PENGARUH TINGKAT PENDIDIKAN DAN PENGALAMAN KERJA …lib.unnes.ac.id/29161/1/1401412123.pdf ·...

59
i PENGARUH TINGKAT PENDIDIKAN DAN PENGALAMAN KERJA TERHADAP KINERJA KEPALA SDN DI KECAMATAN TULIS KABUPATEN BATANG SKRIPSI disajikan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar oleh Nanda Septiani Eka Puteri 1401412123 JURUSAN PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2016

Transcript of PENGARUH TINGKAT PENDIDIKAN DAN PENGALAMAN KERJA …lib.unnes.ac.id/29161/1/1401412123.pdf ·...

Page 1: PENGARUH TINGKAT PENDIDIKAN DAN PENGALAMAN KERJA …lib.unnes.ac.id/29161/1/1401412123.pdf · terhadap Kinerja Kepala SDN di Kecamatan Tulis Kabupaten Batang. Skripsi, Jurusan Pendidikan

i

PENGARUH TINGKAT PENDIDIKAN DAN PENGALAMAN KERJA TERHADAP KINERJA

KEPALA SDN DI KECAMATAN TULIS KABUPATEN BATANG

SKRIPSI disajikan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan

Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar

olehNanda Septiani Eka Puteri

1401412123

JURUSAN PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2016

Page 2: PENGARUH TINGKAT PENDIDIKAN DAN PENGALAMAN KERJA …lib.unnes.ac.id/29161/1/1401412123.pdf · terhadap Kinerja Kepala SDN di Kecamatan Tulis Kabupaten Batang. Skripsi, Jurusan Pendidikan

ii

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN

Saya yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan bahwa skripsi yang

berjudul “Pengaruh Tingkat Pendidikan dan Pengalaman Kerja terhadap Kinerja

Kepala SDN di Kecamatan Tulis Kabupaten Batang” benar-benar hasil karya saya

sendiri, bukan jiplakan dari karya orang lain, baik sebagian atau seluruhnya.

Pendapat atau temuan orang lain yang terdapat dalam skripsi ini dirujuk

berdasarkan kode etik ilmiah.

Page 3: PENGARUH TINGKAT PENDIDIKAN DAN PENGALAMAN KERJA …lib.unnes.ac.id/29161/1/1401412123.pdf · terhadap Kinerja Kepala SDN di Kecamatan Tulis Kabupaten Batang. Skripsi, Jurusan Pendidikan

iii

PERSETUJUAN PEMBIMBING

Skripsi ini telah disetujui oleh pembimbing untuk diujikan ke Sidang Panitia

Ujian Skripsi Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Semarang.

hari/tanggal : Selasa, 19 Juli 2016

tempat :Tegal

Page 4: PENGARUH TINGKAT PENDIDIKAN DAN PENGALAMAN KERJA …lib.unnes.ac.id/29161/1/1401412123.pdf · terhadap Kinerja Kepala SDN di Kecamatan Tulis Kabupaten Batang. Skripsi, Jurusan Pendidikan

iv

PENGESAHAN

Skripsi dengan judul “Pengaruh Tingkat Pendidikan dan Pengalaman

Kerja terhadap Kinerja Kepala Sekolah Dasar Negeri di Kecamatan Tulis

Kabupaten Batang” oleh Nanda Septiani Eka Puteri 1401412123, telah

dipertahankan di hadapan sidang Panitia Ujian Skripsi FIP UNNES pada tanggal

8 Agustus 2016.

Page 5: PENGARUH TINGKAT PENDIDIKAN DAN PENGALAMAN KERJA …lib.unnes.ac.id/29161/1/1401412123.pdf · terhadap Kinerja Kepala SDN di Kecamatan Tulis Kabupaten Batang. Skripsi, Jurusan Pendidikan

v

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

Motto

1. Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan. Sesungguhnya

sesudah kesulitan ada kemudahan. (Q.S AL-Insyiroh 5-6)

2. Orang-orang yang berhenti belajar akan menjadi pemilik masa lalu. Dan

orang-orang yang masih terus belajar, akan menjadi pemilik masa depan.

(Mario Teguh)

Persembahan

Untuk Ibu Kurniasih, Bapak Budiyanto, adik

Dwiki Adi Prasetyo dan adik Alya Najwa

Nabilasertakeluarga besaryang tak henti-hentinya

mendukung, menyemangati, dan mendoakan.

Page 6: PENGARUH TINGKAT PENDIDIKAN DAN PENGALAMAN KERJA …lib.unnes.ac.id/29161/1/1401412123.pdf · terhadap Kinerja Kepala SDN di Kecamatan Tulis Kabupaten Batang. Skripsi, Jurusan Pendidikan

vi

PRAKATA

Puji Syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, bahwa penulis dapat

menyelesaikan skripsi yang berjudul “Pengaruh Tingkat Pendidikan dan

Pengalaman Kerja terhadap Kinerja Kepala SDN di Kecamatan Tulis Kabupaten

Batang”.

Tujuan dari penulisan skripsi ini untuk memenuhi sebagian syarat guna

mencapai gelar sarjana pendidikan. Penulisan skripsi ini tidak lepas dari hambatan

dan rintangan, tetapi berkat bantuan dan dorongan dari berbagai pihak, kesulitan

itu dapat teratasi. Maka dengan segala kerendahan hati penulis menyampaikan

terima kasih kepada:

1. Prof. Dr. Fathur Rokhman, M. Hum., Rektor Universitas Negeri Semarang

yang telah member kesempatan kepada penulis untuk belajar di Universitas

Negeri Semarang.

2. Prof. Dr. Fakhruddin, M.Pd., Dekan Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas

Negeri Semarang yang telah mengijinkan dan mendukung dalam penyusunan

skripsi ini.

3. Drs. Isa Anshori, M.Pd., Ketua Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Fakultas Ilmu Pendidikan UNNES yang telah memberi kesempatan untuk

memaparkan gagasan dalam bentuk skripsi ini.

4. Drs. Utoyo, M.Pd., Koordinator PGSD UPP Tegal yang telah memfasilitasi

untuk melakukan penelitian.

Page 7: PENGARUH TINGKAT PENDIDIKAN DAN PENGALAMAN KERJA …lib.unnes.ac.id/29161/1/1401412123.pdf · terhadap Kinerja Kepala SDN di Kecamatan Tulis Kabupaten Batang. Skripsi, Jurusan Pendidikan

vii

5. Dra. Sri Ismi Rahayu, M.Pd., sebagai dosen pembimbing I yang telah

membimbing, memotivasi, dan mengarahkan kepada penulis selama

penyusunan skripsi, sehingga skripsi ini diselesaikan dengan baik.

6. Dra. Umi Setijowati, M.Pd., sebagai dosen pembimbing II yang telah

membimbing, memotivasi, dan mengarahkan kepada penulis selama

penyusunan skripsi, sehingga skripsi ini diselesaikan dengan baik.

7. Dosen Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar UPP Tegal Fakultas Ilmu

Pendidikan Universitas Negeri Semarang yang telah banyak membekali

peneliti dengan ilmu pengetahuan.

8. Sriyanto,S.Pd., sebagai ketua UPTD Kecamatan Tulis yang telah mengijinkan

kepada penulis untuk melaksanakan penelitian.

9. Kepala Sekolah dan guru Sekolah Dasar Negeri di Kecamatan Tulis yang

telah mengijinkan kepada penulis untuk melaksanakan penelitian.

10. Rekan-rekan PGSD S1 angkatan 2012 Universitas Negeri Semarang yang

telah membantu dan memotivasi dalam penyusunan skripsi ini.

11. Semua pihak yang telah membantu dalam penulisan skripsi ini.

Kemudian atas bantuan dan pengorbanan yang telah diberikan, semoga

mendapat berkah dari Allah SWT. Semoga skripsi ini bermanfaat bagi semua

pihak, khususnya penulis sendiri.

Tegal, Juli 2016

Penulis

Page 8: PENGARUH TINGKAT PENDIDIKAN DAN PENGALAMAN KERJA …lib.unnes.ac.id/29161/1/1401412123.pdf · terhadap Kinerja Kepala SDN di Kecamatan Tulis Kabupaten Batang. Skripsi, Jurusan Pendidikan

viii

ABSTRAK

Puteri,Nanda Eka S. 2016.Pengaruh Tingkat Pendidikan dan Pengalaman Kerja terhadap Kinerja Kepala SDN di Kecamatan Tulis Kabupaten Batang. Skripsi, Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas Ilmu

Pendidikan, Universitas Negeri Semarang. Pembimbing I Dra. Sri Ismi

Rahayu, M.Pd., pembimbing II Dra. Umi Setijowati,M.Pd.

Kata Kunci:tingkat pendidikan; pengalaman kerja; kinerja kepala sekolah dasar

Tingkat pendidikan merupakan hasil atau prestasi yang dicapai oleh

seseorang dan usaha lembaga-lembaga dalam mencapai tujuan. Sekolah sebagai

lembaga pendidikan membutuhkan pemimpin yang profesional untuk

meningkatkan mutu sekolahnya. Oleh karena itu, kepala sekolah harus

mempunyai banyak pengalaman kerja untuk menjalankan tugas. Kinerja dari

masing-masing kepala sekolah pasti memiliki perbedaan, seperti halnya kinerja

kepala SDN di Kecamatan Tulis Kabupaten Batang. Berdasarkan latar belakang

tersebut, maka penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) pengaruh tingkat

pendidikan terhadap kinerja kepala sekolah dasar, (2) pengaruh pengalaman kerja

terhadap kinerja kepala sekolah dasar, (3) pengaruh tingkat pendidikan dan

pengalaman kerja terhadap kinerja kepala sekolah dasar, (4) pengaruh tingkat

pendidikan dan pengalaman kerja terhadap kinerja kepala sekolah dasar.

Populasi dalam penelitian ini yaitu kepala sekolah dasar yang berjumlah

25 orang. Sampel dalam penelitian ini diambil dengan teknik sampel jenuh.

Penelitian ini menggunakan metode penelitian expos facto dengan jenis

pendekatan kuantitatif. Variabel penelitian meliputi kinerja kepala sekolah

sebagai variabel bebas, tingkat pendidikan dan pengalaman kerja sebagai variabel

terikat. Teknik pengumpulan data menggunakan dokumentasi dan angket dengan

menggunakan skala likert 4. Teknik pengujian hipotesis menggunakan analisis

regresi, dan uji prasyarat yaitu uji normalitas dengan One Sample Kolmogorov-Smirnov dan uji liniearitas. Semua penghitungan diolah dengan menggunakan

program SPSS versi 21.

Hasil penelitian menunjukkan pengujian hipotesis dengan taraf

signifikansi 5% menunjukkan bahwa terdapat pengaruh antara tingkat pendidikan

dan pengalaman kerja terhadap kinerja kepala sekolah yang ditunjukkan oleh nilai

R square pada koefisien determinasi (R2) 22,1%.F hitung> F tabel (5.440> 3.443)

dan signifikansi < 0,05 (0,048 < 0,05) maka Ho ditolak dan Ha diterima. Rata-rata

analisis indeks variabel kinerja kepala sekolah diperoleh sebesar 80,70% sehingga

termasuk kategori kuat. Artinya, kinerja seluruh kepala SDN di Kecamatan Tulis

Kabupaten Batang yang dimiliki sudah baik. Variabel tingkat pendidikan

memberikan sumbangan pengaruh sebesar 3,9%. Variabel pengalaman kerja

memberikan sumbangan pengaruh sebesar 20,9% terhadap kinerja kepala sekolah

dasar. Sedangkan 77,9% dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak dibahas dalam

penelitian. Kepala sekolah hendaknya meningkatkan jenjang pendidikan dan

kompetensi kewirausahaan sehingga kinerjanya semakin baik.

Page 9: PENGARUH TINGKAT PENDIDIKAN DAN PENGALAMAN KERJA …lib.unnes.ac.id/29161/1/1401412123.pdf · terhadap Kinerja Kepala SDN di Kecamatan Tulis Kabupaten Batang. Skripsi, Jurusan Pendidikan

ix

DAFTAR ISI Halaman

JUDUL ...............................................................................................................

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN .........................................................

PERSETUJUAN PEMBIMBING ......................................................................

PENGESAHAN .................................................................................................

MOTTO DAN PERSEMBAHAN .....................................................................

