PENGEMBANGAN E-MODUL PENGAYAAN ISOLASI DAN …
Transcript of PENGEMBANGAN E-MODUL PENGAYAAN ISOLASI DAN …
![Page 1: PENGEMBANGAN E-MODUL PENGAYAAN ISOLASI DAN …](https://reader031.fdocument.pub/reader031/viewer/2022012100/6169e13e11a7b741a34c62c2/html5/thumbnails/1.jpg)
Pengembangan E-modul Pengayaan Isolasi dan Karakterisasi Bakteri sebagai Sumber Belajar Biologi
29 | J u r n a l B i o e d u c a t i o n , V o l . 7 , N o 2 , A g u s t u s 2 0 2 0
PENGEMBANGAN E-MODUL PENGAYAAN ISOLASI DAN KARAKTERISASI BAKTERI SEBAGAI SUMBER BELAJAR BIOLOGI
Dyah Aniza Kismiati 1)
1) Alumni Program Studi Pendidikan Biologi, Program Pascasarjana UNY, Jalan. Colombo no 1, Yogyakarta
email : [email protected]/ [email protected]
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kelayakan e-modul pengayaan isolasi dan karakterisasi bakteri sebagai sumber belajar biologi. Jenis penelitian merupakan penelitian Research and Development dengan model ADDIE dengan
desain nonequivalent pretest posttest control group. Produk ini divalidasi oleh Produk divalidasi oleh 8 validator dan
juga diujicobakan secara terbatas pada 21 siswa kelas XI. Sampel penelitian untuk uji coba terbatas yaitu 2 kelas berdasarkan teknik purposive sampling, kelas X MIPA 5 sebagai kelas kontrol dan kelas X MIPA 1 sebagai kelas eksperimen. Instrumen yang digunakan dalam uji coba terbatas ini berupa angket berskala Guttman. Data dianalisis secara deskriptif dan dikategorikan dalam kategori kelayakan sumber ajar. Hasil penelitian menyatakan bahwa E-modul
pengayaan isolasi dan karakterisasi bakteri terkategori sangat layak digunakan sebagai sumber belajar biologi bila ditinjau dari aspek tampilan (skor 87,50), program (skor 85,72), pembelajaran (skor 92,73), dan kebenaran isi (skor 95,45).
Kata kunci: bakteri, biologi, e-modul, sumber belajar.
ABSTRACT
This study aims to determine the feasibility of an enrichment e-module of isolation and characterization as a source of learning biology. This type of research is a Research and Development study with ADDIE model with nonequivalent pretest posttest control group design. This product was validated by experts (two expert lecturers, three biology teachers, and three peer reviewers) and was also limit tested to 21 class XI students. The research sample for limited trials is 2 classes based on purposive sampling technique, Class X MIPA 5 as a control class and Class X MIPA 1 as an experimental class. The instrument used in this limited trial was a questionnaire with Guttman Scale. Data were analyzed descriptively. The results of the study showed that the E-module enrichment of isolation and characterization of categorized bacteria was very suitable to be used as a source of learning biology when viewed from the aspect of appearance (score 87.50), the program (score 85.72), learning (score 92.73), and correctness of content (score 95.45).
Keywords: bacteria, biology, e-module, learning material.
PENDAHULUAN
Program pengayaan adalah program pendalaman materi pembelajaran yang diperuntukkan bagi
siswa yang telah melampaui nilai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM). Program ini berbeda dengan program
remedial, sebab pada program pengayaan menekankan pada penguatan aspek kompetensi yang sudah
dikuasai siswa (Subali, 2016: 168). Program pengayaan dapat dilaksanakan melalui pembelajaran kelompok,
pembelajaran mandiri, maupun pembelajaran berbasis tema (Direktorat Pembinaan SMA, 2017: 63-64).
Pemilihan program pengayaan tersebut disesuaikan dengan karakteristik dan kebutuhan siswa.
