PENGARUH TAX PLANNING, UKURAN PERUSAHAAN, DAN …
Transcript of PENGARUH TAX PLANNING, UKURAN PERUSAHAAN, DAN …
PENGARUH TAX PLANNING, UKURAN PERUSAHAAN, DAN
LEVERAGE TERHADAP MANAJEMEN LABA
(Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di
Bursa Efek Indonesia Periode 2015-2017)
Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I
pada Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Oleh:
WINTY DIAN NATALIA
B200150173
PROGRAM STUDI AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2019
i
HALAMAN PERSETUJUAN
PENGARUH TAX PLANNING, UKURAN PERUSAHAAN, DAN
LEVERAGE TERHADAP MANAJEMEN LABA
(Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek
Indonesia Periode 2015-2017)
PUBLIKASI ILMIAH
Oleh :
WINTY DIAN NATALIA
B 200 150 173
Telah diperiksa dan disetujui oleh
DosenPembimbing
Drs. Yuli Tri Cahyono, M.M., Ak., CA.
NIDN.0625076001
ii
HALAMAN PENGESAHAN
PENGARUH TAX PLANNING, UKURAN PERUSAHAAN, DAN
LEVERAGE TERHADAP MANAJEMEN LABA
(Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek
Indonesia Periode 2015-2017)
Yang ditulis oleh :
WINTY DIAN NATALIA
B 200 150 173
Telah dipertahankan di depan Dewan Penguji
Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Muhammadiyah Surakarta
Pada hari Jumat, 11 Oktober 2019
Dan dinyatakan telah memenuhi syarat
Dewan Penguji :
1. Drs. Yuli Tri Cahyono, M.M., Ak., CA ( …………….. )
(Ketua Dewan Penguji)
2. Andi Dwi Bayu Bawono, SE, M.Si., Ph.D. ( …………….. )
(Anggota 1 Dewan Penguji)
3. Zulfikar, SE, M.Si ( …………….. )
(Anggota 2 Dewan Penguji)
Mengetahui,
Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Muhammadiyah Surakarta
Dr.Syamsudin, MM.
NIDN.0017025701
iii
PERNYATAAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam naskah publikasi ini tidak
terdapat karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu
perguruan tinggi dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau
pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan orang lain, kecuali secara tertulis
diacu dalam naskah dan disebutkan dalam daftar pustaka.
Apabila kelak terbukti ada ketidakbeneran dalam pernyataan saya di atas,
maka saya akan mempertanggungjawabkan sepenuhnya.
Surakarta, 11 Oktober 2019
Penulis
Winty Dian Natalia
B 200 150 173
1
PENGARUH TAX PLANNING, UKURAN PERUSAHAAN, DAN
LEVERAGE TERHADAP MANAJEMEN LABA
(Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek
Indonesia Periode 2015-2017)
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk menguji dan menganalisis pengaruh tax planning,
ukuran perusahaan, dan leverage terhadap manajemen laba (studi empiris pada
perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2015-
2017). Jumlah sampel dalam penelitian ini adalah 145. Teknik pengambilan
sampel menggunakan metode purposive sampling. Pengujian hipotesis
menggunakan analisis regresi berganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tax
planning, ukuran perusahaan, dan leverage berpengaruh terhadap manajemen laba.
Kata Kunci: tax planning,ukuran perusahaan, leverage, manajemen laba
Abstract
The study aims to examine and analyze the effect of tax planning, firm size, and
leverage on earnings management (empirical studies in manufacturing a
companies listed in the Indonesian Stock Exchange for period 2015-2017).The
number of samples in this study was 145. Hypothesis testing used multiple
regression analysis.The result of the study show that tax planning, firm size, and
leverage are influence earnings management.
Keywords: tax planning, firm size, leverage, earnings management.
1. PENDAHULUAN
Laporan keuangan dianggap sangat penting dalam perkembangan dunia usaha saat
ini karena perkembangan dan penilaian suatu perusahaan dapat dilihat dari
laporan keuangannya. Menurut PSAK No. 1, laporan keuangan adalah suatu
penyajian terstruktur dari posisi keuangan dan kinerja keuangan suatu entitas.
Tujuan laporan keuangan adalah memberikan informasi mengenai posisi
keuangan, kinerja keuangan, dan arus kas entitas yang bermanfaat bagi sebagian
besar kalangan pengguna laporan dalam pembuatan keputusan ekonomi. Laporan
keuangan bisa disebut sebagai hasil pertanggungjawaban yang dibuat oleh pihak
manajemen terhadap pengguna atas seluruh sumber yang ada.
