PENGEMBANGAN MATERI AJAR PEMBELAJARAN TEKS …lib.unnes.ac.id/31020/1/2601412053.pdf ·...
Transcript of PENGEMBANGAN MATERI AJAR PEMBELAJARAN TEKS …lib.unnes.ac.id/31020/1/2601412053.pdf ·...
PENGEMBANGAN MATERI AJAR PEMBELAJARAN
TEKS BERITA BERBAHASA JAWA BERMUATAN KEARIFAN LOKAL
UNTUK SISWA SMP KELAS VIII DI KABUPATEN BREBES
ARTIKEL
disusun untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan
oleh
Sundang Intan Aulia
2601412053
Pendidikan Bahasa dan Sastra Jawa
FAKULTAS BAHASA DAN SENI
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2017
ii
PERSETUJUAN PEMBIMBING
Skripsi dengan judul Pengembangan Materi Ajar Pembelajaran Teks Berita
Berbahasa Jawa Bermuatan Kearifan Lokal untuk Siswa SMP Kelas VIII di
Kabupaten Brebes telah disetujui oleh pembimbing untuk diajukan ke Sidang
Panitia Ujian Skripsi.
Semarang, 2017
Pembimbing I, Pembimbing II,
Dra. Esti Sudi Utami, M.Pd Ucik Fuadhiyah, S.Pd., M.Pd.
NIP 196001041988032001 NIP 198401062008122001
iii
PENGESAHAN KELULUSAN
Skripsi ini telah dipertahankan di hadapan sidang Panitia Ujian Skripsi Jurusan
Bahasa dan Sastra Jawa, Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Negeri Semarang
pada hari :
tanggal :
Panitia Ujian Skripsi
(........................................)
Ketua
(........................................)
Sekretaris
Nur Fateah, S.Pd., MA.
(NIP 198109232005012001)
Penguji I
Dra. Esti Sudi Utami, M.Pd.
(NIP 196001041988032001)
Penguji II/Pembimbing I
Ucik Fuadhiyah, S.Pd., M.Pd.
(NIP 198401062008122001)
Penguji III/Pembimbing II
Prof. Dr. Agus Nuryatin, M.Hum. (196008031989011001)
Dekan Fakultas Bahasa dan Seni
iv
PERNYATAAN
Saya menyatakan bahwa yang tertulis di dalam skripsi dengan judul
Pengembangan Materi Ajar Pembelajaran Teks Berita Berbahasa Jawa
Bermuatan Kearifan Lokal untuk Siswa SMP Kelas VIII Di Kabupaten Brebes ini
benar-benar hasil karya sendiri, bukan jiplakan dari karya orang lain, baik
sebagian atau seluruhnya. Pendapat atau temuan orang lain yang terdapat dalam
skripsi ini dikutip atau dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah.
Semarang, 2017
Sundang Intan Aulia
2601412053
v
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
Motto :
- Berangkat dengan penuh keyakinan. Berjalan dengan penuh ketekunan
dan keilkhlasan. Istiqomah dalam menghadapi cobaan.
- Sesekali melihat ke belakang untuk melanjutkan perjalanan yang tiada
berujung.
- Seburuk apapun halaman sebelumnya, selalu tersedia halaman selanjutnya
yang putih baru dan bersih.
Persembahan :
Dengan mengucap syukur kepada Allah
SWT kupersembahkan skripsi ini untuk:
� Bapak Trisno dan Ibu Eri Mustikawati, yang
senantiasa mendoakan dan memotivasiku.
� Kakak-kakakku yang selalu memberikan
semangat dan motivasi.
� Sahabat-sahabatku yang selalu memberikan
dukungan.
vi
PRAKATA
Alhamdulillahirabbil’alamin. Segala puji syukur saya panjatkan kehadirat
Tuhan Yang Maha Esa, berkat rahmat dan karunia-Nya sehingga saya dapat
menyelesaikan penyusunan skripsi dengan judul “Pengembangan Materi Ajar
Pembelajaran Teks Berita Berbahasa Jawa Bermuatan Kearifan Lokal untuk
Siswa SMP Kelas VIII Di Kabupaten Brebes”. Saya menyadari bahwa dalam
penyusunan skripsi ini tidak lepas dari doa, bantuan serta dukungan dari berbagai
pihak. Oleh karena itu, saya mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak
yang saya sebut di bawah ini.
1) Dra. Esti Sudi Utami B.A,M.Pd., sebagai dosen pembimbing I dan Ucik
Fuadhiyah, S.Pd., M.Pd. sebagai dosen pembimbing II dengan sabar dan
ketulusan hatinya membimbing saya menyelesaikan penyusunan skripsi ini.
2) Nur Fateah, S.Pd., MA., penguji skripsi atas semua saran dan masukannya.
3) Sucipto Hadi Purnomo, S.Pd., M.Pd., penguji ahli materi dan Mujiyono,
S.Pd., M.Sn., penguji ahli desain atas penilaian dan saran.
4) Bapak dan Ibu guru serta murid SMP Negeri 1 Brebes, SMP Negeri 4 Brebes,
dan SMP Negeri 4 Brebes atas kerja samanya.
5) Bapak dan Ibu dosen Jurusan Bahasa dan Sastra Jawa, Fakultas Bahasa dan
Seni, Universitas Negeri Semarang.
6) Bapak, Ibu dan keluarga yang senantiasa mendoakan dan memberi semangat.
7) Sahabat-sahabat terbaikku Siti is Khodijah, Annisa Falasifah, Noffi Setiowati,
Gupita Febriani, Miftakhul Jannah, Siti Hardiyanti, Diah Setiorini, Nerly
vii
Angraeni, dan Imroatul Fatihah yang senantiasa menyemangati, membantu,
menghibur dan senantiasa menemani dalam menyelesaikan skripsi ini.
8) Seluruh pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu.
Atas semua doa, bimbingan, dukungan, dan bantuan dari pihak-pihak yang
telah membantu terselesainya penulisan skripsi ini, semoga berlimpah rahmat
kepadanya.
Penulis berharap skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi penulis
pribadi maupun semua pihak.
Semarang, 2017
Sundang Intan Aulia
viii
ABSTRAK
Aulia, Sundang Intan, 2017. Pengembangan Materi Ajar Pembelajaran Teks Berita Berbahasa Jawa Bermuatan Kearifan Lokal untuk Siswa SMP Kelas VIII di Kabupaten Brebes. Skripsi. Jurusan Bahasa dan Sastra Jawa. Fakultas
Bahasa dan Seni. Universitas Negeri Semarang. Pembimbing I: Dra. Esti
Sudi Utami B.A., M.Pd. Pembimbing II: Ucik Fuadhiyah, S.Pd., M.Pd.
Kata Kunci : Materi Ajar, Teks Berita, Kearifan Lokal.
Materi ajar merupakan salah satu aspek terpenting dalam pembelajaran.
Hal tersebut dikarenakan materi ajar merupakan faktor pendukung yang utama
dalam keberhasilan pembelajaran. Saat ini materi ajar yang digunakan dalam
pembelajaran tersebut kurang sesuai dengan konteks dan kondisi sosial budaya
siswa. Hal tersebut membuat materi ajar kurang menarik sehingga membuat siswa
kurang termotivasi dalam mengikuti pembelajaran.