PRAKATA ......................................................................................................... vi

ABSTRAK ......................................................................................................... viii

DAFTAR ISI ...................................................................................................... ix

DAFTAR TABEL .............................................................................................. xii

DAFTAR GAMBAR ......................................................................................... xiii

DAFTAR LAMPIRAN ...................................................................................... xiv

BAB

1. PENDAHULUAN ................................................................................... 1

1.1. Latar Belakang Masalah .......................................................................... 1

1.2. Identifikasi Masalah ................................................................................ 8

1.3. Pembatasan Masalah ............................................................................... 8

1.4. Rumusan Masalah ................................................................................... 8

1.5. Tujuan Penelitian ..................................................................................... 9

1.5.1. Tujuan Umum ........................................................................................ 9

1.5.2. Tujuan Khusus ......................................................................................... 9

1.6. Manfaat Penelitian ................................................................................... 10

1.6.1. Manfaat Teoritis ...................................................................................... 10

1.6.2. Manfaat Praktis ....................................................................................... 10

2. KAJIAN PUSTAKA .............................................................................. 12

2.1. Kajian Teori ............................................................................................. 12

2.1.1. Tingkat Pendidikan ................................................................................. 12

2.1.2. Pengalaman Kerja ................................................................................... 15

2.1.3. Kinerja Kepala Sekolah ........................................................................... 16

2.1.4. Peran Kepala Sekolah dalam Penciptaan Guru Profesional .................... 20

Page 10: PENGARUH TINGKAT PENDIDIKAN DAN PENGALAMAN KERJA …lib.unnes.ac.id/29161/1/1401412123.pdf · terhadap Kinerja Kepala SDN di Kecamatan Tulis Kabupaten Batang. Skripsi, Jurusan Pendidikan

x

2.1.5. Kompetensi Kepala Sekolah ................................................................... 21

2.1.6. Penilaian Kinerja Kepala Sekolah ........................................................... 25

2.1.7. Tujuan Penilaian Kinerja ......................................................................... 26

2.2. Hubungan antar Variabel ........................................................................ 30

2.3. Kajian Empiris ......................................................................................... 30

2.4. Kerangka Berpikir ................................................................................... 36

2.5. Hipotesis Penelitian ................................................................................. 37

3. METODE PENELITIAN ....................................................................... 39

3.1. Desain Penelitian ..................................................................................... 39

3.2. Prosedur Penelitian ................................................................................. 41

3.2.1. Tahap Persiapan ...................................................................................... 41

3.2.2. Tahap Pelaksanaan .................................................................................. 44

3.2.3. Tahap Penyelesaian ................................................................................. 45

3.3. Populasi dan Sampel ............................................................................... 46

3.3.1. Populasi ................................................................................................... 46

3.3.2. Sampel ..................................................................................................... 47

3.4. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel .......................... 48

3.4.1. Variabel Penelitian .................................................................................. 48

3.4.2. Definisi Operasional Variabel ................................................................. 48

3.5. Teknik Pengumpulan Data ...................................................................... 49

3.5.1. Angket (Kuesioner) ................................................................................. 49

3.5.2. Dokumentasi ............................................................................................ 50

3.6. Instrumen Penelitian ................................................................................ 51

3.6.1. Validitas Instrumen ................................................................................. 52

3.6.2. Reliabilitas Instrumen ............................................................................. 54

3.7. Teknik Analisis Data ............................................................................... 55

3.7.1. Analisis Deskriptif Data .......................................................................... 56

3.7.2. Teknik Analisis Indeks ............................................................................ 57

3.7.3. Teknik Analisis Statistik Data ................................................................. 58

4. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ....................................... 67

4.1. Hasil Penelitian ....................................................................................... 67

Page 11: PENGARUH TINGKAT PENDIDIKAN DAN PENGALAMAN KERJA …lib.unnes.ac.id/29161/1/1401412123.pdf · terhadap Kinerja Kepala SDN di Kecamatan Tulis Kabupaten Batang. Skripsi, Jurusan Pendidikan

xi

4.1.1. Gambaran Umum Objek Penelitian ........................................................ 67

4.1.2. Deskripsi Responden ............................................................................... 68

4.1.3. Analisis Deskriptif Variabel Penelitian ................................................... 72

4.1.4. Hasil Uji Prasyarat Analisis .................................................................... 87

4.1.5. Hasil Analisis Akhir ................................................................................ 90

4.1.6. Hasil Pengujian Hipotesis ...................................................................... 100

4.2. Pembahasan .......... .................................................................................. 103

4.2.1. Tingkat Pendidikan .......... ....................................................................... 104

4.2.2. Pengalaman Kerja .......... ........................................................................ 105

4.2.3. Kinerja Kepala Sekolah .......... ............................................................... 105

4.2.4. Pengaruh Tingkat Pendidikan terhadap Kinerja Kepala Sekolah .......... 108

4.2.5. Pengaruh Pengalaman Kerja terhadap Kinerja Kepala Sekolah .......... .. 110

4.2.6. Pengaruh Tingkat Pendidikan dan Pengalaman Kerja terhadap Kinerja

Kepala Sekolah .......... ............................................................................. 111

5. PENUTUP .............................................................................................. 112

5.1. Simpulan ................................................................................................. 112

5.2. Saran ....................................................................................................... 113

5.2.1. Bagi Kepala Sekolah .............................................................................. 113

5.2.2. Bagi Dinas Pendidikan Setempat ........................................................... 114

Daftar Pustaka .................................................................................................... 115

Lampiran ............................................................................................................. 118

Page 12: PENGARUH TINGKAT PENDIDIKAN DAN PENGALAMAN KERJA …lib.unnes.ac.id/29161/1/1401412123.pdf · terhadap Kinerja Kepala SDN di Kecamatan Tulis Kabupaten Batang. Skripsi, Jurusan Pendidikan

xii

DAFTAR TABEL Tabel Halaman

2.1. Jumlah SD di Kecamatan Tulis .............................................................. 47

3.6. Skala Likert ............................................................................................ 52

3.7. Hasil Uji Validitas Variabel Y (Kinerja Kepala Sekolah) ..................... 54

3.8. Pedoman untuk Memberikan Koefisien Korelasi ................................... 65

4.1. Data Jumlah Kepala SD Kecamatan Tulis

Berdasarkan Jenis Kelamin .................................................................... 68

4.2. Data Jumlah Responden Berdasarkan Jenjang Pendidikan

Terakhir ................................................................................................... 70

4.3. Data Jumlah Kepala Sekolah Dasar Negeri Kecamatan Tulis

Berdasarkan Masa Kerja ........................................................................ 71

4.4. Penilaian Kinerja Kepala SD di Kecamatan Tulis .................................. 71

4.5. Hasil Analisis Deskriptif Variabel Penelitian ......................................... 73

4.6 HasilAnalisis Indeks Variabel Y (Kinerja Kepala Sekolah) ................... 80

4.7. Kategori Skor Kinerja Kepala Sekolah ................................................... 83

4.9 Frekuensi Pengalaman Kepala SDN di Kecamatan Tulis ....................... 86

4.10 Hasil Uji Normalitas Data (Kolmogorov-Smirnov) ................................ 88

4.11. Hasil Uji Linieritas Data ......................................................................... 89

4.12. Hasil Perhitungan Analisis Regresi Sederhana ....................................... 90

4.13. Koefisien Regresi Sederhana .................................................................. 92

4.14. Hasil Perhitungan Analisi Regresi Sederhana......................................... 93

4.15. Koefisien Regresi Sederhana .................................................................. 95

4.16. Hasil Perhitungan Analisi Regresi Ganda ............................................... 96

Page 13: PENGARUH TINGKAT PENDIDIKAN DAN PENGALAMAN KERJA …lib.unnes.ac.id/29161/1/1401412123.pdf · terhadap Kinerja Kepala SDN di Kecamatan Tulis Kabupaten Batang. Skripsi, Jurusan Pendidikan

xiii

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

1.1. Hasil UKKS Tingkat Nasional Tahun 2015 ............................................ 6

2.1. Skema Kerangka Berpikir ....................................................................... 37

3.1 Desain Penelitian ..................................................................................... 40

4.8 Persentase Penyebaran Tingkat Pendidikan ............................................ 85

Page 14: PENGARUH TINGKAT PENDIDIKAN DAN PENGALAMAN KERJA …lib.unnes.ac.id/29161/1/1401412123.pdf · terhadap Kinerja Kepala SDN di Kecamatan Tulis Kabupaten Batang. Skripsi, Jurusan Pendidikan

xiv

DAFTAR LAMPIRAN Lampiran Halaman

1. Daftar Populasi dan Sampel Penelitian...................................................... 119

2. Kisi-Kisi Angket VariabelX ...................................................................... 120

3. Kisi-Kisi Angket Variabel Y ..................................................................... 121

4. Lembar Penelitian Angket untuk Kepala Sekolah ..................................... 122

5. Lembar Penelitian Angket untuk Guru ...................................................... 128

6. Lembar Penelitian Angket untuk Pengawas .............................................. 134

7. Rekap Hasil Pengisian Angket Penelitian Variabel Y

(Kinerja Kepala Sekolah) .......................................................................... 140

8. Lembar Validitas Logis ............................................................................. 143

9. Hasil Uji Validitas Angket Uji Coba Variabel Y

(Kinerja Kepala Sekolah) .......................................................................... 148

10. Hasil Uji Reliabilitas Data ......................................................................... 151

11. Indeks Kinerja Kepala Sekolah ................................................................. 152

12. Hasil Uji Normalitas Data ......................................................................... 155

13. Hasil Uji Linearitas Data ........................................................................... 156

14. Hasil Perhitungan Analisis Regresi Linear Sederhana .............................. 157

15. Hasil Perhitungan Analisis Regresi Linear Ganda .................................... 159

16. Surat Rekomendasi Permohonan Ijin Kesbangpol .................................... 160

17. Surat Rekomendasi Permohonan Ijin BAPPEDA ..................................... 161

18. Surat Izin Penelitian SD............................................................................. 162

19. Dokumentasi Penelitian ............................................................................. 182

Page 15: PENGARUH TINGKAT PENDIDIKAN DAN PENGALAMAN KERJA …lib.unnes.ac.id/29161/1/1401412123.pdf · terhadap Kinerja Kepala SDN di Kecamatan Tulis Kabupaten Batang. Skripsi, Jurusan Pendidikan

1

BAB 1

PENDAHULUAN

Pada bagian pendahuluan akan membahas mengenai hal-hal yang

mendasari peneliti untuk melakukan penelitian. Pada bab ini penulis akan

membahas tentang latar belakang masalah, identifikasi masalah, pembatasan

masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian dan manfaat penelitian. Uraian

selengkapnya dijelaskan sebagai berikut:

1.1 Latar Belakang Masalah

Pendidikan memberikan kontribusi sangat besar terhadap kemajuan suatu

bangsa. Seiring dengan perkembangan teknologi yang semakin canggih Indonesia

masih tertinggal dengan negara-negara lainnya. Pada tahun 2012, peringkat daya

saing Indonesia berdasarkan Growth Competitiveness Index berada di urutan ke-

50 dari 144 negara. Rendahnya Sumber Daya Manusia (SDM) menjadi salah satu

faktor penyebabnya. Upaya yang dilakukan pemerintah untuk meningkatkan SDM

yaitu melalui pendidikan.

Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional Nomor 20 Tahun 2003 Bab I

Pasal 1 menjelaskan bahwa.

Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan

suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara

aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan

spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan,

akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat,

bangsa, dan Negara.

Melihat kondisi sekarang ini maka dibutuhkan strategi untuk

Page 16: PENGARUH TINGKAT PENDIDIKAN DAN PENGALAMAN KERJA …lib.unnes.ac.id/29161/1/1401412123.pdf · terhadap Kinerja Kepala SDN di Kecamatan Tulis Kabupaten Batang. Skripsi, Jurusan Pendidikan

2

meningkatkan mutu pendidikan di Indonesia.. Salah satunya dengan cara

memperbaiki sistem manajemen pendidikan secara efisien untuk menghadapi

tantangan global. Berdasarkan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 63

Tahun 2009 Pasal 1 Ayat 1 menyebutkan bahwa “mutu pendidikan adalah tingkat

kecerdasan kehidupan bangsa yang dapat diraih dari penerapan Sistem Pendidikan

Nasional”.

Undang-undang No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional

Bab II Pasal 3 Ayat 1 menjelaskan bahwa:

Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan

membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam

rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk

berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang

beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,berakhlak

mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga

negara yang demokratis serta bertanggung jawab.

Mutu pendidikan Indonesia dapat dicapai jika melaksanakan ketentuan dan

ruang lingkup Sistem Pendidikan Nasional yang ada di Undang-Undang Nomor

20 Tahun 2003 yang salah satu penjabarannya adalah Peraturan Pemerintah

Nomor 32 Tahun 2013 tentang Standar Nasional Pendidikan yang meliputi

standar isi, standar proses, standar kompetensi lulusan, standar pendidik dan

tenaga kependidikan, standar sarana dan prasarana, standar pengelolaan, standar

pembiayaan, dan standar penilaian pendidikan. Sedangkan Sumadinata et, al.

(2006) dalam Karwati (2013:59) menyatakan bahwa “mutu pendidikan atau mutu

sekolah sangat tertuju pada mutu lulusan”.

Lulusan yang bermutu berasal dari sekolah yang bermutu pula yaitu yang

memiliki sarana dan prasarana, fasilitas, media serta sumber belajar yang

Page 17: PENGARUH TINGKAT PENDIDIKAN DAN PENGALAMAN KERJA …lib.unnes.ac.id/29161/1/1401412123.pdf · terhadap Kinerja Kepala SDN di Kecamatan Tulis Kabupaten Batang. Skripsi, Jurusan Pendidikan

3

memadai. Selain itu, perlu adanya pemberdayaan dan pengoptimalan seluruh

sumber daya yang ada di sekolah seperti kepala sekolah, guru, dan staf lainnya.

Kepala sekolah merupakan penanggung jawab utama pada satuan pendidikan

persekolahan. Kepala sekolah adalah guru yang diberikan tugas tambahan untuk

memimpin suatu sekolah yang diselenggarakan proses belajar mengajar atau

tempat terjadi interaksi antara guru yang memberi pelajaran dan murid yang

menerima pelajaran.James M Liphalm (1985) dalam Karwati (2013:37)

menyebutkan bahwa ”kepala sekolah adalah mereka yang banyak mengetahui

tugas-tugas mereka dan yang menentukan irama sekolah”.

Salah satu prasyarat penting bagi calon kepala sekolah adalah pengalaman.

Pengalaman yang dimaksud adalah pengalaman menjadi guru. Oleh karena itu

dalam Permendiknas Nomor 13 Tahun 2007, seorang guru untuk menjadi kepala

sekolah harus memiliki pengalaman mengajar sekurang-kurangnya 5 (lima) tahun.

Mengingat salah satu tugas kepala sekolah adalah meningkatkan kemampuan

mengajar guru, maka pengalaman mengajar sangat penting bagi calon kepala

sekolah.Kepala sekolah harus bertanggung jawab mulai dari penyelenggaraan

pendidikan, kegiatan pendidikan, administrasi sekolah, pembinaan tenaga

kependidikan pendayagunaan sampai dengan pemeliharaan sarana dan prasarana

Oleh karena itu, kepala sekolah sebagai pimpinan tertinggi yang sangat

berpengaruh dan menentukan kemajuan sekolah harus memiliki kemampuan

administrasi, memiliki komitmen tinggi dan luwes dalam melaksanakan tugasnya.

