PENGARUH UPAH MINIMUM, TINGKAT PENDIDIKAN, INVESTASI …eprints.ums.ac.id/59690/20/NASKAH PUBLIKASI...
Transcript of PENGARUH UPAH MINIMUM, TINGKAT PENDIDIKAN, INVESTASI …eprints.ums.ac.id/59690/20/NASKAH PUBLIKASI...
PENGARUH UPAH MINIMUM, TINGKAT PENDIDIKAN, INVESTASI
DAN PENGELUARAN PEMERINTAH TERHADAP PENYERAPAN
TENAGA KERJA DI INDONESIA TAHUN 2016
Diajukan sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata 1 pada
Jurusan Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi dan Bisnis
oleh:
DESI MARLINA NURHAYATI
B300130172
PROGRAM STUDI EKONOMI PEMBANGUNAN
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2018
i
HALAMAN PERSETUJUAN
PENGARUH UPAH MINIMUM, TINGKAT PENDIDIKAN, INVESTASI
DAN PENGELUARAN PEMERINTAH TERHADAP PENYERAPAN
TENAGA KERJA DI INDONESIA TAHUN 2016
PUBLIKASI ILMIAH
Oleh :
DESI MARLINA NURHAYATI
B300130172
Telah diperiksa dan disetujui oleh :
Pembimbing Utama
(Dr. Didit Purnomo, M.Si
HALAMAN PENGESAHAN
ii
PENGARUH UPAH MINIMUM, TINGKAT PENDIDIKAN, INVESTASI
DAN PENGELUARAN PEMERINTAH TERHADAP PENYERAPAN
TENAGA KERJA DI INDONESIA TAHUN 2016
DESI MARLINA NURHAYATI
B300130172
Telah diperiksa di depan Dewan Penguji Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Muhammadiyah Surakarta
Pada hari Sabtu 20 Januari 2018
Dan dinyatakan telah mengikuti syarat
Dewan Penguji
1. Dr. Didit Purnomo, SE. M.Si ( )
(Ketua)
2. Yuni Prihadi U., Drs,MM ( )
(Sekretaris)
3. Maulidyah IH., Ir,MS ( )
(Anggota)
Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Muhammadiyah Surakarta
(Dr. Syamsudin, MM.)
PE RNYATAAN
iii
Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam Naskah Publikasi ini tidak
terdapat karya yang pemah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu
perguruan tinggi dan sepanjang sepengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau
pendapat pemah ditulis oleh orang lain kecuali secara tertulis diacu dalam naskah
dan disebutkan dalam daftar pustaka.
Apabila terbukti ada ketidakbenaran dalam pernyataan saya di atas, maka
saya akan pertanggungjawabkan sepenuhnya.
Surakarta, 20 Januari 2018
Desi Marlina
Nurhayati
B300130172
1
PENGARUH UPAH MINIMUM, TINGKAT PENDIDIKAN, INVESTASI DAN
PENGELUARAN PEMERINTAH TERHADAP PENYERAPAN TENAGA
KERJA DI INDONESIA TAHUN 2016
ABSTRAK
Penelitian ini berjudul “Pengaruh Upah Minimum, Tingkat Pendidikan,
Investasi Dan Pengeluaran Pemerintah Terhadap Penyerapan Tenaga Kerja Di
Indonesia Tahun 2016”. Tujuan dari penelitian ini untuk menganalisis Upah
Minimum, Tingkat Pendidikan, Investasi Dan Pengeluaran Pemerintah
Terhadap Penyerapan Tenaga Kerja Di Indonesia Tahun 2016. Data yang
digunakan dalam penelitian ini terdiri dari bersumber atau diperoleh dari data
Badan Pusat Statistika (BPS) untuk data upah minimum, pendidikan,
pengeluaran pemerintah pada tahun 2016. Data yang digunakan dalam
penelitian ini adalah data sekunder yang diambil dari melalui website resmi
Badan Pusat Statistik (www.bps.go.id).
