Pengemb Kwsn Pesisir-Makalah Pemda KP
-
Upload
feriawan-agung-nugroho -
Category
Documents
-
view
1.581 -
download
0
description
Transcript of Pengemb Kwsn Pesisir-Makalah Pemda KP
KEBIJAKAN DAN STRATEGIPEMANFAATAN POTENSI PESISIR
KABUPATEN KULON PROGO
BAPPEDAKABUPATEN KULON PROGO
Visi dan Misitahun 2006-2011
Visi dan Misitahun 2006-2011
Visi :Visi : “Membangun Kulon Progo dalam kebersamaan menuju penguatan ekonomi lokal berbasis ekonomi kerakyatan demi mewujudkan masyarakat Kulon Progo yang mandiri, aman, sejahtera, dinamis berlandaskan iman dan taqwa”.
Misi :1. Meningkatkan kapasitas dan keberpihakan kelembagaan
pemerintah kepada rakyat/ masyarakat untuk mencapai tata kelola pemerintahan yang baik (good governance)
2. Meningkatkan profesionalisme dan jiwa enterpreneur aparatur
3. Meningkatkan pemberdayaan masyarakat dan desa
4. Meningkatkan kesejahteraan sosial masyarakat
5. Mengembangkan perekonomian rakyat terutama agrobisnis dan pariwisata
6. Memfasilitasi pengembangan dunia usaha dan investasi daerah
7. Meningkatkan ketentraman, ketertiban, keamanan, dan ketaqwaan
8. Melestarikan budaya dan melestarikan fungsi lingkungan hidup
Bagaimana Kulon Progo Dan Wilayah Pesisirnya Dalam Konstelasi Regional DIY? (1)
1. Kab. Kulon Progo merupakan bagian dari wilayah pengembangan barat dan wilayah pesisir
2. Prioritas pembangunan wilayah barat regional DIY adalah :
Konservasi hutan dan air, Pengembangan kawasan strategis pertanian terpadu, pengembangan wisata perbukitan menoreh, fasilitasi pengembangan kawasan industri Sentolo, pengembangan irigasi, pengembangan industri kecil dan rumah tangga, fasilitasi pembangunan industri pasir besi, pengurangan resiko bencana, pengembangan peternakan dan perkebunan.
Bagaimana Kulon Progo Dan Wilayah Pesisirnya Dalam Konstelasi Regional DIY? (2)
3. Prioritas pembangunan wilayah pesisir regional DIY adalah:
pengembangan wisata pantai, peningkatan usaha di bidang perikanan laut, fasilitasi pembangunan sarana-prasarana perikanan laut, pengembangan pertanian lahan pantai, konservasi sempadan pantai dan penghijauan, pengurangan resiko bencana tsunami, pemanfaatan potensi tambang, fasilitasi pemasaran hasil laut, penataan kawasan kumuh pantai, serta mengharmoniskan pengembangan transportasi laut dengan
pengembangan wilayah pantai selatan baik berkait dengan jalur jalan lintas selatan maupun jalur wisata pantai selatan.
Issue Strategis :Issue Strategis :
1.1. Pembangunan Jalur Jalan Lintas SelatanPembangunan Jalur Jalan Lintas Selatan2.2. Pembangunan Bandar UdaraPembangunan Bandar Udara..3.3. Pembangunan Industri BajaPembangunan Industri Baja..4.4. Pemindahan Lantamal dari Surabaya ke Pemindahan Lantamal dari Surabaya ke
YogyakartaYogyakarta..5.5. Pengembangan Pelabuhan Perikanan Pengembangan Pelabuhan Perikanan
”TANJUNG ADIKARTO” menjadi ”TANJUNG ADIKARTO” menjadi Pelabuhan SamudraPelabuhan Samudra..
Issue Strategis :Issue Strategis :5.5. Pengembangan Industri Kelautan.Pengembangan Industri Kelautan.