Page 18: PENGARUH TINGKAT PENDIDIKAN DAN PENGALAMAN KERJA …lib.unnes.ac.id/29161/1/1401412123.pdf · terhadap Kinerja Kepala SDN di Kecamatan Tulis Kabupaten Batang. Skripsi, Jurusan Pendidikan

4

Kualitas kepemimpinan kepala sekolah merupakan kunci keberhasilan

sekolah. Oleh karena itu, kepala sekolah memiliki kekuasaan tertinggi dalam

mengatur kebijakan dan sumber daya sekolah termasuk bekerja sama dengan

guru-guru untuk meningkatkan kinerja dalam mendidik siswa sesuai tujuan

pendidikan. Tidak mudah untuk menjadi kepala sekolah yang profesional, banyak

hal yang harus dipahami dan dikuasai. Kepala sekolah sebagai pemimpin sekolah

harus memiliki kemampuan, keterampilan, komitmen, dan tanggung jawab yang

tinggi dalam melaksanakan tugas-tugasnya sehingga tujuan sekolah yang telah

ditetapkan tercapai dengan maksimal. Dalam melaksanakan tugas dan tanggung

jawab tersebut, kepala sekolah dituntut memiliki beberapa kompetensi-

kompetensi tertentu karena kepala sekolah memegang peranan strategis dalam

membawa arah pendidikan yang lebih bermutu.

Berdasarkan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 13 Tahun

2007 kompetensi-kompetensi yang harus dimiliki seorang kepala sekolah yaitu

kompetensi kepribadian, kompetensi manajerial, kompetensi supervisi,

kompetensi kewirausahaan dan kompetensi sosial. Beberapa kompetensi tersebut

berpengaruh terhadap kinerja kepala sekolah. Milkovich dan Boudreau (1997)

dalam Karwati dan Priansa (2013:82) menjelaskan bahwa “ Performance is the

degree to which employees accomplish work requirement “ (kinerja merupakan

tingkatan dimana pegawai menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan syarat-syarat

yang ditentukan). Kinerja kepala sekolah atau prestasi kerja merupakan

pencapaian hasil kerja dari tugas-tugas yang dibebankan kepadanya yang

didasarkan atas pengalaman dan kesungguhannya. Dengan pengalaman yang

Page 19: PENGARUH TINGKAT PENDIDIKAN DAN PENGALAMAN KERJA …lib.unnes.ac.id/29161/1/1401412123.pdf · terhadap Kinerja Kepala SDN di Kecamatan Tulis Kabupaten Batang. Skripsi, Jurusan Pendidikan

5

dimiliki, kepala sekolah diharapkan dapat meningkatkan kinerjanya dengan

memperbaiki kekurangan yang pernah dialaminya. Berbagai upaya yang telah

dilakukan pemerintah Kabupaten Batang untuk meningkatkan kinerja kepala

sekolah di bidang akademis diantaramya adalah kegiatan kelompok kerja guru

(KKG), pelatihan dan penataran, bimbingan teknik (Bimtek) dalam penyusunan

program kerja dan sebagainya

.Berdasarkan dari hasil UKKS (Uji Kompetensi Kepala Sekolah) yang

diselenggarakan Kemendikbud pada tahun 2015 menunjukkan bahwa hasil

kompetensi kepala sekolah dari beberapa provinsi di Indonesia masih banyak

yang berada di bawah nilai rata-rata nasional yaitu 44,24. Uji kompetensi kepala

sekolah (UKKS) ini dilakukan pada 166.333 orang kepala sekolah jenjang SD-

SMA/SMK di seluruh provinsi. Dimensi yang dinilai yaitu kepemimpinan dalam

pembelajaran, kewirausahaan, pengembangan sekolah, manajerial, dan supervisi.

Nilai tertinggi didapatkan pada jenjang SMA (51,75), disusul SMK (50,67) SMP

(50,26), dan SD (44,43). Kepala Bidang Pengembanagan Profesi Dikdas

Pusbangprodik, Menurut Dian Wahyuni selaku Kepala Bidang Profesi Pendidikan

Pusbangprodik Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan menjelaskan bahwa dari

hasil uji kompetensi tersebut terlihat semakin lama masa kerja dari kepala

sekolah, nilai rata-rata yang didapatkan semakin menurun. Pada masa kerja 1-4

tahun, nilai rata-rata kepala sekolah sebesar 46,41. Setelah masa kerja lebih dari 9-

12 tahun hanya 45,47. Bahkan nilai tersebut turun drastis menjadi 42,78 persen

bagi kepala sekolah yang memiliki masa kerja lebih dari 12 tahun.

Page 20: PENGARUH TINGKAT PENDIDIKAN DAN PENGALAMAN KERJA …lib.unnes.ac.id/29161/1/1401412123.pdf · terhadap Kinerja Kepala SDN di Kecamatan Tulis Kabupaten Batang. Skripsi, Jurusan Pendidikan

6

Kecenderungan turunnya prosentase nilai berdasarkan lama masa kerja

seorang kepala sekolah telah menunjukkan bahwa semakin lama orang menjabat

sebagai kepala sekolah, banyak yang merasa tantangannya sudah hilang sehingga

mereka monoton dalam berinovasi mengembangkan sekolahnya agar menjadi

lebih bermutu sesuai dengan visi dan misinya masing-masing. Cara kerja kepala

sekolah dalam menjalankan tugas-tugasnya menjadi kurang efektif untuk

menggerakkan bawahannya supaya tujuan yang telah ditetapkan tercapai dengan

maksimal. Hasil UKKS (Uji Kompetensi Kepala Sekolah) Tingkat Nasional tahun

2015 tergambar dalam grafik berikut ini:

Gambar 1.1 Hasil UKKS Tingkat Nasional Tahun 2015

Sumber : www.simankeling22.blogspot.com

Penelitian skripsi yang dilakukan oleh Nurbaeti (2014), Jurusan

Pendidikan Guru Sekolah Dasar UNNES yang berjudul “Pengaruh pendidikan,

Page 21: PENGARUH TINGKAT PENDIDIKAN DAN PENGALAMAN KERJA …lib.unnes.ac.id/29161/1/1401412123.pdf · terhadap Kinerja Kepala SDN di Kecamatan Tulis Kabupaten Batang. Skripsi, Jurusan Pendidikan

7

pelatihan, dan pengalaman mengajar terhadap profesionalisme guru sekolah dasar

di daerah binaan IV kecamatan Comal kabupaten Pemalang” hasil penelitian

menunjukkan terdapat kontribusi yang signifikan antara tingkat pendidikan

terhadap profesionalisme guru, terdapat kontribusi yang signifikan antara

pelatihan mengajar terhadap kinerja guru, terdapat kontribusi yang signifikan

antara pengalaman terhadap kinerja guru, dan terdapat kontribusi yang signifikan

secara bersama-sama antara tingkat pendidikan, pelatihan dan pengalaman

mengajar terhadap kinerja guru.

Berdasarkan penelitian ini dapat menguatkan peneliti tentang pengaruh

tingkat pendidikan, pelatihan, dan pengalaman mengajar terhadap kinerja guru.

Penelitian ini telah membuktikan bahwa tingkat pendidikan, pelatihan, dan

pengalaman mengajar mempunyai pengaruh terhadap kinerja guru.Mengingat

Permendiknas Nomor 28 Tahun 2010 yang menyebutkan bahwa guru dapat

diberikan tugas tambahan sebagai kepala sekolah/madrasah untuk memimpin dan

mengelola sekolah/madrasah dalam upaya peningkatan mutu pendidikan, maka

peneliti termotivasi untuk melakukan penelitian tentang pengaruh tingkat

pendidikan dan pengalaman kerja terhadap kinerja kepala sekolah.

Berdasarkan data kondisi sekolah dasar pada bulan Juli tahun 2015 dari

UPT DISDIKPORA Kecamatan Tulis, terdapat 25 kepala sekolah dasar yang

tersebar di 25 sekolah dasar negeri di Kecamatan Tulis yang berasal dari latar

belakang pendidikan dan jenjang pendidikan yang berbeda-beda. Ada yang

jenjang pendidikannya Sarjana dan adapula yang sudah Magister. Masing-masing

memiliki masa kerja/pengalaman mengajar yang berbeda pula. Berdasarkan data

Page 22: PENGARUH TINGKAT PENDIDIKAN DAN PENGALAMAN KERJA …lib.unnes.ac.id/29161/1/1401412123.pdf · terhadap Kinerja Kepala SDN di Kecamatan Tulis Kabupaten Batang. Skripsi, Jurusan Pendidikan

8

tersebut, peneliti ingin mngetahui sejauh mana perbedaan tersebut dan

pengaruhnya terhadap kinerja kepala sekolah. Dari uraian tersebut, maka penulis

akan melakukan penelitian dengan judul “ Pengaruh Tingkat Pendidikan dan

Pengalaman Kerja terhadap Kinerja Kepala Sekolah Dasar Negeri di Kecamatan

Tulis Kabupaten Batang “ .

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, peneliti dapat mengidentifikasi masalah

sebagai berikut:

1) Kinerja kepala sekolah cenderung belum optimal

2) Manajemen dan supervisi kepala sekolah belum maksimal

3) Kepala sekolah kurang menjadikan masa kerja sebagai pengalaman ke

depan untuk menjadi lebih baik.

4) Kurangnya kesiapan dan kompetensi yang cakap yang dimiliki kepala

sekolah.

5) Kepemimpinan kepala sekolah cenderung kurang efektif.

1.3 Pembatasan Masalah

Dalam penelitian ini, penulis membatasi cakupan permasalahan yang

diteliti dengan membahas mengenai pengaruh tingkat pendidikan (X1) dan

pengalaman kerja (X2) terhadap kinerja kepala sekola (Y). Populasi penelitian

terbatas hanya pada kepala sekolah dasar negeri di Kecamatan Tulis Kabupaten

Batang berjumlah 25 orang.

Page 23: PENGARUH TINGKAT PENDIDIKAN DAN PENGALAMAN KERJA …lib.unnes.ac.id/29161/1/1401412123.pdf · terhadap Kinerja Kepala SDN di Kecamatan Tulis Kabupaten Batang. Skripsi, Jurusan Pendidikan

9

1.4 Rumusan Masalah

Berdasarkan pembatasan masalah, maka dapat dirumuskan masalah

sebagai berikut :

1) Bagaimana pengaruh tingkat pendidikan terhadap kinerja kepala SD

Negeri di Kecamatan Tulis Kabupaten Batang?

2) Bagaimana pengaruh pengalaman kerja terhadap kinerja kepala SD Negeri

di Kecamatan Tulis Kabupaten Batang?

3) Bagaimana pengaruh tingkat pendidikan dan pengalaman kerja terhadap

kinerja kepala SD Negeri di Kecamatan Tulis Kabupaten Batang?

4) Seberapa besar pengaruh tingkat pendidikan terhadap kinerja kepala SD

Negeri di Kecamatan Tulis Kabupaten Batang?

5) Seberapa besar pengaruh pengalaman kerja terhadap kinerja kepala SD

Negeri di Kecamatan Tulis Kabupaten Batang?

6) Seberapa besar pengaruh tingkat pendidikan dan pengalaman kerja

terhadap kinerja kepala SD Negeri di Kecamatan Tulis Kabupaten Batang?

1.5 Tujuan Penelitian

Tujuan umum dari penelitian ini adalah untuk memeroleh gambaran

pengaruh tingkat pendidikan dan pengalaman kerja terhadap kinerja kepala

sekolah dasar negeri di Kecamatan Tulis.

1.5.1 Tujuan Umum

Untuk memeroleh gambaran pengaruh tingkat pendidikan dan pengalaman

kerja terhadap kinerja kepala sekolah dasar negeri di Kecamatan Tulis.

1.5.2 Tujuan Khusus

Page 24: PENGARUH TINGKAT PENDIDIKAN DAN PENGALAMAN KERJA …lib.unnes.ac.id/29161/1/1401412123.pdf · terhadap Kinerja Kepala SDN di Kecamatan Tulis Kabupaten Batang. Skripsi, Jurusan Pendidikan

10

1) Menganalisis pengaruh tingkat pendidikan terhadap kinerja kepala SD

Negeri di Kecamatan Tulis Kabupaten Batang.

2) Menganalisis pengaruh pengalaman kerja terhadap kinerja kepala SD

Negeri di Kecamatan Tulis Kabupaten Batang.

3) Menganalisis pengaruh tingkat pendidikan dan pengalaman kerja terhadap

kinerja kepala SD Negeri di Kecamatan Tulis Kabupaten Batang.

4) Menganalisis besarnya pengaruh tingkat pendidikan terhadap kinerja

kepala SD Negeri di Kecamatan Tulis Kabupaten Batang.

5) Menganalisis besarnya pengaruh pengalaman kerja terhadap kinerja kepala

SD Negeri di Kecamatan Tulis Kabupaten Batang.

6) Menganalisis besarnya pengaruh tingkat pendidikan dan pengalaman kerja

secara bersama-sama terhadap kinerja kepala SD Negeri di Kecamatan

Tulis Kabupaten Batang.

1.6 Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan memberi manfaat baik teoritis maupun praktis.

1.6.1 Manfat Teoritis

Manfaat Teoritis dalam penelitian ini adalah sebagai landasan ilmu

pengetahuan tentang manajemen pendidikan melalui kajian tingkat pendidikan

dan pengalaman kerja terhadap kinerja kepala sekolah.

1.6.2 Manfaat Praktis

Manfaat Praktis dalam penelitian ini adalah:

Page 25: PENGARUH TINGKAT PENDIDIKAN DAN PENGALAMAN KERJA …lib.unnes.ac.id/29161/1/1401412123.pdf · terhadap Kinerja Kepala SDN di Kecamatan Tulis Kabupaten Batang. Skripsi, Jurusan Pendidikan

11

1.6.2.1 Bagi peneliti

Untuk menambah informasi tentang manajemen pendidikan khususnya

yang berkaitan dengan kinerja kepala sekolah.