2
Manajemen laba sangat berguna untuk mengelola perusahaan, karena
dengan manajer mengetahui aktivitas dan keadaan perusahaan dengan mudah
manajer meningkatkan laba perusahaannya. Aktivitas perusahaan yang digunakan
untuk melakukan manajemen laba adalah mengubah, menyembunyikan, dan
merekayasa angka-angka dalam laporan keuangan. Salah satu yang mendasari
manajemen laba adalah Teori Keagenan. Teori keagenan dinyatakan dengan
praktik manajemen laba dipengaruhi oleh pihak yang berkepentingan (principal)
dan pihak yang menjalankan kepentingan (agent).
Ada beberapa faktor pendorong manajer dalam melakukan manajemen laba
yaitu tax planning (perencanaan pajak), ukuran perusahaan, dan leverage.
Penelitian pertama adalah tax planning yaitu untuk merencanakan pajak. Tujuan
tax planning untuk memproses wajib pajak yang menyebabkan utang pajak
seminimal mungkin. Manajer berusaha meminimalkan pajak perusahaan supaya
laba yang diperoleh tinggi. Tax planning boleh dilakukan perusahaan asalkan
tidak menyalahi undang-undang.
Ukuran perusahaan sangat berpengaruh terhadap aktivitas perusahaan.
Menurut Riyanto (2008:313), ukuran perusahaan dilihat dari besarnya nilai equity,
nilai penjualan atau nilai aktiva. Perusahaan yang memperoleh pendapatan besar
sedangkan perusahaan berukuran kecil akan memperoleh pendapatan kecil.
Perusahaan besar akan mendapat banyak investor sehingga memperoleh laba yang
tinggi. Investor melihat ukuran perusahaan juga berdasarkan kinerja perusahaan
itu sendiri. Ada beberapa perusahaan besar yang justru tidak terlalu
mempublikasikan posisi keuangannya sehingga kinerjanya kurang baik, yaitu
dengan cara merendahkan laba dari sebenarnya ketika periode kemakmuran
tinggi.
Variabel terakhir yang diteliti adalah leverage. Menurut Sartono (2001:120),
leverage adalah rasio yang digunakan untuk mengukur sejauh mana aktiva
perusahaan dibiayai oleh hutang. Leverage dapat digunakan untuk meningkatkan
laba perusahaan dan menghindari hutang. Semakin tinggi tingkat leverage
semakin tinggi pula pendapatan dan risiko perusahaan terhadap pelanggaran
3
hutang sehingga manajer harus mampu mengelola leverage sebaik mungkin
supaya meningkatkan pendapatan tetapi meminimalkan risiko.
2. METODE
2.1 Desain Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif, yaitu penelitian yang
menekankan analisisnya pada data numerik dalam rangka pengujian hipotesis
sehingga diperoleh signifikansi hubungan antara variabel yang diteliti.
Penelitian ini dilakukan dengan pengujian hipotesis mengenai pengaruh tax
planning, ukuran perusahaan, dan leverage terhadap manajemen laba pada
perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode
2015-2017.
2.2 Populasi, Sampel, dan Teknik Pengambilan Sampel
Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan manufaktur
yang terdaftar di BEI periode 2015-2017. Sampel penelitian ditentukan
dengan teknik purposive sampling. Kriteria penentuan sampel penelitian
adalah sebagai berikut:
a. Perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI selama periode 2015-
2017 yang memiliki laba.
b. Perusahaan yang menerbitkan laporan keuangan dengan tahun buku
yang berakhir pada tanggal 31 Desember selama periode penelitian,
yaitu periode 2015-2017.
c. Perusahaan yang menyajikan data lengkap mengenai tax planning,
ukuran perusahaan, dan leverage.
d. Perusahaan yang menggunakan mata uang rupiah.
2.3 Data dan Sumber Data
Data yang digunakan pada penelitian ini adalah data sekunder. Data diperoleh
dari laporan tahunan (annual report) melalui website www.idx.co.id dan
website perusahaan yang terkait.
4
2.4 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional
2.4.1 Variabel Dependen
Dalam penelitian ini manajemen laba diproksikan dengan menggunakan
discretionary accrual (DA) yang merupakan perhitungan model Jones
modifikasian (modified jones model). Menurut Ricardo (2015:4), alasan
pemilihan model ini adalah karena model ini mengasumsikan bahwa
manipulasi dapat dilakukan pada pendapatan dan memperhitungkan
pendapatan sebagai akrual diskresioner, sehingga dianggap lebih baik dalam
mengukur mendeteksi manajemen laba.
