PENGEMBANGAN BUKU PENGAYAAN TERINTEGRASI...
Transcript of PENGEMBANGAN BUKU PENGAYAAN TERINTEGRASI...
PENGEMBANGAN BUKU PENGAYAAN TERINTEGRASI KEISLAMAN
PADA MATA KULIAH KIMIA PANGAN
Skripsi
Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan untuk Memenuhi Salah
Satu Syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan
Oleh
Gaosiatul Chasanah
11140162000044
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA
JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH AJAKARTA
2019
i
LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING
ii
LEMBAR PENGESAHAN PENGUJI
iii
KEMENTERIAN AGAMA
FORM (FR)
No. Dokumen : FITK-FR-AKD-088
UIN JAKARTA Tgl. Terbit : 1 Maret 2010
FITK No. Revisi: : 01
Jl. Ir. H. Juanda No 95 Ciputat 15412 Indonesia Hal : 1/1
SURAT PERNYATAAN KARYA SENDIRI
iv
ABSTRAK
Gaosiatul Chasanah (NIM: 11140162000044). Pengembangan Buku
pengayaan Terintegrasi Keislaman pada Mata Kuliah Kimia Pangan. Skripsi,
Program Studi Pendidikan Kimia, Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan
Alam, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam Negeri Syarif
Hidayatullah Jakarta.
Pendidikan kimia Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta menambahkan Capaian Program Studi sesuai dengan visi universitas, yaitu mampu menguasai konsep dasar keilmuan, keislaman, dan keindonesiaan pada materi kimia sekolah. Untuk mendukung capaian ini diperlukan buku pengayaan yang terintegrasi keislaman. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan buku pengayaan terintegrasi keislaman pada materi kimia pangan. Metode yang digunakan adalah Four Steps Teaching Material Development (4 STMD) yang terdiri dari empat tahap. Pertama, tahap seleksi meliputi analisis PLO dan CLO, analisis konsep, analisis indikator, serta analisis integrasi keislaman. Kedua, tahap strukturisasi meliputi pembuatan peta konsep, dan struktur makro. Ketiga, tahap karakterisasi berupa uji keterpahaman teks konsep. Keempat yaitu tahap reduksi, pada penelitian ini tidak dilakukan karena semua konsep mendapatkan kategori mudah. Penilaian terhadap buku pengayaan dilakukan melalui validasi materi oleh ahli integrasi keislaman, uji keterpahaman terhadap buku pengayaan oleh 59 mahasiswa pendidikan kimia semester V melalui tes rumpang, dan uji kelayakan buku pengayaan oleh ahli media pada aspek bahasa, sajian, performa, dan grafika. Hasil validasi ahli didapatkan konsep kimia terintegrasi yang valid dan layak, kemudian hasil uji keterpahaman didapatkan kategori tinggi, yaitu sebesar 90% dengan kriteria konsep mudah. Hasil uji kelayakan didapatkan persentase rata-rata sebesar 93,2%. Dengan demikian, buku pengayaan kimia pangan terintegrasi keislaman layak digunakan dengan kriteria sangat baik.
Kata Kunci: Buku Pengayaan, Integrasi Keislaman, Kimia Pangan
v
ABSTRACT
Gaosiatul Chasanah (NIM: 11140162000044). “Development of Islamic
Integrated Chemistry Enrichment Book on Food Chemistry Courses.” Skripsi,
Chemistry Education Study Programme, Department of Science Education,
Faculty of Tarbiya and Teacher’s Training. Syarif Hidayatullah Jakarta Islamic
State University.
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta has a vision for being able to master the
integration of science, Islamic value, and Indonesian-ness. The Chemical
Education improve the mechanism to support the vision by creating integrated
Islamic teaching materials. The aim of this study is to develope an integrated
Islamic enrichment book on Food Chemical Courses. This research used the Four
Steps Teaching Material Development (4STMD) method. First, the selection stage
includes PLO and CLO analysis, concept analysis, indicator analysis, and Islamic
integration analysis. Second, the structuring stage includes the creation of concept
maps and macro structures. Third, the characterization stage is in the form of a test
for comprehension of concept texts. Fourth, the reduction stage, in this study was
not carried out because all concepts get easy categories. Assessment of enrichment
books was carried out through material validation by Islamic integration experts,
relevance test of the enrichment book by 59 students in the V semester of chemistry
education, feasibility test by the expert in Chemistry based on language, material,
presentation, and graphics aspects. The final evaluation obtained a valid result,
achieved 90% for relevance test with “easy” category and also obtained 93.2% for
feasibility test. Above, the enrichment book are completely feasible to used.
Keywords: Enrichment Book, Islamic Integration, Food Chemistry
vi
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrahim
Assalamu’alaikum Wr. Wb.
Puji Syukur senantiasa kita panjatkan kehadirat Allah swt. yang telah memberikan
rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi berjudul
“Pengembangan Buku pengayaan Terintegrasi Keislaman pada Mata Kuliah Kimia
Pangan” ini sesuai dengan harapan.
Shalawat serta salam semoga tetap tercurah kepada Nabi Muhammad saw. beserta
keluarga dan sahabatnya yang telah membawa kita dari zaman Jahiliyah menuju
zaman yang terang benderang. Semoga kita selalu berada dalam syafa’at-Nya.
Aamiin.
Pada dasarnya, banyak kesulitan yang penulis alami selama penyusunan skripsi ini,
tetapi, atas bantuan serta partisipasi berbagai pihak, skripsi ini dapat selesai. Oleh
karena itu, penulis sampaikan terimakasih kepada:
1. Baiq Hana Susanta, M.Sc., selaku Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu
Pengetahuan Alam Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam
Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
2. Burhanudin Milama, M.Pd., selaku Ketua Program Studi Pendidikan Kimia
sekaligus penasihat akademik yang telah memberikan dukungan kepada
penulis selama penyusunan skripsi.
3. Dr. Ir. Hj. Siti Suryaningsih, M.Si., selaku pembimbing I yang telah
memberikan arahan dan perhatian kepada penulis selama penyusunan
skripsi.
vii
4. Dila Fairusi, M.Si., selaku pembimbing II yang juga telah memberikan
arahan dan perhatian kepada penulis selama penyusunan skripsi.
5. Prof. Dr. H. Zainun Kamaludin Fakih, M.A., dan Dr. Akhmad Shodiq,
M.A., selaku validator materi yang telah memberikan saran dalam
mengembangkan materi kimia terintegrasi keislaman.
6. Yudi Munadi, M.Pd., dan Buchori Muslim, M.Pd., selaku validator media
yang telah memberikan saran dalam mengembangkan buku pengayaan dari
segi desain.
7. Seluruh dosen dan jajaran jurusan pendidikan IPA FITK UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta yang tidak dapat penulis sebutkan satu-persatu. Terima
kasih banyak atas segala ilmu dan kebaikan Bapak dan Ibu sekalian selama
peneliti menuntut ilmu di Program Studi Pendidikan Kimia UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta.
8. Orang tua, seluruh keluarga, teman-teman serta semua pihak yang selalu
mendukung penulis selama penyusunan skripsi.
Mudah-mudahan segala bentuk partisipasi dan dukungan dari berbagai pihak dapat
menjadi berkah. Masih banyak kekurangan pada skripsi ini, oleh karena itu kritik
dan saran yang membangun sangat diperlukan demi perbaikan yang berarti.
Semoga karya ini dapat memberikan kontribusi dan motivasi bagi engembangan
IPTEK dan peningkatan kualitas pendidikan di Indonesia. Aamiin.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb.
Jakarta, Mei 2019
Penulis
viii
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN PENGUJI .................................................................... i
LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING ii
SURAT PERNYATAAN KARYA SENDIRI....................................................... iii
ABSTRAK ............................................................................................................. iv
ABSTRACT .............................................................................................................. v
KATA PENGANTAR ........................................................................................... vi
DAFTAR ISI ........................................................................................................ viii
DAFTAR TABEL .................................................................................................. x
DAFTAR GAMBAR ............................................................................................ xi
DAFTAR LAMPIRAN ....................................................................................... xii
BAB I- PENDAHULUAN ...................................................................................... 1
A. Latar Belakang ............................................................................................. 1
B. Identifikasi Masalah ..................................................................................... 5
A. Batasan Masalah........................................................................................... 5
C. Rumusan Masalah ........................................................................................ 6
D. Tujuan Penelitian ......................................................................................... 6
E. Kegunaan Penelitian..................................................................................... 6
BAB II- KAJIAN TEORI, PENELITIAN RELEVAN, DAN KERANGKA BERPIKIR .............................................................................................................. 8
A. Kajian Teori ................................................................................................. 8
1. Bahan Ajar 8
a. Pengertian Bahan Ajar 8
b. Fungsi Bahan Ajar 8
c. Jenis-Jenis Bahan Ajar 9
2. Buku 9
ix
a. Pengertian Buku 9
b. Jenis-Jenis Buku 9
c. Buku Pengayaan 10
d. Pengayaan Pengetahuan 11
3. Integrasi Ilmu Pengetahuan dan Keislaman 12
a. Pokok Pikiran 12
b. Pengertian 12
c. Model-Model Integrasi 14
4. Kimia Pangan Terintegrasi Keislaman 15
B. Penelitian Relevan ...................................................................................... 20
C. Kerangka Berpikir ...................................................................................... 22
BAB III- METODOLOGI PENELITIAN ............................................................ 25
A. Tempat dan Waktu Penelitian .................................................................... 25
B. Desain Penelitian ........................................................................................ 25
C. Prosedur Penelitian..................................................................................... 25
D. Objek dan Subjek Penelitian ...................................................................... 27
E. Instrumen Penelitian................................................................................... 29
F. Teknik Pengumpulan Data ......................................................................... 31
G. Teknik Pengolahan Data ............................................................................ 31
H. Teknik Analisis Data .................................................................................. 32
BAB IV- HASIL DAN PEMBAHASAN ............................................................. 34
A. HASIL PENELITIAN ................................................................................ 34
B. PEMBAHASAN ........................................................................................ 57
BAB V- KESIMPULAN DAN SARAN .............................................................. 67
A. KESIMPULAN .......................................................................................... 67
B. SARAN ...................................................................................................... 67
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 69
LAMPIRAN-LAMPIRAN .................................................................................... 74
x
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Fungsi Buku pengayaan ........................................................................... 9
Tabel 3.1 Kisi-Kisi lembar validasi kelayakan buku pengayaan oleh ahli media 31
Tabel 3.2 Rubrik Penilaian Kelayakan Buku ........................................................ 33
Tabel 3.3 Kriteria Interpretasi Persentase .............................................................. 34
Tabel 3.4 Kriteria Keterpahaman Teks .................................................................. 34
Tabel 4.1 PLO Kimia dan CLO Kimia Pangan..................................................... 36
Tabel 4.2 Indikator Buku Pengayaan Kimia Pangan Terintegrasi Keislaman ....... 37
Tabel 4.3 Daftar Perbaikan Tabel Hubungan ......................................................... 39
Tabel 4.4 Hasil Karakterisasi ................................................................................. 50
Tabel 4.5 Komentar dan Saran Ahli Media .......................................................... 51
Tabel 4.6 Daftar Revisi Buku Pengayaan .............................................................. 52
Tabel 4.7 Hasil Uji Kelayakan oleh Ahli Media .................................................... 57
xi
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Kerangka Berpikir .............................................................................. 25
Gambar 3. 1 Kaitan Langkah R&D dengan 4STMD ............................................ 26
Gambar 3. 2 Bagan Alur Penelitian 4STMD ........................................................ 27
Gambar 4.1 Struktur Makro ................................................................................... 42
Gambar 4.2 Sampul Buku Pengayaan Kimia Pangan Terintegrasi Keislaman ... 44
Gambar 4.3 Halaman Identitas Buku ..................................................................... 44
Gambar 4.4 Halaman Identitas Buku ..................................................................... 45
Gambar 4.5 Halaman Pedoman Transliterasi ........................................................ 45
Gambar 4.6 Halaman Daftar Isi ............................................................................. 46
Gambar 4.7 Halaman Daftar Gambar .................................................................... 46
Gambar 4.8 Halaman Daftar Tabel ........................................................................ 47
Gambar 4.9 Halaman Awal Bab ............................................................................ 47
Gambar 4.10 Halaman setelah Bab ........................................................................ 48
Gambar 4.11 Halaman Informasi Tambahan ......................................................... 48
Gambar 4.12 Halaman Daftar Pustaka ................................................................... 49
Gambar 4.13 Halaman Biografi Penulis ................................................................ 49
Gambar 4.14 Desain Sampul Buku ....................................................................... 53
Gambar 4.15 PLO dan CLO .................................................................................. 53
Gambar 4.16 Desain Layout dan Font Sebelum Revisi ......................................... 54
Gambar 4.17 Desain Layout dan Font Setelah Revisi ........................................... 54
Gambar 4.18 Desain Awal Bab Sebelum Revisi ................................................... 55
Gambar 4.19 Desain Awal Bab Setelah Revisi ...................................................... 55
Gambar 4.20 Letak Keterangan Gambar Sebelum Revisi ..................................... 55
Gambar 4.21 Letak Keterangan Gambar Sesudah Revisi ..................................... 56
Gambar 4.22 Pemanfaatan Ruang Kosong ........................................................... 56
Gambar 4.23 Pemisahan Kata yang Salah Sebelum Revisi ................................... 57
Gambar 4.24 Pemisahan Kata Setelah Revisi ........................................................ 57
xii
DAFTAR LAMPIRAN
LAMPIRAN 1 Buku Teks Kimia Pangan Sumber dan Sumber Lain .................... 74
LAMPIRAN 2 Tabel Analisis Konsep .................................................................. 75
LAMPIRAN 3 Tabel analisis Integrasi Keislaman pada materi kimia pangan .... 81
LAMPIRAN 4 Peta Konsep ................................................................................... 90
LAMPIRAN 5 Instrumen Karakterisasi ................................................................ 91
LAMPIRAN 6 Data Karakterisasi ...................................................................... 104
LAMPIRAN 7 Instrumen Uji Kelayakan dan perhitungan.................................. 112
LAMPIRAN 8 Lembar Uji Referensi .................................................................. 124
LAMPIRAN 9 Surat-Surat .................................................................................. 130
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pembahasan tentang pengintegrasian islam dan sains berawal dari
perdebatan di kalangan cendekiawan muslim dan menghasilkan pandangan
yang berbeda-beda dari setiap cendekiawan. Beberapa menyatakan adanya
hubungan erat antara sains dan islam melalui ayat-ayat dalam Alquran.
Beberapa lainnya menyatakan belum ada hubungan yang jelas antara sains dan
Islam (Munadi, 2016; Bagheri, Hosseinjanzadeh, dan Mehr, 2015). Menurut
Turgut (2016), sains dan Alquran dapat berjalan berdampingan dengan alasan
sains sebagai penyelidikan, meneliti jawaban tentang fakta-fakta yang ada dan
Islam dalam konteks ini adalah Alquran sebagai makna kehidupan yang
kemudian membimbing masyarakat menjalani kehidupan.
Integrasi antara sains dengan Alquran ini menjadi topik yang terus
berkembang dalam beberapa tahun terakhir (Turgut, 2016, hlm. 166). Bahkan
beberapa negara telah menerapkan sistem pendidikan terintegrasi keislaman
seperti, Brunei Darussalam, Malaysia, Mesir, dan Yaman (Al-Hadabi, 2016;
Lubis, 2015; Lubis, Mustapha & Lampoh, 2009; Ahmad, Zain, Ismail, Salah
& Mohammad, 2016). Di Indonesia diskusi panjang tentang masalah integrasi
keislaman masih terjadi. Bahkan, topik mengenai integrasi keislaman di
Indonesia telah diimplementasikan pada integrasi islam dan sains di jenjang
universitas (Munadi, 2016, hlm. 288).
Pemikiran mengenai integrasi antara Alquran dan ilmu alam ini juga hadir
karena pada faktanya di dalam Alquran banyak mengandung ayat-ayat yang
berkaitan dengan peristiwa-peristiwa sains. Sebagai contoh adalah surah An-
Nur ayat 43 mengenai keberadaan es, petir, dan hujan.
“Tidaklah kamu melihat bahwa Allah mengarak awan, kemudian
mengumpulkan antara (bagian-bagian)nya, kemudian menjadikannya
bertindih-tindih, maka kelihatanlah olehmu hujan keluar dari celah-
celahnya dan Allah (juga) menurunkan (butiran-butiran) es dari langit,
(yaitu) dari (gumpalan-gumpalan awan seperti) gunung-gunung, maka
2
ditimpakan-Nya (butiran-butiran) es itu kepada siapa yang dikehendaki-
Nya dan dipalingkan-Nya dari siapa yang dikehendaki-Nya. Kilauan kilat
awan itu hampir-hampir menghilangkan penglihatan.” (QS. An-Nur: 43)
Ayat di atas menjelaskan mengenai proses terjadinya hujan. Ilmu sains
menyebutnya dengan siklus hidrologi, yaitu sirkulasi air dari bumi ke atmosfer
kemudian kembali lagi ke bumi. Ayat ini adalah sebagian kecil bukti bahwa
Alquran mengandung ayat-ayat ilmiah di dalamnya. Beberapa ilmuwan
bahkan telah membagi ayat-ayat ilmiah Alquran dalam hal ilmu yang berbeda:
i) Yusef Marveh, percaya bahwa ada 675 ayat ilmiah di Alquran; ii)
Mohammad Jamil Alhabal dan Meghdad Aljavari, percaya bahwa jumlah ayat
ilmiah sebanyak 1322 ayat: 9 di antaranya adalah ayat-ayat dalam bidang
kimia; iii) Mohammad Jamil Alhabal dan Meghdad Marvie, percaya bahwa
ada 138 ayat dalam bidang fisika, 11 ayat dalam kimia dan 69 ayat dalam
geologi (Bagheri, dkk, 2015, hlm 261). Terlepas dari pendapat mengenai
jumlah ayat ilmiah dalam Alquran, kesimpulan yang dapat kita ambil adalah
bahwa Alquran memang mengandung ayat-ayat ilmiah.
Kimia sebagai salah satu bidang sains yang terdapat dalam Alquran
memiliki peran penting dalam kehidupan, salah satunya dalam bidang pangan.
Konsentrasi ilmu yang kita kenal saat ini adalah kimia pangan. Kimia pangan
memberikan kriteria mengenai pangan yang baik dan aman untuk dikonsumsi
melalui kandungan kimia pada bahan pangan yang kemudian lebih dikenal
dengan sebutan nutrisi. Hal ini sesuai dengan Alquran, surah Al-Maidah ayat
88 yang artinya:
“dan makanlah makanan yang halal lagi baik (thayib) dari apa yang telah
dirizkikan kepadamu dan bertaqwalah kepada Allah dan kamu beriman
kepada-Nya.” (Q.S Al-Maidah:88)
Berkaitan dengan hal di atas, Alquran juga telah menjelaskan sumber-
sumber nutrisi di bumi. Baik sumber nutrisi nabati maupun sumber nutrisi
hewani, seperti pada surah An-Nahl ayat 5, At-Tur ayat 22, dan Al-Baqarah
ayat 61 yang artinya:
“Dan Kami beri mereka tambahan dengan buah-buahan dan daging dari
segala jenis yang mereka ingini.”(Q.S. At-Tur: 22)
3
Berdasarkan ayat-ayat di atas dapat diketahui bahwa Allah swt. telah
menyediakan sumber-sumber nutrisi. Di samping mengandung banyak vitamin
dan mineral, sumber-sumber nutrisi yang banyak disebut dalam Alquran
mayoritas adalah sumber nutrisi yang paling banyak dibutuhkan oleh tubuh,
yaitu karbohidrat, protein, dan lemak.
Berbicara mengenai ayat-ayat ilmiah dalam Alquran dan pengintegrasian
ilmu sains dengan Alquran, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah
Jakarta sebagai transformasi dari Institut Agama Islam Negeri (IAIN) tidak
dapat dipisahkan dari harapan pengintegrasian ilmu pengetahuan, salah satunya
integrasi dengan keislaman yang menunjukkan bahwa masing-masing UIN
memiliki perbedaan kebijakan dalam penerapannya. Hal ini tidak terlepas dari
bagaimana pemaknaan masing-masing UIN terhadap konsep integrasi
keilmuan tersebut (Rifai, Fauzan, Sayuti, Bahrissalim, 2014, hlm 14). Langkah
yang diambil oleh UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dalam mengintegrasikan
sains dengan Alquran adalah dengan menjadikan integrasi sains dan Alquran
menjadi visi universitas kemudian memberikan pedoman pengintegrasian ilmu
sains dengan Alquran kepada seluruh civitas akademika UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta sesuai dengan Surat Keputusan Rektor UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta Nomor 864 Tahun 2017 tentang Pedoman Integrasi Ilmu
pada UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
Berdasarkan pedoman tersebut, Program Studi Pendidikan Kimia
mengambil langkah untuk mengembangkan kurikulum kegiatan pembelajaran.
Pengembangan kurikulum ini mengacu pada Kerangka Kualifikasi Nasional
Indonesia (KKNI) dan Standar Nasional Pendidikan Tinggi (SNPT) dalam
Peraturan Menteri Riset dan Teknologi Pendidikan Tinggi No. 44 tahun 2015.
