Pengelolaan Bisnis Retail Dan Properti Dalam Islam
-
Upload
amalia-erman-hasihi -
Category
Documents
-
view
49 -
download
7
description
Transcript of Pengelolaan Bisnis Retail Dan Properti Dalam Islam
i
PENGELOLAAN BISNIS RETAIL DAN PROPERTI DALAM ISLAM
Disusun Oleh :
AMALIA ERMAN HASIHI-NIM : 2015211696
RISWAN ARIFIN-NIM : 2015 211 705
PROGRAM STUDI STRATA-I MANAJEMEN
SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI NOBEL INDONESIA
MAKASSAR
2015
ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat dan
hidayah-Nya kepada kami sehingga kami dapat menyelesaikan tugas mata kuliah
Pendidikan Agama berbasis Ekonomi yang berjudul “Pengelolaan Bisnis Retail
Dan Properti Dalam Islam”.Dalam penyusunan makalah ini, kami menyadari
bahwa banyak pihak yang telah meluangkan waktu dan tenaganya untuk
membantu, membimbing, dan memberi motivasi kepada kami. Oleh karena itu,
pada kesempatan ini kami mengucapkan terima kasih kepada :
1. Allah SWT yang memberikan kesehatan dan kelancaran dalam
penyusunan makalah ini.
2. Bapak Dr. H. Muhaemin Badaruddin, M.Ag selaku dosen mata kuliah
Pendidikan Agama, yang dengan sabar dan ikhlas memberikan
ilmunya kepada kami.
3. Kedua orang tua kami tercinta yang tak henti-hentinya mendukung
baik doa, materi, kasih sayang, motivasi, nasehat dan semangatnya
selama ini dalam menempuh pendidikan di kampus kami tercinta STIE
Nobel Indonesia Makassar terlebih dalam menyelesaikan makalah ini.
4. Teman-teman mahasiswa STIE Nobel Indonesia Makassar angkatan
2015 jurusan Manajemen ruangan 503.
5. Semua rekan yang tidak bisa disebutkan satu-persatu, yang telah
membantu merealisasikan makalah ini.
Semoga Allah SWT memberikan balasan kepada mereka semua yang telah
membantu menyusun makalah Pendidikan Agama berbasis Ekonomi ini,
Amin.Kami menyadari bahwa dalam penyusunan dan penyelesaian makalah ini,
terdapat banyak kekurangan baik dalam bentuk maupun isi karena keterbatasan
kemampuan kami.Oleh karena itu, kami sangat mengharapkan kritik dan saran
yang konstruktif dari pembaca agar kami dapat memperbaikinya dikemudian hari.
iii
Semoga makalah ini bermanfaat bagi segenap elemen terutama teman-teman
mahasiswa dan terlebih lagi bagi kami selaku penyusun makalah ini sehingga apa
yang diharapkan dapat tercapai. Semoga Tuhan senantiasa memberikan berkah
dan rahmat-Nya.Amin.
Akhir kata, kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya.
Makassar, 29 September 2015
Hormat Kami
Penyusun
iv
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ................................................................................................. i
KATA PENGANTAR .............................................................................................. ii
DAFTAR ISI ............................................................................................................ iv
ABSTRAK ............................................................................................................... vi
BAB I. PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang ........................................................................................... 7
1.2.Rumusan Masalah .................................................................................... 10
1.3.Tujuan Penyusunan Makalah ................................................................... 10
1.4.Manfaat Penyusunan Makalah ................................................................. 11
1.5.Batasan Masalah....................................................................................... 12
1.6.Sistematika Penulisan .............................................................................. 12
BAB II. PEMBAHASAN
2.1. Pengertian Ilmu Ekonomi ........................................................................ 14
2.2. Peran dan Manfaat Mempelajari Ilmu Ekonomi ..................................... 16
2.3. Pengertian Manajemen ............................................................................ 17
2.4. Pengertian Bisnis Berdasarkan Al-Qur‟an .............................................. 18
2.5. Pengertian Retail
2.5.1. Pengertian Retail Secara Umum .......................................................... 19
2.5.2. Pengertian Retail dalam Islam .............................................................. 20
2.6. Pengertian Properti
2.6.1. Pengertian Properti Secara Umum ....................................................... 21
2.6.2. Pengertian Bisnis Properti Syariah ....................................................... 21
2.7. Cara Merintis Bisnis Sesuai Cerminan Rasulullah SAW ........................ 22
2.8. Pengelolaan Bisnis Retail dalam Islam ................................................... 23
v
2.9. Pengelolaan Bisnis Properti dalam Islam
2.9.1. Pandangan Tentang Kepemilikan (Al-Malkiyah) ................................. 31
2.9.2. Pengelolaan Kepemilikan (at-tasharruf fi al milkiyah) ........................ 32
BAB III. PENUTUP
3.1. Kesimpulan .............................................................................................. 37
3.2. Saran ........................................................................................................ 38
DAFTAR PUSTAKA
vi
PENGELOLAAN BISNIS RETAIL DAN PROPERTI DALAM ISLAM
ABSTRAK
Ilmu ekonomi adalah ilmu yang mempelajari perilaku manusia dalam
memilih dan menciptakan kemakmuran.Dalam hal ini, ilmu ekonomi juga
dikaitkan dengan agama Islam dimana ekonomi menurut pandangan Islam
merupakan ilmu yang mempelajari perilaku ekonomi manusia yang perilakunya
diatur berdasarkan aturan agama Islam dan didasari dengan tauhid sebagaimana
dirangkum dalam rukun iman dan rukun Islam.
Tujuan dari penyusunan makalah ini adalah mengetahui arti ilmu ekonomi
secara umum dan menurut pandangan Islam.Selain itu, diharapkan juga dapat
mengetahui betapa pentingnya kita mempelajari ilmu ekonomi.Karena tidak bisa
dipungkiri, kita hidup di dunia ini tentunya tidak terlepas dari hal yang dinamakan
ekonomi.Berbicara mengenai ilmu ekonomi tentu yang muncul dalam benak kita
adalah tentang uang, bisnis, modal, laba, rugi dan lain sebagainya.Disamping
membahas mengenai pengertian ilmu ekonomi serta manfaat yang dapat kita petik
setelah mempelajari ilmu ekonomi, disini kami juga akan memberikan gambaran
mengenai pengertian bisnis berdasarkan Al-Qur‟an, pengertian retail, properti,
dan tata cara pengelolaan bisnis retail dan properti yang baik dan benar menurut
pandangan Islam.
Kata kunci :ekonomi, bisnis,retail, propert
7
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Berbicara soal ekonomi mungkin pikiran kita akan terlintas oleh uang.
Tetapi satu hal yang perlu kita ketahui bahwa lebih dari itu, mempelajari ilmu
ekonomi bukan semata-mata untuk mencari nilai dari apa yang telah kita pelajari.
Alasan kuat kita mempelajari ilmu ekonomi adalah karena dalam kehidupan
sehari-hari siapapun kita dan apapun pekerjaan yang kita lakukan selalu
bersinggungan dengan ilmu ekonomi.Mengembangkan pola pikir juga penting
mengingat pasar menuntut insan-insan yang kreatif dan memiliki potensi untuk
menghadapi keadaan pasar, tidak dapat dipungkiri bahwa dunia memang
membutuhkan orang-orang yang demikian.
Disamping itu, menyinggung soal ekonomi tentunya pikiran kita juga tidak
luput dari apa yang dinamakan dengan bisnis. Dimana bisnis tersebut diartikan
sebagai kegiatan atau bentuk aktivitas penjualan jasa dan barang yang bertujuan
untuk mencari atau memperoleh keuntungan kepada pihak yang berusaha, yang
berlangsung secara terus menerus selama masih memberikan keuntungan. Dalam
kehidupan sehari-hari, tentunya kita selalu menjumpai berbagai macam jenis
usaha atau bisnis baik usaha kecil-kecilan misalnya usaha ternak ikan, ayam atau
bebek, bisnis laundry, bisnis reseller ataupun usaha yang besar seperti Bank
Rakyat Indonesia (BRI), Perusahaan Gas Negara (PGN), Gudang Garam, dan lain
sebagainya.
Secara umum ada sembilan macam kegiatan bisnis sebagaimana tercantum
dalam klasifikasi Lapangan Usaha Indonesia (KLUI) 1997, diantaranya :
1. Usaha Pertanian contohnya tanaman pangan, perkebunan, peternakan,
kehutanan, perburuan dan perikanan.