Berdasarkan paparan tersebut, masalah penelitian ini adalah 1) Apa sajakah
kebutuhan siswa dan guru terhadap materi ajar pembelajaran teks berita berbahasa
Jawa bermuatan kearifan lokal untuk siswa SMP kelas VIII di Kabupaten Brebes;
2) Bagaimanakah prototipe materi ajar pembelajaran teks berita berbahasa Jawa
bermuatan kearifan lokal untuk siswa SMP kelas VIII di Kabupaten Brebes sesuai
kebutuhan siswa dan guru; 3) Bagaimanakah hasil uji ahli terhadap materi ajar
pembelajaran teks berita berbahasa Jawa bermuatan kearifan lokal untuk siswa
SMP kelas VIII di Kabupaten Brebes.
Desain penelitian ini adalah Research and Development (R&D). Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini yaitu menggunakan angket, wawancara, dan observasi. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik deskriptif kualitatif.
Hasil penlitian ini berupa materi ajar teks berita berbahasa Jawa bermuatan
kearifan lokal Kabupaten Brebes yang dibuat sesuai dengan kebutuhan guru dan
siswa. Materi ajar ini berbentuk buku yang berisi teks berita berbahasa Jawa ragam
krama dan evaluasi. Teks berita dalam materi ajar tersebut berlatar belakang
kearifan lokal yang ada di Kabupaten Brebes. Kearifan lokal tersebut diantaranya
berupa makanan khas Brebes yaitu telor asin dan bawang merah serta kebudayaan
khas Brebes misalnya Manten Tebu, Tari Topeng, Burok, Sintren, Jaran Lumping, Sanggul dan lain-lain. Hasil uji validasi ahli materi, dan pengguna menunjukkan
bahwa materi ajar teks berita ini sudah layak digunakan dalam pembelajaran,
namun ada beberapa bagian yang masih perlu diperbaiki.
Saran yang dapat disampaikan berdasarkan hasil penelitian tersebut adalah 1)
bagi guru dan siswa, agar dapat memanfaatkan materi ajar teks berita ini sebagai
bahan ajar dalam proses pembelajaran, 2) peneliti lain dapat melanjutkan penelitian
ini untuk menguji keefektifan materi ajar teks berita bermuatan kearifan lokal
Kabupaten Brebes.
ix
SARI
Aulia, Sundang Intan, 2017. Pengembangan Materi Ajar Pembelajaran Teks Berita Berbahasa Jawa Bermuatan Kearifan Lokal untuk Siswa SMP Kelas VIII di Kabupaten Brebes. Skripsi. Jurusan Bahasa dan Sastra Jawa. Fakultas
Bahasa dan Seni. Universitas Negeri Semarang. Pembimbing I: Dra. Esti
Sudi Utami B.A., M.Pd. Pembimbing II: Ucik Fuadhiyah, S.Pd., M.Pd.
Tembung Pangrunut : materi ajar, teks pawarta, kearifan lokal.
Materi ajar inggih menika bab ingkang wigati ing pasinaonan. Bab menika amargi materi ajar dados faktor pandukung utama asil pasinaonan. Samenika para guru migunakaken buku teks utawi LKS ing pasinaon materi teks pawarta. Nanging, materi berita ing buku menika boten sami kaliyan konteks lan kondisi sosial kabudayan siswa. Bab menika ndadosaken siswa kirang remen ing pasinaonan.
Adhedhasar paparan menika, masalah ing panaliten antawisipun 1) menapa kemawon ingkang dipunbetahaken siswa kaliyan guru kangge materi ajar teks berita berbahasa Jawa bermuatan kearifan lokal untuk siswa kelas VIII SMP di Kabupaten Brebes; 2) kados pundi prototipe materi ajar teks berita berbahasa Jawa bermuatan kearifan lokal untuk siswa kelas VIII SMP di Kabupaten Brebes; 3) kados pundi asil validasi kangge ajar teks berita berbahasa Jawa bermuatan kearifan lokal untuk siswa kelas VIII SMP di Kabupaten Brebes.
Desain panaliten menika Research and Development (R&D). Teknik pengumpulan data ing panaliten menika angket, wawancara, lan observasi. Teknik analisis data ingkang dipunginakaken inggih menika teknik deskriptif kualitatif.
Asil panaliten menika arupa Materi Ajar Teks Berita Berbahasa Jawa Bermuatan Kearifan Lokal Untuk Siswa Kelas VIII SMP di Kabupaten Brebes ingkang dipundamel sami kaliyan ingkang dipunbetahaken guru kaliyan siswa. Materi ajar menika awujud buku ingkang surasanipun teks pawarta basa Jawa ragam krama kaliyan evaluasi. Teks pawarta ing materi ajar menika ngemot babagan ciri khas Brebes kadasta tigan asin lan brambang kaliyan kabudayan ingkang wonten ing Brebes kadasta Manten Tebu, Tari Topeng, Burok, Sintren, Jaran Lumping, Sanggul lan sanesipun. Asil uji validasi ahli materi, lan pangangge nujokake materi ajar teks pawarta menika sampun saged dipunginakaken wonten ing pasinaonan. Nanging, wonten pinten-pinten bab ingkang kedah dipunleresaken.
Saran adhedasar asil panaliten menika antawisipun 1) kangge guru kaliyan siswa, supados saged manfaataken materi ajar teks bertita menika dados bahan ajar ing pasinaonan; 2) panaliten menika dereng sampurna, pramila kedah wonten pangembangan malih supados saged ngasilaken produk enggal ingkang langkung sae.
x
DAFTAR ISI
PERSETUJUAN PEMBIMBING ....................................................................... iiPENGESAHAN KELULUSAN .......................................................................... iiiPERNYATAAN .................................................................................................... ivMOTTO DAN PERSEMBAHAN ........................................................................ vPRAKATA ............................................................................................................ viABSTRAK .......................................................................................................... viiiABSTRAK .......................................................................................................... viiiDAFTAR ISI .......................................................................................................... xDAFTAR BAGAN ............................................................................................... xiiDAFTAR TABEL .............................................................................................. xiiiDAFTAR LAMPIRAN ...................................................................................... xivBAB I PENDAHULUAN ...................................................................................... 11.1 Latar Belakang Masalah .................................................................................... 1
1.2 Identifikasi Masalah .......................................................................................... 3
1.3 Pembatasan Masalah ......................................................................................... 4
1.4 Rumusan Masalah ............................................................................................. 5
1.5 Tujuan Penelitian .............................................................................................. 5
1.6 Manfaat Penelitian ............................................................................................ 6
BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN LANDASARAN TEORETIS ................... 72.1. Kajian Pustaka .................................................................................................. 7
2.2. Landasan Teoretis .......................................................................................... 12
2.2.1. Materi Ajar .................................................................................................. 13
2.2.2. Pembelajaran Teks Berita ........................................................................... 16
2.2.3. Kearifan Lokal ............................................................................................ 17
2.3. Kerangka Berpikir .......................................................................................... 19
BAB III DESAIN PENELITIAN ...................................................................... 233.1. Desain Penelitian ............................................................................................ 23
3.2. Subjek Penelitian ............................................................................................ 26
3.3. Teknik Pengumpulan Data ............................................................................. 28
3.4. Instrumen Penelitian....................................................................................... 30
3.5. Teknik Analisis Data ...................................................................................... 37