Standar Kompetensi Lulusan (SKL), Standar Isi, dan Standar Proses Kurikulum 2013
(Permendikbud Nomor 20, 21, dan 22 tahun 2016) dengan tegas menyatakan perlunya siswa SMA dilatih
melakukan proses kognitif dari mengingat, memahami, menerapkan, menganalisis, dan mengevaluasi hingga
mencipta untuk mencapai penguasaan pengetahuan konseptual (conceptual knowledge), pengetahuan
prosedural (procedural knowledge), dan pengetahuan metakognitif (metacognitive knowledge).Berdasarkan
hasil wawancara dan observasi di salah satu SMA di kabupaten Bantul, yaitu SMA N 1 Jetis, terungkap fakta
bahwa program pengayaan yang dilakukan oleh guru biologi kelas X berupa program pengayaan belajar
mandiri. Belajar mandiri adalah jenis program pengayaan di mana siswa yang telah mencapai penguasaan
100% ataupun siswa yang telah melampaui nilai KKM namun belum mencapai penguasaan 100% menjadi
![Page 2: PENGEMBANGAN E-MODUL PENGAYAAN ISOLASI DAN …](https://reader031.fdocument.pub/reader031/viewer/2022012100/6169e13e11a7b741a34c62c2/html5/thumbnails/2.jpg)
Pengembangan E-modul Pengayaan Isolasi dan Karakterisasi Bakteri sebagai Sumber Belajar Biologi
30 | J u r n a l B i o e d u c a t i o n , V o l . 7 , N o 2 , A g u s t u s 2 0 2 0
tutor bagi sesamanya (tutor sebaya). Oleh karena keterbatasan waktu, pembelajaran ini dilakukan sekali dan
berupa pemberian tugas yakni latihan mengerjakan soal-soal dengan materi yang lebih mendalam yang belum
disampaikan guru pada pembelajaran umum di kelas.
Pembelajaran mandiri dapat dilakukan dengan menggunakan berbagai jenis sumber belajar, namun
sayangnya, sumber belajar untuk program pengayaan terutama pada mata pelajaran biologi pada SMA
Negeri 1 Jetis, Bantul masih terbatas. Terlebih untuk penguasaan dan pendalaman kompetensi terkait materi
bakteri pada Kompetensi Dasar (KD) 3.5. Hasil observasi dan wawancara dengan guru biologi yang mengajar
di kelas X terungkap bahwa sumber belajar yang digunakan untuk program pengayaan berupa latihan soal
saja tanpa adanya sumber belajar khusus. Hal ini mengakibatkan kemandirian belajar siswa dalam
mempelajari materi pengayaan biologi tergolong rendah. Padahal, dari hasil wawancara yang dilakukan
kepada beberapa orang siswa di SMA Negeri 1 Jetis, ketertarikan mereka terhadap materi bakteri cukup tinggi.
Terlebih lagi jika materi disampaikan dalam bentuk elektronik yang menarik dan dapat diakses kapanpun dan
dimanapun. Menurut Nopriadi, Darlius, Imam Syofii (2015: 135) bahan ajar yang disajikan dalam bentuk
elektronik seperti modul elektronik selain praktis digunakan, juga akan menarik minat siswa sehingga
meningkatkan hasil belajar siswa. Oleh karena itu, sumber belajar mandiri untuk program pengayaan materi
bakteri di SMA Negeri 1 Jetis, Bantul sangat dibutuhkan.
Metode
Penelitian ini merupakan penelitian Research and Development (R&D) dengan model ADDIE
(Analysis, Design, Development, Implementation, and Evaluation) dan desain non equivalent pretest posttest
control group. Dalam penelitian ini, produk yang dikembangkan adalah E-modul Isolasi dan Karakterisasi
Bakteri. E-modul pengayaan tersebut dibuat dengan menggunakan Software Web Construct 2. Penelitian
pengembangan ini mengangkat hasil penelitian terkait dengan Isolasi dan Karakterisasi Bakteri oleh Puput
Saputri pada tahun 2018. Setelah desain e-modul tercipta (dalam tahap Design) maka dilakukan tahap
validasi yang dilakukan oleh sebanyak 8 orang yang terdiri atas dua orang dosen ahli materi dan ahli media, tiga orang
guru biologi dan tiga teman sejawat (peer reviewer) serta dilakukan uji coba terbatas (tahap Implementasi) pada 21 siswa
SMA. Data kualitatif yang diperoleh dari penilaian ahli materi,media, guru dan teman sejawat (peer reviewer) yang berupa
skala Guttman diubah menjadi data kuantitatif (Tabel 1) :
Tabel 1. Konversi Alternatif Jawaban dalam Bentuk Skor Alternatif jawaban Skor Alternatif Jawaban
Positif Negatif Ya 1 0
Tidak 0 1
(Sumber: Riduwan, 2009)
Data tanggapan siswa menggunakan skala likert. Informasi kualitatif yang diperoleh dari tanggapan siswa diubah menjadi
data kuantitatif sesuai Tabel 2.
