Pengarusutamaan Sektor Pariwisata dan Ekonomi Kreatif ......Kriya Seni Pertunjukan High Exposure...
Transcript of Pengarusutamaan Sektor Pariwisata dan Ekonomi Kreatif ......Kriya Seni Pertunjukan High Exposure...
Pengarusutamaan Sektor Pariwisata dan Ekonomi Kreatif dalam Pemulihan Ekonomi Pasca Pandemi Covid-19
Wawan RusiawanDirektur Kajian StrategisKementerian Pariwisata & Ekonomi Kreatif/ Badan Pariwisata & Ekonomi Kreatif RI
Dalam acara:WEBINAR SERIES COVID-19 #3 Perkumpulan Ahli Lingkungan IndonesiaSabtu, 13 Juni 2020
OU
TLIN
E1 DAMPAK COVID-19 TERHADAP PARIWISATA & EKONOMI
KREATIF
4
2
3 “ KENORMALAN BARU”
SKENARiO DAN PREDIKSIA. PROYEKSI KUNJUNGAN WISATAWAN
INTERNASIONAL (UNWTO)B. KONDISI INDONESIA, PASAR UTAMA DAN NEGARA
PESAING
STRATEGI & KEBIJAKAN PEMERINTAH
Cover 1
DAMPAK COVID-19 TERHADAP PARIWISATA & EKONOMI KREATIF
SKENARIO DAN PREDIKSI AKHIR COVID-19
0
10000
20000
30000
40000
50000
60000
70000
80000
90000
100000M
arch
2, 20
20
Mar
ch 16
, 202
0
Mar
ch 30
, 202
0
April
13,
202
0
April
27,
202
0
May
11,
2020
May
25,
2020
June
8, 2
020
June
22,
2020
July
6, 2
020
July
20, 2
020
Augu
st 3
, 202
0
Augu
st 1
7, 2
020
Augu
st 3
1, 2
020
Sept
embe
r 14,
2020
Sept
embe
r 28,
2020
Octo
ber 1
2, 20
20
Octo
ber 2
6, 20
20
Nove
mbe
r 9, 2
020
Nove
mbe
r 23,
202
0
Dece
mbe
r 7, 2
020
Dece
mbe
r 21,
2020
Cumulative casesAs of Apr 16, 2020(on going)Ju
mla
hKa
sus
Kum
ulat
if
End of pandemicStrict intervention
(ILUNI)
peak (UNS)
peak if strict(ILUNI)
peak if medium(ILUNI)
peak (BIN)
End of pandemicMedium intervention
(ILUNI)
End of pandemicSmall intervention
(ILUNI)
ideal peak (UGM)
Peak (GugusTugas Covid-19)
peak Scnr. 1 (Eijkman)
end of pandemicunideal (UGM)
end of pandemic(Gugus TugasCovid-19)
Peak (ITB)
peak if small(ILUNI)
peak (ITS)
end of pandemic(ITB)
end of pandemicIdeal (UGM)
peak Scnr.2(Eijkman)
end of pandemic(Eijkman)
peak (FKM UI)
A. Prediksi puncak dan akhir Covid-19 di Indonesia
Sumber:ILUNI UI, FKM UI, Gugus TugasCovid-19, ITB, UGM, UNS, Eijkman, BIN, ITS (2020)diolah Direktorat JistraKemenparekraf
4
0
1
2
301
/01/20
08/01/20
15/01/20
22/01/20
29/01/20
05/02/20
12/02/20
19/02/20
26/02/20
04/03/20
11/03/20
18/03/20
25/03/20
01/04/20
08/04/20
15/04/20
22/04/20
29/04/20
06/05/20
13/05/20
20/05/20
27/05/20
03/06/20
10/06/20
17/06/20
24/06/20
01/07/20
08/07/20
15/07/20
22/07/20
29/07/20
05/08/20
12/08/20
19/08/20
26/08/20
02/09/20
09/09/20
16/09/20
23/09/20
30/09/20
07/10/20
14/10/20
21/10/20
28/10/20
04/11/20
11/11/20
18/11/20
25/11/20
02/12/20
09/12/20
16/12/20
23/12/20
30/12/20
PresentaseKasusSelesai
Indonesia
Australia
Singapura
Tiongkok
Malaysia
Jepang
KoreaSelatan
Inggris
India
Perancis
AmerikaSerikat
End 97%
End 99%
End 100%
a
Sebagian besar pasar utamapariwisata Indonesia
akan menyelesaikan 100% kasusCovid-19 pada
pertengahan Juli 2020 hinggaawal Oktober 2020.