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ............................................................ 394.1. Kebutuhan Siswa terhadap Materi Ajar Pembelajaran Teks Berita Bermuatan
Kearifan Lokal Kabupaten Brebes ................................................................. 39
4.2. Kebutuhan Guru terhadap Materi Ajar Pembelajaran Teks Berita Bermuatan
Kearifan Lokal Kabupaten Brebes ................................................................. 40
xi
4.3. Prototipe Materi Ajar Pembelajaran Teks Berita Bermuatan Kearifan Lokal
Kabupaten Brebes .......................................................................................... 41
4.4. Validasi Prototipe Materi Ajar Pembelajaran Teks Berita Bermuatan Kearifan
Lokal Kabupaten Brebes ................................................................................ 47
BAB V PENUTUP ............................................................................................... 515.1. Simpulan ........................................................................................................ 51
5.2. Saran ............................................................................................................... 52
xii
DAFTAR BAGAN
Bagan 2. 1 Kerangka Berpikir ............................................................................... 22
Bagan 3.1 Tahap Penelitian ................................................................................... 31
xiii
DAFTAR TABEL
Tabel 3. 1 Kisi-kisi Umum Instrumen Penelitian.................................................. 30
Tabel 3.2 Kisi-kisi Lembar Observasi .................................................................. 31
Tabel 3.3 Kisi-kisi Pedoman Wawancara ............................................................. 31
Tabel 3.4 Kisi-kisi Dokumentasi........................................................................... 32
Tabel 3.5 Kisi-kisi Angket Kebutuhan Siswa ....................................................... 33
Tabel 3.6 Kisi-kisi Angket Kebutuhan Guru ........................................................ 35
Tabel 3.7 Kisi-kisi Angket Uji Ahli Materi .......................................................... 36
Tabel 3.8 Kisi-Kisi Angket Validasi Pengguna oleh Guru ................................... 36
Tabel 3. 9Tabel 3.10 Rentang Presentase dan Kriteria Kualitatif Uji Kelayakan . 38
xiv
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Hasil Wawancara............................................................................... 56
Lampiran 2 Hasil Observasi .................................................................................. 57
Lampiran 3 Hasil Dokumentasi ............................................................................ 59
Lampiran 4 Analisa Angket Kebutuhan Guru ...................................................... 60
Lampiran 5 Analisa Angket Kebutuhan Siswa ..................................................... 61
Lampiran 6 RPP .................................................................................................... 63
Lampiran 7 Hasil Validasi Ahli Materi ................................................................. 63
Lampiran 8 Hasil Uji Validasi Pengguna.............................................................. 69
Lampiran 9 SK Pembimbing ................................................................................. 71
Lampiran 10 Keterangan Selesai Bimbingan Proposal Skripsi ............................ 72
Lampiran 11 Lembar Evaluasi Proposal ............................................................... 73
Lampiran 12 Surat Keterangan Selesai Penelitian ................................................ 74
Lampiran 13 Dokumentasi .................................................................................... 77
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Materi ajar merupakan salah satu aspek terpenting dalam pembelajaran.
Hal tersebut dikarenakan materi ajar merupakan faktor pendukung yang utama
dalam keberhasilan pembelajaran. Materi ajar disusun secara sistematis yang
digunakan oleh guru dan siswa dalam pembelajaran. Materi ajar bisa berwujud
materi tulis maupun tidak tertulis. Pemilihan materi ajar yang tepat dan sesuai
dengan tujuan pembelajaran dapat membantu siswa dalam memahami materi yang
diajarkan.
Saat ini guru seringkali menggunakan materi ajar dari buku teks ataupun
LKS untuk menunjang pembelajaran. Namun, materi dalam buku yang digunakan
dalam pembelajaran tersebut kurang sesuai dengan konteks dan kondisi sosial
budaya siswa. Materi ajar yang digunakan saat ini hanya memuat informasi yang
berorientasi pada aspek kognitif saja. Hal tersebut membuat materi ajar kurang
menarik sehingga membuat siswa kurang termotivasi dalam mengikuti
pembelajaran.
Dalam kurikulum 2013 guru dituntut untuk membangun karakter siswa.
Kurikulum 2013 mengedepankan akan pendidikan karakter yang terdeskripsikan
dalam kompetensi inti diantaranya adalah sikap spiritual, sikap sosial,
pengetahuan dan keterampilan. Dalam materi Mulok Bahasa Jawa SMP/MTS
kelas VIII semester 1 Kurikulum 2013 terdapat Kompetensi Dasar: 4.3) menulis
teks berita dan membaca teknik. Indikator dalam Kompetensi Dasar tersebut
2
diantaranya : (1) membaca dalam hati contoh teks berita, (2) menyusun kerangka
berita, (3) mengembangkan kerangka berita menjadi teks berita, (4) menulis teks
berita, (5) membacakan teks berita.
Berdasarkan hasil observasi dan wawancara dengan guru mata pelajaran
bahasa Jawa di SMP Negeri 1 Brebes, siswa mengalami kesulitan untuk mencapai
hasil belajar yang maksimal dalam kompetensi dasar menulis teks berita dan
membaca teknik. Hal ini dapat disebabkan oleh beberapa faktor antara lain
motivasi dan minat belajar siswa yang masih rendah serta penggunaan materi
yang masih kurang sesuai dengan kompetensi yang akan dicapai. Di SMP Negeri
1 Brebes, guru mata pelajaran bahasa Jawa hanya mengandalkan materi dari buku
teks terbitan Erlangga dalam pembelajaran. Materi dalam buku Erlangga masih
terpusat pada budaya Solo dan Yogyakarta sebagai pusat kebudayaan Jawa. Pada
kenyataannya, setiap daerah memiliki kebudayaan yang berbeda-beda. Hal
tersebut menyebabkan pengetahuan siswa terbatas hanya pada materi yang ada
dalam buku Erlangga.
Penggunaan materi ajar yang sesuai dengan keadaan siswa diharapkan
dapat mengatasi kejenuhan siswa dalam proses pembelajaran dan menumbuhkan
minat belajar siswa. Salah satu upaya untuk menumbuhkan minat belajar siswa
dapat melalui materi pembelajaran yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari,
seperti berlatar belakang budaya yang ada di masyarakat khususnya di daerah
Brebes. Tema budaya dapat dijadikan cara untuk mengangkat kearifan lokal
dalam pembelajaran. Secara umum, kearifan lokal dapat dipahami sebagai
gagasan-gagasan setempat yang bersifat bijaksana, penuh kearifan, bernilai baik,
3
yang tertanam dan diikuti oleh anggota masyarakatnya. Pembelajaran berbasis
kearifan lokal adalah pembelajaran yang lebih didasarkan kepada pengayaan nilai-
nilai kultural. Pembelajaran ini mengajarkan siswa untuk selalu dekat dengan
situasi nyata yang mereka hadapi sehari-hari.
Berdasarkan penjelasan di atas, maka guru dan siswa masih membutuhkan
referensi lain yang dapat menunjang dalam pembelajaran teks berita bermuatan
kearifan lokal yang nantinya akan memudahkan peserta didik dalam belajar.
Materi ajar yang memuat mengenai pembelajaran teks berita sudah ada, akan
tetapi materi ajar pembelajaran teks berita yang bermuatan kearifan lokal daerah
Brebes belum tersedia. Oleh sebab itu perlu adanya materi ajar khusus yang dapat
digunakan dalam pembelajaran teks berita yang berlatar belakang kearifan lokal
daerah Brebes.
1.2 Identifikasi Masalah
Penelitian ini menjadikan kebutuhan materi ajar sebagai landasan utama.
Sesuai dengan latar belakang tersebut, maka dapat diidentifikasi beberapa masalah
antara lain :
1) Kurang tertariknya peserta didik dengan berita mengakibatkan kemampuan
siswa dalam pembelajaran teks berita rendah.
2) Kurang sesuainya materi ajar dalam pembelajaran bahasa Jawa di Kabupaten
Brebes. Materi tersebut dikatakan kurang sesuai karena masih bersifat umum
dan tidak sesuai dengan keadaan lingkungan sekitar siswa.