6.6. Pengembangan Pariwisata.Pengembangan Pariwisata.
7.7. Pengembangan Agropolitan.Pengembangan Agropolitan.
8.8. Pengembangan Kawasan Pengembangan Kawasan Menoreh.Menoreh.
9.9. Pembangunan Terminal Tipe APembangunan Terminal Tipe A
10.10. Dry Port di SentoloDry Port di Sentolo
11.11. Kawasan Industri di SentoloKawasan Industri di Sentolo
12.12. Jalan Arteri Kota WatesJalan Arteri Kota Wates
13.13. Rest Area di Perbatasan PropinsiRest Area di Perbatasan Propinsi
Kawasan Wisata, Kawasan Pelabuhan Perikanan Samudra , NEW AIRPORT , LANTAMAL ( NAVY PORT ), pengemb. pertanian pesisir Lahan 2.938,2 ha
POTENSI KAWASAN INDUSTRI SENTOLO LAHAN = 270 Ha
KAWASAN WISATA PEGUNUNGAN MENOREH , PUNCAK SUROLOYO DAN KAWASAN AGROPOLITAN , Lahan 10.295,96 Ha
LOKASI DRY PORT KALIMENUR, LAHAN = 18 Ha
Sejalan dengan dinamika Sejalan dengan dinamika perkembangan yang ada, perkembangan yang ada,
Kabupaten Kulon Progo, sedang Kabupaten Kulon Progo, sedang mengerahkan segenap mengerahkan segenap
kemampuan, strategi dan inovasi kemampuan, strategi dan inovasi untuk memanfaatkan semua untuk memanfaatkan semua sumberdaya yang ada secara sumberdaya yang ada secara
optimal, guna memicu dan optimal, guna memicu dan mengembangkan perekonomian mengembangkan perekonomian
daerah dengan tujuan utama daerah dengan tujuan utama meningkatkan pendapatan meningkatkan pendapatan
masyarakat yang berujung pada masyarakat yang berujung pada peningkatan kesejahteraan secara peningkatan kesejahteraan secara
menyeluruh dan menyeluruh dan berkesinambunganberkesinambungan
Salah satu upaya untuk memanfaatkan Salah satu upaya untuk memanfaatkan sumberdaya dan potensi tersebut, sumberdaya dan potensi tersebut, adalah dengan kebijakan adalah dengan kebijakan pengembangan kawasan pantai selatan pengembangan kawasan pantai selatan Kabupaten Kulon Progo. Kabupaten Kulon Progo.
Kawasan pantai selatan berkembang Kawasan pantai selatan berkembang cukup dinamis dan pesat dengan cukup dinamis dan pesat dengan berbagai jenis kegiatan : pariwisata, berbagai jenis kegiatan : pariwisata, pertanian, peternakan, perikanan, pertanian, peternakan, perikanan, perdagangan, pertambangan, industri, perdagangan, pertambangan, industri, militer, konservasi lingkungan hidup, dll.militer, konservasi lingkungan hidup, dll.
Pemerintah Daerah sebagai regulator Pemerintah Daerah sebagai regulator pembangunan, harus berusaha agar pembangunan, harus berusaha agar semua kegiatan positif dari berbagai sektor semua kegiatan positif dari berbagai sektor tersebut tetap berjalan secara sinergis dan tersebut tetap berjalan secara sinergis dan terintegrasi dan ini sangat dibutuhkan terintegrasi dan ini sangat dibutuhkan dukungan dari masyarakat luas.dukungan dari masyarakat luas.
Sektor pertambangan dan energi di Sektor pertambangan dan energi di Kabupaten Kulon Progo, dengan adanya Kabupaten Kulon Progo, dengan adanya keberagaman potensi bahan galian, akan keberagaman potensi bahan galian, akan merupakan suatu kekuatan dalam merupakan suatu kekuatan dalam pengembangan kearah industri pengolahan pengembangan kearah industri pengolahan karena hampir semua bahan bakunya karena hampir semua bahan bakunya dimiliki sendiri. Hal tersebut menjadikan dimiliki sendiri. Hal tersebut menjadikan Kabupaten Kulon Progo memiliki daya Kabupaten Kulon Progo memiliki daya saing industri yang cukup kuat.saing industri yang cukup kuat.
Ada apa di Kawasan Pesisir Kulon Progo ?
Berdasar konstelasi regional DIY, maka kawasan pesisir Kulon Progo, merupakan :
• Kawasan Strategis Propinsi / Kabupaten
• Kawasan dengan berbagai potensi sumber daya alam
• Kawasan pantai selatan berkembang cukup dinamis dan pesat dengan berbagai jenis kegiatan : pariwisata, pertanian, peternakan, perikanan, perdagangan, pertambangan, industri, militer, konservasi lingkungan hidup, dll.
Kondisi yang adaStatus tanah sebagian besar PA dan PAG (70 %), tanah masyarakat, tanah merah (negara), dan tanah kas desa.Kondisi tanah berpasir, sedikit bergelombang (tidak rata) dan berindikasi mengandung pasir besi.Letaknya memiliki aksesibilitas baik dan mudah dijangkau, terhubung dengan kota-kota di Jawa bagian selatan oleh jalur transportasi regional Jawa selatan.