Tabel 2. Konversi Penilaian Skala Likert dalam Skor
Penilaian Skor
Sangat Baik (SB) 5 Baik (B) 4 Cukup (C) 3 Kurang (K) 2 Sangat Kurang (SK) 1
![Page 3: PENGEMBANGAN E-MODUL PENGAYAAN ISOLASI DAN …](https://reader031.fdocument.pub/reader031/viewer/2022012100/6169e13e11a7b741a34c62c2/html5/thumbnails/3.jpg)
Pengembangan E-modul Pengayaan Isolasi dan Karakterisasi Bakteri sebagai Sumber Belajar Biologi
31 | J u r n a l B i o e d u c a t i o n , V o l . 7 , N o 2 , A g u s t u s 2 0 2 0
Penghitungan skor rata-rata dari setiap aspek yang dinilai dilakukan dengan rumus:
𝑋x
n Keterangan : X = skor rata-rata; x = jumlah skor; n = jumlah reviewer/responden
Selanjutnya konversi skor rata-rata ke nilai 100 dengan cara:
Nilai-nilai tiap aspek tersebut dikategorikan menjadi kategori kelayakan menurut Riduwan (2009: 15) pada
Tabel 3.
Tabel 3. Kategori Kelayakan Produk No. Nilai Kategori
1. 81 – 100 Sangat Layak 2. 61 – 80 Layak 3. 41 – 60 Cukup 4. 21 – 40 Kurang Layak
5. <20 Sangat Kurang Layak
HASIL DAN PEMBAHASAN
Penilaian terhadap kelayakan e-modul pengayaan isolasi dan karakterisasi bakteri ditampilkan dalam Tabel
4, 5 dan 6 berikut.
Tabel 4. Hasil analisis data penilaian terhadap kualitas E-modul pengayaan dari berbagai aspek oleh dosen ahli dan guru biologi
Aspek ∑ skor aspek
∑ reviewer ∑ rata-rata skor aspek yang telah dikonversi Kategori
Tampilan 29 4 87,50 Sangat layak Program 25 4 85,72 Sangat layak Pembelajaran 51 5* 92,73 Sangat layak Kebenaran isi 42 4 95,45 Sangat layak
Keterangan:
* : khusus apek pembelajaran, penilaian dilakukan oleh kedua dosen ahli materi dan media serta ketiga guru biologi.
Tabel 5.Hasil analisis data penilaian terhadap kualitas E-modul pengayaan dari berbagai aspek oleh peer
reviewer Aspek ∑ skor
aspek ∑ reviewer ∑ rata-rata skor aspek yang telah dikonversi Kategori
Tampilan 21 3 87,50 Sangat layak Program 18 3 85,72 Sangat layak Pembelajaran 33 3 100 Sangat layak
Tabel 6. Hasil Tanggapan Siswa terhadap E-modul Pengayaan No Aspek Penilaian Hasil Kategori
1. Tampilan E-modul pengayaan 84,75 Sangat layak 2. Penyajian E-modul 84 Sangat layak
Proses dan produk dari hasil penelitian Puput Saputri (2018) tentang Isolasi, Seleksi, dan
Karakterisasi Bakteri Asam Laktat (BAL) dari Intestinum Itik Manila (Cairina moschata) Sebagai Kandidat
Probiotik dapat dijadikan sebagai sumber belajar biologi. Hal ini berdasarkan atas kesesuaian proses dan
produk penelitian pada beberapa tahapan analisis seperti yang diungkapkan oleh Suhardi (2012: 14-17)
yang meliputi tahap identifikasi proses dan produk penelitian, seleksi dan modifikasi hasil penelitian sebagai
sumber belajar biologi hingga tahap penerapan dan pengembangan hasil penelitian sebagai sumber belajar
biologi.