Dari hasil penelitian yang dilakukan menunjukkan bahwa keempat
variabel memiliki pengaruh signifikan terhadap penyerapan tenaga kerja di
Indonesia pada Tahun 2016. Dan koefisien determinasi menunjukkan daya
ramal dari model statistik terpilih. Hasil estimasi menunjukkan nilai sebesar
0.972219 artinya 97,22% Sedangkan sisanya sebesar 2.78% dijelaskan oleh
faktor-faktor lain yang tidak disertakan dalam model.
Kata Kunci : upah minimum, tingkat pendidikan, investasi, pengeluaran
pemerintah, penyerapan tenaga kerja
ABSTRACT
This study entitled "The Influence of Minimum Wage, Education Level,
Investment And Government Expenditure On Employment Absorption In
Indonesia Year 2016". The purpose of this study is to analyze the Minimum
Wage, Education Level, Investment and Government Expenditure on
Employment Absorption in Indonesia in 2016. The data used in this study
consisted of sourced or obtained from Badan Pusat Statistik (BPS) data for
minimum wage data, education , government expenditure in 2016. The data
used in this study is secondary data taken from the official website of the
Central Bureau of Statistics (www.bps.go.id).
From the results of research conducted showed that four variables have a
significant influence on employment in Indonesia in the year 2016. And the
coefficient of determination shows the predictability of the selected statistical
model. Estimation results show the value of 0.972219 means 97.22% While the
rest of 2.78% explained by other factors not included in the model.
Keywords: minimum wage, education level, investment, government spending,
employment
2
1. PENDAHULUAN
Pengertian Tenaga Kerja Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor
13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan yang tercantum dalam Bab 1 Pasal 1
Ayat 2 menyebutkan, tenaga kerja adalah setiap orang yang mampu melakukan
pekerjaan guna menghasilkan barang dan jasa baik untuk memenuhi kebutuhan
sendiri maupun untuk masyarakat. Menurut Badan Pusat Statistik, tenaga kerja
adalah penduduk usia kerja yang berumur 15 tahun atau lebih. Dengan demikian
tenaga kerja di Indonesia dimaksudkan sebagai penduduk yang berumur 15
tahun atau lebih, sedangkan penduduk berumur dibawah 15 tahun digolongkan
bukan tenaga kerja. Pasar tenaga kerja yaitu kegiatan dari pengusaha dan
pencari kerja dengan bertemunya dalam lowongan kerja atau proses hubungan
kerja, tenaga kerja yang telah masuk dalam usia kerja adalah 15-64 tahun
(Putra, 2012, Indayati, dkk, 2010).
Pengaruh upah minimum terhadap pelatihan kerja penting implikasi
untuk kebijakan publik, badan teoritis yang luas dan penelitian empiris telah
berkembang, namun efek yang diprediksi tetap adanya ketidakjelasan. Terdapat
penelitian yang bertujuan untuk mengetahui pengaruh komprehensif tentang
upah minimum yang meningkat pada pelatihan kerja, dengan menggunakan data
sehingga mempertimbangkan baik formal maupun informal. Pelatihan formal
yang diberikan perusahaan terjadi di kelas atau di bengkel, sementara pelatihan
yang diberikan oleh perusahaan informal dilakukan melalui instruksi atau saran
spontan dari atasan di tempat kerja. Para pengusaha memulai pelatihan yang
terdiri dari kegiatan belajar mandiri yang, sembari ditujukan untuk
meningkatkan keterampilan kerja pekerja, dilakukan di luar jam kerja dan
membayar biaya pekerja sendiri. (Hiromi Hara, 2017).
Pertumbuhan ekonomi masyarakat ditentukan melalui pendidikan
sehingga dalam penyerapan tenaga kerja yang terdidik mampu menentukan
pendapatan yang diperoleh. Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian yang
dilakukan oleh (Imam Buchari, 2016) yang berjudul “Pengaruh Upah Minimum
Dan Tingkat Pendidikan Terhadap Penyerapan Tenaga Kerja Sektor Industri
Manufaktur Di Pulau Sumatera Tahun 2012-2015” menunjukkan adanya
3
tingkat pendidikan pemberian dampak signifikan positif pada Penyerapan
Tenaga Kerja.