2. Usaha produksi bahan mentah contohnya usaha kerajinan rotan dan
daun pandan,industri pengolahan kulit, industri pembuatan sepatu, tas,
jaket, dan ikat pinggang.
8
3. Industri atau manufaktur contohnya perusahaan yang melakukan jasa
industri rancang bangun, perekayasaan serta pekerjaari perakitan
(assembling) dari bagian-bagian suatu barang.
4. Usaha konstruksi contohnya pembangunan jalan, bangunan rumah,
gedung, rumah sakit, sekolah, bangunan perkantoran, pabrik dan
sebagainya
5. Usaha perdagangan besar, eceran, rumah makan dan akomodasi
contohnya perdagangan eceran (grosir/wholesaler), perdagangan
eceran (retailer), restoran, rumah makan, kemudian jasa akomodasi
meliputi hotel, penginapan, pondok wisata, perkemahan dan jasa
akomodasi lainnya.
6. Usaha angkutan, pergudangan dan komunikasi contohnya taxi, warnet,
wesel pos, giro pos, dan lain-lain.
7. Usaha finansial, asuransi dan real estate contohnya lembaga perbankan
dan lembaga keuangan bukan bank.
8. Usaha jasa contohnya modiste atau taylor, reparasi, barber shop dan
salon kecantikan, jasa medis, jasa pendidikan seperti lembaga kursus,
guru privat, konsultan hukum dan pengacara dan lain-lain.
9. Usaha yang dilakukan oleh pemerintah contohnya Perusahaan Listrik
Negara (PLN), Perusahaan Air Minum yang dikendalikan oleh
pemerintah daerah (PDAM), PTPN juga perusahaan transportasi
seperti perusahaan penerbangan (PT Garuda Indonesia Airways), PT
Kereta Api Indonesia, dan lain-lain.
Dalam makalah ini, kami hanya akan mengkaji sebagian dari kesembilan
rangakaian kegiatan bisnis menurut klasifikasi Lapangan Usaha Indonesia (KLUI)
1997 di atas, yaitu usaha perdagangan eceran dalam hal ini adalah retail dan
usahakonstruksi dalam hal ini adalah properti menurut pandangan Islam.
Bisnis retail sudah ada sejak zaman dulu, diawali dari bisnis retail
tradisional. Bisnisretail tradisional yang sudah dari sejak dahulu adalah pasar
tradisional. Pasar tradisional sudah dikenal sejak puluhan abad lalu, diperkirakan
9
sudah muncul sejak jaman kerajaan Kutai Kartanegara pada abad ke-5 Masehi.
Bisnis retail ini sendiri memiliki peranan penting bagi perekonomian dan
menempati posisi kedua tertinggi setelah pertanian dalam penyerapan tenaga kerja
Indonesia. Bisnis ini dianggap bisnis paling menarik, karena bisnis ini tidak
pernah lekang oleh waktu.Sedangkan yang dimaksud dengan perusahaan retail
adalah perusahaan yang menjual barang eceran tersebut.
Adapun yang dimaksud dengan properti disini adalah hak kepemilikan tak
berwujud atas properti yang sebenarnya (real estate) maupun properti finansial
(dalam bentuk saham dan obligasi).Properti diperjualbelikan, jadi hal itu
membutuhkan pemasaran.Pihak yang memasarkan biasanya disebut agen
properti.Agen ini bekerja untuk pemilik atau penjual properti, lalu agen bisa
memasarkan properti untuk pemukiman maupun perdagangan.Untuk properti
finansial, perusahaan investasi ataupun bank memasarkan sekuritas dan sejumlah
aset kepada investor institusional maupun individual.Kemudian yang dimaksud
dengan bisnis properti syariah yaitu bisnis properti yang dijalankan dengan
menerapkan prinsip-prinsip dari syariah di segala faktor atau aspek dari bisnis
tersebut.Sehingga tujuan dari bisnis properti syariah bukan hanya untuk
mendapatkan keuntungan sebesar-besarnya tetapi juga agar dapat mencapai suatu
komunitas Islam yang baik. Dan kita ketahui bahwa aset properti terbukti
menghasilkan profit yang tinggi asalkan dapat dikelola dengan baik.
10
1.2.Rumusan Masalah
Rumusan masalah dalam penulisan makalah ini adalah :
1. Apakah definisi ilmu ekonomi menurut para ahli dan definisi ilmu
ekonomi menurut pandangan Islam ?
2. Apakah peranan dan manfaat mempelajari ilmu ekonomi ?
3. Bagaimana pengelolaan bisnis retail yang baik dan benar dalam Islam
?
4. Bagaimana pengelolaan bisnis properti yang baik dan benar dalam
Islam ?
1.3. Tujuan Penyusunan Makalah
Tujuan yang ingin dicapai dalam penyusunan makalah ini adalah :
1. Untuk memenuhi tugas mata kuliah Pendidikan Agama Islam berbasis
Ekonomi.
2. Untuk mengetahui definisi ilmu ekonomi menurut pandangan Islam.
3. Untuk mengetahui peran dan manfaat yang dapat dipetik dalam
mempelajari ilmu ekonomi.
4. Untuk mengetahui pengelolaan bisnis retail yang baik dan benar dalam
Islam.
5. Untuk mengetahui pengelolaan bisnis properti yang baik dan benar
dalam Islam.
6. Untuk memberikan kontribusi akademis dengan memberikan saran
mengenai pengelolaan bisnis retail dan properti menurut pandangan
Islam.
11
1.4.Manfaat Penyusunan Makalah
Manfaat yang ingin dicapai dalam penyusunan makalah ini adalah :
1.4.1. Bagi Mahasiswa
a. Mengetahui definisi tentang ilmu ekonomi secara umum dan ilmu
ekonomi menurut pandangan Islam pada khususnya.
b. Mengetahui pentingnya mempelajari ilmu ekonomi dan penerapan
ilmu ekonomi yang baik dan benar sesuai aturan Islam untuk
menunjang kehidupan sehari-hari baik dimasa sekarang maupun yang
akan datang.
c. Mengetahui tata cara pengelolaan bisnis retail dan properti yang baik
dan benar dalam pandangan Islam.
d. Berbagi ilmu pengetahuan tentang pengelolaan bisnis retail dan
propeti yang baik dan benar dalam pandangan Islam bersama dengan
mahasiswa lainnya.
1.4.2. Bagi Masyarakat
a. Menambah wawasan pengetahuan mengenai ilmu ekonomi pada
umumnya dan ilmu ekonomi menurut pandangan Islam pada
khususnya.
b. Mengetahui pentingnya mempelajari ilmu ekonomi serta penerapan
ilmu ekonomi yang baik dan benar dalam kehidupan sehari-hari.
c. Memiliki pandangan mengenai tata pengelolaan bisnis retaildan
properti yang baik dan benar menurut aturan dalam Islam.
12
1.5. Batasan Masalah
Permasalahan yang akan kami bahas dalam makalah Pendidikan Agama
Islam berbasis Ekonomi ini yaitu membahas tentang pengelolaan bisnisretail dan
properti dalam Islam. Batasan penulisan makalah ini adalah sebagai berikut :
1. Membahas mengenai ilmu ekonomi pada umumnya dan ilmu ekonomi
menurut pandangan Islam pada khususnya.
2. Membahas tentang tata cara pengelolaan bisnisretail dan properti
dalam Islam.
3. Tidak membahas mengenai laba dan rugi serta bunga pada bisnis retail
dan properti.
4. Tidak menjelaskan dampak bisnis retail dan properti bagi pendapatan
nasional dan daerah.
1.6. Sistematika Penulisan
Dalam penulisan makalah ini, penyusun menggunakan pokok-pokok
bahasan secara sistematis yang terdiri dari tiga bab dan setiap bab terdiri atas sub-
sub sebagai perinciannya. Adapun sistematika penulisannya adalah sebagai
berikut :
BAB I PENDAHULUAN
Bab ini merupakan pendahuluan yang berisi aspek-aspek utama dalam penulisan
makalah, meliputi latar belakang yang berisi alasan-alasan tentang pemunculan
masalah mengenai pengelolaan bisnisretail dan properti dalam Islam. Rumusan
masalah adalah penegasan terhadap apa yang terkandung dalam latar belakang.
Tujuan penyusunan makalah adalah tujuan yang akan dicapai dalam penulisan
makalah ini. Manfaat penyusunan makalah adalah kegunaan yang diharapkan
akan tercapai dalam penulisan makalah ini.
