
Basala
mah
Suku : PongidaeNama Inggris : Sumatran orangutanAncaman : konversi hutan (perkebunan sawit, tambang, HTI, illegal logging, perambahan), perburuan
Deskripsi : kera besar tidak berekor dengan jantan dewasa berpipi yang tingginya dapat mencapai 1,5 m dan rentang tangan hingga 2,4 m. Ukuran tubuh betina dewasa dan jantan dewasa tidak berpipi hanya setengah dari jantan dewasa
berpipi. Warna rambut kemerahan dan pucat seperti jahe, tebal, dan lebih panjang daripada orangutan kalimantan. Ciri khas lainnya adalah rambut wajah yang lebih terang, dan ibu jari yang lebih pendek dengan lengan yang lebih panjang. Mereka hidup arboreal dan aktif disiang hari. Jantan dewasa berpipi kadang menyuarakan seruan panjang (long calls) yang dapat terdengar hingga 2 km. Orangutan dewasa dan remaja setiap hari membuat sarang dari dahan yang dilengkung dan dipatahkan. Habitat : Hutan hujan tropis rawa gambut dan dataran rendah hingga 1500 m dpl.Distribusi : Aceh dan Sumatera Utara; Jambi (TN B30 dan sekitarnya, ex-rehab)
1
Status Konservasi
1. Orangutan sumatera, Mawas, Maweh, Maias Pongo abelii
© Jeef Oonk© F
itri
ah
Basala
mah
2
Suku : PongidaeSub-spesies : P. p. pygmaeus, P. p. wurmbii, . p. morioNama Inggris : Bornean orangutan
Deskripsi : Sama dengan orangutan sumatera, hanya warna rambut lebih gelap dan lebih kasar serta lengan yang pendek. Cenderung lebih solitary (menyendiri), terutama jantannya yang juga lebih sering berjalan di tanah daripada orangutan sumatera.
Habitat : Hutan hujan tropis dataran rendah dan rawa gambut, tanah aluvial sepanjang sungai dan sedikit di dataran tinggi. Banyak dijumpai hingga ketinggian 500 m dpl, namun di sekitar pegunungan Muller dan Schwanner dijumpai hingga 1400 m dplDistribusi : P. p. pygmaeus di bagian utara Sungai Kapuas (Kalimantan Barat) sampai ke timur laut Sarawak (Malaysia); P. p. wurmbii mulai dari selatan Sungai Kapuas (Kalimantan Barat) hingga bagian barat pegunungan Muller-Schwanner (Kalimantan Tengah ); P. p. morio mulai dari utara Sungai Mahakam (Kalimantan Timur) dan seluruh Sabah (Malaysia).
Status Konservasi
2. Orangutan kalimantan, Mawas, Kahiyu Pongo pygmaeus
© OCSP
2
Suku : PongidaeSub-spesies : P. p. pygmaeus, P. p. wurmbii, . p. morioNama Inggris : Bornean orangutan
Deskripsi : Sama dengan orangutan sumatera, hanya warna rambut lebih gelap dan lebih kasar serta lengan yang pendek. Cenderung lebih solitary (menyendiri), terutama jantannya yang juga lebih sering berjalan di tanah daripada orangutan sumatera.
Habitat : Hutan hujan tropis dataran rendah dan rawa gambut, tanah aluvial sepanjang sungai dan sedikit di dataran tinggi. Banyak dijumpai hingga ketinggian 500 m dpl, namun di sekitar pegunungan Muller dan Schwanner dijumpai hingga 1400 m dplDistribusi : P. p. pygmaeus di bagian utara Sungai Kapuas (Kalimantan Barat) sampai ke timur laut Sarawak (Malaysia); P. p. wurmbii mulai dari selatan Sungai Kapuas (Kalimantan Barat) hingga bagian barat pegunungan Muller-Schwanner (Kalimantan Tengah ); P. p. morio mulai dari utara Sungai Mahakam (Kalimantan Timur) dan seluruh Sabah (Malaysia).
Status Konservasi
2. Orangutan kalimantan, Mawas, Kahiyu Pongo pygmaeus
© OCSP
2
Suku : PongidaeSub-spesies : P. p. pygmaeus, P. p. wurmbii, . p. morioNama Inggris : Bornean orangutan
Deskripsi : Sama dengan orangutan sumatera, hanya warna rambut lebih gelap dan lebih kasar serta lengan yang pendek. Cenderung lebih solitary (menyendiri), terutama jantannya yang juga lebih sering berjalan di tanah daripada orangutan sumatera.
Habitat : Hutan hujan tropis dataran rendah dan rawa gambut, tanah aluvial sepanjang sungai dan sedikit di dataran tinggi. Banyak dijumpai hingga ketinggian 500 m dpl, namun di sekitar pegunungan Muller dan Schwanner dijumpai hingga 1400 m dplDistribusi : P. p. pygmaeus di bagian utara Sungai Kapuas (Kalimantan Barat) sampai ke timur laut Sarawak (Malaysia); P. p. wurmbii mulai dari selatan Sungai Kapuas (Kalimantan Barat) hingga bagian barat pegunungan Muller-Schwanner (Kalimantan Tengah ); P. p. morio mulai dari utara Sungai Mahakam (Kalimantan Timur) dan seluruh Sabah (Malaysia).
Status Konservasi
2. Orangutan kalimantan, Mawas, Kahiyu Pongo pygmaeus
© OCSP
Deskripsi : Kera kecil tidak berekor (lesser ape). Siamang memiliki lengan yang panjang sekitar 1,5 m dengan jari kedua dan ketiga bersatu oleh semacam selaput. Panjang badan 750-900 mm
dengan berat badan 10,4-12,5 kg (jantan) dan 9-11 kg (betina). Primata arboreal yang bergerak cepat dengan kedua lengannya (brachiasi). Primata ini berwarna amat hitam mengkilap, kecuali pada bagian muka yang kadang-kadang ditumbuhi sedikit rambut putih serta alis yang berwarna coklat kemerah-merahan. Jantan dan betina memiliki kantong suara yang menggelembung jika bersuara yang terletak di kerongkongan dengan warna abu-abu hingga merah jambu. Suka bernyanyi pada pagi hari dan sore hari; namun tidak bersuara apabila cuaca kurang baik. Hidup soliter atau dalam kelompok kecil (satu jantan dengan dua betina dan dua anak).
Habitat : Hutan hujan tropis primer dataran rendahDistribusi : Seluruh Sumatera
3
Suku : HylobatidaeNama Inggris : Siamang, Great Gibbon
Status Konservasi
3. Siamang Symphalangus syndactylus
Deskripsi : Kera kecil tidak berekor (lesser ape). Siamang memiliki lengan yang panjang sekitar 1,5 m dengan jari kedua dan ketiga bersatu oleh semacam selaput. Panjang badan 750-900 mm
dengan berat badan 10,4-12,5 kg (jantan) dan 9-11 kg (betina). Primata arboreal yang bergerak cepat dengan kedua lengannya (brachiasi). Primata ini berwarna amat hitam mengkilap, kecuali pada bagian muka yang kadang-kadang ditumbuhi sedikit rambut putih serta alis yang berwarna coklat kemerah-merahan. Jantan dan betina memiliki kantong suara yang menggelembung jika bersuara yang terletak di kerongkongan dengan warna abu-abu hingga merah jambu. Suka bernyanyi pada pagi hari dan sore hari; namun tidak bersuara apabila cuaca kurang baik. Hidup soliter atau dalam kelompok kecil (satu jantan dengan dua betina dan dua anak).
Habitat : Hutan hujan tropis primer dataran rendahDistribusi : Seluruh Sumatera
3
Suku : HylobatidaeNama Inggris : Siamang, Great Gibbon
Status Konservasi
3. Siamang Symphalangus syndactylus
4
Deskripsi : Kera kecil tidak berekor (lesser ape). Primata arboreal yang bergerak cepat dengan kedua lengannya (brachiasi). Tubuhnya lebih kecil dibanding siamang. Warna agak bervariasi, mulai dari hampir hitam seperti siamang, sampai warna krem pucat atau kelabu kekuning-kuningan. Kulit muka selalu hitam dengan lingkaran rambut putih disekelilingnya. Kaki dan tangan selalu pucat hampir putih, seperti memakai sarung tangan/kaki.
Habitat : Hutan hujan tropis dataran rendah dan rawa gambutDistribusi : Aceh dan Sumatera Utara (batas selatan di Malum-HL Batu Ardan, Pakpak Bharat)
Suku : HylobatidaeNama Inggris : white handed gibbon, lar
Status Konservasi
4. Ungko Lengan Putih Hylobates lar
© http://www.jjphoto.dk/animal_archive/hylobates_lar.htm
4
Deskripsi : Kera kecil tidak berekor (lesser ape). Primata arboreal yang bergerak cepat dengan kedua lengannya (brachiasi). Tubuhnya lebih kecil dibanding siamang. Warna agak bervariasi, mulai dari hampir hitam seperti siamang, sampai warna krem pucat atau kelabu kekuning-kuningan. Kulit muka selalu hitam dengan lingkaran rambut putih disekelilingnya. Kaki dan tangan selalu pucat hampir putih, seperti memakai sarung tangan/kaki.
Habitat : Hutan hujan tropis dataran rendah dan rawa gambutDistribusi : Aceh dan Sumatera Utara (batas selatan di Malum-HL Batu Ardan, Pakpak Bharat)
Suku : HylobatidaeNama Inggris : white handed gibbon, lar
Status Konservasi
4. Ungko Lengan Putih Hylobates lar
© http://www.jjphoto.dk/animal_archive/hylobates_lar.htm
4
Deskripsi : Kera kecil tidak berekor (lesser ape). Primata arboreal yang bergerak cepat dengan kedua lengannya (brachiasi). Tubuhnya lebih kecil dibanding siamang. Warna agak bervariasi, mulai dari hampir hitam seperti siamang, sampai warna krem pucat atau kelabu kekuning-kuningan. Kulit muka selalu hitam dengan lingkaran rambut putih disekelilingnya. Kaki dan tangan selalu pucat hampir putih, seperti memakai sarung tangan/kaki.
Habitat : Hutan hujan tropis dataran rendah dan rawa gambutDistribusi : Aceh dan Sumatera Utara (batas selatan di Malum-HL Batu Ardan, Pakpak Bharat)
Suku : HylobatidaeNama Inggris : white handed gibbon, lar
Status Konservasi
4. Ungko Lengan Putih Hylobates lar
© http://www.jjphoto.dk/animal_archive/hylobates_lar.htm
Deskripsi: Mirip dengan Hylobates lar, bedanya terletak pada warna kulit kaki dan tangan. Hylobates agilis memiliki warna kaki dan tangan yang sama dengan tubuh. Individu yang berwarna gelap memiliki tangan berwarna gelap, sedangkan individu yang berwarna pucat maka tangannya juga berwarna pucat. Individu yang berwarna pucat ini yang kadang sulit dibedakan dengan Hylobates lar, karena tangan Hylobates lar selalu berwarna pucat
Habitat : Hutan hujan tropis dataran rendah dan rawa gambutDistribusi : Sumatera mulai dari selatan Danau Toba sampai ke Lampung
5
Suku : HylobatidaeNama Inggris : Dark-handed gibbon, Agile gibbon
Status Konservasi
5. Ungko Hylobates agilis
© Tanjung-Puting-National-Park-Kalimantan-Posters_i9002395_.htm
Thomas Maurent-http://www.allposters.com/-sp/Dark-Handed-or-Agile-Gibbon-Hylobates-Agilis-
Deskripsi: Mirip dengan Hylobates lar, bedanya terletak pada warna kulit kaki dan tangan. Hylobates agilis memiliki warna kaki dan tangan yang sama dengan tubuh. Individu yang berwarna gelap memiliki tangan berwarna gelap, sedangkan individu yang berwarna pucat maka tangannya juga berwarna pucat. Individu yang berwarna pucat ini yang kadang sulit dibedakan dengan Hylobates lar, karena tangan Hylobates lar selalu berwarna pucat
Habitat : Hutan hujan tropis dataran rendah dan rawa gambutDistribusi : Sumatera mulai dari selatan Danau Toba sampai ke Lampung
5
Suku : HylobatidaeNama Inggris : Dark-handed gibbon, Agile gibbon
Status Konservasi
5. Ungko Hylobates agilis
© Tanjung-Puting-National-Park-Kalimantan-Posters_i9002395_.htm
Thomas Maurent-http://www.allposters.com/-sp/Dark-Handed-or-Agile-Gibbon-Hylobates-Agilis-
Deskripsi: Keseluruhan warna hitam, memiliki selaput antara jari ke dua dan ke tiga, panjang tubuh 450 mm. Berat badan jantan dan betina dewasa rata-rata 5,5 Kg. Di aIam, jantan dan betina sulit untuk dibedakan.Pakan yang disukai berupa buah Ficus spp, terutama di ketinggian Iebih dari 20 m dengan pohon dililiti liana dan jarang dijumpai mencari pakan dibawah. Bersifat monogami. Dalam satu kelompok terdiri jantan induk dewasa, dan anakan atau rata-rata 34 individu/kelompok waIaupun kadang kala pernah dijumpai daIam satu keIompok terdiri atas 11 ekor. Daerah jelajah mampu rnencapai 10-20 ha, walaupun daerah teritori untuk setiap kelompok rata-rata hanya 6-7 Ha. Populasi menurun pesat karena perburuan dan kerusakan habitat.
Habitat : Hidup di hutan primer, sekunder, bakauSebaran : Kepulauan Mentawai
6
Status Konservasi
Suku : HylobatidaeNama Inggris : Pygmy siamang
6. Siamang Kerdil, Bilou Hylobates klossii
©http://www.siberut-island.org/html/animals_of_siberut.html
Deskripsi: Keseluruhan warna hitam, memiliki selaput antara jari ke dua dan ke tiga, panjang tubuh 450 mm. Berat badan jantan dan betina dewasa rata-rata 5,5 Kg. Di aIam, jantan dan betina sulit untuk dibedakan.Pakan yang disukai berupa buah Ficus spp, terutama di ketinggian Iebih dari 20 m dengan pohon dililiti liana dan jarang dijumpai mencari pakan dibawah. Bersifat monogami. Dalam satu kelompok terdiri jantan induk dewasa, dan anakan atau rata-rata 34 individu/kelompok waIaupun kadang kala pernah dijumpai daIam satu keIompok terdiri atas 11 ekor. Daerah jelajah mampu rnencapai 10-20 ha, walaupun daerah teritori untuk setiap kelompok rata-rata hanya 6-7 Ha. Populasi menurun pesat karena perburuan dan kerusakan habitat.
Habitat : Hidup di hutan primer, sekunder, bakauSebaran : Kepulauan Mentawai
6
Status Konservasi
Suku : HylobatidaeNama Inggris : Pygmy siamang
6. Siamang Kerdil, Bilou Hylobates klossii
©http://www.siberut-island.org/html/animals_of_siberut.html
7
Deskripsi : Mirip dengan Hylobates agilis, bedanya terletak pada wajahnya yang memiliki rambut seperti janggut putih. Hylobates albibarbis memiliki warna kaki dan tangan yang sama dengan tubuh.
Habitat : Hutan primer, sekunder dan hutan tropis yang ditebang secara selektif serta di hutan rawa gambut sampai ketinggian 1200 m dpl
Sebaran : Pegunugan Schawanner Kalimantan (kecuali Kalimantan Timur dan Utara Sungai Kapuas Kalimantan Barat), hybrid dengan H. muelleri di Barito Ulu (Kalimantan Tengah)
Suku : HylobatidaeNama Inggris : Bornean white-bearded gibbon
Status Konservasi
7. Kelawat, Owa Janggut Putih Hylobates albibarbis
7
Deskripsi : Mirip dengan Hylobates agilis, bedanya terletak pada wajahnya yang memiliki rambut seperti janggut putih. Hylobates albibarbis memiliki warna kaki dan tangan yang sama dengan tubuh.
Habitat : Hutan primer, sekunder dan hutan tropis yang ditebang secara selektif serta di hutan rawa gambut sampai ketinggian 1200 m dpl
Sebaran : Pegunugan Schawanner Kalimantan (kecuali Kalimantan Timur dan Utara Sungai Kapuas Kalimantan Barat), hybrid dengan H. muelleri di Barito Ulu (Kalimantan Tengah)
Suku : HylobatidaeNama Inggris : Bornean white-bearded gibbon
Status Konservasi
7. Kelawat, Owa Janggut Putih Hylobates albibarbis
8Deskripsi : Hylobates muelleri memiliki warna yang bervariasi, meski polanya sama. Warna punggung, termasuk bagian luar lengan dan kaki adalah pucat, bervariasi mulai dari coklat keabu-abuan pucat sampai coklat kekuning-kuningan.
Habitat : Hutan primer, sekunder dan hutan tropis yang ditebang secara selektif serta di hutan rawa gambut
Distribusi : Pegunungan Muller, Kalimantan Timur, Kapuas Hulu (Kalimantan Barat), hybrid dengan H. albibarbis di Barito Ulu (Kalimantan Tengah)
Status Konservasi
Suku : HylobatidaeNama Inggris : Borneo-gibbon, Klampiau
8. Kelampiau, Owa Kalimantan, Kalaweit Hylobates muelleri
8Deskripsi : Hylobates muelleri memiliki warna yang bervariasi, meski polanya sama. Warna punggung, termasuk bagian luar lengan dan kaki adalah pucat, bervariasi mulai dari coklat keabu-abuan pucat sampai coklat kekuning-kuningan.
Habitat : Hutan primer, sekunder dan hutan tropis yang ditebang secara selektif serta di hutan rawa gambut
Distribusi : Pegunungan Muller, Kalimantan Timur, Kapuas Hulu (Kalimantan Barat), hybrid dengan H. albibarbis di Barito Ulu (Kalimantan Tengah)
Status Konservasi
Suku : HylobatidaeNama Inggris : Borneo-gibbon, Klampiau
8. Kelampiau, Owa Kalimantan, Kalaweit Hylobates muelleri
9
Deskripsi : Primata kelompok lutung pemakan daun. Punggung abu-abu dengan bagian dada dan perut putih. Jambul di kepala hitam, garis besar warna putih uban sampai kekuningan atau gelap di kanan dan kiri jambuI, pipi dan kening keputihan dengan ekor berwarna abu-abu. Panjang
tubuh jantan dan betina, berkisar mtara 500-550 mm dan panjang ekor 700-730 mm. Berat badan jantan dan betina dewasa antara 5,5-6,5 kg.
Habitat : Hutan primer, sekunder dan kadang-kadang serjng dijumpai di perkebunan karet hingga ketinggian 1500 m dpl.Distribusi : Aceh dan Sumatera Utara, (Kabupaten Langkat, batas selatan di SM Siranggas, Pakpak Bharat)
Suku : Cercopithecidae - ColobinaeNama Inggris : Thomas' langur
Status Konservasi
9. Kedih Presbytis thomasi
© arifqbio©Sri Suci Utami Atmoko
9
Deskripsi : Primata kelompok lutung pemakan daun. Punggung abu-abu dengan bagian dada dan perut putih. Jambul di kepala hitam, garis besar warna putih uban sampai kekuningan atau gelap di kanan dan kiri jambuI, pipi dan kening keputihan dengan ekor berwarna abu-abu. Panjang
tubuh jantan dan betina, berkisar mtara 500-550 mm dan panjang ekor 700-730 mm. Berat badan jantan dan betina dewasa antara 5,5-6,5 kg.
Habitat : Hutan primer, sekunder dan kadang-kadang serjng dijumpai di perkebunan karet hingga ketinggian 1500 m dpl.Distribusi : Aceh dan Sumatera Utara, (Kabupaten Langkat, batas selatan di SM Siranggas, Pakpak Bharat)
Suku : Cercopithecidae - ColobinaeNama Inggris : Thomas' langur
Status Konservasi
9. Kedih Presbytis thomasi
© arifqbio©Sri Suci Utami Atmoko
10
Suku : Cercopithecidae - ColobinaeNama Inggris : Miltred Leaf-monkey, Sumatran Surili
Deskripsi : Warna rambutnya variatif, ada yang berwarna abu-abu, hitam dan merah kecoklatan. Kulit wajah bagian dahi sampai bibir bagian atas berwarna kehitaman. Panjang tubuh antara 45 – 60 cm, panjang ekornya 60 – 90 cm dan berat badannya 5 – 8 kg. Simpai yang baru lahir bulunya berwarna putih dan terdapat garis – garis hitam dibagian belakang tubuhnya.
Habitat : Hutan primer, sekunder dan kadang-kadang serjng dijumpai di perkebunan karetDistribusi : Seluruh Sumatera (kecuali Aceh)
Status Konservasi
10. Simpai Presbytis melalophos
10
Suku : Cercopithecidae - ColobinaeNama Inggris : Miltred Leaf-monkey, Sumatran Surili
Deskripsi : Warna rambutnya variatif, ada yang berwarna abu-abu, hitam dan merah kecoklatan. Kulit wajah bagian dahi sampai bibir bagian atas berwarna kehitaman. Panjang tubuh antara 45 – 60 cm, panjang ekornya 60 – 90 cm dan berat badannya 5 – 8 kg. Simpai yang baru lahir bulunya berwarna putih dan terdapat garis – garis hitam dibagian belakang tubuhnya.
Habitat : Hutan primer, sekunder dan kadang-kadang serjng dijumpai di perkebunan karetDistribusi : Seluruh Sumatera (kecuali Aceh)
Status Konservasi
10. Simpai Presbytis melalophos
11Deskripsi : Warna rambut bagian punggung adalah kelabu-coklat sampai kehitaman, dan bagian dalam lebih pucat. Muka lebih gelap dibandingkan jenis lutung lainnya meskipun bibir atas dan bawah pada umumnya lebih pucat. Bagian dalam paha berwarna putih. Ukuran tubuhnya antara 68-80 cm. Suara alarm yang dikeluarkan jantan “chi-chi-chi”.
Habitat : Hutan primer, hutan sekunder tua dan hutan rawaDistribusi : Sumatera bagian Timur
Status Konservasi
Suku : Cercopithecidae - Colobinae
Nama Inggris : Banded Leaf- Monkey
11. Nokah Presbytis femoralis
© /146134-some- endangered-animals- singapore.html
http://www.clubsnap.com/forums/kopitiam
11Deskripsi : Warna rambut bagian punggung adalah kelabu-coklat sampai kehitaman, dan bagian dalam lebih pucat. Muka lebih gelap dibandingkan jenis lutung lainnya meskipun bibir atas dan bawah pada umumnya lebih pucat. Bagian dalam paha berwarna putih. Ukuran tubuhnya antara 68-80 cm. Suara alarm yang dikeluarkan jantan “chi-chi-chi”.
Habitat : Hutan primer, hutan sekunder tua dan hutan rawaDistribusi : Sumatera bagian Timur
Status Konservasi
Suku : Cercopithecidae - Colobinae
Nama Inggris : Banded Leaf- Monkey
11. Nokah Presbytis femoralis
© /146134-some- endangered-animals- singapore.html
http://www.clubsnap.com/forums/kopitiam
12
Deskripsi : Tubuh ramping dengan rambut berwarna keabuan atau kelabu kecoklatan yang berubah menjadi abu-abu muda atau keputihan di bagian dalam serta sekitar pipi. Satwa muda memiliki rambut-rambut yang kaku di bagian atas kepalanya. Matanya seperti dibingkai oleh rambut yang jarang serta garis rambut yang pucat di bagian sisinya. Ekornya berwarna gelap.
Habitat : Hutan primer, hutan sekunder tua dan hutan rawa
Status Konservasi
Suku : Cercopithecidae - ColobinaeNama Inggris : White-thighed surili
12. Kokah Presbytis siamensis
12
Deskripsi : Tubuh ramping dengan rambut berwarna keabuan atau kelabu kecoklatan yang berubah menjadi abu-abu muda atau keputihan di bagian dalam serta sekitar pipi. Satwa muda memiliki rambut-rambut yang kaku di bagian atas kepalanya. Matanya seperti dibingkai oleh rambut yang jarang serta garis rambut yang pucat di bagian sisinya. Ekornya berwarna gelap.
Habitat : Hutan primer, hutan sekunder tua dan hutan rawa
Status Konservasi
Suku : Cercopithecidae - ColobinaeNama Inggris : White-thighed surili
12. Kokah Presbytis siamensis
13
Deskripsi : Punggung hingga ekor berwarna coklat tua sampai hitam. Ventral mulai dari ekor hingga dagu, berwarna putih kotor. Ada garis putih di tulang kering kaki belakang yang memudar sampai telapak kaki. Kaki depan, mulai dari pangkal sampai jari luar, berwarna gelap sampai hitam. Telapak kaki berwarna coklat kehitaman. Kelopak mata, moncong dan dagu berwarna putih, selebihnya warna muka hitam. Bayi berwarna putih dengan pundak dan telapak berwarna hitam. Hewan dewasa memiliki panjang tubuh 41-50 cm, panjang ekor 60-74 cm dan berat sekitar 5 kg.Habitat : Hutan dataran rendah, hutan rawa, hutan bakau, kadang-kadang di pinggiran atau muara sungai.