Sebagai dasar hukum pengembangan kurikulum, Permenristekdikti telah
merancang tahapan yang harus dilakukan dalam pengembangan kurikulum
KKNI, yaitu: 1) analisis kebutuhan pasar dan pemangku kepentingan, analisis
perkembangan keilmuan dan keahlian, visi dan misi universitas, analisis
kebutuhan kualifikasi nasional dan internasional; 2) penentuan profil lulusan;
4
3) penentuan matriks keterkaitan antara Program Learning Outcome (PLO),
dan Course Learning Outcome (CLO).
Berdasarkan parameter capaian pembelajaran atau Learning Outcome
(LO) lulusan program studi dan keterampilan umum SNPT, mengacu pada
lampiran Permenristekdikti No. 44 tahun 2015, setiap program studi
diperbolehkan untuk menambah LO sesuai dengan visi misi universitas untuk
memberi ciri lulusan program studinya. Integrasi keislaman pada kurikulum
Pendidikan Kimia UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, saat ini telah
diimplementasikan melalui mata kuliah Integrasi Nilai berupa pengintegrasian
materi kimia dasar dengan keislaman. Demi tercapainya visi UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta, penerapan integrasi keislaman perlu diterapkan ke dalam
seluruh mata kuliah kimia, salah satunya kimia pangan. Akan tetapi, hal ini
terkendala dengan tidak adanya buku pengayaan yang mendukung.
Berdasarkan hasil observasi, buku pengayaan mata kuliah kimia pangan yang
terintegrasi keislaman belum tersedia.
Oleh karena itu, pengembangan kurikulum terintegrasi keislaman yang
telah terlaksana memerlukan sarana pendukung dalam
pengimplementasiannya, yaitu diperlukannya buku pengayaan kimia
terintegrasi keislaman. Hal ini sesuai dengan aspek-aspek yang harus
diperhitungkan dalam rangka mengimplementasikan pengetahuan terintegrasi
keislaman, seperti: i) pendidikan guru; ii) pengembangan dan distribusi buku
teks atau bahan ajar; iii) peran guru; iv) kurikulum kegiatan (Lubis, dkk, 2015,
hlm. 63-64).
Salah satu faktor penunjang dalam keberhasilan dan pencapaian tujuan
pembelajaran adalah buku ajar (Hanifah, 2014, hlm. 101). Buku teks sebagai
salah satu bahan ajar diharapkan dapat memudahkan mahasiswa dalam
memahami materi perkuliahan (Abdurahman, Atmazaki, Rofi, 2014, hlm. 3).
Sebagai sarana pendukung buku teks yang sudah tersedia, diperlukan buku
pengayaan sebagai pelengkap dalam hal pengintegrasian materi kimia pangan
dengan keislaman.
5
Integrasi yang dilakukan pada materi kimia pangan ini mengacu pada
Surah Keterangan Rektor Nomor 864 tahun 2017 tentang Pedoman Integrasi
Ilmu pada UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang tertuang dalam pasal 10.
Integrasi ilmu pada UIN Syarif Hidayatullah Jakarta khususnya pada rumpun
ilmu-ilmu alam dapat berbentuk mencari hubungan dan titik temu antara ilmu
alam dan teks Alquran dan hadis, menjadikan teks Alquran dan hadis sebagai
sumber inspirasi atau sumber rujukan pengembangan ilmu, menghubungkan
keteraturan hukum alam dengan keagungan Allah SWT, dan menghubungkan
kompleksitas anatomi makhluk hidup dengan kemahakuasaan Allah SWT.
Adapun proses pengembangan buku pengayaan, dilakukan dengan empat
tahap, yaitu seleksi, strukturisasi, karakterisasi, dan reduksi. Empat tahap ini
disebut sebagai Four Steps Teaching Material Development (4S TMD). Proses
ini merupakan tahapan buku pengayaan yang dikembangkan sehingga siap
digunakan oleh pendidik sebagai bahan mengajar atau siap dipelajari oleh
mahasiswa sebagai buku pengayaan mandiri (Arifin & Anwar, 2015).
Kelebihan dari 4STMD adalah adanya pengambangan nilai-nilai yang dapat
digali oleh peserta didik saat mempelajari materi subjek dalam bahan ajar
(Hendri & Setiawan, 2016, hlm. 66). Berdasarkan latar belakang tersebut, maka
peneliti mengambil judul “ Pengembangan buku pengayaan terintegrasi
keislaman pada mata kuliah kimia pangan”.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, ditemukan
beberapa masalah yaitu:
1. Implementasi integrasi ilmu kimia dengan keislaman di Universitas Islam
Negeri Syarif Hidayatulah Jakarta belum maksimal.
2. Buku pengayaan kimia pangan yang digunakan di Universitas Islam
Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta belum terintegrasi keislaman.
A. Batasan Masalah
Pembatasan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
6
1. Buku pengayaan yang dikembangkan berupa buku pengayaan kimia
pangan terintegrasi keislaman.
2. Materi kimia pangan yang diintegrasikan hanya mencakup tiga komponen
nutrisi, yaitu karbohidrat, protein, dan lemak serta sumber hewani dan
sumber nabati dari ketiga komponen tersebut. Sumber hewani mencakup
daging, ikan, susu, dan telur. Sedangkan sumber nabati mencakup beras,
gandum, oat, habatussauda, zaitun, madu, dan kurma.
3. Integrasi keislaman pada materi karbohidrat, protein, dan lemak mencakup
definisi dan manfaat.
C. Rumusan Masalah
Penelitian yang akan dijalankan dirumuskan sebagai berikut:
1. Bagaimana tahapan mengembangkan buku pengayaan terintegrasi
keislaman pada mata kuliah kimia pangan?
D. Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Mengetahui tahapan pengembangan buku pengayaan terintegrasi keislaman
pada mata kuliah kimia pangan.
E. Kegunaan Penelitian
Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat berguna :
1. Bagi mahasiswa
Dengan dikembangkannya buku pengayaan kimia terintegrasi keislaman ini
diharapkan dapat menjadi salah satu sumber belajar bagi mahasiswa,
mampu meningkatkan minat belajar, serta selanjutnya dapat
menghubungkan konsep kimia yang mereka pelajari dengan keislaman.
2. Bagi Dosen
Dosen dapat menggunakan hasil penelitian ini sebagai buku pengayaan atau
bahan referensi untuk meningkatkan kreativitas dalam proses
pembelajaran.
3. Bagi peneliti
7
Penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan pengetahuan peneliti dalam
mendesain dan mengembangkan buku pengayaan terintegrasi keislaman.
8
BAB II
KAJIAN TEORI, PENELITIAN RELEVAN, DAN KERANGKA
BERPIKIR
A. Kajian Teori
1. Bahan Ajar
a. Pengertian Bahan Ajar
Bahan ajar adalah seperangkat materi pembelajaran yang disusun
secara sistematis, yang bersumber dari bahan berupa cetak, alat bantu visual,
audio, video, multimedia, dan animasi, serta komputer dan jaringan yang
digunakan untuk kebutuhan pembelajaran (Prastowo, 2014; Yaumi, 2013;
Pannen dalam Bachtiar, 2015). Menurut National Center for Vocational
Education Research Ltd., bahan ajar merupakan segala bentuk bahan yang
digunakan dalam melaksanakan proses pembelajaran di kelas untuk
membantu guru atau instruktur, dapat berupa bahan tertulis maupun bahan
tak tertulis (Depdiknas, 2008, hlm. 7).
Berdasarkan beberapa pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa
bahan ajar merupakan materi atau substansi yang digunakan dalam
pembelajaran, baik berupa cetak, audio, dan lain sebagainya. Dengan syarat
disusun secara sistematis dan menarik.
b. Fungsi Bahan Ajar
Berdasarkan pihak yang memanfaatkannya, bahan ajar memiliki dua
fungsi, yaitu fungsi bagi pendidik dan fungsi bagi peserta didik. Bagi
pendidik bahan ajar berfungsi untuk: a) menghemat waktu mengajar; b)
mengubah peran pendidik menjadi fasilitator; c) meningkatkan proses
pembelajaran menjadi efektif dan efisien; d) pedoman pendidik dalam
mengarahkan aktivitas dan kompetensi pembelajaran; e) sebagai alat
evaluasi pembelajaran. Adapun bagi peserta didik, bahan ajar berfungsi
untuk memudahkan peserta didik dalam belajar baik dari dari segi waktu,
tempat, materi dan kecepatan masing-masing peserta didik dalam menyerap
materi (Prastowo, 2013, hlm.299-300).
9
c. Jenis-Jenis Bahan Ajar
Berdasarkan bentuknya bahan ajar dapat berupa (Prastowo, 2013, hlm.
306-307):
1) Bahan cetak (printed) adalah bahan ajar yang disiapkan dalam kertas. Contoh handout, buku, modul, lembar kerja siswa, brosur, leaflet, wallchart, foto/gambar, model/maket.
2) Bahan ajar dengar (audio) atau program audio adalah semua sistem yang menggunakan sinyal radio secara langsung yang dapat dimainkan atau didengar oleh seseorang atau sekelompok orang. Contoh kaset, radio, piringan hitam, dan compact disk
audio. 3) Bahan ajar pandang dengar (audio visual) adalah segala sesuatu
yang memungkinkan sinyal radio dapat dikombinasikan dengan gambar bergerak secara sekuensial. contoh video compact disk
dan film. 4) Bahan ajar Interaktif (Interactive teaching material), berupa
kombinasi dari dua atau lebih media.
2. Buku
a. Pengertian Buku
Kata buku dalam bahasa Yunani disebut “biblos”, dalam bahasa Inggris
disebut “book”, dalam bahasa Belanda disebut “boek”, dan dalam bahasa
Jerman “das Buch”. Semua kata dasarnya diawali dengan huruf b sehingga
besar kemungkinan semuanya berasal dari akar kata yang sama yaitu dari
bahasa Yunani. Berdasarkan pada kamus masing-masing bahasa, kata itu
memiliki makna dan peruntukan yang sama, yaitu untuk benda berupa
kumpulan kertas yang dijilid (Sitepu, 2015, hlm.12).
b. Jenis-Jenis buku
Buku yang digunakan sebagai bahan belajar ada empat jenis yaitu
(Permendiknas No. 2, 2008, hlm. 2-4):
1) Buku teks yang digunakan sebagai acuan wajib guru sebagai pendidik dan siswa sebagai peserta didik dalam proses pembelajaran.
10
2) Buku panduan pendidik yaitu buku yang memuat prinsip, prosedur, deskripsi materi pokok, dan model pembelajaran untuk digunakan oleh para pendidik.
3) Buku pengayaan adalah buku yang memuat materi yang dapat memperkaya buku teks pendidikan dasar, menengah, dan perguruan tinggi.
4) Buku referensi adalah buku yang isi dan penyajiannya dapat digunakan untuk memperoleh informasi tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, dan budaya secara dalam dan luas.
c. Buku Pengayaan
Buku pengayaan dalam masyarakat dikenal sebagai buku bacaan atau
buku perpustakaan. Buku pengayaan dapat digunakan sebagai sumber
belajar yang mendukung proses pembelajaran (Astra & Saputra, 2018).
Pusat Kurikulum dan Perbukuan (2014) mengartikan buku pengayaan
sebagai buku yang memuat materi yang dapat memperkaya dan
meningkatkan penguasaan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni (ipteks)
serta keterampilan; membentuk kepribadian peserta didik, pendidik,
pengelola pendidikan, dan masyarakat lainnya. Buku pengayaan memiliki
sifat yang khas karena sajiannya yang bervariasi, baik dengan
menggunakan variasi gambar, ilustrasi, atau variasi alur wacana. Buku
pengayaan bersifat mengembangkan dan meluaskan kompetensi peserta
didik, baik dalam aspek pengetahuan, keterampilan, maupun
pengembangan kepribadian yang dilandasi oleh nilai spiritual dan nilai
sosial (Pusat Kurikulum dan Perbukuan, 2014, hlm. 8).
Berikut ini beberapa kriteria dasar untuk penulisan buku pengayaan
(Pusat Kurikulum dan Perbukuan, 2014, hlm. 16-17).
a. Mencantumkan identitas penerbit (nama dan kota domisili) dengan
jelas pada halaman hak cipta dan/atau pada jilid belakang.
b. Sudah dicetak sebagai terbitan atau edisi terkini (< 3 tahun terakhir) dan
dilengkapi dengan ISBN.
c. Bukan merupakan buku cetak ulang dari buku lama yang tidak direvisi
untuk pemutakhiran, kecuali buku sastra adi luhung (kanonikal).
11
d. Mencantumkan nama pengarang/penulis/penyusun dengan jelas.
e. Merupakan karya asli dan tidak melanggar UU Hak Cipta yang
diungkapkan dengan melampirkan surat pernyataan keaslian dari
penulis.
f. Jumlah halaman isi buku minimal 48 halaman.
g. Menggunakan ukuran buku A4 (21 cm x 29,6 cm) atau A5 (14,8 cm x
21 cm) atau B5 (17,6 cm x 25 cm) dengan toleransi 3 mm.
Buku pengayaan terbagi menjadi tiga kelompok, yaitu buku pengayaan
pengetahuan, buku pengayaan keterampilan, dan buku pengayaan
kepribadian (Pusat Kurikulum dan Perbukuan, 2014, hlm. 8). Berikut akan
dijelaskan mengenai buku pengayaan pengetahuan.
d. Pengayaan Pengetahuan
Buku pengayaan pengetahuan memuat materi yang dapat memperkaya
dan meningkatkan penguasaan ipteks. Buku pengayaan pengetahuan
berfungsi sebagai bacaan peserta didik, pendidik, pengelola pendidikan,
dan masyarakat lainnya sehingga dapat memperkaya dan meningkatkan
penguasaan ipteks (Pusat Kurikulum dan Perbukuan, 2014, hlm. 8).
Buku pengayaan pengetahuan adalah buku-buku yang diperuntukkan
bagi peserta didik untuk memperkaya pengetahuan dan pemahamannya,
baik pengetahuan lahiriah maupun pengetahuan batiniah. Buku ini
diperlukan oleh peserta didik untuk membantu meningkatkan kompetensi
kognitifnya (Pusat Kurikulum dan Perbukuan, 2014, hlm. 8).
Buku pengayaan pengetahuan merupakan buku-buku yang dapat
mengembangkan pengetahuan (knowledge development) peserta didik,
bukan sebagai science (baik untuk ilmu pengetahuan alam maupun sosial)
yang merupakan bidang kajian. Buku pengayaan pengetahuan bagi peserta
didik akan berhubungan dengan pengembangan tujuan pendidikan secara
umum. Pengayaan pengetahuan berarti materi buku tersebut mampu
memberikan tambahan pengetahuan kepada peserta didik, selain yang
tertuang di dalam tujuan pendidikan. Buku pengayaan akan memberikan
12
tambahan pengetahuan berupa informasi yang lebih lengkap dan luas
kepada peserta didik yang tidak diperoleh dari buku teks (Pusat Kurikulum
dan Perbukuan, 2014, hlm. 8-9). Pusat Kurikulum dan Perbukuan (2014)
menyebutkan bahwa ciri-ciri dari buku pengayaan pengetahuan adalah
menyajikan materi yang faktual, mengembangkan materi berdasarkan
pada ilmu pengetahuan, dan mengembangkan berbagai pengetahuan
seperti pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif.
3. Integrasi Ilmu Pengetahuan dan Keislaman
a. Pokok Pikiran
Integrasi keislaman muncul setelah ide islamisasi ilmu pengetahuan
digagas oleh seorang direktur lembaga pengkajian islam internasional Ismail
Raji Al-faruqi, dengan karya populernya islamization of knowledge, 1982.
Gagasan ini juga muncul dari seorang filsuf muslim M. Naquib Al-Attas. Ide
tersebut muncul sebagai reaksi atas krisis yang terjadi pada sistem pendidikan
yang dihadapi umat islam, yakni adanya dualisme sistem pendidikan islam dan
pendidikan modern. Pendekatan yang dipakai Al-Faruqi adalah dengan
menuangkan kembali seluruh khazanah sains Barat dalam kerangka islam yang
dalam praktiknya tidak lebih dari usaha penulisan kembali buku-buku teks dan
berbagai disiplin ilmu dengan wawasan ajaran Islam. Pendekatan lain yang
dipakai Al-Attas adalah dengan jalan membersihkan sains barat dari unsur-
unsur yang bertentangan dengan ajaran Islam kemudian merumuskan dan
memadukan unsur Islam yang esensial dan konsep-konsep kunci sehingga
menghasilkan komposisi yang merangkum pengetahuan inti (Zainuddin, 2007,
hlm. 211-212).
b. Pengertian
Secara bahasa integrasi merujuk kepada tiga jenis kata, sebagai kata
kerja to integrate yang berarti mengintegrasikan, menyatupadukan,
menggabungkan, mempersatukan (dua hal atau lebih menjadi satu). Sebagai
kata benda, integration berarti integrasi, pengintegrasian atau penggabungan,
atau integrity berari ketulusan hati, kejujuran, dan keutuhan. Bila dikaitkan
13
dengan bilangan integrasi merujuk kepada kata integer atau bilangan bulat/utuh
(Hakim, Kusmana, el-Mahsyar, Maman & Hamid, 2007, hlm.47-48).
Integrasi ilmu pengetahuan dan keislaman merupakan upaya
menghubungkan kembali ilmu pengetahuan umum dengan agama yang berarti
menghubungkan kembali sunnatullah (hukum alam) dengan Alquran, bukan
sekedar menggabungkan pengetahuan umum dan agama atau memberikan
bekal norma keagamaan kepada para calon sarjana (Zainuddin, 2007, hlm.232).
Inti dari integrasi ilmu pengetahuan dan keislaman menurut Kuntowijoyo
adalah ilmu pengetahuan dan keislaman merupakan upaya menyatukan (bukan
sekedar menggabungkan) wahyu Tuhan dengan temuan pikiran manusia (studi
integralistik), dengan tidak mengesampingkan Tuhan (sekularisme) atau
mengisolasi manusia (asketisme duniawi lainnya) (Munadi, 2016, hlm. 291-
292). Sesuai dengan pandangan islam tentang hubungan konsep Tuhan dengan
konsep ilmu yang tidak dapat dipisahkan karena semua ilmu berasal dari-Nya.
Dalam Q.S Al-kahfi ayat 109 dijelaskan bahwa ilmu-Nya absolut dan
menyeluruh. Oleh karena seluruh ilmu berasal dari Tuhan, maka proses
pencarian, penerapan, dan penyebarannya harus sesuai dengan kehendak-Nya
(Masruri dan Rossidy, 2007, hlm. 38).
Berkaitan dengan ini akan dikemukakan beberapa contoh yang
memperlihatkan hubungan antara agama dan ilmu pengetahuan yang saling
membutuhkan, dan tidak bertentangan. Hal ini dikemukakan sebagai berikut.
Pertama, agama memerintahkan manusia menggunakan akal pikiran
dan segenap potensi lainnya yang dimiliki. Sebagaimana tercermin pada ayat -
ayat Alquran yang menggunakan istilah tatafakkarun, tatadabbarun,
tatazakarun, ta’akkul, tafaquuh, intidzar, iqra, tafahhum, tabassarun, dan
seterusnya. Kedua, ilmu pengetahuan dibutuhkan untuk melaksanakan semua
perintah agama, seperti perintah Allah untuk melaksanakan ibadah yang
terdapat di dalam wahyu, mengolah alam dalam rangka pelaksanaan fungsi
sebagai khalifah di muka bumi, dan memecahkan berbagai masalah dalam
kehidupan. Ketiga, Agama berisikan ajaran tentang moralitas dan akhlak
mulia. Agama yang memberikan landasan dan arah bagi penggunaan dan
14
pemanfaatan IPTEK menjelaskan tata cara berusaha dan berbuat baik di dunia,
tujuan hidup, dan arah pertanggungjawaban dari aktivitas kita. IPTEK melalui
berbagai teori yang dirumuskan telah memberikan berbagai kemudahan bagi
manusia. Namun, tanpa agama ilmu pengetahuan dan teknologi tersebut tidak
tahu tujuan apa yang harus dicapai dengan semua itu. Sesuai dengan ungkapan
Albert Einstein, bahwa ilmu pengetahuan tanpa agama adalah buta. Keempat,
agama berfungsi membenarkan, melengkapi, dan mengoreksi terhadap
berbagai temuan dalam bidang ilmu pengetahuan. Kelima, agama berbicara
tentang kebahagiaan hidup di dunia dan di akhirat. Karena itu, kehidupan
duniawi tidak hanya memerlukan dukungan ilmu pengetahuan, akan tetapi juga
membutuhkan bimbingan agama (Nata, Suwito, Abdillah, & Arief, 2003. hlm.
84-87).
c. Model Integrasi Sains dan Islam
Terdapat beberapa model integrasi antara sains dengan Islam,
diantaranya (Hamzah, 2015):
1. Model Monadik. Model ini popular di kalangan fundamentalis
religius, dan fundamentalis sekuler. Menurut pandangan para
fundamentalis, satu-satunya kebenaran adalah agama, dan sains
hanyalah bagian dari kebudayaan. Begitupun sebaliknya menurut
pandangan fundamentalis sekuler. Dengan demikian, maka tidak akan
terjadi koeksistensi antara islam dengan sains, karena keduanya saling
menyangkal keberadaan dan kebenaran ilmu yang lainnya.