Pengaruh Investasi terhadap penyerapan tenaga kerja. Investasi pada
hakekatnya merupakan awal kegiatan pembangunan ekonomi. Investasi dapat
dilakukan oleh swata, pemerintah atau kerjasama antara pemerintah dan swasta.
Investasi merupakan suatu cara yang dapat dilakukan oleh pemerintah untuk
meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan untuk jangka panjang dapat
menaikkan standar hidup masyarakatnya (Mankiw, 2010, Sukirno, 2015,
Tambunan, 2012). Investasi adalah pengeluaran yang ditunjukkan untuk
meningkatkan atau mempertahankan stok barang modal. Stok barang modal
(capital stoks) terdiri dari pabrik, mesin kantor dan produk-produk tahan
lama lainnya yang digunakan dalam proses produksi. (Dornbusch, dkk 2011).
Investasi merupakan penanaman Modal Dalam Negeri yang digunakan untuk
pengeluaran atau pengeluaran penanam-penanam modal atau perusahaan
untuk membeli barang-barang modal dan perlengkapan-perlengkapan dalam
negeri yang tersedia dalam perekonomian maka variabel Investasi tidak
memiliki pengaruh signifikan. (Sukirno, 2015).
Pertumbuhan dipengaruhi oleh hubungan penting antara belanja
pemerintah dan pertumbuhan ekonomi.Model pertumbuhan dilihat dari
pengeluaran pemerintahan dan pengeluaran investasi yang, mengingat
outputnya yang berbeda terhadap elastisitas, memiliki efek heterogen pada tarif
pertumbuhan per kapita. Salah satu penyebab dari pengeluaran pemerintah dan
pertumbuhan ekonomi disuatu negara adalah tingkat korupsi yang merugikan
pada ekonomi. Hasil penelitian yang dilakukan adalah belanja investasi
pemerintah meningkatkan pertumbuhan ekonomi, sedangkan belanja
pemerintah saat ini dan tingginya tingkat korupsi memiliki dampak negatif.
(Giorgio D’agostino, J. Paul Dunne, and Luca Pieroni, 2016).Penurunan belanja
pemerintah akan menurunkan output selama periode friksi keuangan, yang
dapat dijelaskan oleh penurunan saluran investasi. Sebaliknya, penurunan
belanja pemerintah selama periode tidak ada masalah finansial tidak
berpengaruh output, konsumsi, atau investasi. Hasil ini juga menunjukkan
bahwa Investasi yang mempengaruhi pengeluaran pemerintah juga berpengaruh
4
positif yang dipengaruhi oleh pengurangan tak terduga dalam pengeluaran
pemerintah. Secara khusus, meskipun sebagian besar model makroekonomi
memprediksi bahwa kenaikan peraturan pemerintah, pengeluaran pemerintah
akan memiliki output ekspansioner pada output. Analisis pengaruh guncangan
terhadap belanja pemerintah di Indonesia adalah model ekonomi yang
dijelaskan di atas. Secara khusus, kami fokus pada kondisi yang peningkatan
eksogen dalam pengeluaran pemerintah memiliki nilai positif konsumsi, seperti
yang ditemukan di banyak bukti yang ada. Sepanjang kita membatasi diri kita
untuk kalibrasi yang ekuilibriumnya. (Gali et al, 2007).
2. METODE PENELITIAN
Dalam penelitian ini, alat analisis yang digunakan adalah analisis regresi linier
berganda dengan metode Ordinary Least Square (OLS). Jenis penelitian ini
merupakan penelitian kuantitatif dengan data yang digunakan merupakan data
silang tempat (cross section) sejumlah 34 provinsi di Indonesia tahun 2016 ―
34 observasi. Model ini dimaksudkan untuk menganalisis pengaruh upah
minimum, tingkat pendidikan, investasi, dan pengeluaran pemerintah terhadap
penyerapan tenaga kerja di Indonesia tahun 2016.