Status Konservasi
Suku : Cercopithecidae - ColobinaeNama Inggris : Natuna Island surili
13. Koka Presbytis natunae
13
Deskripsi : Punggung hingga ekor berwarna coklat tua sampai hitam. Ventral mulai dari ekor hingga dagu, berwarna putih kotor. Ada garis putih di tulang kering kaki belakang yang memudar sampai telapak kaki. Kaki depan, mulai dari pangkal sampai jari luar, berwarna gelap sampai hitam. Telapak kaki berwarna coklat kehitaman. Kelopak mata, moncong dan dagu berwarna putih, selebihnya warna muka hitam. Bayi berwarna putih dengan pundak dan telapak berwarna hitam. Hewan dewasa memiliki panjang tubuh 41-50 cm, panjang ekor 60-74 cm dan berat sekitar 5 kg.Habitat : Hutan dataran rendah, hutan rawa, hutan bakau, kadang-kadang di pinggiran atau muara sungai.
Status Konservasi
Suku : Cercopithecidae - ColobinaeNama Inggris : Natuna Island surili
13. Koka Presbytis natunae
14
Deskripsi : Tubuh sedang dengan ekor yang panjang. Memiliki rambut yang ujungnya berwarna abu-abu, coklat tua atau hitam, membuatnya berpenampilan warna keperakan yang seragam. Tidak seperti halnya dengan jenis yang serupa, jenis lutung hitam ini tidak memiliki bagian-bagian rambut yang berwarna pucat di muka atau tubuhnya, kecuali garis rambut yang berwarna keputihan pada paha yang betina. Jambul di bagian atas kepala dan rambut pada pipinya panjang sampai kadang-kadangg menutupi telinganya. Tangan dan kakinya tidak berambut, dengan kulit berwarna gelap. Betina berukuran 46-51 cm (panjang kepala-badan) dengan berat rata-rata 5.7 kg serta panjang ekor 67-75 cm. Jantan sedikit lebih besar, dengan panjang 50-58 cm dan dengan berat rata-rata 6.6 kg serta panjang ekor 67-75 cm.Habitat : Hutan mangrove/bakau atau hutan disepanjang aliran sungaiDistribusi : Kalimantan Barat, Kalimantan bagian Utara, NAD dan Sumatera Utara
Status Konservasi
14. Lutung Hitam Trachypithecus cristatus (villosus)
Suku : Cercopithecidae - ColobinaeNama Inggris : Silvery Lutung , Silvered Leaf Monkey,
Silvery Langur
14
Deskripsi : Tubuh sedang dengan ekor yang panjang. Memiliki rambut yang ujungnya berwarna abu-abu, coklat tua atau hitam, membuatnya berpenampilan warna keperakan yang seragam. Tidak seperti halnya dengan jenis yang serupa, jenis lutung hitam ini tidak memiliki bagian-bagian rambut yang berwarna pucat di muka atau tubuhnya, kecuali garis rambut yang berwarna keputihan pada paha yang betina. Jambul di bagian atas kepala dan rambut pada pipinya panjang sampai kadang-kadangg menutupi telinganya. Tangan dan kakinya tidak berambut, dengan kulit berwarna gelap. Betina berukuran 46-51 cm (panjang kepala-badan) dengan berat rata-rata 5.7 kg serta panjang ekor 67-75 cm. Jantan sedikit lebih besar, dengan panjang 50-58 cm dan dengan berat rata-rata 6.6 kg serta panjang ekor 67-75 cm.Habitat : Hutan mangrove/bakau atau hutan disepanjang aliran sungaiDistribusi : Kalimantan Barat, Kalimantan bagian Utara, NAD dan Sumatera Utara
Status Konservasi
14. Lutung Hitam Trachypithecus cristatus (villosus)
Suku : Cercopithecidae - ColobinaeNama Inggris : Silvery Lutung , Silvered Leaf Monkey,
Silvery Langur
15
Deskripsi : Jawa Timur mempunyai warna pirang oranye, merah sampai hitam kelam, warna merah diperkirakan merupakan keIainan pigmentasi. Semakin ke arah Barat, lutung berwarna lebih geIap atau hitam di bagian punggung dengan bagian paha gelap. Di Bali dan Lombok warna rambut hitam pekat terlihat jelas di mata dengan warna tubuh kehitaman dengan bagian dada dan perut
lebih terang. Lutung asaI Jawa mempunyai panjang badan 567 f 40 mm (jantan) dan 561- 41 mm (betina), panjang ekor 738 - 97 mm (jantan) dan 737 - 83 mm (betina).
Habitat : Hutan primer dan sekunderDistribusi : Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, Sumatera bagian tengah ke selatanStatus Konservasi
15. Lutung Budeng Trachypithecus cristatus (auratus)
Suku : Cercopithecidae - ColobinaeNama Inggris : Ebony Leaf-monkey
©Teno Mauladan Hendras
15
Deskripsi : Jawa Timur mempunyai warna pirang oranye, merah sampai hitam kelam, warna merah diperkirakan merupakan keIainan pigmentasi. Semakin ke arah Barat, lutung berwarna lebih geIap atau hitam di bagian punggung dengan bagian paha gelap. Di Bali dan Lombok warna rambut hitam pekat terlihat jelas di mata dengan warna tubuh kehitaman dengan bagian dada dan perut
lebih terang. Lutung asaI Jawa mempunyai panjang badan 567 f 40 mm (jantan) dan 561- 41 mm (betina), panjang ekor 738 - 97 mm (jantan) dan 737 - 83 mm (betina).
Habitat : Hutan primer dan sekunderDistribusi : Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, Sumatera bagian tengah ke selatanStatus Konservasi
15. Lutung Budeng Trachypithecus cristatus (auratus)
Suku : Cercopithecidae - ColobinaeNama Inggris : Ebony Leaf-monkey
©Teno Mauladan Hendras
16
Deskripsi : Punggung hitam, dada dan perut putih hingga jingga kecoklatan. Jambul di kepala tipis. Dahi, dagu dan pipi pucat atau keputihan, kaki depan dan belakang hitam, ekor hitam dan panjang berambut halus dengan ujung putih.Rambut di bagian muka panjang, bayi keputihan. Panjang badan 500 mm,panjang ekor 550 mm dengan bobot badan 6-6,5 kg.
Habitat : Hutan primer (25-50 m dpl), hutan sekunder dan rawa-rawa serta habitat perladangan (6~35%).Distribusi : Endemik Kepulauan Mentawai, P. p. siberu Chasen & Kloss, 1917, Siberut. P. p. potenziani (Bonaparte, 1856): Sipora, Pagai.
Status Konservasi
16. Joja Presbytis potenziani
Suku : Cercopithecidae - ColobinaeNama Inggris : Mentawai Leaf-monkey
©Zigler-http://www.siberut-island.org/html/scp_photos_4.html
16
Deskripsi : Punggung hitam, dada dan perut putih hingga jingga kecoklatan. Jambul di kepala tipis. Dahi, dagu dan pipi pucat atau keputihan, kaki depan dan belakang hitam, ekor hitam dan panjang berambut halus dengan ujung putih.Rambut di bagian muka panjang, bayi keputihan. Panjang badan 500 mm,panjang ekor 550 mm dengan bobot badan 6-6,5 kg.
Habitat : Hutan primer (25-50 m dpl), hutan sekunder dan rawa-rawa serta habitat perladangan (6~35%).Distribusi : Endemik Kepulauan Mentawai, P. p. siberu Chasen & Kloss, 1917, Siberut. P. p. potenziani (Bonaparte, 1856): Sipora, Pagai.
Status Konservasi
16. Joja Presbytis potenziani
Suku : Cercopithecidae - ColobinaeNama Inggris : Mentawai Leaf-monkey
©Zigler-http://www.siberut-island.org/html/scp_photos_4.html
16
Deskripsi : Punggung hitam, dada dan perut putih hingga jingga kecoklatan. Jambul di kepala tipis. Dahi, dagu dan pipi pucat atau keputihan, kaki depan dan belakang hitam, ekor hitam dan panjang berambut halus dengan ujung putih.Rambut di bagian muka panjang, bayi keputihan. Panjang badan 500 mm,panjang ekor 550 mm dengan bobot badan 6-6,5 kg.
Habitat : Hutan primer (25-50 m dpl), hutan sekunder dan rawa-rawa serta habitat perladangan (6~35%).Distribusi : Endemik Kepulauan Mentawai, P. p. siberu Chasen & Kloss, 1917, Siberut. P. p. potenziani (Bonaparte, 1856): Sipora, Pagai.
Status Konservasi
16. Joja Presbytis potenziani
Suku : Cercopithecidae - ColobinaeNama Inggris : Mentawai Leaf-monkey
©Zigler-http://www.siberut-island.org/html/scp_photos_4.html
17Deskripsi : Hidung pesek, muka hitam, rambut tubuh hitam atau krem. Bantalan patat besar dan hitam. Panjang lengan dan panjang kaki hampir sama. Panjang badan 450-525 mm, panjang ekor 80-130 mm dengan berat badan 6-9 kg.
Habitat : Hutan primer, sekunder, dan rawa dataran rendah.Distribusi : Endemik Mentawai, S. c. sibenr (Chasen & Kloss, 1927) di Siberut, S. c. concolor (Miller, 1903) di Sipora, Pagai.
Status Konservasi
Suku : Cercopithecidae - ColobinaeNama Inggris : Pig-tailed Leaf-monkey,
Pig tailed Langur
17. Simakobu Simias concolor
17Deskripsi : Hidung pesek, muka hitam, rambut tubuh hitam atau krem. Bantalan patat besar dan hitam. Panjang lengan dan panjang kaki hampir sama. Panjang badan 450-525 mm, panjang ekor 80-130 mm dengan berat badan 6-9 kg.
Habitat : Hutan primer, sekunder, dan rawa dataran rendah.Distribusi : Endemik Mentawai, S. c. sibenr (Chasen & Kloss, 1927) di Siberut, S. c. concolor (Miller, 1903) di Sipora, Pagai.
Status Konservasi
Suku : Cercopithecidae - ColobinaeNama Inggris : Pig-tailed Leaf-monkey,
Pig tailed Langur
17. Simakobu Simias concolor
18Deskripsi : Merupakan Spesies baru yang semula adalah sub-spesies dari Presbytis femuralis. Hidup pada habitat hutan rawa, dataran rendah, dan mangrove. Terdapat 3-7 individu dalam satu kelompok.
Distribusi : Kapuas Hulu (Kalimantan Barat)
Status Konservasi
Suku : Cercopithecidae - ColobinaeNama Inggris : Bornean Banded Langur, Sarawak Surili
18. Surili Kalimantan, Kelasi Presbytis chrysomelas
Presbytis chrysomelas cruciger © Abdurrahman Sangajii
18Deskripsi : Merupakan Spesies baru yang semula adalah sub-spesies dari Presbytis femuralis. Hidup pada habitat hutan rawa, dataran rendah, dan mangrove. Terdapat 3-7 individu dalam satu kelompok.
Distribusi : Kapuas Hulu (Kalimantan Barat)
Status Konservasi
Suku : Cercopithecidae - ColobinaeNama Inggris : Bornean Banded Langur, Sarawak Surili
18. Surili Kalimantan, Kelasi Presbytis chrysomelas
Presbytis chrysomelas cruciger © Abdurrahman Sangajii
19
19. Lutung Bangat Presbytis hosei
Deskripsi : Warna rambut kelabu gelap. Perut dan anggota badan bagian dalam berwarna putih. Tangan dan kakinya b e r w a r n a h i t a m . R a m b u t p a d a d a h i a r a h n y a kebelakang,membentuk semacam “kuncung” pada puncak kepala serta berwarna hitam. Sedang pada pipi terdapat rambut-rambut panjang yang berwarna putih. Bayi berwarna putih
dengan garis hitam di bagian spinal. Hewan dewasa memiliki panjang tubuh 480-560 mm, panjang ekor 640-840 mm dan berat sekitar 5,5-6,2 kg.Habitat : Hutan primer dataran rendah dan bagian-bagian yang rendah dari pegunungan, sampai ketinggian 4.000 m dpl.Distribusi : Endemik Kalimantan, Presbytis hosei hosei di Sabah (Malaysia), P. h. everetti di Kalimantan Barat dan Timur (Indonesia) serta Serawak dan Sabah (Malaysia), P. h. sabana di bagian tengah dan timur Sabah serta jauh di timur laut Kalimantan, P. h. canicrus di pantai timur Kalimantan, mulai dari Kutai sampai Gunung Talisayan.
Status Konservasi
Suku : Cercopithecidae - ColobinaeNama Inggris : Bornean leaf monkey
19
19. Lutung Bangat Presbytis hosei
Deskripsi : Warna rambut kelabu gelap. Perut dan anggota badan bagian dalam berwarna putih. Tangan dan kakinya b e r w a r n a h i t a m . R a m b u t p a d a d a h i a r a h n y a kebelakang,membentuk semacam “kuncung” pada puncak kepala serta berwarna hitam. Sedang pada pipi terdapat rambut-rambut panjang yang berwarna putih. Bayi berwarna putih
dengan garis hitam di bagian spinal. Hewan dewasa memiliki panjang tubuh 480-560 mm, panjang ekor 640-840 mm dan berat sekitar 5,5-6,2 kg.Habitat : Hutan primer dataran rendah dan bagian-bagian yang rendah dari pegunungan, sampai ketinggian 4.000 m dpl.Distribusi : Endemik Kalimantan, Presbytis hosei hosei di Sabah (Malaysia), P. h. everetti di Kalimantan Barat dan Timur (Indonesia) serta Serawak dan Sabah (Malaysia), P. h. sabana di bagian tengah dan timur Sabah serta jauh di timur laut Kalimantan, P. h. canicrus di pantai timur Kalimantan, mulai dari Kutai sampai Gunung Talisayan.
Status Konservasi
Suku : Cercopithecidae - ColobinaeNama Inggris : Bornean leaf monkey
Deskripsi : Punggung abu-abu-coklat, dada dan perut terang abu-abu. Dijumpai jambul di kepala dan sedikit warna putih di bagian tengah dahi. Pipi, tangan dan kaki hitam atau gelap dengan ekor abu-abu. Wama bagian dada dan perut Iebih pucat. Panjang badan 470-540 mm, panjang ekor 630-740 mm, telapak kaki belakang 165-180 mm dengan berat badan 5-5,5 kg.
Habitat : Hutan Dipterocarpaceae dataran rendah hingga ketinggian 350 m dpl.Distribusi : Endemik Kalimantan (termasuk Serawak dan Sabah, Malaysia)
20
Status Konservasi
Suku : Cercopithecidae - ColobinaeNama Inggris : White-fronted Langur, White-fronted Leaf Monkey
20. Jirangan, Lutung Dahi Putih Presbytis forntata
© photos/emjanda/4442246866/
Emjanda-http://www.flickriver.com/©Fitriah Basalamah
Deskripsi : Punggung abu-abu-coklat, dada dan perut terang abu-abu. Dijumpai jambul di kepala dan sedikit warna putih di bagian tengah dahi. Pipi, tangan dan kaki hitam atau gelap dengan ekor abu-abu. Wama bagian dada dan perut Iebih pucat. Panjang badan 470-540 mm, panjang ekor 630-740 mm, telapak kaki belakang 165-180 mm dengan berat badan 5-5,5 kg.
Habitat : Hutan Dipterocarpaceae dataran rendah hingga ketinggian 350 m dpl.Distribusi : Endemik Kalimantan (termasuk Serawak dan Sabah, Malaysia)
20
Status Konservasi
Suku : Cercopithecidae - ColobinaeNama Inggris : White-fronted Langur, White-fronted Leaf Monkey
20. Jirangan, Lutung Dahi Putih Presbytis frontata
Deskripsi : Warna rambut tubuh merah tengguli, muka sedikit kebiruan. Rambut kepala berjambul tetapi pendek, kaki dan tangan hitam atau kecoklatan. Bayi berwarna keputihan dengan wama hitam di punggung hingga ke pinggang. Berat badan 5,5-7 kg, panjang tubuh 440-580 mm, panjang ekor 673-800 mm dan telapak kaki belakang 175-185 mm.
Habitat : Hutan primer dataran rendah sampai pegunungan sekitar 2.200 m dpl. Kadang-kadang di hutan sekunder dekat lading dan kebun buah.Distribusi : Endemik Kalimantan, P. r. rubicunda di Kalimantan bagian timur termasuk Sabah (Malaysia), P. r. rubida di Kalimantan Selatan, P. r. ignita di barat laut Kalimantan, P. r. chrysea kepulauan Karimata dan sekitarnya (Kalimantan Barat)
21
Status Konservasi
Suku : Cercopithecidae - ColobinaeNama Inggris : Maroon Leaf Monkey,
Maroon Langur
21. Kelasi, Lutung Merah, Jalur Merah Presbytis rubicunda
Deskripsi : Warna rambut tubuh merah tengguli, muka sedikit kebiruan. Rambut kepala berjambul tetapi pendek, kaki dan tangan hitam atau kecoklatan. Bayi berwarna keputihan dengan wama hitam di punggung hingga ke pinggang. Berat badan 5,5-7 kg, panjang tubuh 440-580 mm, panjang ekor 673-800 mm dan telapak kaki belakang 175-185 mm.
Habitat : Hutan primer dataran rendah sampai pegunungan sekitar 2.200 m dpl. Kadang-kadang di hutan sekunder dekat lading dan kebun buah.Distribusi : Endemik Kalimantan, P. r. rubicunda di Kalimantan bagian timur termasuk Sabah (Malaysia), P. r. rubida di Kalimantan Selatan, P. r. ignita di barat laut Kalimantan, P. r. chrysea kepulauan Karimata dan sekitarnya (Kalimantan Barat)
21
Status Konservasi
Suku : Cercopithecidae - ColobinaeNama Inggris : Maroon Leaf Monkey,
Maroon Langur
21. Kelasi, Lutung Merah, Jalur Merah Presbytis rubicunda
Deskripsi : Warna rambut tubuh merah tengguli, muka sedikit kebiruan. Rambut kepala berjambul tetapi pendek, kaki dan tangan hitam atau kecoklatan. Bayi berwarna keputihan dengan wama hitam di punggung hingga ke pinggang. Berat badan 5,5-7 kg, panjang tubuh 440-580 mm, panjang ekor 673-800 mm dan telapak kaki belakang 175-185 mm.
Habitat : Hutan primer dataran rendah sampai pegunungan sekitar 2.200 m dpl. Kadang-kadang di hutan sekunder dekat lading dan kebun buah.Distribusi : Endemik Kalimantan, P. r. rubicunda di Kalimantan bagian timur termasuk Sabah (Malaysia), P. r. rubida di Kalimantan Selatan, P. r. ignita di barat laut Kalimantan, P. r. chrysea kepulauan Karimata dan sekitarnya (Kalimantan Barat)
21
Status Konservasi
Suku : Cercopithecidae - ColobinaeNama Inggris : Maroon Leaf Monkey,
Maroon Langur
21. Kelasi, Lutung Merah, Jalur Merah Presbytis rubicunda
Deskripsi : Hidung panjang dan pendulus. Rambut tubuh umumnya pucat abu-abu kekuningan hingga tengguli, muka coklat ekor dan pantat keputihan, muka tidak ditutupi rambut. Punggung berwarna coklat kemerahan Panjang ekor dibanding panjang badan 110-120 %. Jantan dewasa merniIiki warna pucat di sisi dan bagian muka dengan hidung lebih besar dibandingkan
betinanya. Panjang badan jantan 660-762 mm dengan berat badan 16-22,5 kg, panjang badan betina 533-609 mm dengan berat badan 7-11 kg.
Habitat : Hutan rawa, hutan rawa gambut, hutan muara pinggir sungai, bakau dan nipah.Distribusi : Endemik Kalimantan, N. l. larvatus di hampir seluruh Kalimantan kecuali di timur laut, Serawak bagian tengah dan Brunei, N. l. orientalis di timur laut Kalimantan.
22
Status Konservasi
Suku : Cercopithecidae - ColobinaeNama Inggris : Proboscis monkey
22. Bekantan, Monyet Belanda Nasalis larvatus
© http://www.freeanimalspictures.com/Free-Animals-Pictures/nasalis-larvatus-photos.html
Deskripsi : Hidung panjang dan pendulus. Rambut tubuh umumnya pucat abu-abu kekuningan hingga tengguli, muka coklat ekor dan pantat keputihan, muka tidak ditutupi rambut. Punggung berwarna coklat kemerahan Panjang ekor dibanding panjang badan 110-120 %. Jantan dewasa merniIiki warna pucat di sisi dan bagian muka dengan hidung lebih besar dibandingkan
betinanya. Panjang badan jantan 660-762 mm dengan berat badan 16-22,5 kg, panjang badan betina 533-609 mm dengan berat badan 7-11 kg.
Habitat : Hutan rawa, hutan rawa gambut, hutan muara pinggir sungai, bakau dan nipah.Distribusi : Endemik Kalimantan, N. l. larvatus di hampir seluruh Kalimantan kecuali di timur laut, Serawak bagian tengah dan Brunei, N. l. orientalis di timur laut Kalimantan.
22
Status Konservasi
Suku : Cercopithecidae - ColobinaeNama Inggris : Proboscis monkey
22. Bekantan, Monyet Belanda Nasalis larvatus
© http://www.freeanimalspictures.com/Free-Animals-Pictures/nasalis-larvatus-photos.html
Deskripsi : Rambut tubuh berwarna abu-abu hingga kecoklatan dengan bagian ventral putih. Panjang tubuh 385-648 mm dan panjang ekor 400-655 mm. Berat tubuh 3,5-8 kg. Bayi berwarna hitam.
Distribusi : Sumatera dan Kalimantan
23
Status Konservasi
Suku : Cercopithecidae - CercopithecinaeNama Inggris : Long-Tailed Macaque
23. Monyet Ekor Panjang Macaca fascicularis
© a
rifq
bio
Deskripsi : Rambut tubuh berwarna abu-abu hingga kecoklatan dengan bagian ventral putih. Panjang tubuh 385-648 mm dan panjang ekor 400-655 mm. Berat tubuh 3,5-8 kg. Bayi berwarna hitam.
Distribusi : Sumatera dan Kalimantan
23
Status Konservasi
Suku : Cercopithecidae - CercopithecinaeNama Inggris : Long-Tailed Macaque
23. Monyet Ekor Panjang Macaca fascicularis
© a
rifq
bio
Deskripsi : Monyet yang mempunyai ekor pendek seperti ekor babi (sekitar 180 mm). Warna rambut tubuh coklat hingga coklat kekuningan dengan mahkota kepala lebih gelap. Panjang tubuh 450-600 mm. Berat tubuh jantan 7-9 kg, betina 4-6 kg. Jika betina dalam masa birahi, ada pembengkakan warna merah dibagian belakang kelaminnya.
Distribusi : Sumatera dan Kalimantan
24
Status Konservasi
Suku : Cercopithecidae - CercopithecinaeNama Inggris : Pig-Tailed Macaque
24. Beruk, Bodat, Empau Macaca nemestrina
© arifqbio
Deskripsi : Monyet yang mempunyai ekor pendek seperti ekor babi (sekitar 180 mm). Warna rambut tubuh coklat hingga coklat kekuningan dengan mahkota kepala lebih gelap. Panjang tubuh 450-600 mm. Berat tubuh jantan 7-9 kg, betina 4-6 kg. Jika betina dalam masa birahi, ada pembengkakan warna merah dibagian belakang kelaminnya.
Distribusi : Sumatera dan Kalimantan
24
Status Konservasi
Suku : Cercopithecidae - CercopithecinaeNama Inggris : Pig-Tailed Macaque
24. Beruk, Bodat, Empau Macaca nemestrina
© arifqbio
Deskripsi : Hampir sama dengan beruk, namun ukuran tubuh sedikit lebih kecil dan lebih gelap. Warna rambut pipi putih, mahkota kepala coklat dengan rambut di dahi, puncak dan mantel yang agak panjang. Berat tubuh 10-12,5 kg. Panjang tubuh 40-50 cm dan ekor 15-35 cm.
Distribusi : Endemik Mentawai, M. p. pagensis di Pagai dan Sipora, M. p. siberu di Siberut.
25
Status Konservasi
Suku : Cercopithecidae - CercopithecinaeNama Inggris : Mentawai Macaque, Pagai Macaque
25. Bokoi, Siteut Macaca pagensis
Deskripsi : Hampir sama dengan beruk, namun ukuran tubuh sedikit lebih kecil dan lebih gelap. Warna rambut pipi putih, mahkota kepala coklat dengan rambut di dahi, puncak dan mantel yang agak panjang. Berat tubuh 10-12,5 kg. Panjang tubuh 40-50 cm dan ekor 15-35 cm.
Distribusi : Endemik Mentawai, M. p. pagensis di Pagai dan Sipora, M. p. siberu di Siberut.