13
Batasan masalah dimaksudkan agar masalah yang dibahas tetap terarah dan tidak
menyimpang dari inti topik yang akan dibahas. Sistematika penulisan yaitu
sebagai upaya yang mensistematiskan penyusunan makalah.
BAB II PEMBAHASAN
Pada bab ini membahas tentang ruang lingkup perekonomian dimana
informasi yang disampaikan adalah pengertian ilmu ekonomi menurut pendapat
para ahli dan menurut pandangan Islam, pengertian retail dan properti baik secara
umum maupun menurut pandangan Islam, serta tata cara pengelolaan bisnis retail
dan properti dalam Islam.
BAB III PENUTUP
Bab ini berisi tentang kesimpulan dan saran pada penulisan makalah ini.
Kesimpulan ditulis untuk menyimpulkan isi dari pembahasan pada bab kedua
sekaligus menjawab pertanyaan dalam rumusan masalah pada bab pertama. Saran
juga diperlukan untuk memberikan masukan kepada mahasiswa, masyarakat
umum serta pihak-pihak lainnya.
14
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Pengertian Ilmu Ekonomi
Ilmu ekonomi adalah ilmu yang mempelajari perilaku manusia dalam
memilih dan menciptakan kemakmuran. Kata "ekonomi" sendiri berasal dari
bahasa Yunani οἶκος (oikos) yang berarti "keluarga, rumah tangga" dan νόμος
(nomos), atau "peraturan, aturan, hukum," dan secara garis besar diartikan sebagai
"aturan rumah tangga" atau "manajemen rumah tangga." Sementara yang
dimaksud dengan ahli ekonomi atau ekonom adalah orang yang menggunakan
konsep ekonomi dan data dalam bekerja.Adapun inti masalah ekonomi adalah
adanya ketidakseimbangan antara kebutuhan manusia yang jumlahnya tidak
terbatas sedangkan alat pemuas kebutuhan jumlahnya sangat
terbatas.Permasalahan tersebut kemudian menyebabkan timbulnya kelangkaan.
Dalam hal ini, yang akan kita perdalam adalah mengenai apa itu ekonomi
Islam dan bagaimana manajemen yang baik dalam pengelolaan bisnisretail dan
properti dalam Islam. Adapun yang dimaksud dengan sistem ekonomi Islam
adalah ilmu ekonomi yang dilaksanakan dalam praktek (penerapan ilmu ekonomi)
sehari-harinya bagi individu, keluarga, kelompok masyarakat maupun
pemerintah/penguasa dalam rangka mengorganisasi faktor produksi, distribusi,
dan pemanfaatan barang dan jasa yang dihasilkan tunduk dalam peraturan-
peraturan/perundang-undangan Islam (Sunnatullah).
Ekonomi Islam sebagai salah satu cabang ilmu menuntun pelaku ekonomi
pada pencapaian kesejahteran hidup melalui distribusi sumber daya yang
didasarkan pada maqosid syari`ah (Chapra, 2001). Aturan ini juga merupakan
perangkat nilai, moral etis dalam beraktifitas lainnya yang memberikan daya
kontrol bagi setiap muslim dalam menjalankan perilaku kehidupan ekonominya.
Ada beberapa toko yang mendefinisikan tentang ekonomi Islam
diantaranya Muhammad Abdul Manan yang mendefinisikan ekonomi Islam
sebagai upaya untuk mengoptimalkan nilai Islam dalam kehidupan ekonomi
15
masyarakat.Ekonomi Islam adalah ilmu pengetahuan sosial yang
mempelajari masalah-masalah ekonomi rakyat yang diilhami oleh ekonomi Islam.
Hal senada pula dengan M. M. Metwally mengatakan bahwa yang dimaksud
dengan ekonomi Islam adalah ilmu yang mempelajari tentang perilaku muslim
(yang beriman) dalam suatu masyarakat yang mengikuti Al Quran, hadits nabi,
ijma dan qiyas. Dengan demikian, sumber terpenting peraturan/perundang-
undangan perekonomian Islam adalah Al Quran dan Sunnah.
Pada era sekarang, tampaknya ekonomi Islam telah hadir sebagai solusi
alternatif di tengah pertarungan antara sistem ekonomi kapitalis dan sosialisme
sebagai sistem yang sedang mengalami kebuntuhan karena belum mampu
memecahkan segenap permasalahan ekonomi.
Pada umumnya ekonomi difungsikan sebagai ilmu terapan dalam
manajemen keluarga, bisnis, dan pemerintah.Teori ekonomi juga dapat digunakan
dalam bidang-bidang selain bidang moneter, seperti misalnya penelitian perilaku
kriminal, penelitian ilmiah, kematian, politik, kesehatan, pendidikan, keluarga dan
lainnya.Hal ini dimungkinkan karena pada dasarnya ekonomi seperti yang telah
disebutkan di atas adalah ilmu yang mempelajari pilihan manusia.
Ada sebuah peningkatan trend untuk mengaplikasikan ide dan metode
ekonomi dalam konteks yang lebih luas.Fokus analisis ekonomi adalah
"pembuatan keputusan" dalam berbagai bidang dimana orang dihadapi pada
pilihan-pilihan. Misalnya bidang pendidikan, pernikahan, kesehatan, hukum,
kriminal, perang, dan agama. Gary Becker dari University of Chicago adalah
seorang perintis trend ini. Dalam artikel-artikelnya ia menerangkan bahwa
ekonomi seharusnya tidak ditegaskan melalui pokok persoalannya, tetapi
sebaiknya ditegaskan sebagai pendekatan untuk menerangkan perilaku manusia.
Pendapatnya ini kadang-kadang digambarkan sebagai ekonomi imperialis oleh
beberapa kritikus.
Banyak ahli ekonomi mainstream merasa bahwa kombinasi antara teori
dengan data yang ada sudah cukup untuk membuat kita mengerti fenomena yang
ada di dunia. Ilmu ekonomi akan mengalami perubahan besar dalam ide, konsep,
dan metodenya. Walaupun menurut pendapat kritikus, kadang-kadang perubahan
16
tersebut malah merusak konsep yang benar sehingga tidak sesuai dengan
kenyataan yang ada.Hal ini menimbulkan pertanyaan "apa yang seharusnya
dilakukan para ahli ekonomi?"The traditional Chicago School, with its emphasis
on economics being an empirical science aimed at explaining real-world
phenomena, has insisted on the powerfulness of price theory as the tool of
analysis. On the other hand, some economic theorists have formed the view that a
consistent economic theory may be useful even if at present no real world
economy bears out its prediction.
2.2. Peran dan Manfaat Mempelajari Ilmu Ekonomi
Adapun peran dan manfaat yang dapat kita petik dalam mempelajari ilmu
ekonomi adalah :
1. Setiap manusia pasti berusaha mengatur kebutuhan ekonominya, maka
dari itu ilmu ekonomi sangat berperan penting di sektor kebutuhan
manusia.
2. Ilmu ekonomi sangat berperan penting bagi suatu daerah, baik daerah kecil
maupun besar seperti negara, karena ilmu ekonomi ini dapat meningkatkan
taraf hidup Sumber Daya Manusia (SDM).
3. Ilmu ekonomi sangat berperan penting dalam mengatur prinsip kebutuhan
pokok social/masyarakat.
4. Mempelajari ilmu ekonomi dapat melatih seseorang agar berjiwa social
dan bersifat teliti (cermat) serta ekonomis.
5. Mempelajari ilmu ekonomi dapat melatih seseorang agar mampu mengatur
atau mengelola nilai nominal dengan baik dan bijak.
6. Mempelajari ilmu ekonomi sangat penting dan hal pokok bagi setiap
masyarakat khususnya dalam ruang lingkup keluarga, tujuannya agar dapat
dengan cermat mengatur skala prioritas kebutuhan dari keperluan yang
terpenting atau mendesak terlebih dahulu.
7. Mempelajari ilmu ekonomi melatih seseorang agar dapat mandiri dalam
berwirausaha dan mengelola kebutuhannya.
17
2.3. Pengertian Manajemen
Berikut pengertian manajemen menurut para ahli :
1. Menurut Drs. Oey Liang Lee mengartikan manajemen adalah ilmu
dalam perencanaan, pengorganisasian, penyusunan, pengarahan dan
pengawasan dari manusia untuk menentukan capaian tujuan
sebagaimana yang telah ditetapkan.