Model yang digunakan dalam penelitian ini adalah:
LOG(Y)i= β0+ β1LOG(X1)i + β2LOG(X2)i + β3LOG(X3)i + β4LOG(X4)i + µi
Di mana:
LOG(Y)i : Penyerapan Tenaga Kerja untuk wilayah ke-i
LOG(X1)i : Upah Minimum untuk wilayah ke-i
LOG(X2)i : Tingkat Pendidikan untuk wilayah ke-i
LOG(X3)i : Investasi untuk wilayah ke-i
LOG(X4)i : Pengeluaran Pemerintah untuk wilayah ke-i
i : Menunjukkan wilayah tahun 2016
β : Koefisien intersep dan slope
µ : Faktor gangguan atau tidak dapat diamati
5
3. HASIL DAN PEMBAHASAN
Tabel IV.1 Hasil Estimasi Regresi Linier Berganda
LOG(Y)i= 5.921748 - 0.579837 LOG(X1)i + 0.735549 LOG(X2)i +
(0.0020)* (0.000)
*
0.036773LOG(X3)i + 0.278963LOG(X4)i + 0.183328i
(0.0527)***
(0.0085)*
R2 = 0.972219 ; DW-Sat = 1.939824 ; F-Stat = 253.7222 ; Sig.F-Stat = 0.01;
Prob.F-Stat = 0.000000
Keterangan: *Signifikansi pada α = 0,01;
**Signifikansi pada α = 0,05;
***Signifikansi pada α
= 0,10. Angka dalam kurung adalah probabilitas nilai t-statistik.
Berdasarkan hasil estimasi regresi linier berganda dengan metode Ordinary
Least Square (OLS) secara cross section akan dianalisis lebih lanjut dengan
menggunakan uji hipotesis yang terdiri dari uji asumsi klasik, uji kebaikan model
dan uji validitas pengaruh.
3.1. Uji Asumsi Klasik
Tabel IV.2 Hasil Uji Multikolinieritas
Variabel Uncentered VIF Centered VIF
LOG(X1) 6123.178 1.232041
LOG(X2) 1184.299 6.335085
LOG(X3) 20.54665 1.476734
LOG(X4) 5544.378 4.979665
C 7009.075 NA
Berdasarkan tabel IV.2 menunjukkan bahwa nilai Variable Inflation Factor
(VIF) dari keempat variabel, yaitu upah minimum, tingkat pendidikan, investasi,
dan pengeluaran pemerintah sebesar ≤ 10, maka tidak terdapat masalah
Multikolineritas yang serius dalam model.
Tabel IV.3 Hasil Uji Normalitas
Jarque-Bera 0.795727
Probability 0.671754
Dari hasil estimasi, nilai probabilitas sebesar 0.7957 > 0.01, H0 diterima maka
distribusi residual normal
6
Tebal IV.4 Uji Otokorelasi
Obs*R-squared 1.713915 Prob. Chi-Square(3) 0.6338
Dari hasil estimasi, nilai probabilitas sebesar 0.6338 > 0.01, H0 diterima maka
tidak ada masalah otokorelasi dalam model.
Tabel IV.5 Hasil Uji Heterokedastisitas
Obs*R-squared 20.49401 Prob. Chi-Square(14) 0.1153
Dari hasil estimasi, nilai probabilitas sebesar 0.1153 > 0.01, H0 diterima
maka tidak ada masalah heteroskedastisitas dalam model
3.2. Uji Kebaikan Model
a. Dari tabel IV.1 terlihat nilai probabilitas F-statistik sebesar 0,000000 (≤
0,01), kesimpulan H0 ditolak maka model yang dipakai dalam eksis
b. Koefisien determinasi menunjukkan daya ramal dari model statistik
terpilih. Dari tabel IV.1 terlihat nilai R2 sebesar 0.972219, artinya 97.22
persen variasi penyerapan tenaga kerja dapat dijelaskan oleh variabel
independen dalam model statistik, upah minimum, tingkat pendidikan,
investasi, dan pengeluaran pemerintah.nSedangkan sisanya 2.78 persen
dijelaskan oleh faktor-faktor lain di luar model yang tidak dimasukkan dalam
model penelitian.