2. Model Diadik. Model ini menggambarkan bahwa sains dan islam
adalah satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan. Model ini disebut
juga sebagai model diadik komplementer.
3. Model Diadik Dialogis. Model ini digambarkan dengan dua buah
diagram lingkaran yang sama besar dan saling berpotongan. Dua
diagram tersebut menunjukkan bahwa antara sains dengan agama
terdapat sebuah kesamaan.
15
4. Model Triadik. Dalam model triadik terdapat unsur tambahan yang
menjadi penghubung antara sains dengan agama. Penghubung yang
dimaksud adalah filsafat. Dengan demikian, model ini merupakan
model lanjutan dari model diadik komplemeter karena memasukkan
filsafat kedalam sains dan agama.
5. Model paradigma integralisme islam. Model ini tersusun dalam
hirarki yang berjenjang. Dari materi, sumber, energi, informasi dan
nilai-nilai. Model ini tersusun dalam tasawuf, fikih, dan hikmah.
4. Kimia Pangan Terintegrasi Nilai Islam
a. Pengertian Kimia Pangan
Kimia pangan sebagai salah satu cabang ilmu kimia tidak hanya
membahas elusidasi komposisi bahan baku dan produk akhir, tapi juga
perubahan yang terjadi pada makanan selama produksi, pengolahan,
penyimpanan dan memasak. Sifat makanan yang sangat kompleks
menghasilkan banyak reaksi baik diinginkan maupun tidak diinginkan
yang disebabkan berbagai faktor (Belitz, Grosch, Schieberle, 2009, hlm.
43).
b. Kimia Pangan Terintegrasi Nilai Islam
Ilmu kimia adalah ilmu yang membahas asal usul satu benda, proses
penciptaannya, cara kerja dan hukum-hukum yang terdapat di dalamnya,
serta kombinasi, perubahan, pergantian, dan sebagainya (Rahman dalam
Nata, 2018, hlm. 138-139). Ayat-Ayat Alquran yang berkaitan dengan
penciptaan oleh Allah SWT, telah memberikan petunjuk kuat terhadap
pikiran ilmiah mengenai kemungkinan penciptaan substansi baru melalui
kombinasi berbagai unsur yang berbeda-beda, serta kemungkinan
penelitian tentang reaksi kimia dari unsur-unsur tersebut dalam proporsi
yang berlainan. Alquran surat Al-Hijr ayat 26 menggambarkan tentang
kekuatan “pewarnaan” Allah yang telah menjadi tunjuk bagi para ilmuwan
mengenai kemungkinan membuat pewarnaan kimiawi melalui proses
16
pencampuran beberapa unsur kimia dalam proporsi tertentu (Nata, 2018,
hlm. 139).
نسن م سنون ولقد خلقنا ٱل ن حإ م ٦٢ن صلصل م 26. Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia (Adam) dari
tanah liat kering (yang berasal) dari lumpur hitam yang diberi bentuk.
Berbicara mengenai pewarnaan kimia, hal ini sering kita temukan
adalah kehidupan sehari-hari terutama pada makanan yang kita konsumsi.
Pengaturan mengenai pewarnaan makanan dijelaskan dalam kimia
pangan. Dalam Islam pangan di atur dengan konsep halalan thoyyiban.
Prinsip yang mendasari orang muslim dalam hal makanan bahwa makanan
tidak perlu hanya halal (sesuai syariat islam), tetapi juga harus toyyiban
yaitu baik, sehat, bergizi, berkualitas (Alqudsi, 2014, hlm. 168). Prinsip ini
berdasarkan pada Surah al-Baqarah ayat 168:
يطن إنهۥ ت ٱلش ا ول تتبعوا خطو رض حللا طي باا ف ٱل ها ٱنلاس كوا مم ي
أ ي
بني م ٨٢١لكم عدو 168. Hai sekalian manusia, makanlah yang halal lagi baik dari apa yang
terdapat di bumi, dan janganlah kamu mengikuti langkah-langkah
syaitan; karena sesungguhnya syaitan itu adalah musuh yang nyata
bagimu.
Alquran sebagai pedoman hidup umat muslim, mengandung banyak
ayat yang berkaitan dengan nutrisi (Khattak, Mir, Anwar, Wahedi, Abbas,
Khattak, & Ismatullah, 2011). Nutrisi yang direkomendasikan oleh Islam
tak hanya menyebabkan kesehatan secara fisik namun menjamin
kesehatan mental. Salah satu faktor penentu kesehatan yang diajarkan
dalam islam adalah pada makanan dan minuman (Azapour,
Moradtochaee, & Bozorgi, 2014, hlm. 242). Beberapa nutrisi yang
disebutkan dalam Alquran antara lain karbohidrat, protein, dan lemak.
1) Karbohidrat
17
Nama karbohidrat terjadi karena unsur tersebut merupakan
campuran dari karbon dan hidrat (air) yang bergabung menjadi satu
senyawa. Oleh karena itu, karbohidrat mengandung unsur karbon (C),
hidrogen (H), dan oksigen (O). Karbohidrat merupakan hasil dari
proses fotosintesis yang terjadi pada tanaman yang memiliki zat hijau
daun. Dari proses fotosintesis ini, sebagian besar karbohidrat disimpan
pada sel tanaman dalam bentuk pati, selulosa, dan glukosa (Minarno &
Hariani, 2008, hlm. 17).
Bahan pangan nabati yang merupakan sumber karbohidrat adalah
kelompok serealia, seperti beras, jagung, gandum, sagu, dan lain
sebagainya. Disamping itu juga termasuk umbi-umbian, yaitu
singkong, ubi jalar, kentang, talas dan beberapa jenis lagi seperti ubi
gembili ganyong dan sejenisnya (Minarno &Hariani, 2008, hlm. 17).
Alquran mengungkapkan tentang bahan makanan itu dalam surah Al-
An'am ayat 99 :
خرجنا منه ء فأ ش
خرجنا بهۦ نبات ك ماء ماءا فأ نزل من ٱلس
ي أ وهو ٱل
ت ا ومن ٱنلخل من طلعها قنوان دانية وجن تاكبا ا م رج منه حب اا ن خضا
يتون وٱلر عناب وٱلزن أ ۦ إذا م ا وغي متشبه ٱنظروا إل ثمره ان مشتبها م
لكم أليت ل قوم يؤمنون ۦ إن ف ذ ثمر وينعه ٩٩أ
99. Dan Dialah yang menurunkan air hujan dari langit, lalu
Kami tumbuhkan dengan air itu segala macam tumbuh-
tumbuhan maka Kami keluarkan dari tumbuh-tumbuhan itu
tanaman yang menghijau. Kami keluarkan dari tanaman yang
menghijau itu butir yang banyak; dan dari mayang korma
mengurai tangkai-tangkai yang menjulai, dan kebun-kebun
anggur, dan (Kami keluarkan pula) zaitun dan delima yang
serupa dan yang tidak serupa. Perhatikanlah buahnya di
waktu pohonnya berbuah dan (perhatikan pulalah)
kematangannya. Sesungguhnya pada yang demikian itu ada
18
tanda-tanda (kekuasaan Allah) bagi orang-orang yang
beriman.
Kitab Al-Muntakhab fit Tafsir yang ditulis oleh sejumlah pakar
mengemukakan bahwa ayat tentang tumbuh-tumbuhan ini
menerangkan proses penciptaan buah yang tumbuh berkembang
melalui beberapa fase, hingga sampai pada fase kematangan. Pada saat
mencapai fase kematangan satu jernih buah mengandung zat gula,
minyak, protein, karbohidrat, dan zat tepung (Shihab, 2001, hlm. 210).
2) Protein
Protein merupakan bagian yang sangat penting bagi setiap sel yang
hidup. Pada sebagian besar jaringan tubuh, komponen terbesar setelah
air adalah protein. Diperkirakan separuh atau 50% dari berat kering sel
dalam jaringan seperti misalnya hati dan daging terdiri dari protein
(Winarno, 1992, hlm.50).
Protein merupakan molekul yang sangat besar (makromolekul)
tersusun atas banyak asam amino yang membentuk ikatan-ikatan
peptida asam amino mengandung unsur karbon, hidrogen, oksigen, dan
nitrogen. Asam amino tertentu terdiri atas sulfur seperti sistein. Sebagai
zat pembangun dan pengatur metabolisme dalam tubuh, protein
merupakan zat gizi yang sangat penting. Protein dapat diperoleh dari
hewan yang disebut protein hewani dan dari tumbuhan yang disebut
protein nabati (Minarno &Hariani, 2008, hlm. 38-39). Allah swt telah
memberikan petunjuknya tentang protein hewani khususnya yang
berasal dari darat dalam alquran surat Al-Mukmin ayat 79:
كلون كبوا منها ومنها تأ نعم لت
ي جعل لكم ٱل ٱل ٩٩ٱلل
79. Allahlah yang menjadikan binatang ternak untuk
kamu, sebagiannya untuk kamu kendarai dan sebagiannya
untuk kamu makan.
19
Alquran juga telah menjelaskan mengenai sumber protein nabati
dalam surat Al-Baqarah ayat 61:
ا طعام وحد فٱدع نلا ربك يرج نلا مم إوذ قلتم يموس لن نصب لعرض من بقلها وقثائها وفومها وعدسها وبصلها
...تنبت ٱل
61. Dan (ingatlah), ketika kamu berkata: "Hai Musa, kami tidak bisa
sabar (tahan) dengan satu macam makanan saja. Sebab itu
mohonkanlah untuk kami kepada Tuhanmu, agar Dia mengeluarkan
bagi kami dari apa yang ditumbuhkan bumi, yaitu sayur-mayurnya,
ketimunnya, bawang putihnya, kacang adasnya, dan bawang
merahnya"...
Berdasarkan ayat di atas disebutkan beberapa sumber protein
nabati. Seperti kacang adas, bawang merah, dan bawang putih.
3) Lemak
Lemak sebagai sumber energi yang lebih efektif dibanding dengan
karbohidrat dan protein merupakan zat makanan yang penting untuk
menjaga kesehatan tubuh manusia. 1 gram lemak dapat menghasilkan
9 kkal sedangkan karbohidrat dan protein hanya menghasilkan 4
kkal/gram (Winarno, 1992, hlm.84). Lemak atau minyak merupakan
persenyawaan kimia yang mengandung unsur karbon, hidrogen, dan
oksigen seperti karbohidrat, perbedaannya terletak pada jumlah dan
susunan unsur-unsur tersebut. Lemak mengandung lebih banyak
karbon dan lebih sedikit oksigen daripada karbohidrat. Hal ini yang
menyebabkan lemak memiliki tenaga lebih banyak dibandingkan
dengan karbohidrat (Minarno &Hariani, 2008, hlm. 24). Alquran
sebagai acuan pertama telah mengisyaratkan mengenai penggunaan
minyak dalam makanan sebagaimana disebutkan dalam surah Al-
Mu'minun ayat 20 :
هن وصبغ ل ألكني ٦٢وشجرةا ترج من طور سيناء تنبت بٱدل
20
20. dan pohon kayu keluar dari Thursina (pohon zaitun), yang
menghasilkan minyak, dan pemakan makanan bagi orang-orang yang
makan.
B. Penelitian Relevan
1. Penelitian Ahmad, Zain, Ismail, Salah, Mohammad, dan Al-Bathi
(2016) yang berjudul “Integration of Islamic Perspective into Science
Subject in Matriculation Center: IIUM Experience” memberikan hasil
survei tentang integrasi keislaman pada materi fisika. Survei dilakukan
dengan memberikan bahan ajar fisika terintegrasi keislaman kepada
pendidik di Centre for Foundation Studies (CFS), Universitas Islam
Internasional Malaysia (IIUM) untuk digunakan dalam pembelajaran.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif
dengan instrumen survei untuk pendidik. Hasil penelitian menunjukan
bahwa 90% pendidik setuju bahwa isi dan gaya buku memenuhi syarat
CFS (Center for Foundation Studies). Pada aspek integrasi keislaman,
85,3% dari pendidik mengklaim bahwa kontribusi para ilmuwan
Muslim disajikan dengan jelas dan bahan ajar bukan sekedar buku sains
tetapi juga alat untuk menghargai ciptaan Allah.
2. Penelitian Subarkah, Rahmawati, dan Dalli (2016) yang berjudul
“Internalizing Islamic Values in Electrochemistry Learning” berusaha
memunculkan integrasi keislaman materi elektrokimia dengan surat al-
Kahfi ayat 83-96. Metode penelitian yang digunakan yaitu metode
tindakan kelas dengan subyek sebanyak 95 orang mahasiswa yang
sedang mengambil matakuliah Kimia Dasar 2. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa sikap religius, rasa ingin tahu, kerjasama, dan
komunikatif mahasiswa muncul selama pembelajaran.
3. Penelitian Arifin dan Anwar (2016) yang berjudul Pengembangan Buku
pengayaan IPA Terpadu Tema Udara melalui Four Steps Teaching
Material Development bertujuan untuk mengembangkan, menguji
kelayakan, memaparkan karakteristik, dan menguji keterpahaman buku
pengayaan IPA terpadu pada tema udara untuk siswa SMP kelas VII
21
melalui Four Steps Teaching Material Development (4S TMD). Metode
yang digunakan dalam penelitian adalah Research And Development.
Hasil penelitian ini adalah buku pengayaan IPA terpadu berupa buku
dengan tema udara yang telah melewati empat tahap pengembangan
yang dapat digunakan sebagai buku pengayaan pendamping
pembelajaran IPA.
4. Penelitian Syamsuri dan Anwar (2017) yang berjudul Development of
Teaching Material Oxidation-Reduction Reactions through Four Steps
Teaching Material Development (4S TMD) bertujuan untuk
mengembangkan, menguji kelayakan, memaparkan karakteristik, dan
menguji keterpahaman buku pengayaan kimia pada tema reaksi
reduksi-oksidasi untuk siswa SMA melalui Four Steps Teaching
Material Development (4S TMD). Metode yang digunakan dalam
penelitian adalah Research And Development. Hasil penelitian ini
adalah buku pengayaan kimia berupa buku dengan tema reaksi reduksi-
oksidasi yang telah melewati empat tahap pengembangan yang dapat
digunakan sebagai buku pengayaan pendamping pembelajaran kimia.
5. Penelitian Hendri dan Setiawan (2015) yang berjudul The Development
of Earth Quake Teaching Material for Junior High School by Four Step
Teaching Materials Development Method bertujuan untuk
mengembangkan, menguji kelayakan, memaparkan karakteristik, dan
menguji keterpahaman buku pengayaan IPA terpadu pada tema gempa
bumi untuk siswa SMP melalui Four Steps Teaching Material
Development (4S TMD). Metode yang digunakan dalam penelitian
adalah Research And Development. Hasil penelitian ini adalah buku
pengayaan IPA berupa buku dengan tema gempa bumi yang telah
melewati empat tahap pengembangan yang dapat digunakan sebagai
buku pengayaan pendamping pembelajaran IPA terpadu.
22
C. Kerangka Berpikir
Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta memiliki visi
menjadi universitas kelas dunia dengan keunggulan integrasi keilmuan,
keislaman, dan keindonesiaan. Visi ini mencoba dicapai oleh UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta melalui misinya yaitu melakukan integrasi keilmuan pada
tingkat ontologi, epistemologi, dan aksiologi. Sehingga tidak ada lagi dikotomi
antara ilmu umum dan ilmu agama. Visi integrasi nilai khususnya integrasi
nilai keislaman ini akan memberikan ciri tersendiri kepada lulusan UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta. Akan tetapi, realitasnya implementasi dari visi dan misi
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta belum dilaksanakan secara maksimal.
Program studi (Prodi) ilmu umum di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta belum
mengimplementasikan integrasi nilai keislaman ke dalam setiap mata kuliah
yang ada, bahkan masih terpisah antara mata kuliah umum dan mata kuliah
keagamaan. Berdasarkan Permenristekdikti No. 44 Tahun 2015 bahwa setiap
program studi diperbolehkan menambah Learning Outcome (LO) sesuai
dengan visi misi Universitas. Program studi Pendidikan Kimia Fakultas Ilmu
Tarbiyah dan Keguruan telah mencoba mengimplementasikan integrasi nilai
keislaman melalui mata kuliah integrasi nilai. Penerapan integrasi nilai
keislaman melalui salah satu mata kuliah saja menyebabkan tidak meratanya
integrasi nilai keislaman pada mata kuliah lainnya. Hal ini juga disebabkan
karena belum tersedia buku pengayaan yang mendukung pengintegrasian
keislaman dalam setiap mata kuliah yang ada dalam Prodi Pendidikan Kimia.
Salah satu mata kuliah yang cocok diintegrasikan dengan nilai keislaman
adalah kimia pangan. Islam mengatur manusia dalam hal pangan, misalnya
mengenai makanan atau minuman yang halal dan haram, kemudian tidak
berlebih-lebihan dalam makan dan minum. Hal tersebut sebenarnya dapat
dibuktikan juga secara ilmu murni atau sains. Jika dikaitkan antara keduanya
akan membentuk kesatuan yang utuh antara ilmu sains dan ilmu agama,
sehingga tujuan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta untuk menghasilkan sarjana
(lulusan) yang beriman, bertaqwa, dan berakhlak mulia serta memiliki
keunggulan kompetitif dalam persaingan global akan tercapai.
23
Oleh karena itu, peneliti mencoba untuk memecahkan masalah ini dengan
melakukan penelitian yaitu pengembangan buku pengayaan berupa buku
pengayaan kimia pangan terintegrasi nilai keislaman menggunakan model 4S
TMD (Four Step Teaching Material Development) dengan satu kali uji
kelayakan karena ruang lingkup yang masih kecil. Hasil dari penelitian ini
adalah sebuah buku pengayaan mata kuliah kimia pangan terintegrasi nilai
islam yang kemudian dapat digunakan pada perkuliahan kimia pangan Prodi
Pendidikan Kimia. Adanya penelitian pengembangan buku pengayaan ini
diharapkan visi misi UIN untuk mengintegrasikan nilai keislaman dapat
tercapai secara maksimal. Kerangka berpikir ini dapat dilihat pada gambar 2.1
24
Gambar 2.1. Bagan Kerangka berpikir
Visi dan misi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Permenristekdikti No. 44 tahun 2015. setiap program studi diperbolehkan untuk menambah LO sesuai dengan visi misi
universitas
Implementasi oleh Program Studi Pendidikan Kimia
Pembelajaran Kimia yang dilakukan di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta masih menggunakan buku konvensional yang mencakup konten keilmuan kimia saja (belum
terintegrasi keislaman)
Mengembangkan buku pengayaan kimia terintegrasi keislaman
Analisis PLO dan CLO Pemilihan materi
Kimia pangan
4S-TMD
- Tahap Seleksi - Tahap Strukturisasi - Tahap Karakterisasi - Tahap Reduksi
Buku Pengayaan Kimia Pangan Terintegrasi Keislaman
25
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif
Hidayatullah Jakarta pada tahun ajaran 2017/2018. Waktu penelitian dilakukan
pada Juni 2018 s/d Februari 2019.
B. Desain Penelitian
Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian dan
pengembangan atau biasa disebut Research and Development (R&D) yang
digunakan untuk menghasilkan suatu produk, serta menguji keefektifan
produk tersebut (Sugiyono, 2016, hlm. 297). Pada penelitian ini,
pengembangan dilakukan dengan menggunakan Four Steps Teaching
Material Development (4STMD). Tahap pengembangan 4STMD tersebut
adalah seleksi, strukturisasi, karakterisasi, dan reduksi. Tahapan
pengembangan buku pengayaan 4STMD ini telah digagas oleh Sjaeful Anwar
sejak 1995 dengan tujuan menghasilkan buku pengayaan yang efektif sesuai
dengan kurikulum yang berlaku (Syamsuri, dkk., 2017; Arifin & Anwar,
2016; Hendri & Setiawan, 2016).
C. Prosedur Penelitian
Prosedur penelitian ini menggunakan metode Research And
Development menurut Sugiyono (2016). Dengan tahap yang terbatas
disesuaikan dengan kebutuhan peneliti yaitu sampai tahap revisi. Adapun
tahap-tahap dalam pengembangan buku pengayaan peneliti menggunakan
Four Steps Teaching Material Development (4STMD). Masing-masing tahap
4STMD disesuaikan dengan langkah-langkah pada metode R&D. penyesuaian
tersebut dapat dilihat pada Gambar 3.1.
Tahap Seleksi dan Strukturisasi
Tahap Karakterisasi dan Reduksi
Potensi dan Masalah
Desain Produk
Validasi desain
Revisi Desain
Uji kelayakan produk
Revisi Produk
Produk Akhir
Gambar 3. 3 Kaitan Langkah R&D dengan 4STMD (diadaptasi dari Arifin, 2015).
26
Berdasarkan gambar 3.1 dapat disimpulkan bahwa tahap seleksi dan
strukturisasi pada 4STMD bersesuaian dengan tahap potensi dan masalah,
desain produk, validasi, dan revisi desain pada metode R&D. Sedangkan tahap
karakterisasi dan tahap reduksi pada 4STMD bersesuaian dengan tahap uji
coba produk, revisi produk, dan produk akhir pada metode R&D. Adapun
langkah pengolahan sesuai dengan tahap 4STMD dapat dilihat pada gambar
3.2.