25
Status Konservasi
Suku : Cercopithecidae - CercopithecinaeNama Inggris : Mentawai Macaque, Pagai Macaque
25. Bokoi, Siteut Macaca pagensis
Deskripsi : Primata hidup di malam hari. Warna rambut coklat tua hingga kelabu. Kaki panjang untuk melompat dan memanjat. Kepala bulat, leher pendek, mata dan telinga besar. Panjang badan 120-150 mm dengan panjang ekor yang berambut 220-240 mm. Berat badan 80-140 gr (jantan Iebih besar dari pada betina). Tangan relatif panjang. Dijumpai celah antara gigi seri dan taring dan antara gigi taring dan geraham.
Habitat : Hutan primer, sekunder, bambu, perkebunan karet dan coklat.Distribusi : T. b. bancanus di Sumatera termasuk kep. Bangka-Belitong, T. b. borneanus di Kalimantan dan T. b. natunensis di kep. Natuna.
26
Status Konservasi
Suku : TarsiidaeNama Inggris : Western Tarsier
26. Singapuar Tarsius bancanus
© YAYORIN
Deskripsi : Primata hidup di malam hari. Warna rambut coklat tua hingga kelabu. Kaki panjang untuk melompat dan memanjat. Kepala bulat, leher pendek, mata dan telinga besar. Panjang badan 120-150 mm dengan panjang ekor yang berambut 220-240 mm. Berat badan 80-140 gr (jantan Iebih besar dari pada betina). Tangan relatif panjang. Dijumpai celah antara gigi seri dan taring dan antara gigi taring dan geraham.
Habitat : Hutan primer, sekunder, bambu, perkebunan karet dan coklat.Distribusi : T. b. bancanus di Sumatera termasuk kep. Bangka-Belitong, T. b. borneanus di Kalimantan dan T. b. natunensis di kep. Natuna.
26
Status Konservasi
Suku : TarsiidaeNama Inggris : Western Tarsier
26. Singapuar Tarsius bancanus
© YAYORIN
Deskripsi : Mata bulat, ekor sangat pendek. Warna rambut kuning kecoklatan dengan garis cokIat di sepanjang punggungnya. Warna coklat juga melingkari matanya sehingga terkesan memakai kaca mata, di atas kedua alis bola mata menjulur warna coklat tua dan bersatu di punggung dan diantara
kedua warna yang berada diatas alis bola mata tersebut membentuk warna coklat muda. Pada waktu malam mata berrefleks jika kena sorot sinar dan terlihat mata berwarna kemerahan. Kuku tangan sangat tajam dan melengkung, ibu jari besar dengan jari kedua pendek. Panjang badan 300-365 mm dengan berat badan 1-2 kg.
Habitat : Hutan primer dan sekunder dataran rendah atau pegunungan, hutan bambu, bakau dan perkebunan karet, coklat. Ditribusi : Sumatera (kecuali kep. Bangka-Belitong)
7
Status Konservasi
27
Suku : LorisidaeNama Inggris : Slow Loris
27. Kukang, Bukang, Kalamasan Nycticebus coucang
©BTM-http://www.primates.com/slowloris.htm
Deskripsi : Mata bulat, ekor sangat pendek. Warna rambut kuning kecoklatan dengan garis cokIat di sepanjang punggungnya. Warna coklat juga melingkari matanya sehingga terkesan memakai kaca mata, di atas kedua alis bola mata menjulur warna coklat tua dan bersatu di punggung dan diantara
kedua warna yang berada diatas alis bola mata tersebut membentuk warna coklat muda. Pada waktu malam mata berrefleks jika kena sorot sinar dan terlihat mata berwarna kemerahan. Kuku tangan sangat tajam dan melengkung, ibu jari besar dengan jari kedua pendek. Panjang badan 300-365 mm dengan berat badan 1-2 kg.
Habitat : Hutan primer dan sekunder dataran rendah atau pegunungan, hutan bambu, bakau dan perkebunan karet, coklat. Ditribusi : Sumatera (kecuali kep. Bangka-Belitong)
7
Status Konservasi
27
Suku : LorisidaeNama Inggris : Slow Loris
27. Kukang, Bukang, Kalamasan Nycticebus coucang
©BTM-http://www.primates.com/slowloris.htm
Deskripsi : Hidup menyendiri di malam hari. Mata bulat, ekor sangat pendek. Warna rambut kecoklatan dengan garis coklat tua
di sepanjang punggungnya. Warna coklat melingkari matanya sehingga terkesan memakai kaca mata, di atas ke dua alis bola mata menjulur warna coklat tua dan bersatu di punggung dan diantara ke-dua warna yang berada diatas alis bola mata membentuk warna coklat muda. Rambut kemerahan, hidung merah muda/abu-abu. Panjang Tubuh: 270 mm (rata-rata). Berat tubuh: 480-710 gram.
Habitat : Hutan primer dan sekunder dataran rendah atau pegunungan, hutan bambu, bakau dan perkebunan karet, coklat.Distribusi : Kep. Bangka-Belitong (Sumatera), Kalimantan
28
Status Konservasi
Suku : LorisidaeNama Inggris : Slow Loris
28. Malu-Malu, Bengkong, Pugah Nycticebus menagensis
© arifqbio
© Gondanisam
Deskripsi : Hidup menyendiri di malam hari. Mata bulat, ekor sangat pendek. Warna rambut kecoklatan dengan garis coklat tua
di sepanjang punggungnya. Warna coklat melingkari matanya sehingga terkesan memakai kaca mata, di atas ke dua alis bola mata menjulur warna coklat tua dan bersatu di punggung dan diantara ke-dua warna yang berada diatas alis bola mata membentuk warna coklat muda. Rambut kemerahan, hidung merah muda/abu-abu. Panjang Tubuh: 270 mm (rata-rata). Berat tubuh: 480-710 gram.
Habitat : Hutan primer dan sekunder dataran rendah atau pegunungan, hutan bambu, bakau dan perkebunan karet, coklat.Distribusi : Kep. Bangka-Belitong (Sumatera), Kalimantan
28
Status Konservasi
Suku : LorisidaeNama Inggris : Slow Loris
28. Malu-Malu, Bengkong, Pugah Nycticebus menagensis
© arifqbio
© Gondanisam
Deskripsi : Hewan melayang yg melipat ekornya dibawah perut saat memanjat pohon. Warna tubuh tengguli dengan warna soga, di bagian atas banyak di jumpai bercak abu-abu. Warna sangat kontras terletak di bagian Ieher antara coklat kekuningan di bagian bawah selaput terbang dan abu-abu tua sampai coklat tua di bagian atas. Garis punggung lebar. Mempunyai gigi depan yang berbentuk sisir. Keseluruhan kakinya mempunyai kuku yang tajam. Panjang kepala hingga badan 330-380 mm, panjang ekor 239-265 mm dengan berat badan sekitar 1,11-1,32 kg.
Habitat : Hutan primer, sekunder, dan perkebunan. Distrubusi : Sumatera dan Kalimantan
29
Status Konservasi
Suku : CynocephalidaeNama Inggris : Flying Lemur
29. Kubung, Kaduk, Tando, Kuwung Cynocephalus variegatus
© OBJECTID=6BE4DBA0-FC1B-11DD-BF780030487DBF75&page=3
http://www.nickgarbutt.com/photo-galleries/borneo-and-se-asia/highlights?
Deskripsi : Hewan melayang yg melipat ekornya dibawah perut saat memanjat pohon. Warna tubuh tengguli dengan warna soga, di bagian atas banyak di jumpai bercak abu-abu. Warna sangat kontras terletak di bagian Ieher antara coklat kekuningan di bagian bawah selaput terbang dan abu-abu tua sampai coklat tua di bagian atas. Garis punggung lebar. Mempunyai gigi depan yang berbentuk sisir. Keseluruhan kakinya mempunyai kuku yang tajam. Panjang kepala hingga badan 330-380 mm, panjang ekor 239-265 mm dengan berat badan sekitar 1,11-1,32 kg.
Habitat : Hutan primer, sekunder, dan perkebunan. Distrubusi : Sumatera dan Kalimantan
29
Status Konservasi
Suku : CynocephalidaeNama Inggris : Flying Lemur
29. Kubung, Kaduk, Tando, Kuwung Cynocephalus variegatus
© OBJECTID=6BE4DBA0-FC1B-11DD-BF780030487DBF75&page=3
http://www.nickgarbutt.com/photo-galleries/borneo-and-se-asia/highlights?
Deskripsi : Tubuh di selimut sisik yang bertumpuk dan sangat keras, warna sisik pucat zaitun. Sering melingkarkan badan dan bergulung. Aktif dimalam hari, sering membuat lubang di tanah atau pohon. Mempunyai kuku panjang di kaki depan. Panjang badan 397-645 mm dengan panjang ekor 351-565 mm, panjang kaki belakang 61-97 mm dan berat badan mencapai 7 kg.
Habitat : Hutan primer, sekunder, perkebunan hingga ketinggian 1.700 m dpl. Distribusi : Kalimantan dan Sumatera
30
Status Konservasi
Suku : ManidaeNama Inggris : SundaPangolin
30. Trenggiling, Tenggiling Manis javanica
Deskripsi : Tubuh di selimut sisik yang bertumpuk dan sangat keras, warna sisik pucat zaitun. Sering melingkarkan badan dan bergulung. Aktif dimalam hari, sering membuat lubang di tanah atau pohon. Mempunyai kuku panjang di kaki depan. Panjang badan 397-645 mm dengan panjang ekor 351-565 mm, panjang kaki belakang 61-97 mm dan berat badan mencapai 7 kg.
Habitat : Hutan primer, sekunder, perkebunan hingga ketinggian 1.700 m dpl. Distribusi : Kalimantan dan Sumatera
30
Status Konservasi
Suku : ManidaeNama Inggris : SundaPangolin
30. Trenggiling, Tenggiling Manis javanica
Deskripsi : Tubuh di selimut sisik yang bertumpuk dan sangat keras, warna sisik pucat zaitun. Sering melingkarkan badan dan bergulung. Aktif dimalam hari, sering membuat lubang di tanah atau pohon. Mempunyai kuku panjang di kaki depan. Panjang badan 397-645 mm dengan panjang ekor 351-565 mm, panjang kaki belakang 61-97 mm dan berat badan mencapai 7 kg.
Habitat : Hutan primer, sekunder, perkebunan hingga ketinggian 1.700 m dpl. Distribusi : Kalimantan dan Sumatera
30
Status Konservasi
Suku : ManidaeNama Inggris : SundaPangolin
30. Trenggiling, Tenggiling Manis javanica
Deskripsi : Rambut kelinci sumatra lebih lembut dan lebat, pantat dan ekor berwarna merah murup, lengan coklat abu-abu, punggung abu-abu dengan warna garis kecoklatan di punggungnya dari bahu sampai pantat dan kaki. Bagian bawah leher nila jada, sedangkan bagian bawah yang Iainnya berwarna putih. Panjang badan 368- 417 mm, ekor 17 mm dan panjang telinga 43-45 mm.
Habitat : Hutan primer pada ketinggian 600-1600 m dpI. Distribusi : Sumatera (namun ada informasi juga di Sebuku-Sembakung, KalTim)
31
Status Konservasi
Suku : LeporidaeNama Inggris : Sumatran Rabbit
31. Kelinci Sumatera Nesolagus netscheri
© http://siradel.blogspot.com/2010/10/nesolagus-netscheri-kelinci-sumatera.html
Deskripsi : Rambut kelinci sumatra lebih lembut dan lebat, pantat dan ekor berwarna merah murup, lengan coklat abu-abu, punggung abu-abu dengan warna garis kecoklatan di punggungnya dari bahu sampai pantat dan kaki. Bagian bawah leher nila jada, sedangkan bagian bawah yang Iainnya berwarna putih. Panjang badan 368- 417 mm, ekor 17 mm dan panjang telinga 43-45 mm.
Habitat : Hutan primer pada ketinggian 600-1600 m dpI. Distribusi : Sumatera (namun ada informasi juga di Sebuku-Sembakung, KalTim)
31
Status Konservasi
Suku : LeporidaeNama Inggris : Sumatran Rabbit
31. Kelinci Sumatera Nesolagus netscheri
© http://siradel.blogspot.com/2010/10/nesolagus-netscheri-kelinci-sumatera.html
Deskripsi : Ujung dari kepala dan muka ramping, wama kecokIatan, duri warna putih di bagian leher dan punggung depan pendek dengan bagian pangkal hitam, tubuh bagian depan ramping dan kehitaman. Panjang badan 590-630 mm, ekor 95-130 mm, telapak kaki 80-95 mm dan berat badan sekitar 8 kg.
Habitat : Hutan dataran rendah hingga 1000 m dpl dan perkebunan.Distribusi : Sumatera, Kalimantan
32
Status Konservasi
Suku : HystricidaeNama Inggris : South-East Asian Porcupine
32. Landak Raya, Babi Landak, Setio, Mulu Hystrix brachyura
© TMM, 2011
Deskripsi : Ujung dari kepala dan muka ramping, wama kecokIatan, duri warna putih di bagian leher dan punggung depan pendek dengan bagian pangkal hitam, tubuh bagian depan ramping dan kehitaman. Panjang badan 590-630 mm, ekor 95-130 mm, telapak kaki 80-95 mm dan berat badan sekitar 8 kg.
Habitat : Hutan dataran rendah hingga 1000 m dpl dan perkebunan.Distribusi : Sumatera, Kalimantan
32
Status Konservasi
Suku : HystricidaeNama Inggris : South-East Asian Porcupine
32. Landak Raya, Babi Landak, Setio, Mulu Hystrix brachyura
© TMM, 2011
Deskripsi : Memiliki empat garis longitudinal di kedua sisinya, 2 hitam, 2 pucat, warna bagian perut jingga-coklat dan bagian panggul memiliki dua buah garis pucat. Berat badan 145-215 gr, panjang badan 172-190 mm, panjang ekor 110-142 mm dan panjang teIapak kaki 42-46 mm.
Habitat : Dataran rendah hingga ketinggian 1530 mdpl. Distribusi : Endemik Kalimantan
33
Status Konservasi
Suku : SciuridaeNama Inggris : Four-Striped-Ground Squirrel
33. Tupai Belang Empat, Bokol Kalimantan Lariscus hosei
© by-konstans-wells.html?print=1
http://www.uni-ulm.de/nawi/bio3/kalko/research-associates/dr-konstans-wells/ borneo-small-mammal-research-
Deskripsi : Memiliki empat garis longitudinal di kedua sisinya, 2 hitam, 2 pucat, warna bagian perut jingga-coklat dan bagian panggul memiliki dua buah garis pucat. Berat badan 145-215 gr, panjang badan 172-190 mm, panjang ekor 110-142 mm dan panjang teIapak kaki 42-46 mm.
Habitat : Dataran rendah hingga ketinggian 1530 mdpl. Distribusi : Endemik Kalimantan
33
Status Konservasi
Suku : SciuridaeNama Inggris : Four-Striped-Ground Squirrel
33. Tupai Belang Empat, Bokol Kalimantan Lariscus hosei
© by-konstans-wells.html?print=1
http://www.uni-ulm.de/nawi/bio3/kalko/research-associates/dr-konstans-wells/ borneo-small-mammal-research-
Deskripsi : Tubuh bagian atas coklat, memiliki tiga garis hitam sepanjang tubuh bagian atas, namun tidak memiIiki garis pucat di panggulnya. Bagian perut berwarna putih atau pucat dengan dasar rambut abu-abu dan sekali-kali warna agak merah. Panjang badan 170-230 mm, panjang ekor 122-138 mm, panjang telapak kaki beIakang 33-46 mm dengan bobot badan 120-230 gr.
Habitat : Hutan sekunder dataran rendah.Sebaran : Kalimantan, Sumatera dan Jawa
34
Status Konservasi
34. Tupai Belang Tiga, Bokol, Buut Lariscus insignis
Suku : SciuridaeNama Inggris : Three-Striped-Ground Squirrel
© h
ttp
://w
ww
.eco
log
ya
sia
.co
m/v
ert
s/m
am
ma
ls/t
hre
e-s
trip
ed
-gro
un
d-s
qu
irre
l.h
tm
Deskripsi : Tubuh bagian atas coklat, memiliki tiga garis hitam sepanjang tubuh bagian atas, namun tidak memiIiki garis pucat di panggulnya. Bagian perut berwarna putih atau pucat dengan dasar rambut abu-abu dan sekali-kali warna agak merah. Panjang badan 170-230 mm, panjang ekor 122-138 mm, panjang telapak kaki beIakang 33-46 mm dengan bobot badan 120-230 gr.
Habitat : Hutan sekunder dataran rendah.Sebaran : Kalimantan, Sumatera dan Jawa
34
Status Konservasi
34. Tupai Belang Tiga, Bokol, Buut Lariscus insignis
Suku : SciuridaeNama Inggris : Three-Striped-Ground Squirrel
© h
ttp://w
ww
.eco
logyasia
.com
/vert
s/m
am
mals
/thre
e-s
trip
ed-g
round-s
quirre
l.htm
Deskripsi : Warna punggung coklat ke-abu-abuan dengan warna terang diujung rambut. Warna perut dan pipi putih. Selaput terbang dan ekor berwarna karat. Aktif dimalam hari. Sering dijumpai di lubang pohon. Berat badan 135- 215 gr, panjang badan 165-231 mm, panjang ekor 160-207 mm dan panjang telapak kaki 3340 mm.
Habitat : Hutan dataran rendah hingga 1800 m dpl, dan perkebunan.Distribusi : Kalimantan dan Sumatera
35
Status Konservasi
35. Cukbo Ekor Merah, Tupai Terbang Ekor Merah Iomys horsfieldii
Suku : SciuridaeNama Inggris : Large Ared Flying Squirrel
© h
ttp
://t
ide
cha
ser.
blo
gsp
ot.
com
/20
11_
09
_0
1_
arc
hiv
e.h
tml
Deskripsi : Warna punggung coklat ke-abu-abuan dengan warna terang diujung rambut. Warna perut dan pipi putih. Selaput terbang dan ekor berwarna karat. Aktif dimalam hari. Sering dijumpai di lubang pohon. Berat badan 135- 215 gr, panjang badan 165-231 mm, panjang ekor 160-207 mm dan panjang telapak kaki 3340 mm.
Habitat : Hutan dataran rendah hingga 1800 m dpl, dan perkebunan.Distribusi : Kalimantan dan Sumatera
35
Status Konservasi
35. Cukbo Ekor Merah, Tupai Terbang Ekor Merah Iomys horsfieldii
Suku : SciuridaeNama Inggris : Large Ared Flying Squirrel
© h
ttp://tid
ech
ase
r.blo
gsp
ot.co
m/2
011
_09_01_arc
hiv
e.h
tml
Deskripsi : Warna punggung hitam dengan taburan warna putih. Selaput terbang, sisi dan bawah tubuh kemerahan, ekor hitam. Berat badan 840-1240 gr, panjang badan 338-365 mm, panjang ekor 340-365 mm dan panjang telapak kaki belakang 60-66 mrn.
Habitat : Hutan Dipterocarpaceae dan hutan dataran rendah pegunungan hingga 1.700 m dpl. Distribusi : Kalimantan dan Sumatera
36
Status Konservasi
Suku : SciuridaeNama Inggris : Spotted Giant Flying Squirrel, Lesser Giant Flying Squirrel
36. Tando Totol, Bajing Terbang, Cukbo, Kuvung Kalay Petaurista elegans
© http://www.cicadatree.org.sg/discoverydiary_squirrel.html
Deskripsi : Warna punggung hitam dengan taburan warna putih. Selaput terbang, sisi dan bawah tubuh kemerahan, ekor hitam. Berat badan 840-1240 gr, panjang badan 338-365 mm, panjang ekor 340-365 mm dan panjang telapak kaki belakang 60-66 mrn.
Habitat : Hutan Dipterocarpaceae dan hutan dataran rendah pegunungan hingga 1.700 m dpl. Distribusi : Kalimantan dan Sumatera
36
Status Konservasi
Suku : SciuridaeNama Inggris : Spotted Giant Flying Squirrel, Lesser Giant Flying Squirrel
36. Tando Totol, Bajing Terbang, Cukbo, Kuvung Kalay Petaurista elegans
© http://www.cicadatree.org.sg/discoverydiary_squirrel.html
Deskripsi : Warna punggung hitam kecoklatan dengan telinga, kaki depan, dagu hitam. Panjang tubuh maksimum 470 mm.
Habitat : Hutan primer, sekunder dari 500-2000 m dpI.Distribusi : Sumatera
37
Status Konservasi
37. Jelarang Hitam Ratufa bicolor
Suku : SciuridaeNama Inggris : Black Giant Squirrel
© h
ttp
://w
ww
.lan
gka
wi-n
atu
re.c
om
/Ne
ws-
colu
mn
-20
09
-arc
hiv
e.h
tm
Deskripsi : Warna punggung hitam kecoklatan dengan telinga, kaki depan, dagu hitam. Panjang tubuh maksimum 470 mm.
Habitat : Hutan primer, sekunder dari 500-2000 m dpI.Distribusi : Sumatera
37
Status Konservasi
37. Jelarang Hitam Ratufa bicolor
Suku : SciuridaeNama Inggris : Black Giant Squirrel
© h
ttp
://w
ww
.lan
gka
wi-n
atu
re.c
om
/Ne
ws-
colu
mn
-20
09
-arc
hiv
e.h
tm
Deskripsi : Tubuh bagian atas kemerahan, bagian perut pucat dengan garis putih di tengah. Ekor lebat dan selalu hitam di bawahnya. Telinga berdiri dan ujungnya bundar. Betina memiliki kelenjar susu 6-8 pasang atau 12-16 puting susu. Panjang badan 760-1000 mm, panjang ekor 280-482 mm, tinggi bahu 500 mm, berat badan 15-21 kg untuk jantan, 10-17 kg untuk betina.
Distribusi : Sumatera
38
Status Konservasi
Suku : CanidaeNama Inggris : Asian Wild Dog
38. Anjing Ajag Cuon aplinus
Deskripsi : Tubuh bagian atas kemerahan, bagian perut pucat dengan garis putih di tengah. Ekor lebat dan selalu hitam di bawahnya. Telinga berdiri dan ujungnya bundar. Betina memiliki kelenjar susu 6-8 pasang atau 12-16 puting susu. Panjang badan 760-1000 mm, panjang ekor 280-482 mm, tinggi bahu 500 mm, berat badan 15-21 kg untuk jantan, 10-17 kg untuk betina.
Distribusi : Sumatera
38
Status Konservasi
Suku : CanidaeNama Inggris : Asian Wild Dog
38. Anjing Ajag Cuon aplinus
Deskripsi : Beruang terkecil di dunia, tingginya sekitar 1,2 m. Rambut pendek berwarna hitam kecuali di bagian moncong berwarna abu-abu. Di dada dijumpai bintik-bintik berbentuk V dan diatas dagu berwama putih sampai jingga. Kaki memiliki lima jari yang kuat. Berat badan sekitar 65 kg. Panjang badan 1125-1260 m, sedangkan ekor 30-90 mm
Habitat : Hutan dataran rendah hingga ketinggian 2300 m dpl.Distribusi : H. m. malayanus di Sumatera, Bangka dan H. m. eunjspilus di Kalimantan.
39
Status Konservasi
Suku : UrsidaeNama Inggris : Sun Bear
39. Beruang Madu, Bahuang, Kibul, Lego, Yugam Helarctos malayanus
© Azwar
Deskripsi : Beruang terkecil di dunia, tingginya sekitar 1,2 m. Rambut pendek berwarna hitam kecuali di bagian moncong berwarna abu-abu. Di dada dijumpai bintik-bintik berbentuk V dan diatas dagu berwama putih sampai jingga. Kaki memiliki lima jari yang kuat. Berat badan sekitar 65 kg. Panjang badan 1125-1260 m, sedangkan ekor 30-90 mm
Habitat : Hutan dataran rendah hingga ketinggian 2300 m dpl.Distribusi : H. m. malayanus di Sumatera, Bangka dan H. m. eunjspilus di Kalimantan.
39
Status Konservasi
Suku : UrsidaeNama Inggris : Sun Bear
39. Beruang Madu, Bahuang, Kibul, Lego, Yugam Helarctos malayanus
© Azwar
Deskripsi : Panjang ekor 20-40% panjang badan, tubuh abu-abu dengan kepala pucat, ada garis gelap putih disisinya dan warna pucat di tenggorokkan. Panjang badan 550-700 mm, ekor 120-170 mm, teIapak kaki belakang 94 mm dan berat badan 7-14 kg.
Habitat : Hutan dataran rendah hingga 1500 m dpl. Distribusi : Endemik Sumatera
40
Status Konservasi
Suku : MustelidaeNama Inggris : Hog Nosed Badger
40. Babi Batang Sumatera, Pulusan Arctonyx collaris
Deskripsi : Panjang ekor 20-40% panjang badan, tubuh abu-abu dengan kepala pucat, ada garis gelap putih disisinya dan warna pucat di tenggorokkan. Panjang badan 550-700 mm, ekor 120-170 mm, teIapak kaki belakang 94 mm dan berat badan 7-14 kg.