3.3. Uji Validitas Pengaruh (uji t)
Tabel IV.6
Hasil Uji Validitas Pengaruh Variabel Independen terhadap Dependen
Variabel Prob. Kriteria Keterangan
Upah
Minimum
0.0020 < 0.01 Berpengaruh Signifikan
Tingkat
Pendidikan
0.0000 < 0.01 Berpengaruh Signifikan
Investasi 0.0527 < 0.10 Berpengaruh Signifikan
Pengeluaran
Pemerintah
0.0085 < 0.01 Berpengaruh Signifikan
7
Sumber: data diolah
Dari tabel IV.6 dapat disimpulkan bahwa variabel upah minimum, tingkat
pendidikan, investasi, dan pengeluaran memiliki pengaruh signifikan terhadap
penyerapan tenaga kerja di Indonesia.
4. PENUTUP
Berdasarkan pada hasil analisis yang sudah dibahas pada bab
sebelumnya, maka dapat diambil kesimpulan dalam penelitian ini sebagai
berikut :
4.1. Hasil uji validitas pengaruh (uji t) pada signifikan (α). Dari uji t diatas
terlihat bahwa keempat variabel yaitu upah minimum, tingkat
pendidikan, investasi, dan pengeluaran pemerintah memiliki pengaruh
signifikan terhadap penyerapan tenaga kerja di Indonesia pada Tahun
2016.
4.2. Uji F digunakan untuk menguji eksistensi suatu model. Uji eksistensi
model memakai uji F. Ho uji ini adalah model tidak eksis dan Ha adalah
model eksis. Nilai signifikansi statistik F sebesar 0.000000 ≤ 0.01.
Kesimpulan Ho ditolak, maka model yang dipakai eksis. Variabel
tingkat upah minimum propinsi, pendidikan, pengeluaran pemerintah,
investasi yang terdapat dalam persamaan regresi secara simultan atau
bersama-sama berpengaruh terhadap penyerapan tenaga kerja.
4.3. Koefisien determinasi menunjukkan daya ramal dari model statistik
terpilih. Hasil estimasi menunjukkan nilai sebesar 0.972219 artinya
97,22% variasi penyerapan tenaga kerja (Y) dapat dijelaskan oleh
variabel independen yang ada dalam model statistik seperti upah
minimum propinsi (X1), pendidikan (X2), Investasi (X3), pengeluaran
pemerintah (X4). Sedangkan sisanya sebesar 2.78% dijelaskan oleh
faktor-faktor lain yang tidak disertakan dalam model.
8
DAFTAR PUSTAKA
Alfiat ,Muhammad. 2012.“Pengembangan Ekonomi Pengrajin Batu Aji Di Kecamatan
Martapura Kota”. Jurusan Ekonomi Islam, Fakultas Syari'ah. UIN Antasari
Arvind, Panagariya And Megha, Mukim. 2014. A Comprehensive Analysis of Poverty
in India Asian Development Review,vol. 31, no. 1, pp. 1–52
Asruni. 2014. Pengaruh Faktor Upah Minimum Kabupaten, Investasi Dan Pengeluaran
Pemerintah Terhadap Penyerapan Tenaga Kerja Sektor Industri Kecil Di
Kabupaten Tanah Bumbu.KINDAI Volume 10 Nomor 1, Januari – Maret 2014
Autor, D. H., Manning , A., Smith, C. L., 2016. The contribution of the minimum wage
to u.s. wage inequality over three decades: A reassessment. American Economic
Journal: Applied Economics 8 (1), pp. 58–99.
Baskaya, Y.S., Rubinstein, Y., 2012. Using federal minimum wages to identify the
impact of minimum wages on employment and earnings across the US states.
Presented at the Society of Labor Economist
Belman, Dale, and Paul Wolfson. 2014. “The Impact of the Minimum Wages in
Mexico and Colombia.” Journal of Labor Economics 15 (3), part 2: S102–S135
Cahuc, Marque, Wasmer, 2008. A theory of wages and labor demand with intrafirm
bargaining and matching frictions. International Economic Review 48 (3), pp.
943–72.