4
3) Kurangnya pengetahuan siswa tentang kearifan lokal yang ada di daerah
Brebes melalui materi ajar pembelajaran bahasa Jawa.
4) Berdasarkan pengamatan, di Brebes saat ini belum tersedia materi ajar untuk
pembelajaran teks berita yang bermuatan kearifan lokal.
Oleh karena itu, siswa membutuhkan materi ajar untuk pembelajaran teks
berita berbahasa Jawa bermuatan kearifan lokal yang dapat menambah wawasan
dan dapat menumbuhkan minat peserta didik pada berita dan kearifan lokal yang
ada di daerah Brebes.
Identifikasi masalah tersebut menjadi dasar dibutuhkannya materi ajar
pembelajaran teks berita berbahasa Jawa bermuatan kearifan lokal. Berdasarkan
permasalahan yang telah diuraikan, penelitian ini dimaksudkan untuk membuat
pengembangan materi ajar pembelajaran teks berita berbahasa Jawa bermuatan
kearifan lokal untuk siswa SMP kelas VIII di Kabupaten Brebes.
1.3 Pembatasan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah di atas, permasalahan pada penelitian
difokuskan pada kesulitan siswa dalam pembelajaran teks berita dan kurangnya
pengetahuan siswa tentang kearifan lokal yang ada di Kabupaten Brebes. Oleh
sebab itu, dalam penelitian ini akan dilakukan pengembangan materi ajar
pembelajaran teks berita bermuatan kearifan lokal untuk siswa SMP kelas VIII di
Kabupaten Brebes. Diharapkan materi ajar yang telah dikembangkan mampu
membantu guru dan siswa dalam pembelajaran teks berita dan mengangkat
kearifan lokal yang ada di Kabupaten Brebes.
5
1.4 Rumusan Masalah
Permasalahan yang akan diteliti dalam penelitian ini dirumuskan berikut ini.
1) Apa sajakah kebutuhan siswa dan guru terhadap materi ajar pembelajaran
teks berita berbahasa Jawa bermuatan kearifan lokal untuk siswa SMP kelas
VIII di Kabupaten Brebes?
2) Bagaimanakah prototipe materi ajar pembelajaran teks berita berbahasa Jawa
bermuatan kearifan lokal untuk siswa SMP kelas VIII di Kabupaten Brebes
sesuai kebutuhan siswa dan guru?
3) Bagaimanakah hasil uji ahli terhadap materi ajar pembelajaran teks berita
berbahasa Jawa bermuatan kearifan lokal untuk siswa SMP kelas VIII di
Kabupaten Brebes?
4) Bagaimanakah uji terbatas terhadap materi ajar pembelajaran teks berita
berbahasa Jawa bermuatan kearifan lokal untuk siswa SMP kelas VIII di
Kabupaten Brebes?
1.5 Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah tersebut, berikut tujuan penelitian ini.
1) Mendeskripsikan kebutuhan siswa dan guru terhadap materi ajar
pembelajaran teks berita berbahasa Jawa bermuatan kearifan lokal untuk
siswa SMP kelas VIII di Kabupaten Brebes.
2) Menyusun prototipe materi ajar pembelajaran teks berita berbahasa Jawa
bermuatan kearifan lokal untuk siswa SMP kelas VIII di Kabupaten Brebes.
6
3) Memperoleh hasil uji ahli terhadap materi ajar pembelajaran teks berita
berbahasa Jawa bermuatan kearifan lokal untuk siswa SMP kelas VIII di
Kabupaten Brebes.
4) Memperoleh hasil uji terbatas terhadap materi ajar pembelajaran teks berita
berbahasa Jawa bermuatan kearifan lokal untuk siswa SMP kelas VIII di
Kabupaten Brebes.
1.6 Manfaat Penelitian
Penelitian ini mempunyai manfaat teoretis maupun praktis.
1) Manfaat Teoretis
Manfaat teoretis penelitian ini adalah menambah khasanah pengetahuan
tentang pembelajaranteks berita bermuatan kearifan lokal.
2) Manfaat Praktis
Manfaat praktis penelitian ini adalah bagi guru, siswa, dan peneliti.
a. Bagi guru, memberikan alternatif pemilihan materi ajar pembelajaran
teks berita bermuatan kearifan lokal dan dapat mengembangkan
keterampilan guru Bahasa dan Sastra Jawa.
b. Bagi siswa, dapat meningkatkan keterampilan menulis dan membaca teks
berita dengan didukung menggunakan materi ajar yang lebih menambah
moivasi siswa.
c. Bagi peneliti lain, dapat dapat dijadikan rujukan dalam penelitian
berikutnya.
7
BAB II
KAJIAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORETIS
2.1. Kajian Pustaka
Kajian pustaka yang digunakan sebagai acuan dalam penelitian ini diambil
dari beberapa penelitian terdahulu. Penelitian yang dijadikan kajian pustaka dalam
penelitian ini antara lain penelitian yang dilakukan oleh Mulyani (2011),
Mujiyono dkk. (2014), Dwijayanthi dkk. (2015), Juliawati dkk. (2015), Ningsih
(2015), Rakhmawati (2015).
Penelitian Mulyani (2011) dalam jurnal yang berjudul “Model
Pembelajaran Menulis Berbasis Kearifan Lokal yang Berorientasi Pendidikan
Karakter Studi Kuasi Eksperimen pada Siswa SMPN 2 Kelas VII Windusari
Magelang” menyatakan bahwa metode yang digunakan dalam penelitian tersebut
adalah metode eksperimen kuasi. Rancangan eksperimen kuasi ini dilaksanakan
dengan menggunakan desain penelitian The Maching-Only Pretest-Posttest
Control Group Design. Hasil penelitian tersebut menyatakan bahwa kemampuan
menulis catatan harian pada siswa kelas eksperimen yang menggunakan model
pembelajaran menulis catatan harian berbasis kearifan lokal yang berorientasi pendidikan
karakter meningkat secara signifikan. Hal ini dibuktikan dari nilai rata-rata tes akhir kelas
eksperimen dengan nilai rata-rata tes akhir kelas kontrol. Perbedaan nilai tersebut dapat
termasuk kategori sangat baik.
Penelitian Mulyani (2011) memiliki kesamaan dengan penelitian ini yaitu
pada aspek kearifan lokal yang digunakan sebagai pendukung dalam materi
pembelajaran dan yang menjadi subjek dalam penelitian ini yaitu siswa SMP.
8
Adapula perbedaan antara penelitian Mulyani (2011) dengan penelitian ini yaitu
pada jenis penelitian yang digunakan. Penelitian Mulyani (2011) menggunakan
jenis penelitian eksperimen sedangkan penelitian ini menggunakan jenis
penelitian R&D.
Penelitian Mujiyono dkk. (2014) dalam Jurnal “Pengembangan Bahan
Ajar Menulis Berbasis Nilai-Nilai Karakter Islam untuk Mts” menyatakan bahwa
penelitian ini menghasilkan produk bahan ajar menulis berbasis nilai-nilai karakter
Islam untuk MTs Hasanuddin Bandarlampung Kelas VIII Semester Ganjil. Penelitian
ini menggunakan model Research and Development Research (RDR) dengan tiga
tahapan utama. Hasil uji efektivitas produk di MTs Hasanuddin Bandarlampung
menunjukkan peningkatkan kualitas hasil belajar, kualitas pembelajaran, dan
penanaman nilai-nilai karakter Islam.
Penelitian yang dilakukan oleh Mujiyono dkk. (2014) dengan penelitian
ini masih relevan sebab memiliki kesamaan yang terletak pada jenis produk yang
dikembangkan dan kompetensi yang dikaji dalam penelitian. Produk yang akan
dikembangkan dalam penelitian Mujiyono dkk. dan penelitian ini berupa
bahan/materi ajar.