Nilai tiap aspek = Skor rata−rata
skor yang diharapkan X 100
![Page 4: PENGEMBANGAN E-MODUL PENGAYAAN ISOLASI DAN …](https://reader031.fdocument.pub/reader031/viewer/2022012100/6169e13e11a7b741a34c62c2/html5/thumbnails/4.jpg)
Pengembangan E-modul Pengayaan Isolasi dan Karakterisasi Bakteri sebagai Sumber Belajar Biologi
32 | J u r n a l B i o e d u c a t i o n , V o l . 7 , N o 2 , A g u s t u s 2 0 2 0
Dari hasil analisis pada tahap identifikasi proses dan produk penelitian serta tahap seleksi dan
modifikasi hasil penelitian, diketahui bahwa hasil penelitian yang berupa produk tepat untuk dijadikan
sebagai sumber belajar biologi, namun tidak dengan proses penelitian. Ini disebabkan karena proses
penelitian memiliki banyak keterbatasan bila langsung dijadikan sebagai sumber belajar biologi bagi siswa
SMA. Keterbatasan tersebut meliputi keterbatasan waktu, alat dan bahan, fasilitas (sarana dan prasarana),
biaya serta keahlian siswa dan guru. Meskipun demikian, proses penelitian ini dapat dikemas dalam bentuk
kegiatan pengamatan second hand experience dengan menggunakan video maupun foto dalam bentuk
electronic modul (E-modul) agar tetap dapat dijadikan sumber belajar biologi. Walaupun begitu, proses dan
produk penelitian ini perlu dipersempit objek permasalahannya. Bila pada penelitian murni tersebut objek
permasalahannya berfokus pada bakteri asam laktat (BAL), maka agar sesuai dengan kompetensi yang
diharapkan dalam Kurikulum 2013, objek permasalahan yang diangkat sebagai sumber belajar biologi
dibatasi pada bakteri secara umum. Adapun fakta dan konsep yang dihasilkan dari penelitian sudah cukup
sesuai dengan konsep yang harus diajarkan dalam materi kingdom monera seperti yang ada dalam
Kurikulum 2013 meliputi konsep karakteristik bakteri, inokulasi bakteri, pengecatan gram dan dasar
pengelompokkan bakteri berdasarkan hasil pengecatan gram.
Setelah melalui seleksi dan modifikasi, hasil penelitian dikembangkan dan diterapkan sebagai
sumber belajar biologi dalam bentuk E-modul pengayaan. E-modul pengayaan dipilih karena materi yang
disampaikan dalam E-modul ini bersifat memperkaya materi yang sudah disampaikan dalam pembelajaran
di kelas. Selain itu, karena bertujuan untuk dapat mengakomodasi perbedaan minat, cara belajar dan
kecepatan belajar maka modul adalah salah satu bentuk sumber belajar yang tepat untuk tujuan tersebut.
Ditambah lagi dengan adanya trend e-learning (pembelajaran jarak jauh) yang memudahkan siswa untuk
melakukan pembelajaran mandiri, maka selayaknya modul dikemas dengan prinsip e-learning seperti E-
modul pengayaan.
Sasaran pengguna E-modul pengayaan ini adalah siswa SMA yang telah memenuhi nilai Kriteria
Ketuntasan Minimal (KKM) pada materi kingdom monera atau dengan kata lain adalah para siswa yang telah
memiliki kompetensi yang menjadi target dalam kurikulum. Dengan demikian, E-modul pengayaan ini
bertujuan untuk memperdalam dan memperluas pemahaman siswa. Hal ini sesuai dengan pendapat yang
disampaikan oleh Bambang Subali (2016: 168) bahwa program pengayaan ditujukan untuk memperkuat
aspek kompetensi yang sudah dikuasai oleh siswa yang telah mencapai KKM.