Namun diprediksi kasus Covid-19 akan baru benar-benar
berakhir di dunia pada akhirDesember 2020
Sumber: Jianxi, SUTD Data-Driven Innovation Lab (data per 07 Mei 2020) diolah Direktorat Jistra Kemenparekraf*) Data Per 26 April 2020
Negara Prediksi Berakhir 100%
Tiongkok* 09Apr2020
KoreaSelatan* 27Apr2020
Australia* 03Juni2020
Malaysia* 08Juli2020
Singapore 19Jul2020
Perancis 22Ags 2020
Jepang 30Ags 2020
Inggris 26Sep2020
India 01Okt 2020
AmerikaSerikat 18Okt 2020
Indonesia 27Okt 2020
Dunia 31Des2020
Disclaimer: Content from this website is STRICTLY ONLY for educational and research purposes and may contain errors. The model and data are inaccurate to the complex, evolving, and heterogeneous realities of different countries. Predictions are uncertain by nature.
Skenario Pandemi Covid-19Skenario Berakhirnya Pandemi Covid-19 di 10 Negara Pasar Utama Pariwisata Indonesia
Pasar Utama Pasar Utamasekaligus Rival
Rival
6
Kondisi Indonesia
Sumber: Endcoronavirus.org (Data Per 16 Mei 2020)
Negara Prediksi Berakhir100%
Tiongkok* 09 Apr2020KoreaSelatan* 27 Apr2020Australia* 03 Juni2020Malaysia* 08 Juli 2020Singapore 19 Jul2020Perancis 22Ags 2020Jepang 30Ags 2020Inggris 26 Sep2020India 01 Okt2020
Amerika Serikat 18 Okt2020Indonesia 27 Okt2020
Dunia 31Des 2020
Sumber: Jianxi, SUTD Data-Driven Innovation Lab (per07/05/2020)
diolah Direktorat Jistra Kemenparekraf*) Data Per 26 April2020
KONDISI INDONESIA, PASAR UTAMA, DAN NEGARA PESAING
4
POTENSI DAMPAK COVID-19 TERHADAP BIDANG USAHA
Arsitektur
Desain Interior
Musik
Televisi & Radio
Desain Produk
Seni Rupa
Aplikasi & Game Developer
Fotografi
Film, Animasi, & Video
Fashion
Periklanan
DAMPAK TERHADAP INDUSTRI PARIWISATA DAN EKONOMI KREATIF DI INDONESIA
“SANGAT TERPURUK BANYAK USAHA TUTUP SEMENTARA,EVENT DAN KEGIATAN DITUNDA”
Daya Tarik Wisata
Jasa Transportasi Wisata
Jasa Perjalanan Wisata
Jasa Makanan & Minuman
Penyelenggaraan MICE
Penyediaan Akomodasi
Kawasan Pariwisata
Wisata Tirta
Penyelenggaraan Kegiatan Hiburan & Rekreasi
Jasa Pramuwisata
SPA
Kriya
Seni Pertunjukan
High Exposure Moderate Exposure Low Exposure Positive
Desain Komunikasi Visual
Penerbitan
Kuliner
Jasa Informasi Pariwisata
Jasa Konsultan Pariwisata
DAMPAK COVID-19
DAMPAK COVID-19 PADAINDUSTRI PARIWISATA DAN EKONOMI KREATIF
3Sumber: UNWTO (May 2020) diolah Direktorat Kebijakan Strategis
850 juta – 1.1 miliar (-58% sd -78%)penurunan kunjungan wisatawan internasional
US$ 910-1.200 miliarhilangnya penerimaan dari sektor pariwisata
100-120 jutarisiko hilangnya lapangan pekerjaan di sektorpariwisata
Dampak dan risiko akibat pandemi Covid-19
Okupansi Hotel Turun
Penutupan hotel,restoran dan ODTW sementara
KerugianBiro Perjalanan dan Jasa
Transportasi
Omzet Makanan dan Minuman
Turun
Aktivitas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif sangat berkurang
Pengurangan karyawan/ Pemutusan Hubungan Kerja
Gagal bayar kreditinvestasidan kredit modal kerja
Penutupan usahasecara permanen
DAMPAK PANDEMI COVID-19 TERHADAP INDUSTRI KECIL DAN MENENGAH DI KOTA BEKASI
Nama Komoditas Jumlah IKM Jumlah Tenaga Kerja
Dampak Yang Dialami Potensi Kerugian (Rp.)