Dornbusch, Rudiger, Stanley Fischer ,Richard Startz, 2011 Macroeconomics,
Eleventh Edition. Mc GrawHill.
Gali, J., LopezSalido, J.D., Valles, J., (2007). Understanding the effects of government
spending on consumption. J. Eur. Econ. Assoc. 5 (1), 227–270
Galí, Jordi and Mark Gertler, 2007. Macroeconomic Modeling For Monetary Policy
Evaluation.Nber Working Paper No. 13542 October 2007.JEL No. E31,E32,E52
Ghozali, Imam. 2011. Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program IBM SPSS 19
(edisi kelima.) Semarang: Universitas Diponegoro.
Gindling, Tim, and Katherine Terrell. 2009. “Minimum Wages, Wages and
Employment in Various Sectors in Honduras.” Labour Economics 16 (3): 291–
303
Giorgio D’agostino, J. Paul Dunne, And Luca Pieroni. (2016) Government Spending,
Corruption and Economic Growth World DevelopmentVol. xx, pp. xxx–xxx,
2016
9
Greer, Scott & Castrejon, Isai & Lee Sarah. (2014). “The Effect of Minimum Wage and
Unemployment Across Varying Economic Climates”. Georgia Institute of
Technology.Vol IX.
Gujarati, Damodar N. 2011. Dasar-dasar Ekonometrika . Jakarta: Salemba Empat.
Hiromi Hara, 2017, Minimum wage effects onfirm-provided and worker-initiated
training. Labour Economics 47 (2017) 149–162
I Gusti Agung Indradewa. Pengaruh Inflasi, Produk Domestik Regional Bruto (PDRB),
Dan Upah Minimum Terhadap Penyerapan Tenaga Kerja Di Provinsi Bali
Periode Tahun 1994-2013. Skripsi. Fakultas Ekonomi Dan Bisnis. Universitas
Udayana.Denpasar
Imam Buchori. 2016. Pengaruh Upah Minimum Dan Tingkat Pendidikan Terhadap
Penyerapan Tenaga Kerja Sektor Industri Manufaktur Di Pulau Sumatera Tahun
2012-2015. EKSIS Volume XI No 1, April 2016
Indayati, Indartini, Mintarti & Djumhariyati, Retno. 2010.Analisis Faktor-faktor Yang
Mempengaruhi Penyerapan Tenaga Kerja Pada Industri Kecil Genteng (Studi
Kasus di Desa Baderan Kec. Geneng Kab. Ngawi). Jurnal Sosial, Vol.11,
(No.2), September 2010.
Indradewa , I Gusti Agung dan Ketut Suardhika Natha. 2015. Pengaruh Inflasi, PDRB
Dan Upah Minimum Terhadap Penyerapan Tenaga Kerja Di Provinsi Bali.
Jurnal EP Unud, Vol. 4 (8): 923-950
Kaas, L., Madden,P., 2008. Holdup in oligopsonistic labour markets - a new role for the
minimum wage. Labour Economics 15, pp. 334–349.
Kuncoro, 2012,. Otonomi dan Pembangunan Daerah: Reformasi, Perencanaan, Strategi,
dan Peluang, Penerbit Erlangga.Jakarta.
Mangkoesoebroto, G,2008, Ekonomi Publik Edisi Ketiga, BPFE Yogyakarta
Mankiw Gregory,( 2010). Pengantar Ekonomi Makro, Edisi Ketiga, Salemba Empat.
Jakarta.
Morekwa, N. E. & Schoeman, N. J. (2016). The determinants of the structure of public
spending in Africa. In11th annual conference of the african econometrics
society, The United Nations African Institute for Economic Development and
Planning.
Muhammad Taufik, Eny Rochaida, Fitriadi Pengaruh Investasi Dan Ekspor Terhadap
Pertumbuhan Ekonomi Serta Penyerapan Tenaga Kerja Provinsi Kalimantan
Timur. Jurnal Ekonomi Kuantitatif Terapan.Volume 7 Nomor 2 Agustus 2012.