1.6.2.2 Bagi Kepala Sekolah

diharapkan dapat memberikan masukan kepada kepala sekolah untuk

selalu memperbaiki dan meningkatkan kinerjanya sebagai kepala sekolah yang

profesional.

1.6.2.3 Bagi Dinas Pendidikan

diharapkan dapat memberikan motivasi dalam menjalankan tugas dan

fungsinya dalam meningkatkan kualitas pendidikan.

Page 26: PENGARUH TINGKAT PENDIDIKAN DAN PENGALAMAN KERJA …lib.unnes.ac.id/29161/1/1401412123.pdf · terhadap Kinerja Kepala SDN di Kecamatan Tulis Kabupaten Batang. Skripsi, Jurusan Pendidikan

12

BAB 2

KAJIAN PUSTAKA

Bagian ini akan dijelaskan tentang kajian teori, hubungan antar variabel,

kajian empiris, kerangka berpikir, dan hipotesis penelitian. Uraian selengkapnya

sebagai berikut:

2.1 Kajian Teori

Di dalam kajian teori akan dijelaskan tentang teori-teori yang berhubungan

dengan penelitian ini. Teori yang berhubungan dengan penelitian ini yaitu

pengertian tingkat pendidikan, pengalaman kerja, kinerja kepala sekolah, peran

kepala sekolah dalam penciptaan guru profesional, kompetensi kepala sekolah,

penilaian kinerja, dan tujuan penilaian kinerja. Untuk lebih jelasnya akan

diuraiakan secara lebih lengkap sebagai berikut:

2.1.1 Tingkat Pendidikan

Pendidikan dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia yaitu proses perubahan

sikap dan tata laku seseorang atau sekelompok orang dalam usaha mendewasakan

manusia melalui upaya pengajaran dan pelatihan (Wahmuji, 2008:971). Pelatihan

dimaksudkan untuk membantu meningkatkan kemampuan seseorang dalam

melaksanakan tugas sekarang, sedangkan pengajaran lebih berorientasi pada cara

mempersiapkan pengalaman belajar bagi seseorang. Selain itu, pengajaran

merupakan upaya pemanfaatan atau penggunaan ilmu yang didapat untuk

meningkatkan keterampilan, bakat dan potensi yang dimiliki seseorang untuk

Page 27: PENGARUH TINGKAT PENDIDIKAN DAN PENGALAMAN KERJA …lib.unnes.ac.id/29161/1/1401412123.pdf · terhadap Kinerja Kepala SDN di Kecamatan Tulis Kabupaten Batang. Skripsi, Jurusan Pendidikan

13

menghadapi kemajuan zaman dan sebagai bekal seseorang untuk bersaing di

dalam kehidupan.

Driyarkara (1984) dalam Ihsan (2013:4) menyatakan bahwa “pendidikan

adalah upaya memanusiakan manusia muda. Pengangkatan manusia ke taraf

insani itulah disebut mendidik”. Menurut Hasbulah dalam Sari (2014) pendidikan

diartikan sebagai usaha yang dijalankan oleh seseorang atau kelompok orang lain

agar menjadi dewasa atau mencapai tingkat hidup atau penghidupan yang lebih

tinggi dalam arti mental. Ihsan (2013:7) mendefinisikan “pendidikan berarti pula

hasil atau prestasi yang dicapai oleh perkembangan manusia dan usaha lembaga-

lembaga tersebut dalam mencapai tujuannya”.

Fungsi pendidikan yang utama adalah mengembangkan kemampuan dan

membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka

mencerdaskan kehidupan bangsa sehingga dapat membentuk manusia seutuhnya

(manusia sebagai makhluk individual, sosial, susila dan religius). Pendidikan

diawali dengan proses belajar untuk mengetahui suatu hal kemudian mengolah

informasi tersebut untuk diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Proses belajar

tidaklah instan melainkan secara bertahap sesuai tingkatan atau jenjang

pendidikan masing-masing.

Tingkat pendidikan atau jenjang pendidikan yaitu tahapan pendidikan

yang ditetapkan berdasarkan tingkat perkembangan peserta didik, tujuan yang

akan dicapai dan kemampuan yang akan dikembangkan (Munib, 2011:147).

Tingkat pendidikan yang lebih tinggi akan memudahkan seseorang atau

masyarakat untuk menyerap informasi dan mengimplementasikannya dalam

Page 28: PENGARUH TINGKAT PENDIDIKAN DAN PENGALAMAN KERJA …lib.unnes.ac.id/29161/1/1401412123.pdf · terhadap Kinerja Kepala SDN di Kecamatan Tulis Kabupaten Batang. Skripsi, Jurusan Pendidikan

14

perilaku dan gaya hidup sehari-hari. Selain itu, seseorang dapat menempatkan

dirinya di tengah masyarakat untuk kemudian bersosialisasi dengan baik antara

satu sama lain. Dalam konteks pendidikan nasional, pendidikan formal dapat

menumbuhkembangkan seseorang sebagai makhluk individu melalui pembekalan

dalam bidang studi. Oleh sebab itu, seseorang dapat mengembangkan ranah

kognitif, afektif, dan psikomotoriknya sehingga mampu menampilkan dirinya

sesuai dengan nilai dan norma yang hidup di masyarakat.

UU No.20 Tahun 2003 Pasal 14 Bab 1 menyebutkan jenjang pendidikan

formal terdiri atas pendidikan dasar, pendidikan menegah, dan pendidikan tinggi.

Ihsan (2013:22-3) menjelaskan pada prinsipnya pendidikan dasar merupakan

pendidikan yang memberikan bekal dasar bagi perkembangan kehidupan baik

untuk pribadi maupun masyarakat. Pendidikan menengah yaitu pendidikan yang

mempersiapkan peserta didik menjadi anggota masyarakat yang dapat

mengadakan hubungan timbal balik dengan lingkungan sosial budaya maupun

alam sekitar dan dapat mengembangkan kemampuan lebih lanjut dalam dunia

kerja atau pendidikan tinggi. Pada pendidikan tinggi, peserta didik disiapkan

untuk menjadi anggota masyarakat yang memiliki kemampuan tinggi yang

bersifat akademik dan atau profesional sehingga dapat menerapkan,

mengembangkan, maupun menciptakan ilmu pengetahuan dan seni dalam rangka

pembangunan nasional.

Peraturan Menteri Pendidikan No. 13 Tahun 2007 tentang Standar Kepala

Sekolah/Madrasah menjelaskan kualifikasi umum kepala sekolah antara lain

memiliki kualifikasi akademik sarjana (S1) atau diploma empat (DIV)

Page 29: PENGARUH TINGKAT PENDIDIKAN DAN PENGALAMAN KERJA …lib.unnes.ac.id/29161/1/1401412123.pdf · terhadap Kinerja Kepala SDN di Kecamatan Tulis Kabupaten Batang. Skripsi, Jurusan Pendidikan

15

kependidikan atau non kependidikan pada perguruan tinggi yang terakreditasi.

Memiliki kualifikasi akademik yang tinggi tentunya akan menjadikan kualitas

kerjanya menjadi baik.

2.1.2 Pengalaman Kerja

Kamus Bahasa Indonesia (Depdiknas 2008), “pengalaman dapat diartikan

sebagai yang pernah dialami (dijalani, dirasa, ditanggung, dan sebagainya)”.

Johnson (2007:228) dalam Fitriyanto (2012:21) menyatakan bahwa “pengalaman

memunculkan potensi seseorang. Potensi penuh akan muncul seiring berjalannya

waktu sebagai tanggapan terhadap bermacam-macam pengalaman”. Maka pada

hakikatnya pengalaman adalah pemahaman terhadap sesuatu yang dihayati dan

dengan penghayatan serta mengalami sesuatu sehingga seiring berjalannya waktu

segala nilai ataupun keterampilan yang telah dialami akan menyatu dalam dirinya.

Dengan demikian, pemahaman-pemahaman akan hal baru yang pernah terjadi

tersebut diaplikasikan dalam setiap melaksanakn pekerjaannya.

Seseorang yang berpengalaman dalam bekerja memiliki kemampuan kerja

yang lebih baik dari orang yang baru saja memasuki dunia kerja. Hal itu terjadi

karena semakin banyak pengalaman, seseorang semakin banyak pula belajar dari

kegiatan-kegiatan dan permasalahan yang timbul dalam kerjanya. Sejalan dengan

hal itu, menurut hukum (law of exercise) dalam Mustaqim (2001:50)

diungkapakan bahwa dalam law of exercise atau the law disuse (hukum

penggunaan) dinyatakan bahwa “hubungan antara stimulus dan respon akan

bertambah kuat atau erat bila sering digunakan atau tidak sama sekali”. Dari

pendapat tersebut diketahui bahwa latihan berulang-ulang akan meningkatkan

Page 30: PENGARUH TINGKAT PENDIDIKAN DAN PENGALAMAN KERJA …lib.unnes.ac.id/29161/1/1401412123.pdf · terhadap Kinerja Kepala SDN di Kecamatan Tulis Kabupaten Batang. Skripsi, Jurusan Pendidikan

16

pengetahuan dan kemampuan seseorang. Apabila seseorang dalam bekerja tidak

belajar untuk melakukan perbaikan secara terus-menerus maka hasil kerjanya

rendah.

Pengalaman kerja merupakan proses penambahan ilmu pengetahuan, nilai,

keterampilan serta sikap pada diri seseorang, sehingga dapat menunjang dalam

mengembangkan diri dengan perubahan yang lebih baik. Pengalaman kerja juga

dapat diperoleh dengan melewati masa kerja yang telah dilalui di suatu tempat

kerja. Ranupandojo (1984:71) menyebutkan bahwa “pengalaman kerja adalah

ukuran lama waktu atau masa kerja yang telah ditempuh seseorang dapat

memahami tugas-tugas suatu pekerjaan dan melaksanakan dengan baik”. Hal

tersebut menunjukkan bahwa pengalaman kerja seseorang dengan masa kerja

yang semakin lama akan meningkatkan kemampuan dan kecakapan kerja

seseorang sehingga hasil kerja akan meningkat dan memuaskan. Oleh karena itu,

melalui belajar dari pengalaman dalam jabatan akan semakin memantapkan

kematangan pribadi seorang kepala sekolah dalam menjalankan tugas pokok dan

fungsinya. Dengan begitu, kepala sekolah diharapkan berhasil untuk mengelola

dan mengembangkan lembaga pendidikan yang dinaunginya tersebut.

2.1.3 Kinerja Kepala Sekolah

Kinerja dalam Bahasa Inggris disebut dengan performance yang berarti

unjuk kerja atau prestasi kerja. Menurut Munir (2008:30), “kinerja adalah

gambaran mengenai tingkat pencapaian pelaksanaan suatu kegiatan/program

kebijakan dalam mewujudkan sasaran, tujuan, misi, dan visi lembaga”.

Page 31: PENGARUH TINGKAT PENDIDIKAN DAN PENGALAMAN KERJA …lib.unnes.ac.id/29161/1/1401412123.pdf · terhadap Kinerja Kepala SDN di Kecamatan Tulis Kabupaten Batang. Skripsi, Jurusan Pendidikan

17

Mangkunegara (2010) dalam Karwati dan Priansa (2013:82) menyatakan

bahwa “kinerja (prestasi kerja) adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas

yang dicapai oleh seseorang karyawan dalam melaksanakan tugasnya sesuai

dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya”. Nawawi (1997) dalam

Karwati dan Priansa (2013:82) mendefinisikan “kinerja sebagai hasil pelaksannan

suatu pekerjaan baik bersifat fisik/material maupun non fisik/non material dalam

suatu tenggang waktu tertentu”. Lebih lanjut Suryadi (1999) dalam Munir

(2008:31) menjelaskan bahwa “kinerja adalah hasil kerja yang dapat dicapai oleh

seseorang atau kelompok orang dalam suatu lembaga, sesuai dengan wewenang

dan tanggung jawab masing-masing, dalam rangka mencapai tujusn lembaga

bersangkutan secara legal dan tidak melanggar hukum serta sesuai moral atau

etika”.

Berdasarkan pengertian tersebut, dapat disimpulkan bahwa kinerja kepala

sekolah merupakan arti penting dari hasil pelaksanaan suatu pekerjaan yang

mengarah pada tingkat keterampilan kepala sekolah dalam memajukan dan

menyelesaikan suatu pekerjaan yang diembannya. Kepala sekolah adalah

penanggungjawab seluruh kegiatan proses pendidikan di sekolah, sehingga

peranannya sangat dominan bagi terselenggaranya seluruh kegiatan sekolah.

Segala permasalahan yang dihadapi oleh seluruh komponen yang terlibat di

sekolah harus mampu diatasi oleh kepala sekolah. Dengan demikian, situasi

menjadi kondusif bagi pengembangan seluruh potensi sumberdaya yang terkait.