Ada empat langkah untuk mengitung nilai DAC, yaitu sebagai berikut:
a. Menghitung nilai total akrual dengan menggunakan pendekatan arus kas
(cash flow approach):
TACit = NIit - CFOit (1)
Keterangan:
TACit = Total laba akrual perusahaan i pada tahun t.
NIit = Net Income atau pendapatan bersih setelah pajak perusahaan i pada
tahun t.
CFOit = Cash flow operation perusahaan i pada tahun t.
b. Mencari nilai koefisien β1, β2, dan β3 dengan teknik regresi:
TACit / TAit–1 = β1 (1 / TAit–1) + β2 ((ΔREVit / TAit-1)) + β3 (PPEit / TAit–1) + εit (2)
Keterangan:
TACit = Total laba akrual perusahaan pada tahun t
TAit–1 = Total aset perusahaan pada akhir tahun t-1
ΔREVit = Perubahan totmzmeal pendapatan pada tahun t.
ΔRECit = Perubahan total piutang bersih pada tahun t.
PPEit = Property, Plant, and Equipment perusahaan pada tahun t / aset
tetap perusahaan i pada tahun t.
εit = Error item.
5
c. Menghitung Nondiscretionary Accruals (NDAC):
Menurut Arief (2014:32), perhitungan nondiscretionary Accruals
(NDAC) dilakukan dengan memasukkan nilai koefisien β1, β2, dan β3
yang diperoleh dari regresi. Perhitungan dilakukan untuk seluruh sampel
perusahaan pada masing-masing periode. Rumusnya adalah sebagai
berikut:
NDACit = β1 (1 / TAit-1) + β2 ((ΔREVit - ΔRECit ) / TAit-1) + β3 (PPEit / TAit-1) + εit (3)
Keterangan:
NDAC = akrual laba yang sesuai dengan prinsip akuntansi berterima
umum
d. Menghitung discretionary accruals
Discretionay accrual merupakan perbedaan antara total akrual dengan
nondiscretionary accrual. Setelah didapatkan hasil dari perhitungan
nondiscretionary accruals, maka untuk menghitung discretionary accruals
dapat dilakukan dengan menggunakan rumus sebagai berikut:
DAC = (TAC/TAit-1) - NDAC (4)
2.4.2 Variabel Independen
a. Tax Planning (Perencanaan Pajak)
Menurut Wild, et al. (2004) tax planning diukur dengan rumus tax
retention rate (tingkat retensi pajak), yang menganalisis suatu ukuran dari
efektivitas manajemen pajak pada laporan keuangan perusahaan tahun
berjalan. Ukuran efektifitas manajemen pajak yang dimaksud dalam
penelitian ini adalah ukuran efektifitas perencanaan pajak.
Rumus tax retention rate (tingkat retensi pajak) adalah:
(5)
Keterangan:
TRRit = Tax Retention Rate (tingkat retensi pajak) perusahaan i pada tahun
t.
Net Incomeit = pendapatan bersih perusahaan i pada tahun t.
TRRit = Net Incomeit / Pretax Income (EBIT)it
6
Pretax Income (EBITit) = Earnings Before Interest & Taxes (pendapatan
sebelum bunga & pajak) perusahan i tahun t.
b. Ukuran Perusahan
Ukuran perusahaan adalah skala dimana dapat diklasifikasikan besar
kecilnya perusahaan. Pengukuran variabel diukur menggunakan logaritma
dari jumlah total aset.
Dalam penelitian ini rumus ukuran perusahaan adalah sebagai berikut:
(6)
c. Leverage
Leverage atau Debt Ratio adalah bagian dari keseluruhan dana yang
dibelanjai dengan hutang. Rasio ini mengukur seberapa besar aktiva
perusahaan yang dibiayai oleh kreditur. Bagi kreditur, semakin tingginya
tingkat rasio tersebut akan menyebabkan perlindungan yang diperoleh
kreditur pada waktu perusahaan dilikuidasi. Sebaliknya bagi perusahaan
semakin tinggi rasio ini semakin disukai karena akan memperbesar tingkat
keuntungan tanpa harus mengurangi kendali terhadap perusahaan tersebut.
Dalam penelitian rumus yang digunakan adalah:
(7)
3. HASIL DAN PEMBAHASAN
3.1 Deskripsi Objek Penelitian
Objek yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan yang terdaftar
di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun 2015-2017. Tujuan penelitian ini untuk
mengetahui pengaruh tax planning, ukuran perusahaan, dan leverage terhadap
manajemen laba. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data
sekunder. Pengambilan sampel pada penelitian menggunakan kriteria tertentu.