Masing-masing tahap di atas dijelaskan sebagai berikut.
Gambar 3. 4 Bagan Alur Penelitian 4STMD
(diadopsi dari Pengembangan Bahan Ajar 4S-MTD (Four Step Materials Teaching
Development) menurut Sjaeful Anwar)
Strukturisasi
Peta Konsep Struktur Makro
Draf buku pengayaan Review Ahli
Karakterisasi
Pengembangan Instrumen Instrumen Karakterisasi
Uji karakterisasi di lapangan Karakterisasi konsep
Konsep- konsep rumit (Abstrak, rumit, sulit) Identifikasi konsep sulit
Seleksi
Analisis PLO dan CLO
Buku Teks Kimia Pangan
Analisis Konsep berdasarkan Indikator
Pengembangan Indikator
Analisis integrasi keislaman pada materi kimia
Draf Kumpulan Materi 1
Review Ahli
Instrumen Validasi (PLO-Indikator-Materi-intergrasi kimia dan islam)
Reduksi
Kisi kisi reduksi Draf bahan ajar 3 Reduksi diktatik
Uji coba kelayakan bahan ajar Produk Bahan Ajar
27
1. Tahap Seleksi
Tahap seleksi merupakan kajian terhadap literatur untuk
mengumpulkan informasi berkaitan dengan studi dokumen,
kurikulum, sumber bahan ajar, dan lainnya dalam mengembangkan
bahan ajar (Hendri dan Setiawan, 2016, hlm. 68) dalam hal ini bahan
ajar kimia pangan. Langkah-langkah yang dilakukan meliputi:
a. Analisis PLO dan CLO
b. Mengembangkan indikator materi kimia pangan terintegrasi
keislaman.
c. Mengumpulkan sumber bahan ajar berupa buku teks kimia
pangan universitas sebagai sumber utama atau sumber lainnya
yang mendukung pengembangan bahan ajar.
d. Melakukan analisis konsep sesuai indikator yang dikembangkan.
e. Membuat tabel hubungan integrasi kimia pangan dan keislaman.
f. Validasi oleh ahli untuk menjamin kesesuaian konsep kimia yang
diintegrasikan dengan keislaman.
1. Tahap strukturisasi
Pada tahap ini, draf kumpulan materi seleksi yang telah divalidasi
sebelumnya distruktur secara didaktis sesuai dengan karakteristik
struktur bahan ajar (Hendri dan Setiawan, 2016, hlm. 68). Adapun
langkah-langkah yang dilakukan meliputi:
a. Membuat peta konsep sesuai dengan draf materi yang diintegrasi.
b. Membuat struktur makro dengan mengurutkan konsep yang
diintegrasi.
c. Penyusunan draf bahan ajar
2. Tahap Karakterisasi
Bahan ajar yang sudah distruktur secara didaktis pada tahap
strukturisasi kemudian diujicoba kepada mahasiswa untuk
mengidentifikasi konsep yang sulit. Untuk memahami suatu teks
perlu pemahaman yang utuh terhadap masing-masing paragraf
28
pembentuk teks. Melalui penulisan ide pokok dari teks pada bahan
ajar, mahasiswa akan melakukan tahapan berpikir dan menemukan
gagasan yang tertuang dari sebuah teks. Oleh karena itu, digunakan
instrumen penulisan ide pokok yang telah dikembangkan oleh Sjaeful
Anwar (Hendri dan Setiawan, 2016, hlm. 68).
3. Tahap Reduksi
Pada tahap reduksi, konsep-konsep yang sulit hasil tahap
karakterisasi selanjutnya direduksi secara didaktis. Proses reduksi
dilakukan dengan membuat kisi-kisi reduksi didaktis kemudian
melakukan reduksi didaktis dengan menggunakan simbol, sketsa,
contoh atau analogi.
4. Uji Kelayakan
Draft bahan ajar yang telah disusun kemudian diuji kelayakan bahan
ajar oleh ahli media dari aspek bahasa, penyajian, performa, dan
grafika. Hasil akhir dari proses pengembangan bahan ajar metode
Four Step Teaching Materials Development adalah bahan ajar yang
memiliki kriteria konsep mudah dan layak (Hendri dan Setiawan,
2016, hlm. 68).
D. Objek dan Subjek Penelitian
Objek pada penelitian ini adalah buku kimia terintegrasi keislaman pada
Mata Kuliah Kimia Pangan. Subjek pada penelitian ini yaitu:
1. Tiga dosen kimia sebagai ahli di bidang materi kimia dan ahli media yang
akan memvalidasi buku pengayaan kimia pangan terintegrasi keislaman,
termasuk dua dosen pembimbing.
2. Satu dosen ahli media sebagai validator buku pengayaan kimia pangan
terintegrasi keislaman.
3. Dua dosen ahli tafsir sebagai ahli di bidang agama sebagai validator draf
materi kimia pangan terintegrasi keislaman pada tahap seleksi.
29
4. Mahasiswa/i Program Studi Pendidikan Kimia angkatan 2016/2017, UIN
Syarif Hidayatullah Jakarta untuk memberikan respons uji coba konsep
sulit pada tahap karakterisasi.
E. Instrumen Penelitian
Pengembangan buku pengayaan dengan model 4STMD menggunakan
instrumen pada masing-masing tahap pengembangan. Adapun instrumen
penelitian yang digunakan dalam penelitian adalah sebagai berikut:
1. Instrumen seleksi
Instrumen seleksi merupakan tabel hubungan kesesuaian antara konten
integrasi keislaman dengan materi kimia pangan dan indikator yang
dikembangkan. Instrumen ini digunakan untuk memperoleh informasi
dari ahli tentang kesesuaian materi kimia pangan dengan konteks
keislaman yang akan dikembangkan untuk buku pengayaan. Adapun tabel
hubungan integrasi kimia dan keislaman dapat dilihat pada lampiran 3.
2. Instrumen Karakterisasi
Instrumen pada tahap karakterisasi berupa tes rumpang dengan
menggunakan format penulisan ide pokok konsep. Instrumen ini diberikan
kepada mahasiswa untuk mengetahui konsep yang termasuk sangat sulit,
sulit, mudah atau sangat mudah. Adapun bentuk instrumen dapat dilihat
pada lampiran 5.
3. Instrumen Reduksi
Instrumen pada tahap reduksi berupa kisi-kisi reduksi didaktik. Kisi-kisi
reduksi didaktik digunakan untuk memilih jenis reduksi yang akan
dilakukan terhadap konsep sulit hasil karakterisasi.
4. Instrumen Kelayakan Buku pengayaan
Instrumen kelayakan buku pengayaan merupakan lembar validasi berupa
angket dengan menggunakan rating scale menurut Sugiyono (2016).
Pembuatan dan penyusunan instrumen dengan menggunakan rating scale
harus dapat mengartikan atau menafsirkan setiap skor yang diberikan
dalam alternatif jawaban pada setiap item instrumen (Riduwan, 2015;
30
Sugiyono, 2016). Lembar validasi ini disusun berdasarkan 4 aspek, yaitu
bahasa, penyajian, performa, dan grafika. Adapun kisi-kisi lembar validasi
buku ini merujuk kepada Instrumen B1 penilaian buku pengayaan
pengetahuan (Pusat Kurikulum dan Perbukuan, 2014, hlm. 1-4), dan
panduan pengembangan buku pengayaan (Direktorat Pembinaan SMA,
2008, hlm. 29) serta beberapa aspek disesuaikan dengan kebutuhan
penilaian validator. Kisi-kisi lembar validasi dapat dilihat pada tabel 3.1.
Tabel 3.1 Kisi-Kisi lembar validasi kelayakan buku pengayaan oleh
ahli media
No Aspek Indikator 1.
Bahasa
Ketepatan tata bahasa sesuai kaidah 2. Kalimat yang digunakan mudah dipahami 3. Bahasa yang digunakan komunikatif 4. Informasi yang disampaikan jelas
1.
Penyajian
Simbol visual tertata secara proporsional (tidak rumit, prinsip, kesederhanaan)
2. Simbol visual kontekstual
3. Gambar yang disajikan sesuai dengan tingkat perkembangan usia pembaca
4. Secara keseluruhan buku menarik untuk dibaca
1.
Performa
Terbuat dari bahan yang kokoh dan tidak mudah rusak.
2. Mampu menarik perhatian pembaca.
3. Maintanable (Kemudahan pemeliharaan dan pengelolaan)
4. Usability (Kemudahan penggunaan/pengoperasian) 5. Finishing touch tampak rapih.
1.
Grafika
Penggunaan jenis, ukuran, dan warna huruf sudah sesuai.
2. Keserasian dan kesesuaian antara banyaknya gambar dan tulisan di dalam buku
3. Memiliki tata letak yang baik dan menarik. 4. Ilustrasi dan keterangan gambar jelas. 5. Penempatan unsur tata letak konsisten. 6. Pemisahan antar paragraf jelas.
31
F. Teknik Pengumpulan Data
Tujuan utama dari sebuah penelitian adalah mendapatkan data. Langkah
strategis untuk mendapatkan data adalah teknik pengumpulan data (Sugiyono,
2016, hlm. 224). Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian
ini adalah sebagai berikut:
1. Validasi materi kimia terintegrasi keislaman
Teknik validasi materi dilakukan dengan menggunakan tabel hubungan
pada tahap seleksi. Tahap ini dilakukan untuk memperoleh data kesesuaian
antara konten kimia dan konteks keislaman dengan indikator yang
dikembangkan. Lembar validasi berupa tabel hubungan integrasi kimia dan
islam divalidasi oleh dosen ahli dalam bidang kimia dan keislaman. Validasi
tabel hubungan ini dilakukan pada tahap seleksi.
2. Uji karakterisasi buku pengayaan
Uji karakterisasi dilakukan untuk mengetahui paragraf-paragraf dengan
konsep yang sulit atau mudah dipahami menurut mahasiswa. Uji
karakterisasi ini dilakukan dengan memberikan tes rumpang kepada
mahasiswa Pendidikan Kimia tingkat 3 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
3. Uji kelayakan buku pengayaan
Kelayakan buku pengayaan dilihat dari data hasil angket yang diisi oleh
ahli media. Adapun aspek-aspek yang dinilai melalui angket kelayakan
buku pengayaan di antaranya kebahasaan, penyajian, performa dan grafika.
G. Teknik Pengolahan Data
Data yang diperoleh dalam penelitian perlu diolah agar didapatkan informasi
yang diinginkan. Pada penelitian ini digunakan teknik pengolahan data
sebagai berikut:
1. Validasi Ahli Materi
Data validasi ahli media pada tahap seleksi diolah menggunakan angket
skala guttman, yaitu dengan menggunakan alternatif jawaban Ya dan Tidak
agar diperoleh jawaban yang jelas dan konsisten (Riduwan, 2015, hlm. 91).
32
2. Data Validasi Ahli Media
Data lembar validasi ahli media menggunakan angket rating scale menurut
Sugiyono (2016). Data yang diperoleh dari skala ini adalah data mentah
berupa angka kemudian ditafsirkan dalam bentuk kualitatif (Riduwan, 2015,
hlm. 93). Skala skor yang digunakan adalah 1 – 4 disesuaikan dengan
kebutuhan penilaian validator. Tabel 3.2 berikut ini merupakan tabel rubrik
penilaian kelayakan buku pengayaan kimia pangan terintegrasi keislaman.
Tabel 3.2 Rubrik Penilaian Kelayakan Buku Pengayaan Kimia
Pangan Terintegrasi Keislaman
No Alternatif Jawaban Skor
1 Sangat sesuai 4
2 Sebagian besar sesuai 3
3 Sebagian kecil sesuai 2
4 Tidak sesuai 1
(diadaptasi dari Pusat Kurikulum dan Perbukuan, 2014)
H. Teknik Analisis Data
Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian adalah analisis
terhadap data validasi ahli materi, data hasil uji karakterisasi, dan data hasil
validasi kelayakan oleh ahli media.
a. Analisis Data Validasi materi dan Uji Kelayakan Buku
Analisis pada data hasil validasi materi dilakukan dengan mencari
persentase sesuai dengan rumus berikut (Riduwan, 2015, hlm. 95):
𝑷𝒆𝒓𝒔𝒆𝒏𝒕𝒂𝒔𝒆 =𝑺𝒌𝒐𝒓 𝑻𝒐𝒕𝒂𝒍
𝑺𝒌𝒐𝒓 𝑴𝒂𝒌𝒔𝒊𝒎𝒂𝒍 × 𝟏𝟎𝟎%
Kemudian hasil analisis data disederhanakan ke dalam bentuk yang lebih
mudah dibaca dan diinterpretasikan agar diperoleh kesimpulan mengenai
buku pengayaan kimia pangan terintegrasi keislaman ini termasuk ke dalam
kategori sangat baik, baik, cukup, kurang, atau sangat kurang. Interpretasi
skor dapat dilihat pada tabel 3.3.
33
Tabel 3.3 Kriteria Interpretasi Persentase
(diadaptasi dari Riduwan, 2015, hlm. 95)
b. Analisis Data Karakterisasi
Kriteria persentase data karakterisasi diperoleh berdasarkan rumus
persentase menurut Riduwan (2015) di bawah ini:
𝑷𝒆𝒓𝒔𝒆𝒏𝒕𝒂𝒔𝒆 =𝑺𝒌𝒐𝒓 𝑻𝒐𝒕𝒂𝒍
𝑺𝒌𝒐𝒓 𝑴𝒂𝒌𝒔𝒊𝒎𝒂𝒍 × 𝟏𝟎𝟎%
Adapun data hasil karakterisasi yang diperoleh dikategorikan
berdasarkan kategori keterpahamaan teks dalam Arifin dan Anwar (2016,
hlm. 10) seperti pada tabel 3.4.
Tabel 3.4 Kriteria Keterpahaman Teks
Kriteria Keterpahaman Teks Tingkat keterpahaman
60 < K ≤ 100% Tinggi (Kategori Mandiri)
40 < K ≤ 60% Sedang (Kategori Instruksional)
K ≤ 40% Rendah (Kategori Rendah)
No. Interval Kategori 1. 81-100% Sangat Baik 2. 61-80% Baik 3. 41-60% Cukup 4. 21-40% Kurang 5. 0-20% Sangat Kurang
34
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
Penelitian ini dilakukan untuk menghasilkan produk buku pengayaan kimia
pangan terintegrasi keislaman. Produk dikembangkan dengan menggunakan model
4S TMD (Four Steps Teaching Material Development. Model ini terdiri dari empat
tahap, yaitu seleksi, strukturisasi, karakterisasi, dan reduksi.
A. HASIL PENELITIAN
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, diperoleh data yang
menjelaskan proses pengembangan buku pengayaan kimia pangan terintegrasi
keislaman pada materi Karbohidrat, Protein, dan Lipid. Data yang diperoleh dari
proses pengembangan dibagi menjadi empat tahap, yaitu seleksi, strukturisasi,
karakterisasi, dan reduksi.
1. Tahap Seleksi
Tahap seleksi merupakan tahap menyeleksi atau memilah materi yang
akan dikembangkan dan dituangkan ke dalam buku pengayaan terintegrasi
keislaman. Tahap ini perlu dilakukan agar buku pengayaan yang dihasilkan
sesuai dengan kebutuhan mahasiswa. Tahap seleksi yang dilakukan pada
penelitian ini terdiri dari beberapa langkah. Langkah-langkah yang
dilakukan yaitu analisis PLO (Program Learnng Outcome) dan CLO
(Course Learning Outcome), mengembangkan indikator, menentukan buku
teks kimia pangan yang digunakan sebagai sumber referensi, melakukan
analisis konsep, dan menentukan integrasi keislaman terkait materi kimia
yang akan disajikan dalam buku pengayaan.
a. Analisis Program Learning Outcome (PLO) dan Course Learning
Outcome (CLO)
Analisis ini dilakukan untuk mengetahui implementasi dari visi
integrasi keislaman Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah
Jakarta pada program studi. Dengan menganalisis PLO dan CLO
diharapkan dapat diketahui sejauh mana implementasi visi tersebut telah
35
dilakukan. PLO yang dianalisis adalah PLO tambahan Program Studi
Pendidikan Kimia. CLO yang dianalisis adalah CLO pada mata kuliah
Kimia Pangan. Tabel 4.1 berikut ini memuat PLO dan CLO tersebut.
Tabel 4.1 PLO Kimia dan CLO Kimia Pangan
Berdasarkan CLO tersebut kemudian peneliti memilih
mengembangkan pada materi Karbohidrat, Protein, dan Lemak atau
Minyak (Lipid). Adapun pemilihan materi ini dikarenakan pada kimia
sekolah materi Karbohidrat, Protein, dan Lipid masih dipelajari yaitu pada
konsep Makromolekul. Dengan demikian, diharapkan mahasiswa
pendidikan kimia sebagai calon guru dapat mengaplikasikan atau
menyampaikan kembali materi terintegrasi keislaman yang sudah
dipelajari. Materi ini juga sangat erat kaitannya dengan kehidupan sehari-
hari. Selain itu, bahan makanan sebagai sumber dari Karbohidrat, Protein,
dan Lemak atau Minyak banyak disebutkan dalam Alquran dan Hadits.
Hal ini memudahkan peneliti dalam melakukan tahap-tahap selanjutnya.
b. Pengembangan Indikator
Tahap ini merupakan tahap melakukan pengembangan indikator
buku pengayaan kimia pangan terintegrasi keislaman sesuai dengan
Capaian Program Studi Pendidikan Kimia. Pengembangan indikator juga
mengacu pada materi dalam Rencana pembelajaran semester (RPS).
Indikator yang telah dikembangkan kemudian dikaji ulang oleh ahli
materi. Hasil pengembangan indikator dapat dilihat pada tabel 4.2.
PLO Mampu menguasai konsep dasar keilmuan, keislaman, dan
keindonesiaan pada materi kimia sekolah.
CLO Memahami struktur, jenis-jenis, dan manfaat dari karbohidrat, protein, lemak atau minyak, serta vitamin dan mineral dalam bahan makanan.
36
Tabel 4.2 Indikator Buku Pengayaan Kimia Pangan Terintegrasi
Keislaman
Materi Indikator Buku Pengayaan
Nutrisi dan
Fungsinya
Memahami fungsi nutrisi bagi tubuh berdasarkan
Alquran Surat Al-Baqarah ayat 57
Memahami sumber nutrisi bagi tubuh berdasarkan
Alquran Surat Al-Maidah ayat 88
Karbohidrat Menganalisis sumber karbohidrat berdasarkan
Alquran Surat Ya Sin ayat 80
Memahami sumber Karbohidrat berdasarkan
Alquran surat Al-An’am ayat 95
Memahami sumber karbohidrat berdasarkan
Hadits Riwayat Imam Bukhari No. 4984
Memahami sumber karbohidrat berdasarkan
Hadits Riwayat Imam Muslim No. 3181
Menghubungkan kisah Siti Maryam dengan
Kurma sebagai sumber karbohidrat berdasarkan
Alquran Surat Maryam ayat 25
Memahami manfaat madu berdasarkan Alquran
surat An-Nahl ayat 68-69
Memahami manfaat madu berdasarkan Hadits
Riwayat Imam Bukhari dan Ibnu Majah
Asam
Amino dan
Protein
dalam
Pangan
Memahami sumber protein berdasarkan Alquran
surat Al-Mukmin ayat 79 dan Al-Baqarah ayat 61
Mengaitkan manfaat dari sumber protein dengan
kemurahan Allah swt.
Menghubungkan manfaat ikan sebagai sumber
protein dengan hukum makanan halal dan haram
dalam Alquran
37
Mengaitkan manfaat susu sebagai sumber protein
dengan Kemahakuasaan Allah SWT.
Lemak atau
Minyak
Menganalisis kandungan Habbatussauda’ dan
reaksi antioksidan (timoquinon) hubungannya
dengan H. R Muslim No. 2215
Menghubungkan manfaat dari sumber lemak
atau minyak dengan kekuasaan Allah swt.
c. Menentukan Buku Teks Sumber dan Sumber Lain
Tahap ini merupakan tahap penentuan sumber-sumber atau referensi
yang relevan berupa buku teks, jurnal, artikel atau sumber lainnya dalam
penyusunan buku pengayaan kimia pangan terintegrasi keislaman.
Selanjutnya ditentukan buku sumber utama sebagai sumber primer dan
referensi lainnya sebagai sumber pendukung. Adapun daftar sumber dapat
dilihat pada lampiran 1.
d. Analisis Konsep
Pada tahap ini indikator yang telah dikembangkan sebelumnya
dianalisis menjadi konsep-konsep yang akan dikembangkan dalam buku
pengayaan. Analisis konsep dilakukan dengan mengidentifikasi karakter
konsep yang meliputi label konsep, definisi konsep, atribut konsep,
hierarki konsep, contoh dan noncontoh. Hasil analisis konsep pada tahap
ini dapat dilihat pada lampiran 2.
e. Analisis integrasi keislaman pada materi kimia
Setelah analisis indikator dan analisis konsep telah dilakukan,
kemudian dilakukan analisis integrasi konsep kimia pangan dengan
konteks keislaman sebagai penjabaran dari indikator yang didapat.