Habitat : Hutan dataran rendah hingga 1500 m dpl. Distribusi : Endemik Sumatera
40
Status Konservasi
Suku : MustelidaeNama Inggris : Hog Nosed Badger
40. Babi Batang Sumatera, Pulusan Arctonyx collaris
Deskripsi : Tubuh bagian atas berwarna coklat tua, pipi dan leher keputihan, berambut pendek dan lebat. Mempunyai jambang yang panjang dan lebar leher hampir sama dengan lebar kepala. Berenang dengan kaki depan dan ekornya, di daratan suka meluncurkan badan. Aktif cenderung dimalam hari. Panjang badan 673 mm, panjang ekor 417 mm dengan panjang telapak kaki belakang 228 mm. Bobot badan 5000-14000 gr. Umumnya jantan Iebih besar dibandingkan betina.
Habitat : Hutan bakau dan sungai-sungai besarDistribusi : Endemik Sumatera
41
Status Konservasi
Suku : MustelidaeNama Inggris : Common Otter
41. Berang-Berang Pantai Lutra lutra
Deskripsi : Tubuh bagian atas berwarna coklat tua, pipi dan leher keputihan, berambut pendek dan lebat. Mempunyai jambang yang panjang dan lebar leher hampir sama dengan lebar kepala. Berenang dengan kaki depan dan ekornya, di daratan suka meluncurkan badan. Aktif cenderung dimalam hari. Panjang badan 673 mm, panjang ekor 417 mm dengan panjang telapak kaki belakang 228 mm. Bobot badan 5000-14000 gr. Umumnya jantan Iebih besar dibandingkan betina.
Habitat : Hutan bakau dan sungai-sungai besarDistribusi : Endemik Sumatera
41
Status Konservasi
Suku : MustelidaeNama Inggris : Common Otter
41. Berang-Berang Pantai Lutra lutra
Deskripsi : Tubuh kecoklatan, pipi dan leher keputihan, rambut lebat, ekor oval, kaku berselaput renang. Jarikedua sampai kelima hampir sama panjangnya dan semua kuku berkembang dengan baik. Panjang badan 575-615 mm, panjang ekor 375- 385 mm dan panjang telapak kaki belakang 103-107 mm.
Habitat : Hutan bakau dan sungai-sungai besar Distribusi : Kalimantan dan Sumatera
42
Status Konservasi
42. Berang-Berang, Sunong, Ketong, Ambrang Lutra sumatrana
Suku : MustelidaeNama Inggris : Hairy Nosed Otter
Deskripsi : Tubuh kecoklatan, pipi dan leher keputihan, rambut lebat, ekor oval, kaku berselaput renang. Jarikedua sampai kelima hampir sama panjangnya dan semua kuku berkembang dengan baik. Panjang badan 575-615 mm, panjang ekor 375- 385 mm dan panjang telapak kaki belakang 103-107 mm.
Habitat : Hutan bakau dan sungai-sungai besar Distribusi : Kalimantan dan Sumatera
42
Status Konservasi
42. Berang-Berang, Sunong, Ketong, Ambrang Lutra sumatrana
Suku : MustelidaeNama Inggris : Hairy Nosed Otter
Deskripsi : Warna rambut hitam ada garis putih di punggung turun ke bawah. Moncong panjang dan sering mengeluarkan bau busuk. Kaki pendek dengan jari berkuku panjang. Panjang badan 370-520 mm, panjang ekor 34-38 mm, panjang telapak kaki 64-70 mm dengan berat badan 1,4-3,6 kg.
Habitat : Hutan primer dataran rendah hingga 1500 m dpl, sekunder dan perkebunan dekat hutan. Distribusi : Kalimantan dan Sumatera
43
Status Konservasi
Suku : MustelidaeNama Inggris : Malay Stinkbadger
43. Teledu, Sigung, Telago, Sero Mydaus javanensis
Deskripsi : Warna rambut hitam ada garis putih di punggung turun ke bawah. Moncong panjang dan sering mengeluarkan bau busuk. Kaki pendek dengan jari berkuku panjang. Panjang badan 370-520 mm, panjang ekor 34-38 mm, panjang telapak kaki 64-70 mm dengan berat badan 1,4-3,6 kg.
Habitat : Hutan primer dataran rendah hingga 1500 m dpl, sekunder dan perkebunan dekat hutan. Distribusi : Kalimantan dan Sumatera
43
Status Konservasi
Suku : MustelidaeNama Inggris : Malay Stinkbadger
43. Teledu, Sigung, Telago, Sero Mydaus javanensis
44
Status Konservasi
Suku : ViverridaeNama Inggris : Binturong
44. Binturong, Muntu, Kitan, Mantuyun Arctictis binturong
Deskripsi :Tubuh berambut hitam kadang bercampur rambut putih atau kemerahan. Rambut berkumpul di telinga. Ekor berotot dan panjang serta dapat memegang. Berat badan 9-14 kg, panjang badan 610-965 mm, panjang ekor 500-840 mm dan panjang telapak kaki beIakang 118-180 mm.
Habitat : Hutan dataran rendah hingga 1500 m dpl. Distribusi : Kalimantan dan Sumatera
© Azwar
44
Status Konservasi
Suku : ViverridaeNama Inggris : Binturong
44. Binturong, Muntu, Kitan, Mantuyun Arctictis binturong
Deskripsi :Tubuh berambut hitam kadang bercampur rambut putih atau kemerahan. Rambut berkumpul di telinga. Ekor berotot dan panjang serta dapat memegang. Berat badan 9-14 kg, panjang badan 610-965 mm, panjang ekor 500-840 mm dan panjang telapak kaki beIakang 118-180 mm.
Habitat : Hutan dataran rendah hingga 1500 m dpl. Distribusi : Kalimantan dan Sumatera
© Azwar
Deskripsi : Tubuh hitam lonjong dengan dahi dan telinga abu-abu. Ada dua garis di sisi dan bawah leher. Telinga kecil dan kaki berselaput renang. Memiliki kelenjar bau. Panjang badan 575-680 mm, panjang ekor 120-205 mm, panjang telapak kaki 102-110 mm, berat badan 3-5 kg.
Habitat : Daerah yang berdekatan dengan air terjun atau air mengalir di hutan primer atau sekunder. Sebaran : Kalimantan dan Sumatera
45
Status Konservasi
45. Musang Air, Bomprang, Bahru, Dingin, Lamean Cynogale bennettii
Suku : ViverridaeNama Inggris : Otter Civet
© http://alamendah.wordpress.com/2010/08/28/musang-air-cynogale-bennettii-binatang-semi-akuatik-2/
Deskripsi : Tubuh hitam lonjong dengan dahi dan telinga abu-abu. Ada dua garis di sisi dan bawah leher. Telinga kecil dan kaki berselaput renang. Memiliki kelenjar bau. Panjang badan 575-680 mm, panjang ekor 120-205 mm, panjang telapak kaki 102-110 mm, berat badan 3-5 kg.
Habitat : Daerah yang berdekatan dengan air terjun atau air mengalir di hutan primer atau sekunder. Sebaran : Kalimantan dan Sumatera
45
Status Konservasi
45. Musang Air, Bomprang, Bahru, Dingin, Lamean Cynogale bennettii
Suku : ViverridaeNama Inggris : Otter Civet
© http://alamendah.wordpress.com/2010/08/28/musang-air-cynogale-bennettii-binatang-semi-akuatik-2/
Deskripsi :Tubuh terang ke-emasan dengan bintik coklat tua. Badan ramping, kepala meruncing, di tengkuk ada garis yang membujur. Panjang badan 350-411 mm, panjang ekor 295-362 mm, panjang telapak kaki 54-66 mm dan berat badan 598-798 gr.
Habitat : Hutan sekunder hingga 1800 m dpl, perkebunan atau halaman. Distribusi : Kalimantan dan Sumatera
46
Status Konservasi
Suku : ViverridaeNama Inggris : Banded Linsang
46. Linsang, Musang Congkok, Palong, Betluok Prionodon linsang
Deskripsi :Tubuh terang ke-emasan dengan bintik coklat tua. Badan ramping, kepala meruncing, di tengkuk ada garis yang membujur. Panjang badan 350-411 mm, panjang ekor 295-362 mm, panjang telapak kaki 54-66 mm dan berat badan 598-798 gr.
Habitat : Hutan sekunder hingga 1800 m dpl, perkebunan atau halaman. Distribusi : Kalimantan dan Sumatera
46
Status Konservasi
Suku : ViverridaeNama Inggris : Banded Linsang
46. Linsang, Musang Congkok, Palong, Betluok Prionodon linsang
Deskripsi : Muka putih dan hitam dengan rambut agak kasar. Warna tubuh ke-emasan sampai coklat atau kemerahan. Ada garis putih menyilang di pipi. Dijumpai garis gelap di kerongkongan. Panjang badan 690-840 mm dengan panjang ekor 65% panjang badannya dan panjang telapak kaki belakang 160-180 mm. Berat badan sekitar 42 kg.
Habitat : Mamalia teresterial. Ditemukan di di hutan tropis dan sub-tropis. Di TN. Kerinci Sebelat banyak ditemukan pada hutan dataran rendah yang tutupan kanoponya lebat.Distribusi : Endemik Sumatera
47
Status Konservasi
Suku : FelidaeNama Inggris : Golden Cat
47. Kucing Emas Pardofelis temminckii
© http://www.tumblr.com/tagged/asiatic-golden-cat?before=1325819631
Deskripsi : Muka putih dan hitam dengan rambut agak kasar. Warna tubuh ke-emasan sampai coklat atau kemerahan. Ada garis putih menyilang di pipi. Dijumpai garis gelap di kerongkongan. Panjang badan 690-840 mm dengan panjang ekor 65% panjang badannya dan panjang telapak kaki belakang 160-180 mm. Berat badan sekitar 42 kg.
Habitat : Mamalia teresterial. Ditemukan di di hutan tropis dan sub-tropis. Di TN. Kerinci Sebelat banyak ditemukan pada hutan dataran rendah yang tutupan kanoponya lebat.Distribusi : Endemik Sumatera
47
Status Konservasi
Suku : FelidaeNama Inggris : Golden Cat
47. Kucing Emas Pardofelis temminckii
© http://www.tumblr.com/tagged/asiatic-golden-cat?before=1325819631
Deskripsi : seluruh tubuh kemerahan atau abu-abu tua. Biasanya mempunyai tiga garis gelap di bagian atas kepala. Panjang badan 630-690 mm, panjang ekor 60% panjang tubuhnya, panjang telapak kaki 120-140 mm.
Habitat : Hutan dataran rendah hingga 1800 m dplDistribusi : Kalimantan
48
Status Konservasi
48. Kucing Merah, Seng Batu Pardofelis badia
Suku : FelidaeNama Inggris : Bay Cat
Deskripsi : seluruh tubuh kemerahan atau abu-abu tua. Biasanya mempunyai tiga garis gelap di bagian atas kepala. Panjang badan 630-690 mm, panjang ekor 60% panjang tubuhnya, panjang telapak kaki 120-140 mm.
Habitat : Hutan dataran rendah hingga 1800 m dplDistribusi : Kalimantan
48
Status Konservasi
48. Kucing Merah, Seng Batu Pardofelis badia
Suku : FelidaeNama Inggris : Bay Cat
Deskripsi : Kucing terbesar di Kalimantan. Warna bervariasi dari coklat pasir sangat pucat sampai sangat gelap. Hampir selalu mempunyai pola bercak-bercak seperti awan pada sisi tubuh. Gigi taring atas relatif sangat besar dibandingkan ukuran tengkoraknya. Panjang tubuh 616-1066 mm, panjang ekor 550-912 mm dengan berat badan 16-23 kg. Aktif pada malam hari dan arboreal, tetapi kadang teresterial juga.
Habitat : Hutan primer dataran rendah hingga 1500 m dpl, hutan sekunder, hutan bakau.Distribusi : Sumatera dan Kalimantan.
49
Status Konservasi
49. Macan Dahan, Rimau Akar, Engkuli, Kuleh Neofelis diardi
Suku : FelidaeNama Inggris : Clouded Leopard
© Tuanan Project
Deskripsi : Kucing terbesar di Kalimantan. Warna bervariasi dari coklat pasir sangat pucat sampai sangat gelap. Hampir selalu mempunyai pola bercak-bercak seperti awan pada sisi tubuh. Gigi taring atas relatif sangat besar dibandingkan ukuran tengkoraknya. Panjang tubuh 616-1066 mm, panjang ekor 550-912 mm dengan berat badan 16-23 kg. Aktif pada malam hari dan arboreal, tetapi kadang teresterial juga.
Habitat : Hutan primer dataran rendah hingga 1500 m dpl, hutan sekunder, hutan bakau.Distribusi : Sumatera dan Kalimantan.
49
Status Konservasi
49. Macan Dahan, Rimau Akar, Engkuli, Kuleh Neofelis diardi
Suku : FelidaeNama Inggris : Clouded Leopard
© Tuanan Project
Deskripsi : Warna tubuh jingga kemerahan dengan bagian bawah krem. Tubuh dari hidung sampai ekor berpola garis hitam yang melingkari punggung dan rusuknya. Panjang badan sekitar 215 cm dengan tinggi bahu 95 cm dan berat 130-225 kg. Hidup soliter dan aktif di malam hari.
Habitat : Hutan primer dataran rendah, rawa, mangrove, bukit-bukit, sub-montana dan hutan lumut yang lembab hingga 2000 m dpl. Terkadang meraka juga memasuki hutan mangrove.
Distribusi : Endemik Sumatera
50
50. Harimau Sumatera, Babiyat Panthera tigris sumatrae
Suku : FelidaeNama Inggris : Sumatran tiger
Status Konservasi
© Herry Djoko Susilo
Deskripsi : Warna tubuh jingga kemerahan dengan bagian bawah krem. Tubuh dari hidung sampai ekor berpola garis hitam yang melingkari punggung dan rusuknya. Panjang badan sekitar 215 cm dengan tinggi bahu 95 cm dan berat 130-225 kg. Hidup soliter dan aktif di malam hari.
Habitat : Hutan primer dataran rendah, rawa, mangrove, bukit-bukit, sub-montana dan hutan lumut yang lembab hingga 2000 m dpl. Terkadang meraka juga memasuki hutan mangrove.
Distribusi : Endemik Sumatera
50
50. Harimau Sumatera, Babiyat Panthera tigris sumatrae
Suku : FelidaeNama Inggris : Sumatran tiger
Status Konservasi
© Herry Djoko Susilo
Deskripsi : warna tubuh kecoklatan dengan bercak-bercak hitam, mirip pola warna macan dahan (Neofelis nebulosa), tetapi bercak bertepi hitam pada sisi-sisi tubuh kurang jelas dan bintik hitam pada kaki lebih banyak. Tubuh dari hidung sampai ekor berpola garis hitam. Panjang badan sekitar 465-490 mm dengan panjang ekor 480-495 mm, panjang telapak kaki belakang 118-122 mm dan berat sekitar 2-2,5 kg. Hidup arboreal dan teresterial dan aktif di malam hari.
Habitat : Hutam primer dan sekunderDistribusi : Sumatera dan Kalimantan
51
Status Konservasi
Suku : FelidaeNama Inggris : Marbled Cat
51. Kucing Batu, Kucing Bulu, Kuwuk, Macan Tandang, Bekul Pardofelis marmorata
Deskripsi : warna tubuh kecoklatan dengan bercak-bercak hitam, mirip pola warna macan dahan (Neofelis nebulosa), tetapi bercak bertepi hitam pada sisi-sisi tubuh kurang jelas dan bintik hitam pada kaki lebih banyak. Tubuh dari hidung sampai ekor berpola garis hitam. Panjang badan sekitar 465-490 mm dengan panjang ekor 480-495 mm, panjang telapak kaki belakang 118-122 mm dan berat sekitar 2-2,5 kg. Hidup arboreal dan teresterial dan aktif di malam hari.
Habitat : Hutam primer dan sekunderDistribusi : Sumatera dan Kalimantan
51
Status Konservasi
Suku : FelidaeNama Inggris : Marbled Cat
51. Kucing Batu, Kucing Bulu, Kuwuk, Macan Tandang, Bekul Pardofelis marmorata
Deskripsi : warna tubuh kecoklatan dengan bercak-bercak hitam, mirip pola warna macan dahan (Neofelis nebulosa), tetapi bercak bertepi hitam pada sisi-sisi tubuh kurang jelas dan bintik hitam pada kaki lebih banyak. Tubuh dari hidung sampai ekor berpola garis hitam. Panjang badan sekitar 465-490 mm dengan panjang ekor 480-495 mm, panjang telapak kaki belakang 118-122 mm dan berat sekitar 2-2,5 kg. Hidup arboreal dan teresterial dan aktif di malam hari.
Habitat : Hutam primer dan sekunderDistribusi : Sumatera dan Kalimantan
51
Status Konservasi
Suku : FelidaeNama Inggris : Marbled Cat
51. Kucing Batu, Kucing Bulu, Kuwuk, Macan Tandang, Bekul Pardofelis marmorata
Deskripsi : Telinga kecil dan dahi datar. Warna dasar coklat tua dengan perut keputihan berbintik coklat. Ujung kepala tengguli dengan muka kemerahan dan dua garis pita kecil di setiap pipinya. Warna ujung bulu rambut abu-abu dan pucat bungalan.. Bulu-bulu rambut tersebut umumnya panjang dengan lemak bawah kulit terkesan tebal. Diantara dua mata terkesan sangat dekat. Panjang badan sekitar 446-505 mm dengan panjang ekor 130-170 mm, panjang telapak kaki 95-107 mm dan berat 1,6-2,1 kg.
Habitat : Hutan sekunderDistribusi : Sumatera dan Kalimantan
52
Status Konservasi
52. Kucing Tandang, Rimau Bulu, Using Prionailurus planiceps
Suku : FelidaeNama Inggris : Flat-Headed Cat
Deskripsi : Telinga kecil dan dahi datar. Warna dasar coklat tua dengan perut keputihan berbintik coklat. Ujung kepala tengguli dengan muka kemerahan dan dua garis pita kecil di setiap pipinya. Warna ujung bulu rambut abu-abu dan pucat bungalan.. Bulu-bulu rambut tersebut umumnya panjang dengan lemak bawah kulit terkesan tebal. Diantara dua mata terkesan sangat dekat. Panjang badan sekitar 446-505 mm dengan panjang ekor 130-170 mm, panjang telapak kaki 95-107 mm dan berat 1,6-2,1 kg.
Habitat : Hutan sekunderDistribusi : Sumatera dan Kalimantan
52
Status Konservasi
52. Kucing Tandang, Rimau Bulu, Using Prionailurus planiceps
Suku : FelidaeNama Inggris : Flat-Headed Cat
Deskripsi : Warna rambut tubuh abu-abu dengan bintik-bintik cokIat kehitaman yang membentuk belang yang melintang hampir seluruh ujung ekornya. Rambut halus dan pendek dengan warna dasar bagian atas tubuh kekuningan. Empat belang longitudinal berwarna hitam melintas dari ujung depan kepaIa hingga ke leher bagian atas kepala. Belang tersebut menyebar menjadi bintik-bintik di bagian bahu. Panjang badan 400435 mm, panjang ekor 175-220 mm, panjang telapak kaki 100-115 mm.
Habitat : Hutan primer dan sekunder dataran rendah hingga 1500 m dplDistribusi : Sumatera dan Kalimantan (F.b. borneoensis)
53
Status Konservasi
Suku : FelidaeNama Inggris : Leopard Cat
53. Kucing Kuwuk, Kucing Congkok, Kucing Utan,Rimau Bulu, Bakkulu, Mendeu Prionailurus bengalensis
© a
rifq
bio
Deskripsi : Warna rambut tubuh abu-abu dengan bintik-bintik cokIat kehitaman yang membentuk belang yang melintang hampir seluruh ujung ekornya. Rambut halus dan pendek dengan warna dasar bagian atas tubuh kekuningan. Empat belang longitudinal berwarna hitam melintas dari ujung depan kepaIa hingga ke leher bagian atas kepala. Belang tersebut menyebar menjadi bintik-bintik di bagian bahu. Panjang badan 400435 mm, panjang ekor 175-220 mm, panjang telapak kaki 100-115 mm.
Habitat : Hutan primer dan sekunder dataran rendah hingga 1500 m dplDistribusi : Sumatera dan Kalimantan (F.b. borneoensis)
53
Status Konservasi
Suku : FelidaeNama Inggris : Leopard Cat
53. Kucing Kuwuk, Kucing Congkok, Kucing Utan,Rimau Bulu, Bakkulu, Mendeu Prionailurus bengalensis
© a
rifq
bio
Deskripsi : Warna rambut tubuh abu-abu dengan bintik-bintik cokIat kehitaman yang membentuk belang yang melintang hampir seluruh ujung ekornya. Rambut halus dan pendek dengan warna dasar bagian atas tubuh kekuningan. Empat belang longitudinal berwarna hitam melintas dari ujung depan kepaIa hingga ke leher bagian atas kepala. Belang tersebut menyebar menjadi bintik-bintik di bagian bahu. Panjang badan 400435 mm, panjang ekor 175-220 mm, panjang telapak kaki 100-115 mm.
Habitat : Hutan primer dan sekunder dataran rendah hingga 1500 m dplDistribusi : Sumatera dan Kalimantan (F.b. borneoensis)
53
Status Konservasi
Suku : FelidaeNama Inggris : Leopard Cat
53. Kucing Kuwuk, Kucing Congkok, Kucing Utan,Rimau Bulu, Bakkulu, Mendeu Prionailurus bengalensis
© a
rifq
bio
Deskripsi : Warna dasar tubuh abu-abu sampai coklat, ada bintik sepanjang garis melintang dan ada cicin warna di ekornya. Kepala terkesan lebar dengan pipi dan moncong putih keabuan dengan dua garis yang menyudut dari mata sampai bawah telinga. Ada selaput renang dengan kuku kecil di kaki. Panjang badan sekitar 750-780 mm dengan panjang ekor 255-330 mm, tinggi bahu 380406 mm dan berat 7,7-14 kg.
Habitat : Hutan primer terutama di pinggir perairan dan hutan bakau hingga 1500 m dplDistribusi : Sumatera
54
Status Konservasi
Suku : FelidaeNama Inggris : Fishing Cat
54. Kucing Bakau Prionailurus veverrinus
Deskripsi : Warna dasar tubuh abu-abu sampai coklat, ada bintik sepanjang garis melintang dan ada cicin warna di ekornya. Kepala terkesan lebar dengan pipi dan moncong putih keabuan dengan dua garis yang menyudut dari mata sampai bawah telinga. Ada selaput renang dengan kuku kecil di kaki. Panjang badan sekitar 750-780 mm dengan panjang ekor 255-330 mm, tinggi bahu 380406 mm dan berat 7,7-14 kg.