Sampel yang diperoleh sebanyak 53 perusahaan. Kriteria pengambilan sampel
pada penelitian dapat dilihat pada tabel 1.
UKP = Log Total Aset
Leverage = Total Hutang / Total Aset
7
Tabel 1. Kritera Pengambilan Sampel
Kriteria Sampel Jumlah
Perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia selama periode 2015-2017
Perusahaan yang tidak go public dan tidak memiliki laba
Perusahaan yang tidak menerbitkan laporan keuangan
dengan tahun buku yang berakhir tanggal 31 Desember
Perusahaan yang tidak menyajikan data lengkap mengenai
tax planning, ukuran perusahaan, dan leverage
Perusahaan yang menggunakan mata uang selain rupiah
Sampel
Data perusahaan yang diolah = 53 x 3
Outlier
144
48
30
0
13
53
159
14
Jumlah Sampel 145
Sumber: Annual Report.
3.2 Hasil Uji Asumsi Klasik
3.2.1 Uji Normalitas
Penelitian ini menggunakan asumsi central limit theorem. Central limit
theorem, apabila jumlah observasi yang digunakan dalam penelitian cukup
besar; yaitu n lebih besar 30, maka data terdistribusi normal.
3.2.2 Uji Multikolinieritas
Hasil pengujian multikolinieritas ditunjukkan dalam Tabel 2.
Tabel 2. Hasil Pengujian Multikolinieritas
Variabel Tolarance VIF Keterangan
Tax Planning (TRR) 0,954 1,048 Tidak Terjadi Multikolinieritas
Ukuran Perusahaan
(UKP)
0,966 1,035 Tidak Terjadi Multikolinieritas
Leverage (LEV) 0,975 1,025 Tidak Terjadi Multikolinieritas
Sumber: Data Sekunder diolah penulis, 2019
8
Berdasarkan tabel tersebut terlihat bahwa masing-masing variabel
bebas mempunyai VIF lebih kecil dari 10 dan tolerance value lebih besar
dari 0,1. Hal ini menunjukkan bahwa tidak ada gejala multikolinieritas dalam
model regresi, sehingga memenuhi syarat analisis regresi.
3.2.3 Uji Heteroskedastisitas
Hasil pengujian multikolinieritas ditunjukkan dalam Tabel 3.
Tabel 3. Hasil Pengujian Heteroskedastisitas
Variabel Sig Simpulan
Tax Planning (TRR) 0,058 Tidak Terjadi Heterokedastisitas
Ukuran Perusahaan (UKP) 0,108 Tidak Terjadi Heterokedastisitas
Leverage (LEV)
0,727 Tidak Terjadi Heterokedastisitas
Sumber: Data Sekunder diolah penulis, 2019
Berdasarkan tabel tersebut terlihat bahwa masing-masing variabel
bebas memiliki nilai signifikansi lebih besar dari 0,05, jadi dapat disimpulkan
bahwa setiap variabel tidak mengandung adanya heteroskedastisitas, sehingga
memenuhi persyaratan untuk analisis regresi.
3.2.4 Uji Autokorelasi
Hasil pengujian autokorelasi ditunjukkan dalam Tabel 4.
Tabel 4. Hasil Pengujian Autokorelasi
Model R
R
Square
Adjusted R
Square
Std. Error of
the Estimate
Durbin-
Watson
1 0,414a
0,172 0,154 0,0684002410 1,874
Sumber: Data Sekunder diolah penulis, 2019
Berdasarkan tabel tersebut pada signifikansi 5% dengan jumlah
sampel 145 perusahaan dan jumlah variabel independen 3 (K-3), tabel Durbin
Watson memberikan nilai dU = 1,7710 dan nilai dL = 1,6866. Uji
autokorelasi pada bagian model summary diperoleh angka Durbin Watson
sebesar 1,874, sehingga dapat diproses untuk mengetahui hasilnya dengan
9
cara perbandingan sesuai persamaannya (dU < d < 4-dU). Hasil persamaan
diperoleh 1,7710 < 1,874 < 2,229. Nilai dU lebih kecil dari DW dan DW
kurang dari 4-dU, sehingga dapat disimpulkan bahwa penelitian ini bebas dari
masalah autokorelasi.
3.3 Hasil Uji Regresi Berganda
Hasil uji regresi linier berganda ditunjukkan pada Tabel 5.