Wahjosumidjo (2013:81) menjelaskan bahwa kepala sekolah yang berhasil

adalah mereka yang memahami keberadaan sekolah sebagai organisasi yang

Page 32: PENGARUH TINGKAT PENDIDIKAN DAN PENGALAMAN KERJA …lib.unnes.ac.id/29161/1/1401412123.pdf · terhadap Kinerja Kepala SDN di Kecamatan Tulis Kabupaten Batang. Skripsi, Jurusan Pendidikan

18

kompleks dan unik, serta mampu melaksanakan peranan kepala sekolah sebagai

seseorang yang bertanggungjawab untuk memimpin sekolah. Mulyasa (2011:181)

menyebutkan bahwa faktor penting yang sangat berpengaruh terhadap mutu

pendidikan adalah kepala sekolah sebagai pemimpin pendidikan. Lebih lanjut

Wahjosumidjo (2013:84) menjelaskan bahwa kepala sekolah adalah jabatan

pemimpin yang diisi oleh orang-orang mealui prosedur dan persyaratan-

persyaratan tertentu seperti: latar belakang pengalaman atau pendidikan, pangkat,

usia dan integritas atau harga diri. Dengan demikian, seorang kepala sekolah

harus memiliki jiwa kepemimpinan untuk mengatur dan mengembangkan

sekolah. Jiwa kepemimpinan tersebut antara lain berkepribadian kuat, dapat

dipercaya, jujur dan bertanggung jawab, memiliki visi dan misi sekolah, memiliki

kemampuan mengambil keputusan dan sebagainya. Tugas kepala sekolah sebagai

pemimpin melakukan kegiatan kepemimpinannya melalui beberapa tahap, yaitu

tahap perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, pengkoordinasian, dan

pengawasan.

Sehubungan dengan hal tersebut, Mulyasa (2014:126) menyebutkan

bahwa kriteria kepemimpinan sekolah yang efektif dalam MBS adalah sebagai

berikut:

a) mampu memberdayakan semua guru untuk melaksanakan proses pembelajaran

yang baik, lancar, dan produktif.

b) dapat menyelesaikan tugas dan pekerjaan dengan tepat waktu.

c) mampu menjalin hubungan yang harmonis dan melibatkan masyarakat secara

aktif guna terwujudnya tujuan sekolah dan pendidikan.

Page 33: PENGARUH TINGKAT PENDIDIKAN DAN PENGALAMAN KERJA …lib.unnes.ac.id/29161/1/1401412123.pdf · terhadap Kinerja Kepala SDN di Kecamatan Tulis Kabupaten Batang. Skripsi, Jurusan Pendidikan

19

d) berhasil dalam menerapkan prinsip kepemimpinan yang sesuai dengan tingkat

kedewasaan guru dan pegawai sekolah lainnya.

e) bekerja bersama tim manajemen.

f) berhasil mewujudkan tujuan sekolah secara produktif sesuai dengan ketentuan

yang sudah ditetapkan.

Menurut Danim (2002) dalam Karwati dan Priansa (2013:114) ciri-ciri

kepala sekolah profesionl adalah sebagai berikut:

1) kemampuan untuk menjalankan tanggung jawab yang diserahkan

kepadanya 2) kemampuan untuk menerapkan keterampilan-

keterampilan konseptual, manusiawi, dan teknis 3) kemampuan untuk

memotivasi guru, staf, dan pegawai lainnya untuk bekerja 4)

kemampuan untuk memahami implikasi-implikasi dan perubahan

sosial, ekonomis, dan politik terhadap pendidikan.

Menururt Greenfield (1987) dalam Mulyasa (2011:19), terdapat tiga

indikator kepala sekolah efektif secara umum antara lain: (1) komitmen terhadap

visi sekolah; (2) menjadikan visi sekolah sebagai pedoman untuk mengelola dan

memimpin sekolah; (3) selalu memfokuskan kegiatannya terhadap pembelajaran

dan kinerja guru di kelas. Mulyasa (2011:63-5) menguraikan bahwa keberhasilan

pendidikan sangat ditentukan oleh keberhasilan kepala sekolah dalam mengelola

dan memberdayakan seluruh warga sekolah, termasuk pengembangan guru dan

staf. Pengadaan guru dan staf merupakan kegiatan untuk memenuhi kebutuhan

guru dan staf di sekolah, baik jumlah maupun kualitasnya dengan sistem

rekruitmen untuk mendapatkan calon-calon guru dan staf yang terbaik dan

tercakap. Sehubungan dengan hal tersebut, pengembanagan guru dan staf

merupakan fungsi pengelolaan personel yang mutlak dilakukan untuk

memperbaiki, menjaga, dan meningkatkan kinerja.

Page 34: PENGARUH TINGKAT PENDIDIKAN DAN PENGALAMAN KERJA …lib.unnes.ac.id/29161/1/1401412123.pdf · terhadap Kinerja Kepala SDN di Kecamatan Tulis Kabupaten Batang. Skripsi, Jurusan Pendidikan

20

Munir (2008:20-3) menjelaskan dalam rangka mewujudkan prestasi kerja

yang tinggi, seorang guru harus memperoleh tingkat kepuasan kerja yang optimal.

Kepuasan adalah faktor utama dalam meningkatkan kualitas kerja yang

dipengaruhi oleh kepemimpinan suatu lembaga. Guru akan merasa puas jika

kepala sekolah dalam menjalankan kepemimpinannya memberikan peluang

kepada guru untuk mengembangkan ide, kreativitas, dan minatnya sehingga akan

mendapatkan pengakuan yang sesuai dengan harapan. Termasuk untuk memenuhi

sarana prasana atau segala kebutuhan yang diperlukan untuk menunjang

peningkatan kinerja guru. Oleh karena itu, apabila guru tidak merasa puas maka

tercipta suasana yang kaku dan membosankan sehingga semangat kerja tim

menjadi rendah. Hal tersebut berdampak pada tujuan organisasi atau sekolah yang

tidak tercapai secara optimal.

2.1.4 Peran Kepala Sekolah dalam Penciptaan Guru Profesional

Menurut Karwati dan Priansa (2013:88-9) kepala sekolah memiliki peran

yang sangat strategis dalam menciptakan guru profesional, karena guru yang

profesional memerlukan kepemimpinan kepala sekolah yang profesional. Kepala

sekolah diharapkan mampu meningkatkan keterlibatan guru secara individu untuk

membangun kualitas sekolah yang bermutu. Selain itu, kepala sekolah harus

mampu memadukan informasi yang ada di lingkungan sekolah dengan

menerapkan cara dan sistem kerja serta kinerja dengan cara yang proporsional,

menyeluruh dan berkelanjutan dimana kemampuan profesional guru selalu

diaktualkan. Peran kepala sekolah sebagai penciptaan profesionalisme guru antara

lain: (1) menciptakan iklim kelembagaan yang kondusif, yaitu berkaitan dengan

keterbukaan dan kedekatan guru dengan kepala sekolah dalam rangka

Page 35: PENGARUH TINGKAT PENDIDIKAN DAN PENGALAMAN KERJA …lib.unnes.ac.id/29161/1/1401412123.pdf · terhadap Kinerja Kepala SDN di Kecamatan Tulis Kabupaten Batang. Skripsi, Jurusan Pendidikan

21

pengoptimalan kesejahteraan guru. (2) menciptakan iklim kelembagaan yang

kondusif, yaitu kepala sekolah memberikan peluang dan kesempatan kepada guru

untuk berkreasi dan berinovasi. (3) optimalisasi peran kepemimpinan, yaitu

kepala sekolah berttugas memimpin guru untuk membangkitkan semangat dan

motivasi kerjanya. (4) pelaksanaan supervisi klinis, yaitu meningkatkan

kemampuan dasar guru yang berkaitan dengan kompetensi mengajarnya.

Dari uraian tersebut, dapat disimpulkan bahwa guru merupakan elemen

penting yang harus diberdayakan agar kinerjanya meningkat. Kepala sekolah

senantiasa berusaha memfasilitasi dan mendorong agar para guru dapat secara

terus meningkatkan kompetensinya, sehingga kegiatan belajar mengajar berjalan

secara efektif dan efisien. Selain itu, kepala sekolah dapat memberikan

kesempatan yang luas kepada guru untuk dapat melaksanakan kegiatan

pengembangan profesi melalui berbagai kegiatan pendidikan dan pelatihan.

Dengan upaya pembinaan tersebut, diharapkan guru dapat memperbaiki

kekurangan yang ada dan dapat mempertahankan keunggulannya dalam

melaksanakn tugas dan tanggung jawabnya.

2.1.5 Kompetensi Kepala Sekolah

Dalam melaksanakan tugasnya, kepala sekolah disyaratkan harus

menguasai keterampilan dan kompetensi tertentu. Sahertian (1992) dalam

Wahyudi (2012:28) mendefinisikan ‘kompetensi sebagai kemampuan

melaksanakan sesuatu yang diperoleh melalui pendidikan dan latihan”. Tracey

(1974) dalam Wahjosumidjo (2013:385) menyebutkan bahwa “keahlian atau

kemampuan dasar yaitu sekelompok kemampuan yang harus dimiliki oleh tingkat

pemimpin apapun, yang mencakup technical, human, dan conceptual skiills”.

Page 36: PENGARUH TINGKAT PENDIDIKAN DAN PENGALAMAN KERJA …lib.unnes.ac.id/29161/1/1401412123.pdf · terhadap Kinerja Kepala SDN di Kecamatan Tulis Kabupaten Batang. Skripsi, Jurusan Pendidikan

22

Menurut Wahjosumidjo (2013:385) yang dimaksud technical skills adalah

kecakapan khusus yang berhubungan dengan barang seperti fasilitas dan peralatan

sekolah. Sutisna (1993) dan Oliva (1984) dalam Wahyudi (2012:33) menjelaskan

human skills atau keterampilan hubungan manusia dalam organisasi pendidikan

adalah adalah kemampuan kepala sekolah untuk menciptakan dan memelihara

hubungan yang positif dengan guru dan personel sekolah lainnya. Sedangkan

conceptual skills atau keterampilan konseptual yaitu kemampuan seorang

pemimpin untuk melihat organisasi sebagai satu keseluruhan aktivitas,

kepentingan dan perspektif dari individu dan kelompok ke dalam satu organisasi

sebagai totalitas (Wahjosumidjo, 2013:386).

Kepala sekolah yang memenuhi kriteria dan persyarratan suatu jabatan

berarti sudah memenuhi persyaratan kompetensi yang berlaku. Dengan demikian,

kompetensi kepala sekolah merupakan pengetahuan, keterampilan dan nilai-nilai

dasar yang direfleksikan kepala sekolah dalam bertindak dan kebiasaan berfikir

dalam meningkatkan kualitas pendidikan di sekolah termasuk kemampuan

mengambil keputusan, pemanfaatan dan peningkatan sumberdaya sekolah.

Standar kompetensi kepala sekolah berdasarkan Peraturan Menteri

Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 13 Tahun 2007 antara lain: (1)

kompetensi kepribadian; (2) kompetensi manajerial; (3) kompetensi

kewirausahaan; (4) kompetensi supervisi; dan (5) kompetensi sosial.

Kompetensi kepribadian kepala sekolah menurut Sagala (2009) dalam

Karwati dan Priansa (2013:118-9) adalah memiliki integritas kepribadian yang

kuat sebagai pemimpin yang meliputi sikap konsisten, komitmen, tegas, dan

Page 37: PENGARUH TINGKAT PENDIDIKAN DAN PENGALAMAN KERJA …lib.unnes.ac.id/29161/1/1401412123.pdf · terhadap Kinerja Kepala SDN di Kecamatan Tulis Kabupaten Batang. Skripsi, Jurusan Pendidikan

23

disiplin dalam melaksanakan tugas dan fungsinya sebagai kepala sekolah.

Selanjutnya memiliki keingintahuan yang kuat dan tinggi dalam mengembangkan

diri,bersikap terbuka atas saran dan kritik, mampu mengendalikan diri dan tidak

mudah putus asa dalam menghadapi masalah, serta memiliki bakat dan minat

jabatan sebagai pemimpin pendidikan. Kompetensi kepribadian bermanfaat untuk

mencapai keseimbangan emosi ketika menghadapi persoalan apapun di samping

agar mempunyai kewibawan tinggi dalam memimpin bawahan. Oleh karena itu,

kepala sekolah dapat menjadi teladan yang baik untuk guru, siswa dan warga

sekolah lainnya.

Kompetensi manajerial kepala sekolah berkaitan dengan kompetensi

menerapakan fungsi dan keterampilan manajemen dalam seluruh aktivitas yang

dilaksanakan di sekolah. Wahjosumidjo (2013:95) menyebutkan bahwa “seorang

manajer atau seorang kepala sekolah pada hakikatnya adalah seorang perencana,

organisator, pemimpin, dan seorang pengendali”. Hal tersebut berkaitan dengan

kemampuan dalam mengembangkan organsasi sekolah, mengelola guru dan staf

secara optimal, mengelola sarana dan prasarana sekolah, dan sebagainya. (Karwati

dan Priansa, 2013:199). Dengan menguasai kompetensi manajerial kepala

sekolah diharapkan mampu merancang, mengorganisasi, mengevaluasi, dan

memperbaiki proses pengelolaan sekolah dengan baik dan profesional. Oleh

karena itu, seluruh sumber daya sekolah dikelola dengan optimal sehingga

memberikan kontribusi untuk tujuan peningkatan kualitas.

Mulyasa (2011:191) menjelaskan kompetensi kewirausahaan kepala

sekolah berkaitan dengan kemampuan dalam menemukan berbagai peluang dalam

Page 38: PENGARUH TINGKAT PENDIDIKAN DAN PENGALAMAN KERJA …lib.unnes.ac.id/29161/1/1401412123.pdf · terhadap Kinerja Kepala SDN di Kecamatan Tulis Kabupaten Batang. Skripsi, Jurusan Pendidikan

24

setiap kegiatan pengembangan sekolah, menuju sekolah yang efektif, efisien,

proaktif, mandiri, dan akuntabel. Untuk merealisasikannya kepala sekolah harus

berani mengambil keputusan secara tepat. Oleh karena itu, kompetensi ini

mencakup pengetahuan, keterampilan, sikap, dan perilaku sehingga dapat

memajukan sekolah dengan menciptakan terobosan-terobosan baru yang kreatif

dan inovatif.