Industri Kimia Tekstil dan Aneka (Boneka)
95 6.000 • Tidak adanya order barang yang masuk
• Permintaan pasar menurun• Penurunan omset usaha• Kesulitan membayar kredit ke
bank• Efisiensi karyawan• Impor bahan baku tersendat
300.000.000.000
Industri Logam Mekanikal dan Elektronika
212 11.608 424.300.000.000
Industri Agro Hasil Hutan (Furniture, Makanan, dan Minuman)
109 5.578 226.500.000.000
Jumlah 416 23.186 950.800.000.000
Sumber: Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Bekasi, 11 Mei 2020
• Relaksasi penerapanangsuran pembiayaan di Kota Bekasi.
• Permohonan penyesuaiantarget terhadap PAD Tahun2020, diproyeksikantercapai 60%.
USAHA MIKRO *)
• KRIYA (Omset turun 94%)• KULINER (Omset turun 61%)
USAHA KECIL *)
• FESYEN (Omset turun 87%)• KULINER (Omset turun 71%)
USAHA MIKRO : beromset kurang Rp 25 juta per bulanUSAHA KECIL : beromset kurang Rp 25 juta s.d. 208 juta per bulanUSAHA MENEGAH : beromset kurang > Rp 208 juta per bulan (s.d. 4,1 milyar per bulan)
USAHA MENENGAH **)
• MINIMARKET (pengunjung turun56%)
DAMPAK PANDEMI COVID-19 TERHADAP USAHA MIKRO, KECIL, DAN MENENGAHDI KOTA BEKASI
Sumber: Survey oleh Dinas Koperasi dan UMKM *), Perindustrian dan Perdagangan**) 11 Mei 2020
NO JENIS USAHA TOTAL KETERANGAN1 SALON 7
Tutup sejak 20 Maret 2020
2 PERMAINAN ANAK 913 KARAOKE 604 REFLEXY 985 GYM 316 SPA 377 BILIARD 158 BIOSKOP 179 CAFÉ 210 PUB 211 RESTORAN 1.999
omset turun hingga 65%12 CATERING 28813 BAKERY 2314 HOTEL 42
omset turun hingga 70%15 MOTEL 2
16 GUEST HOUSE / LOSMEN / HOME STAY 4
TOTAL 2.718
Sumber: Survey oleh Dinas Pariwisata dan Budaya Kota Bekasi, 11 Mei 2020
DAMPAK PANDEMI COVID-19 TERHADAP USAHA KEPARIWISATAANDI KOTA BEKASI
• Prediksi potensi kerugian UMKM Terdampak COVID-19 di Kota Bekasi sekitar Rp.950,8 Miliar; 416 Unit Usaha; 23.186 Tenaga Kerja
• UMKM Sektor Parekraf Terdampak COVID-19 : Rp.526,5 Miliar (58.45%); 204 unit usaha (49,03%);11.578 Tenaga Kerja (49,93%)
• Usaha Mikro (Kriya-omset Turun 94%; Kuliner-omset Turun 61%) • Usaha Kecil (Fesyen-omset Turun 87%, Kuliner-omset Turun 71%)• Usaha Menengah (Minimarket-pengunjung Turun 56%)• Usaha Sektor Parekraf sejumlah 2.718 unit usaha mengalami penunurunan omzet 65-
70% bahkan ada yang tutup
CATATAN SEKTOR PAREKRAF TERDAMPAK COVID-19 KOTA BEKASI
Sektor industri pengolahan merupakan sektor yang memiliki konstribusi paling besar terhadap PDRB Kota Bekasi tahun 2019 dengan share mencapai 33,27 persen, turun sebesar 33,87 persen dibanding tahun 2018. Disusul oleh sektor perdagangan besar dan eceran; reparasi mobil dan sepeda motor sebesar 22,55 persen atau naik dari tahun sebelumnya yang mencapai 22,51 persen.