2. Pengertian manajemen menurut James A.F. Stoner adalah proses
perencanaan, pengorganisasian dan penggunaan terhadap sumberdaya
organisasi lainnya supaya tujuan organisasi dapat tercapai sesuai
dengan yang ditetapkan.
3. Pengertian manajemen menurut R. Terry adalah suatu proses khas
terdiri tindakan-tindakan perencanaan, pengorganisasian, penggerakan
dan pengontrolan yang dilakukan dalam menentukan serta mencapai
target yang sudah ditetapkan lewat pemanfaatan sumberdaya manusia
dan lainnya.
4. Pengertian manajemen menurut Lawrence A. Appley adalah suatu seni
untuk mencapai tujuan tertentu lewat usaha yang dilakukan oleh orang
lain.
5. Pengertian manajemen menurut Horold Koont dan Cyril O‟Donnel
adalah suatu usaha untuk mencapai tujuan lewat kegiatan orang lain.
6. Pengertian manajemen menurut stoner adalah suatu proses dalam
membuat perencanaan, pengorganisasian, mengendalikan dan
memimpin segala macam usaha daripada anggota organisasi dan
menggunakan segala sumber daya organisasi dalam mencapai sasaran.
7. Pengertian manajemen menurut Wilson Bangun adalah suatu
rangkaian aktivitas yang dikerjakan oleh para anggota organisasi agar
tujuan dapat tercapai dengan rangkaian yang teratur dan tersusun baik.
18
Tentunya dari beberapa pengertian manajemen menurut para ahli diatas
memiliki kesamaan makna walaupun disampaikan dalam bentuk dan tolak ukur
yang berbeda. Adapun pengertian manajemen yang sering digunakan oleh orang
yaitu pengertian manajemen menurut Ricky W. Griffin, dimana beliau
mengartikan manajemen adalah sebagai proses
perencanaan,pengorganisasian,pengoordinasian dan pengendalian atau kontrol
sumber daya dalam mencapai sasaran dengan efisien dan efektif.
2.4. Pengertian Bisnis Berdasarkan Al-Qur’an
Kata bisnis dalam Al-Qur‟an biasanya yang digunakan al-tijarah, al-bai‟,
tadayantum, dan isytara. Tetapi yang seringkali digunakan yaitu al-tijarah dan
dalam bahasa arab tijaraha, berawal dari kata dasar t-j-r, tajara, tajran wa tijarata,
yang bermakna berdagang atau berniaga. At-tijaratun walmutjar yaitu
perdagangan, perniagaan (menurut kamus al-munawwir).Menurut ar-Raghib al-
Asfahani dalam al-mufradat fi gharib al-Qur‟an, at-Tijarah bermakna pengelolaan
harta benda untuk mencari keuntungan. Menurut Ibnu Farabi, yang dikutip ar-
Raghib, fulanun tajirun bi kadza, berarti seseorang yang mahir dan cakap yang
mengetahui arah dan tujuan yang diupayakan dalam usahanya.
Dalam penggunaannya kata tijarah pada ayat-ayat di atas terdapat dua
macam pemahaman. Pertama, dipahami dengan perdagangan yaitu pada surat Al-
Baqarah ; 282. Kedua, dipahami dengan perniagaan dalam pengertian umum.
Dari penjelasan diatas, terlihat bahwa term bisnis dalam Al-Qur‟an dari
tijarah pada hakikatnya tidak semata-mata bersifat material dan hanya bertujuan
mencari keuntungan material semata, tetapi bersifat material sekaligus
immaterial, bahkan lebih meliputi dan mengutamakan hal yang bersifat
immaterial dan kualitas. Aktivitas bisnis tidak hanya dilakukan semata manusia
tetapi juga dilakukan antara manusia dengan Allah SWT, bahwa bisnis harus
dilakukan dengan ketelitian dan kecermatan dalam proses administrasi dan
perjanjian-perjanjian dan bisnis tidak boleh dilakukan dengan cara penipuan dan
kebohongan hanya karena memperoleh keuntungan.
19
2.5. Pengertian Retail
2.5.1. Pengertian RetailSecara Umum
Kata retail berasal dari bahasa Perancis, “retailer” yang berarti memotong
atau memecahkan sesuatu. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, eceran
berarti secara satu-satu, sedikit-sedikit atau satu-satu langsung kepada konsumen
akhir untuk keperluan konsumen pribadi, keluarga, ataupun rumah tangga dan
bukan untuk keperluan bisnis (dijual kembali).
Retail tidak hanya terbatas pada penjualan barang seperti makanan,
minuman, sabun, dan lain-lain tetapi juga layanan jasa potong rambut ataupun
peneyewaan mobil.Retail merupakan salah satu rantai saluran distribusi yang
memegang peranan yang penting dalam penyampaian barang dan jasa kepada
konsumen akhir.
Menurut Gilbert, retail adalah “semua usaha bisnis yang mengarahkan
secara langsung kemampuan pemasarannya untuk memuaskan konsumen akhir
berdasarkan organisasi penjualan barang dan jasa sebagai inti dari distribusi”
(2003:6).
Levy dan Weitz (2001) mengatakan bahwa retail adalah serangkaian
kegiatan bisnis yang memberikan nilai tambah bagi produk dan jasa yang dijual
kepada konsumen untuk penggunaan pribadi atau keluarga mereka. Ini
menjelaskan bahwa retail itu tidak hanya penjualan produk yang dilakukan di
toko-toko namun juga terkait dengan penambahan nilai terhadap barang yang
dijual.
Menurut Larry D.Redinbaugh (1976) mendefinisikan retail sebagai berikut
“retailing includes all those business activities associated with selling goods and
services to an ultimate consumer or final user personal consumption”.
Dalam bahasa Indonesia, Larry D.Redinbaugh menyatakan bahwa retail meliputi
semua kegiatan bisnis yang terkait dengan penjualan barang dan jasa kepada
20
konsumen akhir atau konsumsi pribadi pengguna akhir. Ini menjelaskan bahwa
target pemasaran retail adalah konsumen bukan distributor.
Berdasarkan Wikipedia bahasa Indonesia menerjemahkan retail adalah
salah satu pemasaran produk meliputi semua aktivitas yang melibatkan penjualan
barang secara langsung ke konsumen akhir untuk penggunaan pribadi dan bukan
bisnis. Dari berbagai pengertian di atas, dapat dirumuskan bahwa retail adalah
segala aktivitas perdagangan barang atau jasa kepada konsumen akhir untuk
digunakan sendiri, bukan untuk diperdagangkan lagi.
2.5.2. Pengertian Retail dalam Islam
Dalam Islam tidak dijelaskan secara detail mengenai konsep retail, tetapi
Rasulullah SAW melarang penjualan barang yang belum dimiliki sepenuhnya.
Dalam suatu riwayat, ada seorang sahabat bernama Hakim bin Hazam
Radhiyallahu „anhu berkata kepada Rasulullah SAW : “Wahai Rasulullah,
seseorang datang kepadaku, dia ingin membeli sesuatu dariku, sementara barang
yang dicari tidak ada padaku. Kemudian aku pergi ke pasar dan membelikan
barang itu”.
Rasulullah SAW bersabda :
تابعماالايساعنداكا لا
( Jangan menjual sesuatu yang tidak ada padamu.(HR Tirmidzi) )
Dalil diatas menunjukkan adanya larangan yang tegas, bahwa seseorang
tidak boleh menjual sesuatu kecuali telah dimilki sebelum akad, baik dijualcash
ataupun tempo. Masalah ini tidak boleh diremehkan. Pedagang yang hendak
menjual sesuatu kepada seseorang, hendaknya dia menjamin keberadaan
barangnya di tempatnya atau di tokonya, gudangnya, show roomnya atau di toko
bukunya. Kemudian jika ada orang yang mau membelinya, dia bisa menjualnya
cash atau tempo.
21
2.6. Pengertian Properti
2.6.1. Pengertian Properti Secara Umum
Properti menunjukkan kepada sesuatu yang biasanya dikenal sebagai entitas
dalam kaitannya dengan kepemilikan seseorang atau sekelompok orang atas suatu
hak eksklusif.Bentuk yang utama dari properti ini adalah termasuk real property
(tanah), kekayaan pribadi (personal property), kepemilikan barang secara fisik
lainnya, dan kekayaan intelektual. Hak dari kepemilikan adalah terkait dengan
properti yang menjadikan sesuatu barang menjadi "kepunyaan seseorang" baik
pribadi maupun kelompok, menjamin si pemilik atas haknya untuk melakukan
segala suatu terhadap properti sesuai dengan kehendaknya, baik untuk
menggunakannya ataupun tidak menggunakannya, untuk mengalihkan hak
kepemilikannya. Beberapa ahli filosofi menyatakan bahwa hak atas properti
timbul dari norma sosial. Beberapa lainnya mengatakan bahwa hak itu timbul
darimoralitas atau hukum alamiah (natural law).