Habitat : Hutan primer terutama di pinggir perairan dan hutan bakau hingga 1500 m dplDistribusi : Sumatera
54
Status Konservasi
Suku : FelidaeNama Inggris : Fishing Cat
54. Kucing Bakau Prionailurus veverrinus
Deskripsi : Berbelalai panjang, warna tubuh umumnya coklat abu-abu, tetapi lebih pucat jika kering atau kehitaman jika basah. Tinggi 1,7-2,6 m (jantan) dan 1,5-2,2 m (betina). Jantan dewasa memiliki gading, sedangkan betina dewasa tidak mempunyai gading atau sangat pendek sehingga tidak terlihat. Berat gajah kalimantan dewasa < 3000 kg. Warna tubuh (kulit) coklat gelap sampai abu-abu atau kelabu dengan sedikit warna coklat kuning; seringkali dengan bercak yang berwarna lebih terang pada telinga dan belalai. Sebagian besar jantan mempunyai gading (taring yang panjang) 0,5-1,7 m (gajah jantan tua ada yang memiliki gading sepanjang 2 meter) dengan berat gading 1,5-15 kg/gading, sebagian jantan lainnya mempunyai taring yang tereduksi. Taring pendek ini panjangnya 300 mm dengan diameter 50 mm. Betina tidak memiliki atau sangat pendek gadingnya. Habitat : Hutan primer, sekunder, dan rawa yang terbuka, tetapi memiliki vegetasi yang lebat; mulai dari dataran rendah, tinggi dan pegunungan yang berdekatan dengan akses ke sungai, kadang-kadang tanah pertanian (yang mungkin dulu habitatnya). Distribusi : Elephas maximus sumatranus di Sumatera dan Elephas maximus indicus/borneensis di Borneo (Kalimantan Utara dan Sabah)
55
Status Konservasi
Suku : ElephatidaeNama Inggris : Asian Elephant
55. Gajah, Nyawaloi, Gedingan Elephas maximus
© H
err
y D
joko
Su
silo
Deskripsi : Berbelalai panjang, warna tubuh umumnya coklat abu-abu, tetapi lebih pucat jika kering atau kehitaman jika basah. Tinggi 1,7-2,6 m (jantan) dan 1,5-2,2 m (betina). Jantan dewasa memiliki gading, sedangkan betina dewasa tidak mempunyai gading atau sangat pendek sehingga tidak terlihat. Berat gajah kalimantan dewasa < 3000 kg. Warna tubuh (kulit) coklat gelap sampai abu-abu atau kelabu dengan sedikit warna coklat kuning; seringkali dengan bercak yang berwarna lebih terang pada telinga dan belalai. Sebagian besar jantan mempunyai gading (taring yang panjang) 0,5-1,7 m (gajah jantan tua ada yang memiliki gading sepanjang 2 meter) dengan berat gading 1,5-15 kg/gading, sebagian jantan lainnya mempunyai taring yang tereduksi. Taring pendek ini panjangnya 300 mm dengan diameter 50 mm. Betina tidak memiliki atau sangat pendek gadingnya. Habitat : Hutan primer, sekunder, dan rawa yang terbuka, tetapi memiliki vegetasi yang lebat; mulai dari dataran rendah, tinggi dan pegunungan yang berdekatan dengan akses ke sungai, kadang-kadang tanah pertanian (yang mungkin dulu habitatnya). Distribusi : Elephas maximus sumatranus di Sumatera dan Elephas maximus indicus/borneensis di Borneo (Kalimantan Utara dan Sabah)
55
Status Konservasi
Suku : ElephatidaeNama Inggris : Asian Elephant
55. Gajah, Nyawaloi, Gedingan Elephas maximus
© H
err
y D
joko
Su
silo
Deskripsi : Warna tubuh terbagi dua yaitu warna hitam dan putih dengan cirinya berupa "pelana" berwarna terang dari bahu hingga pantat. Rambut di bagian lain tubuhnya berwarna hitam kecuali ujung telinganya yang berwarna putih. Panjang badan 1,8-2,4m, tinggi 90-107 cm, dengan berat sekitar 250-320 kg walaupun dapat mencapai 500 kg.Tapir betina biasanya lebih besar daripada tapir jantan. Ekornya pendek gemuk serta belalai yang panjang dan lentur.Di tiap kaki depannya terdapat empat kuku dan ditiap kaki belakangnya ada tiga kuku. Panjang badan 227 cm dengan bobot 260-375 kg. Anakan berwarna coklat denganloreng putih. Warna tersebut mulai menghilang hingga menginjak dewasa pada kisaran umur 153 hari.Habitat : Hutan dataran tinggi dan dataran rendah yang banyak perdapat sumber air permanen.Distribusi : Sumatera (di bawah Danau Toba)
56
Status Konservasi
Suku : TapiridaeNama Inggris : Malayan Tapir
56. Tapir, Tenuk, Rason, Babi Alu, Sipan Tapirus indicus
Deskripsi : Warna tubuh terbagi dua yaitu warna hitam dan putih dengan cirinya berupa "pelana" berwarna terang dari bahu hingga pantat. Rambut di bagian lain tubuhnya berwarna hitam kecuali ujung telinganya yang berwarna putih. Panjang badan 1,8-2,4m, tinggi 90-107 cm, dengan berat sekitar 250-320 kg walaupun dapat mencapai 500 kg.Tapir betina biasanya lebih besar daripada tapir jantan. Ekornya pendek gemuk serta belalai yang panjang dan lentur.Di tiap kaki depannya terdapat empat kuku dan ditiap kaki belakangnya ada tiga kuku. Panjang badan 227 cm dengan bobot 260-375 kg. Anakan berwarna coklat denganloreng putih. Warna tersebut mulai menghilang hingga menginjak dewasa pada kisaran umur 153 hari.Habitat : Hutan dataran tinggi dan dataran rendah yang banyak perdapat sumber air permanen.Distribusi : Sumatera (di bawah Danau Toba)
56
Status Konservasi
Suku : TapiridaeNama Inggris : Malayan Tapir
56. Tapir, Tenuk, Rason, Babi Alu, Sipan Tapirus indicus
Deskripsi : Bercula dua, tubuh ditutupi rambut pendek dan kasar berwarna hitam (terutama badak muda). Panjang badan sekitar 2,5-2,8 m dengan tinggi bahu 1-1,3 m dan berat hingga 900 kg.Tubuh badak sumatera muda ditutupi oleh rambut-rambut panjang dan halus berwarna coklat dan pada satwa dewasa berubah menjadi rambut-rambut pendek dan kasar, berwarna hitam, dengan rambut panjang hanya terdapat pada permukaan mendatar dari ujung ekor. Rambut terlihat jelas di bagian telinga, kaki dan rumbai-rumbai tebal di ujung ekor. Mempunyai lipatan kulit yang kurang jelas yang melintang di belakang pundak. Warna kuning coklat keabu-abuan sampai hitam di bagian bawah tubuh, bagian bawah kaki serta bibir berwarna merah darahCula depan panjangnya kira-kira 250 mm, cula belakang 100 mm. Cula belakang pada betina kadang-kadang hanya berupa penebalan tanduk pada kulit. Garis tengah telapak kaki 17-22 cm, panjang badan 2,5-2,8 m, tinggi bahu 1,0-1,3 m dengan berat badan 900 kg. Kotoran menyerupai tapir tapi berukuran lebih besar (diameter 9 cm).Habitat : Dataran rendah hingga dataran tinggi pegunungan dan kadang di tepi pantai. Hutan pegunungan selama musim hujan, setelah itu mereka turun ke dataran rendah. Di Aceh terdapat di hutan primer daerah pegunungan dan hutan lumutDistribusi : Sumatera dan R. s. harrissoni di Kalimantan (Sabah)
57
Status Konservasi
Suku : RhinocerotidaeNama Inggris : Sumatran Rhinoceros, Asian Two Horned Rhinoceros
57. Badak Sumatera Dicerorhinus sumatrensis
© Cyril Ruoso
Deskripsi : Bercula dua, tubuh ditutupi rambut pendek dan kasar berwarna hitam (terutama badak muda). Panjang badan sekitar 2,5-2,8 m dengan tinggi bahu 1-1,3 m dan berat hingga 900 kg.Tubuh badak sumatera muda ditutupi oleh rambut-rambut panjang dan halus berwarna coklat dan pada satwa dewasa berubah menjadi rambut-rambut pendek dan kasar, berwarna hitam, dengan rambut panjang hanya terdapat pada permukaan mendatar dari ujung ekor. Rambut terlihat jelas di bagian telinga, kaki dan rumbai-rumbai tebal di ujung ekor. Mempunyai lipatan kulit yang kurang jelas yang melintang di belakang pundak. Warna kuning coklat keabu-abuan sampai hitam di bagian bawah tubuh, bagian bawah kaki serta bibir berwarna merah darahCula depan panjangnya kira-kira 250 mm, cula belakang 100 mm. Cula belakang pada betina kadang-kadang hanya berupa penebalan tanduk pada kulit. Garis tengah telapak kaki 17-22 cm, panjang badan 2,5-2,8 m, tinggi bahu 1,0-1,3 m dengan berat badan 900 kg. Kotoran menyerupai tapir tapi berukuran lebih besar (diameter 9 cm).Habitat : Dataran rendah hingga dataran tinggi pegunungan dan kadang di tepi pantai. Hutan pegunungan selama musim hujan, setelah itu mereka turun ke dataran rendah. Di Aceh terdapat di hutan primer daerah pegunungan dan hutan lumutDistribusi : Sumatera dan R. s. harrissoni di Kalimantan (Sabah)
57
Status Konservasi
Suku : RhinocerotidaeNama Inggris : Sumatran Rhinoceros, Asian Two Horned Rhinoceros
57. Badak Sumatera Dicerorhinus sumatrensis
© Cyril Ruoso
Deskripsi : Bercula dua, tubuh ditutupi rambut pendek dan kasar berwarna hitam (terutama badak muda). Panjang badan sekitar 2,5-2,8 m dengan tinggi bahu 1-1,3 m dan berat hingga 900 kg.Tubuh badak sumatera muda ditutupi oleh rambut-rambut panjang dan halus berwarna coklat dan pada satwa dewasa berubah menjadi rambut-rambut pendek dan kasar, berwarna hitam, dengan rambut panjang hanya terdapat pada permukaan mendatar dari ujung ekor. Rambut terlihat jelas di bagian telinga, kaki dan rumbai-rumbai tebal di ujung ekor. Mempunyai lipatan kulit yang kurang jelas yang melintang di belakang pundak. Warna kuning coklat keabu-abuan sampai hitam di bagian bawah tubuh, bagian bawah kaki serta bibir berwarna merah darahCula depan panjangnya kira-kira 250 mm, cula belakang 100 mm. Cula belakang pada betina kadang-kadang hanya berupa penebalan tanduk pada kulit. Garis tengah telapak kaki 17-22 cm, panjang badan 2,5-2,8 m, tinggi bahu 1,0-1,3 m dengan berat badan 900 kg. Kotoran menyerupai tapir tapi berukuran lebih besar (diameter 9 cm).Habitat : Dataran rendah hingga dataran tinggi pegunungan dan kadang di tepi pantai. Hutan pegunungan selama musim hujan, setelah itu mereka turun ke dataran rendah. Di Aceh terdapat di hutan primer daerah pegunungan dan hutan lumutDistribusi : Sumatera dan R. s. harrissoni di Kalimantan (Sabah)
57
Status Konservasi
Suku : RhinocerotidaeNama Inggris : Sumatran Rhinoceros, Asian Two Horned Rhinoceros
57. Badak Sumatera Dicerorhinus sumatrensis
© Cyril Ruoso
Deskripsi : Warna tubuh bagian atas jingga dengan ujung rambut kehitaman. Warna perut putih dengan coklat pudar di bagian tengahnya dan bercak coklat tua yang khas pada tenggorokan dan dada bagian atas (dari samping terlihat seperti garis putih tunggal dari dagu sampai dada). Panjang badan sekitar 425-485 mm dan panjang ekor sekitar 60-93 mm dengan berat badan 2-2,5 kg.
Habitat : Hutan primer dan sekunder hingga 600 m dplDistribusi : Sumatera dan Kalimantan
58
Status Konservasi
58. Pelanduk, Kancil Tragulus javanicus
Suku : TragulidaeNama Inggris : Lesser-Malay Mouse Deer
Deskripsi : Warna tubuh bagian atas jingga dengan ujung rambut kehitaman. Warna perut putih dengan coklat pudar di bagian tengahnya dan bercak coklat tua yang khas pada tenggorokan dan dada bagian atas (dari samping terlihat seperti garis putih tunggal dari dagu sampai dada). Panjang badan sekitar 425-485 mm dan panjang ekor sekitar 60-93 mm dengan berat badan 2-2,5 kg.
Habitat : Hutan primer dan sekunder hingga 600 m dplDistribusi : Sumatera dan Kalimantan
58
Status Konservasi
58. Pelanduk, Kancil Tragulus javanicus
Suku : TragulidaeNama Inggris : Lesser-Malay Mouse Deer
Deskripsi : Warna tubuh bagian atas abu-abu mengkilap hingga jingga mengkilap dengan ujung rambut kehitaman. Garis punggung lebih gelap dan sisi-sisi tubuhnya lebih pucat, tetapi tanpa warna gelap yang jelas dibagian tengkuk. Intensitas pola warna bervariasi di antara individu Bagian bawah tubuh berwarna putih dengan coklat pucat pudar di bagian tengahnya dan dadanya bebercak coklat, dilihat dari samping terlihat seperti dua belang terpisah di leher. Panjang badan sekitar 520-572 mm dengan panjang ekor sekitar 60-100 mm dan berat badan sekitar 3,5-4,5 kg.
Habitat : Hutan datarn rendah dengan topografi datar hingga 1000 m dplDistribusi : Sumatera dan Kalimantan
59
Status Konservasi
Suku : TragulidaeNama Inggris : Larger-Malay Mouse Deer
59. Pelanduk Napu, Pelanduk Akar, Kamaya Panas, Biluh Tragulus napu
© http://www.palaeojura.ch/f/fossiles/sites/14iberomeryx.html
Deskripsi : Warna tubuh bagian atas abu-abu mengkilap hingga jingga mengkilap dengan ujung rambut kehitaman. Garis punggung lebih gelap dan sisi-sisi tubuhnya lebih pucat, tetapi tanpa warna gelap yang jelas dibagian tengkuk. Intensitas pola warna bervariasi di antara individu Bagian bawah tubuh berwarna putih dengan coklat pucat pudar di bagian tengahnya dan dadanya bebercak coklat, dilihat dari samping terlihat seperti dua belang terpisah di leher. Panjang badan sekitar 520-572 mm dengan panjang ekor sekitar 60-100 mm dan berat badan sekitar 3,5-4,5 kg.
Habitat : Hutan datarn rendah dengan topografi datar hingga 1000 m dplDistribusi : Sumatera dan Kalimantan
59
Status Konservasi
Suku : TragulidaeNama Inggris : Larger-Malay Mouse Deer
59. Pelanduk Napu, Pelanduk Akar, Kamaya Panas, Biluh Tragulus napu
© http://www.palaeojura.ch/f/fossiles/sites/14iberomeryx.html
Deskripsi : Perut berwarna lebih terang dibandingkan punggungnya. Warna ekor coklat keabu-abuan. Percabangan tanduk bagian posterior atau yang ketiga lebih panjang dan cenderung mengarah ke depan. Anakan rusa tidak bertotol. Panjang badan sekitar 1420-1850 mm dengan panjang ekor 200 mm dan berat badan jantan sekitar 60-73 kg sedangkan betina sekitar 37-50 kg.
Habitat : Hutan terbuka hingga rapatDistribusi : Kalimantan
60
Status Konservasi
60. Rusa Timor Rusa timorensis
Suku : CervidaeNama Inggris : Timor Deer
© E
dw
ard
Ta
ng
Deskripsi : Perut berwarna lebih terang dibandingkan punggungnya. Warna ekor coklat keabu-abuan. Percabangan tanduk bagian posterior atau yang ketiga lebih panjang dan cenderung mengarah ke depan. Anakan rusa tidak bertotol. Panjang badan sekitar 1420-1850 mm dengan panjang ekor 200 mm dan berat badan jantan sekitar 60-73 kg sedangkan betina sekitar 37-50 kg.
Habitat : Hutan terbuka hingga rapatDistribusi : Kalimantan
60
Status Konservasi
60. Rusa Timor Rusa timorensis
Suku : CervidaeNama Inggris : Timor Deer
© E
dw
ard
Ta
ng
Deskripsi : Perut berwarna lebih terang dibandingkan punggungnya. Warna ekor coklat keabu-abuan. Percabangan tanduk bagian posterior atau yang ketiga lebih panjang dan cenderung mengarah ke depan. Anakan rusa tidak bertotol. Panjang badan sekitar 1420-1850 mm dengan panjang ekor 200 mm dan berat badan jantan sekitar 60-73 kg sedangkan betina sekitar 37-50 kg.
Habitat : Hutan terbuka hingga rapatDistribusi : Kalimantan
60
Status Konservasi
60. Rusa Timor Rusa timorensis
Suku : CervidaeNama Inggris : Timor Deer
© E
dw
ard
Ta
ng
Deskripsi : Warna tubuh bagian atas umumnya coklat abu-abu bervariasi pola kemerahan, tapi biasanya lebih gelap sepanjang garis punggung. Tubuh bagian bawah coklat pucat sampai putih krem. Ekor berbulu lebat dan kehitaman. Anakan kadang berbintik pucat yang samar. Jantan dewasa mempunyai rangga tiga atau empat, cabang dalam di ujung rangga lebih kecil daripada cabang luar yang merupakan kelanjutan rangga utama. Panjang badan sekitar 1620-2460 mm dengan panjang ekor 250-300 mm dan berat badan sekitar 109-260 kg
Habitat : Hutan terbuka hingga rapatDistribusi : Sumatera dan Kalimantan
61
Status Konservasi
61. Rusa Sambar, Rusa Itam, Danyok, Fayur, Payau, Tekyo Rusa unicolor
Suku : CervidaeNama Inggris : Sambar Deer
Deskripsi : Warna tubuh bagian atas umumnya coklat abu-abu bervariasi pola kemerahan, tapi biasanya lebih gelap sepanjang garis punggung. Tubuh bagian bawah coklat pucat sampai putih krem. Ekor berbulu lebat dan kehitaman. Anakan kadang berbintik pucat yang samar. Jantan dewasa mempunyai rangga tiga atau empat, cabang dalam di ujung rangga lebih kecil daripada cabang luar yang merupakan kelanjutan rangga utama. Panjang badan sekitar 1620-2460 mm dengan panjang ekor 250-300 mm dan berat badan sekitar 109-260 kg
Habitat : Hutan terbuka hingga rapatDistribusi : Sumatera dan Kalimantan
61
Status Konservasi
61. Rusa Sambar, Rusa Itam, Danyok, Fayur, Payau, Tekyo Rusa unicolor
Suku : CervidaeNama Inggris : Sambar Deer
Deskripsi : Warna tubuh bagian atas jingga dan lebih gelap sepanjang garis punggungnya dengan bintik berwarna krem atau keputihan, namun bagian bawah tubuh cenderung keputih-putihan berulas abu-abu. Ekor berwarna coklat tua di atas dan putih di bawah. Panjang badan sekitar 98-111 cm dengan tinggi bahu sekitar 98-120 cm.
Habitat : Hutan terbuka hingga rapatSebaran : Sumatera dan Kalimantan
1862
Status Konservasi
Suku : CervidaeNama Inggris : Barking Deer, Muncak
62. Kijang Muncak, Karahan, Telauoh, Karahau, Parang Muntiacus muntjak
Deskripsi : Warna tubuh bagian atas jingga dan lebih gelap sepanjang garis punggungnya dengan bintik berwarna krem atau keputihan, namun bagian bawah tubuh cenderung keputih-putihan berulas abu-abu. Ekor berwarna coklat tua di atas dan putih di bawah. Panjang badan sekitar 98-111 cm dengan tinggi bahu sekitar 98-120 cm.
Habitat : Hutan terbuka hingga rapatSebaran : Sumatera dan Kalimantan
1862
Status Konservasi
Suku : CervidaeNama Inggris : Barking Deer, Muncak
62. Kijang Muncak, Karahan, Telauoh, Karahau, Parang Muntiacus muntjak
Deskripsi : Warna tubuh bagian atas merah kekuningan dengan warna kecoklatan yang menyebar disepanjang garis punggung, terutama pada bagian leher. Tubuh bagian bawah jingga kekuningan pucat sampai keputihan. Warna ekor coklat tua di atas dan putih atau kekuningan di bagian bawah. Anakan mempunyai barisan bintik atau bercak putih pada bagian atas. Panjang badan sekitar 86-92 cm dengan panjang ekor 14-20 cm dan tinggi bahu sampai 50 cm dengan berat badan sekitar 13,5-17,7 kg.
Sebaran : Endemik Kalimantan
63
Status Konservasi
Suku : CervidaeNama Inggris : Bornean Yellow Muntjac
63. Kijang Kuning Muntiacus atherodes
© http://freeland.org/eng/index.php?option=com_content&view=article&id=170
Deskripsi : Warna tubuh bagian atas merah kekuningan dengan warna kecoklatan yang menyebar disepanjang garis punggung, terutama pada bagian leher. Tubuh bagian bawah jingga kekuningan pucat sampai keputihan. Warna ekor coklat tua di atas dan putih atau kekuningan di bagian bawah. Anakan mempunyai barisan bintik atau bercak putih pada bagian atas. Panjang badan sekitar 86-92 cm dengan panjang ekor 14-20 cm dan tinggi bahu sampai 50 cm dengan berat badan sekitar 13,5-17,7 kg.
Sebaran : Endemik Kalimantan
63
Status Konservasi
Suku : CervidaeNama Inggris : Bornean Yellow Muntjac
63. Kijang Kuning Muntiacus atherodes
© http://freeland.org/eng/index.php?option=com_content&view=article&id=170
Deskripsi : bentuk tubuh seperti sapi domestik, banteng jantan memiliki warna tubuh hitam atau coklat, sementara betinanya jingga. Betina lebih kecil badannya begitu pula dengan tanduknya. Ada warna putih di bagian pantat dan tungkai bawah seperti memakai kaos kaki. Tanduk membentuk huruf U yang tegak diatas kepala.Tinggi bahu sekitar 120-170 cm.Habitat : Hutan tertutup hingga terbukaDistribusi : Bos javanicus lowi (Lydekker, 1912) di Kalimantan· Bos javanicus javanicus (d'Alton, 1832) di Jawa dan Bali.
Ancaman : Perburuan dan semakin menyempitnya habitat
64
Status Konservasi
Suku : BovidaeNama Inggris : Banteng
64. Banteng, Kalasin, Kleho, Lesiau, Lemui, Tampak Bos javanicus
© YAYORIN© http://www.planet-action.org/web/85-project-detail.php?projectID=9530
Deskripsi : bentuk tubuh seperti sapi domestik, banteng jantan memiliki warna tubuh hitam atau coklat, sementara betinanya jingga. Betina lebih kecil badannya begitu pula dengan tanduknya. Ada warna putih di bagian pantat dan tungkai bawah seperti memakai kaos kaki. Tanduk membentuk huruf U yang tegak diatas kepala.Tinggi bahu sekitar 120-170 cm.Habitat : Hutan tertutup hingga terbukaDistribusi : Bos javanicus lowi (Lydekker, 1912) di Kalimantan· Bos javanicus javanicus (d'Alton, 1832) di Jawa dan Bali.
Ancaman : Perburuan dan semakin menyempitnya habitat
64
Status Konservasi
Suku : BovidaeNama Inggris : Banteng
64. Banteng, Kalasin, Kleho, Lesiau, Lemui, Tampak Bos javanicus
© YAYORIN© http://www.planet-action.org/web/85-project-detail.php?projectID=9530
Deskripsi : Ukuran tubuh lebih besar dari kambing domestik, dengan telinga memanjang dan tanduk meruncing pendek, kaki panjang dan ada bulu tengkuk tipis di atas leher dan bahu. Warna rambut bervariasi dari abu-abu ke hitam. Panjang badan sekitar
1400-1800 mm dengan panjang ekor 80-160 mm dan berat badan sekitar 50 kg serta tinggi bahu 85-94 cm.Jejak kambing hutan menyerupai jejak rusa sambar meskipun lebih kecil, jejak rusa mempunyai bentuk lebih oval dibandingkan kambing hutan, jika dibandingkan dengan Muntiacus muntjak (kijang) maka jejak kambing Iebih besar dengan ujung kaki agak tumpul. Kotoran kambing hutan menyerupai kambing domestikasi dengan bentuk lebih memanjang. Kotoran kambing hutan lebih keras dan mempunyai serat lebih kasar dibandingkan kijang.
Habitat : Hutan pegunungan berbatu di ketinggian 200-3000 m dpl.Distribusi : Sumatera (Aceh, Kerinci, Bukit Barisan)
65
Status Konservasi
Suku : BovidaeNama Inggris : Sumatran Serow
65. Kambing Utan, Bandut, Beder Capricornis sumatraensis
Deskripsi : Ukuran tubuh lebih besar dari kambing domestik, dengan telinga memanjang dan tanduk meruncing pendek, kaki panjang dan ada bulu tengkuk tipis di atas leher dan bahu. Warna rambut bervariasi dari abu-abu ke hitam. Panjang badan sekitar
1400-1800 mm dengan panjang ekor 80-160 mm dan berat badan sekitar 50 kg serta tinggi bahu 85-94 cm.Jejak kambing hutan menyerupai jejak rusa sambar meskipun lebih kecil, jejak rusa mempunyai bentuk lebih oval dibandingkan kambing hutan, jika dibandingkan dengan Muntiacus muntjak (kijang) maka jejak kambing Iebih besar dengan ujung kaki agak tumpul. Kotoran kambing hutan menyerupai kambing domestikasi dengan bentuk lebih memanjang. Kotoran kambing hutan lebih keras dan mempunyai serat lebih kasar dibandingkan kijang.
Habitat : Hutan pegunungan berbatu di ketinggian 200-3000 m dpl.Distribusi : Sumatera (Aceh, Kerinci, Bukit Barisan)
65
Status Konservasi
Suku : BovidaeNama Inggris : Sumatran Serow
65. Kambing Utan, Bandut, Beder Capricornis sumatraensis
Ancaman : Sibuknya lalu-lintas perairan Sungai Mahakam, serta tingginya tingkat erosi dan pendangkalan sungai akibat pengelolaan hutan di sekitarnya.Deskripsi : Jenis ini mempunyai melon (jaringan berlemak dan berminyak di kepala/ benjolan bulat di dahi). Sirip punggung berbentuk segitiga dan sangat kecil, tumpul melengkung diujung. Sirip ini terletak di tengah tengah tubuh. Kepala tumpul dan tidak memiliki paruh. Garis mulut Iurus dengan lubang semprotan air berbentuk huruf U yang terbuka di depan. Warna bagian atas abu-abu kebiruan sampai biru lebam dengan bagian bawah lebih terang. Panjang 2,1 meter, berat 100 kg, sub species di sungai mungkin lebih ringan. Pesut dewasa beratnya bisa lebih dari 130 kg dan panjangnya 2,3 m saat dewasa.