Perbedaan penelitian Mujiyono dkk. dengan penelitian ini terletak pada
nilai-nilai yang diangkat dalam pengembangan bahan/materi ajar yang merupakan
pengembangan bahan ajar berbasis nilai-nilai karakter, sedangkan penelitian ini
merupakan pengembangan materi ajar yang bermuatan kearifan lokal.
Dwijayanthi dkk. (2015) dalam penelitiannya yang berjudul, “Analisis
Bahan Ajar Menulis Berita Kelas VIII SMP Negeri 3 Banjar” mendeskripsikan
kesesuaian bahan ajar menulis berita dengan perangkat perencanaan pembelajaran
9
di kelas VIII SMP Negeri 3 Banjar, mengetahui respon siswa terhadap
penggunaan bahan ajar menulis berita yang disusun oleh guru bahasa Indonesia
SMP Negeri 3 Banjar, dan mengetahui kendala guru saat memanfaatkan bahan
ajar menulis berita. Hasil penelitian menunjukkan bahwa bahan ajar menulis
berita kelas VIII SMP Negeri 3 Banjar sudah sesuai dengan perangkat
perencanaan pembelajaran, namun belum eksplisit, respon siswa terhadap
penggunaan bahan ajar menulis berita berada dalam kategori positif, dan terdapat
beberapa kendala yang dilakukan oleh guru dalam memanfaatkan bahan ajar
menulis berita. Hal ini menunjukkan tidak seluruh guru di SMP Negeri 3 Banjar
dapat menggunakan bahan ajar menulis berita sebagai media pembelajaran.
Kesamaan penelitian Dwijayanthi dkk. (2015) dengan penelitian ini
terletak pada produk dan materi yang digunakan. Objek dalam penelitian
Dwijayanthi dan penelitian ini yaitu bahan ajar metri menulis berita. Sementara
itu subjek dalam penelitian Dwijayanthi dkk. dan penelitian ini yaitu guru dan
siswa SMP. Perbedaan dalam penelitian tersebut dengan penelitian ini terletak
pada jenis penelitian dan mata pelajaran yang digunakan. Dwijayanthi dkk.
menggunakan jenis penelitian deskriptif, sedangkan penelitian ini menggunakan
jenis penelitian R&D. Dalam penelitian milik Dwijayanthi dkk. mengkaji materi
dalam mata pelajaran bahasa Indonesia, sedangkan penelitian ini mengkaji materi
dalam mata pelajaran Bahasa Jawa.
Penelitian dalam Jurnal Juliawati dkk. (2015) yang berjudul
“Pembelajaran Menulis Teks Laporan Hasil Observasi Berbasis Kearifan Lokal
pada Siswa Kelas VII A4 SMP Negeri 1 Singaraja” mendeskripsikan mengenai
10
perencanaan pembelajaran menulis teks laporan hasil observasi berbasis kearifan
lokal pada siswa kelas VII A4 SMP Negeri 1 Singaraja, pelaksanaan pembelajaran
menulis teks laporan hasil observasi berbasis kearifan lokal pada siswa kelas VII
A4 SMP Negeri 1 Singaraja, evaluasi pembelajaran menulis teks laporan hasil
observasi berbasis kearifan lokal pada siswa kelas VII A4 SMP Negeri 1
Singaraja. Subjek penelitian tersebut adalah siswa kelas dan guru bahasa
Indonesia kelas VII A4 SMP Negeri 1 singaraja. Objek penelitian ini adalah
pembelajaran menulis teks laporan hasil observasi berbasis kearifan lokal.
Penelitian ini menggunakan desain deskriptif kualitatif. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa guru telah melakukan tiga tahapan dalam pembelajaran.
Ketiga tahapan tersebut meliputi perencanaan pembelajaran, pelaksanaan
pembelajaran, evaluasi pembelajaran.
Kesamaan penelitian Juliawati dkk. (2015) dengan penelitian ini terletak
pada subjek penelitiannya yaitu siswa SMP, dan pada aspek kearifan lokal yang
disisipkan pada materi pembelajaran. Dalam penelitian ini juga terdapat
perbedaan, yaitu pada jenis penelitian yang digunakan. Jenis penelitian dan yang
digunakan dalam jurnal Juliawati dkk. (2015) yaitu deskriptif kualitatif,
sedangkan penelitian ini menggunakan jenis penelitian R&D.
Penelitian berikutnya dilakukan oleh Ningsih (2015) yang berjudul
“Pengembangan Materi Ajar Membaca Pemahaman Brbasis Budaya Semarang
untuk Kelas VII di Kota Semarang” menyatakan bahwa penelitian ini bertujuan
untuk mengembangkan bahan bacaan dialek Kendal. Penelitian ini menggunakan
11
pendekatan penelitian pengembangan (Research and Development). Dari
penelitian tesebut akan dihasilkan sebuah produk berupa materi ajar.
Penelitian yang dilakukan Ningsih (2015) dengan penelitian ini memiliki
kesamaan yang terletak pada jenis penelitian yaitu pengembangan (R&D) dan
menggunakan latar belakang budaya sebagai tema dalam materi pembelajaran.
Kesamaan yang lainnya terletak pada produk yang akan dihasilkan yaitu berupa
materi ajar. Selain kesamaan, ada pula perbedaan antara penelitian Ningsih (2015)
dengan penelitian ini yaitu pada kompetensi yang dikaji. Penelitian Ningsih
(2015) menghasilkan materi ajar untuk kompetensi membaca pemahaman teks
deskriptif sedangkan penelitian ini menghasilkan materi ajar untuk pembelajaran
teks berita .
Selanjutnya penelitian yang dilakukan oleh Rakhmawati (2015) yang
berjudul “Pengembangan Materi Ajar Menulis Geguritan untuk Siswa Kelas IX
SMP di Kabupaten Tegal” menjelaskan bahwa masalah dalam penelitian ini
mengenai pengembangan materi ajar pembelajaran menulis geguritan untuk siswa
kelas IX SMP di Kabupaten Tegal. Dalam penelitian ini dihasilkan produk berupa
materi ajar menulis geguritan untuk siswa kelas IX SMP di Kabupaten Tegal.
Penelitian ini menggunakan metode penelitian pengembangan (Research and
Development).
Penelitian yang dilakukan oleh Rakhmawati (2015) memiliki kesamaan
dengan penelitian ini pada jenis penelitian yang digunakan yaitu Research and
Development (R&D). Produk yang akan dihasilkan dalam penelitian Rakhmawati
(2015) dan penelitian ini yaitu materi ajar. Kedua Penelitian ini juga memiliki
12
perbedaan pada materi yang dikembangkan. Rakhmawati mengembangkan materi
ajar pembelajaran menulis geguritan sedangkan penelitian ini mengembangkan
materi ajar untuk pembelajaran teks berita.
Berdasarkan kajian pustaka tersebut, penelitian tentang pembelajaran teks
berita dan penelitian yang mengangkat aspek kearifan lokal telah dilakukan
dengan menggunakan pengamatan, pelatihan, dan pengembangan media
pembelajaran. Dari hasil pengamatan, penelitian pengembangan untuk materi ajar
pembelajaran teks berita bermuatan kearifan lokal belum pernah dilakukan
sebelumnya. Oleh karena itu, penelitian ini merupakan pelengkap dari penelitian-
penelitian sebelumnya.