E-modul isolasi dan karakterisasi bakteri ini disusun berdasarkan model ADDIE (Analysis, Design,
Development, Implementation and Evaluation). Tahapan analisis dalam model ADDIE dimulai dengan
analisis kompetensi, instruksional (pembelajaran), dan karakteristik siswa. Dari hasil analisis kompetensi,
hasil penelitian sudah sesuai dengan Kompetensi Inti (KI) dan Kompetensi Dasar (KD) pada kurikulum 2013,
sedangkan dari hasil analisis instruksional (pembelajaran) dari KD dijabarkan dalam bentuk tujuan
pembelajaran dan 10 indikator pencapaian kompetensi. Hasil analisis karakteristik siswa berdasarkan atas
observasi dan wawancara terhadap beberapa siswa, diketahui bahwa sebagian besar siswa di kelas X
memiliki kemandirian belajar yang rendah terhadap materi biologi, terutama yang disampaikan melalui
metode ceramah seperti materi kingdom monera meskipun mereka sebenarnya tertarik terhadap materi
tersebut. Setelah melalui segenap proses analisis tersebut, maka disimpulkan bahwa para siswa
membutuhkan sumber belajar mandiri yang menarik yang dapat mendukung proses pembalajaran dalam
materi kingdom monera, dan salah satu sumber belajar yang cocok adalah E-modul pengayaan. Dengan
demikian, maka dirancanglah E-modul pengayaan ini.
![Page 5: PENGEMBANGAN E-MODUL PENGAYAAN ISOLASI DAN …](https://reader031.fdocument.pub/reader031/viewer/2022012100/6169e13e11a7b741a34c62c2/html5/thumbnails/5.jpg)
Pengembangan E-modul Pengayaan Isolasi dan Karakterisasi Bakteri sebagai Sumber Belajar Biologi
33 | J u r n a l B i o e d u c a t i o n , V o l . 7 , N o 2 , A g u s t u s 2 0 2 0
Tahap perancangan (design) terdiri atas kegiatan menyusun kerangka struktur (outline) E-modul,
menentukan sistematika E-modul hingga merancang alat evaluasi yang digunakan dalam E-modul. Setelah
dirancang, E-modul pengayaan tersebut diwujudkan dengan menggunakan program aplikasi Construct 2
sehingga nantinya akan dapat diakses secara offline dengan menggunakan mozila firefox pada masing-
masing laptop atau komputer siswa.
E-modul yang telah dibuat selanjutnya di review oleh dosen ahli dan juga guru biologi di SMA.
Tahapan ini menurut Daryanto (2013: 49) bertujuan untuk memperoleh tanggapan dan saran terhadap E-
modul sehingga memperoleh masukan dalam upaya perbaikan E-modul yang telah disusun. Review
dilakukan berdasarkan empat aspek yaitu aspek tampilan, program, pembelajaran, dan kebenaran isi.
Adapun hasil review tersebut diantaranya:
a. Penilaian berdasarkan aspek tampilan
Berdasarkan hasil penilaian dari empat orang reviewer yang terdiri atas dosen ahli media dan guru biologi
terhadap E-modul pengayaan dengan berdasarkan atas delapan pertanyaan yang menjadi indikator
penilaian aspek tampilan, skor rata-rata yang diperoleh untuk aspek tampilan ini adalah 29 dengan rata-
rata skor yang telah terkonversi sebesar 87,50. Skor tersebut mengartikan bahwa kualitas E-modul dari
aspek tampilan termasuk dalam kategori sangat layak. Kategori tersebut diperoleh karena dalam E-
modul pengayaan isolasi dan karakterisasi bakteri ini menyajikan petunjuk penggunaan yang jelas,
screen design yang menarik, pemilihan komposisi warna dan font yang tepat serta kualitas gambar dan
video yang bagus. Keunggulan lain dari E-modul pengayaan ini yaitu dapat menarik minat membaca
siswa, memberikan pembelajaran yang disertai dengan contoh, serta adanya musik pengiring
(backsound) yang cocok untuk membangkitkan keinginan untuk belajar. Hal in diperkuat dengan
pernyataan oleh Azhar Arsyad (1997: 89-97) yang mengungkapkan bahwa sebagai sumber belajar atau
media ajar yang merupakan kombinasi antara media berbasis audiovisual dan komputer, visual E-modul
dapat menumbuhkan minat dan dapat memberikan hubungan antara isi materi dengan dunia nyata.