Sedangkan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, properti adalah harta
berupa tanah dan bangunan serta sarana dan prasarana yang merupakan bagian
yang tidak terpisahkan dari tanah dan/atau bangunan yang dimaksudkan; tanah
milik dan bangunan.
2.6.2. Pengertian Bisnis Properti Syariah
Bisnis properti syariah memiliki pengertian yaitu dalam bisnis properti
yang dijalankan juga menerapkan prinsip-prinsip dari syariah di segala faktor atau
aspek dari bisnis tersebut. Segala hal yang mencakup bisnis properti syariah yang
diterapkan prinsip- prinsip syariah antara lain adalah produk yang ditawarkan,
sistem transaksi dari bisnis properti tersebut, mitra-mitra yang terkait dan juga
cara pengelolaan dari kantor bisnis properti. Produk yang diterapkan prinsip
syariah memiliki arti yaitu memiliki produk properti yang memiliki nuansa
syariah. Sehingga tujuan dari bisnis properti syariahbukan hanya untuk
22
mendapatkan keuntungan sebesar-besarnya tetapi juga agar dapat mencapai suatu
komunitas islam yang baik. Transaksi yang digunakan dalam bisnis properti
syariah juga merupakan bentuk transaksi jual beli yang sah dan halal.Selain itu
juga telah memenuhi peraturan akad-akad yang telah jelas untuk pihak-pihak yang
terkait.Mitra-mitra yang terkait dalam bisnis properti syariah juga merupakan
mitra-mitra bisnis yang menerapkan prinsip-prinsip syariah dalam menjalankan
kegiatan bisnisnya. Beberapa mitra terpercaya dalam bidang transaksi syariah
antara lain adalah bank-bank yang telah menerapkan prinsip syariah dan juga
memberikan kemudahan pada para pembeli untuk mencicil kredit.
2.7. Cara Merintis Bisnis Sesuai Cerminan Rasulullah SAW
Sebelum membahas mengenai tata cara pengelolaan bisnis retail dan
properti, disini kami akan mengulas sedikit tentang cara merintis bisnis sesuai
ajaran Rasulullah SAW diantaranya sebagai berikut :
1. Fokus dan konsentrasi, Rasulullah selalu fokus terhadap bisnis yang beliau
tekuni, tidak mengerjakan bisnis yang satu ke satunya lagi sebelum beliau
menyelesaikannya.
2. Mempunyai goal dan rencana yang jelas.
3. Merintis bisnis dari nol, kesuksesan beliau tidak datang dalam satu malam
walaupun seorang RasullAllah, tetapi harus dimulai dari langkah-langkah
kecil. Dari seorang Karyawan/Sales hingga jadi Owner. Dan semua tanpa ada
praktek KKN.
4. Tidak mudah putus asa, beliau berkata :Janganlah kamu berdua putus asa
dari rizki selama kepalamu masih bergerak. Karena manusia dilahirkan
ibunya dalam keadaan merah tidak mempunyai baju, kemudian Allah SWT
memberikan rizki kepadanya. (HR.Ahmad, Ibnu Majah, Ibnu Hibban dalam
kitab Shahihnya).
5. Berusaha menjadi trend center.
6. Inovatif. Semua barang yang dijual Rasulullah SAW selalu berbeda dari
kompetitornya, dengan harga murah tetapi high quality.
23
7. Memahami kondisi dan analisa pasar.
8. Kemampuan merespon strategi pesaingnya.
9. Belajar menguasai pasar.
10. Mampu memanagement organisasi secara efektif.
11. Bisa menghilangkan mental blocking atau juga yang disebut dengan ketakutan
yang berlebihan dalam menghadapi kegagalan usaha. Rasulullah selalu bisa
mengalahkan diri sendiri dari hal-hal Negatif (mujahadah).
12. Mampu menarik dan meyakinkan pemilik modal untuk ikut serta dalam bisnis
yang dilaksanakannya.
2.8. Pengelolaan BisnisRetail dalam Islam
Bisnis retail merupakan keseluruhan aktivitas bisnis yang terkait dengan
penjualan dan pemberian layanan kepada masyarakat sebagai pelaku konsumen
untuk penggunaan yang sifatnya individu sebagai pribadi maupun keluarga. Untuk
menunjang keberhasilan dalam pasar retail yang kompetitif, maka pelaku retail
harus dapat menawarkan produk yang tepat dengan harga, waktu dan tempat yang
tepat pula. Oleh karena itu, pemahaman terhadap pelaku retail terhadap
karakteristik target pasar atau konsumen yang akan dilayani merupakan hal yang
sangat penting. Dalam operasionalnya, pelaku retail menjalankan beberapa fungsi
antara lain membantu konsumen dalam menyediakan berbagai produk dan jasa.
Hal ini berkaitan dengan ayat Al-Qur‟an yaitu surah Al-Baqarah ayat 185 yang
berbunyi :
يزيذ العسز بكم يزيذ ول اليسز بكم للاه
“Allah menghendaki kemudahan bagimu, dan tidak menghendaki kesukaran
bagimu.”
Dalam konteks bisnis retail, ayat tersebut dapat dipahami bahwa dengan
adanya bisnis retail, maka orang-orang dapat dengan mudah untuk memenuhi
kebutuhan sehari-harinya.
24
Menjalankan fungsi memecah maupun menambah nilai produk, secara
keseluruhan, pengelola bisnis retail membutuhkan implementasi fungsi-
fungsimanajemen secara terintegrasi baik fungsi keuangan, pemasaran, sumber
daya manusia, maupun operasional. Sehingga pelaku Retail dapat memahami
secara penuh tentang lingkup bisnis retailnya, cara strategi pengembangannya dan
manajemen bisnisnya.
Strategi manajemen retailmenekankan untuk memanfaatkan sumber daya
yang ada untuk mencapai tujuan.Strategi retail meliputi penentuan target
pasar,sifat barang dan jasa yang ditawarkan dan bagaimana retail memperoleh
keuntungan jangka panjang dari para pesaingnya. Bagian kebutuhan strategi
dalam strategi retail antara lain strategi pasar, strategi keuangan, strategi lokasi,
struktur organisasi dan sumber daya manusia.
Ada beberapa hal penunjang suksesnya bisnis retail, diantaranya:
1. Management Persediaan
Management persedian adalah modal utama ketika kita akanmemulai usaha
apapun, mulai dari persedian tempat, barang dan Sumber Daya Manusia
(SDM). Hal-hal yang perlu diperhatiakan dalam hal barang yaitu:
a. Ketersediaan Barang
Ketersedian barang merupakan menjadi hal mutlak yang harus dilakukan
jangan sampai lebih ataupun kurang, sebab hal ini akan berimbas langsung
kepada penghasilan suatu usaha tersebut. Sebagaimana sabda Rasulullah
SAW :
تابعماالايساعنداكا لا
Jangan menjual sesuatu yang tidak ada padamu.(HR Tirmidzi)
b. Pengelolaan Stock
Setelah barang tersedia maka yang harus dilakukan adalah pengelolaannya
secara fisik dan administratif, yaitu sebagai berikut :
25
Secara fisik dilakukan secararutin dengan mengecek expired atau
dengan kata lain melakukan pengecekan barang yang layak jual.
Secara administratif dilakukan stock opname atau penghitungan antara
data stock di komputer dengan fisik yang ada. Hal ini memang
membutuhkan waktu yang lama namun demi kontinuitas barang dan
real barang maka wajib dilakukan secara continue.