Kompetensi supervisi dalam kaitannya dengan manajemen dan

kepemimpinan kepala sekolah merupakan pembinaan dan peningkatan

kemampuan dan kinerja tenaga kependidikan di sekolah khususnya guru dalam

melaksanakan tugas seperti hal kegiatan belajar mengajar. Jadi, tujuan supervisi

adalah membantu dan memberikan kemudahan kepada guru untuk belajar tentang

bagaimana meningkatkan kemampuan mereka dalam rangka mewujudkan tujuan

belajar siswa (Mulyasa, 2011:239-41). Guru senantiasa diberikan dorongan agar

mampu mengembangkan kualitasnya dan selalu melakukan inovasi. Selain itu,

melalui supervisi dapat membantu guru untuk mengajar sesuai dengan kurikulum-

kurikulum baru yang diatur undang-undang.

Karwati dan Priansa (2013:127) menyebutkan bahwa “kompetensi sosial

adalah kemampuan seseorang dalam berkomunikasi, bergaul, bekerjasama, dan

memberi kepada orang lain”. Kompetensi sosial kepala sekolah meliputi terampil

dalam bekerjasama dengan orang lain, berpartisipasi dalam kegiatan sosial di

masyarakat, dan memiliki kepekaan sosial terhadap orang lain. Kompetensi sosial

tidak hanya penting bagi kepala sekolah secara individu tetapi juga penting bagi

lembaga sekolah yang dikelola dan bagi masyarakat sekitar.

Page 39: PENGARUH TINGKAT PENDIDIKAN DAN PENGALAMAN KERJA …lib.unnes.ac.id/29161/1/1401412123.pdf · terhadap Kinerja Kepala SDN di Kecamatan Tulis Kabupaten Batang. Skripsi, Jurusan Pendidikan

25

Sedangkan menurut Karwati dan Priansa (2013:244) merumuskan lima

kompetensi tersebut dengan cara mengelompokkan kompetensi yang serumpun ke

dalam aspek yang sama antara lain: kepribadian dan sosial; kepemimpinan

pembelajaran; pengembangan sekolah; manajemen sumber daya; kewirausahaan;

dan supervisi pembelajaran (Pusat Pengembangan Tenaga Kependidikan

Departemen Pendidikan Nasional).

2.1.6 Penilaian Kinerja

Kinerja atau performance disebut juga dengan unjuk kerja, prestasi kerja,

atau hasil pelaksanaan kerja. Armstrong (2009) dalam Karwati dan Priansa

(2013:236) menyatakan bahwa “pada umumnya skema manajemen kinerja

disusun dengan menggunakan peringkat dan ditetapkan setelah dilaksanakan

penilaian kinerja” Peringkat tersebut menunjukkan kualitas kinerja atau

kompetensi yang ditampilkan pegawai.

Dharma (1998) dalam Rahadi (2010:79) mengemukakan bahwa penilaian

kinerja adalah “upaya menciptakan mengumpulkan masukan perbandingan-

perbandingan antara penampilan kerja dengan hasil kerja yang diharapkan”. Lebih

lanjut lagi Veithzal Rivai (2009) dalam Karwati dan Priansa (2013:236-7)

menyatakan bahwa “penilaian kinerja mengacu pada suatu sistem formal dan

terstruktur yang digunakan untuk mengukur, menilai, dan mempengaruhi sifat-

sifat yang berkaitan dengan pekerjaan, perilaku, dan hasil, termasuk tingkat

ketidakhadiran”. Dengan demikian, kinerja merupakan hasil kerja pegawai dalam

lingkup tanggung jawabnya.. Dengan demikian, penilaian kinerja kepala sekolah

Page 40: PENGARUH TINGKAT PENDIDIKAN DAN PENGALAMAN KERJA …lib.unnes.ac.id/29161/1/1401412123.pdf · terhadap Kinerja Kepala SDN di Kecamatan Tulis Kabupaten Batang. Skripsi, Jurusan Pendidikan

26

merupakan hasil kerja kepala sekolah dalam lingkup dan tanggung jawabnya yang

berkenaan dengan sekolah. Penilaian kinerja kepala sekolah tidak hanya

menyangkut aspek karakter individu melainkan pada hal-hal yang menunjukkan

proses dan hasil kerja yang dicapainya seperti kualitas, kuantitas, ketepatan

waktu, dan sebagainya.

2.1.7 Tujuan Penilaian Kinerja

Penilaian kinerja memiliki beberapa tujuan yang dilakukan terhadap

kepala sekolah, dengan mengadaptasi konsep Werther dan Davis (1996) dalam

Karwati dan Priansa (2013:238-40) tujuan tersebut yaitu:

a) Peningkatan Kinerja (Performance Improvement), Dinas Pendidikan

melakukan evaluasi dan bertugas mengambil kebijakan dalam peningkatan

kinerja kepala sekolah.

b) Penyesuaian Kompensasi (Compensation Adjustment), hasil penilaian kinerja

akan memberikan gambaran mengenai kelayakan kompensasi/inisiatif

tambahan yang diperoleh oleh kepala sekolah apabila memiliki unit produktif.

c) Keputusan Penempatan (Placement Decision), berkaitan dengan penetuan

promosi dan transfer yang dilakukan terhadap kepala sekolah.

d) Kebutuhan Pengembangan dan Pelatihan (Training and Development Needs),

berkaitan dengan kegiatan mengevaluasi kebutuhan pelatihan dan

pengembangan bagi kepala sekolah agar kinerjanya lebih optimal.

Page 41: PENGARUH TINGKAT PENDIDIKAN DAN PENGALAMAN KERJA …lib.unnes.ac.id/29161/1/1401412123.pdf · terhadap Kinerja Kepala SDN di Kecamatan Tulis Kabupaten Batang. Skripsi, Jurusan Pendidikan

27

e) Perencanaan dan Pengembangan Karir (Career Planning and Development),

berkaitan dengan penentukan jenis karir dan potensi karir yang dapat dicapai

oleh kepala sekolah yang dinilai.

f) Prosedur Perekrutan (Process Deficiencies), berkaitan dalam hal

mempengaruhi prosedur perekrutan kepala sekolah yang dilakukan oleh Dinas

Pendidikan.

g) Kesalahan Desain Pekerjaan dan Ketidakakuratan Informasi (Informational

Inacuracies and Job-Design Errors), membantu menjelaskan apa saja

kesalahan yang telah terjadi dalam pengelolaan sekolah oleh kepala sekolah.

h) Kesempatan yang Sama (Equal Employment Opportunity), menunjukkan

bahwa setiap guru memiliki kesempatan yang sama untuk menjadi kepala

sekolah.

i) Tantangan Eksternal (External Challenges), mengatasi hambatan dalam kinerja

kepala sekolah yang dipengaruhi oleh tantangan eksternal seperti faktor

keluarga, kesehatan, keuangan pribadi, dan sebagainya.

j) Umpan balik (Feedback), yaitu umpan balik diberikan baik bagi Dinas

Pendidikan maupun bagi kepala sekolah itu sendiri.

Unsur-unsur yang dapat dinilai dalam penilaian kinerja kepala sekolah

dengan mengadaptasi konsep Sastrohadiwiryo (2005) dalam Karwati dan Priansa

(2013:242-3) adalah: 1) kesetiaan, 2) prestasi kerja, 3) tanggung jawab, 4)

ketaatan, 5) kejujuran, 6) kerja sama, 7) prakarsa, 8) kepemimpinan.

Kesetiaan merupakan tekad dan kesanggupan kepala sekolah terhadap

tugas-tugas yang diembannya dengan menaati, melaksanakan, dan

Page 42: PENGARUH TINGKAT PENDIDIKAN DAN PENGALAMAN KERJA …lib.unnes.ac.id/29161/1/1401412123.pdf · terhadap Kinerja Kepala SDN di Kecamatan Tulis Kabupaten Batang. Skripsi, Jurusan Pendidikan

28

mengamalkannya dengan penuh kesadaran dan tanggung jawab. Dengan

demikian, kepala sekolah melakukan segala tugas dan pekerjaannya dengan usaha

yang maksimal.

Prestasi kerja adalah hasil kerja yang dicapai oleh kepala sekolah dalam

melaksanakan tugas dan pekerjaan yang diberikan kepadanya berdasarkan

kecakapan dan pengalaman yang telah dimilki. Kepala sekolah yang

berpengalaman akan cakap dan terampil dalam melaksanakan tugas dan fungsinya

sebagai kepala sekolah yang profesional.

Tanggung jawab adalah kesanggupan kepala sekolah dalam

menyelesaikan tugas-tugas yang telah dibebankan kepadanya dengan sebaik-

baiknya dan tepat waktu. Selain itu, kepala sekolah berani menanggung resiko

dari setiap keputusan yang diambil atau tindakan yang dilakukannya.

Ketaatan yang dimaksud adalah kesanggupan kepala sekolah untuk tidak

melanggar larangan yang telah ditetapkan. Selain itu, kepala sekolah harus

mampu menaati segala ketetapan, peraturan perundang-undangan dan peraturan

perdinasan yang berlaku termasuk menaati peraturan perdinasan yang diberikan

oleh pimpinan yang lebih tinggi.

Kejujuran adalah ketulusan hati kepala sekolah dalam melaksanakan

segala tugas dan tanggung jawabnya sebagai kepala sekolah. Selalu bersikap

terbuka dengan tidak menyalahgunakan wewenang yang telah diberikan

kepadanya.

Page 43: PENGARUH TINGKAT PENDIDIKAN DAN PENGALAMAN KERJA …lib.unnes.ac.id/29161/1/1401412123.pdf · terhadap Kinerja Kepala SDN di Kecamatan Tulis Kabupaten Batang. Skripsi, Jurusan Pendidikan

29

Kerja sama adalah kemampuan kepala sekolah untuk menjalin hubungan

yang baik dan bekerja sama dengan kepala sekolah lainnya dalam rangka

meningkatkan kualitas sekolah dan kualitas pendidikan.

Prakarsa adalah kemampuan kepala sekolah untuk mengambil langkah-

langkah, keputusan, atau melaksanakan tindakan yang diperlukan dalam

menjalankan tugas pokok tanpa menunggu perintah atau bimbingan dari Dinas

Pendidikan.

Kepemimpinan adalah kemampuan yang dimiliki kepala sekolah untuk

mengelola dan meyakinkan pegawai lainnya sehingga tujuan sekolah dapat

tercapai dengan optimal.

Menurut Werther dan Davis (1999) dalam Rahadi (2010:95) menyebutkan

bahwa terdapat empat hal yang harus diperhatikan dalam menyusun standar

penilaian kinerja yang baik dan benar yaitu validity, agreement, realism, dan

objectivity.

1) Validity adalah keabsahan standar tersebut sesuai dengan jenis

pekerjaan yang dinilai. Keabsahan yang dimaksud disini adalah

standar tersebut memang benar-benar sesuai atau relevan dengan jenis

pekerjaan yang akan dinilai tersebut. 2) Agreement berarti persetujuan,

yaitu standar penilaian tersebut disetujui dan diterima oleh semua

pegawai yang akan mendapatkan penilaian. Ini merupakan prinsip

validity di atas. 3) Realism berarti standar penilaian tersebut bersifat

realistis, dapat dicapai oleh para pegawai dan sesuai dengan

kemampuan pegawai. 4) Objectivity berarti standar tersebut bersifat

objektif, yaitu adil, mampu mencerminkan keadaan yang sebenarnya

tanpa menambah atau mengurangi kenyataan dan sulit untuk

dipengaruhi oleh bias-bias penilai.

Page 44: PENGARUH TINGKAT PENDIDIKAN DAN PENGALAMAN KERJA …lib.unnes.ac.id/29161/1/1401412123.pdf · terhadap Kinerja Kepala SDN di Kecamatan Tulis Kabupaten Batang. Skripsi, Jurusan Pendidikan

30

2.2 Hubungan Antar Variabel

Penelitian ini terdiri dari tiga variabel, yaitu kinerja kepala sekolah (Y),

tingkat pendidikan (X1), dan pengalaman kerja (X2). Kinerja kepala sekolah

berdasarkan tugas dan peran kepala sekolah secara umum dalam Peraturan

Menteri Pendidikan Nomor 13 Tahun 2007 tentang Standar Kepala

Sekolah/Madrasah meliputi 5 hal, yaitu: 1) kompetensi kepribadian, 2)

kompetensi manajerial, 3) kompetensi kewirausahaan, 4) kompetensi supervisi,

dan 5) kompetensi sosial.

Untuk menguasai semua kompetensi tersebut tentunya seorang kepala

sekolah perlu meningkatkan tingkat pendidikannya. Semakin tinggi tingkat

pendidikannya dan semakin lama masa kerjanya maka akan semakin bertambah

pengetahuan dan keterampilan-keterampilan yang dimiliki oleh kepala sekolah.

Selain itu, jika semakin banyak pengetahuannya maka pengalaman-pengalaman

yang diperoleh menjadi semakin banyak pula. Hal ini akan berpengaruh terhadap

kualitas kinerja kepala sekolah dalam menjalankan tugas dan perannya untuk

memajukan sekolah terutama dalam memberdayakan sumberdaya sekolah secara

optimal khusunya untuk peningkatan profesionalisme guru.

2.3 Kajian Empiris

Berbagai penelitian mengenai tingkat pendidikan dan pengalaman kerja

terhadap kinerja kepala sekolah sebelumnya sudah pernah dilakukan. Hasil

Page 45: PENGARUH TINGKAT PENDIDIKAN DAN PENGALAMAN KERJA …lib.unnes.ac.id/29161/1/1401412123.pdf · terhadap Kinerja Kepala SDN di Kecamatan Tulis Kabupaten Batang. Skripsi, Jurusan Pendidikan

31

penelitian tersebut memberikan gambaran kepada peneliti tentang pengaruh

tingkat pendidikan dan pengalaman kerja terhadap kinerja kepala SDN di

Kecamatan Tulis Kabupaten Batang. Hasil dari berbagai penelitian tersebut dapat

digunakan oleh peneliti sebagai acuan dalam melakukan penelitian agar menjadi

lebih baik.