JAW
A BA
RAT
DKI J
AKAR
TA
BALI
DAMPAK TERHADAP WISATAWANDOMESTIK
Destinasi Rencana BerpergianDampak Covid-19 terhadap rencana berpergian
n :238Domestik
62%
Permasalahan Covid-19 memberikan dampak yang lebih besar pada perjalanan luar negeri Data menunjukkan Covid-19 tidak memiliki pengaruhbesar pada perjalanan domestik, sedangkan untuk perjalanan luar negeri, responden yang belum membeli tiket memikirkan kembali apakah mereka harus membeli tiket.
n :747
n :134Luar Negeri
38%
n :281
© GDP VENTURE • All Rights ReservedSource: Social Distancing During Covid-19 Outbreak - JAKPAT Survey Report (2020)
Sudahmembeli
tiket
Sudahmembeli
tiket
Belummembeli
tiket
Belummembeli
tiket
HOTEL DAN PERMINTAAN INDUSTRIPemasukan per ketersediaan kamar dan persentase perubahan
Upper Scale
Upper Mid-Tier Mid-TierLuxury Upscale Eco
Hotel yang ditutup dan yang sementara tutup
304 Jawa Barat
170 Bali
98 D.I. Yogyakarta
90 Jakarta
75 NTB
Per 31 Maret 2020
-15%
Terhadap permintaan transportasi bulanan penggunaaktif
Akibat regulasi PSBB, layanan permintaan berubah dari transportasi menjadi pengiriman makananUrban Resort Suburban Interstate Small Town
Hotel di Jakarta yang menawarkan paket isolasi sementara untuk pengunjung luarnegeri atau mereka yang membutuhkan ruang isolasi selain di tempat kediaman
© GDP VENTURE • All Rights Reserved
Source: per March 7, nationalgeographic.com, News research center, Detik Finance
Cover 2
SKENARIO DAN PREDIKSIA. PROYEKSI KUNJUNGAN WISATAWAN
INTERNASIONAL (UNWTO)B. KONDISI INDONESIA, PASAR UTAMA, DAN NEGARA
PESAING
Pertimbangan yang paling penting untuk menentukanproyeksi kunjungan wisatawan internasional
PROYEKSI KUNJUNGAN WISATAWAN
Pandemi
Bergantung berapa lama pandemi akan
berlangsung dan kapan vaksin tersedia
Larangan Bepergian dan PSBB
Bergantung kapan sebuah negara mulai mengurangi pembatasan bepergian ke
luar negeri
Kepercayaan diri konsumen dan pelaku Usaha
Bergantung berapa lama calon wisatawan untuk berkeinginan bepergian dan kapan pelaku usaha
memulai usahanya kembali
Dampak Ekonomi
Bergantung sedalam apa resesi global dan akan
berlangsung
Penanganan dari Pemerintah
Bergantung bagaimana penanganan pemerintah dalam mendukung sektor
pariwisataSumber: UNWTO (May 2020)
Skenario Wisata Mancanegara
Sumber: UNWTO (May 2020) 13
PROYEKSI KEDATANGAN WISATAWAN MANCANEGARA
Ada 3 skenario Wisataman Mancanegara yang diprediksi UNWTO terjadi penurunan kedatangan wisatawan sebesar 850 - 1,140 juta atau penurunan sebesar 58-78%
6. PROYEKSI KUNJUNGAN WISMAN KE INDONESIA 2020-2024 (Dampak COVID19)
19
-2,000,000
3,000,000
8,000,000
13,000,000
18,000,000
23,000,000
2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020p 2021p 2022p 2023p 2024p
Realisasi ProyeksiNoCOVID19 Model2- Pesimis Model2- Moderat Model2- Optimis
NO COVID19Absolute Growth Pesimis Moderat Optimis
6 2014 9.435.411 7,2%5 2015 10.230.775 8,4%4 2016 11.519.275 12,6%3 2017 14.039.799 21,9%2 2018 15.810.305 12,6%1 2019 16.106.954 1,9% 16.106.954 16.106.954 16.106.954 16.106.954 0 2020p 17.066.265 2.807.709 3.223.316 3.448.111 1 2021p 18.119.232 3.405.416 7.485.592 9.845.267 2 2022p 19.317.623 11.672.847 13.747.039 15.247.334 3 2023p 20.785.022 16.718.535 17.053.900 17.174.543 4 2024p 22.250.392 17.186.133 17.186.120 17.186.120
Period YearPROYEKSIRealisasi