2. Management Location
Pada saat anda akan menentukan dimana lokasi yang cocok untuk bisnis anda,
ada dua tahap yang harus anda lakukan :
1. Melakukan Pemetaan, tujuannya adalah :
a. Mengetahui tempat dimana banyak aktifitas orang
b. Mengetahui dimana area perdagangan
Untuk mengetahui tempat dimana banyak aktifitas orang dan
area perdagangan, anda bisa siapkan peta dan tandailah di peta tersebut
dengan warna yang berbeda, setelah anda tahu dimana aktifitas banyak
orang dari area perdagangan, baru kemudian anda menentukan dimana
lokasi yang akan anda pilih untuk membuka bisnis anda. Berikutnya
adalah melihat siapa competitor yang paling dekat dengan lokasi calon
tempat usaha anda, tentukan apakah bisnis anda valuesama atau di atas
competitor, jika anda ingin diatasnya makan anda harus dapat
membuat beberapa kelebihannya, misalnya design toko yang lebih
bagus. Kemudian lihat berapa banyak jumlah competitor disana.Kalau
sudah lebih dari empat maka sebaiknya anda lupakan lokasi tersebut.
Karena sebagis apapun toko anda, market sharenya akan terbagi.
Setelah anda yakin bahwa lokasi tersebut sudah sesuai, adna
kemudian melakukan tahap kedua yaitu melakukan survey kualitas
lokasi tersebut dan buat catatan untuk membuat kesimpulan sebelum
anda memutuskan untuk mengambil lokasi tersebut.
26
2. Survey Kualitas Lokasi
Tahap kedua ini anda harus benar-benar turun ke lokasi dan melihat
langsung lokasi yang sudah anda pilih, beberapa hal yang paling penting
dalam pemilihan lokasi diantaranya adalah :
a. Pastikan di lokasi tersebut banyak perusahaan atau perdagangan,
dimana orang melakukan aktifitas lebih dari 12 jam perhari.
b. Profil konsumen di lokasi tersebut sama dengan profil konsumen yang
akan anad bidik, karena seramai apapun lokasi tersebut jiak
konsumennya adalah bukan target market anda, berarti lokasi tersebut
tidak cocok untuk bisnis anda.
c. Jalan masuk ke lokasi tersebut harus cukup lebar sehingga orang yang
mengendarai mobil akan dapat leluasa keluar masuk, artinya tidak ada
sesuatu apapun yang menghalangi keluar masuknya kendaraan.
d. Lokasi harus terlihat dari jarak 100 m dari arah sebelah kanan dan
sebelah kiri.
e. Sebaiknya lokasi berada di jalan utama, yaitu jalan yang dipakai orang
untuk pergi dari satu daerah ke daerah lain dan usahakan bentuk
jalannya mendatar atau dengan kata lain tidak berada pada turunan
atau tanjakan dan kecepatan kendaraan antara 40-60 km/jam.
3. Management Penjualan
Berikut hal-hal yang mencakup management penjualan diantaranya:
a. Area Coverage
Area coverage adalah ruang lingkup yang menjadi target utama toko kita
atau dalam bahasa lain adalah target wilayah perang.Hal ini penting untuk
dilakukan sebab sebelum kita melakukan hal-hal lain atau target lain kita
harus wajib tahu siapa dan apa kebutuhan yang diinginkan sehingga kita
dapat dengan tepat mengalokasikan dana pembelian barang yang paling
potensi untuk dijual.Biasanya area coverage ini radius 1 Km antara depan,
samping, dan belakang toko.
27
b. Promotion
Menjadi hal yang mutlak bila suatu produk atau barang ketika ingin
dikenal konsumennya wajib di ekspos, maka dari itu promosi juga sudah
menjadi syarat utama agar barang yang kita jual mampu bersaing dengan
kompetitor sebelah, sehingga toko kita lebih menarik untuk
dikunjungi.Banyak hal yang bisa menjadi penunjang untuk
mempromosikan barang yang kita jual,diantaranya:
Media cetak, elektronik, sosial media
Kerjasama dengan supplier agar barang yang dijual dapat diskon
tambahan
Kelola SDM toko agar mampu menawarkan barang kepada
konsumen(impulse buying).
c. Penyebaran Leaflet
Penyebaran leaflet adalah penyebaran promosi melalui media cetak yang
dimana hal ini harus rutin dilakukan agar jadi daya tarik yang kuat buat
konsumen
4. Management administrasi
Hal ketiga yang wajib dilakukan adalah management administrasi yaitu
membuat file baik hard copy atau soft copy untuk segala administrasi keluar
masuknya barang agar ketika suatu saat jika ada masalah dengan supplier atau
pihak lain kita mempunyai bukti yang kuat.
5. Management Lingkungan
Hal keempat yang wajib dilakukan adalah mengelola lingkungan. Ada 2 hal
yang mesti diperhatikan:
a. Lingkungan Dalam(karyawan)
Karyawan merupakan hal yang paling sensitif, mengapa?Sebab
keberlangsungan usaha kita mereka yang menentukan.Setiap karyawan
memainkan peranan penting dalam melaksanakan fungsi pekerjaan dengan
baik, karena berbeda dengan pabrik, dimana sebagian besar pekerjaan
didominasi oleh mesin atau alat, sedangkan di retail dan jasa pelayanan
lainnya masih menggunakan tenaga kerja secara intensif. Dalam
28
pengelolaannya, sumber daya manusia memberikan kontribusi besar dalam
peningkatan kinerja dalam perusahaan, sehingga retailakan mendapat
keuntungan yang kompetitif dengan cara mengembangkan dan mengelola
sumber daya dengan baik. Maka dari itu suatu perusahaan wajib
memikirkan kenyamanan dan kesejahteraan karyawannya.Mulai dari gaji
yang layak, asuransi kesehatan dan juga pendidikannya, minimal
perusahaan wajib memberikan pengetahuan secara rutin hal-hal yang
menjadi tanggungjawab secara ilmu untuk mengembangkan usaha
tersebut.Hal ini berkaitan dengan ayat Al-Qur‟an yaitu surah Al-Maidah
ayat 2 yang berbunyi :
ثم عل تعاووىا ول والتهقىي البز عل واوتعاون واتهق والعذوان ال
وا
. إنه للاه العقاب شذيذ للاه
“Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan
takwa, dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan
pelanggaran. Dan bertakwalah kamu kepada Allah, sesungguhnya Allah
amat berat siksa-Nya”
Ayat ini memuat perintah (amr) tolong-menolong antar sesama manusia.
Dalam bisnis retail, nilai ini terlihat dalam praktik kerelaan karyawan
dalam bekerja dengan giat pada suatu perusahaan dan kerelaan pemimpin
untuk selalu mengupgrade setiap karyawannya untuk memberikan
pembelajaran, motivasi dalam bekerja maupun materi berupa gaji atas
hasil kerja para karyawannya.
29
Dalam sebuah hadis Nabi yang diriwayatkan Imam Al-Baihaqi berbunyi:
“Berikanlah gaji kepada pekerja sebelum kering keringatnya, dan
beritahukan ketentuan gajinya, terhadap apa yang dikerjakan.”
Dijelaskan pula dalam surah Az-Zukhruf: 32 dan surah Al-Hasyr: 7 yang
berbunyi :
وياالحياة فىقبعضهم بعض …وحه قسمىا بيىهم معيشتهم في ورفعىاالذ
زخرف) ا سخزي ا..(32 :ال ليتهخذ بعضهم بعض
درجاث
“… Kami telah menentukan antara mereka penghidupan mereka dalam
kehidupan dunia, dan kami telah meninggikan sebahagian mereka atas
sebagian yang lain beberapa derajat, agar sebagian mereka dapat
mempergunakan sebagian yang lain….” (Az-Zukhruf: 32)
شر) ح يكىن دولت بيه األغىيا ء مىكم..(7 :ال
…لكي
“… Supaya harta itu jangan beredar di antara orang-orang kaya saja di
antara kamu….” (Al-Hasyr: 7)
Kedua ayat tersebut di atas dapat kita lihat tentang pentingnya saling
berbagi baik dari segi ilmu pengetahuan, materi dan lain sebagainya.
Dalam hal ini diharapkan pemimpin dengan kata lain orang yang
menyediakan lapangan kerja untuk orang lain diharapkan dapat
memberikan sebagian harta yang dimilikinya dari hasil pekerjaannya yang
juga dibantu oleh para pekerjanya sebagai upah untuk para karyawan yang
30
bekerja untuk dia. Karena sesungguhnya kekuatan penggerak ekonomi
Islam adalah kerja sama. Seorang muslim, apakah dia sebagai penjual,
penerima upah, pembuat keuntungan dan sebagainya, harus berpegang
pada tuntutan Allah SWT dalam Al-Qur‟an :
“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu memakan harta
sesamamu dengan jalan bathil, kecuali dengan perdagangan yang
dilakukan secara suka sama suka di antara kalian…” (QS An-Nisa‟: 29).