Materi ajar pembelajaran teks berita bermuatan kearifan lokal ini
diharapkan dapat menjadi materi ajar yang mampu meningkatkan pemahaman
siswa tentang berita sekaligus tentang kearifan lokal yang ada di Kabupaten
Brebes sehingga dari materi, contoh dan evaluasi yang disajikan, siswa dapat
termotivasi dalam pembelajaran teks berita sekaligus mampu memahami nilai-
nilai kearifan lokal yang ada di daerahnya.
2.2.Landasan Teoretis
Landasan teori dalam penelitian ini dibagi menjadi tiga subbab yaitu, (1)
materi ajar, (2) Pembelajaran teks berita, (3) kearifan lokal.
13
2.2.1. Materi Ajar
Materi ajar dibutuhkan dalam setiap pembelajaran sebagai penunjang
keberhasilan dalam pembelajaran. Teori bahan ajar/materi ajar dalam penelitian
dipaparkan berikut ini.
a. Pengertian Materi Ajar
Sanjaya (2008: 141) menyatakan bahwa bahan atau materi pelajaran
adalah (learning materials) adalah segala sesuatu yang menjadi isi kurikulum
yang harus dikuasai oleh siswa sesuai dengan kompetensi dasar dalam rangka
pencapaian standar kompetensi setiap mata pelajaran dalam satuan pendidikan
tertentu.
Pendapat lain juga dikemukakan oleh Majid (2009: 173) bahwa bahan
ajar/ materi ajar adalah segala bentuk bahan yang digunakan untuk membantu
guru/instruktur dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar baik berupa bahan
tertulis maupun bahan tidak tertulis. Dengan adanya bahan ajar memudahkan guru
dalam menyampaikan kompetensi atau kompetensi dasar dan memungkinkan
siswa menguasai kompetensi secara utuh dan terpadu.
Teori serupa tentang bahan/materi ajar disampaikan oleh National Centre
for Competency Based Training 2007 (dalam Prastowo, 2011:16) bahan/materi
ajar adalah segala bentuk bahan yang digunakan untuk membantu guru atau
instruktur dalam melaksanakan proses pembelajaran di kelas.
Dari beberapa pandangan mengenai pengertian bahan/materi ajar tersebut,
dapat kita pahami bahwa bahan/materi ajar merupakan segala bahan (baik
informasi, alat, maupun teks) yang disusun secara sistematis, yang menampilkan
14
sosok utuh dari kompetensi yang akan dikuasai peserta didik dan digunakan
dalam proses pembelajaran dengan tujuan perencanaan dan penelaahan
implementasi pembelajaran.
Abidin (2014: 264) menyatakan bahwa bahan ajar/materi ajar dalam
konteks kurikulum 2013 sebenarnya sudah disediakan secara lengkap oleh
Kemendiknas. Bahan/materi ajar tersebut disusun dalam bentuk buku pegangan
siswa, buku pegangan guru, pedoman penilaian bahkan hingga multimedia
pelengkap bahan/materi ajar. Namun, bahan/materi ajar yang dikembangkan
Kemendiknas tentu saja masih harus pula dikreasi dan dikembangkan oleh guru
agar kebiasaan guru yang menyajikan materi dari satu sumber materi dpat
dihindari. Kebiasaan menyajikan materi dari satu sumber dinilai membahayakan
siswa sebab siswa dipaksa memahami sesuatu atau sudut pandang padahal di sisi
lain, kurikulum 2013 hendak membentuk lulusan yang mampu berfikir kritis,
kreatif, dan multiperspektif.
b. Jenis-jenis Materi Ajar
Materi dapat dikelompokkan menjadi empat, yaitu materi cetak, materi
ajar dengar, materi ajar pandang dengar, dan materi ajar interaktif.
Materi ajar bertujuan untuk membantu siswa dalam mempelajari sesuatu,
menyediakan berbagai jenis pilihan materi ajar, memudahkan guru dalam
melaksanakan pembelajaran, serta agar kegiatan pembelajaran menjadi lebih
menarik. Manfaat materi ajar adalah membantu pelaksanaan belajar mengajar,
dapat diajukan sebagai karya yang dinilai untuk menambah angka kredit guru
15
untuk keperluan kenaikan pangkat, dapat juga menambah penghasilan guru
apabila hasil karangannya diterbitkan. Jenis materi ajar, antara lain:
1) Materi ajar cetak: yaitu materi yang dapat ditampilkan dalam berbagai
bentuk, diantaranya handout, buku, modul, evaluasi, lembar kegiatan siswa,
brusur, leaflet, wallchart, foto/gambar, model/market.
2) Materi Ajar dengar: diantaranya kaset dan radio.
3) Materi ajar pandang dengar: diantaranya, video dan orang/narasumber.
4) Materi ajar interaktif: berupa kombinasi dari dua buah meteri ajar, yaitu,
audio dan visual. Contonya dapat berupa, teks, grafik, dan sebagainya.
Definisi materi ajar dalam penelitian ini adalah sebuah materi ajar cetak
berupa buku yang memuat materi teks berita bermuatan kearifan lokal yang
disusun berdasarkan kurikulum yang berlaku dalam rangka mencapai kompetensi
yang telah ditentukan.
c. Prinsip Pengembangan Materi Ajar
(Kurniasih, Sani 2014: 25-56) mengemukakan bahwa dalam kurikulum
2013, ada beberapa syarat penting yang harus terpenuhi dalam menyajikan materi
ajar atau buku ajar yang dipergunakan siswa. Prinsip-prinsip tersebut diantaranya
: (1) sesuai tahapan saintifik, (2) Kd dari Ki 1, 2, 3 dan 4 diintegrasikan pada satu
unit, (3) Gambar, perkataan, kutipan menumbuhkan sikap positif, (4)
Keseimbangan tugas individu dan kelompok, (5) Kecukupan materi untuk
memahami dan melakukan KD, (6) Melibatkan orang tua, jejaring (tugas
pengayaan dari berbagai sumber).
16
Dalam penelitian ini akan dibuat sebuah produk berupa materi ajar teks
berita bermuatan kearifan lokal. Dalam pembuatan materi ajar tersebut akan
diterapkan enam prinsip pembuatan bahan/materi ajar seperti yang telah
dijelaskan diatas.
2.2.2. Pembelajaran Teks Berita
Pembelajaran dapat dikatakan sebagai hasil dari memori, kognisi, dan
metakognisi yang berpengaruh terhadap pemahaman. Salah satu bentuk
pembelajaran yaitu pemrosesan informasi. Bentuk lain dari pembelajran adalah
modifikasi. Modifikasi seringkali diasosiasikan dengan perubahan. Dengan
demikian, pembelajaran dapat diartikan sebagai proses modifikasi dalam kapasitas
manusia yang bisa dipertahnkan dan ditingkatkan levelnya (Gagne dalam Huda
2014: 2-3).
Assegaf dalam Sudarman (2008:76). Berita dapat dipahami sebagai
laporan tentang fakta atau ide yang termasa (terkini), yang dipilih oleh staf redaksi
suatu harian untuk disirakan, yang dapat menarik perhatian pembaca, entah karena
dia luar biasa, entah karena penting atau akibatnya entah pula karena dia
mencakup segi-segi human interest seperti humor, emosi dan ketegangan. Berita
juga dapat diartikan laporan tentang peristiwa atau pendapat yang memiliki nilai
penting, menarik bagi sebagian khalayak, masih baru dan dipublikasikan secara
periodik (J.B. Wahyudi dalam Sudarman, 2008: 76).