Catatan:Proyeksi ini dibuatdengan pertimbangan variabel laindianggapkonstan
7. PENUTUP
20
Perbandingan Skenario UNWTOdanProyeksi Indonesiauntuk Tahun 2020
Hasilproyeksi kunjunganwisman ke Indonesia2020-2024
“Recovery pasar internasional dipengaruhijuga oleh recovery negara-negara fokus pasar
dan bagaimana pemerintahnya bersikapterkait kebijakan-kebijakan yang dikeluarkan
dalam hal perjalanan wisata”
Skenario 1 -58% -79%Skenario 2 -70% -80%Skenario 3 -78% -83%
UNWTO Proyeksi Indonesia
Pesimis Moderat OptimisPotensial Loss Kunjungan Wisman 39.136.721 31.007.450 26.242.497 NormalisasiKunjungan Wisman (Absolute)
2020p 2.807.709 3.223.316 3.448.111 2021p 3.405.416 7.485.592 9.845.267 2022p 11.672.847 13.747.039 15.247.334 2023p 16.718.535 17.053.900 17.174.543 2024p 17.186.133 17.186.120 17.186.120
Devisa Pariwisata dalam U$ Miliar*2020p 2,9 3,3 3,5 2021p 3,5 7,7 10,1 2022p 12,0 14,1 15,7 2023p 17,2 17,5 17,6 2024p 17,7 17,7 17,7
*) Dari total keseluruhan wisman, diasumsikan bahwa 18% merupakan wisman berbasis MPD. Faktor pengali adalah rata-rata pengeluaran wisman per kunjungan 2018 sebesar U$ 1.220,18. Sedangkan, wisman berbasis MPD memiliki pengeluaran sebesar U$ 150.
PROYEKSIIndikator
Agustus 2023
Cover 3
KENORMALAN BARU(NEW NORMAL)
www.moresstrategics.org
Wisatawan di berbagai negara merasa lebih waswas untuk
melakukan perjalanan setelah pandemik COVID-19. Maka
statement ahli kesehatan, standar kesehatan dan standar
kebersihan menjadi penting karena digunakan sebagai
pertimbangan orangberwisata. Walau demikian, wisatawan
di Indonesia lebih optimis dalam melihat pandemi dan
masih berencana untukberwisata.
Informasi yang baik dan valid, terutama dari sumber
pemerintah, dapat menjadi alasan yang menenangkan
dalam membuat keputusan.
New NORMAL (KENORMALAN BARU, NORMALITAS BARU) : NORMA BARU – PERILAKU BARU
SAFETY HEALTH BRAND VALUE
Persepsi dan kondisi realitas berpengaruh
Memperkenalkan pemeriksaan wajib
HYGIENE
Tidak bisa dikompromikankarena untuk
membangun kepercayaan pengunjung
Brand yang mengutamakan kualitas akan menjadi juara
good value for good moneyakan
menjadi mantra baru
Sumber: diadaptasi dari Brandequity.com(2020)
Limit kapasitas untuk transportasi dan spot wisatawan
CAPACITYMANAGEMENT
Mempertimbangkan penawaran pengalaman berkelas VIP dengan harga yang
lebih tinggi sebagai kompensasirendahnya kehadiran
MENYAMBUT NEW NORMAL PADA PARIWISATA DAN EKONOMI KREATIF5 Faktor Utama + 1 Pertimbangan Penting
Wisatawan di berbagai negara merasa lebih waswas untuk melakukan perjalanan
119%
311%283%
256% 246%234% 232%
150%
200%
250%
300%
350%
100%100%
50%1%
0%Wave 1 Wave 2 Wave 3 Wave 4 Wave 5 Wave 6 Wave 7 Wave 8 Wave 9
TRAVEL ANXIETY INDEX
[1] https://www.uftourism.org/covid-19-tcmi[2] https://www.nytimes.com/2020/04/15/travel/q-and-a-coronavirus-travel.html[3] https://blog.globalwebindex.com/chart-of-the-week/travel-in-the-time-of-coronavirus/[4] https://phys.org/news/2020-04-sunny-outlook-domestic-tourism-australia.html
Berdasarkan survey TCMI Universitas Florida,
rasa waswas wisatawan di Amerika Serikat
meningkat lebih dari 2 kali lipat sejak kasus
pertama Covid-19 terkonfirmasi di Amerika
Serikat. (*wave = survey per minggu)
92% wisatawan di Amerika Serikat rencana
wisatanya terdampak oleh Covid-19. Lebih
dari 50% telah membatalkan perjalanannya[1].