Adapun komponen penting yang perlu diperhatikan agar tampilan E-modul ini menarik adalah rancangan
layar (screen design) seperti kedinamisan dan kepadatan tampilan layar, pemilihan jenis dan ukuran
huruf, kepadatan kata dalam kalimat dan konsistensi penggunaan gaya dan format tulisan dalam layar
(Azhar, 1997: 96-97). Selain itu untuk memberikan penekanan terhadap informasi yang penting maka
penting untuk memperhatikan warna, huruf (tercetak tebal maupun miring) dan penggunaan kotak.
b. Penilaian berdasarkan aspek program
Penilaian dari empat orang reviewer (dosen ahli media dan guru biologi) terhadap E-modul pengayaan
pada tujuh pertanyaan yang menjadi indikator penilaian aspek program menghasilkan skor rata-rata 25
dengan rata-rata skor yang telah terkonversi sebesar 85,72. Skor tersebut mengartikan bahwa kualitas
E-modul dari aspek program termasuk dalam kategori sangat layak. Hal ini dikarenakan kecepatan
program dalam E-modul pengayaan isolasi dan karakterisasi bakteri sudah baik dan sebagian besar
tombol-tombol yang digunakan didalamnya juga dapat berfungsi dengan baik. Adapun tombol yang harus
diperbaiki adalah tombol home yang pada saat itu belum berfungsi dengan baik.
c. Penilaian berdasarkan aspek pembelajaran
Penilaian terhadap aspek pembelajaran dilakukan oleh lima orang reviewer (dosen ahli media, materi
dan guru biologi) terhadap E-modul pengayaan dengan berdasarkan atas sebelas pertanyaan yang
menjadi indikator penilaian. Hasil review tersebut menghasilkan skor rata-rata 51 dengan rata-rata skor
yang telah terkonversi sebesar 92,73. Dengan demikian, skor tersebut mengartikan bahwa kualitas E-
![Page 6: PENGEMBANGAN E-MODUL PENGAYAAN ISOLASI DAN …](https://reader031.fdocument.pub/reader031/viewer/2022012100/6169e13e11a7b741a34c62c2/html5/thumbnails/6.jpg)
Pengembangan E-modul Pengayaan Isolasi dan Karakterisasi Bakteri sebagai Sumber Belajar Biologi
34 | J u r n a l B i o e d u c a t i o n , V o l . 7 , N o 2 , A g u s t u s 2 0 2 0
modul dari aspek pembelajaran termasuk dalam kategori sangat layak. Muljono (2007: 20)
mengungkapkan bahwa sebuah bahan ajar (buku) yang baik adalah bahan ajar yang memperhatikan
komponen kelayakan isi yang mengacu pada sasaran SK dan KD (saat ini yang berlaku adalah KI dan
KD). Hal ini pun berlaku untuk E-modul. E-modul pengayaan isolasi dan karakterisasi bakteri terkategori
sangat baik sebab isi E-modul pengayaan termasuk tujuan pembelajaran, indikator, dan materi yang
disajikan sesuai dan mengacu pada KI dan KD yang berlaku.
E-modul pengayaan ini juga memuat tiga unsur konsep interaktif yang erat kaitannya dengan
media berbasis komputer seperti yang diungkapkan oleh Azhar (2009: 97) yakni kesesuaian urutan
instruksional (pembelajaran) yang runtut, kejelasan respon/jawaban siswa, dan adanya umpan balik
setelah pembelajaran. Tidak hanya memuat ketiga unsur itu saja, namun E-modul pengayaan ini juga
diperkaya dengan foto dan video terkait tahapan-tahapan dalam melakukan isolasi dan karakterisasi
bakteri, adanya latihan soal-soal yang interaktif juga meningkatkan minat belajar bagi pengguna.