10
Mendez, F., Sepulveda, F., 2012. The cyclicality of skill acquisition: evidence from
panel data. Am. Econ. J.: Macroecon. 4 (3), 128–152
Nadianaputri, Marsha,2015. Analisis Determinan Pengangguran: Studi Kasus Di 33
Provinsi Indonesia 2009-2013. Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta
Neumark, David, J. M. Ian Salas, and William Wascher. 2014. Revisiting the Minimum
Wage–Employment Debate: Throwing Out the Baby with the Bathwater?
Industrial & Labor Relations Review 67(Supplement): 608–48
Nidhiya Menon And Yana Van Der Meulen Rodgers, 2017. The Impact Of The
Minimum Wage On Male And Female Employment And Earnings In
India.Volume 34 | Issue 1 | March 2017 .P.28-64 “Economic Development And
Cultural Change 51 (2): 427–50
Ni Made Sintya Dewi; I Ketut Sutrisna, 2015. Pengaruh Investasi Dan Ekspor Terhadap
Penyerapan Tenaga Kerja Melalui Pertumbuhan Ekonomi E-Jurnal Ekonomi
Pembangunan Universitas Udayana Vol. 4, No. 6, Juni 2015
Panagariya, Arvind and Mukim, Megha, A Comprehensive Analysis of Poverty in India
(March 28, 2014). Asian Development Review 31:1. Available at SSRN:
https://ssrn.com/abstract=2758934
Putra, Riky Eka. 2012. Pengaruh Nilai Investasi, Nilai Upah dan Nilai Produksi
Terhadap Penyerapan Tenaga Kerja pada Industri Mebel di Kecamatan
Pedurungan Kota Semarang Economics Development Analysis Journal. Volume
1, Nomor 2, November 2012.
Rahmawati, Ikka Dewi. 2013. Pengaruh Investasi dan Tingkat Upah Terhadap
Penyerapan Tenaga Kerja di Jawa Timur. Skripsi. Universitas Negeri Surabaya
Rani, Uma, Patrick Belser, Martin Oelz, and Setareh Ranjbar. 2013. “Minimum Wage
Coverage and Compliance in Developing Countries.” International Labour
Review 152 (3–4): 381–410
Rini Sulistiawati., 2012. Pengaruh Upah Minimum terhadap Penyerapan Tenaga Kerja
dan Kesejahteraan Masyarakat di Provinsi di Indonesia Volume 8. Nomor 3,
Oktober 2012. Jurnal EKSOS
Sobita, Nindya Eka & Suparta, I Wayan. (2014). “Pertumbuhan Ekonomi dan
Penyerapan Tenaga Kerja di Provinsi Lampung” JEP. Vol. 3, No.2.
Strobl, Eric, and Frank Walsh. 2003. “Minimum Wages and Compliance: The Case of
Trinidad and To The Impact of the Minimum Wage on Male and Female
Employment and Earnings in India
Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta
11
Sukirno, Sadono, 2012. Makroekonomi modern: perkembangan pemikiran dari klasik
hingga keynesian baru PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta.
Sukirno, Sadono, 2015. Teori dan Pengantar Makroekonomi: Teori Pengantar, Penerbit
PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta.
Tambunan, Tulus T.H. (2012), Perekonomian Indonesia : Teori dan Temuan Empiris,
Ghalia Indonesia, Jakarta.
Tanti Siti Rochmani, Yunastiti Purwaningsih, Agustinus Suryantoro. 2016.Analisis
Penyerapan Tenaga Kerja Sektor Industri Di Provinsi Jawa Tengah. Jurnal Ilmu
Ekonomi Dan Pembangunan. Vol 16, No 2.
Todaro, Michael P. and Smith, Stephen C. 2011. Economic Development. Eleventh
Edition. United States: Addison Wesley.
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan
Utomo, Yuni Prihadi. 2013. Eksplorasi Data dan Analisis Regresi dengan SPSS.
Surakarta: Muhammadiyah University Press.
Wilis, Retno, 2015. Analisis Pengaruh Upah Minimum, Investasi Dan Pengeluaran
Pemerintah Terhadap Penyerapan Tenaga Kerja Berdasarkan Pendidikan ·. El
Dinar Vol 3, No 1.