Fenomena ini juga terjadi di berbagai negara
lain di dunia[2][3][4]
www.moresstrategics.org
Secara perilaku wisatawan Indonesia dapatdikatakan optimis karena masih memilikikeinginan untuk belanja/spending lebihbanyak kedepannya.
Hal ini juga dibuktikan dengan pengeluarankonsumen Indonesia ditahan dalam bentuktabungan (saving) terlihat dari nilai DanaPihak Ketiga (Simpanan/Tabungan) di bankyang meningkat.
Dari studi Alvara Research Center (2)
melakukan giat wisata adalah hal yangpertama ingin dilakukan oleh mayoritasresponden pascacovid
Wisatawan di Indonesia lebih optimis dalam melihatpandemi dan masih berencana untuk berwisata
14
[1] https://www.mckinsey.com/business-functions/marketing-and-sales/our-insights/a-global-view-of-how-consumer-behavior-is-changing-amid-covid-19[2] https://infobrand.id/survei-alvara-perilaku-publik-selama-pandemi-covid-19.phtml
Bila wabah Covid-19 selesai, apa aktivitas yangpaling ingin anda lakukan?[%]Hastag #WhenWeTravelAgain dalam beberapa jam menjadi viral dan masuk lima
teratas trending topic di Indonesia. Fenomena ini, menandakan kerinduan netizen
untuk dapat berlibur dan beraktivitas di luar, tinggi. Pascapandemi COVID-19 berakhir,
travelling menjadi komoditi teratas yang akan diburu konsumen.
Dengan ancaman wabah COVID-19 masih terus mengintai maka para travellers tidak
bisa bebas keluyuran di destinasi-destinasi wisata seperti sebelum- sebelumnya.
Tentu saja mereka tetap berlibur tapi dalam situasi dan kondisi yang bisa dikontrol dan
tak terpapar virus. Mereka kian sadar melakukan self social distancing.
Staycation atau berlibur di dalam lingkungan hotel akan menjadi pilihan terbaik.
Aktivitas travelling kian menjadi aktivitas individual bukan lagi berbentuk grup.
Wellness tour makin banyak peminat.
Bentuk baru virtual tourism mulai muncul dengan memanfaatkan virtual/augmented reality. Walaupun memang belum bisa menandingi keunggulan travelling fisik dengan
pengalaman see, smell, sound, touch, taste yang lebih deep, alamiah, dan otentik
Untuk keluarga, berlibur dengan kendaraan pribadi (bukan dengan transportasi
umum seperti pesawat, cruise, atau kereta api), akan semakin populer.
Masyarakat ingin segera dapat Berwisata setelah pandemi selesai
Sumber: Alvara Research CenterSumber: Invent.ure Knowledge Yuswohadi dkkl (2020) 12
Setelah pandemi COVID-19 berlalu, statement ahli kesehatan, standar kesehatan danstandar kebersihan menjadi pertimbangan penting untuk orang berwisata. Berwisatadi dalam negeri menjadi pilihan utama
74,3% Wisatawan di Amerika Serikat akan membatalkan perjalanannya apabila ada larangan dari ahli kesehatan[1]
Survey terhadap wisatawan di Australia menunjukan bahwa wisatawan saat ini lebih peduli terhadap standar kesehatan dan kebersihan ketika melakukan perjalanan wisata[2]
Kampanye "Bersih dan Aman Malaysia" adalah salah satu cara untuk mendorong kepercayaan masyarakat untuk melakukan perjalanan wisata.