Tabel 5. Hasil Uji Regresi Berganda
Model
Unstandardized Coefficients
T Sig. B Std. Error
1 (Constant) -0,302 0,103 -2,928 0,004
TRR 0,163 0,052 3,151 0,002
UKP 0,024 0,008 2,935 0,004
LEV -0,076 0,032 -2.363 0.019
Sumber: Data Sekunder diolah penulis, 2019
Dari tabel tersebut yang merupakan hasil pengujian regresi linier
berganda dapat ditulis persamaan model regresi sebagai berikut:
DAC = -0,302 + 0,163TRR + 0,024UKP - 0, 076LEV + ε
a. Nilai konstanta discretionary accrual (DAC) sebesar -0,302. Hal ini berarti
bahwa apabila TRR, UKP, dan LEV bernilai 0 maka nilai discretionary
accrual adalah -0,302.
b. Nilai koefesien regresi untuk variabel tax planning (TRR) adalah 0,163.
Hal ini berarti bahwa semakin tinggi tingkat tax planning yang dilakukan
perusahaan, maka semakin tinggi tindakan manajemen laba. Sebaliknya
semakin rendah tax planning, maka semakin rendah pula tindakan
manajamen laba.
c. Nilai koefesien regresi untuk variabel ukuran perusahaan adalah 0,024.
Hal ini berarti bahwa semakin besar ukuran perusahaan, maka tindakan
manajemen laba semakin meningkat. Sebaliknya semakin kecil ukuran
perusahaan, maka tindakan manajemen laba semakin menurun.
d. Nilai koefesien regresi untuk variabel leverage adalah -0,076. Hal ini
berarti bahwa semakin besar leverage, maka tindakan manajemen laba
10
semakin menurun. Sebaliknya semakin kecil leverage, maka tindakan
manajemen laba semakin meningkat.
3.4 Uji T
Untuk mengetahui seberapa berpengaruh secara individual variabel
independen terhadap variabel dependen yaitu dengan uji t. Dalam penelitian
ini menggunakan uji t, yang hasilnya terdapat pada tabel IV.5.
a. Variabel tax planning menghasilkan nilai t hitung sebesar 3,151 dengan
tingkat signifikan 0,002 memiliki nilai lebih kecil dari α=0,05. Sehingga
Ha1 diterima. Hasil ini menunjukkan bahwa tax planning berpengaruh
terhadap manajemen laba.
b. Variabel ukuran perusahaan menghasilkan nilai t hitung sebesar 2,935
dengan tingkat signifikan 0,004 memiliki nilai lebih kecil dari α=0,05.
Sehingga Ha2 diterima. Hasil ini menunjukkan bahwa ukuran perusahaan
berpengaruh terhadap manajemen laba.
c. Variabel leverage menghasilkan nilai t hitung sebesar -2,363 dengan
tingkat signifikan 0,019 memiliki nilai lebih kecil dari α=0,05. Sehingga
Ha diterima. Hasil ini menunjukkan bahwa leverage berpengaruh
terhadap manajemen laba.
3.5 Uji F
Hasil uji F ditunjukkan tabel 6.
Tabel 6. Hasil Uji F-Test
Model Sum of Squares Df Fhitung Ftabel Sig.
Regression 0,137 3 9,730 2.67 0,000b
Residual 0,660 141
Total 0,796 144
Sumber: Data Sekunder diolah penulis, 2019
Berdasarkan tabel tersebut dengan menggunakan derajat keyakinan
5% diperoleh nilai Ftabel sebesar 2,67. Hasil analisis uji F diperoleh nilai
Fhitung sebesar 9,730 dengan nilai signifikansi sebesar 0,000. Oleh karena
Fhitung > Ftabel dan nilai signifikansi sebesar 0,000 < 0,05, maka dapat
disimpulkan bahwa terdapat pengaruh secara simultan dari semua variabel
11
independen yang meliputi TRR, UKP, dan Lev. Hal ini juga menunjukkan
bahwa model regresi yang digunakan sudah tepat (fit of goodness).
3.6 Uji Koefisiensi Determinasi (R2)
Berdasarkan tabel diperoleh nilai koefisien determinasi (adjusted R2) sebesar
0,154. Hal ini berarti discretionary accrual sebesar 15,4% dapat dijelaskan
oleh TRR, UKP, dan LEV dengan sisanya sebesar 84,6% adalah variabel lain
yang tidak terdapat dalam model.