Pertama, Ismanto (2007) mahasiswa program pascasarjana dari Universitas

Negeri Semarang jurusan Manajemen Pendidikan. Penelitian dengan judul

Pengaruh Tingkat Pendidikan dan Masa Kerja terhadap Kompetensi Pedagogik

Guru Madrasah Aliyah (MA) di Kudus. Penelitian ini mengambil sampel

sebanyak 212 guru. Hasil penelitian menunjukkan terdapat pengaruh antara

tingkat pendidikan terhadap kompetensi guru MA di Kudus yaitu sebesar 2,7%,

pengaruh pula terjadi antara masa kerja terhadap kompetensi guru MA di Kudus,

yaitu sebesar 1,8%, serta pengaruh antara tingkat pendidikan bersama-sama

dengan masa kerja terhadap kompetensi guru MA di Kudus yaitu sebesar 4,9%.

Penelitian ini memiliki persamaan dan perbedaan dengan penelitian yang akan

dilakukan oleh peneliti. Adapun perbedaannya yaitu lokasi penelitian, jumlah

sampel, variabel penelitian, dan subjek penelitiannya. Persamaan dari penelitian

ini dengan penelitian yang akan dilakukan adalah sama-sama menggunakan jenis

penelitiaan kuantitatif. Selain itu, variabel tingkat pendidikan dan masa kerja

(pengalaman kerja) sebagai dua variabel yang diteliti.

Page 46: PENGARUH TINGKAT PENDIDIKAN DAN PENGALAMAN KERJA …lib.unnes.ac.id/29161/1/1401412123.pdf · terhadap Kinerja Kepala SDN di Kecamatan Tulis Kabupaten Batang. Skripsi, Jurusan Pendidikan

32

Kedua, Handoko (2008) mahasiswa Universitas Muhammadiyah

Surakarta. Penelitian dengan judul Pengaruh Tingkat Pendidikan Guru dan

Pengalaman Mengajar Terhadap Kinerja Guru Pada SMA Muhammadiyah 1

Pekalongan. Penelitian tersebut mengambil sampel sebanyak 48 guru. Hasil

penelitian menunjukkan bahwa, tingkat pendidikan guru berpengaruh terhadap

kinerja guru ditunjukkan oleh nilai koefisien regresi sebesar 0,178, nilai t hitung

sebesar 3,157, t tabel sebesar 2,021 atau 3,157>2,021. Sedangkan pengalaman

kerja berpengaruh terhadap kinerja guru ditunjukkan oleh nilai koefisien regresi

sebesar 0,128, nilai t hitung sebesar 2,645, t tabel sebesar 2,021 atau

2,645>2,021. Tingkat pendidikan guru dan pengalaman kerja berpengaruh

terhadap kinerja guru pada SMA Muhammadiyah 1 Pekalongan ditunjukkan oleh

F hitung sebesar 3,915 sementara F tabel n = 48, k = 3, sebesar 3,23 atau

3.915>3,23. Jadi, sumbangan efektifnya sebesar 78% sementara 22% lainnya

ditentukan oleh variabel di luar penelitian tersebut. Ketiga variabel dalam

penelitian tersebut memiliki persamaan dengan variabel yang akan diteliti. Selain

itu, jenis penelitiannya sama-sama menggunakan jenis penelitian kuantitatif.

Perbedaannya terletak pada tempat penelitian, jumlah sampel, subjek penelitian,

dan obyek penelitiannya.

Ketiga, Hartini (2012) mahasiswa IKIP PGRI Semarang. Penelitian

dengan judul Pengaruh Kualifikasi Akademik, Pengalaman Kerja dan Motivasi

Terhadap Kinerja Kepala Sekolah Dasar Se Kecamatan Wiradesa Kabupaten

Page 47: PENGARUH TINGKAT PENDIDIKAN DAN PENGALAMAN KERJA …lib.unnes.ac.id/29161/1/1401412123.pdf · terhadap Kinerja Kepala SDN di Kecamatan Tulis Kabupaten Batang. Skripsi, Jurusan Pendidikan

33

Pekalongan. Penelitian ini mengambil sampel 34 kepala sekolah. Hasil penelitian

menunjukkan bahwa terdapat pengaruh secara parsial maupun bersama-sama yang

signifikan antara kualifikasi akademik, pengalaman kerja dan motivasi kerja

terhadap kinerja kepala sekolah dasar se Kecamatan Wiradesa Kabupaten

Pekalongan. Besarnya pengaruh kualifikasi akademik yaitu 32%, pengalaman

kerja 42,9%, motivasi kerja 35,2%, dan pengaruh secara bersama-sama 59,7%.

Penelitian ini memiliki persamaan dan perbedaan dengan penelitian yang kan

diteliti oleh peneliti. Perbedaannya yaitu jenis penelitian, tempat penelitian, dan

variabel penelitiannya. Sedangkan persamaannya yaitu variabel pengalaman kerja

dan kinerja kepala Sekolah Dasar sebagai dua variabel yang akan diteliti.

Keempat, Ukis (2012) mahasiswa Untan Pontianak. Penelitian dengan

judul Pengaruh Tingkat Pendidikan dan Pengalaman Kerja Terhadap Kinerja

Kepala Sekolah Dasar Negeri Kabupaten Sintang. Penelitian ini mengambil

sampel sebanyak 89 kepala sekolah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat

pendidikan dan pengalaman kerja secara bersama-sama berpengaruh secara

signifikan terhadap kontribusi kedua variabel tersebut terhadap kinerja kepala

sekolah dasar negeri di Kabupaten Sintang sebesar 27,8%. Selain itu, secara

sendiri tingkat pendidikan berpengaruh tidak signifikan terhadap kinerja kepala

sekolah dasar, namun pengalaman kerja berpengaruh signifikan. Penelitian ini

memiliki persamaan dan perbedaan dengan penelitian yang kan diteliti oleh

peneliti. Perbedaannya yaitu sampel penelitian dan tempat penelitiannya.

Page 48: PENGARUH TINGKAT PENDIDIKAN DAN PENGALAMAN KERJA …lib.unnes.ac.id/29161/1/1401412123.pdf · terhadap Kinerja Kepala SDN di Kecamatan Tulis Kabupaten Batang. Skripsi, Jurusan Pendidikan

34

Sedangkan persamaannya yaitu variabel tingkat pendidikan, pengalaman kerja dan

kinerja kepala Sekolah Dasar sebagai variabel yang akan diteliti.

Kelima, Dhuey (2013) dari University of Toronto. Penelitian tentang

“Bagaimana Kepala Sekolah Mempengaruhi Belajar Siswa”. Melalui penelitian

ini kepala sekolah harus memiliki kualitas kinerja yang baik. Penelitian ini

mengukur efek dari kepala sekolah tentang keuntungan dalam matematika dan

nilai tes membaca siswa mulai dari kelas tiga. Hasil penelitian menunjukkan

bahwa mengganti kepala sekolah saat ini memberikan pengaruh yang kecil pada

berbagai non-tes input sekolah, tetapi kepala sekolah baru yang kurang

pengalaman memberikan efek yang merugikan pada hasil.

Keenam, Kotur (2014) dari Bharatidasan University. Penelitian dengan

judul “Pengaruh Pendidikan Pengalaman Kerja di Gaya Kepemimpinan”. Hasil

penelitian menunjukkan bahwa gaya kepemimpinan demokratis lebih dominan

diantara pekerja. Pendidikan dan pengalaman kerja keduanya memiliki pengaruh

masing-masing pada gaya kepemimpinan pekerja sendiri. Dengan meningkatkan

salah satu dari dua variabel, otoritas yang relatif lebih rendah ditunjukkan oleh

para pekerja.

Ketujuh, Clark (2009) dari University of Florida. Penelitian tentang

“Kepala Sekolah dan Kinerja Sekolah”. Hasil penelitian menunjukkan bahwa

pada tahun pertama pengalaman kepala sekolah cenderung rendah. Oleh karena

itu, denagn kebijakan yang ada menyebabkan kepala sekolah meninggalkan tugas

Page 49: PENGARUH TINGKAT PENDIDIKAN DAN PENGALAMAN KERJA …lib.unnes.ac.id/29161/1/1401412123.pdf · terhadap Kinerja Kepala SDN di Kecamatan Tulis Kabupaten Batang. Skripsi, Jurusan Pendidikan

35

mereka lebih awal misalnya melalui pensiun dini atau pindah tugas. Dengan

demikian, sekolah yang kurang beruntung dijalankan oleh kepala sekolah yang

kurang berpengalaman dapat memperburuk kesenjangan pendidikan. Kinerja

sekolah akan semakin baik jika kepala sekolah diberikan pelatihan kepala sekolah

formal dengan pengembangan profesional.

Kedelapan, Novitasari (2012) dari Universitas Negeri Yogyakarta.

Penelitian tentag “Pengaruh Kepemimpinan Kepala Sekolah, Lingkungan Kerja,

Pendidikan dan Pelatihan terhadap Kinerja Guru”. Penelitian ini mengambil

sampel sebanyak 50 guru. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kepemimpinan

kepala sekolah, lingkungan kerja, pendidikan dan pelatihan memberikan

kontribusi sebesar 76,2% terhadap kinerja guru ekonomi/akuntansi SMA se-

Kabupaten Kendal. Dan kontribusi parsial dari kepemimpinan kepala sekolah

sebesar 23.9%, lingkungan kerja sebesar 10,8%, pendidikan sebesar 11.9%, dan

pelatihan sebesar 9,8%. Penelitian ini memiliki persamaan dan perbedaan dengan

penelitian yang kan diteliti oleh peneliti. Perbedaannya yaitu tempat penelitian,

dan beberapa variabel penelitiannya. Sedangkan persamaannya yaitu sama-sama

mengukur kinerja yang dijadikan sebagai variabel terikat.

Penelitian-penelitian yang telah dipaparkan merupakan penelitian yang

relevan dengan penelitian ini. Penelitian relevan digunakan sebagai landasan atau

acuan dan diharapkan dapat memberikan kontribusi dalam penelitian ini. Pada

penelitian ini, peneliti ingin mengetahui pengaruh tingkat pendidikan dan

Page 50: PENGARUH TINGKAT PENDIDIKAN DAN PENGALAMAN KERJA …lib.unnes.ac.id/29161/1/1401412123.pdf · terhadap Kinerja Kepala SDN di Kecamatan Tulis Kabupaten Batang. Skripsi, Jurusan Pendidikan

36

pengalaman kerja terhadap kinerja kepala sekolah. Dalam penelitian akan

diketahui ada atau tidaknya pengaruh tingkat pendidikan dan pengalaman kerja

terhadap kinerja kepala sekolah dan seberapa besar pengaruhnya.

2.4 Kerangka Berfikir

Kinerja sangat penting dalam menetukan kualitas seseorang, termasuk

seorang kepala sekolah. Kinerja kepala sekolah berdasarkan tugas dan peran

kepala sekolah secara umum dalam Peraturan Menteri Pendidikan Nomor 13

Tahun 2007 tentang Standar Kepala Sekolah/Madrasah meliputi 5 (lima) hal,

yaitu: 1) kompetensi kepribadian, 2) kompetensi manajerial, 3) kompetensi

kewirausahaan, 4) kompetensi supervisi, dan 5) kompetensi sosial.

Menjadi kepala sekolah yang berkualitas tidak lepas dari tingkat

penddikan yang telah ditempuh dan pengalaman kerja, baik pengalaman sejak

menjadi guru maupun pengalaman dalam jabatan kepala sekolah. Oleh karena itu,

semakin tinggi jenjang pendidikan dan semakin banyaknya pengalaman yang

dimiliki oleh kepala sekolah maka seharusnya kinerja kepala sekolah menjadi

lebih berkualitas.

Melalui penelitian ini, diharapkan mampu memberikan kontribusi dalam

pengoptimalan tingkat pendidikan dan pengalaman kerja yang dimiliki kepala

sekolah, sehingga akan memberikan dampak positif terhadap peningkatan

kwalitas kepala sekolah dalam meningkatkan kinerjanya. Keterkaitan antara

Page 51: PENGARUH TINGKAT PENDIDIKAN DAN PENGALAMAN KERJA …lib.unnes.ac.id/29161/1/1401412123.pdf · terhadap Kinerja Kepala SDN di Kecamatan Tulis Kabupaten Batang. Skripsi, Jurusan Pendidikan

37

tingkat pendidikan dan pengalaman kerja terhadap kinerja kepala sekolah

digambarkan dalam skema kerangka berfikir berikut ini:

Gambar 2.1 Skema Kerangka Berfikir

2.5 Hipotesis Penelitian

Berdasarkan tinjauan teori diatas, maka hipotesis dalam penelitian ini

adalah sebagai berikut:

Ho1 : Tidak ada pengaruh yang signifikan antara tingkat pendidikan terhadap

kinerja kepala SD Negeri di Kecamatan Tulis.

Ha1 : Ada pengaruh yang signifikan antara tingkat pendidikan terhadap kinerja

kepala SD Negeri di Kecamatan Tulis.

Ho2 : Tidak ada pengaruh yang signifikan antara pengalaman kerja terhadap

kinerja kepala SD Negeri di Kecamatan Tulis.

Ha2 : Ada pengaruh yang signifikan antara pengalaman kerja terhadap kinerja

kepala SD Negeri di Kecamatan Tulis.

Tingkat

Pendidikan

Pengalaman

Kerja

Kinerja Kepala Sekolah

Page 52: PENGARUH TINGKAT PENDIDIKAN DAN PENGALAMAN KERJA …lib.unnes.ac.id/29161/1/1401412123.pdf · terhadap Kinerja Kepala SDN di Kecamatan Tulis Kabupaten Batang. Skripsi, Jurusan Pendidikan

38

Ho3 : Tidak ada pengaruh yang signifikan antara tingkat pendidikan dan

pengalaman kerja secara bersama-sama terhadap kinerja kepala SD

Negeri di Kecamatan Tulis.