Berdasarkan riset prilaku konsumen yang dilakukan oleh Nielsen[4], informasi yang baik dan valid, terutama dari sumber pemerintah dapat menjadi alasan yang menenangkan dalam membuat keputusan
Setelah lockdown, hal utama yang diinginkan masyarakat adalah wisata kuliner, setelah itu melakukan perjalanan wisata. Namun, masyarakat lebih memilih untuk berwisata di dalam negeri.
Hong Kong Tourism Board Chairman mengatakan bahwa secara global, wisatawan akan memprioritaskan kondisi kesehatan masyarakat serta standar fasilitas kesehatan[3]
www.moresstrategics.org
TREN WISATA PASCA COVID-19
• Objek wisata yang lebih murah[1a]
• Driving tourism diutamakan untuk mengurangirisiko penggunaan transportasiumum[2a]
• Solidaritas untuk mendukung industri pariwisatadalam negeri[3a]
*Sumber : fox.com, nytimes, phys.org, thestar, hospitalityinsight
Wisata domestik lebih menjadipreferensi
Objek wisata alam menjadi lebih popular bagi wisatawan
• Rasa tidak aman dari berada di lingkungan yang crowded, wisata safari di Afrika lebih menarik dibandingkan wisata di kota besar seperti Romaatau Milan[1b]
• Perjalanan wisata di alam dengan bertemakesehatan akan menjadi tren[4]
Wisatawan muda dari kalangan menengah atas lebih bersemangat untukbepergian
• Persepsimengenai dampak Covid-19 yang lebih ringan padaorang-orang berusiamuda[2b]
• Kalangan menengahatas merasa lebih mampu untuk menghadapi risiko yang datang dariCovid-19[2c]
• Golongan milenial merasa lebih “terkekang” di masalockdown[3b]
Konsumen memerlukanpengalaman wisata baru dan individual-based
• COVID – 19 mengubah paradigma culture of sharingmenjadi cultureof distancing
• Wisatawan memilih untuk berlibur di tempat yang menyediakan pengalaman “berjarak” contoh staycation di hotel/ villa yang jauhdari keramaian (5)
Beberapa Contoh Indikator Daya Dukung Lingkungan sebagai Ukuran Destinasi Pariwisata Berkelanjutan
• Lapangan golf 18 lubang (607.028 sd 809.371 m2) menghabiskan 2,3 sd 3 juta liter air per hari dan pestisida yang digunakan 7 sd 10 kali lbh tinggi drpd utk pertanian.
• Desa Panglipuran (Bali) – hanya dapat menerima 500 wisatawan per hari (setengah dari jumlah penduduk).• Desa Panglipuran sebagai salah satu dari tiga daerah paling bersih di dunia – 45 ha hutan bambu.• Ruang bermain yang dibutuhkan seorang anak 35 kaki persegi (± 2,3 meter x 1,7 meter) di dalam ruangan
tertutup (indoor) dan 75 kaki persegi (± 3,3 meter x 2,5 meter) di ruang terbuka (outdoor) (National Association for the Education of Young Children di AS).
• Kadar Chemical Oxygen Demand (COD) di perairan Pulau Serangan dan Kawasan Nusa Dua (Bali) telah melampaui batas maksimum standar internasional (Lewis and Lewis, 2009). Standar internasional adalah maksimum 5 mg/liter, sedangkan di perairan kawasan tersebut mencapai angka antara 10 mg/liter di dekat pantai dan 6 mg/liter di area antara 1-2 km dari pantai (www.istp.murdoch.edu.au, diakses 2013).
• Partikel PM2.5 dalam jumlah besar dpt menyebabkan penyakit jantung & pembuluh darah, pernafasan, dan kanker. Standar maksimum per tahun 10 μg/m3 dan per hari 25 μg/m3 (WHO).
• Antara 2012-2017, terjadi konversi lahan pertanian di Kuta bagian utara seluas 538,88 ha untuk kepentingan a.l. akomodasi wisatawan (Lanya et.al, 2017: 4).