Pembelajaran teks berita merupakan salah satu kompetensi yang termuat
dalam mata pelajaran bahasa Jawa kurikulum 2013 SMP kelas VIII dengan
17
kompetensi dasar menulis berita dan membaca teknik. Indikator yang harus
dicapai dalam kompetesni dasar tersebut diantaranya yaitu: (1) membaca contoh
teks berita, (2) mengetahui unsur-unsur berita, (3) mengetahui pokok-pokok isi
teks berita, (4) menyusun kerangka teks berita, (5) mengembangkan kerangka
teks berita menjadi berita, (6) menulis berita, (7) membaca nyaring teks berita.
Dalam hal ini guru dituntut untuk membangun karakter siswa. Kurikulum 2013
mengedepankan akan pendidikan karakter yang ada dalam kompetensi inti.
Kompetensi inti dalam kurikulum 2013 diantaranya adalah sikap spiritual, sikap
sosial, pengetahuan dan keterampilan. Pembelajaran juga harus mengaitkan antara
satu aspek dengan aspek lainnya, yaitu membaca, menulis, berbicara, dan
mendengarkan. Untuk pembelajran teks berita guru juga harus menarapkan
keempat aspek tersebut.
2.2.3. Kearifan Lokal
Kearifan lokal dapat didefinisikan sebagai kebijaksanaan atau nilai-nilai
luhur yang terkandung dalam kekayaan-kekayaan budaya lokal berupa tradisi,
pepatah, dan semboyan hidup (Sudarmin 2014: 26). Kearifan lokal wujudnya
dapat ditemui dalam nyanyian, pepatah, sesanti, petuah, semboyan, dan kitab-
kitab kuno yang melekat dalam perilaku sehari-hari. Kearifan lokal biasanya
tercermin dalam kebiasaan-kebiasaan hidup masyarakat yang telah berlangsung
lama.
Kearifan budaya lokal dapat diterapkan dalam pendidikan karena memiliki
banyak kelebihan. Kelebihan tersebut antara lain sebagai berikut: (1) Kearifan
18
budaya lokal dapat menjadi sarana pembelajaran bagi setiap manusia untuk
menjadi orang yang cerdas, pandai, dan bijaksana, (2) Kearifan budaya lokal
memiliki nilai-nilai positif untuk diberikan kepada siswa untuk dapat membentuk
kepribadian positif.
Pendidikan bermuatan kearifan lokal dapat digunakan sebagai media untuk
melestarikan potensi masing-masing daerah. Kearifan lokal harus dikembangkan
dari potensi daerah. Potensi daerah merupakan potensi sumber daya spesifik yang
dimiliki suatu daerah tertentu. Pendidikan bermuatan kearifan lokal tentu akan
berhasil apabila guru memahami wawasan kearifan lokal itu sendiri. Guru yang
kurang memahami makna kearifan lokal, cenderung kurang sensitif terhadap
kemajemukan budaya setempat. Hambatan lain yang biasanya muncul adalah guru
yang mengalami kurang keterampilan. Akibatnya, mereka kurang mampu
menciptakan pembelajaran yang menghargai keragaman budaya daerah.
Dalam penelitian ini bermaksud untuk mengembangkan materi ajar yang
bermuatan kearifan lokal untuk siswa SMP di Kabupaten Brebes. Tentu saja
kearifan lokal yang akan dimuat dalam bahan ajar merupakan kearifan lokal
daerah Kabupaten Brebes. Seperti diketahui, wilayah Kabupaten Brebes yang
berada di perbatasan Provinsi Jawa Tengah dan Provinsi Jawa Barat, dipastikan
terdapat beberapa asimilasi budaya dari kedua daerah tersebut. Asimiliasi itu,
otomatis membentuk adat dan budaya tersendiri. Yang bisa merupakan gabungan
dari dua budaya atau bahkan budaya tersendiri, yang tumbuh dan berkembang
secara mandiri.
19
Apabila bangsa Indonesia secara umum dikenal dengan budaya gotong
royong, maka di Kabupaten Brebes budaya gotong royong juga menjadi budaya
sehari-hari. Secara khusus, ada beberapa budaya yang terkait dengan budaya
gotong royong yang ada di Kabupaten Brebes, antara lain kerigan, sambatan,
sinoman, telitian, ajak, tilik. Adapun adat istiadat yang ada di masyarakat Brebes
yang lain yaitu sedekah bumi, sedekah laut, khaul, manten tebu, metikan,
ronggeng kaligua, puputan rumah, dan lain-lain. Selain adat istiadat, ada juga
kesenian tradisional daerah Brebes diantarnya burok, kuda lumping, sintren,
kuntulan, tari topeng, dan calung.
2.3.Kerangka Berpikir
Materi ajar merupakan aspek terpenting dalam mendukung kegiatan
pembelajaran. Saat ini materi ajar yang banyak digunakan oleh guru bahasa Jawa
SMP di Kabupaten Brebes hanyalah bersumber dari bahan ajar buku Erlangga
ataupun LKS. Materi ajar dalam bahan ajar tersebut terkadang sulit dipahami oleh
siswa. Salah satu penyebabnya yaitu materi dalam bahan ajar tersebut terpusat
pada budaya Solo dan Yogyakarta. Pada kenyataannya setiap daerah memiliki
kebudayaan yang berbeda-beda. Dari segi bahasa yang digunakan dalam bahan
ajar tersebutpun kurang dapat dipahami siswa karena perbedaan bahasa yang
cukup banyak antara daerah Solo Yogyakarta dengan daerah Brebes. Hal tersebut
merupakan kendala yang dihadapi siswa dalam pembelajaran sehingga siswa sulit
memahami dan kurang tertarik dalam pembelajran teks berita.
20
Kendala lain yang muncul dalam pembelajaran ini diantaranya siswa juga
kurang tertarik dalam pembelajaran dan menganggap sulit pembelajaran teks
berita. Beberapa alasan yang membuat siswa beranggpan bahwa pembelajaran
teks berita sulit diantaranya karena minimnya penguasaan kosakata, kakunya kata
pembuka yang digunakan, sulitnya menyusun teks berita, dan cara membaca
berita yang harus sesuai dengan lafal dan intonasi yang sesuai. Tidak sedikit pula
siswa yang memang tidak tertarik terhadap berita. Siswa hanya tertarik terhadap
berita yang terjadi di daerahnya karena siswa lebih penasaran dengan apa yang
terjadi di sekitarnya.
Siswa SMP biasanya tertarik dengan sesuatu yang berlatar belakang
budaya yang ada di daerah tempat tinggalnya, karena budaya lebih menyenangkan
untuk dilihat dan diketahui. Namun, hal tersebut tidak menjamin semua siswa
mengetahui dan memahami budaya apa saja yang dimiliki oleh daerahnya. Itulah
yang dapat mengakibatkan lunturnya kebudayaan yang ada karena tidak diketahui
dan dipahami oleh generasi mudanya.
Penelitian ini berupa pengembangan materi ajar pembelajaran teks berita
bermuatan kearifan lokal. Penelitian ini ditujukan untuk siswa SMP kelas VIII di
Kabupaten Brebes. Materi ajar ini telah disesuaikan dengan kurikulum 2013 yang
terdapat kompetensi dasar menulis teks berita dan membaca teknik. Dalam
penelitian ini materi ajar yang akan dibuat yaitu materi ajar yang berlatar belakang
kebudayaan yang ada di daerah Brebes. Hal tersebut dikarenakan masih banyak
siswa yang belum terlalu mengenal dan memahami kearifan lokal yang dimiliki
daerahnya. Dengan menyisipkan kearifan lokal di materi ajar pembelajaran teks
21
berita, diharapkan siswa dapat lebih tertarik dan termotivasi dengan pembelajaran
teks berita sekaligus mengetahui dan memahami kearifan lokal yang ada di
Brebes. Hal tersebut dapat menjadi salah satu upaya untuk meningkatkan hasil
belajar siswa dan memberikan inovasi kepada guru dalam mengembangkan suatu
materi.