Sebagai acuan dalam mengintegrasikan konten kimia dengan konteks
keislaman, peneliti mengacu pada SK Rektor UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta No. 864 Tahun 2017 tentang Pedoman Integrasi Ilmu pada UIN
Syarif Hidayatullah Jakarta. dan Petunjuk Teknis (Juknis) Pelaksanaan
38
Kompetensi Sains Madrasah (2018) sebagai referensi lain. Pada tahap ini
diperoleh penjabaran berupa tabel hubungan atau kesesuaian integrasi
keislaman dan konsep kimia. Tabel hubungan yang telah disusun
kemudian divalidasi oleh dua orang ahli agama. Validasi dilakukan untuk
mengetahui kesesuaian integrasi yang dilakukan. Lembar validasi tertera
pada lampiran 3.
Berdasarkan validasi yang dilakukan terdapat beberapa saran dari
validator terkait isi materi yang harus ditambahkan, sumber referensi yang
harus ditulis dalam teks wacana, dan kelengkapan dari sanad hadits yang
digunakan. Berdasarkan saran-saran dari validator tersebut, kemudian
peneliti memperbaiki dengan cara melengkapi tabel hubungan integrasi
keislaman dan konsep kimia sebelumnya. Tabel 4.4 berikut ini adalah
daftar perbaikan pada tabel hubungan integrasi keislaman dengan konsep
kimia.
Tabel 4.3 Daftar Perbaikan Tabel Hubungan Integrasi Keislaman dan
Konsep Kimia
Sebelum Revisi Sesudah Revisi
Beberapa ulama tafsir
menjelaskan Mann adalah
sejenis makanan yang
memiliki rasa manis dan
berenergi, seperti madu,
yang sangat dibutuhkan
di daerah gurun pasir.
Kemudian Salwa adalah
sejenis burung mirip
burung puyuh yang
dagingnya memiliki
kandungan protein dan
lemak yang sangat tinggi.
Menurut beberapa ulama tafsir seperti Abu
Ja’far Muhammad bin Jarir al-Thabari dalam
tafsirnya Jami’ al-Bayan an Ta’wil Ayi al-
Quran, pendapat-pendapat dalam tafsir
Alqurthubi oleh Syeikh Imam Al-Qurthubi,
dan salah satu pendapat dalam tafsir Al-
Misbah M. Quraish Shihab menjelaskan Mann
adalah sejenis makanan yang memiliki rasa
manis dan berenergi, seperti madu, yang
sangat dibutuhkan di daerah gurun pasir.
Kemudian Salwa adalah sejenis burung mirip
burung puyuh yang dagingnya memiliki
kandungan protein dan lemak yang sangat
39
Makanan ini dibutuhkan
oleh orang-orang yang
berada di gurun pasir
yang panas sekali.
tinggi, makanan ini dibutuhkan oleh orang-
orang yang berada di gurun pasir yang panas
sekali.
... Ayat ini berisi perintah
Allah kepada hamba-Nya
agar makan rezeki yang
halal dan baik, yang telah
dikaruniakan-Nya.
"Halal" yang dimaksud
adalah halal bendanya
dan halal cara
memperolehnya.
Sedangkan "baik" adalah
dari segi
kemanfaatannya, yaitu
yang mengandung
manfaat dan baik bagi
tubuh, mengandung gizi,
vitamin, protein, dan
sebagainya.
Ayat ini berisi perintah Allah kepada hamba-
Nya agar mengonsumsi rezeki yang halal dan
baik, yang telah dikaruniakan-Nya. Halal yang
dimaksud adalah halal dzatnya dan halal cara
memperolehnya. Sedangkan baik adalah dari
segi kemanfaatannya, yaitu yang mengandung
manfaat dan baik bagi tubuh, mengandung
gizi, vitamin, protein, dan sebagainya.
Prinsip halal dan baik sudah seharusnya
menjadi perhatian dalam menentukan
makanan dan minuman yang akan dikonsumsi.
Karena, makanan dan minuman itu tidak hanya
berpengaruh terhadap jasmani, melainkan juga
terhadap rohani. Prof. Dr. KH. Ali Mustafa
Yaqub, MA dalam bukunya yang berjudul
Kriteria Halal dan Haram menyebutkan tiga
bahaya mengonsumsi makanan haram.
Pertama adalah tertolaknya ibadah. Imam Ibnu
Katsir mengatakan, mengonsumsi produk
halal adalah faktor diterimanya sebuah doa
atau ibadah, sebagaimana mengonsumsi
produk haram dapat menghalangi diterimanya
doa atau ibadah tersebut.
Kedua, yaitu masuk neraka. Makanan
merupakan bahan baku bagi tubuh. Tubuh
yang tumbuh dari makanan haram akan merasa
enggan untuk beribadah dan cenderung untuk
40
melakukan maksiat kepada Allah.
Diriwayatkan oleh Imam Al-Tirmidzi,
Rasulullah saw. bersabda “Tidak masuk surga
daging dan darah yang tumbuh dari makanan
yang haram, maka neraka lebih pantas
baginya”.
Ketiga, adalah membahayakan tubuh. Seperti
yang telah kita ketahui bahwa makanan yang
haram terbukti dapat membahayakan tubuh.
Misalnya produk-produk yang diharamkan
karena mengandung najis, memabukkan, dan
mengandung racun
ه التمر ايت عندا وع ااهل ب يا سول هللا لا ات: قاالا را ناا قاال ضا هللا عا ةا را عان عاائشا
ايت لا تامرا فيه جيااع ة ب عاائشا :"يا ل سا ل هللا عالايه وا صا
اعا ايت لا تامرا فيه جيااع ااهل ااو جا ة ب عاائشا ااهل يا
ث تاي ااو ثالا ر اهاا ما " فاال ااهل
2. Tahap Strukturisasi
Tahap strukturisasi merupakan tahap untuk mengetahui hubungan
antarkonsep dan mengetahui posisi konsep pada struktur buku pengayaan.
Pada tahap ini dilakukan pembuatan peta konsep, struktur makro, dan
penyesuaian materi yang akan dikembangkan dalam buku pengayaan.
a. Peta Konsep
Konsep-konsep yang telah dianalisis pada tahap seleksi kemudian
dituangkan dalam bentuk peta konsep. Pada pembuatan peta konsep
terdapat beberapa konsep, di antaranya 3 konsep utama yaitu
Karbohidrat, Protein, dan Lipid serta beberapa sumber-sumber dan
41
manfaat dari bahan pangan pada masing-masing komponen. Adapun
peta konsep secara lengkap dapat dilihat pada lampiran 4.
b. Struktur Makro
Struktur makro dibuat untuk menggambarkan garis besar dari
konsep yang akan diintegrasikan atau disebut juga outline. Pada tahap
ini peneliti membuat struktur makro berdasarkan pada peta konsep yang
telah dibuat menjadi garis besar dari konsep yang akan dikembangkan
dalam buku pengayaan. Adapun struktur makro dapat dilihat pada
Gambar 4.1 di bawah ini.
c. Penyusunan Draft Buku pengayaan
Langkah selanjutnya yaitu penyusunan draft buku pengayaan
sesuai dengan struktur materi yaitu peta konsep dan struktur makro
yang telah dibuat. Desain buku pengayaan dilakukan dengan
menggunakan Microsoft Publisher 2013 dan CoreldrawX7 2017.
Selanjutnya, pemilihan format buku disesuaikan dengan pertimbangan
mutu buku pengayaan menurut Pusat Kurikulum dan Perbukuan
(2014). Berikut desain buku pengayaan yang dikembangkan.
Ukuran kertas : B5 (17,6 cm x 25 cm)
Kimia Pangan
Karbohidrat
Protein
Nutrisi
(Sumber dan Fungsi)
Lipid
Gambar 4.1 Struktur Makro
42
Orientasi kertas : Potrait
Margin : 1 cm ( atas, bawah, dan luar) , 2 cm (dalam)
Jenis huruf : Bab : Cambria dan Gill Sans MT
Sub bab : Century Schoolbook dan Bauhaus 93
Isi : Calibri Light dan Arabic Typesetting
Ukuran huruf : Bab : 36 Bold dan 24
Sub bab : 14 dan 16
Isi : 11 dan 26
Keterangan gambar, sumber dan tabel : 10
Jenis dan ukuran huruf didesain menggunakan beberapa
kombinasi dengan tujuan agar lebih menarik untuk dibaca juga
menyesuaikan desain tata letak mencapai komunikasi yang jelas,
terang, dan hidup. Pada tahap ini peneliti menyusun sesuai dengan
komponen struktur buku menurut Pusat Kurikulum dan Perbukuan
(2014), yaitu memuat bagian awal, bagian isi, dan bagian akhir.
1) Bagian awal
a) Sampul Buku
Sampul buku bagian depan memuat judul buku, dan nama penulis.
Sedangkan sampul bagian belakang berisi penjelasan singkat
mengenai isi buku, tahun, dan nama instansi
Gambar 4.2 Sampul Buku Pengayaan Kimia Pangan Terintegrasi
Keislaman
43
b) Identitas Buku
Halaman ini memuat identitas jenis buku, judul buku, penulis,
nama pembimbing, nama validator, dan instansi.
Gambar 4.3 Halaman Identitas Buku
c) Kata Pengantar
Halaman kata pengantar memuat gambaran singkat isi buku,
tujuan ditulisnya buku, dan ucapan terima kasih kepada pihak-
pihak yang telah membantu dalam penyusunan buku pengayaan
kimia pangan terintegrasi keislaman.
Gambar 4.4 Halaman Identitas Buku
d) Pedoman Transliterasi
Halaman ini memuat pedoman penulisan transliterasi arab-latin.
Pedoman yang digunakan dalam penulisan buku pengayaan kimia
pangan terintegrasi keislaman ini adalah pedoman transliterasi
menurut Surat Keputusan Bersama (SKB) Menteri Agama dan
44
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan R.I. Nomor: 158 Tahun
1987 dan Nomor: 0543b/U/1987.
Gambar 4.5 Halaman Pedoman Transliterasi
e) Daftar Isi
Halaman daftar isi memuat judul bab dan sub-bab yang ada dalam
buku pengayaan kimia pangan terintegrasi keislaman. Daftar isi
disajikan dengan daftar halaman untuk memudahkan pembaca
mencari materi dalam buku.
Gambar 4.6 Halaman Daftar Isi
f) Daftar Gambar
Halaman daftar gambar memuat data gambar-gambar dalam buku,
meliputi nomor, nama, dan halaman gambar. Gambar-gambar
yang ada dalam daftar gambar adalah gambar yang digunakan
untuk visualisasi informasi dalam buku. Seperti halnya daftar isi,
45
daftar gambar juga dibuat untuk memudahkan pembaca
menemukan gambar dalam buku.
Gambar 4.7 Halaman Daftar Gambar
g) Daftar Tabel
Halaman daftar tabel memuat data tabel-tabel yang ada dalam
buku, meliputi nomor, nama, dan halaman tabel. Tabel-tabel yang
disajikan dalam buku adalah tabel tentang kandungan nutrisi
dalam beberapa bahan makanan. Daftar ini juga dibuat untuk
memudahkan pembaca menemukan tabel dalam buku.
Gambar 4.8 Halaman Daftar Tabel
2) Bagian Isi
Bagian isi buku sebagai bagian utama dalam sebuah buku memuat
materi pokok yang dikembangkan. Adapun materi pokok yang
dikembangkan dalam buku pengayaan kimia pangan terintegrasi
46
keislaman ini adalah karbohidrat, protein, dan lipid. Sebagaimana
yang tertera dalam Pusat Kurikulum dan Perbukuan (2014) bahwa
buku pengayaan pengetahuan dimaksudkan untuk memperluas
pengetahuan juga memperdalam spiritual. Oleh karena itu, buku
pengayaan ini disajikan dengan terintegrasi keislaman melalui
penyajian dengan ayat-ayat dan hadits yang mendukung materi.
Selain itu pada setiap halaman awal bab, penulis menampilkan
animasi berupa stimulus awal bagi pembaca untuk melanjutkan
informasi utama dalam bab tersebut.
Gambar 4.9 Halaman Awal Bab
Kemudian, setelah halaman awal bab peneliti menyajikan salah satu
ayat yang berkaitan dengan informasi dalam bab tersebut. Selain
untuk estetika, hal ini juga bertujuan untung menstimulus pembaca
agar lebih menghayati ayat-ayat Alquran.
Gambar 4.10 Halaman setelah Bab
47
Pada beberapa bagian dalam isi buku, terdapat halaman yang memuat
informasi tambahan mengenai bahan pangan yang sebelumnya telah
dibahas dalam informasi inti. Bagian ini bertujuan untuk memperkaya
wawasan pembaca mengenai materi yang dibahas dalam buku.
Gambar 4.11 Halaman Informasi Tambahan
3) Bagian Akhir
a) Daftar Pustaka
Halaman daftar pustaka memuat daftar sumber-sumber/referensi
yang digunakan penulis selama penyusunan buku. Baik pada
tahap awal seleksi sampai tahap akhir penyusunan buku.
Gambar 4.12 Halaman Daftar Pustaka
48
b) Biografi Penulis
Halaman profil atau biografi pada buku pengayaan kimia pangan
terintegrasi keislaman ini memuat identitas singkat tentang
penulis.
Gambar 4.13 Halaman Biografi Penulis
3. Tahap Karakterisasi
Tahap Karakterisasi dilakukan untuk mengetahui karakter konsep yang
telah dikembangkan dan divalidasi sebelumnya pada tahap seleksi. Tahap ini
dilakukan untuk mengetahui karakter konsep termasuk ke dalam kategori
sangat sulit, sulit, mudah atau sangat mudah. Kemudian, konsep yang
memiliki kriteria sulit dan sedang atau tingkat pemahaman yang rendah akan
direduksi pada tahap selanjutnya. Adapun instrumen tes secara lengkap dapat
dilihat pada lampiran 5.
Karakterisasi dilakukan terhadap 59 mahasiswa Pendidikan Kimia
angkatan 2016/2017 yang telah mengikuti mata kuliah kimia pangan. Berikut
tabel 4.5 hasil karakterisasi.
Tabel 4.4 Hasil Karakterisasi
No Label Konsep Persentase Keterpahaman
Teks
Tingkat Keterpahaman
Teks
Kriteria Teks Konsep
1 Nutrisi 73 Tinggi Mudah
2 Kimia Pangan 95 Tinggi Mudah
49
3 Sumber
Karbohidrat
80 Tinggi Mudah
4 Gandum 92 Tinggi Mudah
5 Madu 98 Tinggi Mudah
6 Kurma 95 Tinggi Mudah
7 Sumber Protein 61 Tinggi Mudah
8 Daging 97 Tinggi Mudah
9 Ikan 97 Tinggi Mudah
10 Susu 97 Tinggi Mudah
11 Habbatussauda’ 95 Tinggi Mudah
12 Zaitun 98 Tinggi Mudah
Rata-rata 90
Berdasarkan tabel hasil karakterisasi di atas semua konsep memiliki
kriteria mudah. Hal ini sesuai dengan hasil persentase keterpahaman teks
yang tinggi yaitu mencapai rata-rata 90%. Artinya, keterbacaan teks yang
akan dikembangkan sudah layak dan mudah untuk dipahami. Adapun data
karakterisasi secara lengkap dapat dilihat pada lampiran 6.
4. Reduksi
Tahap reduksi dilakukan jika ada konsep yang masuk ke dalam kategori
sulit. Dalam penelitian ini tahap reduksi tidak dilakukan karena semua konsep
sudah memiliki kriteria mudah dan keterpahaman teks tinggi. Oleh karena itu,
pada penelitian ini tahap reduksi tidak dilakukan.
5. Uji Kelayakan Buku Pengayaan Kimia Pangan Terintegrasi Keislaman
Produk buku pengayaan yang telah disusun kemudian diuji
kelayakannya oleh ahli. Uji kelayakan dilakukan oleh ahli dengan melakukan
penilaian terhadap buku. Adapun ahli pada uji kelayakan buku pengayaan ini
adalah 2 orang dosen ahli media sebagai penilai kelayakan buku pengayaan
kimia pangan terintegrasi keislaman sebagai media pembelajaran. Uji
kelayakan ini hanya dilakukan oleh 2 ahli media, karena pada tahap
sebelumnya, yaitu tahap seleksi, materi terintegrasi telah divalidasi oleh 2
50
orang ahli agama. Adapun terkait materi kimia pangan telah dilakukan review
oleh 2 dosen pembimbing sebagai ahli materi kimia khususnya di bidang
Kimia Pangan dan Biokimia.
Penilaian ahli media terhadap buku pengayaan yang dikembangkan
meliputi beberapa aspek, yaitu aspek bahasa, sajian, performa, dan grafika.
Ahli media juga memberi komentar dan saran yang membangun untuk
memperbaiki buku pengayaan yang telah dikembangkan agar lebih layak
untuk digunakan. Tabel 4.7 di bawah ini memuat komentar dan saran
terhadap buku pengayaan kimia pangan terintegrasi keislaman selama
validasi dilakukan.
Tabel 4.5 Komentar dan Saran Ahli Media
Validator Komentar dan Saran
I
1. Aspek bahasa diupayakan lebih komunikatif
2. Font dibuat variatif, tidak harus sama
3. Tata letak memperhatikan aspek artistik
4. Buat ikon ciri khas dalam buku
II
1. Buat perbedaan desain pada tiap bab
2. Perbaiki letak keterangan gambar
3. Usahakan setiap deskripsi disisipi gambar
4. Masukan PLO dan CLO di bagian awal buku
5. Manfaatkan setiap ruang kosong dalam buku
6. Cover terlalu kaku
7. Banyak teks yang masih salah penulisan
Adapun lembar uji kelayakan beserta komentar dan saran yang diberikan
dapat dilihat pada lampiran 7 uji kelayakan buku. Berdasarkan komentar
serta saran tersebut, dilakukan proses perbaikan atau revisi terhadap
produk pertama buku pengayaan kimia pangan terintegrasi keislaman
yang dikembangkan. Tabel 4.8 berikut ini memuat daftar revisi yang
dilakukan.
51
Tabel 4.6 Daftar Revisi Buku Pengayaan
No Daftar Revisi
Sebelum Revisi Sesudah Revisi
1 Cover terlalu kaku Cover didesain ulang agar lebih
menarik dan sesuai dengan
desain isi buku
2 Belum ada PLO dan CLO Sudah ada PLO dan CLO
3 Font semua teks monoton
(sama) yaitu Times New
Roman
Beberapa Font dibuat berbeda,
seperti pada judul bab dan sub-
bab
4 Tata letak kurang menarik Tata letak didesain ulang agar
menjadi lebih menarik
5 Belum ada ikon ciri khas
dalam buku
Terdapat ikon ciri khas berupa
animasi seorang dokter
6 Tidak ada ciri khas desain tiap
bab
Desain tiap bab dibuat khas
melalui penggunaan layout dan
warna yang berbeda pada tiap
bab
7 Letak keterangan gambar
belum rapi
Letak keterangan gambar dibuat
rapi berada di bawah gambar
8 Pada beberapa halaman
terdapat ruang kosong
Ruang kosong sudah tidak ada
setelah di desain ulang
9 Pada beberapa halaman
terdapat kesalahan pemisahan
kata
Pemisahan kata sudah diperbaiki.
Berdasarkan komentar dan saran dari ahli media, peneliti melakukan
kegiatan revisi pada buku pengayaan yang telah dikembangkan. Berikut
52
ini cuplikan hasil revisi pada buku pengayaan kimia pangan terintegrasi
keislaman.
Bagian sampul buku didesain ulang karena berdasarkan komentar yang
didapat desain yang awal terlihat kaku.
(a) (b)
Gambar 4.14 Desain Sampul Buku (a) sebelum revisi (b) setelah revisi
Bagian awal buku ditambahkan PLO dan CLO sesuai dengan saran ahli.
Hal ini bertujuan untuk memberikan informasi tentang kompetensi yang
harus dicapai dalam pengembangan buku pengayaan.
(a) (b)
Gambar 4.15 PLO dan CLO (a) sebelum revisi (b) sesudah revisi
Perubahan tata letak dan font buku yang monoton, yaitu hanya membentuk
layout 2 kolom kiri dan kanan serta huruf yang sama antara sub-bab, serta
teks isi, yaitu Times New Roman. Sesuai saran yang didapat, desain tata
letak dibuat lebih menarik dan font dibuat lebih variatif. Perubahan dapat
dilihat pada gambar di bawah ini.
53
Gambar 4.16 desain layout dan font sebelum revisi
Gambar 4.17 desain layout dan font setelah revisi
Kemudian ahli media juga memberikan saran agar setiap bab memiliki
ciri khas, baik dari segi desain ataupun warna. Selain itu, diberikan juga
saran untuk memasukkan ikon ciri khas dalam buku. Peneliti kemudian
menyatukan saran tersebut, sehingga dibuat perubahan desain setiap bab
memiliki ciri khas warna yang berbeda dan disisipi gambar seorang
ilmuwan. Perubahan tersebut dapat dilihat pada gambar 4.18 dan 4.19.