Pendekatan-pendekatan yang secara umum digunakan untuk memotivasi
dan mengkoordinasikan aktivitas karyawan, dan manajemen praktis untuk
membangun kekuatan kerja secara efektif dan mengurangi tingkat
perputaran karyawan.Semua aktifitas tersebut dilakukan untuk
menerapkan strategi sumber daya, perencanaan sumber daya, termasuk
dalam merekrut, menyeleksi, melatih, mengawasi, mengevaluasi dan
membagi kompensasi penjualan yang dikerjakan hanya oleh manajemen.
b. Lingkungan Luar (konsumen)
Tantangan terberat untuk suatu perusahaan pastinya dua kata yaitu
”kepuasaan konsumen”. Mengapa demikian? Sebab dengan puasnya
konsumen suatu perusahaan akan lebih relatif stabil bahkan meningkat
usahanya karena dengan demikian usaha yang kita jalani akan terus
dibutuhkan oleh masyarakat.Tips menjaga konsumen agar loyal adalah
sebagai berikut :
1. Buat suatu komunitas (member)
2. Selalu mengutamakan apa yang diinginkan oleh konsumen
3. Mendengar setiap masukan-masukan yang disampaikan
4. Beri perhatian lebih
Selain diatas, hal yang tidak kalah pentingnya untuk kita perhatikan dalam
pengelolaan bisnis retail yaitu adalah membuat SOP (Standard Operating
Procedure) yang sederhana namun tetap efektif untuk dijalankan dan memilih IT
(Information Teknology) untuk memilih software terbaik yang cocok untuk bisnis
anda.
31
2.9. Pengelolaan Bisnis Properti dalam Islam
2.9.1. Pandangan Tentang Kepemilikan (Al-Malkiyah)
Sebelum membahas mengenai tata cara pengelolaan properti, terlebih
dahulu kami akan mengulas sedikit tentang kepemilikan (al-malkiyah).
Sebagaimana telah dijelaskan sebelumnya bahwa properti menunjukkan kepada
sesuatu yang biasanya dikenal sebagai entitas dalam kaitannya dengan
kepemilikan (al-milkiyah) baik kepemilikanseseorang atau sekelompok orang atas
suatu hak eksklusif.Bentuk yang utama dari properti ini adalah termasuk real
property (tanah), kekayaan pribadi (personal property), kepemilikan barang
secara fisik lainnya, dan kekayaan intelektual.
Berbicara mengenai kepemilikan, maka dapat kita kaitkan dengan
pandangan Islam dimana kepemilikan merupakan izin as-Syari‟ (Allah SWT)
untuk memanfaatkan zat tertentu.Kepemilikan (properti) dari segi kepemilikan itu
sendiri, pada hakikatnya merupakan milik Allah SWT. Hal ini didasarkan pada
ayat :
“Dan berikanlah kepada mereka, harta (milik) Allah yang telah Dia
berikan kepada kalian.”(QS. An-Nuur : 33).
Oleh karena itu, harta kekayaan itu adalah milik Allah semata.Kemudian Allah
SWT telah menyerahkan harta kekayaan kepada manusia untuk diatur dan
dibagikan kepada mereka.
Allah telah memberikan izin terhadap beberapa transaksi serta melarang
bentuk-bentuk transaksi yang lain. Allah melarang seorang muslim untuk
memiliki minuman keras dan babi, sebagaimana Allah melarang siapa pun yang
menjadi warga negara Islam untuk memiliki harta hasil riba dan perjudian.
Dalam pandangan Islam kepemilikan (properti) dibedakan menjadi tiga
kelompok, yaitu :
1. Kepemilikan individu (private property)
2. Kepemilikan umum (collective property)
3. Kepemilikan negara (state property). (Sami, 1990: 28)
32
2.9.2. Pengelolaan Kepemilikan (at-tasharruf fi al milkiyah)
Harta dalam pandangan Islam pada hakikatnya adalah milik Allah
SWT.Kemudian Allah telah menyerahkannya kepada manusia untuk menguasai
harta tersebut melalui izin-Nya sehingga orang tersebut sah memiliki harta
tersebut. Setiap muslim yang telah secara sah memiliki harta tertentu maka ia
berhak memanfaatkan dan mengembangkan hartanya (Siddiqi,1985&Naqvi,
1981). Hanya saja dalam memanfaatkan dan mengembangkan harta yang telah
dimilikinya tersebut ia tetap wajib terikat dengan ketentuan-ketentuan hukum
Islam yang berkaitan dengan pemanfaatan dan pengembangan harta. Dan
hendaknya harta tersebut tidak dimanfaatkan untuk sesuatu yang terlarang, seperti
untuk membeli barang-barang yang haram seperti minuman keras, babi.
Pengelolaan kepemilikan yang berhubungan dengan kepemilikan umum
(collective property) itu adalah hak negara, karena negara adalah wakil
umat.Adapun mengelola kepemilikan yang berhubungan dengan kepemilikan
negara (state property) dan kepemilikan individu (private property) telah jelas
dalam hukum-hukum baitul mal serta hukum-hukum muamalah, seperti jual-beli,
penggadaian dan sebagainya.
Berikut ini ada beberapa hal yang perlu dilakukan dalam melakukan bisnis
properti adalah sebagai berikut :
1. Negosiasikan Pembayaran
Negosiasi pembayaran dapat berupa pembayaran tanah, kontraktor,
konsultan dan apapun sehingga memperlambat kas keluar dalam artian
harus mempercepat kas masuk.Artinya cukup dengan uang muka
pembelian, bagaimanapun caranya kas masuk untuk menutupi kewajiban
pembayaran berikutnya.
33
Contoh : Modal anda Rp.50.000.000,-. Anda kemudian membeli tanah
seluas 1000 m2 dengan harga Rp.60.000.000,-. Negosiasikan
pembayaran bertahap 6 bulan dengan pembayaran pertama
Rp.10.000.000,- kemudian cadangkan Rp.10.000.000,- untuk
pembayaran kedua. Siapkan tim perencana untuk merencanakan
kawasan, biaya sekitar Rp.5.000.000,- lalu anggarkan biaya promosi
sekitar Rp.10.000.000,-. Anggarkan Rp.7,5 juta untuk kegiatan
operasional bulanan dan anggarkan 7,5 juta lagi untuk legalitas lahan.
2. Promosikan Kawasan dengan Menjual Resiko
Kawasan anda sudah siap.Promosikan bisnis properti dengan gencar
dengan menjual resiko, maksudnya adalah dikarenakan anda
membutuhkan cash dengan cepat, jual harga rumah 20% lebih murah dari
harga normal, tapi cash.Dan jangan lupa menaikkan harga jual jika sudah
mencapai titik tertentu.
3. Instrumen Kredit Usaha
Pada tahap awal, perbankan tidak akan mungkin melirik usaha anda. Atau
jika usaha anda sudah cukup dikenal, tentunya anda mudah mendapatkan
kredit kontruksi, salah satu alternatif pembiayaan developer. Perlu anda
ketahui, developer (baru) tidak mudah mendapatkan kredit investasi, akan
tetapi kredit modal kerja kontruksi. Selain itu, dapatkan Cash Flow yang
besar karena ini jelas akan sulit untuk ditolak. Dengan bisnis properti
maka kita bisa mengeneratecash flow yang besar.
Terdapat beberapa instrumen yang menetukan bisnis properti, diantaranya
adalah sebagai berikut :
1. Harga tanah pasti meningkat
Di dunia ini tidak ada harga yang turun kecuali hal-hal yang berkaitan dengan
kondisi makro perekonomian.Akan tetapi dapat bisa dipastikan 99% bahwa
harga tanah pasti meningkat.
34
2. Manajemen yang sederhana
Peluang bisnis properti hanya membutuhkan manajemen yang
sederhana.Misalnya dalam developer, cukup bagian keuangan dan bagian
legal.Dua bagian ini dalam bisnis properti pokok dan vital bagi developer.Lalu
bagaimana dengan perencanaan, pemasaran dan kontruksi? Dalam bisnis
properti tidak harus diperlukan atau dengan kata lain tidak harus ada.Karena
kontruksi bisa kita serahkan ke kontraktor.Kemudian pemasaran bisa kita
percayakan kepada agent marketing sementara perencanaan bisa kita undang
konsultan.Hasilnya lebih lengkap, lebih pasti dan biaya bersifat variable.