3.7 Pembahasan
3.7.1 Pengaruh Tax Planning Terhadap Manajemen Laba
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Tax Planning berpengaruh terhadap
manajemen laba. Perusahaan melakukan manajemen laba untuk
meminimalisir biaya yang harus mereka tanggung. Biaya perusahaan yang
harus ditanggung salah satunya adalah biaya pajak, sehingga perusahaan
melakukan tax planning untuk mengurangi kemampuan ekonomis
perusahaan. Pada teori keagenan, pemerintah sebagai pihak principal dan
manajemen sebagai pihak agent masing-masing memiliki kepentingan yang
berbeda dalam hal pembayaran pajak. Perusahaan berusaha membayar pajak
sekecil mungkin untuk memaksimalkan laba, sebaliknya pemerintah
memerlukan dana dari penerimaan pajak untuk membiayai pengeluaran
pemerintah. Sehingga semakin besar tax planning, maka semakin besar pula
tindakan manajemen laba. Sebaliknya semakin kecil tax planning, maka
semakin kecil pula tindakan manajemen laba.
Hasil penelitian ini konsisten dengan penelitian yang dilakukan oleh
Raka dan Dharma (2017) yang menyatakan bahwa Tax Planning memberikan
pengaruh positif terhadap manajemen laba. Namun tidak mendukung
penelitian yang dilakukan oleh Ferry dan Anna (2014) yang menyatakan
bahwa perencanaan pajak tidak berpengaruh terhadap manajemen laba.
3.7.2 Pengaruh Ukuran Perusahaan Terhadap Manajemen Laba
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ukuran perusahaan berpengaruh
terhadap manajemen laba.Ukuran perusahaan dianggap dapat mempengaruhi
manajemen laba. Ukuran perusahaan dilihat dari seberapa besar aset yang
12
dimilikinya. Perusahaan dengan ukuran besar akan dilihat kinerjanya oleh
publik sehingga perusahaan akan melaporkan kondisi keuangannya dengan
lebih berhati-hati dan lebih transparan, sehingga perusahaan besar lebih
banyak melakukan manajemen laba. Sebaliknya, perusahaan dengan ukuran
kecil tidak terlalu memiliki banyak dorongan untuk melakukan perataan laba.
Hasil penelitian ini konsisten dengan penelitian yang dilakukan oleh
Novia (2017) yang mengatakan bahwa ukuran perusahaan berpengaruh
positif terhadap manajemen laba. Namun penelitian ini tidak didukung oleh
penelitian yang dilakukan oleh Alesia (2017) bahwa ukuran perusahaan tidak
berpengaruh terhadap manajemen laba.
3.7.3 Pengaruh Leverage Terhadap Manajemen Laba
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa leverage berpengaruh terhadap
manajemen laba. Rasio leverage digunakan untuk mengukur kemampuan
perusahaan memenuhi kewajiban jangka panjangnya. Semakin besar utang
yang dimiliki perusahaan maka semakin besar pula nilai leverage suatu
perusahaan. Nilai leverage yang tinggi mengindikasikan bahwa perusahaan
memiliki pinjaman yang semakin tinggi untuk operasional perusahaan
sehingga rasio ini digunakan sebagai indikator bagi investor dalam
menentukan investasi. Semakin tinggi leverage maka kemungkinan manajer
untuk melakukan manajemen laba akan menurun. Sebaliknya, semakin
rendah leverage maka kemungkinan manajer untuk melakukan manajemen
laba akan meningkat. Menurut Mahiswari dan Nugroho (2014) bahwa
semakin besar utang yang dimiliki perusahaan maka semakin ketat
pengawasan yang dilakukan oleh kreditor, sehingga fleksibilitas manajemen
untuk melakukan manajemen laba semakin berkurang.
Hasil penelitian ini konsisten dengan penelitian yang dilakukan oleh
Noviyanti (2014), dan Mahiswari dan Nugroho (2014) yang mengatakan
bahwa leverage berpengaruh negatif signifikan terhadap manajemen laba.
Namun bertolak belakang dengan penelitian yang dilakukan Alesia (2017)
yang menyatakan bahwa leverage tidak berpengaruh terhadap manajemen
laba.