54
Gambar 4.18 desain awal bab sebelum revisi
Gambar 4.19 desain awal bab setelah revisi
Kesalahan juga terjadi pada peletakkan keterangan gambar. Pada desain
awal peneliti meletakkan keterangan gambar secara acak. Kemudian
dilakukan perubahan peletakkan keterangan gambar dibuat konsisten yaitu
di bawah gambar. Perubahan dapat dilihat pada gambar 4.20 dan 4.21.
Gambar 4.20 letak keterangan gambar sebelum revisi
55
Gambar 4.21 letak keterangan gambar sesudah revisi
Pada beberapa halaman dalam buku masih terdapat ruang kosong. Sesuai
saran, ruang kosong harus dimanfaatkan sebaik mungkin. Peneliti
melakukan perubahan desain sehingga ruang kosong yang dimaksud dapat
dimanfaatkan dengan lebih baik. Berikut perubahan yang dilakukan.
(a) (b)
Gambar 4.22 Pemanfaatan ruang kosong (a) sebelum revisi (b) sesudah revisi
Kesalahan juga terjadi pada aspek bahasa. Beberapa kata dalam buku
terdapat kesalahan pada penulisan pemisahan kata. Sesuai saran,
dilakukan perubahan pada kata tersebut. Seperti pada gambar 4.23 dan
4.24.
56
Gambar 4.23 pemisahan kata yang salah sebelum revisi
Gambar 4.24 pemisahan kata setelah revisi
Uji kelayakan di atas merupakan tahap terakhir dalam
pengembangan buku pengayaan kimia pangan terintegrasi keislaman.
Hasil uji kelayakan sebelum dan setelah revisi dapat dilihat pada tabel
berikut ini.
Tabel 4.7 Hasil Uji Kelayakan oleh Ahli Media
Ahli
Media Uji Ke-
Aspek Penilaian (%) Rata-
Rata Kriteria
Bahasa Sajian Performa Grafika
1 I 75 62,5 95 95,8 82,1 Sangat baik
II 87,5 93,8 95 100 94,1 Sangat baik
2 I 87,5 81,3 85 70,8 81,2 Sangat baik
II 93,8 93,8 90 91,7 92,3 Sangat baik
57
Berdasarkan tabel hasil uji kelayakan di atas, penilain akhir dari ahli
media I dan II masing-masing adalah 87,5% dan 93,8% pada aspek bahasa,
93,8% dan 93,8% pada aspek sajian, 95% dan 90% pada aspek performa,
serta 100% dan 91,7% pada aspek grafika. Berdasarkan nilai-nilai tersebut
didapatkan hasil rata-rata keseluruhan aspek yaitu 94,1% dan 92,3%. Hal
ini menunjukkan bahwa buku pengayaan kimia pangan terintegrasi
keislaman layak digunakan dengan predikat atau kriteria sangat baik.
B. PEMBAHASAN
Penelitian bertujuan mengembangkan buku pengayaan kimia pangan
terintegrasi keislaman pada materi karbohidrat, protein, dan lipid. Pada proses
pengembangan buku ini dilakukan beberapa tahapan oleh peneliti, yaitu tahap
seleksi, tahap strukturisasi, tahap karakterisasi, tahap reduksi. Tahapan ini
merupakan tahapan pengembangan buku menurut (Syamsuri, dik., 2017; Arifin
& Anwar, 2016; Hendri & Setiawan, 2016).
1. Tahap Seleksi
Tahap ini merupakan tahap awal penelitian. Pada tahap ini dilakukan
beberapa kegiatan awal sebelum mengembangkan buku pengayaan kimia
pangan terintegrasi keislaman. Kegiatan tersebut yaitu analisis PLO dan CLO,
pengembangan indikator, penentuan buku teks sumber, analisis konsep, dan
analisis integrasi keislaman.
a. Analisis PLO dan CLO
Analisis PLO dan CLO dilakukan untuk mengetahui implementasi
dari visi integrasi keislaman Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif
Hidayatullah Jakarta pada program studi. Dengan menganalisis PLO dan
CLO diharapkan dapat diketahui sejauh mana implementasi visi tersebut
telah dilakukan. Berdasarkan hasil analisis didapatkan temuan bahwa
Program Studi Pendidikan Kimia telah melakukan upaya implementasi
visi integrasi keislaman dalam kegiatan perkuliahan. Hal ini ditunjukkan
dengan adanya PLO yang menyebutkan bahwa mahasiswa mampu
menguasai konsep dasar keilmuan, keislaman, dan keindonesiaan pada
58
materi kimia sekolah. Salah satu materi yang ada pada kimia sekolah
adalah konsep makromolekul yang di dalamnya terdapat materi
karbohidrat, protein, dan lipid. Adapun CLO yang dianalisis adalah CLO
kimia pangan yaitu, memahami struktur, jenis-jenis, dan manfaat dari
karbohidrat, protein, lemak atau minyak, serta vitamin dan mineral dalam
bahan makanan. Berdasarkan PLO dan CLO tersebut, materi karbohidrat,
protein, dan lipid dipilih. Hal ini karena materi tersebut merupakan materi
kimia sekolah. Adapun dalam perkuliahan materi tersebut dibahas dalam
mata kuliah kimia pangan.
b. Pengembangan indikator
Pengembangan indikator digunakan untuk dijadikan acuan dalam
mengembangkan buku pengayaan terintegrasi keislaman. Sesuai dengan
panduan pengembangan indikator menurut Kemendiknas, indikator
memiliki fungsi, di antaranya yaitu (1) pedoman dalam mengembangkan
materi pembelajaran; (2) pedoman dalam mendesain kegiatan
pembelajaran; (3) pedoman dalam mengembangkan buku pengayaan; (4)
pedoman dalam merancang dan melaksanakan penilaian hasil belajar
(Direktorat Pembinaan SMP, 2008, hlm. 3-4). Indikator yang
dikembangkan merupakan indikator buku pengayaan yang terintegrasi
dengan keislaman, di antaranya Alquran dan Hadits. Hasil pengembangan
indikator buku pengayaan kemudian akan digunakan dalam tahap analisis
integrasi keislaman dan konsep kimia.
c. Menentukan buku teks sumber dan sumber lain
Tahap ini bertujuan untuk menentukan buku teks acuan dalam
mengembangkan buku pengayaan kimia pangan terintegrasi keislaman.
Sumber-sumber ini digunakan untuk mendefinisikan konsep pada tahap
analisis konsep. Hal ini juga dilakukan oleh Syamsuri, Anwar, dan
Sumarna (2017) serta Hendri dan Setiawan (2016) dalam mengembangkan
buku pengayaan bahwa buku teks sumber digunakan untuk
mendefinisikan konsep sehingga didapatkan kompilasi materi. Penelitian
ini menggunakan beberapa buku teks kimia pangan universitas sebagai
59
sumber primer di antaranya, Kimia Pangan: Komponen Makro
(Kusnandar, 2011), Kimia Pangan Edisi I (Rauf, 2015), serta Kimia
Pangan dan Gizi (Winarno, 1992). Selain sumber-sumber di atas
digunakan sumber-sumber lain seperti jurnal dan artikel sebagai sumber
pendukung dalam melengkapi materi buku. Kurniasih dan Sani (2014,
hlm. 63) menyatakan bahwa materi pada buku akan lebih baik jika
menggunakan referensi-referensi mutakhir yang memiliki relevansi dari
berbagai sumber misalnya buku, internet, majalah, jurnal hasil penelitian
dan lain sebagainya.
d. Analisis konsep
Menurut Herron (1977), analisis konsep merupakan satu prosedur
yang digunakan untuk memeriksa sebuah konsep dan menentukan
bagaimana konsep tersebut akan disampaikan atau diajarkan. Analisis
konsep ini telah digunakan oleh Markle, Tieman, dan Klausemer untuk
menentukan metode menyampaikan satu konsep agar mudah dipahami.
Analisis konsep yang dilakukan pada pengembangan buku pengayaan
terintegrasi keislaman ini dilakukan untuk menentukan posisi konsep
pada tahap strukturisasi dan menentukan karakter konsep untuk tahap
reduksi yang akan dilakukan selanjutnya. Herron (1977) menyatakan
bahwa dalam analisis konsep perlu dilakukan identifikasi karakter konsep
yang meliputi label konsep, definisi konsep, atribut konsep, hierarki
konsep, contoh, dan noncontoh. Analisis konsep model Herron (1977)
juga digunakan dalam penelitian Nataliawati, Rohman, & Yuliani (2017)
dalam menentukan karakter konsep penurunan tekanan uap larutan, dan
penelitian Syafrina, Yeni, & Yuniarti (2018) dalam menentukan karakter
konsep kelarutan. Dalam penelitian ini dihasilkan tabel analisis konsep.
Tabel analisis konsep berisi kumpulan konsep yang tertuang dalam
indikator yang telah dikembangkan. Tabel ini digunakan untuk
mengidentifikasi hierarki dan karakter konsep, sehingga dapat dibuat
struktur konsep dan dapat ditentukan reduksi yang harus digunakan jika
konsep memiliki kategori sulit dalam tahap karakterisasi.
60
e. Analisis integrasi keislaman
Analisis integrasi keislaman dilakukan untuk mengembangkan
konsep yang akan dituangkan dalam buku pengayaan kimia pangan
terintegrasi keislaman. Sebagai acuan, dalam mengintegrasikan konten
kimia dengan konteks keislaman, peneliti mengacu pada SK Rektor UIN
Syarif Hidayatullah Jakarta No. 864 Tahun 2017 tentang Pedoman
Integrasi Ilmu pada UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dan Petunjuk Teknis
(Juknis) Pelaksanaan Kompetensi Sains Madrasah sebagai referensi lain.
Hasil yang didapatkan dalam analisis ini berupa tabel hubungan integrasi
keislaman dan kimia. Adapun integrasi yang dilakukan fokus pada konten
keislaman berupa ayat Qauliyah atau Alquran dan Hadits. Hal ini sesuai
dengan pedoman integrasi pasal 10 tentang Integrasi Rumpun Ilmu-Ilmu
Kealaman khususnya ayat 8 yang berbunyi bahwa integrasi ilmu dapat
dilakukan dengan mencari hubungan dan titik temu antara ilmu alam dan
teks Alquran dan Hadits. Selain pedoman ini, juga digunakan Petunjuk
Teknis (Juknis) Pelaksanaan Kompetensi Sains Madrasah sebagai
referensi lain. Dalam juknis tersebut dijelaskan bahwa integrasi
keislaman konten kimia dapat dilakukan pada beberapa konteks
keislaman di antaranya Sejarah Kebudayaan Islam, Fiqih, Aqidah Akhlak,
Alquran dan Hadits (Ayat Qauliyah), serta Fenomena Alam (Ayat
Qauniyah).
Tahap analisis integrasi keislaman ini menghasilkan konsep-
konsep kimia pangan yang terintegrasi keislaman dalam bentuk tabel
hubungan. Tabel hubungan integrasi keislaman dan kimia yang telah
dibuat divalidasi oleh dua ahli agama untuk mengetahui kesesuaian
antara konten kimia dengan konteks keislaman yang digunakan. Pada
validasi tahap ini, semua konsep yang diintegrasikan telah sesuai.
Meskipun demikian, validator memberikan beberapa saran di antaranya,
isi materi yang harus ditambahkan, sumber referensi yang harus ditulis
dalam teks wacana. Yaumi (2014, hlm. 286) menyebutkan bahwa
penggunaan berbagai macam sumber mutlak dilakukan dalam proses
61
penyusunan bahan pembelajaran. Selain itu, validator juga memberikan
saran untuk melengkapi sanad hadits yang digunakan. Berdasarkan
saran-saran tersebut, kemudian peneliti melakukan perbaikan.
2. Tahap Strukturisasi
Struktur konsep untuk buku pengayaan ini akan bermanfaat untuk
memberikan kesesuaian antara kebutuhan pembelajar dengan isi buku
pengayaan. Struktur konsep ini juga diharapkan akan membantu mahasiswa
membuat struktur kognitif dalam otak mereka, sehingga materi yang telah
dibaca akan mudah diingat dan informasi baru yang diterima dapat tersimpan
dengan baik.
a. Peta konsep
Kadir (2004) dalam Wiguna (2014) mengemukakan bahwa peta
konsep adalah suatu gambar (visual) yang tersusun atas konsep-konsep
yang saling berkaitan sebagai hasil dari pemetaan konsep mulai yang
paling umum, kurang umum, dan konsep-konsep yang lebih spesifik.
Selain memperlihatkan hubungan antara konsep-konsep, peta konsep
digunakan sebagai langkah pertama untuk menentukan perencanaan atau
garis besar penulisan buku pengayaan (Syamsuri, dkk, 2017, hlm. 4). Peta
konsep dalam penelitian ini dibuat sesuai dengan materi dalam indikator
yang telah dikembangkan dan analisis konsep yang telah dilakukan. Pada
tahap ini terdapat beberapa konsep, di antaranya, kimia pangan, nutrisi,
dan 3 konsep utama yaitu Karbohidrat, Protein, dan Lipid serta beberapa
sumber-sumber dan manfaat dari bahan pangan pada masing-masing
komponen.
b. Struktur makro
Menurut Wahidiyah (2018) membuat struktur makro berarti membuat
urutan materi yang akan disampaikan agar sistematis. Struktur makro
mirip dengan outline (Wiguna, 2014), oleh karena itu struktur makro
bermanfaat untuk panduan penulisan buku pengayaan yang sistematis
(Syamsuri, dkk, 2017, hlm. 4). Adapun materi yang terdapat dalam
struktur makro pada pengembangan buku pengayaan kimia pangan
62
terintegrasi keislaman ini yaitu kimia pangan, dengan konsep cabangnya
nutrisi, karbohidrat, protein, dan lipid.
c. Penyusunan draf buku pengayaan
Tahap ini merupakan tahap penyusunan buku pengayaan kimia pangan
terintegrasi keislaman secara keseluruhan, sesuai dengan peta konsep dan
struktur makro yang telah dibuat. Desain buku pengayaan dilakukan
dengan menggunakan Microsoft Office Publisher 2013 dan CoreldrawX7
2017. Selanjutnya, pemilihan format buku disesuaikan dengan
pertimbangan mutu buku pengayaan menurut Pusat Kurikulum dan
Perbukuan (2014). Ukuran kertas B5 (17,6 cm x 25 cm), orientasi kertas
Potrait, dengan font utama adalah Calibri Light dan Arabic Typesetting
berukuran 11.
Struktur buku dibuat sesuai dengan Pusat Kurikulum dan Perbukuan
(2014), yaitu bagian awal, isi, dan akhir. Pada bagian awal, berisi sampul
buku, identitas buku, kata pengantar, daftar isi, daftar gambar, daftar
tabel, serta PLO dan CLO. Pada bagian sampul buku terdapat judul buku,
nama penulis, dan ilustrasi yang menggambarkan isi buku. Bagian sampul
merupakan bagian yang penting untuk diperhatikan karena akan
menentukan ketertarikan pembaca terhadap isi buku.
Bagian isi merupakan bagian inti dalam sebuah buku. Pada bagian
isi memuat materi yang dikembangkan dalam buku pengayaan kimia
pangan terintegrasi keislaman. Sesuai dengan fungsi buku pengayaan
pengetahuan menurut Pusat Kurikulum dan Perbukuan (2014), buku
pengayaan kimia pangan terintegrasi keislaman ini berfungsi menambah
wawasan pembaca mengenai materi yang dikembangkan. Adapun
integrasi keislaman yang dilakukan mencakup Alquran dan Hadits. Pada
penyusunan bagian isi, dilakukan secara sistematis dengan
memperhatikan estetika. Untuk membantu mempermudah pembaca
disajikan gambar sebagai ilustrasi untuk mendukung informasi yang
disajikan serta membantu pembaca dalam memahami materi. Ilustrasi
pada sebuah buku bertujuan untuk menerangkan atau menghiasi
63
informasi yang disampaikan pada buku (Putra & Lakoro, 2012, hlm. 2).
Pemilihan warna pada desain buku juga sangat diperhatikan. Menurut
Arsyad (2011), warna digunakan untuk memberi kesan pemisahan atau
penekanan, atau untuk membangun keterpaduan.
Bagian akhir buku pengayaan terdapat daftar pustaka dan biografi
penulis. Daftar pustaka berfungsi untuk menampilkan sumber-sumber
referensi yang digunakan dalam penyusunan buku. Adapun bagian
biografi penulis memuat identitas singkat dari penulis. Setelah selesai
disusun, buku pengayaan kimia pangan terintegrasi keislaman kemudian
diuji kelayakannya oleh ahli pada tahap berikutnya.
3. Tahap Karakterisasi
Tahap ini dilakukan untuk mengetahui tingkat kesulitan dan tingkat
keterpahaman teks konsep. Untuk memahami suatu teks perlu
pemahaman yang utuh terhadap masing-masing paragraf pembentuk teks.
Melalui penulisan ide pokok dari teks pada buku pengayaan, mahasiswa
akan melakukan tahapan berpikir dan menemukan gagasan yang tertuang
dari sebuah teks. Oleh karena itu, pada tahap karakterisasi ini digunakan
instrumen penulisan ide pokok atau tes rumpang yang telah
dikembangkan oleh Sjaeful Anwar (Hendri dan Setiawan, 2016, hlm. 68;
Arifin dan Sajeful, 2016, hlm. 10).
Berdasarkan hasil karakterisasi, konsep yang mendapatkan tingkat
keterpahaman paling rendah adalah sumber protein, yaitu 61%. Hal ini
dikarenakan sebagian besar responden menuliskan jawaban yang kurang
lengkap (bukan berarti salah). Dengan persentasi sebesar 61%, konsep
termasuk ke dalam kategori keterpahaman tinggi. Hal ini menunjukkan
bahwa konsep tersebut memiliki kriteria mudah dipahami. Berdasarkan
hasil tersebut, dapat disimpulkan bahwa seluruh konsep hasil analisis
integrasi keislaman memiliki kriteria mudah dan tingkat keterpahaman
yang tinggi. Hal ini ditandai dengan hasil rata-rata yang diperoleh yaitu
90%. Artinya, semua teks konsep yang akan dikembangkan dapat
dipahami dengan mudah.
64
4. Tahap Reduksi
Pada tahap reduksi, konsep-konsep yang mendapatkan kategori
sedang dan sulit hasil tahap karakterisasi selanjutnya direduksi secara
didaktis (Hendri dan Setiawan, 2016, hlm. 68). Tahap reduksi dilakukan
untuk mengurangi tingkat kesulitan konsep berdasarkan hasil uji
karakterisasi (Arifin dan Sajeful, 2016, hlm. 10). Proses reduksi dilakukan
dengan membuat kisi-kisi reduksi didaktis kemudian melakukan reduksi
didaktis dengan menggunakan simbol, sketsa, contoh atau analogi
(Hendri dan Setiawan, 2016, hlm. 68; ). Pada penelitian ini tahap reduksi
tidak dilakukan. Hal ini berdasarkan pada hasil karakterisasi, bahwa
konsep yang akan dikembangkan dalam buku pengayaan dapat dipahami
dengan mudah.
5. Uji kelayakan
Tahap uji kelayakan merupakan tahap terakhir pada pengembangan
buku kimia terintegrasi keislaman ini. Tahap ini merupakan tahap
evaluasi untuk menilai kelayakan buku pengayaan menurut ahli
(Syamsuri, dkk, 2017, hlm. 6). Penilaian kelayakan buku pengayaan ini
meliputi empat aspek, yaitu aspek bahasa, grafika (Hendri dan Setiawan,
2016, hlm. 68), sajian, dan performa. Uji kelayakan buku dilakukan oleh
dua orang ahli media. Uji kelayakan ini hanya dilakukan oleh 2 ahli
media, karena pada tahap sebelumnya, yaitu tahap seleksi, materi
terintegrasi telah divalidasi oleh 2 orang ahli agama. Adapun terkait
materi kimia pangan telah dilakukan review oleh 2 dosen pembimbing
sebagai ahli materi kimia khususnya di bidang Kimia Pangan dan
Biokimia.
Berdasarkan tabel 4.6 hasil uji kelayakan oleh ahli media, ada tiga
aspek yang masih mendapatkan nilai rendah pada pengujian pertama.
Tiga aspek tersebut adalah aspek sajian, grafika, dan bahasa. Aspek
terendah pertama, yaitu menurut ahli media I. Aspek tersebut adalah
aspek sajian yang mendapat persentase sebesar 62,5%. Penilaian ahli
media I menunjukkan bahwa sajian awal memiliki kekurangan pada
65
simbol visual. Beberapa gambar memiliki ukuran terlalu besar dan tidak
proporsional. Selain itu, secara penyajian, keseluruhan buku masih
terlihat kurang menarik untuk dibaca. Berdasarkan saran tersebut, peneliti
melakukan perbaikan pada ukuran gambar agar lebih proporsional, juga
dilakukan perubahan penyajian secara desain agar telihat lebih menarik
dengan memerhatikan aspek kesesuaian warna. Menurut Arsyad (2011),
warna digunakan untuk memberi kesan pemisahan atau penekanan, atau
untuk membangun keterpaduan. Setelah dilakukan revisi didapatkan hasil
pada aspek sajian sebesar 93,8% dengan kriteria sangat baik.