PA PAG Wedikengser PASIR ROWO Hak Milik LAIN-LAIN
1 Temon Jangkaran - 96.3055 4.4500 - 11.1300 138.1145 - 250.0000Sindutan - - - 21.4200 - 78.5800 - 100.0000Palihan - 56.2550 - - - 111.2450 - 167.5000Glagah - - - 136.7300 - 163.1550 - 299.8850
2 Wates Karangwuni - 197.6200 4.5000 - - 152.1300 - 354.25003 Panjatan Garongan - - - 147.5940 - 177.4060 - 325.0000
Pleret 5.5375 - - 163.6200 - 151.8225 - 320.9800Bugel 31.5850 - - 153.1350 0.5400 114.7400 - 300.0000
4 Galur Karangsewu - - - 277.8000 0.3600 141.6750 0.7650 420.6000 BelikBanaran 155.0000 - 15.0000 - - 230.0000 - 400.0000
192.1225 350.1805 23.9500 900.2990 12.0300 1458.8680 0.7650 2938.2150Keterangan: SUMBER: - Kantor Desa di Pantai Selatan Kab. Kulon Progo
- PA : tanah Kadipaten Pakualaman - perhitungan grid
- PAG : tanah negara yang berasal dari Kadipaten Pakualaman - Wedikengser : tanah pasir yang hilang (tertutup air) bila musim penghujan - Pasir : tanah milik negara menurut Ledger A th. 1939 - Hak Milik : tegalan dan pekarangan milik penduduk
TOTAL
NO KECAMATAN
IDENTIFIKASI STATUS TANAH PANTAI SELATANKABUPATEN KULON PROGO
KET.STATUS TANAH
JUMLAHKELURAHAN
/DESA
Permasalahan Berkembangnya kegiatan-kegiatan yang cukup pesat, perlu adanya keterpaduan antar pelaku pembangunan. Orientasi kegiatan masyarakat masih bertumpu pada sektor agraris. Terdapat potensi sumber daya alam yang belum diberdayakan secara optimal , termasuk belum menggunakan teknologi modernKelembagaan dan SDM masyarakat pesisir belum optimalDaya saing produk dan akses modal maupun akses pasar masih terbatasKondisi infrastruktur seperti jalan, air bersih, listrik, telepon dll masih terbatas, untuk mengantisipasi berkembangnya kegiatan yang semakin pesat.
Konsep dan Strategi Pengembangan Pesisir
Berorientasi pada kesejahteraan rakyatRegulasi pembangunan pesisir yang terpadu, komprehensif dan berkelanjutan.Pemaduserasian kegiatan pembangunan wilayah daratan dan lautan, harmonisasi sumber daya alam dan sumber daya buatan. Mendorong pengembangan fungsi-fungsi baru sesuai dengan potensinya.Memperbaiki ekonomi melalui partisipasi swasta, penguatan masyarakat, fasilitas publik yang memadai, penataan ruang terbuka dan lansekap.Mengembangkan cakupan layanan prasarana dan sarana wilayah.
PRINSIP PRINSIP DASAR PENGELOLAAN KAWASAN PESISIR
• KETERPADUAN INTEGRASI PERENCANAAN SEKTOR SECARA HORISONTAL- Memadukan perencanaan dari berbagai sektor
• INTEGRASI PERENCANAAN SECARA VERTIKAL- Meliputi integrasi kebijakan dan perencanaan mulai
dari tingkat desa, kecamatan, kabupaten, propinsi dan nasional• INTEGRASI EKOSISTEM DARAT DENGAN LAUT
- Menggunakan kombinasi pendekatan batas ekologis• INTEGRASI SAINS DENGAN MANAJEMEN - Didasarkan pada input data dan informasi ilmiah yang valid untuk memberikan berbagai alternatif dan rekomendasi bagi pengambilan keputusan• INTEGRASI ANTAR NEGARA
TRIPLE REWARD SYSTEM
MASYARAKAT
PEMERINTAH SWASTA KERJA SAMA PENDAPATAN
KESEJAHTERAAN
Strategi Dasar dan Optimalisasi Pengembangan Kawasan
Rencana Pemanfaatan Ruang Kawasan Budidaya : Pertanian, Permukiman, Perdagangan, Jasa, Pariwisata
Terencana dan terarah bagi hidup dan kehidupan manusia
Untuk memanfaatkan sumber daya alam dan sumber daya buatan yang berdaya guna
Tetap menjaga kelestarian lingkungan
Strategi Dasar dan Optimalisasi Pengembangan Kawasan
Rencana Pemanfaatan Ruang Kawasan Lindung dan Ruang Terbuka Hijau
Bersifat terbuka untuk menciptakan keserasian lingkungan dan fungsi lainnya sesuai dengan karakteristiknya
Untuk meningkatkan derajat kualitas lingkungan hidup
Berfungsi sebagai paru-paru kawasan, estetika, wind breaer
Fungsi sempadan sungai, sempadan pantai, taman, lapangan olahraga, jalan.