Cover 4
STRATEGI & KEBIJAKAN
www.moresstrategics.org
PUT THE PEOPLE FIRST
Prinsip manajemen yang mengedepankan kebersihan, kesehatan, keamanan dan keselamatan wisatawan dan SDM pariwisata agar relevan dengan new-normal pasca covid.
01
AKTIVASI KANAL KOMUNIKASI RECOVERY YANG EFEKTIF
Upaya untuk mempertahakan citrapositif pariwisata dan media resiliensi kolektif untuk SDM terdampak.
02
6 STRATEGI TAHAP PEMULIHAN
FOKUS PADA DESTINASI UTAMA
Menjadikan Bali, Kepri, DI Yogyakarta, danDKI Jakarta sebagai mercusuar programpemulihan dan titik awal akseleratif pemanfaatan idle capacity dan efek berganda terhadap destinasi di daerah lainnya.Pembangunan DSP tetap berjalan
04
05+62 UTAMAKAN WISATAWAN DOMESTIK
Utamakan Wisnus dengan kategori millennial dan menengah ke atas. Mengembangkan produk yang bersifat ekslusif (private), berbabsis nature/outdoor living, wellness,dan menyediakan fleksibilitas booking
FOKUS PADA 3 SUBSEKTOR UTAMA EKRAF & HOTEL
Fokus pada 3 Subsektor Unggulan Ekraf yakni, Kuliner, Fesyen, dan Kriya karena memiliki kontribusi ekonomi yang paling besar, berfungsi menjadi trigger sekaligus lokomotif pariwisatadi destinasi.
06STIMULUS PERMINTAAN
Intervensi pemerintah agar terjadikenaikan disisi permintaan. Intervensi bisa dimulai dari tahap dreaming sampaitahap booking.
03
23
www.moresstrategics.org
PUT THE PEOPLE FIRSTFOKUS PADA
DESTINASIUTAMAUTAMAKAN
WISATAWANDOMESTIK
+62
FOKUS PADA 3SUBSEKTOR UTAMA EKRAF &HOTEL
STR
ATEG
IU
SULA
NPR
OGR
AM KELEMBAGAAN DESTINASI PEMASARAN KOMUNIKASI INDUSTRI
1. Penyediaan Standar Operasional Prosedur
1. Pembukaan Akses Destinasi Wisata Bersyarat Dan Bertahap
1. Public Engagement1. Pembuatan Platform Dan
Kanal Informasi 1. Restrukturisasi
2. Penyiapan Sumber Daya Manusia
2. Pemenuhan Amenitas Berstandarisasi
2. Kickstart Aktivitas Pariwisata Nasional
2. Manajemen Ekspektasi 2. Resiliensi
3. Gerakan Masyarakat (social movement)
3. Atraksi YangBerjarak3. Fokus Pada 3 Segmen
Pasar Utama Ekraf &Hotel
3. Manajemen Reputasi 3. Relaksasi
PILAR
STIMULUS PERMINTAAN
[ BOUNCE BACK QUICKLY ]
AKTIVASI KANALKOMUNIKASIRECOVERY YANGEFEKTIF
Strategi Kenormalan Baru
39
Sistem Pengelolaan Destinasi
Kapasitas Angkut& Wisata
Berkelanjutan
Sinergi Sektor Pariwisata
Menciptakan Nilai Tambah
Resilience dan mitigasi
bencana
Kerjasama, Rantai Nilai dan Ekosistem Pariwisata dan Ekonomi Kreatif
Mengembangkan ketertarikan khusus
terkait pariwisata untuk wisata domestik, d iaspora, eco-friendly (ramah lingkungan), sukarelawan dan MICE
Marketing & Promosi “Indonesia sebagai
Destinasi Wisata dan Wisata Digital yang Aman dan Sehat
Pengembangan melalui Upskilling, Reskilling & Multiskilling untuk meningkatkan kualitas layanan sesuai dengan protokol kesehatan dan keamanan dalam bentuk sertifikasi untuk properti/infrastruktur /logistik, aktivitas dan layanan
STRATEGI DAN KEBIJAKAN PEMERINTAH
TERIMA KASIH
KEMENTERIAN PARIWISATA DAN EKONOMI KREATIF/BADAN PARIWISATA DAN EKONOMI KREATIF