Aspek terendah kedua, yaitu aspek grafika sebesar 70,8%. Menurut
ahli media II, secara grafika kekurangan buku terletak pada ilustrasi yang
kurang jelas dan keterangan gambar yang tidak teratur dan tidak konsisten.
Selain itu, tata letak yang hanya terdiri dari 2 kolom memberikan kesan
monoton pada desain buku. Keserasian dan kesesuaian antaranya kuantitas
teks dan gambar dalam buku juga masih rendah pada draf awal buku.
Ilustrasi pada sebuah buku bertujuan untuk menerangkan atau menghiasi
informasi yang disampaikan pada buku (Putra & Lakoro, 2012, hlm. 2),
oleh karena itu sangat penting untuk memerhatikan kejelasan dari ilustrasi
yang disajikan. Setelah kegiatan revisi dilakukan berdasarkan saran yang
didapat, diperoleh persentase aspek grafika sebesar 91,7% dengan kriteria
sangat baik.
Aspek dengan persentase terendah ketiga, yaitu aspek bahasa
sebesar 75%. Berdasarkan penilaian ahli media I, bahasa yang digunakan
sudah cukup baik. Akan tetapi perlu ditambahkan kalimat-kalimat
stimulus yang dapat memberikan kesan lebih komunikatif untuk pembaca.
Hal ini sesuai dengan pernyataan (Sitepu, 2005, hlm. 123) bahwa gaya
bahasa mempengaruhi kemudahan pemahaman pembaca dalam
memahami sebuah bahan pelajaran. Berdasarkan saran tersebut peneliti
menambahkan kalimat-kalimat pertanyaan pada beberapa bagian buku
sebagai stimulus dan untuk menimbulkan kesan komunikatif kepada
66
pembaca. Berdasarkan hasil revisi pada aspek bahasa didapatkan
persentase sebesar 93,8% dengan kriteria sangat baik.
Hendri dan Setiawan (2016), dalam penelitiannya memperoleh hasil
kelayakan sebesar 100%, sehingga buku pengayaan yang dikembangkan
memenuhi kelayakan untuk digunakan pada keseluruhan aspek. Pada
penelitian ini, berdasarkan kekurangan-kekurangan pada masing-masing
aspek, peneliti melakukan revisi sesuai saran dari kedua ahli. Setelah
kegiatan revisi dilakukan, semua aspek mendapatkan kriteria sangat baik,
dengan rata-rata penilaian menurut ahli media I sebesar 94,1 % dan rata-
rata penilaian menurut ahli media II sebesar 92,3%. Adapun rata-rata dari
kedua skor tersebut adalah 93,2%. Berdasarkan kriteria interpretasi skor
menurut Riduwan (2015), hal ini menunjukkan bahwa buku pengayaan
kimia pangan terintegrasi keislaman layak untuk digunakan dengan
kriteria sangat baik.
67
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa:
1. Pengembangan buku pengayaan kimia pangan terintegrasi keislaman
terdiri dari empat tahap, yaitu tahap seleksi, strukturisasi, karakterisasi,
dan reduksi. Pada tahap seleksi ditentukan PLO dan CLO yang akan
dikembangkan dalam buku pengayaan, serta dihasilkan indikator
terintegrasi keislaman, buku sumber, analisis konsep, dan tabel hubungan
integrasi keislaman dengan kimia. Berdasarkan hasil validasi tabel
hubungan, keseluruhan konsep yang diintegrasikan valid dan sudah
sesuai. Pada tahap strukturisasi dihasilkan peta konsep dan struktur
makro atau outline buku pengayaan kimia pangan terintegrasi keislaman.
Pada tahap karakterisasi diketahui karakter konsep yang akan
dikembangkan pada buku pengayaan melalui uji keterpahaman berupa
tes rumpang. Berdasarkan hasil penelitian, keseluruhan konsep
mendapatkan kriteria mudah dengan tingkat keterpahaman tinggi yaitu
90%. Tahap reduksi tidak dilakukan karena keseluruhan konsep
mendapatkan kriteria mudah.
2. Uji kelayakan buku pengayaan kimia pangan terintegrasi keislaman oleh
ahli dihasilkan persentase kelayakan buku sebesar 93,2% dengan
kategori sangat baik.
B. SARAN
Sebagai tindak lanjut dari penelitian ini, maka dapat dikemukakan
beberapa saran:
1. Dalam melakukan uji karakterisasi konsep, sebaiknya soal tes rumpang
dibuat dengan memperhatikan taksonomi bloom.
2. Semakin banyak validator buku, akan menghasilkan produk buku yang
semakin baik.
68
3. Buku pengayaan terintegrasi keislaman masih bisa dikembangkan pada
materi kimia lainnya.
69
DAFTAR PUSTAKA
Abdurahman, Atmazaki, Rofi, A. (2014). Pengembangan Buku Teks Pembelajaran
Berbasis Kontekstual dalam Materi Proses Morfologis. Jurnal Bahasa, Sastra,
dan Pembelajaran, 2(3), 1-14.
Ahmad, Z., Zain, S., Ismail, A.F., Salah, M., & Mohammad, S.A., (2016).
Development of Integrated Curriculum and Teaching Material for
Science/Engineering Course. Journal of Education and Social Sciences, 6-13.
Ahmad, Z., Zain, S., Ismail, A. F., Souad, M., & Al-Bathi. (2016). Integration of
Knowledge 2016 Subject in Matriculation Center : Iium Experience, E-
Proceeding of the 3rd World Conference on Integration of Knowledge, 284–
295.
Al-Hadabi, A. S. (2016). Integrating the Qur'an Verses into Secondary School
Sciences Curriculum of Yemen: An Islamic Perspective. Internatonal Journal
of Humanities and Social Sciences Research, 37-48.
Alim, Akhmad, (2014). Sains dan Teknologi Islami. Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya.
Alqudsi, S. G. (2014). Awareness and Demand for 100% Halal Supply Chain Meat
Products. Procedia - Social and Behavioral Sciences, 130, 167–178.
https://doi.org/10.1016/j.sbspro.2014.04.021.
Arifin; anwar, S. (2016). The Development of Air-Theme Integrated Science
Teaching Material Using Four Steps Teaching Material Development. Jurnal
Pendidikan Fisika Indonesia, 12(2), 41–53. https://doi.org/10.15294/jpfi.
Arifin; anwar, S. (2015). Pengembangan Bahan Ajar Ipa Terpadu pada Tema
Udara Berbasis Nilai Religius Menggunakan 4 Steps Teaching Material
Development. Tesis Universitas Pendidikan Indonesia.
Arsyad, A. (2011). Media Pembelajaran. Jakarta: PT. Rajagrafindo Persada.
Astra, I. M., & Saputra, F. (2018). The Development of a Physics Knowledge
Enrichment Book “ Optical Instrument Equipped with Augmented Reality ” to
Improve Students ’ Learning. Journal of Physics: Conference Series.
https://doi.org/10.1088/1742-6596/1013
Azarpour, E., Moraditochaee, M., & Bozorgi, H. R. (2014). Nutritional and
70
Biochemical Compounds of Quranic Plants, Biological Forum – An
International Journal, 6(2), 242–248.
Bagheri, A., Hosseinjanzadeh, F., & Mehr, M. S. (2015). The Consideration of
Physics and Chemistry Sciences in Holy Quran. Journal of Applied
Environmental and Biological Sciences, 260-265.
Bahtiar, Tri Effendi. (2015). Penulisan Bahan Ajar. Conference Paper of Bogor
Agricultural University. https://doi.org/10.13140/RG.2.1.1441.6083
Belitz, H.D., Grosch, W., Schieberle, P. (2009). Food Chemistry.Germany: le-tex
publishing
Direktorat pembinaan SMA. (2008). Panduan Pengembangan Bahan Ajar. Jakarta:
Departemen Pendidikan Nasional.
Direktorat Pembinaan SMP. (2008). Panduan Pengembangan Indikator. Jakarta:
Kemendiknas.
Hakim, S.A., Kusmana, El-Mahsyar, M., Maman, U., Hamid, A. (2006). Integrasi
Keilmuan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta menuju Universitas Riset. Jakarta:
PPJM dan UIN Jakarta Press.
Hamzah, F. (2015). Studi Pengembangan Modul Pembelajaran IPA Berbasis Islam-
Sains pada Pokok Bahasan Sistem Reproduksi Kelas IX Madrasah
Tsanawiyah. Jurnal Pendidikan Islam, 1(1), hlm. (46-47).
Hanifah, U. (2014). Pentingnya Buku Ajar yang Berkualitas dalam Meningkatkan
Efektivitas Pembelajaran Bahasa Arab. Jurnal Ilmu Tarbiyah “At-Tajdid”,
3(1), 99-121.
Hendri, S., & Setiawan, W. (2016). The Development of Earth Quake Teaching
Material for Junior High School by Four Step Teaching Materials
Development Method. Jurnal Pendidikan Fisika Indonesia 12(1), 65–76.
https://doi.org/10.15294/jpfi.
Herron, J. D., Cantu, L. L., Ward, R., & Srinivasan, V. (1977). Problems associated
with concept analysis. Science Education, 61(2), 185–199.
https://doi.org/10.1002/sce.3730610210.
Kementerian Agama Republik Indonesia. Petunjuk Teknik Pelaksanaan Kompetsi
Sains Madrasah Tahun 2018.
71
Khattak, J.Z.K., Mir, A., Anwar, Z., Wahedi, H.M., Abbas G., Khattak, H.Z.K., &
Ismatullah, H. (2011). Concept of Halal Food and Biotechnology. Advance
Journal of Food Science & Technology. 3(5): 385.
Kurniasih, I. & Sani, B. (2014). Panduan Membuat Buku pengayaan (Buku Teks
Pelajaran). Surabaya: Kata Pena.
Kusnandar, Feri. (2011). Kimia Pangan: Komponen Makro. Jakarta: PT. Dian
Rakyat.
Lubis, M. A. (2015). Effective Implementation Of The Integrated Islamic
Education. GJAT, 59-68.
Lubis, M. A., Mustapha, R., & Lampoh, A. A. (2009). Integrated Islamic Education
in Brunei Darussalam: Philosophical Issues and Challenges. Journal of Islamic
and Arabic Education, 1, 51-60.
Masruri, M. H., dan Rossidy, I. (2007). Filsafat Sains dalam Alquran: Melacak
kerangka Dasar Integrasi Ilmu dan Agama. Malang: UIN Malang Press.
Minarno, E. B., & Hariani, L. (2008). Gizi dan Kesehatan Perspektif Alqur’an dan
Sains. Malang: UIN Malang Press.
Munadi, M. (2016). “Integration of Islam and Science: Study of Two Science
Pesantrens (Trensain) in Jombang and Sragen”. Jurnal Pendidikan Islam, 287-
303. doi:10.14421/jpi.2016.52.287-303.
Nata, A., Suwito., Abdillah, M., & Arief, A. (2003). Integrasi ilmu Agama dan Ilmu
Umum. Jakarta: UIN Jakarta Press.
Nata, A. (2018). Islam dan Ilmu Pengetahuan. Jakarta: Prenada Media Grup.
Nataliawati, N., Rohman, I., & Yuliani, G. (2017). Analysis of Vapor-Pressure
Lowering of Solution Concepts as a Basis for Development of Virtual
Laboratory and Students’ Science Process Skill in Learning Solution
Colligative Properties. Icons, 963–978.
Peraturan Menteri Riset dan Pendidikan Tinggi Nomor 44 Tahun 2015 tentang
Standar Nasional Pendidikan Tinggi.
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2008
tentang Buku.
Prastowo, A. (2014). Pengembangan Bahan Ajar Tematik : Tinjauan Teoritis dan
72
Praktik. Jakarta : Kencana.
Prastowo, A. (2013). Pengembangan Bahan Ajar Tematik :Panduan Lengkap
Aplikatif. Yogyakarta: DIVA Press.
Pusat Kurikulum dan Perbukuan. (2014). Instrumen dan Rubrik B1 Penilaian Buku
Pengayaan Pengetahuan. Jakarta: Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan.
Pusat Kurikulum dan Perbukuan. (2014). Pedoman Penulisan Buku Nonteks
Pelajaran. Jakarta: Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan.
Putra, A. N., Lakoro, R., Studi, P., Komunikasi, D., Desain, J., & Industri, P. (2012).
Perancangan buku ilustrasi sejarah musik keroncong. Jurnal Teknik Pomits,
1(1), 1–6.
Rauf, Rusdin. (2015). Kimia Pangan Edisi I. Yogyakarta: ANDI.
Riduwan. (2015). Belajar Mudah Penelitian untuk Guru, Karyawan, dan Peneliti
Pemula. Bandung: Alfabeta.
Rifai, N., Fauzan, Sayuti, W., & Bahrissalim. (2014). Integrasi Keilmuan dalam
Pengembangan Kurikulum di UIN Se-Indonesia. Tarbiya, 13-34.
Shihab, Quraish. (2001). Tafsir Al-Mishbah: Kesan, Pesan, dan Keserasian Al-
Quran vol. 4. Jakarta: Lentera Hati.
Sitepu, B. P. (2005). Memilih Buku Pelajaran. Jurnal Pendidikan Penabur No.
04/Th.IV/Jul, hlm. 113-126
Sitepu, B. P. (2012). Penulisan Buku Teks Pelajaran. Bandung: PT Remaja
Rosdakarya.
Subarkah, C. Z., Rahmawati Sg, R., & Dalli, A. (2016). Internalizing Islamic
Values in Electrochemistry Learning. Jurnal Pendidikan Islam, 2(2), 270.
https://doi.org/10.15575/jpi.v2i2.790
Sugiyono. (2016). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung:
Alfabeta.
Surat Keputusan Bersama (SKB) Menteri Agama dan Menteri Pendidikan dan
Kebudayaan R.I. Nomor: 158 Tahun 1987 dan Nomor: 0543b/U/1987.
Pedoman Transliterasi.
Surat Keputusan Rektor UIN Syarif Hidayatullah Jakarta No. 864 Tahun 2017
tentang Pedoman Integrasi Ilmu.
73
Syamsuri, B. S., Anwar, S., & Sumarna, O. (2017). Development of Teaching
Material Oxidation-Reduction Reactions through Four Steps Teaching
Material Development (4S TMD). Journal of Physics: Conference Series,
895(1). https://doi.org/10.1088/1742-6596/895/1/012111.
Tajuddin, M. S., & Khadafi, M., (2014).New Paradigm of Integration between
Science and Islam: an Epistimological Framework. Journal of Islam and
Scienc, 01(01), 1–12.
Turgut, H. (2016). Pre-Service Science Teachers’ Perceptions about Relationship
between Religion and Science in the Context of Their Worldviews.
International Jurnal of Educational Sciences, 166-179.
Wahidiyah, Jamaluddin, & Yamin, M. (2018). Pengembangan Buku pengayaan Ipa
Terpadu Menggunakan Four Steps Teaching Material Development (4STMD)
pada Mahasiswa Program Studi Pendidikan Biologi FKIP Universitas
Mataram. Jurnal Universitas Mataram.
Wiguna, F. M. (2014). Kajian Teoritik Tahap Strukturisasi Pengolahan Buku
pengayaan 4STMD Dilihat Dari Aspek Filosofis, Aspek Psikologis, Aspek
Didaktis Dan Aplikasinya Pada Pokok Bahasan Larutan Asam Basa.
Winarno, F. (1992). Kimia Pangan dan Gizi. Jakarta: PT Grameda Pustaka Utama.
Yaumi, M. (2014). Prinsip-prinsip Desain Pembelajaran. Jakarta: Kencana.
Yuniarti, A., Yeni, L. F., & Syafrina, R. (2018). Analysis of chemical concepts as
the basic of virtual laboratory development and process science skills in
solubility and solubility product subject Analysis of chemical concepts as the
basic of virtual laboratory development and process science skills in. Journal
of Physics: Conference Series.
Zainuddin, M. (2007). Pokok Pikiran tentang Paradigma Islamisasi Ilmu
Pengetaahuan. L. Mustofa & H. Syaifudin (Eds.), Intelektualisme Islam:
Melacak Akar-akar Integrasi Ilmu dan Agama. Malang: LKQS.
74
LAMPIRAN-LAMPIRAN
LAMPIRAN 1
Buku Teks Kimia Pangan Sumber dan Sumber Lain
Kusnandar, Feri. (2011). Kimia Pangan: Komponen Makro. Jakarta: PT. Dian Rakyat. Rauf, Rusdin. (2015). Kimia Pangan Edisi I. Yogyakarta: ANDI. Sartika, Ratu Ayu Dewi. (2008). Pengaruh Asam Lemak Jenuh, Tidak Jenuh dan Asam Lemak Trans terhadap Kesehatan. Jurnal
Kesehatan Masyarakat Nasional, II (IV), 154-160. Sediaoetama, Achmad Djaeni. (2010). Ilmu Gizi: untuk Mahasiswa dan Profesi. Jilid I. Jakarta: Dian Rakyat Shihab, M. Quraish. (2002). Tafsir Almisbah: Kesan, Pesan dan Keserasian Alquran volume 11. Jakarta: Lentera Hati. Suarni. (2017). Struktur dan Komposisi Biji serta Nutrisi Gandum. Balai Penelitian Tanaman Serealia. Sya’rawi, Mutawalli. (1994). Halal dan Haram. Jakarta: Anggota IKAPI Thayyarah, Nadiah. (t.t). Mausu’ah al-Ijaz al-Qu’ani. Abu Dhabi: Dar al-Yamama. Terjemahan Arifin, Zaenal, dkk. (2014). Buku Pintar
Sains dalam Alquran: Mengerti Mukjizat Ilmiah Firman Allah. Cetakan III. Jakarta: Zaman. Tim Penyusun. (2007). Ensikopedia Alquran: Kajian Kosa-kata Jilid 3 Cet. I. Pusat Studi Alquran: Lentera Hati. Winarno, F.G. (1992). Kimia Pangan dan Gizi. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama Yaqub, Ali Mustafa. (2013). Kriteria Halal Haram untuk Pangan, Obat dan Kosmetika menurut Alquran dan Hadis. Jakarta: PT. Pustaka
Firdaus.
75
LAMPIRAN 2
Tabel Analisis Konsep
No Label
konsep Definisi Konsep
Jenis
Konsep
Atribut Konsep Posisi Konsep
Contoh Non
Contoh Atribut Kritis Atribut
Variabel
Super-
ord Koord Subord
1 Kimia Pangan
Cabang Ilmu kimia yang mempelajari mengenai kriteria pangan yang baik dan aman melalui kandungan kimia pada bahan pangan
konkret - Cabang ilmu kimia
- Kriteria makanan
- - - Nutrisi - -
2 Nutrisi Ilmu makanan, termasuk studi tentang gizi yang harus dimiliki oleh setiap organisme dari lingkungannya dengan tujuan untuk melestarikan kehidupan dan berkembang biak dan menunjang aktivitas sehari-hari
Abstrak - Ilmu makanan
- Studi tentang Gizi
- Harus dimiliki setiap Organisme
- Melestarikan kehidupan
- Jenis gizi - Jenis
makanan
- - - Karbo-hidrat
- Protein - Lemak
dan Minyak
- -
3 Karbo-hidrat
Suatu komponen yang tersusun atas polihidroksi aldehid atau polihidroksi
Abstrak - Suatu komponen kimia dengan
- Jumlah atom C
- Jumlah atom H
- Nutrisi - Protein - Lemak
dan Minyak
- Sumber Karbo-hidrat
C6H12O6 C2H4O
76
Keton dengan rumus empiris CnH2nOn.