Komponen-komponen tersebut menurut Padmo (2004: 428) merupakan komponen-komponen yang
harus ada dalam sebuah bahan ajar yang baik.
d. Penilaian berdasarkan aspek kebenaran isi
Berdasarkan hasil penilaian dari empat orang reviewer yang terdiri atas dosen ahli materi dan guru
biologi terhadap E-modul pengayaan dengan menggunakan sebelas pertanyaan yang menjadi indikator
penilaian aspek kebenaran isi, skor rata-rata yang diperoleh untuk aspek ini adalah 42 dengan rata-rata
skor yang telah terkonversi sebesar 95,45. Skor tersebut mengartikan bahwa kualitas E-modul dari aspek
kebenaran isi termasuk dalam kategori sangat layak. Padmo (2004: 428) menjabarkan bahwa idealnya
sebuah bahan ajar yang baik dikembangkan dengan memperhatikan prinsip-prinsip bahwa isi (materi)
sesuai dan tepat serta cakupan materinya cukup memadai, urutan materi tersaji secara sistematis, isi
sesuai dengan tujuan instruksional, akurat dan muthakir.
E-modul pengayaan ini terkategori sangat baik juga dikarenakan materi yang disajikan dalam E-
modul adalah materi yang berasal dari sumber pustaka dan telah dikonsultasikan kepada dosen
pembimbing. Meskipun demikian, ada beberapa revisi yang diberikan oleh dosen ahli materi untuk
memperbaiki beberapa definisi istilah yang kurang tepat seperti definisi istilah isolasi bakteri, inkubasi,
dan kontaminasi. Selain itu, para guru biologi juga memberikan saran untuk memperbaiki bahasa dan
kalimat yang digunakan agar dapat mudah dimengerti oleh siswa SMA kelas X.
E-modul pengayaan isolasi dan karakterisasi bakteri yang telah direvisi berdasarkan atas saran
yang diberikan dosen ahli dan guru biologi ini juga dinilai oleh Peer reviewer dan siswa. Dari hasil
penilaian Peer reviewer pada tiga aspek penilaian, yaitu aspek tampilan, program dan pembelajaran,
diketahui bahwa E-modul pengayaan isolasi dan karakterisasi bakteri terkategori sangat layak dengan
skor terkonversi 87,50 untuk aspek tampilan, 85,72 untuk skor program dan 100 untuk aspek
pembelajaran. Pada Gambar 1 dibawah ini merupakan gambaran desain e-modul sebelum dan setelah
dilakukan revisi.
![Page 7: PENGEMBANGAN E-MODUL PENGAYAAN ISOLASI DAN …](https://reader031.fdocument.pub/reader031/viewer/2022012100/6169e13e11a7b741a34c62c2/html5/thumbnails/7.jpg)
Pengembangan E-modul Pengayaan Isolasi dan Karakterisasi Bakteri sebagai Sumber Belajar Biologi
35 | J u r n a l B i o e d u c a t i o n , V o l . 7 , N o 2 , A g u s t u s 2 0 2 0
Gambar 1. Tampilan e-modul sebelum (kiri) dan setelah (kanan) revisi
Hasil dari tanggapan siswa kelas XI yang menilai dari aspek tampilan dan penyajian menyatakan
bahwa E-modul pengayaan isolasi dan karakterisasi bakteri sangat layak untuk dijadikan sumber belajar
biologi untuk siswa kelas X dengan skor terkonversi 84,75 untuk aspek tampilan dan 84 untuk aspek
penyajian. Selain melakukan penilaian, Peer reviewer dan siswa juga memberikan saran untuk
memperbaiki bahasa dan struktur kalimat agar lebih sederhana, efektif dan mudah dimengerti. Kalimat
yang efektif menurut Akhadiah (2003:116) adalah kalimat yang benar dan jelas yang akan dengan mudah
dipahami orang lain secara tepat. Dengan kata jika suatu kalimat telah dapat menyampaikan maksud
penulis dan pembaca memahami maksud penulis (Ramadhanti, 2015: 169). Selain bahasa, saran yang
diberikan oleh peer reviewer maupun siswa terkait dengan perbaikan terhadap fungsi tombol home dan
kecepatan slide dalam E-modul. Atas saran dan masukan tersebut, E-modul disempurnakan dan menjadi
produk akhir yang siap digunakan sebagai sumber belajar biologi untuk siswa SMA kelas X.