13
4. PENUTUP
4.1 Simpulan
Berdasarkan hasil analisis data dari pembahasan hasil penelitian mengenai
pengaruh Tax Planning, Ukuran Perusahaan, dan Leverage terhadap
manajemen laba pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI periode
2015-2017, dapat ditarik simpulan sebagai berikut:
a. Tax Planning berpengaruh terhadap manajemen laba perusahaan
manufaktur yang terdaftar di BEI. Hal ini dapat ditunjukkan dari hasil
analisis uji t yang menunjukkan bahwa tax planning memiliki nilai thitung
sebesar 3,151 lebih besar dari ttabel sebesar 1,65543 dan nilai signifikansi
sebesar 0,002 kurang dari 0,05. Dengan demikian, hipotesis pertama
diterima atau terdukung.
b. Ukuran Perusahaan berpengaruh terhadap manajemen laba perusahaan
manufaktur yang terdaftar di BEI. Hal ini dapat ditunjukkan dari hasil
analisis uji t yang menunjukkan bahwa ukuran perusahaan memiliki nilai
thitung sebesar 2,935 lebih besar dari 1,65543 dan nilai signifikansi sebesar
0,004 kurang dari 0,05. Dengan demikian, hipotesis kedua diterima atau
terdukung.
c. Leverage berpengaruh terhadap manajemen laba perusahaan manufaktur
yang terdaftar di BEI. Hal ini dapat ditunjukkan dari hasil analisis uji t
yang menunjukkan bahwa leverage memiliki nilai thitung sebesar -2,363
kurang dari 1,65543 dan nilai signifikansi sebesar 0,019 kurang dari 0,05.
Dengan demikian, hipotesis ketiga diterima atau terdukung.
4.2 Keterbatasan
Penelitian ini masih mengalami beberapa keterbatasan, namun diharapkan
beberapa keterbatasan yang ada tidak mengurangi tujuan penelitian yang
ingin dicapai. Beberapa keterbatasan penelitian ini diantara lain adalah:
a. Periode penlitian ini hanya dilakukan selama tiga tahun yaitu tahun 2015-
2017, sehingga hasil penelitian tidak dapat digunakan untuk melihat
kecenderungan jangka panjang.
14
b. Penelitian ini hanya menggunakan tiga variabel independen.
c. Data penelitian hanya diperoleh dari www.idx.co.id sehingga hanya
memperoleh data sedikit.
4.3 Saran
Beberapa saran yang dapat dikemukakan dalam kaitannya dengan
keterbatasan penelitian anatara lain adalah:
a. Penelitian selanjutnya sebaiknya menambah periode penelitian, sehingga
sampel penelitian lebih banyak dan diharapkan mampu menghasilkan
hasil penelitian yang valid.
b. Penelitian selanjutnya disarankan menambah variabel lain, seperti
profitabilitas, kualitas audit, kepemilikan manajerial, dan juga variabel
moderasi.
c. Penelitian selanjutnya sebaiknya dapat memperoleh data dari Indonesian
Capital Market Directory (ICMD) sehingga data yang diperoleh lebih
banyak.
DAFTAR PUSTAKA
A.A Gede Raka Plasa Negara dan I.D.G Dharma Suputra. 2017. “Pengaruh
Perencanaan Pajak dan Beban Pajak Tangguhan Terhadap
Manajemen Laba.” 20(3): 2045-2072.
Alesia H. 2017. “Pengaruh Profitabilitas, Leverage, dan Ukuran Perusahaan
Terhadap Manajemen Laba (Studi Empiris Pada Perusahaan
Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2014-
2016).” Skripsi. Fakultas Ekonomi. Universitas Sanata Dharma:
Yogyakarta.
Arief, Arvina dan Moh. Didik Ardiyanto. 2014. Pengaruh Pengungkapan
Corporate Social Responsibility Terhadap Manajemen Laba.
Diponegoro Journal of Accounting. Vol. 3 No. 3.
Astutik, R.E.P. 2016. Pengaruh Perencanaan Pajak dan Beban Pajak
Tangguhan Terhadap Manajemen Laba. Jurnal Ilmu dan Riset
Akuntansi. 5(3): 2460-2585.
Brigham, Eugene F. dan J. F. Houston. 2010. Dasar-Dasar Manajemen
Keuangan. Edisi 11. Jakarta: Salemba Empat.
Desmiyawati, Nasrizal dan Yessi Fitriana. 2009. Pengaruh Asimetri Informasi
dan Ukuran Perusahaan Terhadap Praktik Manajemen Laba pada
15
Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Pekbis
Jurnal. 1(3).
Elok P. 2014. “Analisis Pengaruh Mekanisme Good Corporate Governance,
Profitabilitas dan Leverage Terhadap Praktek Manajemen Laba
(Earning Management).” Skripsi. Fakultas Ekonomi. STIE Perbanas:
Surabaya.
Fahmi, Irham. 2014. Analisa Kinerja Keuangan. Bandung: Alfabeta.