Ha3 : Ada pengaruh yang signifikan antara tingkat pendidikan dan pengalaman

kerja secara bersama-sama terhadap kinerja kepala SD Negeri di

Kecamatan Tulis.

Page 53: PENGARUH TINGKAT PENDIDIKAN DAN PENGALAMAN KERJA …lib.unnes.ac.id/29161/1/1401412123.pdf · terhadap Kinerja Kepala SDN di Kecamatan Tulis Kabupaten Batang. Skripsi, Jurusan Pendidikan

112

BAB 5

PENUTUP

Penelitian yang berjudul “Pengaruh Tingkat Pendidikan dan Pengalaman

Kerja terhadap Kinerja Kepala Sekolah Dasar Negeri di Kecamatan Tulis

Kabupaten Batang” telah selesai dilaksanakan. Berdasarkan hasil penelitian yang

diperoleh dapat dibuat simpulan dan saran dari penelitian ini.

5.1 Simpulan

Berdasarkan analisis data, pengujian hipotesis serta hasil pembahasan yang

telah dikemukakan penulis sebagai peneliti, maka dapat diambil kesimpulan

sebagai berikut:

(1) Tingkat pendidikan kepala SDN di Kecamatan Tulis Kabupaten Batang

rata-rata memiliki tingkat pendidikan terakhir Diploma-IV/S1

kependidikan. Artinya, kesadaran kepala sekolah untuk terus

meningkatkan jenjang pendidikannya cenderung masih rendah.

(2) Tingkat pengalaman kerja kepala SDN di Kecamatan Tulis Kabupaten

Batang rata-rata memiliki pengalaman kerja yang baik yaitu telah

mencapai masa jabatan periode kedua dalam jabatan sebagai kepala

sekolah. Artinya, semakin tinggi pengalaman kerjanya maka semakin

tinggi pula kinerjanya.

(3) Tingkat kinerja kepala SDN di Kecamatan Tulis Kabupaten Batang

tergolong tinggi dengan presentase 80,70%. Artinya, kompetensi-

kompetensi kepala sekolah telah dikuasai dengan baik.

Page 54: PENGARUH TINGKAT PENDIDIKAN DAN PENGALAMAN KERJA …lib.unnes.ac.id/29161/1/1401412123.pdf · terhadap Kinerja Kepala SDN di Kecamatan Tulis Kabupaten Batang. Skripsi, Jurusan Pendidikan

113

(4) Terdapat pengaruh tingkat pendidikan terhadap kinerja kepala SDN di

Kecamatan Tulis Kabupaten Batang. Artinya, semakin tinggi

pendidikannya maka semakin meningkatkan kinerja kepala sekolah.

(5) Besarnya pengaruh tingkat pendidikan terhadap kinerja kepala SDN

tergolong rendah yaitu sebesar 3,9% saja.

(6) Terdapat pengaruh pengalaman kerja terhadap kinerja kepala SDN di

Kecamatan Tulis Kabupaten Batang. Artinya, semakin tinggi pengalaman

kerjanya maka semakin meningkatkan kinerja kepala sekolah.

(7) Besarnya pengaruh pengalaman kerja terhadap kinerja kepala SDN

tergolong sedang yaitu sebesar 20,9%.

(8) Terdapat pengaruh secara bersama-sama antar tingkat pendidikan dan

pengalaman kerja terhadap kinerja kepala SDN di Kecamatan Tulis

Kabupaten Batang. Artinya, semakin tinggi tingkat pendidikan dan

pengalaman kerjanya maka semakin meningkatkan kinerja kepala sekolah.

(9) Besarnya pengaruh tingkat pendidikan dan pengalaman kerja terhadap

kinerja kepala SDN tergolong sedang yaitu sebesar 22,1%.

5.2 Saran

Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan yang telah dipaparkan di atas,

maka saran yang dapat disampaikan untuk kepala sekolah, dan dinas pendidikan

setempat ialah sebagai berikut:

5.2.1 Bagi Peneliti

1) Bagi peneliti selanjutnya diharapkan dapat meneliti faktor lain yang juga

memengaruhi kinerja kepala sekolah guna menambah ilmu pengetahuan

baru.

Page 55: PENGARUH TINGKAT PENDIDIKAN DAN PENGALAMAN KERJA …lib.unnes.ac.id/29161/1/1401412123.pdf · terhadap Kinerja Kepala SDN di Kecamatan Tulis Kabupaten Batang. Skripsi, Jurusan Pendidikan

114

5.2.2 Bagi Kepala Sekolah

1) Kepala sekolah hendaknya merumuskan tujuan program kerja yang lebih

menantang untuk dirinya maupun guru dan staf guna meningkatkan

kualitas kinerjanya.

2) Kepala sekolah hendaknya senantiasa memperhatikan berbagai kesulitan

dan permasalahn yang dihadapi guru dan staf misalnya dengan

mengadakan pertemuan rutin untuk mengetahui hambatan-hambatan apa

saja yang dialami kemudian selalu mencari solusi terbaiknya.

3) Kepala sekolah juga hendaknya menciptakan kegiatan-kegiatan sekolah

yang lebih inovatif seperti mengadakan bakti sosial setiap 3 bulan sekali

untuk melatih dan menerapkan kepekaan sosial siswa sejak dini.

5.2.3 Bagi Dinas Pendidikan Setempat

1) Untuk dapat meningkatkan kinerja kepala sekolah, pihak unit pelaksana

teknis dainas pendidikan pemuda dan olahraga (UPTD DIKPORA)

hendaknya mengadakan berbagai pelatihan-pelatihan yang dapat

meningkatkan kompetensi kewirausahaan seperti kegiatan yang dapat

menciptakan inovasi-inovasi yang berguna bagi pengembangan sekolah

sehingga dapat memberikan motivasi kepada kepala sekolah untuk

mewujudkan kesuksesan sekolah yang telah dipimpinnya dan menjadikan

kepala sekolah lebih berprestasi.

Page 56: PENGARUH TINGKAT PENDIDIKAN DAN PENGALAMAN KERJA …lib.unnes.ac.id/29161/1/1401412123.pdf · terhadap Kinerja Kepala SDN di Kecamatan Tulis Kabupaten Batang. Skripsi, Jurusan Pendidikan

115

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi, 2013. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik.

Jakarta Rineka Cipta.

Clark, Damon, 2009. School Principals and School Performance. Jurnal.

University of Florida. Available at

http//www0.gsb.columbia.edu/faculty/jrockoff/cmr principals calder WP.pdf

Dhuey, Elizabeth, 2013. Bagaimana Kepala Sekolah Mempengaruhi Belajar

Siswa. Jurnal Manajemen. Vol 12 (online)

homes,chass.utorontp.ca/.../dhuey_smith_princ_aug2013.pdf

Ferdinand, A. 2006. Metode Penelitian Manajemen. Semarang: Universitas

Diponegoro

Fitriyanto, N. 2012. Pengaruh Motivasi Kerja Disiplin Kerja dan Pengalaman Kerja Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan. (online). Available at

http://eprints.uny.ac.id.pdf diakses 5 April 2016

Ghozali, I. 2011. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS 19.Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.

Handoko, Umar Said Cokro, 2008. Pengaruh Tingkat Pendidikan Guru dan Pengalaman Mengajar Terhadap Kinerja Guru Pada SMA Muhammadiyah 1 Pekalongan. Universitas Muhamadiyah Surakarta. Jurnal. Available at

http//eprints.ums.ac.id/1908

Hartini, S. 2012. Pengaruh Kualifikasi Akademik, Pengalaman Kerja dan Motivasi Kerja Terhadap Kinerja Kepala Sekolah Dasar Se Kecamatan Wiradesa Kabupaten Pekalongan.Jurnal Manajemen Pendidikan. Vol 1

Nomor 3.

Himpunan Lengkap Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional. 2014.

Jogjakarta: Saufa.

Ihsan, Fuad, 2013. Dasar-Dasar Kependidikan. Jakarta: Rineka Cipta.

Ismanto. 2007. Pengaruh Tingkat Pendidikan dan Masa Kerja terhadap Kompetensi Pedagogik Guru Madrasah Aliyah (MA) di Kudus. Universitas

Negeri Semarang. Skripsi. Available at http//lib.unnes.ac.id.pdf

Karwati dan Priansa, 2013. Kinerja dan Profesionalisme Kepala Sekolah.

Bandung: Alfabeta.

Page 57: PENGARUH TINGKAT PENDIDIKAN DAN PENGALAMAN KERJA …lib.unnes.ac.id/29161/1/1401412123.pdf · terhadap Kinerja Kepala SDN di Kecamatan Tulis Kabupaten Batang. Skripsi, Jurusan Pendidikan

116

Keling, Siman, 2015. Hasil UKKS dan UKPS Online Tahun 2015. (online).

(https://simankeling22.blogspot.co.id/2015/04/hasil-ukks-dan-ukps-online-tahun-2015.html?m=1 diakses 29 Desember 2015).

Kotur,Bhargava R .2014. Age,Gender,Education,Work Experience Influence on the Leadership Styles. Journal of Management. Bharatidasan University.

Vol 3. Available at

http//reflection.rustomjee.com/index.php/reflections/article/view/43.pdf

Mulyasa, E, 2014. Manajemen Berbasis Sekolah. Bandung: Remaja Rosdakarya.

_________, 2011. Manajemen dan Kepemimpinan Kepala Sekolah. Jakarta: Bumi

Aksara.

Munir, Abdullah, 2008. Menjadi Kepala Sekolah Efektif. Yogyakarta: Ar-Razz

Media.

Munib, Achmad dkk, 2011. Pengantar Ilmu Pendidikan. Semarang: Universitas

Negeri Semarang Press.

Mustaqim, 2001. Psikologi Pendidikan. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Nurbaeti, Rizki Umi 2014. Pengaruh Pendidikan, pelatihan, dan Pengalaman

Mengajar terhadap Profesionalisme Guru Sekolah Dasar di Daerah Binaan

IV Kecamatan Comal kabupaten Pemalang Pengertian Pengalaman Kerja.

(online). (lib,unnes.ac.id diakses 26 Desember 2015).

Novitasari, A, 2012. Pengaruh Kepemimpinan Kepala Sekolah, Lingkungan Kerja Pendidikan, dan Pelatihan terhadap Kinerja Guru.Universitas Negeri

Semarang. Vol 1. Availabe at http//journal.unnes.ac.id.pdf

Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 28 Tahun 2010 Tentang

Penugasan Guru Sebagai Kepala Sekolah/Madrasah. Available at

http://www.google.co.id/search?permendiknasnomor28tahun20107source+1

470790708527.pdf diakses 30 Desember 2015)

Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 13 Tahun 2007 Tentang Standar

Kepala Sekolah/Madrasah. Available at

http://sukabumikota.kemenag.go.id.pdf diakses 30 Desember 2015)

.

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2013 Tentang

Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 Tentang

Standar Nasional Pendidikan. Available at http://sindiker.dikti.go.id.pdf

diakses 20 Januari 2016)

Page 58: PENGARUH TINGKAT PENDIDIKAN DAN PENGALAMAN KERJA …lib.unnes.ac.id/29161/1/1401412123.pdf · terhadap Kinerja Kepala SDN di Kecamatan Tulis Kabupaten Batang. Skripsi, Jurusan Pendidikan

117

Priyatno, Duwi, 2014. Paham Analisa Statistik Data dengan SPSS. Yogyakarta:

Media Kom.

Ranpandojo, Heidjrachman dan Suad Husnan. 1984. Manajemen Personalia.BPFFE:Yogyakarta.

Rahadi, Dedi Rianto, 2010. Manajemen Kinerja Sumber Daya Manusia. Malang:

Tunggal Mandiri.

Riduwan, 2013. Belajar Mudah Penelitian untuk Guru Karyawan dan PenelitiPemuda. Bandung: Alfabeta.

Rukima, 2012. Pengertian Pengalaman (online).

(http//murnibaharu.blogspot.co.id/2012/06/pengertian-pengalaman-pengalaman-adalah.html?m=1 diakses 29 Desember 2015)

Sari, Dini Komala, 2014. Definisi Tingkat Pendidikan. (online).

(https://dinikomalasari.wordpress.com/2014/04/07/definisi-tingkat pendidikan/ diakses 29 Desember 2015).

Sugeng, 2014. Pengertian Pengalaman Kerja. (online).

(skripsi.manajemen.blogspot.co.id/2011.02./pengertian-pengalaman-kerja.html?m=1 diakses 26 Desember 2015).

Sugiyono, 2014. Metode Penelitian Kombinasi (Mixed Methods). Bandung:

Alfabeta.

________, 2012. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung:

Alfabeta

Ukis, Magdalena. 2012. Pengaruh Tingkat Pendidikan dan Pengalaman Kerja terhadap Kinerja Kepala Sekolah. Jurnal Manajemen Pendidikan.

Universitas Pontianak. Availabe at

http//jurnal,untan.ac.id.index.php./jpdpb/article/view//9181

Usman, Husaini, 2008. Manajemen Teori Praktik dan Riset Pendidikan. Jakarta:

Bumi Aksara

Wahyudi, 2012. Kepemimpinan Kepala Sekolah Dalam Organisasi Pembelajar (Learning Organization). Bandung: Alfabeta.

Wahmuji, 2008. Kamus Besar Bahasa Indonesia Pusat Bahasa Edisi Keempat.Jakarta: PT Gramedia Pustaka.

Wahjosumidjo, 2013. Kepemimpinan Kepala Sekolah. Jakarta: Rajawali Pers.

Page 59: PENGARUH TINGKAT PENDIDIKAN DAN PENGALAMAN KERJA …lib.unnes.ac.id/29161/1/1401412123.pdf · terhadap Kinerja Kepala SDN di Kecamatan Tulis Kabupaten Batang. Skripsi, Jurusan Pendidikan

194

PENYEBARAN ANGKET DI SD NEGERI BEJI 02