Strategi Dasar dan Optimalisasi Pengembangan Kawasan
Rencana Pemanfaatan Ruang Lokasi Militer
Diperuntukkan bagi kegiatan pertahanan dan keamanan Negara Stasiun Radar dan Lantamal
Bersifat untuk kepentingan nasional.
Bertambahnya penduduk
Kebutuhan jasa jasa pendukung
Strategi Dasar dan Optimalisasi Pengembangan Kawasan
Pariwisata pesisir/Bahari
Arahan lokasi di Glagah, Congot dan Trisik.
Mengembangkan Wisata bahari sesuai dengan potensinya didukung atraksi.
Meningkatkan fasilitas sarana prasarana wisata dengan memperhatikan keserasian dengan alam dan lingkungan
Meningkatnya kunjungan wisatawan, membawa multiplier effect sektor jasa pariwisata
Meningkatkan peran serta pelaku pariwisata dan Pokdarwis
Strategi Dasar dan Optimalisasi Pengembangan Kawasan
Pelabuhan Samudera “Tanjung Adikarto”Direncanakan untuk pendaratan perahu dengan bobot s/d 150 GT
Akhir 2008 awal 2009 sudah dapat digunakan untuk pendaratan perahu dengan bobot 30 GT
Pengembangan Industri kelautan terpadu :Pengalengan ikan, tepung ikan, pabrik es
Industri perahu nelayan dan jaring.
TPI dan depo pemasaran ikan,
Penyerapan tenaga kerja 5.000 – 10.000 orang
Perikanan budidaya dan tangkap
Pengembangan tambak udang di desa Jangkaran
Perikanan tangkap di pantai Glagah-Karangwuni, Bugel dan Trisik yang didukung keberadaan tempat pendaratan ikan.
Strategi Dasar dan Optimalisasi Pengembangan Kawasan – Pertanian lahan pantai : penanaman tanaman
hortikultura dan palawija serta tanaman agribisnis
– Pengelolaan lahan melalui pengelolaan hutan pantai (Mangrove, cemara udang, dll)
– Kegiatan peternakan (Ternak besar maupun ternak kecil)
– Mengoptimalkan peran serta kelompok petani dan kelompok nelayan
Hasil dari pertanian dan peternakan ini diharapkan dapat memenuhi dan mencukupi kebutuhan pangan, karena bertambahnya jumlah penduduk dan tenaga kerja akibat terlaksananya Isue Isue Strategis
Strategi Dasar dan Optimalisasi Pengembangan Kawasan
Pasir besi dan Pabrik Baja Syarat Utama :pabrik baja harus di Kulon Progo dan jika tidak sesuai dengan kontrak karya, maka akan ditutup.
Pabrik dibangun dengan Investasi sebesar $ US 600 Miliar atau sekitar Rp 5,4 s/d 6 Triliun.
• Penyerapan tenaga kerja langsung• Penyerapan tenaga kerja tidak langsung
– pada sektor jasa konstruksi / pasokan material– pada sektor jasa transportasi / akomodasi /
catering– pada sektor pertanian (pasokan bahan
makanan)– pada sektor perdagangan (kebutuhan sehari-
hari)
KEGIATAN STUDI DAN KAJIAN YANG SUDAH DAN AKAN DILAKSANAKAN DI
PESISIR :• Penyusunan kembali RT RW (Perda No. 1
tahun 2003) berdasar amanat UU No. 26 tahun 2007 tentang Penataan Ruang
• Penyusunan Renstra pesisir• Kajian Rancang Bangun Prima Tani• Studi Profil Investasi (Kawasan Pantai Glagah
– Congot) oleh Bappeda DIY (th 2007)• Penyusunan RDKP Glagah – Congot oleh
Dinbudpar Kab. KP (th 2007)• PRIMATANI oleh BPTP (th 2006 – 2009)
• Sebagai warga negara yang baik, yang ingin maju dan meningkatkan kesejahteraan, tentunya kita harus bersikap realistis terhadap rencana pengembangan Pantai Selatan. Obyektifitas harus dikedepankan, kalau memang rencana kegiatan-kegiatan tersebut baik dan menguntungkan bagi masyarakat luas dan tidak merusak lingkungan, kita harus mendukung untuk mewujudkannya; sebaliknya jika memang kegiatan tersebut merugikan dan berdampak negatif terhadap lingkungan secara tegas kita tolak.
Kesemuanya harus didasari oleh kajian yang menyeluruh, komprehensif dan terukur. Dan hal itu dapat terpenuhi dengan jalan melakukan Study Kelayakan (Feasibility Study) dan Kajian AMDAL (Analisis Mengenai Dampak Lingkungan) termasuk didalamnya kegiatan-kegiatan di kawasan Pesisir dimana dapat dilihat secara langsung manfaat dan dampak multiplier effect nantinya.
Sekian,