Ferry Aditama dan Anna Purwaningsih. 2014. “Pengaruh Perencanaan Pajak
Terhadap Manajemen Laba Pada Perusahaan Nonmanufaktur yang
Terdaftar di Bursa Efek Indonesia.” 26(1): 33-50.
Ghozali, Imam. 2012. Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program IBM
SPSS 20. Semarang: Penerbit Universitas Diponegoro.
Hartono, Jogiyanto. 2008. Teori Portofolio dan Analisis Investasi. Edisi
Kelima. Yogyakarta: BPFE.
Ikatan Akuntan Indonesia. PSAK No. 1 Tentang Laporan Keuangan, edisi
revisi 2015. Penerbit Dewan Standar Akuntansi Keuangan: PT Raja
Grafindo.
Jao, Robert dan Gagaring Pagalung. 2011. Corporate Governance, Ukuran
Perusahaan, dan Leverage Terhadap Manajemen Laba Perusahaan
Manufaktur Indonesia. Jurnal Akuntansi & Auditing. 8(1): 1-94.
Kasmir. 2014. Analisis Laporan Keuangan, Edisi Pertama, Cetakan Ketujuh.
Jakarta: PT Rajagrafindo.
Kasmir. 2015. Analisis Laporan Keuangan. Jakarta: PT Rajagrafindo.
Lumbantoruan, Sophar. 1996. Akuntansi Pajak, Edisi Revisi. Jakarta:
Penerbit Gramedia.
Mahiswari, Raras dan Paskah Ika Nugroho. 2014. “Pengaruh Mekanisme
Corporate Governance, Ukuran Perusahaan, dan Leverage Terhadap
Manajemen Laba dan Kinerja Keuangan.” ISSN 1979-6471 Jurnal
Ekonomi dan Bisnis Volume XVII No.1, April 2014. Yogyakarta.
Novia D. 2017. “Pengaruh Struktur Modal, Likuiditas, Profitabilitas, dan
Ukuran Perusahaan Terhadap Manajemen Laba Riil dengan Komisaris
Independen Sebagai Variabel Moderasi (Studi Empiris Pada
Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia
Periode 2011-2015).” Skripsi. Fakultas Ekonomi dan Bisnis.
Universitas Muhammadiyah Surakarta: Surakarta.
Prasetya, Bagus Tri dan Nadia Asandimitra. 2014. Pengaruh Profitabilitas,
Ukuran Perusahaan, Growth Opportunity, Likuiditas, Struktur Aset,
Resiko Bisnis, dan Non Debt Tax Shield Terhadap Struktur Modal pada
Perusahaan Sub Sektor Barang Konsumsi. Jurnal Ilmu Manajemen.
2(4).
16
Pohan, Chairil. A. 2013. Manajemen Perpajakan. Jakarta: PT. Gramedia
Pustaka Utama.
Ricardo, D. M. dan Faisal. 2015. Pengaruh Pengungkapan Corporate Social
Responsibility Terhadap Praktik Manajemen Laba. Diponegoro Journal
of Accounting.4: 33-42.
Riyanto, Bambang. 2008. Dasar-Dasar Pembelanjaan Perusahaan.
Yogyakarta: Penerbit GPFE.
Santoso, Singgih. 2000. Buku Latihan SPSS Statistik Parametrik. Jakarta: PT
Flek Media Komputindo
Sartono, Agus. 2001. Manajemen Keuangan Teori dan Aplikasi. Yogyakarta:
BPEF-YOGYAKARTA.
Sartono, Agus. 2012. Manajemen Keuangan Teori dan Aplikasi. Edisi 4.
Yogyakarta: BPEF-YOGYAKARTA.
Schipper, Katherine. 2001. Comentary Katherine on Earnings Management.
Accounting Horizon.
Scott, William R. 2003. Financial Accounting Theory. Third Ed. University
of Waterloo. Prentice-Hall.
Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Bisnis. Bandung: Alfabeta.
Sulistyanto, H. Sri. 2008. Manajemen Laba, Teori dan Model Empiris.
Jakarta: Grasindo.
Ulfah, Yana. 2012. Pengaruh Beban Pajak Tangguhan dan Perencanaan Pajak
Terhadap Praktik Manajemen Laba. Jurnal Mahasiswa Fakultas
Ekonomi Universitas Mulawarman Samarinda. Prosidang Simposium
Nasional Perpajakan 4.
Uma, Sekaran. 2006. Research Methods For Business (Metode Penelitian
untuk Bisnis). Edisi 4. Buku 1. Salemba Empat.
Wild, J., et al. 2004. Analisis Laporan Keuangan. Jakarta: Salemba Empat.
www.idx.com.