Semakin sederhana manajemen yang ada, akan semakin menguntungkan dari
sisi finansial dan pengelolaan.
3. Kemas properti sebagai sebuah investasi. Salah satu meningkatkan pendapatan
dalam peluang bisnis properti adalah mengemas peluang bisnis properti ini
sebagai bagian dari investasi yang menguntungkan. Kemas dengan cara yang
sama tentang harga tanah. Sajikan dalam bentuk perhitungan Kredit Pemilikan
Rumah (KPR) dan bandingkan dengan ekspektasi harga dimasa yang akan
datang.
4. Amankan bisnis ini dengan shadaqah. Sebagaimana firman Allah SWT yang
artinya :
“Siapakah yang mau memberi pinjaman kepada Allah, pinjaman yang baik
(menafkahkan hartanya di jalan Allah), Maka Allah akan meperlipat
gandakan pembayaran kepadanya dengan lipat ganda yang banyak.dan Allah
menyempitkan dan melapangkan (rezki) dan kepada-Nya-lah kamu
dikembalikan.” (Al-Baqarah 245).
Ayat ini menetapkan bahwa orang yang memberi harta dan atau
pertolongan kepada orangyang butuh dan yang tidak punya, ia sebenarnya
memberi pinjaman kepada Allah dan berhubungan dengan Dia, dan bahwa
Dialah yang akan membayarnya kembali berlipat ganda berupa barakah dan
pertumbuhan rezki.
35
Seirama dengan maksud ayat tersebut di atas, Rasulullah SAW
bersabda yang artinya :
“Barangsiapa bersedekah dengan senilai sebuah kurma, yang dikeluarkannya
dari harta yang baik (halal) dan Allah tidak menerima melainkan barang
yang baik, maka Allah akan menerima sedekah itu dengan kanan-Nya, lalu
dipeliharanya seperti salah seorang daripada kamu memelihara anak ontanya
sampai menjadi besar dan gunung.
Sesungguhnya harta kekayaan itu adalah barang titipan yang dititipkan
oleh Allah kepadaorang-orang yang memilikinya dan yang swaktu-waktu
dapat dicabut daripadanya.Pemilik-pemilik itu adalah sebagai penguasa Allah
atas harta milik itu untuk digunakannya bagi menutup kebutuhan orang-
orang yang butuh dan meringankan kesengsaraan orang-orang yang menderita
serta membelanjakannya pada usaha-usaha sosial yang ada hubungannya
dengan kepentingan umum dan hajat hidup orang banyak dan yang dapat
memberi kehidupan yang layak dan tingkat kesejahteraan yang tinggi bagi
umat dan negara.
Allah SWT berfirman:
“Dan nafkahkanlah sebagian dari hartamu yang Allah telah menjadikan kamu
menguasainya.Maka orang-orang yang beriman di antara kamu dan
menafkahkan (sebagian) dari hartanya memperoleh pahala yang besar.”(Al-
Hadid 7).
“Dan mengapa kamu tidak menafkahkan (sebagian hartamu) pada jalan Allah,
Padahal Allah-lah yang mempusakai (mempunyai) langit dan bumi.”(Al-
Hadid 10).
36
Secara garis besar, pengelolaan bisnis retail dan properti dapat dijalankan
sesuai ajaran Rasulullah SAW dengan cara sebagai berikut :
1. Bekerja sama (bersinergi)
Beliau bersabda “Keberkahan sesungguhnya berada dalam Jamaah.
Dan, tangan Allah sesungguhnya bersama Jamaah”
2. Kerja pintar, kreatif dan visioner
3. Menerapkan kesepakatan Win-Win-Solution (saling menguntungkan,
dan tidak ada yang dirugikan)
4. Bekerja dengan prioritas
5. Tidak melakukan monopoli
6. Selalu berusaha dan tawakal
7. Tepat waktu
8. Berani mengambil resiko
9. Tidak menimbun barang dagangan (ihtikar)
Rasul melarang keras pelaku bisnis dalam menyimpan barang pada
massa tertentu, hanya untuk keuntungan semata. Rasul bersabda bahwa
“pedagang yang mau menjual barang dagangannya dengan spontan
akan diberi kemudahan. Tapi penjual yang sering menimbun
dagangannya akan mendapat kesusahan” (Dalam HR Ibnu Majah dan
Thusiy)
10. Profesional di bisnis yang dikelolanya
11. Selalu bersyukur di segala kondisi
12. Berusaha dengan mandiri, tekun dan tawakal
13. Menjaga nilai-nilai harga diri, kehormatan, dan kemuliaan dalam
proses interaksi bisnis
14. Melakukan bisnis berdasarkan cinta (passion)
15. Tidak menzhalimi (merugikan orang lain)
16. Rajin bersedekah.
37
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Berdasarkan uraian di atas, kita dapat mengambil kesimpulan bahwa bisnis
retail dan properti adalah bisnis yang sudah mulai merambah ke segala bidang
dan wilayah. Adapun pengelolaan bisnis retail dalam persfektif Islam dapat
dilakukan dengan caramemanfaatkan sumber daya yang ada untuk mencapai
tujuan. Kemudian strategi retail meliputi penentuan target pasar,sifat barang dan
jasa yang ditawarkan dan bagaimana retail memperoleh keuntungan jangka
panjang dari para pesaingnya.
Selain itu, hal yang dapat menunjang suksesnya bisnis retail adalah
management persediaan, management location, management penjualan,
management administrasi, management lingkungan, membuat SOP (Standard
Operating Procedure) yang sederhana dan memilih IT (Information Teknology)
untuk memilih software terbaik yang cocok untuk bisnis anda.
Kemudian untuk properti dapat dilakukan dengan caranegosiasi
pembayaran, promosikan kawasan dengan menjual resiko, dan instrumen kredit
usaha. Pengelolaan kepemilikan yang berhubungan dengan kepemilikan umum
(collective property) itu adalah hak negara, karena negara adalah wakil
umat.Adapun mengelola kepemilikan yang berhubungan dengan kepemilikan
negara (state property) dan kepemilikan individu (private property) telah jelas
dalam hukum-hukum baitul mal serta hukum-hukum muamalah, seperti jual-beli,
penggadaian dan sebagainya.
38
3.2. Saran
Melihat perekonomian Indonesia saat ini, bisa dikatakan sudah sangat jauh
dari prinsip-prinsip Islam.Oleh karena itu, diharapakan pada calon pengusaha-
pengusaha muda Indonesia khususnya mahasiswa STIE Nobel Indonesia
Makassar agar mulai sekarang mempelajari dan menanamkan aturan-aturan bisnis
yang sesuai dengan prinsip Islam.Karena kaum pemudalah tonggak perubah
sejarah yang merupakan agent of change termasuk dalam perekonomian kita yang
telah diselimuti oleh sistem kapitalisme.Sehinggga peran pemuda atau mahasiswa
sangat diharapkan partisipasinya demi kemajuan perkembangan perekonomian
Indonesia yang berlandaskan prinsip-prinsip Islam.
DAFTAR PUSTAKA
http://adityagumay.blogspot.co.id/2009/10/klasifikasi-bisnis.html
file:///E:/PEND.AGAMA%20BISNIS/Ilmu%20ekonomi%20-
%20Wikipedia%20bahasa%20Indonesia,%20ensiklopedia%20bebas.html
file:///E:/PEND.AGAMA%20BISNIS/Definisi%20dan%20Pengertian%20Sis
tem%20Ekonomi%20Islam%20_%20Definisi%20dan%20Pengertian%20M
enurut%20Ahli.html
http://maryamkim177.blogspot.co.id/2014/11/prinsip-prinsip-bisnis-dan-ritel.html
https://id.wikipedia.org/wiki/Properti
http://www.maksudkata.com/arti-properti-kamus-bahasa-indonesia-kbbi.html
file:///E:/PEND.AGAMA%20BISNIS/Mengenal%20Bisnis%20Properti%20Syari
ah.html
file:///E:/PEND.AGAMA%20BISNIS/Etika,%20Nilai%20dan%20Moral%20dala
m%20Ekonomi%20Islam.html
file:///E:/PEND.AGAMA%20BISNIS/3%20tips%20sukses%20memulai%20Bisni
s%20Properti%20dengan%20modal%20kecil%20-%20JawabanPasti.com.html
file:///E:/PEND.AGAMA%20BISNIS/Konsep%20Dasar%20Ekonomi%20Islam
%20_%20Izzati%20FT%20Undip.html