Habitat : Muara sungai yang berlumpur dengan arus pasang yang kuat, kadang-kadang di air payau. Suhu air 25° sampai 30° C.Distribusi : Kalimantan Timur (Sungai Mahakam, Danau Jempang, Danau Semayang dan Danau Melintang), Kalimantan Barat (Kubu Raya)
66
Suku : ZiphiidaeNama Inggris : Irrawadi Dolphin, Snubfin Dolphin
66. Lumba-Lumba Air Tawar, Pesut, Selareng, Sempuh Orcaella brevirostris
Status Konservasi
Ancaman : Sibuknya lalu-lintas perairan Sungai Mahakam, serta tingginya tingkat erosi dan pendangkalan sungai akibat pengelolaan hutan di sekitarnya.Deskripsi : Jenis ini mempunyai melon (jaringan berlemak dan berminyak di kepala/ benjolan bulat di dahi). Sirip punggung berbentuk segitiga dan sangat kecil, tumpul melengkung diujung. Sirip ini terletak di tengah tengah tubuh. Kepala tumpul dan tidak memiliki paruh. Garis mulut Iurus dengan lubang semprotan air berbentuk huruf U yang terbuka di depan. Warna bagian atas abu-abu kebiruan sampai biru lebam dengan bagian bawah lebih terang. Panjang 2,1 meter, berat 100 kg, sub species di sungai mungkin lebih ringan. Pesut dewasa beratnya bisa lebih dari 130 kg dan panjangnya 2,3 m saat dewasa.
Habitat : Muara sungai yang berlumpur dengan arus pasang yang kuat, kadang-kadang di air payau. Suhu air 25° sampai 30° C.Distribusi : Kalimantan Timur (Sungai Mahakam, Danau Jempang, Danau Semayang dan Danau Melintang), Kalimantan Barat (Kubu Raya)
66
Suku : ZiphiidaeNama Inggris : Irrawadi Dolphin, Snubfin Dolphin
66. Lumba-Lumba Air Tawar, Pesut, Selareng, Sempuh Orcaella brevirostris
Status Konservasi
Deskripsi : Warna tubuh coklat pudar hingga abu-abu dengan warna bagian bawah yang pucat, kulit tebal dan liat, berkerut dan ditutupi rambut yang tersebar. Kepala lebar dan membulat dengan mulut di bawah dan mempunyai dua lubang hidung dan tidak memiliki sirip punggung. Dugong dewasa dapat mengembangkan gading. Memiliki dua kelenjar susu di bawah "ketiak", yang menyerupai payudara manusia. Panjang badan 2,5-3 m dengan berat 150-250 kg.
Habitat : Di air laut dangkal pantai tropis terutama terbatas pada tempat tumbuhnya rumput laut dari Famili Potamogetonaceae dan Hydrocharitaceae, di daerah pesisir tenang dan dangkal, muara sungai; baik berlumpur ataupun jernihDistribusi : Sepanjang pesisir laut Indonesia
67
Status Konservasi
Suku : DugongidaeNama Inggris : Dugong
67. Duyung Dugong dugon
Deskripsi : Warna tubuh coklat pudar hingga abu-abu dengan warna bagian bawah yang pucat, kulit tebal dan liat, berkerut dan ditutupi rambut yang tersebar. Kepala lebar dan membulat dengan mulut di bawah dan mempunyai dua lubang hidung dan tidak memiliki sirip punggung. Dugong dewasa dapat mengembangkan gading. Memiliki dua kelenjar susu di bawah "ketiak", yang menyerupai payudara manusia. Panjang badan 2,5-3 m dengan berat 150-250 kg.
Habitat : Di air laut dangkal pantai tropis terutama terbatas pada tempat tumbuhnya rumput laut dari Famili Potamogetonaceae dan Hydrocharitaceae, di daerah pesisir tenang dan dangkal, muara sungai; baik berlumpur ataupun jernihDistribusi : Sepanjang pesisir laut Indonesia
67
Status Konservasi
Suku : DugongidaeNama Inggris : Dugong
67. Duyung Dugong dugon
BURUNG
69
1. Elang-alap Jambul A
Suku : AccipitridaeNama Inggris : Crested GoshawkAncaman :Habitat : H u t a n k o n i f e r d a n
campuran yang hijau sepanjang tahun; hingga ketinggian 1.950 m dpl..
Distribusi :Sumatera ( termasuk Nias) dan Kalimantan (termasuk kep. Natuna),
Status Perlindungan : CITES - Appendix IIPP. No.7 Th. 1999 IUCN –LC
ccipiter trivirgatus
68
2. Elang-alap Nippon Accipiter gularis
Famili : AccipitridaeNama Inggris :Japannes
Sparrow-HawkAncaman :Habitat : Tepi hutan, hutan
sekunder dan k a w a s a n budidaya yang terbuka.
Distribusi : Sumatera dan, Kalimantan
Status Perlindungan : CITES - Appendix IIPP. No.7 Th. 1999 IUCN – LC
69
1. Elang-alap Jambul A
Suku : AccipitridaeNama Inggris : Crested GoshawkAncaman :Habitat : H u t a n k o n i f e r d a n
campuran yang hijau sepanjang tahun; hingga ketinggian 1.950 m dpl..
Distribusi :Sumatera ( termasuk Nias) dan Kalimantan (termasuk kep. Natuna),
Status Perlindungan : CITES - Appendix IIPP. No.7 Th. 1999 IUCN –LC
ccipiter trivirgatus
68
2. Elang-alap Nippon Accipiter gularis
Famili : AccipitridaeNama Inggris :Japannes
Sparrow-HawkAncaman :Habitat : Tepi hutan, hutan
sekunder dan k a w a s a n budidaya yang terbuka.
Distribusi : Sumatera dan, Kalimantan
Status Perlindungan : CITES - Appendix IIPP. No.7 Th. 1999 IUCN – LC
3. Elang Gunung Spizaetus alboniger
Suku : AccipitridaeNama Inggris : Typical hawk-eagle,
Blyth's Hawk-eagleAncaman :Habitat : Hutan berdaun lebar yang
hijau sepanjang tahun; hingga ketinggian 1.980 m dpl.
Distribusi : Kalimantan dan Sumatera.
Status Perlindungan : CITES - Appendix IIPP. No.7 Th. 1999IUCN – LC
7170
4. Elang Hitam Ictinaetus malayensis
Suku : AccipitridaeNama Inggris : Black EagleAncaman :Habitat : H u t a n p r i m e r, h u t a n
p e g u n u n g a n d a n perbukitan.
Distribusi : Sumatera dan Kalimantan.
Status Perlindungan : CITES - Appendix IIPP. No.7 Th. 1999IUCN – LC
3. Elang Gunung Spizaetus alboniger
Suku : AccipitridaeNama Inggris : Typical hawk-eagle,
Blyth's Hawk-eagleAncaman :Habitat : Hutan berdaun lebar yang
hijau sepanjang tahun; hingga ketinggian 1.980 m dpl.
Distribusi : Kalimantan dan Sumatera.
Status Perlindungan : CITES - Appendix IIPP. No.7 Th. 1999IUCN – LC
7170
4. Elang Hitam Ictinaetus malayensis
Suku : AccipitridaeNama Inggris : Black EagleAncaman :Habitat : H u t a n p r i m e r, h u t a n
p e g u n u n g a n d a n perbukitan.
Distribusi : Sumatera dan Kalimantan.
Status Perlindungan : CITES - Appendix IIPP. No.7 Th. 1999IUCN – LC
5. Elang Wallace Spizaetus nanus wallace
Suku : AccipitridaeNama Inggris : Wallace's Hawk-eagleAncaman :Habitat :Hu tan berdaun lebar,
dataran rendah. Distribusi : Sumatera dan Kalimantan.
Status Perlindungan : CITES - Appendix IIPP. No.7 Th. 1999 IUCN – VU
7372
6. Elang Laut Perut Putih Haliaetus leucogaster
Suku : AccipitridaeNama Inggris : White-bellied Sea
EagleAncaman :Habitat :Pesisir dan pulau-pulau
kecil, danau, sungai besar dan rawa-rawa.
Distribusi : Sumatera dan, KalimantanStatus Perlindungan :
CITES - Appendix IIPP. No.7 Th. 1999IUCN – VU
5. Elang Wallace Spizaetus nanus wallace
Suku : AccipitridaeNama Inggris : Wallace's Hawk-eagleAncaman :Habitat :Hu tan berdaun lebar,
dataran rendah. Distribusi : Sumatera dan Kalimantan.
Status Perlindungan : CITES - Appendix IIPP. No.7 Th. 1999 IUCN – VU
7372
6. Elang Laut Perut Putih Haliaetus leucogaster
Suku : AccipitridaeNama Inggris : White-bellied Sea
EagleAncaman :Habitat :Pesisir dan pulau-pulau
kecil, danau, sungai besar dan rawa-rawa.
Distribusi : Sumatera dan, KalimantanStatus Perlindungan :
CITES - Appendix IIPP. No.7 Th. 1999IUCN – VU
5. Elang Wallace Spizaetus nanus wallace
Suku : AccipitridaeNama Inggris : Wallace's Hawk-eagleAncaman :Habitat :Hu tan berdaun lebar,
dataran rendah. Distribusi : Sumatera dan Kalimantan.
Status Perlindungan : CITES - Appendix IIPP. No.7 Th. 1999 IUCN – VU
7372
6. Elang Laut Perut Putih Haliaetus leucogaster
Suku : AccipitridaeNama Inggris : White-bellied Sea
EagleAncaman :Habitat :Pesisir dan pulau-pulau
kecil, danau, sungai besar dan rawa-rawa.
Distribusi : Sumatera dan, KalimantanStatus Perlindungan :
CITES - Appendix IIPP. No.7 Th. 1999IUCN – VU
7. Elang Ular Spilornis cheela
Suku : AccipitridaeNama Inggris: Crested Serpent EagleAncaman :Habitat : Hutan berdaun lebar yang
menghi jau sepanjang tahun, hutan rawa gambut, hutan sekunder; hingga ketinggian 2.470 m dpl.
Distribusi : Sumatera dan Kalimantan.
Status Perlindungan : CITES - Appendix IIPP. No.7 Th. 1999IUCN-LC
7574
8. Elang Tikus Elanus caeruleus
Suku : AccipitridaeNama Inggris : Black-winged KiteAncaman :Habitat : Padang rumput, savana
dan lahan budidaya. Sering bertengger pada pohon mati atau tiang telepon.
Distribusi : Sumatera dan Kalimantan.
Status Perlindungan : CITES - Appendix IIPP. No.7 Th. 1999IUCN-LC
7. Elang Ular Spilornis cheela
Suku : AccipitridaeNama Inggris: Crested Serpent EagleAncaman :Habitat : Hutan berdaun lebar yang
menghi jau sepanjang tahun, hutan rawa gambut, hutan sekunder; hingga ketinggian 2.470 m dpl.
Distribusi : Sumatera dan Kalimantan.
Status Perlindungan : CITES - Appendix IIPP. No.7 Th. 1999IUCN-LC
7574
8. Elang Tikus Elanus caeruleus
Suku : AccipitridaeNama Inggris : Black-winged KiteAncaman :Habitat : Padang rumput, savana
dan lahan budidaya. Sering bertengger pada pohon mati atau tiang telepon.
Distribusi : Sumatera dan Kalimantan.
Status Perlindungan : CITES - Appendix IIPP. No.7 Th. 1999IUCN-LC
7. Elang Ular Spilornis cheela
Suku : AccipitridaeNama Inggris: Crested Serpent EagleAncaman :Habitat : Hutan berdaun lebar yang
menghi jau sepanjang tahun, hutan rawa gambut, hutan sekunder; hingga ketinggian 2.470 m dpl.
Distribusi : Sumatera dan Kalimantan.
Status Perlindungan : CITES - Appendix IIPP. No.7 Th. 1999IUCN-LC
7574
8. Elang Tikus Elanus caeruleus
Suku : AccipitridaeNama Inggris : Black-winged KiteAncaman :Habitat : Padang rumput, savana
dan lahan budidaya. Sering bertengger pada pohon mati atau tiang telepon.
Distribusi : Sumatera dan Kalimantan.
Status Perlindungan : CITES - Appendix IIPP. No.7 Th. 1999IUCN-LC
7776
9. Elang Brontok Spizaetus cirrhatus
Suku : AccipitridaeNama Inggris : Changeable Hawk-
eagleAncaman :Habitat : Hutan primer; hingga
ketinggian 2.135 m dpl.Distribusi : Sumatera dan Kalimantan.
Status Perlindungan : CITES - Appendix IIPP. No.7 Th. 1999IUCN-LC
10. Baza Jerdon Aviceda jerdoni
Suku : AccipitridaeNama Inggris : Jerdon's BazaAncaman :Habitat : Hutan perbukitan, hutan
rawa dan tepi hutan dari ketinggian 200 -1100 m dpl.
Distribusi : Sumatera dan Kalimantan
Status Perlindungan : CITES - Appendix IIPP. No.7 Th. 1999IUCN-LC
7776
9. Elang Brontok Spizaetus cirrhatus
Suku : AccipitridaeNama Inggris : Changeable Hawk-
eagleAncaman :Habitat : Hutan primer; hingga
ketinggian 2.135 m dpl.Distribusi : Sumatera dan Kalimantan.
Status Perlindungan : CITES - Appendix IIPP. No.7 Th. 1999IUCN-LC
10. Baza Jerdon Aviceda jerdoni
Suku : AccipitridaeNama Inggris : Jerdon's BazaAncaman :Habitat : Hutan perbukitan, hutan
rawa dan tepi hutan dari ketinggian 200 -1100 m dpl.
Distribusi : Sumatera dan Kalimantan
Status Perlindungan : CITES - Appendix IIPP. No.7 Th. 1999IUCN-LC
11. Sikep Madu Asia Pernis ptilorhynchus
Suku : AccipitridaeNama Inggris : Oriental- Honey buzzardAncaman :Habitat : Hutan pegunungan. Distribusi : Sumatera, Kalimantan.
Status Perlindungan : CITES - Appendix IIPP. No.7 Th. 1999IUCN-LC
7978
12. Elang Bondol Haliastur indus
Famili : AccipitridaeNama Inggris : Brahminy KiteAncaman : Biasa ditangkap
dari alam dan dijual secara ilegal di pasar burung untuk dijadikan satwa peliharaan
Habitat : Pantai, juga daratan, khususnya sepanjang jalan dan aliran air, sekitar danau, di hutan terbuka dan kadang hutan pegunungan.
Distribusi : Sumatera dan Kalimantan.
Status Perlindungan : CITES - Appendix II; PP. No.7 Th. 1999; IUCN-LC
11. Sikep Madu Asia Pernis ptilorhynchus
Suku : AccipitridaeNama Inggris : Oriental- Honey buzzardAncaman :Habitat : Hutan pegunungan. Distribusi : Sumatera, Kalimantan.
Status Perlindungan : CITES - Appendix IIPP. No.7 Th. 1999IUCN-LC
7978
12. Elang Bondol Haliastur indus
Famili : AccipitridaeNama Inggris : Brahminy KiteAncaman : Biasa ditangkap
dari alam dan dijual secara ilegal di pasar burung untuk dijadikan satwa peliharaan
Habitat : Pantai, juga daratan, khususnya sepanjang jalan dan aliran air, sekitar danau, di hutan terbuka dan kadang hutan pegunungan.
Distribusi : Sumatera dan Kalimantan.
Status Perlindungan : CITES - Appendix II; PP. No.7 Th. 1999; IUCN-LC
11. Sikep Madu Asia Pernis ptilorhynchus
Suku : AccipitridaeNama Inggris : Oriental- Honey buzzardAncaman :Habitat : Hutan pegunungan. Distribusi : Sumatera, Kalimantan.
Status Perlindungan : CITES - Appendix IIPP. No.7 Th. 1999IUCN-LC
7978
12. Elang Bondol Haliastur indus
Famili : AccipitridaeNama Inggris : Brahminy KiteAncaman : Biasa ditangkap
dari alam dan dijual secara ilegal di pasar burung untuk dijadikan satwa peliharaan
Habitat : Pantai, juga daratan, khususnya sepanjang jalan dan aliran air, sekitar danau, di hutan terbuka dan kadang hutan pegunungan.
Distribusi : Sumatera dan Kalimantan.
Status Perlindungan : CITES - Appendix II; PP. No.7 Th. 1999; IUCN-LC
13. Alap-Alap Capung Microhierax fringillarius
Suku : FalconidaeNama Inggris : Black-thighed FalconetAncaman :Habitat :Hutan primer, tepi hutan,
kebun hutan; hingga ketinggian 1.700 m dpl.
Distribusi : Sumatera dan Kalimantan
Status Perlindungan : CITES - Appendix IIPP. No.7 Th. 1999IUCN-LC
8180
14. Alap-alap Dahi Putih Microhierax latifrons
Suku : FalconidaeNama Inggris : White-fronted FalconetAncaman :Habitat : Pinggir hutan dan
lahan pertanian sampai ketinggian 1200 m dpl.
Distribusi : Endemik Kalimantan, terbatas di Kalimantan bagian utara.
Status Perlindungan : CITES - Appendix IIPP. No.7 Th. 1999
13. Alap-Alap Capung Microhierax fringillarius
Suku : FalconidaeNama Inggris : Black-thighed FalconetAncaman :Habitat :Hutan primer, tepi hutan,
kebun hutan; hingga ketinggian 1.700 m dpl.
Distribusi : Sumatera dan Kalimantan
Status Perlindungan : CITES - Appendix IIPP. No.7 Th. 1999IUCN-LC
8180
14. Alap-alap Dahi Putih Microhierax latifrons
Suku : FalconidaeNama Inggris : White-fronted FalconetAncaman :Habitat : Pinggir hutan dan
lahan pertanian sampai ketinggian 1200 m dpl.
Distribusi : Endemik Kalimantan, terbatas di Kalimantan bagian utara.
Status Perlindungan : CITES - Appendix IIPP. No.7 Th. 1999
16. Elang Tiram Pandion haliaetus
Suku : PandionidaeNama Inggris : OspreyAncaman :Habitat : Pantai, teluk, teluk kecil,
muara, mangrove, pantai, pulau-pulau pesisir, danau dan sungai.
Distribusi : Sumtera dan Kalimantan.
Status Perlindungan : CITES - Appendix IIPP. No.7 Th. 1999IUCN-LC
83
15. Alap-alap Kawah Falco peregrines
Suku : FalconidaeNama Inggris : Peregrin FalconAncaman :Habitat : Daerah terbuka seperti
lahan basah, pesisir, tebing; hingga ketinggian 2.010 m dpl.
Distribusi : Sumatera dan Kalimantan.
Status Perlindungan : PP. No.7 Th. 1999CITES Appendix IIUCN-LC
82
16. Elang Tiram Pandion haliaetus
Suku : PandionidaeNama Inggris : OspreyAncaman :Habitat : Pantai, teluk, teluk kecil,
muara, mangrove, pantai, pulau-pulau pesisir, danau dan sungai.
Distribusi : Sumtera dan Kalimantan.
Status Perlindungan : CITES - Appendix IIPP. No.7 Th. 1999IUCN-LC
83
15. Alap-alap Kawah Falco peregrines
Suku : FalconidaeNama Inggris : Peregrin FalconAncaman :Habitat : Daerah terbuka seperti
lahan basah, pesisir, tebing; hingga ketinggian 2.010 m dpl.
Distribusi : Sumatera dan Kalimantan.
Status Perlindungan : PP. No.7 Th. 1999CITES Appendix IIUCN-LC
82
17. Sempidan Kalimantan Lophura bulweri
Suku : PhasianidaeNama Inggris : Bulwer's PheasantAncaman :Habitat : Hutan perbukitan
sampai ketinggian 1.600 m dpl. di semua tempat. Sempidan Kalimantan endemik Kalimantan.
Distribusi : Endemik Pulau Kalimantan (termasuk Sabah and Sarawak, Malaysia dan Brunei)
Status Perlindungan :PP. No.7 Th. 1999
8584
18. Kuau-kerdil Kalimantan Polyplectron schleiermacheri
Suku : PhasianidaeNama Inggris: Bornean Peacock pheasantAncaman :Habitat : Hutan dataran rendah
sampai ketinggian 1.100 m dpl.
Distribusi : Endemik Kalimantan, sebelah Timur Pulau Kalimantan
Status Perlindungan : CITES Appendix IIPP. No.7 Th. 1999IUCN-EN
17. Sempidan Kalimantan Lophura bulweri
Suku : PhasianidaeNama Inggris : Bulwer's PheasantAncaman :Habitat : Hutan perbukitan
sampai ketinggian 1.600 m dpl. di semua tempat. Sempidan Kalimantan endemik Kalimantan.
Distribusi : Endemik Pulau Kalimantan (termasuk Sabah and Sarawak, Malaysia dan Brunei)
Status Perlindungan :PP. No.7 Th. 1999
8584
18. Kuau-kerdil Kalimantan Polyplectron schleiermacheri
Suku : PhasianidaeNama Inggris: Bornean Peacock pheasantAncaman :Habitat : Hutan dataran rendah
sampai ketinggian 1.100 m dpl.
Distribusi : Endemik Kalimantan, sebelah Timur Pulau Kalimantan
Status Perlindungan : CITES Appendix IIPP. No.7 Th. 1999IUCN-EN
8786
19. Gajahan Kecil Numenius minutus
Suku : ScolopacidaeNama Inggris: Pygmy Curlew,
Little CurlewAncaman :Habitat : Padang rumput
pendek, daerah budidaya yang tidak lagi produktif, lahan basah, dataran rendah.
Distribusi : Kalimantan.
Status Perlindungan : PP. No.7 Th. 1999IUCN-LC
20. Kuntul Kecil Egretta garzetta
Suku : ArdeidaeNama Inggris : Little EgretAncaman :Habitat : Danau, rawa-rawa, sawah
tergenang, tepi sungai, anak sungai, gosong lumpur dan mangrove. Dar i permukaan laut sampai ketinggian 1600 m dpl.
Distribusi : Sumatera dan Kalimantan.
Status Perlindungan : PP. No.7 Th. 1999IUCN-LC
8786
19. Gajahan Kecil Numenius minutus
Suku : ScolopacidaeNama Inggris: Pygmy Curlew,
Little CurlewAncaman :Habitat : Padang rumput
pendek, daerah budidaya yang tidak lagi produktif, lahan basah, dataran rendah.
Distribusi : Kalimantan.
Status Perlindungan : PP. No.7 Th. 1999IUCN-LC
20. Kuntul Kecil Egretta garzetta
Suku : ArdeidaeNama Inggris : Little EgretAncaman :Habitat : Danau, rawa-rawa, sawah
tergenang, tepi sungai, anak sungai, gosong lumpur dan mangrove. Dar i permukaan laut sampai ketinggian 1600 m dpl.
Distribusi : Sumatera dan Kalimantan.
Status Perlindungan : PP. No.7 Th. 1999IUCN-LC
8786
19. Gajahan Kecil Numenius minutus
Suku : ScolopacidaeNama Inggris: Pygmy Curlew,
Little CurlewAncaman :Habitat : Padang rumput
pendek, daerah budidaya yang tidak lagi produktif, lahan basah, dataran rendah.
Distribusi : Kalimantan.
Status Perlindungan : PP. No.7 Th. 1999IUCN-LC
20. Kuntul Kecil Egretta garzetta
Suku : ArdeidaeNama Inggris : Little EgretAncaman :Habitat : Danau, rawa-rawa, sawah
tergenang, tepi sungai, anak sungai, gosong lumpur dan mangrove. Dar i permukaan laut sampai ketinggian 1600 m dpl.
Distribusi : Sumatera dan Kalimantan.
Status Perlindungan : PP. No.7 Th. 1999IUCN-LC
21. Kuntul Perak / Burung Bangau Kerbau Egretta intermedia
Suku : ArdeidaeNama Inggris : Intermediate EgretAncaman :Habitat : Danau, rawa-rawa,
payau, sawah yang tergenang dan gosong lumpur.
Distribusi : Sumatera dan Kalimantan.
Status Perlindungan : PP. No.7 Th. 1999IUCN-LC
8988
22. Kuntul Besar Egretta alba
Suku : ArdeidaeNama Inggris : Large EgretAncaman :Habitat : Danau, payau rawa, pesisir,
mangrove dan sawah.Distribusi : Sumatera dan Kalimantan
Status Perlindungan : PP. No.7 Th. 1999IUCN-LC
21. Kuntul Perak / Burung Bangau Kerbau Egretta intermedia
Suku : ArdeidaeNama Inggris : Intermediate EgretAncaman :Habitat : Danau, rawa-rawa,
payau, sawah yang tergenang dan gosong lumpur.
Distribusi : Sumatera dan Kalimantan.
Status Perlindungan : PP. No.7 Th. 1999IUCN-LC
8988
22. Kuntul Besar Egretta alba
Suku : ArdeidaeNama Inggris : Large EgretAncaman :Habitat : Danau, payau rawa, pesisir,
mangrove dan sawah.Distribusi : Sumatera dan Kalimantan
Status Perlindungan : PP. No.7 Th. 1999IUCN-LC
23. Kuntul Cina Burung Bangau Cina Egretta eulophotesSuku : ArdeidaeNama Inggris : Chinese Egret, Swinhoe's EgretAncaman :Habitat : Gosong lumpur pasang
surut, muara sungai dan laguna.