rumus empiris CnH2nOn
- polihidroksi aldehid
- polihidroksi keton
- Jumlah atom O
4 Sumber Karbo-hidrat
Bahan Pangan yang mengandung karbohidrat lebih banyak dibanding nutrisi lainnya
Konkrit - Bahan Pangan
- Mengandung karbohidrat
- Karbo-hidrat
- Nutrisi lain
- Karbo-hidrat
- - Sumber Nabati
- Sumber Hewani
- Beras - Gandum - Haver - Kurma - Madu
-
5 Gandum Tanaman serealia yang berasal dari famili Poaceae (Gramineae) dari daerah subtropis
Konkrit - Serealia - Famili
Poaceae - Daerah
Subtropis
- Nutrisi - Sumber Karbo-hidrat
- Beras - Haver - Kurma - Madu -
- - -
6 Beras Bagian dari bulir padi yang telah dipisahkan dari sekanya
Konkrit - Bulir padi tanpa sekam
- Nutrisi - Sumber Karbo-hidrat
- Gandum - Haver - Kurma - Madu -
- - -
7 Haver Salah satu jenis serealia yang masih memiliki kulit ari dan bakal biji
Konkrit - Serealia dengan kulit ari dan bakal biji
- Nutrisi - Sumber Karbo-hidrat
- Beras - Gandum - Kurma - Madu -
- - -
77
8 Kurma Tanaman palma yang mengandung banyak nutrisi terutama karbohidrat
Konkrit - Tanaman palma
- Mengandung karbohidrat
- Nutrisi - Sumber Karbo-hidrat
- Beras - Gandum - Haver - Madu
- - -
9 Madu Cairan kental memiliki rasa manis yang dihasilkan oleh lebah madu dari nektar bunga yang secara umum berkhasiat untuk menghasilkan energi, karena kandungan utamanya adalah karbohidrat berupa gula sederhana yang mudah dicerna
Konkrit - Cairan kental
- Manis - Dari nektar
bunga
- Nutrisi - Sumber Karbo-hidrat
- Beras - Gandum - Haver - Kurma
- - -
10 Protein Polimer dari sekitar 21 asam amino yang berlainan disambungkan dengan ikatan peptida
Abstrak dengan contoh konkrit
- Polimer - Asam amino - Ikatan
peptida
- Jumlah asam amino
- Jumlah ikatan peptida
- Nutrisi - Karbohidrat
- Lemak dan Minyak
- Sumber Protein
11 Sumber Protein
Bahan Pangan yang mengandung Protein lebih
Konkrit - Bahan pangan
- Mengandung Protein
- Protein - Nutrisi
lain
- Protein - - Sumber Nabati
- Sumber Hewani
- Kedelai - Daging - Ikan - Susu
78
banyak dibanding nutrisi lainnya
- Telur
12 Kedelai Jenis kacang-kacangan yang banyak terdapat di Asia Timur mengandung protein lengkap karena adanya jumlah asam amino esensial
Konkrit - Kacang-kacangan
- Banyak di Asia Timur
- Mengandung Protein lengkap
- Asam amino esensial
- Sumber Protein
- Daging - Ikan - Susu - Telur
- - -
13 Daging Bagian lunak pada hewan yang menempel pada bagian tulang dan terbungkus oleh kulit
Konkrit - Bagian lunak hewan
- Terbungkus kulit
- Nutrisi - Sumber Protein
- Kedelai - Ikan - Susu - Telur
- - -
14 Ikan Sumber protein yang mudah diserap tubuh dibandingkan dengan protein daging dari hasil peternakan darat
Konkrit - Sumber protein
- Mudah diserap
- Nutrisi - Sumber Protein
- Daging - Kedelai - Susu - Telur
- - -
15 Susu Cairan berwarna putih yang dihasilkan oleh
Konkrit - Cairan putih - Berasal dari
kelenjar susu mamalia
- Nutrisi - Sumber Protein
- Daging - Ikan - Kedelai - Telur
- - -
79
kelenjar susu mamalia
16 Telur Salah satu sumber makanan kaya protein yang sangat mudah didapatkan
Konkrit - Kaya protein - Nutrisi - Sumber Protein
- Daging - Ikan - Susu - Kedelai
- - -
17 Lemak dan Minyak
Zat makanan yang penting bagi kesehatan dan sumber energi yang lebih efektif dibanding karbohidrat dan protein
Abstrak dengan contoh konkrit
- Zat makanan - Kesehatan - Sumber
energi - Karbohidrat - protein
- Energi - Nutrisi - Karbo-hidrat
- Protein
- Sumber Minyak
- Minyak goreng
Pelumas
Sumber Minyak
Bahan Pangan yang mengandung minyak dan bermanfaat bagi kesehatan
konkrit - Bahan pangan
- Mengandung minyak
- Nutrisi Lemak dan Minyak
- - Sumber Nabati
- Habbatu-ssauda’
- Zaitun
-
18
Habbatussauda
Tanaman berupa biji berwarna hitam yang memiliki banyak sekali manfaat untuk menjaga kesehatan dan menyembuhkan
konkrit - Biji berwarna hitam
- Menyembuhkan berbagai penyakit
- Nutrisi Sumber minyak
- Minyak Zaitun
- - -
80
berbagai penyakit dengan kandungan timoquinon sebagai esensial oil.
19 Minyak Zaitun
Minyak yang tak jenuh atau tidak banyak mengandung lemak (trigliserida) dan kolesterol
konkrit - Minyak tak jenuh
Nutrisi Sumber minyak
- Habbatussauda
- - -
81
LAMPIRAN 3
Tabel analisis Integrasi Keislaman pada materi kimia pangan (karbohidrat,
Protein, dan Lemak/Minyak)
82
83
84
85
86
87
88
89
12
4
LAMPIRAN 4- Peta Konsep
101
102
103
104
LAMPIRAN 6
Data karakterisasi
1. Kriteria teks konsep
No Nama Konsep 1 Konsep 2 Konsep 3 Konsep 4 Konsep 5 Konsep 6
SS S M SM SS S M SM SS S M SM SS S M SM SS S M SM SS S M SM
1 Ade K. 0 0 0 1 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 1 0
2 Ainun N. 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0
3 Anisa S. 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 1
4 Aprian H. 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 1 0
5 Aprokhul Q. 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0
6 Arifia M.R 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 1 0
7 Ayu J.W.N 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 1
8 Desty R. 0 0 1 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 1 0
9 Devita M. 0 0 1 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 1
10 Devita M. 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 1 0
11 Dina H.R. 0 1 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 1 0
12 Endeh N. 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 1 0
13 Febri 0 0 1 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 1 0
14 Firda T.L. 0 0 1 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 1 0
15 Fitri A. 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0
16 Heni F. 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 1 0
17 Ida R. 0 0 1 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 1 0
18 Ifadah M.H 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 1 0
19 Intania M. 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 1 0
105
20 Irfani A. 0 0 1 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 1 0
21 Khairunnisa 0 0 1 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 1 0
22 Laila L. 0 0 1 0 0 0 1 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0
23 Laila R. 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0
24 Lia R. 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 1 0
25 Lisa R. 0 0 1 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 1
26 Mas'udah 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 1 0
27 Meilani 0 0 1 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 1
28 Mufa 0 0 1 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 1 0
29 Farisy 0 1 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0
30 Resa N. 0 0 1 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 1 0
31 Muslihah 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 1 0
32 Nida H. 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 1 0
33 Nillam 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 1 0
34 Nur 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 1 0
35 Nur April 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 1 0
36 Puspa M. 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 1 0
37 Putri Nur 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 1 0 0
38 Rahmawati 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 1 0
39 Rani 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 1 0
40 Regita R. 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 1 0
41 Retno 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 1
42 Rifdah 0 0 1 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 1
43 Riska 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 1 0
44 Riska W. 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 1 0
106
45 Rizki 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 1
46 Sintia 0 0 1 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 1 0 0
47 Siti Heni 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 1
48 Mahmudah 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0
49 Nafisah 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 1 0
50 Siti Rahmi 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 1
51 Sonia 0 0 1 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0
52 Tami 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 1 0 0
53 Tara 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 1
54 Tika 0 0 1 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 1 0
55 Tita 0 0 1 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 1 0
56 Tut 0 0 1 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 1
57 Yulistia 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 1 0
58 Yustiana 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 1 0
59 Zulfa 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0
Jumlah Jawaban 0 8 46 5 0 6 44 9 1 20 36 2 1 8 44 6 0 5 46 8 0 4 43 12
Persentase kriteria teks 0%
14%
78%
8%
0%
10%
75%
15%
2%
34%
61%
3%
2%
14%
75%
10%
0%
8%
78%
14%
0%
7%
73%
20%
No Nama Konsep 7 Konsep 8 Konsep 9 Konsep 10 Konsep 11 Konsep 12
SS S M SM SS S M SM SS S M SM SS S M SM SS S M SM SS S M SM
1 Ade K. 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 1 0
2 Ainun N. 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 1 0
3 Anisa S. 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 1 0
4 Aprian H. 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 1 0
107
5 Aprokhul Q. 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 1 0
6 Arifia M.R 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 1 0
7 Ayu J.W.N 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 1
8 Desty R. 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 1 0
9 Devita M. 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 1
10 Devita M. 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 1 0
11 Dina H.R. 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 1 0
12 Endeh N. 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0
13 Febri 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 1 0
14 Firda T.L. 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 1
15 Fitri A. 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 1 0
16 Heni F. 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 1 0
17 Ida R. 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 1 0
18 Ifadah M.H 0 0 1 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 1 0
19 Intania M. 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 1 0
20 Irfani A. 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 1 0
21 Khairunnisa 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 1 0
22 Laila L. 0 0 1 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 1 0
23 Laila R. 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 1 0
24 Lia R. 0 0 1 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 1 0
25 Lisa R. 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 1 0
26 Mas'udah 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 1 0
27 Meilani 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 1 0
28 Mufa 0 0 1 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 1 0
29 Farisy 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 1 0
108
30 Resa N. 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 1 0
31 Muslihah 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 1 0
32 Nida H. 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 1
33 Nillam 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 1 0
34 Nur 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 1 0
35 Nur April 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 1 0
36 Puspa M. 0 1 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 1 0
37 Putri Nur 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 1 0
38 Rahmawati 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 1 0
39 Rani 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 1 0
40 Regita R. 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 1 0
41 Retno 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 1
42 Rifdah 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 1 0
43 Riska 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 1 0
44 Riska W. 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 1 0
45 Rizki 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 1 0
46 Sintia 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 1
47 Siti Heni 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 1 0
48 Mahmudah 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 1 0
49 Nafisah 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 1 0
50 Siti Rahmi 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 1
51 Sonia 0 0 1 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 1 0
52 Tami 0 0 1 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 1 0
53 Tara 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 1 0
54 Tika 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 1 0
109
55 Tita 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 1 0
56 Tut 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 1 0
57 Yulistia 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 1
58 Yustiana 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 1 0
59 Zulfa 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 1 0
Jumlah jawaban 0 8 44 7 0 7 45 7 1 6 42 10 0 1 46 12 1 7 46 5 0 1 50 8
Persentase kriteria teks 0%
14%
75%
12%
0%
12%
76%
12%
2%
10%
71%
17%
0%
2%
78%
20%
2%
12%
78%
8%
0%
2%
85%
14%
2. Keterpahaman teks
No Nama Nomor Label Konsep
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 Ade K. 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 2 Ainun N. 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 3 Anisa S. 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 4 Aprian H. 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 5 Aprokhul Q. 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 6 Arifia M.R 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 7 Ayu J.W.N 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 8 Desty R. 1 0 1 1 0 0 0 0 0 1 0 1 9 Devita M. 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 10 Devita M. 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 11 Dina H.R. 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 12 Endeh N. 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 13 Febri 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1
110
14 Firda T.L. 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 15 Fitri A. 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 16 Heni F. 0 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 17 Ida R. 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 18 Ifadah M.H 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 19 Intania M. 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 20 Irfani A. 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 21 Khairunnisa 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 22 Laila L. 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 23 Laila R. 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 24 Lia R. 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 25 Lisa R. 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 26 Mas'udah 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 27 Meilani 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 28 Mufa 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 29 Farisy 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 30 Resa N. 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 31 Muslihah 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 32 Nida H. 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 33 Nillam 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 34 Nur 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 35 Nur April 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 36 Puspa M. 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 37 Putri Nur 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 38 Rahmawati 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1
111
39 Rani 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 40 Regita R. 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 41 Retno 0 1 0 0 1 1 0 1 1 1 1 1 42 Rifdah 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 43 Riska 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 44 Riska W. 0 0 0 0 1 1 1 0 0 1 0 1 45 Rizki 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 46 Sintia 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 47 Siti Heni 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 48 Mahmudah 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 49 Nafisah 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 50 Siti Rahmi 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 51 Sonia 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 52 Tami 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 53 Tara 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 54 Tika 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 55 Tita 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 56 Tut 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 57 Yulistia 0 1 0 0 1 0 0 1 1 1 1 1 58 Yustiana 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 59 Zulfa 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
Jumlah Jawaban Benar 43 56 47 54 58 56 36 57 57 57 56 58
Persentase kesepahaman teks 73% 95% 80% 92% 98% 95% 61% 97% 97% 97% 95% 98%
112
LAMPIRAN 7
INSTRUMEN UJI KELAYAKAN BUKU PENGAYAAN KIMIA
TERINTEGRASI KEISLAMAN PADA MATERI KIMIA UNSUR
UNTUK AHLI MEDIA
NO INDIKATOR PENILAIAN
1 2 3 4
A. BAHASA
1. Ketepatan tata bahasa sesuai kaidah
2. Kalimat yang digunakan mudah dipahami
3. Bahasa yang digunakan komunikatif
4. Informasi yang disampaikan jelas
B. PENYAJIAN
1. Simbol visual tertata secara proporsional (tidak rumit, prinsip, kesederhanaan)
2. Simbol visual kontekstual
3. Gambar yang disajikan sesuai dengan tingkat perkembangan usia pembaca
4. Secara keseluruhan buku menarik untuk dibaca
C. PERFORMA
1. Terbuat dari bahan yang kokoh dan tidak mudah rusak.
2. Mampu menarik perhatian pembaca.
3. Maintanable (Kemudahan Pemeliharaan dan pengelolaan)
4. Usability (Kemudahan penggunaan/pengoperasian)
5. Finishing touch tampak rapih.
D. KEGRAFISAN
1. Penggunaan jenis, ukuran dan warna huruf sudah sesuai.
2. Keserasian dan kesesuaian antara banyaknya gambar dan tulisan didalam buku
3. Memiliki tata letak yang baik dan menarik.
4. Ilustrasi dan keterangan gambar jelas.
5. Penempatan unsur tata letak konsisiten.
6. Pemisahan antar paragraf jelas.
113
RUBRIK PENILAIAN UJI KELAYAKAN BUKU PENGAYAAN
KIMIA TERINTEGRASI KEISLAMAN PADA MATERI KIMIA
UNSUR
NO INDIKATOR RUBRIK PENILIAN
A. Bahasa
1. Ketepatan tata bahasa sesuai kaidah
4 = Bahasa yang digunakan sudah tepat 3 = Bahasa yang digunakan cukup tepat 2 = Bahasa yang digunakan kurang tepat 1 = Bahasa yang digunakan tidak tepat
2. Kalimat yang digunakan mudah dipahami
4 = Kalimat yang digunakan mudah dipahami 3 = Kalimat yang digunakan cukup
dapat dipahami 2 = Kalimat yang digunakan kurang
dapat dipahami 1 = Kalimat yang digunakan tidak
dapat dipahami
3. Bahasa yang digunakan komunikatif
4 = Bahasa yang digunakan komunikatif 3 = Bahasa yang digunakan cukup komunikatif 2 = Bahasa yang digunakan kurang komunikatif 1 = Bahasa yang digunakan tidak komunikatif
4. Informasi yang disampaikan jelas
4 = Informasi yang disampaikan jelas 3 = Informasi yang disampaikan cukup jelas 2 = Informasi yang disampaikan kurang jelas 1 = Informasi yang disampaikan tidak jelas
B. Penyajian
1. Simbol visual tertata secara proporsional (tidak rumit, prinsip, kesederhanaan)
4 = Simbol visual tertata secara proporsional (tidak rumit, prinsip, kesederhanaan)
114
3 = Simbol visual tertata cukup proporsional (tidak rumit, dan prinsip)
2 = Simbol visual tertata kurang proporsional (tidak rumit)
1 = Simbol visual tertata tidak proporsional (rumit, tidak prinsip, tidak sederhana)
2. Simbol visual kontekstual
4 = Simbol visual kontekstual (Sesuai dengan kehidupan sehari-hari, dan realistis)
3 = Simbol visual cukup kontekstual (Sesuai dengan kehidupan sehari-hari)
2 = Simbol visual kurang kontekstual (hanya beberapa visual yang sesuai dengan kehidupan sehari-hari)
1 = Simbol visual tidak kontekstual (hanya memberikan visual yang berifat abstrak)
3. Gambar yang disajikan sesuai dengan tingkat perkembangan usia pembaca
4 = Gambar yang disajikan sesuai dengan tingkat perkembangan usia pembaca
3 = Gambar yang disajikan cukup sesuai dengan tingkat perkembangan usia pembaca
2 = Gambar yang disajikan kurang sesuai dengan tingkat perkembangan usia pembaca
1 = Gambar yang disajikan tidak sesuai dengan tingkat perkembangan usia pembaca
4. Secara keseluruhan buku menarik untuk dibaca
4 = Buku menarik untuk dibaca 3 = Buku cukup menarik untuk dibaca 2 = Buku kurang menarik untuk dibaca 1 = Buku tidak menarik untuk dibaca
C. Performa
1. Terbuat dari bahan yang kokoh dan tidak mudah rusak.
4 = Terbuat dari bahan yang kokoh dan tidak mudah rusak
115
3 = Terbuat dari bahan yang kurang kokoh namun tidak mudah rusak.
2 = Terbuat dari bahan yang kurang kokoh dan mudah rusak.
1 = Terbuat dari bahan yang tidak kokoh dan mudah rusak.
2. Mampu menarik perhatian pembaca.
4 = Mampu menarik perhatian pembaca. 3 = Cukup mampu menarik perhatian pembaca. 2 = Kurang mampu menarik perhatian pembaca. 1 = Tidak mampu menarik perhatian pembaca.
3. Maintanable (Kemudahan Pemeliharaan dan pengelolaan)
4 = Mudah dalam pemeliharaan dan pengelolaan 3 = Cukup mudah dalam pemeliharaan
dan pengelolaan 2 = Hanya mudah dalam pemeliharaan
saja 1 = Sulit dalam pemeliharaan dan
pengelolaan
4. Usability (Kemudahan penggunaan/pengoperasian)
4 = Mudah dalam penggunaannya 3 = cukup mudah dalam penggunaannya 2 = Kurang mudah dalam penggunaannya 1 = Sulit dalam penggunaannya
5. Finishing touch tampak rapih.
4 = Finishing touch tampak rapih. 3 = Finishing touch cukup rapih. 2 = Finishing touch kurang rapih. 1 = Finishing touch tidak rapih.
D. Kegrafisan
1. Penggunaan jenis, ukuran dan warna huruf sudah sesuai.
4 = Penggunaan jenis, ukuran dan warna huruf sudah sesuai.
3 = Hanya penggunaan jenis, dan ukuran huruf yang sudah sesuai.
2 = Hanya penggunaan jenis huruf yang sudah sesuai.
116
1 = Penggunaan jenis, ukuran dan warna huruf tidak ada yang sesuai.
2. Keserasian dan kesesuaian antara banyaknya gambar dan tulisan didalam buku
4 = Perpaduan antara gambar dan tulisan sudah serasi dan sesuai.
3 = Lebih banyak tulisan dibandingkan dengan gambar, namun perpaduan antara gambar dan tulisan sesuai.
3 = Perpaduan antara banyaknya gambar dan tulisan cukup serasi namun tidak sesuai.
1 = Antara gambar dan tulisan tidak ada keserasian kesesuaian sama sekali
3. Memiliki tata letak yang baik dan menarik.
4 = Memiliki tata letak yang baik dan menarik. 3 = Memiliki tata letak yang baik
namun kurang menarik. 2 = Memiliki tata letak yang kurang
baik dan kurang menarik. 1 = Memiliki tata letak yang tidak baik
dan tidak menarik.
4. Ilustrasi dan keterangan gambar jelas.
4 = Ilustrasi dan keterangan gambar jelas (terdapat keterangan dan sumber gambar)
3 = Ilustrasi jelas dan keterangan gambar cukup jelas, namun tidak terdapat sumber gambar
2 = Ilustrasi dan keterangan gambar kurang jelas (tidak terdapat sumber gambar)
1 = Tidak terdapat keterangan dan sumber gambar, serta ilustrasi tidak jelas
5. Penempatan unsur tata letak konsisiten.
4 = Penempatan unsur tata letak konsisten. 3 = Terdapat penempatan unsur tata
letak yang tidak konsisten. 2 = Banyak penempatan unsur tata
letak yang tidak konsisten.
117
1 = Penempatan unsur tata letak sangat tidak konsisten.
6. Pemisahan antar paragraf jelas.
4 = Pemisahan antar paragraf jelas. 3 = Pemisahan antar paragraf cukup jelas. 2 = Pemisahan antar paragraf kurang jelas. 1 = Tidak ada pemisah antar paragraf
Komentar/saran :
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
...................................................... Kesimpulan :
Media pembelajaran dalam bentuk Buku Pengayaan Kimia Pangan Terintegrasi Keislaman ini dinyatakan *):
1. Layak untuk digunakan tanpa ada revisi. 2. Layak untuk digunakan dengan revisi. 3. Tidak layak untuk digunakan dan perlu perbaikan.
Tangerang Selatan, .... ..................... 2019
Validator
118
119
120
121
122
Hasil uji kelayakan ahli media I
No Aspek Nomor indikator Uji ke-
I II
1 Bahasa 1 3 3
2 3 4
3 3 3
4 3 4
2 Penyajian 1 3 4
2 2 3
3 3 4
4 2 4
3 Performa 1 3 3
2 4 4
3 4 4
4 4 4
5 4 4
4 Grafika 1 4 4
2 3 4
3 4 4
4 4 4
5 4 4
6 4 4
Total Skor 64 72
Rata-rata (%) 84,2 94,7
Hasil uji kelayakan ahli media II
No Aspek Nomor indikator Uji ke-
I II
1 Bahasa 1 3 3
2 4 4
3 4 4
4 3 4
123
2 Penyajian 1 4 4
2 3 3
3 4 4
4 2 4
3 Performa 1 4 3
2 2 3
3 4 4
4 4 4
5 3 4
4 Grafika 1 4 3
2 2 4
3 2 4
4 2 4
5 3 3
6 4 4
Total Skor 61 70
Rata-rata (%) 80,2 92,1
LAMPIRAN 8- Lembar Uji Referensi
12
4
12
5
12
6
12
7
12
8
12
9
LAMPIRAN 9- Surat-surat
13
0
13
1
13
2