Kesimpulan
Berdasarkan tujuan dan hasil penelitian, disimpulkan bahwa E-modul pengayaan isolasi dan karakterisasi
bakteri sangat layak digunakan sebagai sumber belajar biologi bila ditinjau dari aspek tampilan (skor 87,50),
program (skor 85,72), pembelajaran (skor 92,73), dan kebenaran isi (skor 95,45). Adapun keterbatasan dalam
pengembangan e-modul ini adalah hingga saat ini, e-modul isolasi dan karakterisasi bakteri hanya dapat
ditampilkan dengan browser Mozilla firefox, sehingga sangat diharapkan pada pengembangan e-modul
selanjutnya, dapat digunakan web browser lain seperti chrome, internet explorer maupun opera mini.
Referensi
![Page 8: PENGEMBANGAN E-MODUL PENGAYAAN ISOLASI DAN …](https://reader031.fdocument.pub/reader031/viewer/2022012100/6169e13e11a7b741a34c62c2/html5/thumbnails/8.jpg)
Pengembangan E-modul Pengayaan Isolasi dan Karakterisasi Bakteri sebagai Sumber Belajar Biologi
36 | J u r n a l B i o e d u c a t i o n , V o l . 7 , N o 2 , A g u s t u s 2 0 2 0
Akhadiah, Sabarti, dkk. 2003. Pembinaan Kemampuan Menulis Bahasa Indonesia. Jakarta: Erlangga. Anderson, L.W dan Krathwohl, D.R. (2010). Kerangka Landasan untuk Pembelajaran, Pengajaran dan
Asesmen. (Terjemahan Agung Prihantoro). Yogyakarta: Pustaka Pelajar. (Edisi asli diterbitkan tahun 1956 oleh David McKay Company, Inc, New York).
Arsyad, Azhar. (1997). Media Pengajaran. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada. Daryanto. (2013). Menyusun Modul. Yogyakarta: Gava Media. Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas. (2017). Panduan Penilaian: Oleh Pendidik dan Satuan
Pendidikan Sekolah Menengah Atas. Jakarta: Kemdikbud. Muljono, P. (2007). Kegiatan penilaian buku teks pelajaran pendidikan dasar dan menengah. Buletin BNSP 2
(1): 14 – 23. Nopriadi, Darlius, Imam Syofii. (2015). Pengembangan Bahan Ajar Berbasis Modul Eletronik Pada Mata Kuliah
Konstruksi Bodi Kendaraan Pada Program Studi Pendidikan Teknik Mesin Universitas Sriwijaya 2015. Jurnal Pendidikan Teknik Mesin, Vol. 3, No. 2, November 2016.
Padmo, Dewi. (2004). Teknologi Pembelajaran: Peningkatan Kualitas Belajar melalui Teknologi Pembelajaran. Jakarta: Pusat Teknologi Komunikasi dan Informasi Pendidikan.
Ramadhanti, Dina. (2015). Penggunaan Kalimat Efektif Dalam Karya Ilmiah Siswa: Aplikasi Semantik Studi Kasus Siswa Kelas XI SMK Negeri 2 Lembah Gumanti. Jurnal Gramatika V1.i2 (167-173).
Riduwan. (2009). Skala Pengukuran Variabel-variabel Penelitian. Bandung: Alfabeta. Saputri, Puput. (2018). Isolasi, Seleksi, dan Karakterisasi Bakteri Asam Laktat (BAL) dari Intestinum Itik Manila
(Cairina Moschata) Sebagai Kandidat Probiotik. Skripsi.Yogyakarta: UNY. Subali, Bambang. (2016). Prinsip Asesmen dan Evaluasi Pembelajaran.Edisi Kedua. Yogyakarta: UNY Press. Suhardi. (2012). Pengembangan Sumber Belajar Biologi. Yogyakarta: Jurdik Biologi FMIPA UNY.