Distribusi : Sumatera dan Kalimantan.
Status Perlindungan : PP. No.7 Th. 1999IUCN-VU
9190
24. Kuntul Karang Burung Bangau Batu Egretta sacra
Suku : ArdeidaeNama Inggris : Eastern Reef EgretAncaman :Habitat : Pantai, khususnya
terumbu karang yang tersingkap
Distribusi : Sumatera dan Kalimantan.
Status Perlindungan : PP. No.7 Th. 1999IUCN-LC
23. Kuntul Cina Burung Bangau Cina Egretta eulophotesSuku : ArdeidaeNama Inggris : Chinese Egret, Swinhoe's EgretAncaman :Habitat : Gosong lumpur pasang
surut, muara sungai dan laguna.
Distribusi : Sumatera dan Kalimantan.
Status Perlindungan : PP. No.7 Th. 1999IUCN-VU
9190
24. Kuntul Karang Burung Bangau Batu Egretta sacra
Suku : ArdeidaeNama Inggris : Eastern Reef EgretAncaman :Habitat : Pantai, khususnya
terumbu karang yang tersingkap
Distribusi : Sumatera dan Kalimantan.
Status Perlindungan : PP. No.7 Th. 1999IUCN-LC
25. Kowak Malam Merah Nycticorax caledonicus
Suku : ArdeidaeNama Inggris : Rufous Night HeronAncaman :Habitat : Rawa-rawa, kolam,
danau, anak sungai di tepi hutan, sungai, mangrove, pulau kecil lepas pantai. Dari permukan laut sampai ketinggian 300 m dpl.
Distribusi : Kalimantan.
Status Perlindungan : PP. No.7 Th. 1999IUCN-LC
9392
26. Luntur Kasumba Harpactes kasumba
Suku : TrogonidaeNama Inggris : Red-naped TrogonAncaman :Habitat : Hutan primer, hutan rawa
air tawar, rumpun bambu; hingga ketinggian 550 m dpl.
Distribusi : Sumatera dan Kalimantan.
Status Perlindungan : PP. No.7 Th. 1999IUCN-NT
25. Kowak Malam Merah Nycticorax caledonicus
Suku : ArdeidaeNama Inggris : Rufous Night HeronAncaman :Habitat : Rawa-rawa, kolam,
danau, anak sungai di tepi hutan, sungai, mangrove, pulau kecil lepas pantai. Dari permukan laut sampai ketinggian 300 m dpl.
Distribusi : Kalimantan.
Status Perlindungan : PP. No.7 Th. 1999IUCN-LC
9392
26. Luntur Kasumba Harpactes kasumba
Suku : TrogonidaeNama Inggris : Red-naped TrogonAncaman :Habitat : Hutan primer, hutan rawa
air tawar, rumpun bambu; hingga ketinggian 550 m dpl.
Distribusi : Sumatera dan Kalimantan.
Status Perlindungan : PP. No.7 Th. 1999IUCN-NT
27. Luntur Harimau Harpactes oreskios
Suku : TrogonidaeNama Inggris : Orange breased- TrogonAncaman :Habitat : Hutan dengan ketinggian
300 - 1.500 m dpl.Distribusi : Sumatera dan Kalimantan.
Status Perlindungan : PP. No.7 Th. 1999IUCN-LC
9594
28. Luntur Putri Harpactes duvaucelii
Suku : TrogonidaeNama Inggris : Scarlet-rumped TrogonAncaman :Habitat : Hutan primer, hingga
ketinggian 1.065 m dpl.Distribusi : Sumatera dan Kalimantan.
Status Perlindungan : PP. No.7 Th. 1999IUCN-NT
27. Luntur Harimau Harpactes oreskios
Suku : TrogonidaeNama Inggris : Orange breased- TrogonAncaman :Habitat : Hutan dengan ketinggian
300 - 1.500 m dpl.Distribusi : Sumatera dan Kalimantan.
Status Perlindungan : PP. No.7 Th. 1999IUCN-LC
9594
28. Luntur Putri Harpactes duvaucelii
Suku : TrogonidaeNama Inggris : Scarlet-rumped TrogonAncaman :Habitat : Hutan primer, hingga
ketinggian 1.065 m dpl.Distribusi : Sumatera dan Kalimantan.
Status Perlindungan : PP. No.7 Th. 1999IUCN-NT
29. Luntur Tunggir Coklat Harpactes orrhophaeus
Suku : TrogonidaeNama Inggris : Cinnamon rumped TrogonAncaman :Habitat : Hutan primer hingga
ketinggian 200 meter. Sering dijumpai di kanopi tengah.
Distribusi : Sumatra dan Kalimantan
Status Perlindungan : PP. No.7 Th. 1999IUCN-NT
9796
30. Luntur Kalimantan Harpactes whiteheadi
Suku : TrogonidaeNama Inggris : Whitehead's TrogonAncaman :Habitat : Pegunungan di atas
ketinggian 1.000 m dpl.
Distribusi : Endemik di Kalimantan bagian utara.
Status Perlindungan : PP. No.7 Th. 1999IUCN-NT
29. Luntur Tunggir Coklat Harpactes orrhophaeus
Suku : TrogonidaeNama Inggris : Cinnamon rumped TrogonAncaman :Habitat : Hutan primer hingga
ketinggian 200 meter. Sering dijumpai di kanopi tengah.
Distribusi : Sumatra dan Kalimantan
Status Perlindungan : PP. No.7 Th. 1999IUCN-NT
9796
30. Luntur Kalimantan Harpactes whiteheadi
Suku : TrogonidaeNama Inggris : Whitehead's TrogonAncaman :Habitat : Pegunungan di atas
ketinggian 1.000 m dpl.
Distribusi : Endemik di Kalimantan bagian utara.
Status Perlindungan : PP. No.7 Th. 1999IUCN-NT
9998
31. Gajahan Penggala Numenius phaeopus
Suku : ScolopacidaeNama Inggris : WhimbrelAncaman :Habitat : Pesisir, kadang daerah
berumput pendek. Distribusi : Sumateradan Kalimantan.
Status Perlindungan : PP. No.7 Th. 1999IUCN-LC
32. Angsa-batu Coklat Sula leucogaster
Suku : SulidaeNama Inggris : Brown BoobyAncaman :Habitat : Pantai dan pelabuhanDistribusi : Sumatera dan
Kalimantan.
Status Perlindungan : PP. No.7 Th. 1999IUCN-LC
9998
31. Gajahan Penggala Numenius phaeopus
Suku : ScolopacidaeNama Inggris : WhimbrelAncaman :Habitat : Pesisir, kadang daerah
berumput pendek. Distribusi : Sumateradan Kalimantan.
Status Perlindungan : PP. No.7 Th. 1999IUCN-LC
32. Angsa-batu Coklat Sula leucogaster
Suku : SulidaeNama Inggris : Brown BoobyAncaman :Habitat : Pantai dan pelabuhanDistribusi : Sumatera dan
Kalimantan.
Status Perlindungan : PP. No.7 Th. 1999IUCN-LC
101100
33. Bangau Tongtong Leptoptilos javanicus
Suku : CiconiidaeNama Inggris : Brown BoobyAncaman : Biasa di tangkap dari alam
dan dijual di pasar burung untuk dijadikan satwa peliharaan
Habitat : Kolam air tawar di dalam atau di dekat hutan terbuka, hutan rawa air tawar, mangrove. Kadang dijumpai di sawah dan daerah terbuka seperti lumpur gosong.
Distribusi : Sumatera dan Kalimantan.
34. Cekakak Cina Halcyon pileata
Suku : AlcedinidaeNama Inggris: Black capped
KingfisherAncaman :Habitat : Hutan dan daerah terbuka,
biasanya di sekitar air, daerah mangrove dan sungai.
Distribusi : Kalimantan dan, Sumatera.
Status Perlindungan : PP. No.7 Th. 1999IUCN-LC
101100
33. Bangau Tongtong Leptoptilos javanicus
Suku : CiconiidaeNama Inggris : Brown BoobyAncaman : Biasa di tangkap dari alam
dan dijual di pasar burung untuk dijadikan satwa peliharaan
Habitat : Kolam air tawar di dalam atau di dekat hutan terbuka, hutan rawa air tawar, mangrove. Kadang dijumpai di sawah dan daerah terbuka seperti lumpur gosong.
Distribusi : Sumatera dan Kalimantan.
34. Cekakak Cina Halcyon pileata
Suku : AlcedinidaeNama Inggris: Black capped
KingfisherAncaman :Habitat : Hutan dan daerah terbuka,
biasanya di sekitar air, daerah mangrove dan sungai.
Distribusi : Kalimantan dan, Sumatera.
Status Perlindungan : PP. No.7 Th. 1999IUCN-LC
101100
33. Bangau Tongtong Leptoptilos javanicus
Suku : CiconiidaeNama Inggris : Brown BoobyAncaman : Biasa di tangkap dari alam
dan dijual di pasar burung untuk dijadikan satwa peliharaan
Habitat : Kolam air tawar di dalam atau di dekat hutan terbuka, hutan rawa air tawar, mangrove. Kadang dijumpai di sawah dan daerah terbuka seperti lumpur gosong.
Distribusi : Sumatera dan Kalimantan.
34. Cekakak Cina Halcyon pileata
Suku : AlcedinidaeNama Inggris: Black capped
KingfisherAncaman :Habitat : Hutan dan daerah terbuka,
biasanya di sekitar air, daerah mangrove dan sungai.
Distribusi : Kalimantan dan, Sumatera.
Status Perlindungan : PP. No.7 Th. 1999IUCN-LC
103102
36. Cekakak Sungai Todirhamphus chloris
Suku : AlcedinidaeNama Inggris : Collared kingfisherAncaman : Habitat : Mangrove, hutan pesisir,
pedesaan terbuka yang pohonnya banyak, lahan budidaya terbuka, hutan rawa, rawa-rawa, perkebunan kelapa, tepi hutan dan pulau-pulau kecil.
Distribusi : Sumatera dan Kalimantan.
Status Perlindungan : PP. No.7 Th. 1999IUCN-LC
35. Pekaka Emas Pelargopsis capensis
Suku : AlcedinidaeNama Inggris: Stork-billed KingfisherAncaman :Habitat : Mangrove, tepian anak
sungai di hutan, sungai dan danau, sawah dan lahan budidaya pesisir yang jarang pohonnya.
Distribusi : Sumatera dan Kalimantan.
Status Perlindungan : PP. No.7 Th. 1999IUCN-LC
103102
36. Cekakak Sungai Todirhamphus chloris
Suku : AlcedinidaeNama Inggris : Collared kingfisherAncaman : Habitat : Mangrove, hutan pesisir,
pedesaan terbuka yang pohonnya banyak, lahan budidaya terbuka, hutan rawa, rawa-rawa, perkebunan kelapa, tepi hutan dan pulau-pulau kecil.
Distribusi : Sumatera dan Kalimantan.
Status Perlindungan : PP. No.7 Th. 1999IUCN-LC
35. Pekaka Emas Pelargopsis capensis
Suku : AlcedinidaeNama Inggris: Stork-billed KingfisherAncaman :Habitat : Mangrove, tepian anak
sungai di hutan, sungai dan danau, sawah dan lahan budidaya pesisir yang jarang pohonnya.
Distribusi : Sumatera dan Kalimantan.
Status Perlindungan : PP. No.7 Th. 1999IUCN-LC
105104
37. Raja Udang Kalung Coklat Halcyon concreta
Suku : AlcedinidaeNama Inggris : Chesnut Collared
KingfisherAncaman : Habitat : Sungai, anak sungai,
danau, kolam, rawa, mangrove, muara sungai dan tepi pesisir.
Distribusi : Sumatera dan Kalimantan.
Status Perlindungan : PP. No.7 Th. 1999IUCN-LC
38. Raja Udang Erasia Alcedo atthis
Suku : AlcedinidaeNama Inggris : Common KingfisherAncaman : Habitat : Sungai, anak sungai, danau,
kolam dan rawa, mangrove, muara sungai dan tepi pesisir yang tersembunyi.
Distribusi : Sumatera dan Kalimantan.
Status Perlindungan : PP. No.7 Th. 1999IUCN-LC
105104
37. Raja Udang Kalung Coklat Halcyon concreta
Suku : AlcedinidaeNama Inggris : Chesnut Collared
KingfisherAncaman : Habitat : Sungai, anak sungai,
danau, kolam, rawa, mangrove, muara sungai dan tepi pesisir.
Distribusi : Sumatera dan Kalimantan.
Status Perlindungan : PP. No.7 Th. 1999IUCN-LC
38. Raja Udang Erasia Alcedo atthis
Suku : AlcedinidaeNama Inggris : Common KingfisherAncaman : Habitat : Sungai, anak sungai, danau,
kolam dan rawa, mangrove, muara sungai dan tepi pesisir yang tersembunyi.
Distribusi : Sumatera dan Kalimantan.
Status Perlindungan : PP. No.7 Th. 1999IUCN-LC
105104
37. Raja Udang Kalung Coklat Halcyon concreta
Suku : AlcedinidaeNama Inggris : Chesnut Collared
KingfisherAncaman : Habitat : Sungai, anak sungai,
danau, kolam, rawa, mangrove, muara sungai dan tepi pesisir.
Distribusi : Sumatera dan Kalimantan.
Status Perlindungan : PP. No.7 Th. 1999IUCN-LC
38. Raja Udang Erasia Alcedo atthis
Suku : AlcedinidaeNama Inggris : Common KingfisherAncaman : Habitat : Sungai, anak sungai, danau,
kolam dan rawa, mangrove, muara sungai dan tepi pesisir yang tersembunyi.
Distribusi : Sumatera dan Kalimantan.
Status Perlindungan : PP. No.7 Th. 1999IUCN-LC
39. Raja Udang Meninting Alcedo meninting
Suku : AlcedinidaeNama Inggris : Blue-eared KingfisherAncaman : Habitat : Tepi anak sungai, sungai dan
danau yang dikelilingi pohon lebat, mangrove.
Distribusi : Sumatera dan Kalimantan.
Status Perlindungan : PP. No.7 Th. 1999IUCN-LC
107106
40. Raja Udang Punggung Merah Ceyx rufidorsa
Suku : AlcedinidaeNama Inggris : Rufous-backed KingfisherAncaman : Habitat : Sungai atau kolam kecil di
hutan primer, kadang di habitat mangrove; hingga ketinggian 455 m dpl.
Distribusi : Sumatera dan Kalimantan.
Status Perlindungan : PP. No.7 Th. 1999IUCN-LC
39. Raja Udang Meninting Alcedo meninting
Suku : AlcedinidaeNama Inggris : Blue-eared KingfisherAncaman : Habitat : Tepi anak sungai, sungai dan
danau yang dikelilingi pohon lebat, mangrove.
Distribusi : Sumatera dan Kalimantan.
Status Perlindungan : PP. No.7 Th. 1999IUCN-LC
107106
40. Raja Udang Punggung Merah Ceyx rufidorsa
Suku : AlcedinidaeNama Inggris : Rufous-backed KingfisherAncaman : Habitat : Sungai atau kolam kecil di
hutan primer, kadang di habitat mangrove; hingga ketinggian 455 m dpl.
Distribusi : Sumatera dan Kalimantan.
Status Perlindungan : PP. No.7 Th. 1999IUCN-LC
41. Raja Udang Kalung Biru Alcedo euryzona
Suku : AlcedinidaeNama Inggris : Blue-banded KingfisherAncaman : Hilangnya habitat akibat
penebangan dan konversi hutan.
Habitat : Sungai-sungai sedang dan besar; hingga ketinggian 825 m dpl.
Distribusi : Sumatera dan Kalimantan.
Status Perlindungan : PP. No.7 Th. 1999IUCN-VU
109108
42. Cekakak Batu Lacedo pulchella
Suku : AlcedinidaeNama Inggris: Banded KingfisherAncaman : Habitat : Rumpun bamboo, hutan
primer hingga ketinggian 1.100 m dpl.
Distribusi : Sumatera dan Kalimantan.
Status Perlindungan : PP. No.7 Th. 1999IUCN-LC
41. Raja Udang Kalung Biru Alcedo euryzona
Suku : AlcedinidaeNama Inggris : Blue-banded KingfisherAncaman : Hilangnya habitat akibat
penebangan dan konversi hutan.
Habitat : Sungai-sungai sedang dan besar; hingga ketinggian 825 m dpl.
Distribusi : Sumatera dan Kalimantan.
Status Perlindungan : PP. No.7 Th. 1999IUCN-VU
109108
42. Cekakak Batu Lacedo pulchella
Suku : AlcedinidaeNama Inggris: Banded KingfisherAncaman : Habitat : Rumpun bamboo, hutan
primer hingga ketinggian 1.100 m dpl.
Distribusi : Sumatera dan Kalimantan.
Status Perlindungan : PP. No.7 Th. 1999IUCN-LC
43. Enggang Klihingan Anorrhinus galeritus
Suku : BucerotidaeNama Inggris : Bushy-crested HornbillAncaman : Habitat : Hutan primer; hingga
ketinggian 1.000 m dpl. Jarang ditemukan hingga ketinggian 1.675 m dpl.
Distribusi : Sumatera, Natuna Utara dan Kalimantan.
Status Perlindungan : PP. No.7 Th. 1999CITES Appendix II
111110
44. Julang Jambul Hitam Aceros corrugates
Suku : BucerotidaeNama Inggris: Wrinkled HornbillAncaman : Habitat : Hutan dataran rendah dan
hutan rawa sampai ketinggian 1000 m dpl.
Distribusi : Sumatera dan Kalimantan.
Status Perlindungan : PP. No.7 Th. 1999CITES Appendix IIIUCN-NT
43. Enggang Klihingan Anorrhinus galeritus
Suku : BucerotidaeNama Inggris : Bushy-crested HornbillAncaman : Habitat : Hutan primer; hingga
ketinggian 1.000 m dpl. Jarang ditemukan hingga ketinggian 1.675 m dpl.
Distribusi : Sumatera, Natuna Utara dan Kalimantan.
Status Perlindungan : PP. No.7 Th. 1999CITES Appendix II
111110
44. Julang Jambul Hitam Aceros corrugates
Suku : BucerotidaeNama Inggris: Wrinkled HornbillAncaman : Habitat : Hutan dataran rendah dan
hutan rawa sampai ketinggian 1000 m dpl.
Distribusi : Sumatera dan Kalimantan.
Status Perlindungan : PP. No.7 Th. 1999CITES Appendix IIIUCN-NT
45. Rangkong Badak Buceros rhinoceros
Suku : BucerotidaeNama Inggris : Rhinoceros hornbillAncaman : Diburu dan
diperdagangkan di pasar burung secara ilegal, serta bagian kepalanya biasa digunakan sebaga hiasan/ ornamen.
Habitat : Hutan primer; hingga ketinggian 1.220 m dpl.
Distribusi : Sumatera dan Kalimantan.
Status Perlindungan : PP. No.7 Th. 1999CITES Appendix I-IUCN-NT
113112
46. Julang Emas Aceros undulatus
Suku : BucerotidaeNama Inggris : Wreathed HornbillAncaman : Diburu dan
diperdagangkan di pasar burung secara ilegal, serta bagian kepalanya biasa digunakan sebagai hiasan/ ornamen.
Habitat : Hutan primer; hingga ketinggian 1.830 m dpl.
Distribusi : Kalimantan dan Sumatera. Status Perlindungan :
PP. No.7 Th. 1999CITES Appendix IIIUCN-LC
45. Rangkong Badak Buceros rhinoceros
Suku : BucerotidaeNama Inggris : Rhinoceros hornbillAncaman : Diburu dan
diperdagangkan di pasar burung secara ilegal, serta bagian kepalanya biasa digunakan sebaga hiasan/ ornamen.
Habitat : Hutan primer; hingga ketinggian 1.220 m dpl.
Distribusi : Sumatera dan Kalimantan.
Status Perlindungan : PP. No.7 Th. 1999CITES Appendix I-IUCN-NT
113112
46. Julang Emas Aceros undulatus
Suku : BucerotidaeNama Inggris : Wreathed HornbillAncaman : Diburu dan
diperdagangkan di pasar burung secara ilegal, serta bagian kepalanya biasa digunakan sebagai hiasan/ ornamen.
Habitat : Hutan primer; hingga ketinggian 1.830 m dpl.
Distribusi : Kalimantan dan Sumatera. Status Perlindungan :
PP. No.7 Th. 1999CITES Appendix IIIUCN-LC
47. Kangkareng Hitam Anthracoceros malayanus
Suku : BucerotidaeNama Inggris : Black HornbillAncaman : Diburu dan
diperdagangkan secara ilegal di pasar burung serta dijadikan satwa peliharaan.
Habitat : Hutan primer; hingga ketinggian 215 m dpl.
Distribusi : Sumatera dan Kalimantan
Status Perlindungan : PP. No.7 Th. 1999CITES Appendix IIIUCN-NT
115114
48. Kangkareng Kulit Putih Anthraceceros albirostris
Suku : BucerotidaeNama Inggris : Oriental Pied HornbillAncaman : Habitat : Hutan primer dan
sekunder, tepi pantai, perkebunan; hingga 1.400 m dpl.
Distribusi : Sumatera dan Kalimantan.
Status Perlindungan : PP. No.7 Th. 1999CITES Appendix IIUCN-LC
47. Kangkareng Hitam Anthracoceros malayanus
Suku : BucerotidaeNama Inggris : Black HornbillAncaman : Diburu dan
diperdagangkan secara ilegal di pasar burung serta dijadikan satwa peliharaan.
Habitat : Hutan primer; hingga ketinggian 215 m dpl.
Distribusi : Sumatera dan Kalimantan
Status Perlindungan : PP. No.7 Th. 1999CITES Appendix IIIUCN-NT
115114
48. Kangkareng Kulit Putih Anthraceceros albirostris
Suku : BucerotidaeNama Inggris : Oriental Pied HornbillAncaman : Habitat : Hutan primer dan
sekunder, tepi pantai, perkebunan; hingga 1.400 m dpl.
Distribusi : Sumatera dan Kalimantan.
Status Perlindungan : PP. No.7 Th. 1999CITES Appendix IIUCN-LC
49. Rangkong Gading / Tingang Buceros vigil
Suku : BucerotidaeNama Inggris : Helmeted HornbillAncaman : Satwa yang menjadi
maskot Kalimantan Barat ini, teracam hilang habitatnya yang diakibatkan oleh konversi hutan dan ilegal logging
Habitat : Hutan primer; hingga ketinggian 1.400 m dpl.
Distribusi : Sumatera dan Kalimantan.
Status Perlindungan : PP. No.7 Th. 1999CITES Appendix I
117116
50. Kuau Raja / Ruai Argusianus argus
Suku : PhasianidaeNama Inggris : Great ArgusAncaman : Habitat : Hutan primer; hingga ketinggian 950 meter. Distribusi : Sumatera dan Kalimantan. Status Perlindungan : P. No.7 Th. 1999CITES Appendix IIIUCN-NT
49. Rangkong Gading / Tingang Buceros vigil
Suku : BucerotidaeNama Inggris : Helmeted HornbillAncaman : Satwa yang menjadi
maskot Kalimantan Barat ini, teracam hilang habitatnya yang diakibatkan oleh konversi hutan dan ilegal logging
Habitat : Hutan primer; hingga ketinggian 1.400 m dpl.
Distribusi : Sumatera dan Kalimantan.
Status Perlindungan : PP. No.7 Th. 1999CITES Appendix I
117116
50. Kuau Raja / Ruai Argusianus argus
Suku : PhasianidaeNama Inggris : Great ArgusAncaman : Habitat : Hutan primer; hingga ketinggian 950 meter. Distribusi : Sumatera dan Kalimantan. Status Perlindungan : P. No.7 Th. 1999CITES Appendix IIIUCN-NT
119118
51. Pecuk Ular Asia Anhinga melanogaster
Famili : AnhingidaeNama Inggris: Oriental DarterAncaman :Habitat : Danau-danau besar, rawa-
rawa dan sungai-sungai, muara sungai dan mangrove. Dari permukaan laut sampai ketinggian 1000 m dpl.
Distribusi : Sumatera dan Kalimantan, Status Perlindungan :
PP. No.7 Th. 1999IUCN-NT
52. Paok Kalung Biru Pitta arquataFamili : PittidaeNama Inggris : Blue-banded PittaAncaman :Habitat : Hutan primer
perbukitan pada ketinggian antara 700- 1.600 m dpl.. Tetapi juga diketahui terdapat di dataran rendah.
Distribusi : Endemik Kalimantan
Status Perlindungan : PP. No.7 Th. 1999IUCN-LC
119118
51. Pecuk Ular Asia Anhinga melanogaster
Famili : AnhingidaeNama Inggris: Oriental DarterAncaman :Habitat : Danau-danau besar, rawa-
rawa dan sungai-sungai, muara sungai dan mangrove. Dari permukaan laut sampai ketinggian 1000 m dpl.