Dari segi penyajian, materi ajar yang akan dikembangkan harus sesuai
dengan kriteria berikut: (1) tujuan pembelajaran, (2) bertahap sesuai tingkat
kerumitan, (3) menarik perhatian siswa, (4) mudah dipahami, (5) mendorong
keaktifan siswa, (6) materi saling memperkuat, dan (7) disertai latihan dan
evaluasi. Segi isi materi ajar disesuaikan dengan kriteria materi ajar yang baik
antara lain: (1) sesuai kurikulum, (2) sesuai tujuan pembelajaran, (3) sesuai
dengan kebenaran bahasa, dan (4) sesuai dengan perkembangan kognitif siswa.
Adapun bagan kerangka berfikir sebagai berikut.
22
Bagan 2. 1 Kerangka Berpikir
Analisis Kondisi� Kurangnya minat siswa
terhadap berita
� Siswa belum memahami
Kearifan Lokal daerahnya
� Belum adanya materi ajar
khusus pembelajaran teks
berita bermuatan kearifan
lokal
Analisis KebutuhanAnalisis kurikulum
� Kompetensi inti
� Kompetensi dasar
Analisis sumber belajar
� Buku pelajaran
Analisis karakteristik siswa
Materi Ajar Pembelajaran Teks Berita Bermuatan Kearifan Lokal
untuk Siswa Kelas VIII SMP di Kabupaten Brebes
Kearifan Lokal
Materi Ajar
51
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
5.1. Simpulan
Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan, dapat disimpulkan
sebagai berikut.
Pertama, berdasarkan hasil analisis kebutuhan, siswa dan guru
membutuhakan materi ajar teks berita bermuatan kearifan lokal Kabupaten Brebes
yang disusun sebagai materi ajar dalam bentuk buku dan dilengkapi gambar
berupa foto asli agar menarik dan tidak membosankan. Materi ajar teks berita
tersebut berlatar belakang kearifan lokal yang ada di Kabupaten Brebes agar lebih
menarik perhatian siswa serta menambah wawasan siswa tentang kearifan lokal
yang ada di daerahnya.
Kedua, prototipe materi ajar teks berita bermuatan kearifan lokal
Kabupaten Brebes yang dikembangkan meliputi dua teks berita tentang tradisi
sedekah bumi dan sedekah laut di Kabupaten Brebes, teks dialog dengan
menggunakan dialek Brebes tentang tradisi Metikan di Jatibarang Brebes, dan
evaluasi untuk pembelajaran teks berita. Dalam materi ajar juga terdapat beberapa
foto kearifan lokal Kabupaten Brebes diantaranya yaitu telor asin, bawang merah,
Manten Tebu, Tari Topeng, Burok, Sintren, Jaran Lumping, dan Sanggul.
Ketiga, hasil dari uji validasi oleh dosen ahli materi. Berdasarkan hasil
validasi dari ahli materi menunjukkan bahwa prototipe materi ajar teks berita
bermuatan kearifan lokal Kabupaten Brebes layak digunakan dalam pembelajaran
dengan perbaikan. Perbaikan materi terdapt pada ejaan, diksi, struktur kalimat
berita, dan kekonsistenan dalam membuat kalimat yang layak. Namun, terdapat
52
beberapa saran dari guru diantaranya untuk menambahkan media berupa audio
visual dalam materi ajar.
5.2. Saran
Saran yang dapat disampaikan adalah sebagai berikut.
Pertama, guru bahasa Jawa SMP di Kabupaten Brebes sebaiknya
menggunakan materi ajar teks berita bermuatan kearifan lokal Kabupaten Brebes
sebagai salah satu perangkat pembelajaran untuk mempermudah proses kegiatan
belajar mengajar materi teks berita.
Kedua, perlu dilakukan penelitian lanjutan untuk menguji keefektifan materi
ajar teks berita bermuatan kearifan lokal Kabupaten Brebes.
53
DAFTAR PUSTAKA
Abidin, Yunus. 2014. Desain Sistem Pembelajaran dalam Konteks Kurikulum
2013. Bandung: Refika Aditama.
Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek.
Jakarta: Rineka Cipta.
Djuraid, Husnun N. 2009 . Panduan Menulis Berita. Malang: UMM Press.
Dwijayanthi, M. I., Sutama, I. M., dan Wisudariani, N. M. R. 2015. “Analisis Bahan Ajar Menulis Berita Kelas VIII SMP Negeri 3 Banjar”. Jurnal Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia. Vol: 3 No:1.
Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja, Indonesia. http://ejournal.
Undiksha.ac.id/index.php/JJPBS/article/view/5417 (16 Februari 2016).
Huda, Miftahul. 2014. Model-Model Pengajaran dan Pembelajaran.Yogyakarta:
Pustaka Pelajar
Indah, Rakhmawati. 2015. Pengembangan Materi Ajar Menulis Geguritan untuk Siswa Kelas IX SMP di Kabupaten Tegal. Skripsi. Unnes.
Juliawati, N. K., Sutama, I. M., Gunatama, G., & Hum, M. 2015. Pembelajaran
Menulis Teks Laporan Hasil Observasi Berbasis Kearifan Lokal pada
Siswa Kelas VII A4 SMP Negeri 1 Singaraja. Jurnal Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, 3(1). http://ejournal.undiksha.ac.id /index.
php/JJPBS/article/view/6254 (24 Februari 2016).
Kurniasih, Imas, dan Berlin Sani. 2014. Panduan Membuat Bahan Ajar Buku Teks Pelajaran Sesuai dengan Kurikulum. Surabaya: Kata Pena.
Majid, Abdul. 2009. Perencanaan Pembelajaran Mengembangkan Standar Kompetensi Guru. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Moleong, Lexy J. 2011. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya.
Mujiyono,dkk. 2015. “Pengembangan Bahan Ajar Menulis Berbasis Nilai-Nilai
Karakter Islam untuk Mts Hasanuddin Bandarlampung Kelas VIII
Semester I”. Jurnal J-Simbol. Doctoral dissertation, Universitas
Lampung. http://jurnal.fkip.unila.ac.id/index.Php/BINDO/article/view/76
55 (16 Februari 2016).
Mulyani, M. 2014. Model Pembelajaran Menulis Berbasis Kearifan Lokal yang
Berorientasi Pendidikan Karakter Studi Kuasi Eksperimen pada Siswa
SMPN 2 Kelas VII, Windusari, Magelang. Jurnal Pena, 1(1).
54
http://www.unja.ac.id/online-journal/online journal/index. php/pena/article
/view/1427 (24 Februari 2016).
Ningsih, Nur Cahyani. 2015. Pengembangan Materi Ajar Membaca Pemahaman Brbasis Budaya Semarang untuk Kelas VII di Kota Semarang. Skripsi.
Universitas Negeri Semarang.
Nuryatin, Agus, dkk. 2014. Pedoman Penulisan Skripsi. Semarang: Unnes Press.
Prastowo, Andi. 2011. Panduan Kreatif Membuat Bahan Ajar Inovatif.Yogyakarta: Diva Press.
Sanjaya, Wina. 2008. Perencanaan dan Desain Sistem Pembelajran. Jakarta.
Kencana.
Sudarman, Paryati. 2008. Menulis di Media Massa. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Sudarmin. 2014. Pendidikan Karakter, Etnosains dan Kearifan Lokal. Semarang:
Swadaya Manunggal.
Sugiyono. 2008. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.