Distribusi : Sumatera dan Kalimantan, Status Perlindungan :
PP. No.7 Th. 1999IUCN-NT
52. Paok Kalung Biru Pitta arquataFamili : PittidaeNama Inggris : Blue-banded PittaAncaman :Habitat : Hutan primer
perbukitan pada ketinggian antara 700- 1.600 m dpl.. Tetapi juga diketahui terdapat di dataran rendah.
Distribusi : Endemik Kalimantan
Status Perlindungan : PP. No.7 Th. 1999IUCN-LC
53. Paok Delima Pitta granatina
Suku : PittidaeNama Inggris: Garnet pittaAncaman :Habitat : Hutan primer dataran
rendah hingga ketinggian 300 m dpl.
Distribusi : Sumatera dan Kalimantan.
Status Perlindungan : PP. No.7 Th. 1999IUCN-NT
121120
54. Paok Sintau Pitta caerulea
Suku : PittidaeNama Inggris : Giant PittaAncaman :Habitat : Hutan primer, rumpun
bambu; hingga ketinggian 200 m dpl.
Distribusi : Sumatera dan Kalimantan.
Status Perlindungan : PP. No.7 Th. 1999IUCN-NT
53. Paok Delima Pitta granatina
Suku : PittidaeNama Inggris: Garnet pittaAncaman :Habitat : Hutan primer dataran
rendah hingga ketinggian 300 m dpl.
Distribusi : Sumatera dan Kalimantan.
Status Perlindungan : PP. No.7 Th. 1999IUCN-NT
121120
54. Paok Sintau Pitta caerulea
Suku : PittidaeNama Inggris : Giant PittaAncaman :Habitat : Hutan primer, rumpun
bambu; hingga ketinggian 200 m dpl.
Distribusi : Sumatera dan Kalimantan.
Status Perlindungan : PP. No.7 Th. 1999IUCN-NT
55. Paok Pancawarna Pitta guajana
Suku : PittidaeNama Inggris : Banded PittaAncaman :Habitat : Dataran rendah, tetapi
kebanyakan di perbukitan pada ketinggian antara 500 -1500 m dpl. Menyukai hutan primer dan sekunder tertutup. Kadang ditemukan di semak rendah, pada pohon salak atau rotan.
Distribusi : Sumatera dan Kalimantan.
Status Perlindungan : CITES Appendix IIPP. No.7 Th. 1999
123122
56. Paok HujanPitta moluccensis
Suku : PittidaeNama Inggris : Blue-winged PittaAncaman :Habitat : Hutan dan kebun. Sering
mengunjungi semak-semak, hutan sekunder dan hutan mangrove. Tidak pernah jauh dari pantai.
Distribusi : Sumatera dan Kalimantan.
Status Perlindungan : PP. No.7 Th. 1999IUCN-LC
55. Paok Pancawarna Pitta guajana
Suku : PittidaeNama Inggris : Banded PittaAncaman :Habitat : Dataran rendah, tetapi
kebanyakan di perbukitan pada ketinggian antara 500 -1500 m dpl. Menyukai hutan primer dan sekunder tertutup. Kadang ditemukan di semak rendah, pada pohon salak atau rotan.
Distribusi : Sumatera dan Kalimantan.
Status Perlindungan : CITES Appendix IIPP. No.7 Th. 1999
123122
56. Paok HujanPitta moluccensis
Suku : PittidaeNama Inggris : Blue-winged PittaAncaman :Habitat : Hutan dan kebun. Sering
mengunjungi semak-semak, hutan sekunder dan hutan mangrove. Tidak pernah jauh dari pantai.
Distribusi : Sumatera dan Kalimantan.
Status Perlindungan : PP. No.7 Th. 1999IUCN-LC
57. Kipasan Belang Rhipidura javanica
Suku : MuscicapidaeNama Inggris : Pied FantailAncaman :Habitat : Daratan rendah hingga
ketinggian 1.500 m dpl.Distribusi : Sumatera dan Kalimantan.Status Perlindungan :
PP. No.7 Th. 1999IUCN-LC
125124
58. Burung Madu Polos Anthreptes simplex
Suku : NectariniidaeNama Inggris : Plain SunbirdAncaman :Habitat : Dataran rendah sampai
ketinggian 1.200 m dpl.. Umum terdapat di pulau-pulau lepas pantai.
Distribusi : Sumatera dan Kalimantan.
Status Perlindungan : PP. No.7 Th. 1999
57. Kipasan Belang Rhipidura javanica
Suku : MuscicapidaeNama Inggris : Pied FantailAncaman :Habitat : Daratan rendah hingga
ketinggian 1.500 m dpl.Distribusi : Sumatera dan Kalimantan.Status Perlindungan :
PP. No.7 Th. 1999IUCN-LC
125124
58. Burung Madu Polos Anthreptes simplex
Suku : NectariniidaeNama Inggris : Plain SunbirdAncaman :Habitat : Dataran rendah sampai
ketinggian 1.200 m dpl.. Umum terdapat di pulau-pulau lepas pantai.
Distribusi : Sumatera dan Kalimantan.
Status Perlindungan : PP. No.7 Th. 1999
127126
59. Burung Madu Kelapa Anthreptes malacensis
Suku : NectariniidaeNama Inggris : Plain-throated SunbirdAncaman :Habitat : Dataran rendah hingga
ketinggian 1.200 m dpl.Distribusi : Sumatera dan
Kalimantan.
Status Perlindungan : PP. No.7 Th. 1999IUCN-LC
60. Burung Madu Leher Merah Anthreptes rhodolaema
Suku : NectariniidaeNama Inggris : Red-throated SunbirdAncaman :Habitat : Hutan dataran rendah sampai
ketinggian 500 m dpl.Distribusi : Sumatera dan Kalimantan.
Status Perlindungan : PP. No.7 Th. 1999
127126
59. Burung Madu Kelapa Anthreptes malacensis
Suku : NectariniidaeNama Inggris : Plain-throated SunbirdAncaman :Habitat : Dataran rendah hingga
ketinggian 1.200 m dpl.Distribusi : Sumatera dan
Kalimantan.
Status Perlindungan : PP. No.7 Th. 1999IUCN-LC
60. Burung Madu Leher Merah Anthreptes rhodolaema
Suku : NectariniidaeNama Inggris : Red-throated SunbirdAncaman :Habitat : Hutan dataran rendah sampai
ketinggian 500 m dpl.Distribusi : Sumatera dan Kalimantan.
Status Perlindungan : PP. No.7 Th. 1999
61. Burung Madu Belukar Anthreptes singalensis
Suku : NectariniidaeNama Inggris : Ruby-cheeked SunbirdAncaman :Habitat : Tersebar luas tapi tidak
umum di dataran rendah.Distribusi : Sumatera dan
Kalimantan.
Status Perlindungan : PP. No.7 Th. 1999IUCN-LC
129128
62. Burung Madu Rimba Hypogramma hypogrammicum
Suku : NectariniidaeNama Inggris : Purple-naped SunbirdAncaman :Habitat : Dataran rendah sampai
ketinggian 1000 m dpl.Distribusi : Sumatera, Kalimantan.
Status Perlindungan : PP. No.7 Th. 1999IUCN-LC
61. Burung Madu Belukar Anthreptes singalensis
Suku : NectariniidaeNama Inggris : Ruby-cheeked SunbirdAncaman :Habitat : Tersebar luas tapi tidak
umum di dataran rendah.Distribusi : Sumatera dan
Kalimantan.
Status Perlindungan : PP. No.7 Th. 1999IUCN-LC
129128
62. Burung Madu Rimba Hypogramma hypogrammicum
Suku : NectariniidaeNama Inggris : Purple-naped SunbirdAncaman :Habitat : Dataran rendah sampai
ketinggian 1000 m dpl.Distribusi : Sumatera, Kalimantan.
Status Perlindungan : PP. No.7 Th. 1999IUCN-LC
61. Burung Madu Belukar Anthreptes singalensis
Suku : NectariniidaeNama Inggris : Ruby-cheeked SunbirdAncaman :Habitat : Tersebar luas tapi tidak
umum di dataran rendah.Distribusi : Sumatera dan
Kalimantan.
Status Perlindungan : PP. No.7 Th. 1999IUCN-LC
129128
62. Burung Madu Rimba Hypogramma hypogrammicum
Suku : NectariniidaeNama Inggris : Purple-naped SunbirdAncaman :Habitat : Dataran rendah sampai
ketinggian 1000 m dpl.Distribusi : Sumatera, Kalimantan.
Status Perlindungan : PP. No.7 Th. 1999IUCN-LC
63. Burung Madu Pengantin Nectarinia sperata
Suku : NectariniidaeNama Inggris : Purple-throated SunbirdAncaman :Habitat : Hutan dataran rendah,
hutan pantai dan hutan mangrove sampai ketinggian 200 m dpl.
Distribusi : Sumatera dan Kalimantan
Status Perlindungan : PP. No.7 Th. 1999IUCN-LC
131130
64. Burung Madu Sriganti Nectarinia jugularis
Suku : NectariniidaeNama Inggris : Olive-backed SunbirdAncaman :Habitat : Dataran rendah terbuka,
kadang sampai ketinggian 1.700 m dpl.
Distribusi : Sumatera dan Kalimantan.
Status Perlindungan : PP. No.7 Th. 1999IUCN-LC
63. Burung Madu Pengantin Nectarinia sperata
Suku : NectariniidaeNama Inggris : Purple-throated SunbirdAncaman :Habitat : Hutan dataran rendah,
hutan pantai dan hutan mangrove sampai ketinggian 200 m dpl.
Distribusi : Sumatera dan Kalimantan
Status Perlindungan : PP. No.7 Th. 1999IUCN-LC
131130
64. Burung Madu Sriganti Nectarinia jugularis
Suku : NectariniidaeNama Inggris : Olive-backed SunbirdAncaman :Habitat : Dataran rendah terbuka,
kadang sampai ketinggian 1.700 m dpl.
Distribusi : Sumatera dan Kalimantan.
Status Perlindungan : PP. No.7 Th. 1999IUCN-LC
65. Burung Madu Sepah Raja Aethopyga siparaja
Famili : NectariniidaeNama Inggris : Crimson SunbirdAncaman :Habitat : Dataran rendah hingga
ketinggian 1.300 m dpl. Distribusi : Sumatera dan Kalimantan
Status Perlindungan : PP. No.7 Th. 1999IUCN-LC
133132
66. Beo / Tiong Emas Gracula religiosa
Famili : SturnidaeNama Inggris : Hill MynaAncaman : Biasa diperdagangkan di
pasar burung dan penjual burung dijalanan secara ilegal, untuk dijadikan satwa peliharaan.
Habitat : Dataran rendah hingga ketinggian 1.000 m dpl. Tinggal di atas pohon-pohon tinggi.
Distribusi : Sumatera dan Kalimantan
Status Perlindungan : CITES Appendix II
65. Burung Madu Sepah Raja Aethopyga siparaja
Famili : NectariniidaeNama Inggris : Crimson SunbirdAncaman :Habitat : Dataran rendah hingga
ketinggian 1.300 m dpl. Distribusi : Sumatera dan Kalimantan
Status Perlindungan : PP. No.7 Th. 1999IUCN-LC
133132
66. Beo / Tiong Emas Gracula religiosa
Famili : SturnidaeNama Inggris : Hill MynaAncaman : Biasa diperdagangkan di
pasar burung dan penjual burung dijalanan secara ilegal, untuk dijadikan satwa peliharaan.
Habitat : Dataran rendah hingga ketinggian 1.000 m dpl. Tinggal di atas pohon-pohon tinggi.
Distribusi : Sumatera dan Kalimantan
Status Perlindungan : CITES Appendix II
67. Cucak Rawa Pycnonotus zeylanicus
Famili
an Kalimantan.
Status Perlindungan : CITES Appendix IIIUCN-VU
: PycnonotidaeNama Inggris : Straw-headed BulbulAncaman : Cucak Rawa digemari sebagai
burung peliharaan karena pandai berkicau. Sering didatangkan dari Sumatera dan Kalimantan untuk dipasarkan di Jawa.
Habitat : Dataran rendah, hutan sekunder dan pinggir hutan, lahan basah, di dekat sungai atau rawa.
Distribusi : Sumatera d
134
1. IUCN International Union for Conservation of Nature and Natural Resources (IUCN) atau disebut juga World Conservation Union merupakan organisasi internasional yang mebidangi konservasi sumber daya alam dengan tujuan untuk membantu pihak-pihak yang berkepentingan dalam mewujudkan konservasi alam di seluruh dunia.
Salah satu upaya konservasi tersebut a d a l a h d e n g a n membuat kategor i k e t e r a n c a m a n (Gambar 1.) dengan penjelasan sebagai berikut :
135
Status KonservasiŸ Punah/Extinct (EX) = Apabila tidak ada satupun individu dari suatu takson yang
masih hidupŸ Punah di Alam/Extinct in the Wild (EW) = Punah dalam skala global, namun
masih ditemukan di beberapa tempat seperti kebun binatang atau taman safariŸ Kritis/Critically Endangered (CR) = Kondisi yang memenuhi kriteria sangat
kritis dan diprediksi beresiko sangat besar terjadi kepunahan di alamŸ Genting/Endangered (EN) = Kondisi yang memenuhi kriteria genting dan
diprediksi beresiko besar terjadi kepunahan di alamŸ Rentan/Vulnerable (VN) = Kondisi yang memenuhi kriteria rentan dan
diprediksi beresiko terjadi kepunahan di alamŸ Hampir Terancam/Near Threatened (NT) = Takson yang terancam, namun
tidak memenuhi syarat kategori CR, EN, dan VN, namun dalam waktu dekat kemungkinan dapat memenuhi syarat tersebut.
Ÿ Beresiko Rendah/Least Consern (LC) = Takson yang beresiko terancam dan tidak masuk syarat CR, EN, VN dan NT. Takson yang tersebar luas dan melimpah, termasuk dalam kategori ini.
Ÿ Kurang Data/Data Deficient (DD) = Takson yang datanya tidak mencukupi untuk dianalisa resiko kepunahannya
Ÿ Belum ada evaluasi atau assessment /Not Evaluated (NE)
136
1. IUCN International Union for Conservation of Nature and Natural Resources (IUCN) atau disebut juga World Conservation Union merupakan organisasi internasional yang mebidangi konservasi sumber daya alam dengan tujuan untuk membantu pihak-pihak yang berkepentingan dalam mewujudkan konservasi alam di seluruh dunia.
Salah satu upaya konservasi tersebut a d a l a h d e n g a n membuat kategor i k e t e r a n c a m a n (Gambar 1.) dengan penjelasan sebagai berikut :
135
Status KonservasiŸ Punah/Extinct (EX) = Apabila tidak ada satupun individu dari suatu takson yang
masih hidupŸ Punah di Alam/Extinct in the Wild (EW) = Punah dalam skala global, namun
masih ditemukan di beberapa tempat seperti kebun binatang atau taman safariŸ Kritis/Critically Endangered (CR) = Kondisi yang memenuhi kriteria sangat
kritis dan diprediksi beresiko sangat besar terjadi kepunahan di alamŸ Genting/Endangered (EN) = Kondisi yang memenuhi kriteria genting dan
diprediksi beresiko besar terjadi kepunahan di alamŸ Rentan/Vulnerable (VN) = Kondisi yang memenuhi kriteria rentan dan
diprediksi beresiko terjadi kepunahan di alamŸ Hampir Terancam/Near Threatened (NT) = Takson yang terancam, namun
tidak memenuhi syarat kategori CR, EN, dan VN, namun dalam waktu dekat kemungkinan dapat memenuhi syarat tersebut.
Ÿ Beresiko Rendah/Least Consern (LC) = Takson yang beresiko terancam dan tidak masuk syarat CR, EN, VN dan NT. Takson yang tersebar luas dan melimpah, termasuk dalam kategori ini.
Ÿ Kurang Data/Data Deficient (DD) = Takson yang datanya tidak mencukupi untuk dianalisa resiko kepunahannya
Ÿ Belum ada evaluasi atau assessment /Not Evaluated (NE)
136
2. CITES Konvensi Perdagangan Internasional Tumbuhan dan Satwa Liar Jenis Terancam/ Convention on International Trade in Endangered Species of Wild Fauna and Flora (CITES) merupakan perjanjian internasional yang disusun berdasarkan hasil sidang IUCN. Indonesia meratifikasi perjanjian tersebut melalui Keputusan Pemerintah No.43/1978. Tujuan dari CITES adalah melindungi tumbuhan dan satwa liar terhadap perdagangan internasional yang dapat mengancaman kelestariannya. Praktek regulasi CITES menetapkan kategori perlindungan dalam bentuk Apendiks I,II dan II dengan penjelasan sebagai berikut :
Ÿ Apendiks I = Daftar seluruh jenis tumbuhan dan satwa liar yang dilarang dalam segala bentuk perdagangan internasional.
Ÿ Apendiks II = Daftar jenis yang tidak terancam kepunahan, tapi memungkinkan terancam punah bila perdagangan terus berlanjut tanpa adanya pengaturan.
Ÿ Apendiks III = Daftar jenis tumbuhan dan satwa liar yang dilindungi di negara tertentu dalam batas-batas kawasan habitatnya, dan suatu saat peringkatnya bisa dinaikkan ke dalam Apendiks II atau Apendiks I.
3. UU RI Pemerintah Repuplik Indonesia membuat daftar jenis-jenis satwa dilindungi dalam Peraturan Pemerintah No. 7/1999 tentang Pengawetan Jenis Tumbuhan dan Satwa.
CITES and UNEP. CITES of Wild Flora and Fauna Appendices I, II, and III. Valid from 25 September 2012
.IUCN. The IUCN Red List of Threatened Species. http://www.iucnredlist.org/. 2012.
IUCN Species Survival Commission. IUCN Redlist Categories and Criteria Version 3.1. IUCN The World Conservation Union. Oxford-UK. 2001.
Payne, J., C.M. Francis, K. Philips. A Field Guide to the Mammals of Borneo. The Sabah Society. Sabah dan WWF Malaysia, 1985.
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 7 Tahun 1999 Tentang Pengawetan Jenis Tumbuhan dan Satwa.
Maryanto, I. A.S. Achmadi. dan A.P. Kartono. Mamalia Dilindungi Perundang-Undangan Indonesia. LIPI Press. Jakarta. 2008.
MacKinnon, J., K. Phillipps, dan B. van Balen. Burung-Burung di Sumatera, Jawa, Bali dan Kalimantan. LIPI dan Burung Indonesia. Bogor. 2010.
Yuliani, A. dan M.S. Wahyu Putra. Panduan Lapangan Pengenalan Jenis Satwa Dilindungi di Kalimantan. Yayasan Titian dan USAID. Pontianak. 2008.
Daftar Pustaka
137 138
2. CITES Konvensi Perdagangan Internasional Tumbuhan dan Satwa Liar Jenis Terancam/ Convention on International Trade in Endangered Species of Wild Fauna and Flora (CITES) merupakan perjanjian internasional yang disusun berdasarkan hasil sidang IUCN. Indonesia meratifikasi perjanjian tersebut melalui Keputusan Pemerintah No.43/1978. Tujuan dari CITES adalah melindungi tumbuhan dan satwa liar terhadap perdagangan internasional yang dapat mengancaman kelestariannya. Praktek regulasi CITES menetapkan kategori perlindungan dalam bentuk Apendiks I,II dan II dengan penjelasan sebagai berikut :
Ÿ Apendiks I = Daftar seluruh jenis tumbuhan dan satwa liar yang dilarang dalam segala bentuk perdagangan internasional.
Ÿ Apendiks II = Daftar jenis yang tidak terancam kepunahan, tapi memungkinkan terancam punah bila perdagangan terus berlanjut tanpa adanya pengaturan.
Ÿ Apendiks III = Daftar jenis tumbuhan dan satwa liar yang dilindungi di negara tertentu dalam batas-batas kawasan habitatnya, dan suatu saat peringkatnya bisa dinaikkan ke dalam Apendiks II atau Apendiks I.
3. UU RI Pemerintah Repuplik Indonesia membuat daftar jenis-jenis satwa dilindungi dalam Peraturan Pemerintah No. 7/1999 tentang Pengawetan Jenis Tumbuhan dan Satwa.
CITES and UNEP. CITES of Wild Flora and Fauna Appendices I, II, and III. Valid from 25 September 2012
.IUCN. The IUCN Red List of Threatened Species. http://www.iucnredlist.org/. 2012.
IUCN Species Survival Commission. IUCN Redlist Categories and Criteria Version 3.1. IUCN The World Conservation Union. Oxford-UK. 2001.
Payne, J., C.M. Francis, K. Philips. A Field Guide to the Mammals of Borneo. The Sabah Society. Sabah dan WWF Malaysia, 1985.
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 7 Tahun 1999 Tentang Pengawetan Jenis Tumbuhan dan Satwa.
Maryanto, I. A.S. Achmadi. dan A.P. Kartono. Mamalia Dilindungi Perundang-Undangan Indonesia. LIPI Press. Jakarta. 2008.
MacKinnon, J., K. Phillipps, dan B. van Balen. Burung-Burung di Sumatera, Jawa, Bali dan Kalimantan. LIPI dan Burung Indonesia. Bogor. 2010.
Yuliani, A. dan M.S. Wahyu Putra. Panduan Lapangan Pengenalan Jenis Satwa Dilindungi di Kalimantan. Yayasan Titian dan USAID. Pontianak. 2008.
Daftar Pustaka
137 138
PANDUAN LAPANGAN PENGENALAN MAMALIA & BURUNGDILINDUNGI DI SUMATERA DAN KALIMANTAN© Forum Orangutan Indonesia (FORINA) dan USAID 2012
Forum Orangutan IndonesiaJl. Cemara Boulevard No. 58 Taman Yasmin, Bogor, Indonesia, 16112.www.forina.or.id
ISBN : 978-602-1727-0-9
PenyuntingSri Suci Utami AtmokoM. Arif RifqiGondanisam
Design Cover : M. Arif RifqiFoto Cover : (OCSP), (Fitriah Basalamah),
dan (Herry Djoko Susilo),dan (M. Arif Rifqi).
Pongo pygmaeus Pongo abelii Elephas maximus,Panthera tigris Ceyx rufidorsa Nycticebus menagensis, Bucerosrhinoceros Aceros undulatus, Prionailurus bengalensis
2. CITES
3. UU RI
Konvensi Perdagangan Internasional Tumbuhan dan Satwa Liar Jenis Terancam/
(CITES) merupakan perjanjian internasional yang disusun berdasarkan hasil sidangIUCN. Indonesia meratifikasi perjanjian tersebut melalui Keputusan PemerintahNo.43/1978. Tujuan dari CITES adalah melindungi tumbuhan dan satwa liar terhadapperdagangan internasional yang dapat mengancaman kelestariannya. Praktekregulasi CITES menetapkan kategori perlindungan dalam bentuk Apendiks I,II dan IIdengan penjelasan sebagai berikut :
Apendiks I = Daftar seluruh jenis tumbuhan dan satwa liar yang dilarangdalam segala bentuk perdagangan internasional.Apendiks II = Daftar jenis yang tidak terancam kepunahan, tapimemungkinkan terancam punah bila perdagangan terus berlanjut tanpaadanya pengaturan.Apendiks III = Daftar jenis tumbuhan dan satwa liar yang dilindungi di negaratertentu dalam batas-batas kawasan habitatnya, dan suatu saat peringkatnyabisa dinaikkan ke dalamApendiks II atauApendiks I.
Pemerintah Repuplik Indonesia membuat daftar jenis-jenis satwa dilindungidalam Peraturan Pemerintah No. 7/1999 tentang Pengawetan Jenis Tumbuhan danSatwa.
Convention on International Trade in Endangered Species of Wild Fauna and Flora
�
�
�
CITES and UNEP. CITES of Wild Flora and Fauna Appendices I, II, and III. Validfrom 25 September 2012
.IUCN. The IUCN Red List of Threatened Species. http://www.iucnredlist.org/. 2012.
IUCN Species Survival Commission. IUCN Redlist Categories and Criteria Version3.1. IUCN The World Conservation Union. Oxford-UK. 2001.
Payne, J., C.M. Francis, K. Philips. A Field Guide to the Mammals of Borneo. TheSabah Society. Sabah dan WWF Malaysia, 1985.
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 7 Tahun 1999 Tentang PengawetanJenis Tumbuhan dan Satwa.
Maryanto, I. A.S. Achmadi. dan A.P. Kartono. Mamalia Dilindungi Perundang-Undangan Indonesia. LIPI Press. Jakarta. 2008.
MacKinnon, J., K. Phillipps, dan B. van Balen. Burung-Burung di Sumatera, Jawa,Bali dan Kalimantan. LIPI dan Burung Indonesia. Bogor. 2010.
Yuliani, A. dan M.S. Wahyu Putra. Panduan Lapangan Pengenalan Jenis SatwaDilindungi di Kalimantan. Yayasan Titian dan USAID. Pontianak. 2008.
Daftar Pustaka
137 138